BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN"

Transkripsi

1 BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki keterkaitan yang erat dengan tayangan-tayangan lain yang ada di televisi. Setiap acara televisi memiliki bobot iklannya sendiri. Khalayak mendapatkan kesempatan untuk melihat berbagai jenis iklan ketika acara yang sedang mereka saksikan jeda sejenak (break). Sebagai alat promosi produk, iklan secara otomatis menjadi keuntungan tersendiri bagi setiap acara dan stasiun televisi yang menayangkannya. Oleh karena itu, banyak orang yang beranggapan bahwa semakin tinggi rating suatu acara televisi, maka semakin banyak pula iklan-iklan yang ditayangkan saat jeda acara. Tidak mengherankan jika terkadang porsi iklan lebih banyak dibandingkan dengan porsi acara utamanya itu sendiri. Iklan Marjan sebagai salah satu tayangan iklan yang diputar pada saat bulan Ramadhan lalu memiliki jumlah jam tayang yang cukup tinggi, mengingat masa promosi produk yang terbilang seasonal. Masyarakat yang sedang menyaksikan acara televisi kesayangannya mempunyai kemungkinan besar untuk melihat tayangan iklan tersebut, terutama pada masa awal iklan-iklan tersebut ditayangkan di televisi. Berikut ini adalah data mengenai acara yang sering ditonton oleh responden saat melihat iklan Marjan. Gambar 7. Acara Televisi yang Paling Sering Ditonton Responden Saat Melihat Iklan Marjan Ditayangkan

2 60 Dari data yang diperoleh, terlihat bahwa 30 persen responden menyaksikan tayangan iklan Marjan saat mereka menonton sinetron. Selain itu, sebanyak 18 persen responden menyatakan mereka dominan melihat iklan Marjan saat menyaksikan berita di televisi. Sisanya ialah sebanyak 16 persen responden menyaksikan iklan Marjan saat tayangan talkshow, 14 persen menyaksikan saat acara rohani menjelang Maghrib, 12 persen saat menyaksikan acara komedi, dan sepuluh persen menyaksikan saat tayangan variety show Waktu Tayang Iklan Marjan Khalayak tidak setiap waktu menyaksikan berbagai tayangan yang disuguhkan oleh televisi. Waktu mereka menonton acara-acara di televisi juga akan berpengaruh pada waktu yang menjadi momen khalayak menyaksikan iklan produk tertentu. Jika diperhatikan dengan baik, jam tayang iklan-iklan televisi di Indonesia memiliki pola tersendiri menurut jenis produk, sehingga jam tayang puncak dari iklan suatu produk akan berbeda dengan jam tayang produk lain. Iklan-iklan dari produk yang berhubungan dengan keluarga dapat diputar sepanjang hari, terutama pada pagi hingga sore hari. Iklan Marjan adalah iklan yang ramai ditayangkan pada saat bulan Ramadhan. Khalayak dengan mudah menyaksikannya sejak siang hingga malam hari. Meskipun pada siang hari masyarakat (yang dominan Muslim) sedang berpuasa, namun tidak menghalangi produk Marjan untuk beriklan pada waktu tersebut. Frekuensi terbesar dari pemutaran iklan Marjan pada bulan Ramadhan adalah pada saat-saat menjelang berbuka puasa. Berikut adalah data mengenai waktu dimana responden paling sering melihat iklan Marjan. Gambar 8. Waktu Tayang Iklan Marjan yang Paling Sering Dilihat Responden

3 61 Dari data yang diperoleh, terlihat dominan responden menyaksikan tayangan iklan Marjan pada saat sore hari, terutama pada saat menjelang adzan Maghrib. Jumlah responden pada kategori tersebut sebanyak 58 persen. Kemudian, sebanyak 24 persen responden seringkali menyaksikan iklan Marjan pada siang hari dan sebanyak 18 persen responden seringkali menyaksikan iklan tersebut pada saat malam hari, selepas berbuka puasa. Penayangan iklan Marjan yang ramai di sore hari tidak lepas dari kegunaannya sebagai salah satu produk yang paling cocok untuk dijadikan menu pembuka untuk berbuka puasa. Sore hari juga menjadi saat yang paling ditunggu oleh orang-orang yang berpuasa, sehingga saat sudah tidak beraktifitas, mereka lebih suka untuk menghabiskan waktu menonton televisi sambil menunggu adzan Maghrib dikumandangkan Stasiun Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan, sebagai media komunikasi, tidak berdiri sendiri. Keberadaannya juga memiliki ketergantungan pada stasiun televisi yang menjadi partner untuk menayangkan tayangan tersebut. Sama halnya dengan acara lain di televisi, iklan dan stasiun televisi juga memiliki ketergantungan yang saling menguntungkan satu sama lain. Iklan membutuhkan televisi sebagai saluran untuk beriklan dan televisi pun membutuhkan keuntungan yang akan diberikan oleh pengiklan demi keberlanjutan televisi tersebut. Semakin banyak dan semakin sering iklan-iklan ditayangkan oleh suatu channel, maka kemungkinan menciptakan keuntungan juga semakin besar. Iklan Marjan termasuk jenis iklan yang dapat dinikmati oleh siapa saja, dari berbagai kalangan, baik secara usia maupun latar belakang. Hal ini tidak terlepas dari sasaran utama produk Sirup Marjan itu sendiri, yaitu bagi keluarga di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, iklan Marjan dapat disaksikan di berbagai saluran televisi nasional yang ada. Tidak sulit untuk menemukan iklan Marjan di televisi saat bulan Ramadhan, karena ketika kita memindahkan saluran televisi dari yang satu ke yang lain, ada kemungkinan kita akan menemukan iklan Marjan di saluran-saluran tersebut. Hampir setiap stasiun televisi nasional pernah menayangkan ketiga versi iklan Marjan pada bulan puasa yang lalu.

4 62 Gambar 9. Stasiun Televisi yang Paling Sering Ditonton Responden Saat Melihat Iklan Marjan Dari data yang diperoleh, terlihat bahwa sebanyak 29 persen responden seringkali menyaksikan iklan Marjan saat mereka menonton RCTI. Kemudian sebanyak 24 persen responden seringkali menyaksikan iklan Marjan saat mereka menonton SCTV. Kedua stasiun televisi tersebut menjadi pilihan karena berdasarkan acara yang paling banyak ditonton saat melihat iklan Marjan (sinetron), RCTI dan SCTI terkenal dengan sinetron-sinetronnya yang mayoritas memiliki rating yang tinggi. Selain itu, sebanyak 18 persen dan 15 persen responden menyaksikan iklan Marjan saat menonton Trans TV dan Trans 7. Kedua stasiun televisi yang masih bernaung di satu perusahaan induk yang sama ini memang banyak menayangkan acara yang menjadi alternatif pilihan baru bagi masyarakat. Sisanya ialah responden yang menyaksikan iklan Marjan di Indosiar dan MNC TV masing-masing sebanyak delapan dan enam persen Perilaku Responden dalam Menyaksikan Tayangan Iklan Marjan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat 56 persen responden yang menyaksikan iklan Marjan untuk pertama kali pada bulan Agustus 2010, ketika awal bulan Ramadhan. Selanjutnya, sebanyak 29 persen responden pertama kali menyaksikan iklan Marjan pada bulan September 2010, pada masa pertengahan menjelang akhir bulan Ramadhan. Sisanya, sebanyak 15 persen responden menyaksikan iklan Marjan untuk pertama kalinya pada masa sebelum bulan Ramadhan dimulai, yaitu pada bulan Juli Data ringkasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

5 63 Gambar 10. Waktu Pertama Kali Responden Melihat Iklan Marjan Ramadhan 2010 Berdasarkan data yang diperoleh mengenai durasi responden ketika menyaksikan iklan Marjan dalam satu kali tayangan, terdapat 48 persen responden yang menyaksikan secara penuh iklan Marjan, dari awal hingga akhir, yaitu selama 13 hingga 15 detik. Kemudian, sebanyak 33 persen responden menyaksikan iklan Marjan dalam satu kali tayangan selama enam hingga sembilan detik. Sisanya, sebanyak 19 persen responden menyaksikan iklan Marjan dalam satu kali tayangan iklan selama 10 hingga 12 detik. Data ringkasnya, disajikan dalam gambar berikut. Gambar 11. Durasi Melihat Iklan Marjan Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 52 persen responden yang menyaksikan iklan Marjan sebanyak 11 hingga 20 kali selama bulan Ramadhan Selanjutnya, terdapat 24 persen responden yang menyaksikan iklan Marjan sebanyak satu hingga sepuluh kali selama bulan Ramadhan Selain itu, terdapat 18 persen responden dan enam persen responden yang

6 64 menyaksikan iklan Marjan masing-masing sebanyak lebih dari 30 kali dan 21 hingga 30 kali selama bulan Ramadhan Gambar 12. Frekuensi Menyaksikan Tayangan Iklan Marjan Selama Ramadhan Ketertarikan Responden Saat Pertama Kali Melihat Iklan Marjan Iklan merupakan media yang dapat membuat calon konsumen merasa tertarik untuk mencoba suatu produk, bahkan sejak pertama kali melihat iklannya. Berbagai atribut yang terdapat dalam iklan mampu menggerakkan khalayak televisi yang menyaksikannya untuk memiliki keinginan mencoba produk yang diiklankan. Penciptaan iklan yang mampu menarik minat calon konsumen penting untuk dilakukan oleh produsen (perusahaan) karena ketertarikan tersebut menjadi modal awal bagi tindakan selanjutnya dari calon konsumen, yaitu merealisasikannya dalam bentuk pembelian produk. Gambar 13. Ketertarikan Responden Untuk Mencoba Marjan Saat Pertama Kali Melihat Iklan Produk Tersebut

7 65 Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 84 persen responden merasa tertarik untuk mencoba Sirup Marjan saat pertama kali melihat iklan-iklannya dan sebesar 16 persen responden merasa tidak tertarik untuk mencoba Sirup Marjan saat pertama kali melihat iklannya. Responden merasa tertarik untuk mencoba produk Marjan karena pada iklan-iklan tersebut gambaran kemasan dan keistimewaan produk ditampilkan dengan jelas sehingga mereka teringat kembali akan produk Marjan yang selama ini telah mereka kenal dan mereka ingin kembali mencoba produknya Banyaknya Versi Iklan Marjan yang Paling Diingat Responden Dari ketiga versi iklan Marjan edisi Ramadhan 2010, responden memiliki kecenderungan untuk mengingat salah satu versinya dengan lebih baik dibandingkan dengan versi lainnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari responden, terdapat 40 persen responden yang lebih mengingat iklan Marjan versi pertama daripada dua versi lainnya. kemudian, sebanyak 37 persen responden menyatakan lebih mengingat versi iklan Marjan yang kedua dibandingkan dengan versi pertama dan ketiga. Responden yang lebih mengingat iklan Marjan versi ketiga daripada versi pertama dan kedua ialah sebanyak 23 persen. Dari data tersebut, dapat dikatakan bahwa ketiga versi iklan Marjan memiliki jumlah responden yang tidak jauh berbeda dalam hal pengingatan. Versi pertama lebih banyak diingat oleh responden karena pada masa penayangannya, versi ini tergolong lebih sering ditayangkan dan ditayangkan pada masa awal Ramadhan 2010 dimana kebanyakan orang masih bersemangat untuk menghabiskan waktunya menonton televisi ketika menanti saat berbuka puasa. Gambar 14. Versi Iklan Marjan yang Paling Diingat Responden

8 Unsur-unsur Iklan Marjan yang Paling Menarik Menurut Responden Iklan-iklan Marjan terdiri atas beberapa unsur yang membentuk satu kesatuan hingga menghasilkan iklan yang berkualitas dan persuasif bagi khalayak yang menyaksikannya. Di antara berbagai unsur tersebut, ada unsur tertentu yang terlihat paling menarik menurut setiap khalayak televisi yang pernah melihatnya. Ketertarikan tersebut berpotensi untuk menimbulkan dorongan untuk mencoba produk yang diiklankan. Rasa tertarik itu juga dapat muncul sejak pertama kali seseorang menyaksikan suatu iklan yang baru dilihatnya. Khalayak dapat menyimpulkan bahwa suatu iklan menarik atau tidak baginya berdasarkan unsur iklan yang paling menarik perhatian menurut pandangannya. Berikut ini adalah data mengenai hal yang paling menarik dari iklan Marjan menurut responden saat pertama kali mereka melihatnya di televisi. Gambar 15. Hal Paling Menarik Menurut Responden Saat Pertama Kali Melihat Iklan Marjan 2010 Berdasarkan data yang diperoleh mengenai hal yang paling menarik bagi responden saat pertama kali mereka melihat Iklan Marjan, terdapat 39 persen responden yang menganggap hal yang paling menarik perhatiannya adalah dari adegan-adegan dalam iklan. Kemudian, sebanyak 20 persen responden menyatakan bahwa hal yang paling menarik dari iklan Marjan saat pertama kali melihatnya ialah dari produk yang ditampilkan dalam iklan. Selain itu adegan dan produk, unsur lain yang paling menarik menurut responden ialah backsound (lagu latar) yang dipilih oleh responden sebanyak 18 persen. Sisanya ialah delapan persen responden memilih setting, lima persen responden visualisasi,

9 67 lima persen responden memilih model, dan lima persen responden memilih slogan sebagai hal yang paling menarik perhatiannya saat pertama kali menyaksikan iklan Marjan. Selain memperhatikan hal tertentu yang paling menarik saat pertama kali menyaksikan iklan Marjan, responden juga memiliki pengingatan pada salah satu unsur yang terdapat pada ketiga versi iklan tersebut. Masing-masing dari ketiga versi iklan Marjan memiliki kesan yang berbeda bagi setiap khalayak yang menyaksikannya. Berikut ini adalah data mengenai unsur iklan yang paling diingat responden dari iklan Marjan versi pertama, versi kedua, dan versi ketiga yang tersaji dalam Gambar 16, Gambar 17, dan Gambar 18. Gambar 16. Unsur Iklan yang Paling Diingat Responden Dari Iklan Marjan Versi Pertama Dari data yang diperoleh mengenai unsur yang paling diingat oleh responden pada iklan Marjan versi pertama ialah sebanyak 39 persen responden memilih adegan sebagai unsur yang paling diingat dari iklan Marjan versi pertama. Kemudian, terdapat 25 persen dan 15 persen responden yang memilih produk dan model sebagai unsur iklan yang paling diingat dari iklan Marjan versi pertama. Sisanya ialah responden yang memilih backsound dan setting sebagai unsur iklan Marjan versi pertama yang paling diingat oleh responden masingmasing sebanyak sebelas persen dan sepuluh persen. Unsur adegan yang membentuk suatu jalan cerita dari iklan ini menjadi unsur yang paling diingat dari iklan Marjan versi pertama. Selain itu, produk dipilih karena dalam iklan Marjan, gambaran produk ditampilkan secara sederhana namun tetap meninggalkan kesan tentang keunggulan dan citra produk yang selama ini telah dikenal baik oleh konsumen.

10 68 Gambar 17. Unsur Iklan yang Paling Diingat Responden Dari Iklan Marjan Versi Kedua Tidak jauh berbeda dengan pengingatan pada iklan Marjan versi pertama, pada versi kedua pun adegan masih menjadi unsur yang paling diingat oleh responden. Jumlah responden pada kategori tersebut sebanyak 35 persen. Kemudian, terdapat 20 persen responden yang memilih model sebagai unsur yang paling diingat dari iklan Marjan versi kedua. Setelah itu, unsur produk dan backsound dipilih oleh responden sebagai unsur iklan yang paling mereka ingat dengan jumlah responden yang sama rata, yaitu sebesar 15 persen. Sisanya, sebesar sepuluh persen responden memilih slogan dan lima persen responden memilih setting sebagai unsur iklan Marjan versi kedua yang paling diingat oleh responden. Gambar 18. Unsur Iklan yang Paling Diingat Responden Dari Iklan Marjan Versi Ketiga

11 69 Seperti pada iklan Marjan versi pertama dan versi kedua, iklan Marjan versi terakhir pun memiliki unsur yang paling diingat oleh responden. Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 37 persen responden memilih adegan sebagai unsur yang paling mereka ingat. Kemudian disusul oleh setting dan model masing-masing dengan persentase responden sebesar 20 dan 18 persen. Responden juga memilih produk sebagai unsur yang paling diingat dari versi ketiga yaitu sebesar 14 persen. Sisanya sebesar sebelas persen responden memilih slogan sebagai unsur iklan Marjan versi ketiga yang paling mereka ingat. Berdasarkan data mengenai ketiga versi iklan Marjan tersebut, dapat dinyatakan bahwa ketiganya memiliki unsur yang paling diingat yang sama, yaitu unsur adegan. Adegan pada ketiga versi tersebut dianggap menarik karena jalan ceritanya tidak berbelit-belit, terasa seperti kehidupan sehari-hari, dan berkesinambungan antara versi pertama hingga versi ketiga. Selain adegan, pada versi pertama dan versi kedua juga responden paling mengingat unsur produk karena produk Sirup Marjan sudah begitu dikenal baik oleh konsumennya. 6.2 Preferensi (Preference) Responden pada Sirup Marjan Preferensi (Preference) Responden pada Brand Sirup Berdasarkan Pilihan Rasa Setelah menyaksikan tayangan-tayangan iklan dari berbagai produk sirup, responden membuat keputusan untuk menentukan kecenderungannya (preferensi) pada suatu brand sirup berdasarkan pilihan rasa, kemasan produk, keunggulan produk, logo produk, serta gabungan dari rasa, kemasan, merek, dan harga produk dari beberapa pilihan sirup yang ditawarkan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah media periklanan, khususnya iklan televisi, telah mampu membentuk kecenderungan untuk memilih merek tertentu dibandingkan merek lain berdasarkan apa yang ditayangkan oleh iklan. Berdasarkan hasil penelitian, preferensi pada suatu merek sirup berdasarkan pilihan rasanya paling banyak terdapat pada merek Sirup Marjan dengan persentase responden sebanyak 68 persen. Hal ini karena Marjan memiliki tiga varian sirup yang berbeda dengan berbagai pilihan rasa buah yang menyegarkan. Kemudian disusul oleh Sirup ABC dan Sirup Indofood sebanyak 17 dan 15 persen responden. Kedua merek sirup tersebut selama ini memang dikenal sebagai pesaing ketat Sirup Marjan di pangsa pasar sirup, khususnya jenis sirup premium.

12 70 Gambar 19. Preferensi Responden (Setelah Melihat Iklan Produk) pada Brand Sirup Berdasarkan Pilihan Rasa Preferensi (Preference) Responden pada Brand Sirup Berdasarkan Kemasan Produk Berdasarkan data yang diperoleh mengenai preferensi responden pada suatu merek sirup dilihat dari kemasan produk, diperoleh hasil yaitu sebanyak 75 persen responden memilih Marjan sebagai merek yang cenderung mereka pilih dibandingkan merek sirup lain. Hal ini karena bentuk kemasan botol kacanya yang sangat khas dan belum mengalami perubahan sejak dulu, sehingga kemasannya sudah sangat dikenal oleh masyarakat, khususnya konsumen sirup. Sisanya, responden memilih Sirup ABC dan Sirup Tropicana Slim sebagai preferensinya sebanyak 15 dan 10 persen. Gambar 20. Preferensi Responden (Setelah Melihat Iklan Produk) pada Brand Sirup Berdasarkan Kemasan Produk

13 Preferensi (Preference) Responden pada Brand Sirup Berdasarkan Keunggulan Produk Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, preferensi responden pada suatu merek sirup berdasarkan keunggulan produk paling banyak didapatkan oleh Sirup Marjan dengan jumlah responden sebanyak 82 persen. Marjan selama ini memang dikenal dengan keunggulannya sebagai sirup yang terbuat dari gula murni dan memiliki pilihan rasa buah-buahan segar yang beragam. Selain itu, Marjan juga selama ini dikenal sebagai sirup yang memiliki prestise yang tinggi dibandingkan merek pesaingnya, sehingga terkesan mahal. Sisanya, sebanyak 12 persen responden memilih Sirup ABC dan enam persen responden memilih Sirup Tropicana Slim. Sirup Tropicana Slim dipercaya dapat membantu seseorang untuk mempertahankan bentuk dan bobot tubuh yang ideal. Gambar 21. Preferensi Responden (Setelah Melihat Iklan Produk) pada Brand Sirup Berdasarkan Keunggulan Produk Preferensi (Preference) Responden pada Brand Sirup Berdasarkan Logo Produk Berdasarkan data yang diperoleh mengenai preferensi responden pada suatu merek sirup berdasarkan logo produk, diperoleh hasil yaitu sebanyak 77 persen responden memiliki kecenderungan untuk memilih produk Sirup Marjan dibandingkan produk lain yang sejenis. Hal ini karena logo Marjan yang selalu ditampilkan pada setiap tayangan iklannya serta bentuknya yang khas, sederhana, dan klasik yang menambah ketertarikan responden pada merek sirup ini. Selain Marjan, pilihan kedua yang banyak dipilih oleh responden adalah Sirup Indofood dengan persentase sebanyak 12 persen. Kemudian disusul oleh Sirup

14 72 ABC dan Sirup Tropicana Slim masing-masing sebanyak enam dan lima persen responden. Gambar 22. Preferensi Responden (Setelah Melihat Iklan Produk) pada Brand Sirup Berdasarkan Logo Produk Preferensi (Preference) Responden pada Brand Sirup Berdasarkan Rasa, Kemasan, Merek, dan Harga Produk Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, preferensi responden pada merek sirup berdasarkan rasa, kemasan, merek, dan harga produk, diperoleh hasil yaitu sebanyak 59 persen responden lebih memilih Sirup Marjan dibandingkan dengan merek lain dari produk sejenis. Seperti yang telah dijelaskan pada preferensi sebelumnya, Sirup Marjan memiliki keunggulan dibandingkan sirup lainnya, di antaranya dapat dilihat dari pilihan rasa yang tersedia, penampilan kemasan, brand image yang selama ini dibangun, dan harga produk yang bersaing serta berbanding lurus dengan kualitasnya. Selanjutnya terdapat 22 persen responden yang memilih Sirup Indofood sebagai preferensi kedua terbanyak setelah Marjan. Preferensi terbanyak ketiga ialah pada Sirup ABC dengan persentase responden sebanyak 13 persen. Kedua merek sirup tersebut selama ini bersaing secara ketat dengan Sirup Marjan di pangsa pasar sirup premium. Selain pilihan rasanya yang tidak kalah bervariasi, kemasan yang terus diperbaharui, harganya pun turut bersaing secara ketat dengan Sirup Marjan. Sedangkan Sirup Tropicana Slim menempati posisi dengan persentase terkecil, yaitu sebesar enam persen dari jumlah responden.

15 Gambar 23. Preferensi Responden (Setelah Melihat Iklan Produk) pada Brand Sirup Berdasarkan Rasa, Kemasan, Merek, dan Harga Produk 73

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i v vii ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan... 4 1.4 Kegunaan Penelitian...

Lebih terperinci

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU

KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KELUARGA BERENCANA VERSI SHIREEN SUNGKAR DAN TEUKU WISNU Keterdedahan adalah terkenanya khalayak terhadap satu atau beberapa pesan dari media televisi. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan sarana informasi dan komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual atau penglihatan. Beberapa iklan dan hiburan disiarkan di dalam

Lebih terperinci

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN

BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN BAB VII HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESUKAAN PADA IKLAN MARJAN 7.1 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan dan Tingkat Kesukaan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia, kemudian kemunculannya disusul oleh stasiun stasiun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan televisi swasta muncul sejak adanya RCTI pada tahun 1989 sebagai stasiun televisi swasta pertama yang memberikan program hiburan untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini dengan semakin canggihnya perkembangan teknologi informasi salah satunya televisi sebagai audio visual yang memanjakan pemirsa dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin - Tempat tinggal -

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Tabel 1. Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Jenis kelamin  - Tempat tinggal  - HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa SMA Negeri 5 Bogor Karakteristik siswa adalah ciri-ciri yang melekat pada diri siswa, yang terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan orang tua, pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi masyarakat Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu jauh dan vision

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui .

BAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui  . BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan media massa telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Menurut Biagi (2010, 5) setiap hari manusia selalu menghabiskan sebagian waktunya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Sekarang ini televisi bukan lagi barang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi

Lebih terperinci

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan media lain di dalam penyampaian pesannya. Salah satu kelebihan televisi yaitu paling

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari atribut produk terhadap keputusan pembelian ulang kecap ABC pada ibu rumah tangga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media penerima suara dan gambar bergerak yang dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan elemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika, ditemukan bahwa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya untuk dapat berkembang dan memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

Nielsen Newsletter. Data Highlights Komedi: Tonton dan Tertawa

Nielsen Newsletter. Data Highlights Komedi: Tonton dan Tertawa Nielsen Newsletter EDISI 4 30 April 2010 Data Highlights Komedi: Tonton dan Tertawa Kalau Anda berpikir sinetron atau reality show masih menjadi program yang paling banyak ditonton, mungkin Anda perlu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari berbagai belahan dunia dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat. Media yang digunakan pun bermacam-macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia semakin cepat berubah dalam dua dasarwasa terakhir perkembangan teknologi sudah sangat pesatnya memberikan dampak yang menyentuh dalam kehidupan aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat menimbulkan persaingan

Lebih terperinci

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 71 BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI 6.1 Empati Remaja terhadap Kemiskinan Sebagai Akibat Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Data sebaran responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, yang menuntut setiap perusahaan untuk selalu inofatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insert merupakan program infotainment satu satunya yang ada di stasiun televisi Trans TV. Program infotainment yang pernah ditayangkan sampai tiga kali sehari ini,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara 165 LAMPIRAN 166 BIODATA Nama Jenis Kelamin : Esther I. Napitupulu : Perempuan Tempat/tanggal lahir : Medan, 27 Februari 1989 Agama Alamat E-mail : Kristen Protestan : Jl. Nyiur Raya 1 no. 1 Simalingkar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi telah menjadi begitu lazim sehingga hampir tidak pernah memperhatikan apa itu televisi dan apa pengaruhnya. Televisi telah menciptakan sebentuk kemelekan huruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

; pesan yang menawarkan suaty produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Stasiun televisi pertama di Indonesia adalah TVRI (Televisi R

; pesan yang menawarkan suaty produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Stasiun televisi pertama di Indonesia adalah TVRI (Televisi R " BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak sekali stasiun televisi yang mengudara di Indonesia, baik itu televisi jaringan lokal maupun televisi jaringan nasional. Berbagai stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini informasi menjadi hal utama yang sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat. Semakin berkembangnya media komunikasi, masyarakat dapat semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam komunikasi, tentu kita mengenal tentang komunikasi massa. Dalam hal ini faktor keserempakan merupakan ciri utama dalam komunikasi massa. Adapun hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Komunikasi merupakan hal pokok yang dilakukan manusia dalam keseharian, untuk mengetahui dan mengungkap berbagai gejala sosial dalam suatu interaksi sosial. Salah satu saluran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling populer dan tersebar di seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di zaman sekarang ini. Media

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan teknologi dan pengetahuan mengakibatkan tumbuh subur dan berkembangnya berbagai

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Seperti kita ketahui, media adalah suatu alat yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan sulit mengetahui apa yang terjadi di sekeliling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin pesat. Terjadi juga dengan sebagian orang, yang selalu membuat tren-tren terbarunya. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sudah menjadi keharusan sebuah produk dari industri apapun dibubuhi sebuah tanda lukisan atau perkataan yang membedakannya dari barang-barang sejenis hasil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada era informasi ini seakan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat. Media massa memberikan arti yang sangat penting bagi masyarakat. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam berbagai konteks kehidupan. Komunikasi yang merupakan sebagai syarat dalam kehidupan manusia itu sangat penting, hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam mempertahankan keberlangsungan hidup, berkembang serta mencapai tujuan tujuan dari perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI

HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI 69 HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON REPORTASE INVESTIGASI merupakan terpenuhinya kebutuhan individu. dapat diperoleh setelah seseorang melakukan sesuatu yang dapat mendukung dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV 54 BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV Untuk dapat bersaing dengan program-program yang disajikan televisi lain, berbagai cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut korporasi baik di dalam maupun di luar korporasi. Walaupun proses

BAB I PENDAHULUAN. menuntut korporasi baik di dalam maupun di luar korporasi. Walaupun proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Citra yang kuat penting bagi banyak proses pengembangan bisnis dewasa ini. Citra dapat membangun kesetiaan bagi produk lokal maupun global, dan menuntut korporasi baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, perkembangan teknologi semakin canggih serta mendorong persaingan usaha di Indonesia semakin kompetitif, sehingga menuntut perusahaan-

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia menumbuhkan minat masyarakat melakukan perjalanan termasuk jasa penerbangan. Daya beli masyarakat semakin

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. SARLAN SIANTURI, Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN.

RINGKASAN EKSEKUTIF. SARLAN SIANTURI, Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN. RINGKASAN EKSEKUTIF SARLAN SIANTURI, 2004. Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN. Membangun ekuitas merek dalam pemasaran produk atau jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu.

BAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru yang mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 54 HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Keterdedahan Khalayak di Urban dan Semi Urban terhadap Tayangan Iklan Mie Instant di Televisi Iklan sebagai media promosi produk-produk yang ditawarkan produsen melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi saat ini perkembangan dalam berbagai hal terjadi begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri seluler di Indonesia merupakan salah satu industri yang mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing perusahaan seluler di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah informasi yang ingin didapatkan. Media yang tersedia kini beragam, mulai

BAB I PENDAHULUAN. sebuah informasi yang ingin didapatkan. Media yang tersedia kini beragam, mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi membuat perkembangan media menjadi lebih maju dari tahun ke tahun, dimana setiap orang bisa dengan mudah mendapatkan sebuah informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis produk sirup saat ini semakin ketat baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis produk sirup saat ini semakin ketat baik dari segi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis produk sirup saat ini semakin ketat baik dari segi kualitas produk, promosi, harga, maupun pelayanan yang diberikan. Dengan banyaknya bermunculan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Periklanan merupakan salah satu kegiatan promosi yang banyak dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Periklanan merupakan salah satu kegiatan promosi yang banyak dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Periklanan merupakan salah satu kegiatan promosi yang banyak dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan diferensiasi produknya kepada konsumen melalui suatu media.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, salah satu media massa yang sangat mudah di akses dan paling berpengaruh adalah televisi. Televisi ibarat kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi iklan televisi, menurut survey yang dilakukan oleh LOWE Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi iklan televisi, menurut survey yang dilakukan oleh LOWE Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Brand placement bukan merupakan suatu hal yang asing lagi dalam dunia pemasaran. Istilah Brand placement merupakan suatu strategi yang dilakukan oleh banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu produk ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu produk ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu produk ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang komunikasi telahlama hadir di tengah-tengah kehidupan manusia. Sebagai produk budaya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. televisi dalam meningkatkan citra merek Flexi dapat disimpulkan bahwa:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. televisi dalam meningkatkan citra merek Flexi dapat disimpulkan bahwa: 113 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian peranan iklan melalui media televisi dalam meningkatkan citra merek Flexi dapat disimpulkan bahwa: 1. Tanggapan terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dilihat dari munculnya berbagai macam stasiun televisi swasta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian global dan teknologi dewasa ini yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian global dan teknologi dewasa ini yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan perekonomian global dan teknologi dewasa ini yang semakin pesat, para pebisnis harus bisa memanfaatkan teknologi modern tersebut (Purwanto,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Komunikasi merupakan cara penyampaian pesan yang dilakukan untuk mencapai persamaan makna melalui pesan dari komunikator ke komunikan, adapun penyampaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, metode penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, metode penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pada penelitian ini, metode penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu prosedur penyelesaian masalah dengan memaparkan keadaan objek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, peran media massa sangat penting dalam penyebaran informasi atau sebagai proses komunikasi massa yang bersifat komersil maupun sosial.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produknya. Perusahaan dalam negeri maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang dimiliki perusahaan. Iklan berfungsi memberikan informasi mengenai produk dan

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang dimiliki perusahaan. Iklan berfungsi memberikan informasi mengenai produk dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dunia televisi merupakan salah satu sarana untuk mempromosikan berbagai produk dan jasa yang dimiliki perusahaan. Iklan berfungsi memberikan informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara universal tanpa dibatasi oleh wilayah. Kesulitan perusahaan dalam menghadapi persaingan memicu peran

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara universal tanpa dibatasi oleh wilayah. Kesulitan perusahaan dalam menghadapi persaingan memicu peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang di mana persaingan usaha semakin ketat sebagai dampak dari globalisasi, membuat perusahaan harus berupaya lebih kuat lagi untuk dapat bersaing dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dianggap paling efektif dalam menyampaikan promosi barang maupun jasa

BAB I PENDAHULUAN. dianggap paling efektif dalam menyampaikan promosi barang maupun jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa dan iklan adalah dua hal yang tak terpisahkan. Hal ini dikarenakan pendapatan utama dari sebuah media massa berasal dari iklan. Sementara bagi para pengiklan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia untuk berinteraksi dan saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga saat ini ada 11 stasiun televisi nasional dan 230 lebih televisi lokal memancarkan siaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan dan kelestarian lingkungan, sebenarnya masalah kecepatan, daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman

BAB 1 PENDAHULUAN. industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan media massa dapat dibilang sangat pesat, terutama industri televisi yang semakin hari semakin bervariasi dan memiliki keanekaragaman pada setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa elektronik modern yang sangat efektif karena memiliki kandungan informasi yang jauh lebih besar dari pada media lain nya, baik itu media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah karya dari peradaban manusia yang sangat bermanfaat. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Era Globalisasi saat ini, media televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, media televisi juga tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak jaman dahulu kala, hal itu dikarenakan Negara Indonesia merupakan salah satu penghasil teh terbaik

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa:

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan. perempuan PT. Singa Erskindo. frekuensi menunjukkan bahwa: 92 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada Bab IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu bahwa: 1. Terdapat hubungan signifikan dan kuat antara pengaruh terpaan iklan es krim Magnum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media elektronik. Dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informatif, hiburan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, semakin banyak para produsen susu dari berbagai merek. perusahaan saling bersaing menawarkan berbagai jenis produk yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, semakin banyak para produsen susu dari berbagai merek. perusahaan saling bersaing menawarkan berbagai jenis produk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, semakin banyak para produsen susu dari berbagai merek perusahaan saling bersaing menawarkan berbagai jenis produk yang dihasilkannya. Jenis susu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan sebuah sistem lambang bunyi bersifat arbiter yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan sebuah sistem lambang bunyi bersifat arbiter yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sebuah sistem lambang bunyi bersifat arbiter yang digunakan manusia sebagai alat komunikasi atau alat interaksi sosial. Sebagai sebuah sistem maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Produk adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau

BAB I PENDAHULUAN. Produk adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produk adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu (Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pemasaran. Product/brand placement merupakan suatu strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pemasaran. Product/brand placement merupakan suatu strategi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Product/brand placement bukan merupakan suatu hal yang asing lagi dalam dunia pemasaran. Product/brand placement merupakan suatu strategi yang dilakukan oleh banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah sarana untuk menyebarkan pesan dari komunikator ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat membantu kita untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang

Lebih terperinci