KHALAYAK PENDENGAR DAN KOMPETISI MEDIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KHALAYAK PENDENGAR DAN KOMPETISI MEDIA"

Transkripsi

1 KHALAYAK PENDENGAR DAN KOMPETISI MEDIA (Analisis dan Aplikasi Teori Niche dalam Mengukur Kompetisi Khalayak Pendengar Musik Pop Indonesia di Suara Kudus FM, Pamira FM, dan Yasika FM pada Februari 2011) Firdastin Ruthnia Yudiningrum Prrograsm Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract The research aims to (1) analyze competition s degree among Pamira FM, Yasika FM, and Suara Kudus FM into announce Indonesian Pop Music s active listeners in February (2) analyze Niche Breadth by Pamira FM, Yasika FM, and Suara Kudus FM into one of their life s resource, The Announcement of Indonesian Pop Music s active listeners in February (3) analyze Niche Overlap among Pamira FM, Yasika FM, and Suara Kudus FM into The Announcement of Indonesian Pop Music s active listeners in February The research methods used are content analysis to descript the variety of Indonesian Pop Music s active listeners. The appearing frequency of Indonesian Pop Music s active listeners will be account with content analysis methods, base on the several categories : age groups, sex, and socialeconomic strata. And then the collection data will be used to measure the degree of media competition with a Niche Theory. The data collection methods used are : interview, observation and the data are analyzed descriptively. The results of the research indicate that, first; the three radio stations carry out their competition in term of Indonesian Pop Music s active listeners. The Niche Breadth (NB) of Indonesian Pop Music s active listeners into the age groups category between Suara Kudus FM (NB value:2,824), Pamira FM (NB value: 2,604), and Yasika FM (NB value:1,307). The two radio stations have a same character are generalist into teenagers and adult audiences, only Yasika FM is specialist into teenagers. Base on the kinds of sex indicate that Suara Kudus FM (NB value:1,968) is generalist, Pamira FM has a moderate character (NB value:1,535), and Yasika FM (NB value:1,731) is tends to be generalist. Base on the social-economic strata of Indonesian Pop Music s active listeners indicates that Pamira FM (NB value:1,668) and Suara Kudus FM (NB value:1,457) are tend to be specialist, but Yasika FM (NB value:1,354) is specialist. Finally, The results of the research that the most competitive into Indonesian Pop Music s active listeners have occurred between Pamira FM and Suara Kudus FM, base on result of the Niche Overlap value that always close to zero.

2 Keywords : Media competition, Indonesian Pop Music s active listeners, Niche Breadth, and Niche Overlap. Pendahuluan Komunikasi yang berfungsi untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dalam kehidupan kita tidak hanya dilakukan antar pribadi, tetapi juga dapat dilakukan melalui media radio sebagai salah satu media massa tertua sebelum ditemukan film dan TV. Namun radio siaran ini memiliki keterbatasan karena hanya dapat dinikmati secara auditif. Salah satu kelebihan radio siaran ini ialah mampu memberikan informasi yang lebih cepat dan bisa didengarkan sambil beraktivitas, meskipun ada juga kelemahannya yaitu tidak terdokumentasi sehingga tidak mudah diperoleh bila diperlukan, kecuali kita telah merekam sajian informasi di radio tersebut. Dalam lima orang berkumpul minimal ada satu orang yang sudah mendengarkan siaran radio hari itu dan dalam sepuluh orang minimal ada satu orang yang menjadi pendengar setia (Romli, 2004 : 21). Asep Syamsul M. Romli dalam bukunya Broadcast Journalism (2004 : 26), khalayak pendengar radio memiliki karakteristik yang sangat unik, antara lain : a. Heterogen Massa pendengar terdiri dari orang-orang yang berbeda usia, ras, suku, agama, strata sosial, latar belakang sosial-politik-budaya, dan kepentingan. b. Pribadi Radio is personal, sehingga pendengarnya adalah individu-individu bukan tim atau organisasi. Oleh karena itu komunikasi yang berlangsung bersifat interpersonal (antarpribadi), yakni interaksi antara penyiar dengan pendengar dengan gaya ngobrol" seolah-olah penyiar sedang berbicara kepada satu orang pendengar saat menjalankan tugas siaran. c. Aktif Pendengar radio siaran tidak pasif, tetapi mereka selalu aktif berpikir, dapat melakukan interpretasi, dan menilai apa saja yang didengarnya melalui siaran radio, bahkan bisa berinteraksi langsung dengan penyiar via telepon atau SMS.

3 d. Selektif Pendengar dengan leluasa dapat memilih frekuensi stasiun radio mana saja sesuai seleranya. Penyiar tidak bisa memaksa mereka untuk tetap setia mendengarkan gelombang radio yang sama setiap saat. Penelitian ini difokuskan untuk mengukur kompetisi kemunculan khalayak pendengar musik pop Indonesia diantara ketiga stasiun radio di Kudus, Jawa Tengah. Dalam program siaran radio, musik pop dapat didengar dan dirasakan, bahkan diinterpretasi di berbagai wilayah yang berbeda. Dengan demikian radio siaran sebagai media massa telah turut berperan dalam memperkenalkan keberadaan dan perkembangan musik pop Indonesia (Soeharto, 1990). Begitu pula yang terjadi pada Yasika FM, Pamira FM, dan Suara Kudus FM. Ketiga radio tersebut selalu berusaha memanjakan para pendengarnya dengan membuat kemasan musik pop Indonesia yang lebih kreatif dan bervariasi, agar mereka tetap setia kepada stasiun radio yang dipilihnya. Yasika FM Kudus kini lebih bersifat terbuka kepada selera pasar dibanding waktu-waktu yang lalu. Begitu pun yang terjadi di Pamira FM dan Suara Kudus FM yang mencoba bersaing dengan menampilkan program acara Musik Pop Indonesia (MPI) semenarik mungkin. Kesemuanya ini merupakan usaha untuk bertahan dalam situasi kompetisi antar radio siaran lokal di wilayah Kabupaten Kudus. Porsi penyiaran acara MPI relatif sama diantara Yasika FM, Pamira FM, dan Suara Kudus FM, seperti yang ditunjukkan data media masing-masing radio, untuk Yasika FM porsi acara MPI sebesar 50%, Pamira FM 50%, dan Suara Kudus FM 55% dari seluruh acara musik yang ada. Dengan demikian persaingan yang terjadi adalah memperebutkan jumlah pendengar sebanyak-banyaknya melalui kemasan acara MPI. Semakin menarik sebuah acara radio disajikan maka semakin banyak pendengar acara tersebut (Cangara, 1998). Di samping itu, kondisi ini juga akan menarik perhatian para pemilik modal untuk memasukkan iklan produk barang atau jasa pada radio tersebut. Fenomena inilah yang membuat radio-radio yang ada, khususnya Yasika FM, Pamira FM, dan Suara

4 Kudus FM untuk saling berlomba dalam persaingan segmentasi khalayak pendengar MPI, yang merupakan salah satu sumber penunjang bagi kelangsungan hidup radio mereka dalam meraih perhatian pendengar (Wijaya, 1992). Permasalahan Dari uraian tersebut di atas, akhirnya penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : Seberapa jauhkah tingkat kompetisi dalam pemunculan khalayak pendengar aktif MPI di Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM dilihat dari kategori golongan usia, jenis kelamin, dan status ekonomi sosial (SES) untuk kurun waktu Februari 2011? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sejauh mana kompetisi antara Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM dalam segmentasi khalayak pendengar MPI pada Februari Untuk mengetahui sejauh mana ketergantungan (Niche Breadth) pada Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM terhadap salah satu sumber penunjang kehidupan mereka yaitu khalayak pendengar MPI pada Februari Untuk mengetahui sejauh mana ketumpangtindihan (Niche Overlap) antara Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM dalam segmentasi khalayak pendengar MPI pada Februari Kajian Teori Komponen-komponen utama komunikasi adalah sumber, pesan, media, dan sasaran atau komunikan. Sumber merupakan komunikator sebagai pemrakarsa pertama dalam kegiatan komunikasi; pesan adalah gagasan yang disimbolkan dalam bentuk visual seperti kata-kata lisan atau tertulis; media adalah saluran komunikasi berupa wadah pesan untuk disalurkan kepada sasaran; sedangkan sasaran atau komunikan

5 adalah penerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Audiens identik dengan sasaran atau komunikan, seperti dijelaskan berikut ini : Siapa saja yang sedang membaca koran atau majalah, yang sedang mendengarkan radio, atau sedang menonton televisi, bisa disebut sebagai audiens. Kata sedang disertakan di sini, karena audiens berdimensi waktu, seseorang dikategorikan sebagai audiens selalu dalam konteks audiens media tertentu, serta ia berada dalam keadaan terterpa media tertentu. Di luar itu, ketika seseorang tidak berada dalam keadaan terterpa media, ia bukan lagi sebagai anggota audiens (Mursito, 2006 : 53). Khalayak pendengar dalam penelitian ini diartikan sebagai semua orang yang mendengarkan siaran radio sekaligus berpartisipasi aktif melalui telepon, sms, maupun kartu permintaan lagu (definisi konsepsional). Pengukuran berdasarkan sampel yang telah ditentukan dan kemudian dihitung berdasarkan frekuensi pemunculan khalayak pendengar aktif MPI selama bulan Februari 2011, yang masing-masing telah dibagi dalam kategori-kategori. Untuk menentukan kategori tersebut, penulis merujuk pada Vian Febrian, Program Director Suara Kudus FM (Hasil wawancara pada hari Sabtu, 5 Februari 2011) yang mengatakan bahwa penyusunan program siaran dan iklan didasarkan atas segmentasi khalayak pendengar sesuai golongan usianya, jenis kelaminnya, dan status ekonomi sosial (SES). Oleh karena itu, penulis membagi kategori khalayak pendengar berdasarkan : golongan usianya, jenis kelaminnya, dan status ekonomi sosial (SES). Kemudian setiap kategori akan dibagi lagi ke dalam sub-sub kategori yang nantinya juga terdapat pada ketiga radio (Suara Kudus FM, Pamira FM, dan Yasika FM). 1. Proporsi frekuensi khalayak pendengar untuk kategori golongan usia. Golongan usia pendengar ini penulis bedakan berdasarkan tingkatan usia remaja (10 21 tahun), usia dewasa (22 39 tahun), dan usia mapan (40 tahun ke atas). 2. Proporsi frekuensi khalayak pendengar untuk kategori jenis kelamin. Kategori jenis kelamin pendengar ini terbagi dalam dua sub kategori :

6 a. Pria b. Wanita 3. Proporsi frekuensi khalayak pendengar untuk kategori status ekonomi dan sosial (SES). Penggolongan status ekonomi dan sosial (SES) khalayak pendengar menurut Nilla Juwita, Marketing Suara Kudus FM (Hasil wawancara tanggal 4 Februari 2011) adalah berdasarkan jumlah pendapatan per bulan masing-masing orang yang tergabung dalam paguyuban monitor radio, yaitu tingkat sosial ekonomi kuat (pendapatan lebih dari Rp ,00/bulan), menengah (pendapatan antara Rp ,00 - Rp ,00/bulan), dan lemah (pendapatan kurang dari Rp ,00/bulan). Seiring dengan perkembangan masyarakat, ternyata musik sebagai suatu karya seni telah mengalami perubahan dari sesuatu yang sakral dan agung menjadi suatu produk yang diperdagangkan (Mack, 1995). Acara MPI di radio sudah menjadi acara unggulan yang mampu menyedot perhatian khalayak pendengar, yang pada akhirnya juga mengundang perhatian para biro iklan sebagai pihak yang membiayai suatu acara siaran di radio (Effendy, 2008). Oleh karena itu MPI yang disiarkan di radio-radio sekarang ini tidak hanya dikemas dalam acara yang biasa-biasa saja, tetapi telah diberi sentuhan kreativitas agar terdengar menarik dan berbeda dengan acara musik pada radio yang lain, sehingga muncul suatu istilah Radio is Planning, agar para pengelolanya tetap berpatokan pada selera pendengar sebagai konsumen (Daniels, 1998). Perebutan sumber penunjang kehidupan sebagai upaya untuk bertahan hidup ini akan terjadi baik diantara sesama warga suatu populasi maupun antar populasi. Dalam kenyataannya sumber penunjang kehidupan dalam suatu komunitas memang terbatas dan yang memerlukannya lebih dari satu, maka wajarlah apabila terjadi suatu kompetisi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Menurut Levins (Sendjaja, 1993 : 60), tingkat persaingan makhluk hidup dalam upaya memperoleh sumber penunjang kehidupan dapat diukur melalui besaran Niche-nya. Dalam hal kompetisi industri media

7 terdapat dua konsep sentral yang bisa dijadikan patokan, yaitu : Niche Breadth dan Niche Overlap. Kemudian dijelaskan oleh John W. Dimmick (2003 : 106) tentang konsep Niche Breadth sebagai berikut : Breadth is distance through a niche among a particular axis or dimension (Breadth adalah jarak melaui sebuah niche diantara poros atau dimensi tertentu). Jadi konsep Niche Breadth menunjukkan suatu tingkat hubungan antara suatu populasi/makhluk hidup dengan sumber-sumber penunjangnya dalam suatu komunitas. Untuk mengukur Niche Breadth, Levins mengemukakan aspek-aspek jenis/kategori alam yang digunakan, sedangkan dalam penelitian ini yang dimaksud adalah khalayak pendengar program acara MPI sebagai sumber penunjang kehidupan bagi Suara Kudus FM, Pamira FM, dan Yasika FM. Aspek proporsi dari setiap penggunaan kategori alam oleh suatu populasi, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah proporsi frekuensi kemunculan pendengar aktif MPI menurut kategori golongan usia, jenis kelamin, dan status ekonomi sosial pada masingmasing radio tersebut. Selanjutnya dijelaskan tentang definisi Niche Overlap sebagai berikut :...Niche Overlap defines the degree to which two population depend on the same resource (Niche Overlap adalah tingkat di mana dua populasi tergantung pada sumber penunjang yang sama) (Dimmick, 2003 : 106). Dengan demikian Niche Overlap menunjukkan derajat persamaan ekologis atau kompetisi antara dua populasi dalam memperebutkan satu sumber penunjang yang sama. Levins mengemukakan aspek-aspek proporsi penggunaan sumber alam, dalam hal ini yaitu proporsi partisipasi aktif khalayak pendengar MPI sebagai sumber penunjang kehidupan antara dua radio; sedangkan aspek kategori sumber-sumber alam yang digunakan oleh kedua populasi, yaitu kategori segmentasi pendengar MPI menurut golongan usia, jenis kelamin, dan status ekonomi social (SES) oleh kedua radio (Dimmick, 2003 : 110).

8 Pendekatan Niche dalam penelitian tentang kompetisi antar industri media massa hanya didasarkan pada tiga faktor penunjang kehidupan (capital, content, audience). Sementara faktor-faktor ekstern seperti situasi politik, keamanan, dan berbagai perubahan regulasi, tidak diperhitungkan dan kesemuanya dianggap konstan, sehingga aplikasi dan analisis teori Niche ini cukup realistis apabila faktor-faktor ekstern tersebut tidak terlibat secara langsung (Sendjaja, 1993 : 64). Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti dari satu segi, yaitu audience, karena data yang diperlukan sudah terdokumentasi secara jelas dan tepat yaitu berupa data log book, sehingga penulis hanya meneliti tentang kompetisi radio dengan melihat data monitor radio dalam penyiaran acara MPI di Suara Kudus FM, Pamira FM, dan Yasika FM. Selain itu juga karena pengumpulan data untuk faktor capital terasa riskan (menyangkut rahasia perusahaan), sedangkan data content terdokumentasi tetapi sudah banyak peneliti yang melakukan kajian riset mengenai corak isi penyiaran radio ini (Shadily, 1980). Untuk melihat kecenderungan segmentasi khalayak pendengar pada program siaran MPI di ketiga radio tersebut, maka dalam penelitian ini penulis menganalisis isi biodata khalayak pendengar aktifnya, sehingga disebut juga dengan pendekatan content analysis. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menganalisis data dengan content analysis menggunakan pendekatan teori Niche, yaitu untuk mengetahui suatu gejala persaingan/kompetisi antara Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM dalam segmentasi pendengar MPI selama bulan Februari Unit perhitungan menggunakan frekuensi pemunculan pendengar yang aktif berpartisipasi dalam program acara MPI (melalui telepon, mengirim SMS, dan/ kartu permintaan lagu) di ketiga stasiun radio tersebut. Dalam penelitian ini untuk mengetahui ketepatan pengukuran penulis dalam pengkodingan, digunakan pengkoding I dan II dengan menggunakan rumus koefisien reliabilitas. Berdasarkan data yang telah terkumpul (data log book pendengar aktif

9 siaran MPI di ketiga stasiun radio bulan Februari 2011), selanjutnya digunakan untuk mengukur reliabilitas. Reliabilitas ini berkaitan erat dengan ketepatan alat ukur. Penulis dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas kategori (Singarimbun, 1999). Rumus pertama yang dipakai adalah : CR = 2_M N1 + N2 Keterangan : CR : Koefisien Reliabilitas. M N1 dan N2 Pi = po pe 1 pe Keterangan : pi po Pe : Jumlah pernyataan yang disetujui oleh dua pengkoding. : Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh dua pengkoding. Namun karena rumus tersebut di atas dianggap tidak memperhitungkan tingkat persetujuan intercorder, maka digunakan juga rumus Scott, yaitu : : Probability of index. : Persetujuan yang nyata. : Persetujuan yang diharapkan. Definisi content analysis menurut Paisley adalah sebuah fase dari proses informasi di mana isi komunikasi ditransformasikan, melalui aturan-aturan kategorisasi yang diaplikasikan secara objektif dan sistematis, ke dalam data yang dapat disimpulkan dan diperbandingkan (Singarimbun, 1999). Dalam penelitian ini analisis isi digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data yaitu frekuensi pemunculan pendengar aktif MPI di ketiga radio (Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM). Dari pengkajian isi biodata pendengar aktif program acara MPI ini data yang diperoleh dapat dianalisis secara kuantitatif untuk dibuat kategori-kategori tertentu yang sesuai, sehingga diperoleh gambaran tentang sifat-sifat dari khalayak pendengar MPI pada masing-masing radio. Sementara metode kualitatif digunakan untuk memberikan penjelasan yang lebih lanjut mengenai makna konfigurasi angka-angka yang diperoleh, sehingga akan tampak kecenderungan segmentasi pendengar acara MPI pada masing-masing radio. Selanjutnya angka-angka tersebut akan dimasukkan dalam rumus Niche Breadth dan Niche Overlap. Data yang telah terkumpul akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk memberikan penjelasan lebih rinci

10 mengenai makna dari angka-angka yang diperoleh, sedangkan analisis kuantitatif dihitung dengan menggunakan rumus Levins untuk perolehan nilai Niche Breadth (NB) dan Niche Overlap (NO) (Dimmick, 2003). NB = Keterangan : p 1 r ph² h=1 NO = di,j = (pih pij)² h=1 Keterangan : h p di,j : Proporsi dari kemunculan pendengar aktif MPI setiap kategori h di mana h bergerak dari satu jenis/kategori sampai n kategori yang ada pada populasi tersebut. n : Kategori pendengar aktif acara MPI. : Proporsi dari setiap kategori segmentasi pendengar MPI. : Jarak/overlap antar populasi i dan j yang dihitung dengan menjumlahkan derajat perbedaan antara proporsi pendengar aktif MPI setiap jenis/kategori. pi : Proporsi pendengar aktif siaran MPI pada radio i. pj : Proporsi pendengar aktif siaran MPI pada radio j. Rumus-rumus tersebut digunakan untuk mengukur kompetisi khalayak pendengar dalam program acara MPI dengan penerapan teori Niche berdasarkan kategori-kategori (golongan usia, jenis kelamin, dan status ekonomi sosial) antara Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM. Hasil dan Pembahasan Penulis meneliti pendengar aktif program siaran MPI di Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM berdasarkan frekuensi pemunculan setiap orang yang berpartisipasi dalam acara MPI baik melalui telepon, SMS, maupun kartu permintaan lagu, yang disiarkan masing-masing radio setiap harinya selama periode yang penulis tetapkan. Pengambilan sampel penelitian terhadap ketiga radio siaran tersebut dilakukan secara otomatis karena jumlah populasi itu sendiri yang menjadi sampel, yaitu selama periode penyiaran MPI bulan Februari 2011 (28 hari).

11 Jadi jumlah seluruh populasi sekaligus sampel dari ketiga radio tersebut ada 84 hari penyiaran MPI. Dalam penelitian ini khalayak pendengar aktif siaran MPI merupakan audiens media radio dan merupakan salah satu sumber penunjang kehidupan media radio (Shadily, 1980). Pendengar aktif acara MPI yang diteliti meliputi kategori golongan usia, jenis kelamin, dan status ekonomi sosial (SES) berdasarkan format siaran bulan Februari 2011 di Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM. Niche Breadth akan menunjukkan pola suatu radio dalam mengkonsumsi sumber penunjang kehidupannya. Dari nilai Niche Breadth tersebut, suatu media dapat dikatakan generalis, moderat, atau spesialis. Media disebut generalis jika menggantungkan kehidupannya pada berbagai sumber penunjang kehidupan, yaitu tergantung pada banyak golongan usia, jenis kelamin, dan status ekonomi sosial (Soeharto, 1990). Media disebut cenderung generalis jika kehidupannya cenderung tidak tergantung pada satu sumber penunjang saja, atau media tersebut cenderung memiliki beragam sumber kehidupan. Media disebut spesialis jika banyak menggantungkan kehidupannya pada satu sumber penunjang saja, yaitu pada satu golongan usia, satu jenis kelamin, dan satu status ekonomi sosial (SES) saja. Media disebut cenderung spesialis jika pola kehidupannya cenderung tergantung pada salah satu sumber kehidupan. Media tidak termasuk kategori spesialis maupun generalis disebut media moderat. Hal ini untuk memberikan spesifikasi yang lebih tajam bagi suatu media sehingga terlihat perbedaan yang jelas, khususnya antara media yang bersifat generalis dan spesialis (Dimmick, 2003). Tabel 1. Niche Breadth Pendengar siaran MPI di Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Golongan Usia No. Golongan Usia Suara Kudus FM Pamira FM Yasika FM 1. Remaja (10-21 th) 0,442 0,489 0, Dewasa (22-39 th) 0,318 0,34 0, Mapan (40th/lebih) 0,24 0,171 0,03 Niche Breadth 2,824 2,604 1,307 Sumber : Hasil olahan koding

12 Pada kategori golongan usia ini untuk mengetahui pola kecenderungan sebuah radio siaran termasuk dalam kategori spesialis, moderat, atau generalis maka akan dibuat suatu patokan. Untuk kategori golongan usia yang terdiri dari 3 sub kategori, maka Niche Breadth minimal radio siaran berdasarkan golongan usia pendengar siaran MPI adalah 1, sedangkan Niche Breadth maksimal adalah 3. Apabila kategori yang dipakai adalah 5, maka interval setiap kategori adalah 0,3 sehingga dari perhitungan tersebut akan diperoleh patokan : Tabel 2. Patokan Kategori Radio Siaran Berdasarkan Niche Breadth Golongan Usia No. Niche Breadth Kategori ,3 Spesialis 2. 1,4 1,7 Cenderung spesialis 3. 1,8 2,1 Moderat 4. 2,2 2,5 Cenderung generalis 5. 2,6 3 Generalis Sumber : Hasil penghitungan penulis Berdasarkan patokan tabel 2 maka corak kehidupan Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM terhadap pendengar siaran MPI berdasarkan kategori golongan usia adalah sebagai berikut : Tabel 3. Kategori Niche Breadth Pendengar siaran MPI Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Golongan Usia Radio Siaran Niche Breadth Kategori Pamira FM 2,604 Generalis Yasika FM 1,307 Spesialis Suara Kudus FM 2,824 Generalis Sumber : Hasil koding penulis Hasil penghitungan nilai Niche Breadth berdasarkan kategori golongan usia yang diperoleh ketiga radio, menunjukkan bahwa dalam pendengar siaran MPI Pamira FM dan Suara Kudus FM sama-sama bercorak generalis, yaitu bergantung pada beberapa sub kategori golongan usia remaja (10-21 tahun) dan dewasa (22-39 tahun). Yasika FM memiliki nilai Niche Breadth paling kecil dibandingkan Pamira FM dan Suara Kudus FM, yang berarti lebih spesialis daripada kedua radio lainnya. Ini

13 disebabkan komitmen Yasika FM yang dominan membidik pendengar usia remaja (10-21 tahun) dengan hanya menyajikan lagu-lagu Pop Indonesia dan Pop Barat terbaru. Hasil penghitungan Niche Breadth Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM tentang pendengar siaran MPI periode Februari 2011 berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut : Tabel 4. Niche Breadth Pendengar siaran MPI di Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Suara Kudus FM Pamira FM Yasika FM 1. Pria 0,437 0,225 0, Wanita 0,563 0,775 0,697 Niche Breadth 1,968 1,535 1,731 Sumber : Hasil analisis olahan koding Pada kategori jenis kelamin ini untuk mengetahui pola kecenderungan sebuah radio siaran termasuk dalam kategori spesialis, moderat, atau generalis maka akan dibuat suatu patokan sebagai berikut : Tabel 5. Patokan Kategori Radio Siaran Berdasarkan Niche Breadth Jenis Kelamin No. Niche Breadth Kategori ,1 Spesialis 2. 1,2 1,3 Cenderung spesialis 3. 1,4 1,5 Moderat 4. 1,6 1,7 Cenderung generalis 5. 1,8 2 Generalis Sumber : Hasil penghitungan penulis Berdasarkan patokan tabel 5 maka corak kehidupan Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM terhadap pendengar siaran MPI berdasarkan kategori jenis kelamin selama bulan Februari 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 6. Kategori Niche Breadth Pendengar siaran MPI Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Jenis Kelamin Radio Siaran Niche Breadth Kategori Pamira FM 1,535 Moderat Yasika FM 1,731 Cenderung Generalis Suara Kudus FM 1,968 Generalis Sumber : Hasil koding penulis

14 Hasil penghitungan nilai Niche Breadth berdasarkan kategori jenis kelamin yang diperoleh ketiga radio, menunjukkan bahwa pendengar MPI Pamira FM bersifat moderat; Yasika FM dengan pola kehidupan cenderung generalis yaitu membagi porsi pendengar pada kedua sub kategori, pria dan wanita; sedangkan Suara Kudus FM memiliki corak kehidupan generalis yang hampir sama proporsinya antara sub kategori pria dan wanita dalam segmentasi pendengarnya. Pamira FM tidak berpola spesialis atau pun generalis, melainkan bercorak moderat dengan proporsi khalayak pendengar pada sub kategori wanita lebih besar jumlahnya daripada pria. Dengan demikian, Pamira FM mempunyai nilai Niche Breadth terkecil dibandingkan Yasika FM dan Suara Kudus FM, berarti Radio Pamira cenderung bergantung pada sub kategori pendengar wanita sebagai penunjang hidupnya, sesuai dengan format siaran musiknya yang lebih banyak memutar lagu-lagu berirama pop melankolis sehingga banyak disukai oleh kaum hawa. Hasil penghitungan Niche Breadth Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM tentang pendengar siaran MPI periode Februari 2011 berdasarkan status ekonomi sosial adalah sebagai berikut : Tabel 7. Niche Breadth Pendengar siaran MPI di Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Status Ekonomi Sosial No. Status Suara Kudus FM Pamira FM Yasika FM Ekonomi Sosial 1. Kuat 0,081 0,106 0, Menengah 0,818 0,754 0, Lemah 0,101 0,140 0,077 Niche Breadth 1,457 1,668 1,354 Sumber : Hasil analisis olahan koding Pada kategori Status Ekonomi Sosial ini untuk mengetahui pola kecenderungan sebuah radio siaran termasuk dalam kategori spesialis, moderat, atau generalis maka dibuat suatu patokan : Tabel 8. Patokan Kategori Radio Siaran Berdasarkan Niche Breadth Status Ekonomi Sosial

15 No. Niche Breadth Kategori ,3 Spesialis 2. 1,4 1,7 Cenderung spesialis 3. 1,8 2,1 Moderat 4. 2,2 2,5 Cenderung generalis 5. 2,6 3 Generalis Sumber : Hasil penghitungan penulis Berdasarkan patokan tabel 8 maka corak kehidupan Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM terhadap pendengar siaran MPI berdasarkan kategori Status Ekonomi Sosial selama bulan Februari 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 9. Kategori Niche Breadth Pendengar siaran MPI Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Status Ekonomi Sosial Radio Siaran Niche Breadth Kategori Pamira FM 1,668 Cenderung spesialis Yasika FM 1,354 Spesialis Suara Kudus FM 1,457 Cenderung spesialis Sumber : Hasil koding penulis Hasil penghitungan nilai Niche Breadth berdasarkan kategori status ekonomi sosial yang diperoleh ketiga radio, menunjukkan bahwa Pamira FM dan Suara Kudus FM sama-sama bercorak cenderung spesialis, yang dapat dilihat dari dominannya proporsi sub kategori status ekonomi sosial menengah dari pendengar siaran MPI. Yasika FM dengan nilai Niche Breadth terkecil (1,354) dengan proporsi sub kategori kelas ekonomi sosial menengah saja yang paling banyak menopang sumber kehidupannya. Perbandingan tentang kecenderungan corak kehidupan dari Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM dalam segmentasi khalayak pendengar MPI berdasarkan Niche Breadth masing-masing kategori adalah : Tabel 10. Perbandingan Niche Breadth Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Radio Siaran Golongan Usia Jenis Kelamin Status Ekonomi Sosial Suara Kudus FM 2,824 1,968 1,457 Pamira FM 2,604 1,535 1,668 Yasika FM 1,307 1,731 1,354 Sumber : Hasil analisis penulis

16 Tabel di atas menunjukkan perbandingan pola kehidupan antar ketiga radio pada masing-masing kategori, dan ternyata dalam segmentasi pendengar acara MPI antara Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM ada persamaan dan perbedaan mengenai pola kehidupan pada kategori-kategori tertentu, kadang terjadi persamaan pada kategori tertentu tetapi terjadi perbedaan pada kategori lainnya. Selanjutnya penulis akan menunjukkan hasil penghitungan Niche Overlap (ketumpangtindihan) atau tingkat persaingan dari dua radio, yaitu antara Pamira FM dan Yasika FM, Pamira FM dan Suara Kudus FM, serta Yasika FM dan Suara Kudus FM dengan menggunakan rumus Levins. Penghitungan Niche Overlap dengan rumus Levins untuk mendapatkan perolehan hasil analisis kompetisi pendengar siaran MPI di Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM selama bulan Februari 2011, sehingga akan diketahui sejauh mana tingkat persaingan antar media dalam memperebutkan sumber penunjangnya. Sumber penunjang dalam penelitian ini dihitung dari isi pendengar aktif siaran MPI di Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM berdasarkan frekuensi pemunculannya yang meliputi golongan usia, jenis kelamin, dan status ekonomi sosial. Tingkat persaingan antara Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM akan terlihat dari perolehan nilai Niche Overlap-nya dan pada sub kategori apa saja persaingan terjadi. Nilai Niche Overlap juga akan dihitung menurut kategori sangat ketat, ketat, dan tidak ketat. Semakin kecil nilai Niche Overlap-nya atau semakin mendekati nol menandakan semakin ketat persaingan yang terjadi antar ketiga radio tersebut. Pendengar siaran MPI berdasarkan kategori golongan usia terbagi dalam tiga sub kategori, yaitu usia remaja (10-21 tahun), usia dewasa (22-39 tahun), dan usia mapan (40 tahun ke atas). Besarnya tingkat pesaingan antara Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM berdasarkan golongan usia bisa dilihat pada tabel berikut : Tabel 11. Niche Overlap Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Golongan Usia Radio Siaran Niche Overlap Kategori

17 Pamira FM & Yasika FM 0,2201 Tidak Ketat Pamira FM & Suara Kudus FM 0,0076 Sangat Ketat Suara Kudus FM & Yasika FM 0,1857 Tidak Ketat Sumber : Hasil penghitungan penulis Hasil penghitungan nilai Niche Overlap antara Pamira FM & Yasika FM pada kategori golongan usia adalah 0,2201 yang berarti bahwa kedua radio ini bersaing tidak ketat, terlihat dari penghitungan proporsi pada masing-masing sub kategori ternyata mempunyai banyak perbedaan dan perbandingan angka yang relatif besar (menjauhi nol). Demikian pula Suara Kudus FM & Yasika FM yang memiliki sedikit persamaan pada kategori ini, sehingga kompetisinya tidak ketat. Berbeda dengan Pamira FM & Suara Kudus FM pada kategori golongan usia saling bersaing sangat kuat, terutama pada usia remaja (NO=0,000484) persaingan sangat ketat, yaitu nilai Niche Overlap-nya mendekati nol. Kategori jenis kelamin pada penelitian ini dibagi menjadi dua sub kategori, yaitu pria dan wanita. Hasil penghitungan nilai Niche Overlap pada ketiga radio adalah sebagai berikut : Tabel 12. Niche Overlap Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Jenis Kelamin Radio Siaran Niche Overlap Kategori Pamira FM & Yasika FM 0,3929 Tidak Ketat Pamira FM & Suara Kudus FM 0,0898 Ketat Suara Kudus FM & Yasika FM 0,0359 Ketat Sumber : Hasil penghitungan penulis Pada perolehan nilai Niche Overlap antara Pamira FM dan Yasika FM (0,3929) menunjukkan persaingannya tidak ketat dalam segmentasi pendengar MPI, dimana pada setiap sub kategori jenis kelamin memiliki selisih angka yang besar atau menjauhi nol. Antara Pamira FM & Suara Kudus FM ternyata perolehan nilai Niche Overlap saling bersaing ketat dalam kategori pendengar siaran MPI berdasarkan jenis kelaminnya. Dari kedua sub kategori yang ada, persaingan ketat terjadi pada pendengar wanita (NO=0,0449) yang saling berimpitan porsi audiensnya sehingga nilai Niche Overlapnya mendekati nol.

18 Suara Kudus FM & Yasika FM memperoleh nilai Niche Overlap 0,0359 artinya keduanya saling bersaing ketat dalam segmentasi pendengar MPI berdasarkan jenis kelaminnya. Persamaan yang besar ditunjukkan pada proporsi pendengar dari kaum hawa, yaitu bernilai Niche Overlap 0,0448. Jadi keduanya bersaing sangat ketat dalam kelompok pendengar wanita untuk acara MPI. Kategori status ekonomi sosial dibagi dalam tiga sub kategori, yaitu kuat, menengah, dan lemah, sedangkan hasil penghitungan nilai Niche Overlap-nya adalah sebagai berikut : Tabel 13. Niche Overlap Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Status Ekonomi Sosial Radio Siaran Niche Overlap Kategori Pamira FM & Yasika FM 0,0150 Ketat Pamira FM & Suara Kudus FM 0,0062 Sangat Ketat Suara Kudus FM & Yasika FM 0,0019 Sangat Ketat Sumber : Hasil penghitungan penulis Penghitungan nilai Niche Overlap antara Pamira FM & Yasika FM adalah 0,0150 menunjukkan persaingan keduanya cukup ketat pada pendengar siaran MPI berdasarkan status ekonomi sosialnya. Porsi terbesar sama-sama pada strata pendengar kelas menengah, sekaligus persaingan yang sangat ketat terjadi pada segmentasi ini dengan nilai Niche Overlap 0,0098 yang berarti diantara keduanya saling bersaing kuat dalam mengemas acara MPI bagi para pendengar pada tingkat sosial ekonomi menengah ini. Persaingan antara Pamira FM & Suara Kudus FM dari hasil penghitungan nilai Niche Overlap ternyata sangat ketat dalam kategori ini, dikarenakan kedua radio dalam mengemas acara dan penentuan target audiens terdapat banyak persamaan pada proporsi setiap sub kategorinya. Jadi dalam segmentasi pendengar sajian acara MPI kedua radio ini bersaing sangat kuat, terutama pada kelas pendengar dengan tingkat sosial ekonomi kuat, karena nilai Niche Overlap yang dihasilkannya mendekati angka nol, yaitu 0, Status ekonomi sosial pendengar MPI antara Suara Kudus FM & Yasika FM pada nilai Niche Overlap-nya menghasilkan angka 0,0019 yang berarti persaingannya sangat ketat.

19 Perbedaan sifat dari sumber penunjang yang digunakan keduanya sangat sedikit sehingga menghasilkan nilai Niche Overlap kecil dan mendekati angka nol. Persaingan yang sangat kuat ini membuat perbandingan proporsi setiap sub kategori relatif kecil, terutama pada pendengar MPI berlevel sosial ekonomi lemah dengan nilai Niche Overlap = 0, Perbandingan tingkat persaingan yang terjadi pada Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 14. Perbandingan Niche Overlap Pendengar siaran MPI Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Bulan Februari 2011 Radio Siaran Golongan Jenis Kelamin Status Ekonomi Sosial Usia SuaraKudusFM&Pamira FM Sangat Ketat Ketat Sangat Ketat Suara Kudus & Yasika FM Tidak Ketat Ketat Sangat Ketat Pamira FM & Yasika FM Tidak Ketat TidakKetat Ketat Sumber : Hasil analisis penulis Jadi tingkat kompetisi dalam segmentasi pendengar aktif siaran MPI selama periode penelitian yang tertinggi terjadi antara Pamira FM dan Suara Kudus FM. Hal ini ditunjukkan dengan sangat ketatnya persaingan pada tiap-tiap sub kategori, karena adanya banyak persamaan dalam kemunculan pendengar acara MPI selama bulan Februari 2011, sehingga angka Niche Overlap yang diperoleh sangat kecil, yaitu mendekati angka nol. Kesimpulan Relung kehidupan (Niche Breadth) khalayak pendengar siaran MPI di ketiga radio tersebut berdasarkan kategori golongan usia, Pamira FM dan Suara Kudus FM sama-sama bercorak generalis, artinya sumber penunjang kehidupan mereka tergantung pada beberapa sub kategori, yaitu kalangan pendengar usia remaja (10-21 tahun) dan usia dewasa (22-39 tahun). Hal ini bertolak-belakang dengan Yasika FM yang mempunyai corak kehidupan spesialis, artinya hidupnya tergantung pada satu sub kategori saja yaitu kelompok usia remaja yang telah ditetapkan sebagai target audiensnya untuk lagu-lagu Pop Indonesia dan Barat terbaru.

20 Hasil penghitungan Niche Breadth berdasarkan kategori jenis kelamin pendengar menunjukkan bahwa Pamira FM, Suara Kudus FM, dan Yasika FM memiliki pola kehidupan yang beragam, yaitu moderat, generalis, dan cenderung generalis. Ketiganya tidak tergantung pada satu sub kategori saja, tetapi cenderung tergantung pada kalangan pendengar baik pria maupun wanita, terbukti frekuensi kemunculan antara pendengar aktif MPI pria dan wanita relatif tidak jauh berbeda porsinya. Hasil penghitungan Niche Breadth berdasarkan kategori status ekonomi sosial menunjukkan bahwa Suara Kudus FM dan Pamira FM bercorak cenderung spesialis, sedangkan Yasika FM pola kehidupannya spesialis, artinya hanya tergantung pada pendengar dengan kelas ekonomi sosial menengah saja untuk mata acara MPI. Ketumpangtindihan (Niche Overlap) pendengar aktif siaran MPI untuk kategori golongan usia antara Suara Kudus FM dan Pamira FM ternyata mengalami pesaingan yang sangat ketat, untuk kategori jenis kelamin juga bersaing ketat, begitu pula pada kategori status ekonomi sosial persaingannya sangat ketat karena nilainya mendekati nol. Hasil penghitungan Niche Overlap antara Suara Kudus FM dan Yasika FM pada kategori golongan usia menunjukkan kompetisinya tidak ketat, untuk kategori jenis kelamin pendengar tampak persaingan yang ketat, sedangkan untuk kategori status ekonomi sosial pendengar MPI justru bersaing dengan sangat ketat terbukti perolehan angkanya mendekati nol. Pamira FM dan Yasika FM juga bersaing ketat pada kategori status ekonomi sosial pendengar, sedangkan untuk kategori jenis kelamin dan golongan usia pendengar MPI, persaingannya tidak ketat. Ini dikarenakan format program siaran musik dan target audiens antara kedua stasiun radio tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Daftar Pustaka Cangara, Hafied. (1998). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Daniels H.S. (1998). Seluk Beluk Programa Radio. Yogyakarta: Yayasan Kanisius. Dimmick, John, dan Erick W. Rothenbuhler. (2003). The Theory of The Niche : Quantifying Competition Among Media Industries, Reprint from Journal of Communication. Winter: The Anneberg School of Communication. Dimmick, John W. (2003). Media Competition and Coexistence : The Theory of The Niche. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

21 Effendy, Onong Uchjana. (2008). Dinamika Komunikasi. Rosdakarya. Bandung: PT. Remaja Mack, Dieter. (1995). Apresiasi Musik-musik Populer. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara. Mursito BM. (2006). Memahami Institusi Media : Sebuah Pengantar. Karanganyar: Lindu Pustaka. Romli, Asep Syamsul M. (2004). Broadcast Journalism. Bandung: Nuansa. Sendjaja, Sasa Djuarsa. (1993). Ekologi Media, Analisis, dan Aplikasi Teori Niche dalam Penelitian tentang Kompetisi Antar Industri Media, Jurnal 5 & 6 Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia. Jakarta: Gramedia. Shadily, Hassan. (1980). Ensiklopedi Indonesia I. Jakarta: PT Ichtiar Baru-Van Hoeve. Shadily, Hassan. (1980). Ensiklopedi Indonesia III. Jakarta: PT Ichtiar Baru-Van Hoeve. Singarimbun, Masri, dan Sofian Effendi. (1999). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Soeharto, M. (1990). Ensiklopedi Nasional Indonesia IX. Jakarta: PT. Cipta Adi Karsa. Wijaya, Albert. (1992). Budaya Politik dan Pengembangan Ekonomi. Jakarta: LP3ES.

Firdastin Ruthnia Yudiningrum Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Surakarta. Abstract

Firdastin Ruthnia Yudiningrum Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Surakarta. Abstract IKLAN DAN KOMPETISI MEDIA (Analisis dan Aplikasi Teori Niche dalam Mengukur Kompetisi Penyiaran Iklan di Suara Kudus FM, Pamira FM, dan Yasika FM Bulan Februari 2010) Firdastin Ruthnia Yudiningrum Jurusan

Lebih terperinci

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013 KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLO POS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLO POS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013 96 KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLO POS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013 Riska Septiana Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi dan Informatika Universitas

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan II Ekonomi Politik Media

Modul Perkuliahan II Ekonomi Politik Media Modul ke: Modul Perkuliahan II Ekonomi Politik Media 2 PenSumber-Sumber Ekonomi Media dan Pasar Media Fakultas PASCA SARJANA Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., PhD Program Studi Magister Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi menjadi komponen penting dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam berbagai konteks kehidupan. Komunikasi yang merupakan sebagai syarat dalam kehidupan manusia itu sangat penting, hal

Lebih terperinci

Aplikasi Teori Niche melalui Iklan Display pada Surat Kabar Harian Solopos dan Joglosemar periode 17 Desember Januari 2013 NASKAH PUBLIKASI

Aplikasi Teori Niche melalui Iklan Display pada Surat Kabar Harian Solopos dan Joglosemar periode 17 Desember Januari 2013 NASKAH PUBLIKASI Aplikasi Teori Niche melalui Iklan Display pada Surat Kabar Harian Solopos dan Joglosemar periode 17 Desember 2012 15 Januari 2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB.I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi di era globalisasi, telah menyatu dalam kehidupan manusia

BAB.I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi di era globalisasi, telah menyatu dalam kehidupan manusia BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi di era globalisasi, telah menyatu dalam kehidupan manusia untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Peranan media massa sebagai wadah penghubung

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) DISUSUN OLEH: ANDREW ALEXIS. N TUBAGUS ADITYA NUGRAHA Universitas Al Azhar Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wadah penghububung informasi kepada khalayak luas, dirasa sangat tepat dan

BAB I PENDAHULUAN. wadah penghububung informasi kepada khalayak luas, dirasa sangat tepat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi di era globalisasi sekarang, telah menyatu dalam kehidupan manusia untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Peranan media massa sebagai wadah penghububung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi memang tidak bisa dilepaskan dari sejarah peradaban umat

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi memang tidak bisa dilepaskan dari sejarah peradaban umat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi memang tidak bisa dilepaskan dari sejarah peradaban umat manusia, di mana pesan yang menjadi inti dari komunikasi itu sendiri sampai saat ini menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SEGMENTASI PENDENGAR RADIO DAIS FM SEMARANG

BAB IV ANALISIS SEGMENTASI PENDENGAR RADIO DAIS FM SEMARANG BAB IV ANALISIS SEGMENTASI PENDENGAR RADIO DAIS FM SEMARANG A. Analisis Data Penelitian Pada awal perkembangan industri penyiaran di Indonesia, pengelola media penyiaran pada umumnya membidik audien hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dari 4 macam motif masyarakat Surabaya dalam mendengarkan program radio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. iklan sebagai salah satu sumber penunjang hidup surat kabar serta mengetahui

BAB IV PENUTUP. iklan sebagai salah satu sumber penunjang hidup surat kabar serta mengetahui BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang berbasisi pada perhitungan niche breadth dan niche overlap, serta dengan tujuan penelitian untuk mengetahui kebergaman iklan sebagai salah satu

Lebih terperinci

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7)

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) JUDUL SKRIPSI : KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) OLEH : CHRISTINE, PEMBIMBING : BIROWO PROGRAM

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini merupakan Penelitian Kuantitatif. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita. Menurut Berelson dan Steiner komunikasi adalah penyampaian informasi,

BAB I PENDAHULUAN. kita. Menurut Berelson dan Steiner komunikasi adalah penyampaian informasi, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah satu hal yang tidak mungkin bisa lepas dari kehidupan kita. Menurut Berelson dan Steiner komunikasi adalah penyampaian informasi, ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PEMBERITAAN SUKSESI BAKAL CALON GUBERNUR RIAU 2013 (ANALISIS ISI BERITA POLITIK DALAM PERSAINGAN SURAT KABAR RIAU POS DAN TRIBUN PEKANBARU )

PEMBERITAAN SUKSESI BAKAL CALON GUBERNUR RIAU 2013 (ANALISIS ISI BERITA POLITIK DALAM PERSAINGAN SURAT KABAR RIAU POS DAN TRIBUN PEKANBARU ) PEMBERITAAN SUKSESI BAKAL CALON GUBERNUR RIAU 2013 (ANALISIS ISI BERITA POLITIK DALAM PERSAINGAN SURAT KABAR RIAU POS DAN TRIBUN PEKANBARU ) BY : MENTARI DAULAY mentaridaulay@ymail.com COUNSELOR : SUYANTO

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi ini didasarkan oleh tiga hal hal, pertama radio

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi ini didasarkan oleh tiga hal hal, pertama radio BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan komunikasi massa yang berkembang dengan cepat. Mudahnya memperoleh informasi melalui radio membuat banyak masyarakat yang menggunakan ini. Alasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan. Melalui informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya, memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat jaman sekarang membutuhkan suatu media massa seperti surat kabar, majalah, buku, radio, TV, dan film. Media massa memiliki arti yang bermacam-macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA

PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media komunikasi massa yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi menjadi primadona

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmatan lil alamin.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat di era globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat di era globalisasi ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat di era globalisasi ini khususnya di bidang komunikasi dan informasi, membuat semakin cepat akses informasi yang bisa di peroleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. 0 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan III Ekonomi Politik Media

Modul Perkuliahan III Ekonomi Politik Media Modul ke: 3 Modul Perkuliahan III Ekonomi Politik Media Kepemilikan Media Fakultas PASCA SARJANA Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., PhD Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Judul Sub Bahasan Prinsip,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. hati, sikap, perasaan pikiran, ide, gagasan maupun informasi kepada orang lain 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi begitu sangat penting di dalam kehidupan manusia, tidak ada yang tidak memerlukan komunikasi, dimana seseorang akan dapat menyampaikan isi hati,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal ini membuat komunikasi pada saat ini dapat dilakukan, dimanapun, kapanpun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media komunikasi pada era modern ini memungkinkan orang-orang di seluruh dunia untuk dapat berkomunikasi. Hal ini terjadi karena adanya berbagai media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

PERSAINGAN RADIO KOMERSIAL (Studi Kasus Radio Suara Salatiga FM dan Radio Elisa FM Di Salatiga)

PERSAINGAN RADIO KOMERSIAL (Studi Kasus Radio Suara Salatiga FM dan Radio Elisa FM Di Salatiga) PERSAINGAN RADIO KOMERSIAL (Studi Kasus Radio Suara Salatiga FM dan Radio Elisa FM Di Salatiga) Effri Handoko 1) Daru Purnomo 2); Dewi Kartika Sari 3) ABSTRAC Media competitions especially among radios

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si Faktor-faktor Pendorong Orang Menonton Program Berita Liputan 6 di SCTV (Studi Eksplanatif-Kuantitatif Faktor-Faktor Pendorong Masyarakat Kampung Sudagaran Kelurahan Tegalrejo Yogyakarta Menonton Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan aktivitas komunikasi sehari-hari, setiap individu membutuhkan berbagai informasi. Pakar komunikasi Kincaid dan Schramm menegaskan bahwa untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di

Lebih terperinci

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of HUBUNGAN TERPAAN IKLAN BUKALAPAK DI SCTV DENGAN MINAT BELI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2014 Oleh: Aji Setya Purnama, Bedjo Sukarno, Siswanta ABSTRACT Bukalapak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. elektronik seperti televisi, internet, maupun radio. Radio adalah. memperoleh informasi dengan cepat sehingga meniadakan jarak,

BAB I PENDAHULUAN. elektronik seperti televisi, internet, maupun radio. Radio adalah. memperoleh informasi dengan cepat sehingga meniadakan jarak, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu fenomena baru dalam masyarakat, akan media massa baik media massa cetak seperti majalah atau tabloid, koran,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang sangat penting dan menjadi salah satu kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memiliki kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, peranan dan pengaruh informasi dan komunikasi sangat terasa. Tidak ada kegiatan yang dilakukan didalam dan oleh masyarakat

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA Tugas Akhir Penciptaan Karya merupakan perwujudan konsep dan ide berdasarkan teori-teori yang telah diterima oleh Mahasiswa selama melaksanakan tugas Perkuliahan. Penciptaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang

Lebih terperinci

MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA ONO OPO REK DI 93,3 RADIO EL VICTOR FM SURABAYA

MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA ONO OPO REK DI 93,3 RADIO EL VICTOR FM SURABAYA MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA ONO OPO REK DI 93,3 RADIO EL VICTOR FM SURABAYA (Studi Deskriptif Tentang Motif Pendengar Aktif Acara Ono Opo Rek Di 93,3 Radio el Victor FM Surabaya) S K R I P S I

Lebih terperinci

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hiidup Sehat Remaja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, arus informasi yang aktual, akurat dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhannya itu dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Berbagai media penyiaran saat ini dimungkinkan untuk dibuka. Industri penyiaran

Lebih terperinci

Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja

Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja Hubungan Terpaan Iklan Produk Rokok di Media Massa dan Interaksi Peer Group dengan Minat Merokok pada Remaja Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata S1 Jurusan Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1896, Guglielmo Marconi menciptakan wireless telegraph yang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1896, Guglielmo Marconi menciptakan wireless telegraph yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini media massa sudah menjadi konsumsi masyarakat setiap hari. Kebutuhan akan media massa semakin hari semakin meningkat. Meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan juga berdiri untuk meraih pendengar sebanyak-banyaknya,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan juga berdiri untuk meraih pendengar sebanyak-banyaknya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran radio swasta menjadi sumber hiburan dan informasi bagi masyarakat, dan juga berdiri untuk meraih pendengar sebanyak-banyaknya, sehingga aspek ratting sangat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pemkab Sragen, dalam hal ini Disparbudpor, telah melaksanakan komunikasi

BAB V PENUTUP. Pemkab Sragen, dalam hal ini Disparbudpor, telah melaksanakan komunikasi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan maka beberapa kesimpulan dapat dibuat. Pertama, hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa Pemkab Sragen, dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari beragam media yang cukup berperan adalah televisi. Dunia broadcasting

BAB I PENDAHULUAN. dari beragam media yang cukup berperan adalah televisi. Dunia broadcasting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media mengandung istilah sebagai sebuah lembaga milik swasta maupun pemerintah yang mempunyai tugas memberikan informasi. Saat ini media merupakan faktor sentral dalam

Lebih terperinci

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : Follow

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join :  Follow Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : www.makinpinter.com Follow : @makinpinter 01 Komunikasi Massa Pada Perkembangan Teknologi Komunikasi massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang masuk dalam setiap ruang kehidupan sehari-hari. Iklan itu sendiri sebagai media informasi yang telah berperan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makhluk sosial memang merupakan istilah yang sangat tepat untuk manusia, yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi, baik berupa berita maupun hiburan masyarakat. Pers di

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi, baik berupa berita maupun hiburan masyarakat. Pers di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada mulanya radio dikenal sebagai media hiburan bukan media informasi dan pendidikan, namun sejak bergulirnya era reformasi radio semakin bebas menyajikan berita pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini sebagai media massa. Radio mempunyai sifat khas yang menjadi

Lebih terperinci

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah,

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah, merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan di mana mana. Radio memiliki kekuatan terbesar

Lebih terperinci

researc yang berarti usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan

researc yang berarti usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani: methodos yang berarti cara atau jalan. Jadi metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Program Dakwah Radio HIZ FM Surakarta. kajian keislaman yang disiarkan melalui siaran program acara radio HIZ

BAB V PENUTUP. 1. Program Dakwah Radio HIZ FM Surakarta. kajian keislaman yang disiarkan melalui siaran program acara radio HIZ BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Program Dakwah Radio HIZ FM Surakarta Dalam berdakwah radio HIZ FM mempunyai dua program siar, yakni: a. On Air b. Off Air Pertama, Program dakwah on air yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi berkembang semakin pesat dan menjadi sedemikian penting. Hal tersebut mendorong terciptanya media media yang menjadi alat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Radio dan Produksi Radio Untuk dapat memperoleh hasil yang baik dalam proses perancangan produksi berita ini maka dibutuhkanlah sebuah kajian teoritis. Pada stasiun radio, perencanaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu alasan orang masih mendengarkan radio adalah karena mereka masih memiliki kebutuhan akan musik. Sebelum tahun 1950-an, ketika televisi banyak menyedot perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek

BAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan mempengaruhi setiap lapisan atau anggota masyarakat. Melihat hal ini, banyak produsen maupun biro iklan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan, melalui media sebagai alat yang menjembatani pesan untuk sampai kepada

Lebih terperinci

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) Karina Pinem 100904046 Abstrak Penelitian ini berjudul Literasi Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penalitian Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu memberikan gambaran atau penjabaran tentang kondisi empiris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang terdiri dari tiga elemant peanting yaitu media, audience,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang terdiri dari tiga elemant peanting yaitu media, audience, 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam kajian ilmu komunikasi kita mengenal adanya sebuah teori mengenai komunikasi massa yang terdiri dari tiga elemant peanting yaitu media, audience, efek.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV Tayangan Berita Liputan 6 Siang merupakan salah satu program berita di SCTV. Liputan 6 Siang tayang pada pukul 12.00 12.30 WIB,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial, oleh sebab itu manusia pasti berinteraksi dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Uses and Gratification sangat menonjolkan sisi audiens sebagai pihak yang paling aktif menentukan pilihan media mana yang hendak digunakan. Teori Uses and Gratification

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, media massa menjadi sangat penting. Berbagai fungsi dan berbagai macam jenis-jenis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci