BAB IV IMPLEMENTASI MODEL PENGUKURAN
|
|
- Indra Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV IMPLEMENTASI MODEL PENGUKURAN Pada bab ini akan dijabarkan penerapan sistem pengukuran kinerja yang telah dirancang melalui pengimplementasian tahapan-tahapan pengukuran kinerja berdasarkan Metode Prism. IV.1 Deskripsi Perusahaan Studi Kasus Pada tugas akhir ini, organisasi berorientasi profit yang dijadikan sebagai kasus uji adalah unit waserda KPN Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi. KPN ini merupakan yang beranggotakan guru TK dan SD se-bukittinggi dan pegawai-pegawai yang bernaung di bawah Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi. Koperasi ini resmi didirikan pada tanggal 6 Mei 1976 dan tercatat dengan nomor badan hukum 1080/BH/VIII yang kemudian direvisi menjadi No. 346/PAD/KWK-3/IV-1997 pada tanggal 7 April Jumlah anggota yang tercatat dalam buku anggota untuk keadaan 31 Desember 2006 sebanyak 889 orang. Bidang usaha yang dikelola oleh KPN Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi terdiri dari unit usaha simpan pinjam serta unit usaha pertokoan dan kesejahteraan (seringkali disebut unit waserda). Khusus untuk unit waserda/unit pertokoan yang menjadi kasus uji dalam tugas akhir ini memiliki volume usaha Rp ,- pada tahun 2006 dan sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp ,45. Di dalam menjalankan usahanya, modal KPN Dinas Pendidikan diperoleh dari simpanan anggota yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan usaha. Dengan demikian, tidak terdapat investor di luar anggota yang menanamkan modalnya di KPN Dinas Pendidikan. IV.2 Deskripsi Implementasi Pengukuran Pengimplementasian model rancangan pada Unit Pertokoan KPN Dinas Pendidikan Bukittinggi dilakukan dengan cara wawancara dengan pengurus dan stakeholder yang terkait, penyebaran kuesioner (contoh kuesioner dapat dilihat pada Lampiran B dan Lampiran C) dan data pada Laporan Tahunan KPN Dinas Pendidikan. Secara garis IV-1
2 IV-2 besar, pengambilan data dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai perspektifperspektif Metode Prism pada Unit Pertokoan KPN Dinas Pendidikan, analisis dan validasi KPI, penentuan bobot masing-masing KPI (berdasakan tingkat kepentingannya) dan perhitungan nilai kinerja serta pengukuran kinerja berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner pada existing condition dan data tertulis berdasarkan kejadian pada tahun 2006 (merujuk pada Laporan Tahunan KPN Dinas Pendidikan pada Rapat Anggota Tahunan tutup buku 2006). Penerapan Metode Prism secara lebih lengkap dijelaskan sebagai berikut: 1. Identifikasi Perspektif Sebelum dilakukan identifikasi perspektif Metode Prism, dilakukan identifikasi stakeholder terlebih dahulu. Proses identifikasi stakeholder dilakukan melalui wawancara dengan pengurus KPN Dinas Pendidikan. Sedangkan identifikasi perspektif dilakukan melalui 3 cara: a. Wawancara dengan pihak pengurus b. Penyebaran kuesioner (contoh kuesioner pada Lampiran B). Perspektif yang ditambahkan pada kuesioner akan disaring lagi dengan menggunakan metode cut-off point. 2. Identifikasi Objektif Dilakukan melalui wawancara dengan pihak pengurus 3. Pendefinisian KPI Berdasarkan objektif yang telah disusun, didefinisikan KPI masing-masing perspektif. 4. Validasi KPI Validasi KPI dilakukan melalui wawancara dengan pihak pengurus. 5. Pembobotan KPI Pembobotan dilakukan dengan menghitung ranking stakeholder dan KPI. Ranking stakeholder dan KPI diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Contoh kuesioner dapat dilihat pada lampiran C. 6. Penyusunan alat ukur kinerja Pada penyusunan alat ukur kinerja digunakan form OMAX. Data-data untuk pengisian form OMAX diperoleh melalui wawancara dengan pengurus dan melalui pengambilan data pada Buku Laporan Tahunan KPN Dinas Pendidikan pada Rapat Anggota Tahunan tutup buku 2006.
3 IV-3 Hasil pengambilan data untuk KPI tuntutan dan kontribusi stakeholder yang menjadi objek pengukuran pada tugas akhir ini digambarkan dalam Tabel IV-1 dan Tabel IV-2. Tabel IV-1 Kontribusi dan tuntutan stakeholder beserta tujuan/objektifnya No Stakeholder Tuntutan/Kontribusi Tujuan (Objective) 1. Anggota Pembagian SHU Memberikan keuntungan usaha dalam bentuk sisa hasil usaha (SHU) kepada anggota Keakuratan laporan tahunan Memberikan pelaporan secara akurat mengenai keadaan Pembayaran simpanan Meningkatkan jumlah modal Peningkatan keuntungan Memperoleh keuntungan dari 2. Karyawan Gaji/Honor Memberikan gaji/honor yang sesuai Kenyamanan dan Menciptakan suasana kerja yang kesejahteraan kerja Pengerjaan tugas secara optimal menyenangkan Semua aktivitas dalam unit pertokoan dikerjakan seoptimal mungkin. Kedisiplinan kerja Menegakkan kedisiplinan dan keseriusan dalam bekerja bagi karyawan 3. Pelanggan Pelayanan yang baik. Memberikan pelayanan sebaik 4. Pemasok (supplier) 5. Regulator (pemerintah) Ketersediaan barang yang dibutuhkan pelanggan. Peningkatan keuntungan Kelancaran pembayaran Kelancaran penyaluran informasi Penyediaan barang Laporan tahunan yang akurat mengenai kondisi KPN Dinas Pendidikan Pembinaan Pembuatan aturan dan petunjuk mungkin kepada pelanggan Menyediakan barang kebutuhan sehari-hari pelanggan Memperoleh keuntungan dari Melancarkan proses transaksi Meningkatkan kualitas penyaluran informasi Melengkapi ketersediaan barang di Memberikan laporan tahunan secara akurat Memperoleh pembinaan dari Dinas Koperasi/Dinas Pendidikan Memperoleh petunjuk mengenai aturan peran dan aktivitas
4 IV-4 Tabel IV-2 KPI Perspektif Tuntutan dan Kontribusi Stakeholder No Stakeholder Tujuan (Objective) KPI 1. Anggota Memberikan keuntungan usaha dalam bentuk sisa hasil usaha (SHU) kepada anggota Memberikan pelaporan secara akurat mengenai keadaan Meningkatkan jumlah modal Memperoleh keuntungan dari 2. Karyawan Memberikan gaji/honor yang sesuai Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan Semua aktivitas dalam unit pertokoan dikerjakan seoptimal mungkin. Menegakkan kedisiplinan dan keseriusan dalam bekerja bagi karyawan 3. Pelanggan Memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pelanggan Menyediakan barang kebutuhan sehari-hari pelanggan Memperoleh keuntungan dari 4. Pemasok Melancarkan proses transaksi (supplier) Meningkatkan kualitas penyaluran informasi Melengkapi ketersediaan 5. Regulator (pemerintah) barang di Memberikan laporan tahunan secara akurat Memperoleh pembinaan dari Dinas Koperasi/Dinas Pendidikan Memperoleh petunjuk mengenai aturan peran dan aktivitas Persentase peningkatan penerimaan SHU tiap tahun Persentase keakuratan laporan (dibandingkan dengan hasil audit akuntan publik) Persentase peningkatan modal Jumlah keuntungan tiap bulan Persentase komplain karyawan terkait gaji Persentase komplain karyawan terkait suasana kerja Persentase kesalahan pelaksanaan tugas/kerja Persentase karyawan yang tidak disiplin Tingkat pembelian barang oleh pelanggan Tingkat komplain supplier Tingkat kesalahan pasokan barang Jumlah permintaan barang yang tidak tersedia Persentase keakuratan laporan (dibandingkan dengan hasil audit akuntan publik) Jumlah pembinaan dan pengawasan yang dilaksanakan Sedangkan hasil perhitungan kinerja dengan menggunakan formulir OMAX dapat dilihat pada Tabel IV-3
5 IV-5 Tabel IV-3 Hasil Perhitungan Kinerja No KPI Tuntutan & Kontribusi Stakeholder Nilai Kinerja Nilai Skala KPI Bobot Score 1 KPI-TK01 Persentase peningkatan penerimaan SHU tiap tahun -3,75 1 0,083 0,083 2 KPI-TK02 Persentase keakuratan laporan (dibandingkan dengan hasil ,195 1,362 audit akuntan publik) 3 KPI-TK03 Persentase peningkatan modal 16,9 6 0,052 0,313 4 KPI-TK04 Besar keuntungan tiap bulan ,083 0,417 5 KPI-TK05 Tingkat komplain karyawan terkait gaji (skala 5) ,063 0,625 6 KPI-TK06 Tingkat komplain karyawan terkait suasana kerja (skala 5) 1,5 4 0,056 0,222 7 KPI-TK07 Persentase kesalahan pelaksanaan tugas/kerja 5 6 0,035 0,208 8 KPI-TK08 Persentase karyawan yang tidak disiplin ,069 0,139 9 KPI-TK09 Volume penjualan harian (dalam rupiah) ,178 1, KPI-TK10 Tingkat komplain supplier (skala 5) 0,5 8 0,022 0, KPI-TK11 Persentase kesalahan pasokan barang 5 8 0,059 0, KPI-TK12 Persentase permintaan barang yang tidak tersedia ,052 0, KPI-TK13 Jumlah pembinaan dan pengawasan yang dilaksanakan 4 3 0,053 0,160 Total 73 1,000 5,611 Penjabaran hasil implementasi secara lebih detail dapat dilihat pada Lampiran A. IV.3 Analisis Hasil Implementasi Di dalam implementasi rancangan pengukuran kinerja menggunakan Metode Prism diperoleh nilai kinerja untuk perspektif utama (Tuntutan dan Kontribusi Stakeholder) yang dijadikan acuan dalam pengukuran sebesar 5,611. Nilai tersebut diperoleh dengan menjumlahkan skor kinerja untuk keseluruhan KPI perspektif tuntutan dan kontribusi stakeholder. Dengan menerapkan teori skala OMAX untuk kinerja maksimal adalah 10, perhitungan indeks kinerja maksimal atau indeks kinerja terbaik dari KPN Dinas Pendidikan adalah 10,000. Dengan pencapaian indeks kinerja berdasarkan data real tahun 2006 sebesar 5,611.
6 IV-6 Mengacu pada 3 skala yang ditetapkan pada OMAX, nilai kinerja keseluruhan diinterpretasikan sebagai berikut [AZM05]: 1. 0 < nilai kinerja < 3, artinya kinerja perusahaan berada di bawah standar. KPI tuntutan dan kontribusi stakeholder yang dikategorikan di bawah standar: c. Persentase peningkatan SHU tiap tahun d. Persentase karyawan yang tidak disiplin 2. Nilai kinerja = 3, artinya kinerja perusahaan memenuhi nilai standar penetapan kineja. KPI yang memenuhi kategori tidak mengalami peningkatan dari periode sebelumnya adalah jumlah pembinaan dan pengawasan tiap tahun dari regulator < nilai kinerja < 10, artinya perusahaan berada di atas standar namun tidak mencapai target maksimal. KPI yang berada di atas standar antara lain: a. Besar keuntungan tiap bulan b. Tingkat komplain karyawan terkait gaji (skala 5) c. Tingkat komplain karyawan terkait suasana kerja (skala 5) d. Persentase kesalahan pelaksanaan tugas/kerja e. Volume penjualan harian (dalam rupiah) f. Tingkat komplain supplier (skala 5) g. Persentase kesalahan pasokan barang h. Persentase permintaan barang yang tidak tersedia 4. Nilai kinerja = 10, berarti KPI yang mengalami pencapaian target maksimal KPI yang memenuhi pencapaian target maksimal adalah tingkat komplain karyawan terkait gaji. Gambaran perbandingan current performance score dan maximum performace score dapat dilihat pada Gambar IV-1.
7 IV-7 Gambar IV-1 Grafik Perhitungan Score Kinerja Dengan melihat gambaran pencapaian kinerja ini, Unit Pertokoan KPN Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi telah mampu memenuhi pencapaian kinerja di atas standar (hasil pengukuran sebesar 5,611). Namun demikian, pencapaian target kinerja belumlah mendekati maksimal (skala 5,611 dari 10,00). Ada beberapa aspek kinerja terutama yang berada di bawah standar dan sedikit di atas standar yang harus dievaluasi untuk mengetahui penyebab rendahnya pencapaian kinerja. Evaluasi ini dapat dilakukan dengan menghitung KPI perspektif pendukung. Dengan melakukan evaluasi kinerja yang terkait dengan perspektif pendukung, akan dapat diidentifikasi perspektif mana yang menyebabkan rendahnya kinerja dan dapat melakukan perbaikan pada aspek tersebut. Namun demikian, pada tugas akhir ini tidak diimplementasikan pengukuran perspektif pendukung dikarenakan dalam sistem pengukuran kinerja, perspektif utama lah berperan sebagai objek pengukuran[azm05]. Sedangkan perspektif pendukung yang berperan pada evaluasi kinerja merupakan bagian lain dari sistem manajemen kinerja yang tidak menjadi fokus dalam tugas akhir ini.
BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL
BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL Pada bab ini dijelaskan mengenai analisis penerapan sistem pengukuran kinerja menggunakan Metode Prism dan pengembangan model pengukuran kinerja tersebut pada unit
Lebih terperinciDAFTAR REFERENSI. viii
DAFTAR REFERENSI [ASA91] [AZM05] [MUL97] [NEE02a] [NEE02b] [NEE03] [PRE05] [PUS01] [SUD05] [SVE98] [WIB06] [WID06] [WIK06a] [WIK06b] [WIK07] ASAD Moh. 1991. Psikologi Industri. Yogyakarta : Liberti Azmi,
Lebih terperinciPERANCANGAN PROTOTIPE PERANGKAT LUNAK BANTU UNTUK PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN BERORIENTASI PROFIT DENGAN METODE PRISM
PERANCANGAN PROTOTIPE PERANGKAT LUNAK BANTU UNTUK PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN BERORIENTASI PROFIT DENGAN METODE PRISM LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh : WIDYA
Lebih terperinciKUESIONER. Hormat saya, Chandra Gunawan D. No : Nama : Jabatan :
KUESIONER Narasumber yang terhormat, Dalam menyelesaikan tugas akhir program sarjana S-1 Teknik Industri USU, penulis melakukan pengumpulan data tentang Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Performance
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PADA PT. PLN CABANG MEDAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM
PENGUKURAN KINERJA PADA PT. PLN CABANG MEDAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM Disusun oleh : TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik DELFANDI PUTERA
Lebih terperinciBAB V PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BANTU
BAB V PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BANTU Di dalam bab ini akan dibahas implementasi model pengukuran menggunakan Metode Prism dalam bentuk pengembangan prototipe perangkat lunak bantu berupa analisis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan dijabarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan metodologi pengerjaan tugas akhir serta sistematika penulisan tugas akhir ini. I.1 Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan industri pengolahan kelapa sawit saat ini meningkat dengan sangat cepat. Terutama industri pabrik kelapa sawit yang ada di wilayah Sumatera
Lebih terperinci2.1. Visi dan Misi...11
ABSTRAK Dalam penulisan skripsi yang berjudul Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Menggunakan Metode Balanced Scorecard, penelitian diadakan pada Perusahaan Jasa Transportasi XTrans Cabang Bandung. Selama
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang
Lebih terperinciEVALUASI PROYEK DAN PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PROYEK RUMAH SAKIT PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR
EVALUASI PROYEK DAN PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PROYEK RUMAH SAKIT PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR Oleh : STEFAHAYU ILLOZA LAROZZA NO BP 07173047 JURUSAN
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA
PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA Welin Kusuma 1, Patdono Suwignjo 1, Iwan Vanany 1 1 Program Pascasarjana Bidang
Lebih terperinciPenerapan Internal Eksternal Matrix dan Performance Prism Dalam Upaya Pengukuran Kinerja Rumah Sakit X Malang
Penerapan Internal ksternal Matrix dan Performance Prism Dalam Upaya Pengukuran Kinerja Rumah Sakit X Malang Amanda Nur Cahyawati 1, Dwi Hadi Sulistyarini 2, Suluh lman Swara 3. Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi sebagai sebuah lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di Indonesia, bahkan Dr. Muhammad Hatta, salah seorang Proklamator Republik Indonesia yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Bina Usaha Sejahtera merupakan salah satu lembaga keuangan non-profit yang beranggotakan para pegawai dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi
ABSTRAK Perusahaan belum pernah menerapkan pengukuran kinerja terhadap pihakpihak yang berhubungan dengan perusahaan.. Melihat hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja.
Lebih terperinciPENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX
PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX Vita Rias Prastika 1*, Ahmad Mubin 2*, Shanty Kusuma Dewi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi harus menghadapi tantangan yang semakin berat dan serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung cepat
Lebih terperinciANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK
ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK Widhy Wahyuni Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ( ITATS ) Jl. Arief Rahman Hakim 100, Surabaya
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM Rani Rumita, Heri Suliantoro, Martin Lilik A Program Studi Teknik Industri Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria kepuasan konsumen seperti ketepatan dalam pengiriman, cost yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini terjadi perubahan paradigma mengenai kualitas. Suatu produk yang berkualitas tidak hanya merupakan produk dengan kinerja yang baik tetapi juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bandung adalah salah satu kota wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang, bisnis akomodasi di Kota bandung pun semakin berkembang. Hal ini
Lebih terperinciKUESIONER. No Pernyataan Tolok ukur yang terdapat dalam database terhubung dengan key
L1 KUESIONER Pengujian Sistem Pengukuran yang Ada Bagian I : Pendekatan terhadap Keseluruhan Pengukuran Keterangan : 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = cukup setuju 4 = setuju 5 = sangat setuju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirangkum menjadi suatu laporan yang merupakan representasi kinerja dari pihak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah kumpulan dari informasi-informasi keuangan yang dirangkum menjadi suatu laporan yang merupakan representasi kinerja dari pihak manajemen
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PRISM PERFORMANCE (STUDI KASUS DI PT. POLOWIJO)
Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja... (Indarwati dkk.) PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PRISM PERFORMANCE (STUDI KASUS DI PT. POLOWIJO) Putri Indarwati * 1, Narto 2, Zeplin Jiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting, karena pendidikan merupakan akar dari peradaban
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di jaman yang semakin berkembang ini, pendidikan merupakan sesuatu yang penting, karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. khususnya dalam pencapaian target pendapatan. Deskripsi pekerjaan yang. mencapai tujuan kinerja organisasi.
117 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Rancangan deskripsi pekerjaan yang telah diberikan oleh perusahaan pada karyawan tidak mendukung secara langsung pencapaian kinerja organisasi, khususnya dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA PADA PT JAYA CELCON PRIMA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN SCORING OMAX (OBJECTIVES MATRIX)
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA PADA PT JAYA CELCON PRIMA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN SCORING OMAX (OBJECTIVES MATRIX) (Performance Measurement Design of PT Jaya
Lebih terperinciBAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT
124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. SINAR GALUH PRATAMA CHANDRA GUNAWAN D
PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. SINAR GALUH PRATAMA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciDESKRIPSI DETAIL AKTIVITAS HARIAN
Log Book Kerja Praktek Hari dan Tanggal KP : / 2017 Hari Pelaksanaan KP Ke - * : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 *Arsir kolom angka untuk 13 14 15 16 17 18 menandakan hari ke -... 19 20 21 22 DESKRIPSI DETAIL
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. metode balance scorecardpada KJPP Hari Utomo dan Rekan dapat ditarik
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pengukuran kinerja dengan metode balance scorecardpada KJPP Hari Utomo dan Rekan dapat ditarik kesimpulan sebagai
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM. (Studi Kasus di Hotel UMM INN) SKRIPSI
ANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Hotel UMM INN) SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM (IPMS) PADA PT. OMETRACO ARAYA SAMANTA
Prosiding SNIRA Seminar Nasional Industrialisasi Madura & Call Paper Pengembangan Kawasan Industry Dan System Inovasi Yang Berkelanjutan Untuk Percepatan Pengembangan Baerah Tertinggal:Riset, Konsep, Pemikiran
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ
PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT dengan PERFORMANCE PRISM di PT. XYZ Waskito Budi Susanto, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis telah memberikan dampak terhadap perubahan lingkungan. Dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri yang melibatkan berbagai aktivitas dan operasi bisnis telah memberikan dampak terhadap perubahan lingkungan. Dampak lingkungan yang ditimbulkan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai evaluasi kinerja supplier pada perusahaan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya yaitu: 1. Terdapat
Lebih terperinciPREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PT SKYBEE, Tbk. DAN ENTITAS ANAK
PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z -SCORE PADA PT SKYBEE, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Sasialimia Email: sasialimia@yahoo.co.id Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciJURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PENENTUAN STRATEGI MANAJEMEN BERDASARKAN ANALISIS PERFORMANCE PRISM DAN SWOT (Studi Kasus Travel Avatar Magetan) DETERMINATION OF MANAGEMENT STRATEGY BASED ON PERFORMANCE PRISM AND SWOT ANALYSIS (Case
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OMAX DI PT NAGAMAS
TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OMAX DI PT NAGAMAS Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciAdd your company slogan. 3. Stakeholder Strategy LOGO. Add your company slogan. 4. Stakeholder Process LOGO
3. Stakeholder Strategy 4. Stakeholder Process 1 5. Stakeholder Capabilities Validasi Key Performance Indicator (KPI) Kuisioner ini bertujuan untuk menilai apakah KPI yang terbentuk sudah cukup mampu mempresentasikan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Batasan Operasional dan Jenis Data 1. Batasan Operasional Pedagang adalah seseorang yang berpotensi memasarkan barang atau jasa. Pedagang dalam penelitian ini adalah pedagang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena
Lebih terperinciBAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Koperasi Surya Mandiri. Koperasi Surya Mandiri memiliki tujuan mensejahterakan para
BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum Koperasi Surya Mandiri Koperasi Surya Mandiri memiliki tujuan mensejahterakan para sopir yang bekerja bekerja sebagai sopir angkutan umum. Koperasi Surya Mandiri Surabaya,
Lebih terperinciBAB II PROSES BISNIS
BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses Bisnis Utama Koperasi merupakan badah usaha yang bertujuan untuk mensejahterakan anggota, dengan demikian proses bisnis utamanya adalah memfasilitasi kebutuhan para anggota.
Lebih terperinciANALISA KINERJA PENERAPAN ISO 9001 : 2000 DI DINAS PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SIDOARJO
ANALISA KINERJA PENERAPAN ISO 9001 : 2000 DI DINAS PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN SIDOARJO 1 Iswadi Pribadi, 2 Christiono Utomo 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen Teknologi 2 Dosen Magister
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA HOTEL X BOJONEGORO MENGGUNAKAN PERFORMANCE PRISM, OMAX DAN TRAFFIC LIGHT SYSTEM
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2014), Vol. 2 No. 3, 149 158 PENGUKURAN KINERJA HOTEL X BOJONEGORO MENGGUNAKAN PERFORMANCE PRISM, OMAX DAN TRAFFIC LIGHT SYSTEM Program Studi Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bidang usaha apapun di dunia, yang bersifat profit oriented baik itu usaha berskala kecil ataupun yang berskala besar tidak akan pernah lepas dari apa yang
Lebih terperinciRENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN KOPEGTEL SEMARANGTAHUN BUKU 2015 BAB-I PENDAHULUAN
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN KOPEGTEL SEMARANGTAHUN BUKU 2015 BAB-I PENDAHULUAN 1. UMUM Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran ( RKA ) tahun buku 2015 oleh Pengurus periode tahun 2014 merupakan kewajiban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika pembahasan pelaksanaan tugas akhir ini. 1.1 Latar Belakang Kinerja merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kinerja suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan keuangan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan suatu alat yang dapat mencerminkan hasil dari kinerja suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan keuangan ini digunakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. 1. Menurut mahasiswa, kualitas pelayanan pendidikan pada Program Studi
BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Menurut mahasiswa, kualitas pelayanan pendidikan pada Program Studi
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KOPERASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD BERBASIS BORLAND DELPHI
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KOPERASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD BERBASIS BORLAND DELPHI Chauliah Fatma Putri, Silviana Universitas Widyagama Malang e-mail: ullychauliah_uwg@yahoo.com, silviana.hakim@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di mana analisis diuraikan secara kualitatif ditambah sedikit perhitungan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di depan, maka penelitian ini menggunakan rancangan atau desain penelitian deskriptif kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semakin berkembang pesat. Perusahaan harus memberikan produk berkelas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Seiring berjalannya era pasar bebas seperti sekarang ini perkembangan perusahaan manufaktur dan jasa di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
41 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan KPSBU Jabar Sekitar tahun 1800an sapi perah diperkenalkan oleh bangsa Belanda
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 5.1 KPI PT. SushantCo Indonesia berdasarkan metode Perfomance Prism
88 BAB V PEMBAHASAN 5.1 KPI PT. SushantCo Indonesia berdasarkan metode Perfomance Prism Perfomance Prism menitikberatkan lima sisi krusial dari perusahaan sebagai input pengukuran. Kriteria strategi, proses
Lebih terperinciINDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI
LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN - UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2015 MALANG Oktober 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maju dan berkembangnya kondisi perekonomian menyebabkan persaingan di dunia bisnis menjadi semakin ketat. Persaingan tersebut menuntut para pelaku bisnis melakukan
Lebih terperinciLaporan Hasil Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Laporan Hasil Pengukuran Kepuasan Pelanggan Nama Pengolah Data. Suratman. Zulhadiati Agustina, Spi (Pengendali Dokumen) Nama Penyusun Laporan Suratni, SE, MM (Wakil Manajemen) Direktorat Administrasi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pengucuran kredit baik melalui perbankan maupun melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pengucuran kredit baik melalui perbankan maupun melalui lembaga pembiayaan di Indonesia saat ini sedang meningkat dengan pesat. Perkembangan piutang kredit
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada. Adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan semakin kompleksnya pengelolaan badan usaha atau perusahaan. Di samping itu adanya peningkatan
Lebih terperincitransaksi yang ingin dilihat detailnya.
L26 Gambar L36 Form view order penjualan pembayaran - User dapat melihat detail dari transaksi dengan cara memilih transaksi yang ingin dilihat detailnya, kemudian menekan tombol LIHAT DETAIL, atau bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Produktivitas merupakan salah satu isu penting dalam perusahaan maupun organisasi. Menurut Tangen (2005), sebuah perusahaan perlu menyadari bahwa peningkatan produktivitas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Ucapan Terima Kasih... ii Abstrak... v Daftar Isi...vii Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xi
DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Ucapan Terima Kasih... ii Abstrak... v Daftar Isi........vii Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT JAKARTA
L-1 Lampiran 1 KUESIONER ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT JAKARTA Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Perawat Rumah Sakit Jakarta Di tempat Saya mahasiswi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan membahas tentang. latar belakang pengerjaan tugas akhir, rumusan masalah
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan membahas tentang latar belakang pengerjaan tugas akhir, rumusan masalah dari tugas akhir, batasan masalah, tujuan dari pembuatan sistem informasi untuk toko
Lebih terperinciKinerja Koperasi Unit Desa Ulun Tanjung Desa Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung (Ditinjau dari Balanced Scorecard)
Kinerja Koperasi Unit Desa Ulun Tanjung Desa Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung (Ditinjau dari Balanced Scorecard) MARTAULINA SAGALA*) MADE ANTARA WAYAN GINARSA PS Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Gambar 3.1 berikut adalah kerangka pemikiran penelitian pada PT. XYZ: Analisa Bisnis Pada PT. XYZ Perumusan Masalah Pengumpulan data dengan: - Kuesioner
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun perekonomian dan perindustrian nasional kini dihadapkan kepada dampak krisis ekonomi global, namun bisnis ritel di Indonesia tidak terkendala bahkan masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi dan informasi. Begitu pula dengan perusahaan, kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini semakin pesat, kini setiap aspek kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh teknologi komunikasi dan informasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi. Di era globalisasi saat ini, perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era yang semakin maju mengakibatkan permintaan akan laporan keuangan UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era yang semakin maju mengakibatkan permintaan akan laporan keuangan perusahaan semakin meningkat. Sehingga setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan Peraturan Nomor VIII.G.7 tahun 2000 tentang Penyajian dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sesuai dengan Peraturan Nomor VIII.G.7 tahun 2000 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik mengenai struktur, isi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang Gas Industri. Sebagai pemasok yang berkompeten di bidangnya, CV.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV. Berkat Alam Sejahtera adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Gas Industri. Sebagai pemasok yang berkompeten di bidangnya, CV. Berkat Alam Sejahtera yang
Lebih terperinciMengenal Balanced Scorecard
Mengenal Balanced Scorecard Dewasa ini balanced scorecard secara luas telah digunakan dalam industri, bisnis dan organisasi publik untuk menyelaraskan visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA INSTITUSI DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP)
TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA INSTITUSI DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP) (Studi Kasus : RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar) Diajukan Untuk Melengkapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan perusahaan jasa dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan perusahaan jasa dan manufaktur di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut menuntut perusahaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Menghitung Bobot dan Skor Menggunakan Nilai Rata-Rata Jumlah
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Menghitung Bobot dan Skor Menggunakan Nilai Rata-Rata Jumlah Indikator Ada beberapa tahap untuk menghitung bobot dan skor dari keempat perspektif yakni perspektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Bahagia adalah sebuah. SD di wilayah Candi Sidoarjo. Dengan adanya Toko KPRI Bahagia ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Bahagia adalah sebuah koperasi serba usaha yang bergerak di bidang penjualan barang, simpanan dan pinjaman kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan
Lebih terperinciBAB 6 SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN REKOMENDASI. kewajiban melayani kebutuhan dasar masyarakat dalam hal air bersih sekaligus
BAB 6 SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN REKOMENDASI 6.1. Simpulan Terdapat dua fungsi penting yang harus diemban oleh PDAM yaitu kewajiban melayani kebutuhan dasar masyarakat dalam hal air bersih
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
LAMPIRAN I NOMOR TAHUN 0 LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) A. PERSIAPAN Dalam kegiatan persiapan hal yang perlu diperhatikan adalah :. Penetapan Pelaksana, yaitu dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan yang merupakan salah satu industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan saat ini telah membawa para pelaku dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi ke persaingan yang sangat ketat. Perguruan tinggi sebagai
Lebih terperinciLampiran 1. Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard
Lampiran 1 Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard 54 Lampiran 2: Kuesioner Pelanggan Nomor: KUISONER PELANGGAN Kuisoner ini terdiri dari 3 (tiga) bagian. Bagian pertama merupakan isian mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Udang Nomor 25 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang mendorong tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Udang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian,
Lebih terperinciKuesioner Analisis Sistem untuk Karyawan. Kuesioner disebar kepada 10 orang dari 18 orang karyawan yang bekerja di PT.
L1 Kuesioner Analisis Sistem untuk Karyawan Kuesioner disebar kepada 10 orang dari 18 orang karyawan yang bekerja di PT. Scorpio Sport. 1. Apakah Anda sering menggunakan komputer? a. b. 20, 20% 80, 80%
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. penelitian yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepemimpinan Kepala
121 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Pada bab V ini akan dibahas mengenai kesimpulan, implikasi dan saran dari penelitian yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibanding jasa lainnya dan disebut juga dengan istilah jasa tradisional. Jasa ini
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Jasa audit terhadap laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal dibanding jasa lainnya dan disebut juga dengan istilah jasa tradisional. Jasa ini
Lebih terperinciPANDUAN KERJA MAGANG (INTERNSHIP)
PANDUAN KERJA MAGANG (INTERNSHIP) Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Bobot : Magang Kerja : EA4694 : 6 SKS Magang Kerja merupakan mata kuliah yang dapat dipilih oleh mahasiwa sebagai kelengkapan 144 SKS yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Koperasi dikenal sebagai badan usaha yang dibangun dari dan untuk anggota. Hal ini dikarenakan modal pendirian koperasi berasal dari anggotanya dan beroperasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kota Bandung, jalan Aceh no. 30 Bandung.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian akan dilakukan di Restoran. Lokasi ini bertempat di Kota Bandung, jalan Aceh no. 30 Bandung. B. Populasi dan Sampel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia pada dasarnya, merupakan langkahlangkah perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan barang, jasa, maupun industri mempunyai tujuan dalam menjalankan aktivitasnya. Aktivitas
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM Amanda Nur Cahyawati 1, Pratikto 2, Rudy Soenoko 3 1,2,3 Universitas Brawijaya, Fakultas Teknik, Malang, 65145, Indonesia
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN Responden yang terhormat, Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi UKM, saya mohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi pernyataan-pernyataan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara tradisional menurut Kotler (2007) pasar merupakan tempat fisik dimana para pembeli dan penjual berkumpul untuk membeli dan menjual barang. Pasar dinyatakan sebagai
Lebih terperinci