DAFTAR PERTANYAAN UMUM (DITUJUKAN KEPADA KEPALA SEKOLAH ATAU WAKASEK, GURU BIDANG STUDI, DAN GURU KURIKULUM)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PERTANYAAN UMUM (DITUJUKAN KEPADA KEPALA SEKOLAH ATAU WAKASEK, GURU BIDANG STUDI, DAN GURU KURIKULUM)"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2

3

4 DAFTAR PERTANYAAN UMUM (DITUJUKAN KEPADA KEPALA SEKOLAH ATAU WAKASEK, GURU BIDANG STUDI, DAN GURU KURIKULUM) 1. Berapa jumlah guru yang bekerja di SMP Negeri 2 Ambarawa saat ini? (Kualifikasi Pendidikan, Status, dan Jenis Kelamin) 2. Berapa jumlah tenaga pendukung pendidikan yang bekerja di SMP Negeri 2 Ambarawa saat ini? (Kualifikasi Pendidikan, Status, dan Jenis Kelamin) 3. Kejuaraan Lomba apa saja yang pernah diraih oleh peserta didik selama ini? (Tingkat Propinsi dan Nasional) 4. Bagaimana prestasi nilai peserta didik yang menempuh ujian nasional?

5 DAFTAR PERTANYAAN UTAMA (DITUJUKAN KEPADA KEPALA SEKOLAH ATAU WAKASEK, GURU BIDANG STUDI, DAN GURU KURIKULUM) 1. Apakah terdapat standar nilai tertentu dalam penilaian 8 indikator pada dan?. 2. Standar Isi a. Indikator-indikator apa saja yang dinilai dalam standar isi? b. Dari indikator-indikator yang dinilai tersebut, indikator-indikator mana c. Langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk a. Dari indikator-indikator yang dinilai tersebut, indikator-indikator mana b. Langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk 3. Standar Proses Pembelajaran a. Indikator-indikator apa saja yang dinilai dalam Standar Proses Pembelajaran? b. Dari indikator-indikator yang dinilai tersebut, indikator-indikator mana

6 c. Langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk a. Dari indikator-indikator yang dinilai tersebut, indikator-indikator mana b. Langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk 4. Standar pendidik dan kependidikan a. Indikator-indikator apa saja yang dinilai dalam Standar pendidik dan kependidikan? b. Dari indikator-indikator yang dinilai tersebut, indikator-indikator mana c. Langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk a. Dari indikator-indikator yang dinilai tersebut, indikator-indikator mana b. Langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk 5. Standar pengelolaan a. Indikator-indikator apa saja yang dinilai dalam Standar pengelolaan?

7 b. Dari indikator-indikator yang dinilai tersebut, indikator-indikator mana c. Langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk a. Dari indikator-indikator yang dinilai tersebut, indikator-indikator mana b. Langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk 6. Standar Kompetensi Lulusan a. Indikator-indikator apa saja yang dinilai dalam Standar Kompetensi Lulusan? b. Dari indikator-indikator yang dinilai tersebut, indikator-indikator mana c. Langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk a. Dari indikator-indikator yang dinilai tersebut, indikator-indikator mana b. Langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk

8 7. Standar Sarana dan Prasarana a. Indikator-indikator apa saja yang dinilai dalam Standar Sarana dan Prasarana? b. Dari indikator-indikator yang dinilai tersebut, indikator-indikator mana c. Langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk a. Dari indikator-indikator yang dinilai tersebut, indikator-indikator mana b. Langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk 8. Standar Pembiayaan a. Indikator-indikator apa saja yang dinilai dalam Standar Pembiayaan? b. Dari indikator-indikator yang dinilai tersebut, indikator-indikator mana c. Langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk a. Dari indikator-indikator yang dinilai tersebut, indikator-indikator mana

9 b. Langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk 9. Standar Penilaian a. Indikator-indikator apa saja yang dinilai dalam standar penilaian? b. Dari indikator-indikator yang dinilai tersebut, indikator-indikator mana c. Langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk a. Dari indikator-indikator yang dinilai tersebut, indikator-indikator mana b. Langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk

10 DAFTAR PERTANYAAN PENDUKUNG (DITUJUKAN KEPADA KOMITE SEKOLAH) Bagaimana tanggapan saudara tentang program-program yang dilaksanakan sekolah untuk mempersiapkan diri sebagai RSBI selama ini?

11 HASIL WAWANCARA 1. Jumlah Guru Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan, Status, dan Jenis Kelamin No. Guru Jumlah guru dan kualifikasi pendidikannya D1/D2 D3/ Sarmud S1/D4 S2/S3 Jumlah guru berdasarkan Status dan Jenis Kelamin PNS Honorer L P L P 1. IPA Matematika Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Pendidikan Agama IPS Penjasorkes Seni Budaya PKn TIK/Keterampilan BK Lainnya: Mulok Jawa 7. Seni Rupa 8. Seni Musik 9. Tabus 10. Ket. Jasa Jumlah Jumlah

12 2. Tenaga Pendukung Pendidikan Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan, Status, dan Jenis Kelamin No. Tenaga pendukung Jumlah tenaga pendukung dan kualifikasi pendidikannya Jumlah tenaga pendukung Berdasarkan Status dan Jenis Kelamin Jumlah SMP SMA D1 D2 D3 S1 PNS Honorer L P L P 1. Tata Usaha Perpustakaan Laboran lab. IPA Teknisi lab. Komp Laboran lab. Bahs PTD Kantin Penjaga Sekolah Tukang Kebun Keamanan Lainnya:... Jumlah Kejuaraan Lomba di Tingkat Propinsi dan Nasional No. Jenis kegiatan lomba Peringkat Tingkat 1. OSN Biologi Finalis Tingkat Nasional Tingkat Nasional 2 OSN Matematika,fisika, IPS, biologi Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 3 KIR IPS, IP Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 4 PMR Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 5 TUS-PBB Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 6 Vokal putra dan putri Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 7 Seni lukis Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi 8 JAMNAS/JOTA-JOTI Finalis Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi

13 4. Prestasi Nilai Peserta Didik Yang Menempuh Ujian Nasional Mata Pelajaran Tertinggi Terendah Rata-rata Bahasa Indonesia 9,60 5,20 8,23 Matematika 10,00 3,25 7,64 Bhs. Inggris ,60 7,57 IPA 9,50 4,50 7,40 Rata-rata 30,84

14 REDUKSI DATA HASIL WAWANCARA TRIANGULASI ANTARA KEPALA SEKOLAH, BAGIAN KURIKULUM, DAN GURU BIDANG STUDI 1. Penilaian Standar Isi Berdasarkan dan Menerapkan kurikulum satuan pendidikan (KTSP) Memenuhi standar isi Sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana setiap siswa dapat mengakses transkripnya masing-masing Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara OECD dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan Indikator Kinerja Kunci Minimal () (Minimal 80 % telah memenuhi) Penetapan buku ajar bilingual Tersusun silabus yang bertaraf nasional Tersusun RPP 4 bidang studi (mat, sain, TIK, Bah. Ingg) yang bertaraf nasional SI-SNP semua mapel non SBI (Mapel PKn, Mapel Bahasa Indonesia, Mapel IPS, Mapel Penjasorkes, Mapel Seni Budaya, dan Mapel Agama) maupun semua mapel SBI (Matematika, IPA, Bahasa Inggris, TIK) Silabus bertaraf nasional RPP bertaraf nasional Bahan Ajar, Modul, Buku, dan sebagainya bertaraf nasional Panduan Pembelajaran bertaraf nasional Panduan Evaluasi Hasil Belajar bertaraf nasional Portopolio siswa Berarti 80 % terpenuhi (Minimal 80 % telah memenuhi) Pengelolaam sistem administrasi siswa telah menggunakan komputer (Komputer TU 3 buah) namun belum terpasang sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dimana setiap siswa dapat mengakses transkripnya masing-masing. Saat ini pihak SMP, masih berusaha mencari, dan mengadopsi kurikulum yang bertaraf internasional Keterangan Sudah terpenuhi Sudah terpenuhi Keterangan Belum Terpenuhi Belum Terpenuhi 0 % Langkah-langkah yang telah ditempuh untuk memenuhi standar penilaian : 1. Terkait Sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), program kerja yang dilakukan adalah 1) Memperbaki sistem internet yang telah terpasang selama ini, 2) Menambah jumlah komputer secara signifikan dan membeli software untuk program yang dibutuhkan, 3) Melakukan pelatihan-pelatihan pada guru dan pihak administrasi sekolah yang diberikan tanggung jawab untuk menangani bidang tersebut dengan memanggil guru les maupun bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan komputer. 2. Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara OECD dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, perlu upaya perbaikan secara komprehensif, tidak hanya pada kepala sekolah, guru, namun juga siswa sebagai subyek pendidikan selama ini, perbaikan kurikulum, perbaikan metode pengajaran, evaluasi, dan yang tidak kalah penting adalah masalah dana yang diserap oleh sekolah untuk mencapai tujuan tersebut serta berbagai hal lain yang dibutuhkan.

15 KETERANGAN : Ketiga narasumber memberikan jawaban yang sama perihal pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh peneliti, baik mengenai indikator-indikator apa saja yang dinilai dalam standar isi, indikator-indikator mana saja yang telah memenuhi yang dipersyaratkan dan mana yang belum, dan langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk memenuhi standar penilaian. Kondisi ini menggambarkan adanya kesesuaian informasi yang diberikan ketiga narasumber tersebut, sehingga informasi yang diperoleh peneliti selama penelitian adalah valid. Untuk itu data-data hasil penelitian layak digunakan untuk sarana pengkajian dalam penelitian ini.

16 2. Penilaian Standar Proses Berdasarkan dan Indikator Kinerja Kunci Minimal () (Minimal 75 % Terpenuhi) Memenuhi standar 6) Persiapan pembelajaran proses pembelajaran Kepemilikan silabus oleh guru:80% Kepemilikan RPP oleh guru: 80% Kepemilikan sumber belajar/bahan ajar: 60% Pengembangan perangkat instrumen untuk pemahaman guru terhadap karakteristik siswa: 80% 7) Persyaratan Pembelajaran Jumlah siswa per rombel : 28 anak Beban mengajar guru: 24 jam/minggu Ratio antara jumlah siswa dengan buku tekas mapel 1:1 Pengelolaan kelas:100 % 8) Pelaksanaan Pembelajaran Cakupan pendahuluan dalam pembelajaran oleh guru di kelas: 75% Cakupan penerapan prinsip pembelajaran yang: eksploratif, elaboratir, dan konformatif: 75% Penerapan CTL: 60% Penerapan pembelajaran tuntas: 75% Penerapan PAIKEM/PAKEM: 60% Penerapan pembelajaran di luar kelas/sekolah: 40% Cakupan pelaksanaan penutup dalam pembelajaran: 70% 9) Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Pengembangan instrumen penilaian hasil belajar: 80% Variasi model penilaian: 3 model Pengolahan/analisis hasil penilaian 10) Supervisi kelas Proses KBM 70% Perangkat pembelajaran 80% Evaluasi 80% Berarti > 75 % terpenuhi yaitu terpenuhi 76,19 % Pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika menggunakan bahasa Inggris, kecuali mapel Bahasa Indonesia. Menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran. Proses pembelajaran pada semua mata pelajaran telah menjadi teladan atau rujukan bagi sekolah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa kewirausahaan, jiwa patriot, dan jiwa inovator. (75 % Terpenuhi) Penggunaan Bahasa Inggris dalam proses pembelajaran masih sekitar 20% Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran masih berkisar 60% Pada saat ini SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang, memiliki siswa yang mempunyai daya saing tinggi, kreatif, dan inovatif. Hal ini dibuktikan dengan beberapa keberhasilan/ketercapaian dalam lomba yang diikuti di berbagai event, baik lomba akademik maupun non akademik, ditingkat kabupaten, propinsi Jawa Tengah, maupun tingkat Nasional. Sehingga saat ini SMP Negeri 2 menjadi teladan atau rujukan bagi sekolah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa kewirausahaan, jiwa patriot, dan jiwa inovator. Adapun prestasi yang diraih adalah Memperoleh tropi untuk juara I tk provinsi OSN Biologi Juara I Mapel IPA TK Kabupaten Siswa Berprestasi 2 tingkat Kabupaten Juara harapan 2 Lomba Pidato Bahasa Inggris TK Kabupaten Juara 1 TUB-PBB Tk Kabupaten Juara harapan Lomba Tenis Lapangan Tk kabupaten Juara Renang Perorangan 33,34 % baru terpenuhi Keterangan Keterangan Belum terpenuhi Belum terpenuhi Terpenuhi

17 Langkah-langkah yang telah ditempuh untuk memenuhi standar penilaian : 1. Terkait dengan belum terpenuhinya sebagian, yaitu : 1) Kepemilikan sumber belajar/bahan ajar, 2) Penerapan CTL dalam proses belajar mengajar baru, 3) Penerapan PAIKEM/PAKEM:, 4) Penerapan pembelajaran di luar kelas/sekolah, 6) Proses KBM a. Terkait dengan kepemilikan bahan ajar yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan bahan-bahan yang didapat sewaktu workshop di Semarang atau ditempat lain, kemudian membeli referensi tanbahan dari buku-buku yang relevan dan ditawarkan oleh mentari grup, termasuk worksheet dan evaluasi-nya b. Terkait dengan penerapan CTL dan PAIKEM/PAKEM dalam proses belajar mengajar, sekolah akan lebih menggiatkan lagi pelaksanaan pembelajaran dengan strategi/metode: CTL, pendekatan belajar tuntas. c. Terkait dengan pembelajaran di luar sekolah, beberapa program kegiatan yang akan dilaksanakan adalah dengan menjalin kerjasama dengan sekolah lain untuk lebih aktif melakukan pertukaran pelajar. d. Terkait dengan peningkatan KBM, sekolah akan lebih aktif untuk melaksanakan program pertukaran guru, menjalin kerjasama dengan instansi lain sebagai narasumber, dan melakukan pendekatan secara pribadi kepada siswa. 2. Terkait dengan belum terpenuhinya sebagian, yaitu : 1) Penggunaan Bahasa Inggris dalam proses pembelajaran, 2) Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran a. Peningkatan penggunaan Bahasa Inggris dalam proses pembelajaran dilakukan dengan mengadakan kursus bahasa Inggris di sekolah, dan menerapkan pembiasaan berkomunikasi bahasa Inggris. b. Pemanfaatan TIK, dengan mewajibkab seluruh guru untuk memiliki laptop, dan melakukan pelatihan-pelatihan pada guru dan pihak administrasi sekolah yang diberikan tanggung jawab untuk menangani bidang tersebut dengan memanggil guru les maupun bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan komputer. KETERANGAN : Ketiga narasumber memberikan jawaban yang sama perihal pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh peneliti, baik mengenai indikator-indikator apa saja yang dinilai dalam standar isi, indikator-indikator mana saja yang telah memenuhi yang dipersyaratkan dan mana yang belum, dan langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk memenuhi standar penilaian. Kondisi ini menggambarkan adanya kesesuaian informasi yang diberikan ketiga narasumber tersebut, sehingga informasi yang diperoleh peneliti selama penelitian adalah valid. Untuk itu data-data hasil penelitian layak digunakan untuk sarana pengkajian dalam penelitian ini.

18 3. Penilaian Standar Pendidik dan Kependidikan Berdasarkan dan Indikator Kinerja Kunci Minimal () (70 % Terpenuhi) Memenuhi standar pendidik Tenaga kependidikan 85 % lulusan S1, 5% S2 dalam proses pendidikan. Memenuhi standar tenaga Kepala sekolah telah memenuhi kualifikasi umum kependidikan dan khusus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 70 % terpenuhi Keterangan (70 % Terpenuhi) Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran masih berkisar 60% Belum terpenuhi Pembelajaran mata pelajaran Penggunaan Bahasa Inggris dalam proses Belum terpenuhi kelompok sains, matematika pembelajaran masih sekitar 20% mampu mengampu dengan bahasa Inggris Minimal 20 % guru berpendidikan S2/S3 dari PT yang berakreditasi A Kepala sekolah minimal S2 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A dan telah menempuh pelatihan kepala sekolah dari lembaga pelatihan kepala sekolah yang diakui oleh pemerintah Kepala sekolah mampu berbahasa Inggris secara aktif SMP Negeri 2 Ambarawa memiliki 4 orang tenaga pendidik berijazah Pascasarjana (S2), 31 orang berijazah Sarjana (S1), 3 orang berijazah sarmud/d3, 1 orang berijazah D2, 3 orang berijazah D1 dengan 1 orang yang sedang menempuh jenjang pascasarjana (S2), dengan demikian hanya 12.5 % saja guru yang berpendidikan S2 Baru proses penyelesaian kuliah S2, dan telah menempuh pelatihan kepala sekolah dari lembaga pelatihan kepala sekolah yang diakui oleh pemerintah. Adapun jenis pelatihan yang dilakukan kepala sekolah meliputi : pelatihan kepemimpinan pelatihan manajerial sekolah (MBS) pelatihan kewira usahaan supervisi, monitoring, dan evaluasi sekolah pelatihan adminis trasi persekolahan pelatihan KTSP Kemampuan kepala sekolah dalam berbahasa inggris masih pada taraf penguasaan TOEFL < 450. Belum terpenuhi Belum terpenuhi Belum terpenuhi 0 % Langkah-langkah yang telah ditempuh untuk memenuhi standar penilaian : 1. Perbaikan pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran, dilakukan adalah : a. Mewajibkan seluruh guru untuk memiliki laptop b. Melakukan pelatihan-pelatihan pada guru dan pihak administrasi sekolah dengan memanggil guru les maupun bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan komputer. Sasarannya agar guru dan pihak administratif lebih ekspert. c. Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, dengan mengadakan kursus bahasa Inggris di sekolah, dan pembiasaan berkomunikasi bahasa Inggris. Sasarannya guru lebih mahir dalam berbahasa Inggris. 2. Peningkatan jumlah minimal guru yang berpendidikan S2/S3 dilakukan dengan mempermudah bagi setiap guru yang ingin melanjutkan studi S2/S3. Adapun saat ini terdapat 4 orang guru yang masih menyelesaikan pendidikan S2-nya. Begitu juga dengan ketentuan minimal kepala sekolah harus berpendidikan S2, Kepala sekolah sudah melanjutkan studinya lagi ke jenjang S2 dan sekarang baru dalam penyelesaian pembuatan tesis.

19 KETERANGAN : Ketiga narasumber memberikan jawaban yang sama perihal pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh peneliti, baik mengenai indikator-indikator apa saja yang dinilai dalam standar isi, indikator-indikator mana saja yang telah memenuhi yang dipersyaratkan dan mana yang belum, dan langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk memenuhi standar penilaian. Kondisi ini menggambarkan adanya kesesuaian informasi yang diberikan ketiga narasumber tersebut, sehingga informasi yang diperoleh peneliti selama penelitian adalah valid. Untuk itu data-data hasil penelitian layak digunakan untuk sarana pengkajian dalam penelitian ini.

20 4. Penilaian Standar Pengelolaan Berdasarkan dan Memenuhi Pengelolaan Standar Sekolah terbebas dari rokok, narkoba, kekerasan, kriminal, pelecehan seksual, dll Sekolah menerapkan prinsip kesetaraan gender dalam semua aspek pengelolaan sekolah Sekolah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO Sekolah telah menjalin hubungan sister school dengan bertaraf/berstandar internasional di luar negeri sekolah Indikator Kinerja Kunci Minimal () (80 % Terpenuhi) 6) Perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja/kegiatan Dokumen PPDB: baru 60% Dokumen Pedoman pembinaan kesiswaan: baru 50% Dokumen tata tertib sekolah: baru 50% Dokumen kode etik sekolah: baru 50% Dokumen penugasan guru: baru 70% Dokumen kegiatan kunjungan baru 40% 7) Struktur organisasi dan mekanisme kerja Struktur organisasi: 75% lengkap Dokumen pembagian tugas/kewenangan/tupoksi: 80% 8) Supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah Tidak ada tim khusus Tidak ada instrumen Tidak ada pelaporan Pendokumentasian : 70% Tindak lanjut: 70% 9) Kemitraan dan peran serta masyarakat Dokumen keberadaan Komite Sekolah: 90% Dokumen program kerja komite sekolah: 70% Kepengurusan komite sekolah: 75% lengkap Perolehan kerjasama dengan pihak lain: 2 instansi Kerjasama dengan perguruan tinggi 2 Kerjasama dengan lembaga pendidikan 3. 10) SIM sekolah Tidak terpasang PAS (Paket Aplikasi Sekolah) Tidak terpasang jaringan SIM Baru 33,33 % terpenuhi (80 % Terpenuhi) Selama ini tidak ada siswa yang merokok, menggunakan narkoba, melakukan kriminal, dan melakukan tindakan pelecehan seksual Sekolah tidak memberikan perlakuan khusus terhadap siswa terkait dengan perbedaan gender, nampak bahwa ada beberapa kelas, memiliki ketua kelas putri, bahkan dalam pengurusan OSIS 5 diantaranya adalah siswa dengan jenis kelamin perempuan. Sampai hari ini belum pernah meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) dan ISO Belum pernah dilakukan Terpenuhi Terpenuhi Keterangan Belum terpenuhi Belum terpenuhi 50 % terpenuhi Langkah-langkah yang telah ditempuh untuk memenuhi standar penilaian : 1. Terkait dengan perbaikan standar pada : 1) Kelengkapan Dokumen PPDB, 2) kelengkapan Dokumen Pedoman pembinaan kesiswaan, 3) Kelengkapan Dokumen tata tertib sekolah, 4) Kelengkapan Dokumen kode etik sekolah, 5) Kelengkapan Dokumen penugasan guru, 6) Dokumen kegiatan kunjungan baru, 7) Kelengkapan Struktur organisasi dan mekanisme kerja, 8) Peningkatan kualitas Supervisi, monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah, 9) Kelengkapan Dokumen program kerja komite sekolah dan kepengurusan komite sekolah dengan melakukan beberapa pendekatan, yaitu : a. Mengikutkan tenaga kependidikan dalam berbagai program pelatihan-pelatihan/diklat. b. Mengikutkan tenaga kependidikan untuk magang pada sekolah yang lebih maju. c. Terkait dengan Paket Aplikasi Sekolah, dan pemasangan jaringan SIM, SMP Negeri 2 Ambarawa akan menyediakannnya secara bertahap selama kurun waktu 4 tahun.

21 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Pemakaian PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 30% Pemakaian jaringan SIM: 50% Pemakaian PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 50% Pemakaian jaringan SIM: 60% Pemakaian PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 70% Pemakaian jaringan SIM: 80% Pemakaian PAS (Paket Aplikasi Sekolah): 80% Pemakaian jaringan SIM: 100% 2. Terkait dengan perbaikan standar Dalam rangka meraih sertifikasi ISO 9001 VERSI 2000 atau sesudahnya (2001, dst) pihak sekolah baru berusaha mengembangkan standar ISO dalam pengelolaan sekolah, sedang untuk menjalin hubungan sister school dengan sekolah bertaraf/berstandar internasional di luar negeri, sekolah baru berencana untuk melaksanaan kerjasama dengan sekolah di dalam negeri KETERANGAN : Ketiga narasumber memberikan jawaban yang sama perihal pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh peneliti, baik mengenai indikator-indikator apa saja yang dinilai dalam standar isi, indikator-indikator mana saja yang telah memenuhi yang dipersyaratkan dan mana yang belum, dan langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk memenuhi standar penilaian. Kondisi ini menggambarkan adanya kesesuaian informasi yang diberikan ketiga narasumber tersebut, sehingga informasi yang diperoleh peneliti selama penelitian adalah valid. Untuk itu data-data hasil penelitian layak digunakan untuk sarana pengkajian dalam penelitian ini.

22 5. Penilaian Standar Kompetensi Kelulusan Berdasarkan dan Memenuhi kompetensi lulusan Menerapkan standar kelulusan dari sekolah yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan Nasional Indikator Kinerja Kunci Minimal () (100 % dinyatakan terpenuhi) Standar 2) Kelulusan a. Jumlah kelulusan 100% Bidang Akademik b.rata2 pencapaian KKM semua mapel 75 c. Rata2 pencapaian KKM Matematika 75 d.rata2 pencapaian KKM IPA 75 e. Rata2 pencapaian KKM Bahasa Inggris 75 f. Rata2 pencapaian KKM TIK 75 g.rata2 pencapaian NUN 7,71 Jumlah lulusan Jumlah lulusan yang melanjutkan studi ke sekolah lanjutan bertaraf internasional 50% 100 % terpenuhi (100 % dinyatakan terpenuhi) Belum menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan Nasional. Keterangan Terpenuhi Keterangan Belum terpenuhi 0 % Langkah-langkah yang telah ditempuh untuk memenuhi standar penilaian : Untuk lebih mengoptimalkan capaian pada standar maka pihak sekolah terus berusaha memperbaiki kualitas dari siswa-siswa lulusan SMP tersebut dengan menerapakan berbagai program di bawah ini : Peningkatan rata-rata nilai ujian nasional, Peningkatan rata-rata nilai ujian sekolah, Peningkatan perolehan nilai sempurna (10), Peningkatan rata-rata nilai mata pelajaran, Peningkatan prestasi akademik, Peningkatan jumlah siswa yang melanjutkan studi ke sekolah yang lebih tinggi dan bertaraf internasional, Peningkatan perolehan medali dalam OSN, Peningkatan prestasi non akademik, Peningkatan prestasi karya ilmiah bertaraf internasional, Peningkatan perolehan prestasi lomba KIR LIPI, Pemanfaatan ICT secara optimal, Menjalin kerjasama dengan SBI di dalam dan luar Negeri. Langkah-langkah tersebut dilakukan sekaligus sebagai upaya sekolah untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan, yaitu : untuk dapat menerapkan standar kelulusan dari sekolah yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan Nasional. KETERANGAN : Ketiga narasumber memberikan jawaban yang sama perihal pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh peneliti, baik mengenai indikator-indikator apa saja yang dinilai dalam standar isi, indikator-indikator mana saja yang telah memenuhi yang dipersyaratkan dan mana yang belum, dan langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk memenuhi standar penilaian. Kondisi ini menggambarkan adanya kesesuaian informasi yang diberikan ketiga narasumber tersebut, sehingga informasi yang diperoleh peneliti selama penelitian adalah valid. Untuk itu data-data hasil penelitian layak digunakan untuk sarana pengkajian dalam penelitian ini.

23 6. Penilaian Standar Sarana dan Prasarana Berdasarkan dan Indikator Kinerja Kunci Minimal () (65 % dinyatakan terpenuhi) Memenuhi standar sarana dan prasarana 4) Sarana Prasarana Minimal Ruang kepala sekolah: 20 m2 Ruang wakil KS 20 m2 Ruang kelas : standar (2 m2 per peserta didik atau 56 m2) Ruang perpustakaan: tidak standar (<84 m2) Ruang Lab. IPA: 1 buah (68 m2) Ruang guru: standar (4 m2 per pendidik) Ruang TU : standar (4 m2 per TU) Ruang Ibadah (12 m2) Gudang: ada 1 buah (18 m2) Ruang UKS Belum selesai 5) Sarana Prasarana lainnya Ruang Lab. Bahasa: 1 ada Ruang Lab. Komputer 1 Ruang multimedia ada Ruang akademik dan pengembangan SIM: tidak ada Ruang pengembangan organisasi sekolah belum ada Ruang kantin: tidak standar Ruang Lab. PTD tidak ada Ruang Lab. Matematika: tidak ada Ruang Lab. IPS tidak ada 6) Fasilitas Pembelajaran Daya listrik rendah (< W) Komputer Guru: 5 bh Komputer TU: 3 buah Komputer perpustakaan: 1 bh Komputer Lab IPA: tidak ada Jaringan internet ada tapi kurang maksimal Sarana olah raga: 60% atau 600 m2, SNP 1000 m2 Keterangan 42,31 % baru terpenuhi Keterangan (65 % dinyatakan terpenuhi) Setiap ruangan kelas dilengkapi dengan Sudah tersedia sarana pembelajaran TIK Perpustakaan dilengkapi dengan sarana Belum tersedia, komputer baru 1 buah digital yang memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia. 50 % baru terpenuhi Langkah-langkah yang telah ditempuh untuk memenuhi standar penilaian : Beberapa sarana prasarana yang belum terpenuhi adalah : 1) Luas ruang perpustakaan tidak standar, 2) Ruang UKS masih dalam tahap pembangunan, 3) Ruang akademik dan pengembangan SIM belum ada, 4) Ruang pengembangan organisasi sekolah belum ada, 5) Ruang kantin tidak standar, 6) Ruang Lab. PTD belum ada, 7) Ruang Lab. Matematika belum ada, 8) Ruang Lab. IPS belum ada, 9) Fasilitas Pembelajaran kurang memenuhi syarat. Untuk memperbaiki kondisi tersebut pihak sekolah berusaha secara bertahap untuk melakukan pembangunan beberapa bangunan sarana prasarana yang belum ada maupun kurang memenuhi syarat yang akan dilakukan secara bertahap selama 4 tahun. Namun untuk waktu dekat yang dilakukan oleh sekolah terkait dengan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana yang dimilikinya adalah : Pengembangan jaringan internet list line, Penyediaan laptop untuk seluruh Guru Mapel, Penyediaan LCD projector dan Komputer/Laptop untuk semua kelas, Penyediaan layanan internet bagi pendidik, tenaga kependidikan dan siswa, Penyediaan komputer form yang dapat diakses secara langsung lewat internet, Pengadaan buku dan referensi bilingual dari dalam dan luar negeri, Peningkatan perawatan seluruh sarana gedung dan pendukung sekolah lainnya yang sudah tersedia, dan Penyediaan flash disk untuk semua guru. Pengembangan sarana prasarana tersebut juga sekaligus dilakukan untuk menunjang ketercukupan instrumen pada, yaitu : keberadaan sarana digital pada perpustakaan sehingga mampu memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia.

24 KETERANGAN : Ketiga narasumber memberikan jawaban yang sama perihal pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh peneliti, baik mengenai indikator-indikator apa saja yang dinilai dalam standar isi, indikator-indikator mana saja yang telah memenuhi yang dipersyaratkan dan mana yang belum, dan langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk memenuhi standar penilaian. Kondisi ini menggambarkan adanya kesesuaian informasi yang diberikan ketiga narasumber tersebut, sehingga informasi yang diperoleh peneliti selama penelitian adalah valid. Untuk itu data-data hasil penelitian layak digunakan untuk sarana pengkajian dalam penelitian ini.

25 7. Penilaian Standar Pembiayaan Berdasarkan dan Memenuhi pembiayaan Indikator Kinerja Kunci Minimal () (75 % dinyatakan terpenuhi) standar Sumber dana: 4 buah (Pemda, Pusat, Propinsi, Kemitraan dan peranserta masyarakat). Pembiayaan, yang didanai oleh pemerintah Kabupaten 20%, APBD Propinsi 30% dan APBN pusat 50% (bos dan BPP), sedang dari peran masyarakat : partisipasi komite sekolah 50%. e. Pengalokasian dana: 6 SNP, minimal 8 SNP f. Penggunaan dana: 75% benar, harusnya 100 % benar g. Pelaporan penggunaan dana: 75%, harusnya 100 % h. Dokumen pendukung pelaporan: 80%, harusnya 100 % lengkap. 75 % terpenuhi (75 % dinyatakan terpenuhi) model Adanya pembiayaan dari Pemda, Pusat, Propinsi, Kemitraan dan peran serta masyarakat berarti sudah dapat dikatakan Kunci sudah cukup memenuhi standar model Keterangan Terpenuhi Keterangan Menerapkan Terpenuhi pembiayaan yang efisien untuk mencapai target Indikator Tambahan (). pembiayaan yang ideal. 75 % terpenuhi Langkah-langkah yang telah ditempuh untuk memenuhi standar penilaian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa standar pembiayaan yang diterapkan selama ini telah memenuhi standar maupun sebagaimana yang telah ditetapkan, namun untuk lebih menyempurnakan standar pembiayaan yang telah terpenuhi saat ini, maka pihak SMP Negeri 2 Ambarawa melaksanakan beberapa program kegiatan yang akan segera dilaksanakan, yaitu : Pertemuan antara komite sekolah dengan stake holder untuk mendukung program sekolah, Peningkatan pelayanan kantin dan koperasi sekolah, Membuka warnet, dan Penggalangan dana dari paguyuban, dan dunia usaha. Program-program tersebut dilaksanakan agar standar pendanaan yang telah terpenuhi saat ini lebih mampu lagi berjalan secara lebih efektif dan efisien. KETERANGAN : Ketiga narasumber memberikan jawaban yang sama perihal pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh peneliti, baik mengenai indikator-indikator apa saja yang dinilai dalam standar isi, indikator-indikator mana saja yang telah memenuhi yang dipersyaratkan dan mana yang belum, dan langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk memenuhi standar penilaian. Kondisi ini menggambarkan adanya kesesuaian informasi yang diberikan ketiga narasumber tersebut, sehingga informasi yang diperoleh peneliti selama penelitian adalah valid. Untuk itu data-data hasil penelitian layak digunakan untuk sarana pengkajian dalam penelitian ini.

26 8. Penilaian Standar Penilaian Berdasarkan dan Memenuhi penilaian Indikator Kinerja Kunci Minimal () (90 % dinyatakan terpenuhi) standar Frekuensi ulangan harian oleh guru: 80% Ulangan tengah semester yang dilakukan oleh guru: 80% Cakupan materi ulangan akhir semester yang dilakukan sekolah: 90% Cakupan materi ulangan kenaikan kelas oleh sekolah: 90% Teknik-teknik penilaian yang dipergunakan guru dalam pembelajaran: 70% Instrumen yang dikembang kan guru untuk ulangan harian: 80% Mekanisme dan prosedur penilaian pendidikan oleh guru: 75% terpenuhi Mekanisme dan prosedur penilaian pendidikan oleh sekolah: 90% terpenuhi 37,50 % Keterangan Belum terpenuhi Belum terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Belum terpenuhi Belum terpenuhi Belum terpenuhi Terpenuhi Keterangan (90 % dinyatakan terpenuhi) Memperkaya penilaian Variasi instrumen yang dikembangkan Belum terpenuhi kinerja pendidikan sekolah untuk ulangan akhir semester: 80% dengan model penilaian Variasi instrumen yang dikembangkan sekolah unggul dari sekolah untuk ulangan kenikan kelas: 80% Belum terpenuhi negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan 0 % Langkah-langkah yang telah ditempuh untuk memenuhi standar penilaian : 1. Perbaikan Instrumen Pada Standar yang belum memenuhi kriteria : Frekuensi ulangan harian oleh guru, Ulangan tengah semester yang dilakukan oleh guru, Teknik-teknik penilaian yang dipergunakan guru dalam pembelajaran, Instrumen yang dikembang kan guru untuk ulangan harian, dan Mekanisme dan prosedur penilaian pendidikan oleh guru. Langkah perbaikan yang dilakukan oleh sekolah adalah dengan memperbaiki kualitas sumber daya guru sebagai pendidik, yaitu : lebih aktif untuk melaksanakan program pertukaran guru, menjalin kerjasama dengan instansi lain sebagai narasumber, dan memberikan kesempatan pada guru bidang studi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, serta mengikutsertakan guru pada pelatihan-pelatihan. 2. Perbaikan Instrumen Pada Standar yang belum memenuhi kriteria, seperti variasi instrumen yang dikembangkan sekolah untuk ulangan akhir semester, dan variasi instrumen yang dikembangkan sekolah untuk ulangan kenikan kelas. Langkah yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut yaitu lebih aktif untuk melaksanakan program pertukaran guru, menjalin kerjasama dengan instansi lain sebagai narasumber, dan memberikan kesempatan pada guru bidang studi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, serta mengikutsertakan guru pada pelatihan-pelatihan. KETERANGAN : Ketiga narasumber memberikan jawaban yang sama perihal pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh peneliti, baik mengenai indikator-indikator apa saja yang dinilai dalam standar isi, indikator-indikator mana saja yang telah

27 memenuhi yang dipersyaratkan dan mana yang belum, dan langkah-langkah apa saja yang telah ditempuh selama ini untuk memenuhi standar penilaian. Kondisi ini menggambarkan adanya kesesuaian informasi yang diberikan ketiga narasumber tersebut, sehingga informasi yang diperoleh peneliti selama penelitian adalah valid. Untuk itu data-data hasil penelitian layak digunakan untuk sarana pengkajian dalam penelitian ini.

28 HASIL WAWANCARA DENGAN PIHAK KOMITE SEKOLAH Pada dasarnya pihak komite setuju dengan pelaksanaan program yang dijalankan sekolah dalam usaha mencapai RSBI, tetapi ada baiknya pihak sekolah tidak terlalu memaksakan diri untuk memenuhi ketercukupan standar sarana dan prasarana baru dengan meminta iuaran kepada pihak orang tua murid, sebab akan menambah beban orang tua siswa, dan siswa itu sendiri. Selain itu dalam usaha peningkatan kualitas guru, pihak manajemen sekolah juga perlu memperhatikan kondisi riil di lapangan bahwa siswa yang seharusnya menjadi subyek dalam pendidikan jangan sampai dikorbankan.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Tipe Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah suatu tipe penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian SMP-RSBI RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) adalah sekolah yang melaksanakan atau menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional, dimana baru sampai

Lebih terperinci

BAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEKOLAH

BAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEKOLAH BAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEKOLAH I. Akreditasi 1. Dokumen piagam akreditasi 2. MoU/program kerja sama dengan pihak lain/sekolah/lembaga pendidikan internasional II. III. Kurikulum 1. Dokumen

Lebih terperinci

MTs AL IKHLAS MAYUNG

MTs AL IKHLAS MAYUNG RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH ( RKJM ) TAHUN 203/204 s/d 206/207 MTs AL IKHLAS MAYUNG Alamat : Jl Ki Gede Mayung Desa Mayung Kec Gunung Jati Kab. Cirebon 455 Website : www.mtsmayung.sch.id e.mail : mtsmayung@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan.

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. Sebelum dikemukakan sejarah berdirinya SMP N 1 Tragah Bangkalan, terlebih dahulu penulis kemukakan

Lebih terperinci

RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI)

RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) LATAR BELAKANG PROGRAM SBI 1. Pada tahun 90-an, banyak sekolah-sekolah yang didirikan oleh suatu yayasan dengan menggunakan identitas internasional tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS) ATAU RENCANA JANGKA PENDEK SATU TAHUN

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS) ATAU RENCANA JANGKA PENDEK SATU TAHUN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH ( RKAS) ATAU RENCANA JANGKA PENDEK SATU TAHUN A. ANALISIS LINGKUNGAN OPERASIONAL SEKOLAH Dunia pendidikan tidak dapat dilepaskan dari masyarakat, karena merupakan

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI KINERJA PENYELENGGARAAN RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI KINERJA PENYELENGGARAAN RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI KINERJA PENYELENGGARAAN RINTISAN SMA BERTARAF INTERNASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Abstrak Evaluasi kinerja penyelenggaraan rintisan SMA bertaraf

Lebih terperinci

PENCAPAIAN INDIKATOR IKKT PADA PENYELENGGARAAN SMK RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENCAPAIAN INDIKATOR IKKT PADA PENYELENGGARAAN SMK RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PENCAPAIAN INDIKATOR IKKT PADA PENYELENGGARAAN SMK RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh : Amat Jaedun (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, FT UNY) Abstrak Penelitian ini bertujuan:

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL. Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional

KEBIJAKAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL. Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional KEBIJAKAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional 1 AMANAT KONSTITUSI tentang hakikat & tujuan pendidikan PEMBUKAAN UUD 1945:.melindungi segenap

Lebih terperinci

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri untuk berbagi pengalaman Oleh: Mardiyana Disampaikan pada Seminar Nasional Di FKIP UNS Surakarta, 26 Februari 2011 Landasan

Lebih terperinci

memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.

memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan. 1. UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 50 ayat (3) 2. PP no 19 tahun 2005 (Pasal 61 ayat 1), 3. Renstra Diknas 2005-2009 4. Bervariasinya penyelenggaraan 5. Rekomendasi kajian profil SBI tahun 2006 6. Buku Pedoman

Lebih terperinci

PENCAPAIAN INDIKATOR IKKT PADA PENYELENGGARAAN SMK RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Amat Jaedun (Dosen Jurdiknik Sipil dan Perencanaan FT UNY)

PENCAPAIAN INDIKATOR IKKT PADA PENYELENGGARAAN SMK RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Amat Jaedun (Dosen Jurdiknik Sipil dan Perencanaan FT UNY) PENCAPAIAN INDIKATOR IKKT PADA PENYELENGGARAAN SMK RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Amat Jaedun (Dosen Jurdiknik Sipil dan Perencanaan FT UNY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan: (1) memperoleh gambaran

Lebih terperinci

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 LANDASAN KONSEPTUAL Definisi Umum: SBI adalah sekolah/madrasah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemerintah menghimbau beberapa sekolah (melalui asesor akreditasi, monitoring dan evaluasi serta kunjungan pengawas) termasuk sekolah di tempat peneliti bekerja

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN OLEH LEMBAGA PENDIDIKAN ASING. Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN OLEH LEMBAGA PENDIDIKAN ASING. Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN OLEH LEMBAGA PENDIDIKAN ASING Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kementerian Pendidikan Nasional 1 SEKOLAH INTERNASIONAL DASAR HUKUM: 1. PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

Lebih terperinci

Profil Sekolah Tahun 2016 SMPN 1 Kayen Kidul kab kediri 1

Profil Sekolah Tahun 2016 SMPN 1 Kayen Kidul kab kediri 1 TAHUN 2016 Profil Sekolah Tahun 2016 SMPN 1 Kayen Kidul kab kediri 1 PROFIL SEKOLAH 1. Nama Sekolah : UPTD SMP NEGERI 1 KAYEN KIDUL 2. Statistik Sekolah : 201 051315500 3. Tipe Sekolah : Reguler 4. Alamat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SEKOLAH RKS

RENCANA KERJA SEKOLAH RKS RENCANA KERJA SEKOLAH RKS SD KANISIUS NGAWEN TAHUN AJARAN 2017/2018 s/d TAHUN AJARAN 2021/2022 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami haturkan kehadapan Tuhan Yang Maha Kasih, karena berkat limpahan rahmat-nya,

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH RSBI. Oleh : Drs. JOKO PURWANTO, M.Pd.

LAPORAN PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH RSBI. Oleh : Drs. JOKO PURWANTO, M.Pd. LAPORAN PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH RSBI Oleh : Drs. JOKO PURWANTO, M.Pd. DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dimiliki. E. Mulyasa (2007:3), menyebutkan bahwa Human Development. Index (HDI) melaporkan bahwa pada tahun 1998 Indonesia menduduki

I. PENDAHULUAN. dimiliki. E. Mulyasa (2007:3), menyebutkan bahwa Human Development. Index (HDI) melaporkan bahwa pada tahun 1998 Indonesia menduduki 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan diberbagai bidang pada era globalisasi yang sangat cepat memang perlu disikapi secara proaktif. Berbagai upaya terus dilakukan untuk dapat bersaing dalam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KURIKULUM SBI Oleh: Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar 1

PENGEMBANGAN KURIKULUM SBI Oleh: Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar 1 PENGEMBANGAN KURIKULUM SBI Oleh: Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar 1 A. Pengertian Kurikulum SD Bertaraf Internasional harus memenuhi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan mangacu

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 A. Latar Belakang Sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas Nomor : 20 Tahun 2003 mengamanatkan bahwa : Pendidikan adalah usaha

Lebih terperinci

XI. RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) Nama Sekolah :..

XI. RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) Nama Sekolah :.. XI. RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS) Nama Sekolah :.. RAPBS TAHUN KE I PROGRAM DAN KEGIATAN SAT VOL UNIT SUMBER DANA DAN ALOKASI ANGGARAN PUSAT APBD KOMITE SSN BOS DEKONST PROPINSI

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PENELITIAN

BAB III LAPORAN PENELITIAN 60 BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SLTP Negeri 1 Mojokerto Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri I sebagai Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri

Lebih terperinci

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah mengembangkan Sekolah Standar Nasional (SSN) menjadi Sekolah Rintisan. daya saing bangsa Indonesia di forum internasional.

BAB I PENDAHULUAN. adalah mengembangkan Sekolah Standar Nasional (SSN) menjadi Sekolah Rintisan. daya saing bangsa Indonesia di forum internasional. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terjadinya kompetisi bagi lembaga pendidikan yang tidak hanya bersifat lokal atau regional saja, tetapi juga internasional. Kompetisi global

Lebih terperinci

RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (4 TAHUN) SMA NEGERI 78 JAKARTA TAHUN

RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (4 TAHUN) SMA NEGERI 78 JAKARTA TAHUN 1 Isi Melaksanakan 100% Muatan (kompetensi) matematika dan sains IPA setara dengan AS 2 Kompetensi Lulusan RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (4 TAHUN) SMA NEGERI 78 JAKARTA TAHUN 2010-2014 standar isi nasional

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) A. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP B. Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

1. Pelaksanaan kurikulum berdasarkan muatan KTSP (Isi menurut apa yang terjadi di sekolah/madrasah Saudara).

1. Pelaksanaan kurikulum berdasarkan muatan KTSP (Isi menurut apa yang terjadi di sekolah/madrasah Saudara). I. STANDAR ISI. Pelaksanaan kurikulum berdasarkan muatan KTSP (Isi menurut apa yang terjadi di sekolah/madrasah Saudara). Muatan KTSP Mata pelajaran: ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) 9) 9) 0) 0) Muatan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASlONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASlONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASlONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN OLEH LEMBAGA PENDIDIKAN ASING Dl INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM KERJA SEKOLAH

BAB IV PROGRAM KERJA SEKOLAH BAB IV PROGRAM KERJA SEKOLAH Barat ini Rencana Kerja Sekolah SMP Negeri 1 Kota Singkawang Propinsi Kalimantan disusun dengan mempertimbangan keadaan sekolah, harapan pemangku kepentingan, dan tantangan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang Refleksi Program Rintisan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang Refleksi Program Rintisan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang Refleksi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Sekolah Menengah Pertama pada Tahun Pelajaran 2009-2012

Lebih terperinci

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 Tahapan

Lebih terperinci

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011 UMAR SAID, S.Pd RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH () SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011 NGAWI ALAMAT : JL. RAYA KENDUNG-POJOK KWADUNGAN NGAWI TELP. (0351) 771 9686 PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

YAYASAN LINTAS BATAS ENTIKONG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK/SEMEA)

YAYASAN LINTAS BATAS ENTIKONG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK/SEMEA) DATA POKOK PSMK 200 NPSN : 300948 ID UN : NSS : 32.2.6.03.500. NIS : 32204 NPWP : 00.67.725-705-000 Nama SMK : SMK YLBE ENTIKONG Status : Swasta SK Pendirian : 23 Tgl SK : 06 / 05 / 2002 Penandatangan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASlONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASlONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASlONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN OLEH LEMBAGA PENDIDIKAN ASING Dl INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA TAHUNAN SMP NEGERI 05 BATU TAHUN

LAPORAN KERJA TAHUNAN SMP NEGERI 05 BATU TAHUN LAPORAN KERJA TAHUNAN SMP NEGERI 05 BATU TAHUN 2015 2016 OLEH: KEPALA SEKOLAH SMPN 05 BATU DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 05 BATU (STATE JUNIOR HIGH SCHOOL) Jl. Lapangan Lemah

Lebih terperinci

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA A. Landasan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Than 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 12, 35, 37, dan 38; 2. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan a. Letak geografis SMAN 1 Rejotangan terletak di Desa Buntaran Kecamatan Rejotangan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan

Lebih terperinci

! "## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan

! ## Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pendidikan ! "## KODE 1 01 01 DINAS PENDIDIKAN 30.468.000.000 01 1 01 01 01 Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.437.500.900 01 1 01 01 01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Terlaksananya layanan jasa Administrasi Persuratan

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 1 LATAR BELAKANG PROGRAM SBI 1. Pada tahun 90-an, banyak sekolah-sekolah yang

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP Melaksanakan

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 11 Tahun 2009 5 Oktober 2009 PEMERINTAH PROVINSI JAMBI RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI KOTA YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI KOTA YOGYAKARTA LAPORAN PENELITIAN IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) DI KOTA YOGYAKARTA Peneliti Prof. Dr. Wuradji, M.S. Prof. Dr. Muhyadi PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) 1. Periksalah kelengkapan Perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saing secara nasional dan sekaligus internasional pada jenjang pendidikan dasar

BAB I PENDAHULUAN. saing secara nasional dan sekaligus internasional pada jenjang pendidikan dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam upaya peningkatan mutu, efisiensi, relevansi, dan peningkatan daya saing secara nasional dan sekaligus internasional pada jenjang pendidikan dasar dan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Di dalam bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Berdasarkan pada permasalahan dan tujuan penelitian, data hasil penelitian bersumber dari

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka 20 BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG 2.1. Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka kota Tangerang berbenah terutama dalam bidang pendidikan

Lebih terperinci

TERWUJUDNYA INSAN PENDIDIKAN YANG BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA

TERWUJUDNYA INSAN PENDIDIKAN YANG BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA TEGAR BERIMAN TERWUJUDNYA INSAN PENDIDIKAN YANG BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKLOGI DAN SENI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA Meningkatkan penghayatan dan pengamalan keagamaan Menumbuhkan rasa kebersamaan

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ELEMEN PERUBAHAN Standar Kompetensi Lulusan Standar Proses Elemen Perubahan Standar Isi Standar Penilaian 8/30/2016 DRAFT 2 ELEMEN

Lebih terperinci

PERSIAPAN AKREDITASI. 2. Berita Acara Penyelenggaraan Rapat Penyusunan dan tanda tangan Komite, KS, Wakasek, Kaur, Guru dan guru BK

PERSIAPAN AKREDITASI. 2. Berita Acara Penyelenggaraan Rapat Penyusunan dan tanda tangan Komite, KS, Wakasek, Kaur, Guru dan guru BK PERSIAPAN AKREDITASI I. STOPMAP I berisi : 1. Kurikulum ( KTSP) 2. Berita Acara Penyelenggaraan Rapat Penyusunan dan tanda tangan Komite, KS, Wakasek, Kaur, Guru dan guru BK 3. Referensi yang tertulis

Lebih terperinci

BBM KOMPETENSI MANAJERIAL

BBM KOMPETENSI MANAJERIAL LEMBAR KERJA BBM KOMPETENSI MANAJERIAL KELOMPOK KERJA KEPALA SEKOLAH TUGAS INDIVIDU Nama Unit Kerja Kabupaten :.. :.. : 0 A. Manajemen Kompetensi Kepala Sekolah 1. Manajemen 11. Manajemen 2. Manajemen

Lebih terperinci

SCHOOL BUSINESS PLAN (SBP) SMK SBI TAHUN Institusi atau perusahaan terpilih belum pernah ikut Pelatihan pengembangan SBP.

SCHOOL BUSINESS PLAN (SBP) SMK SBI TAHUN Institusi atau perusahaan terpilih belum pernah ikut Pelatihan pengembangan SBP. PEMERINTAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR DINAS PENDIDIKAN NASIONAL SMK NEGERI 1 LAGUBOTI Jl. Sisingamangaraja Sitoluama Laguboti Toba Samosir 22381 Telp. (0632) 331423 email : smk_lboti@yahoo.com SCHOOL BUSINESS

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH SMP NEGERI 4 LEMBANG

PROFIL SEKOLAH SMP NEGERI 4 LEMBANG PROFIL SEKOLAH SMP NEGERI 4 LEMBANG PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SMP NEGERI 4 LEMBANG JL.SUKARASA DESA CIBODAS Tlp.02275171414 KEC.LEMBANG KAB.BANDUNG BARAT

Lebih terperinci

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan.

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. BAB I PENDAHULUAN Sebagi seorang calon guru sudah selayaknya mahasiswa belajar menjadi seorang guru yang baik yakni guru yang bisa menjadi panutan bagi peserta didik, orang lain, maupun dirinya sendiri.

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1 PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian. SMP Negeri 2 Klaten terletak di Jalan Menjangan no.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian. SMP Negeri 2 Klaten terletak di Jalan Menjangan no. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Profil SMP Negeri 2 Klaten SMP Negeri 2 Klaten terletak di Jalan Menjangan no.2 dan jalan Pemuda no.4 Klaten. Lahan di jalan Pemuda

Lebih terperinci

Pelaksanaan SI dan SKL

Pelaksanaan SI dan SKL PERBEDAAN KURIKULUM 2004 Dan KTSP (Sesuai PP No. 19 th 2005) ESENSI PERBEDAAN KURIKULUM 2004 PENAMAAN MANAJEMEN Kurikulum 2004 atau KBK Ujicoba, pemodelan dan MBS dilakukan oleh pusat (Direktiorat dan

Lebih terperinci

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN RESPONDEN: KEPALA SMA PUSAT PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN

Lebih terperinci

Komponen kelembagaan sekolah; kurikulum, proses dan hasil belajar, administrasi dan manajemen satuan pendidikan, organisasi kelembagaan satuan

Komponen kelembagaan sekolah; kurikulum, proses dan hasil belajar, administrasi dan manajemen satuan pendidikan, organisasi kelembagaan satuan Komponen kelembagaan sekolah; kurikulum, proses dan hasil belajar, administrasi dan manajemen satuan pendidikan, organisasi kelembagaan satuan pendidikan, sarana dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan,

Lebih terperinci

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 dikemukakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Departemen Pendidikan Nasional Materi 2 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Sosialisasi KTSP LINGKUP SNP 1. Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian PROFIL SEKOLAH STANDART NASIONAL 1. Nama Sekolah : SMP NEGERI 10 Surabaya. 2. No. Statistik Sekolah : 20105601010 3. Tipe Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Juni MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL. Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. FINAL APPROVED

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Juni MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL. Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. FINAL APPROVED 2 KATA PENGANTAR Atas berkat dan rachmat Tuhan Yang Maha Esa, Departemen Pendidikan Nasional telah menyusun Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada jenjang pendidikan dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d.

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada pra-ppl tanggal 2 Februari 2014 sampai tanggal 16 Februari 2014, SMP Negeri 2 Srandakan yang berlokasi di Godegan,

Lebih terperinci

SBI = (SNP + X) Pengembangan PTD

SBI = (SNP + X) Pengembangan PTD Pengembangan PTD Sekolah Bertaraf Internasional SBI = (SNP + X) Meliputi 8 (delapan) standar, yaitu kompetensi Materi lulusan, isi,ptd proses, pendidik dan tenaga Terintegrasi kependidikan, sarana dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan optimal kepada peserta didik khususnya dan kustomer pada umumnya, pada titik di mana pelayanan itu harus dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan optimal kepada peserta didik khususnya dan kustomer pada umumnya, pada titik di mana pelayanan itu harus dilakukan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru sebagai tenaga kependidikan dalam menjalankan fungsi pendidikan dilihat sebagai totalitas yang satu sama lain secara sinergi memberikan sumbangan terhadap

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN TUJUAN

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI, MISI DAN TUJUAN A. V I S I Terwujudnya kinerja sekolah yang optimal sehingga melahirkan siswasiswa yang beriman dan bertaqwa, memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai bekal untuk hidup

Lebih terperinci

Pedoman Penjaminan Mutu

Pedoman Penjaminan Mutu Diperbanyak secara terbatas oleh: Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional Gedung E, Lantai 2 Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta, 2007 ii KATA PENGANTAR Atas berkat dan rachmat

Lebih terperinci

BAB II LOKASI PENELITIAN

BAB II LOKASI PENELITIAN BAB II LOKASI PENELITIAN Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Delanggu pada awalnya adalah SMP yayasan yang didirikan oleh para lurah / kepala desa dari kecamatan Delanggu, kecamatan Juwiring

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : Tahun 2017 27 Januari 2017 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. MATA PELAJARAN Pelaksanaan pendidikan di SMA Negeri 1 Bogor tahun pelajaran 2009/2010 menggunakan Kurikulum SMA Negeri 1 Bogor program IPA dan IPS, baik untuk kelas

Lebih terperinci

TUGAS SD MODEL SLEMAN

TUGAS SD MODEL SLEMAN TUGAS SD MODEL SLEMAN Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Manajemen Dosen Pengampu: Dr. A. Siswanto, M.SEM. Disusun Oleh: LAMBERTUS PRAMUDYA WARDHANA 2016081061 LIA WARDHANI 2016081062

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Sekolah Keberadaan SMP N 2 Ngaglik Sleman sejak tahun 1967 yang sebelumnya merupakan Filial SMP N 1 Ngaglik Sleman. SMP N 2 Ngaglik Sleman dikenal luas

Lebih terperinci

STATUS SEKOLAH: NEGERI TERAKREDITASI: A NILAI : 94

STATUS SEKOLAH: NEGERI TERAKREDITASI: A NILAI : 94 STATUS SEKOLAH: NEGERI TERAKREDITASI: A NILAI : 94 unggul dalam prestasi berlandaskan imtaq dan iptek Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa dapat berkembang secara

Lebih terperinci

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN 1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN No A BELANJA LANGSUNG 1 Program pendidikan anak usia dini a. Pembangunan Unit Gedung Baru (UGB) PAUD Terpadu Terlaksananya pembangunan lembaga persiapan pendidikan anak usia

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN AJARAN : (SEBELUM MENGISI, BACALAH PETUNJUK PENGISIAN)

LAPORAN INDIVIDU SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN AJARAN : (SEBELUM MENGISI, BACALAH PETUNJUK PENGISIAN) 1367446999 KEMDIKNAS A. IDENTITAS SD/MI Nomor Statistik Sekolah Jenis Sekolah 1. Nama Sekolah/Madrasah 2. Alamat Sekolah/Madrasah a. Jalan b. Desa/Kelurahan LAPORAN INDIVIDU SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH

Lebih terperinci

A. Keefektifan Perencanaan (Planning Effectiveness) Program Rintisan SMK BI

A. Keefektifan Perencanaan (Planning Effectiveness) Program Rintisan SMK BI Lampiran 1. KISI-KISI INSTRUMEN KEEFEKTIFAN MANAJEMEN PELAKSANAAN RINTISAN SBI DI SMK N 1 TEMANGGUNG A. Keefektifan Perencanaan (Planning Effectiveness) Program Rintisan SMK BI Komponen Subkomponen Indikator

Lebih terperinci

1. Pelaksanaan kurikulum berdasarkan muatan KTSP (Isi menurut apa yang terjadi di sekolah/madrasah Saudara). Muatan KTSP

1. Pelaksanaan kurikulum berdasarkan muatan KTSP (Isi menurut apa yang terjadi di sekolah/madrasah Saudara). Muatan KTSP I. STANDAR ISI. Pelaksanaan kurikulum berdasarkan muatan KTSP (Isi menurut apa yang terjadi di sekolah/madrasah Saudara). Muatan KTSP Mata pelajaran: ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) 9) 9) 0) 0) Muatan

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah proses dimana setiap manusia melalui proses dan jenjang untuk pembentukan diri dan penentu

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI. a. Visi : Unggul dalam prestasi, mampu bersaing di era Global dan terpuji dalam budi pekerti.

A. ANALISIS SITUASI. a. Visi : Unggul dalam prestasi, mampu bersaing di era Global dan terpuji dalam budi pekerti. 1 BAB I PENDAHULUAN Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan sebuah rangkaian program PPL yang terkait dengan proses pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya proses pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Uraian Tentang Perusahaan 2.1.1 Sejarah SMA Negeri 1 Pandaan SMA Negeri 1 Pandaan berdiri pada tahun 1974 dengan nama SMPP (Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan).

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Latar Belakang Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan; Setiap satuan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasayarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut

Lebih terperinci