PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PERPUSTAKAAN NASIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PERPUSTAKAAN NASIONAL"

Transkripsi

1 KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PERPUSTAKAAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka efisiensi dan efektivitas serta tertib administrasi penyelenggaraan pemerintahan, perlu dilakukan penyeragaman tata naskah dinas di lingkungan Perpustakaan Nasional; b. bahwa Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 25 Tahun 2001 tentang Pedoman Tata Persuratan Perpustakaan Nasional RI perlu disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan dan perkembangan keadaan sehingga perlu untuk diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan Perpustakaan Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4774); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5035); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531);

2 Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013; 7. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013; 8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2011 tentang Tata Naskah Dinas Elektronik di Instansi Pemerintah; 9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah; 10. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 1 Tahun 2012; 11. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 4 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Proklamator Bung Karno; 12. Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 2 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Proklamator Bung Hatta; 13. Peraturan Kepala Arsip Nasional Nomor 19 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Klasifikasi Arsip; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PERPUSTAKAAN NASIONAL. Pasal 1 Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan Perpustakaan Nasional sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Pasal 2 Pedoman Tata Naskah Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan acuan bagi seluruh unit kerja di lingkungan Perpustakaan Nasional dalam menyelenggarakan tata naskah dinas. Pasal 3 Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 25 Tahun 2001 tentang Pedoman Tata Persuratan Perpustakaan Nasional dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

3 - 3 - Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 21 April 2015 Pasal 4 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. YASONNA H. LAOLY Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 1 April 2015 KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd. SRI SULARSIH BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 581

4 - 4 - A. Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PERPUSTAKAAN NASIONAL PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PERPUSTAKAAN NASIONAL BAB I PENDAHULUAN Ketatalaksanaan pemerintah merupakan pengaturan tentang cara melaksanakan tugas dan fungsi dalam berbagai bidang kegiatan pemerintahan di lingkungan instansi pemerintah. Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan pemerintah adalah administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata naskah dinas, penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, serta tata ruang perkantoran. Tata naskah dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum meliputi pengaturan tentang jenis dan penyusunan naskah dinas, penggunaan lambang negara, logo dan cap dinas, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, pengurusan naskah dinas korespondensi, kewenangan, perubahan, pencabutan, pembatalan produk hukum, dan ralat. Ketentuan tentang tata naskah dinas yang berlaku untuk seluruh instansi pemerintah telah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah. Sehubungan dengan terbitnya peraturan tersebut, Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 25 Tahun 2001 tentang Pedoman Tata Persuratan Perpustakaan Nasional perlu disesuaikan. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Pedoman Tata Naskah Dinas ini dimaksudkan sebagai acuan penyelenggaraan tata naskah dinas di Perpustakaan Nasional, UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, dan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. 2. Tujuan Pedoman Tata Naskah Dinas ini bertujuan untuk menciptakan kemudahan dan kelancaran komunikasi tulis yang efektif dan efisien.

5 - 5 - C. Sasaran Sasaran Pedoman Tata Naskah Dinas ini adalah: 1. Tercapainya kesamaan pemahaman dalam penyelenggaraan tata naskah dinas; 2. Terwujudnya keterpaduan penyelenggaraan tata naskah dinas dengan unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum; 3. Terwujudnya kemudahan dan kelancaran dalam komunikasi tulis; dan 4. Tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata naskah dinas. D. Asas Pedoman Tata Naskah Dinas ini disusun berdasarkan asas sebagai berikut: 1. Efektif dan Efisien Penyelenggaraan tata naskah dinas perlu dilakukan secara efektif dan efisien dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan lugas. 2. Pembakuan Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah dibakukan. 3. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format, prosedur, kewenangan, dan keabsahan. 4. Keterkaitan Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas dilakukan dalam satu kesatuan sistem administrasi umum. 5. Kecepatan dan Ketepatan Naskah dinas harus dapat diselesaikan secara cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran dalam redaksional, prosedural, dan distribusi. 6. Keamanan Tata naskah dinas harus aman dalam penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan, dan distribusi. E. Ruang Lingkup Ruang lingkup Pedoman Tata Naskah Dinas ini meliputi: 1. Pengaturan tentang jenis dan format naskah dinas; 2. Pengaturan sifat dan derajat surat; 3. Pengaturan pencantuman alamat surat; 4. Pengaturan kode surat; 5. Pengaturan penandatanganan naskah dinas; dan 6. Pengaturan cap dinas. F. Pengertian Umum Pengertian umum dalam Pedoman Tata Naskah Dinas ini meliputi: 1. Administrasi umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang meliputi tata naskah dinas, penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, serta tata ruang perkantoran.

6 Naskah dinas adalah komunikasi tulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan instansi pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan. 3. Tata naskah dinas adalah penyelenggaraan komunikasi tulis yang meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas, serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan. 4. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan tata letak dan redaksional, serta penggunaan lambang negara, logo, dan cap dinas. 5. Penanda tangan naskah dinas adalah pejabat yang menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kedinasan pada jabatannya. 6. Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 7. Logo adalah logo Perpustakaan Nasional.

7 - 7 - BAB II JENIS DAN PENGERTIAN NASKAH DINAS A. Jenis Naskah Dinas 1. Jenis Naskah Dinas terdiri atas: a. Peraturan; b. Keputusan; c. Instruksi; d. Standar Operasional Prosedur; e. Surat Edaran; f. Surat Perintah/Surat Tugas g. Surat Dinas; h. Memorandum (Memo); i. Nota Dinas; j. Surat Undangan; k. Surat Perjanjian; l. Surat Kuasa; m. Berita Acara; n. Surat Keterangan; o. Surat Pengantar; p. Pengumuman; q. Laporan; r. Telaahan Staf; s. Piagam Penghargaan; t. Lembar Disposisi; dan u. Sertifikat. 2. Penggunaan Huruf Naskah dinas menggunakan jenis huruf Arial dengan ukuran 11 atau 12, kecuali naskah dinas peraturan, keputusan dan instruksi menggunakan jenis huruf bookman old style ukuran Bentuk Kepala Naskah Dinas a. Pada kepala naskah dinas Kepala Perpustakaan Nasional untuk Peraturan, Keputusan, Instruksi, dan surat menyurat antar lembaga, dicantumkan lambang negara dan nama jabatan secara simetris; b. Pada kepala naskah dinas untuk surat menyurat di lingkungan Perpustakaan Nasional yang ditandatangani Kepala Perpustakaan Nasional, dicantumkan logo, garis, dan alamat lembaga; c. Pada kepala naskah dinas Keputusan dan Instruksi yang ditandatangani selain Kepala Perpustakaan Nasional, dicantumkan logo secara simetris; d. Pada kepala naskah dinas untuk surat menyurat yang ditandatangani oleh Sekretaris Utama, Deputi, Kepala Biro, Kepala Pusat, Kepala Direktorat, Inspektur, dan Kepala UPT di lingkungan Perpustakaan Nasional dicantumkan logo, garis, dan alamat lembaga; e. Pada kepala naskah dinas yang ditandatangani oleh Kepala UPT, ditambahkan nama UPT di bawah logo; f. Alamat ditulis lengkap di bawah garis tanpa singkatan disertai kode pos, telepon, faksimile, dan laman apabila ada; g. Jarak garis dari tepi bawah kertas 2,5 cm; h. Penulisan lembaga Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menggunakan huruf Ringo.

8 - 8 - Bentuk kepala naskah dinas menggunakan contoh sebagai berikut: 1. Logo Perpustakaan Nasional Logo Perpustakaan Nasional adalah sebagai berikut: 2. Contoh Bentuk Kepala Naskah Dinas a) Contoh Kepala Naskah Dinas Peraturan, Keputusan, dan Instruksi yang ditandatangani oleh Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA b) Contoh Kepala Naskah Dinas selain Peraturan, Keputusan, dan Instruksi yang ditandatangani oleh Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

9 - 9 - c) Contoh Kepala Naskah Dinas untuk surat menyurat di lingkungan Perpustakaan Nasional yang ditandatangani oleh Kepala Perpustakaan Nasional Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id d) Contoh Kepala Naskah Dinas Keputusan dan Instruksi yang ditandatangani selain Kepala Perpustakaan Nasional Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id e) Contoh Kepala Naskah Dinas untuk surat menyurat yang ditandatangani selain Kepala Perpustakaan Nasional Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

10 f) Contoh Kepala Naskah Dinas UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Alamat. Jl. Kalasan No. 1, Blitar, Jawa Timur, Indonesia Telepon. (62-342) , Faksimile. (62-342) Website. perpusbungkarno.perpusnas.go.id . info@perpusbungkarno.perpusnas.go.id g) Contoh Kepala Naskah Dinas UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Alamat. Jl. Kusuma Bhakti Gulai Bancah, Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Indonesia Telepon. (62-752) 34270, Faksimile. (62-752) Website. uptperpusbunghatta.perpusnas.go.id . info@uptperpusbunghatta.perpusnas.go.id B. Pengertian 1. Peraturan a. Pengertian Peraturan adalah naskah dinas yang bersifat mengatur yang ditetapkan oleh Kepala Perpustakaan Nasional. b. Susunan Susunan Peraturan terdiri atas: 1) Kepala Peraturan Kepala peraturan terdiri atas: a) Lambang negara dan tulisan nama jabatan dicantumkan secara simetris; b) Kata peraturan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis dengan huruf kapital secara simetris; c) Kata nomor dan tahun ditulis dengan huruf kapital secara simetris; d) Kata tentang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; dan e) Nama peraturan ditulis dengan huruf kapital secara simetris.

11 - 11-2) Judul Peraturan Judul Peraturan Perundang undangan memuat keterangan mengenai jenis, nomor, tahun pengundangan atau penetapan, dan nama Peraturan Perundang undangan. Judul Peraturan Perundang-undangan ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah marjin tanpa diakhiri tanda baca. 3) Pembukaan Pembukaan peraturan terdiri atas: a) Frasa dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Frasa dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa ditulis dengan huruf kapital secara simetris. b) Nama jabatan pejabat yang menetapkan peraturan. Nama jabatan pejabat yang menetapkan peraturan ditulis dengan huruf kapital secara simetris dan diakhiri dengan tanda baca koma. c) Konsiderans, berisi latar belakang diawali dengan kata menimbang, dan dasar hukum diawali dengan kata mengingat. (1) Konsiderans menimbang memuat uraian singkat mengenai pokok pikiran yang menjadi latar belakang pembuatan peraturan. (2) Jika konsiderans memuat lebih dari satu pokok pikiran, setiap pokok pikiran dirumuskan dalam rangkaian kalimat yang merupakan kesatuan pengertian. (3) Setiap pokok pikiran ditulis secara urut dengan huruf, diawali dengan kata bahwa, dan diakhiri dengan tanda baca titik koma. (4) Konsiderans mengingat memuat dasar hukum kewenangan pembuatan peraturan berisi peraturan perundang-undangan yang tingkatannya sama atau lebih tinggi. (5) Jika jumlah peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan pencantumannya perlu memperhatikan tata urutan peraturan perundang-undangan dan jika tingkatannya sama, disusun secara kronologis berdasarkan saat pengundangan atau penetapannya. (6) Pencantuman Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden dilengkapi dengan Nomor Lembaran Negara Republik Indonesia dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia yang diletakkan di antara tanda baca kurung. (7) Pencantuman Keputusan atau Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional dilengkapi dengan Nomor Berita Negara Republik Indonesia yang diletakkan di antara tanda baca kurung. (jika ada) d) Diktum terdiri atas kata memutuskan dan menetapkan. (1) Kata memutuskan ditulis dengan huruf kapital tanpa spasi secara simetris, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua. (2) Kata menetapkan ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, dicantumkan sesudah kata memutuskan, sejajar dengan kata menimbang dan mengingat, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua.

12 (3) Setelah kata menetapkan dicantumkan nama peraturan yang ditetapkan, ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri tanda baca titik. 4) Batang Tubuh atau isi Batang tubuh atau isi peraturan memuat materi pokok yang diatur dalam peraturan dan dirumuskan dalam pasal-pasal. 5) Penutup Penutup peraturan terdiri atas: a) Tempat dan tanggal penetapan peraturan ditulis di sebelah kanan bawah, di bawah baris akhir isi peraturan; b) Nama jabatan pejabat yang menetapkan peraturan ditulis dengan huruf kapital, sejajar dengan kata ditetapkan, dan diakhiri dengan tanda baca koma; c) Tanda tangan pejabat yang menetapkan peraturan dibubuhkan di antara nama jabatan dan nama pejabat; d) Cap dinas dibubuhkan dengan menyentuh bagian sisi kiri tanda tangan; e) Nama lengkap pejabat yang menandatangani peraturan ditulis dengan huruf kapital dan sejajar dengan nama jabatan tanpa mencantumkan nomor induk pegawai (NIP) dan gelar. f) Penjelasan (jika diperlukan);dan g) Lampiran (jika diperlukan) Naskah Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional diketik dengan menggunakan jenis huruf Bookman Old Style, dengan ukuran huruf 12, di atas kertas F4 (folio). Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional yang telah ditetapkan, diundangkan dalam Berita Negara Republik Indonesia serta dibuat salinan yang ditandatangani oleh pejabat yang bertanggung jawab di bidang hukum. c. Format Format peraturan dan salinan dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut:

13 - 13-1) Contoh Format Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG... DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa...; b. bahwa...; c. dst Mengingat : 1....; 2....; 3. dst MEMUTUSKAN : Menetapkan :....; BAB Pasal... (1)...; (2)...; (3) dst BAB Pasal... (1)...; (2)...; (3) dst

14 BAB... (dan seterusnya) Pasal... Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Tanda tangan dan cap dinas NAMA Diundangkan di... pada tanggal... MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, tanda tangan dan cap jabatan NAMA MENTERI BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR.

15 - 15-2) Contoh Format Peraturan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI/KEPALA/KETUA... NOMOR... TAHUN... NOMOR... TAHUN... TENTANG... DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI/KEPALA/KETUA,... Menimbang : a. bahwa...; b. bahwa...; c. dst Mengingat : 1....; 2....; 3. dst MEMUTUSKAN : Menetapkan :......; BAB Pasal... (1)...; (2)...; (3) dst BAB Pasal... (1)...; (2)...; (3) dst

16 BAB... (dan seterusnya) Pasal... Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Tanda tangan dan cap dinas NAMA MENTERI/KEPALA/KETUA Tanda tangan dan cap dinas NAMA Diundangkan di... pada tanggal... MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, tanda tangan dan cap jabatan NAMA MENTERI BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR.

17 - 17-3) Contoh Format Salinan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG... DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa...; b. bahwa...; c. dst Mengingat : 1....; 2....; 3. dst MEMUTUSKAN : Menetapkan :... ; BAB Pasal... (1)...; (2)...; (3) dst BAB Pasal... (1)...; (2)...; (3) dst BAB... (dan seterusnya) Pasal... Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia.

18 Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Tanda tangan dan cap dinas NAMA Diundangkan di... pada tanggal... MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, tanda tangan dan cap jabatan NAMA MENTERI BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR. Salinan sesuai dengan aslinya. Jabatan Pembuat Salinan, Tanda tangan pejabat pembuat salinan Nama pejabat pembuat salinan NIP pejabat pembuat salinan

19 - 19-4) Contoh Format Salinan Peraturan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI/KEPALA/KETUA... NOMOR... TAHUN... NOMOR... TAHUN... TENTANG... DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa...; b. bahwa...; c. dst Mengingat : a....; b....; c. dst MEMUTUSKAN : Menetapkan :...; BAB Pasal... (1)...; (2)...; (3) dst BAB Pasal... (1)...; (2)...; (3) dst BAB Pasal... (1)...; (2)...; (3) dst

20 BAB... (dan seterusnya) Pasal... Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Tanda tangan dan cap dinas NAMA MENTERI/KEPALA/KETUA Tanda tangan dan cap dinas NAMA Diundangkan di... pada tanggal... MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, tanda tangan dan cap jabatan NAMA MENTERI BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR. Salinan sesuai dengan aslinya. Jabatan Pembuat Salinan, Tanda tangan pejabat pembuat salinan Nama pejabat pembuat salinan NIP pejabat pembuat salinan 2. Keputusan a. Pengertian Keputusan adalah naskah dinas yang memuat kebijakan yang bersifat menetapkan. b. Susunan Susunan Keputusan terdiri atas: 1) Kepala Keputusan Kepala Keputusan terdiri atas: a) Lambang negara dan tulisan nama jabatan dicantumkan secara simetris untuk keputusan Kepala Perpustakaan Nasional; b) Logo dicantumkan secara simetris untuk keputusan selain Kepala Perpustakaan Nasional; c) Kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis dengan huruf kapital secara simetris; d) Kata nomor dan tahun ditulis dengan huruf kapital secara simetris;

21 e) Kata tentang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; dan f) Nama keputusan ditulis dengan huruf kapital secara simetris. 2) Judul Keputusan Judul keputusan memuat keterangan mengenai jenis, nomor, tahun, dan nama keputusan. Judul keputusan ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah marjin tanpa diakhiri tanda baca. 3) Pembukaan Pembukaan keputusan terdiri atas: a) Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan. nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan ditulis dengan huruf kapital secara simetris dan diakhiri dengan tanda baca koma. b) Konsiderans, berisi latar belakang diawali dengan kata menimbang, dan dasar hukum diawali dengan kata mengingat. (1) Konsiderans menimbang memuat uraian singkat mengenai pokok pikiran yang menjadi latar belakang pembuatan keputusan. (2) Jika konsiderans memuat lebih dari satu pokok pikiran, setiap pokok pikiran dirumuskan dalam rangkaian kalimat yang merupakan kesatuan pengertian. (3) Setiap pokok pikiran ditulis secara urut dengan huruf, diawali dengan kata bahwa, dan diakhiri dengan tanda baca titik koma. (4) Konsiderans mengingat memuat dasar hukum kewenangan pembuatan peraturan berisi peraturan perundang-undangan yang tingkatannya sama atau lebih tinggi. (5) Jika jumlah peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan pencantumannya perlu memperhatikan tata urutan peraturan perundang-undangan dan jika tingkatannya sama, disusun secara kronologis berdasarkan saat pengundangan atau penetapannya. (6) Pencantuman Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden dilengkapi dengan Nomor Lembaran Negara Republik Indonesia dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia yang diletakkan di antara tanda baca kurung. (7) Pencantuman Keputusan atau Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional dilengkapi dengan Nomor Berita Negara Republik Indonesia yang diletakkan di antara tanda baca kurung. c) Diktum terdiri atas kata memutuskan dan menetapkan. (1) Kata memutuskan ditulis dengan huruf kapital tanpa spasi secara simetris, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua. (2) Kata menetapkan ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, dicantumkan sesudah kata memutuskan, sejajar dengan kata menimbang dan mengingat, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua.

22 (3) Setelah kata menetapkan dicantumkan nama keputusan yang ditetapkan, ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri tanda baca titik. 4) Batang Tubuh atau isi Batang tubuh atau isi keputusan memuat materi pokok yang ditetapkan dalam keputusan 5) Penutup Penutup keputusan terdiri atas: a) Tempat dan tanggal ditetapkannya keputusan ditulis di sebelah kanan bawah, di bawah baris akhir isi keputusan; b) Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan ditulis dengan huruf kapital, sejajar dengan kata ditetapkan, dan diakhiri dengan tanda baca koma; c) Tanda tangan pejabat yang menetapkan keputusan dibubuhkan di antara nama jabatan dan nama pejabat; d) Cap dinas dibubuhkan dengan menyentuh bagian sisi kiri tanda tangan; e) Nama lengkap pejabat yang menetapkan keputusan ditulis dengan huruf kapital dan sejajar dengan nama jabatan tanpa mencantumkan gelar; dan f) Singkatan NIP ditulis di bawah dan sejajar dengan nama pejabat yang menandatangani serta menggunakan huruf kapital tanpa diakhiri dengan titik dan diikuti dengan nomor tanpa jarak bagi pejabat selain Kepala Perpustakaan Nasional. Naskah Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional atau pejabat lain diketik dengan menggunakan jenis huruf Bookman Old Style, dengan ukuran huruf 12, di atas kertas F4 (folio). Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional atau pejabat lain yang telah ditetapkan, dibuat salinan yang ditandatangani oleh pejabat yang bertanggung jawab di bidang hukum. c. Format Format keputusan dan salinan dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut:

23 - 23-1) Contoh Format Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG... DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa...; b. bahwa...; c. dst Mengingat : a....; b....; c. dst MEMUTUSKAN : Menetapkan :...; PERTAMA :...; KEDUA :...; KETIGA :...; KE dst... : Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Tanda tangan dan cap dinas NAMA

24 - 24-2) Contoh Format Salinan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG... DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa...; b. bahwa...; c. dst Mengingat : a....; b....; c. dst MEMUTUSKAN : Menetapkan :...; PERTAMA :...; KEDUA :...; KETIGA :...; KE dst... : Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Salinan sesuai dengan aslinya. Jabatan Pembuat Salinan, Tanda tangan pejabat pembuat salinan Nama pejabat pembuat salinan NIP pejabat pembuat salinan Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Tanda tangan dan cap dinas NAMA

25 - 25-3) Contoh Format Keputusan Selain Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional KEPUTUSAN SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA UPT NOMOR... TAHUN... TENTANG... DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA UPT, Menimbang : a. bahwa...; b. bahwa...; c. dst Mengingat : a....; b....; c. dst MEMUTUSKAN : Menetapkan :...; PERTAMA :...; KEDUA :...; KETIGA :...; KE dst... : Keputusan Sekretaris Utama/Deputi/Kepala UPT ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA UPT, Tanda tangan dan cap dinas NAMA NIP

26 - 26-4) Contoh Format Salinan Keputusan Selain Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional KEPUTUSAN SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA UPT NOMOR... TAHUN... TENTANG... DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA UPT, Menimbang : a. bahwa...; b. bahwa...; c. dst Mengingat : a....; b....; c. dst MEMUTUSKAN : Menetapkan :...; PERTAMA :...; KEDUA :...; KETIGA :...; KE dst... : Keputusan Sekretaris Utama/Deputi/Kepala UPT ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Salinan sesuai dengan aslinya. Jabatan Pembuat Salinan, Tanda tangan pejabat pembuat salinan Nama pejabat pembuat salinan NIP pejabat pembuat salinan Ditetapkan di Jakarta pada tanggal SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA UPT, Tanda tangan dan cap dinas NAMA NIP

27 Instruksi a. Pengertian Instruksi adalah naskah dinas yang memuat perintah atau arahan untuk melakukan pekerjaan atau melaksanakan tugas yang bersifat sangat penting. b. Susunan Susunan instruksi terdiri atas: 1) Kepala instruksi Kepala instruksi terdiri atas: a) Lambang negara dan nama jabatan dicantumkan secara simetris untuk instruksi Kepala Perpustakaan Nasional; b) Logo dicantumkan secara simetris untuk instruksi selain Kepala Perpustakaan Nasional; c) Kata instruksi dan nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis dengan huruf kapital secara simetris; d) Kata nomor dan tahun ditulis dengan huruf kapital secara simetris; e) Kata tentang ditulis dengan huruf kapital secara simetris; f) Nama instruksi ditulis dengan huruf kapital secara simetris; dan g) Nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi ditulis dengan huruf kapital secara simetris dan diakhiri dengan tanda baca koma. 2) Dasar hukum atau latar belakang Dasar hukum atau latar belakang memuat ketentuan atau alasan perlunya ditetapkan instruksi. 3) Batang tubuh atau isi Batang tubuh atau isi instruksi memuat nama pejabat yang diberi instruksi dan materi pokok yang diatur dalam instruksi. 4) Penutup Penutup instruksi terdiri atas: a) Tempat dan tanggal dikeluarkannya instruksi ditulis di sebelah kanan bawah, di bawah baris akhir isi instruksi; b) Nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi ditulis dengan huruf kapital, sejajar dengan kata dikeluarkan, dan diakhiri dengan tanda baca koma; c) Tanda tangan pejabat yang mengeluarkan instruksi dibubuhkan di antara nama jabatan dan nama pejabat; d) Cap dinas dibubuhkan dengan menyentuh bagian sisi kiri tanda tangan; dan e) Nama lengkap pejabat yang mengeluarkan instruksi ditulis dengan huruf kapital dan sejajar dengan nama jabatan tanpa mencantumkan gelar dan NIP Instruksi Kepala Perpustakaan Nasional atau pejabat lain yang telah ditetapkan, dibuat salinan yang ditandatangani oleh pejabat yang bertanggung jawab di bidang hukum. c. Format Format instruksi dan salinan dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut:

28 - 28-1) Contoh Format Instruksi Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG.. KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka, dengan ini memberikan instruksi kepada: 1....; 2....; 3....; 4....; untuk: KESATU KEDUA KETIGA KE(dst) :...; :...; :...; : Instruksi Kepala Perpustakaan Nasional ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan. Dikeluarkan di.. pada tanggal KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, tanda tangan dan cap dinas NAMA

29 - 29-2) Contoh Format Salinan Instruksi Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG.. KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka, dengan ini memberikan instruksi kepada: 1....; 2....; 3....; 4....; untuk: KESATU KEDUA KETIGA KE(dst) :...; :...; :...; : Instruksi Kepala Perpustakaan Nasional ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan. Dikeluarkan di.. pada tanggal KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, tanda tangan dan cap dinas NAMA Salinan sesuai dengan aslinya. Jabatan Pembuat Salinan, Tanda tangan pejabat pembuat salinan Nama pejabat pembuat salinan NIP pejabat pembuat salinan

30 - 30-3) Contoh Format Instruksi Selain Instruksi Kepala Perpustakaan Nasional INSTRUKSI SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA UPT NOMOR... TAHUN... TENTANG.. SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA UPT, Dalam rangka, dengan ini memberikan instruksi kepada: 1....; 2....; 3....; 4....; untuk: KESATU KEDUA KETIGA KE(dst) :...; :...; :...; : Instruksi Sekretaris Utama/Deputi/Kepala UPT ini, mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan. Dikeluarkan di.. pada tanggal SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA UPT, tanda tangan dan cap dinas NAMA NIP

31 - 31-4) Contoh Format Salinan Instruksi Selain Instruksi Kepala Perpustakaan Nasional INSTRUKSI SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA UPT NOMOR... TAHUN... TENTANG.. SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA UPT, Dalam rangka, dengan ini memberikan instruksi kepada: 1....; 2....; 3....; 4....; untuk: KESATU KEDUA KETIGA KE(dst) :...; :...; :...; : Instruksi Sekretaris Utama/Deputi/Kepala UPT ini, mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan. Dikeluarkan di.. pada tanggal SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA UPT, tanda tangan dan cap dinas NAMA NIP Salinan sesuai dengan aslinya. Jabatan Pembuat Salinan, Tanda tangan pejabat pembuat salinan Nama pejabat pembuat salinan NIP pejabat pembuat salinan

32 Standar Operasional Prosedur a. Pengertian Standar Operasional Prosedur adalah naskah dinas yang memuat serangkaian petunjuk tentang cara dan urutan kegiatan tertentu. b. Susunan Susunan standar operasional prosedur terdiri atas: 1) Halaman Judul (Cover) Halaman judul merupakan halaman pertama sebagai sampul muka sebuah SOP. Halaman judul ini berisi informasi mengenai: a) Judul SOP; b) Nama Unit Kerja; c) Tahun pembuatan; dan d) Informasi lain yang diperlukan. 2) Keputusan Pimpinan Karena SOP merupakan pedoman bagi setiap pegawai, maka harus memiliki kekuatan hukum. Dalam halaman selanjutnya setelah halaman judul, disajikan keputusan Pimpinan tentang penetapan SOP. 3) Daftar isi SOP Daftar isi ini dibutuhkan untuk membantu mempercepat pencarian informasi dan menulis perubahan/revisi yang dibuat untuk bagian tertentu dari SOP terkait. 4) Penjelasan singkat penggunaan Sebagai sebuah manual, maka SOP memuat penjelasan bagaimana membaca dan menggunakannya. Isi dari bagian ini antara lain mencakup: a) Ruang Lingkup, menjelaskan tujuan prosedur dibuat dan kebutuhan organisasi. b) Ringkasan, memuat ringkasan singkat mengenai prosedur yang dibuat. 5) Bagian Identitas Bagian Identitas dari unsur prosedur dalam SOP dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Logo instansi dan nomenklatur unit kerja pembuat. b) Nomor SOP, diisi dengan nomor basah secara berurutan dalam 1 (satu) tahun takwim. c) Tanggal Pengesahan, diisi tanggal pengesahan SOP oleh Pejabat yang berwenang di unit kerja. d) Tanggal Revisi, diisi tanggal SOP direvisi atau tanggal rencana diperiksa kembali SOP yang bersangkutan. e) Pengesahan oleh pejabat yang berwenang pada unit kerja. Item pengesahan berisi nomenklatur jabatan, tanda tangan, nama pejabat yang disertai dengan NIP/NIK serta stempel/cap instansi. f) Judul SOP, sesuai dengan kegiatan yang sesuai dengan tugas dan fungsi yang dimiliki. g) Dasar Hukum, berupa peraturan perundang-undangan yang mendasari prosedur yang di buat menjadi SOP beserta aturan pelaksanaannya. h) Keterkaitan, memberikan penjelasan mengenai keterkaitan prosedur yang distandarkan dengan prosedur lain yang distandarkan (SOP lain yang terkait secara langsung dalam

33 proses pelaksanaan kegiatan dan menjadi bagian dari kegiatan tersebut). i) Peringatan, memberikan penjelasan mengenai kemungkinan yang terjadi ketika prosedur dilaksanakan atau tidak dilaksanakan. Peringatan memberikan indikasi berbagai permasalahan yang mungkin muncul dan berada di luar kendali pelaksana ketika prosedur dilaksanakan, serta berbagai dampak lain yang ditimbulkan. Dalam hal ini dijelaskan pula bagaimana cara mengatasinya bila diperlukan. Umumnya menggunakan kata peringatan, yaitu jika/apabila-maka (if-then) atau batas waktu (dead line) kegiatan harus sudah dilaksanakan. j) Kualifikasi Pelaksana, memberikan penjelasan mengenai kualifikasi pelaksana yang dibutuhkan dalam melaksanakan perannya pada prosedur yang distandarkan. k) Peralatan dan Perlengkapan, memberikan penjelasan mengenai daftar peralatan utama (pokok) dan perlengkapan yang dibutuhkan yang terkait secara langsung dengan prosedur yang dibuat menjadi SOP. l) Pencatatan dan Pendataan, memuat berbagai hal yang perlu didata dan dicatat oleh pejabat tertentu. Dalam kaitan ini, perlu dibuat formulir-formulir tertentu yang akan diisi oleh setiap pelaksana yang terlibat dalam proses. Setiap pelaksana yang ikut berperan dalam proses, diwajibkan untuk mencatat dan mendata apa yang sudah dilakukannya, dan memberikan pengesahan bahwa langkah yang ditanganinya dapat dilanjutkan pada langkah selanjutnya. Pendataan dan pencatatan akan menjadi dokumen yang memberikan informasi penting mengenai apakah prosedur telah dijalankan dengan benar. 6) Bagian Flowchart Bagian Flowchart merupakan uraian mengenai langkah-langkah kegiatan secara berurutan dan sistematis dari prosedur yang distandarkan, yang berisi: a) Nomor, diisi nomor urut. b) Tahap Kegiatan, diisi tahapan kegiatan yang merupakan urutan logis suatu proses kegiatan. Biasanya menggunakan kalimat aktif dengan awalan me-. c) Pelaksana, merupakan pelaku (aktor) kegiatan. Simbolsimbol diagram alir sesuai dengan proses yang dilakukan. Keterangan simbol sebagaimana ditentukan pada daftar simbol. Pelaksana diisi dengan nama-nama jabatan (Jabatan Fungsional Umum, Jabatan Fungsional Tertentu, Jabatan Struktural) yang ada di unit kerja yang bersangkutan yang melakukan proses kegiatan. Urutan penulisan jabatan dimulai dari jabatan yang terlebih dahulu melakukan tahap kegiatan. Jika dalam SOP tersebut terkait dengan unit lain, maka jabatan unit kerja lain diletakan setelah kolom jabatan di unit yang bersangkutan. d) Mutu Baku, berisi kelengkapan, waktu, output dan keterangan. Agar SOP ini terkait dengan kinerja, maka setiap aktivitas hendaknya mengidentifikasikan mutu baku tertentu, seperti: waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan persyaratan/kelengkapan yang diperlukan

34 (standar input) dan outputnya. Mutu baku ini akan menjadi alat kendali mutu sehingga produk akhirnya (end product) dari sebuah proses telah memenuhi kualitas yang diharapkan, sebagaimana ditetapkan dalam standar pelayanan. Untuk memudahkan dalam pendokumentasian dan implementasi, sebaiknya SOP memiliki kesamaan dalam unsur prosedur meskipun muatan dari unsur tersebut akan berbeda sesuai dengan kebutuhan unit kerja. Norma waktu bisa dalam hitungan menit, jam, hari. 7) Bagian Pendukung Bagian Pendukung berisi uraian, keterangan, atau contohcontoh formulir yang dapat mendukung penjelasan prosedur kegiatan atau menjadi syarat kelengkapan suatu kegiatan. c. Format Format standar operasional prosedur dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut:

35 Contoh halaman judul SOP STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BIRO HUKUM DAN PERENCANAAN TAHUN 2014 Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

36 Contoh Bagian identitas SOP NOMOR SOP Tahun 20 TANGGAL PENGESAHAN,.., 20 TANGGAL REVISI DISAHKAN OLEH Kepala Biro Hukum dan Perencanaan, DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531); 3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operating Prosedur Administrasi Pemerintahan; 4. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 1 Tahun 2012; 5. dll. KETERKAITAN 1. SOP tentang Prosedur Penyusunan Perka; 2. SOP tentang Prosedur Pengelolaan PNBP; 3. dll. PERINGATAN Apabila formulir pemantauan dan evaluasi SOP terlambat diserahkan kepada unit kerja, maka penyelesaian SOP terhambat.. NIP. NAMA SOP Prosedur Penyusunan Perjanjian Kerjasama (MOU) KUALIFIKASI PELAKSANA 1. Memiliki kemampuan pengolahan data sederhana 2. Mengetahui fungsi dan tugas unit kerja PERALATAN/PERLENGKAPAN 1. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perpusnas 2. Formulir 3. Komputer/Printer/Scanner PENCATATAN DAN PENDATAAN Disimpan sebagai data elektronik dan manual Contoh bagian flowchart SOP NO Uraian Kegiatan 1 Unit kerja pemohon mengajukan surat permohonan penerbitan MOU kepada Kaperpusnas c.q Sekretaris Utama dengan melampirkan draft MOU sebagaimana dimaksud 2 Sekretaris Utama menginventarisasi masalah yang kemudian di disposisikan kepada Karo 3 Kepala Biro menerima disposisi usulan dan mendisposisikan kepada Kabag 4 Kabag menerima disposisi dan mendisposisikan kepada Kasubbag 5 Kasubbag menerima dan mengevaluasi draft dan menugaskan pelaksana untuk memposes lebih lanjut 6 Pelaksana memproses lanjut dengan menyusun draft yang kemudian menyampaikan kepada Kasubbag 7 Kasubbag mengoreksi dan menandatangani disposisi untuk diserahkan ke Kabag Pemohon Sekut Karo HP Pelaksana Kabag H&H Kasub Bag Hk Mutu Baku Staf Waktu Output 1 hari Surat Permohonan 2 hari Disposisi 2 hari Disposisi 1 hari Disposisi 1 hari Nota Dinas, Disposisi 2 hari Naskah hasil telaah 1 hari Disposisi 8 Kabag mengoreksi dan memaraf pada draft MOU dan menandatangani disposisi untuk diserahkan kepada Karo 9 Karo mengoreksi dan memaraf pada draft MOU dan menandatangani disposisi untuk diserahkan kepada Sestama 1 hari Disposisi 1 hari Disposisi 10 Sestama mengoreksi dan memaraf draft MOU dan menandatangani disposisi dan dikembalikan kepada pelaksana untuk ditandatangani Kaperpusnas 11 Pelaksana menyerahkan draft final kepada pemohon 1 hari Disposisi 1 hari Naskah final 12 Pemohon mengagendakan penandatangan MOU antara Kaperpusnas dengan Pihak Kedua Naskah final

37 Surat Edaran a. Pengertian Surat Edaran adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang hal tertentu yang penting dan mendesak. b. Susunan Susunan surat edaran terdiri atas: 1) Kepala surat edaran bentuk kepala surat edaran dibuat sesuai dengan ketentuan bentuk kepala naskah dinas. 2) pembuka surat edaran Pembuka surat edaran terdiri atas: a) Frasa surat edaran Frasa surat edaran ditulis dengan huruf kapital di bawah kepala naskah dinas secara simetris. b) Nomor Kata nomor ditulis dengan huruf kapital sejajar dengan frasa surat edaran. c) Tentang Kata tentang ditulis dengan huruf kapital di bawah nomor dan simetris dengan frasa surat edaran. d) Alamat tujuan surat edaran Penulisan alamat tujuan surat edaran didahului singkatan Yth., ditulis di bawah sebelah kiri kata tentang, diikuti nama jabatan dan alamat yang dituju tanpa didahului kata depan di pada nama tempat tujuan. 3) Isi surat edaran Awal kalimat isi surat edaran ditulis di bawah dan sejajar dengan alamat tujuan surat. Isi surat edaran terdiri atas: a) pendahuluan berisi landasan hukum pembuatan surat edaran; b) isi pokok memuat materi pokok surat edaran; dan c) kalimat penutup berisi perintah pelaksanaan surat edaran. 4) Penutup Penutup surat edaran terdiri atas: a) Tanggal surat edaran ditulis di sebelah kanan bawah, di bawah baris akhir isi surat edaran, tanpa didahului nama tempat pembuatan; b) Nama jabatan pejabat yang menandatangani surat edaran ditulis di bawah dan sejajar dengan tanggal surat edaran dan menggunakan huruf kapital pada setiap awal kata, kecuali kata penghubung, dan diakhiri tanda baca koma; c) Tanda tangan pejabat yang menandatangani surat edaran dibubuhkan di antara nama jabatan dan nama pejabat; d) Cap dinas dibubuhkan dengan menyentuh bagian sisi kiri tanda tangan pejabat; e) Nama pejabat yang menandatangani surat edaran ditulis di bawah, sejajar dengan nama jabatan, dan menggunakan huruf kapital pada setiap awal kata tanpa diapit dengan tanda kurung dan tanpa garis bawah; dan f) Singkatan NIP ditulis di bawah dan sejajar dengan nama pejabat yang menandatangani serta menggunakan huruf kapital tanpa diakhiri dengan titik dan diikuti dengan nomor

38 tanpa jarak bagi pejabat selain Kepala Perpustakaan Nasional. g) Apabila ada tembusan, kata tembusan ditulis dengan menggunakan huruf kapital pada awal kata tanpa garis bawah diikuti tanda baca titik dua sejajar dengan pembuka surat dan sebaris dengan nama pejabat yang menandatangani surat edaran. h) Pihak yang diberi tembusan ditulis di bawah kata tembusan, dan apabila yang diberi tembusan lebih dari satu diberi nomor urut dan sejajar dengan kata tembusan. i) Pihak yang diberi tembusan tidak didahului singkatan Yth atau diikuti frasa sebagai laporan. c. Format Format surat edaran dibuat dengan menggunakan contoh format sebagai berikut: 1) Contoh Format Surat Edaran Antar Lembaga Yang Ditandatangani Oleh Kepala Perpustakaan Nasional Yth dan seterusnya KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SURAT EDARAN Nomor /.../ /... TENTANG.. Dasar (pembuatan surat edaran) Isi surat edaran Ditetapkan di tanggal Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat

39 - 39-2) Contoh Format Surat Edaran Internal Lembaga Yang Ditandatangani Oleh Kepala Perpustakaan Nasional Yth dan seterusnya SURAT EDARAN Nomor /.../ /... TENTANG.. Dasar (pembuatan surat edaran) Isi surat edaran tanggal Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

40 - 40-3) Contoh Format Surat Edaran Yang Ditandatangani selain Kepala Perpustakaan Nasional Yth dan seterusnya SURAT EDARAN Nomor /.../ /... TENTANG.. Dasar (pembuatan surat edaran) Isi surat edaran Tembusan: tanggal Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

41 - 41-4) Contoh Format Surat Edaran Yang Ditandatangani Kepala UPT Perpustakaan Yth dan seterusnya PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UPT.. SURAT EDARAN Nomor /.../ /... TENTANG.. Dasar (pembuatan surat edaran) Isi surat edaran tanggal Nama Jabatan tanda tangan dan cap dinas Tembusan: Nama Pejabat NIP Alamat. Telepon.. Website..

42 Surat Perintah/Surat Tugas a. Pengertian Surat Perintah/surat tugas adalah naskah dinas yang dibuat oleh pejabat yang berwenang kepada pejabat dibawahnya yang memuat perintah apa yang harus dilakukan. b. Susunan Susunan surat perintah/surat tugas terdiri atas: 1) Kepala Bagian kepala surat perintah/surat tugas terdiri dari: a) Kop surat perintah/surat tugas berupa lambang negara atau logo; b) Kata surat perintah/surat tugas, ditulis dengan huruf kapital secara simetris; dan c) Nomor, berada di bawah tulisan surat perintah/surat tugas. 2) Batang Tubuh Bagian batang tubuh surat perintah/surat tugas terdiri dari halhal sebagai berikut: a) Konsiderans meliputi pertimbangan dan/atau dasar: pertimbangan memuat alasan ditetapkannya surat perintah/ surat tugas; dasar memuat ketentuan yang dijadikan landasan ditetapkannya surat perintah/surat tugas tersebut; b) Diktum dimulai dengan kata memberi perintah/memberi tugas, secara simetris, diikuti kata kepada di tepi kiri disertai nama dan jabatan pegawai yang mendapat tugas; c) Di bawah kata kepada ditulis kata untuk yang berisi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan. 3) Kaki Bagian kaki surat perintah/surat tugas ditempatkan di sebelah kanan bawah yang terdiri dari: a) Tempat dan tanggal surat perintah/surat tugas; b) Nama jabatan pejabat yang menandatangani, yang ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap awal kata, dan diakhiri dengan tanda baca koma; c) Tanda tangan pejabat yang menugasi; d) Nama lengkap pejabat yang menandatangani surat perintah/surat tugas, yang ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap awal kata; dan e) Cap dinas. 4) Distribusi dan Tembusan a) Surat perintah/surat tugas disampaikan kepada yang mendapat tugas. b) Tembusan surat perintah/surat tugas tugas disampaikan kepada unit kerja/lembaga yang terkait. 5) Hal yang Perlu Diperhatikan a) Bagian konsiderans memuat pertimbangan atau dasar. b) Jika tugas merupakan tugas kolektif, ditulis dalam bentuk kolom yang terdiri dari nomor urut, nama, pangkat, NIP, jabatan, dan keterangan. c. Format Format surat perintah/surat tugas dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut:

43 - 43-1) Contoh Format Surat Perintah/Surat Tugas Yang Ditandatangani Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SURAT PERINTAH/SURAT TUGAS Nomor... Dasar : a.... b.... c. dst. nama : NIP : pangkat golongan : jabatan : Memerintahkan/Menugaskan kepada untuk : dst Dikeluarkan di Tanggal Nama Jabatan, Tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat

44 - 44-2) Contoh Format Surat Perintah/Surat Tugas Yang Ditandatangani Selain Kepala Perpustakaan Nasional SURAT PERINTAH/SURAT TUGAS Nomor... Dasar : a.... b.... c. dst. nama : NIP : pangkat golongan : jabatan : Memerintahkan/Menugaskan kepada untuk : dst Tembusan: Dikeluarkan di Tanggal Nama Jabatan, Tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

45 - 45-3) Contoh Format Surat Perintah/Surat Tugas Yang Ditandatangani Kepala UPT Perpustakaan PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UPT.. SURAT PERINTAH/SURAT TUGAS Nomor... Dasar : a.... b.... c. dst. nama : NIP : pangkat golongan : jabatan : Memerintahkan/Menugaskan kepada untuk : dst Tembusan: Dikeluarkan di Tanggal Nama Jabatan, Tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Telepon.. Website..

46 - 46-4) Contoh Format Surat Perintah/Surat Tugas Kolektif Yang Ditandatangani Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SURAT PERINTAH/SURAT TUGAS Nomor... Dasar : a.... b.... c. dst. Kepala Perpustakaan Nasional memberikan tugas kepada No. Nama/NIP Pangkat/Golongan Jabatan 1 Iman Saleh Lubis NIP.. Pembina Tk. I (IV/b) Kepala Bagian Hukum dan Humas 2 Dst.. untuk... tanggal... di... Surat tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Tempat, tanggal Nama Jabatan, Tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat

47 - 47-5) Contoh Format Surat Perintah/Surat Tugas Kolektif Yang Ditandatangani selain Kepala Perpustakaan Nasional SURAT PERINTAH/SURAT TUGAS Nomor... Sekretaris Utama/Deputi/Kepala Biro/Kepala Pusat/Kepala UPT/Kepala Bagian/Kepala Bidang/Kepala Subbagian/Kepala Sub Bidang memberikan tugas kepada: No. Nama/NIP Pangkat/Golongan Jabatan 1 Iman Saleh Lubis NIP.. Pembina Tk. I (IV/b) Kepala Bagian Hukum dan Humas 2 Dst.. untuk... tanggal... di... Surat tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Tembusan: Tempat, tanggal Nama Jabatan, Tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

48 - 48-6) Contoh Format Surat Perintah/Surat Tugas Kolektif Yang Ditandatangani Kepala UPT Perpustakaan PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UPT.. SURAT PERINTAH/SURAT TUGAS Nomor... Kepala UPT/Kepala Bagian/Kepala Bidang/Kepala Subbagian/Kepala Sub Bidang memberikan tugas kepada: No. Nama/NIP Pangkat/Golongan Jabatan 1 Iman Saleh Lubis Pembina Tk. I Kepala Bidang NIP.. (IV/b) 2 Dst.. untuk... tanggal... di... Surat tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Tembusan: Tempat, tanggal Nama Jabatan, Tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Telepon.. Website..

49 Surat Dinas a. Pengertian Surat Dinas adalah naskah dinas yang berisi hal penting berkenaan dengan administrasi pemerintahan. b. Susunan Susunan surat dinas terdiri atas: 1) Kepala surat; bentuk kepala surat dinas dibuat sesuai dengan ketentuan bentuk kepala naskah dinas. 2) Pembuka surat; pembuka surat dinas terdiri atas: a) Nomor surat (1) Nomor surat berisikan nomor urut, kode surat, dan tahun pembuatan surat. (2) Kata nomor ditulis di sebelah kiri di bawah garis kepala surat dinas. (3) Nomor urut surat tidak dikombinasikan dengan huruf. b) Lampiran surat (1) Kata lampiran ditulis di bawah kata nomor dan menyebutkan jumlah lampiran. (2) Jumlah lampiran yang dapat ditulis dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf dan diawali dengan huruf kapital, tidak didahului atau diikuti angka, sedangkan yang tiga kata atau lebih ditulis dengan menggunakan angka Arab. (3) Kata lampiran tidak ditulis apabila tidak ada yang dilampirkan. c) Hal surat (1) Kata hal ditulis di bawah kata lampiran dan apabila tidak ada yang dilampirkan, kata hal ditulis di bawah kata nomor. (2) Hal berisikan inti keseluruhan isi surat dinas. d) Tanggal surat (1) Tanggal surat dinas ditulis di sebelah kanan sebaris dengan nomor surat. (2) Tanggal surat dinas tidak disertai nama tempat pembuatannya. e) Alamat tujuan surat (1) Penulisan alamat tujuan surat didahului frasa yang terhormat disingkat Yth. Kemudian nama jabatan atau nama orang yang dituju. (2) Nama tempat pada alamat yang dituju tidak didahului kata depan di. 3) Isi surat; Isi surat dinas terdiri atas: a) Pendahuluan; (1) Pendahuluan merupakan kalimat pembuka isi surat dinas, ditulis singkat dan jelas. (2) Awal kalimat pendahuluan surat dinas ditulis di bawah dan sejajar dengan alamat tujuan surat. b) Isi pokok; dan Isi pokok merupakan uraian dari inti surat dinas.

50 c) Kalimat penutup. Kalimat penutup merupakan kalimat yang mengakhiri isi surat dinas. 4) Penutup surat. Penutup surat dinas terdiri atas: a) Nama jabatan penanda tangan surat dinas yang ditulis di bagian kanan bawah dengan huruf kapital pada setiap awal kata, kecuali kata penghubung, dan diakhiri tanda baca koma; b) Nama pejabat yang menandatangani surat dinas ditulis di bawah, sejajar dengan nama jabatan, dan menggunakan huruf kapital pada setiap awal kata tanpa diapit dengan tanda kurung dan tanpa garis bawah; c) Tanda tangan dibubuhkan di antara nama jabatan dan nama pejabat; d) Singkatan NIP ditulis di bawah dan sejajar dengan nama pejabat yang menandatangani serta menggunakan huruf kapital tanpa diakhiri dengan titik dan diikuti dengan nomor tanpa jarak; e) Cap dinas dibubuhkan dengan menyentuh bagian sisi kiri tanda tangan pejabat; f) Apabila ada tembusan, kata tembusan ditulis dengan menggunakan huruf kapital pada awal kata tanpa garis bawah diikuti tanda baca titik dua; g) Pihak yang diberi tembusan ditulis di bawah kata tembusan, dan apabila yang diberi tembusan lebih dari satu diberi nomor urut dan sejajar dengan kata tembusan; dan h) Pihak yang diberi tembusan tidak didahului singkatan Yth atau diikuti frasa sebagai laporan. c. Format Format surat dinas dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut:

51 - 51-1) Contoh Format Surat Dinas Antar Lembaga Yang di Tandatangani Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Nomor :... Tempat, tanggal Lampiran :... Hal :... Yth. : Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat

52 - 52-2) Contoh Format Surat Dinas Internal Lembaga Yang di Tandatangani Kepala Perpustakaan Nasional Nomor :... tanggal Lampiran :... Hal :... Yth. : Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

53 - 53-3) Contoh Format Surat Dinas Yang Ditandatangani selain Kepala Perpustakaan Nasional Nomor :... tanggal Lampiran :... Hal :... Yth. : Tembusan: Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

54 - 54-4) Contoh Format Surat Dinas Yang Ditandatangani Kepala UPT Perpustakaan PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UPT.. Nomor :... tanggal Lampiran :... Hal :... Yth. : Tembusan: Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Telepon.. Website..

55 Memorandum (Memo) a. Pengertian Memorandum adalah naskah dinas yang bersifat internal, berisi catatan singkat tentang pokok persoalan kedinasan dari atasan kepada bawahan. b. Susunan Susunan memo terdiri atas: 1) Kepala memo bentuk kepala memo dibuat sesuai dengan ketentuan bentuk kepala naskah dinas. 2) Pembuka memo Pembuka memo terdiri atas: a) Kata memo Kata memo ditulis di bawah dan simetris dengan kepala memo, dan menggunakan huruf kapital. b) Tujuan memo Tujuan memo didahului dengan frasa yang terhormat disingkat Yth. ditulis di sebelah kiri di bawah kata memo dan diikuti tanda baca titik dua. c) Asal memo Asal memo didahului dengan kata dari, ditulis di bawah dan sejajar dengan singkatan Yth., serta diikuti tanda baca titik dua. d) Tanggal memo Tanggal memo ditulis di bawah dan sejajar dengan kata dari, serta diikuti tanda baca titik dua.; 3) Isi memo Isi memo merupakan uraian singkat dari inti memo. 4) Penutup memo Penutup memo terdiri atas: a) Nama jabatan pejabat yang menandatangani memo ditulis di bawah sebelah kanan dengan menggunakan huruf kapital di setiap awal kata, kecuali kata penghubung, dan diakhiri tanda baca koma; b) Tanda tangan pejabat yang menandatangani memo dibubuhkan di antara nama jabatan dan nama pejabat tanpa dibubuhi cap dinas. c) Nama pejabat yang menandatangani memo ditulis di bawah dan sejajar dengan nama jabatan serta menggunakan huruf kapital pada setiap awal kata tanpa diapit dengan tanda kurung dan tanpa garis bawah; c. Format Format memo dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut:

56 - 56-1) Contoh Format Memorandum/Memo Yang Ditandatangani Kepala Perpustakaan Nasional MEMO Nomor:../../../.. Yth. :... Dari :... Tanggal : Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

57 - 57-2) Contoh Format Memorandum/Memo Yang Ditandatangani selain Kepala Perpustakaan Nasional MEMO Nomor:../../../.. Yth. :... Dari :... Tanggal : Tembusan: Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

58 - 58-3) Contoh Format Memorandum/Memo Yang Ditandatangani Kepala UPT Perpustakaan PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UPT.. MEMO Nomor:../../../.. Yth. :... Dari :... Tanggal : Tembusan: Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Telepon.. Website..

59 Nota Dinas a. Pengertian Nota Dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal dari atasan kepada bawahan atau dari bawahan kepada atasan langsung atau yang setingkat, berisikan catatan atau pesan singkat tentang suatu pokok persoalan kedinasan. b. Susunan Susunan nota dinas terdiri atas: 1) Kepala nota dinas Bentuk kepala nota dinas dibuat sesuai dengan ketentuan bentuk kepala naskah dinas. 2) Pembuka nota dinas Pembuka nota dinas terdiri atas: a) Frasa nota dinas Frasa nota dinas ditulis di bawah dan simetris dengan kepala nota dinas, dan menggunakan huruf kapital. b) Tujuan nota dinas Tujuan nota dinas didahului dengan frasa yang terhormat disingkat Yth. ditulis di sebelah kiri di bawah kata nota dinas dan diikuti tanda baca titik dua. c) Asal nota dinas Asal nota dinas didahului dengan kata dari, ditulis di bawah dan sejajar dengan singkatan Yth., serta diikuti tanda baca titik dua. d) Hal nota dinas Kata hal nota dinas ditulis di bawah dan sejajar dengan asal nota dinas, serta diikuti tanda baca titik dua. e) Tanggal nota dinas Tanggal nota dinas ditulis di bawah dan sejajar dengan hal nota dinas, serta diikuti tanda baca titik dua. 3) Isi nota dinas a) Awal kalimat isi nota dinas ditulis di bawah dan sejajar dengan kata hal. b) Pendahuluan, isi pokok, dan kalimat penutup dibuat dengan menggunakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam surat dinas. 4) Penutup nota dinas. Penutup nota dinas terdiri atas: a) Nama jabatan pejabat yang menandatangani nota dinas ditulis di bawah sebelah kanan dengan menggunakan huruf kapital pada setiap awal kata, kecuali kata penghubung, dan diakhiri tanda baca koma; b) Tanda tangan pejabat yang menandatangani nota dinas dibubuhkan di antara nama jabatan dan nama pejabat tanpa dibubuhi cap dinas; dan c) Nama pejabat yang menandatangani nota dinas ditulis di bawah dan sejajar dengan nama jabatan, serta menggunakan huruf kapital pada setiap awal kata tanpa diapit dengan tanda kurung dan tanpa garis bawah. c. Format Format nota dinas dengan menggunakan contoh sebagai berikut:

60 - 60-1) Contoh Format Nota Dinas Yang Ditandatangani Kepala Perpustakaan Nasional NOTA DINAS Nomor:../../../.. Yth. :... Dari :... Hal :... Tanggal : Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

61 - 61-2) Contoh Format Nota Dinas Yang Ditandatangani selain Kepala Perpustakaan Nasional NOTA DINAS Nomor:../../../.. Yth. :... Dari :... Hal :... Tanggal : Tembusan: Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

62 - 62-3) Contoh Format Nota Dinas Yang Ditandatangani Kepala UPT Perpustakaan PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UPT.. NOTA DINAS Nomor:../../../.. Yth. :... Dari :... Hal :... Tanggal : Tembusan: Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Telepon.. Website..

63 Surat Undangan a. Pengertian Surat Undangan adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan kepada pejabat atau seseorang untuk menghadiri suatu acara pada waktu dan tempat yang telah ditentukan. Surat undangan dapat berbentuk lembaran surat atau kartu. b. Susunan Susunan surat undangan yang berbentuk lembaran surat terdiri atas: 1) Kepala surat Kepala surat dibuat sesuai dengan ketentuan bentuk kepala naskah dinas. 2) Pembuka surat Pembuka surat terdiri atas: a) Nomor surat; b) Lampiran surat; c) Hal surat; d) Tanggal surat; dan e) Alamat tujuan surat. Pembuka surat dibuat dengan menggunakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Surat Dinas. 3) Isi surat; Isi surat undangan terdiri atas: a) Pendahuluan Pendahuluan surat undangan dibuat dengan menggunakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Surat Dinas. b) Isi pokok; Isi pokok adalah uraian dari inti surat undangan dengan menyebutkan hari, tanggal, waktu, tempat, dan acara, serta dapat menyebutkan pimpinan rapat dan pakaian yang harus dikenakan oleh para undangan. c) Kalimat penutup. 4) Penutup surat. Penutup surat undangan dibuat dengan menggunakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Surat Dinas Susunan surat undangan yang berbentuk kartu terdiri atas: 1) Kepala surat a) Kepala surat undangan yang berbentuk kartu terdiri atas: (1) lambang; dan (2) nama jabatan yang mengundang. b) Lambang negara digunakan jika yang mengundang Kepala Perpustakaan Nasional, logo digunakan jika yang mengundang pejabat selain Kepala. c) Nama jabatan yang mengundang dicetak secara lengkap di bawah lambang secara simetris dan dapat ditambah frasa beserta suami/istri. 2) Isi surat Isi surat undangan berisikan maksud dan tujuan undangan serta hari, tanggal, waktu, tempat penyelenggaraan, dan pakaian yang harus dikenakan oleh para undangan. 3) Penutup surat Penutup surat undangan diakhiri dengan ungkapan permohonan jawaban atau konfirmasi melalui telepon.

64 c. Format Format Surat undangan dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut: 1) Contoh Format Surat Undangan Antar Lembaga Yang Berbentuk Lembaran Surat Yang Ditandatangani Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Nomor :... tempat, tanggal Lampiran :... Hal :... Yth. : hari, tanggal : pukul : tempat : acara : Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat

65 - 65-2) Contoh Format Surat Undangan Internal Lembaga Yang Berbentuk Lembaran Surat Yang Ditandatangani Kepala Perpustakaan Nasional Nomor :... tanggal Lampiran :... Hal :... Yth. : hari, tanggal : pukul : tempat : acara : Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

66 - 66-3) Contoh Format Surat Undangan Yang Berbentuk Lembaran Surat Yang Ditandatangani selain Kepala Perpustakaan Nasional Nomor :... tanggal Lampiran :... Hal :... Yth. : hari, tanggal : pukul : tempat : acara : Tembusan: Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

67 - 67-4) Contoh Format Surat Undangan Yang Berbentuk Lembaran Surat Yang Ditandatangani Kepala UPT Perpustakaan PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UPT.. Nomor :... tanggal Lampiran :... Hal :... Yth. : hari, tanggal : pukul : tempat : acara : Tembusan: Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Telepon.. Website..

68 - 68-5) Contoh Format Surat Undangan Yang Berbentuk Kartu Yang Ditandatangani Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA mengharap dengan hormat kehadiran Bapak/Ibu/Saudara pada acara hari... tanggal... pukul... bertempat di Harap hadir... menit Pakaian: sebelum acara dimulai dan Pria :... undangan dibawa. Wanita : Konfirmasi melalui telepon... 6) Contoh Format Surat Undangan Yang Berbentuk Kartu Yang Ditandatangani selain Kepala Perpustakaan Nasional SEKRETARIS UTAMA/DEPUTI/KEPALA BIRO/KEPALA PUSAT/. mengharap dengan hormat kehadiran Bapak/Ibu/Saudara pada acara hari... tanggal... pukul... bertempat di Harap hadir... menit Pakaian: sebelum acara dimulai dan Pria :... undangan dibawa. Wanita : Konfirmasi melalui telepon...

69 - 69-7) Contoh Format Surat Undangan Yang Berbentuk Kartu Yang Ditandatangani Kepala UPT Perpustakaan PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UPT.. KEPALA UPT PERPUSTAKAAN.. mengharap dengan hormat kehadiran Bapak/Ibu/Saudara pada acara hari... tanggal... pukul... bertempat di Harap hadir... menit Pakaian: sebelum acara dimulai dan Pria :... undangan dibawa. Wanita : Konfirmasi melalui telepon Surat Perjanjian a. Pengertian Surat Perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan bersama tentang objek yang mengikat antara kedua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan tindakan atau perbuatan hukum yang telah disepakati bersama. b. Susunan Susunan surat perjanjian terdiri atas: 1) Kepala surat perjanjian Kepala surat perjanjian terdiri atas: a) Lambang negara digunakan untuk Kepala Perpustakaan Nasional dan diletakkan secara simetris. b) Logo digunakan untuk selain Kepala Perpustakaan Nasional dan diletakkan disebelah kanan atau kiri; c) Nama instansi yang melakukan perjanjian ditulis dengan huruf kapital diletakkan di bawah lambang negara atau logo secara simetris; d) Judul perjanjian ditulis dengan huruf kapital diletakkan di bawah nama instansi secara simetris; dan e) Kata nomor dari para pihak ditulis dengan huruf kapital di bawah judul perjanjian secara simetris. 2) Batang tubuh atau isi Batang tubuh atau isi surat perjanjian memuat materi perjanjian kerja sama atau kesepakatan bersama yang dituangkan dalam bentuk pasal-pasal.

70 - 70-3) Kaki Bagian kaki surat perjanjian kerja sama terdiri dari nama penanda tangan para pihak yang mengadakan perjanjian dan para saksi (jika dipandang perlu), dibubuhi meterai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. c. Format Format surat perjanjian dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut: 1) Contoh Format Surat Perjanjian Antar Instansi Dalam Negeri Yang Ditandatangani Kepala Perpustakaan Nasional PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA. DAN.. TENTANG. NOMOR.. NOMOR.. Pada hari ini,, tanggal., bulan.., tahun.., bertempat di, yang bertanda tangan di bawah ini 1....:, selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama 2....:, selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua bersepakat untuk melakukan kerja sama dalam bidang., yang diatur dalam ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 TUJUAN KERJA SAMA Pasal 2 RUANG LINGKUP KERJA SAMA Pasal 3 PELAKSANAAN KEGIATAN Pasal... PEMBIAYAAN

71 Pasal PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal LAIN-LAIN (1) Apabila terjadi hal-hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak atau keadaan memaksa (force majeure), dapat dipertimbangkan kemungkinan perubahan tempat dan waktu pelaksanaan tugas pekerjaan dengan persetujuan kedua belah pihak. (2) Yang termasuk keadaan memaksa (force majeure) adalah: a. bencana alam; b. tindakan pemerintah di bidang fiskal dan moneter; dan c. keadaan keamanan yang tidak mengizinkan. (3) Segala perubahan dan/atau pembatalan terhadap piagam kerja sama ini akan diatur bersama kemudian oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua. Pasal... PENUTUP Nama Instansi Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat Nama Instansi Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat

72 - 72-2) Contoh Format Surat Perjanjian Antar Instansi Dalam Negeri Yang Ditandatangani Selain Kepala Perpustakaan Nasional LOGO PIHAK KEDUA PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA. DAN.. TENTANG. NOMOR.. NOMOR.. Pada hari ini,, tanggal., bulan.., tahun.., bertempat di, yang bertanda tangan di bawah ini 1....:, selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama 2....:, selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua bersepakat untuk melakukan kerja sama dalam bidang., yang diatur dalam ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 TUJUAN KERJA SAMA Pasal 2 RUANG LINGKUP KERJA SAMA Pasal 3 PELAKSANAAN KEGIATAN Pasal... PEMBIAYAAN Pasal PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal LAIN-LAIN (1) Apabila terjadi hal-hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak atau keadaan memaksa (force majeure), dapat dipertimbangkan kemungkinan perubahan tempat dan waktu pelaksanaan tugas pekerjaan dengan persetujuan kedua belah pihak. (2) Yang termasuk keadaan memaksa (force majeure) adalah:

73 a. bencana alam; b. tindakan pemerintah di bidang fiskal dan moneter; dan c. keadaan keamanan yang tidak mengizinkan. (3) Segala perubahan dan/atau pembatalan terhadap piagam kerja sama ini akan diatur bersama kemudian oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua. Pasal... PENUTUP Nama Instansi Nama Jabatan, tanda tangan dan cap jabatan/dinas Nama Pejabat Nama Instansi Nama Jabatan, tanda tangan dan cap jabatan/dinas Nama Pejabat 12. Surat Kuasa a. Pengertian Surat Kuasa adalah naskah dinas yang berisi kewenangan penerima kuasa untuk bertindak atau melakukan suatu kegiatan atas nama pemberi kuasa. Surat kuasa dalam tata naskah dinas ini tidak termasuk surat kuasa untuk beracara di pengadilan. b. Susunan Susunan surat kuasa terdiri atas: 1) Kepala surat Kepala surat kuasa dibuat dengan menggunakan ketentuan seperti bentuk kepala naskah dinas. 2) Pembuka surat Pembuka surat kuasa terdiri atas: a) Frasa surat kuasa; Frasa surat kuasa ditulis dengan huruf kapital di bawah kepala surat secara simetris. b) Nomor. Kata nomor ditulis di bawah dan sejajar dengan frasa surat kuasa, diawali dengan huruf kapital. 3) Isi surat Isi surat kuasa terdiri atas: a) Frasa yang bertanda tangan di bawah ini Frasa yang bertanda tangan di bawah ini ditulis di sebelah kiri di bawah kata nomor, diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma. b) Kata nama dan jabatan pemberi kuasa (1) Pemberi kuasa didahului kata nama ditulis di bawah dan sejajar dengan awal frasa yang bertanda tangan di bawah ini. (2) Jabatan pemberi kuasa didahului dengan kata jabatan, ditulis di bawah dan sejajar dengan kata nama. c) Frasa dengan ini memberi kuasa kepada Frasa dengan ini memberi kuasa kepada ditulis di bawah dan sejajar dengan kata jabatan. d) Kata nama dan jabatan penerima kuasa

74 (1) Penerima kuasa didahului kata nama ditulis di bawah dan sejajar dengan awal frasa dengan ini memberi kuasa kepada. (2) Jabatan penerima kuasa didahului dengan kata jabatan ditulis sejajar dengan kata nama. e) Kewenangan pemberi kuasa Rincian kewenangan yang diberikan kepada penerima kuasa ditulis di bawah nama jabatan penerima kuasa dan sejajar dengan kata jabatan. 4) Penutup surat. Penutup surat kuasa terdiri atas: a) Tanggal surat kuasa Tanggal surat kuasa ditulis di sebelah kanan bawah, di bawah baris akhir isi surat kuasa tanpa didahului nama tempat pemberian surat kuasa. b) Frasa pemberi kuasa Frasa pemberi kuasa ditulis di bawah dan sejajar dengan tanggal, menggunakan huruf kapital pada setiap awal kata. c) Nama pemberi kuasa Nama pemberi kuasa ditulis dengan huruf kapital pada setiap awal kata, di bawah dan sejajar dengan frasa pemberi kuasa, tanpa diapit tanda kurung dan tanpa garis bawah. d) NIP pemberi kuasa Singkatan NIP pemberi kuasa ditulis dengan huruf kapital, di bawah dan sejajar dengan nama pemberi kuasa, tanpa diakhiri dengan titik, dan diikuti dengan nomor tanpa jarak. e) Materai Di antara frasa pemberi kuasa dan nama pemberi kuasa diberi materai dan dibubuhi tanda tangan pemberi kuasa. f) Tanda tangan pemberi kuasa Tanda tangan pemberi kuasa dibubuhkan di antara frasa pemberi kuasa dan nama pemberi kuasa. g) Cap dinas Cap dinas dibubuhkan dengan menyentuh bagian materai dan tanda tangan pemberi kuasa h) Frasa penerima kuasa Frasa penerima kuasa ditulis dengan huruf kapital pada setiap awal kata, sejajar dengan kata jabatan dan sebaris dengan frasa pemberi kuasa. i) Nama penerima kuasa Nama penerima kuasa tanpa diapit tanda kurung dan tanpa garis bawah, ditulis sejajar dengan frasa penerima kuasa, dan sebaris dengan nama pemberi kuasa. j) NIP penerima kuasa Singkatan NIP ditulis di bawah dan sejajar dengan nama pejabat yang menandatangani serta menggunakan huruf kapital tanpa diakhiri dengan titik dan diikuti dengan nomor tanpa jarak, ketentuan ini tidak berlaku untuk Kepala Perpustakaan Nasional. k) Tanda tangan penerima kuasa Tanda tangan penerima kuasa dibubuhkan di antara frasa penerima kuasa dan nama penerima kuasa.

75 c. Format Format surat kuasa dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut: 1) Contoh Format Surat Kuasa Yang Ditandatangani Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Yang bertanda tangan di bawah ini nama : jabatan : alamat : dengan ini memberikan kuasa kepada nama : jabatan : alamat : SURAT KUASA Nomor... untuk Surat kuasa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Penerima Kuasa, Tanggal Pemberi Kuasa, tanda tangan Nama Penerima Kuasa NIP tanda tangan di atas materai dan cap dinas Nama Pemberi Kuasa

76 - 76-2) Contoh Format Surat Kuasa Yang Ditandatangani selain Kepala Perpustakaan Nasional Yang bertanda tangan di bawah ini nama : jabatan : alamat : dengan ini memberikan kuasa kepada nama : jabatan : alamat : SURAT KUASA Nomor... untuk Surat kuasa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Penerima Kuasa, Tanggal Pemberi Kuasa, tanda tangan Nama Penerima Kuasa NIP tanda tangan di atas materai dan cap dinas Nama Pemberi Kuasa NIP Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

77 - 77-3) Contoh Format Surat Kuasa Yang Ditandatangani Kepala UPT Perpustakaan Yang bertanda tangan di bawah ini nama : jabatan : alamat : dengan ini memberikan kuasa kepada nama : jabatan : alamat : PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UPT.. SURAT KUASA Nomor... untuk Surat kuasa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Penerima Kuasa, Tanggal Pemberi Kuasa, tanda tangan Nama Penerima Kuasa NIP tanda tangan di atas materai dan cap dinas Nama Pemberi Kuasa NIP Alamat. Telepon.. Website..

78 Berita Acara a. Pengertian Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi laporan tentang suatu kejadian atau peristiwa mengenai waktu kejadian, tempat kejadian, keterangan, dan hal lain yang berhubungan dengan kejadian atau peristiwa tersebut. b. Susunan Susunan berita acara terdiri atas: 1) Kepala Bagian kepala berita acara terdiri dari: a) Kop berita acara, terdiri dari lambang negara/logo diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital; b) Judul berita acara; dan c) Nomor berita acara. 2) Batang tubuh Bagian batang tubuh berita acara terdiri dari: a) Tulisan hari, tanggal, dan tahun, serta nama dan jabatan para pihak yang membuat berita acara; b) Substansi berita acara; c) Keterangan yang menyebutkan adanya lampiran; dan d) Penutup yang menerangkan bahwa berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya. 3) Kaki Bagian kaki berita acara memuat tempat pelaksanaan penandatanganan nama jabatan/pejabat dan tanda tangan para pihak dan para saksi. 4) Lampiran Berita Acara Lampiran berita acara adalah dokumen tambahan yang berisi antara lain laporan, notulensi, memori, daftar seperti daftar aset/arsip yang terkait dengan materi muatan suatu berita acara. c. Format Format berita acara dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut:

79 - 79-1) Contoh Format Berita Acara Yang Ditandatangani Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA BERITA ACARA. Nomor... Pada hari ini,..., tanggal..., bulan..., tahun..., kami masingmasing: (Nama Pejabat),... (NIP dan Jabatan), selanjutnya disebut Pihak Pertama, dan (pihak lain)..., selanjutnya disebut Pihak Kedua. (isi berita acara) Berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya berdasarkan Dibuat di... Pihak Kedua, tanda tangan nama pejabat Pihak Pertama, tanda tangan nama pejabat

80 - 80-2) Contoh Format Berita Acara Yang Ditandatangani selain Kepala Perpustakaan Nasional BERITA ACARA. Nomor... Pada hari ini,..., tanggal..., bulan..., tahun..., kami masingmasing: (Nama Pejabat),... (NIP dan Jabatan), selanjutnya disebut Pihak Pertama, dan (pihak lain)..., selanjutnya disebut Pihak Kedua. (isi berita acara) Berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya berdasarkan Dibuat di... Pihak Kedua, tanda tangan nama pejabat Pihak Pertama, tanda tangan nama pejabat NIP Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

81 - 81-3) Contoh Format Berita Acara Yang Ditandatangani Kepala UPT Perpustakaan PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UPT.. BERITA ACARA. Nomor... Pada hari ini,..., tanggal..., bulan..., tahun..., kami masingmasing: (Nama Pejabat),... (NIP dan Jabatan), selanjutnya disebut Pihak Pertama, dan (pihak lain)..., selanjutnya disebut Pihak Kedua. (isi berita acara) Berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya berdasarkan Dibuat di... Pihak Kedua, tanda tangan nama pejabat Pihak Pertama, tanda tangan nama pejabat NIP Alamat. Telepon.. Website..

82 Surat Keterangan a. Pengertian Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasi atau keterangan mengenai hal atau seseorang untuk kepentingan kedinasan. b. Susunan Susunan surat keterangan terdiri atas: 1) Kepala surat; Kepala surat keterangan dibuat dengan menggunakan ketentuan seperti bentuk kepala naskah dinas. 2) Pembuka surat; Pembuka surat keterangan terdiri atas: a) Frasa surat keterangan Frasa surat keterangan ditulis dengan huruf kapital di bawah kepala surat secara simetris. b) Nomor Kata nomor ditulis di bawah dan sejajar dengan frasa surat keterangan, diawali dengan huruf kapital. 3) Isi surat a) Isi surat keterangan terdiri atas: (1) Frasa yang bertanda tangan di bawah ini; (2) Kata nama, NIP, pangkat dan golongan, serta jabatan yang memberikan keterangan; (3) Frasa dengan ini menerangkan bahwa; (4) Kata nama, NIP, pangkat dan golongan, serta jabatan yang diterangkan; dan (5) Isi keterangan. b) Awal kalimat isi surat keterangan ditulis di sebelah kiri di bawah frasa surat keterangan, diawali dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca koma. 4) penutup surat. Penutup surat keterangan dibuat dengan menggunakan ketentuan seperti penutup surat edaran. c. Format Format surat keterangan dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut:

83 - 83-1) Contoh Format Surat Keterangan Yang Ditandatangani Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SURAT KETERANGAN Nomor:.. Yang bertanda tangan di bawah ini nama :... NIP :... pangkat dan golongan :... jabatan :... dengan ini menerangkan bahwa nama :... NIP :... pangkat dan golongan :... jabatan :... dst Tempat, tanggal Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat

84 - 84-2) Contoh Format Surat Keterangan Yang Ditandatangani selain Kepala Perpustakaan Nasional SURAT KETERANGAN Nomor:.. Yang bertanda tangan di bawah ini nama :... NIP :... pangkat dan golongan :... jabatan :... dengan ini menerangkan bahwa nama :... NIP :... pangkat dan golongan :... jabatan :... dst Tanggal Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

85 - 85-3) Contoh Format Surat Keterangan Yang Ditandatangani Kepala UPT Perpustakaan PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UPT.. SURAT KETERANGAN Nomor:.. Yang bertanda tangan di bawah ini nama :... NIP :... pangkat dan golongan :... jabatan :... dengan ini menerangkan bahwa nama :... NIP :... pangkat dan golongan :... jabatan :... dst Tanggal Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Telepon.. Website..

86 Surat Pengantar a. Pengertian Surat Pengantar adalah naskah dinas yang digunakan untuk mengantar atau menyampaikan surat, dokumen, barang, dan/atau bahan lain yang dikirimkan. Surat pengantar dibuat dan ditandatangani oleh pejabat baik yang mengirim dan menerima sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya. b. Susunan Susunan surat pengantar terdiri atas: 1) Kepala Bagian kepala surat pengantar terdiri dari: a) Kop surat pengantar; b) Nomor; c) Tanggal; d) Nama jabatan/alamat yang dituju; dan e) Tulisan surat pengantar yang diletakkan secara simetris. 2) Batang Tubuh Bagian batang tubuh surat pengantar dalam bentuk kolom terdiri dari: a) Nomor urut; b) Jenis yang dikirim; c) Banyaknya naskah/barang; dan d) Keterangan. 3) Kaki Bagian kaki surat pengantar terdiri dari: a) Pengirim yang berada di sebelah kanan, yang meliputi: (1) Nama jabatan pembuat pengantar; (2) Tanda tangan; (3) Nama dan NIP; dan (4) Stempel jabatan/lembaga. b) Penerima yang berada di sebelah kiri, yang meliputi: (1) Nama jabatan penerima; (2) Tanda tangan; (3) Nama dan NIP; (4) Cap lembaga; (5) Nomor telepon/faksimile; dan (6) Tanggal penerimaan. Surat pengantar dikirim dalam dua rangkap. Lembar pertama untuk penerima dan lembar kedua untuk pengirim. c. Format Format surat pengantar dibuat dengan menggunakan contoh format sebagai berikut:

87 Contoh Format Surat Pengantar PERPUSTAKAAN NASIONAL /UPT. SURAT PENGANTAR NOMOR... Yth.... No. Isi Surat/Barang Jumlah Keterangan Tempat, tanggal.. Diterima Tanggal Penerima Nama Jabatan, Tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Pengirim Nama Jabatan Tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP *setelah ditandatangani, lembar kedua harap dikirim kembali Alamat. Telepon.. Website..

88 Pengumuman a. Pengertian Pengumuman adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan mengenai suatu hal yang ditujukan kepada para pegawai atau masyarakat umum. b. Susunan Susunan Bagian-bagian surat pengumuman terdiri atas: 1) Kepala surat Kepala surat pengumuman dibuat dengan menggunakan ketentuan seperti bentuk kepala naskah dinas. 2) Pembuka surat Pembuka surat pengumuman terdiri atas: a) Kata pengumuman Kata pengumuman ditulis dengan huruf kapital di bawah kepala surat secara simetris. b) Nomor Kata nomor ditulis di bawah dan sejajar dengan kata pengumuman, diawali dengan huruf kapital. 3) Isi surat Awal kalimat pada isi surat pengumuman ditulis di sebelah kiri di bawah kata nomor. 4) Penutup surat a) Penutup surat pengumuman terdiri atas: (1) Tanggal surat pengumuman; (2) Nama jabatan pejabat yang membuat pengumuman; (3) Nama pejabat yang menandatangani surat pengumuman; (4) Tanda tangan; (5) Singkatan NIP; dan (6) Cap dinas. b) Penutup surat pengumuman dibuat dengan menggunakan ketentuan seperti penutup surat edaran. c. Format Format surat pengumuman dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut:

89 - 89-1) Contoh Format Pengumuman Yang Ditandatangani Oleh Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PENGUMUMAN Nomor Tempat, tanggal Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat

90 - 90-2) Contoh Format Pengumuman Yang Ditandatangani selain Kepala Perpustakaan Nasional PENGUMUMAN Nomor Tanggal Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

91 - 91-3) Contoh Format Pengumuman Yang Ditandatangani Kepala UPT Perpustakaan PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UPT.. PENGUMUMAN Nomor Tanggal Nama Jabatan, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Telepon.. Website..

92 Laporan a. Pengertian Laporan adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang pelaksanaan suatu kegiatan. b. Susunan Susunan Laporan terdiri atas: 1) Kepala laporan a) Kepala laporan dibuat dengan menggunakan ketentuan seperti bentuk kepala naskah dinas. b) Pembuka laporan terdiri atas: (1) kata laporan; dan (2) judul laporan. 2) Isi laporan Isi laporan terdiri atas: a) Pendahuluan; b) Kegiatan yang dilaksanakan; c) Hasil yang dicapai; d) Kesimpulan dan saran; dan e) Penutup. 3) Penutup laporan Penutup laporan terdiri atas: a) Tanggal pembuatan laporan; b) Nama jabatan pembuat laporan; c) Tanda tangan dan cap dinas; d) Nama pejabat yang membuat laporan; dan e) NIP pejabat pembuat laporan. c. Format Format laporan dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut:

93 Contoh Format Laporan PERPUSTAKAAN NASIONAL/ UPT LAPORAN TENTANG... A. Pendahuluan 1. Umum 2. Maksud dan Tujuan 3. Ruang Lingkup 4. Dasar B. Kegiatan yang Dilaksanakan C. Hasil yang Dicapai D. Kesimpulan dan Saran E. Penutup Tanggal... Nama Jabatan Tanda tangan Nama Pejabat NIP Alamat. Telepon.. Website..

94 Telaahan Staf a. Pengertian Telaahan Staf adalah bentuk uraian yang disampaikan oleh staf yang memuat analisis singkat dan jelas suatu persoalan dengan memberikan jalan keluar/pemecahan yang disarankan. b. Susunan Susunan telaahan staf terdiri atas: 1) Kepala telaahan a) Kepala telaahan staf dibuat dengan menggunakan ketentuan seperti bentuk kepala naskah dinas. b) Pembuka laporan terdiri atas: (1) Kata telaahan; dan (2) Judul telaahan. 2) Isi telaahan; Isi telaahan staf terdiri atas: a) Persoalan; b) Praanggapan; c) Fakta yang mempengaruhi; d) Analisis; e) Kesimpulan; dan f) Saran. 3) Penutup telaahan. Penutup telaahan staf terdiri atas: a) Tempat pembuatan telaahan; b) Tanggal pembuatan telaahan; c) Nama jabatan pembuat telaahan; d) Tanda tangan; e) Nama pembuat telaahan; dan f) NIP pembuat telaahan. c. Format Format telaahan staf dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut:

95 Contoh Telaahan Staf TELAAHAN STAF Yth. :... Dari :... Tanggal :... Lampiran :... Hal :... A. Persoalan B. Praanggapan C. Fakta-fakta yang mempengaruhi D. Analisis E. Kesimpulan F. Saran PERPUSTAKAAN NASIONAL/ UPT Nama Jabatan Tanda tangan Nama Pejabat NIP Alamat. Telepon.. Website..

96 Piagam Penghargaan a. Pengertian Piagam Penghargaan adalah pernyataan tertulis tentang pemberian penghargaan atau peneguhan sesuatu hal yang bersifat penghormatan kepada perorangan/lembaga. Penulisan piagam penghargaan diketik dengan menggunakan huruf Times New Roman diatas kertas karton BW 310 gram ukuran A3 serta dicetak dengan poly embos laminating. b. Format Format piagam penghargaan dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut: Contoh Piagam Penghargaan KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PIAGAM PENGHARGAAN Nomor:. Kepala Perpustakaan Nasional memberikan penghargaan kepada nama :... tempat, tanggal lahir :... NIP :... pangkat dan golongan :... jabatan :... instansi :... dst Tempat, tanggal Nama Jabatan Tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat

97 Lembar Disposisi a. Pengertian Lembar Disposisi adalah petunjuk tertulis mengenai tindak lanjut/tanggapan terhadap surat masuk, ditulis secara jelas pada lembar disposisi, tidak pada suratnya. Ketika didisposisikan, lembar disposisi merupakan satu kesatuan dengan surat masuk. b. Format Format lembar disposisi dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut: 1) Contoh Lembar Disposisi Kepala Perpustakaan Nasional No Agenda : Tanggal terima : LEMBAR DISPOSISI KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL Tanggal Surat : Nomor Surat : Asal Surat : Hal : Rahasia Penting Segera Biasa Diteruskan kepada : Sekretaris Utama Deputi I Deputi II Inspektur Ka. UPT Perpus Bung Karno Ka. UPT Perpus Bung Hatta Catatan: ACC/laksanakan Proses Lebih Lanjut Tanggapan dan saran Lapor dan bicarakan bersama Koordinasi/Konfirmasikan Siapkan bahan Jadwalkan Harap hadiri/wakili Dampingi Monitor Koreksi/sempurnakan Untuk menjadi perhatian Selesaikan File/Simpan...

98 - 98-2) Contoh Lembar Disposisi Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional No Agenda : Tanggal terima : LEMBAR DISPOSISI SEKRETARIS UTAMA PERPUSTAKAAN NASIONAL Tanggal Surat : Nomor Surat : Asal Surat : Hal : Rahasia Penting Segera Biasa Diteruskan kepada : Kepala Biro Kepala Pusat Kepala Direktorat Inspektur Ka. UPT Perpus Bung Karno Ka. UPT Perpus Bung Hatta Catatan: ACC/laksanakan Proses Lebih Lanjut Tanggapan dan saran Lapor dan bicarakan bersama Koordinasi/Konfirmasikan Siapkan bahan Jadwalkan Harap hadiri/wakili Dampingi Monitor Koreksi/sempurnakan Untuk menjadi perhatian Selesaikan File/Simpan...

99 - 99-3) Contoh Lembar Disposisi Kepala Biro/Kepala Pusat/Kepala Direktorat/Inspektur LEMBAR DISPOSISI KEPALA BIRO/KEPALA PUSAT/KEPALA DIREKTORAT/INSPEKTUR No Agenda : Tanggal terima : Tanggal Surat : Nomor Surat : Asal Surat : Hal : Rahasia Penting Segera Biasa Diteruskan kepada : Kepala Bagian Kepala Bidang Kepala Sub Direktorat Catatan: ACC/laksanakan Proses Lebih Lanjut Tanggapan dan saran Lapor dan bicarakan bersama Koordinasi/Konfirmasikan Siapkan bahan Jadwalkan Harap hadiri/wakili Dampingi Monitor Koreksi/sempurnakan Untuk menjadi perhatian Selesaikan File/Simpan...

100 ) Contoh Lembar Disposisi Kepala Bagian/Kepala Bidang/Kepala Sub Direktorat LEMBAR DISPOSISI KEPALA BAGIAN/KEPALA BIDANG/KEPALA SUB DIREKTORAT No Agenda : Tanggal terima : Tanggal Surat : Nomor Surat : Asal Surat : Hal : Rahasia Penting Segera Biasa Diteruskan kepada : Kepala Sub Bagian Kepala Sub Bidang Kepala Seksi Catatan: ACC/laksanakan Proses Lebih Lanjut Tanggapan dan saran Lapor dan bicarakan bersama Koordinasi/Konfirmasikan Siapkan bahan Jadwalkan Harap hadiri/wakili Dampingi Monitor Koreksi/sempurnakan Untuk menjadi perhatian Selesaikan File/Simpan...

101 Sertifikat a. Pengertian Sertifikat adalah naskah dinas yang merupakan tanda bukti seseorang telah mengikuti kegiatan tertentu. 1) Sertifikat yang ditandatangani oleh Kepala Perpustakaan Nasional adalah kegiatan yang berskala nasional maupun internasional; 2) Sertifikat yang ditandatangani oleh selain Kepala Perpustakaan Nasional adalah kegiatan internal/lokal. 3) Sertifikat atas kegiatan yang diselenggarakan secara bersama dengan instansi lain, penandatanganan sertifikat dilakukan oleh pejabat yang setara/setingkat. b. Format Format sertifikat dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut: 1) Contoh Format Sertifikat yang Ditandatangani Kepala Perpustakaan Nasional KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SERTIFIKAT Nomor:... Nama : Diberikan kepada NIP : Instansi : sebagai... dalam.... yang diselenggarakan oleh... dari tanggal..... s.d. bertempat di... Tempat, tanggal Nama Jabatan, Tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat

102 ) Contoh Format Sertifikat yang Ditandatangani Selain Kepala Perpustakaan Nasional SERTIFIKAT Nomor:... Nama : Diberikan kepada NIP : Instansi : sebagai... dalam.... yang diselenggarakan oleh... dari tanggal..... s.d. bertempat di... Tanggal Nama Jabatan, Tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat, Indonesia Telepon. (62-21) , , Faksimile. (62-21) Website info@perpusnas.go.id

103 ) Contoh Format Sertifikat yang Ditandatangani Kepala UPT Perpustakaan PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UPT.. SERTIFIKAT Nomor:... Nama : Diberikan kepada NIP : Instansi : Sebagai... dalam.... yang diselenggarakan oleh... dari tanggal..... s.d. bertempat di... Tanggal Nama Jabatan, Tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP Alamat. Telepon.. Website..

104 BAB III SIFAT DAN DERAJAT SURAT A. Sifat surat terdiri atas: 1. Surat Sangat Rahasia; Surat sangat rahasia adalah naskah dinas yang informasinya membutuhkan tingkat pengamanan yang tertinggi dan mempunyai hubungan erat dengan keamanan dan keselamatan negara serta hanya diketahui oleh pejabat yang berhak menerima. 2. Surat Rahasia; Surat rahasia adalah naskah dinas yang informasinya membutuhkan pengamanan khusus dan mempunyai hubungan erat dengan keamanan kedinasan serta hanya diketahui oleh pejabat yang berwenang atau yang ditunjuk. 3. Surat Terbatas; Surat terbatas adalah naskah dinas yang informasinya membutuhkan pengamanan dan mempunyai hubungan erat dengan tugas khusus kedinasan serta hanya diketahui oleh pejabat yang berwenang atau yang ditunjuk. 4. Surat Biasa. Surat biasa merupakan surat yang tidak memerlukan pengamanan khusus. B. Derajat surat terdiri atas: 1. Kilat atau Sangat Segera; Kilat atau sangat segera adalah derajat surat yang isinya harus segera diketahui penerima surat dan penyelesaiannya harus dilakukan pada kesempatan pertama atau secepat mungkin. 2. Segera; Segera adalah derajat surat yang isinya harus segera diketahui atau ditanggapi oleh penerima surat. 3. Biasa. Biasa adalah derajat surat yang penyampaian dan penyelesaiannya tidak seperti kilat dan segera.

105 BAB IV PENCANTUMAN ALAMAT SURAT A. Alamat surat dicantumkan pada: 1. Sampul surat; dan 2. Surat. B. Alamat pada sampul surat terdiri atas: 1. Yth.; 2. Nama jabatan; 3. Unit kerja; dan 4. Alamat lengkap. C. Alamat pada surat terdiri atas: 1. Yth.; 2. Nama jabatan; 3. Unit kerja; dan D. Di depan nama jabatan atau gelar pada sampul surat dan/atau surat tidak dicantumkan kata penyapa seperti bapak, ibu, atau saudara. E. Penulisan alamat pada sampul dan surat dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut: Contoh Penulisan Alamat pada Sampul Surat Yth. Kepala Biro Umum Perpustakaan Nasional Jalan Salemba Raya No. 28A Jakarta Pusat Contoh Penulisan Alamat pada Isi Surat Yth. : Kepala Biro Umum Perpustakaan Nasional

106 BAB V KODE SURAT A. Surat dinas yang ditujukan baik untuk unit kerja di lingkungan Perpustakaan Nasional maupun untuk unit kerja di luar Perpustakaan Nasional harus menggunakan kode surat yang terdiri atas nomor surat, kode unit organisasi, kode klasifikasi, kode bulan dan tahun. B. Surat dinas yang bersifat rahasia diberi kode R di depan nomor surat. C. Kode unit organisasi merupakan tanda dari unit organisasi yang membuat atau mengeluarkan surat. D. Kode klasifikasi merupakan tanda dari hal atau subjek surat. E. Nama dan kode unit organisasi adalah sebagai berikut: No. Nama Unit Organisasi Kode Unit Organisasi Kepala Perpustakaan Nasional RI 1 2 Sekretariat Utama 2 a. Biro Umum 2.1 b. Biro Hukum dan Perencanaan Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi 3 a. Direktorat Deposit Bahan Pustaka 3.1 b. Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengelolahan Bahan 3.2 Pustaka c. Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi 3.3 d. Pusat Preservasi Bahan Pustaka Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan 4 a. Pusat Pengembangan Perpustakaan dan pengkajian Minat 4.1 Baca b. Pusat Pendidikan dan Pelatihan 4.2 c. Pusat Pengembangan Pustakawan Inspektorat 5 6 UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno 6 7 UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta 7 F. Surat yang dibuat dan ditandatangani oleh Pimpinan Tinggi Madya dengan penyebutan a.n. Kepala Perpustakaan Nasional menggunakan kode unit organisasi jabatan Kepala Perpustakaan Nasional. G. Surat yang dibuat dan ditandatangani oleh Pimpinan Tinggi Pratama dengan penyebutan a.n. menggunakan kode unit organisasi dari pejabat yang diatasnamakan. H. Surat yang dibuat dan ditandatangani oleh administrator dengan penyebutan a.n. menggunakan kode unit organisasi dari pejabat yang diatasnamakan. I. Format pemberian nomor dan kode surat dinas dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut: 1. Peraturan/Peraturan Bersama Contoh : PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014

107 Keputusan Contoh : 3. Instruksi Contoh : KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 INSTRUKSI KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN Contoh surat yang ditandatangani oleh Kepala Perpustakaan Nasional 9/1/HKM.01.01/I.2014 Nomor Urut Surat Keluar Kode Unit Organisasi (Kaperpusnas) Kode Klasifikasi Hukum tentang penetapan Bulan dan Tahun Pembuatan Surat 5. Contoh surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Utama 9/2/KEU.00.00/I.2014 Nomor Urut Surat Keluar Kode Unit Organisasi (Sestama) Kode Klasifikasi Keuangan tentang DIPA/POK Bulan dan Tahun Pembuatan Surat 6. Contoh surat yang ditandatangani oleh Deputi 1 9/3/DBP.04.00/I.2014 Nomor Urut Surat Keluar Kode Unit Organisasi (Deputi 1) Kode Klasifikasi Bibliografi Nasional Indonesia Bulan dan Tahun Pembuatan Surat 7. Contoh surat yang ditandatangani oleh Deputi 2 9/4/PDL.00.02/I.2014 Nomor Urut Surat Keluar Kode Unit Organisasi (Deputi 2) Kode Klasifikasi Perencanaan Diklat tentang kurikulum/sillabus/bahan Ajar/Modul Bulan dan Tahun Pembuatan Surat 8. Contoh surat yang ditandatangani oleh Inspektur 9/5/PWP.00/I.2014 Nomor Urut Surat Keluar Kode Unit Organisasi (Kepala UPT) Kode Klasifikasi Pengawasan tentang Audit Bulan dan Tahun Pembuatan Surat 9. Contoh surat yang ditandatangani oleh Kepala UPT Perpustakaan Bung Karno 9/6/KEU.00.02/I.2014 Nomor Urut Surat Keluar Kode Unit Organisasi (Kepala UPT) Kode Klasifikasi Keuangan tentang Penggajian Bulan dan Tahun Pembuatan Surat

108 Contoh surat yang ditandatangani oleh Kepala UPT Perpustakaan Bung Hatta 9/7/KEU.00.02/I.2014 Nomor Urut Surat Keluar Kode Unit Organisasi (Kepala UPT) Kode Klasifikasi Keuangan tentang Penggajian Bulan dan Tahun Pembuatan Surat 11. Contoh surat Kepala Perpustakaan Nasional yang ditandatangani oleh Deputi I dengan penyebutan a.n. (Kepala) 9/1/PKP.00/I.2014 Nomor Urut Surat Keluar Kode Unit Organisasi (Kaperpusnas) Kode Klasifikasi Akuisisi Bulan dan Tahun Pembuatan Surat 12. Contoh surat Deputi I yang ditandatangani oleh Kepala Pusat/Kepala Direktorat dengan penyebutan a.n. (atas nama) Deputi I 9/3/PKP.00/I.2014 Nomor Urut Surat Keluar Kode Unit Organisasi (Deputi I) Kode Klasifikasi Akuisisi Bulan dan Tahun Pembuatan Surat 13. Contoh surat Sekretaris Utama dan Deputi yang bersifat rahasia R.9/2/KPG.04.00/I.2014 Kode Surat yang Bersifat Rahasia Nomor Urut Surat Keluar Kode Unit Organisasi (Sestama) Kode Klasifikasi Kepegawaian tentang Pengangkatan Jabatan Bulan dan Tahun Pembuatan Surat

109 BAB VI PENANDATANGANAN NASKAH DINAS A. Penandatanganan peraturan, keputusan, instruksi dan surat edaran dilakukan oleh Kepala Perpustakaan Nasional. B. Penandatanganan keputusan dan instruksi dapat dilakukan oleh Sekretaris Utama, Deputi, dan Kepala UPT. C. Kewenangan penandatanganan keputusan Kepala Perpustakaan Nasional dapat dikuasakan/didelegasikan kepada Sekretaris Utama, Deputi, dan Kepala UPT dengan menerbitkan surat kuasa/surat pendelegasian. D. Penandatanganan surat terdiri atas: 1. Penandatanganan surat yang ditujukan kepada instansi di luar lingkungan Perpustakaan Nasional; a) Surat Kepala Perpustakaan Nasional yang ditujukan kepada pimpinan instansi di luar Perpustakaan Nasional ditandatangani oleh Kepala Perpustakaan Nasional; b) Apabila Kepala Perpustakaan Nasional mendelegasikan penandatanganan surat kepada Sekretaris Utama dan Deputi, penandatanganan dilakukan oleh pejabat tersebut dengan penyebutan a.n.; c) Surat Sekretaris Utama dan Deputi yang ditujukan kepada pimpinan instansi di luar Perpustakaan Nasional ditandatangani oleh Sekretaris Utama dan Deputi; d) Apabila Sekretaris Utama dan Deputi mendelegasikan penandatanganan surat kepada Kepala Biro, Kepala Pusat, Kepala Direktorat dan Inspektur, penandatanganan dilakukan oleh pejabat tersebut dengan penyebutan a.n.; e) Surat Kepala Biro, Kepala Pusat, Kepala Direktorat, Inspektur dan Kepala UPT yang ditujukan kepada pemimpin instansi yang setara di luar Perpustakaan Nasional ditandatangani oleh Kepala Biro, Kepala Pusat, Kepala Direktorat, Inspektur, dan Kepala UPT yang bersangkutan; f) Apabila Kepala Biro, Kepala Pusat, Kepala Direktorat, Inspektur dan Kepala UPT mendelegasikan penandatanganan surat kepada pejabat setingkat di bawahnya, penandatanganan dilakukan oleh pejabat tersebut dengan penyebutan a.n.; 2. Penandatanganan surat antar unit kerja di lingkungan Perpustakaan Nasional ditandatangani oleh pejabat yang bersangkutan dengan tembusan kepada pejabat 2 (dua) tingkat diatasnya. E. Kewenangan penandatanganan naskah dinas adalah sebagai berikut: No. Jenis Naskah Dinas Kepala PNRI Sekut Deputi Kapus/ Kadir/ Karo/ Insp Kepala UPT Kabag/ Kabid/ Kasub dit 1 Peraturan Keputusan Instruksi - - Kasub bid/ Kasub bag 4 Standar Operasional Prosedur (SOP) - -

110 Surat Edaran Surat Perintah/ Surat Tugas Surat Dinas Memorandum (Memo) 9 Nota Dinas 10 Surat Undangan Surat Perjanjian Surat Kuasa 13 Berita Acara 14 Surat Keterangan 15 Surat Pengantar Pengumuman Laporan 18 Telaahan Staf 20 Piagam Lembar disposisi 22 Sertifikat - - F. Penulisan dan pencantuman a.n. (atas nama), a.p. (atas perintah), plt. (pelaksana tugas), plh. (pelaksana harian), dan u.p. (untuk perhatian) ditentukan sebagai berikut: 1. a.n. ditulis dengan huruf kecil, masing-masing diakhiri titik, digunakan hanya jika yang berwenang menandatangani surat mendelegasikan kepada pejabat setingkat di bawahnya; 2. a.p. ditulis dengan huruf kecil, masing-masing diakhiri titik, digunakan jika pejabat yang berwenang menandatangani surat memberikan kuasa kepada pejabat di bawahnya; 3. plt. ditulis dengan huruf kecil, diakhiri titik, digunakan untuk seorang pejabat yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas jabatan, tetapi belum ditunjuk secara definitif; 4. plh. ditulis dengan huruf kecil, diakhiri titik, digunakan jika pejabat yang berwenang menandatangani surat berhalangan untuk waktu tertentu karena tugas dinas, menguasakan penandatangan surat kepada pejabat setingkat di bawahnya selama pejabat tersebut tidak berada di tempat; 5. u.p. ditulis dengan huruf kecil, masing-masing diakhiri titik, digunakan atau ditujukan kepada seseorang atau pejabat teknis yang menangani suatu kegiatan atau suatu pekerjaan tanpa memerlukan kebijakan langsung dari pimpinan pejabat yang bersangkutan. G. Penulisan a.n., a.p., plt., plh., dan u.p., dibuat dengan menggunakan contoh sebagaimana berikut:

111 Contoh penulisan a.n. (atas nama) a.n. Sekretaris Utama Kepala Biro Umum, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP 2. Contoh penulisan a.p. (atas perintah) a.p. Sekretaris Utama Kepala Biro Umum, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP 3. Contoh penulisan plt. (pelaksana tugas) plt. Sekretaris Utama, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP 4. Contoh penulisan plh. (pelaksana harian); plh. Sekretaris Utama, tanda tangan dan cap dinas Nama Pejabat NIP 5. Contoh penulisan u.p. (untuk perhatian) pada sampul surat; Yth. : Kepala Biro Umum Perpustakaan Nasional R.I. u.p. Kepala Bagian Kepegawaian Jalan Salemba Raya No. 28A Jakarta

112 BAB VII PARAF DAN CAP DINAS A. Paraf Dinas 1. Pembubuhan Paraf Secara Hierarkis. a. Naskah dinas sebelum ditandatangani oleh pejabat yang berwenang konsepnya harus diparaf terlebih dahulu minimal oleh dua pejabat pada dua jenjang jabatan struktural dibawahnya; b. Naskah dinas yang konsepnya dibuat oleh pejabat yang akan menandatangani naskah dinas tersebut tidak memerlukan paraf; c. Naskah dinas yang konsepnya terdiri dari beberapa lembar, harus diparaf terlebih dahulu pada setiap lembar naskah dinas oleh pejabat yang menandatangani dan pejabat pada dua jenjang jabatan struktural dibawahnya; dan d. Letak pembubuhan paraf diatur sebagai berikut: 1) Untuk paraf pejabat yang berada satu tingkat di bawah pejabat penandatangan naskah dinas berada di sebelah kanan/setelah nama jabatan penandatangan; 2) Untuk paraf pejabat yang berada dua tingkat di bawah pejabat penandatangan naskah dinas berada di sebelah kiri/sebelum nama jabatan penandatangan; dan 3) Untuk paraf pejabat yang berada tiga tingkat disebelah paraf pejabat yang di atasnya. 2. Pembubuhan Paraf Koordinasi. Naskah dinas yang materinya saling berkaitan dan memerlukan koordinasi antar unit kerja maka pejabat yang berwenang dari unit terkait ikut serta membubuhkan paraf pada kolom paraf koordinasi. Contoh format bentuk kolom paraf koordinasi: Kolom Paraf Koordinasi untuk Eselon I SEKRETARIS UTAMA DEPUTI BIDANG DEPUTI BIDANG PARAF KOORDINASI Kolom Paraf Koordinasi untuk Eselon II KEPALA BIRO KEPALA INSPEKTORAT KEPALA PUSAT KEPALA DIREKTORAT PARAF KOORDINASI

113 B. Cap dinas adalah cap atau stempel yang dipergunakan oleh setiap pejabat untuk memenuhi keabsahan suatu naskah dinas di lingkungan Perpustakaan Nasional. 1. Cap dinas lambang negara digunakan oleh Kepala Perpustakaan Nasional untuk naskah dinas dalam bentuk peraturan, keputusan, dan instruksi serta naskah dinas eksternal. 2. Cap dinas logo digunakan oleh Kepala Perpustakaan Nasional untuk naskah dinas internal. 3. Cap dinas logo digunakan oleh pejabat selain Kepala Perpustakaan Nasional untuk naskah dinas internal dan eksternal. 4. Format cap dinas dibuat dengan menggunakan contoh sebagai berikut: a. Contoh cap dinas yang digunakan Kepala Perpustakaan Nasional b. Contoh cap dinas yang digunakan pejabat selain Kepala Perpustakaan Nasional c. Contoh cap dinas yang digunakan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno

114 d. Contoh cap dinas yang digunakan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta 5. Ukuran cap dinas a. Ukuran cap dinas yang digunakan Kepala Perpustakaan Nasional b. Ukuran cap dinas yang digunakan pejabat selain Kepala Perpustakaan Nasional c. Ukuran cap dinas yang digunakan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno

115 d. Ukuran cap dinas yang digunakan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd. SRI SULARSIH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 20152015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018

Lebih terperinci

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.63/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara No.2099, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR74 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.63/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN - 1 - PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemprosesan Surat Masuk Rahasia di

BAB I PENDAHULUAN. 6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemprosesan Surat Masuk Rahasia di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2013 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.533, 2016 KEMENKUMHAM. Pencabutan. Tata Naskah Dinas. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PRINSIP, JENIS SOP AP, FORMAT DOKUMEN, KETENTUAN PENULISAN, DAN PENETAPAN SOP AP

PRINSIP, JENIS SOP AP, FORMAT DOKUMEN, KETENTUAN PENULISAN, DAN PENETAPAN SOP AP 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH KEMENTERIAN TAHUN 2012 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PERATURAN MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI

Lebih terperinci

-5- BAB I PENDAHULUAN

-5- BAB I PENDAHULUAN -5- LAMPIRAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52/PERMEN-KP/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52/PERMEN-KP/2014 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 76, 2015 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB)

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN (BNPB) TAHUN 2009 KATA PENGANTAR Dalam rangka peningkatan efisiensi dan perwujudan tertib administrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan,

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomo

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomo No.2111, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BUMN. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MBU/12/2016 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS

Lebih terperinci

Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas. Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas. Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187); - 2 - c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Tata Naskah Dinas Badan Pengawas Pemilihan Umum,

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR.../IT3/TU/2016 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO, bahwa

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH 2013, No.69 4 PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 5 2013, No.69 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PERATURAN

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Nega

2016, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Nega No.805, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAKAMLA. Tata Naskah Dinas. PERATURAN KEPALA BADAN KEAMANAN LAUT NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN KEAMANAN LAUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA No.215, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 PRAKATA

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 PRAKATA PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga

Lebih terperinci

- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan L

- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan L - 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEDOMAN TATA NASKAH DINAS SISTEMATIKA BAB I JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS A. Naskah Dinas

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.449, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Tata Naskah Dinas. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

BERITA NEGARA. No.449, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Tata Naskah Dinas. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.449, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Tata Naskah Dinas. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK

Lebih terperinci

2014, No Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik Indon

2014, No Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik Indon BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.248, 2014 BPS.Tata Naskah. Dinas. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 18 TAHUN 2013 TANGGAL : 18 DESEMBER 2013 TENTANG : PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI, PANITIA PENGAWAS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1622, 2014 KEMEN KKP. Tata Naskah Dinas. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN UMUM

Lebih terperinci

ARSIP UNIVERSITAS AIRLANGGA

ARSIP UNIVERSITAS AIRLANGGA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19)

2015, No Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 19) BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1046, 2015 KEMENAKER. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

2012, No BAB I PENDAHULUAN

2012, No BAB I PENDAHULUAN 2012, No.449 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. D. Asas...

BAB I PENDAHULUAN. D. Asas... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tata Naskah Dinas dan Tata Kearsipan yang seragam di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, akan sangat mendukung kelancaran administrasi, komunikasi,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL SALINAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL

Lebih terperinci

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI NSPK TATA NASKAH Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Norma,

Lebih terperinci

2014, No

2014, No 2014, No.248 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

2017, No tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan di Lingkunga

2017, No tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan di Lingkunga No.1816, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. SOP AP. Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi. Juklak. Pencabutan. PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nom

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nom BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1026, 2014 BAPPENAS. Tata Naskah Dinas. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL NOMOR

Lebih terperinci

- 3 - penyelenggara pemilihan umum dan diberikan

- 3 - penyelenggara pemilihan umum dan diberikan - 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Undang-Undang

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS SALINAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

PUSKESMAS RAWAT INAF SINDANGBARANG

PUSKESMAS RAWAT INAF SINDANGBARANG PEDOMAN TATA NASKAH DI LINGKUNGAN PUSKESMAS RAWAT INAF SINDANGBARANG DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR PUSKESMAS RAWAT INAF SINDANGBARANG Jalan Raya Sindangbarang Cidaun Km.01 Desa Saganten Kecamatan Sindangbarang

Lebih terperinci

PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA, Menimbang : a. b. c. Mengingat :

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/X/2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARTUR NEGRA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESI

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARTUR NEGRA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESI SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARTUR NEGRA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN LEMBAGA ADMINSITRASI NEGARA

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN LEMBAGA ADMINSITRASI NEGARA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN LEMBAGA ADMINSITRASI NEGARA DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN, INSTRUKSI, SURAT EDARAN, KEPUTUSAN, DAN PENGUMUMAN PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.44/Menhut-II/2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUSUNAN NASKAH DINAS

TEKNIK PENYUSUNAN NASKAH DINAS LAMPIRAN I PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL TEKNIK PENYUSUNAN NASKAH DINAS BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Sasaran D. Asas -asas...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Sasaran D. Asas -asas... DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 1 C. Sasaran... 2 D. Asas -asas... 2 E. Ruang Lingkup... 3 F. Pengertian Umum... 3 BAB II JENIS DAN FORMAT NASKAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 151/PMK.01/2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 151/PMK.01/2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 151/PMK.01/2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan tertib

Lebih terperinci

JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS

JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS LAMPIRAN PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.90, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENSOS. Tata Naskah Dinas. Pelaksanaan. Petunjuk. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL ANGGARAN NOMOR PER-06/AG/2010 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL ANGGARAN NOMOR PER-06/AG/2010 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL ANGGARAN NOMOR PER-06/AG/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan

Lebih terperinci

2013, No.568 6

2013, No.568 6 2013, No.568 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. BAB I PENDAHULUAN A. Latar

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012

- 1 - MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 - 1 - SALINAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, Menimbang Mengingat : bahwa untuk tertib

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAB I PENDAHULUAN 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 010/E/2013 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA PEDOMAN TATA NASKAH DINAS LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 010/E/2013 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 010/E/2013 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 010/E/2013 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M-03.UM.04.10 tahun 2006 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DINAS DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.253, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Tata Naskah Dinas. BNN. Administrasi. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 50/BC/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA -1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

2017, No Pedoman Tata Naskah Dinas dan perkembangan peraturan perundang-undangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

2017, No Pedoman Tata Naskah Dinas dan perkembangan peraturan perundang-undangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.835, 2017 KEMENKOPOLHUKAM. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1360, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, Menimbang : a. bahwa untuk terlaksananya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 116/Permentan/OT.140/10/2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 116/Permentan/OT.140/10/2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 116/Permentan/OT.140/10/2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB II JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS

BAB II JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS A. Naskah Dinas Arahan BAB II JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS Naskah dinas arahan adalah naskah dinas yang memuat kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang harus dipedomani dan dilaksanakan dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

Lebih terperinci

- 1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT,

- 1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, - 1- PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2016 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98/Permentan/OT.140/7/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98/Permentan/OT.140/7/2014 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98/Permentan/OT.140/7/2014 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum d

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum d BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 347, 2016 KEMENPU-PR. Tata Naskah Dinas. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2016 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang : a. bahwa untuk memperoleh

Lebih terperinci

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN NASIONAL PENGELOLA

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA NASKAH MAJELIS AKREDITASI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI (MA BAN-PT)

PEDOMAN TATA NASKAH MAJELIS AKREDITASI BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI (MA BAN-PT) LAMPIRAN Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Naskah Majelis Akreditasi Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi PEDOMAN TATA NASKAH MAJELIS

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

- 2 - PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 07/Permentan/TU.120/2/2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERTANIAN

- 2 - PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 07/Permentan/TU.120/2/2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERTANIAN - 2 - PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 07/Permentan/TU.120/2/2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA 1 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

- 1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, REPUBLIK INDONESIA

- 1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, REPUBLIK INDONESIA - 1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2016 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KEMENTAN. Tata Naskah Dinas. Pencabutan.

KEMENTAN. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. No.1519, 2014 KEMENTAN. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 116/Permentan/OT.140/10/2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

penyelenggaraan pemerintahan daerah;

penyelenggaraan pemerintahan daerah; BUPATI BONE PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BONE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONE,

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 56 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci