( L Kj I P ) TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "( L Kj I P ) TAHUN 2015"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L Kj I P ) TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN TAHUN 2016

2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, taufik dan hidayah, serta izin-nya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Kabupaten Tuban Tahun 2015 dapat diselesaikan tepat waktu, dengan harapan semoga nilai yang diperoleh akan lebih baik dari tahun LKj ini disusun sebagai perwujudan adanya komitmen yang kuat dari Pemerintah Kabupaten Tuban. Dalam mewujudkan good governance menuju kearah kinerja instansi pemerintah yang semakin transparan dan akuntabel. Penyelenggaraan pemerintahan menuju terwujudnya Kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government) menuntut diselenggarakannya pemerintahan dan pembangunan secara transparan, akuntabel, berdaya guna, berhasil guna, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Upaya untuk menyelenggarakan pemerintahan yang demikian diatur dalam TAP MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dan Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dasar penyajian LKj Pemerintah Kabupaten Tuban Tahun 2015 ini didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal terpenting yang dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Secara substansi LKj Pemerintah Kabupaten Tuban ini merupakan sarana pelaporan kinerja dalam rangka implementasi sistem akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah yang memberikan informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, Kata Pengantar LKjIP Kabupaten Tuban 2015 i

3 pembangunan dan kemasyarakatan serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, visi dan misi pemerintah kabupaten Tuban sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun Disamping itu pula, penyusunan LKj ini sebagai wujud komitmen kami untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, transparan dan akuntabel dalam upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang berorientasi hasil ( Government By Result Oriented ) kami berharap LKj ini dapat menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan dan sebagai parameter pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Tuban Tahun 2015, dan sebagai bahan evaluasi untuk penyempurnaan dan meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Tuban tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintah daerah, baik dalam perumusan kebijakan, implementasi maupun pengawasannya. Akhir kata, semoga Laporan Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Tuban ini bermanfaat dan dapat dijadikan parameter terhadap pencapaian kinerja pelaksanaan pembangunan tahun 2015 dan dijadikan sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan dan meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Tuban, Maret 2016 An. BUPATI TUBAN SEKRETARIS DAERAH Dr. Ir. BUDI WIYANA, MSi Pembina Utama Muda NIP Kata Pengantar LKjIP Kabupaten Tuban 2015 ii

4 IKHTISAR EKSEKUTIF Pemerintah Kabupaten Tuban berupaya menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada tata kelola pemerintahan yang baik ( good governance ), transparan, akuntabel dan berorintasi kepada hasil (result oriented government). Akuntabiltas merupakan aspek penting yang perlu mendapat perhatian dan diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan. Akuntabilitas Kinerja setidaknya memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas rumusan perencanaan strategis organisasi sebagai gambaran hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran dapat terukur, dapat diuji dan diandalkan. Pertanggungjawaban ini dibuat tidak semata-mata dimaksudkan sebagai upaya untuk menemukan kelemahan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Tuban, melainkan sebagai upaya di dalam meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktifitas dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Tuban. Tahun 2015 merupakan tahun keempat dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Tuban Tahun Secara umum pencapaian sasaran melalui indikatorindikator sasaran menunjukkan keberhasilan dalam upaya mewujudkan misi dan tujuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tuban Tahun dan Peraturan Bupati Tuban Nomor 32 Tahun 2010 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tuban. Dengan adanya sasaran dan indikator yang tertuang dalam Indikator Kinerja Utama, Pemerintah Kabupaten Tuban menetapkan 46 (empat puluh enam) sasaran, 252 (dua ratus lima puluh dua) indikator dari 9 (sembilan) misi yang ingin dicapai tahun Ikhtisar LKjIP Kabupaten Tuban-Tahun 2015 i

5 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pemerintah Kabupaten Tuban tahun 2015 menyajikan beberapa hal yang berupa keberhasilan, ketidakberhasilan maupun permasalahan kinerja organisasi secara menyeluruh. Ukuran keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan di Kabupaten Tuban Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat dari Indikator Kinerja Utama ( IKU ), yang telah ditetapkan sebagai berikut : a. Pertumbuhan PDRB dengan target capaian sebesar Rp (dalam juta) b. Prosentase laju pertumbuhan ekonomi tahun 2015 ditetapkan target capaian sebesar 8,68 % c. Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) dengan target capaian sebesar 70,94 %. d. Target capaian kinerja tingkat kemiskinan tahun 2015 adalah 15,26%. e. Tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2015 ditetapkan target sebesar 0,12%. Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja yang didasarkan pada IKU di atas, sebagaimana tabel dibawah ini : No. a Tabel i.1 Realisasi Capaian IKU Kabupaten Tuban Tahun 2015 Indikator Kinerja utama ( IKU Pertumbuhan PDRB (dalam juta) Ikhtisar LKjIP Kabupaten Tuban-Tahun 2015 ) Satuan Target 2015 Realisasi 2015 Rp , ,80 b Pertumbuhan Ekonomi % 8,68 5,19 c IPM - Indeks Pendidikan - Indeks Harapan Hidup - Indeks Daya Beli % 70,94 70,04**) 72,49**) 72,85**) 64,77**) d Kemiskinan % 15,26 16,64 e Tingkat Pengangguran Terbuka % 0,12 3,63 Sumber : BPS Kab. Tuban Tahun 2015 **) Angka sangat sementara dari proses perhitungan BPS ii

6 Dari tabel di atas terlihat bahwa tidak semua target yang telah ditetapkan dapat dicapai namun apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2014, maka capaian Indikator Kinerja Utama tahun 2015 mengalami kenaikan. Hal ini menunjukan bahwa program dan kegiatan yang mendukung tercapainya targettarget kinerja tersebut sudah dilaksanakan dengan baik. Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan juga dapat dilihat pada beberapa perolehan penghargaan tingkat nasional, Provinsi antara lain tersebut pada tabel terlampir. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 252 (dua ratus lima puluh dua) indikator sasaran dan 46 (empat puluh enam) sasaran, capaian kinerjanya adalah berikut : - Indikator sasaran dengan nilai > 100 sebanyak 121 indikator sasaran (44,44 %). - Indikator sasaran dengan nilai > sebanyak 90 indikator sasaran (41,27 %). - Indikator sasaran dengan nilai > sebanyak 26 indikator sasaran (9,5 %). - Indikator sasaran dengan nilai dibawah 55 sebanyak 15 indikator sasaran (4,8%). NO. MISI JUMLAH TUJUAN Tabel 1 Pencapaian Indikator Sasaran JUMLAH SASARAN JUMLAH INDIKATOR KINERJA SASASAN PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN 1 Misi BS = 8,B=7, C= -, K=- 2 Misi BS = 28,B=8, C= 1,K=4 3 Misi BS =36,B=16, C=1, K=3, tdk ada data BPS = 5 4 Misi BS = 1,B=1, C=, K=- 5 Misi BS =13,B=1, C= -, K=1, tdk ada data BPS=3 Ikhtisar LKjIP Kabupaten Tuban-Tahun 2015 iii

7 6 Misi Misi Misi Misi JUMLAH BS =11,B=7, C= 1, K=2, tdk ada data BPS=1 BS =10,B=21, C= 1, K=2,, tdk ada data BPS=4 BS =12,B=25, C= 1, K=8, tdk ada data = 2 BS =2,B=4, C= -, K=1 Keterangan : BS = baik sekali, B = baik, C = cukup baik, K = kurang baik BS =121,B=90, C=5, K=21 & tidak ada data BPS = 15. Secara keseluruhan capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Tuban tahun 2015 sebesar 100 % atau bermakna BAIK. Tercapainya capaian kinerja ini karena adanya komitmen dari seluruh jajaran pemerintahan di Kabupaten Tuban dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Bebeberapa hal yang masih menjadi kendala dalam pencapaian target kinerja akan menjadi prioritas dan perhatian depan. dalam perencanaan kinerja ke Ikhtisar LKjIP Kabupaten Tuban-Tahun 2015 iv

8 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i IKHTISAR EKSEKUTIF... iv DAFTAR ISI... v BAB I : PENDAHULUAN... I LATAR BELAKANG... I GAMBARAN UMUM DAERAH... I PERTUMBUHAN EKONOMI/PRODUK DOMESTIK BRUTO. I KETENAGAKERJAAN... I IN DEK PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)... I KEMISKINAN... I STRUKTUR ORGANISASI... I RUANG LINGKUP... I 23 BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH II VISI DAB MISI KABUPATEN TUBAN... II Visi... II Misi... II Tujuan... II Sasaran... II STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN... II Strategi... II Kebijakan... II RENCANA KINERJA... II PENETAPAN KINERJA... II - 54 BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA... III- 68 BAB IV : P E N U T U P... IV-292 LAMPIRAN. 288 LAMPIRAN I PENGUKURAN KINERJA TAHUN LAMPIRAN II PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN TAHUN LAMPIRAN III RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) LKjIP Pemerintah Kabupaten Tuban Tahun 2014 viii

9 LAMPIRAN IV KETERKAITAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN KABUPATEN TUBAN.. LAMPIRAN V PENGHARGAAN LKjIP Pemerintah Kabupaten Tuban Tahun 2014 viii

10 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, Dalam undang-undang tersebut diatas disebutkan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa Bupati / Walikota menyusun Laporan Kinerja tahunan pemerintah kabupaten / kota dan menyampaikannya kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Dengan demikian, Laporan Kinerja yang disusun secara periodik setiap akhir tahun anggaran tersebut Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 1

11 menjadi media pertanggungjawaban dan sebagai perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran atau target kinerja yang telah ditetapkan. Selain itu juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya Good Governance atau dalam perspektif yang lebih luas berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis dan Batas Wilayah Kabupaten Tuban merupakan bagian wilayah propinsi Jawa Timur yang berada di sebelah barat laut dan berbatasan dengan propinsi Jawa Tengah, secara astronomi terletak pada posisi Bujur Timur dan 6º Lintang Selatan, dari Ibu Kota Propinsi Jawa Timur berjarak 103 Km dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Utara : Laut Jawa - Sebelah Timur : Kabupaten Lamongan - Sebelah Barat : Kabupaten Rembang dan Blora (Jawa Tengah) - Sebelah Selatan : Kabupaten Bojonegoro Jarak dari ibukota Propinsi Jawa Timur sekitar 103 km ke arah barat dengan jarak tempuh 1 jam 30 menit. Luas wilayah Kabupaten Tuban Ha yang secara administrasi terbagi menjadi 20 Kecamatan dan 328 desa/kelurahan yakni 311 desa dan 17 kelurahan. Panjang pantai 65 km membentang dari arah timur Kecamatan Palang sampai barat Kecamatan Bancar, Sedangkan luas wilayah lautan yang dimiliki Kabupaten Tuban adalah Km2. Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 2

12 Kecamatan tersebut antara lain : Kec. Plumpang, Kec.Widang, Kec. Singgahan, Kec. Rengel, Kec. Soko, Kec. Senori, Kec. Bangilan, Kec. Bancar, Kec. Parengan, Kec. Merakurak, Kec. Palang, Kec. Jatirogo, Kec. Jenu, Kec. Tuban, Kec. Tambakboyo, Kec. Montong, Kec. Semanding, Kec. Kenduruan, Kec. Kerek, Kec. Grabagan. Gambar 1.2. Peta Administrasi Kabupaten Tuban Kec. Bancar Kec. Tambakboyo Kec. Jenu Kec. Jatirogo Kec. Kerek Kec. Merakurak Kec. Tuban Kec. Kenduruan Kec. Semanding Kec. Palang Kec. Bangilan Kec. Singgahan Kec. Montong Kec. Grabagan Kec. Senori Kec. Parengan Kec. Rengel Kec. Plumpang Kec. Widang Kec. Soko 2. Geologi Secara geologi Kabupaten Tuban termasuk dalam cekungan Jawa Timur bagian utara yang memanjang pada arah barat timur mulai dari Semarang sampai Surabaya. Sebagian besar Kabupaten Tuban termasuk dalam Zona Rembang yang didominasi endapan yang umumnya berupa batuan karbonat. Zona Rembang didominasi oleh perbukitan kapur. Dilihat dari susunan litologi, Kabupaten Tuban tersusun dari batuan sedimen yang kaya akan sumberdaya Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 3

13 alam berupa bahan tambang galian golongan C diantaranya : pasir silica, clay, ball clay, phospat, dolomit dan trass serta golongan A berupa minyak bumi. Secara geologi terdapat 3 (tiga) jenis tanah yang dominan di Kabupaten Tuban yaitu : Mediteran merah kuning berasal dari endapan batu kapur di daerah bukit sampai gunung, terdapat di kecamatan Semanding, Montong, Kerek, Palang, Jenu, sebagian Tambakboyo, Widang, Plumpang dan Merakurak. Aluvial berasal dari endapan di daerah daratan dan cekungan, terdapat di kecamatan Tambakboyo, Bancar, Tuban, Palang, Rengel, Soko, Parengan, Singgahan, Senori dan Bangilan. Grumosol, berasal dari endapan batuan didaerah bergelombang, terdapat di kecamatan Bancar, Jatirogo dan Senori. 3. Topografi Ketinggian daratan di Kabupaten Tuban berkisar antara meter diatas permukaan laut (dpl). Bagian utara berupa dataran rendah dengan ketinggian 0 15 meter diatas permukaan laut, bagian selatan dan tengah juga merupakan dataran rendah dengan ketinggian meter. Daerah yang berketinggian 0 25 m terdapat disekitar pantai dan sepanjang Bengawan Solo sedangkan daerah yang berketinggian diatas 100 meter terdapat di Kecamatan Kenduruan, Montong, Parengan dan Grabagan. Kabupaten Tuban memiliki wilayah seluas ,49 km 2 yang terdiri dari wilayah daratan seluas 1.839,95 km 2 dan wilayah lautan seluas km 2, dengan kawasan pantai sepanjang 65 Km yang membentang dari arah Timur di Kecamatan Palang sampai arah barat di Kecamatan Bancar. Wilayah Kabupaten Tuban merupakan wilayah dataran dan pegunungan, wilayah ini merupakan wilayah yang paling luas dengan kondisi yang berbeda. Dari luas Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 4

14 daerah menurut jenis lahan di wilayah Kabupaten Tuban terdiri dari lahan kering (dry land) seluas ,06 Ha dan lahan cukup basah (wetland) seluas 9.696,51 Ha Di bagian Utara merupakan kawasan pantai yang relatif kurang subur untuk pertanian sehingga diarahkan untuk kawasan industri dan perikanan. Di bagian tengah merupakan kawasan gugusan pegunungan kapur yang mempunyai kandungan bahan tambang galian golongan C yang cukup potensial, diantaranya : pasir silica, clay, ball clay, phospat, dolomit dan trass serta golongan A berupa Minyak Bumi. Sedangkan bagian selatan merupakan lahan pertanian yang subur penghasil padi yang potensial bagi Kabupaten Tuban, dan bagian Tenggara merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo. Akibat letak astronomisnya, wilayah Kabupaten Tuban termasuk dalam iklim tropis. Sedangkan akibat letak geografisnya, memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau, dengan curah hujan kategori sedang. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Pebruari sebesar 292,88 mm dan terendah pada bulan Agustus sebesar 1,24 mm. Wilayah Kabupaten Tuban dialiri sebanyak 17 sungai yang dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah (areal irigasi) seluas Ha. Luas areal irigasi tersebut didominasi oleh aliran Sungai Bengawan Solo sepanjang 60 km yang mampu mengairi areal irigasi seluas Ha, Sungai Kening sepanjang 60 km mampu mengairi areal irigasi seluas Ha, dan sungai Guwo Terus sepanjang 7,5 km mampu mengairi areal irigasi seluas Ha. 4. Kondisi Demografis Dalam pengambilan kebijakan pembangunan, kepadatan penduduk dalam suatu wilayah sangat penting diketahui dan salah satu bahan pertimbangan dalam merencanakan pembangunan wilayah tersebut. Semakin padat suatu wilayah maka semakin besar perhatian yang diperlukan dalam penyusunan kebijakan pembangunan. Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 5

15 Jika dikaitkan dengan masalah-masalah sosial dan lingkungan hidup, maka semakin padat suatu wilayah semakin besar kemungkinan terjadinya kerawanan sosial dan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya. Jumlah penduduk Kabupaten Tuban pada tahun 2015 mencapai jiwa, dengan rincian jumlah penduduk laki laki jiwa (50,11 %) dan jumlah penduduk perempuan jiwa (49,89 %). Tingkat kepadatan penduduk rata rata 708,76, berarti setiap 1 km 2 luas daratan di Kabupaten Tuban dihuni oleh rata-rata sebanyak 709 jiwa (0,14 %) dari luas wilayah daratan sebesar 1.839,95 km². Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kabupaten Tuban Tahun 2015 No Kelompok Umur / Tahun Laki - Laki Perempuan Jumlah > JUMLAH Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Tuban Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 6

16 Penduduk Kabupaten Tuban sebagian besar bermata pencaharian petani yang mendominasi keseluruhan jumlah penduduk yaitu mencapai jiwa atau % Secara terperinci jumlah penduduk yang dikelompokkan berdasarkan mata pencaharian, diuraikan dalam tabel berikut : Tabel1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kabupaten Tuban Tahun 2015 No Mata Pencaharian Jumlah Prosentase 1. Belum / Tidak Bekerja ,06 2. Pelajar / Mahasiswa ,49 3. Pertanian/Perikanan/Peternakan ,27 4. Perdagangan ,13 5. Industri ,39 6. Konstruksi ,27 7. Jasa Kemasyarakatan ,06 8. Mengurus Rumah Tangga ,30 9. Pemerintah , Swasta , Wiraswasta , Lainnya ,6 JUMLAH ,00 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Tuban Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 7

17 Sedangkan menurut kelompok tingkat pendidikan masih didominasi oleh kelompok pendidikan tingkat SD / Sederajat yaitu sebesar atau 47,56 % dari jumlah penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten Tuban tahun 2015 sebesar jiwa, secara rinci dapat diuraikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten Tuban Tahun 2015 No Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase 1. Belum / Tidak Sekolah , SD / Sederajat ,56 3. SLTP / Sederajat ,05 4. SLTA / Sederajat , Diploma 1/ D ,29 6. Akademi / D ,39 7. Strata I ,07 8. Strata II ,09 9. Strata III 48 0,003 Jumlah ,00 Sumber Diolah : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Tuban Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 8

18 1.3. Pertumbuhan Ekonomi / Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tuban pada tahun 2015 berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban mencapai 5,19 persen (angka sangat sementara). Capaian tersebut menurun dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 5,24 persen. Sektor penopang dominan dari pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tuban adalah sektor industri pengolahan sebesar 28,09 % dan sektor pertanian, kehutanan sebesar 21,38 %, sedangkan sektor lainnya : sektor konstruksi 13,83 %, perdagangan besar dan eceran 12,47 %, pertambangan dan penggalian 9,15 %, Informasi dan komunikasi 4,29 %, Administrasi pemerintahan 2,20 %, jasa keuangan dan asuransi 2,06 %, Jasa pendidikan 1,65 %, Real Estate 1,38 dan jasa-jasa lain 1,2 %. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi belum menjamin meningkatnya kesejahteraan masyarakat, karena apabila pertumbuhan penduduk melebihi tingkat pertumbuhan ekonomi maka kesejahteraan rakyat akan menurun. Namun demikian dengan mengamati pertumbuhan PDRB per kapita dapat dipakai untuk menunjukkan perkembangan kemakmuran dan kesejahteraan suatu daerah. PDRB per Kapita Kabupaten dari tahun ke tahun mengalami peningkatkan pada tahun 2011 sebesar 20,83 juta, tahun 2012 naik menjadi sebesar 23,38 juta, tahun 2013 naik menjadi sebesar 26,84 juta, tahun 2014 naik menjadi sebesar 27,35 juta dan pada tahun 2015 naik menjadi - juta (angka sangat sementara). Meningkatnya PDRB per kapita yang diterima penduduk, maka daya beli masyarakat akan bertambah, Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 9

19 sehingga kebutuhan rumah tangganya terhadap barang dan jasa akan terpenuhi. Perekonomian akan mengalami pertumbuhan apabila total output produksi barang dan jasa tahun tertentu lebih besar dari pada tahun sebelumnya. Oleh karena, pertumbuhan ekonomi ini menggambarkan perkembangan aktifitas ekonomi dalam kurun waktu tertentu. Adapun peningkatan output produksi barang dan jasa tersebut terjadi apabila terdapat peningkatan permintaan baik oleh masyarakat daerah tersebut maupun luar daerah. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Tuban mengalami peningkatan dan berjalan cukup baik serta mempunyai kecenderungan terus meningkat. Pada tahun 2014 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku mencapai 44 triliun, pada tahun 2015 naik sebesar Rp. 48,68 triliun (angka sangat sementara). PDRB Atas Dasar Harga Konstan pada tahun 2014 mencapai 35,61 triliun pada tahun 2015 naik sebesar Rp. 37,46 triliun (angka sangat sementara). Berdasarkan perkembangan PDRB di atas, maka diperkirakan stabilitas ekonomi di Kabupaten Tuban dalam tahun 2015 tetap dijaga, dan diharapkan pertumbuhan ekonomi tahun 2015 tersebut dapat menumbuhkan sektor modern seperti jasa dan manufaktur, namun tetap harus dipastikan pertumbuhan juga terjadi di sektor sektor menengah ke bawah, sehingga ekonomi kerakyatan dapat terwujud. Kondisi perekonomian Kabupaten Tuban pada tahun 2015 secara umum menunjukkan suatu peningkatan dibanding keadaan pada tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan adanya beberapa kebijakan pemerintah yang Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 10

20 lebih mengedepankan pada perekonomian rakyat, diantaranya sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mendapat perhatian yang lebih. Kebijakan pemberian pinjaman lunak dengan tingkat suku bunga kredit yang rendah bagi pengusaha mikro, kecil dan menengah (UKM) tersebut. Namun demikian harus tetap diwaspadai kecenderungan kenaikan harga minyak dunia dan ancaman krisis global serta turunnya nilai rupiah dengan meningkatkan kemandirian perekonomian masyarakat dan terus menggali potensi ekonomi yang ada di wilayah Kabupaten Tuban. 1) Struktur Ekonomi Kabupaten Tuban Kondisi ekonomi suatu daerah secara umum dapat dilihat dari angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), investasi, inflasi, pajak dan retribusi, pinjaman dan pelayanan bidang ekonomi. Angka PDRB merupakan gambaran mengenai nilai tambah bruto yang dihasilkan unit-unit produksi pada suatu daerah dalam periode tertentu, sehingga perkembangan nilai PDRB merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunan pada suatu daerah. Besaran angka PDRB Kabupaten Tuban selama kurun waktu tahun 2014 dan tahun 2015 baik ADHB maupun ADHK menunjukkan adanya peningkatan, untuk PDRB ADHB dari ,94 juta rupiah pada tahun 2014 meningkat 7,52% mejadi ,66 juta rupiah pada tahun Sedangkan PDRB ADHK dari ,58 juta rupiah pada tahun 2014 Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 11

21 meningkat 5,17% menjadi ,31 juta rupiah di tahun ) Pertumbuhan Ekonomi Tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan yang dihitung dari PDRB merupakan ratarata tertimbang dari tingkat pertumbuhan sektoralnya, yang mana apabila sebuah sektor mempunyai kontribusi yang besar dan sektor tersebut mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi maka sektor tersebut akan menjadi lokomotif dari pertumbuhan ekonomi secara total. Secara umum perekonomian Kabupaten Tuban pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2014 yakni dari 5,24 menjadi 5,17 pada tahun Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator ekonomi yang bersifat makro, sehingga penurunan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tuban tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian nasional dan regional. Dimana selama tahun 2015 laju pertumbuhan ekonomi nasional dan regional juga mengalami penurunan dibanding tahun Disamping itu juga kebijakan moneter dan fiskal yang diambil oleh pemerintah sangat dominan pengaruhnya terhadap kondisi perekonomian daerah, diantara kebijakan tersebut adalah kenaikan harga BBM dan kenaikan tarif listrik yang terjadi pada tahun 2015 yang mempunyai dampak multiplier terhadap seluruh sektor perekonomian. 3) Tingkat Perkembangan Harga Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 12

22 Untuk mengetahui tingkat perkembangan harga secara umum dari PDRB dapat dilihat dari perubahan Indeks Harga Implisit, yang menunjukkan kenaikan dan penurunan harga barang dan jasa. Peningkatan Indeks Harga Implisit menunjukkan kenaikan harga barang dan jasa, sebaliknya dengan penurunan Indeks Harga Implisit menunjukkan penurunan harga barang dan jasa. Sehingga dapat dikatakan bahwa perubahan Indeks Harga Implisit tersebut sebenarnya adalah inflasi yang didapatkan dari PDRB yang komponennya meliputi seluruh barang dan jasa yang ada dalam suatu perekonomian Bidang Kewenangan Sebagai pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Tuban, bahwa urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan Kabupaten Tuban sesuai dengan Pasal 2 ayat (1), meliputi: 1. Pendidikan; 2. Kesehatan; 3. Pekerjaan Umum; 4. Perumahan; 5. Penataan Ruang; 6. Perencanaan Pembangunan; 7. Perhubungan; 8. Lingkungan Hidup; 9. Pertanahan; 10. Kependudukan dan Catatan Sipil; 11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; 13. Sosial; Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 13

23 14. Ketenagakerjaan; 15. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; 16. Penanaman Modal; 17. Kebudayaan; 18. Kepemudaan dan Olah Raga; 19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri; 20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian; 21. Ketahanan Pangan; 22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; 23. Statistik; 24. Kearsipan; 25. Perpustakaan; 26. Komunikasi dan Informatika; 27. Pertanian dan 28. Kehutanan; 29. Energi dan Sumber Daya Mineral; 30. Pariwisata; 31. Kelautan dan Perikanan; 32. Perdagangan; dan 33. Perindustrian 34. Ketransmigrasian. Urusan Pemerintahan Kabupaten Tuban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) terdiri atas Urusan Wajib dan Urusan Pilihan. Urusan Wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Tuban berkaitan dengan pelayanan dasar. Sedangkan Urusan Pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. A. URUSAN WAJIB 1. PENDIDIKAN Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 14

24 Pembangunan Urusan Pendidikan pada tahun 2015 diarahkan dengan prioritas pada peningkatan pelayanan pendidikan anak usia dini, pendidikan non formal dan pendidikan luar biasa, penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 12 Tahun, meningkatkan/rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan, meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan mutu pendidikan, mengembangkan jangkauan pelayanan pendidikan, penyediaan dana BOS, serta pemberian/pengendalian pendidikan secara gratis khususnya bagi masyarakat miskin untuk tingkat menengah serta mengurangi Angka Putus Sekolah,. 2. KESEHATAN Pembangunan Urusan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan, mewujudkan efisiensi dan peningkatan pelayanan kesehatan, meningkatkan perilaku dan mewujudkan lingkungan yang sehat di masyarakat, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui tindakan preventif dan kuratif, rehabilitasi sarana/prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu, menyediakan obat-obatan dan pelayanan pengobatan bagi masyarakat miskin secara gratis di Puskesmas dan RSUD, meningkatkan kualitas tenaga medis disetiap wilayah serta meningkatkan manajemen sistem mutu pelayanan kesehatan. 3. PEKERJAAN UMUM Pembangunan Urusan Pekerjaan Umum diarahkan untuk pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan, pemeliharaan jalan poros desa dan kabupaten, pengembangan, pengelolaan dan rehabilitasi/normalisasi jaringan irigasi, pembangunan dan perbaikan saluran drainase dan saluran pembuang guna pengendalian banjir, serta pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur perdesaan, penyediaan sarana prasarana air bersih dan fasilitas umum kota lainnya. 4. PERUMAHAN Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 15

25 Pembangunan perumahan diarahkan untuk peningkatan saranaprasarana perumahan dan permukiman dengan, pemeliharaan lingkungan sehat melalui pembangunan sanitasi lingkungan serta bantuan rumah layak huni bagi masyarakat tidak mampu dan akibat bencana alam. 5. PENATAAN RUANG Pembangunan Penataan Ruang diarahkan untuk penyusunan dan penyediaan dokumen rencana tata ruang sesuai perkembangannya serta mengadakan pengendalian terhadap pemanfaatan ruang melalui sosialisasi Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan pelatihan pengendalian pemanfaatan tata ruang. 6. PERENCANAAN PEMBANGUNAN Pembangunan urusan Perencanaan Pembangunan diarahkan untuk meningkatkan fungsi perencanaan pembangunan daerah di bidang ekonomi, sosial budaya, prasarana wilayah dan sumber daya alam serta evaluasi pelaksanaan pembangunan sebagai acuan penyusunan perencanaan tahun berikutnya dan persiapan penyusunan RPJMD periode berikutnya. 7. PERHUBUNGAN Pembangunan Perhubungan diarahkan untuk pemeliharaan dan pembangunan sarana dan prasarana fasilitas perhubungan, peningkatan pelayanan angkutan dan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor serta pengendalian dan pengamanan lalu lintas. 8. LINGKUNGAN HIDUP Pembangunan Lingkungan Hidup diarahkan untuk pengelolaan persampahan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, perlindungan/konservasi sumber daya alam serta pengelolaan dan peningkatan kualitas sumber daya alam secara berkelanjutan. 9. PERTANAHAN Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 16

26 Pembangunan Pertanahan diarahkan untuk lebih meningkatkan pencapaian program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah serta inventarisasinya. 10. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL Pembangunan Kependudukan dan Catatan Sipil diarahkan untuk meningkatkan penataan administrasi kependudukan dan catatan sipil melalui implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dengan sistem elektronik atau E-KTP dan pemenuhan prasarananya, peningkatan pelayanan publik, pengembangan data base kependudukan serta verifikasi dan validasi data kependudukan sampai tingkat desa. 11. PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak diarahkan untuk mendukung peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan keluarga, perlindungan perempuan dan anak serta penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak, serta lebih memantapkan pelayanan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) untuk mengurangi terjadinya tindak kekerasan dan traffiking perempuan dan anak. 12. KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA Pembangunan keluarga berencana dan keluarga sejahtera diarahkan untuk pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatkan keluarga kecil berkualitas melalui program keluarga berencana dan peningkatan pelayanan kontrasepsi. 13. SOSIAL Pembangunan Sosial direncanakan melanjutkan program pemberdayaan fakir miskin, pemberdayaan, penanganan dan rehabilitasi penyandang masalah-masalah kesejahteraan sosial, pembinaan anak terlantar, pembinaan para penyandang cacat dan trauma, pembinaan dan penyantunan panti asuhan, anak terlantar dan pengentasan eks penyandang penyakit sosial serta terpeliharanya TMP Ronggolawe Tuban. Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 17

27 14. KETENAGAKERJAAN Pembangunan Ketenagakerjaan diarahkan untuk peningkatan dan perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, perlindungan dan pengembangan tenaga kerja dan lembaga ketenagakerjaan serta peningkatan hubungan industrial. 15. KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH Pembangunan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah diarahkan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi dan pengembangan keunggulan kompetitif usaha mikro kecil dan menengah serta pembinaan dan pengembangan kelembagaan dan permodalan koperasi. 16. KEBUDAYAAN Pembangunan Kebudayaan diarahkan untuk lebih mengembangkan nilai seni dan budaya daerah melalui pembinaan, pengembangan dan pementasan seni tradisional, disamping itu juga dilakukan upaya pengembangan dan ketahanan nilai budaya dengan memelihara benda dan situs cagar budaya serta menumbuh kembangkan minat generasi muda dalam mempertahankan kesenian tradisional. 17. KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA Pembangunan Kepemudaan dan Olah Raga diarahkan peningkatan peran serta pemuda, pembinaan dan pemasyarakatan olah raga melalui pengembangan organisasi-organisasi olah raga, prasarana olah raga dan penyelenggaraan even-even olahraga dengan tetap mempertahankan dan menumbuhkembangkan olah raga tradisional. 18. KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI Pembangunan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri tetap diarahkan untuk terus meningkatkan ketertiban dan kenyamanan lingkungan dan wilayah, pendidikan politik masyarakat dan pengembangan wawasan kebangsaan, meningkatkan kesiapsiagaan Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 18

28 masyarakat dan penanganan penanggulangan korban bencana alam serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap penegakan Peraturan Daerah dan pengamanan aset vital pemerintah. 19. OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN Pembangunan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian tetap diarahkan untuk lebih meningkatkan fungsi koordinasi dan pengawasan, pembinaan penyelenggaran pemerintah desa, peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah, peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah, penataan kelembagaan daerah, peningkatan pengelolaan, pengawasan dan pengendalian keuangan daerah dan barang daerah, peningkatan sarana prasarana bidang hukum, penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan pemantapan pelaksanaan otonomi daerah serta peningkatan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dibidang Kepegawaian diarahkan untuk lebih meningkatkan sistem pembinaan dan pengembangan aparatur daerah, meningkatkan kualitas dan disiplin sumber daya aparatur daerah. 20. KETAHANAN PANGAN Pembangunan Ketahanan Pangan diarahkan untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah melalui peningkatan penerapan teknologi tepat guna untuk peningkatan produksi dan penanganan pasca panen, peningkatan produksi hasil pertanian/perkebunan, peningkatan sarana prasarana produksi pertanian/perkebunan, pengembangan sumber pangan alternatif, penguatan cadangan pangan dan penganekaragaman konsumsi pangan yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani. 21. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 19

29 Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tetap diarahkan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat perdesaan dan kapasitas aparatur pemerintah desa, peningkatan partisipasi masyarakat desa dalam pelaksanaan pembangunan desa, pengembangan lembaga ekonomi masyarakat perdesaan dan kapasitas kelembagaan masyarakat serta, menumbuhkan swadaya masyarakat dalam pembangunan. 22. STATISTIK Pembangunan Statistik diarahkan untuk pengembangan data dan informasi statistik melalui pengumpulan, kompilasi, pengolahan dan analisis data statistik guna menyusun dokumen perencanaan dan hasil pembangunan guna mendukung perencanaan pembangunan daerah yang tepat dan akurat. 23. KEARSIPAN Pembangunan kearsipan tetap diarahkan untuk lebih memperbaiki sistem administrasi kerasipan, penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah, peningkatan kualitas pelayanan dan pemeliharaan sarana prasarana kearsipan serta peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dibidang kearsipan. 24. KOMUNIKASI DAN INFORMASI Pembangunan Komunikasi dan Informasi tetap diarahkan untuk pengembangan dan penyebarluasan jaringan informasi dan komunikasi pembangunan daerah, kerjasama informasi dengan mass media di daerah serta pembentukan dan sosialisasi PPID. 25. PERPUSTAKAAN Pembangunan perpustakaan diarahkan untuk pengembangan budaya baca masyarakat, peningkatan pelayanan perpustakaan daerah, perluasan jangkauan pelayanan perpustakaan sampai ke tingkat kecamatan dan desa diseluruh wilayah Kabupaten Tuban serta optimalisasi pemanfaatan E-Library. B. URUSAN PILIHAN Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 20

30 1. PERTANIAN Pelaksanaan pembangunan pertanian diarahkan untuk peningkatan hasil produksi pertanian, perkebunan dan peternakan beserta pemasarannya dalam arti luas, peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan, peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan pengolahan pasca panen, peningkatan sarana prasarana produksi pertanian serta perluasan areal tanam, pencegahan dan penanggulangan penyakit, pengembangan teknologi tepat guna serta pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan. 2. KEHUTANAN Pelaksanaan pembangunan Kehutanan diarahkan pada rehabilitasi hutan dan lahan kritis, pembinaan dan penertiban industri hasil hutan, pemanfaatan potensi sumber daya hutan serta upaya peningkatan peran serta masyarakat melestarikan hutan dengan mengikutsertakan dalam merehabilitasi hutan dan lahan secara berkelanjutan. 3. ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Pembangunan Energi dan Sumber daya Mineral tetap diarahkan untuk pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan dan ketenagalistrikan serta pemantauan bidang migas melalui pengawasan kegiatan penambangan, pembinaan dan penertiban penambang tanpa ijin, pemutakhiran data penambangan, reklamasi lahan pasca tambang, identifikasi dan pendataan usaha dibidang ketenagalistrikan, pembinaan penggunaan energi alternatif dan hemat energi serta pemantauan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas. 4. PARIWISATA SENI DAN BUDAYA Pelaksanaan pembangunan Pariwisata Seni dan Budaya diupayakan untuk mengembangkan jaringan dan promosi kepariwisataan, serta pemasaran dan pengembangan destinasi serta kemitraan melalui pembangunan sarana dan prasarana pariwisata dan pembinaan kesenian di daerah. Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 21

31 5. PERIKANAN DAN KELAUTAN Pembangunan Perikanan dan Kelautan dirahkan untuk peningkatan hasil-hasil produksi perikanan dan kelautan melalui pengembangan budidaya ikan dan pengembangan perikanan tangkap, pengelolaan dan pemasaran hasil perikanan, pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan, pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar serta pengembangan sarana prasarana dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. 6. PERDAGANGAN Pembangunan Perdagangan diarahkan untuk perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan, pengembangan/revitalisasi pasar daerah, pembinaan dan pengembangan pedagang kaki lima dan asongan serta pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana sistem perdagangan. 7. PERINDUSTRIAN Pembangunan Perindustrian diarahkan untuk mendukung pengembangan industri kecil dan menengah serta pengembangan sentra-sentra industri potensial dan peningkatan penerapan kemampuan teknologi industri di daerah. 8. Ketransmigrasian Pembangunan Ketransmigrasian diarahkan untuk mengarahkan penempatan transmigran di tempat tujuan transmigrasi. Tabel 1.5 Urusan Pemerintahan Kabupaten Tuban NO URUSAN WAJIB URUSAN PILIHAN 1. Pendidikan Pertanian 2. Kesehatan Kehutanan 3. Pekerjaan Umum Energi dan Sumber Daya Mineral Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 22

32 4. Perumahan Pariwisata Seni dan Budaya 5. Penataan Ruang Perikanan dan Kelautan 6. Perencanaan Pembangunan Perdagangan 7. Perhubungan Perindustrian 8. Lingkungan Hidup Ketransmigrasian 9. Pertanahan 10. Kependudukan dan Catatan Sipil 11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 13. Sosial 14. Ketenagakerjaan 15. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 16. Penanaman Modal 17. Kebudayaan 18. Kepemudaan dan Olah Raga 19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 22. Statistik 23. Kearsipan 24. Perpustakaan 25. Komunikasi dan Informatika 26. Ketahanan Pangan Sumber : Data Diolah 1.5. Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kelembagaan Pemerintah Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tuban dibentuk dengan mengacu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dengan menerapkan prinsip minim struktur kaya fungsi. Dalam tahun Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 23

33 2015 struktur organisasi Pemerintah Kabupaten Tuban, adalah sebagai berikut : (1) Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD; (2) Dinas Daerah; (3) Lembaga Teknis Daerah; (4) Kecamatan dan Kelurahan; (5) Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja; (6) Lembaga Lain (Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu) Adapun kelembagaan Pemerintah Kabupaten Tuban sampai dengan tahun 2015 sebagai berikut : 1. Sekretariat Daerah 1) Asisten Pemerintahan: a. Bagian Adminsitrasi Pemerintahan b. Bagian Hukum 2) Asisten Perekonomian dan Pembangunan a. Bagian Perekonomian, Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat b. Bagian Hubungan Masyarakat dan Media 3) Asisten Administrasi Umum a. Bagian Umum b. Bagian Perlengkapan dan Aset c. Bagian Organisasi dan Tata Laksana 2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) a. Bagian Umum b. Bagian Risalah dan Persidangan c. Bagian Keuangan 3. Sebelas Dinas Daerah terdiri dari : - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga - Dinas Kesehatan - Dinas Pekerjaan Umum Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 24

34 - Dinas Perhubungan - Dinas Sosial dan Tenaga Kerja - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil - Dinas Perekonomian dan Pariwisata - Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah - Dinas Pertanian - Dinas Pertambangan dan Energi - Dinas Perikanan dan Kelautan. 4. Lembaga Teknis Daerah terdiri dari : - Inspektorat - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah - Badan Kepegawaian Daerah - Badan Pelaksana Penyuluh dan Ketahanan Pangan - Badan Lingkungan Hidup - Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Keluarga Berencana. - Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat - Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi - RSUD Dr.R.Koesma 5. Kecamatan sebanyak 20 dan Kelurahan sebanyak 17 terdiri dari : Kecamatan : 1) Kecamatan Tuban 2) Kecamatan Semanding 3) Kecamatan Jenu 4) Kecamatan Merakurak 5) Kecamatan Palang 6) Kecamatan Widang 7) Kecamatan Plumpang 8) Kecamatan Rengel 9) Kecamatan Grabagan 10) Kecamatan Montong Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 25

35 11) Kecamatan Kerek 12) Kecamatan Soko 13) Kecamatan Parengan 14) Kecamatan Singgahan 15) Kecamatan Tambakboyo 16) Kecamatan Bancar 17) Kecamatan Senori 18) Kecamatan Bangilan 19) Kecamatan Jatirogo 20) Kecamatan Kenduruan. Kelurahan : 1) Kelurahan Kutorejo 2) Kelurahan Sidomulyo 3) Kelurahan Kebonsari 4) Kelurahan Kingking 5) Kelurahan Baturetno 6) Kelurahan Sukolilo 7) Kelurahan Ronggomulyo 8) Kelurahan Sedangharjo 9) Kelurahan Karangsari 10) Kelurahan Perbon 11) Kelurahan Latsari 12) Kelurahan Doromukti 13) Kelurahan Gedongombo 14) Kelurahan Sidorejo 15) Kelurahan Mondokan 16) Kelurahan Panyuran 17) Kelurahan Karang. 6. Satuan Polisi Pamong Praja 7. Lembaga Lain terdiri dari : - Badan Penanggulangan Bencana Daerah - Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 26

36 Seiring berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Permendagri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organsisasi Perangkat Daerah dengan tetap mempertimbangkan asas efisiensi, efektifitas dan proporsional, maka pada tahun 2008 organisasi kelembagaan perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tuban telah mengalami perubahan dan pada tahun 2015 masih diberlakukan Jumlah Pegawai / Personil Salah satu instrumen penunjang pokok pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat adalah personil/pegawai dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. Jumlah pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tuban berdasarkan data Simpeg per bulan Januari 2016 sebanyak orang yang terdiri dari : laki-laki sebanyak orang dan perempuan sebanyak orang. Dilihat dari tingkat pendidikan : SD sebanyak 218 orang, SLTP sebanyak 248 orang, SLTA sebanyak orang, Diploma sebanyak 758 orang, S1 sebanyak 5.446, S2 sebanyak 546 orang dan S3 sebanyak 3 orang. Tabel Jumlah PNSD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tuban Berdasarkan Instansi dan Golongan Kepangkatan Tahun 2015 Golongan Kepangkatan No Satuan Kerja GOL I GOL II GOL III GOL IV Jumlah Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Badan Kepegawaian Daerah Inspektorat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 6 Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 27

37 Golongan Kepangkatan No Satuan Kerja GOL I GOL II GOL III GOL IV Jumlah Pemdes Dan KB 7 Badan Lingkungan Hidup Badan Pelaksanaan Penyuluh Dan Ketahanan Pangan 9 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Badan Perijinan Pelayanan Terpadu Dinas Pekerjaan Umum Dinas Kesehatan Dinas Perhubungan Dinas Pertanian Dinas Perekonomian Dan Pariwisata Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil 17 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Dinas Perikanan Dan Kelautan Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I Dinas Pertambangan Dan Energi Kantor Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja Kantor Perpustakaan, Kearsipan Dan Dokumentasi Rsud Dr R. Koesma Kantor Camat Tuban Kantor Camat Palang Kantor Camat Semanding Kantor Camat Widang Kantor Camat Jenu Kantor Camat Tambakboyo Kantor Camat Bancar Kantor Camat Merakurak Kantor Camat Kerek Kantor Camat Montong Kantor Camat Senori

38 Golongan Kepangkatan No Satuan Kerja GOL I GOL II GOL III GOL IV Jumlah Kantor Camat Singgahan Kantor Camat Bangilan Kantor Camat Jatirogo Kantor Camat Kenduruan Kantor Camat Parengan Kantor Camat Soko Kantor Camat Plumpang Kantor Camat Rengel Kantor Camat Grabagan JUMLAH TAHUN Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2015 Pendahuluan - LkjIP Kabupaten Tuban 2015 I - 29

39 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Tahun Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan program Kepala Daerah. Perencanaan strategis juga merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis,baik lokal, nasional maupun global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. RPJMD Kabupaten Tuban Tahun merupakan Dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah. RPJMD secara sistematis mengedepankan isu isu lokal, yang diterjemahkan kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan. Perencanaan - LKjIP Kabupaten Tuban 2015 II - 30

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

BUPATI TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI TUBAN PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah 1.3.2. Gambaran Umum Demografis 1.3.3.

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan 1 Menanggulangi kemiskinan secara 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan terpadu dan berkelanjutan Sembilan Tahun 2 Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, RSUD Dr. Soeroto 3 Program

Lebih terperinci

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012 Misi 1 163 358,829,768,129 302,555,469,461 84.32% Urusan Pendidikan 79 233,617,961,655 200,628,537,308 85.88% 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini 5 1,300,000,000 1,275,743,850 98.13% 2 Program Wajib Belajar

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN Upaya untuk mewujudkan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan dari setiap misi daerah Kabupaten Sumba Barat

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja NO NAMA SKPD HALAMAN 1 SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar 2 2 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Denpasar 3 3 SKPD : RSUD Wangaya Kota Denpasar 4 4 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar

Lebih terperinci

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , , Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis dan Demografis... 4 2. Perkembangan Indikator Pembangunan Jawa Barat...

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasinya sistem e-government menuju smart

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Pada Tahun 2014, rencana program dan kegiatan prioritas daerah adalah: Program indikatif prioritas daerah 1 : Agama dan syariat islam. 1. Program Peningkatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1. INDIKASI DAN PROGRAM PRIORITAS Program prioritas perlu ditetapkan untuk mengarahkan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Agus Bastian,

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 29 Desember 2016 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, pada tanggal 9 Januari 2012 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan Umum adalah arahan strategis yang berfungsi sebagai penunjuk arah pembangunan Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk jangka panjang. Kebijakan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH A. KEBIJAKAN UMUM Pembangunan Daerah harus didasarkan pada sasaran tertentu yang hendak dicapai; untuk itu, kebijakan yang dibuat dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013 TANJUNGPANDAN, MARET 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016 PERANGKAT DAERAH TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA 2016 DAERAH ========================================== SEKRETARIS DAERAH JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PEMERINTAHAN ASISTEN EKONOMI, PEMBANGUNAN, DAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

VISI : TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS

VISI : TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Arah Kebijakan 1 Mewujudkan sumber daya manusia Bangkalan yang agamis, produktif, berkualitas dan berdaya saing kualitas sumber daya manusia agar berdaya saing,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR HAL i iv vi vii BAB I PENDAHULUAN I - 1 1.1 DASAR HUKUM I - 4 1.2 GAMBARAN UMUM DAERAH I - 3 1. Kondisi Geografis Daerah I - 5 2. Batas Administrasi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014 LAMPIRAN I.5. : PERATURAN DAERAH BANYUWANGI NOMOR : 04 Tahun 2015 TANGGAL : 22 JULI 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAMPIRAN I PERATURAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH STAF AHLI 1. STAF AHLI HUKUM, POLITIK DAN PEMERINTAHAN 2. STAF AHLI EKONOMI, DAN PEMBANGUNAN 3. STAF AHLI KEMASYARAKATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN A. Indikasi Rencana Program Prioritas RPJMD Kabupaten Pati tahun 2012 2017 merupakan penjabaran dari RPJPD Kabupaten Pati Tahun

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN Prioritas pembangunan Kabupaten Lingga Tahun diselaraskan dengan pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan amanat dari Peraturan

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 REKAPITULASI HASIL EVALUASI PROGRAM PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 KETERSEDIAAN RPJMD RKPD 1 01 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini 1 1 1 1 1 1 1 1 01 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I. Bogor. Kota. Laporan. Pemerintah. daerah mengerahkann. Karena. tata kelola. banyak kelebihbaikan. pemerintahan. masyarakat. yang.

BAB I. Bogor. Kota. Laporan. Pemerintah. daerah mengerahkann. Karena. tata kelola. banyak kelebihbaikan. pemerintahan. masyarakat. yang. BAB I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme telah secara tegas mengamanatkan tata kelola

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 No Prioritas Daerah Sasaran Program SKPD 1 Peningkatan Mutu Pendidikan - Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan anak usia sekolah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN TABEL 3.2 MATRIKS NO 1. Pemantapan Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk Pertanian 1 Peningkatan peluang usaha dibidang agribisnis 2 Peningkatan ketahanan pangan pertanian 3 Peningkatan sarana dan prasarana

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1 Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sanggau sebagai salah satu penyelenggara pemerintahan di daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BALANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 15 September 2014 Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH LAMPIRAN 1 BUPATI BANYUWANGI WAKIL BUPATI BANYUWANGI DAERAH STAF AHLI KELOMPOK JABATAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DAN

Lebih terperinci

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014

REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 REKAPITULASI REALISASI PER PROGRAM BELANJA LANGSUNG APBD KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2014 BULAN : NOPEMBER 2014 NO 1 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA OLAHRAGA, PARIWISATA DAN 46.877.699.625,00 82,74 20.845.634.092,00

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...I.

BAB I PENDAHULUAN...I. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1 BAB I PENDAHULUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 I - 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang erselenggaranya Tata Pemerintahan yang baik good governance merupakan prasyarat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 2 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KOTA BOGOR

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 2 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KOTA BOGOR LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 2 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KOTA BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, semakin membuka kesempatan yang cukup luas bagi daerah untuk mewujudkan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab,

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi dan Arah Kebijakan dan Dalam rangka pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan sasaran, penyusunan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan. adalah langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan dirumuskan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 821 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN SERANG DITERBITKAN OLEH BAGIAN ORGANISASI

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 8 TAHUN 2008 TANGGAL : 24 JUNI 2008 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH WALIKOTA WAKIL WALIKOTA

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 21 Oktober 2013 Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi bagian kunci dalam proses penyelenggaraan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lombok Utara tentang

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Dengan memperhatikan target capaian Indikator Kinerja Utama yang termuat dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 dan capaian tahun 2014 maka ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB I RENCANA KERJA TAHUN 2016

BAB I RENCANA KERJA TAHUN 2016 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I RENCANA KERJA TAHUN 2016 1. TUJUAN DAN

Lebih terperinci

A. PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

A. PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 1. Latar Belakang Dengan adanya Peraturan Presiden RI Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 - PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KaT A BLITAR KOTABUTAR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan akuntabel serta berorientasi pada

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci