INOVASI DAN INOVATOR APARATUR SEBAGAI INOVATOR DAN CHANGE AGENT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INOVASI DAN INOVATOR APARATUR SEBAGAI INOVATOR DAN CHANGE AGENT"

Transkripsi

1 INOVASI DAN INOVATOR APARATUR SEBAGAI INOVATOR DAN CHANGE AGENT 1

2 MODEL PENGEMBANGAN INOVASI NILAI- NILAI DAN SISTEM SOSIAL BERPIKIR KREATIF INOVA TIVE NESS MERESPONS PERUBAHAN INOVASI ADVANTAGE; COMPATIBILITY; TRIALABILITY; OBSERVABILITY; COMPLEXITY; COMPLEXITY 2

3 KARAKTERISTIK NILAI BUDAYA MASYARAKAT MODEREN NILAI TEORI 1.ANALITIS 2.RASIONAL 3ILMIAH 3.ILMIAH 4.TEKNOLOGIS 5. EFISIEN NILAI SOSIAL 1.EDUKATIF 2.EXPERTISE 3.PRESTATIF 4INDIVI 4.INDIVI DUALISTIS 3

4 SISTEM SOSIAL A SOCIAL SYSTEM IS DEFINED AS A SET OF INTERRELATED UNITS THAT ARE ENGAGED IN JOINT PROBLEM SOLVING TO ACCOMPLISH A COMMON GOAL. THE MEMBERS SOF UNITS SOF ASOCIAL SYSTEM MAY BE INDIVIDUALS, INFORMAL GROUPS, ORGANIZATIONS, AND/OR SUBSYSTEMS ( Rogers,1983:14) 4

5 INOVASI AN INOVATION IS AN IDEA, PRACTICE, OR SUBJECT THAT IS PERCEIVED AS NEW BY AN INDIVIDUAL OR OTHER UNIT OF ADOPTION. IT MATTERS LITTLE, SO FAR AS HUMAN BEHAVIOR IS CONCERNED, WHETHER OR NOT AN IDEA IS OBJECTIVELY NEW AS MEASURED BY THE LAPSE OF TIME SINCE IT FIRST USE OR DISCOVERY. 5

6 TIPE TIPE INOVASI (Robert Hisrich) Breakthrough innovation Uniqueness Of innovation Technological innovation Ordinary innovation The number of innovations Introduced. 6

7 Inovativeness (Everett Rogers) innovativeness is the degree to which an individual or other unit of adoption is relatively earlies in adopting new ideas than the other members of the system. 7

8 KREATIVITAS (APPLETON) Kreativitas adalah daya manusia untuk menciptakan hal baru dengan merubah relasi dan dengan demikian membangkitkan korelasi baru memperluas cakrawalanya tidak hanya dihadirkan dalam ide-ide tapi dalam arti sepenuhnya yang umumnya dapat ifasilitasi dengan pemikiran yang sadar. Bahwa ada kemampuan/ketidak mampuan yang tidak disadari dan yang disadari 8

9 PROSES KREATIF PROSES MENTAL DIMANA PENGALAMAN MASA LAMPAU DIKOMBINASIKAN DAN DIKOMBINASIKAN KEMBALI, UMUMNYA DENGAN BRBRRAPA DISTORSI DALAM BENTUK TERTENTU SEHINGGA MEMUNNCULKAN POLA POLA BARU, KONFIGURASI BARU, ATURAN BARU, SEHINGGA MUNCUL PEMECAHAN YANG LEBIH BAIK YANG DIBUTUHKAN MANUSIA. 9

10 KREATIVITASDALAM PEMECAHAN MASALAH DAN PERENCANAAN E (EVANS, TERJ.) KETERAMPILAN DALAM SEBUAH SUBYEK DALAM SEBUAH SITUASI PILIHAN UNTUK MEMODIFIKASI HALANGAN-HALANGAN YANG TIMBUL DARI DALAM DIRI SENDIRI /ORGANISASI YANG MEMUNGKINKANNYA UNTUK MENYELEKSI CARA BERTINDAK ATAU MEMBUAHKAN HASIL, LEBIH EFISIEN, /BERNILAI BAGINYA /BAGI ORGANISASI DARIPADA YANG PERNAH DIPILIHNYA. 10

11 BAGAIMANA KONDISI ORGANISASI ANDA? MANA KREATIVITAS ANDA DALAM PEMECAHAN MASALAH DAN APA RENCANA PENINGKATAN KINERJA ANDA? BANYAK KELUHAN MASYARAKAT? BELUM ADA STANDARD KUALITAS? KESALAHAN DAN PENUNDAAN PEKERJAAN? WAKTU KERJA TIDAK EFISIEN? KUALITAS PELATANAN RENDAH? TINGKAT ABSENSI PEGAWAI RENDAH? BIAYA LEMBUR TINGGI? TINGKAT KECELAKAAN TINGGI? TERLALU SERING MUTASI PEGAWAI? BIAYA PEMELIHARAAN MAHAL? PROSES PELAYANAN /PRODUKSI SERING TERHAMBAT?. SURAT-MENYURAT TIDAK LANCAR? 11

12 BAGAIMANA KONDISI ORGANISASI ANDA? MANA KREATIVITAS ANDA DALAM PEMECAHAN MASALAH DAN APA RENCANA PENINGKATAN KINERJA ANDA? LANJUTAN KOMUNIKASI TIDAK LANCAR? PENGETAHUAN TENTANG ATURAN RENDAH? GAGAL MENTAATI ATURAN? PERALATAN BANYAK YANG RUSAK? SIKAP MEREMEHKAN PEKERJAAN KECIL PADAHAL PENTING? DSB,DSB 12

13 KESEPAKATAN BERSAMA PENINGKATAN KINERJA KREATIF Kami, kelompok Pemerintah Kabupaten Kupang bersepakat dan bertekad bulat untuk dengan segala pemikiran dan penuh kesadaran, serta mengerahkan segala daya, dan dana untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang telah disepakati merupakan hal prioritas sbb Dst. Bahwa segala upaya diatas tiada lain dilakukan k guna peningkatan kinerja dan kesejahteraan seluruh warga Kabupaten Kupang Khususnya dan seluruh bangsa pada umumnya. Kami yang bersepakat: Saksi-saksi: 13

14 Tahapan penyajian Intro perkenalan Info kondisi umum adm negara, dan isu strategis Penekanan aparatur sebagai change agent, inovator menghasilkan ide-ide /inovasi Pengertian inovasi dan tipe inovasi, yang memerlukan daya inovatif sebagai hasil daya pikir yang kreatif Penjelasan tentang berfikir kreatif dan aplikasinya dalam pemecahan masalah serta rencana peningkatan kinerja Tes kreativitas (bahan terlampir) Lontaran Tantangan kreativitas Peserta diminta mengidentifikasi apa yang dirasakan dan dorongan kebutuhan perbaikan. (kerja kelompok) Penyusunan kesepakatan bersama Peningkatan kinerja kreatif Ulasandan refleksi 14

PENDIDIKAN. Oleh : Suyantiningsih, M.Ed. Jur. KTP FIP

PENDIDIKAN. Oleh : Suyantiningsih, M.Ed. Jur. KTP FIP PENDIDIKAN Oleh : Suyantiningsih, M.Ed. Jur. KTP FIP DEFINISI Difusi adalah proses inovasi yang dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu kepada anggota sistem sosial Komunikasi adalah sebuah proses

Lebih terperinci

Konsep Dasar Pembaharuan Pendidikan Taman Kanak-kanak

Konsep Dasar Pembaharuan Pendidikan Taman Kanak-kanak Modul 1 Konsep Dasar Pembaharuan Pendidikan Taman Kanak-kanak Drs. M. Solehuddin, M.Pd., M.A. S PENDAHULUAN eiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, bidang pendidikan Taman Kanak-kanakpun

Lebih terperinci

Everett M. Rogers (1983: 11) mendefinisikan inovasi sebagai:

Everett M. Rogers (1983: 11) mendefinisikan inovasi sebagai: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan suatu lingkungan dinamis yang didalamnya menyangkut orang, barang/benda, dan sistem pengelolaan. Yang dimaksud orang termasuk guru

Lebih terperinci

Praktikum Perilaku Konsumen

Praktikum Perilaku Konsumen Modul ke: Praktikum Perilaku Konsumen Difusi dan Inovasi Konsumen Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ade Permata Surya, S.Gz., MM. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Definisi Inovasi dan Difusi Inovasi

Lebih terperinci

TOPIK SEMBILAN. Drs. Rudi Susilana, M.Si Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan - FIP - UPI

TOPIK SEMBILAN. Drs. Rudi Susilana, M.Si Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan - FIP - UPI TOPIK SEMBILAN TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan konsep divusi dan inovasi Mengidentifikasi ciri-ciri inovasi Mendeskripsikan masing-masing komponen inovasi Menganalisis sifat-sifat inovasi Menjelaskan inovasi

Lebih terperinci

ELEMEN DIFUSI. Yogi Suwarno.

ELEMEN DIFUSI. Yogi Suwarno. ELEMEN DIFUSI Yogi Suwarno www.difusiinovasi.co.cc Difusi Diffusion is the process by which (1) an innovation (2) is communicated through certain channels (3) over time (4) among the members of a social

Lebih terperinci

Dalam konteks difusi inovasi menuju adopsi final itulah Rogers (1983) menawarkan karakteristik yang dapat membantu mengurangi ketidakpastian tentang

Dalam konteks difusi inovasi menuju adopsi final itulah Rogers (1983) menawarkan karakteristik yang dapat membantu mengurangi ketidakpastian tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori difusi inovasi yang dikembangkan Everett M Rogers dikenal luas sebagai teori yang membahas keputusan inovasi. Melalui buku Diffusion of Innovation (DOI), Rogers

Lebih terperinci

DIFUSI INOVASI. Agustina Bidarti Fakultas Pertanian Unsri

DIFUSI INOVASI. Agustina Bidarti Fakultas Pertanian Unsri DIFUSI INOVASI M ETODE PENGEMBANGAN PARTISIPATIF Agustina Bidarti Fakultas Pertanian Unsri Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Adopsi 1. Sifat inovasi (keuntungan relatif, kompabilitas, kompleksitas, triabilitas,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi 107 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan kajian dan hasil analisa data pada penelitian yang berjudul Pengaruh Motivasi Berprestasi Dan Prestasi Belajar Terhadap Kesiapan Berwirausaha

Lebih terperinci

Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah (problem Based Learning)

Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah (problem Based Learning) Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah (problem Based Learning) Model pembelajaran berbasis masalah adalah pendekatan pembelajaran PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING / PBL) Langkah

Lebih terperinci

HAND-OUT MATAKULIAH INOVASI DAN DIFUSI PENDIDIKAN. (Suyantiningsih, M.Ed.)

HAND-OUT MATAKULIAH INOVASI DAN DIFUSI PENDIDIKAN. (Suyantiningsih, M.Ed.) HAND-OUT MATAKULIAH INOVASI DAN DIFUSI PENDIDIKAN (Suyantiningsih, M.Ed.) PENDAHULUAN Dalam sejarah Amerika Serikat, teori difusi inovasi telah ada sejak tahun 1950-an. Dalam konteks sejarah yang dimaksud,

Lebih terperinci

THEORY (IDT) DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

THEORY (IDT) DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Seminar Nasional Sains dan Aplikasi Komputasi (SENSAI.OM), 25 September 2013 ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGIINFORMASI MENGGUNAKAN PENEKATAN INNOVATION AND DIFFUSION THEORY (IDT) DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE

Lebih terperinci

SIKAP KETUA RT/RW TERHADAP PENGGUNAAN APLIKASI QLUE DENGAN TEORI DIFUSI INOVASI (STUDI KASUS PADA KETUA RT/RW DI WILAYAH KELURAHAN TEBET TIMUR)

SIKAP KETUA RT/RW TERHADAP PENGGUNAAN APLIKASI QLUE DENGAN TEORI DIFUSI INOVASI (STUDI KASUS PADA KETUA RT/RW DI WILAYAH KELURAHAN TEBET TIMUR) SIKAP KETUA RT/RW TERHADAP PENGGUNAAN APLIKASI QLUE DENGAN TEORI DIFUSI INOVASI (STUDI KASUS PADA KETUA RT/RW DI WILAYAH KELURAHAN TEBET TIMUR) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERAN PUSTAKAWAN PERGURUAN TINGGI MELALUI PROGRAM DIFUSI INFORMASI IPTEK KE MASYARAKAT

PENINGKATAN PERAN PUSTAKAWAN PERGURUAN TINGGI MELALUI PROGRAM DIFUSI INFORMASI IPTEK KE MASYARAKAT PENINGKATAN PERAN PUSTAKAWAN PERGURUAN TINGGI MELALUI PROGRAM DIFUSI INFORMASI IPTEK KE MASYARAKAT Wahid Nashihuddin Pustakawan Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah LIPI Gedung A PDII-LIPI, Jl.Jend.Gatot

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sayuran sehingga potensi produk sayuran memiliki peluang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. sayuran sehingga potensi produk sayuran memiliki peluang besar untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara tropis memiliki potensi untuk menghasilkan aneka macam sayuran sehingga potensi produk sayuran memiliki peluang besar untuk dikembangkan. Sayur-sayuran merupakan

Lebih terperinci

PERILAKU ORGANISASI MODUL 01

PERILAKU ORGANISASI MODUL 01 MODUL 01 Program Studi Manajemen Universitas Pembangunan Jaya 2013 Pendahuluan Endang Pitaloka, ME Organisasi adalah satuan/unit sosial yang memiliki fungsi, terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Difusi Inovasi 2.1.1. Pengertian Difusi dan Inovasi Difusi Inovasi terdiri dari dua padanan kata yaitu difusi dan inovasi. Rogers (1983) mendefinisikan difusi sebagai proses

Lebih terperinci

INOVASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

INOVASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN Masrifa Hidayani, Inovasi Administrasi Pendidikan 29 INOVASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN Masrifa Hidayani Abstract: The practice of reform or innovation in the field of educational administration in a country

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERDASARKAN PADA KATEGORI ADOPTER Oleh Ir. Gede Sedana, M.Sc. MMA Dosen Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra ABSTRAK

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERDASARKAN PADA KATEGORI ADOPTER Oleh Ir. Gede Sedana, M.Sc. MMA Dosen Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra ABSTRAK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERDASARKAN PADA KATEGORI ADOPTER Oleh Ir. Gede Sedana, M.Sc. MMA Dosen Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra ABSTRAK Pembagian anggota sistem sosial ke dalam kelompok-kelompok

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK INOVASI PENDIDIKAN DI PERGUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM Abdul Munib FAI Universitas Islam Madura Pamekasan

KARAKTERISTIK INOVASI PENDIDIKAN DI PERGUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM Abdul Munib FAI Universitas Islam Madura Pamekasan KARAKTERISTIK INOVASI PENDIDIKAN DI PERGUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM Abdul Munib FAI Universitas Islam Madura Pamekasan pon.ireng@gmail.com Abstract The development of education, as well as the world of

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Modul ke: 9 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Model Dampak / Pengaruh Komunikasi Massa Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KREATIVITAS DAN SIKAP SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI BELAJAR PADA JURUSAN LISTRIK DI SMK NEGERI 2 BITUNG

HUBUNGAN KREATIVITAS DAN SIKAP SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI BELAJAR PADA JURUSAN LISTRIK DI SMK NEGERI 2 BITUNG ISSN 2087-3581 HUBUNGAN KREATIVITAS DAN SIKAP SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI BELAJAR PADA JURUSAN LISTRIK DI SMK NEGERI 2 BITUNG ABSTRACT James Sumayku 1 Creativity and the

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Inovatif Kerja 1. Definisi Perilaku Inovatif Kerja West dan Farr (dalam West, 2006) mengatakan inovasi bisa diartikan sebagai pengenalan dan pengaplikasian ide, proses,

Lebih terperinci

Pendahuluan. Inovasi, teknologi dan temuan baru atau introduksi sesuatu belum tentu langsung

Pendahuluan. Inovasi, teknologi dan temuan baru atau introduksi sesuatu belum tentu langsung Pendahuluan Inovasi, teknologi dan temuan baru atau introduksi sesuatu belum tentu langsung diterima oleh petani. Kajian adopsi dan difusi inovasi pertanian penting dilakukan untuk mendapatkan strategi

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah : Kean Kode/SKS : KP 418 / 2 Semester : 3 Kelompok Mata Kuliah : MKPP Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat : - Dosen/Kode : Prof.Dr.H.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Berpikir Kreatif Kreativitas seringkali dianggap sebagai sesuatu keterampilan yang didasarkan pada bakat alam, dimana hanya mereka yang berbakat saja yang bisa menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada pelajaran Fisika di SMP Negeri 3 Satu Atap Pangkalan Susu, belum

BAB I PENDAHULUAN. pada pelajaran Fisika di SMP Negeri 3 Satu Atap Pangkalan Susu, belum 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan guru selama ini, khususnya pada pelajaran Fisika di SMP Negeri 3 Satu Atap Pangkalan Susu, belum memaksimal pengintegrasian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dirasa baru oleh individu atau unit adopsi lain. Sifat dalam inovasi tidak hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dirasa baru oleh individu atau unit adopsi lain. Sifat dalam inovasi tidak hanya 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Inovasi Rogers (2003) mengartikan inovasi sebagai ide, praktik atau objek yang dirasa baru oleh individu atau unit adopsi lain. Sifat dalam inovasi tidak hanya pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Program Food Safety Masuk Desa (FSMD) 2.1.1 Keamanan Pangan (Safety Food) Keamanan pangan (safety Food) diartikan sebagai kondisi pangan aman untuk dikonsumsi. Keamanan pangan

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Hubungan Karakteristik Inovasi Terhadap Adopsi Inovasi Program Pelatihan Kerajinan Sampah The Relationship Between Innovation Characteristics and Innovation

Lebih terperinci

KONSEP UMUM PSIKOLOGI BELAJAR PAI

KONSEP UMUM PSIKOLOGI BELAJAR PAI KONSEP UMUM PSIKOLOGI BELAJAR PAI PSIKOLOGI BELAJAR Adalah ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip perilaku manusia dalam penerapannya bagi belajar dan pembelajaran Psikologi Belajar memberi kontribusi bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian Subjek penelitian ini dilakukan terhadap pengusaha gitar lokal di Bandung. Subjek penelitian ditentukan dengan cara mencari pengusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya pelayanan sosial kemanusiaan, secara faktual pelayanan rumah sakit telah

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya pelayanan sosial kemanusiaan, secara faktual pelayanan rumah sakit telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap rumah sakit ingin berhasil dalam mewujudkan tujuannya, antara lain menjaga kelangsungan hidup rumah sakit untuk jangka waktu yang tidak terbatas, akibatnya

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI KONTEKS BUDAYA DAN MASYARAKAT

TEORI KOMUNIKASI KONTEKS BUDAYA DAN MASYARAKAT PENYEBARAN INFORMASI DAN PENGARUH Teori Komunikasi-1, Sesi 14 Hipotesis Dua Langkah Lazarsfeld TEORI KOMUNIKASI KONTEKS BUDAYA DAN MASYARAKAT PENYEBARAN INFORMASI DAN PENGARUH: Hipotesis Dua Langkah Lazarsfeld

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari

Lebih terperinci

1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN

1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1 Pertanyaan: 2 1. Apakah arti psikologi? 2. Apa arti pendidikan? 3. Apa arti Psikologi Pendidikan? PENGERTIAN PSIKOLOGI 3 the scientific study of mind and behavior (or behavior and

Lebih terperinci

HUBUNGAN DIALOG KREATIF DENGAN PENGALAMAN HISTORIS SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SEJARAH

HUBUNGAN DIALOG KREATIF DENGAN PENGALAMAN HISTORIS SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SEJARAH Hubungan Dialog Kreatif dengan Pengalaman Historis Siswa, Adhitya 1 HUBUNGAN DIALOG KREATIF DENGAN PENGALAMAN HISTORIS SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SEJARAH Adhitya Rol Asmi. FKIP Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Service mempunyai banyak karakteristik seperti, bersifat intangible dan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Service mempunyai banyak karakteristik seperti, bersifat intangible dan BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Pengertian Service Service atau layanan sekarang ini sudah sangat berbeda dengan layanan tradisional yang dulu pernah ada. Layanan sekarang ini lebih bersifat cepat, tanggap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, pendidikan merupakan ujung tombak pengembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, pendidikan merupakan ujung tombak pengembangan sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, pendidikan merupakan ujung tombak pengembangan sumber daya manusia yang diharapkan berperan aktif dalam peningkatan kualitas dan kuantitas. Upaya

Lebih terperinci

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM. 01Fakultas FASILKOM. Matsani, S.E, M.M. Program Studi SISTEM INFORMASI Modul ke: 01Fakultas FASILKOM KEWIRAUSAHAAN PENDAHULUAN DAN GAMBARAN UMUM Matsani, S.E, M.M Program Studi SISTEM INFORMASI DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAAN Menurut Thomas W. Zimmerer, Kewirausahaan adalah hasil

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Inovasi dan Kreativitas. Taufan Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Kewirausahaan. Inovasi dan Kreativitas. Taufan Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: Kewirausahaan Inovasi dan Kreativitas Fakultas Ilmu Komunikasi Taufan Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Program Studi Hubungan Masyarakat dan Penyiaran Kisah Sukses Teh Botol Sosro Kisah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN SEMBORO 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER TAHUN AJARAN 2014/2015 Wiwik Kusumawat 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penggunaan ponsel (telepon seluler) bukan lagi sekadar gaya hidup,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penggunaan ponsel (telepon seluler) bukan lagi sekadar gaya hidup, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, penggunaan ponsel (telepon seluler) bukan lagi sekadar gaya hidup, tetapi sudah menjadi suatu kebutuhan manusia dalam setiap aktivitasnya. Dalam perkembangannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah hal paling penting dalam kehidupan yang merupakan salah satu kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan, serta sikap dan perilaku positif

Lebih terperinci

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1

PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1 LITERATUR Gage, N.L ; David C Berliner. 1998. EDUCATIONAL PSYCHOLOGY. 6 th Edition. New York : Houghton Mifflin Co. Woolfolk, Anita.2004. Educational Psychology 9 th Edition. Boston:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, matematika sebagai salah satu

Lebih terperinci

INOVASI & KREATIVITAS. disampaikan pada Pembekalan Ujian Dinas Pegawai LAN Jakarta oleh : Yogi Suwarno

INOVASI & KREATIVITAS. disampaikan pada Pembekalan Ujian Dinas Pegawai LAN Jakarta oleh : Yogi Suwarno INOVASI & oleh : Yogi Suwarno KREATIVITAS disampaikan pada Pembekalan Ujian Dinas Pegawai LAN Jakarta - 2007 One of the greatest pains to human nature is the pain of a new idea. It makes you think that

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan utama manusia, karena dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan utama manusia, karena dengan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan utama manusia, karena dengan pendidikan manusia akan berdaya dan berkarya sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

MODAL DASAR KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN 4 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD

MODAL DASAR KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN 4 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD MODAL DASAR KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN 4 KEWIRAUSAHAAN MUHAMMAD WADUD POKOK BAHASAN MODAL KEMAUAN, KEMAMPUAN DAN PENGETAHUAN MODAL INSANI MODAL KOMPETENSI MODAL KEMAUAN, KEMAMPUAN DAN PENGETAHUAN KEMAUAN

Lebih terperinci

Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Lanjut

Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Lanjut Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Lanjut Oleh : LUGTYASTYONO BN 9810500081 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM DOKTOR ILMU PENDIDIKAN S U R A K A R T A 2011 1. Apa pengertian

Lebih terperinci

PENYULUHAN PETERNAKAN Pengertian Penyuluhan. Disajikan oleh Suharyanto, S.Pt., M.Si (bahan dikompilasikan dari berbagai sumber)

PENYULUHAN PETERNAKAN Pengertian Penyuluhan. Disajikan oleh Suharyanto, S.Pt., M.Si (bahan dikompilasikan dari berbagai sumber) PENYULUHAN PETERNAKAN Pengertian Penyuluhan Disajikan oleh Suharyanto, S.Pt., M.Si (bahan dikompilasikan dari berbagai sumber) SISTEM PENYULUHAN Sistem penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanyaan yang membangun, mempertimbangkan informasi-informasi baru

BAB I PENDAHULUAN. pertanyaan yang membangun, mempertimbangkan informasi-informasi baru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, pembelajaran matematika memusatkan pada keterlibatan siswa secara aktif. Tetapi pada kenyataannya pembelajaran matematika yang dilakukan di sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia dalam menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia dalam menghadapi tantangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi globalisasi saat ini, maka sangat penting untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman. Kebutuhan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa melalui model matematika. sebagai produk yang siap pakai. Selain itu guru-guru tidak mengetahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa melalui model matematika. sebagai produk yang siap pakai. Selain itu guru-guru tidak mengetahui bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika mempunyai peranan penting dalam mengembangkan keterampilan dan kemampuan bernalar, yaitu berpikir logis, berpikir kritis, sistematis,

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dari temuan yang terdapat pada penelitian dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, adapun kesimpulan

Lebih terperinci

MAKNA KEINOVATIFAN DALAM MANAJEMEN SEKOLAH. Yayat Suharyat*

MAKNA KEINOVATIFAN DALAM MANAJEMEN SEKOLAH. Yayat Suharyat* MAKNA KEINOVATIFAN DALAM MANAJEMEN SEKOLAH Yayat Suharyat* Abstrak Inovasi merupakan sebuah pembaruan, penemuan yang baru, baik berupa gagasan, metode, alat, dan produk. Inovasi diperlukan sebagai sebuah

Lebih terperinci

by: AGB Inovasi dalam Technopreneurship

by: AGB Inovasi dalam Technopreneurship by: AGB Inovasi dalam Technopreneurship Menurut Poppy King, wirausaha muda dari Australia yang terjun ke bisnis sejak berusia 18 tahun, ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang wirausaha di bidang apapun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini semakin pesat. Manusia dituntut memiliki kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif, bernalar,

Lebih terperinci

DESAIN KURIKULUM. Farida Nurhasanah

DESAIN KURIKULUM. Farida Nurhasanah DESAIN KURIKULUM Farida Nurhasanah Pengembangan Kurikulum Disain Kurikulum Pengertian Arti; curriculum design is the outcome of a process by which the purposes of education are linked to the selection

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kewirausahaan telah lama menjadi perhatian penting dalam mengembangkan pertumbuhan sosioekonomi suatu negara (Zahra dalam Peterson & Lee, 2000). Dalam hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penindasan bangsa lain, pada era global ini harus mempertahankan. identitas nasional dalam lingkungan yang kolaboratif.

BAB I PENDAHULUAN. penindasan bangsa lain, pada era global ini harus mempertahankan. identitas nasional dalam lingkungan yang kolaboratif. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bangsa-bangsa yang pada masa lalu dibangun sebagian besar akibat penindasan bangsa lain, pada era global ini harus mempertahankan identitas nasional dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan dan pembelajaran merupakan suatu proses yang diarahkan untuk mengembangkan potensi manusia agar mempunyai dan memiliki kemampuan nyata dalam perilaku kognitif,

Lebih terperinci

Vaughan, Roger Conceptual Framework. Bournemouth University. Accessed on April 12 th 2016.

Vaughan, Roger Conceptual Framework. Bournemouth University.  Accessed on April 12 th 2016. Http://monash.edu.au Vaughan, Roger. 2008. Conceptual Framework. Bournemouth University. http://bournemouth.ac.uk. Accessed on April 12 th 2016. Merupakan suatu tulisan atau presentasi visual atas: penjelasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk kemajuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk kemajuan suatu bangsa. Dalam dunia pendidikan, kurikulum sangat berperan penting untuk pembangunan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS 8 BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Konsep Difusi Inovasi Sejumlah konsep dan teori mengenai difusi inovasi yang dirujuk dari Rogers dan Shoemaker (1971) dan Rogers (1995) yang dikemukakan dalam subbab ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pengertian Strategi Pemecahan Masalah (Problem Solving)

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pengertian Strategi Pemecahan Masalah (Problem Solving) 8 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Strategi Pemecahan Masalah (Problem Solving) Strategi Pemecahan Masalah bidang studi Matematika ini ditujukan untuk para pengajar bidang studi Matematika sebagai alternatif

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si.

PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si. PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM 2013 Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si. Disajikan dalam Pelatihan Guru MI Persis Gandok Tasikmalaya, 11 Juli 2017 Outline 1. Kecenderungan

Lebih terperinci

BERPIKIR KREATIF DAN INOVASI DI SEKTOR PUBLIK

BERPIKIR KREATIF DAN INOVASI DI SEKTOR PUBLIK BERPIKIR KREATIF DAN INOVASI DI SEKTOR PUBLIK DIKLATPIM TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA Jakarta 15 Januari 2014 TIM FASILITATOR INOVASI LAN - RI POKOK PEMBAHASAN POKOK PEMBAHASAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi berbagai permasalahan yang sangat mendasar, terutama dalam upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi berbagai permasalahan yang sangat mendasar, terutama dalam upaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telah lebih setengah abad Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya tetapi berbagai permasalahan yang sangat mendasar, terutama dalam upaya mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perusahaan menyadari akan pentingnya sumber daya manusia. Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh sumber daya yang ada di dalamnya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research). Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan IPTEK yang terus menerus berkembang membawa manusia pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus mengembangkan diri agar

Lebih terperinci

Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Menggunakan Pendekatan Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM)

Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Menggunakan Pendekatan Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM) Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi Menggunakan Pendekatan Innovation and Diffusion Theory (IDT) dan Technology Acceptance Model (TAM) 1) Slamet Erma Yudi, 2) Johan J.C. Tambotoh Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada buku pedoman pengembangan silabus matematika Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN. Pada buku pedoman pengembangan silabus matematika Sekolah Menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada buku pedoman pengembangan silabus matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP), kurikulum berbasis kompetensi, didefinisikan matematika sekolah atau matematika sebagai

Lebih terperinci

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 11 SM III

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 11 SM III Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 11 SM III 2017-2018 JENIS DAN TIPE KEPUTUSAN Mahasiswa dapat memahami jenis dan tipe

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 19 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Prima Tani merupakan salah satu program Badan Litbang Pertanian yang di dalamnya terdapat unsur inovasi. Sebagai suatu inovasi, Prima Tani diperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan dan perubahan suatu bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan adalah pendidikan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ASING YANG AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM)

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ASING YANG AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM) STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ASING YANG AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM) Oleh: Wawan Danasasmita Dosen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Disampaikan pada Pendidikan dan Pelatihan Profesi

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ASING YANG AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM)

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ASING YANG AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM) - 1 - STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ASING YANG AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM) Trend Pembelajaran Beralihnya pendidikan dari bentuk formal (teori dan latihan) ke reinvention, proses (activities),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pengetahuan dan teknologi pada abad ke-21 membawa manusia ke dalam persaingan global. Pada era globalisasi, setiap manusia dituntut untuk berkembang

Lebih terperinci

Hasil dan Pembahasan

Hasil dan Pembahasan PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATIC PROJECT (MMP)UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DIKELAS VII A SMPN NEGERI 17 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. gejala-gejala alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan

I. PENDAHULUAN. gejala-gejala alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, yang di dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dicky Fauzi Firdaus, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dicky Fauzi Firdaus, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan dianggap sebagai suatu investasi yang paling berharga dalam bentuk peningkatan sumber daya manusia untuk pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan

Lebih terperinci

Kewirausahaan I Menyadari dan mampu untuk berkreatifitas dan berinovasi dalam berwirausaha

Kewirausahaan I Menyadari dan mampu untuk berkreatifitas dan berinovasi dalam berwirausaha Modul ke: 06 Eko Fakultas EKONOMI & BISNIS Kewirausahaan I Menyadari dan mampu untuk berkreatifitas dan berinovasi dalam berwirausaha Putra Boediman Program Studi MANAJEMEN Tuntutan Kreatifitas Dalam Bisnis

Lebih terperinci

Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang

Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang Pemimpin : Lakukan NetWORK Bukan NetSit Atau NetEat Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang Dalam rangka meningkatkan nilai dan kualitas kehidupan,

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. Dengan memodifikasi kerangka pikir Lewin (1951) penulis menemukan

BAB VII PENUTUP. Dengan memodifikasi kerangka pikir Lewin (1951) penulis menemukan BAB VII PENUTUP Dengan memodifikasi kerangka pikir Lewin (1951) penulis menemukan bahwa inovasi merupakan sebuah proses perubahan relasi kuasa secara sistemik dengan melalui tahapan unfreeze, change dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter dalam bukunya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter dalam bukunya BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter dalam bukunya Manajemen (edisi ketujuh, 2004, p6), manajemen adalah

Lebih terperinci

FUNGSI PERENCANAAN. Teknik Perencanaan menurut Rudyart Kippling ialah 5W + 1H. a. What b. Why c. Who d. When e. Where f.

FUNGSI PERENCANAAN. Teknik Perencanaan menurut Rudyart Kippling ialah 5W + 1H. a. What b. Why c. Who d. When e. Where f. PERENCANAAN FUNGSI PERENCANAAN Fungsi pertama dalam manajemen dan didefinisikan sebagai fungsi manajer yang menyangkut pemilihan beberapa alternatif tujuan, kebijakan, prosedur, dan program (Koontz dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bong-Keun Jeong & Tom E Yoon (2013) mobile banking. Berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bong-Keun Jeong & Tom E Yoon (2013) mobile banking. Berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM), 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik yang sama : 2.1.1 Bong-Keun Jeong & Tom E Yoon (2013) Penelitian sebelumnya

Lebih terperinci

COMPLETE: Profile Lulusan Undip

COMPLETE: Profile Lulusan Undip COMPLETE: Profile Lulusan Undip P2KKN KKN-PPM Tim I Tahun 2017 COMPLETE: Muncul dari keprihatinan terhadap merosotnya daya saing bangsa Three major issues in the education of young people today Vision:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif kreatif,

Lebih terperinci

Pendamping (aktivis LSM) Kelompok sasaran (anggota masyarakat) Tujuan

Pendamping (aktivis LSM) Kelompok sasaran (anggota masyarakat) Tujuan Peran pekerja pengembangan masyarakat adalah membantu masyarakat dalam mengidentifikasi isu, masalah, dan kebutuhan sebagaimana apa yang dilihat sendiri menurut referensi ilmiah serta memfaslitasi munculnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah wahana untuk mengembangkan dan melestarikan. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah wahana untuk mengembangkan dan melestarikan. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam

Lebih terperinci

STANDAR 8 STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN

STANDAR 8 STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN STANDAR 8 STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN Standar pembiayaan pembelajaran adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar pembiayaan

Lebih terperinci

TUGAS EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA KEMAMPUAN BERFIKIR

TUGAS EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA KEMAMPUAN BERFIKIR TUGAS EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA KEMAMPUAN BERFIKIR OLEH MELZI FEBRIKA 2009/51532 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN KONSENTRASI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCA SARJANA UNP 2010 1. Beberapa kemampuan

Lebih terperinci

Yuliliahuty Kurniasari, Mashudi, Maria Ulfah Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan

Yuliliahuty Kurniasari, Mashudi, Maria Ulfah Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIIB SMPN 2 SEPONTI KABUPATEN KAYONG UTARA Yuliliahuty Kurniasari, Mashudi,

Lebih terperinci

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan 18 2. Mengadakan sharing vision secara periodik Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan yang

Lebih terperinci

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 1 No.5 Tahun 2016 ISSN :

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 1 No.5 Tahun 2016 ISSN : MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 1 No.5 Tahun 2016 ISSN : 2301-9085 PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA OPEN-ENDED DENGAN TAHAP CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN

Lebih terperinci