A. LATAR BELAKANG MASALAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A. LATAR BELAKANG MASALAH"

Transkripsi

1 1 A. LATAR BELAKANG MASALAH Kelapa merupakan salah satu hasil perkebunan yang terbesar di Lombok (Masnun, 2009). Akan tetapi, kelimpahan produksi kelapa ini belum bisa memberikan dampak yang nyata dalam bidang ekonomi masyarakat karena pemanfaatan buah kelapa yang belum maksimal. Oleh karena itu, untuk meningkatkan nilai guna buah kelapa menjadi produk yang lebih bernilai diperlukan sentuhan teknologi yang dapat dilakukan dalam skala rumah tangga (Home Industry). Salah satu teknologi berbasis rumah tangga yang dapat dilakukan adalah pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) probiotik. Virgin Coconut Oil (VCO) probiotik adalah minyak murni yang dibuat dengan teknik fermentasi menggunakan bakteri probiotik Lactobacillus bulgaricus sehingga VCO yang dihasilkan memiliki efek probiotik yang tidak dimiliki oleh produk VCO dengan tehnik yang lain. VCO probiotik ini adalah hasil penelitian terbaru yang dihasilkan pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKMP) tahun 2008.(Hulwi, et al., 2008) dan telah dicoba untuk dimasyarakatkan pada program PKM Pengabdian Masyarakat di Daerah Desa Mamben Daya Lombok Timur (Ihsan et al., 2010). Produk tersebut merupakan bentuk dari pemanfaatan yang efektif dan bernilai tinggi serta marketable karena memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan produk VCO lain. Keunggulan dari VCO probiotik ini disebabkan oleh efek probiotik yang berkaitan dengan aktivitas bakteri asam laktat yang mampu hidup pada kondisi asam dan kemampuan produksi bakteriosin (antibakteri), ditambah juga, dalam VCO mengandung MCFA (Medium Chain Fatty Acid) yang merupakan komponen asam lemak rantai sedang yang memiliki kemampuan merangsang produksi insulin sehingga proses metabolisme glukosa dapat berjalan normal. Selain itu, asam laurat dalam VCO bersifat antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa. Asam lemak jenuh rantai pendek dalam VCO, seperti asam kaprat, asam kaprilat dan asam miristat menekan

2 2 jumlah asam lemak tidak jenuh, sehingga kolesterol dalam darah tidak meningkat. Keunggulan ini membuat VCO probiotik layak dikonsumsi dan diproduksi secara kontinyu. VCO probiotik sangat bermanfaat bagi kesehatan yaitu peningkat imunitas, obat penyakit infeksi dan pencegah penyakit degeneratif, sehingga sangat besar prospek untuk dijadikan bisnis. Mengingat VCO Probiotik adalah produk baru bagi masyarakat, khasiat dan keunggulannya telah diketahui. Sebagai bentuk nyata dari hasil PKM pemberdayaan Masyarakat tahun VCO probiotik sedang gencar-gencarnya dicari oleh masyarakat LOMBOK TIMUR (daerah pusat pemberdayaan). B. RUMUSAN MASALAH Adapun permasalahan yang mendasari program kewirausahaan ini adalah: 1. Bagaimana VCO probiotik dapat diproduksi secara besar-besaran dan kontinyu di Lombok Timur? 2. Bagaimana mendapatkan surat izin pengembangan usaha VCO probiotik untuk skala luas? C. TUJUAN USAHA Adapun tujuan dari Program kewirausahaan ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui cara memproduksi VCO Prebiotik dapat diproduksi secara besarbesaran dan kontinyu di Lombok Timur. 2. Mengetahui cara mendapatkan izin pengembangan usaha VCO priobiotik melalui BP-POM NTB. D. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang didapatkan dari program ini adalah: 1. Terwujudnya keterampilan berwirausaha bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata dalam mentransfer ilmu

3 3 pengetahuan untuk mengurangi pengangguran melalui usaha pembuatan VCO probiotik. 2. Terjadi peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan mengkonsumsi VCO probiotik. 3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan perluasan jaringan pembuatan VCO probiotik dan mampu bersaing dengan produk kesehatan lainnya. E. KEGUNAAN PROGRAM Adapaun kegunaan program kewirausahaan ini adalah: 1. Merangsang kreativitas dan daya inovasi mahasiswa untuk menghasilkan produk unggulan yang bermanfaat. 2. Memberikan stimulus untuk menciptakan lapangan pekerjaan secara berbasis potensi lokal yang belum dimanfaatkan secara maksimal. 3. Membuka wawasan mahasiswa dan meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha sehingga mampu menghadapi persaingan bebas dengan cara menjadi entrepreneur muda indonesia. F. GAMBARAN UMUM USAHA Jenis Produk ini adalah minuman sekaligus Obat yang terbuat dari minyak kelapa murni (Virgin coconut oil (VCO)), dalam pengusahaannya akan diberi label VCO Priobiotik Khas NTB. Gambar 1. Dokumentasi VCO probiotik hasil pemberdayaan masyarakat

4 4 Kelebihannya dibanding dengan VCO lain adalah pada bahan baku dan pengolahannya yang menggunakan bakteri, sehingga akan menghasilkan kualitas VCO yang lebih baiok dari VCO-VCO yang ada di Pasaran. Dalam Menganalisis Produk akan digunakan analisis SWOT sebagai berikut: Analisis SWOT: 1. Strength : a. Belum ada usaha sejenis. b. Modal untuk memulai usaha kecil. c. Bahan baku melimpah di Lombok. d. Tempat produksi di Lombok. e. Adanya lahan untuk budidaya kelapa sebagai bahan baku. f. Tidak mudah ditiru karena metode pembuatannya memiliki prosedur 2. Weekness : a. Produk baru. b. Belum dikenal. dan formula khusus hasil penelitian. c. Jumlah tenaga produksi terbatas. c. Mengandalkan keterampilan dalam proses mikrobiologi 3. Opportunity: a. Dapat dengan mudah memasuki target pasar, karena belum ada saingan produk sejenis. b. Keunggulan produk VCO probiotik memiliki efek probiotik yang tidak dimiliki oleh produk sejenis. c. Harga produk VCO probiotik dapat bersaing dengan prodk sejenis ataupun produk kesehatan yang lain.

5 5 4. Threath : a. Timbul usaha yang sejenis dengan bahan baku berbeda. b. Jaringan pemasaran yang belum luas ANALISA PASAR Produk VCO Probiotik memiliki khaisat dapat menyembuhkan beragam penyakit utamanya degenarasi dan mampu meningkatkan daya tahan tubuh (imun), siapa saja dapat mengkonsumsinya, mulai dari anak-anak sampai dewasa, bahkan orang tua. Lebih khusunya bagi anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh lemah dan orang tua yang berumur 50 keatas sangat dianjurkan untuk sesering mungkin mengkonsumsi VCO Probiotik ini. Pemasaran berorientasi kepada produk dan pasar. Pemasaran yang berorientasi pada pasar berarti memahami bahwa konsumen membeli manfaat, bukan sekedar rasa produk, sehingga pengusaha harus bersikap aktif dan kreatif dalam mencari dan menemukan kegunaan tambahan zat lain pada bahan baku VCO proiotik yang belum diteliti lebih lanjut.yang dapat ditawarkan pada konsumen. Didalam memasarkan kami menggunakan beberapa strategi yaitu strategi produk, harga, promosi dan distribusi. 1. Strategi Produk Strategi produk dilakukan dengan upaya diversifikasi terhadap produk yang dihasilkan. Diversifikasi merupakan hasil inovasi yang patut ditelaah lebih jauh. Dalam hal ini dimungkinkan adanya penambahan zat-zat lain yang tidak berbahaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk. 2. Strategi Harga Strategi harga kami lakukan berdasarkan harga pasar, harga produk yang ditetapkan adalah dibawah harga pasar, atau dengan kata lain harga produk kami lebih rendah bila dibandingkan dengan pesaing VCO dengan tehnik pembuatan lainnya. Dalam memperluas pemasarannya maka diperlukan kerjasama dengan penyalur untuk menyampaikan produknya ke

6 6 konsumen. Kerjasama tersebut sudah kami lakukan sejak demo pembuatan VCO probiotik ini di lakukan dalam Pengabdian masyarakat dengan kelompok usaha bersama VCO dan PT. VCO Lombok yang akan membantu dalam hal pemasaran sampai ke luar daerah. 3. Strategi Distribusi dan Promosi Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan digunakan beberapa distributor dan agen untuk memasarkan produk khususnya di kampus, sekolah dan instansi pemerintahan yang ada di kota Mataram, kemudian dilanjutkan ke luar daerah. Selain itu diharapkan distribusi tersebut dapat memperluas daerah pemasok bahan baku VCO probiotik. Selain itu akan ada sistem layan antar bagi konsumen yang berada di daerah lain. Dengan adanya sistem layan antar ini diharapkan akan memberikan kemudahan dan kepuasan bagi konsumen. Sistem pembayaran yang sudah kami lakukan sebagai berikut: - Pembayaran dimuka yaitu pembayaran kontan untuk pemesanan produk yang tidak diambil langsung dan sisanya setelah produk jadi. - Pembayaran kontan yakni pembayaran lunas terhadap produk yang diambil pada saat itu. Publikasi produk untuk promosi yang sudah dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan LPMW dimana lembaga ini merupakan semacam inkubator bisnis bagi karya mahasiswa yang layak untuk dikomersialisasikan, menjalin kerjasama dengan Kelompok Usaha Bersama VCO dan Perusahaan VCO Lombok. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran yang kami gunakan adalah : Strategi Produk Strategi produk dilakukan dengan melakukan diversifikasi terhadap produk yang dihasilkan. Diversifikasi merupakan hasil inovasi yang patut ditelaah

7 7 lebih jauh. Pada awal masa produksi akan diterapkan sistem Job Shop dimana produk akan mulai diproduksi ketika ada pesanan, namun sistem ini akan berganti dengan sistem flow shop ketika permintaan meningkat. Strategi Distribusi Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan digunakan beberapa distributor dan agen untuk memasarkan produk. Daerah pemasaran masih dalam lingkup Nusa Tenggara Barat (Pulau Lombok dan pulau Sumbawa) Selain itu akan ada sistem layan antar bagi konsumen yang berada di daerah. Dengan adanya sistem layan antar ini diharapkan akan memberikan kemudahan dan kepuasan bagi konsumen. Strategi Harga Strategi harga dilakukan berdasarkan harga pasar, harga produk yang ditetapkan adalah dibawah harga pasar dengan tetap menjaga kualitas produksi, dengan kata lain harga produk diusahakan lebih rendah bila dibandingkan dengan pesaing. Strategi Promosi Publikasi produk untuk promosi yang sudah dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan Gema UNRAM dimana lembaga ini merupakan semacam inkubator bisnis bagi karya mahasiswa yang layak untuk dikomersialisasikan, menjalin kerjasama dengan Kelompok Usaha Bersama VCO dan Perusahaan VCO Lombok, mengadakan beberapa pelatihan yang berhubungan dengan Kewirausahaan, promosi dari mulut ke mulut.

8 8 G. METODELOGI PELAKSANAAN METODELOGI PEMBUATAN PRODUK Secara umum metodologi pembuatan produk sebagai berikut: Bagan alir pembuatan VCO probiotik. Daging Kelapa Parutan kelapa Diparut Diperas dua kali Santan Didiamkan 60 menit Krim Skim Inokulasi 2,5% Starter Didiamkan pada suhu 37 C, 24 jam Tiga lapisan (air, blondo dan minyak) Dipisahkan Air Blondo Minyak VCO Probiotik 1. Persiapan perlengkapan Produksi Pada tahap ini dilakukan pembelian peralatan yang dibuthkan untuk melaksanakan program, peralatan tersebut antara lain :

9 9 a. Kelapa b. Air c. Starter Lactobacillus bulgaricus d. Slumbat e. Golok f. Ember g. Penyukil h. Kain saring i. Stoples j. Mesin pemarut k. Filter l. Botol kemasan 2. Pembuatan starter bakteri Pembuatan starter kultur bakteri dilakukan di laboratorium mikrobiologi terapan PT. Dwipa Alaska Sigerongan. Kultur starter dibuat dengan cara mengambil 2,5 % kultur bakteri Lactobacillus bulgaricus dimasukkan dalam 250 ml krim santan yang selanjutnya digunakan untuk proses fermentasi pada skim santan. 3. Pembuatan santan Parutan kelapa yang diperoleh ditambah air dengan perbandingan 1:1. diremas-remas kemudian disaring dengan saringan kelapa. Pemerasan dilakukan sebanyak 2 kali dan pada pemerasan kedua ditambah air dengan perbandingan 1:0,5 (1 kg parutan kelapa: 0,5 liter air). Kedua santan dicampur dan diaduk dan didiamkan selama 60 menit sehingga terjadi pemisahan. Setelah terbentuk lapisan skim, maka skim dan krim dipisahkan. 4. Fermentasi bakteri asam laktat Skim santan digunakan sebagai media pembuatan larutan starter. Keluarkan air dengan memasukkan selang sampai dasar. Tampung air tersebut dengan ember lain. Kemudian tambahkan 2,5 % starter bakteri Lactobacillus

10 10 bulgaricus. Kemudian diaduk rata sekitar 10 menit sampai campuran tersebut homogen dan pindahkan dalam wadah transparan kemudian diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam. Sehingga terbenttuk lapisan berupa minyak (VCO) probiotik, Blondo, dan air. Kemudian dipisahkan. VCO probiotik juga mengandung bakteri Lactobacillus bulgaricus (Hulwi et a, 2008). Keunggunalan menggnakan proses ini adalah 1. Kualitas VCO yang dihasilkan lebih bagus dibanding menggunakan minyak pancingan; 2. Rasa dan khasiatnya akan lebih terasa. ANALISA KEUANGAN Pengeluaran Biaya Pelaksanaan dan Operasional Slumbat, 1 unit Rp Golok, 1 unit Rp Ember, 3 unit@rp Rp Penyukil, 1 unit Rp Kain saring, 2 unit@rp Rp Stoples 15 unit@rp Rp Selang, 1 unit Rp Mesin pemarut, 1 unit Rp Inkubator Kaca buatan Rp Mesin Segel Rp Biaya Pemasaran Rp Labeling Kemasan Rp Legalisasi BPOM Rp Transportasi Rp Komunikasi Rp Modal awal operasional usaha Rp Kelapa Rp Starter bakteri Rp Kemasan,eolith, filter Rp Jumlah Pengeluaran Total Rp

11 11 Analisis Usaha Pembuatan VCO Probiotik Dalam 1 x Produksi Biaya Tetap (Fix Cost) Uraian Jumlah Harga satuan Harga total Peralatan : Slumbat Golok Ember Penyukil Kain saring Stoples Selang Mesin pemarut Inkubator Kaca buatan Mesin Segel Total Biaya Penyusutan : 10% x = Rp B. Variable Cost (dalam 30 hari ) No. Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp.) Besarnya (Rp.) 1. Kelapa Starter bakteri 160 ml Kemasan, eolith, filter

12 12 4. Jas laboratorium Listrik Tenaga Kerja Total a. Total Biaya Produksi = (Total Investasi + Total Penyusutan + Total biaya operasional pertahun = Rp ( x 12) = Rp b. Total Pendapatan = Penjualan VCO probiotik dan hasil material lain a) VCO probiotik 120 Rp Rp b) Sabut kelapa 1200 Rp.100 Rp c) Tempurung 1200 Rp.100 Rp d) Air kelapa 60 Rp. 300 Rp e) Blondo Rp f) Minyak goreng 11 liter@rp Rp Total Pendapatan Rp Total pendapatan pertahun = Rp x 12 = Rp

13 13 H. JADWAL KEGIATAN No. Agenda Bulan Produksi tahap awal Pemasaran tahap awal hasil skala laboratorium Survei pasar lanjutan dan Legalisasi Dinas BPOM Produksi Tahap lanjut VCO probiotik dan Labeling Kemasan Analisa Usaha tahap pemasaran, promosi 6 Penyusunan laporan I. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA d. Analisis Biaya Manfaat Keuntungan = Penerimaan Total Biaya Produksi = Rp Rp = Rp Keuntungan per tahun = Rp e. Nilai ROI = keuntungan/total biaya produksi x 100% = Rp / Rp x 100% = Rp. 413,74 %

14 14 Artinya setiap pembiayaan Rp. 100 yang dikeluarkan akan diperoleh keuntungan sebanyak Rp. 413,74. oleh karenanya usaha ini layak untuk dijalankan. f. Nilai B/C ratio = total pendapatan/total biaya produksi = Rp /Rp = 5,14 Artinya setiap satuan modal yang dikeluarkan akan diperoleh hasil sebanyak 5,14 kali lipatnya. g. Nilai PBP (Pay Back Period) = nilai investasi/keuntungan pertahun = Rp / Rp = 0,57 tahun Hasil perhitungan PBP adalah 0,57 tahun atau setara dengan 5,7 bulan. Artinya dalam jangka waktu 5,7 bulan maka modal usaha pengolahan VCO probiotik akan kembali. I. DENAH DAN LOKASI USAHA LOKASI PRODUKSI VCO Toko minyak obat Kota mataram TOKO OBAT Cakra Jalan raya Gambar 2. Denah Lokasi sumber produksi sampai tempat pemasaran

15 15 Lampiran a. Curriculum Vitae Penulis 1 D a t a P r i b a d i : Nama : M. Firman Ali Rahman NIM : G1A No HP : Firman_alirahman@yahoo.co.id Karya dan penghargaan di bidang Ilmiah/penalaran; Finalis PIMNAS xxv tahun 2012 Nasional 2012 b. Curriculum Vitae penulis 2 D a t a P r i b a d i : Nama : Ismiati NIM : G1A Hp. : c. Curriculum Vitae penulis 3 D a t a P r i b a d i : Nama : Chaeratun Hisan NIM : C1G Jurusan : Agroekoteknologi d. Curriculum Vitae Dosen Pendamping D a t a P r i b a d i : Nama : Drs. Suripto, M.Si NIP/NIDN : / Ang_oyip@telkom.net Karya dan penghargaan di bidang Ilmiah/penalaran; Penelitian pengembangan kinerja anti serangga dari tanaman jayati dan revitalisasi arsitoid untuk pengendalian terpadu ulat kubis Penelitian strategis Nasional Universitas Mataram

MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS

MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS Pembuatan minyak kelapa Nama : Aditya krisnapati Nim : 11.01.2900 Kelas : D3TI-02 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 I. ABSTRAK Dengan berbagai kemajuan yang telah diperoleh dari produk

Lebih terperinci

VOLUME O2, No : 01. Februari 2013 ISSN :

VOLUME O2, No : 01. Februari 2013 ISSN : 2013 ISSN : 2337-5329 EKOSAINS JU RNALEKOLOGI DAN SAINS PUSAT PENELITIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN SUMBERDAYA ALAM (PPLH SDA) UNIVERSITAS PATTIMURA VOLUME O2, No : 01. Februari 2013 ISSN : 2337-5329 APLIKASI

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI USAHA VIRGIN COCONUT OIL

ANALISIS EKONOMI USAHA VIRGIN COCONUT OIL A. Pendahuluan ANALISIS EKONOMI USAHA VIRGIN COCONUT OIL Oleh: Cahyorini Kusumawardani Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Yogyakarta Email: cahyorini.k@uny.ac.id Minyak kelapa murni atau biasa

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH A. LATAR BELAKANG MASALAH Tingginya permintaan akan ikan yang harus diimbangi dengan kualitas ikan masih belum dapat dipenuhi oleh para pembudidaya ikan di NTB. Disebabkan kualitas ikan produksi tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara eksperimental laboratorium. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat spreads, yang kandungan airnya lebih besar dibandingkan minyaknya. Kandungan minyak dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minyak Kelapa Murni (VCO, Virgin Coconut Oil) berasal dari tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Minyak Kelapa Murni (VCO, Virgin Coconut Oil) berasal dari tanaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak Kelapa Murni (VCO, Virgin Coconut Oil) berasal dari tanaman kelapa (Cocos nucifera) yang telah turun temurun digunakan dan dimanfaatkan dalam bidang kesehatan

Lebih terperinci

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut MINYAK KELAPA 1. PENDAHULUAN Minyak kelapa merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua adalah sebanyak 34,7%. Minyak kelapa digunakan sebagai bahan baku

Lebih terperinci

LAPORAN PRARENCANA PABRIK

LAPORAN PRARENCANA PABRIK LAPORAN PRARENCANA PABRIK PRODUKSI VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DARI KELAPA KAPASITAS PRODUKSI 10.500 TON/TAHUN Diajukan oleh: Selvitien Eka Putri / NRP. 5203012007 Luciana Trisna / NRP. 5203012027 JURUSAN

Lebih terperinci

UPAYA ALIH TEKNOLOGI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL DI DESA KLAPAGADING KECAMATAN WANGON ABSTRAK

UPAYA ALIH TEKNOLOGI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL DI DESA KLAPAGADING KECAMATAN WANGON ABSTRAK 132 UPAYA ALIH TEKNOLOGI PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL DI DESA KLAPAGADING KECAMATAN WANGON Anis Shofiyani dan Oetami Dwi Hajoeningtijas Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh

Lebih terperinci

MINYAK KELAPA DAN VCO. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

MINYAK KELAPA DAN VCO. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd MINYAK KELAPA DAN VCO Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id Kelapa Nama Binomial : Cocos nucifera Akar Batang Daun Tangkai anak daun Tandan bunga (mayang) Cairan tandan bunga Buah Sabut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kelapa (Cocos Nucifera Linn.) merupakan tanaman yang tumbuh di negara yang beriklim tropis. Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar di dunia. Menurut Kementerian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta ala dalam Al-Qur an Surat Al-

BAB I PENDAHULUAN. Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta ala dalam Al-Qur an Surat Al- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah telah memberikan kenikmatan tak terhingga kepada manusia salah satunya adalah tumbuhan yang diciptakan untuk kesejahteraan manusia. Seperti firman Allah Subhanahu

Lebih terperinci

Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani

Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani Agro inovasi Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jl. Ragunan No.29 Pasar Minggu Jakarta Selatan www.litbang.deptan.go.id 2 AgroinovasI

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Rinadya Yoghurt Rinadya Yoghurt merupakan usaha rumahtangga yang bergerak dalam bidang pengolahan susu segar yaitu memproduksi yoghurt. Usaha ini

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian

BAB V METODOLOGI. 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian BAB V METODOLOGI 5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan dan Tahapan-tahapan dalam Penelitian Penelitian yang saya lakukan ini adalah tentang pembuatan susu prebiotik ubi jalar yang mengacu pada (Suhartini,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MUTU MINYAK KELAPA DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MUTU MINYAK KELAPA DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MUTU MINYAK KELAPA DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI Nur Asni dan Linda Yanti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi ABSTRAK Pengkajian pengolahan minyak kelapa telah dilakukan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA HAIR TREATMENT TONIC SABUYA ( SANTAN DAN LIDAH BUAYA ) BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN (PKM-K)

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA HAIR TREATMENT TONIC SABUYA ( SANTAN DAN LIDAH BUAYA ) BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN (PKM-K) USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA HAIR TREATMENT TONIC SABUYA ( SANTAN DAN LIDAH BUAYA ) BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN (PKM-K) Diusulkan Oleh : 1. Zulfrianingtias Cahyani Putri D11.2012.01442 2.

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2013 di Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian, Medan. Bahan Penelitian Bahan utama yang

Lebih terperinci

DAYA ANTIBAKTERI LARUTAN NATRIUM FLUORIDE

DAYA ANTIBAKTERI LARUTAN NATRIUM FLUORIDE DAYA ANTIBAKTERI LARUTAN NATRIUM FLUORIDE (NaF) 0,2% DAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP PERTUMBUHAN Lactobacillus acidophilus (Penelitian Eksperimental Laboratoris) SKRIPSI diajukan guna melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) sering disebut tanaman kehidupan karena bermanfaat bagi kehidupan manusia diseluruh dunia. Hampir semua bagian tanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik yang ditandai oleh adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek kerja

Lebih terperinci

Teknologi Peningkatan Mutu Minyak Kelapa E r m a. SP PENDAHULUAN

Teknologi Peningkatan Mutu Minyak Kelapa E r m a. SP PENDAHULUAN Teknologi Peningkatan Mutu Minyak Kelapa E r m a. SP PENDAHULUAN Tanaman kelapa (Cocos nucifera) merupakan tanaman perkebunan yang cukup luas diusahakan di Provinsi Sumatera Barat. Areal tanaman kelapa

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN WANITA TANI MELALUI KEGIATAN PENGOLAHAN KELAPA SKALA RUMAH TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PENDAPATAN.

PEMBERDAYAAN WANITA TANI MELALUI KEGIATAN PENGOLAHAN KELAPA SKALA RUMAH TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PENDAPATAN. PEMBERDAYAAN WANITA TANI MELALUI KEGIATAN PENGOLAHAN KELAPA SKALA RUMAH TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PENDAPATAN Ni Putu Sutami, Ni Ketut Ari Tantri dan I Made Londra Balai Pengkajian Teknologi

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB III RANCANGAN PENELITIAN BAB III RANCANGAN PENELITIAN Percobaan yang akan dilakukan adalah fermentasi minyak kelapa dengan bantuan mikroorganisme yang menghasilkan enzim protease dan menganalisis kualitas minyak yang dihasilkan.

Lebih terperinci

KINETIKA FERMENTASI VCO SECARA SINAMBUNG DALAM BIOREAKTOR TANGKI IDEAL

KINETIKA FERMENTASI VCO SECARA SINAMBUNG DALAM BIOREAKTOR TANGKI IDEAL Jurnal Teknik Kimia, Vol.8, No.1, September 2013 KINETIKA FERMENTASI VCO SECARA SINAMBUNG DALAM BIOREAKTOR TANGKI IDEAL Sri Redjeki, Ely Kurniati Jurusan Teknik Kimia, UPN Veteran Jawa Timur Jl. Raya Rungkut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Susu Kambing. Dipasteurisasi 70 o C. Didinginkan 40 o C. Diinokulasi. Diinkubasi (sampai menggumpal) Yoghurt. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa proses pengolahan susu kambing menjadi yoghurt. Melalui beberapa tahapan yang digambarkan melalui bagan alir dbawah ini

Lebih terperinci

Nyoman Gede Tryadhi Putra Setiawan, I Wayan Bagus Perana Sanjaya SMA Negeri 3 Denpasar,

Nyoman Gede Tryadhi Putra Setiawan, I Wayan Bagus Perana Sanjaya SMA Negeri 3 Denpasar, PROPOSAL BISNIS USAHA LENGIS MELAH PLUS, (VIRGIN COCONUT OIL (VCO) PLUS DAUN NILAM KAYA ANTIOKSIDAN) Nyoman Gede Tryadhi Putra Setiawan, I Wayan Bagus Perana Sanjaya SMA Negeri 3 Denpasar, 80236 Email:

Lebih terperinci

VARIASI PENAMBAHAN SUSU SKIM TERHADAP MUTU COCOGHURT MENGGUNAKAN Enterococcus faecalis UP 11 YANG DIISOLASI DARI TEMPOYAK. Riau.

VARIASI PENAMBAHAN SUSU SKIM TERHADAP MUTU COCOGHURT MENGGUNAKAN Enterococcus faecalis UP 11 YANG DIISOLASI DARI TEMPOYAK. Riau. VARIASI PENAMBAHAN SUSU SKIM TERHADAP MUTU COCOGHURT MENGGUNAKAN Enterococcus faecalis UP 11 YANG DIISOLASI DARI TEMPOYAK Usman Pato 1, Akhyar Ali 1 dan Miky Pitrayadi 2 1 Staf Pengajar Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PEMBUATAN COCOGURT MENGGUNAKAN FERMENTOR SERTA KULTUR CAMPURAN

LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PEMBUATAN COCOGURT MENGGUNAKAN FERMENTOR SERTA KULTUR CAMPURAN LAPORAN TUGAS AKHIR OPTIMASI PEMBUATAN COCOGURT MENGGUNAKAN FERMENTOR SERTA KULTUR CAMPURAN Lactobacillus sp. DAN Streptococcus sp. DENGAN VARIASI SUKROSA DAN POTONGAN BUAH MANGGA Optimization of Manufacturing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan merupakan salah satu sumber devisa negara. Daerah penghasil kelapa di Indonesia antara lain Sulawesi Utara,

Lebih terperinci

KIMIA ORGANIK (Kode : E-11) STUDI PRODUKSI MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONAT OIL) DENGAN CARA FERMENTASI MENGGUNAKAN Rhizopus oligosporus

KIMIA ORGANIK (Kode : E-11) STUDI PRODUKSI MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONAT OIL) DENGAN CARA FERMENTASI MENGGUNAKAN Rhizopus oligosporus MAKALAH PENDAMPING KIMIA ORGANIK (Kode : E-11) ISBN : 978-979-1533-85-0 STUDI PRODUKSI MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONAT OIL) DENGAN CARA FERMENTASI MENGGUNAKAN Rhizopus oligosporus Sadiah Djajasoepena

Lebih terperinci

KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) ABSTRAK

KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) ABSTRAK KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Hesti Meilina 1, Asmawati 2, Ryan Moulana 2 1 Staf Pengajar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pengolahan teh saat ini pada dasarnya sama dengan pengolahan teh terdahulu. Zaman yang semakin canggih membuat alat-alat pengolahan teh berkembang menjadi teknologi

Lebih terperinci

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang AgroinovasI Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang Pisang kaya akan karbohidrat dan mempunyai kandungan gizi yang baik yaitu vitamin (provitamin A, B dan C) dan mineral

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Flora mulut kita terdiri dari beragam organisme, termasuk bakteri, jamur,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Flora mulut kita terdiri dari beragam organisme, termasuk bakteri, jamur, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Flora mulut kita terdiri dari beragam organisme, termasuk bakteri, jamur, mycoplasma, protozoa dan virus yang dapat bertahan dari waktu ke waktu. Organisme

Lebih terperinci

PENGARUH DESAIN IMPELLER, BAFFL ve, DAN KECEPATAN PUTAR PADA PROSES ISOLASI MINYAK KELAPA MURNI DENGAN METODE PENGADUKAN

PENGARUH DESAIN IMPELLER, BAFFL ve, DAN KECEPATAN PUTAR PADA PROSES ISOLASI MINYAK KELAPA MURNI DENGAN METODE PENGADUKAN PENGARUH DESAIN IMPELLER, BAFFL ve, DAN KECEPATAN PUTAR PADA PROSES ISOLASI MINYAK KELAPA MURNI DENGAN METODE PENGADUKAN Didik Purwanto Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Lebih terperinci

PENGARUH SUHU DAN WAKTU INKUBASI PADA PEMBUATAN VCO DENGAN METODA ENZIMATIS DAN PENGASAMAN. Siti Miskah

PENGARUH SUHU DAN WAKTU INKUBASI PADA PEMBUATAN VCO DENGAN METODA ENZIMATIS DAN PENGASAMAN. Siti Miskah PENGARUH SUHU DAN WAKTU INKUBASI PADA PEMBUATAN VCO DENGAN METODA ENZIMATIS DAN PENGASAMAN Siti Miskah Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Jl.Raya Palembang Prabumulih Km.32, Inderalaya

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P. PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Susanti, N. M. P. 1, Widjaja, I N. K. 1, dan Dewi, N. M. A. P. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENDAPATAN ANGGOTA PKK MELALUI USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI DESA WISATA MULYOREJO KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG

PENINGKATAN PENDAPATAN ANGGOTA PKK MELALUI USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI DESA WISATA MULYOREJO KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG 18 Jurnal Akses Pengabdian Indonesia Vol 1 No 2: 18-22, 2017 PENINGKATAN PENDAPATAN ANGGOTA PKK MELALUI USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI DESA WISATA MULYOREJO KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG Lorine Tantalu,

Lebih terperinci

PERAWATAN KULIT DENGAN MENGGUNAKAN MINYAK KELAPA MURNI UNTUK MELEMBABKAN KULIT PADA KLIEN DIABETES MELLITUS

PERAWATAN KULIT DENGAN MENGGUNAKAN MINYAK KELAPA MURNI UNTUK MELEMBABKAN KULIT PADA KLIEN DIABETES MELLITUS Lampiran 1 PERAWATAN KULIT DENGAN MENGGUNAKAN MINYAK KELAPA MURNI UNTUK MELEMBABKAN KULIT PADA KLIEN DIABETES MELLITUS 1. Pengertian Perawatan kulit adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. pengolahan minyak kelapa murni (VCO) dari proses basah dan proses kering.

ABSTRAK. pengolahan minyak kelapa murni (VCO) dari proses basah dan proses kering. ABSTRAK PITA HANDAYANI. Perbandingan Pengolahan VCO Proses Basah dan Proses Kering Terhadap Rendemen dan Kualitasnya ( di bawah bimbingan Edy Wibowo Kurniawan, S.TP.,M.Sc.). Kegiatan penelitian dilakukan

Lebih terperinci

EXPLOITING A BENEFIT OF COCONUT MILK SKIM IN COCONUT OIL PROCESS AS NATA DE COCO SUBSTRATE

EXPLOITING A BENEFIT OF COCONUT MILK SKIM IN COCONUT OIL PROCESS AS NATA DE COCO SUBSTRATE 167 EXPLOITING A BENEFIT OF COCONUT MILK SKIM IN COCONUT OIL PROCESS AS NATA DE COCO SUBSTRATE Peningkatan Nilai Tambah Krim Santan Kelapa Limbah Pembuatan Minyak Kelapa sebagai Substrat Nata de Coco Bambang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan peningkatan pendapatan dan perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar, bertambah pula prevalensi penyakit-penyakit degeneratif. Di antaranya

Lebih terperinci

Didalam pembuatan minyak goreng dapat dikelompokkan menjadi

Didalam pembuatan minyak goreng dapat dikelompokkan menjadi BAB II PEMILIHAN DAN URA1AN PROSES 2.1. Pemilihan Proses Didalam pembuatan minyak goreng dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yang terdiri dari : 1. Proses Basah 2. Proses Kering 3. Proses Fermentasi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM Mata Kuliah Pasca Panen Tanaman PEMBUATAN MINYAK KELAPA. Disusun oleh: Kelompok 3

LAPORAN PRAKTIKUM Mata Kuliah Pasca Panen Tanaman PEMBUATAN MINYAK KELAPA. Disusun oleh: Kelompok 3 LAPORAN PRAKTIKUM Mata Kuliah Pasca Panen Tanaman PEMBUATAN MINYAK KELAPA Disusun oleh: Kelompok 3 Arya Widura Ritonga Najmi Ridho Syabani Dwi Ari Novianti Siti Fatimah Deddy Effendi (A24051682) (A24051758)

Lebih terperinci

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA TRADISIONAL DENGAN PERLAKUAN SUHU AIR YANG BERBEDA

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA TRADISIONAL DENGAN PERLAKUAN SUHU AIR YANG BERBEDA PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA TRADISIONAL DENGAN PERLAKUAN SUHU AIR YANG BERBEDA ODIH SETIAWAN DAN RUSKANDI Loka Penelitian Tanaman Sela Perkebunan, Jln. Raya Pakuwon km 2. Parungkuda Sukabumi 43357 RINGKASAN

Lebih terperinci

Pembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan

Pembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan Pembuatan Yogurt 1. Pendahuluan Yoghurt merupakan salah satu olahan susu yang diproses melalui proses fermentasi dengan penambahan kultur organisme yang baik, salah satunya yaitu bakteri asam laktat. Melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Wiersma (seperti dikutip dalam Emzir, 2008), eksperimen didiefinisikan sebagai situasi

Lebih terperinci

Bahan baku utama yang digunakan adalah daging kelapa yang masih. segar dan belum banyak kehilangan kandungan air. Sedangkan bahan baku

Bahan baku utama yang digunakan adalah daging kelapa yang masih. segar dan belum banyak kehilangan kandungan air. Sedangkan bahan baku III. BAHAN DAN METODA A. BAHAN DAN ALA T. Bahan Bahan baku utama yang digunakan adalah daging kelapa yang masih segar dan belum banyak kehilangan kandungan air. Sedangkan bahan baku tambahan adalah gula

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. BAHAN 1. Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah santan segar. Sedangkan sumber papain diambil dari perasan daun pepaya yang mengandung getah pepaya dan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN :

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN : USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Antonius Indra Legowo Dimas Aditya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau menguntungkan yaitu, bakteri patogen dan bakteri non patogen. Bakteri

BAB I PENDAHULUAN. atau menguntungkan yaitu, bakteri patogen dan bakteri non patogen. Bakteri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan kualitasnya yang merugikan atau menguntungkan yaitu, bakteri patogen dan bakteri non patogen. Bakteri patogen berbahaya karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi pula daya saing bangsa (Supardi, 2012). Untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. tinggi pula daya saing bangsa (Supardi, 2012). Untuk meningkatkan kualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia akan menentukan produktivitas dan daya saing yang dimiliki suatu bangsa. Semakin tinggi produktivitas maka semakin tinggi pula daya saing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembuatan starter di pondok pesantren pertanian Darul Fallah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembuatan starter di pondok pesantren pertanian Darul Fallah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Pembuatan Starter Proses pembuatan starter di pondok pesantren pertanian Darul Fallah bogor meliputi langkah-langkah sebagai berikut, dapat dilihat pada Gambar 1.

Lebih terperinci

IbM Kelompok Tani Buah Naga

IbM Kelompok Tani Buah Naga IbM Kelompok Tani Buah Naga Wiwik Siti Windrati, Sukatiningsih, Tamtarini dan Nurud Diniyah Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Jember ABSTRAK Tujuan dari

Lebih terperinci

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR Miftahul Jannah 1 *, Halim Zaini 2, Ridwan 2 1 Alumni Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Lhokseumawe 2 *Email:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sentrifugasi Campuran heterogen terdiri dari senyawa-senyawa dengan berat jenis berdekatan sulit dipisahkan. Membiarkan senyawa tersebut terendapkan karena adanya gravitasi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan

Lebih terperinci

kini dipercaya dapat memberantas berbagai macam penyakit degeneratif.

kini dipercaya dapat memberantas berbagai macam penyakit degeneratif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan penduduk yang semakin pesat serta adanya kegiatan masyarakat yang beraneka ragam, membuat usaha perbaikan kesehatan, khususnya kesehatan lingkungan menjadi

Lebih terperinci

ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING

ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. WITRI SETIYANI (D0114105/2014)

Lebih terperinci

NAMA : WIRO FANSURI PUTRA

NAMA : WIRO FANSURI PUTRA Peluang bisnis INDUSTRI SERAT SABUT KELAPA OLEH : NAMA : WIRO FANSURI PUTRA NIM : 11.12.6300 KELAS : 11-S1SI-13 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Tahun 2011/2012 Industri Serat Sabut Kelapa PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( )

Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH. Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( ) Makalah Manajemen Kewirausahaan USAHA PRODUKSI MINUMAN YOGURT KACANG MERAH Disusun Oleh : Mega Ayu Puspitasari ( 08307144033 ) PROGRAM STUDI KIMIA JURDIK KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGATAHUAN

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM Kewirausahaan. Diusulkan oleh : Shinta Mega Pertiwi ( F / Angkatan 2015 )

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM Kewirausahaan. Diusulkan oleh : Shinta Mega Pertiwi ( F / Angkatan 2015 ) PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Perintisan Usaha Pembuatan Baju Unik Berbahan Kain Jarik dan Kain Lurik Bekas BIDANG KEGIATAN : PKM Kewirausahaan Diusulkan oleh : Shinta Mega Pertiwi ( F0215100

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, dan (6) Hipotesis Penelitian.

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKM-P. Oleh:

LAPORAN AKHIR PKM-P. Oleh: LAPORAN AKHIR PKM-P Formulasi dan Daya Terima Susu Fermentasi yang Ditambahkan Ganyong (Canna edulis. Kerr) sebagai Minuman Sinbiotik Serta Daya Hambatnya Terhadap Pertumbuhan E.coli. Oleh: Babang Yusup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lemon Penelitian yang dilakukan oleh Jean Valnet menunjukkan bahwa minyak atsiri lemon yang menguap dapat membunuh bakteri meningokokus (meningococcus) dalam 15 menit, bakteri

Lebih terperinci

Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Suplemen Majalah SAINS Indonesia Suplemen Majalah SAINS Indonesia Edisi November 2016 Suplemen Agrotek Pertanian (MSI 1 1 10/26/2016 7:19:48 PM 2 Edisi November 2016 Suplemen Majalah SAINS Indonesia Suplemen Agrotek Pertanian (MSI 2 2

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN. Pengambilan Protein Dalam Virgin Coconut Oil. (VCO) Dengan Metode Membran Ultrafiltrasi DISUSUN OLEH : HAFIDHUL ILMI ( )

LAPORAN PENELITIAN. Pengambilan Protein Dalam Virgin Coconut Oil. (VCO) Dengan Metode Membran Ultrafiltrasi DISUSUN OLEH : HAFIDHUL ILMI ( ) LAPORAN PENELITIAN Pengambilan Protein Dalam Virgin Coconut Oil (VCO) Dengan Metode Membran Ultrafiltrasi DISUSUN OLEH : HAFIDHUL ILMI (0731010045) BAGUS ARIE NUGROHO (0731010054) JURUSAN TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN Disusun Oleh : Nama : Galih Manunggal Putra NIM : 11.12.5794 Kelas : 11-S1SI-06 Kelompok : H ABSTRAK Bisnis budidaya ikan konsumsi memang

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi 1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi. Kegiatan pengabdian masyarakat program IbM ini bekerja sama dengan dua mitra pengusaha jamur tiram, yaitu pengusaha jamur tiram UD. JJS yang berlokasi di Ajung,

Lebih terperinci

A. JUDUL Pemanfaatan Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Pembuatan Nugget B. LATAR BELAKANG MASALAH

A. JUDUL Pemanfaatan Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Pembuatan Nugget B. LATAR BELAKANG MASALAH A. JUDUL Pemanfaatan Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Pembuatan Nugget B. LATAR BELAKANG MASALAH Industri makanan dan minuman di indonesia memiliki potensi yang cukup bagus untuk dikembangkan. Selain untuk

Lebih terperinci

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter 1 III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Disusun oleh: Ketua : Cholifah C34090047

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: Nama Mahasiswa (Ketua) (NIM) Nama Mahasiswa (Wakil Ketua) (NIM) Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri olahan makanan maupun minuman yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri olahan makanan maupun minuman yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri olahan makanan maupun minuman yang sangat pesat di Indonesia baik itu industri skala kecil maupun skala besar menjadi sebuah gambaran betapa banyak

Lebih terperinci

ANALISIS TITIK IMPAS (BEP) VIRGIN COCONUT OIL PADA KUB YEVO MULIA DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS TITIK IMPAS (BEP) VIRGIN COCONUT OIL PADA KUB YEVO MULIA DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA J. Agroland 5 () : 9-4, Juni 008 ISSN : 0854 64X ANALISIS TITIK IMPAS (BEP) VIRGIN COCONUT OIL PADA KUB YEVO MULIA DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA Oleh : Nilam Sari ) dan Lien

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1. Aspek Pasar Analisis mengenai aspek pasar digunakan untuk mengkaji potensi pasar dari produk yoghurt Dafarm baik dari sisi permintaan, penawaran serta harga

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA.

DAFTAR PUSTAKA. DAFTAR PUSTAKA http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/531/ Staley, Eugene and Morse, Ricahard. 1965. Modern Small Industry for Developing Countries. New York : McGraw-Hill Book Company. Kotler, Philip.

Lebih terperinci

APLIKASI MESIN PEMERAS KELAPA TENAGA HIDROULIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS MINYAK KELAPA MURNI PADA KELOMPOK TANI DESA NGIS - KARANGASEM ABSTRAK

APLIKASI MESIN PEMERAS KELAPA TENAGA HIDROULIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS MINYAK KELAPA MURNI PADA KELOMPOK TANI DESA NGIS - KARANGASEM ABSTRAK JURNAL UDAYANA MENGABDI, VOLUME 15 NOMOR 1, JANUARI 2016 APLIKASI MESIN PEMERAS KELAPA TENAGA HIDROULIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS MINYAK KELAPA MURNI PADA KELOMPOK TANI DESA NGIS - KARANGASEM I

Lebih terperinci

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

BAB V RANCANGAN PENELITIAN BAB V RANCANGAN PENELITIAN 5.1 Alat dan Bahan yang digunakan 5.1.1 Alat yang digunakan Alat yang digunakan pada penelitian meliputi autoklaf 50X Electric Model 24 Liter, neraca digital, erlenmeyer 500

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus terhadap kualitas yoghurt susu kambing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap berkesinambungan agar tujuan dari penelitian ini dapat tercapai. Penelitian dilakukan di laboratorium

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LABORATORIUM

BAB II GAMBARAN UMUM LABORATORIUM BAB II GAMBARAN UMUM LABORATORIUM 2.1. Sejarah Laboratorium Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara adalah tempat untuk melaksanakan kegiatan paktikum oleh

Lebih terperinci

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd NATA putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id Nata adalah kumpulan sel bakteri (selulosa) yang mempunyai tekstur kenyal, putih, menyerupai gel dan terapung pada bagian permukaan cairan (nata

Lebih terperinci

LAMPIRAN 2 PEMBUATAN LARUTAN

LAMPIRAN 2 PEMBUATAN LARUTAN 73 LAMPIRAN 73 LAMPIRAN 1 74 75 LAMPIRAN 2 PEMBUATAN LARUTAN A. Pembuatan larutan NaOH 1. Asam Oksalat (H 2 C 2 O 4 ) ± 0,1 N dalam 100 ml aquades, sebagai larutan standar Titrasi Kjeldahl. a. Perhitungan

Lebih terperinci

Pembuatan Basis Krim VCO (Virgin Coconut Oil) Menggunakan Microwave Oven

Pembuatan Basis Krim VCO (Virgin Coconut Oil) Menggunakan Microwave Oven IOCD International Symposium and Seminar of Indonesian Medicinal Plants xxxi, Surabaya 9-11 April 2007 Pembuatan Basis Krim VCO (Virgin Coconut Oil) Menggunakan Microwave Oven Yudi Padmadisastra Amin Syaugi

Lebih terperinci

"PRO-FISHTA" UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BUDIDAYA LELE DESA SETONO KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI

PRO-FISHTA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BUDIDAYA LELE DESA SETONO KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI "PRO-FISHTA" UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BUDIDAYA LELE DESA SETONO KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI Klaudia Putri Nirmalasari 1), Anggun Karina Risti 2), Juwanita 3) 1 email : klaudia_putri@yahoo.co.id

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA UPAYA PEMANFAATAN DAUN ANTANAN (Centella asiatica L) MENJADI TEH YANG BERKHASIAT BAGI KESEHATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA UPAYA PEMANFAATAN DAUN ANTANAN (Centella asiatica L) MENJADI TEH YANG BERKHASIAT BAGI KESEHATAN PKM KEWIRAUSAHAAN USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA UPAYA PEMANFAATAN DAUN ANTANAN (Centella asiatica L) MENJADI TEH YANG BERKHASIAT BAGI KESEHATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: 1. Susan Nita Budhi : 6101411225 /

Lebih terperinci

I Gde Narda Widiada 1), Suhaema 1), Gunarti 2) ABSTRACT

I Gde Narda Widiada 1), Suhaema 1), Gunarti 2) ABSTRACT PERBANDINGAN KOMPOSISI ASAM LEMAK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) HASIL FERMENTASI STARTER RAGI ROTI DENGAN VCO HASIL PABRIKAN SERTA AKTIVITAS ANTIBAKTERINYA PADA BAKTERI PENYEBAB DIARE (Composition comparison

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu pendapatan negara adalah perkebunan. Menurut

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu pendapatan negara adalah perkebunan. Menurut 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki andil yang cukup besar dalam ekonomi nasional di Indonesia. Sub sektor pertanian yang selama ini diandalkan oleh pemerintah Indonesia sebagai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN

PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Rencana Bisnis Madu KPHP Limau Unit VII Hulu Kabupaten Sarolangun PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN SAROLANGUN, AGUSTUS 2015 RENCANA OPERASIONAL CORE BUSINESS MADU (Apis cerrana dan Apis trigona) DI KAWASAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2013 di Laboratorium Kimia Instrumen dan Laboratorium Kimia Riset Makanan

Lebih terperinci

PENINGKATAN JIWA WIRAUSAHA SISWA SMA MELALUI PELATIHAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMBUATAN NATA DE COCO

PENINGKATAN JIWA WIRAUSAHA SISWA SMA MELALUI PELATIHAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMBUATAN NATA DE COCO PENINGKATAN JIWA WIRAUSAHA SISWA SMA MELALUI PELATIHAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMBUATAN NATA DE COCO Alwani Hamad 1 *, Regawa Bayu Pamungkas 1, Endar Puspawiningtyas 1 1 Program Studi Teknik Kimia, Fakultas

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ii USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA YOSUSA, PENGOLAHAN YOGURT SUSU SAPI BERBASIS WIRAUSAHA MASYARAKAT KELURAHAN CEPOKO KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelapa Kelapa termasuk jenis Palmae yang bersel satu (monokotil). Batang tanaman tumbuh lurus ke atas dan tidak bercabang. Adakalanya pohon kelapa dapat bercabang, namun hal

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Minyak atau lemak merupakan ester dari gliserol dan asam lemak, tersusun atas campuran sebagian besar triasilgliserol dan sebagian kecil senyawa pengotor (di-gliserida dan

Lebih terperinci

KOMPOSISI ASAM LEMAK MINYAK KELAPA PADA BEBERAPA KONSENTRASI EKSTRAK TOMAT, SUHU PEMANASAN DAN WAKTU PENYIMPANAN

KOMPOSISI ASAM LEMAK MINYAK KELAPA PADA BEBERAPA KONSENTRASI EKSTRAK TOMAT, SUHU PEMANASAN DAN WAKTU PENYIMPANAN Lidya Momuat : Komposisi Asam Lemak KOMPOSISI ASAM LEMAK MINYAK KELAPA PADA BEBERAPA KONSENTRASI EKSTRAK TOMAT, SUHU PEMANASAN DAN WAKTU PENYIMPANAN Lidya I. Momuat 1, Julius Pontoh 1, Emelia Sitanggang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kelapa 2.1.1. Taksonomi Tanaman Kelapa Kingdom Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Liliopsida : Arecidae : Arecales : Arecaceae : Cocos Spesies : Cocos nucifera

Lebih terperinci