Bab II Deskripsi Proyek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab II Deskripsi Proyek"

Transkripsi

1 Bab II Deskripsi Proyek 2.1 Deskripsi Umum Kasus Proyek : Hotel Bintang Tiga di Bandung Status Proyek : Fiktif Pemilik Proyek : Perusahaan swasta Sumber Dana : Perusahaan swasta Lokasi : Jl. Dr. Djoendjoenan, Bandung Luas Lahan : m2 KDB : 40% KLB : 2,4 GSB Jl. Dr. Djoendjoenan : 12 m GSB Jl. PDAM : 6 m 2.2 Alasan Pemilihan Lokasi Lokasi merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan agar usaha jasa akomodasi berjalan dengan sukses. Untuk mendukung proyek perancangan hotel yang diajukan, maka dipilih lokasi yang berada di Jl. Dr. Djoendjoenan atau yang lebih dikenal dengan Terusan Pasteur. Kawasan ini merupakan kawasan yang strategis untuk menarik pengunjung karena dekat dengan gerbang kota Bandung bagian barat yang berupa jalan besar atau gerbang tol Padaleunyi yang menghubungkan kota Bandung dengan kota Jakarta. Peruntukan kawasan ini yaitu perumahan dan perdagangan dan jasa. 5

2 Gambar 2.1 Peta Lokasi (Sumber : BAPPEDA Kodya Bandung) Komersial Peribadatan Permukiman Gambar 2.2 Peruntukan Lingkungan Sekitar Batas Tapak Batas Utara : Jalan PDAM, Gereja Kristen Protestan Simalungun, Perumahan. Batas Timur : Hotel Suka Mulya, Perumahan. Batas Selatan : Jalan Dr. Djoendjoenan, Gereja Immanuel Alpha Omega, Pompa Bensin, Bandung Trade Center. Batas Barat : Rumah Makan Ibu Kadi, Perumahan. 6

3 2.3 Interpretasi Kasus Tinjauan Umum Mengenai Hotel Pada sub bab ini akan dibahas mengenai definisi dan klasifikasi hotel berdasarkan studi dari beberapa literatur yang telah dilakukan. a. Definisi Hotel Kata hotel berasal dari bahasa Yunani hostels yang artinya memberi tempat perlindungan pada pengunjung yang memberi imbalan kepada pemiliknya. Secara umum hotel berarti jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum dan dikelola secara komersial. 1 b. Klasifikasi Hotel Ada berbagai klasifikasi hotel, antara lain: 1. Berdasarkan kelas yang dinyatakan dalam bintang - Hotel berbintang satu, minimal memiliki 9 kamar ganda dengan luas min 20m 2 per kamar dan 1 kamar tunggal dengan luas min 14m 2 per kamar. - Hotel berbintang dua, minimal memiliki 13 kamar ganda dengan luas min 20m 2 per kamar dan 2 kamar tunggal dengan luas min 16m 2 per kamar. - Hotel berbintang tiga, minimal memiliki 27 kamar ganda dengan luas min 24m 2 per kamar dan 3 kamar tunggal dengan luas min 18m 2 per kamar. - Hotel berbintang empat dan lima, minimal memiliki 86 kamar ganda dengan luas min 20m 2 per kamar dan 10 kamar tunggal dengan luas min 16m 2 per kamar dan 4 kamar suite. 2. Berdasarkan sasaran pasarnya - Hotel keluarga, sasaran pasarnya keluarga yang sedang bepergian - Hotel bisnis, sasarannya pebisnis yang sedang melakukan kegiatan kegiatan bisnis. 1 sumber: SK Menteri Perhubungan No. PM10/PW3/Ph-6-77 tentang usaha dan klasifikasi hotel serta keputusan tentang pelaksanaan klasifikasi hotel. 7

4 - Hotel wisata, sasarannya adalah wisatawan. - Hotel transit, sasaran pasarnya adalah penumpang kendaraan yang menunggu sebelum berpindah ke kendaraan lain. - Hotel pengobatan, adalah hotel yang sasarannya adalah para tamu yang hendak melakukan pengobatan. Hotel ini termasuk dalam jenis hotel bisnis dengan fasilitas dan kelengkapan hotel bintang tiga. Oleh karena itu, hotel ini akan dirancang berdasarkan persyaratan hotel kelas bintang tiga dengan memperhatikan kebutuhan penggunanya yaitu pebisnis Tinjauan Mengenai Hotel Bisnis Pada sub bab ini akan dibahas mengenai definisi, karakteristik dan pertimbangan tapak sebuah hotel bisnis berdasarkan studi dari beberapa literatur yang telah dilakukan. a. Definisi Hotel Bisnis Hotel Bisnis adalah hotel yang didesain sebagai pusat kehidupan sosial dan bisnis dari sebuah kota. 2 b. Karakteristik Hotel Bisnis 1. Hotel bisnis memiliki fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan bisnis, seperti ballroom dan banquet hall. 2. Lokasi merupakan faktor yang penting. Lokasi sebuah hotel akan sangat mempengaruhi target market dan karakter hotel. 3. Hotel Bisnis biasanya ada di pusat kota dan berdekatan dengan pusat bisnis dan pusat perbelanjaan. 4. Hotel Bisnis berskala besar biasanya menjadi kebanggaan sebuah kota. 5. Keberadaannya dapat menaikkan prestis dan rasa percaya diri bagi kota tempat hotel tersebut berada. 2 sumber: Rutes, Walter A. & Penner, Richard H. & Adams, Lawrence,

5 6. visual statement sebuah Hotel Bisnis menjadi penting. Skyline dan fasade bangunan biasanya dibuat monumental. 7. Lobby pada sebuah Hotel Bisnis harus memberikan kesan yang kuat bagi pengunjungnya. Lebih dari elemen apapun yang ada pada sebuah hotel, lobby secara cepat memberikan tone dan ambiance pada hotel tersebut. c. Pertimbangan Tapak Pertimbangan dalam perencanaan tapak sebuah hotel bisnis diantaranya: 1. Sebuah Hotel Bisnis biasanya terletak pada area urban yang padat, maka bangunan hotel meliputi seluruh tapak yang disediakan. 2. Ruang terbuka yang terbatas pada lantai dasar dapat digunakan untuk air mancur atau karya seni, dan tanaman yang dapat menghaluskan pinggiran bangunan. 3. Juga memungkinkan untuk memanfaatkan area-area dimana bangunan dimundurkan ke belakang, untuk menciptakan teras bagi aktivitas outdoor. 4. Parkir valet dapat menjadi pilihan. 5. Loading dock merupakan komponen yang diperlukan bagi hotel dan sebaiknya ditempatkan jauh dari pintu masuk publik, idealnya pada jalan yang berbeda dimana truk hantaran dan lain-lain terpisahkan secara baik dari kendaraan tamu. 6. Persyaratan keamanan untuk tamu VIP dan selebriti, memasuki hotel melewati pintu belakang, bahkan melalui loading dock area. Oleh karena itu, jalan masuk tersebut sebaiknya terjaga dari pandangan luar dan didesain untuk akses kedua bagi area publik. 2.4 Sasaran Pengguna Target pengguna hotel ini, yaitu: Pebisnis dari luar kota Bandung yang melakukan kunjungan bisnis ke Bandung Pebisnis dari dalam kota Bandung yang membutuhkan sarana tertentu dalam kegiatannya Wisatawan dari luar kota Bandung yang sedang berekreasi di Bandung 9

6 2. 5 Jumlah Kamar yang Direncanakan Jumlah kamar yang direncanakan yaitu 67 buah kamar tamu dengan 2 tipe yaitu kamar standar dan junior suite. Untuk kamar standar terbagi 2 jenis kamar yaitu kamar dengan double bed dan kamar dengan king size bed. 2.6 Program Kegiatan Jenis-jenis kegiatan dalam sebuah hotel terbagi atas: Berdasarkan pelaku kegiatan: terdiri atas kegiatan tamu hotel, yang dibagi menjadi kegiatan tamu menginap dan tamu tidak menginap, dan kegiatan pengelolaan hotel. Berdasarkan sifatnya: terdiri atas kegiatan fungsi publik dan privat Kegiatan Tamu Hotel Tamu hotel terbagi atas tamu yang menginap dan tamu tidak menginap. Tamu tidak menginap biasanya mengunjungi hotel untuk makan di restoran, memanfaatkan fasilitas kebugaran, atau keperluan untuk menghadiri pertemuan atau acara yang diselenggarakan di kawasan hotel. Kegiatan-kegiatan umum yang dilakukan oleh tamu hotel adalah : a. Datang dengan kendaraan bermotor b. Administrasi Kegiatan ini berupa pendaftaran masuk (check-in) dan dilakukan di bagian front desk. c. Makan dan minum Kegiatan berupa makan dan minum dilakukan di restoran atau bar. Kegiatan ini bisa terjadwal, namun bisa juga berupa kegiatan yang sifatnya santai. d. Menginap (tidur, mandi dan lainnya) Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan menghuni selama jangka waktu tertentu. Kegiatan ini harus difasilitasi dengan sarana dan prasarana yang memadai agar penghuni merasa nyaman dan dapat melakukan rutinitas harian sebagaimana mestinya. 10

7 e. Rekreasi Kegiatan yang pada fasilitas rekreasi ini adalah kegiatan outdoor seperti berenang, berjemur dan aktivitas lainnya. Rekreasi disini ditujukan untuk kenyamanan penghuni hotel dan pengunjung lainnya untuk saling berinteraksi satu sama lain. Hal ini disebabkan area rekreasi bersifat publik. f. Olahraga Olahraga dalam hal ini adalah kegiatan olahraga yang berupa penyediaan fasilitas fitness centre untuk kepentingan olahraga indoor Kegiatan Pengelola Hotel Pengelola adalah pihak yang mengawasi dan mengatur pengoperasian fasilitas hotel. Kegiatannya antara lain: a. Pengelolaan dan Administratif Penanganan urusan administrasi dan pengelolaan fasilitas hotel, kegiatan ini ditunjang oleh kantor administrasi pengelola hotel yang melibatkan eksekutif pelaksana. Pelaksanaan kegiatan administrasi disesuaikan dengan jam kerja. b. Pelayanan Aktivitas yang terjadi rutin untuk menunjang segala fasilitas pada hotel agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin. Fungsi ini meliputi penyediaan dapur, gudang, toilet umum dan sebagainya. Aktivitas yang terjadi melibatkan karyawan yang bekerja melayani pengunjung, mengatur kebutuhan hotel serta memelihara hotel secara keseluruhan. Waktu penyelenggaraan bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan. 11

8 2.6.3 Kegiatan Fungsi Publik Kegiatan yang sifatnya publik dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.1 Program Kegiatan Fungsi Publik KEGIATAN PEMAKAI RUANG SIFAT Datang, parkir tamu Drop off, area parkir publik menerima karyawan entrance dan lobby publik registrasi, pemesanan, informasi tamu, karyawan front desk publik menunggu tamu ruang duduk, lounge semi publik berbelanja tamu retail semi publik Makan & minum tamu restoran semi publik konferensi, rapat tamu ruang-ruang pertemuan semi publik buang air tamu, karyawan toilet semi publik Olahraga, Renang tamu Fitness centre, kolam renang semi publik membersihkan diri tamu shower, toilet semi publik simpan, mandi uap tamu lockers, sauna semi publik sirkulasi tamu, karyawan hall, lift, tangga, koridor publik Kegiatan Fungsi Privat Kegiatan yang sifatnya privat terbagi atas kegiatan fungsi kamar tamu dan fungsi administrasi dan back of house. a. Fungsi Kamar Tamu Kegiatan fungsi kamar tamu dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.2 Program Kegiatan Fungsi Kamar Tamu KEGIATAN PEMAKAI RUANG SIFAT tidur, istirahat tamu kamar tidur private mandi, buang air tamu kamar mandi, wc private 12

9 b. Fungsi Administrasi dan Back of House Kegiatan fungsi administrasi dan back of house hotel dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.3 Program Kegiatan Fungsi Administrasi dan Back of House KEGIATAN PEMAKAI RUANG SIFAT Administrasi, penyimpanan data Karyawan Front Office, Front Desk Semi publik Pengelolaan, operasional karyawan ruang manager, ruang staf private istirahat, makan minum karyawan ruang karyawan private mandi, buang air, simpan karyawan toilet, kamar mandi, lockers private masak, mempersiapkan makanan karyawan dapur utama service menyimpan,menerima makanan karyawan gudang service memelihara, memperbaiki karyawan workshop service menyediakan makanan karyawan pantry service mencuci, mengeringkan karyawan laundry service menyetrika, menyimpan karyawan house keeping service membuang sampah karyawan tempat sampah service menyediakan utilitas karyawan mekanikal dan elektrikal service Dalam melaksanakan kegiatannya, hotel dilengkapi dengan beberapa departemen, seperti: Front Office Department Marketing Department Food and Beverage Department Security Department House Keeping Accounting Department Engineering Department Laundry Department Purchasing Department 13

10 2.7 Studi Banding Proyek Sejenis Beberapa studi banding proyek sejenis telah dilakukan melalui studi literatur dan pengamatan langsung. Tujuan studi banding ini yaitu untuk mendapatkan data-data mengenai fasilitas-fasilitas yang ada pada sebuah hotel bintang tiga, dan fasilitas-fasilitas yang mencirikan sebuah hotel bisnis. Selain itu juga untuk mengamati solusi-solusi desain sebuah hotel bisnis yang terletak di pusat kota dengan lahan terbatas dan mempelajari pola pemintakatan sebuah hotel bisnis Studi Hotel Bintang Tiga Pada studi hotel bintang tiga ini kasus yang diambil yaitu Hotel Sparks Jakarta. a. Deskripsi Umum Pemilik: PT Sumbermitra Asri Hotel Pengelola: Sparks International Lokasi: Jl. Mangga Besar Raya 42 Arsitek: Biro Arsitektur Denton Corker Marshall b. Alasan Pemilihan Studi Banding Hotel Sparks Jakarta merupakan hotel bisnis bintang tiga, memiliki karakter dan kriteria yang sama dengan hotel yang akan dirancang. Gambar 2.3 Suasana Eksterior Hotel Sparks Jakarta c. Hasil yang Didapat dari Studi Banding Hotel Sparks Jakarta merupakan hotel bisnis bintang tiga. Fasilitas hunian yang dimiliki oleh hotel ini yaitu sebanyak 114 kamar dengan pembagian sebagai berikut: 1. Kamar Superior; jumlah kamar 89 buah, luasan kamar 25.50m 2 2. Kamar Deluxe; jumlah kamar 16 buah, luasan kamar 25.50m 2 3. Kamar Junior Suite; jumlah kamar 5 buah, luasan kamar 41.99m 2 4. Kamar Suite; jumlah kamar 4 buah, luasan kamar 48.00m 2 14

11 Kamar Superior dan Deluxe sebenarnya merupakan tipe kamar yang sama namun dijual sebagai tipe kamar berbeda dengan menambahkan fasilitas dvd player pada kamar Deluxe. Pada kamar Junior Suite dan kamar Suite terdapat fasilitas ruang duduk yang dilengkapi dengan sofa dan kamar mandi yang dilengkapi dengan bath tub. Gambar 2.4 Kamar Superior Gambar 2.5 Kamar Suite Fasilitas hotel ini antara lain: 1. Fasilitas Makan & Minum - bar; bernama MnB, terletak di lantai dasar, kapasitas orang. - kafe; bernama Exito Cafe, terletak di lantai 1. Tamu hotel melakukan sarapan pagi di kafe ini dengan sistem pelayanan prasmanan, namun pada siang dan malam hari kafe ini juga berfungsi sebagai tempat makan/minum dengan pelayanan ala carte. Kapasitas 131 tempat duduk. - Pool Bar, terletak di area kolam renang. Kapasitasnya 27 tempat duduk. Gambar 2.6 Exito Cafe Gambar 2.7 Pool Bar 15

12 2. Fasilitas Ruang Pertemuan Terdapat lima buah ruang pertemuan di hotel ini, beberapa diantaranya bisa digabung menjadi satu ruangan yang lebih besar. Ruang pertemuan yang tersedia di hotel ini yaitu: Tabel 2.4 Fasilitas Ruang Pertemuan Nama Ruang Dimensi Round Table Theater U-Shape/Class Room Chorus m Chorus m Chorus m Chorus m Chorus m Pada hotel ini tidak terdapat fasilitas ruang serbaguna yang dapat memfasilitasi acara-acara yang besar. Ruang-ruang pertemuan dapat memfasilitasi acara-acara kecil seperti rapat dan konferensi, dan pada beberapa ruang pertemuan sekat ruangan bisa dibuka untuk membentuk satu ruang yang lebih besar apabila diperlukan. Ruang-ruang pertemuan ini berada tepat disebelah area kafe, sehingga semua keperluan makan dan minum atau snack time bagi para pengguna ruangruang pertemuan dapat langsung dilakukan di area kafe. Kafe ini memang memiliki satu ruang makan privat yang dikhususkan bagi pengguna ruang-ruang pertemuan. Selain di area kafe, kegiatan snack time bagi pengguna ruang-ruang pertemuan juga dapat dilakukan di area pre-function yang tersedia. Gambar 2.8 Skematik Ruang-ruang Pertemuan di Hotel Sparks Jakarta 16

13 Gambar 2.9 Ruang Pertemuan Gambar 2.10 Ruang Makan Privat 3. Fasilitas Kebugaran dan Rekreasi Pada hotel ini disediakan fasilitas kolam renang outdoor dan sebuah spa kecil. Juga direncanakan untuk menambahkan fasilitas fitness centre pada hotel ini. Terdapat juga fasilitas karaoke yang terletak di lantai paling atas. Fasilitas ini merupakan respon dari karakter lingkungan tempat hotel ini berada yaitu di Jl. Mangga Besar yang memang banyak menyediakan fasilitas serupa Studi Hotel Bisnis Pada studi hotel bisnis ini kasus yang diambil yaitu Hotel Alila Jakarta. a. Deskripsi Umum Pemilik: PT Sumbermitra Asri Hotel Pengelola: Alila Hotels & Resorts Lokasi: Jl. Pecenongan Kav 7-17 Arsitek: Biro Arsitektur Denton Corker Marshall b. Alasan Pemilihan Studi Banding Hotel Alila Jakarta merupakan hotel bisnis, memiliki karakter yang sama dengan hotel yang akan dirancang. 17

14 c. Hasil yang Didapat dari Studi Banding Hotel Alila Jakarta merupakan hotel bisnis bintang empat yang berlokasi di Jl. Pecenongan Kav 7-17 Jakarta Pusat. Lokasinya cukup strategis karena dekat dengan Stasiun Gambir, Museum Nasional (Monas) dan kawasan bisnis Jakarta. Jalan Pecenongan yang merupakan akses masuk dan keluar tamu hotel merupakan jalan dua arah yang pada jam-jam tertentu cukup padat, namun jalan ini bukanlah jalan utama (protokol) sehingga hotel ini cukup terhindar dari kebisingan. Pada hari-hari tertentu diselenggarakan pasar malam di Jalan Pecenongan, dan hal ini menjadi atraksi tersendiri bagi tamu hotel yang sebagian besar adalah warga asing. Perancang Alila Jakarta adalah Biro Arsitektur Denton Corker Marshall, konsep desain yang diusung adalah simplicity and serenity. Gambar 2.11 Ruang tunggu kecil (5 kursi) dekat resepsionis Gambar 2.12 Resepsionis Gambar 2.13 Lift khusus tamu Hotel Alila Jakarta memiliki 23 lantai, dengan pembagian sebagai berikut: Lantai 1 : Restoran Shanghai Storm, Café Tea n Coffee, Florist dan Back of House hotel Lantai 2 : Drop off, Lobby, Buzz Restaurant, Lounge, Alila Living Boutique dan Kantor Pengelola Lantai 3 : Ruang Pertemuan, Ballroom, Business Centre dan Space Lounge Lantai 4 : Ruang-ruang fungsi publik (sedang dalam pembangunan) Lantai 5 : Ruang Pertemuan dan Kantor pengelola Lantai 6 : Fasilitas Kesehatan dan Kebugaran Kolam Renang, mybodygym, dan Thann Sanctuary Lantai 7 : sedang dalam pembangunan Lantai 8 : sedang dalam pembangunan 18

15 Lantai 9 : sedang dalam pembangunan Lantai 10 : Executive Lounge dan apartemen Lantai 11 : sedang dalam pembangunan Lantai 12 : sedang dalam pembangunan Lantai 14 : Kamar-kamar eksekutif Lantai 15 : Kamar-kamar eksekutif khusus untuk wanita (executive ladies floor) Lantai : Kamar-kamar Deluks Lantai 21 : Kamar-kamar eksekutif Lantai 22 : Kamar-kamar Executive Suite Lantai 23 : Kamar-kamar Executive Suite Jenis-jenis kamar yang terdapat di Hotel Alila Jakarta yaitu: 1. Kamar Deluks, jumlah kamar 103 buah, dengan luas setiap kamar adalah 30m 2. Gambar 2.14 Tempat tidur ukuran King di kamar deluks Gambar 2.15 Perlengkapan kamar deluks Gambar 2.16 Toilet dan washtafel di kamar deluks Gambar 2.17 Area duduk dengan jendela besar 19

16 2. Kamar Eksekutif, jumlah kamar 43 buah. Keistimewaan kamar eksekutif yaitu mendapatkan fasilitas yang sama dengan kamar deluks ditambah fasilitas laundry gratis untuk dua potong pakaian, akses internet gratis dalam kamar dan akses masuk gratis ke Executive Lounge. Dilihat dari besaran ruang dan layout kamar, kamar eksekutif memiliki besar dan layout kamar yang sama dengan kamar deluks. Jadi sebenarnya kamar eksekutif adalah kamar deluks dengan fasilitas tambahan (sifatnya non-fisikal). Gambar 2.18 Cable Port untuk koneksi internet tersedia di setiap kamar 3. Executive Suite, jumlah kamar 12 buah. Luas setiap Executive Suite adalah 53m 2. Executive Suite memiliki ruang duduk yang terpisah, akses internet dan DVD Player. 4. Alila Suite, jumlah kamar 2 buah. Luas Alila Suite yaitu 83m 2, dengan ruang duduk terpisah yang dilengkapi dengan dapur kecil dan tersedia bathtub besar untuk dua orang dalam kamar mandi yang berdinding kaca. 20

17 Beberapa fasilitas di hotel ini yaitu: 1. Lounge Lounge ini terletak di lantai dasar di area lobby, merupakan lounge utama dari hotel Alila Jakarta. Gambar 2.19 Suasana Lounge 2. Lounge yang lebih privat dibandingkan dengan lounge yang terletak di lantai dasar, lounge ini bernama space lounge dan terletak di lantai 3 3. Toko minuman anggur Toko ini bernama The Cellars dan terletak di lantai 1. Gambar 2.20 The Cellars Gambar 2.21 Salah satu display Alila Living 21

18 4. Ladies Executive Floor Level khusus yang diperuntukkan bagi tamu wanita. Semua kamar di level ini merupakan kamar eksekutif dan dijaga oleh seorang penjaga keamanan yang juga wanita. Pengkhususan pasar ini menyebabkan beberapa adaptasi pada kamar, yaitu warna sarung bantal dan selimut yang feminin dan perlengkapan kamar yang dikususkan untuk tamu wanita (misalnya sisir, cermin, kapas pembersih, alat manikur dan pedikur dan sebagainya). Gambar 2.22 Suasana kamar di lantai khusus wanita Gambar 2.23 Dinding kamar mandi dicat dengan warna yang feminin Gambar 2.24 Material yang digunakan pun berbeda, kamar ini menggunakan keramik dan kaca untuk base washtafel Gambar 2.25 Washtafel dan amenities yang berbeda dari kamar lainnya 22

19 5. Restoran Restoran ini terletak di lantai dasar dan bernama Buzz Restaurant. Restoran ini menyediakan menu internasional dan memiliki area dapur terbuka. Gambar 2.26 Suasana Buzz Restaurant. Sebagian besar meja yang digunakan yaitu meja makan untuk empat orang Gambar 2.27 Sistem penyajian prasmanan, disajikan langsung di depan dapur terbuka 6. Restoran Cina Restoran ini bernama Shanghai Storm, menyediakan masakan Cina dan terletak di lantai dasar. 7. Kafe Tea n Coffee merupakan sebuah kafé kecil yang menyediakan makanan dan minuman ringan. Gambar 2.28 Suasana Tea n Coffee 23

20 8. Butik Alila Living Boutique merupakan sebuah butik yang menjual furnitur dan penghias ruangan. 9. Gymnasium Fasilitas kebugaran di Alila Jakarta, bernama MyBodyGym. 10. Spa Spa ini bernama Thann Sanctuary, terdiri dari dua kamar suite dan dua kamar perawatan, dilengkapi dengan steam dan sauna. Gambar 2.29 Suasana Spa 11. Kolam Renang Terletak di lantai 6, kolam renang terbuka ini menyuguhkan pemandangan kota Jakarta. Kolam renang ini dilengkapi dengan bar. Gambar 2.30 Suasana kolam renang 12. Ballroom Tempat diselenggarakan pesta-pesta kecil dan pernikahan, dapat mengakomodasi 500 orang tamu. 24

21 Gambar 2.31 Suasana Ballroom 13. Ruang Pertemuan Terdapat tujuh ruang pertemuan di hotel ini dan semuanya terletak di lantai 3 dan 5. Satu ruang pertemuan dapat mengakomodasi sampai dengan 65 orang tamu. Gambar 2.32 Suasana Ruang Pertemuan 14. Business Centre Menyediakan pelayanan sekretariat, translasi, ruang kerja dan akses internet. Buka dari pukul 7.00 sampai dengan pukul Executive Lounge Terletak di lantai 10, lounge ini merupakan fasilitas bagi tamu yang menginap di kamar suite. Lounge buka dari pukul 7.00 sampai dengan pukul 25

22 Keistimewaan lounge ini selain tingkat privasi yang tinggi yaitu adanya fasilitas perpustakaan, akses internet dan wi-fi. 26

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²) 2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 5.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1. Program Ruang Tabel 5.1.Rekapitulasi Program Ruang Hotel Bisnis No Ruang Kapasitas Luas KELOMPOK KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN 5.1. Pemrograman 5.1.1. Kebutuhan Ruang NO RUANG JMLH LUAS SAT LUAS TOTAL STANDART LUAS KAMAR 1 standard/ deluxe 231 28 m2 6.468 2 junior suite 36 45 m2 1.620 3 president

Lebih terperinci

The Dharmawangsa Hotel Last Updated Saturday, 21 January 2012

The Dharmawangsa Hotel Last Updated Saturday, 21 January 2012 The Dharmawangsa Hotel Last Updated Saturday, 21 January 2012 The Dharmawangsa Hotel Jakarta Indonesia adalah salah satu hotel mewah dan nyaman, terletak di jantung Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi

Lebih terperinci

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu STUDI AKTIVITAS STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan Parkir Tamu Mencari informasi Resepsionis Bebas Insidentil Menunggu Lounge Beristirahat

Lebih terperinci

III.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN

III.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN BAB III ANALISIS III. ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.. ANALISIS KONDISI LAHAN Kondisi Eksisting Lahan Dalam lahan perancangan saat ini terdapat perkebunan sayur dan tanaman hias. Pada lahan

Lebih terperinci

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, BAB II PEMROGRAMAN Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya kota Medan. Hal ini terkait dengan berbagai bidang yang juga mengalami perkembangan cukup pesat seperti bidang

Lebih terperinci

KRITERIA PENENTU TIPOLOGI PROPERTI HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO HATTA

KRITERIA PENENTU TIPOLOGI PROPERTI HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO HATTA KRITERIA PENENTU TIPOLOGI PROPERTI HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO HATTA Dyah N. 1), Purwanita S. 2) dan Ispurwono S. 3) 1) Department of Architecture, Sepuluh Nopember Institut of Technology Jl. Keputih

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Hotel The Premiere Pekanbaru Pada tahun 2010 seorang pengusaha bernama Nicodemus Kasan Kurniawan mendirikan sebuah hotel berbintang empat di

Lebih terperinci

Kebutuhan Ruang Ruang Aktifitas

Kebutuhan Ruang Ruang Aktifitas Lampiran I I.I. Kebutuhan Ruang Hotel Beserta Aktifitas Entrance hall Tempat bertemu dan berkumpul Receptionist Checkin dan checkout, memberikan informasi Concierge Pusat informasi Lobby Lounge Tempat

Lebih terperinci

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang Tabel Analisa Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Sifat Tamu, Check in/check out Recepsionist Publik Administrasi Pusat Informasi Front Office Publik Operator Penitipan Barang Menunggu

Lebih terperinci

DENAH ALTERNATIF 1 LANTAI 1

DENAH ALTERNATIF 1 LANTAI 1 LANTAI 1 pada denah alt.1, area resepsionis menghadap ke arah entrance sehingga memudahkan akses bagi tamu hotel. Security & bellboy station diletakkan di sebelah kanan entrance juga memudahkan bellboy

Lebih terperinci

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) CITY HOTEL BINTANG 5 DI PALEMBANG (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-modern Contextualism) TUGAS AKHIR PERIODE 138 Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jakarta merupakan salah satu kota besar di Indonesia dengan jumlah penduduk 15.173 jiwa/km2 per tahun 2014 (Kepadatan Penduduk menurut Provinsi, Badan Pusat

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Tabel luas ruangan bangunan fungsi campuran (mix use building)

DAFTAR LAMPIRAN. Tabel luas ruangan bangunan fungsi campuran (mix use building) 73 DAFTAR LAMPIRAN Tabel luas ruangan bangunan fungsi campuran (mix use building) No. Ruang Zona Jumlah Ruang Luas m 2 1. Ruang GWT Privat 1 59 2. Ruang pompa Pivat 1 59 3. Ruang MADF Privat 1 59 4. Ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota metropolitan dan kota wisata, yang perekonominnya berkembang pesat. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI 1650 Peta Kota Batavia pada tahun 1627-1632 Peta Kota Batavia pada tahun 1635-1650 Sumber: Sejarah Kota Tua, UPT Kota Tua, 2005 LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN. Double bed Side table Lemari pakaian Meja rias. Penghuni apartemen (suami-istri)

PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN. Double bed Side table Lemari pakaian Meja rias. Penghuni apartemen (suami-istri) PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN Funfsi Hunian No. Identitas Ruang Aktivitas Perabot Pemakai Ruang Standard Ruang Luas 1. R. Tidur (dengan double bed) Tidur Merias diri Berganti pakaian Double bed Side

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku pelaku yang melakukan aktivitas pada hotel diantaranya adalah : a. Pengunjung Pengunjung hotel

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK HOTEL KRIDA NUSANTARA

BAB II DESKRIPSI PROYEK HOTEL KRIDA NUSANTARA BAB II DESKRIPSI PROYEK HOTEL KRIDA NUSANTARA Proyek ini merupakan proyek semi nyata yang akan dibangun oleh yayasan Krida Nusantara. proyek ini terletak pada kawasan pendidikan Krida Nusantara, dan memperuntukan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Tabel 6.1. Rekapitulasi Program Ruang JENIS RUANG JUMLAH (UNIT) LUAS TOTAL (m 2 ) INDOOR Ruang Kegiatan Hunian

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 ANALISA NON FISIK

LAMPIRAN 1 ANALISA NON FISIK LAMPIRAN 1 ANALISA NON FISIK ANALISA PROGRAM RUANG Program Ruang pada perancangan proyek kondominium dapat dilihat pada tabel di bawah ini Fungsi Hunian No Identitas Ruang Aktivitas Perabot Pemakai Ruang

Lebih terperinci

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan

Lebih terperinci

& ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & &

& ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & & BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep Dasar Untuk menentukan konsep dasar dari perencanaan dan perancangan resort hotel yang memenuhi aspek yang telah digariskan maka perlu adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya hotel-hotel baru bertarif ekonomis (budget) menjadi fenomena baru. Posisinya yang berada antara guest house dan hotel bintang 3 menarik para pebisnis dan

Lebih terperinci

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL 1. Peraturan Teknis a. Jarak bebas Bangunan Gedung / Industri KDB KLB 3 3 Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL GSB GSJ GSJ Intensitas bangunan (KDB/KLB), dimaksudkan agar menjaga

Lebih terperinci

HOTEL BINTANG TIGA DI BANDUNG

HOTEL BINTANG TIGA DI BANDUNG HOTEL BINTANG TIGA DI BANDUNG LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 STUDIO TUGAS AKHIR PERANCANGAN/ SKRIPSI SEMESTER II TAHUN 2006/ 2007 Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Oleh

Lebih terperinci

Bab III Analisis. Tiba. Menurunkan orang dan barang, memarkir mobil. Masuk bangunan

Bab III Analisis. Tiba. Menurunkan orang dan barang, memarkir mobil. Masuk bangunan Bab III Analisis 3. Analisis Fungsional 3.. Sirkulasi Tamu Tidak Menginap Tamu yang tidak menginap biasanya mengunjungi hotel untuk memanfaatkan fasilitasfasilitas hotel seperti restoran/kafe, fasilitas

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL Program dasar perencanaan dan perancangan resort hotel merupakan sebuah hasil dari kesimpulan menyeluruh dan berfungsi sebagai pemandu desain

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya Hotel Grand Angkasa Internasional Medan Pada tahun 1930 dibawah pimpinan kolonial belanda Grand Angkasa International hotel bernama Hotel Astoria.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki tempat-tempat menarik untuk pariwisata, salah satunya adalah kota Bandung. Bandung memiliki cukup banyak pilihan objek wisata, seperti wisata

Lebih terperinci

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 4.1. Profil Proyek Perencanaan Hotel Wisma NH berada di jalan Mapala Raya no. 27 kota Makasar dengan pemilik proyek PT Buanareksa Binaperkasa. Di atas tanah seluas 1200 m2

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran

Lebih terperinci

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P BAB III DATA PROYEK III.1 Data Umum Proyek Dalam melaksanakan kerja praktek, praktikan mendapat kesempatan untuk membantu beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh PT Trijaya Anugrah Kreasi sebagai berikut

Lebih terperinci

Twin Plaza Hotel Last Updated Tuesday, 27 March 2012

Twin Plaza Hotel Last Updated Tuesday, 27 March 2012 Plaza Hotel Last Updated Tuesday, 27 March 2012 Plaza Hotel Jakarta berlokasi di jantung kota Jakarta, terhubung langsung dari Business District, Soekarno-Hatta International Airport dan hanya beberapa

Lebih terperinci

Swiss-Belhotel Maleosan Manado Last Updated Wednesday, 07 March 2012

Swiss-Belhotel Maleosan Manado Last Updated Wednesday, 07 March 2012 Last Updated Wednesday, 07 March 2012 Hotel terletak di pusat kawasan wisata Eco dan distrik bisnis Jalan Jenderal Sudirman, Manado. Dikelilingi oleh keindahan pemandangan yang menakjubkan, Hotel di Manado

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Non Fisik IV.1.1 Analisa Kegiatan Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : a) Kelompok

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Dari uraian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam tapak akan ditambahkan fungsinya sebagai sarana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANGKASA INTERNATIONAL MEDAN. 2.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Grand Angkasa International Medan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANGKASA INTERNATIONAL MEDAN. 2.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Grand Angkasa International Medan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANGKASA INTERNATIONAL MEDAN 2.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Grand Angkasa International Medan Hotel Grand Angkasa International dulunya bernama Astoria hotel

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perancangan Hotel merupakan fasilitas akomodasi yang menyediakan sarana penginapan sekaligus pelayanan makanan dan minuman yang bersifat komersil. Secara umum,

Lebih terperinci

Dimensi Ruang Minimum* 1. R. Duduk dan makan. Pengguna Ruang. Penghuni apartemen

Dimensi Ruang Minimum* 1. R. Duduk dan makan. Pengguna Ruang. Penghuni apartemen Program Apartemen Unit hunian tipe studio (1-2 orang) Standar * 1. R. Duduk dan makan Interaksi sosial, menerima tamu, makan Sofa/kursi, coffee table, TV, meja dan kursi makan 7 m 2 Julius Panero, Manusia

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 GAMBARAN UMUM PROYEK II.1.1 TINJAUAN PROYEK Judul Proyek : Hotel Resort di Dago Giri, Bandung, Indonesia Tema : Arsitektur Hijau Lokasi : Jl.Dago Giri, Bandung, Indonesia KDB

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR Program dasar perencanaan dan perancangan Pool Hall merupakan sebuah hasil dari kesimpulan menyeluruh dan berfungsi sebagai pemandu desain International

Lebih terperinci

Minggu 2 STUDI BANDING

Minggu 2 STUDI BANDING 1 Minggu 2 STUDI BANDING TUJUAN Tujuan dari Studi Banding adalah belajar dari karya-karya arsitektur terdahulu menganalisis dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya. Dalam mata kuliah Perancangan Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus mengalami peningkatan. Banyak perusahaan-perusahan baru

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus mengalami peningkatan. Banyak perusahaan-perusahan baru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan bisnis baik di bidang jasa atau barang yang dilakukan di Indonesia terus mengalami peningkatan. Banyak perusahaan-perusahan baru bermunculan, baik yang bermodal

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4

BAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4 BAB III STUDI LAPANGAN III. III. A. OBSERVASI A.1. Syariah Hotel Lor In Solo Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4 terbesar di kota Solo. Hotel yang memiliki luasan yang tidak

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN STUDi BANDING

BAB III ANALISA DAN STUDi BANDING BAB III ANALISA DAN STUDi BANDING Pada bab ini akan menjelaskan analisa yang dilakukan pada tapak yang akan digunakan sebagai tapak Hotel Krida Nusantara Hotel, juga menganalisa tentang fungsi fungsi yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai. BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria

Lebih terperinci

Gambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam

Gambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam Gambar 4. Blok Plan Asrama UI Sumber : Survei Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam perawatan atau maintenance AC tersebut. Kamar untuk yang memakai AC merupakan kamar yang paling besar

Lebih terperinci

Room Type Publish Rate Facilities Standard Rp ,-/nett Public Facilities o WiFi in public area

Room Type Publish Rate Facilities Standard Rp ,-/nett Public Facilities o WiFi in public area Information Hotel for Students Filips Homestay Information and Reservation: Jl. Gatot Subroto Timur I No. 135 Rt 35 Banjarmasi Kalimantan Selatan Telp. (0511)3254057, 3251298 Fax. (0511)3263385 Room Type

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Kualitas Ruang V.1.1 Skema Hubungan Makro Main Entrance Apartemen Entrance Plaza Parkir Lobby Fasilitas seni & Lobby Apartemen Pusat Perbelanjaan Fasilitas Service Pengelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makanannya, dan kawasan perbelanjaannya. Kota Bandung berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. makanannya, dan kawasan perbelanjaannya. Kota Bandung berkembang dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siapa yang tidak tahu dengan kota Bandung? Bandung dikenal dengan kota bunga. Kota Bandung sangat terkenal dengan keindahannya, keberanekaragaman makanannya,

Lebih terperinci

BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH

BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH IV.1. MASALAH FISIK (PROGRAM FASILITAS) Nama Proyek : Nightclub Lokasi : Jalan Tamblong (sekarang Bank Pacific) Pemilik : Swasta (fiktif) Luas lahan : 5322,7 m 2 Luas Bangunan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Ruang A. Kelompok Ruang Kegiatan Umum 1. Plasa Penerima 163,2 2. Lobby 63,2 3. Lounge 42,66 4.

Lebih terperinci

BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan

BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan 6.1 Konsep Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Ruang No. Jenis Ruang Luas (M 2 ) KELOMPOK RUANG KEGIATAN UMUM 1. Lobby 104,00 2. Sky Lounge 70,20 3.

Lebih terperinci

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Pendekatan program dasar perencanaan dan perancangan arsitektur merupakan sebuah usaha untuk melakukan pendekatan pada acuan merencanakan dan merancang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Kegiatan Bisnis Lobby Kamar Hotel

BAB IV ANALISA. Kegiatan Bisnis Lobby Kamar Hotel BAB IV ANALISA IV.1 Analisa Aspek Manusia IV.1.1 Pelaku, Jenis dan Urutan Kegiatan Di dalam sebuah bangunan Hotel, terdapat 2 jenis pelaku kegiatan yaitu tamu hotel dan pengelola hotel. Kegiatan utama

Lebih terperinci

- BAB 4 - ANALISA SELATAN UTARA. Gambar 4.1 Foto kondisi eksisting Candranaya (Sumber : Dinas tata kota DKI)

- BAB 4 - ANALISA SELATAN UTARA. Gambar 4.1 Foto kondisi eksisting Candranaya (Sumber : Dinas tata kota DKI) - BAB 4 - ANALISA 4.1 Data Proyek Lokasi Candranaya di Jl. Gajah Mada No. 188 Jakarta Barat. Luas Lahan : 14.356,14 m2 Peruntukan Lahan : Bangunan Komersil, Pusat Perkantoran KDB : 45% KLB : 4 GSB : 0

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan DKI Jakarta yang terkenal dengan kota yang tidak pernah berhenti beraktifitas menyebabkan meningkatnya tingkat stress penduduknya. Oleh karena itu, dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK II. Definisi Beberapa definisi diantaranya Apartemen Apartemen adalah satu ruangan atau lebih, biasanya merupakan bagian dari sebuah struktur hunian yang dirancang untuk ditempati

Lebih terperinci

BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N

BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N V.1 Perancangan Siteplan Siteplan massa bangunan berorientasi kepada pantai Selat Sunda dan Gunung Krakatau. Pada siteplan ini jalan utama untuk memasuki kawasan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Analisa Lahan Perencanaan Dalam Konteks Perkotaan 4.1.1 Urban Texture Untuk Urban Texture, akan dianalisa fungsi bangunan yang ada di sekitar tapak yang terkait dengan tata

Lebih terperinci

HOTEL BUTIK DI SOLO BARU

HOTEL BUTIK DI SOLO BARU TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR HOTEL BUTIK DI SOLO BARU DENGAN PENEKANAN KONSEP DESAIN NEO VERNAKULAR DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR

Lebih terperinci

CITY HOTEL BINTANG TIGA DI PEKALONGAN CITY HOTEL BINTANG TIGA DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

CITY HOTEL BINTANG TIGA DI PEKALONGAN CITY HOTEL BINTANG TIGA DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN CITY HOTEL BINTANG TIGA DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN Oleh : Riscky Oktavianto,Edy Darmawan,Hermin Werdiningsih Letak Kota Pekalongan yang strategis berada pada Jalur Pantura

Lebih terperinci

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Lampiran 4.1 Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Untuk membangun sebuah Hotel Resort khususnya Bintang 4 harus memperhatikan persyaratan dan kriteria bangunan sebagai berikut : 1. Lokasi dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Aspek Manusia V.1.1 Pelaku, Karakter dan Kegiatan Terdapat empat jenis pelaku dalam hotel transit dijelaskan dalam tabel perbandingan, diantaranya; Tabel V.1 Pelaku,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA BAB III ANALISIS 3.1 Analisis tapak Stasiun Gedebage terletak di Bandung Timur, di daerah pengembangan pusat primer baru Gedebage. Lahan ini terletak diantara terminal bis antar kota (terminal terpadu),

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar Mengacu pada TOR sayembara, performance arsitektur diharapkan dapat tampil sebagai sebuah karya arsitektur yang mengandung kriteria: Mengangkat kearifan lokal / local genius

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG Nama : Karuna Darani NPM : 24312037 Jurusan : Teknik Arsitektur Skripsi Deskripsi Project Jenis akomodasi yang menyediakan jasa penginapan yang berlokasi di daerah pegunungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan salah satu bangunan yang ditujukan untuk singgah dalam jangka waktu sementara dengan layanan dan fasilitas lainnya. Sebagai pokok akomodasi yang terdiri

Lebih terperinci

HOTEL BISNIS DI KOTA SEMARANG

HOTEL BISNIS DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR HOTEL BISNIS DI KOTA SEMARANG DENGAN PENEKANAN KONSEP DESAIN GREEN ARCHITECTURE DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Hotel Resort sebagai Fasilitas Akomodasi Penginapan Kelas Menengah ke Atas

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Hotel Resort sebagai Fasilitas Akomodasi Penginapan Kelas Menengah ke Atas BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Hotel Resort sebagai Fasilitas Akomodasi Penginapan Kelas Menengah ke Atas Hotel Resort di Pantai Siung menjadi sesuatu yang diperlukan untuk menunjang pariwisata di

Lebih terperinci

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG SEMAKIN BERKEMBANGNYA ZAMAN, PERAN SEORANG WANITA PUN SEMAKIN MENINGKAT, SEHINGGA KEINGINAN UNTUK MERILEKSKAN TUBUHNYA ATAU MEMPERHATIKAN KECANTIKAN DIRINYA SANGAT BESAR.

Lebih terperinci

sebagai Pengembangan Kawasan Perumahan Graha Candi Golf BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

sebagai Pengembangan Kawasan Perumahan Graha Candi Golf BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep dan program dasar perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pemikiran menyeluruh, dan berfungsi sebagai penentu desain Garden Apartment

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. yaitu: aspek manusia, aspek lingkungan dan aspek manusia. 3 kategori sesuai dengan fungsinya, yaitu:

BAB IV ANALISA. yaitu: aspek manusia, aspek lingkungan dan aspek manusia. 3 kategori sesuai dengan fungsinya, yaitu: BAB IV ANALISA Analisis perencanaan dan perancangan Gedung Multi Fungsi dengan topik/tema hemat energi dimaksudkan untuk menciptakan suatu wadah sebagai salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat Bab III Aspek Tanah dan Arsitektural Desain 3.1 Peta dan Tapak Tanah Nama usaha Peruntukan lahan Letak tapak : Tridith Venue : Bangunan serbaguna : Puri Indah, Jakarta Barat Luas tapak : 4.068 m² Luas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA JUDUL : PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA Nama : Trika Prijayanto NPM : 20399052 Jurusan : Teknik Arsitektur Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ing. Dalhar Susanto 2. Agung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i iv v BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan dan Sasaran 3 1.2.1 Tujuan 3 1.2.2 Sasaran 3 1.3 Manfaat 3 1.3.1 Subjektif 3 1.3.2 Objektif 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN DAN SASARAN TUJUAN SASARAN...

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN DAN SASARAN TUJUAN SASARAN... DAFTAR ISI Halaman Judul... I Pernyataan Orisinalitas... II Halaman Pengesahan... III Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas Akhir... IV Abstrak... V Kata Pengantar... VI Daftar Isi... VII Daftar Gambar...

Lebih terperinci

RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS. Sirkulasi 60% : 60% X 3622 RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS 40 X 2 = 80 M M X 20 = 40 M M 2

RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS. Sirkulasi 60% : 60% X 3622 RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS 40 X 2 = 80 M M X 20 = 40 M M 2 RUANG UMUM Ruang informasi DA 2 X 4 = 8 M 2 1 Hall 1,5 X 1000 = 1500 M 2 2 Atm center 1,5 X 10 = 15 M 2 1 Toilet pria DA 1,5 X 10 = 15 M 2 2 Toilet wanita DA 1,5 X 10 = 15 M 2 2 Ruang satpam 2 X 3 = 6

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. mempunyai bagian yang utama untuk dikaji dalam analisi perancangan, yaitu : ruang terbuka yang ada di kawasan tersebut.

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. mempunyai bagian yang utama untuk dikaji dalam analisi perancangan, yaitu : ruang terbuka yang ada di kawasan tersebut. BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Analisis perancangan merupakan langkah awal dalam melakukan kajiankajian terhadap kondisi eksisting obyek perancangan dan sekaligus dengan tanggapan dari beberapa alternatif

Lebih terperinci