ANALISA KEANDALAN, KEAMANAN DAN MANAJEMEN RESIKO PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS BLOK 2.2 DI PLTGU PT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA KEANDALAN, KEAMANAN DAN MANAJEMEN RESIKO PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS BLOK 2.2 DI PLTGU PT"

Transkripsi

1 1 ANALISA KEANDALAN, KEAMANAN DAN MANAJEMEN RESIKO PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS BLOK 2.2 DI PLTGU PT. PJB UP GRESIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUANTITATIF (Anugrah Okta Wisandiko, Imam Abadi) Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih Sukolilo, Surabaya 6111 Abstrak Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di PLTGU PT PJB UP Gresik merupakan salah satu pembangkit listik yang memanfaatkan bahan bakar berupa gas dan minyak. Unit PLTG beroperasi satu hari penuh dalam setahun, dimana sampai saat ini unit PLTG telah beroperasi selama 17 tahun. Namun selama 17 tahun unit PLTG itu beroperasi, masih sering mengalami beberapa permasalahan yaitu kegagalan melakukan start up dan proses produksi listrik yang akan mempengaruhi kinerja unit PLTG. Oleh sebab diperlukan evaluasi kinerja dari unit PLTG dengan dilakukan penelitian untuk dianalisa keandalan,keamanan dan manajemen resiko dari setiap komponen-komponen unit PLTG. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan identifikasi komponen-komponen utama yang terdiri dari Generator, Kompresor, Combuster, Turbin, DDC, Exhaust Damper, Auxiliary System. Selanjutnya dilakukan pengumpulan dan pengolahan data maintenance serta dilanjutkan perhitungan terhadap data-data tersebut sehingga akan didapatkan nilai keandalan,keamanan dan manajemen resiko. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa komponen Combuster memiliki nilai keandalan terendah yaitu,27 dan tingkat keamanan yang rendah (SIL 1) dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak perusahaan selama satu tahun untuk melakukan perawatan pada unit Combuster adalah sebesar Rp Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk meningkatkan kinerja dari unit PLTG diperlukan penjadwalan preventive maintenance yang tepat serta desain sistem interlock yaitu Fuel Supply Gas Pressure dengan parameter PALL antara 15 kg/cm 2 hingga 21 kg/cm 2 dan Pressure Trip kurang dari 15 kg/cm 2 dan lebih dari 21 kg/cm 2. Kata kunci: PLTG, Keandalan, Keamanan dan Manajemen Resiko I. PENDAHULUAN Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan salah satu pembangkit listrik yang memanfaatkan bahan bakar gas dan minyak. Selain menghasilkan listrik PLTG juga mampu menghasilkan gas buang yang digunakan sebagai sumber energi di unit PLTGU. Dalam proses menghasilkan listrik Pembangkit Listrik Tenaga Gas memiliki beberapa komponen utama antara lain Kompresor, Turbin Gas, Combuster, dan Generator. Semua komponen tersebut terintegrasi menjadi satu kesatuan sistem unit yang bekerja untuk dapat menghasilkan listrik. Dalam proses produksinya, unit PLTG sangat dipengaruhi oleh evaluasi kinerja dari setiap komponen komponen yang terlibat didalam unit PLTG tersebut. Dimana evaluasi kinerja unit tersebut dapat ditinjau dari segi keandalan, keamanan dan resiko-resiko yang ditimbulkan dari berbagai permasalahan yang ada dalam unit PLTG. Permasalahan yang sering terjadi dalam unit PLTG ini yaitu kegagalan start pada saat unit PLTG akan dioperasikan. Kegagalan start tersebut terjadi dikarenakan adanya kegagalan ataupun kerusakan pada komponenkomponen yang ada didalam unit PLTG. Dimana dampak dari kegagalan tersebut dapat menyebabkan unit PLTG mengalami trip dan tidak dapat melakukan produksi listrik. Dari sinilah timbul gagasan untuk melakukan evaluasi kinerja unit PLTG ini dari segi keandalannya. Dimana keandalan PLTG ini berkaitan dengan frekuensi waktu kegagalan komponen-komponen pada saat melakukan start dan proses produksi listrik. Sementara itu keandalan juga sangat berkaitan dengan faktor maintainability dan availability yang berguna untuk mengetahui lifetime komponen dan perkiraan waktu dari suatu komponen untuk dilakukan maintenance ataupun penggantian komponen. Kemudian keandalan dari setiap komponenkomponen unit PLTG juga akan mempengaruhi tingkat keamanannya pula. Dimana tingkat keamanan (Safety Integrity Level) tersebut sangat berkaitan dengan komponen Safety Instrument System yang terdapat pada unit PLTG. Dari sinilah diperlukan peninjauan kembali terhadap tingkat keamanan / SIL dari unit PLTG. Selain ditinjau dari segi keandalan dan keamanannya, dalam melakukan evaluasi kinerja unit PLTG juga harus meninjau dari segi resikoresiko yang dapat merugikan pihak perusahaan. Dimana peninjauan resiko tersebut bertujuan untuk melakukan tindakan pencegahan ketika komponen-komponen didalam unit PLTG mengalami kerusakan. Permasalahan yang dihadapi dalam tugas akhir ini adalah bagaimana menganalisa keandalan, keamanan, evaluasi resiko dari komponen-komponen unit PLTG dengan menggunakan pendekatan kuantitatif serta bagaimana menentukan penjadwalan preventive maintenance yang tepat dan mendesain sistem interlock yang tepat untuk sistem pengamanan apabila terjadi bahaya pada unit PLTG. Sehingga diharapkan dari analisa keandalan, keamanan dan manajemen resiko akan berguna bagi perusahaan dalam melakukan evaluasi kinerja dari komponen unit PLTG dan dapat memberikan rekomendasi penjadwalan ulang preventive maintenance secara tepat yang pada akhirnya dapat meminimalisir frekuensi kerusakan komponenkomponen didalam unit PLTG.

2 2 II. DASAR TEORI A. Konsep Keandalan Keandalan didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu komponen atau sistem untuk melaksanakan fungsi yang diperlukan di dalam lingkungan dan kondisi operasional tertentu untuk periode waktu yang telah ditentukan [9]. Jadi, keandalan merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan proses produksi. Keandalan menjadi sangat penting karena akan mempengaruhi biaya pemeliharaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Secara umum ada dua metode yang dipakai untuk melakukan evaluasi keandalan suatu sistem, yaitu: a. Metode Kualitatif Metode kualitatif merupakan metode analisa secara quality dari suatu mode dan dampak kegagalan, seperti Failure Mode and Effects Analysis (FMEA), Failure Mode, Effect and Criticality Analysis (FMECA), Fault Tree Analysis (FTA) dan Reliability Centered Maintenance (RCM). b. Metode Kuantitatif Metode kuantitatif merupakan metode analisa yang dilakuakan secara perhitungan matematis. Metode ini dapat dilakukan melalui perolehan data perawatan (maintenance record) terhadap waktu kegagalan (time to failure) dan waktu perbaikan (time to repair) dari suatu komponen atau sistem. B. Laju Kegagalan Laju kegagalan () adalah banyaknya kegagalan per satuan waktu. Laju kegagalan dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara banyaknya kegagalan yang terjadi selama selang waktu tertentu dengan total waktu operasi komponen atau sistem. [3] Dalam beberapa kasus, laju kegagalan dapat ditunjukkan sebagai penambahan atau Increasing Failure Rate (IFR), sebagai penurunan atau Decreasing Failure Rate (DFR), dan sebagai konstan atau Constant Failure Rate (CFR), pada saat fungsi laju kegagalan (t) adalah fungsi penambahan, penurunan atau konstan. 1) Distribusi Laju Kegagalan: a. Distribusi Normal Distribusi normal yang sering disebut juga dengan distribusi gaussian adalah salah satu jenis distribusi yang paling sering digunakan dalam menjelaskan sebaran data. Jika distribusi waktu antar kegagalan suatu komponen atau sistem mengikuti distribusi normal, maka: [1] Fungsi keandalannya adalah: t R ( t) 1 ( ) (2.1) Waktu rata-rata kegagalannya adalah: MTTF= (2.2) b. Distribusi Lognormal Karakteristik distribusi lognormal mempunyai dua parameter yang pertama parameter lokasi () dan yang kedua parameter skala (), sama dengan standar deviasi. Jika distribusi waktu antar kegagalan mengikuti distribusi lognormal, maka: [1] Fungsi keandalannya adalah: 1 t R( t) 1 ( ln ) (2.3) tmed Waktu rata-rata kegagalannya adalah: MTTF= exp( ) (2.4) 2 c. Distribusi Weibull Distribusi weibull telah digunakan secara luas dalam teknik keandalan. Karakteristik distribusi weibull adalah: [1] Jika distribusi waktu antar kegagalan suatu komponen atau sistem mengikuti distribusi weibull, maka: [1] Fungsi keandalannya adalah: t R( t) exp (2.5) Laju kegagalannya adalah: 1 t ( t ) (2.6) 2 Waktu rata rata kegagalannya adalah: 1 MTTF = + 1 (2.7) d. Distibusi Eksponensial Fungsi padat peluang (probability density function) distribusi eksponensial adalah:[1] ( t ) f ( t) e, t >, λ >, t γ (2.8) Jika distribusi waktu antar kegagalan suatu sistem mengikuti distribusi eksponensial, maka:[1] Fungsi Keandalan distribusi eksponensial adalah ( t ) R( t) e (2.9) Laju kegagalan distribusi eksponensial adalah (t ) (2.1) Waktu rata rata kegagalan distribusi weibull adalah

3 3 1 MTTF (2.11) C. didefinisikan sebagai kemungkinan bahwa suatu sistem atau komponen yang gagal diperbaiki pada interval (,t) [9]. Persamaan maintainability untuk distribusi weibull ditunjukkan pada persamaan [1] t = 1 e (2.12) Persamaan maintainability untuk distribusi lognormal dapat dilihat pada persamaan 2.13.[1] t 2 = 1 ln t exp dt 2 t 2 2 (2.13) Persamaan maintainability untuk distribusi normal ditunjukkan pada persamaan 2.. [1] t t M ( t) exp (2.) 2 2 Persamaan maintainability untuk distribusi eksponensial dapat dilihat pada persamaan 2.15.[1] ( t ) M ( t) 1 e. (2.15) D. Availability Availability didefinisikan sebagai probabilitas bahwa sebuah item akan tersedia saat dibutuhkan (dengan berbagai kombinasi aspek-aspek keandalannya, kemampurawatan, dan dukungan perawatan), atau proporsi dari total waktu bahwa sebuah item tersedia untuk digunakan [1]. Secara practical, availability yang berubah terhadap waktu dapat dihitung menggunakan persamaan seperti persamaan [1] A( t) 1 exp t (2.16) dimana: = failure rate dari waktu antar kegagalan = 1/MTTR. E. Safety Integrity Level Safety Integrity Level (SIL) adalah tingkatan range keamanan dari suatu equipment berbasis instrument (Safety Instrumented System - SIS) [Mefredi_csfe, 27], atau nilai ukur dari performansi suatu peralatan-peralatan yang mengkonfigurasi safety instrumented system (SIS) seperti sensor, logic solver, dan final element. SIL merepresentasikan besarnya probabilitas of failure on Demand (PFD) atau probabilitas kegagalan dari komponen safety instrumented system (SIS) ketika ada permintaan [ISA 84.1, 27]. Yang dimaksud dengan permintaan disini adalah permintaan proses kepada SIS ketika terdapat suatu bahaya seperti overtemperature, overspeed, overvibration, loss of flame yang mengijinkan agar proses di amankan dengan cara men-trip-kan keseluruhan proses. dimana menurut standard IEC 6158/61511 atau ISA 84, terdapat 4 tingkatan SIL yaitu Tabel 2.1 Safety Integrity Level [Wright, Ph.D.,Raymond, 1999] Berikut ini salah satu metode kuantitatif untuk menentukan PFD dari sebuah SIF [Wright, Ph.D.,Raymond, 1999] element Ti element PFD AVG _ element (2.17) 2 1 RRF (2.18) PFD Dimana : λ = laju kegagalan (failure rate) komponen Ti = Test interval (Ti) RRF = Risk Reduction Factor F. Manajemen Resiko adalah suatu proses untuk mengetahui, menganalisa serta mengendalikan resiko dalam setiap kegiatan atau aktivitas perusahaan yang diaplikasikan untuk menuju efektivitas manajemen yang lebih tinggi dalam menangani kesempatan yang potensial dan kerugian yang dapat mempengaruhi perusahaan. Risk Assessment Risk Assessment atau penilaian resiko merupakan proses identifikasi nilai kerusakan (severity), analisis serta evaluasi resiko. Kriteria Likelihood Resiko Kriteria resiko yang berdasarkan frekuensi kerusakan komponen, maksudnya adalah nilai yang menunjukkan seberapa sering kegagalan terjadi pada suatu komponen dari unit PLTG dalam kurun 17 tahun waktu operasional. Nilai Likelihood = (2.19) Kriteria Konsekuensi Resiko - Kerugian berdasarkan biaya perbaikan merupakan biaya yang ditanggung perusahaan karena adanya perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi pada masing-masing komponen. - Kerugian berdasarkan waktu (Discontinuity days) Merupakan waktu yang hilang atau terbuang ketika peralatan rusak. Risk Analysis Dimana perkiraan biaya yang harus dikeluarkan pihak perusahaan apabila suatu peralatan mengalami kerusakan.perhitungan Resiko Tenaga Kerja (RTK) dengan persamaan dibawah ini:

4 4 RTK = Likelihood x MTTR x Total upah perjam...(2.2) Risk Evaluation Merupakan tahap evaluasi yang mana dapat membandingkan antara proses identifikasi dan analisis dari resiko sehingga akan didapat suatu hasil sebagai bahan pertimbangan untuk menjawab masalah-masalah atau mengatasi resiko G. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Proses produksinya pada PLTG yaitu dimulai dari pada Turbin Gas, dengan menjalankan motor starter (penggerak awal) memutar kompresor untuk memampatkan udara pada ruang bakar kemudian diinjeksikan bahan baker gas bumi atau HSD, kemudian dinyalakan dengan igniter (untuk awal pembakaran) sehingga terjadi pembakaran di ruang bakar. Setelah gas hasil pembakaran mampu memutar turbin, kompresor dan generator secara otomatis motor starter akan mati pada putaran 21 rpm. Putaran Turbin kompresor terus naik sampai 3 rpm (full speed no load), selanjutnya generator menghasilkan energi listrik untuk diparalel dengan jaringan interkoneksi Jawa-Bali.[] Daya maksimum listrik yang dihasilkan satu unit PLTG ini adalah sebesar 11 MW. Disamping menghasilkan listrik, turbin gas juga mengeluarkan gas buang yang masih bertemperatur diatas 5 ºC, gas inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk proses produksi pada Pembangkit Listik Tenaga Gas Uap III. METODE A. Program Utama Penelitian Program penelitian ini disusun berdasarkan tahapantahapan yang direpresentasikan sebagai berikut: Obrservasi Lapangan dan Studi Literatur Observasi lapangan merupakan pengamatan secara langsung dilokasi yang dijadikan objek dalam pengerjaan tugas akhir ini yaitu di PLTGU PT PJB UP Gresik. Studi literatur berupa pemahaman secara teoritis tentang studi proses PLTG dan identifikasi komponen-komponen PLTG. Pengambilan Data Mengumpulkan data berupa data maintenance Gas Turbin yang berupa data history kegagalan dan perbaikan pada seluruh komponen yang terdapat pada unit PLTG. Pengolahan Data Pada tahap ini, data-data yang diperoleh akan diolah secara kuantitatif. Data yang digunakan adalah data maintenance yang berupa data kegagalan dan perbaikan komponen-komponen unit PLTG yang bisa didapatkan dari dari komputer database dan Work Order book. Flowchart program utama penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 Gambar 3.1 Flowchart Penelitian B. Tahap Pengolahan Data Pada tahap ini, data-data yang diperoleh akan diolah secara kuantitatif. Data yang digunakan adalah data maintenance yang berupa data kegagalan dan perbaikan komponen-komponen unit PLTG yang bisa didapatkan dari dari komputer database dan Work Order book. 1) Pengolahan Data Secara Kuantitatif Pengolahan data secara kuantitatif meliputi hal-hal sebagai berikut: Penentuan Time to Failure Data yang digunakan adalah data maintenance PLTG yang berupa data waktu kegagalan dari Januari 26 Juli 21 dan data Overhaul tahun 1993 tahun 21. Penentuan Distribusi Time to Failure Penentuan distribusi waktu antar kegagalan bertujuan untuk mendapatkan harga kemungkinan terjadinya kerusakan pada waktu tertentu. Penentuan distribusi time to failure dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan software ReliaSoft Weibull++ Version 6. Berikut ini langkah-langkah penentuan distribusi waktu antar kegagalan: Dimasukan data antar kegagalan yang akan dicari distribusinya.

5 5 Mulai dilakukan uji distribusi dengan memilih option distribution wizard untuk mendapatkan parameter uji average goodness of fit (AVGOF) dimana semakin besar nilai pada kolom ini mengindikasikan ketidaksesuaian hasil uji distribusi, parameter uji average of plot fit (AVPLOT) yang menunjukkan ukuran yang digunakan untuk mengeplot nilai hasil uji distribusi dan parameter uji likelihood function (LKV), nilai yang paling kecil merupakan nilai terbaik untuk hasil uji distribusi. Pada langkah terakhir terdapat implementasi suggestion yang menunjukkan distribusi serta parameter distribusi dari data yang diuji. Pengujian distribusi yang didapatkan meliputi distribusi normal, lognormal, eksponensial 1 parameter, eksponensial 2 parameter, weibull 2 parameter, dan weibull 3 parameter. Sehingga didapatkan distribusi yang paling sesuai dan didapat parameter-parameter kegagalan dari distribusi tersebut. IV. HASIL PENELITIAN 4.1 Evaluasi Kuantitatif Evaluasi kuantitatif ini dilakukan dengan menggunakan software Reliasoft Weibull ++ version 6 dari data history kerusakan dan perbaikan komponen-komponen yang ada didalam unit PLTG. Evaluasi ini digunakan untuk menentukan keandalan sebagai fungsi waktu {}, maintainability {},dan availability {A(t)} dan keandalan dengan preventive maintenance. vs Waktu ( Generator ) Grafik 3.1 Keandalan komponen-komponen Generator vs Waktu (Generator) Turni ng Devic e Excit er Set Grafik 3.2 komponen-komponen Generator vs Waktu ( Kompresor) Grafik 3.3 Keandalan komponen-komponen Kompresor Grafik 3.4 komponen-komponen Kompresor Grafik 3.5 Keandalan komponen-komponen Combuster vs Waktu (Kompresor) Grafik 3.6 komponen-komponen Combuster Positio ner IGV Regula tor IGV Regul ator IGV vs Waktu ( Combuster) Rp (t) Ignitter PI manifold Rs (t) Flame Scanner CV 7A 7 B vs Waktu (Combuster) MFOP CV 135 CV 7B

6 6 vs Waktu ( Turbin) Grafik 3.7 Keandalan komponen-komponenturbin Grafik 3.8 komponen-komponen Turbin Grafik 3.9 Keandalan komponen-komponen DDC Grafik 3.1 komponen-komponen DDC vs Waktu (Turbin) vs Waktu ( DDC) vs Waktu (DDC) TE BlaDE Path Rp (t) TE Exhaust Rp (t) Pressure Switch TE Exhau st CPU DDC AI Card LSU M AO Card Power Supply DO Card LSUM vs Waktu ( Exhaust Damper) Grafik 3.11 Keandalan komponen-komponen Exhaust Damper Grafik 3.12 komponen-komponen Exhaust Damper 4 8 Grafik 3.13 Keandalan komponen-komponen Auxiliary System Grafik 3. komponen-komponen Auxiliary System vs Waktu (Exhaust Damper) vs Waktu ( Auxilary System) vs Waktu (Auxilary System) Signal Conditio ning Fuse Pilot SV Coil SV Fuse SC IAD PT Control Oil TE RCA TE RCA PT Control Oil

7 7 Grafik 3.1 hingga Grafik 3. menjelaskan grafik keandalan dan maintainability setiap komponen-komponen pendukung unit PLTG memiliki nilai keandalan dan maintainability yang berbeda beda dalam kurun waktu operasional 17 tahun. Ini bisa dilihat dari tren grafik-grafik tersebut, bahwa nilai keandalan setiap komponen semakin lama akan semakin menurun hingga waktu operasional tertentu mencapai nilai %. Untuk nilai setiap komponennya semakin lama akan semakin naik, hal itu dikarenakan semakin lama waktu perawatan komponen maka tingkat kualitas kerja komponen-komponen unit PLTG akan semakin baik. Evaluasi Keandalan dengan Preventive Maintenance Pada evaluasi ini dilakukan perhitungan preventive maintenance yang paling tepat dari masing-masing komponen unit PLTG. Dimana standart keandalan dengan preventive maintenance adalah,8 atau 8 %. Dari hasil perhitungan didapat bahwa komponen yang memiliki preventive maintenance yang paling cepat adalah LSUM DDC. Dikarenakan komponen tersebut selama proses kerjanya sering mengalami kerusakan. Untuk Grafik preventive maintenance dari LSUM DDC dapat dilihat pada Grafik 3.15 dibawah ini Grafik 3.15 Keandalan dengan Preventive Maintenance pada LSUM DDC Keandalan komponen-komponen utama unit PLTG Preventive Maintenance ( LSUM DDC) T= 2 jam vs Waktu (PLTG 2.2) Grafik 3.15 Keandalan komponen-komponen utama unit PLTG Dari Grafik diatas menunjukkan bahwa komponen yang memiliki nilai keandalan yang paling rendah adalah komponen Combuster. Hal itu disebabkan dalam kurun waktu operasional tersebut mengalami laju kerusakan yang cukup tinggi sehingga menyebabkan komponen Combuster No PM Generat or Kompre sor Combust er Turbin DDC mencapai nilai keandalan persen paling cepat dibandingkan dengan komponen-komponen utama lainnya. Dimana komponen Combuster mencapai nilai persen disaat waktu operasional 576 jam atau kurang dari 1 bulan. Menurut history kerusakan PLTG, dalam kurun waktu tersebut komponen-komponen Combuster adalah komponen yang paling sering menyebabkan PLTG mengalami trip t 4.2 Analisa Keamanan Analisa keamanan ini berupa penentuan Probabilty Failure on Demand (PFD), Failure Rate (λ) dan Safety Integrity Level (SIL) pada komponen-komponen yang terdapat didalam Combuster Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Analisa Keamanan untuk komponen Combuster pada saat Ti = 892 jam Komponen λ (t) PFD SIL Igniter A 6 4,3544 SIL 1 Igniter B 36 26,723 SIL 1 Fuel Nozzle 7 5, SIL 1 PI Manifold, ,7686 SIL 1 Flame Scanner 2 A 16 12,6628 SIL 1 Flame Scanner 2 B 52 39,3494 SIL 1 Flame Scanner 3 A, ,73 SIL 1 Flame Scanner 3 B 5 3, SIL 1 Pressure Transmitter A 52 39,3494 SIL 1 Pressure Transmitter B 52 39,3494 SIL 1 Pressure Transmitter C 52 39,3494 SIL 1 DPX BBM 52 39,3494 SIL 1 CV ,3494 SIL 1 CV ,3494 SIL 1 Fuel oil transfer pump 52 39,3494 SIL 1 CV 7 A, ,168 SIL 1 CV 7 B,21 9,79 SIL 1 CV 135,122 91,762 SIL 1 Main Fuel Oil Pump 9 6,71274 SIL 1 Vibrasi Pick Up ,3494 SIL 1 Exhaust Pressure Switch 52 39,3494 SIL 1 Filter 52 39,3494 SIL 1 Tabel 4.1 merupakan hasil perhitungan analisa keamanan untuk komponen-komponen Combuster pada saat interval waktu 892 jam. Dimana dari hasil perhitungan tersebut memperlihatkan bahwa pada saat kurun waktu 17 tahun atau 892 jam komponen yang memiliki nilai laju kegagalan (failure rate) paling besar adalah komponen Flame Scanner 3A dengan nilai sebesar,29. Sementara itu untuk komponen yang memiliki nilai Probabilty Failure on Demand (PFD) paling besar adalah CV 7 A dengan nilai sebesar 965,168, sedangkan untuk komponen yang memiliki nilai Risk Reduction Factor (RRF) paling kecil adalah CV

8 8 7 A dengan nilai sebesar,. Dari hasil perhitungan pada dua tabel diatas,terlihat bahwa semakin besar laju kegagalan suatu peralatan maka kemungkinan terjadinya failure akan semakin besar dan tingkat penurunan resikonya akan semakin kecil. Begitu juga dengan semakin sering suatu peralatan dilakukan test maka kemungkinan terjadinya failure akan semakin kecil dan tingkat penurunan resikonya semakin besar Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Likelihood dan MTTR Nama Komponen Likelihood MTTR (jam) Igniter A 19,17 3,65 Igniter B 21,91 3,63 Fuel Nozzle 18,82 5,51 PI Manifold 18, 2,7 Flame Scanner 2 A 17,9 6,17 Flame Scanner 2 B 17,9 6,17 Flame Scanner 3 A 15,33 3,79 Flame Scanner 3 B 13,78 6, Pressure Transmitter A 13, 3, Pressure Transmitter B 13, 3, Pressure Transmitter C 13, 3, DPX BBM 13, 3, CV , 4, CV , 4, Fuel oil transfer pump 13, 4, CV 7 A 16,32 4,98 CV 7 B 17,1 4,86 CV ,31 4,8 Main Fuel Oil Pump 18,93 4,7 Vibrasi Pick Up 3 13, 3, Exh. Gas Pressure Switch 13, 3, Filter 13, 8, Tabel 4.2 merupakan hasil perbandingan nilai likelihood resiko dan Waktu rata-rata perbaikan komponenkomponen Combuster. Dari hasil tersebut terlihat bahwa komponen Fuel Oil Transfer Pump memiliki waktu rata-rata perbaikan paling besar yaitu sebesar 4 jam dan yang memiliki frekuensi kerusakan terbesar adalah Ignitter B yaitu sebesar 21,91. Dari sini dapat dikatakan bahwa komponen tersebut memiliki kerugian yang sangat besar dalam kurun waktu 17 tahun, dikarenakan komponenkomponen tersebut kehilangan waktu kerja yang cukup besar. Nama Resiko Tenaga Total Upah /Jam Komponen Kerja / 17 th Igniter A Rp., Rp ,29 Igniter B Rp., Rp ,96 Fuel Nozzle Rp. 35., Rp ,89 PI Manifold Rp 7., Rp ,45 Flame Scanner 2 A Rp 175., Rp ,47 Flame Scanner 2 B Rp 175., Rp ,47 Flame Scanner 3 A Rp 175., Rp ,5 Flame Scanner 3 B Rp 175., Rp ,16 Pressure Rp ,11 Transmitter A Rp 15., Combuster Pressure Rp 15., Rp ,11 Transmitter B Combuster Pressure Rp ,11 Transmitter C Rp 15., DPX BBM Rp 15., Rp ,11 CV 165 Rp 175., Rp ,48 CV 174 Rp 175., Rp ,48 Fuel oil transfer pump Rp 21., Rp ,7 CV 7 A Rp 175., Rp ,75 CV 7 B Rp 175., Rp ,73 CV 135 Rp 175., Rp.5.4,32 Main Fuel Oil Rp ,11 Pump Rp 21., Vibrasi Pick Up 3 Rp., Rp ,49 Exhaust Gas Rp ,11 Pressure Switch Rp 15., Filter Rp 21., Rp ,94 Rp Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Combuster mengalami kerugian dalam kurun waktu 17 tahun sebesar Rp atau sebasar Rp ,94 per tahunnya. Evaluasi Resiko Untuk evaluasi resiko pada komponen Combuster ada 5 jenis resiko yaitu antara lain: Flame Out pada Flame Scanner, Manifold Pressure High pada Nozzle, Hunting pada Control Valve BBM, Pressure low-low pada Fuel Supply System, dan Exhaust over temperature pada Exhaust Line Combuster. Dari kelima jenis evaluasi resiko ini Pressure low-low adalah resiko yang paling besar yang dapat menyebabkan unit PLTG mengalami trip. Resiko tersebut disebabkan karena pasokan gas dari manufaktur memiliki tekanan yang sangat rendah. Sehingga didesain sistem Interlock atau pengaman berupa Pressure Alarm low-low dan Pressure Switch. Solusi untuk mengatasi resiko tersebut adalah melakukan kalibrasi atau perawatan secara rutin pada komponen-komponen sistem interlock-nya. Desain Sistem Interlock Desain sistem Interlock ini digunakan sebagai sistem pengaman apabila terjadi bahaya /gangguan pada suatu elemen. Elemen disini adalah Fuel Gas Supply, dimana pada elemen ini terjadi bahaya berupa tekanan yang sangat

9 9 rendah. Adapun desain sistem interlock untuk Fuel Gas Pressure low-low ditunjukkan dalam gambar dibawah ini. Gambar 4.1 Simulasi Sistem Interlock Fuel Gas Pressure low-low Indicator trip ON Gambar 4.1 menjelaskan tentang cara kerja sistem interlock Fuel Gas Pressure low low ketika tekanan masukan berada dibawah batas Pressure trip. Dimana sistem ini bekerja ketika kondisi tekanan gas yang akan masuk ke dalam Combuster dibawah batas tekanan terendah yaitu 15 kg/cm 2. Ketika tekanan gas yang akan masuk kedalam Combuster berada dibawah tekanan terendah tersebut, maka dari sistem interlock tersebut akan mengirimkan sinyal logic 1 kedalam Indicator trip yang secara otomatis indicator trip akan menyala dan akan secara otomatis pula unit PLTG akan melakukan trip/ shutdown. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa data pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting dari tugas akhir ini antara lain sebagai berikut : Untuk analisa keandalan, keamanan dan manajemen resiko pada unit PLTG selama satu tahun didapatkan bahwa unit Combuster memiliki nilai keandalan terendah dengan nilai,27 dan tingkat keamanan yang rendah (SIL 1) dengan biaya konsekuensi resiko yang harus dikeluarkan oleh PT PJB UP Gresik adalah sebesar Rp ,- Untuk setiap komponen-komponen unit PLTG memiliki interval waktu preventive maintenance yang berbeda-beda dengan komponen LSUM DDC adalah komponen yang memiliki interval waktu preventive maintenance tercepat setiap 2 jam sekali dan komponen Vibrasi Pick Up memiliki waktu preventive maintenance terlama dengan interval waktu 196 jam sekali. Sistem interlock yang tepat untuk sistem keamanan PLTG adalah Fuel Supply Gas Pressure dengan setting Pressure Alarm low-low lebih dari 15 kg/cm 2 dan kurang dari 21 kg/cm 2. Sedangkan untuk setting Pressure Indicator trip kurang dari 15 kg/cm 2 dan lebih dari 21 kg/cm 2 Saran yang dapat diberikan berdasarkan serangkaian kegiatan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: Selain dengan melakukan Preventive Maintenance, Untuk meningkatkan keandalan perlu dilakukan sistem Redundant pada setiap komponen-komponen Unit PLTG VI. DAFTAR PUSTAKA Gambar 4.2 Simulasi Sistem Interlock Fuel Gas Pressure low-low PALL ON Gambar diatas menjelaskan tentang cara kerja sistem interlock Fuel Gas Pressure low low, dimana sistem ini bekerja ketika kondisi tekanan gas yang akan masuk ke dalam Combuster dibawah batas tekanan normal yaitu 21 kg/cm 2. Apabila tekanan gas yang akan masuk kedalam Combuster berada dibawah tekanan normal, maka dari sistem interlock tersebut akan mengirimkan sinyal logic 1 kedalam Pressure Alarm Low-Low (PALL) yang secara otomatis PALL akan menyala. Dan selanjutnya sistem interlock akan mengirimkan sinyal logic kedalam indicator trip yang akan secara otomatis indicator trip akan mati. [1]. Jianye Ching, Equivalence between reliability and factor of safety, Probabilistic Engineering Mechanics vol 24.29, pp [2]. Andrija Volkanovski,dkk, Application of the Fault Tree Analysis for assessment power system reliability, Reliability Engineering and System Safety, Vol 94, 29,pp [3]. D.N.P Murthy, T.Osteras and M.Rausand, Component Reliability Spesification, Reliability Engineering and System Safety, Vol.94, 29, pp [4]. A. R. Qureshi, The role of hazard and operability study in risk analysis of major hazard plant, Snamprogetti Ltd., Hampshire RG , UK. [5]. Arnljot, H., dan Marvin, R. System Reliability Theory. John Wiley & Sons Inc., The Norwegian Institute of Technology, [6]. Bagus, Andhika. Study Reliability Safety and Quality pada Instumen di Waste Heat

10 1 Boiler PT Petrokimia Gresik, Surabaya: Teknik Fisika-ITS.,21 [7]. Merpati, Lelita. Study Risk Management pada Feed Reboiler Heater di Unit VDU dengan Menggunakan metode Hazard and Operabilty (HAZOP) dan Fault Tree Analysis (FTA). Surabaya: Teknik Fisika-ITS.,29 [8]. Putro, Hantoro. A. Redesain Basic Process Control System (BPCS) Dan Safety Instrumented Sytem (SIS) Untuk Memenuhi Safety Integrity Level (SIL) Pada Burner Package Boiler Di Pt Pupuk Kaltim Bontang, Surabaya: Teknik Fisika-ITS., 29 [9]. Dhillon, B.S. 25. Reliability, Quality, and Safety for Engineers, CRC Press, USA [1]. Ebeling,Charles E An Introduction to Reliability and Engineering, The McGraw-Hill Companies, Singapore. [11]. Susanto Hari dan Durrijal Hadid. 29. Proses Operasi PLTGU.Jakarta: Lintang Pancar Semesta [12]. Agus Suliyantoko dan Sutomo. 29. Pengendalian Operasi PLTU & PLTGU. Jakarta : Lintang Pancar Semesta [13]. Anonim Gresik Combine Cycle Power Plant Maintenence Design Manual Volume 1A. Mitshubishi,Ltd []. Anonim.27. Profil PT PJB UP Gresik. PT PJB UP Gresik. [15]. http// IEC [16]. http// ISA 84. [17]. http// Instrumented Function Wright,Ph.D.,Raymond, BIODATA PENULIS Nama : Anugrah Okta Wisandiko TTL : Surabaya, 25 Agustus 1988 Alamat : Jl. Mawar No 26 Perum Bp. Wetan Gresik okta_tf7@ep.its.ac.id Pendidikan : SD Muhammadiyah 1 Gresik ( ) SMPN 2 Gresik (21 24) SMA Muhammadiyah 1 Gresik (24 27) Teknik Fisika ITS (27 Sekarang)

Analisa safety, manajemen resiko dan pengendalian pada sistem pengendalian level LP

Analisa safety, manajemen resiko dan pengendalian pada sistem pengendalian level LP Analisa safety, manajemen resiko dan pengendalian pada sistem pengendalian level LP Drum waste heat boiler di pt.petrokimia gresik Oleh : Rewijian Gayuh Wisudana (2407100052) Dosen Pembimbing : Imam Abadi,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-312 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) F-32 Evaluasi Reliability dan Safety pada Sistem Pengendalian Level Syn Gas 2ND Interstage Separator Di PT. Petrokimia Gresik Dewi

Lebih terperinci

Dewi Widya Lestari

Dewi Widya Lestari Dewi Widya Lestari 2411 106 011 WHB merupakan komponen yang sangat vital bagi berlangsungnya operasional untuk memenuhi pasokan listrik pabrik I PT Petrokimia Gresik. Dari tahun 90-an hingga kini WHB beroperasi

Lebih terperinci

ANALISA SAFETY,MANAJEMEN RESIKO DAN PENGENDALIAN PADA SISTEM PENGENDALIAN LEVEL LP DRUM WASTE HEAT BOILER PT.PETROKIMIA GRESIK

ANALISA SAFETY,MANAJEMEN RESIKO DAN PENGENDALIAN PADA SISTEM PENGENDALIAN LEVEL LP DRUM WASTE HEAT BOILER PT.PETROKIMIA GRESIK ANALISA SAFETY,MANAJEMEN RESIKO DAN PENGENDALIAN PADA SISTEM PENGENDALIAN LEVEL LP DRUM WASTE HEAT BOILER PT.PETROKIMIA GRESIK Oleh (Rewijian Gayuh Wisudana, Imam Abadi ST.MT) Jurusan Teknik Fisika Fakultas

Lebih terperinci

STUDI RELIABILITY, AVAILABILITY DAN MAINTAINABILITY PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS PAYO SILINCAH UNIT 1 JAMBI

STUDI RELIABILITY, AVAILABILITY DAN MAINTAINABILITY PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS PAYO SILINCAH UNIT 1 JAMBI STUDI RELIABILITY, AVAILABILITY DAN MAINTAINABILITY PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS PAYO SILINCAH UNIT JAMBI Rhivki Habibiansyah, Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

APLIKASI METODE LOGIKA FUZZY PADA PEMODELAN DAN ANALISA KEANDALAN SISTEM GAS BUANG BOILER UNIT 3 DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK

APLIKASI METODE LOGIKA FUZZY PADA PEMODELAN DAN ANALISA KEANDALAN SISTEM GAS BUANG BOILER UNIT 3 DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK 1 APLIKASI METODE LOGIKA FUZZY PADA PEMODELAN DAN ANALISA KEANDALAN SISTEM GAS BUANG BOILER UNIT 3 DI PT PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK (Nur Arif Romadlon, Imam Abadi) Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Evaluasi Safety Integrity Level Pada Element Element Sistem Pengendalian Level Ammonia Stripper Di Pabrik I PT Petrokimia Gresik

Evaluasi Safety Integrity Level Pada Element Element Sistem Pengendalian Level Ammonia Stripper Di Pabrik I PT Petrokimia Gresik JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Evaluasi Safety Integrity Level Pada Element Element Sistem Pengendalian Level Ammonia Stripper Di Pabrik I PT Petrokimia Gresik Eka maiyana 1), Ir. Ya

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Weta Hary Wahyunugraha 2209100037 Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

STUDI KEANDALAN DAN KETERSEDIAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP UNIT 2 PT. PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN

STUDI KEANDALAN DAN KETERSEDIAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP UNIT 2 PT. PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.3 /Maret STUDI KEANDALAN DAN KETERSEDIAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP UNIT 2 PT. PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN BELAWAN Lukmanul Hakim Rambe, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi

Lebih terperinci

Kata Kunci Risk Management, boiler, HAZOP, emergency response plan, SIL

Kata Kunci Risk Management, boiler, HAZOP, emergency response plan, SIL 1 ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.PETROKIMIA GRESIK Septian Hari Pradana, Ronny Dwi Noriyati, Ali Musyafa Jurusan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON

IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON IDENTIFIKASI RISIKO PADA BOILER COAL FIRING SYSTEM FASILITAS PEMBANGKIT PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON ITS Surabaya (@rekayasa.co.id) Abstrak PT PJB Unit Pembangkitan Paiton merupakan jenis pembangkit

Lebih terperinci

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN M. Rusydi Alwi Dosen

Lebih terperinci

STUDI RELIABILITY, SAFETY, DAN QUALITY PADA WASTE HEAT BOILER (WHB) DI PT.PETROKIMIA GRESIK

STUDI RELIABILITY, SAFETY, DAN QUALITY PADA WASTE HEAT BOILER (WHB) DI PT.PETROKIMIA GRESIK STUDI RELIABILITY, SAFETY, DAN QUALITY PADA WASTE HEAT BOILER (WHB) DI PT.PETROKIMIA GRESIK Oleh : Andhika Bagus P (NRP. 2406 100 043) Pembimbing: 1. Ir. Ronny Dwi Noriyati, M.Kes 2. Dr. Ir. Totok Soehartanto,

Lebih terperinci

Pendahuluan. Tujuan. Preventive Maintenance. Desain Sistem Interlock. Evaluasi Resiko. Sebab. Pasokan listrik ke konsumen. Start Up Gas Turbin

Pendahuluan. Tujuan. Preventive Maintenance. Desain Sistem Interlock. Evaluasi Resiko. Sebab. Pasokan listrik ke konsumen. Start Up Gas Turbin SEMINAR TUGAS AKHIR Analisa Keandalan, Keamanan dan Manajemen Resiko Pada Pembangki Lisrik Tenaga Gas Blok 2.2 di PLTGU PT. PJB UP Gresik dengan menggunakan pendekaan kuaniaif ANUGRAH OKTA WISANDIKO 2407

Lebih terperinci

Ayrton Humardhani P Pembimbing Dr.Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT.

Ayrton Humardhani P Pembimbing Dr.Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT. Ayrton Humardhani P 2411 105 024 Pembimbing Dr.Bambang Lelono Widjiantoro, ST, MT. Belum dilakukanya penentuan nilai safety integrity level di PLTU unit 1. Pentingnya evaluasi dalam sistem keamanan komponen

Lebih terperinci

Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk

Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Rancang Bangun Perangkat Lunak Reliability- Centered Maintenance untuk Gardu Induk Farid Rafli Putra, Nurlita Gamayanti, dan Abdullah Alkaff Jurusan Teknik

Lebih terperinci

II DI PT. PERTAMINA RU IV CILACAP

II DI PT. PERTAMINA RU IV CILACAP HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR - TF 141581 ANALISIS KEANDALAN DAN KESELAMATAN PADA LOW PRESSURE STRIPPER REBOILER 018F102 UNIT HYDROTREATED THERMAL DISTILLATE FUEL OIL COMPLEX II DI PT. PERTAMINA RU IV CILACAP

Lebih terperinci

STUDI PERFORMANSI SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATUR, RELIABILITY DAN SAFETY PADA HEAT EXCHANGER PT. PETROWIDADA GRESIK

STUDI PERFORMANSI SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATUR, RELIABILITY DAN SAFETY PADA HEAT EXCHANGER PT. PETROWIDADA GRESIK STUDI PERFORMANSI SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATUR, RELIABILITY DAN SAFETY PADA HEAT EXCHANGER PT. PETROWIDADA GRESIK NOVAN YUDHA ARMANDA 2409 105 032 DOSEN PEMBIMBING: IR. RONNY DWI NORIYATI M.KES IMAM

Lebih terperinci

STE TE HE E SE. Indicator Perusahaan (95%) (95%) (95%) (95%) (95%)

STE TE HE E SE. Indicator Perusahaan (95%) (95%) (95%) (95%) (95%) Indicator Perusahaan melakukan pemeriksaan dan pengencangan pada baut yang longgar melakukan pengesekan terhadap temperatur turbin memberikan pelumasan pada bearing melakukan pengecekan secara visual melakukan

Lebih terperinci

LEVEL DAN SISTEM PROTEKSI PADA PERTAMINA (PERSERO) RU IV CILACAP

LEVEL DAN SISTEM PROTEKSI PADA PERTAMINA (PERSERO) RU IV CILACAP PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN SISTEM PROTEKSI PADA KNOCK OUT DRUM 260V106 DI PT PERTAMINA (PERSERO) RU IV CILACAP Oleh : Fitri Noer Laili (2406100034) Pembimbing : Hendra Cordova, ST, MT PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F 155 Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL CLUSTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP.

STUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL CLUSTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 STUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL USTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP. GRESIK Iik Ordiani dan

Lebih terperinci

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Zulkifli A. Yusuf Dosen Program Studi Teknik Sistem

Lebih terperinci

Oleh: Gita Eka Rahmadani

Oleh: Gita Eka Rahmadani ANALISA KEANDALAN PADA DAPUR INDUKSI 10 TON MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT & CRITICALITY ANALYSIS (FMECA) ( STUDI KASUS PT BARATA INDONESIA (PERSERO) Oleh: Gita Eka Rahmadani 6506.040.040 Latar

Lebih terperinci

KEANDALAN SISTEM INTRUMENTASI PLTG DI PT. PLN TELUK LEMBU PEKANBARU

KEANDALAN SISTEM INTRUMENTASI PLTG DI PT. PLN TELUK LEMBU PEKANBARU KEANDALAN SISTEM INTRUMENTASI PLTG DI PT. PLN TELUK LEMBU PEKANBARU Poppy Dewi Lestari 1, Rino Eldika 2 1 UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru 2 UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru dewi.lestari@uin-suska.ac.id

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP

Disusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP Disusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP. 2411 105 002 Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP. 1971070219988021001 LATAR BELAKANG Kegagalan dalam pengoperasian yang berdampak pada lingkungan sekitar Pengoperasian

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif Abdurrahman Yusuf 1, Anda Iviana Juniani 2 dan Dhika Aditya P. 3 1,2,3 Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur,

Lebih terperinci

Analisis Reliability Untuk Menentukan Mean Time Between Failure (MTBF) Studi Kasus Pulverizer Pada Sebuah PLTU

Analisis Reliability Untuk Menentukan Mean Time Between Failure (MTBF) Studi Kasus Pulverizer Pada Sebuah PLTU Rekayasa dan Aplikasi Mesin di Industri Analisis Reliability Untuk Menentukan Mean Time Between Failure (MTBF) Studi Kasus Pulverizer Pada Sebuah PLTU Nuha Desi Anggraeni 1, Indra Nurhadi 2 1 Jurusan Mesin,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( X Print) B 1

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( X Print) B 1 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) B 1 Penilaian Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jawa Bagian Timur Dan Bali Menggunakan Formula Analitis Deduksi Dan Sensitivitas Analitis

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK GARDU INDUK DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir. Abdullah Alkaff M.Sc. P.hD. Nurlita Gamayanti ST., MT. SEMINAR dan SIDANG TUGAS AKHIR

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Pada metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk dapat membantu menyelesaikan masalah dengan mudah, sehingga

Lebih terperinci

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK. ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.) I Gusti Ngr. Rai Usadha 1), Valeriana Lukitosari 2),

Lebih terperinci

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Statistika, hal. 42-51 ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Langkah Perancangan Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Melakukan studi literatur sejumlah buku yang berkaitan dengan preventive maintenance.

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Yogyakarta 15 September 2012 SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP Eko Nursubiyantoro dan Triwiyanto Program studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT. USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.KDL Ratna Ekawati, ST., MT. 1, Evi Febianti, ST., M.Eng 2, Nuhman 3 Jurusan Teknik Industri,Fakultas Teknik Untirta Jl.Jend.Sudirman

Lebih terperinci

ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.

ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT. ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.PETROKIMIA GRESIK Diajukan Oleh: Septian Hari Pradana 2410100020 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK

PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK IGP Raka Arthama, Patdono Soewignjo, Nurhadi Siswanto, Stefanus Eko Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

SHINTALISTYANI Dosen Pembimbing : Yudha Prasetyawan, S.T. M.Eng

SHINTALISTYANI Dosen Pembimbing : Yudha Prasetyawan, S.T. M.Eng SHINTALISTYANI 2507100091 Dosen Pembimbing : Yudha Prasetyawan, S.T. M.Eng 1 Tahun 2009 2010 2011 Indikator Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Produksi (MW) 40235 41193 36512 40283 35838

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PENGAKUAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure Ryan Hidayat dan Bambang

Lebih terperinci

Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik)

Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik) JURNAL TEKNIK, (2014) 1-6 1 Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik) Ahmad Nizar Pratama, Yudha Prasetyawan Teknik Industri,

Lebih terperinci

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR KETERANGAN SELESAI PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...

Lebih terperinci

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) BIAStatistics (2015) Vol. 9, No. 2, hal. 7-12 LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 27 OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. Terminal Peti Kemas Surabaya) Agus

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X Trisian Hendra Putra dan Bobby Oedy P. Soepangkat Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Studi Keandalan Sistem Kelistrikan Hingga Level Beban Tegangan Menengah di PT.Pupuk Kalimantan Timur Nama : Prita Lukitasari NRP :

Studi Keandalan Sistem Kelistrikan Hingga Level Beban Tegangan Menengah di PT.Pupuk Kalimantan Timur Nama : Prita Lukitasari NRP : Presentasi Seminar Tugas Akhir (Genap 2011) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS Studi Keandalan Sistem Kelistrikan Hingga Level Beban Tegangan Menengah di PT.Pupuk Kalimantan Timur Nama : Prita

Lebih terperinci

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM) Petunjuk Sitasi: Noor, A. M., Musafak, & Suhartini, N. (2017). Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM). Prosiding SNTI dan SATELIT

Lebih terperinci

DESAIN ENGINEERING SAFETY INSTRUMENTED SYSTEM (SIS) PADA FURNACE 5 (F05) KILANG PUSDIKLAT MIGAS

DESAIN ENGINEERING SAFETY INSTRUMENTED SYSTEM (SIS) PADA FURNACE 5 (F05) KILANG PUSDIKLAT MIGAS DESAIN ENGINEERING SAFETY INSTRUMENTED SYSTEM (SIS) PADA FURNACE 5 (F05) KILANG PUSDIKLAT MIGAS Oleh : Supriyanto Sikumbang *) ABSTRAK SIS (Safety Instrumented System) berfungsi untuk mengamankan manusia,

Lebih terperinci

TIN315 - Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan Materi #1 Genap 2015/2016. TIN315 - Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan

TIN315 - Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan Materi #1 Genap 2015/2016. TIN315 - Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan Materi #1 TIN315 Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan Pokok Bahasan 2 1. Pengenalan Disiplin Ilmu Keandalan dan Aplikasinya 2. Probabilitas 3. Pemodelan Jaringan dan Evaluasi Sistem 4. Pengantar Analisa

Lebih terperinci

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) DEFINISI PLTGU PLTGU merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga gas dan uap. Jadi disini sudah jelas ada dua mode pembangkitan. yaitu pembangkitan

Lebih terperinci

Oleh : Achmad Sebastian Ristianto

Oleh : Achmad Sebastian Ristianto IDENTIFIKASI BAHAYA MENGGUNAKAN METODE HAZOP DAN FTA PADA DISTRIBUSI BAHAN BAKAR MINYAK JENIS PERTAMAX DAN PREMIUM (STUDI KASUS : PT. PERTAMINA (PERSERO) UPMS V SURABAYA) Oleh : Achmad Sebastian Ristianto

Lebih terperinci

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Anggita Hardiastuty1 *, Galih Anindita 2, Mades D. Khairansyah

Lebih terperinci

ANALISIS KEANDALAN SISTEM 150 KV DI WILAYAH JAWA TIMUR

ANALISIS KEANDALAN SISTEM 150 KV DI WILAYAH JAWA TIMUR ANALISIS KEANDALAN SISTEM 150 KV DI WILAYAH JAWA TIMUR Ridwan Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111, Email : ridwan_elect@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Gambar 4.1 Lokasi PT. Indonesia Power PLTP Kamojang Sumber: Google Map Pada gambar 4.1 merupakan lokasi PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Kamojang terletak

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan.

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan. BAB 3 Metode Penelitian 1. 3.1 Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan. Kegiatan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati

Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati Rian Apriansyah,

Lebih terperinci

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2016 INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP :

Dosen Pembimbing : Ir. Teguh Yuwono Ir. Syariffuddin M, M.Eng. Oleh : ADITASA PRATAMA NRP : STUDI PENENTUAN KAPASITAS MOTOR LISTRIK UNTUK PENDINGIN DAN PENGGERAK POMPA AIR HIGH PRESSURE PENGISI BOILER UNTUK MELAYANI KEBUTUHAN AIR PADA PLTGU BLOK III (PLTG 3x112 MW & PLTU 189 MW) UNIT PEMBANGKITAN

Lebih terperinci

Evaluasi Keandalan Sistem Mesin Kontrol Bahan Bakar Pada Pesawat Boeing 737 Classic Garuda Indonesia

Evaluasi Keandalan Sistem Mesin Kontrol Bahan Bakar Pada Pesawat Boeing 737 Classic Garuda Indonesia 1 Evaluasi Keandalan Sistem Mesin Kontrol Bahan Bakar Pada Pesawat Boeing 737 Classic Garuda Indonesia Arief Musfarid. Hendra Cordova. Edy Noerachman Jurusan Teknik Fisika,Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

STUDI HAZOP PADA SISTEM DISTRIBUSI BBM BERBASIS FUZZY LAYER OF PROTECTION ANALYSIS DI INSTALASI SURABAYA GROUP (ISG) PT. PERTAMINA TANJUNG PERAK

STUDI HAZOP PADA SISTEM DISTRIBUSI BBM BERBASIS FUZZY LAYER OF PROTECTION ANALYSIS DI INSTALASI SURABAYA GROUP (ISG) PT. PERTAMINA TANJUNG PERAK STUDI HAZOP PADA SISTEM DISTRIBUSI BBM BERBASIS FUZZY LAYER OF PROTECTION ANALYSIS DI INSTALASI SURABAYA GROUP (ISG) PT. PERTAMINA TANJUNG PERAK Nur Ulfa Hidayatullah, Ali Musyafa Jurusan Teknik Fisika,

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol. 13 --- No. 1 --- 2014 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CORRUGATING dan MESIN FLEXO di PT. SURINDO TEGUH GEMILANG Sandy Dwiseputra Pandi, Hadi

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 13, No. 1, Mei 2016, 37-48 DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL Mardlijah 1, Mardiana Septiani 2,Titik Mudjiati

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) A. Pengertian PLTG (Pembangkit listrik tenaga gas) merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan gas untuk memutar turbin dan generator. Turbin dan generator adalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. : Probabilitas suatu sistem beroperasi sesuai fungsinya dalam suatu waktu tertentu dalam kondisi operasi yang telah ditetapkan

DAFTAR ISTILAH. : Probabilitas suatu sistem beroperasi sesuai fungsinya dalam suatu waktu tertentu dalam kondisi operasi yang telah ditetapkan DAFTAR ISTILAH Availability Consequence Assesment Corrective Maintenance Downtime Failure function Failure Rate Maintainability Maintenance : Probabilitas suatu sistem beroperasi sesuai fungsinya dalam

Lebih terperinci

Studi Implementasi RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya)

Studi Implementasi RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya) Studi Implementasi RCM untuk Peningkatan Produktivitas Dok Apung (Studi Kasus: PT.Dok dan Perkapalan Surabaya) G136 Nurlaily Mufarikhah, Triwilaswandio Wuruk Pribadi, dan Soejitno Jurusan Teknik Perkapalan,

Lebih terperinci

Analisa Safety Instrument System Dengan Metode FMEA dan FTA Pada Turbin Uap di PT PJB Unit Pembangkit Gresik

Analisa Safety Instrument System Dengan Metode FMEA dan FTA Pada Turbin Uap di PT PJB Unit Pembangkit Gresik JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Analisa Safety Instrument System Dengan Metode FMEA dan FTA Pada Turbin Uap di PT PJB Unit Pembangkit Gresik Ayrton Humardhani Putradhi dan Dr. Bambang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE 1 RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) UNTUK MENENTUKAN MAINTENANCE TASK PADA GARDU INDUK MENGGUNAKAN METODE RISK PRIORITY NUMBER (RPN) Deddy Ardiyasa, Nurlita Gamayanti,

Lebih terperinci

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION

SESSION 12 POWER PLANT OPERATION SESSION 12 POWER PLANT OPERATION OUTLINE 1. Perencanaan Operasi Pembangkit 2. Manajemen Operasi Pembangkit 3. Tanggung Jawab Operator 4. Proses Operasi Pembangkit 1. PERENCANAAN OPERASI PEMBANGKIT Perkiraan

Lebih terperinci

Session 11 Steam Turbine Protection

Session 11 Steam Turbine Protection Session 11 Steam Turbine Protection Pendahuluan Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit. Dibutuhkan sistem pengaman untuk

Lebih terperinci

Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk.

Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk. Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk. Atrisita Diastari 1, Priyo Agus Setiawan 2, Aulia Nadia Rachmat 3 1

Lebih terperinci

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS Pratama Akbar 4206 100 001 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS PT. Indonesia Power sebagai salah satu pembangkit listrik di Indonesia Rencana untuk membangun PLTD Tenaga Power Plant: MAN 3 x 18.900

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi listrik daerah Sumatera bagian Utara setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya. Oleh karena itu, perkiraan

Lebih terperinci

ANALISIS RELIABILITY DAN SAFETY INTEGRITY LEVEL (SIL) PADA SYNTHESIS GAS COMPRESSOR 103-J DI PABRIK I PT PETROKIMIA GRESIK

ANALISIS RELIABILITY DAN SAFETY INTEGRITY LEVEL (SIL) PADA SYNTHESIS GAS COMPRESSOR 103-J DI PABRIK I PT PETROKIMIA GRESIK HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR TF 141581 ANALISIS RELIABILITY DAN SAFETY INTEGRITY LEVEL (SIL) PADA SYNTHESIS GAS COMPRESSOR 103-J DI PABRIK I PT PETROKIMIA GRESIK Angela Indirarosi Widariono NRP 2412100 104

Lebih terperinci

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX-36000 UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM Sachbudi Abbas Ras 1 ; Andy Setiawan 2 ABSTRACT Maintenance system, surely takes important role

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kerusakan dan Pemeliharaan Suatu barang atau produk dikatakan rusak ketika produk tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik lagi (Stephens, 2004). Hal yang

Lebih terperinci

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA CONTINUES SOAP MAKING (CSM) (Studi Kasus: PT X Indonesia) Aji Mudho A., Bobby Oedy P. Soepangkat Program

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan metode berpikir untuk menghasilkan tahapan-tahapan yang harus ditetapkan oleh peneliti dalam proses penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan

Lebih terperinci

Evaluasi Bahaya Menggunakan Metode HAZOP Dan Manajemen Risiko Pada Sistem Penguapan Asam Fosfat Di Pabrik III PT.

Evaluasi Bahaya Menggunakan Metode HAZOP Dan Manajemen Risiko Pada Sistem Penguapan Asam Fosfat Di Pabrik III PT. 1 Evaluasi Bahaya Menggunakan Metode HAZOP Dan Manajemen Risiko Pada Sistem Penguapan Asam Fosfat Di Pabrik III PT. Petrokimia Gresik Khoirul Anam, Ronny Dwi Noriyati, Ali Musyafa Jurusan Teknik Fisika,

Lebih terperinci

Safety Instrumented Systems. Contoh Perancangan Dasar Konsep Lapisan Pelindung ISA S84 IEC IEC Rangkuman

Safety Instrumented Systems. Contoh Perancangan Dasar Konsep Lapisan Pelindung ISA S84 IEC IEC Rangkuman Safety Instrumented Systems Contoh Perancangan Dasar Konsep Lapisan Pelindung ISA S84 IEC 61508 IEC 61511 Rangkuman ISA 84.01-1996 Membedakan Instrumentasi Kontrol dan Instrumentasi Keamanan (safety instrumented

Lebih terperinci

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME Much. Djunaidi dan Mila Faila Sufa Laboratorium Sistem Produksi, Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (213) 1-6 1 Analisis Keandalan Pada PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Weta Hary Wahyunugraha, Abdullah Alkaff, dan Nurlita Gamayanti

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian mengenai preventive maintenance mesin pada PTPTN XIII menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian

Lebih terperinci

Evaluasi Deviasi dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif dan Preventif

Evaluasi Deviasi dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif dan Preventif Petunjuk Sitasi: Rahman, A. (2017). Evaluasi Deviasi Dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif Dan Preventif. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C181-186). Malang: Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve ROFIKA NUR AINI 1206 100 017 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

Nukman Haris, Imam Abadi, ST., MT.

Nukman Haris, Imam Abadi, ST., MT. STUDI PERFORMANSI BASIC PROCESS CONTROL SYSTEM (BPCS) DAN SAFETY INSTRUMENTED SYSTEM (SIS) PADA AMMONIA STORAGE TANK DI PT. PETROKIMIA GRESIK - INDONESIA Nukman Haris, Imam Abadi, ST., MT. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Perancangan Safety Instrumented System pada Sistem Pengisian Bahan Bakar Pesawat di DPPU Pertamina Juanda Ade Nugrahani, itri Adi Iskandarianto dan Ya umar

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

USULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE USULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA SISTEM P1 FILLING POINT II FILLING SHED I (STUDI KASUS TBBM SEMARANG GROUP PT. PERTAMINA (PERSERO)

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kontrol Laju Aliran Bahan Bakar Serta Rasio Pembakaran Berdasarkan Nilai Steam Quality Pada Steam Generator

Perancangan Sistem Kontrol Laju Aliran Bahan Bakar Serta Rasio Pembakaran Berdasarkan Nilai Steam Quality Pada Steam Generator 1 Perancangan Sistem Kontrol Laju Aliran Bahan Bakar Serta Rasio Pembakaran Berdasarkan Nilai Steam Quality Pada Steam Generator Andi Saehul Rizal, Dr.Bambang Lelono W., itri Adi Iskandarianto Jurusan

Lebih terperinci

Rifgy Said Bamatraf Dosen Pembimbing Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT Dr. Dedet Chandra Riawan, ST., M.Eng.

Rifgy Said Bamatraf Dosen Pembimbing Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT Dr. Dedet Chandra Riawan, ST., M.Eng. Rifgy Said Bamatraf 2207100182 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Margo Pujiantara, MT Dr. Dedet Chandra Riawan, ST., M.Eng. Latar Belakang Masalah Batasan Masalah Sistem Kelistrikan PLTU dan PLTG Unit Pembangkit

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL TA. SURAT PENGAKUAN...ii. SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL TA. SURAT PENGAKUAN...ii. SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL TA i SURAT PENGAKUAN...ii SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PERSAMAAN

Lebih terperinci

OPTIMASI PROGRAM PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PUMPING UNIT AREA 12 NORTH PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA

OPTIMASI PROGRAM PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PUMPING UNIT AREA 12 NORTH PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA OPTIMASI PROGRAM PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PUMPING UNIT AREA 12 NORTH PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA PREVENTIVE MAINTENANCE PROGRAM OPTIMIZATION FOR PUMPING UNIT AREA 12 NORTH PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA

Lebih terperinci

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan, Anindya Apriliyanti P Indonesia Power UBP Suralaya,

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan data mengikuti metode Reliability Centered Maintenance (RCM) yang telah dilakukan maka, dapat disimpulkan : a. Penentuan komponen

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR TF

TUGAS AKHIR TF TUGAS AKHIR TF 141581 ANALISIS RELIABILITY DAN SAFETY INTEGRITY LEVEL (SIL) DENGAN METODE RISK GRAPH DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) PADA UNIT BOILER (B-6203) PABRIK III PT. PETROKIMIA GRESIK TASYA MU AFIDA

Lebih terperinci

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI) Mulyono: PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA... 9 PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER D DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI) Julius Mulyono ), Dini Endah Setyo Rahaju

Lebih terperinci

ANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR

ANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR ANALISA RELIABILITY BERBASIS LOGIKA FUZZY PADA SISTEM MAIN ENGINE KAPAL TUGAS AKHIR MOCH. ABDUL RACHMAN Nrp. 2400 100 017 JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Lebih terperinci

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG 1. SIKLUS PLTGU 1.1. Siklus PLTG Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG Proses yang terjadi pada PLTG adalah sebagai berikut : Pertama, turbin gas berfungsi

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISA SISTEM KONTROL LEVEL DAN INSTRUMENTASI PADA HIGH PRESSURE HEATER PADA UNIT 1 4 DI PLTU UBP SURALAYA. Disusun Oleh : ANDREAS HAMONANGAN S (10411790) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci