RENCANA STRATEGIS KEPOLISIAN RESORT SIDOARJO TAHUN (PERUBAHAN) BAB I PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGIS KEPOLISIAN RESORT SIDOARJO TAHUN (PERUBAHAN) BAB I PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT SIDOARJO RENCANA STRATEGIS KEPOLISIAN RESORT SIDOARJO TAHUN (PERUBAHAN) 1. Kondisi Umum BAB I PENDAHULUAN Pelaksanaan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun telah merumuskan dan menetapkan Visi pembangunan Nasional Tahun yaitu Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur. Dalam implementasinya RPJPN dibagi dalam 4 (empat) tahapan Pembangunan Nasional yaitu : RPJMN Tahap I Tahun ; RPJMN Tahap II Tahun ; RPJMN Tahap III Tahun , dan RPJMN Tahap IV Tahun Penahapan tersebut merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan masa pelaksanaan 5 (lima) tahunan. Yaitu Rencana Strategis (Renstra) tahap I Tahun , Renstra Tahap II Tahun , Renstra Tahap III Tahun , dan Renstra Tahap IV Tahun Sebagai implementasi Polri telah menjabarkan ke dalam Grand Strategy Polri Tahun yang mencakup 3 (tiga) tahapan waktu, yaitu: Tahap I Tahun untuk membangun kepercayaan (trust building), Tahap..

2 2 Tahap II Tahun membangun kemitraan (partnership building), Tahap III Tahun menuju organisasi unggulan (strive for excellence) yang akan diimplementasikan sampai dengan tahap ideal yaitu Polri sebagai organisasi unggulan (excellence). Pada Grand Strategy Polri Tahap III, Polri menjabarkan ke dalam 2 tahapan Renstra yaitu Renstra Tahap III Tahun (strive for excellence), dan Renstra tahap IV Tahun (excellence). Bagan: Tahapan Grand Strategy Polri Dalam penetapan sasaran pelaksanaan Renstra Tahap I Tahun Polri berusaha mewujudkan Postur Polri yang profesional, bermoral dan modern. sehingga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri menjadi prioritas pertama yang harus diwujudkan sebagai fondasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 Pasal 30 ayat (4) dan UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 13 ayat 1, 2 dan 3, yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Pada..

3 3 Pada Renstra tahap II Tahun , lebih ditekankan pada pembangunan dan penguatan konstruksi kelembagaan Polri sebagai pelayan Kamtibmas menuju pelayanan prima, tegaknya hukum dan Kamdagri mantap, serta terjalinnya sinergi polisional yang proaktif. dengan sasaran membangun kemitraan (partnership building) dengan seluruh komponen dan masyarakat. Dari hasil evaluasi pada pelaksanaan Renstra Polres Sidoarjo tahap II Tahun bahwa kondisi Kamtibmas dan Kamseltibcarlantas di wilayah Sidoarjo relatif aman dan kondusif, dengan menerapkan manajemen operasional kepolisian yang baik sehingga masyarakat dapat melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan aman, roda pemerintahan daerah dapat berjalan dengan lancar, meskipun dalam kurun waktu tertentu masih terjadi berbagai gangguan Kamtibmas. Secara umum sasaran strategis pada Renstra Polres Sidoarjo telah tercapai, dalam bidang operasional antara lain Polres Sidoarjo berhasil mengindikasi keberadaan ISIS di lapas Porong, meredam konflik sosial lumpur lapindo dan kasus-kasus lain. Polres Sidoarjo juga telah berhasil melaksanakan Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi Mantap Brata 2014 yang dilaksanakan selama 224 hari (pra, semasa, dan pasca Pemilu). Dalam menjalankan tugas pengamanan Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden, Polres Sidoarjo mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif yang didukung kegiatan intelijen, represif, kuratif dan rehabilitasi dalam rangka mengamankan setiap tahapan inti Pemilu guna mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif. Pada Tahun 2015 Polres Sidoarjo melaksanakan operasi Mantap Praja Semeru 2015 yang dilaksanakan selama 296 hari (Juli s.d. Maret 2016) dengan sasaran..

4 4 sasaran operasi adalah pengamanan Pilkada serentak di wilayah Sidoarjo disamping itu Polres Sidoarjo juga melaksanakan Operasi Sikat Semeru, Operasi Handak Semeru dan operasi tumpas Narkoba Semeru maupun operasi khusus Kepolisian mandiri kewilayahan dengan maksimal guna memenuhi tuntutan masyarakat dan terpeliharanya Kamtibmas yang kondusif di wilayah Sidoarjo. Dalam upaya mewujudkan trust building dan partnership building, Polres Sidoarjo membangun komunikasi dengan masyarakat sekitar melalui strategi Pemolisian Masyarakat (Polmas) dengan wujud pengurusan SIM melalui 3 Pilar dan program cangkrukan Polmas. Polmas bertujuan untuk mendekatkan personel Polres Sidoarjo dengan kearifan lokal, melalui tokoh-tokoh adat, pemuka agama, pamong desa/kelurahan, kelompok remaja, dan lain-lain,untuk ikut bertanggung jawab terhadap keamanan wilayah masing-masing. Ukuran keberhasilan Polisi bukan pada banyaknya kasus kejahatan yang mampu ditangani, melainkan pada pencegahan (preventif) dan penangkalan (pre-emtif). Polres Sidoarjo sudah berusaha ke arah sana, dengan mengembangkan dan menerapkan community policing (pemolisian masyarakat, atau Polmas) serta menggerakan kesadaran bernegara dengan program seribu Bendera Merah Putih yaitu mengganti/membagikan kepada instansi atau elemen lainnya yang masih mengibarkan Bendera Merah Putih yang sudah tidak layak (kusam/sobek). Dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Polri telah berusaha melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Polri Polres Sidoarjo guna menghadapi segala tuntutan tugas. Pemerintah telah menetapkan rasio ideal Polisi dibanding penduduk adalah 1: 575 pada akhir tahun Pada Tahun 2015, jumlah personel Polri telah mencapai orang dengan rasio 1: 591 dan untuk Polres Sidoarjo jumlah personel Polri telah mencapai orang dengan rasio 1 : 1.489, padahal kemampuan keuangan negara untuk menyediakan anggaran Polri masih sangat terbatas. Untuk..

5 5 Untuk Polres Sidoarjo pengembangan SDM telah dilaksanakan melalui strategi penambahan anggota Polri dengan mengajukan usulan tambahan personil ke Polda Jatim. Melalui Panbanrim rekruitmen anggota Polri dijaring dari caloncalon yang berkualitas, baik secara kesamaptaan, jasmani, moral kepribadian, intelektual, melalui proses penerimaan yang dilakukan secara bersih, transparan, akuntabel dan humanis (BETAH) dengan melibatkan pihak eksternal sebagai pengawas sehingga menambah kepercayaan masyarakat/instansi terhadap kinerja Polres Sidoarjo. Pada pembinaan karier masih menemui beberapa permasalahan antara lain penambahan dan penyusutan personel yang masih tidak seimbang, masih banyak anggota Polri berpangkat Perwira menengah yang non job dan menempati jabatan Anjak, disisi lain kualitas SDM Polres Sidoarjo yang belum sepenuhnya sesuai standart kompetensi yang diharapkan dan kesejahteraan personel Polri yang belum memadai. Pada bidang pembangunan Sarana prasarana, telah mendapatkan pemenuhan Sarpras Polri antara lain : penambahan Ranmor operasional maupun Ranmor khusus, membangun sarana Kepolisian soft power dan tidak melanggar HAM, membangun Layanan Contact Center 110, penambahan peralatan Dalmas, antara lain security barrier dan kendaraan taktis berupa APC dan AWC, mengusulkan membangun fasilitas Kepolisian dalam upaya mendekatkan Polisi dengan masyarakat termasuk pembangunan Mako Polres, Polsek dan Polsubsektor di wilayah Polres Sidoarjo, sedangkan dalam pengadaan barang dan jasa, Polres Sidoarjo telah menggunakan LPSE E-procurement. Tantangan di bidang Sarpras antara lain masih banyaknya fasilitas Polri yang belum dibangun bahkan sebagian masih bersifat pinjam pakai serta masih banyak bangunan Polri yang merupakan bangunan lama atau tidak layak dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sarana mobilitas operasional dalam pelaksanaan tugas Polri dan untuk pelayanan publik masih kurang memadai. Pada..

6 6 Pada sistem penganggaran, Polda Jatim telah menetapkan 12 program dengan 38 kegiatan, dan Polres Sidoarjo melaksanakan 9 program dengan 20 kegiatan. Dukungan anggaran Polres Sidoarjo tiap tahun telah mengalami peningkatan yang signifikan namun peningkatan tersebut masih didominasi pada anggaran belanja pegawai, sedangkan untuk belanja modal dan belanja barang yang diperlukan guna mendukung operasionalisasi pelaksanaan Tupoksi Polres Sidoarjo masih sangat terbatas sehingga dalam implementasinya memerlukan upaya efisiensi dan efektifitas anggaran dan pelaksanaan Tupoksi belum dapat terlaksana secara optimal. Alokasi anggaran Polres Sidoarjo T.A untuk belanja pegawai sebesar 69,90 %, belanja barang 28,55 % dan belanja modal 1,53 %. Tunjangan kinerja bagi personel Polri dengan beban dan tantangan tugas di lapangan yang semakin berat dan kompleks masih relatif kecil dibandingkan dengan Kementerian/Lembaga lainnya. Selain itu belanja pemeliharaan yang tersedia kurang memadai dikarenakan penambahan peralatan materiil dan pembangunan fasilitas Polri tidak diimbangi dengan penambahan anggaran belanja pemeliharaan. Laporan realisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember Realisasi Pendapatan Negara TA 2015 adalah berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp ,- atau mencapai 0 persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp.0,-. Realisasi Belanja Negara TA 2015 adalah sebesar Rp ,- atau mencapai 115,38 persen dari alokasi anggaran setelah revisi sebesar Rp ,-. Realisasi Belanja Kepolisian Resort Sidoarjo pada tahun 2015 sebesar Rp ,- atau 115,37 persen dari anggaran belanja sebesar Rp ,-. Rincian anggaran dan realisasi belanja tahun 2015 tersaji sebagai berikut : Rincian..

7 7 Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja (dalam rupiah) URAIAN ANGGARAN 2015 REALISASI % REAL ANGGR Belanja Pegawai 87,304,274, ,305,120, Belanja Barang 26,026,335,000 26,025,643, Belanja Modal 3,714,500,000 3,713,500, Total Belanja Kotor 117,045,109, ,044,263, Pengembalian Belanja 0 4,681, Total Belanja 117,045,109, ,039,582, Implementasi dari pelaksanaan program tersebut telah menunjukan adanya peningkatan kinerja yang lebih baik dengan ditandai situasi Kamtibmas yang semakin kondusif dan terkendali serta meningkatnya penilaian positif dari masyarakat terkait pelayanan prima Kepolisian. Kebijakan Polres Sidoarjo dalam rangka menambah mewujudkan clean governance dan good goverment dengan strategi membagun opini publik, meningkatkan sinergi Kepolisian dengan lembaga/instansi terkait dan komponen masyarakat dilaksanakan secara terusmenerus dan berkesinambungan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Keberhasilan yang telah digelar dalam mendukung pelaksanaan tugas Polri di daerah hukum Polres Sidoarjo antara lain di bidang organisasi sebagai bagian dari Reformasi Birokrasi Polri adalah penggelaran kekuatan dan lapis kemampuan yang tergelar dengan struktur 1 (satu) Polres, 18 Polsek dengan tipologi : 10 Polsek Urban, 8 Polsek Rural dan 2 Polsubsektor, menjaga penampilan personil Polres Sidoarjo dengan mengganti baju dinas yang sudah kusam, melaksanakan kunker ke Polsek jajaran dalam rangka kesiapan panca siap, memberikan reaward dan punishment untuk anggota yang berprestasi maupun yang melakukan pelanggaran. Dalam..

8 8 Dalam bidang operasional, Polres Sidoarjo telah berhasil mengungkap kasus-kasus kejahatan antara lain kasus Begal Ranmor, Kasus Pembunuhan, Kasus Curas, Kasus pencabulan terhadap anak, Kasus LPG dan kasus Korupsi dalam menekan tindak kriminalitas Polres Sidoarjo secara terus menerus melaksanakan operasi Miras dan Narkoba sehingga tercapai zero miras maupun Narkoba diwilayah Sidoarjo. sedangkan di pelayanan publik yang terkait dengan pelaksanaan quick wins antara lain : SIM, STNK, dan BPKB yang disertai dengan terobosan pelayanan melalui SIM keliling, SIM corner, SIM delivery, Samsat keliling, Samsat drive true, Samsat corner, Samsat link, Samsat delivery, Samsat elektronik data capture, Samsat paymient point, cetak BPKB, alur sistem online, quematic, pemberkasan elektronik, barkode, yang telah menerima standart ISO 9001:2008, terkait dengan upaya-upaya tersebut banyak unit pelayanan Polri yang telah memperoleh penghargaan berupa sertifikat ISO 9001:2008 dari Lembaga yang kompeten; Selain keberhasilan-keberhasilan tersebut, Polres Sidoarjo masih dihadapkan pada beberapa tantangan di bidang operasional antara lain masih timbulnya berbagai faham/ajaran atau aliran yang menimbulkan sikap pro kontra di dalam masyarakat sehingga berpotensi terjadinya konflik sosial bahkan dapat menimbulkan kerusuhan massal (kegiatan majelis tafsir Al-quran di Sidoarjo,). Sementara itu dalam upaya menangani potensi konflik sebagai faktor pemicu berkembangnya konflik sosial belum dapat ditangani secara maksimal sehingga masih perlu mengadakan peningkatan sinergi polisional secara intensif antar Lembaga/Instansi dan seluruh komponen masyarakat; Tantangan tugas Polri ke depan akan semakin berat, berbagai perkembangan gangguan Kamtibmas yang semakin kompleks dan mengarah pada transnational crimes (kartel, bioterorism, narcoterorism, cyber crime), perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi dan..

9 9 dan komunikasi, implementasi perdagangan bebas dalam program AFTA dan Asean Economy Comunity (AEC), Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan terjadi persaingan harga dan kualitas antara produk domestik dan produk asing yang masuk ke Indonesia khususnya barang/jasa produk China dengan harga murah sangat berpengaruh terhadap eskalasi Kamtibmas di daerah hukum Polres Sidoarjo. sedangkan untuk menghadapi hal tersebut kondisi kekuatan personel dan peralatan Polri yang ada saat ini belum mampu mengimbangi perkembangan lingkungan strategi dan permasalahan-permasalahan sosial masyarakat yang berpotensi menimbulkan konflik yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya gangguan Kamtibmas di daerah hukum Polres Sidoarjo. Selain itu, seiring perkembangan jaman, pergeseran nilai-nilai sosial di masyarakat yang begitu cepat akan berdampak pada berkembangnya gangguan Kamtibmas. Pada pelaksanaan Renstra III ( ), pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui Kabinet Kerja mengusung program pembangunan nasional yang dikemas di bawah tajuk Nawa Cita (9 Program Kerja Prioritas), yaitu: a. menghadirkan kembali negara untuk melindungi bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara. Melalui pelaksanaan politik luar negeri bebas-aktif; b. membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya; c. membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan; d. menolak..

10 10 d. menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya; e. meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program Indonesia Pintar dengan wajib belajar 12 tahun bebas pungutan. Dan program Indonesia Sehat untuk peningkatan layanan kesehatan masyarakat serta Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera dengan mendorong program kepemilikan tanah seluas sembilan juta hektar; f. meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional; g. mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi dan domestik; h. melakukan revolusi karakter bangsa melalui penataan kembali kurikulum pendidikan nasional; i. memperteguh Kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui penguatan kebhinekaan dan menciptakan ruang dialog antarwarga. Implementasi dari program Nawa Cita tersebut telah dijabarkan oleh Polda Jatim dan telah dilaksanakan oleh Polres Sidoarjo. Program Kapolri dalam rangka mendukung program Nawa Cita pemerintah antara lain sebagai berikut : a. implementasi 8 program Kapolri yaitu, yaitu : 1) memantapkan soliditas dengan melakukan reformasi internal Polri bidang SDM, sarana prasarana dan anggaran; 2) melaksanakan..

11 11 2) melaksanakan revolusi mental SDM Polri melalui perbaikan sistem rekruitment, peningkatan kesejahteraan, pendidikan dan latihan serta pengawasan; 3) memperkuat kemampuan pencegahan kejahatan dengan landasan prinsip pemolisian proaktif dan pemolisian yang berorientasi pada penyelesaian akar masalah ; 4) memacu terbentuknya postur Polri yang lebih dominan sebagai pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat; 5) meningkatkan pelayanan yang lebih prima kepada publik; 6) meningkatkan kemampuan deteksi untuk memahami potensi akar masalah gangguan Kamtibmas; 7) meningkatkan kemampuan mediasi dan solusi non represif lainnya dalam menyelesaikan masalah sosial yang berpotensi mengganggu Kamtibmas; 8) meningkatkan kemampuan penegakkan hukum yang profesional terutama penyidikan ilmiah guna menekan angka 4 (empat) jenis kejahatan. b. Implementasi dari 8 Program Kapolri tersebut dituangkan dalam 11 program prioritas Kapolri untuk mewujudkan Polri yang modern dan dipercaya masyarakat yaitu : 1) penataan dan pembinaan personel (penyelarasan dengan Nawa Cita ke-2); 2) penataan kelembagaan dan meningkatkan budaya anti korupsi (penyelarasan dengan program Nawa Cita ke 2, 3,4 dan 8); 3) peningkatan profesionalisme anggota Polri (penyelarasan dengan program Nawa Cita ke 1 dan 2); 4) peningkatan..

12 12 4) peningkatan kesejahteraan anggota Polri dan pemenuhan Sarpras khusus (penyelarasan dengan program Nawa Cita ke-1); 5) peningkatan perlindungan terhadap warga Negara untuk meningkatkan rasa aman (penyelarasan dengan program Nawa Cita ke 4, 6 dan 9); 6) membangun partisipasi publik dalam pengamanan lingkungan (penyelarasan dengan program Nawa Cita ke 1, 2 dan 4); 7) mengintensifkan sinergitas polisional dengan kementrian/ lembaga (penyelarasan dengan program Nawa Cita ke 1, 2 dan 4); 8) meningkatkan penegakkan hukum yang profesional, objektif dan bebas KKN (penyelarasan dengan program Nawa Cita ke 4, 7 dan 9); 9) mempersiapkan rencana pengamanan dan rencana kontijensi Pemilukada serentak (penyelarasan dengan program Nawa Cita ke-1); 10) penguatan pengawasan Polri (penyelarasan dengan program Nawa Cita ke 1,2 dan 4); 11) pelaksanaan program Quick Wins Polri. program Quick Wins Polri tahun yang meliputi 8 program yaitu : a) penertiban dan penegakkan hukum bagi organisasi radikal dan anti Pancasila; b) perburuan dan penangkapan gembong teroris Santoso dan jejaring terorisme; c) aksi nasional pembersihan preman dan premanisme; d) pembentukan dan pengefektifan Satgas operasi Polri kontra radikal dan deradikalisasi (khusus ISIS); e) pemberlakuan rekruitment terbuka untuk jabatan di lingkungan Polri; f) Polri sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib diruang publik; g) pembentukan tim internal anti korupsi; h) Crash..

13 13 h) Crash program pelayanan masyarakat dengan mewujudkan pelayanan bersih dari percaloan. c. Implementasi monitoring dan evaluasi Reformasi Birokrasi Polri dan Zone Integritas dan pengukuran kinerja dengan menggunakan instrumen Indeks Tatakelola Kepolisian (ITK). Posisi Polri dari aspek kelembagaan dan struktural dalam program Nawa Cita adalah melindungi dan menciptakan rasa aman segenap warga negara. Pernyataan tersebut telah selaras dengan Tupoksi Polres Sidoarjo dalam penegakan hukum dan pelayanan kepada masyarakat. Dalam rangka pemuliaan publik, Polres Sidoarjo secara terus menerus melakukan pembinaan mental dan disiplin dengan menyesuaikan pada kurikulum pendidikan dan latihan untuk menghasilkan Polisi yang berwatak sipil, tidak militeristik dalam melaksanakan tugas sebagai penegakan hukum dan memelihara Kamtibmas.

BAB II VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

BAB II VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 29 BAB II VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Renstra Polri tahun 2015-2019 merupakan program Renstra Tahap III, dengan agenda Strive For Excellent (Berusaha/Berjuang yang terbaik/prima/unggul), sebagai

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN ASRENA POLRI --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2015-2016 Masa

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategi Biro Rena Polda NTB Rencana Strategis Polri Tahun 2015-2019, sedang berjalan ada beberapa keberhasilan yang telah dicapai namun disisi lain tentunya masih

Lebih terperinci

AMANAT PADAUPACARA BENDERA BULANAN SENIN, TANGGAL 19JANUARI2015

AMANAT PADAUPACARA BENDERA BULANAN SENIN, TANGGAL 19JANUARI2015 WAKIL KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADAUPACARA BENDERA BULANAN SENIN, TANGGAL 19JANUARI2015 YANG SAYA HORMATI, PARA PEJABAT UTAMA MABES POLRI, PARA PERWIRA, BINTARA, PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 POLRES LOMBOK TIMUR

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 POLRES LOMBOK TIMUR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 POLRES LOMBOK TIMUR NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Tergelarnya peralatan Polres Lotim

Lebih terperinci

TARGET KINERJA DAN PENDANAAN POLRES BIMA KOTA TAHUN

TARGET KINERJA DAN PENDANAAN POLRES BIMA KOTA TAHUN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA KOTA TARGET KINERJA DAN PENDANAAN POLRES BIMA KOTA TAHUN 2015-2019 PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategi Polda NTB Rencana Strategis (Renstra) Polda NTB Tahun 2015-2019 merupakan perencanaan jangka menengah yang berisi tentang gambaran sasaran

Lebih terperinci

RPJMN dan RENSTRA BPOM

RPJMN dan RENSTRA BPOM RPJMN 2015-2019 dan RENSTRA BPOM 2015-2019 Kepala Bagian Renstra dan Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan Jakarta, 18 Juli 2017 1 SISTEMATIKA PENYAJIAN RPJMN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS BPOM 2015-2019

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT RESOR PARIAMAN Jalan Imam Bonjol 37 Pariaman 25519 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN Pariaman, 02 Januari 2012 2 KEPOLISIAN

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI - 1 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL TAHUN 2015-2019. BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya perubahan serta akselerasi dalam berbagai bidang. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya perubahan serta akselerasi dalam berbagai bidang. Perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan informasi dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan mendorong terjadinya perubahan serta akselerasi dalam berbagai bidang. Perubahan tersebut

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DITRESKRIMSUS POLDA KEPRI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN DALAM RANGKA OPERASI LILIN 2014 TANGGAL 23 DESEMBER 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian Yang Saya

Lebih terperinci

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS GIZI: Magnitude dalam Membanguan Manusia dan Masyarakat Permasalahan gizi merupakan permasalahan sangat mendasar bagi manusia Bagi Indonesia, permasalahan ini sangat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Strategi Polres Sidoarjo Strategi Polres Sidoarjo dalam rangka pencapaian kebijakan Polda Jawa Timur dibidang keamanan dan dalam rangka menghadapi berbagai perkembangan lingkungan

Lebih terperinci

Maksud dan Tujuan. Hasil

Maksud dan Tujuan. Hasil Judul Penelitian : Kerangka Kebijakan Sosial Budaya dan Pemerintahan Umum Kabupaten Sidoarjo Pelaksana : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo Kerjasama Dengan : - Latar Belakang Salah

Lebih terperinci

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Tahun Sidang

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT PLENO KOMISI III DPR RI DALAM RANGKA UJI KELAYAKAN (FIT AND PROPER TEST) CALON KAPOLRI KOMJEN POL.DRS.BADRODIN HAITI -------------------------------------------------- (BIDANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

LOGO. Dasar Penyelenggaraan SIKN dan JIKN

LOGO. Dasar Penyelenggaraan SIKN dan JIKN 1 1 Dasar Penyelenggaraan SIKN dan JIKN 2 Undang-Undang No. 43 Th. 2009 TUJUAN PENYELENGGGARAAN KEARSIPAN NASIONAL (UU No. 43 Th. 2009 Psl. 3) 1.Menjamin terciptanya arsip pada pencipta arsip yaitu dari

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN 2015-2019 BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENKES Kesehatan Gedung Prof Dr. Sujudi Lantai 8 9 Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav.

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- RANCANGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- RANCANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- RANCANGAN ----------------- ----------- LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

Perubahan Anggaran berdasarkan sumber Pendapatan. dan Jenis Belanja

Perubahan Anggaran berdasarkan sumber Pendapatan. dan Jenis Belanja B. Realisasi Anggaran Satker Polres Sidoarjo Laporan realisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015. Realisasi

Lebih terperinci

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok Program Pengembangan Otonomi Daerah pada tahun 2004, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi Birokrasi Polri terus mengalami pembaharuan baik dari sisi

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi Birokrasi Polri terus mengalami pembaharuan baik dari sisi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Reformasi Birokrasi Polri terus mengalami pembaharuan baik dari sisi paradigma maupun dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan keamanan kepada

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapantahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI DAN KEPOLISIAN NEGARA RI --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN)

Lebih terperinci

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian. Yang saya hormati : Segenap

Lebih terperinci

BAB III PROFIL POLRESTA SURAKARTA

BAB III PROFIL POLRESTA SURAKARTA BAB III PROFIL POLRESTA SURAKARTA A. SEJARAH POLRI Kemandirian Polri diawali sejak terpisahnya dari ABRI tanggal 1 April 1999 sebagai bagian dari proses reformasi haruslah dipandang dan disikapi secara

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB 2. VISI DAN MISI PRESIDEN, SERTA SASARAN

BAB 2. VISI DAN MISI PRESIDEN, SERTA SASARAN BAB 2. VISI DAN MISI PRESIDEN, SERTA SASARAN 2.1 VISI DAN MISI PRESIDEN Presiden Joko Widodo menetapkan Visi dan Misi pembangunan Tahun 2015-2019 yang secara politik menjadi bagian dari tujuan tercapainya

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN (PERUBAHAN)

INDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN (PERUBAHAN) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT SIDOARJO INDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN 2015-2019 (PERUBAHAN) 1 Terpenuhinya Alpalkam / Almatsus dan kapor Polri guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING 1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG RESOR PANGKALPINANG STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING I. PENDAHULUAN 1. UMUM a. Polri sebagai aparat negara yang bertugas

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI WILAYAH DUSUN BUNCIT DESA LEMBAR SELATAN KEC. LEMBAR KAB. LOMBOK BARAT TANGGAL 29 SEPTEMBER 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI WILAYAH DUSUN BUNCIT DESA LEMBAR SELATAN KEC. LEMBAR KAB. LOMBOK BARAT TANGGAL 29 SEPTEMBER 2016 KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI WILAYAH DUSUN BUNCIT DESA LEMBAR SELATAN KEC. LEMBAR KAB. LOMBOK BARAT TANGGAL 29 SEPTEMBER 2016

Lebih terperinci

RANCANGAN. Tahun Sidang : Masa Persidangan : II Rapat ke :

RANCANGAN. Tahun Sidang : Masa Persidangan : II Rapat ke : RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT PLENO KOMISI III DPR RI TERHADAP UJI KELAYAKAN (FIT AND PROPER TEST) CALON KAPOLRI -------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN Jakarta, 12 Mei 2015 1 OUTLINE A. DASAR HUKUM B. PEMBAGIAN KEWENANGAN DALAM PENGELOLAAN NEGARA C. SIKLUS PENYUSUNAN

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA KOTA STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA T ENT ANG TINDAK PIDANA RINGAN (TIPIRING) DI W ILAYAH HUKUM POL R E S

Lebih terperinci

1.1. Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan 5 DAFTAR ISI. Hal BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN Visi Misi

1.1. Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan 5 DAFTAR ISI. Hal BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN Visi Misi KATA PENGANTAR Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Keberadaan BKN secara yuridis formal termuat di dalam Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018 KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018 Bandung, 11 Januari 2018 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 A. Program Kerja 2018 2 Visi-Misi Pembangunan 2015-2019 VISI : Terwujudnya

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA POLDA NTB TAHUN

PERJANJIAN KINERJA POLDA NTB TAHUN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT PERJANJIAN KINERJA POLDA NTB TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI DESA GUNUNG MALANG KEC. PRINGGABAYA LOMBOK TIMUR TANGGAL 28 JANUARI 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI DESA GUNUNG MALANG KEC. PRINGGABAYA LOMBOK TIMUR TANGGAL 28 JANUARI 2016 KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI DESA GUNUNG MALANG KEC. PRINGGABAYA LOMBOK TIMUR TANGGAL 28 JANUARI 2016 Lembar, 28 Januari 2016

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI PANTAI INDUK DESA TAMAN AYU KAB. LOMBOK BARAT BULAN MARET 2016

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI PANTAI INDUK DESA TAMAN AYU KAB. LOMBOK BARAT BULAN MARET 2016 KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN POLMAS DI PANTAI INDUK DESA TAMAN AYU KAB. LOMBOK BARAT BULAN MARET 2016 Lembar, 26 Maret 2016 KEPOLISIAN

Lebih terperinci

Governance dituntut adanya sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Governance dituntut adanya sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan kinerja disusun sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan untuk memenuhi Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) Nomor 7 Tahun 1999

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA dan KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA dan KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA dan KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH Melalui PENINGKATAN KAPABILITAS APIP dan MATURITAS SPIP Dr. Ardan Adiperdana, Ak., MBA., CA, CFrA, QIA Kepala BPKP Rakorwas Kementerian

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH A. KONDISI UMUM SEKARANG DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN Perubahan peraturan di bidang pemerintahan daerah yang berdampak pada bidang kepegawaian membutuhkan antisipasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh negara, telah terjadi pula perkembangan penyelenggaraan

Lebih terperinci

sehingga benar-benar dapat diwujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good governance)

sehingga benar-benar dapat diwujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good governance) BAB II RENCANA STRATEGIS A. RENCANA STRATEGIS 1. VISI Tantangan birokrasi pemerintahan masa depan meliputi berbagai aspek, baik dalam negeri maupun manca negara yang bersifat alamiah maupun sosial budaya,

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN, DAN KEAMANAN SERTA REFORMASI BIROKRASI

PEMBANGUNAN POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN, DAN KEAMANAN SERTA REFORMASI BIROKRASI PEMBANGUNAN POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN, DAN KEAMANAN SERTA REFORMASI BIROKRASI PEMBANGUNAN POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN DAN KEAMANAN, SERTA REFORMASI BIROKRASI Kedudukan pembangunan bidang politik, hukum,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN AGAMA TUAL TUAL, PEBRUARI 2012 Halaman 1 dari 14 halaman Renstra PA. Tual P a g e KATA PENGANTAR Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NKRI) tahun 1945

Lebih terperinci

LAPORAN PENGUKURAN KINERJA

LAPORAN PENGUKURAN KINERJA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT UNIT ORGANISASI : KEPOLISIAN DAERAH NTB TAHUN ANGGARAN : 2016 LAPORAN PENGUKURAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Badan Pengawasan, Dr. H.M. SYARIFUDDIN, SH., MH.

KATA PENGANTAR. Kepala Badan Pengawasan, Dr. H.M. SYARIFUDDIN, SH., MH. KATA PENGANTAR Penyusunan Renstra (Rencana Strategis) Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI Tahun 200 204, dimaksudkan guna mencapai tujuan dan sasaran strategis dalam rangka pencapaian visi dan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 5.1 Visi Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of direction). Visi juga menjawab

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU BIDANG HUKUM RENCANA KERJA BIDKUM POLDA KEPRI TAHUN ANGGARAN 2017

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU BIDANG HUKUM RENCANA KERJA BIDKUM POLDA KEPRI TAHUN ANGGARAN 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN RIAU BIDANG HUKUM RENCANA KERJA BIDKUM POLDA KEPRI TAHUN ANGGARAN 2017 BATAM, SEPTEMBER 2016 2 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

2016, No Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu No.793, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Tata Laksana. Penataan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN TATALAKSANA KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERJANJIAN KINERJA BAB II PERJANJIAN KINERJA Untuk mencapai visi dan misi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, yang salah satu misinya adalah Mengajak masyarakat Katolik untuk berperan serta secara aktif dan

Lebih terperinci

Langkah selanjutnya adalah terbitnya UU Kepolisian yang baru yaitu UU No 2 Tahun Karena reformasi sudah berjalan 8 (delapan) tahun, dan UU

Langkah selanjutnya adalah terbitnya UU Kepolisian yang baru yaitu UU No 2 Tahun Karena reformasi sudah berjalan 8 (delapan) tahun, dan UU TELAAH PENERAPAN SURAT PEMBERITAHUAN PERKEMBANGAN HASIL PENYIDIKAN (SP2HP) ONLINE DI POLRES SUKOHARJO DALAM RANGKA TRANSPARANSI PENYIDIKAN GUNA MENDUKUNG GRAND STRATEGI POLRI 2005-2025 1. PENDAHULUAN Pembahasan

Lebih terperinci

Sistem In vasi Administrasi Negara

Sistem In vasi Administrasi Negara Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN http://inovasi.lan.go.id Sistem In vasi Administrasi Negara Urgensinya dalam Akselerasi Nawa Cita 2015-2016 16 Kab/Kota 1.969 inovasi

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH METRO JAYA RESORT METRO BEKASI LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) POLRES METRO BEKASI TAHUN 2016

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH METRO JAYA RESORT METRO BEKASI LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) POLRES METRO BEKASI TAHUN 2016 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH METRO JAYA RESORT METRO BEKASI LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) POLRES METRO BEKASI TAHUN 2016 Cikarang, Februari 2017 DAFTAR ISI BAB URAIAN HALAMAN

Lebih terperinci

BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN

BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2005 2025 3.1. Visi Pembangunan Dengan memperhatikan situasi dan kondisi Provinsi Jambi pada masa lalu dan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : /KEP.GUB/BAPPEDA-2/2012 TANGGAL : 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi sebagai titik tolak pembenahan sistem sosial politik di tanah air semakin

Lebih terperinci

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN 3.1 Arah Strategi dan kebijakan Nasional Arah strategi dan kebijakan umum pembangunan nasional 2010-2014 adalah sebagai berikut: 1. Melanjutkan pembangunan mencapai

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN

BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN 2011-2015 5.1. Visi Paradigma pembangunan moderen yang dipandang paling efektif dan dikembangkan di banyak kawasan untuk merebut peluang dan

Lebih terperinci

berkualitas agar siap untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pokok dan personil, materiil terutama alutsista, dan fasilitas yang

berkualitas agar siap untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pokok dan personil, materiil terutama alutsista, dan fasilitas yang E. PAGU ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah) 1. Pengembangan Integratif Terwujudnya postur TNI yang siap melaksanakan tugas pokok dan dengan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI DIY DALAM PENYUSUNAN RAPBD 2016

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI DIY DALAM PENYUSUNAN RAPBD 2016 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI DIY DALAM PENYUSUNAN RAPBD 2016 Alur Utama Musrenbang Penyusunan RKPD Tahun 2016 yang telah dilalui Pembukaan Penutupan Sektoral Tematik/ Lintas Sektor (multilateral) Kewilayahan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.767, 2012 KEPOLISIAN. Sistem Perencanaan Strategis Kepolisian. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN STRATEGIS

Lebih terperinci

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015-2019 Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Direktur Jenderal Kebudayaan Hotel Mercure Ancol Jakarta, 16 April

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah penyangga sebelah selatan dari Ibu Kota Propinsi Jawa Timur ( Surabaya ),

BAB I PENDAHULUAN. daerah penyangga sebelah selatan dari Ibu Kota Propinsi Jawa Timur ( Surabaya ), BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kepolisian Negera Republik Indonesia Polri adalah alat Negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, serta memberikan perlindungan,

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD Identifikasi permasalahan dilakukan untuk melihat kompleksitas permasalahan

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA BAHAN PAPARAN [ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA S U M A T E R A K A L I M A N T A N I R I A N J A Y A J A V A Ps 28E (1) setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI PEMERINTAH PROPINSI SUMATERA BARAT DALAM MELAKSANAKAN KEBIJAKAN REFORMASI BIROKRASINYA 2013-2014 Oleh: Dr. Drs. H. Maisondra, S.H, M.H, M.Pd,

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN NOMOR 52/2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN) POLRES SIDOARJO. NO Sasaran Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4)

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN) POLRES SIDOARJO. NO Sasaran Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT SIDOARJO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN) POLRES SIDOARJO NO Sasaran Indikator Kinerja Target 1 Terpenuhinya Alpalkam / Almatsus dan

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS

A. RENCANA STRATEGIS A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Polri bukanlah satu-satunya alat negara yang bertanggung jawab atas

BAB I PENDAHULUAN. Polri bukanlah satu-satunya alat negara yang bertanggung jawab atas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Polri bukanlah satu-satunya alat negara yang bertanggung jawab atas pemeliharaan ketertiban, ada banyak pihak diantaranya adalah masyarakat yang memiliki peranan

Lebih terperinci

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional POKOK-POKOK PENJELASAN PERS MENTERI NEGARA PPN/ KEPALA BAPPENAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

Lebih terperinci

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN MUSRENBANG POLRI TAHUN 2015 TANGGAL 25 MEI 2015

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN MUSRENBANG POLRI TAHUN 2015 TANGGAL 25 MEI 2015 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN MUSRENBANG POLRI TAHUN 2015 TANGGAL 25 MEI 2015 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB. SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN YANG SAYA HORMATI : WAKAPOLRI;

Lebih terperinci

AYO KERJA, KAMI PASTI

AYO KERJA, KAMI PASTI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA GERAKAN REVOLUSI MENTAL AYO KERJA, KAMI PASTI LATAR BELAKANG 1. Menindaklanjuti Hasil Rapat Koordinasi Perencanaan Penganggaran pada tanggal 10-13

Lebih terperinci

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO Lampiran A 73 KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 2015 2019 TINGKAT MAKRO Sasaran Reformasi A. yang bersih dan akuntabel. 1. Penerapan sistem nilai dan integritas birokrasi yang efektif. 2.

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, RENCANA STRATEGI DAN KEBIJAKAN BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TAHUN

VISI, MISI, TUJUAN, RENCANA STRATEGI DAN KEBIJAKAN BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TAHUN VISI, MISI, TUJUAN, RENCANA STRATEGI DAN KEBIJAKAN BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TAHUN 2011-2015 A. Visi Misi Ba Kepegawaian, Pendidikan Pelatihan Tahun 2011-2015 Tahun Anggaran 2010 merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah

Lebih terperinci

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK

Lebih terperinci

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Rencana Kinerja (Renja) BPPTPM Prov.Kep.Babel TA.2016 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Visi BKPM dalam periode 2015-2019 adalah sebagai

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG REFORMASI BIROKRASI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci