Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
|
|
- Ida Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Sudaryatno Sudirham nalisis angkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatno Sudirham, nalisis angkaian Listrik ()
2 7 Kaidah dan Teorema angkaian Kaidah rangkaian merupakan konsekuensi dari hukum-hukum rangkaian sedangkan teorema rangkaian merupakan pernyataan dari sifat-sifat dasar rangkaian linier. Kedua hal tersebut akan kita pelajari dalam bab ini. Kaidah dan teorema rangkaian menjadi dasar pengembangan metoda-metoda analisis yang akan kita pelajari pada bab selanjutnya. Kaidah-kaidah rangkaian yang akan kita pelajari meliputi hubunganhubungan seri dan paralel, rangkaian-rangkaian ekialen, kaidah pembagi tegangan, pembagi arus. Teorema rangkaian yang akan kita pelajari meliputi prinsip proporsionalitas, prinsip superposisi, teorema Théenin, teorema Norton, teorema substitusi, teorema Millman, teorema alih daya maksimum, teorema Tellegen. Dengan mempelajari kaidah-kaidah rangkaian dan teorema rangkaian kita akan mampu mencari nilai ekialen dari elemen-elemen yang terhubung seri, terhubung paralel, terhubung bintang (Y) dan terhubung segitiga ( ); mampu menentukan tegangan tiap elemen pada elemenelemen yang terhubung seri; mampu menentukan arus cabang pada cabang-cabang rangkaian yang terhubung paralel. mampu menunjukkan bahwa rangkaian linier mengikuti prinsip proporsionalitas. mampu mengaplikasikan prinsip superposisi. memahami teorema Millman, teorema Théenin dan teorema Norton, dan mampu mencari rangkaian ekialen Théenin ataupun Norton. mampu menentukan nilai elemen beban agar terjadi alih daya maksimum. 7-
3 7.. Kaidah-Kaidah angkaian 7... Hubungan Seri dan Paralel Dua elemen dikatakan terhubung paralel jika mereka terhubung pada dua simpul yang sama. Dengan menerapkan HTK pada loop yang dibentuk oleh dua elemen itu akan terlihat bahwa tegangan pada elemen-elemen itu harus sama. - i i - i - i Hubungan paralel Gb.7.. Hubungan paralel dan seri. Dua elemen dikatakan terhubung seri jika mereka hanya mempunyai satu simpul bersama dan tidak ada elemen lain yang terhubung pada simpul itu. Penerapan HK akan memperlihatkan bahwa arus yang mengalir di kedua elemen itu sama. Hubungan paralel maupun seri tidak terbatas hanya dua elemen angkaian Ekialen (angkaian Pengganti) nalisis terhadap suatu rangkaian sering akan menjadi lebih mudah dilaksanakan jika sebagian dari rangkaian dapat diganti dengan rangkaian lain yang ekialen dan lebih sederhana. asis untuk terjadinya ekialensi antara dua macam rangkaian adalah hubungan i- dari keduanya. Dua rangkaian disebut ekialen jika antara dua terminal tertentu mereka mempunyai karakteristik i- yang identik esistansi Ekialen esistansi ekialen dari beberapa resistor yang terhubung seri adalah resistor yang nilai resistansinya sama dengan jumlah nilai resistansi yang disambung seri tersebut. esistansi Seri : Hubungan seri i i eki 3 (7.) 7- Sudaryatno Sudirham, nalisis angkaian Listrik ()
4 Hal ini mudah dibuktikan jika diingat bahwa resistor-resistor yang dihubungkan seri dialiri oleh arus yang sama, sedangkan tegangan di masing- masing resistor sama dengan arus kali resistansinya. Menurut HTK, tegangan total pada terminal dari rangkaian seri tersebut sama dengan jumlah tegangan di masing-masing resistor. Jadi Vtotal V V i i ( ) i i. ekialen Penggantian (.) dengan eki, tidak mengubah hubungan antara arus dan tegangan di terminal ujung. Konduktansi ekialen dari beberapa konduktansi yang disambung paralel sama dengan jumlah konduktansi masing-masing. Konduktansi Paralel : G eki G G G3 (7.) Hal ini juga mudah dibuktikan, mengingat bahwa masing-masing elemen yang dihubungkan paralel memperoleh tegangan yang sama. Sementara itu arus total sama dengan jumlah arus di masing-masing elemen yang terhubung paralel tersebut. ( G G ) G itotal ig ig G G ekialen Kapasitansi Ekialen Pencarian nilai ekialen dari kapasitor maupun induktor yang terhubung seri ataupun paralel dapat dilakukan dengan menggunakan cara yang sama seperti mencari resistansi ekialen. Gb.7.. memperlihatkan beberapa kapasitor terhubung paralel. plikasi HK pada simpul memberikan : d d i i i i dt dt d d ( ) ek. dt dt _ i i i Gb.7.. Kapasitor paralel. d dt i 7-3
5 Jadi kapasitansi ekialen dari kapasitor yang terhubung paralel adalah Kapasitor Paralel : ek (7.3) Untuk kapasitor yang dihubungkan seri kita mempunyai hubungan: 0 ek0 t 0 idt t ek 0 idt 0 t 0 idt 0 t 0 Jadi untuk kapasitor yang dihubungkan seri maka kapasitansi ekialennya dapat dicari dengan hubungan : Kapasitor Seri: Induktansi Ekialen idt ek (7.4) Induktansi ekialen dari induktor yang dihubungkan seri ataupun paralel dapat dicari dengan cara yang sama, dan hasilnya adalah sebagai berikut. Indukttans i Seri: L ek L L L (7.5) Induktansi Paralel : Sumber Ekialen Lek L L L (7.6) Suatu sumber tegangan praktis dapat digantikan oleh sumber arus praktis ekialennya dan demikian juga sebaliknya. Secara umum kita katakan bahwa sumber tegangan bebas yang terhubung seri dengan resistor dapat diganti oleh sumber arus bebas diparalelkan dengan resistor. Demikian pula sebaliknya, sumber arus bebas yang terhubung paralel dengan resistor dapat diganti oleh sumber tegangan bebas diserikan dengan resistor. Perhatikan model sumber tegangan dan sumber arus pada Gb Sudaryatno Sudirham, nalisis angkaian Listrik ()
6 s i bagian lain rangkaian i s i i bagian lain rangkaian Sumber tegangan Sumber arus Gb.7.3. Ekialensi sumber tegangan dan sumber arus. Formulasi hubungan arus dan tegangan masing-masing jenis sumber adalah: Sumber Tegangan: s s i s s i Kedua model itu akan ekialen apabila: s i i s i dan s Sumber rus: i dan dan s s is i i is dan (7.7) Jika persyaratan untuk terjadinya ekialensi itu terpenuhi maka bagian rangkaian yang lain tidak akan terpengaruh jika kita menggantikan model sumber tegangan dengan model sumber arus ekialennya ataupun sebaliknya mengganti sumber arus dengan sumber tegangan ekialennya. Menggantikan satu model sumber dengan model sumber lainnya disebut transformasi sumber Transformasi Y- i ( is i) i is i is Dalam beberapa rangkaian mungkin terjadi hubungan yang tidak dapat disebut sebagai hubungan seri, juga tidak paralel. Hubungan semacam ini mengandung bagian rangkaian dengan tiga terminal yang mungkin terhubung (segi tiga) atau terhubung Y (bintang) seperti terlihat pada Gb.7.4. Menggantikan hubungan dengan s 7-5
7 7-6 Sudaryatno Sudirham, nalisis angkaian Listrik () hubungan Y yang ekialen, atau sebaliknya, dapat mengubah rangkaian menjadi hubungan seri atau paralel. Gb.7.4 Hubungan dan hubungan Y. Kedua macam hubungan itu akan ekialen jika dari tiap pasang terminal -, -, -, terlihat resistor ekialen yang sama. Jadi kedua rangkaian itu harus memenuhi ( ) ( ) ( ) 3 3 (7.8) Dari (7.8) ini kita peroleh relasi rangkaian ekialen Y dari suatu rangkaian, dan rangkaian ekialen dari suatu rangkaian Y, seperti berikut. 3 Y dari Ekialen Y dari Ekialen 3
8 Suatu rangkaian Y dan dikatakan seimbang jika 3 Y dan. Dalam keadaan seimbang seperti ini, transformasi Y - menjadi sederhana, yaitu: Keadaan seimbang: Y dan 3Y Kaidah Pembagi Tegangan Kaidah ini memberikan distribusi tegangan pada elemen yang dihubungkan seri dalam rangkaian. Dengan mengaplikasikan HTK pada loop rangkaian Gb.7.5, kita mendapatkan : ( ) s 3 s s i 3 total Tegangan pada masing-masing elemen adalah : i s ; total Secara umum dapat kita tuliskan: Pembagi Tegangan : 3 s ; total i 3 3 s total (7.9) k k total (7.0) total Jadi tegangan total didistribusikan pada semua elemen sebanding dengan resistansi masing-masing dibagi dengan resistansi ekialen Kaidah Pembagi rus Dalam rangkaian paralel, arus terbagi sebanding dengan konduktansi di masing-masing cabang. Kita ambil contoh rangkaian seperti pada Gb.7.6. Hubungan antara arus i s dan tegangan dapat dicari sbb. s i 3 3 Gb.7.5. Pembagian tegangan 7-7
9 is i i i3 G G G3 is /( G G G3 ) is / Gtotal i i i 3 i s G G G 3 Dari yang diperoleh dapat dihitung arus di masing-masing resistor. G G G i G is ; i 3 is ; i3 is Gtotal Gtotal G (7.) total Secara umum : Pembagi 7.. Teorema angkaian Gb.7.6. Pembagian arus. rus : i k G k itotal G total (7.) Teorema-teorema rangkaian berbasis pada sifat linier dari rangkaian. Dalam membahas teorema-teorema ini kita akan melihat pada rangkaian dengan elemen resistor saja agar pemahamannya menjadi lebih mudah. Selain prinsip proporsionalitas, prinsip superposisi, teorema Théenin, teorema Norton, dan teorema alih daya maksimum, akan dibahas juga secara singkat teorema Millman, teorema substitusi dan teorema Tellegen; tiga teorema terakhir ini dapat dilewati untuk sementara tanpa memberikan kesulitan pada pemabahasan pada bab-bab selanjutnya Proporsionalitas (Kesebandingan Lurus) Dalam rangkaian linier, sinyal keluaran merupakan fungsi linier dari sinyal masukan. Sebagai fungsi linier, keluaran tersebut memiliki sifat homogen dan aditif. Sifat homogen itu muncul dalam bentuk kesebandingan antara keluaran (output) dan masukan (input), yang berarti bahwa keluaran dari rangkaian linier berbanding lurus dengan masukannya. Sifat homogen ini kita sebut proporsionalitas. Sementara itu sifat aditif terlihat apabila kita mempunyai rangkaian yang mengandung lebih dari satu masukan. Keluaran dari rangkaian linier semacam ini merupakan jumlah dari semua keluaran yang 7-8 Sudaryatno Sudirham, nalisis angkaian Listrik ()
10 diperoleh jika seandainya masing-masing masukan bekerja secara terpisah. Sifat aditif ini kita sebut superposisi. Karakteristik i- dari resistor linier, i, adalah contoh dari suatu hubungan linier. Kalau arus meningkat kali maka tegangan juga meningkat kali. Sementara itu daya, p i, bukanlah hubungan linier. Jadi dalam rangkaian linier hanya tegangan dan arus saja yang memiliki hubungan linier. Hubungan antara masukan dan keluaran secara umum dapat ditulis : y K x (7.3) dengan x adalah masukan (bisa tegangan, bisa juga arus), y adalah keluaran, dan K adalah konstanta proporsionalitas. Hubungan ini dapat digambarkan dengan diagram blok seperti Gb.7.7. masukan keluaran Gb.7.7. Hubungan masukan keluaran rangkaian linier Prinsip Superposisi x K yk x Prinsip superposisi memberikan hubungan antara keluaran dengan beberapa masukan di dalam suatu rangkaian yang dapat dituliskan sebagai y y y y3 Kx Kx K3x3 (7.4) dengan y i K i x i, dan y i adalah keluaran yang diperoleh jika masingmasing masukan, x i, bekerja sendiri-sendiri. K i adalah konstanta yang besarnya tergantung dari rangkaian. Secara singkat dapat dikatakan bahwa keluaran dari rangkaian resistor linier merupakan kombinasi linier dari masukan. Dengan kata lain, keluaran rangkaian adalah jumlah dari kontribusi masing-masing sumber. Kontribusi suatu sumber pada keluaran rangkaian dapat dicari dengan mematikan sumber-sumber yang lain. a. Mematikan sumber tegangan berarti membuat tegangan sumber itu menjadi nol, artinya sumber ini menjadi hubungan singkat. b. Mematikan sumber arus adalah membuat arus sumber menjadi nol, artinya sumber ini menjadi hubungan terbuka. 7-9
11 7..3. Teorema Millman Teorema Millman menyatakan bahwa apabila beberapa sumber tegangan k yang masing-masing memiliki resistansi seri k dihubungkan paralel maka hubungan paralel tersebut dapat digantikan dengan satu sumber tegangan ekialen eki dengan resistansi seri ekialen eki sedemikian sehingga eki k dan eki k eki (7.4) k Teorema Théenin dan Teorema orton Kedua teorema ini dikembangkan secara terpisah akan tetapi kita akan membahasnya secara bersamaan. Secara umum, rangkaian listrik terdiri dari dua bagian rangkaian yang menjalankan fungsi berbeda, yang dihubungkan oleh terminal interkoneksi. Untuk hubungan dua terminal seperti terlihat pada Gb.7.8, satu bagian disebut seksi sumber dan bagian yang lain disebut seksi beban. Pengertian seksi sumber di sini adalah bagian rangkaian yang i mengandung sumber dan bukan hanya sebuah sumber saja. S Gb.7.8. Seksi sumber [S] dan seksi beban []. Sinyal listrik dikirimkan dari seksi sumber dan diberikan kepada seksi beban. Interaksi antara seksi sumber dan seksi beban, merupakan salah satu masalah utama yang dibahas dalam analisis dan rancangan rangkaian listrik. angkaian seksi sumber dapat digantikan dengan rangkaian ekialen Théenin atau rangkaian ekialen Norton. Kondisi yang diperlukan agar rangkaian ekialen ini ada, dikatakan secara formal sebagai suatu teorema: Theorema Théenin menyatakanan bahwa jika rangkaian seksi sumber pada hubungan dua-terminal adalah linier, maka sinyal pada terminal interkoneksi tidak akan berubah jika rangkaian seksi sumber itu diganti dengan rangkaian ekialen Théenin. 7-0 Sudaryatno Sudirham, nalisis angkaian Listrik ()
12 Gb.7.9. menunjukkan bentuk rangkaian ekialen Théenin; seksi sumber digantikan oleh satu sumber tegangan V T yang terhubung seri dengan resistor T. i T V T _ sumber beban Gb.7.9. angkaian ekialen Théenin Theorema orton menyatakan bahwa jika rangkaian seksi sumber pada hubungan dua-terminal adalah linier, maka sinyal pada terminal interkoneksi tidak akan berubah jika rangkaian seksi sumber itu diganti dengan rangkaian ekialen orton. Gb.7.0. menunjukkan bentuk rangkaian ekialen Norton; seksi sumber digantikan oleh satu sumber arus I yang terhubung paralel dengan resistor. i I sumber beban Gb.7.0. angkaian ekialen orton agaimana mencari tegangan ekialen Theenin dan arus ekialen Norton, dijelaskan pada Gb
13 S i 0 ht _ i 0 T V T _ ht V T _ i i hs S I i hs I Gb.7.. Mencari V T dan I V T adalah tegangan pada terminal interkoneksi apabila beban dilepas; sedangkan I adalah arus hubung singkat yang mengalir apabila beban diganti dengan suatu hubung singkat. Perhatikan bahwa persyaratan agar kita dapat mencari rangkaian ekialen Théenin atau Norton adalah bahwa rangkaian seksi sumber harus linier. Persyaratan ini tidak diperlukan untuk rangkaian bebannya, jadi rangkaian beban boleh linier boleh pula tidak linier (non-linear). Karena kedua rangkaian ekialen itu dapat menggantikan satu macam seksi sumber maka kedua rangkaian ekialen itu harus mempunyai karakteristik i- yang sama. Hal ini berarti bahwa dalam keadaan terbuka, V T I ; dan dalam keadaan hubung singkat I V T / T. Kedua hal ini mengharuskan V T I I T yang berarti harus sama dengan T. Jadi parameter rangkaian ekialen Théenin maupun Norton dapat diperoleh dengan mencari tegangan hubungan-terbuka ( ht ) dan arus hubung-singkat ( i hs ) di terminal seksi sumber. Jadi V T ht ; I i hs ; T ht / i hs (7.6) ara Lain Mencari esistor Ekialen Théenin ( T ). esistansi ekialen Théenin T dapat diperoleh dengan cara lain yaitu dengan mencari resistansi ekialen yang dilihat dari terminal ke arah seksi sumber dengan seluruh sumber dimatikan. Jika resistansi tersebut adalah ek maka T ek (Gb.7..). 7- Sudaryatno Sudirham, nalisis angkaian Listrik ()
14 Semua sumber dimatikan ek T V T 0 T ek Gb.7.. ara lain mencari T Dengan singkat dapat dikatakan bahwa untuk menentukan rangkaian ekialen Théenin ataupun rangkaian ekialen Norton, dua dari tiga paremeter di bawah ini dapat digunakan. - Tegangan hubungan terbuka pada terminal - rus hubung singkat pada terminal - esistor ekialen sumber dilihat dari terminal dengan semua sumber dimatikan. Ketiga parameter tersebut dihitung dengan seksi beban tidak terhubung pada seksi sumber. Jadi rangkaian ekialen Théenin dan rangkaian ekialen Norton merupakan karakteristik seksi sumber dan tidak tergantung dari beban. Perhatikanlah bahwa rangkaian ekialen Théenin menjadi suatu model sumber praktis lih Daya Maksimum Salah satu persoalan penting dalam rangkaian yang terdiri dari seksi sumber dan seksi beban adalah pengendalian tingkat sinyal di terminal interkoneksinya. Persoalan yang akan kita lihat disini adalah mengenai tingkat sinyal maksimum yang dapat dialihkan melalui terminal interkoneksi. Hubungan antara seksi sumber dan seksi beban dapat kita bagi dalam empat macam keadaan, yaitu : - Sumber tetap, beban berariasi. - Sumber berariasi, beban tetap. - Sumber berariasi, beban berariasi. - Sumber tetap, beban tetap. Kita akan membatasi diri pada hubungan antara suatu sumber tetap dengan beban yang berariasi. Seksi sumber merupakan rangkaian linier dan dinyatakan dengan rangkaian ekialen Théenin dan beban dinyatakan dengan resistor ekialen L, seperti terlihat pada Gb
15 T V T _ i L sumber beban Gb.7.3. lih sinyal dari seksi sumber ke beban Kaidah pembagi tegangan, memberikan tegangan di - sebagai L VT L T Jika V T tidak berubah, tegangan akan maksimum bila L bernilai sangat besar dibanding dengan T. Keadaan idealnya adalah L bernilai tak terhingga, yang berarti rangkaian terbuka. Dalam keadaan ini tegangan maksimum adalah max V T ht. Jadi tegangan maksimum yang bisa diperoleh di terminal interkoneksi adalah tegangan hubungan terbuka ht.. rus yang mengalir ke beban adalah i VT /( L T ) Dari hubungan ini jelas bahwa arus akan maksimum bila L jauh lebih kecil dibanding dengan T atau mendekati nol (hubung singkat). Jadi arus maksimum yang bisa diperoleh di terminal adalah arus hubung singkat i maks VT / T I ihs Daya yang diberikan oleh sumber ke beban adalah p i ( ) L LVT Dalam persamaan daya ini terlihat bahwa kondisi untuk menghasilkan tegangan maksimum ( L ) maupun arus maksimum ( L 0) menyebabkan daya menjadi nol. Ini berarti bahwa nilai L yang dapat menghasilkan alih daya maksimum harus terletak di antara kedua nilai ektrem tersebut. Untuk mencarinya kita turunkan p terhadap L dan membuatnya bernilai 0. T 7-4 Sudaryatno Sudirham, nalisis angkaian Listrik ()
16 dp d [ ] ( L T ) L ( L T ) VT T L 4 ( ) ( ) V 0 3 T L L T L T Turunan itu akan menjadi nol bila L T. Jadi alih daya akan maksimum jika resistansi beban sama dengan resistansi Théenin. Jika keadaan seperti ini dicapai, dikatakan bahwa sumber dan beban mencapai kesesuaian atau dalam keadaan matched. esar daya maksimum yang dialihkan diperoleh dengan memasukkan kondisi L T ke persamaan untuk daya p : V p T maks (7.7) 4T Karena V T I T maka : I p T maks (7.8) 4 atau V T I ht i p hs maks 4 (7.9) Dengan demikian maka angkaian sumber ekialen dengan resistansi Théenin T akan memberikan daya maksimum kepada resistansi beban L bila L T Teorema Substitusi Teorema substitusi menyatakan bahwa suatu cabang rangkaian antara dua simpul dapat disubstitusi oleh cabang baru tanpa mengganggu arus dan tegangan di cabang-cabang yang lain asalkan tegangan dan arus antara kedua simpul tersebut tidak berubah. k k k sub i k i Gb.7.4. Substitusi cabang rangkaian. Secara umum dapat kita katakan bahwa jika suatu cabang pada rangkaian berisi resistansi k yang bertegangan k dan dialiri arus i k maka resistansi pada cabang ini dapat kita substitusi dengan sub k sub k i k 7-5
17 sub sub di mana sub k sub ik sedangkan sub dapat bernilai sembarang. Mengubah isi suatu cabang dengan tetap mempertahankan nilai arus dan tegangannya tidak akan mengubah relasi hukum Kirchhoff. Oleh karena itulah teorema ini berlaku. Teorema ini dapat kita manfaatkan untuk menggantikan resistansi yang berada di suatu cabang dengan suatu sumber tegangan atau sebaliknya Teorema Tellegen erikut ini kita akan membahas perimbangan daya dari keseluruhan rangkaian, yang terdiri dari banyak elemen. Untuk menghitung daya di masing-masing elemen kita memerlukan parameter tegangan elemen k dan arus elemen i k. Sesuai dengan konensi pasif, hasil kali k i k bernilai positif jika elemen yang bersangkutan menyerap daya dan bernilai negatif jika memberikan daya. Teorema Tellegen menyatakan bahwa jika k mengikuti hukum tegangan Kirchhoff (HTK) dan i k mengikuti hukum arus Kirchhoff (HK), maka N k ik 0 (7.0) k Penjumlahan tersebut meliputi seluruh elemen ( jumlah elemen). Teorema ini hanya memerlukan persyaratan bahwa HTK dan HK dipenuhi, tanpa mempedulikan karakteristik i- dari elemen. Dengan demikian maka teorema ini berlaku baik untuk rangkaian linier maupun non-linier. Teorema ini menyatakan bahwa di setiap rangkaian listrik harus ada perimbangan yang tepat antara daya yang diserap oleh elemen pasif dengan daya yang diberikan oleh elemen aktif. Hal ini sesuai dengan prinsip konserasi energi. Lebih dari sekedar memenuhi prinsip konserasi energi, kita dapat menarik kesimpulan bahwa satusatunya cara agar energi dapat diserap dari atau disalurkan ke suatu bagian rangkaian adalah melalui tegangan dan arus di terminalnya. 7-6 Sudaryatno Sudirham, nalisis angkaian Listrik ()
18 , L, dan Ekialen. Soal-Soal. arilah resistansi ekialen antara terminal -, -, -D, -, -D, dan -D. 0Ω 5Ω D 0Ω 80Ω 60Ω 60Ω 0Ω D a) b). arilah resistansi ekialen antara terminal - dari rangkaianrangkaian di bawah ini. 80Ω 60Ω 60Ω 60Ω a) b) 0mH 40mH 0mH 0mH c) 0µF 0µF 0µF 0µF Sumber Ekialen: 3. Dari rangkaian sumber arus berikut ini carilah rangkaian ekialen sumber tegangannya di terminal -. b) a) 0Ω 7-7
19 c) d) 4. Dari rangkaian sumber tegangan di bawah ini carilah rangkaian ekialen sumber arusnya di terminal -. c) 0Ω 0Ω 50V a) b) 00V 80V Pembagi Tegangan dan Pembagi rus. 5. arilah arus dan tegangan di masing-masing resistor pada rangkaian di samping ini dan hitung daya yang diberikan sumber. 0Ω 00V 0Ω 0Ω 0Ω 5 a) b) 5 0Ω c) 3 0Ω 0Ω 7-8 Sudaryatno Sudirham, nalisis angkaian Listrik ()
20 7-9 d) e) f) g) h) i) j) k) l) 4 0Ω 60Ω 0Ω 4V 0Ω 4V Ω 0Ω 4V 0Ω 4V 4Ω 0Ω 4Ω 4 0Ω µf 4 0Ω µf 4V Ω H 0Ω µf
21 m) 4V H Proporsionalitas 6. arilah hubungan antara keluaran o dan masukan i in rangkaian di samping ini, dan gambarkan diagram blok rangkaian. a) i in 3 0Ω 0Ω o Superposisi b) in 4V 0Ω 7. Tentukan tegangan keluaran o pada rangkaian di samping ini. o a) 6V 3V 0Ω o b) 0V 0Ω 30V o 7-0 Sudaryatno Sudirham, nalisis angkaian Listrik ()
22 c) 64V 0Ω o d) 0Ω 0Ω o angkaian Ekialen Théenin & orton 8. arilah rangkaian ekialen Théenin dan Norton di terminal - dari rangkaian di bawah ini. 0Ω a) b) 0Ω c) 0V d) e) 60V 0Ω 7-
23 f) 30V 0Ω.5 6Ω 3Ω lih Daya Maksimum 9. Pada rangkaian di bawah ini tentukanlah nilai resistansi beban L sehingga terjadi alih daya maksimum pada beban dan carilah besarnya daya maksimum tersebut. kω a) 0V kω 5 m kω L sumber antar muka 0Ω V T 0Ω 0Ω 0Ω L b) 7- Sudaryatno Sudirham, nalisis angkaian Listrik ()
24 3
Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu 2 Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik () A 8 Metoda Analisis Dasar Metoda analisis dikembangkan berdasarkan teorema rangkaian
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik
Sudaryatno Sudirham nalisis Rangkaian Listrik Jilid arpublic Hak cipta pada penulis, SURHM, SURYTNO nalisis Rangkaian Listrik () arpublic, andung are-7 edisi Juli http://ee-cafe.org lamat pos: Kanayakan
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryatno Sudirham nalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu 2 Sudaryatno Sudirham, nalisis Rangkaian Listrik (1) BB 6 Hukum-Hukum Dasar Pekerjaan analisis pada suatu rangkaian linier yang parameternya
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu 1-2 Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik (1) BAB 1 Pendahuluan Dua dari sekian banyak kebutuhan manusia adalah kebutuhan akan
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik
Sudaryatno Sudirham nalisis Rangkaian Listrik Jilid Sudaryatno Sudirham, nalisis Rangkaian Listrik () 9 Metoda nalisis Umum engan mempelajari metoda analisis umum kita akan memahami dasar-dasar metoda
Lebih terperinciTEORI RANGKAIAN. 7/28/2012 Teori Rangkaian by Zaenab Muslimin
TOI ANGKAIAN Pada bab ini akan dibahas penyelesaian persoalan yang muncul pada angkaian Listrik dengan menggunakan suatu teori rangkaian tertentu. Ada beberapa teori yang dibahas pada bab ini, yaitu :
Lebih terperinciRANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 5 ( Analisa Rangkaian )
ANGKAIAN ISTIK Kuliah 5 ( Analisa ankaian ) ANAISA ANGKAIAN Pada baian ini akan dibahas penyelesaian persoalan yan muncul pada ankaian istrik denan menunakan suatu teorema tertentu. Ada beberapa teorema
Lebih terperinciRANGKAIAN PARALEL. 1. Pendahuluan. Dua elemen, cabang atau rangkaian terhubung paralel jika keduanya memiliki dua titik yang sama.
. Pendahuluan ANGKAAN PAALL Dua elemen, cabang atau rangkaian terhubung paralel jika keduanya memiliki dua titik yang sama. Misalnya seperti pada Gambar, elemen dan mempunyai terminal a dan b yang sama
Lebih terperinciAnalisisRangkaian. RangkaianListrik di KawasanWaktu
8/5/ Sudaryatno Sudirham nalisisangkaian angkaianlistrik di KawasanWaktu 8/5/ Kuliah Terbuka ppsx beranimasi tersedia di www.ee-cafe.org 8/5/ Buku-e nalisisangkaian angkaianlistrik Jilid- dan Jilid- tersedia
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik
Sudaryatno Sudirham nalisis angkaian Listrik Jilid Darpublic Hak cipta pada penulis, SUDIHM, SUDYTNO nalisis angkaian Listrik () Darpublic, Bandung are-7 edisi Juli http://ee-cafe.org lamat pos: Kanayakan
Lebih terperinciRANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 4 ( Analisa Arus Cabang dan Simpul DC )
RANGKAIAN LISTRIK Kuliah 4 ( Analisa Arus Cabang dan Simpul DC ) ANALISA ARUS CABANG DAN SIMPUL DC Metoda analisis rangkaian sebenarnya merupakan salah satu alat bantu untuk menyelesaikan suatu permasalahan
Lebih terperinciMODUL I RANGKAIAN SERI-PARALEL RESISTOR
MODUL I ANGKAIAN SEI-PAALEL ESISTO A. TUJUAN Mempelajari berbagai fungsi multimeter analog, khususnya sebagai ohm-meter. a. Mengitung rangkaian pengganti suatu rangkaian listrik dan mengukur rangkaian
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryatn Sudirham Analisis angkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatn Sudirham, Analisis angkaian Listrik () BAB angkaian Pemrses Sinyal (angkaian Dida dan OPAMP) Dalam bab ini kita akan melihat beberapa
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik
Sudaryatno Sudirham nalisis Rangkaian Listrik Jilid Sudaryatno Sudirham, nalisis Rangkaian Listrik () Rangkaian Pemroses Energi (rus Searah) Dalam bab ini kita akan melihat beberapa contoh aplikasi analisis
Lebih terperinciTujuan 1. Memahami penggunaan teorema Thevenin dan teorema Norton pada rangkaian arus searah 2. Memahami Teorema Superposisi p 3. Memahami Teorema Res
Percobaan 2 Rangkaian Arus Searah dan Nilai Statistik Resistansi EL2193 Praktikum Rangakain Elektrik Tujuan 1. Memahami penggunaan teorema Thevenin dan teorema Norton pada rangkaian arus searah 2. Memahami
Lebih terperinciTeknik-Teknik Analisis Rangkaian Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed
Teknik-Teknik Analisis Rangkaian Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan Tahun Ajaran 2013/2014 Analisis nodal dan mesh. Kita membutuhkan
Lebih terperinciTEORI RANGKAIAN. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2016
TEOI NGKIN Program Studi S Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 06 Pokok ahasan Hukum Ohm angkaian Seri angkaian Paralel Transformasi Delta ke intang Hukum Ohm Salah satu hasil percobaan
Lebih terperinciTEOREMA THEVENIN DAN TEOREMA NORTON
TEOREMA THEVENIN DAN TEOREMA NORTON Dalam menyederhanakan analisis pada rangkaian yang lebih sukar, diperlukan suatu metode analisis yang lebih cocok dan mudah. Metode-metode tersebut meliputi Superposisi,
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
15-08-26 Pengesahan Nama Dokumen : SILABUS RANGKAIAN LISTRIK No Dokumen : FIK/TK/S-1 No Diajukan oleh ISO 90:2008/IWA 2 1dari 6 Ir. Hastha Sunardi, MT (Dosen Pengampu) Diperiksa oleh Ir. Dedy Hermanto,
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu
Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik () BAB 4 Model Piranti Pasif Suatu piranti mempunyai karakteristik atau perilaku tertentu.
Lebih terperinciPada sumber arus aktif/ bekerja maka sumber tegangan tidak aktif ( diganti dengan tahanan dalamnya yaitu nol atau rangkaian short circuit):
Teorema Superposisi Teorema ini hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat linier. Rangkaian linier adalah suatu rangkaian dimana persamaan yang muncul akan terpenuhi jika y = kx, dimana k = konstanta
Lebih terperinciBAB III HUKUM HUKUM RANGKAIAN
BAB III HUKUM HUKUM RANGKAIAN Tujuan. - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan Hukum ohm, - Mahasiswa dapat menyelesaikan masalah ranggkaian listrik dengan menggunakan
Lebih terperinciLISTRIK ARUS SEARAH (Oleh : Sumarna)
LSTK US SEH (Oleh : Sumarna) angkaian arus searah (DC, direct current) merupakan rangkaian listrik dengan arus stasioner (dalam arti polaritas tetap) yang tidak berubah terhadap waktu. esaranbesaran utama
Lebih terperinciRANGKAIAN AC SERI DAN PARALEL
. Konfigurasi Seri ANGKAAN A S DAN PAA Pada Gambar. beberapa elemen dihubungkan seri. Setiap impedansi dapat berupa resistor, induktor, atau kapasitor. otal impedansi dari hubungan seri dapat dituliskan
Lebih terperinciRANGKAIAN SERI-PARALEL
RANGKAIAN SERI-PARALEL 1. Contoh Rangkaian Seri-Paralel Contoh 1 Rangkaian pada Gambar 1, hitunglah : a. arus pada setiap elemen b. tegangan pada setiap elemen c. gunakan hukum tegangan Kirchhoff Contoh
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Fasor
Sudaryatn Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Fasr ii A 3 Analisis Daya Dengan mempelajari analisis daya di bab ini, kita akan memahami pengertian pengertian daya nyata, daya reaktif, daya kmpleks,
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik
Sudaryatn Sudirham nalisis Rangkaian Listrik Jilid ii 3 Terema dan Metda nalisis di Kawasan Fasr Setelah mempelaari bab ini, kita akan memahami aplikasi terema rangkaian dan metda analisis rangkaian di
Lebih terperinciTEORI RANGKAIAN - 2 Presented at 4th Meeting Introduction to Electrical Engineering, Bachelor of Informatics, ST3 Telkom Purwokerto, 21 September 2015
TEORI RANGKAIAN - 2 Presented at 4 th Meeting Introduction to Electrical Engineering, Bachelor of Informatics, ST3 Telkom Purwokerto, 21 September 2015 Contents Teorema Thevenin Teorema Norton Objectives
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik
Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Jilid Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik () BAB Analisis Rangkaian Menggunakan Transformasi Fourier Dengan pembahasan analisis rangkaian dengan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM TTPL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2013 PERCOBAAN I DASAR KELISTRIKAN, LINEARITAS ANALISA MESH DAN SIMPUL I. TUJUAN
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik
Sudaryatn Sudirham nalisis Rangkaian Listrik Jilid ii Sudaryatn Sudirham, nalsis Rangkaian Listrik () BB Fasr, Impedansi, dan Kaidah Rangkaian Dalam teknik energi listrik, tenaga listrik dibangkitkan,
Lebih terperinciLEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )
LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) TEORI RANGKAIAN LISTRIK Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM NAMA KELAS :. :.. :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
Lebih terperinciTegangan Gerak Listrik dan Kaidah Kirchhoff
TOPIK 6a Tegangan Gerak Listrik dan Kaidah Kirchhoff Kuliah Fisika Dasar II TIP, TP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. Jurusan Fisika FMIPA UGM ikhsan_s@ugm.ac.id Tegangan Gerak Listrik (TGL) TGL secara
Lebih terperinciBAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK
14 BAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa pada tidak dapat dipisahkan dari penyusunnya sendiri, yaitu berupa elemen atau komponen. Pada bab ini akan dibahas elemen
Lebih terperinciPERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK
PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK 1. Konsep Dasar a. Arus dan Rapat Arus Sebuah arus listrik i dihasilkan jika sebuah muatan netto q lewat melalui suatu penampang penghantar selama
Lebih terperinciArus Searah (Direct Current) Fundamental of Electronics
Arus Searah (Direct Current) Fundamental of Electronics Presented by Muchammad Chusnan Aprianto STT Dr.KHEZ Muttaqien Pendahuluan O Arus listrik adalah jumlah total muatan yang melewati suatu medium per
Lebih terperinciFASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK
FASO DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASA ANGKAIAN LISTIK 1. Fasor Fasor adalah grafik untuk menyatakan magnituda (besar) dan arah (posisi sudut). Fasor utamanya digunakan untuk menyatakan gelombang sinus
Lebih terperinciRESONANSI PADA RANGKAIAN RLC
ESONANSI PADA ANGKAIAN LC A. Tujuan 1. Mengamati adanya gejala resonansi dalam rangkaian arus bolaik-balik.. Mengukur resonansi pada rangkaian seri LC 3. Menggambarkan lengkung resonansi pada rangkaian
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial Persamaan diferensial adalah suatu hubungan yang terdapat antara suatu variabel independen, suatu variabel dependen, dan satu atau lebih turunan dari
Lebih terperinciPERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK
PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK 1. Konsep Dasar a. Arus dan Rapat Arus Sebuah arus listrik i dihasilkan jika sebuah
Lebih terperinciRANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH
ANGKAIAN LISTIK AUS SEAAH ELK-DAS.5 40 JAM 3 I I Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIESITAS NEGEI YOGYAKATA DIEKTOAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJUUAN DIEKTOAT JENDEAL PENDIDIKAN DASA DAN MENENGAH DEPATEMEN PENDIDIKAN
Lebih terperinci12/26/2006 PERTEMUAN XIII. 1. Pengantar
PERTEMUAN XIII RANGKAIAN DC KAPASITIF DAN INDUKTIF 1. Pengantar Jika sebuah rangkaian terdiri dari sebuah kapasitor dan induktor, beberapa energi dari sumber dapat disimpan dan energi tersimpan tersebut
Lebih terperinciEsti Puspitaningrum, S.T., M.Eng.
RANKAIAN LISTRIK 1 Esti Puspitaningrum, S.T., M.Eng. BAB 3 HUKUM-HUKUM RL 1. HUKUM OHM Tegangan melintasi berbagai jenis bahan pengantar adalah berbanding lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan
Lebih terperinciFISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS SEARAH A. ARUS LISTRIK
FISIK KELS XII IP - KUIKULUM GUNGN 06 Sesi NGN NGKIN US SEH. US LISTIK rus listrik adalah aliran muatan-muatan positif (arus konvensional) yang apabila makin banyak muatan positif yang mengalir dalam selang
Lebih terperinciPercobaan 4 Theorema Thevenin dan Norton
Percobaan 4 Theorema Thevenin dan Norton EL2007 Praktikum Teknik Elektro 24-28 28 September 2007 Tujuan Mempelajari penggunaan Theorema Thevenin dan Theorema Norton pada rangkaian arus searah Catatan:
Lebih terperinciUntai Elektrik I. Metode Analisis. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana. Untai 1. I. Setyawan. Metode Arus Cabang
Untai Elektrik I Analisis Dr. Iwan Setyawan Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana (1) Pada (Branch Current), setiap cabang pada untai diberi arus. Kemudian, kita terapkan Kirchhoff s Current
Lebih terperinciPengantar Rangkaian Listrik. Dedi Nurcipto, MT.
Pengantar Rangkaian Listrik Dedi Nurcipto, MT. Pengantar Rangkaian Listrik Tujuan Mata Kuliah : Konsep dasar Rangkaian Elektrik, Hulum Hukum dasar rangkaian Listrik serta teknik dasar yang di pakai untuk
Lebih terperinciGAYA GERAK LISTRIK KELOMPOK 5
GAYA GERAK LISTRIK KELOMPOK 5 Tujuan Dapat memahami prinsip kerja ggl dan fungsinya dalam suatu rangkaian tertutup. Dapat mencari arus dan tegangan dalam suatu rangkaian rumit dengan memakai hukum kirchoff
Lebih terperinciHukum Tegangan dan Arus Listrik
Hukum Tegangan dan Arus Listrik Slide-02 Ir. Agus Arif, MT Semester Genap 2016/2017 1 / 27 Materi Kuliah 1 Hukum Kirchhoff Bagian dari Rangkaian Hukum Arus Hukum Tegangan 2 Hubungan Seri Hubungan Paralel
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM TTPL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2014 PERCOBAAN I BRIEFING PRAKTIKUM Briefing praktikum dilaksanakan hari Selasa
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Elektrik
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Model Matematik Sistem Elektrik Hukum Kirchoff 2 Pada bagian ini akan dibahas mengenai pembuatan model matematika dari sistem elektrik baik dalam bentuk persamaan
Lebih terperinciPERTEMUAN III RANGKAIAN DC RESISTIF. Dirumuskan oleh Gustav Robert Kirchoff
PERTEMUN III RNGKIN DC RESISTIF 1. Hukum Kirchoff Dirumuskan oleh Gustav Robert Kirchoff Terdiri atas : a. Hukum Kirchoff Tegangan ( Kirchoff Voltage Law = KVL ) Jumlah aljabar dari tegangan sumber pada
Lebih terperinciReview Hasil Percobaan 1-2
Review Hasil Percobaan 1-2 Percobaan 1 Spesifikasi Teknis Sensitivitas Analog Multimeter DC 20kΩ/V, AC 9kΩ/V Jangkauan ukur, full scale 300V, 100V, 30V, 10V, dst Mengukur Arus Searah Pengukuran dengan
Lebih terperinciGambar Rangkaian seri dengan 2 buah resistor
9.3. angkaian Dasar istrik.3. angkaian Seri Apabila dua buah tahanan kita hubungkan berturut-turut seperti didalam Gambar.3, maka rangkaian ini disebut rangkaian deret / seri. Gambar.3. angkaian seri dengan
Lebih terperinciRANGKAIAN ARUS SEARAH (DC)
TOPIK 6 RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) Arus Searah (DC) Pada rangkaian DC hanya melibatkan arus dan tegangan searah, yaitu arus dan tegangan yang tidak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaian DC meliputi:
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KAPASITOR M. Raynaldo Sandita Powa ( )
KARAKTERISTIK KAPASITOR M. Raynaldo Sandita Powa (20020047) Program Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya, Tangerang 204. Pendahuluan Pada percobaan kali ini, akan dilakukan
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.5
SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.5 1. Perhatikan gambar rangkaian listrik dibawah ini! Besarnya arus listrik pada hambatan R 3 adalah. 6/3 Ampere 4/3
Lebih terperinciHukum Hukum Rangkaian. Rudi Susanto
Hukum Hukum angkaian udi Susanto Hambatan Listrik dan Hukum Ohm Ketika tegangan listrik (beda potensial) diberikan pada ujung-pangkal konduktor logam maka didapatkan arus yang sebanding dengan tegangan
Lebih terperinciBAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR
BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR I.1. MUATAN ELEKTRON Suatu materi tersusun dari berbagai jenis molekul. Suatu molekul tersusun dari atom-atom. Atom tersusun dari elektron (bermuatan negatif), proton
Lebih terperinciTES URUTAN PASA 1. Dengan dua lampu pijar satu ballast.
angkaian Listrik 2010. Kompetensi: rampil menganalisis urutan pase tegangan Listrik ac tiga pasa. 1 dari 6 E UUN P 1. Dengan dua lampu pijar satu ballast. ontoh perhitungan. es urutan pasa menggunakan
Lebih terperinciDASAR PENGUKURAN LISTRIK
DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Objektif Teori Contoh Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai sensor mekanik. Menjelaskan dengan benar
Lebih terperinciRangkaian Seri Perhatikan rangkaian hambatan seri pada Gambar 6. Gambar 6
DAFTA ISI DAFTA ISI... BAB 9. ANGKAIAN DC... 9. angkaian esistor... 9. Hukum Kirchoff...4 9. angkaian Kapasitor...7 9.4 angkaian esistor-kapasitor...9 9.5 Bahaya Listrik : Kebocoran Arus...0 9.6 Alat-Alat
Lebih terperinciKAPASITOR DAN INDUKTOR
KAPASITOR DAN INDUKTOR Oleh : Risa Farrid Christianti, ST.,MT. Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto PENDAHULUAN Kapasitor dan Induktor merupakan komponen/elemen pasif dari rangkaian elektronik
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengukuran Daya 3 Fasa Beban Semester I
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 8 A. Kompetensi Mengukur daya tiga fasa pada beban seimbang dan tak seimbang B. Sub Kompetensi 1. Mengukur daya dengan menggunakan metode 1 watt meter, 2 watt
Lebih terperinciHukum-Hukum Tegangan dan Arus
Hukum-Hukum Tegangan dan Arus Rangkaian Listrik 1 (TKE131205) Jurusan Teknik Elektro, Unsoed Iwan Setiawan 1/79 Elemen aktif dan pasif. 2/79 Resistor adalah elemen pasif yang paling
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Jilid 2
Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Jilid Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik () BAB 7 Tanggapan Frekuensi Rangkaian Orde Ke-Dua 7.. Rangkaian Orde Kedua Dengan Pole Riil Pole dari
Lebih terperinciA. Kompetensi Mengukur beban R, L, C pada sumber tegangan DC dan AC
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 8 A. Kompetensi Mengukur beban R, L, C pada sumber tegangan DC dan AC B. Sub Kompetensi 1. Mengukur besarnya arus dan daya pada beban RLC pada sumber tenaga tegangan
Lebih terperinciBAB 1. RANGKAIAN LISTRIK
BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup. Elemen
Lebih terperinciJOBSHEET 6 PENGUAT INSTRUMENTASI
JOBSHEET 6 PENGUAT INSTUMENTASI A. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Instrumentasi ini adalah :. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat instrumentasi sebagai aplikasi dari rangkaian
Lebih terperinciAnalisis Rangkaian Listrik Jilid 2
Sudaryatno Sudirham nalii angkaian itrik Jilid Sudaryatno Sudirham, nalii angkaian itrik nalii angkaian Menggunakan Tranformai aplace Setelah mempelajari bab ini kita akan memahami konep impedani di kawaan.
Lebih terperinciIII. TEORI PRAKTIKUM FISIKA - LISTRIK PERCOBAAN L1 RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA
PRAKTIKUM FISIKA - LISTRIK PERCOBAAN L1 RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA I. MAKSUD 1. Mempelajari hukum Ohm dan Kirchoff pada rangkaian listrik sederhana 2. Mampu merangkai rangkaian listrik sederhana 3. Mampu
Lebih terperinciSudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga
Sudaryatno Sudirham Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga ii BAB Transformator.. Transformator Satu Fasa Transformator banyak digunakan dalam teknik elektro. Dalam sistem komunikasi, transformator
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Februari Penyusun. Janulis P.Purba. iii
KATA PENGANTAR Sajian materi Rangkaian Listrik 1 atau Rangkaian Elektrik 1 ini diharapkan dapat membantu dan melengkapi perkuliahan Rangkaian Elektrik 1, di samping dapat digunakan oleh mahasiswa untuk
Lebih terperinciINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA SOLUSI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM POGAM STUDI FISIKA Jl. Ganesha No 10 Bandung 40132 Indonesia A. Pertanyaan SOLUSI MODUL TUTOIAL FISIKA DASA IIA (FI-1201) KE 03
Lebih terperinciInduktansi. Kuliah Fisika Dasar II Jurusan TIP, FTP, UGM 2009
Induktansi Kuliah Fisika Dasar II Jurusan TIP, FTP, UGM 2009 Ikhsan Setiawan, M.Si. Jurusan Fisika FMIPA UGM http:/setiawan.synthasite.com ikhsan_s@ugm.ac.id 1 Outline Induktansi Diri Rangkaian RL Energi
Lebih terperinciSILABUS. Konsep rangkaian listrik yang diaplikasikan untuk memecahkan masalahmasalah
SILABUS NAMA SEKOLAH : SMK Ma arif 1 Piyungan Bantul MATA PELAJARAN : Rangkaian Listrik KELAS/SEMESTER : 1/1 STANDAR KOMPETENSI : Memahami Rangkaian Listrik KODE KOMPETENSI : 012DKK1 : 4 45 menit KOMPETENSI
Lebih terperinciUntai 1. I. Setyawan. Materi. Referensi. Evaluasi Untai Elektrik I. Pendahuluan. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana
Materi Referensi Evaluasi Untai Elektrik I Pendahuluan Dr. Iwan Setyawan Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana Materi Materi Referensi Evaluasi 1 Definisi-definisi Dasar 2 Konsep-konsep Untai
Lebih terperinciLATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS
Muatan Diskrit LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS 1. Dua buah bola bermuatan sama (2 C) diletakkan terpisah sejauh 2 cm. Gaya yang dialami oleh muatan 1 C yang diletakkan di tengah-tengah kedua muatan adalah...
Lebih terperinciSOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK
SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK Berikut ini ditampilkan beberapa soal dan pembahasan materi Fisika Listrik Arus Bolak- Balik (AC) yang dibahas di kelas 12 SMA. (1) Diberikan sebuah gambar rangkaian
Lebih terperinciLatihan soal-soal PENGHANTAR
Latihan soal-soal PENGHNTR 1 1. Isilah tabel berikut untuk kawat tembaga : Ø (mm) (mm) R untuk 100m (Ω) 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 ρ tembaga = 0,0175 Ωmm 2 /m 2. Pada rangkaian gambar di bawah ini,
Lebih terperinciDAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)
DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut
Lebih terperinciBerikut ini rumus untuk menghitung reaktansi kapasitif dan raktansi induktif
Resonansi paralel sederhana (rangkaian tank ) Kondisi resonansi akan terjadi pada suatu rangkaian tank (tank circuit) (gambar 1) ketika reaktansi dari kapasitor dan induktor bernilai sama. Karena rekatansi
Lebih terperinciKOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA
KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA 1 Komponen: Elemen terkecil dari rangkaian/sistem elektronik. KOMPONEN AKTIF KOMPONEN ELEKTRONIKA KOMPONEN PASIF 2 Komponen Aktif: Komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan
Lebih terperinciANALISIS RANGKAIAN RLC
ab Elektronika ndustri Fisika. AUS A PADA ESSTO ANASS ANGKAAN Jika sebuah resistor dilewati arus A sebesar maka pada resistor akan terdapat tegangan sebesar r. Sehingga jika arus membesar maka tegangan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM TTPL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2016 PERCOBAAN I BRIEFING PRAKTIKUM Briefing praktikum dilaksanakan hari Selasa,
Lebih terperinciMODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK
MODUL 1 PINSIP DASA LISTIK 1.Dua Bentuk Arus Listrik Penghasil Energi Listrik o o Arus listrik bolak-balik ( AC; alternating current) Diproduksi oleh sumber tegangan/generator AC Arus searah (DC; direct
Lebih terperinciLABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto
telk telk LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 28 Purwokerto Status Revisi : 00 Tanggal Pembuatan : 5 Desember 204 MODUL MATA
Lebih terperinciTujuan Mempelajari penggunaan penguat operasional (OPAMP) Mempelajari rangkaian dasar dengan OPAMP
Percobaan 3 angkaian OPAMP EL2193 Praktikum angkaian Elektrik Tujuan Mempelajari penggunaan penguat operasional (OPAMP) Mempelajari rangkaian dasar dengan OPAMP eiew OPAMP Apakah OPAMP itu? Penguat diferensial
Lebih terperincic). I 1 = I 2 = I 3 =
BAB III HUKUM-HUKUM ANGKAIAN 3.1 Hukum Ohm Hukum Ohm menyatakan bahwa, besar tegangan V sebanding dengan arus I yang mengalir melalui resistor. Hukum ohm dapat ditulis sebagai berikut Keterangan : V I.
Lebih terperinciEL2005 Elektronika PR#03
EL005 Elektronika P#03 Batas Akhir Pengumpulan : Jum at, 10 Februari 017, Jam 16:00 SOAL 1 Sebuah alat las listrik (DC welder) membutuhkan suatu penyearah yang dapat menangani arus besar dan tegangan tinggi.
Lebih terperinciDAN RANGKAIAN AC A B A. Gambar 4.1 Berbagai bentuk isyarat penting pada sistem elektronika
+ 4 KAPASITOR, INDUKTOR DAN RANGKAIAN A 4. Bentuk Gelombang lsyarat (signal) Isyarat adalah merupakan informasi dalam bentuk perubahan arus atau tegangan. Perubahan bentuk isyarat terhadap fungsi waktu
Lebih terperinciKapasitor dan Induktor
Kapasitor dan Induktor Slide-05 Ir. Agus Arif, MT Semester Gasal 2016/2017 1 / 28 Materi Kuliah 1 Pengantar 2 Kapasitor Kapasitor dalam Rangkaian Model Kapasitor Ideal Contoh Kapasitor Karakteristik Kapasitor
Lebih terperinciRangkaian Listrik II
Rangkaian Listrik II OLEH : Ir. Rachman Hasibuan dan Naemah Mubarakah,ST file:///d /E-Learning/Rangkaian%20listrik%20II/Bahan%20Buku/Rangkaian%20Listrik.htm (1 of 216)5/8/2007 3:26:21 PM Departemen Teknik
Lebih terperinciTUGAS RANGKAIAN LISTRIK
TUGAS RANGKAIAN LISTRIK Rangkaian Seri Paralel dan Metode Thevenin Disusun Oleh : M. Zaqi Alfharazy 17020 POLTEKES SITEBA PADANG JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK 2017/2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat
Lebih terperinciTheory Indonesian (Indonesia) Dinamika Nonlinear dalam Rangkaian Listrik (10 poin)
Q2-1 Dinamika Nonlinear dalam Rangkaian Listrik (10 poin) Sebelum kalian mengerjakan soal ini, bacalah terlebih dahulu Instruksi Umum yang ada dalam amplop terpisah. Pendahuluan Elemen semikonduktor non-linier
Lebih terperinciIMPEDANSI KARAKTERISTIK SALURAN DUA KAWAT
IMPEDANSI KARAKTERISTIK SALURAN DUA KAWAT I. TUJUAN Mengukur impedansi karakteristik dari saluran simetris. Mengukur arus input dan tegangan input ke saluran, ketika diterminasi hubungan singkat dan ketika
Lebih terperinciSumber AC dan Fasor. V max. time. Sumber tegangan sinusoidal adalah: V( t) V(t)
Mengapa AC? Dapat diproduksi secara langsung dari generator Dapat dikontrol oleh komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, dan induktor Tegangan maksimumdapat diubah secara mudah dengan trafo Frekuensi
Lebih terperinciLATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS
Muatan Diskrit LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS 1. Ada empat buah muatan titik yaitu Q 1, Q 2, Q 3 dan Q 4. Jika Q 1 menarik Q 2, Q 1 menolak Q 3 dan Q 3 menarik Q 4 sedangkan Q 4 bermuatan negatif,
Lebih terperinciEL2005 Elektronika PR#02
EL2005 Elektronika PR#02 Batas Akhir Pengumpulan : Jum at, 03 Februari 2017, jam 16:00 SOAL 1 Diketahui rangkaian diode seperti di atas dengan sumber tegangan DC, 5 V, 1 kω, 220 Ω, dan 470 Ω. Kedua diode
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK LABORATORIUM TTPL DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2015 PERCOBAAN I BRIEFING PRAKTIKUM Briefing praktikum dilaksanakan hari Rabu 23
Lebih terperinci