MATERI AJAR MK KRIYA KULIT I Prodi S1-Kriya Seni, Smt III, 4 Sks, FSRD ISI Surakarta Pengampu: Drs. Agus Ahmadi, M.Sn.

Transkripsi

1 MATERI AJAR MK KRIYA KULIT I Prodi S1-Kriya Seni, Smt III, 4 Sks, FSRD ISI Surakarta Pengampu: Drs. Agus Ahmadi, M.Sn. A. Perkuliahan Teori Kriya Kulit I: 1. Penjelasan kontrak perkuliahan Kriya Kulit I 2. Pembahasan ruang lingkup Kriya Kulit, Tatah & Sungging 3. Aneka barang kriya dari kulit perkamen 4. Tugas-tugas yang harus dikerjakan selama satu semester 5. Pengertian kriya wayang kulit purwa 6. Seni rupa dalam wayang kulit purwa meliputi: Proporsi wayang kulit; Keindahan Rupa wayang kulit; dan Wanda dalam wayang kulit Purwa. 7. Aneka motif dasar tatahan wayang kulit purwa 8. Proses dasar berkarya menggunakan bahan kulit perkamen: perancangan karya, pemotongan bahan, menggambar pola pada kulit, penatahan dan penyunggingan, serta penyelesaian bentuk barang. 9. Bahan dan peralatan untuk menatah kulit perkamen (dari kulit sapi). 10. Uraian tentang karya kriya sovenir 11. Sunggingan Wayang Kulit Purwa khususnya gaya Surakarta, yang meliputi: Tatahan dan Sunggingan sebagai kesatuan, warna dalam sungging wayang dan ketentuan dasar penerapan warna sungging. B. Perkuliahan Praktek Kriya Kulit I: 1. Penjelasan tugas I: Pembuatan karya souvenir dengan memilih satu karya, berupa maskot (gantungan dalam mobil), kipas tunggal, sumping, atau hiasan dinding kecil. 2. Praktek tugas I: a. Menggambar sket/pola (maskot, kipas tunggal, sumping, dll). b. Pemotongan kulit dengan menyesuaikan bentuk souvenir. c. Praktek memindah pola ke kulit perkamen dengan dicorek. d. Praktek menatah pilihan sovenir, sebagai awal latihan menatah kulit perkamen. e. Penghalusan kulit dengan diamplas. 3. Penjelasan tugas II: Pembuatan salah satu tokoh wayang kulit Purwa, dengan cara memilih wayang, memola, menatah, menyungging serta finishing / perlakuan akhir (dipigura atau digapit dan diberi tuding). 4. Praktek tugas II membuat pola dan menatah wayang kulit: a. Menggambar pola wayang kulit dengan menerapkan motif dasar tatahan, atau memperbesar pola (dg dicopy) wayang yang telah ada pola tatahannya. b. Praktek menatah motif dasar tatahan wayang kulit purwa. c. Penjelasan tentang cara mengasah, perbaikan pahat yang tajamnya rusak dan pemeliharaan tatah wayang. d. Mempersiapkan bahan kulit perkamen dan peralatan untuk menatah wayang. e. Memotong kulit perkamen disesuaikan dengan besar wayang yang akan dibuat dengan dilebihi sedikit. 1

2 f. Membuat pola/corekan pada kulit (mbabon). g. Menatah pola tepi dari bentuk dasar wayang kulit, untuk bagian leher dilebihi, meliputi garis tepi pada kepala, badan dan kaki wayang kulit. h. Menatah motif-motif tatahan wayang (bagian bawah dengan busananya, motif hias pada badan dan kepala wayang) pada kulit perkamen. i. Menatah motif bagian bawah wayang dan motif busananya. j. Menatah perhiasan dan busana pada badan dan kaki wayang. k. Menatah perhiasan pada kepala wayang. l. Memola dan menatah tangan wayang kulit. m. Membuat gegel (esel) dari kulit perkamen dan merangkainya pada pangkal tangan dan lengan tengah wayang. n. Menghaluskan kulit setelah selesai dipahat. 5. Praktek menyungging tugas I meliputi: a. Memberi dasaran dengan cat tembok warna putih. b. Sebagai latihan awal mewarna teknik gradasi atau bertingkat. c. Mencoba menerapkan warna emas, menggunakan grenjeng dan cat minyak. d. Memberi cawen, drenjem, bludiran, dsb. e. Melapisi akhir dengan cat putih cair. f. Memberi penggantung besi, atau pegangan (gagang) kipas tunggal. 6. Praktek menyungging tugas II (wayang kulit yang telah selesai ditatah): a. Wayang kulit purwa yang selesai ditatah kemudian dihaluskan (waktu awal menggunakan amplas kasar, lalu ampals yang halus). b. Mendasari kulit perkamen, biasanya dengan cat tembok putih. Akan lebih baik bila dasaran warna putih untuk motif warna gradasi, kuning untuk yang akan diwarna kuning emas, dan hitam untuk rambut wayang. c. Menerapkan gradasi (warna susun) pada busana dan perhiasan wayang kulit, dari warna muda (putih kebiruan, jambon, kuning kehijauan, dsb) yang ditebarkan kebeberapa motif yang akan digradasi sama. d. Mengoleskan warna sedang ditebarkan kemotif yang digradasi sama. e. Melanjutkan gradasi (sorotan) kewarna yang lebih tua, sampai motif penuh gradasi (biasanya antara 3 s/d 10 tingkatan warna). f. Memberi warna kuning emas (mrada) dari cat minyak kuning dan grenjeng emas, atau brom emas. Warna emas kebanyakan pada badan, tangan, kaki wayang, muka, dan untuk selingan motif hias yang disungging gradasi. g. Nyawi yaitu memberi garis-garis kecil (lembut) dengan warna hitam. h. Memberi drenjeman yaitu membuat titik-titik kecil pada sunggingan wayang. i. Memberi warna muka dan tubuh wayang (untuk yang tidak pakai warna emas) yang menggunakan warna akrilik rata (hitam, merah muda, putih, dsb). j. Memberi bludiran yaitu memberi hiasan pada busana wayang diatas sunggingan, warna akrilik dan garis hitam. k. Mengedus yaitu pemberian pelapis transparan biasanya dioles dengan lem putih yang dicairkan, dapat pula disemprot Pylox transparan. 7. Pengerjaan akhir: memberi pigora atau gapit pada wayang yang telah selesai ditatah dan disungging. 8. Evaluasi / penilaian akhir semester. C: Materi & Konkul KRIYA KULIT I, Smt III, 2015, AgA. 2

3 KONTRAK PERKULIAHAN Nama Matakuliah : Kriya Kulit I Kode Matakuliah : MKB Bobot SKS : 4 sks Program Studi / Jurusan : S-1 Kriya Seni / Kriya Fakultas : Seni Rupa dan Desain Pengajar : Drs. Agus Ahmadi, M.Sn. Sutriyanto, S.Sn, MA. dan Saimono Semester / tahun : III / Hari pertemuan / jam : Kamis, 4 11 ( ) Tempat Perkuliahan : Studio Kulit (G.II.2.A) 1. Manfaat Matakuliah Mata kuliah Kriya Kulit I dalam Kurikulum Program Studi S.1 Kriya Seni termasuk dalam kelompok Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) yang bermanfaat dalam rangka membekali mahasiswa untuk memperkuat keahlian profesional di bidang kriya seni. Dalam mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup kriya kulit, memahami desain dalam kriya kulit dan membuat pola, mampu menatah kulit dan mampu menyungging souvenir dan boneka wayang kulit purwa dengan menggunakan bahan kulit perkamen. Manfaat bagi mahasiswa yang menempuh mata kuliah Kriya Kulit I adalah meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mahasiswa dalam merancang dan membuat karya souvenir (maskot, kipas tunggal, wayang mini), menggambar pola wayang, merancang motif tatahan, menatah kulit perkamen dan menyungging boneka wayang kulit Purwa (khususnya wayang kulit gaya Surakarta). 2. Deskripsi Perkuliahan Dalam perkuliahan ini akan diberikan pokok bahasan yang menyangkut pengetahuan wayang, aneka karya dari kulit perkamen, membuat maskot atau kipas, membuat pola wayang pada kulit perkamen, melakukan penatahan dan penyunggingan wayang kulit Purwa, Pengetahuan tentang seni rupa wayang akan dijelaskan mengenai ruang lingkup kriya kulit, bahan dan peralatan untuk berkarya dengan kulit perkamen, motif dasar tatahan pada wayang kulit, tatahan dan sunggingan wayang sebagai kesatuan motif, warna dalam sunggingan, aneka susunan warna sunggingan, peralatan, bahan dan teknik penyunggingan wayang kulit. Sedangkan prakteknya yaitu membuat souvenir dan menatah kulit perkamen dan menyungging wayang kulit purwa. 3

4 3. Tujuan Instruksional Pada akhir perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu: a. Menjelaskan tentang tatahan dan sunggingan wayang kulit sebagai kesatuan motif, warna dalam sunggingan, aneka susunan warna sunggingan. b. Menyebutkan peralatan, bahan, teknik penatahan dan penyunggingan pada kulit perkamen. c. Membuat pola dan menatah/menyungging kulit untuk karya souvenir. d. Menggambar pola dengan menerapkan motif dasar tatahan wayang kulit purwa. e. Praktek menatah kulit perkamen untuk pembuatan wayang.. f. Praktek melaksanakan penyunggingan wayang kulit purwa yang telah ditatah. 4. Strategi Perkuliahan Perkuliahan Kriya Kulit I ini akan dilaksanakan dengan menggunakan strategi atau metode campuran yaitu : ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan belajar mandiri. Berhubung mata kuliah ini merupakan kelompok praktek maka metode yang banyak digunakan adalah metode demonstrasi, yaitu mahasiswa melakukan kerja atau pelatihan langsung sesuai tugas yang telah disepakati. Pada awal semester dan dalam setiap pertemuan sekitar satu jam pertama (bila dianggap perlu) akan membahas teori-teori tentang kriya kulit dan penjelasan tentang bahan, peralatan dan teknik mendesain karya kriya kulit, teori penatahan wayang kulit dan penyunggingannya. Untuk mempermudah dan memperlancar perkuliahan dalam pembuatan wayang kulit purwa mahasiswa dapat melihat koleksi wayang kulit di Jurusan Pedalangan ISI Surakarta atau mencari sendiri dengan melihat, mengamati, menganalisa wayang asli, gambar atau foto-foto dalam buku-buku maupun mengamati di internet (Google: Album Wayang Indonesia). Pada umumnya mahasiswa baru mengenal wayang khususnya wayang kulit purwa, sehingga dianjurkan memilih wayang yang bentuknya sederhana misalnya wayang dagelan, wayang ukuran sedang dan wayang putren. Namun bagi yang sudah pengalaman membuat wayang atau merasa mampu dipersilakan secara bebas memilih bentuk wayang kulit yang dikehendaki. Dengan memilih wayang kulit purwa yang tepat diharapkan dalam satu semester dapat menyelesaikan tatahan dan sunggingnya. 4

5 5. Skema Materi Perkuliahan Kriya Kulit 15. Dapat membuat karya souvenir kulit, pola wayang, penatahan dan penyunggingan boneka wayang kulit. 14. Pengerjaan akhir wayang kulit, memberi pigora atau gapit wayang 10. Membuat gradasi warna 13. Membuat bludiran pada busana 9. Membuat dasaran pd. wayang 12. Memberi warna muka & tubuh wyg. 8. Menghaluskan kulit dg. amlas 11. Nyawi dan memberi drenjeman 7. Penatahan wayang pada kulit perkamen, menatah bentuk tepi dan busana wayang 6. Membuat corekan atau pola tepi dan busana wayang pada kulit 5. Latihan menatah aneka motif dasar tatahan dan mebuat sovenir menggunakan kulit perkamen. 4. Persiapan peralatan dan bahan kulit perkamen 3. Praktek menggambar pola sovenir, membuat souvenir kulit, memilih pola dan memperbesar pola tatahan wayang kulit purwa 2. Sekilas tentang tatahan dan sunggingan wayang kulit 1. Ruang lingkup kriya kulit dan Aneka barang kriya kulit perkamen 5

6 6. Materi dan Bacaan Perkuliahan Materi perkuliahan Kriya Kulit untuk dipelajari dan dipraktekkan yaitu: a. Teori tentang aneka barang kriya kulit perkamen dan kriya kulit tersamak. b. Penjelasan aneka sovenir kulit, dan teknik pembuatannya. c. Penjelasan tentang aneka motif dasar tatahan wayang kulit. d. Penjelasan tentang teknik penyunggingan wayang kulit purwa. e. Praktek menggambar pola souvenir dan wayang kulit f. Praktek menatah souvenir dan wayang kulit purwa. g. Praktek menyungging wayang kulit purwa gaya Surakarta. h. Perlakuan akhir, dengan memberi besi penggantung, pigura atau gapit. Bahan Bacaan Perkuliahan: 1. Agus Ahmadi, Tatah Sungging Kulit, Bahan Ajar, STSI Surakarta, Pola, Tatahan dan Sunggingan Boneka Wayang Kulit Dagelan Gaya Surakarta dan Yogyakarta serta Kreasi Pengembangannya, Laporan Penelitian, ISI Surakarta, Agus Ahmadi, Kriya Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta, Indentrifikasi Pola, Aneka Tatahan dan Sunggingannya, Surakarta, Gunarto & Sugiyono, Pengetahuan Teknik Kerajinan Kulit, Jakarta: Depdikbud, Gunarto & T. Damit Sutanto, Penuntun Praktek Kerajinan Kulit, Jakarta: Depdikbud, Haryanto S., Seni Kriya Wayang Kulit, Jakarta: Pustaka Umum Grafiti, Marwoto Panenggak Widodo, Tuntunan Ketrampilan Tatah Sungging Wayang Kulit, Surabaya: CV Citra Jaya, Prasidha Adikarya, PT, Desain Kerajinan Kulit, Petunjuk Pelatihan Ketrampilan Industri Kerajinan Kulit, Jakarta: Depdikbud, Richard Osborne, Kerajinan Kulit, Ketrampilan Membuat Barang Kulit, Semarang: Effhar Offset, Sagio & Samsugi, Wayang Kulit Gagrak Yogyakarta, Jakarta: CV Haji Mas Agung, Saraswati, Seni Mengempa Kulit, Jakarta: Bhratara Karya Aksara, Suramto, Purwanti, dkk., Penerapan Motif, Pola Hias Klasik pada Barang Kulit, Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet & Plastik, Soetarno, Sarwanto, Sudarko, Sejarah Pedalangan, ISI Surakarta dan CV Cendrawasih, Tim Penulis Senawangi, Ensiklopedi Wayang Indonesia, Jilid 1-5, Jakarta: Senawangi (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia),

7 7. Tugas-tugas Perkuliahan Selama perkuliahan kriya kulit semester ini tugas-tugasnya yaitu: a. Setiap mahasiswa wajib memiliki buku bahan ajar untuk mata kuliah kriya kulit. b. Peralatan dan bahan praktek yang tidak ada/kurang di Studio Kulit (khususnya Tatah Wayang), masing-masing mahasiswa wajib menyediakan sendiri, atau bergotong-royong melengkapinya. c. Tugas Praktek I : membuat salah satu souvenir (maskot, kipas tunggal, hiasan kecil), dengan cara mencari acuan, merancang pola, menatah dan menyungging souvenir dari kulit perkamen, memberi penggantung atau pegangan. d. Tugas Praktek II : Praktek menatah satu wayang kulit purwa, dengan melakukan latihan menatah motif dasar tatahan wayang, dan memperbesar pola atau tatahan wayang kulit purwa yang telah ada dengan foto copy yang diperbesar, menyorek pola wayang, dilanjutkan menatah tepi wayang dan motif hias tatahan dalam wayang kulit purwa dengan menggunakan kulit perkamen (dari kulit Sapi). e. Melanjutkan Tugas Praktek : Melaksanakan penyunggingan wayang kulit purwa gaya Surakarta pada kulit perkamen yang telah ditatah dan dihaluskan. Serta memberi pigura atau gapit/tuding untuk wayang yang telah selesai dibuat. 8. Kriteria Penilaian Penilaian dalam perkuliahan ini akan dilakukan oleh pengampu dengan menggunakan pedoman /kriteria sebagai berikut: Nilai Point Range A 4 3,76 4,0 B+ 3,5 3,26 3,75 B 3 2,76 3,25 C+ 2,5 2,26 2,75 C 2 1,76 2,25 D+ 1,5 1,26 1,75 D 1 1,0-1,25 E 0 0-0,9 Dalam menentukan nilai akhir akan digunakan pembobotan sebagai berikut: Kehadiran / presensi : 10% Proses kerja harian : 20% Evaluasi tengah semester (tugas I, II) : 30% Evaluasi akhir semester (tugas III) : 40% 7

8 Materi Ajar & TUGAS: KRIYA KULIT I, Smt III, Prodi Kriya Seni FSRD Pengampu: Drs. Agus Ahmadi, MSn.; Sutriyanto, SSn. MA.; dan Saimono Prtemuan Kuliah I Topik Perkuliahan Bacaan / Media Ajar - Pengantar Motivasi & Penjelasan kontrak perkuliahan - Ruang lingkup Kriya Kulit, Tatah & Sungging - Aneka barang kriya dari kulit perkamen - Tugas-tugas yang harus dikerjakan selama satu smter. - Pengertian kriya wayang kulit purwa - Seni rupa dalam wayang kulit purwa meliputi: Proporsi wayang kulit; Keindahan Rupa wayang kulit dan wandanya. - Motif dasar tatahan wayang kulit purwa - Proses dasar berkarya dari kulit perkamen - Penjelasan tugas I: Membuat karya souvenir (mas-kot, kipas tunggal, pembatas hlmn, wyg mini, dll). - Mhs: mencari data acuan terkait tugas I, copy Bhn Ajar, atau Buku Wyg Kulit Purwa, atau copy data-data yang disampaikan pengampu. Kontrak Perkuliahan & Buku Bahan Ajar II - IV V - VI - Bahan & peralatan untuk menatah kulit perkamen/split - Uraian tentang karya kriya sovenir - Praktek tugas I: menggambar sket/pola tatahan (maskot, kipas tunggal, pembatas hlmn, wayang mini, dll). 1. Penjelasan tentang cara mengasah, perbaikan pahat yang tajamnya rusak dan pemeliharaan tatah wayang. 2. Praktek mengasah tatah, memperbaiki yang gowang 3. Pemotongan kulit dengan menyesuaikan bentuk souvenir. 4. Praktek memindah pola ke kulit perkamen dg dicorek. 5. Praktek menatah tugas I: pilihan sovenir, sebagai awal latihan menatah kulit perkamen, dg menggunakan tatah atau solder listrik dengan bentuk tatah tertentu. 6. Mengamlas souvenir kulit setelah selesai ditatah. - Penjelasan tugas II: membuat salah satu tokoh wayang kulit purwa dari pemilihan mahasiswa, memola, menatah, menyungging serta finishingnya (dipigura atau digapit). - Sebelum memilih wayang mhs wajib membaca cerita dari tokoh wyg yang dipilih dipraktekkan tth & sunggingnya - Praktek tugas II: 1. Memperbesar pola (dg dicopy) wyng yang telah ada pola tatahannya atau merancang pola tatahannya dengan dikembangkan. 2. Mempersiapkan bahan kulit perkamen dan peralatan untuk menatah wayang. 3. Membuat pola/corekan pada kulit (mbabon) 4. Praktek Tugas II: menatah garis tepi pola tepi/ kontur wayang pada kulit perkamen dari kaki, bdn & kpl. 5. Menatah motif-motif hias didalam bentuk wayang kulit. 6. Melanjutkan Tugas II: menatah motif-motif hias atau bentuk busana tatahan wayang pada kulit perkamen. Buku Bahan Ajar, Buku Wayang, peralatan menggambar Kulit Perkamen, palu, tatah wayang, pandukan dan tindih. Buku bahan ajar, Buku

9 VII - VIII IX - XI XII - XV XVI & Waktu Ujian. 7. Menatah motif bagian bawah wayang & motif busananya. - Evaluasi Mid Semester, penilaian keaktifan dan prosentase hasil praktek manatah wayang kulit. 8. Melanjutkan penatahan pada kulit perkamen 9. Menatah perhiasan dan busana pada badan wayang 10. Membuat gegel (esel) dari kulit perkamen. 11. Menatah perhiasan pada kepala wayang. 12. Memola dan menatah tangan wayang kulit. perkamen dan merangkainya pada pangkal dan lengan tengah wyg. 13. Menghaluskan dg amlas pd kulit setelah selesai dipahat. - Penjelasan tentang Sunggingan Wayang Kulit Purwa khususnya gaya Surakarta, yang meliputi: Tatahan dan Sunggingan sebagai kesatuan, warna dalam sungging wayang dan ketentuan dasar penerapan warna sungging. 1. Persiapan bahan dan peralatan untuk menyungging wyg. 2. Menyungging tugas I: sebagai latihan awal mewarna teknik gradasi atau bertingkat. 3. Menyungging tugas II: setelah wayang kulit purwa selesai dipahat dan dihaluskan. 4. Mendasari kulit yang telah selesai ditatah, biasanya dengan cat tembok putih. 5. Menerapkan gradasi (warna susun) pada busana dan perhiasan wayang kulit, dari warna muda, sedang dan kewarna lebih tua. 6. Memberi warna kuning emas (mrada) dari cat minyak kuning dan grenjeng emas, atau brom emas. Kebanyakan diterapkan pada muka, badan, tangan, kaki wayang dan untuk selingan motif hias yang disungging gradasi. 7. Nyawi yaitu memberi garis-garis lembut dg warna hitam. 8. Memberi drenjeman yaitu membuat titik-titik kecil pada sunggingan wayang, menggunakan warna hitam/tua. 9. Memberi warna muka dan tubuh wayang. 10. Memberi bludiran yaitu memberi hiasan pada busana wayang diatas sunggingan 11. Mengedus yaitu pemberian pelapis transparan biasanya dioles dengan lem putih yang dicairkan, dapat pula disemprot Pylox transparan. 12. Finishing: wyg dipigura atau digapit & pasang tuding. 13. Pengerjaan akhir: memberi pigora atau gapit wayang setelah selesai ditatah dan disungging. 14. Evaluasi akhir semester: penilaian hasil praktek tatah dan penyunggingan karya: I.Souvenir dan II.Wayang purwa dari bahan kulit perkamen. Kriteria penilaian: 1.Kehadiran; 2.Keaktifan; 3.Ketepatan; 4.Kerapian 5.Proporsional; 6.Kreatifitas; 7.Komposisi, 8.Estetis. Kriya Wayang Peralatan untuk menatah. Peralatan tatah wayang dan kulit perkamen Peralatan dan bahan untuk menyungging Wayang Kulit Purwa Pengumpulan hasil karya Sovenir dan Wayang Kulit. C: Materi & Tugas MK KRIYA KULIT I, Smt III, 2015, AgA. 2

10