PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL LAYAK HUNI PNPM Mandiri Perkotaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL LAYAK HUNI PNPM Mandiri Perkotaan"

Transkripsi

1 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL LAYAK HUNI PNPM Mandiri Perkotaan KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT (KMP) PNPM-MP Jln. Danau Toba F 3 No. 8 Bendungan Hilir Jakarta Pusat

2 KATA PENGANTAR Rehabilitasi dan pembangunan perumahan adalah salah satu komponen kegiatan lingkungan PNPM Mandiri Perkotaan, rehabilitasi dan pembangunan perumahan ini khususnya diperuntukkan bagi masyarakat miskin yang memiliki hak atas tanah dan memiliki rumah yang tidak layak huni bila dilihat dari aspek kesehatan, kenyamanan dan keamanan penghuninya. Pelaksanaan rehabilitasi dan pembangunan perumahan tersebut perlu didukung dengan berbagai kriteria teknis agar memenuhi persyaratan rumah tinggal yang layak huni, terlaksanan dengan baik, memiliki umur kelayakan yang optimal. Oleh karena itu untuk mencapai hal tersebut diperlukan Prosedur Operasional Baku (POB) pelaksanaan rehabilitasi dan pembangunan perumahan, untuk dipahami dan dilaksanakan seluruh pelaku kegiatan lingkungan PNPM Mandiri Perkotaan. POB rehabilitasi dan pembangunan perumahan ini dibuat untuk melengkapi atau memperjelas petunjuk teknis perencanaan infrastruktur PNPM Mandiri Perkotaan Untuk itu melalui buku POB ini diharapkan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan pembangunan perumahan dapat dilaksanakan oleh seluruh pelaku secara efektif dan optimal. Semoga bermanfaat Jakarta, Oktober 2012 Konsultan Manajemen Pusat (KMP) PNPM Mandiri Perkotaan Tim Penyusun 1

3 Daftar Isi Halaman Kata Pengantar Daftar Isi... 2 Bagian I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Sasaran Biaya Bagian II KETENTUAN TEKNIS Persyaratan Teknis Persyarat dan ketentuan Umum Persyaratan Pokok Rumah Yang Lebih Aman (Tahan Gempa) Persyaratan Komponen Bangunan Rumah Persyaratan Kualitas Bahan Bangunan Persyaratan Struktur Utama dan Ukuran Hubungan Antar Elemen Struktur Persyaratan Struktur Bangunan Rumah dari Kayu Langkah-langkah perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Bagian III IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) Pengertian Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Retribusi Administrasi Izin Mendirikan Bangunan Fungsi dan peran Proses pengurusan IMB Peran Pemda dan Konsultan

4 1.1. Latar Belakang PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL LAYAK HUNI Bagian I PENDAHULUAN Rehabilitasi dan pembangunan perumahan merupakan salah satu komponen kegiatan lingkungan PNPM Mandiri Perkotaan, rehabilitasi dan pembangunan perumahan tersebut diperuntukkan bagi masyarakat miskin di kelurahan PNPM Perkotaan yang memiliki hak atas tanah dan memiliki rumah yang tidak layak huni bila dilihat dari aspek kesehatan, kenyamanan dan keamanan penghuninya. Hasil evaluasi Konsultan Manajemen Pusat (KMP) menunjukkan bahwa kegiatan rehabilitasi dan pembangunan rumah yang didanai oleh PNPM Mandiri Perkotaan telah memberikan manfaat yang sangat baik kepada masyarakat miskin. Sebagai investasi terbesar ketiga di bidang lingkungan, tren rehabilitasi dan pembangunan perumahan menunjukkan peningkatan sejak tahun 2007 hingga 2011, dari 12,00% menjadi 18,38%. Selama kurun waktu tersebut lebih dari rumah telah direhabilitasi. Selain jumlah rumah yang meningkat investasi per rumah juga terjadi peningkatan dari Rp. 5,049 juta per rumah pada tahun 2007 menjadi Rp. 7,747 juta per rumah pada tahun Dari sejumlah rumah tersebut telah dimanfaatkan bagi warga miskin sebanya KK miskin. Di beberapa lokasi pemerintah daerah telah memiliki program rehabilitasi dan pembangunan rumah bagi masyarakat miskin yang telah bekerjasama dengan BKM, namun dalam pelaksanaannya masih ada beberapa permasalahan yang ditemukan, misalnya pada kualitas konstruksi yang kurang memperhatikan standart teknis yang dipersyaratkan, seperti tidak adanya struktur rangka (kolom praktis, balok pengikat/sloof, balok keliling/ringbalk) sebagai penguat utama. Selain itu juga ditemukan luasan jendela/ventilasi dan lantai yang tidak memadai, termasuk bangunan pelengkap seperti tidak adanya Air bersih, saluran pembuang air kotor dan jamban (WC). Sebagai upaya mengantisipasi timbulnya permasalahan-permasalahan pada pelaksanaan rehabilitasi dan pembangunan perumahan dan untuk melengkapi petunjuk teknis perencanaan infrastruktur PNPM Mandiri Perkotaan khususnya bidang perumahan diperlukan Prosedur Operasional Baku (POB) rehabilitasi dan pembangunan rumah sederhana, sehat dan kuat (tahan gempa), yang bertujuan untuk mewujudkan kualitas hasil rehabilitasi dan pembangunan rumah yang dapat memberikan kenyamanan dan kemanan bagi penghuninya. 3

5 1.2. Tujuan Tujuan pembuatan POB ini adalah untuk memberikan referensi dalam perencanaan/pelaksanaan rehabilitasi dan pembangunan rumah tinggal yang dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penghuninya (rumah tinggal layak huni) Sasaran Rehabilitasi dan pembangunan rumah di diperuntukkan khusus bagi masyarakat miskin (PS2) di kelurahan PNPM Mandiri Perkotaan dengan ketentuan: a. Penerima manfaat memiliki lahan untuk kebutuhan pembangunan rumah; b. Penerima manfaat memiliki bukti surat syah atas kepemilikan tanah. c. Penerima manfaat memiliki bukti atas kepemilikan rumah yang kurang layak bila dilihat dari aspek kesehatan dan keamanan penghuninya Biaya Biaya rehabilitasi dan pembangunan rumah yang berasal dari BLM PNPM Perkotaan hanya sebagai stimulan bagi masyarakat untuk merehabilitasi / membangun rumahnya sesuai yang sudah mereka rencanakan dan sepakati bersama, oleh karena itu diperlukan adanya tambahan biaya swadaya dari warga yang lebih mampu untuk menolong masyarakat miskin yang memiliki rumah tinggal yang tidak layak huni. Pembangunan rumah ini dikelompokkan menjadi 2 (dua) kategori yaitu, pertama rehabilitasi dan kedua pembangunan baru (rekonstruksi), penentuan kategori ini berdasarkan pada tingkat kerusakan sesuai hasil survey yang dilaksanakan sebelumnya. Adapun besaran alokasi pagu dana BLM PNPM Mandiri Perkotaan untuk rehabilitasi (tingkat kerusakan mencapai 50 %) maksimal sebesar Rp. 7,5 juta per unit dan pembangunan rumah baru (rekosntruksi) maksimal sebesar Rp. 15 juta per unit. 4

6 2.1. Persyaratan Teknis Bagian II KETENTUAN TEKNIS Untuk memenuhi standar kualitas bangunan rumah yang layak huni harus memperhatikan / memenuhi persyaratan dan kriteria-kriteria sebagai berikut: Persyarat dan ketentuan Umum Beberapa faktor dan syarat yang harus dipenuhi dalam merencanakan bangunan rumah tinggal adalah kekuatan, keawetan, keindahan dan kesehatan. Untuk lebih jelasnya bisa diuraikan sbb: a. Kekuatan: suatu bangunan harus mempunyai konstruksi yang kuat untuk melindungi penghuni dari bahaya keruntuhan sehingga penghuni dapat merasakan ketentraman selama tinggal didalamnya. b. Keawetan: bengunan seharusnya direncanakan agar berumur panjang, sebab yang kuat dan awet akan memeberikan rasa aman dan tentram bagi penghuninya, untuk itu mendapatkan keawetan yang baik perlu diperhatikan jenis bahan yang digunakan, hanya memmperhatiakan standard mutu dan kualitas, serta cara pelaksanaan pekerjaan yang betul sesuai dengan prosedur yang benar. Selain itu untuk menambah keawetan perlu dipelihara dan dikontrol secara berkala terhadap kerusakan-kerusakan bagian-bagian yang harus diganti atau diremajakan. c. Keindahan: Keindahan bangunan akan memberikan kebanggaan kepada penghuninya dan juga menambah nilai banguan tersebut. Untuk menjadikan bangunan indah, perlu diperhatiakan proporsi antara struktur dan organisasi ruang yang sesuai dengan fungsi bangunan. d. Kesehatan: Perencanaan bangunan harus memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungannya, untuk menjaga kesehatan, maka faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah tersedianya pembuangan air kotor dan kotoran (sanitasi), pembungan sampah / limbah yang lain dan memperhatikan pencahayaan, penghawaan, suhu udara serta kelembaban dalam ruangan Persyaratan Pokok Rumah Yang Lebih Aman (Tahan Gempa) Struktur sebuah bangunan rumah dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: Struktur bangunan bagian Atas, yaitu struktur bangunan yang berada diatas permukaan tanah, yang terdiri atas dua bagian, yaitu bagian atap dan rangka bangunan (dinding dan kolom) dan Struktur Bagian Bawah, yaitu struktur bangunan yang berada dibawah permukaan tanah yang dimaksud disini adalah pondasi, kedua struktur tersebut dalam pelalsanaannya harus memnuhi persyaratan sbb: a. Kualitas bangunan yang baik b. Keberadaan dan dimensi struktur yang sesuai c. Seluruh elemen struktur utama tersambung dengan baik d. Mutu pengerjaan yang baik 5

7 Gambar 1 : Contoh Struktur Bangunan Atas Persyaratan Komponen Bangunan Rumah: Pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi rumah tinggal layak huni harus memenuhi minimal komponen kelengkapan bangunan sebagai berikut: No Komponen Bangunan Persyaratan 1 Penutup Atap Umum 2 Kuda-kuda Kuat (Tahan gempa) 3 Pondasi Kuat (Tahan gempa) 4 Kolom, balok pengikat (sloof), ringbalk Kuat (Tahan gempa) 5 Dinding Umum 6 Pintu, Jendela Umum 7 Lantai Umum 8 Kamar Mandi, WC Umum 9 Saluran pembuang air kotor & kotoran (sanitasi) Umum 6

8 Persyaratan Kualitas Bahan Bangunan A. BAHAN BETON Perbandingan isi campuran beton terdiri dari : 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil Catatan: perlu diperhatikan penambahan air dilakukan sedikit demi sedikit dan disesuaikan agar beton dalam keadaan pulen (tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental) Ukuran kerikir yang baik 10 mm - 20 mm dengan gradasi yang baik B. BAHAN CAMPURAN ADUKAN (MORTAR) Perbandingan isi untuk campuran adukan / mortar terdiri dari: 1 bagian semen : 4 bagian pasir bersih dan air secukupnya. C. BAHAN PONDASI Pondasi terbuat dengan menggunakan batu belah / batu sungai yang keras dengan perekat campuran adukan 1 bagian pasir : 4 bagian semen D. KAYU Menggunakan kayu yang berkualitas baik, yaitu Kayu harus kering, tidak cacat, bewarna gelap, serat cukup rapat, tidak ada retak, berat dan lurus Persyaratan Struktur Utama dan Ukuran Bangunan sebuah rumah harus mempunyai struktur rangka yang terdiri atas kolom, balok pengikat/sloof, dan balok keliling/ringbalk yang terbuat dari beton bertulang / kayu klas 2 yang terletak di atas pondasi yang kuat dan stabil. Selain itu sudut-sudut bangunan juga harus tersambung dengan dinding yang berfungsi sebagai penyekat ruangan. Agar bangunan rumah berkualitas baik (kuat) maka ukuran kolom, balok pengikat/sloof dan balok keliling/ringbalk harus memenuhi persyaratan yang dipersyaratkan, untuk lebih jelasnya ukuran dan persyaratan struktur bangunan rumah dijelasan sebagai berikut: 7

9 A. PONDASI Jika keadaan tanah cukup keras, fondasi batu dapat dibuat dengan ukuran sebagai berikut : Lebar atas pondasi minimal 30 cm Lebar bawah pondasi minimum, 60 cm Tinggi pondasi minimum 60 cm, Jika keadaan tanah lunak, maka terlebih dahulu dilakukan perbaikan tanah dasar dengan menggunakan timbunan tanah keras atau penguatan tanah dasar dengan menggunakan trucuk (dimensi pondasi menyesuaikan kondisi lapangan) Gambar Pondasi batu kali B. BALOK PENGIKAT / SLOOF Spesifikasi balok pengikat/sloof harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Balok pengikat / sloof dengan dimensi minimal 15 cm x 20 cm Ukuran tulangan utama diameter 12 mm, Ukuran tulangan begel diameter 8 mm Jarak antar begel 15 cm. Tulang sengkang harus dibengkokan dengan sudut 135 Ketebalan selimut beton adalah 15 mm Gambar Pembesian Balok Pengikat/Sloof 8

10 C. KOLOM Spesifikasi kolom harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Ukuran Kolom minimal 15 cm x 15 cm; Jarak antar kolom maksimum 3 meter; Tulangan utama baja diameter 12 mm, Tulangan begel baja diameter 8 mm Jarak antar begel 15 cm, Tulang sengkang harus dibengkokan dengan sudut 135 Ketebalan selimut beton adalah 15 mm D. BALOK KELILING (RING BALK) Spesifikasi balok keliling/ring balk harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Ukuran balok keliling / ring balk minimal 12 cm x 15 cm; Tulangan utama baja diameter 12 mm; Tulangan begel baja diameter 8 mm Jarak antar begel 15 cm. Ketebalan selimut beton adalah 15 mm 9

11 E. STRUKTUR ATAP Spesifikasi struktur rangka atap harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Kuda-kuda Kayu: Ukuran minimum balok kayu untuk kuda-kuda adalah 8 cm x 12 cm. Menggunakan kait besi / baja pada sambungan kuda-kuda Struktur atap dipilih yang sesuai dengan jenis penutup atap dan dipasang dengan benar. 10

12 b. Sopi-sopi /Ampig Sopi-sopi /gunung-gunungan /ampig harus diberi kolom dan balok miring dari beton bertulang (sebagai bingkai) dengan dimensi 12 cm x 15 cm dan penulangan utama diameter 12 mm, tulangan begel diameter 8 mm, selimut beton 1 cm (sama dengan balok keliling / ring balk). Ampig terbuat dari susunan bata yang direkatkan dengan campuran adukan 1 semen : 4 pasir dan diplester, diajurkan bahan ampig menggunakan bahan ringan seperti papan dan GRC utnuk meminimalisir akibat yang parah bila ampig robok saat terjadi gempa. Gambar 6: Sopi-sopi (gunung-gunungan) c. Ikatan angin Untuk memperkuat kerangka atap rumah terhadap pengaruh angin maka diperlukan ikatan angin pada kuda-kuda (rangka atap) dengan konstruksi seperti gambar berikut : 11

13 Hubungan Antar Elemen Struktur a. Hubungan Pondasi- Balok pengikat/sloof Hubungan antara pondasi batu kali dengan balok pengikat/sloof harus dipasang angkur besi diameter 10 mm dengan jarak maksimal 1 meter (lihat gambar 8) 12

14 b. Hubungan Balok Pengikat/Sloof Kolom Hubungan balok pengikat/sloof dengan kolom praktis harus ada tulangan kolom lewatan/dibengkokkan ke sloof dengan panjang lewatan minimal 40 x diameter (lihat gambar 9) c. Hubungan Kolom Dinding Hubungan kolom dengan dinding harus dipasang angkur dengan besi diameter minimal 10 mm dengan panjang minimal 40 cm setiap 6 lapis bata (lihat gambar 10) d. Hubungan Kolom Balok Keliling/Ringbalk Hubungan antara kolom dengan balok keliling/ringbalk harus dibuat tulangan kolom dilewatkan ke balok ring dengan panjang lewatan minimal 40 x diameter besi tulangan (lihat gambar 10) 13

15 Persyaratan Struktur Bangunan Rumah dari Kayu Persyaratan bangunan rumah jika menggunakan struktur rangka dari kayu harus memenuhi beberapa persyaratan bangunan sebagai berikut : a. Bangunan harus terletak diatas permukaan tanah yang stabil b. Denah rumah sebaikanya sedrhana dan simetris c. Sloof diangkur ke pondasi d. Seluruh kerangka kayu harus terikat secara kokoh dan kaku e. Pada setiap sudut (lantai, dinding atap) diberi skoor kayu pengaku f. Gunakan kayu kering, pilih bahan atap yang ringan g. Untuk bahan dinding kayu pilih bahan yang ringan (papan) dan dipaku ke rangka dinding, sedagkan bila dinding menggunakan pasangan bata/bataco pasang angkur vertikal setiap jarak 30 cm yang dijangkarkan ke kolom h. Rangka kuda-kuda papan kaku atau kuda-kuda gantung pada titik simpul sambungan kayu diberi baut dan plat pengikat i. Pelaksanaan konstruksi harus dilakukan oleh tukang yang berpengalaman 14

16 2.2. Langkah-langkah perencanaan dan pelaksanaan kegiatan A. Langkah-langkah Perencanaan 1. Pembentukan KSM/Tim pelaksana rehabilitasi dan pembangunan rumah, yang keanggotaanya adalah terdiri dari penerima manfaat dan relawan yang peduli terhadap penanggulangan kemiskinan. 2. Memastikan kepemilikan hak tanah dan rumah atas nama calon penerima manfaat dengan bukti surat kepemilikan yang syah. 3. Melakukan survey kerusakan rumah dengan melakukan identifikasi kerusakan per sub komponen bangunan rumah dan data pemilik rumah (nama dan alamat) dengan menggunakan format survey kerusakan rumah (Form Survey RTLH), identifikasi kerusakan ini dilakukan untuk menentukan tingkat kerusakan rumah; 4. Membuat desain/gambar rencana rehabilitasi/pembangunan baru meliputi: o Gambar Denah o Gambar tampak depan/samping o Gambar potongan memanjang dan melintang o Gambar Pondasi o Gambar Struktur o Gambar pembesian o Detail sambungan ( Sambungan kayu, sambungan besi) 5. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB); 6. Langkah perencanaan dan pelaksanaan lebih lanjut dapat mengacu pada buku petunjuk teknis perencanaan dan pelaksanaan Infrastruktur PNPM Mandiri Perkotaan 2012 dan buku standar teknis bangunan rumah tahan gempa dan POB pembangunan rumah yang ditetapkan Kementerian PU. B. Langkah-langkah Pelaksanaan Untuk mempermudah dalam pembangunan struktur bangunan rumah dibagi kedalam 14 kelompok pekerjaan, yaitu: 1. Pengukuran dan pembuatan bowplang; 2. Penggalian pondasi; 3. Pembuatan sloof dan lantai beton tumbuk; 4. Pembuatan kusen pintu dan jendela; 5. Pembuatan kuda-kuda; 6. Pembuatan rangka pokok bangunan; 7. Pemasangan dan penyetelan rangka pokok bangunan; 8. Pemasangan rangka dinding, pemasangan kusen pintu kayu dan d i n d i n g p a p a n ; 9. Pemasangan kuda-kuda serta gording dari kayu 8/12; 10. Pemasangan atap dari seng gelombang beserta bubungan dan lisplang; 11. Pemasangan daun pintu dan daun jendela beserta kuncinya; 12. Pemasangan kamar madi dan WC; 13. Pemasangan saluran pembuang air kotor dan kotoran (sanitasi) 14. Pembersihan 15

17 Contoh Gambar Potongan dan Detail Potongan 16

18 Form Survey RTLH DATA HASIL SURVEY KERUSAKAN RUMAH Nama Pemilik Alamat/RT/RW Kelurahan : : : No Komponen Bangunan Sub Komponen Bangunan Terhadap Seluruh Bangunan Bobot (%) Kerusakan Maksimum Tingkat Kerusakan Bobot (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Atap 2 Plafon 3 Dinding 4 Pintu & Jendela 5 Lantai 6 Fondasi 7 Sanitasi a. Penutup Atap 10.56% 100% b. Rangka Atap 11.62% 100% c. List Plank & Talang 2.06% 100% Sub Total 24.24% a. Rangka Plafon 4.67% 100% b. Penutup & List Plafon 5.06% 100% c. Cat 1.41% 100% Sub Total 11.14% a. Kolom & Balok Ring 9.66% 100% b. Balok/ Dinding Pengisi 13.68% 100% c. Cat 1.65% 100% Sub Total 24.99% a. Kusen 2.07% 100% b. Daun Pintu 2.47% 100% c. daun Jendela 5.15% 100% Sub Total 10.32% a. Struktur Bawah 2.89% 100% b. Penutup Lantai 8.96% 100% Sub Total 11.85% a. Fondasi 11.15% 100% b. Sloof 3.30% 100% Sub Total 14.45% a. Kamar Mandi, WC 1.79% 100% b. Saluran Pembuang Air Kotor & Kotoran (sanitasi) Sub Total 3.01% JUMLAH TOTAL % NILAI TINGKAT KERUSAKAN (%) 1.22% 100% Nilai (%) (4x6) 17

19 Bagian 3 IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) 3.1. Pengertian Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Secara umum IMB diberikan oleh pemerintah untuk membangun, merenovasi atau merubah bangunan gedung dan memeriksa bangunan gedung yang akan dibangun sesuai dengan kaidah-kaidah administrasi, teknis dan peraturan perundangan tentang bangunan gedung. Kondisi di masyarakat awam kurang memiliki pengetahuan teknis tentang pembangunan bangunan sehingga perlu adanya IMB. IMB diperlukan untuk melindungi pemilik bangunan dalam perencanaan dan pelaksanaan konstruksi bangunan. Suatu bangunan gedung akan diperiksa diantaranya untuk menjamin keamanan, sanitasi dan lingkungan sekitar suatu bangunan sebelum, saat dan sesudah pembangunan berdasarkan IMB. Yang bisa mengajukan IMB adalah setiap warga negara yang akan membangun rumah harus mengurus IMB dan pemilik bangunan wajib mengajukan permohonan IMB. Permohonan IMB diajukan sebelum pelaksanaan konstruksi dan permohonan harus dilengkapi dengan persyaratan IMB yang sudah ditetapkan. Aspek yang perlu diperhatikan dalam IMB yaitu :Aspek administrasi yaitu berupa peraturan dan ketentuan terkait dengan IMB yang disesuaikan dengan daerah kemudian melihat fungsi dan peran dari IMB dan Aspek yang kedua aspek teknis yaitu persyaratan garis sempadan, gambar desain/rencana bangunan dan pelaksanaan konstruksi bangunan Retribusi Administrasi Izin Mendirikan Bangunan Retribusi Administrasi adalah dana yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten/Kota atas pelayanan yang diberikan untuk biaya proses administrasi IMB yang meliputi pemecahan dokumen izin mendirikan bangunan, pembuatan duplikat/copy, pemutakhiran data atas permohonan pemilik bangunan, dan/atau non teknis lainnya. Besaran biaya pengurusan IMB di setiap lokasi (kab/kota) berbeda-beda tergantung perda masing-masing kabupaten/kota Fungsi dan peran Fungsi dan peran IMB adalah terciptanya penataan bangunan secara fungsional, sesuai dengan tata bangunan gedung serta serasi dan selaras dengan lingkungannya. Tertib penyelenggaraan bangunan gedung dengan menjamin keandalan teknis, keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan dan adanya kepastian hukum bagi masyarakat dan pemerintah. 18

20 3.4. Proses pengurusan IMB: 1. Pemohon Pemohon adalah orang atau badan hukum, kelompok orang, atau perkumpulan yang mengajukan permohonan izin mendirikan bangunan gedung kepada pemerintah kabupaten/kota. Adapun langkah-langkah pengurusan IMB adalah sbb: Mengambil formulir di Instansi Pengurusan IMB Mengisi formulir Pengesahan petugas Lurah dan Camat Menyerahkan formulir yang telah diisi, menyertakan persyaratan administrasi beserta surat pengesahan Lurah dan Camat. 2. Persyaratan Permohonan IMB Permohonan IMB ditujukan kepada Walikota c/q Kepala Dinas Tata Kota dan Tata Bangunan Kota dengan mengisi formulir yang telah disediakan dan dengan melengkapai persyaratan sebagai berikut: A. Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi Meliputi: 1. Mengisi Formulir Surat Permohonan IMB. 2. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)yang berlaku. 3. Fotocopy Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) terbaru. 4. Foto copy Hak Atas Tanah yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang, B. Persyaratan Teknis Persyaratan Teknis meliputi: - Gambar Rencana Bangunan rangkap 3 : 1. Denah / Site Plan Tampak 2. Potongan 3. Gambar Konstruksi 4. Sumur peresapan, septic tank, dan bak kontrol. 5. Untuk Bangunan Pagar (Denah, Tampak Potongan dan Situasi) 3.5. Peran Pemda dan Konsultan Mengingat sebagian besar masyarakat masih awam dalam mengurus IMB, maka diharapkan pemerintah daerah (Dinas Tata Kota dan Tata Bangunan) bersama-sama dengan konsultan (korkot dan tim) diharapkan dapat memberikan sosialisasi tentang prsosedur pengurusan dan manfaat IMB, dengan adanya sosialisasi IMB tersebut diharapkan masyarakat mulai menyadari akan pentingnya IMB. Selain itu diharapkan juga dari pemerintah 19

21 daerah memfasilitasi dan mempermudah masyarakat yang berkeinginan untuk mengajukan permohonan IMB. Penerepan Ijin Mendirikan Bangunan di PNPM Mandiri Perkotaan disarankan untuk mengurus IMB bilamana akan melaksanakan pembangunan rumah baru, sedangkan untuk rehabilitasi atau merubah bangunan yang bersifat penggantian sebagian bangunan seperti dinding, atap, lantai dll. tidak disarankan. Diagarm Proses Pengurusan IMB PENGAJUAN PEMBUATAN IMB Mengisi Formulir Foto Copy KTP Foto Copy Surat-surat: Bukti Kepemilikan Tanah Bukti Pembayaran PBB Keterangan Girik Gambar Rancangan Bangunan PENERBITAN IP (IJIN PEMBANGUNAN) Pemohon Sudah bisa mulai membangun selama masih sesuai dengan IP PENERBITAN IMB PENGAWASAN LAPANGAN DAN EVALUASI BERKALA Pemohon akan mendapatkan: Informasi/revisi GSB dll. Revisi Lain-lain yang tercantum dalam gambar rancangan bila ada Referensi : Permen PU nomor : 24/PRT/M/2007 Tanggal 9 Agustus 2007 Tentang Pedoman Teknis Mendirikan Bangunan Gedung 20

22 21

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA NOMOR: 111/KPTS/CK/1993 TANGGAL 28 SEPTEMBER 1993 TENTANG: PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA A. DASAR DASAR PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL LAYAK HUNI SEDERHANA SEHAT DAN TAHAN GEMPA

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL LAYAK HUNI SEDERHANA SEHAT DAN TAHAN GEMPA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL LAYAK HUNI SEDERHANA SEHAT DAN TAHAN GEMPA 1. Latar Belakang Direktorat Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum memberikan perhatian yang

Lebih terperinci

FORMAT PERSYARATAN ADMINISTRATIF

FORMAT PERSYARATAN ADMINISTRATIF LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05/PRT/M/2016 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG FORMAT PERSYARATAN ADMINISTRATIF A. Surat Permohonan IMB

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Pekerjaan pondasi yang telah disetting dalam software rab meliputi pekerjaanpekerjaan sebagai berikut: 1. Galian tanah pondasi 2. Pasangan Pondasi Batu Kosong

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal 1. Pengukuran Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas,

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Pekerjaan atap yang diseting pada software rab meliputi pekerjaan sbb: 1. Rangka atap baja ringan 2. Tutup atap genting plentong 3. Genting bubung plentong 4. Listplang

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cakupan pekerjaan I. Pekerjaan Awal II. Pekerjaan Galian dan urugan III. Pekerjaan Fondasi IV. Pekerjaan Beton

Lebih terperinci

KELAYAKAN BANGUNAN RUMAH TINGGAL SEDERHANA (SETENGAH BATA) TERHADAP KERUSAKAN AKIBAT GEMPA INTISARI

KELAYAKAN BANGUNAN RUMAH TINGGAL SEDERHANA (SETENGAH BATA) TERHADAP KERUSAKAN AKIBAT GEMPA INTISARI KELAYAKAN BANGUNAN RUMAH TINGGAL SEDERHANA (SETENGAH BATA) TERHADAP KERUSAKAN AKIBAT GEMPA Margeritha Agustina Morib 1) 1) Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta e-mail : margerithaagustina@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik ruma htinggal,ruko,rukan maupun gedung lainya. Dengan RAB

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2

Lebih terperinci

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Panduan Praktis Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung 0393 Telp:(022) 7798393 ( lines), Fax: (022) 7798392, E-mail: info@puskim.pu.go.id, Website: http://puskim.pu.go.id

Lebih terperinci

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

A. GAMBAR ARSITEKTUR. A. GAMBAR ARSITEKTUR. Gambar Arsitektur, yaitu gambar deskriptif dari imajinasi pemilik proyek dan visualisasi desain imajinasi tersebut oleh arsitek. Gambar ini menjadi acuan bagi tenaga teknik sipil

Lebih terperinci

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Kepada Yth. Bupati Pati Cq. Kepala Dinas di Pati FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Yang bertanda tangan di bawah ini : Pemohon

Lebih terperinci

MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN RUMAH 2 LANTAI

MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN RUMAH 2 LANTAI MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN RUMAH LANTAI A. PEKERJAAN LANTAI I. PEKERJAAN AWAL. Pembersihan Lokasi Sebelum memulai pekerjaan lokasi perlu dibersihkan, biasanya di table RAB pembersihan lokasi dihitung

Lebih terperinci

RING BALK. Pondasi. 2. Sloof

RING BALK. Pondasi. 2. Sloof RING BALK Ring balk adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas dinding bata, yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban dari struktur yang

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENERAPAN SISTEM STRUKTUR

PERENCANAAN DAN PENERAPAN SISTEM STRUKTUR Teknologi PERENCANAAN DAN PENERAPAN SISTEM STRUKTUR 1 PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA SALAH SATU SOLUSI UNTUK MENGURANGI TINGKAT RESIKO KORBAN JIWA DI DALAM BANGUNAN Latar Belakang : Indonesia memiliki

Lebih terperinci

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM BAB VI KONSTRUKSI KOLOM 6.1. KOLOM SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang

Lebih terperinci

: MEMBANGUN BARU, MENAMBAH, RENOVASI, BALIK NAMA

: MEMBANGUN BARU, MENAMBAH, RENOVASI, BALIK NAMA Perihal : Permohonan Surat Izin Mendirikan Bangunan Pangkajene Sidenreng,.................... Kepada Yth. Bupati Sidenreng Rappang Cq, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Yang bertandatangan

Lebih terperinci

Konstruksi Rumah Sederhana KATA PENGANTAR

Konstruksi Rumah Sederhana KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

KAJIAN MUTU BANGUNAN PERUMNAS TRIMULYO JETIS BANTUL PASCA GEMPA BUMI YOGYAKARTA MEI 2006

KAJIAN MUTU BANGUNAN PERUMNAS TRIMULYO JETIS BANTUL PASCA GEMPA BUMI YOGYAKARTA MEI 2006 KAJIAN MUTU BANGUNAN PERUMNAS TRIMULYO JETIS BANTUL PASCA GEMPA BUMI YOGYAKARTA MEI 2006 Sehubungan dengan adanya pengaduan warga Blok III dan IV Perumnas Trimulyo, Jetis, Bantul, maka pada hari ini hari

Lebih terperinci

CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN PEMBAGUNAN RUMAH 2 LANTAI Bag 1

CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN PEMBAGUNAN RUMAH 2 LANTAI Bag 1 CARA MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN PEMBAGUNAN RUMAH 2 LANTAI Bag 1 Pada Artikel ini kami menyajikan cara menghitung volume pekerjaan Pembangunan rumah 2 lantai, Karena Panjangnya artikel maka kami buat bersambung

Lebih terperinci

TATA CARA DAN PERSYARATAN PENGAJUAN IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) (Dasar Hukum : Perda No. 7 Tahun 2002)

TATA CARA DAN PERSYARATAN PENGAJUAN IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) (Dasar Hukum : Perda No. 7 Tahun 2002) TATA CARA DAN PERSYARATAN PENGAJUAN IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) (Dasar Hukum : Perda No. 7 Tahun 2002) I. Permohonan IMB diajukan secara tertulis kepada Kepala Dinas PU Kab. Bantul melalui UPTSA dengan

Lebih terperinci

DINDING DINDING BATU BUATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan

Lebih terperinci

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi BAB III RENCANA PONDASI DAN DETAIL PONDASI Pengenalan Denah Pondasi Pondasi (Sub Structure/Foundation) sering disebut struktur bangunan bagian bawah, yaitu merupakan konstruksi yang terletak di bawah permukaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : Kompetensi Keahlian : Hari / Tanggal : Teknik Gambar Bangunan Kelas / Jurusan : III / Teknik Gambar Bangunan Waktu

Lebih terperinci

TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA

TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA SEDERHANA TIDAK SEDERHANA KHUSUS A PERSYARATAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. Jarak Antar Bangunan minimal

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000

Lebih terperinci

PERATURAN MUATAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1.0 Pengertian muatan 1. Muatan mati (muatan tetap) ialah semua muatan yang berasal dari berat bangunan

PERATURAN MUATAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1.0 Pengertian muatan 1. Muatan mati (muatan tetap) ialah semua muatan yang berasal dari berat bangunan PERATURAN MUATAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1.0 Pengertian muatan 1. Muatan mati (muatan tetap) ialah semua muatan yang berasal dari berat bangunan dan atau unsur bangunan, termasuk segala unsur tambahan

Lebih terperinci

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

PR 1 MANAJEMEN PROYEK PR 1 MANAJEMEN PROYEK Suatu bagian gedung 2 lantai menggunakan struktur beton bertulang seperti ditunjukkan pada lampiran. Data-data teknis struktur bangunan adalah sebagai berikut : Luas bangunan : 5

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN SIDOARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN SIDOARJO PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN SIDOARJO Jalan Pahlawan NO. 141 Sidoarjo Kode Pos 61217 Telp. (031) 8052090 Fax. (031) 8953472 Email : perijinan_sidoarjokab@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak dimanfaatkan sampai saat ini. Beton juga telah banyak mengalami perkembangan-perkembangan baik

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH PEMASANGAN ANGKUR DARI KOLOM KE DINDING BATA PADA RUMAH SEDERHANA AKIBAT BEBAN GEMPA ABSTRAK

STUDI PENGARUH PEMASANGAN ANGKUR DARI KOLOM KE DINDING BATA PADA RUMAH SEDERHANA AKIBAT BEBAN GEMPA ABSTRAK VOLUME 6 NO. 1, FEBRUARI 2010 STUDI PENGARUH PEMASANGAN ANGKUR DARI KOLOM KE DINDING BATA PADA RUMAH SEDERHANA AKIBAT BEBAN GEMPA Febrin Anas Ismail 1 ABSTRAK Gempa bumi yang melanda Sumatera Barat, 6

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG 9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) DI WILAYAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN EVALUASI PROYEK KONSTRUKSI RUMAH TAHAN GEMPA DI DESA CUCUKAN, PRAMBANAN, KLATEN, JAWA TENGAH

HALAMAN PENGESAHAN EVALUASI PROYEK KONSTRUKSI RUMAH TAHAN GEMPA DI DESA CUCUKAN, PRAMBANAN, KLATEN, JAWA TENGAH HALAMAN PENGESAHAN EVALUASI PROYEK KONSTRUKSI RUMAH TAHAN GEMPA DI DESA CUCUKAN, PRAMBANAN, KLATEN, JAWA TENGAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis Dalam Menyelesaikan Pendidikan Sarjana

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015 Tanggal : 22 Juli 2015 untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT Kelompok Kerja II Konstruksi Unit Layanan Pengadaan PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PERIZINAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PERIZINAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PERIZINAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 37 TAHUN : 2015 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REHABILITASI SOSIAL RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB V. akan. Pembahasan. dianalisa. adalah: data untuk. di Ujung Berung. PGRI, terletak. Gambar 11 Bagan

BAB V. akan. Pembahasan. dianalisa. adalah: data untuk. di Ujung Berung. PGRI, terletak. Gambar 11 Bagan 46 BAB V Pembahasan Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi biaya konstruksi rumah sederhana, antara lain: value engineering, proses perancangan, jumlah unit yang dibangun, metoda membangun yang

Lebih terperinci

Struktur Atas & Pasangan Batu Bata. Ferdinand Fassa

Struktur Atas & Pasangan Batu Bata. Ferdinand Fassa Struktur Atas & Pasangan Batu Bata Ferdinand Fassa Tujuan dari akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan struktur atas bangunan sederhana 2. Mahasiswa dapat menggambar bagian-bagian

Lebih terperinci

EBOOK PROPERTI POPULER

EBOOK PROPERTI POPULER EBOOK PROPERTI POPULER RAHASIA MEMBANGUN RUMAH TANPA JASA PEMBORONG M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT User [Type the company name] M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT Halaman 2 KATA PENGANTAR Assalamu

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI :

BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI : BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI : - PEMBANGUNAN UPPER STRUKTUR DERMAGA (70 x 8) M 2 = 560 M 2 - PENGADAAN DAN PEMASANGAN FENDER TYPE V400Hx2000L

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

Untuk rumah lantai dua, dimensi sloof yang sering digunakan adalah, lebar 20 cm tinggi30 cm, besi beton utama 6 d 12 mm, begel d8 10 cm.

Untuk rumah lantai dua, dimensi sloof yang sering digunakan adalah, lebar 20 cm tinggi30 cm, besi beton utama 6 d 12 mm, begel d8 10 cm. Sloof PEKERJAAN BETON GAMBAR SLOOF UNTUK BANGUNAN LANTAI 1 Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak diatas fondasi, berfungsi untuk meratakan beban yang diterima oleh fondasi, juga berpungsi sebagi

Lebih terperinci

Gedung Kantor Kepala Desa KATA PENGANTAR

Gedung Kantor Kepala Desa KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) REHAB GEDUNG KANTOR YANG DIPINJAM PAKAI OLEH PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH KOTA GUNUNGSITOLI (DAU-2017) BIDANG PERUMAHAN, PRASARANA,SARANA

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Deskripsi Umum Sampel yang diambil dalam penelitian ini, Sekolah Dasar penerima bantuan P2DT-DB dan P2DB-AK yang berlokasi di daerah Kabupaten Sleman. Sampel diambil gedung

Lebih terperinci

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI SALINAN BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI BERAU, Menimbang : a.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Struktur dan Konstruksi II

Struktur dan Konstruksi II Struktur dan Konstruksi II Modul ke: Material Struktur Bangunan Fakultas Teknik Christy Vidiyanti, ST., MT. Program Studi Teknik Arsitektur http://www.mercubuana.ac.id Cakupan Isi Materi Materi pertemuan

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Pekerjaan : Pemeliharaan Lahan Parkir Dosen dan Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin Lokasi : Banjarmasin Tahun Angga : 2012 No. 1 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2006 Direktur Jenderal Cipta Karya. Ir. Agoes Widjanarko, MIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2006 Direktur Jenderal Cipta Karya. Ir. Agoes Widjanarko, MIP KATA PENGANTAR P edoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan ini dipersiapkan oleh Panitia Teknik Standarisasi Bidang Konstruksi dan Bangunan,

Lebih terperinci

PENERAPAN BENTUK DESAIN RUMAH TAHAN GEMPA

PENERAPAN BENTUK DESAIN RUMAH TAHAN GEMPA ISSN 1907-8536 Volume 5 Nomor 1 Juli 2010 PENERAPAN BENTUK DESAIN RUMAH TAHAN GEMPA Nugraha Sagit Sahay 1) Abstraksi Pada masa sekarang ini Indonesia banyak sekali mengalami berbagai bencana baik itu banjir,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953 Seperti yang telah diketahui perbedaan pemahaman dan pengetahuan antara

Lebih terperinci

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) PROGRAM : PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI KEGIATAN : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PASAR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PASAR LELANG KARET LOS 15 X

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Konstruksi Bambu Plester Sebagai Alternatif Kulit Bangunan

Pengembangan Modul Konstruksi Bambu Plester Sebagai Alternatif Kulit Bangunan Pengembangan Modul Konstruksi Bambu Plester Sebagai Alternatif Kulit Bangunan oleh Widya Fransiska Febriati Prog. Studi Teknik Arsitektur FT. Universitas Sriwijaya, Palembang Email: widyafrans@telkom.net

Lebih terperinci

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan 3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan talang. a. Gording Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PERSIAPAN SNI.01.2.6.1 1 m² Membersihkan lapangan dengan peralatan 0,1000 Oh Pekerja Rp. - - 0,0500 Oh Mandor Rp. - - SNI.01.2.6.

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN Nama : Handy Nrp : 0021123 Pembimbing : Maksum Tanubrata,Ir., MT. FAKULTAS

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat. KATA PENGANTAR Buku ini ditulis berdasarkan hasil pengetahuan selama kami menempuh study sampai ke jenjang semester 5 ini. Dasar teori dan metode perancangan bangunan dan strukturnya sebagian disarikan

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP. ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.TTE-2014 Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Empat bulan April tahun

Lebih terperinci

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2 1. Varian I Varian I memiliki tiga buah komponen yaitu komponen D1 yang berfungsi sebagai dinding utama, komponen D2, komponen D3 dan komponen D4. Varian I dikembangkan dalam modul 70 x 60 cm. a. Komponen

Lebih terperinci

PERMOHONAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

PERMOHONAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN Kepada Yth. Bupati Purworejo Cq. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Purworejo Di - PURWOREJO NO. REGISTRASI (diisi oleh petugas) PERMOHONAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN Dengan

Lebih terperinci

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN. Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN. Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS Spesifikasi Teknis SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN 1. LINGKUP UMUM Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU ( RKB ) yang diadakan oleh Kementrian Agama Kab. Kep Selayar.

Lebih terperinci

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON F.45...... 04 BUKU KERJA 2011 K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M B A D

Lebih terperinci

PEMBOROSAN BIAYA PEMBANGUNAN AK1BAT PENULANGAN YANG TIDAK SESUAI ATURAN TEKNIK. Tri Hartanto. Abstrak

PEMBOROSAN BIAYA PEMBANGUNAN AK1BAT PENULANGAN YANG TIDAK SESUAI ATURAN TEKNIK. Tri Hartanto. Abstrak PEMBOROSAN BIAYA PEMBANGUNAN AK1BAT PENULANGAN YANG TIDAK SESUAI ATURAN TEKNIK Tri Hartanto Abstrak Membangun berarti mengatur dan aturan tersebut dapat dicerminkan dalam setiap proses tahapan pembangunan.

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON. Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON. Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON 7.1 Uraian Umum Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak dimanfaatkan sampai saat ini. Beton banyak mengalami perkembangan,

Lebih terperinci

GAMBAR : PEMBANGUNAN BARU GEDUNG ICU/ICCU

GAMBAR : PEMBANGUNAN BARU GEDUNG ICU/ICCU PEMERINTAH DAERAH Jln. Trans Halmahera - Maba PEMBANGUNAN BARU GEDUNG /ICCU LOKASI : KOTA - TAHUN ANGGARAN 201 B 22. 4. 3.0 3.0 3.0 3.0 4. PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 201 PEMBANGUNAN GEDUNG BARU /ICCU

Lebih terperinci

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana LOGO PT / CV PT / CV. Alamat :. REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA No Uraian 1 2 3 A PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG I Persiapan dan Tanah II Pondasi dan Beton III Dinding dan Plesteran IV Lantai V Pekerjaaan

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN CIVIL. ENGINEERING Jalan Kabayan No. 50 Sumbawa Besar DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN SNVT : PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PROV. NTB KEGIATAN : PELAKSANAANPENATAAN BANGUNANDAN LINGKUNGAN PROV.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton sangat banyak dipakai secara luas sebagai bahan bangunan. Bahan tersebut diperoleh dengan cara mencampurkan semen portland, air, dan agregat, dan kadang-kadang

Lebih terperinci

"The guidelines doc is an initial draft from within PU. It has no official status at this point and is the starting point for discussions with BRR to

The guidelines doc is an initial draft from within PU. It has no official status at this point and is the starting point for discussions with BRR to "The guidelines doc is an initial draft from within PU. It has no official status at this point and is the starting point for discussions with BRR to form a common government draft doc for consultation

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i Daftar Isi...ii

DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i Daftar Isi...ii Kata Pengantar Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan ini dipersiapkan oleh Panitia Teknik Standarisasi Bidang Konstruksi dan Bangunan,

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011

DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011 DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011 VOLUME SAT HARGA HARGA UPAH HARGA BAHAN L.6.4 L.6.8 L.6.11 L.6.12 I. PEK. PERSIAPAN 1 M' Pengukuran dan pemasangan bowplank Kayu klas II

Lebih terperinci

TUGAS GAMBAR TEKNIK SEMESTER I 2013/2014

TUGAS GAMBAR TEKNIK SEMESTER I 2013/2014 UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN TUGAS GAMBAR TEKNIK SEMESTER I 2013/2014 Kelompok:... Asisten:... Dosen: Istiarto Toriq Arif Gusdewan Teuku Faisal Fathani Fahmi

Lebih terperinci

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPDULP/POKJAPASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN SMPN SATU ATAP (SATAP) SUNGAI LAUT KEC. TANAH MERAH KELOMPOK KERJA (POKJA)

Lebih terperinci

FORMULIR PERMOHONAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

FORMULIR PERMOHONAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) Lembar ke -1 dari 9 lembar Pemerintah Kota Batu FORMULIR PERMOHONAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) (Mohon diisi dengan jelas menggunakan huruf cetak atau diketik) Batu,... Kepada Nomor : IMB/----,----,--------/--------

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SATUAN HARGA Harga Harga I PEKERJAAN PERSIAPAN 1.4 1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 0.012 M 3 Kayu 5/7 kelas III 0.020 Kg Paku Biasa 0.007 M 3 Kayu Papan 3/20 0.100 Oh

Lebih terperinci

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) 7.1 Uraian umum Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung MODUL PELATIHAN KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung Pendahuluan Konsep rumah bambu plester merupakan konsep rumah murah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN MOTTO...iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN MOTTO...iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN MOTTO....iii HALAMAN PERSEMBAHAN....iv KATA PENGANTAR.... v DAFTAR ISI.... vii DAFTAR TABEL.... xi DAFTAR GAMBAR... xiii ABSTRAK.... xv BAB

Lebih terperinci

ESTIMASI PERHITUNGAN VOLUME RUMAH TINGGAL TYPE 36

ESTIMASI PERHITUNGAN VOLUME RUMAH TINGGAL TYPE 36 ESTIMASI PERHITUNGAN VOLUME RUMAH TINGGAL TYPE 36 I. PekerjaaanPesiapan Lahan, Galian, Dan Urugan 1. Persipan lahan Lahan yang akan dibanguna harus dalam keadaan bersih terutama akar pohon, sampah dll.

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali KONSTRUKSI PONDASI 9.1 Konstruksi Pondasi Batu Kali atau Rollaag Konstruksi pondasi ini merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung dan sangat penting karena sangat menentukan kekokohan bangunan.

Lebih terperinci

Daftar Isi. 1. Latar Belakang 2. Referensi 3. Desain dan Spesifikasi Rumah T30 Perumnas 2016

Daftar Isi. 1. Latar Belakang 2. Referensi 3. Desain dan Spesifikasi Rumah T30 Perumnas 2016 Daftar Isi. Latar Belakang. Referensi. Desain dan Spesifikasi Rumah T0 Perumnas 0. ARSITEKTUR dan MEP. Variasi Desain Sistem Prefabrikasi 4. Perencanaan Struktur. Rencana Anggaran dan Biaya. Penutup .

Lebih terperinci

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Kata Pengantar Pedoman Teknis Rumah berlantai 2 dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan ini dipersiapkan oleh Panitia D-III Arsitektur yang

Lebih terperinci

Buku Pegangan Disain dan Konstruksi Bangunan Rumah Sederhana yang Baik di Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias

Buku Pegangan Disain dan Konstruksi Bangunan Rumah Sederhana yang Baik di Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias Manfaat Buku Buku pegangan ini berisi informasi sederhana tentang prinsip-prinsip rancangan dan konstruksi yang baik. Informasi tersebut ditujukan kepada pemilik rumah, perancang, kontraktor dan pengawas

Lebih terperinci

RINCIAN KEGIATAN DAN ALOKASI PERTEMUAN DALAM SEMESTER

RINCIAN KEGIATAN DAN ALOKASI PERTEMUAN DALAM SEMESTER MATA GAMBAR ARSITEKTUR TR-221 DISUSUN OLEH : NURYANTO, S.PD., M. T. NIP. : 19761305 2006041010 PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR PERUMAHAN-D3 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI

MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI SUMUR GALI Cetakan 1-2014 Modul disusun oleh : Ir. Sri Darwati,

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENATAAN DAN PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI BERSAMA DENGAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kerusakan Komponen Gedung D Lantai Dasar Lantai 4 1. Komponen Arsitektur a. Keramik Kerusakan lantai yang terdapat pada lantai dasar Gedung KH.Mas Mansur adalah lantai keramik

Lebih terperinci

IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS TATA KOTA DAN PERUMAHAN KOTA SEMARANG Jl. Pemuda 148 Semarang IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) DISAMPAIKAN PADA : PEMBEKALAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

Syarat Bangunan Gedung

Syarat Bangunan Gedung Syarat Bangunan Gedung http://www.imland.co.id I. PENDAHULUAN Pemerintah Indonesia sedang giatnya melaksanakan kegiatan pembangunan, karena hal tersebut merupakan rangkaian gerak perubahan menuju kepada

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa demi terpeliharanya

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PELAKSANAAN LAPANGAN 4.1 Pekerjaan pondasi 1. papan bekisting 2. beton ready mix 3. pasir urug 4. Besi poer D16, D10, Ø8 2. Langkah Kerja a. Setelah Tiang pancang ditanam, b.

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone MEDAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone MEDAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone 4156000 MEDAN BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN ( AANWIJZING ) Nomor: BA-08/PPBJ/SETDA-SU/PU-PK/2012

Lebih terperinci

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan oleh : MIRANA

Lebih terperinci