BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Bursa Efek Jakarta Bursa Efek Jakarta adalah salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan Ekonomi Nasional. Bursa Efek Jakarta berperan juga dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan Pasar Modal Indonesia yang stabil. Sejarah Bursa Efek Jakarta berawal dari berdirinya Bursa Efek di Indonesia pada abad 19. Pada tahun 1912, dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda, Bursa Efek pertama Indonesia didirikan di Batavia, pusat pemerintah kolonial Belanda dan dikenal sebagai Jakarta saat ini. Bursa Batavia sempat ditutup selama periode Perang dunia Pertama dan kemudian dibuka lagi pada Selain bursa Batavia, pemerintah kolonial juga mengoperasikan bursa paraler di Surabaya dan Semarang. Namun kegiatan bursa ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di Batavia. Pada 1952, tujuh tahun setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, bursa saham di buka lagi di Jakarta dengan memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan perusahaan Belanda sebelum perang dunia. Kegiatan bursa saham kemudian berhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan program nasionalisasi pada tahun 1956.

2 8 Tidak sampai 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru dibawah Departemen Keuangan, Kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar sahampun mulai meningkat dan mencapai puncaknya tahun 1990 seiring dengan perkembangan pasar finansial dan sektor swasta. Pada tanggal 13 Juli 1992, Bursa Saham diswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta (BEJ). Swastanisasi Bursa Saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Tahun 1995 adalah tahun BEJ memasuki babak baru. Pada 22 Mei 1995, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading System (JATS), sebuah sistem perdagangan otomasi yang menggantikan sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding sistem perdagangan manual.

3 9 Struktur Organisasi PT Bursa Efek Jakarta Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Bursa Efek Jakarta Seperti yang telah disebutkan pada Bab 1, estimasi nilai call option dilakukan terhadap tiga saham berbeda yang ada di Bursa Efek Jakarta, yaitu : 1. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) 2. PT Astra International Tbk (ASII) 3. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) Perhitungan akan dilakukan dengan menggunakan Black Scholes Option Pricing Model, dan dengan asumsi bahwa call option dari saham saham tersebut di atas adalah European Call Option. Black Scholes Option Pricing Model adalah metode

4 10 yang sesuai untuk digunakan karena Black Scholes Option Pricing Model mempunyai hubungan yang erat dengan saham, misalnya: strike price, volatility harga saham, jangka waktu jatuh tempo, dll. 2.2 Gambaran Sistem Ekonomi Dan Keuangan Sistem ekonomi dan keuangan dapat dikategorikan dalam banyak cara. Salah satu cara adalah dengan mengkategorikannya ke dalam dua tipe pasar : pasar barang dan jasa, dan pasar asset keuangan Pasar Barang dan Jasa Barang adalah asset yang nyata (tangible). Jasa adalah asset yang tidak nyata (intangible). Contoh pasar barang adalah makanan dan pakaian, sedangkan untuk pasar jasa contohnya salon kecantikan, bengkel dan konsultan hokum. Pasar barang dan jasa ditentukan oleh sistem harga. Kebutuhan masyarakat akan terpenuhi apabila mereka memiliki kemampuan untuk membayar pada harga tertentu untuk memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan. Barang dan jasa yang terdapat di pasar biasanya ditawarkan oleh unit unit bisnis, unit bisnis memerlukan modal, yaitu sumber keuangan yang diperlukan untuk melangsungkan kegiatan produksi. Suatu perekonomian yang bergairah sangat ditentukan oleh faktor uang dan pasar modal yang kuat. Pasar modal adalah pasar untuk jual beli asset keuangan.

5 Pasar Asset Keuangan Asset Keuangan adalah tagihan terhadap penghasilan yang didapatkan dari asset nyata yang digunakan oleh perusahaan atau pemerintah (Bodie, Kane, Marcus, 2002, hal 3). Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang memerlukan modal, meminjam uang dari pihak terkait dengan memberikan promissory notes. Promissory notes tersebut merupakan asset keuangan bagi pihak terkait tersebut karena mewakili suatu tagihan atas sejumlah uang yang dipinjamkan ke perusahaan tadi. Pasar keuangan selalu dibagi menjadi dua, yaitu pasar uang dan pasar modal. Pasar uang adalah pasar yang memperjual belikan instrument kredit keuangan jangka pendek berkualitas tinggi yang berumur di bawah setahun. Karena pelaksanaan transaksi pasar uang tidak dilakukan di tempat tertentu, seperti di bursa efek pada pasar modal, maka pasar uang sering juga disebut pasar abstrak. Pasar modal adalah pasar untuk instrument keuangan jangka panjang yang berumur di atas setahun dengan tingkat risiko lebih tinggi. Pasar modal sering juga disebut sebagai pasar konkret. (Bodie, Kane, Marcus, 2002, hal 27) Option Ada dua macam tipe dasar dari kontrak option, yaitu call dan put option. Sebuah call option memberikan kepada pemegang kontrak suatu hak untuk membeli suatu asset pada tanggal tertentu dengan harga tertentu. Sebuah put option memberikan kepada pemegang kontrak suatu hak untuk menjual suatu asset pada tanggal tertentu dengan harga tertentu. Harga yang tertera dalam kontrak option

6 12 disebut dengan exercise price atau strike price. Tanggal yang tertera dalam kontrak option disebut dengan maturity atau expiration date atau exercise date. (Hull, John, 2002, hal 4). Pembeli option membayar sejumlah harga kepada penjual option, yang disebut dengan premi. Dapat ditekankan bahwa option memberikan hak kepada pembeli option untuk melakukan sesuatu, namun pembeli option tidak harus menggunakan hak tersebut. Sedangkan penjual option harus selalu siap untuk memenuhi kewajibannya apabila pembeli option menggunakan haknya atau sering disebut dengan istilah exercise. American option dapat di-exercise pada setiap saat sampai dengan maturity. Sedangkan European option hanya dapat di-exercise pada saat maturity. Option bisa digunakan pada berbagai macam jenis asset, seperti saham, indeks saham, kurs valas, komoditi, instrument hutang dan sebagainya. Namun dalam karya akhir ini, kita hanya akan berkonsentrasi pada opsi saham, yaitu kontrak opsi dengan saham sebagai asset yang mendasarinya. Ilustrasi : Call option pada saham (Hull, John, 2002, hal 161). Seorang investor membeli European call option dengan strike price $ 100 untuk membeli 100 lembar saham Microsoft. Misalkan saja harga saham Microsoft saat ini $ 98, jangka waktu tempo option adalah empat bulan, dan premi dari option tersebut $ 5. Karena ini adalah European call option, maka investor hanya dapat

7 13 melakukan hak membelinya pada saat jatuh tempo. Jika harga saham pada saat jatuh tempo kurang dari $ 100, maka investor tentu tidak akan menggunakan haknya karena akan lebih menguntungkan untuk membeli saham tersebut di pasar. Namun investor akan kehilangan sejumlah uang yaitu untuk membayar premi pembelian option sebesar $ 500 (= $ 5 / option x 100 option). Jika harga saham pada saat jatuh tempo lebih dari $ 100, maka investor akan menggunakan haknya. Misalkan saja harga saham Microsoft pada saat jatuh tempo $ 115. Dengan menggunakan haknya, investor dapat membeli 100 lembar saham Microsoft dengan harga $ 100 / saham. Sehingga jika saham Microsoft tersebut langsung dijual di pasar, maka investor akan langsung mendapat keuntungan sebesar $ 15 / saham diluar biaya transaksi. Dengan memasukkan biaya premi call option, maka keuntungan investor menjadi sebesar $ 1000 (= [$ $ $ 5] x 100 lembar saham). Dari ilustrasi di atas dapat terlihat bahwa investor pemegang call option tidak akan menggunakan haknya apabila harga saham pada saat jatuh tempo lebih rendah daripada harga exercise. Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa call option out of the money. Jika harga saham pada saat jatuh tempo lebih besar daripada harga exercise, maka investor akan menggunakan haknya. Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa call option in the money. Dan jika harga saham pada saat jatuh tempo sama dengan harga exercise, maka dikatakan bahwa call option at the money. Perlu juga dipertimbangkan dalam menggunakan hak suatu call option adalah premi dari option tersebut. Misalkan pada saat jatuh tempo harga saham Microsoft

8 14 sebesar $ 103. Apabila investor menggunakan haknya, maka secara keseluruhan ia akan kehilangan $ 200 (= [$ $ $ 5] x 100 saham). Hal ini akan lebih baik daripada jika investor tidak menggunakan haknya dimana ia akan kehilangan sebesar $ 500 (= $ 5 x 100 saham). Gambar 2.2 memperlihatkan potensi keuntungan ataupun kerugian yang akan dialami investor pada beberapa harga saham Microsoft saat call option jatuh tempo. Gambar 2.2 Profit dari pembelian sebuah European call option atas saham Microsoft. Strike price = $ 100, premi option = $ 5

9 15 Jadi pemegang call option cenderung mengharapkan harga saham untuk naik, sedangkan sebaliknya pemegang put option cenderung mengharapkan harga saham untuk turun. Ilustrasi : Put option pada saham (Hull, John, 2002, hal 162). Seorang investor membeli sebuah European put option untuk membeli 100 saham Oracle dengan exercise price $ 70 dan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan. Misalkan harga saham Oracle saat ini $ 65 dan premi put option $ 7. Karena ini adalah European put option, maka investor hanya dapat menggunakan hak menjualnya pada saat jatuh tempo. Jika pada saat jatuh tempo harga saham Oracle $ 55, maka investor akan menggunakan hak jualnya dan membeli saham Oracle di pasar. Sehingga investor akan mendapat keuntungan sebesar $ 20 / saham, diluar biaya transaksi. Dengan memasukkan biaya premi put option, maka investor akan mendapat keuntungan $ 800 (= [$ 70 - $ 55 - $ 7] x 100 saham) Jika pada saat jatuh tempo harga saham Oracle di atas $ 70, maka investor tidak akan menggunakan hak jualnya. Sehingga investor akan menanggung kerugian sebesar premi put option $ 700 (= $ 7 x 100 saham). Gambar 2.3 memperlihatkan potensi keuntungan atau kerugian investor dalam beberapa harga saham pada saat put option jatuh tempo.

10 16 Gambar 2.3 Profit dari pembelian sebuah European put option atas saham Oracle. Strike price = $ 70, premi option = $ Posisi Option Ada dua sisi untuk setiap kontrak opsi. Satu sisi adalah investor yang membeli option (memiliki posisi long ), sedangkan sisi lainnya adalah investor yang menjual option (memiliki posisi short ). Penjual (writer) dari sebuah option menerima uang tunai dimuka, tetapi memiliki potensi hutang untuk beberapa waktu mendatang. Keuntungan dan kerugian penjual (writer) option bersifat berbanding terbalik dengan pembeli (buyer) option. Gambar 2.4 dan 2.5 memperlihatkan variasi dari potensi keuntungan atau kerugian dengan harga saham saat option jatuh tempo untuk penjual (writer) option

11 17 dalam kasus yang sama dalam dua ilustrasi sebelumnya di atas (Hull, John, 2002, hal 165). Gambar 2.4 Profit dari penjualan sebuah European call option atas saham Microsoft. Strike price = $ 100, premi option = $ 5

12 18 Gambar 2.5 Profit dari menjual sebuah European put option atas saham Oracle. Strike price = $ 70, premi option = $ 7 Jadi ada empat jenis posisi option yang mungkin (Hull, John, 2002, hal 164) : 1. Posisi long pada call option 2. Posisi short pada call option 3. Posisi long pada put option 4. Posisi short pada put option Seringkali ada banyak manfaat dari mengkarakterisasi posisi European call option dalam kaitannya dengan potensi keuntungan dan kerugian (payoff) bagi investor pada saat option jatuh tempo. Biaya awal, dalam hal ini premi option, selanjutnya tidak termasuk dalam perhitungan.

13 19 Jika X adalah strike price dan S adalah harga saham pada saat jatuh tempo, maka payoff untuk European option adalah: 1. Max (S T - X, 0), berlaku untuk posisi long pada European call option dan ini mencerminkan bahwa call option akan diexercise jika S T > X dan tidak akan diexercise jika S T X. 2. Min (X - S T, 0), berlaku untuk posisi short pada European call option. 3. Max (X - S T, 0), berlaku untuk posisi long pada European put option. 4. Min (S T - X, 0), berlaku untuk posisi short pada European put option. 2.3 Karakteristik Dari Harga Stock Option Pada bagian ini kita akan membahas faktor faktor apa saja yang dapat mempengaruhi harga dari suatu stock option. Kita akan fokus pada European Call Stock Option. Karena sesuai dengan pembatasan masalah pada Bab 1, kita akan mengadakan penilaian terhadap call option atas saham saham yang ada di Bursa Efek Jakarta, dengan asumsi bahwa call option yang akan digunakan adalah European call option.

14 Faktor faktor Yang Mempengaruhi Harga Option Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga option (Hull, John, 2002, hal 182): 1 Harga saham (current price) 2 Harga patokan (strike price) 3 Periode jangka waktu jatuh tempo (expiration time) 4 Volatility harga saham 5 Tingkat bunga bebas risiko (risk free rate) Harga saham dan harga patokan Payoff dari sebuah call option adalah berapa besar jumlah harga saham melebihi harga patokan. Jadi call option menjadi lebih bernilai dengan naiknya harga saham dan akan kurang bernilai jika harga saham turun Periode jangka waktu jatuh tempo Call option tidak selalu menjadi lebih bernilai dengan bertambahnya periode waktu jatuh tempo. Karena pemegang call option yang memiliki jangka waktu jatuh tempo lebih panjang tidak mempunyai kesempatan yang lebih daripada pemegang call option dengan jangka waktu jatuh tempo lebih pendek. Karena European call option hanya dapat di exercise pada saat jatuh tempo.

15 Volatility Volatility dari harga saham adalah suatu ukuran bagaimana ketidakpastian mengenai pergerakan harga saham yang akan datang. Dengan naiknya volatility, kemungkinan bahwa harga saham akan naik atau turun akan semakin meningkat. Pemegang call option akan mendapat keuntungan seiring dengan naiknya harga saham, dan dilain pihak juga membatasi risiko yang harus ditanggung atas penurunan harga saham sebesar harga call option tersebut. Jadi nilai call option akan cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya volatility Tingkat bunga bebas risiko Tingkat bunga bebas risiko mempengaruhi harga saham pada suatu option. Dengan naiknya tingkat bunga pada perekonomian, tingkat pertumbuhan yang diharapkan dari harga saham akan meningkat. Sedangkan nilai tunai (present value) dari aliran arus kas di masa depan yang akan diterima pemegang option akan berkurang. Untuk pemegang call option, meningkatnya harga saham akan meningkatkan nilai call option, sedangkan menurunnya nilai present value atas arus kas mendatang akan menurunkan nilai call option. Tetapi pengaruh yang pertama mendominasi pengaruh yang kedua, sehingga meningkatnya tingkat suku bunga bebas risiko akan meningkatkan nilai call option.

16 22 Perlu ditekankan bahwa pernyataan di atas berdasarkan asumsi bahwa faktor faktor yang lain tidak berubah. Dalam prakteknya, ketika tingkat suku bunga bebas risiko meningkat, maka harga saham akan cenderung menurun. 2.4 Black Scholes Option Pricing Model Pada awal tahun 1970 an, Fisher Black, Myron Scholes dan Robert Merton membuat suatu terobosan besar dalam menghitung nilai opsi saham. Formula yang mereka perkenalkan menjadi popular dengan sebutan Black Scholes Option Pricing Model. Formula ini ditemukan melalui proses penurunan matematika yang sangat kompleks dengan asumsi asumsi yang mendasarinya sebagai berikut (Hull, John, 2002, hal 239) : 1. Tidak ada biaya pajak dan biaya transaksi 2. Selama umur opsi, saham tidak membagikan dividen 3. Tidak ada kesempatan untuk melakukan arbitrage bebas risiko 4. Kegiatan jual beli saham berlangsung terus menerus 5. Investor dapat meminjamkan atau meminjam uang pada tingkat suku bunga bebas risiko yang sama 6. Tingkat suku bunga bebas risiko, r, konstan Black dan Scholes menghasilkan formula untuk menilai sebuah call option seperti di bawah ini (Hull, John, 2002, hal 241):

17 23 C = S 0 N (d 1 ) X e rt N (d 2 ) d 1 = d 2 = ln ( ln ( So So /X) + (r + σ T /X) + (r σ T 2 σ 2 σ /2) Τ /2) Τ dimana : S o X T r σ c N = harga saham saat ini (current price) = harga patokan (strike price) = waktu sampai dengan jatuh tempo (maturity) = tingkat suku bunga bebas risiko (risk free rate) = volatility harga saham = nilai dari European call option = kumulatif probabilitas distribusi untuk sebuah variable yang terdistribusi normal dengan mean = 0 dan standar deviasi = 1 Harus dicatat bahwa r adalah tingkat suku bunga nominal dan r > 0 Mari kita menggunakan Black Scholes Option Pricing Model untuk menghitung nilai call option dari data berikut ini (Hull, John, 2002, hal 242): Harga saham (S 0 ) = $ 42, strike price (X) = $ 40, tingkat suku bunga bebas risiko (r) = 0,1, volatilitas harga saham (σ) = 0,2, jangka waktu jatuh tempo (T) = 0,5.

18 24 Perhitungan nilai call option dengan metode Black Scholes Option Pricing Model dapat dilakukan dengan lima langkah berikut ini: 1. Menghitung nilai d 1 = d = (42/40) + (0,1+ 1 0,2 0,5 ln 0,2 2 /2) 0,5 = 0, Menghitung nilai d 2 = d = (42/40) + (0,1 2 0,2 0,5 ln 0,2 2 /2) 0,5 = 0, Tentukan nilai N (d 1 ) = N (d ) = N (0,7693) = 0, Tentukan nilai N (d 2 ) = N ) = N (0,6278) = 0,7349 (d2 5. Menghitung nilai c = c (0,1)(0,5) = 42 (0,7791) 40 e (0,7349) = 4,76 adalah $ 4,76. Jadi nilai teoritis untuk European Call option atas saham dalam contoh di atas

19 25 Formula Black Scholes mempertimbangkan lima variabel yang dapat mempengaruhi nilai call option : 1. harga saham => perubahan harga saham berbanding lurus dengan nilai call option 2. harga patokan => perubahan harga patokan berbanding terbalik dengan nilai call option 3. tingkat suku bunga bebas risiko => tingkat suku bunga hamper mendekati linear dengan nilai call option, sehingga perubahan tingkat suku bunga bebas risiko tidak akan terlalu mempengaruhi nilai call option 4. jangka waktu jatuh tempo => perubahan jangka waktu jatuh tempo berbanding lurus dengan nilai call option 5. standar deviasi => perubahan standar deviasi berbanding lurus dengan nilai call option 2.5 Estimasi Volatilitas (Standar Deviasi) Untuk mendapatkan estimasi yang dapat diandalkan adalah sesuatu hal yang sulit dilakukan. Ada dua pendekatan untuk mengestimasi nilai volatility, yaitu historical volatility dan estimated volatility. Historical volatility diperoleh dari data historis murni. Sedangkan estimated volatility diperoleh dengan model regresi linear sederhana, sehingga akan diperoleh nilai volatility yang lebih akurat.

20 Historical volatility Estimasi dengan historical volatility berdasarkan pada asumsi bahwa volatility yang terjadi di masa lalu akan berlaku terus pada waktu yang akan datang. Pertama kali yang harus dilakukan adalah mengambil sampel pergerakan harga saham pada periode tertentu. Kedua, kita menghitung tingkat pengembalian (return) dari saham tersebut. Ketiga, kita konversikan tingkat pengembalian saham tersebut menjadi continuously compounded. Kemudian selanjutnya kita menghitung standar deviasi dari tingkat pengembalian saham yang sudah continuously compounded tersebut. Tingkat pengembalian bisa berupa data harian, mingguan, bulanan ataupun interval waktu tertentu yang diinginkan. Untuk tingkat pengembalian harian, maka yang akan diperoleh adalah standar deviasi harian. Untuk memperoleh standar deviasi tahunan yang dibutuhkan dalam Black Scholes model, maka kita perlu mengalikan varians saham dengan jumlah hari perdagangan dalam setahun, yaitu kira kira 250 hari. Atau kita juga bisa mengalikan standar deviasi saham dengan 252. Sedangkan untuk tingkat pengembalian bulanan, untuk memperoleh standar deviasi tahunan yang dibutuhkan dalam Black Scholes model, maka kita perlu mengalikan varians saham dengan jumlah bulan perdagangan dalam setahun, yaitu 12 bulan. Atau kita juga bisa mengalikan standar deviasi saham dengan 12. Jika kita definisikan (Hull, John, 2002, hal ) : n +1 = jumlah pengamatan

21 27 S i τ = harga saham pada akhir interval ke i (i = 0, 1,..., n) = lamanya waktu interval dalam 1 tahun S ui = ln ( S i i 1 ), untuk I = 1, 2,, n s, standar deviasi dari ui, adalah : s = 1 n 1 n u i 1 2 i 1 n( n 1) n u i 1 i Standar deviasi per tahun adalah : S = s τ Standar error dari estimasi volatility adalah : e = S / 2 n Data harga saham yang dipergunakan adalah harga penutupan pada interval waktu yang digunakan, dan dalam hal ini menggunakan data hari perdagangan saham. Dengan kata lain, data untuk hari ketika bursa tutup harus diabaikan dalam perhitungan historical volatility Estimated volatility Estimated volatility dapat diketahui dengan membuat suatu model regresi linear sederhana dengan menggunakan data volatilitas histories yang ada. Estimasi

22 28 volatilitas (= nilai y) ditentukan dari persamaan regresi linear yang diperoleh berdasarkan data volatilitas histories hari sebelumnya (= nilai x). Rumus persamaan regresi linear adalah sebagai berikut (Aczel, Amir D, 2002, hal ) : n y i i= 1 = nb 0 + n b1 xi i= 1 n i= 1 xi y i b n = + 0 xi 1 i= 1 b n xi i= 1 2 dimana : b1 = SS SS xy x b0 = y -b1 x dan : SS x = SS y = 2 ( x x) = 2 ( y y) = x y 2 ( x) n ( n y ) SS xy = ( x x)( y y) = ( x)( xy n y)

23 Dasar Perancangan Perangkat Lunak (Software) Menurut Pressman (2002, p10), perangkat lunak (software) adalah: (1) perintah (program komputer) yang bila dieksekusi akan memberikan fungsi dan performa seperti yang diinginkan, (2) struktur data yang memungkinkan manipulasi informasi secara proporsional oleh program, dan (3) dukumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program (dokumentasi program). Salah satu cara perancangan perangkat lunak adalah dengan menggunakan model air terjun (waterfall model). Tahap-tahap utama dalam model air terjun ini dapat digambarkan dalam aktivitas dasar pengembangan, adalah sebagai berikut : (Sommerville, 1995) Analisis dan penentuan kebutuhan Tugas, kendala dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan client calon pengguna sistem. Kemudian ditentukan rincian kebutuhan-kebutuhan sistem yang dapat dipahami baik oleh calon pengguna maupun oleh staf developer sistem. Desain sistem dan perangkat lunak Proses desain sistem terbagi dalam desain perangkat keras dan perangkat lunak, di mana dalam hal ini desain perangkat keras juga menentukan arsitektur perangkat lunak secara keseluruhan. Desain perangkat lunak mewakili fungsi sistem perangkat lunak dalam suatu bentuk (diagram/pseudocode) yang dapat ditransformasikan ke dalam satu/lebih program yang dapat dieksekusi.

24 30 Implementasi dan pengujian unit Dalam tahap ini, desain perangkat lunak direalisasikan dalam suatu himpunan/unit-unit program. Pengujian unit mencakup kegiatan verifikasi pada setiap unit, agar unit-unit tersebut memenuhi syarat spesifikasinya. Integrasi dan pengujian sistem Unit-unit individual pada program diintegrasikan dan diuji sebagai satu sistem yang lengkap untuk memastikan bahwa kebutuhan perangkat lunak telah terpenuhi. Setelah pengujian, sistem perangkat lunak disampaikan kepada pengguna. Pengoperasian dan pemeliharaan Secara normal, walaupun tidak selalu diperlukan, tahap ini merupakan fase siklus hidup yang terpanjang. Dalam tahap ini, sistem telah terpasang dan sedang digunakan. Pemeliharaan yang dilakukan pada tahap ini meliputi antara lain perbaikan kesalahan (bug) yang tidak ditemukan dalam tahap-tahap sebelumnya, peningkatan implementasi unit-unit sistem dan pelayanan sistem untuk memenuhi kebutuhan baru yang diperlukan.

25 Alat Bantu Perancangan State Transition Diagram (STD) State transition diagram (STD) menggambarkan jalannya suatu program dalam kondisi tertentu dengan menggunakan diagram. Notasi-notasi yang digunakan antara lain sebagai berikut: Tabel 2.1 Notasi-notasi yang digunakan pada Data Flow Diagram (DFD) Notasi Nama Keterangan State Menunjukkan satu atau lebih kegiatan/keadaan/atribut yang menjelaskan bagian tertentu dari program. Kondisi Aksi Anak panah berarah Menunjukkan perubahan state yang disebabkan oleh aksi (action) terhadap kondisi (condition) tertentu. Dalam STD ini kondisi merupakan suatu event pada lingkungan eksternal yang dapat dideteksi oleh sistem, misalnya sinyal, interupsi, atau data. Hal ini akan menyebabkan perubahan dari satu state/aktivitas ke state/aktivitas lainnya. Sedangkan aksi merupakan hal yang dilakukan oleh sistem jika terjadi perubahan state/aktivitas (reaksi terhadap kondisi). Aksi dapat menghasilkan output (misal tampilan pesan pada layar), atau melakukan proses (misal kalkulasi).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Apa Itu Derivatif? Sekuritas derivatif adalah suatu instrumen keuangan yang nilainya tergantung kepada nilai suatu aset yang mendasarinya (Hull, 2002, hal 460). Derivatif sendiri

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika - Matematika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI NILAI CALL OPTION DARI 3 (TIGA)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sudah mulai mengenal praktek investasi di sektor keuangan, di samping di sektor riil

BAB 1 PENDAHULUAN. sudah mulai mengenal praktek investasi di sektor keuangan, di samping di sektor riil BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan dari investasi adalah menghasilkan uang. Masyarakat dewasa ini sudah mulai mengenal praktek investasi di sektor keuangan, di samping di sektor riil yang

Lebih terperinci

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA Pada bab ini akan disajikan rumusan mengenai penilaian opsi put Amerika. Pada bagian pertama diberikan beberapa asumsi untuk penilaian opsi Amerika. Bentuk nilai intrinsik

Lebih terperinci

OVERVIEW PENGERTIAN OPSI PENGERTIAN OPSI TERMINOLOGI OPSI TERMINOLOGI OPSI 10/16/2015

OVERVIEW PENGERTIAN OPSI PENGERTIAN OPSI TERMINOLOGI OPSI TERMINOLOGI OPSI 10/16/2015 1/16/215 OVERVIEW 1/65 Pengertian opsi Mekanisme perdagangan opsi. Karakteristik keuntungan dan kerugian opsi. Strategi perdagangan opsi. Penilaian opsi. PENGERTIAN OPSI 2/65 Opsi adalah suatu perjanjian/kontrak

Lebih terperinci

Praktikum Manajemen Investasi Menghitung keuntungan memegang opsi jual atau beli Penilaian opsi dengan pendekatan blackscholes

Praktikum Manajemen Investasi Menghitung keuntungan memegang opsi jual atau beli Penilaian opsi dengan pendekatan blackscholes Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Praktikum Manajemen Investasi Menghitung keuntungan memegang opsi jual atau beli Penilaian opsi dengan pendekatan blackscholes Agus Herta Sumarto, S.P., M.Si. Program

Lebih terperinci

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/65 Pengertian opsi Mekanisme perdagangan opsi. Karakteristik keuntungan dan kerugian opsi. Strategi perdagangan opsi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah modal yang diinvestasikan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah modal yang diinvestasikan ataupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia investasi tampaknya tengah mengalami perkembangan, hal ini tidak hanya ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah modal yang diinvestasikan ataupun semakin bertambahnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Salah satu instrumen derivatif yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah opsi. Opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak, salah satu pihak (sebagai pembeli) mempunyai hak

Lebih terperinci

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/65 Pengertian opsi Mekanisme perdagangan opsi. Karakteristik keuntungan dan kerugian opsi. Strategi perdagangan opsi.

Lebih terperinci

ANALISIS RETURN OPTION DENGAN MENGGUNAKAN BULL CALL SPREAD STRATEGY (STUDI PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK PERIODE )

ANALISIS RETURN OPTION DENGAN MENGGUNAKAN BULL CALL SPREAD STRATEGY (STUDI PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK PERIODE ) ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 1213 ANALISIS RETURN OPTION DENGAN MENGGUNAKAN BULL CALL SPREAD STRATEGY (STUDI PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK PERIODE 2009-2013)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Secara garis besar,

Lebih terperinci

1. Pengertian Option

1. Pengertian Option Opsi 1 OPTION 1. Pengertian Option O p t i o n a d a l a h k o n t r a k y a n g memberikan hak kepada pemegangnya utk membeli atau menjual sejumlah saham suatu perusahaan tertentu dengan harga tertentu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Opsi Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli atau menjual aset kepada penjual opsi pada harga tertentu dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan

Lebih terperinci

M.Andryzal fajar OPSI

M.Andryzal fajar OPSI M.Andryzal fajar Andryzal_fajar@uny.ac.id OPSI OPSI Adalah suatu tipe kontrak antara dua pihak yang satu memberikan hak kepada yang lain untuk membeli atau menjual suatu aktiva pada harga yang tertentu

Lebih terperinci

III. PEMBAHASAN. Payoff Opsi Put ( p) Payoff Opsi Call ( c)

III. PEMBAHASAN. Payoff Opsi Put ( p) Payoff Opsi Call ( c) 5 K S. Untuk kondisi ini opsi tidak mempunyai nilai pada saat jatuh tempo. Jadi nilai opsi call pada saat jatuh tempo dapat dituliskan sebagai suatu payoff atau penerimaan bagi pemegang kontrak sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pikir. Secara skematis, berikut ini adalah kerangka pikir dari penelitian ini :

BAB III METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pikir. Secara skematis, berikut ini adalah kerangka pikir dari penelitian ini : BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Secara skematis, berikut ini adalah kerangka pikir dari penelitian ini : Gambar 3.1 Diagram Kerangka Pikir Berikut ini adalah deskripsi dari skema diatas : a. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan infrastruktur pasar. Secara tradisional, dikenal adanya dua

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan infrastruktur pasar. Secara tradisional, dikenal adanya dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk pasar modal selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan infrastruktur pasar. Secara tradisional, dikenal adanya dua instrumen investasi utama pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia pertama kali didirikan di Batavia, pasar pemerintahan kolonial Belanda

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia pertama kali didirikan di Batavia, pasar pemerintahan kolonial Belanda 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum PT. Bursa Efek Jakarta Sejarah Bursa Efek Jakarta berawal dari Bursa Efek di Indonesia pada abad 19. Pada tahun 1912, dengan bantuan pemerintah kolonial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini sudah tidak asing lagi didengar kata investasi, investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan meliputi data kontrak Option PT XYZ, data pembayaran premi atas kontrak Option tersebut, tingkat suku bunga Dolar

Lebih terperinci

MATERI 9 OPSI OPSI. - Mekanisme perdagangan Opsi KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

MATERI 9 OPSI OPSI. - Mekanisme perdagangan Opsi KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGERTIAN OPSI - Terminologi Opsi MATERI 9 OPSI - Mekanisme perdagangan Opsi KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI STRATEGI PERDAGANGAN OPSI PENILAIAN OPSI CONTOH DAN PENJELASAN QUOTATIONS OPSI 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi dinilai baik apabila memiliki tingkat pengembalian yang baik pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. investasi dinilai baik apabila memiliki tingkat pengembalian yang baik pada tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Risiko dan Pengembalian (Return) dari sebuah investasi adalah 2 indikator yang paling umum digunakan dalam mengukur kinerja dari sebuah investasi. Sebuah investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi tanah, investasi emas, dan investasi saham merupakan investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi tanah, investasi emas, dan investasi saham merupakan investasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan investasi dalam perekonomian saat ini berkembang sangat pesat. Investasi tanah, investasi emas, dan investasi saham merupakan investasi yang popular saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara, karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Opsi Walaupun tidak dapat diketahui secara pasti sejak kapan pertama kalinya kontrak opsi diperdagangkan namun diperkirakan para ahli matematika dan ahli filsuf sejak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kontrak Opsi Kontrak opsi merupakan suatu perjanjian atau kontrak antara penjual opsi dengan pembeli opsi, penjual opsi memberikan hak dan bukan kewajiban kepada pembeli opsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia keuangan, investasi bukanlah hal yang baru. Investasi merupakan suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi Dalam hidup, hampir selalu ada penghasilan dan pengeluaran. Terkadang pengeluaran kita tidak seimbang dengan penghasilan kita. Ketidakseimbangan tersebut

Lebih terperinci

Matakuliah : F 0344 / PASAR UANG DAN PASAR MODAL Tahun : Semester Genap 2004 / 2005 Versi : 0 / 0. Pertemuan 15 CORPORATE ACTION

Matakuliah : F 0344 / PASAR UANG DAN PASAR MODAL Tahun : Semester Genap 2004 / 2005 Versi : 0 / 0. Pertemuan 15 CORPORATE ACTION Matakuliah : F 0344 / PASAR UANG DAN PASAR MODAL Tahun : Semester Genap 2004 / 2005 Versi : 0 / 0 Pertemuan 15 CORPORATE ACTION 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu

Lebih terperinci

2.5.1 Penentuan Nilai Return Saham Penentuan Volatilitas Saham Dasar- dasar Simulasi Monte Carlo Bilangan Acak...

2.5.1 Penentuan Nilai Return Saham Penentuan Volatilitas Saham Dasar- dasar Simulasi Monte Carlo Bilangan Acak... Judul Nama Pembimbing : Penentuan Harga Opsi Beli Tipe Asia dengan Metode Monte Carlo-Control Variate : Ni Nyoman Ayu Artanadi : 1. Ir. Komang Dharmawan, M.Math, Ph.D. 2. Drs. Ketut Jayanegara, M.Si. ABSTRAK

Lebih terperinci

2016 PENGUKURAN RISIKO KREDIT OBLIGASI PENDEKATAN FIRST PASSAGE TIME DAN OPTIMISASI PORTOFOLIO DENGAN MEAN VARIANCE EFFICIENT PORTFOLIO

2016 PENGUKURAN RISIKO KREDIT OBLIGASI PENDEKATAN FIRST PASSAGE TIME DAN OPTIMISASI PORTOFOLIO DENGAN MEAN VARIANCE EFFICIENT PORTFOLIO 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara karena memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam menjalankan fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wulansari Mudayanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wulansari Mudayanti, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pasar modal terdapat berbagai macam aset yang diperjualbelikan seperti saham, mata uang, komoditas dan lain-lain. Seiring perkembangan waktu, pemilik

Lebih terperinci

Materi 13 FINANCIAL DERIVATIVE OPTION

Materi 13 FINANCIAL DERIVATIVE OPTION Materi 13 FINANCIAL DERIVATIVE OPTION Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OPSI PENGERTIAN OPSI - Terminologi Opsi - Mekanisme perdagangan Opsi KARAKTERISTIK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OPSI STRATEGI PERDAGANGAN

Lebih terperinci

Tieka Trikartika Gustyana & Andrieta Shintia Dewi ABSTRAK

Tieka Trikartika Gustyana & Andrieta Shintia Dewi ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN HARGA CALL OP- TION DENGAN MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO SIM- ULATION DAN METODE BLACK SCHOLES PADA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) Tieka Trikartika Gustyana & Andrieta

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK HEDGING KONTRAK OPSI SAHAM UNTUK MEMINIMALKAN RISIKO KERUGIAN AKIBAT FLUKTUASI

PENGGUNAAN TEKNIK HEDGING KONTRAK OPSI SAHAM UNTUK MEMINIMALKAN RISIKO KERUGIAN AKIBAT FLUKTUASI PENGGUNAAN TEKNIK HEDGING KONTRAK OPSI SAHAM UNTUK MEMINIMALKAN RISIKO KERUGIAN AKIBAT FLUKTUASI HARGA SAHAM (Studi Pada Saham PT. Astra Internasional,Tbk.) Rizka Devi Agustin Siti Ragil Handayani Raden

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA

PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA Buletin Ilmiah Math. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 02 no. 1 (2013), hal 13 20 PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA Widyawati, Neva Satyahadewi, Evy Sulistianingsih

Lebih terperinci

Bab 3 Pertemuaan Minggu 4 Sifat-sifat Harga Opsi

Bab 3 Pertemuaan Minggu 4 Sifat-sifat Harga Opsi Bab 3 Pertemuaan Minggu 4 Sifat-sifat Harga Opsi 1 Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan minggu ini, mahasiswa bisa : Menjelaskan tentang Batas atas dan bawah harga Opsi Call (Beli) Batas

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI. Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI. Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO 24010210110009 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 VALUASI COMPOUND

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dengan berkembangnya industri keuangan dunia berbagai instrumen keuangan pun dikembangkan oleh banyak orang guna menunjang perkembangan pasar modal. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, pasar saham menawarkan berbagai macam bentuk perdagangan, misalnya kontrak keuangan yang menyatakan pemegangnya adalah pemilik dari suatu aset.

Lebih terperinci

FIKA DARA NURINA FIRDAUS,

FIKA DARA NURINA FIRDAUS, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal, terdapat berbagai aset pokok yang dapat diperjualbelikan, diantaranya adalah mata uang, sepaket saham, dan komoditas. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. II. LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Istilah Ekonomi dan Keuangan Definisi 1 (Investasi) Dalam keuangan,

Lebih terperinci

: Mengestimasi Value at Risk (VaR) pada Opsi Beli Tipe Asia yang Dihitung Menggunakan Metode Importance Sampling

: Mengestimasi Value at Risk (VaR) pada Opsi Beli Tipe Asia yang Dihitung Menggunakan Metode Importance Sampling v Judul : Mengestimasi Value at Risk (VaR) pada Opsi Beli Tipe Asia yang Dihitung Menggunakan Metode Importance Sampling Nama : Ni Komang Ayu Artini (NIM : 1208405036) Pembimbing : 1. Ir. Komang Dharmawan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. uang di pasar finansial. Cerita sukses meraup uang di pasar finansial dan

BAB I PENDAHULUAN. uang di pasar finansial. Cerita sukses meraup uang di pasar finansial dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini, dunia investasi kian berkembang dan menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menambah penghasilan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya orang, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang

BAB I PENDAHULUAN. Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang memberikan hak, bukan kewajiban, kepada holder untuk membeli atau menjual suatu aset

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL E-Jurnal Matematika Vol 6 (2), Mei 2017, pp 99-105 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL I Gede Rendiawan Adi Bratha 1, Komang Dharmawan 2, Ni Luh

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 355-364 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE

PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE E-Jurnal Matematika Vol. 6 (1), Januari 2017, pp. 29-36 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE Ni Nyoman Ayu Artanadi 1, Komang Dharmawan 2, Ketut

Lebih terperinci

ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL

ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL Djaffar Lessy, Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon 081343357498, E-mail: Djefles79@yahoo.om Banyak model telah

Lebih terperinci

METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. Lidya Krisna Andani ABSTRACT

METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. Lidya Krisna Andani ABSTRACT METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN Lidya Krisna Andani Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 07, No. 2 (2018), hal 127 134. PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Syarifah Nadia, Evy Sulistianingsih, Nurfitri Imro ah INTISARI

Lebih terperinci

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI TIPE EROPA MENGGUNAKAN METODE QUASI MONTE CARLO DENGAN BARISAN KUASI-ACAK HALTON

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI TIPE EROPA MENGGUNAKAN METODE QUASI MONTE CARLO DENGAN BARISAN KUASI-ACAK HALTON E-Jurnal Matematika Vol. 3 (4), November 2014, pp. 154-159 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI TIPE EROPA MENGGUNAKAN METODE QUASI MONTE CARLO DENGAN BARISAN KUASI-ACAK HALTON I Gusti Putu Ngurah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. upaya mengembangkan pemodalan yang besar dan solit untuk menciptakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. upaya mengembangkan pemodalan yang besar dan solit untuk menciptakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sejarah dan perkembangan Bursa Efek Jakarta Bursa Efek Jakarta (BEJ) adalah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi di sumber pembiayaan dalam upaya mendukung

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Nilai tukar tetap, antara 1970 sampai dengan Nilai tukar mata uang mengambang, antara 1978 sampai dengan 1997.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Nilai tukar tetap, antara 1970 sampai dengan Nilai tukar mata uang mengambang, antara 1978 sampai dengan 1997. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Indonesia adalah satu-satunya penerbit mata uang Rupiah dan bertanggung jawab dalam mempertahankan stabilitas Rupiah. Sejak tahun 1970, Indonesia telah

Lebih terperinci

APLIKASI PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL BLACK SCHOLES. Anisa Rusdianingrum

APLIKASI PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL BLACK SCHOLES. Anisa Rusdianingrum APLIKASI PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL BLACK SCHOLES Anisa Rusdianingrum anisa.rusdianingrum@gmail.com Budiyanto Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia ( STIESIA ) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti; saham, obligasi, mata uang dan lain-lain. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. seperti; saham, obligasi, mata uang dan lain-lain. Seiring dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pasar modal, terdapat berbagai macam aset yang diperjualbelikan seperti; saham, obligasi, mata uang dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN

MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN oleh RETNO TRI VULANDARI M0106062 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-310/BEJ/ TENTANG PERATURAN NOMOR II-D TENTANG PERDAGANGAN OPSI SAHAM

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-310/BEJ/ TENTANG PERATURAN NOMOR II-D TENTANG PERDAGANGAN OPSI SAHAM KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-310/BEJ/09-2004 TENTANG PERATURAN NOMOR II-D TENTANG PERDAGANGAN OPSI SAHAM Menimbang : a. bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan atas tersedianya instrumen

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Oleh: Gugyh Susandy*) *) Dosen Tetap Prodi Manajemen STIESA. 1. Latar Belakang Masalah. Dalam perekonomian suatu negara, pasar keuangan

Oleh: Gugyh Susandy*) *) Dosen Tetap Prodi Manajemen STIESA. 1. Latar Belakang Masalah. Dalam perekonomian suatu negara, pasar keuangan ANALISIS PERBANDINGAN NILAI OPSI SAHAM DAN OPSI VALAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL BLACK-SCHOLES (STUDI SIMULASI 6 SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA DAN 6 VALAS DI BANK INDONESIA) Oleh: Gugyh Susandy*) nilai call

Lebih terperinci

Opsi (Option) Arum Handini Primandari

Opsi (Option) Arum Handini Primandari Opsi (Option) Arum Handini Primandari Definisi Opsi adalah sebuah kontrak (sekuritas) yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual suatu aset (contohnya: saham) tertentu saat jatuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dianggap dapat membantu pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. dianggap dapat membantu pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya pasar modal yang semakin pesat belakangan ini dianggap dapat membantu pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan jasa dalam masyarakat, seperti pertambahan mesin-mesin baru, pembuatan jalan baru,pembukaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Konsepsi Finansial atas Opsi Saham A.1. Definisi Opsi Saham Kontrak opsi adalah suatu perjanjian yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli atau menjual suatu aktiva (underlying

Lebih terperinci

MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI

MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI 1. BEBERAPA ISTILAH PENTING DALAM VALUASI OBLIGASI Pengetahuan mengenai efek bersifat hutang seperti obligasi beserta metode valuasinya tidak dapat dipisahkan dari beberapa

Lebih terperinci

{ B t t 0, yang II LANDASAN TEORI = tn

{ B t t 0, yang II LANDASAN TEORI = tn II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan definisi-definisi yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Ruang Contoh, Peubah Acak, dan Proses Stokastik Definisi 2.1 (Ruang Contoh) Ruang contoh adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE MONTE CARLO

BAB III METODE MONTE CARLO BAB III ETODE ONTE CARLO 3.1 etode onte Carlo etode onte Carlo pertama kali ditemukan oleh Enrico Fermi pada tahun 1930-an. etode ini diawali dengan adanya penelitian mengenai pemeriksaan radiasi dan jarak

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SIMULASI MONTE CARLO PADA OPSI KEUANGAN

PEMANFAATAN SIMULASI MONTE CARLO PADA OPSI KEUANGAN BAB IV PEMANFAATAN SIMULASI MONTE CARLO PADA OPSI KEUANGAN. Program GUI Simulasi Monte Carlo untuk Menilai Opsi Keuangan. Berikut adalah tampilan dari program GUI Simulasi Monte Carlo untuk Menilai Opsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Salah satu kekuatan perekonomian dalam membangun Indonesia untuk berkembang menjadi lebih baik adalah dengan adanya perusahaan. Dengan semakin banyaknya perusahaan

Lebih terperinci

VALUASI KUPON OBLIGASI PT. BPD LAMPUNG TBK. MENGGUNAKAN OPSI MAJEMUK CALL ON CALL TIPE EROPA

VALUASI KUPON OBLIGASI PT. BPD LAMPUNG TBK. MENGGUNAKAN OPSI MAJEMUK CALL ON CALL TIPE EROPA VALUASI KUPON OBLIGASI PT. BPD LAMPUNG TBK. MENGGUNAKAN OPSI MAJEMUK CALL ON CALL TIPE EROPA SKRIPSI Oleh : REVALDO MARIO NIM. 24010210141001 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Noviandhini Puji Gumati, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Noviandhini Puji Gumati, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa saham merupakan suatu hal yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Perdagangan yang mulai merambah pada segala bidang memicu banyak pihak untuk menginvestasikan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 329 PENENTUAN HARGA OPSI PADA MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA DUFORT-FRANKEL (Determining Option Value of

Lebih terperinci

OPTIMALISASI WAKTU INVESTASI DENGAN REAL OPTION MENGGUNAKAN MATLAB

OPTIMALISASI WAKTU INVESTASI DENGAN REAL OPTION MENGGUNAKAN MATLAB Jurnal Matematika Vol.9 No.1 November 9 [ 7:1 ] OPTIMALISASI WAKTU INVESTASI DENGAN REAL OPTION MENGGUNAKAN MATLAB Sudradjat 1,, Elis Hertini, Siska D. Angraeni 3 1,,3 Jurusan Matematika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan

Lebih terperinci

ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER

ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER Djaffar Lessy, Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon 081343357498, E-mail: Djefles79@yahoo.com Opsi yang

Lebih terperinci

MOJAKOE MANAJEMEN INVESTASI

MOJAKOE MANAJEMEN INVESTASI Presented by : Accounting Study Division MoJaKoe Manajemen Investasi MOJAKOE MANAJEMEN INVESTASI UAS MI 2012/2013 ACCOUNTING STUDY DIVISION DILARANG memperbanyak MOJAKOE ini tanpa seijin SPA FEUI. Download

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA CALL OPTION DENGAN MENGGUNAKAN METODE BLACK-SCHOLES DAN METODE SIMULASI MONTE CARLO

ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA CALL OPTION DENGAN MENGGUNAKAN METODE BLACK-SCHOLES DAN METODE SIMULASI MONTE CARLO ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA CALL OPTION DENGAN MENGGUNAKAN METODE BLACK-SCHOLES DAN METODE SIMULASI MONTE CARLO Krishna Kusumahadi, Widya Sastika Universitas Telkom, Bandung Jalan Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini dikaji mengenai nilai ekspektasi saham pada jatuh tempo, persamaan nilai portofolio, penentuan model Black-Scholes harga opsi beli tipe Eropa,

Lebih terperinci

BAB 8 PASAR MODAL A. Pengertian Pasar Modal B. Instrumen Pasar Modal

BAB 8 PASAR MODAL A. Pengertian Pasar Modal B. Instrumen Pasar Modal BAB 8 PASAR MODAL A. Pengertian Pasar Modal Dalam arti umum pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dilokasi tertentu, begitu pula yang terjadi di pasar modal dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi pada bidang keuangan, khususnya saham saat ini tidak hanya diminati oleh masyarakat kalangan atas saja tetapi sudah merambah ke masyarakat kalangan menegah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Profil Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Profil Perusahaan Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Salah satu instrumen derivatif yang telah banyak dikenal dan diperdagangkan oleh masyarakat adalah opsi (option). Opsi merupakan suatu jenis kontrak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP ( ( ) )

BAB V PENUTUP ( ( ) ) BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penentuan harga opsi Asia menggunakan rata-rata Aritmatik melalui Simulasi Monte Carlo dapat dinyatakan sebagai berikut. ( ( ) ) ( ( ) ) dimana merupakan harga opsi Call Asia

Lebih terperinci

PENERAPAN KALKULUS STOKASTIK PADA MODEL OPSI

PENERAPAN KALKULUS STOKASTIK PADA MODEL OPSI PENERAPAN KALKULUS STOKASTIK PADA MODEL OPSI Nizaruddin Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Semarang Jl. Sidodadi Timur 24 Semarang Abstrak Opsi merupakan salah satu pilihan investasi

Lebih terperinci

BAB IV. Pada bab IV ini, akan dibahas implementasi metode Least-Square. Monte Carlo (LSM) untuk menentukan nilai opsi put Amerika dengan

BAB IV. Pada bab IV ini, akan dibahas implementasi metode Least-Square. Monte Carlo (LSM) untuk menentukan nilai opsi put Amerika dengan BAB IV IMPLEMENTASI METODE LEAST-SQUARE MONTE CARLO 4.1 Implementasi Pada bab IV ini, akan dibahas implementasi metode Least-Square Monte Carlo (LSM) untuk menentukan nilai opsi put Amerika dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL SIMULASI

BAB V HASIL SIMULASI 46 BAB V HASIL SIMULASI Pada bab ini akan disajikan beberapa hasil pendekatan numerik harga opsi put Amerika menggunakan metode beda hingga. Algoritma yang disusun di bawah ini untuk menentukan harga opsi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah opsi Diperkirakan cikal bakal dari kontrak opsi telah dimulai oleh para ahli matematika dan filsuf sejak zaman Romawi dan

Lebih terperinci

Perhitungan Harga Opsi Eropa Menggunakan Metode Gerak Brown Geometri

Perhitungan Harga Opsi Eropa Menggunakan Metode Gerak Brown Geometri Perhitungan Harga Opsi Eropa Menggunakan Metode Gerak Brown Geometri Kristoforus Ardha Sandhy Pradhitya 1), Bambang Susanto 2), dan Hanna Arini Parhusip 3) 1) Mahasiswa Program Studi Matematika email:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka panjang baik hutang maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana jangka

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI DENGAN MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CENTER TIME CENTER SPACE (CTCS)

PENENTUAN HARGA OPSI DENGAN MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CENTER TIME CENTER SPACE (CTCS) Eksakta Vol. 18 No. 2, Oktober 2017 http://eksakta.ppj.unp.ac.id E-ISSN : 2549-7464 P-ISSN : 1411-3724 PENENTUAN HARGA OPSI DENGAN MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CENTER TIME CENTER

Lebih terperinci

BAB III METODE UNTUK MENAKSIR VOLATILITAS. harga saham, waktu jatuh tempo, waktu sekarang, suku bunga,

BAB III METODE UNTUK MENAKSIR VOLATILITAS. harga saham, waktu jatuh tempo, waktu sekarang, suku bunga, BAB III METODE UNTUK MENAKSIR VOLATILITAS 3.1. Pendahuluan Dalam menentukan harga opsi call dan opsi put dibutuhkan parameter harga saham, waktu jatuh tempo, waktu sekarang, suku bunga, strike price, dan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK

PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK Muhammad Faizal 1, Irma Palupi 2, Rian Febrian Umbara 3 1,2,3 Fakultas Informatika Prodi Ilmu Komputasi Telkom University, Bandung

Lebih terperinci

PERTEMUAN 14 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

PERTEMUAN 14 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING PERTEMUAN 14 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat menjelaskan masalah-masalah yang timbul akibat nilai kurs mata uang yang menyatakan hubungan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Ada bermacam-macam pengertian pasar modal, namun pada dasarnya pengertian pasar modal adalah sama. Dibawah ini ada

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK

PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6751 PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK Muhammad Faizal1, Irma Palupi2, Rian Febrian Umbara3 1,2,3 Fakultas

Lebih terperinci