Gambar 8.1. Halaman kerja program SWMM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gambar 8.1. Halaman kerja program SWMM"

Transkripsi

1 BAB VIII MODEL KOMPUTER / SWMM 8.1. Apa itu SWMM? Storm Water Management Model (SWMM) merupakan model simulasi hujanaliran (rainfall-runoff) yang digunakan untuk simulasi kuantitas maupun kualitas limpasan permukaan dari daerah perkotaan. Limpasan permukaan dihasilkan dari daerah tangkapan hujan yang menerima hujan. Beban limpasan permukaan tersebut kemudian dialirkan melalui sistem saluran pipa, saluran terbuka, tampungan, pompa, dan sebagainya. SWMM menghitung kuantitas dan kualitas limpasan permukaan dari setiap daerah tangkapan hujan, dan debit aliran, kedalaman aliran, dan kualitas air di setiap pipa dan saluran selama periode simulasi. Program SWMM bersifat gratis (public domain) dan versi terakhir yaitu versi 5.0 yang telah beredar sejak Juli Program SWMM tersedia di website resmi United States Environmental Protection Agency (US EPA) dan dapat didownload di Gambar 8.1. Halaman kerja program SWMM Halaman kerja dari program SWMM seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 8.1 di atas. Halaman kerja tersebut terdiri dari beberapa elemen sebagai berikut: VIII - 1

2 Main Menu, Toolbars, Status Bar, jendela Study Area Map, panel Browser, dan jendela Property Editor. Penjelasan lebih detail mengenai setiap elemen dapat dibaca pada buku manual penggunaan program SWMM atau pada menu bantuan (help) dari program apabila telah terpasang pada komputer. Buku manual penggunaan program SWMM dapat didownload pada halaman berikut Simulasi Sistem Drainase Sederhana Pada simulasi ini, akan dilakukan analisis terhadap 93 ha luasan wilayah drainase seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.2. Sistem drainase tersebut terdiri dari beberapa subcatchment yaitu, S1 sampai dengan S8, saluran drainase eksisting C1 sampai dengan C11, dan junction J1 sampai dengan J11. Pertama kali dilakukan penggambaran setiap objek dalam sistem dan dilanjutkan dengan pengaturan parameter untuk setiap objek tersebut. Kemudian simulasi aliran dilakukan sebagai respon terhadap hujan dengan curah hujan dan durasi seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 8.3. Gambar 8.2. Sistem drainase sederhana VIII - 2

3 Gambar 8.3. Curah hujan (mm) dan durasi (jam) hujan Saluran drainase eksisting yang C1 sampai dengan C11 merupakan saluran terbuka berbentuk persegi dengan lebar dasar saluran B = 1,5 m dan kedalaman H = 2 m seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 8.4. Gambar 8.4. Dimensi saluran drainase eksisting Pengaturan Proyek (Project Setup) Langkah pertama adalah membuat sebuah proyek SWMM baru dan mengatur beberapa parameter standar (default) sehingga memudahkan dalam pemasukan data untuk setiap objek dalam sistem. 1. Jalankan program SWMM jika belum dijalankan sebelumnya dan pilih File >> New dari papan menu utama untuk membuat sebuah proyek baru. 2. Pilih Select >> Defaults untuk membuka jendela Project Defaults. 3. Pada halaman ID Labels, atur ID Prefixes dari objek seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 8.5. Hal ini akan membuat SWMM secara VIII - 3

4 otomatis memberikan label dan nomor pada setiap objek yang dibuat sesuai dengan pengaturan di atas. Gambar 8.5. Pengaturan ID Labels setiap objek dalam sistem 4. Pada halaman Subcatchment atur nilai default sebagai berikut: Area 10 Width 200 %Slope 0,5 %Imperv. 70 N-Imperv. 0,02 N-Perv. 0,01 Dstore-Imperv. 0,05 Dstore-Perv. 0,05 %Zero-Imperv. 0 Infiltration Model <klik untuk mengedit> - Method HORTON - Max. Infil. Rate 10 - Min. Infil. Rate 0,5 - Decay Constant 4 - Drying Time 7 - Max. Volume 0 VIII - 4

5 5. Pada halaman Nodes/Links, atur nilai default sebagai berikut: Node Invert 50 Node Max. Depth 2 Node Ponded Area 0 Conduit Length 400 Conduit Geometry <klik untuk mengedit> - Shape RECT_OPEN - Max. Depth 2 - Bottom Width 1,5 Conduit Roughness 0,025 Flow Units LPS Link Offsets DEPTH Routing Method Steady Flow 6. Klik OK untuk menyimpan pengaturan di atas dan menutup jendela dialog. Jika pengaturan di atas akan digunakan kembali untuk proyek baru, maka centang Save as defaults for all new projects sebelum klik OK. Selanjutnya dilakukan pengaturan beberapa pilihan tampilan map sehingga ID label dan simbol akan secara otomatis ditampilkan setiap kali objek ditambahkan dalam jendela Study Area Map, begitu pun dengan arah aliran dalam suatu saluran. 1. Pilih View >> Map Options untuk menampilkan jendela Map Options (lihat Gambar 8.6). 2. Pilih halaman Subcatchment dan atur Fill Style menjadi Diagonal dan Symbol Size menjadi Kemudian pilih halaman Nodes dan atur Node Size menjadi Pilih halaman Annotation dan centang kotak yang akan menampilkan ID label untuk Subcatchment, Node, dan Link. Sedangkan yang kotak yang lain untuk sementara dibiarkan tidak tercentang. 5. Terakhir, pilih halaman Flow Arrows dan atur Arrow Style menjadi Filled, serta atur juga Arrow Size menjadi Klik tombol OK untuk menerima pengaturan dan menutup jendela Map Options. VIII - 5

6 Gambar 8.6. Jendela Map Options Sebelum menambahkan objek dalam map, terlebih dahulu harus dilakukan pengaturan skala peta. 1. Pilih View >> Dimensions untuk menampilkan jendela Map Dimensions. 2. Untuk contoh simulasi sistem drainase sederhana ini pengambaran sistem dilakukan secara skematis. Oleh karena itu, untuk sementara biarkan pengaturan jendela tersebut pada nilai default-nya. 3. Klik OK untuk menerima pengaturan dan menutup jendela Map Dimensions. 4. Terakhir, lihat status bar pada pojok kiri bawah dari halaman kerja dan pastikan Auto-Length berada pada posisi off Penggambaran Objek Sekarang penggambaran objek sudah dapat dilakukan pada jendela Study Area Map. Pertama kali dilakukan penggambaran untuk objek Subcatchment. 1. Klik tombol pada Object Toolbar. (Jika toolbar tidak tampil, maka pilih View >> Toolbars >> Object). Perhatikan kursor mouse berubah bentuknya menjadi pensil. 2. Posisikan kursor pada jendela map, dimana pada salah satu sudut dari subcatchment S1 dan kemudian klik kiri. 3. Lakukan hal yang sama untuk sudut-sudut lainnya dari subcatchment S1 dan terakhir klik kanan pada mouse (atau dengan menekan tombol Enter pada keyboard) untuk menutup luasan wilayah subcatchment S1. Untuk membatalkan dapat dilakukan dengan menekan tombol Esc pada VIII - 6

7 keyboard. Tidak perlu khawatir jika gambar yang dibuat belum sesuai dengan gambar contoh, karena hal ini dapat diperbaiki pada pembahasan selanjutnya. 4. Ulangi langkah-langkah di atas untuk menggambarkan subcatchment S2 sampai dengan S8. Perhatikan bahwa ID label untuk setiap subcatchment secara otomatis ditampilkan setiap kali objek ditambahkan dalam jendela map. Selanjutnya, akan ditambahkan objek node baik junction maupun outfall sebagai bagian dari jaringan drainase. Junction merupakan node pertemuan dua saluran atau lebih. Sedangkan outfall merepresentasikan ujung/akhir saluran dimana aliran masuk ke dalam badan sungai, dan sebagainya. 1. Untuk mulai menambahkan objek junction, klik tombol pada Object Toolbar. 2. Posisikan kursor pada pada posisi junction J1 dan klik kiri untuk menambahkannya ke dalam jendela map. Lakukan hal yang sama untuk junction J2 sampai dengan J Untuk menambahkan objek outfall, klik tombol pada Object Toolbar, posisikan kursor pada posisi outfall Out1 dan klik kiri untuk menambahkannya pada jendela map. Sampai dengan ini, map yang telah dibuat seharusnya terlihat seperti pada Gambar 8.7. Gambar 8.7. Subcatchment dan Node untuk sistem contoh VIII - 7

8 Penggambaran selanjutnya dilakukan untuk objek conduit (saluran) yang menghubungkan antara satu node dengan node yang lainnya dalam sistem yang dibangun. Penggambaran conduit dilakukan mulai dari hulu ke hilir. Pertama kali digambarkan conduit C1 yang mengubungkan J1 (hulu) dan J2 (hilir). 1. Klik tombol pada Object Toolbar. Perhatikan bahwa kursor berubah bentuk menjadi bentuk silang (crosshair). 2. Klik kiri pada junction J1. Perhatikan kembali kursor yang berubah bentuk menjadi pensil. 3. Posisikan kursor pada junction J2 dan klik kiri untuk membuat membuat conduit. 4. Ulangi langkah di atas untuk membuat conduit C2 sampai dengan C Untuk membuat belokan pada conduit, lakukan dengan klik kiri terlebih dahulu pada tiap sudut belokan sebelum klik kiri pada node akhir. Untuk melengkapi penggambaran map, terakhir ditambahkan sebuah objek rain gage. 1. Klik tombol pada Object Toolbar. 2. Posisikan kursor pada posisi Rain1 (Gambar 8.2) dan klik kiri untuk membuat objek rain gage Rain1. Penggambaran map telah lengkap yang terdiri dari objek subcatchment, node, conduit, dan rain gage. Map yang telah dibuat tersebut seharusnya nampak seperti pada Gambar 8.2. Jika rain gage, subcatchment atau node berada pada posisi yang tidak seharusnya, maka objek tersebut dapat dipindahkan dengan cara sebagai berikut. 1. Klik tombol, kemudian klik kiri pada objek yang akan dipindahkan sehingga objek berada dalam kondisi Object Selection (objek akan terlihat kelap-kelip). 2. Klik kiri kembali objek tersebut dan tahan (jangan dilepas dahulu), kemudian, geser mouse untuk memindahkan objek ke posisi yang seharusnya. Lepas mouse untuk menerima pemindahan objek ke posisi baru. Untuk mengatur ulang bentuk objek subcatchment: 1. Klik tombol, kemudian pilih objek subcatchment yang akan diatur ulang bentuknya (klik kiri pada titik tengah subcatchment). 2. Kemudian klik tombol untuk membuat objek subcatchment tadi berada dalam kondisi Vertex Selection. VIII - 8

9 3. Masih berada dalam kondisi Vertex Selection, klik pada salah satu titik vertex (perhatikan bahwa titik yang dipilih berubah menjadi kotak warna hitam). 4. Klik kembali titik vertex tersebut dan tahan, kemudian geser ke posisi baru untuk membentuk ulang subcatchment. 5. Jika dibutuhkan, titik vertex dapat ditambahkan atau dihapus dengan cara klik kanan dan memilih add vertex untuk menambahkan titik vertex, dan delete vertex untuk menghapus titik vertex. 6. Jika sudah selesai, klik tombol untuk kembali pada Object Selection. Tahapan di atas dapat juga digunakan untuk membentuk ulang objek conduit, terutama conduit yang membentuk saluran dengan belokan Mengatur Properti Objek Sebagaimana objek ditambahkan ke dalam jendela map, SWMM secara otomatis menerapkan nilai default pada setiap objek tersebut sesuai dengan yang dilakukan pada project setup (lihat Subab 8.2.1). Untuk mengganti nilai dari properti suatu objek dapat dilakukan melalui jendela Property Editor seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 8.8. Gambar 8.8. Jendela Property Editor Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengganti nilai dari properti suatu objek. Jika jendela Property Editor telah ditampilkan, maka secara sederhana pemakai dapat memilih suatu objek yang akan diganti nilainya dengan cara klik kiri pada mouse. Pemakai juga dapat memilih suatu objek dari halaman Data pada jendela Browser. Namun jika jendela Property Editor belum VIII - 9

10 ditampilkan, maka untuk menampilkannya dapat dilakukan dengan salah satu dari dua cara sebagai berikut. 1. Klik ganda (double-click) pada suatu objek yang akan diatur. 2. Klik kanan pada suatu objek dan pilih Properties dari menu yang ditampilkan. 3. Pilih objek dari halaman Data pada jendela Browser dan klik tombol Edit Object. Kapan pun jendela Property Editor ditampilkan, dengan cara klik pada jendela tersebut dan tekan tombol F1 pada keyboard untuk memperoleh informasi detail mengenai setiap properti objek. Pertama kali dilakukan pengaturan objek subcatchment. Dengan menggunakan langkah-langkah di atas untuk mengganti nilai dari properti suatu objek, atur nilai properti dari objek subcatchment dengan nilai-nilai seperti dalam Tabel 8.1. Klik pada kolom properti kemudian ketikkan nilai yang sesuai dan tekan tombol Enter pada keyboard untuk mengganti suatu nilai properti. Subcatch ment A (ha) B (m) Tabel 8.1. Nilai properti subcatchment % Slope % Imperv N- Imperv N- Perv Dstore- Imperv Dstore- Perv %Zero- Imperv S ,5 80 0,02 0,1 0,05 0,05 0 S ,5 70 0,02 0,1 0,05 0,05 0 S ,5 30 0,02 0,1 0,05 0,05 0 S ,5 65 0,02 0,1 0,05 0,05 0 S ,5 50 0,02 0,1 0,05 0,05 0 S ,5 80 0,02 0,1 0,05 0,05 0 S ,5 75 0,02 0,1 0,05 0,05 0 S ,5 80 0,02 0,1 0,05 0,05 0 Sedangkan nilai properti lainnya untuk sementara biarkan dalam dalam kondisi nilai default. Objek subcatchment harus dihubungkan dengan rain gage dan node, dimana rain gage merupakan data hujan untuk subcatchment dan node merupakan titik penerima limpasan dari subcatchment. Karena semua subcatchment menggunakan rain gage yang sama, yaitu Rain1, maka untuk menerapkannya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1. Dari papan main menu, pilih Edit >> Select All. 2. Kemudian pilih Edit >> Group Edit untuk menampilkan jendela Group Editor (lihat Gambar 8.9). VIII - 10

11 3. Pilih Subcatchment untuk For object to type, Rain Gage untuk edit the property, dan ketikkan Rain1 untuk kolom by replacing it with. 4. Klik OK untuk menerimanya. Sebuah jendela konfirmasi akan muncul yang menginformasikan bahwa nilai properti 8 subcatchment telah diubah, dan apakan pemakai akan melanjutkan pengeditan. Klik No untuk menutup jendela Group Editor. Gambar 8.9. Jendela Group Editor Karena titik outlet (node penerima) dari limpasan untuk setiap subcatchment berbeda-beda, maka pengaturannya dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Klik ganda pada subcatchment S1 untuk menampilkan jendela Property Editor atau dengan cara lain yang telah dijelaskan sebelumnya. 2. Ketikkan J1 pada kolom Outlet (di bawah kolom Rain Gage) dan tekan Enter untuk menerimanya. Perhatikan antara S1 dengan J1 menjadi terhubungkan dengan garis putus-putus. 3. Lakukan hal yang sama untuk subcatchment lainnya, dimana hubungan subcatchment-outlet node adalah sebagai berikut, S2-J2, S3-J4, S4-J11, S5- J5, S6-J8, S7-J7, dan S8-J10. Pengaturan properti node dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti subcatchment melalui jendela Property Editor. Atur nilai properti dari objek node dengan nilai seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 8.2. Lakukan hal yang sama untuk mengatur nilai properti dari objek conduit dengan nilai seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 8.3. Sedangkan nilai lainnya untuk sementara dibiarkan pada nilai default. VIII - 11

12 Nodes Inflow Treatment Invert. El (m) Tabel 8.2. Nilai properti node Max. Depth (m) Initial Depth (m) Surcharge Depth (m) Pounded Area (m 2 ) J1 NO NO 51, J2 NO NO 48, J3 NO NO 46, J4 NO NO 50, J5 NO NO 43, J6 NO NO 41, J7 NO NO 44, J8 NO NO 42, J9 NO NO 40, J10 NO NO 35, J11 NO NO 46, Out1 NO NO Tabel 8.3. Nilai properti conduit Conduit Length Manning s Roughness (m) (-) C ,025 C ,025 C ,025 C ,025 C ,025 C ,025 C ,025 C ,025 C ,025 C ,025 C ,025 Data hujan rancangan perlu diterapkan pada objek Rain1, sehingga simulasi dapat dilakukan untuk melihat respon subcatchment dalam mengalihragamkannya menjadi limpasan. Pengaturan objek Rain1 dapat dilakukan melalui jendela Property Editor. Namun, sebelum itu perlu dibuat seri daha hujan (time series) melalui jendela Browser. 1. Pada halaman Data dalam jendela Browser, pilih Time Series. 2. Kemudian klik tombol Add Object untuk membuat sebuah time series baru dan membuka jendela Time Series Editor (lihat Gambar 8.10). 3. Ketikkan TS1 sebagai Time Series Name. 4. Tambahkan keterangan (bila perlu) pada kolom Description. Ketikkan Hujan rancangan untuk sistem drainase contoh. VIII - 12

13 5. Masukkan nilai sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar 8.10 pada kolom Time (H:M) dan Value. Sedangkan kolom Date (M/D/Y) biarkan kosong. 6. Klik tombol View untuk melihat seri data hujan dalam format grafik seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Klik OK untuk menerima pengaturan dan menutup jendela Time Series Editor. Gambar Jendela Time Series Editor Gambar Jendela Time Series Viewer VIII - 13

14 Data hujan tersebut baru tersimpan dalam memori program namun belum diterapkan pada objek Rain1. Untuk menerapkannya, buka jendela Property Editor dari Rain1 dan atur nilai propertinya sebagai berikut. Rain Format INTENSITY Time Interval 1:00 Data Source TIMESERIES Series Name TS1 Rain Units MM Terakhir, untuk melengkapi proyek yang dibuat, tambahkan judul dan deskripsi dari proyek yang telah dibuat. 1. Pilih Title/Notes pada halaman Data dalam jendela Browser dan klik tombol untuk menampilkan jendela Title/Notes Editor seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Ketikkan Simulasi Sistem Drainase Sederhana dan klik OK untuk menerima dan menutup jendela Title/Notes Editor. 3. Dari papan main menu pilih File >> Save As dan simpan proyek dengan nama file SimulasiSederhana.inp. 4. Klik Save untuk menyimpan proyek. Gambar Jendela Title/Notes Editor Menjalankan Simulasi Sebelum menjalankan simulasi, terlebih dahulu harus dilakukan pengaturan pilihan simulasi. 1. Dari halaman Data pada jendela Browser, pilih Options dan klik dan jendela Simulation Options akan ditampilkan. 2. Pada halaman General, atur Horton untuk Infiltration Model, dan Steady Flow untuk Routing Model. Sedangkan yang lain biarkan pada pengaturan default-nya. 3. Pindah ke halaman Dates, dan atur waktu End Analysis menjadi 12:00. VIII - 14

15 4. Pada halaman Time Steps, atur Routing Time Step menjadi 60 detik. 5. Klik OK untuk menerima pengaturan dan menutup jendela Simulation Options. Gambar Jendela Simulation Options. Sampai dengan saat ini, simulasi telah siap untuk dilakukan. Untuk melakukannya pilih Project >> Run Simulation (atau dengan klik tombol ). Seharusnya simulasi berhasil dijalankan dengan ditampilkannya jendela Run Status seperti pada Gambar Gambar Jendela Run Status untuk simulasi yang berhasil VIII - 15

16 Mengakses/Melihat Hasil Simulasi Melihat Status Report Status Report berisikan rangkuman informasi yang berguna mengenai hasil simulasi. Untuk melihat Status Report, caranya pilih Report >> Status, maka jendela Status Report akan ditampilkan. Secara umum, isi dari Status Report tersebut adalah sebagai berikut. 1. Kualitas simulasi cukup baik, dimana continuity error untuk limpasan dan penelusuran aliran masing-masing adalah -0,47% dan -0,10% (kualitas simulasi kurang baik jika continuity error > 10%). 2. Dari total hujan 210 mm selama 5 jam, respon subcatchment menunjukkan bahwa sebanyak mm terinfiltrasi dan sisanya menjadi limpasan. 3. Pada tabel Node Flooding Summary, terlihat bawah sebagian besar terjadi luapan (banjir), yaitu pada node J2, J3, J5, J6, J7, J9, dan J10. Banjir terjadi setelah jam 02:00 sebagai respon terhadap puncak hujan sebesar 100 mm. 4. Pada tabel Conduit Surcharge Summary, juga menunjukkan bahwa terjadi luapan pada saluran C2, C4, C5, C6, C7, C9, dan C10. Gambar Jendela Status Report Melihat Hasil Menggunakan Map Hasil simulasi juga dapat diakses melalui halaman Map pada jendela Browser untuk menunjukkan nilai dari setiap objek yang akan ditampilkan. SWMM dapat menampilkan hasil tersebut dalam rentang nilai yang ditandai dengan warna untuk setiap rentangnya. Hal ini dapat memudahkan pemakai dalam memahami VIII - 16

17 hasil simulasi secara keseluruhan. Untuk melihat hasil simulasi menggunakan Map dapat dilakukan sebagai berikut. 1. Pilih halaman Map pada jendela Browser. 2. Pilih variabel yang akan ditampilkan untuk Subcatchment, Node, dan Conduit dari menu dropdown yang disediakan. Dalam Gambar 8.16 ditunjukkan variabel Runoff untuk Subcatchment, Flooding untuk Node, dan Depth untuk Conduit. 3. Secara otomatis, Map akan menunjukkan hasil simulasi pada awal waktu simulasi, yaitu jam 00:15 (pojok kanan atas jendela Map). Pada pilihan Time of Day, geser waktu simulasi dengan menekan tombol sampai menunjukkan 01:30. Pada jam tersebut, telah terjadi banjir pada Node J10 dan luapan saluran C10 masing-masing sebesar 174,43 L/det dan 2,0 m (menandakan aliran telah melebihi kedalaman maksimum saluran) seperti yang ditunjukkan pada Gambar Apabila angka tersebut tidak ditampilkan, maka dapat ditampilkan dengan pilih Tools >> Map Display Options, kemudian pada halaman Annotation centang semua untuk Subcatch, Node, dan Link Values seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Gambar Tampilan hasil simulasi menggunakan Map VIII - 17

18 Gambar Jendela Map Options untuk pengaturan Annotation pada Map 5. Untuk melihat hasil simulasi secara keseluruhan setiap waktunya, geser kembali Time of Day untuk jam-jam lainnya. Perhatikan bahwa pada jamjam selanjutnya jumlah Node dan Conduit yang mengalami banjir dan luapan semakin bertambah. Hal ini merupakan respon Subcatchment yang menghasilkan debit limpasan puncak terhadap hujan puncak yang terjadi pada jam 02:00 (lihat Gambar 8.3). 6. Hasil simulasi setiap jamnya juga dapat ditampilkan secara animasi dengan menggunakan pilihan Animator dan klik tombol untuk menjalankan animasi pada jam-jam berikutnya. 7. Pemakai sangat dianjurkan untuk mencoba secara mandiri terhadap pilihan tampilan lainnya sehingga menjadi terbiasa dalam menggunakan Map terutama untuk keperluan evaluasi sistem drainase. Melihat Hasil Menggunakan Grafik Penggunaan grafik sangat membantu pemakai dalam memahami hasil simulasi suatu/beberapa objek secara utuh dalam keseluruhan waktu simulasi yang diterapkan. Untuk membuat grafik hasil simulasi dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: 1. Pilih Report >> Graph >> Time Series atau dengan cara menekan tombol pada Toolbars. 2. Jendela Time Series Plot akan ditampilkan, dimana jendela tersebut digunakan untuk menentukan objek mana yang akan diplot dalam grafik. VIII - 18

19 Sebagai contoh, jendela Time Series Plot digunakan untuk menggambarkan grafik aliran pada saluran C9 dan C10 sebagai berikut (lihat Gambar 8.18): 1. Pilih Links untuk Object Category. 2. Pilih Flow untuk Variables yang akan diplotkan. 3. Klik pada saluran C9 pada Map dan kemudian klik tombol pada jendela Time Series Plot untuk menambahkan saluran C9 pada daftar Links yang akan diplot. Lakukan kembali langkah di atas untuk saluran C Klik OK sehingga ditampilkan grafik seperti yang ditunjukkan pada Gambar Gambar Jendela Time Series Plot Gambar Grafik aliran pada saluran C9 dan C10 VIII - 19

20 5. Grafik aliran pada Gambar 8.19 menunjukkan bahwa pada beberapa jam, aliran pada saluran C9 dan C10 telah mencapai kapasitas maksimum saluran yang ditunjukkan oleh grafik yang mendatar dan konstan. Hal ini mengindikasikan bahwa pada jam-jam tersebut, kapasitas saluran telah terlampaui sehingga terjadi luapan. 6. Pemakai sangat disarankan menggunakan grafik untuk melihat hasil simulasi pada objek lainnya. Tampilan grafik juga dapat disesuaikan dengan cara klik kanan pada jendela grafik untuk menampilkan jendela Graph Options seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Gambar Jendela Graph Options Melihat Hasil Menggunakan Profil Aliran Hasil simulasi terutama pada saluran juga dapat ditampilkan sebagai profil aliran (profile plot) yang menunjukkan perubahan kedalaman aliran dalam potongan memanjang saluran. Sebagai contoh, akan ditampilkan profil aliran dari saluran yang dihubungkan oleh Node J1 sampai dengan Out1. Untuk melakukannya, lakukan langkah-langkah berikut: 1. Pilih Report >> Graph >> Profile atau dengan klik tombol pada Toolbars sehingga jendela Profile Plot ditampilkan seperti pada Gambar Pada Start Node pilih J1 dan pada End Node pilih Out1. 3. Klik tombol Find Path. Secara otomatis pada daftar Links in Profile akan ditampilkan saluran mana saja yang menghubungkan kedua Node tersebut seperti yang ditunjukkan dalam Gambar VIII - 20

21 4. Klik OK untuk menampilkan profil aliran yang terpilih seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Untuk melihat profil aliran setiap jamnya, pada halaman Map dari jendela Browser, geser Time of Day sehingga terlihat perubahan kedalaman aliran dalam setiap saluran. Pilihan Animator pun dapat digunakan untuk menjalankan animasi profil aliran secara otomatis. Gambar Jendela Profile Plot Gambar Profil aliran dari Node J1 sampai dengan Out1 pada jam 01:30 VIII - 21

22 Gambar Profil aliran dari Node J1 sampai dengan Out1 pada jam 03:00 Perhatikan bahwa pada Gambar 8.22, telah terjadi luapan pada saluran C10 (J10 Out1), dan saluran C9 (J9 J10) hampir terlampaui kapasitasnya pada jam 01:30. Sedangkan pada jam 03:00 (Gambar 8.23), hampir semua saluran telah terlampaui kapasitasnya kecuali saluran C1 (J1 J2). Pemakai dapat menyesuaikan tampilan profil aliran tersebut dengan cara klik kanan pada jendela Profile dan memilih pilihan yang sesuai. Sampai pada tahap ini, pemakai telah dapat menggambar layout sistem drainase, menerapkan parameter setiap komponen, melakukan simulasi, dan melihat hasil simulasi dalam berbagai format tampilan. Sistem drainase yang ditinjau di atas dianggap masih belum mampu dalam mengalirkan debit limpasan yang dihasilkan. Oleh karena itu, sistem perlu diperbaiki sehingga dengan debit limpasan tersebut tidak menimbulkan terjadinya banjir dan luapan pada saluran Memperbaiki Sistem Drainase Sistem drainase yang tidak mampu mengalirkan debit limpasan secara umum dapat terjadi karena dua hal, diantaranya adalah: 1. Debit limpasan terlalu besar akibat daerah tangkapan hujan sebagian besar kedap air dan hanya sebagian kecil air yang terinfiltrasi. Hal ini sebelumnya telah dibahas pada Bab I, dimana perubahan suatu daerah perkotaan yang semula lahan terbuka menjadi lahan terbangun mengakibatkan luasan resapan menjadi berkurang. Akibatnya, hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebagian besar akan menjadi limpasan permukaan. VIII - 22

23 2. Kapasitas saluran yang terlalu kecil, dimana dimensi saluran tidak cukup untuk mengalirkan debit limpasan tanpa terjadi luapan. Pada pembahasan selanjutnya, perbaikan sistem drainase hanya akan fokus terhadap memperbesar dimensi saluran drainase Evaluasi Sistem dengan Query Program SWMM menyediakan fasilitas yang sangat berguna dalam mengevaluasi sistem yang bermasalah, yaitu Query. Banjir dan luapan pada saluran dapat dengan mudah terlihat menggunakan Query. Berikut dijelaskan langkah-langkah menggunakan Query. 1. Pilih View >> Query atau dengan klik tombol sehingga jendela Query akan ditampilkan seperti pada Gambar Pilih Nodes pada Find, Flooding pada With, dan pilih Above. Ketikkan 0 pada kolom parameter nilai. Maksud dari pemilihan tersebut adalah, Query akan mencari Node mana saja yang terjadi banjir dengan debit lebih besar dari 0 L/det. 3. Klik Go untuk menampilkan hasilnya. 4. Pada halaman Map dari jendela Browser, geser Time of Day menjadi jam 01:30 (awal banjir). Perhatikan, pada jendela Query terdapat 1 Node yang mengalami banjir yaitu J10, dimana pada jendela Network Map secara default ditandai dengan warna merah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Kembali pada Time of Day, geser menjadi jam 03:00 (puncak banjir). Perhatikan bahwa pada jam tersebut terdapat sebanyak 7 Node yang mengalami banjir, yaitu J2, J3, J5, J6, J7, J9, dan J10 seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Gambar Jendela Query VIII - 23

24 Gambar Hasil Query untuk Node pada jam 01:30 Gambar Hasil Query untuk Node pada jam 03:00 VIII - 24

25 Lakukan hal yang sama menggunakan Query untuk mengevaluasi kedalaman aliran di saluran. 1. Pilih View >> Query atau dengan klik tombol sehingga jendela Query akan ditampilkan. 2. Pilih Links pada Find, Depth pada With, dan pilih Equal To. Ketikkan 2 pada kolom parameter nilai. Maksud dari pemilihan tersebut adalah, Query akan mencari Conduit/Link mana saja yang memiliki kedalaman aliran sama dengan 2 m. 3. Klik Go untuk menampilkan hasilnya. 4. Pada halaman Map dari jendela Browser, geser Time of Day menjadi jam 01:30 (awal banjir). Perhatikan, pada jendela Query terdapat 1 Conduit yang mengalami luapan yaitu C10, dimana pada jendela Network Map secara default ditandai dengan warna merah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Kembali pada Time of Day, geser menjadi jam 03:00 (puncak banjir). Perhatikan bahwa pada jam tersebut terdapat sebanyak 7 Conduit yang mengalami luapan, yaitu C2, C4, C5, C6, C7, C9, dan C10 seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Gambar Hasil Query untuk Conduit pada jam 01:30 VIII - 25

26 Gambar Hasil Query untuk Conduit pada jam 03: Memperbesar Dimensi Saluran Dari hasil evaluasi menggunakan Query, dapat diketahui bahwa saluran yang perlu diperbesar dimensinya adalah saluran C2, C4, C5, C6, C7, C9, dan C10. Memperbesar dimensi saluran dapat dilakukan seperti pada halnya menetapkan dimensi saluran (lihat Subbab 8.2.3). 1. Masuk ke properti jendela Property Editor saluran. 2. Ganti dimensi saluran dengan lebar dan kedalaman seperti yang ditunjukkan dalam Tabel Lakukan kembali simulasi dengan pilih Project >> Run Simulation atau dengan klik tombol. 4. Periksa kembali setiap Node dan Link menggunakan Query seperti yang dijelaskan pada Subbab Hasil simulasi seharusnya menunjukkan bahwa saluran mampu mengalirkan debit limpasan tanpa terjadi luapan. VIII - 26

27 Tabel 8.4. Dimensi saluran baru Saluran Lebar Dasar, B (m) Kedalaman, H (m) C2 2,0 2,0 C4 2,0 2,5 C5 2,0 2,5 C6 2,0 2,0 C7 2,5 3,0 C9 2,5 3,0 C10 3,0 3,0 VIII - 27

Persiapan Membuat Project di EPANET. Menggambar Jaringan. Input Data. Running Program Epanet. Interpretasi (Analisis) Data.

Persiapan Membuat Project di EPANET. Menggambar Jaringan. Input Data. Running Program Epanet. Interpretasi (Analisis) Data. METODOLOGI SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN EPANET 2.0 : Persiapan Membuat Project di EPANET Menggambar Jaringan Input Data Running Program Epanet Interpretasi (Analisis) Data Printing Gambar 1. Metode analisis

Lebih terperinci

dilakukan pemeriksaan (validasi) data profil sungai yang tersedia. Untuk mengetahui

dilakukan pemeriksaan (validasi) data profil sungai yang tersedia. Untuk mengetahui 55 4.2 Validasi Data Profil Sungai Sebelum dilakukan pengujian model sistem polder Pluit pada program, maka harus dilakukan pemeriksaan (validasi) data profil sungai yang tersedia. Untuk mengetahui validasi

Lebih terperinci

ANALISIS KOLAM RETENSI SEBAGAI PENGENDALIAN BANJIR GENANGAN DI KECAMATAN PAYUNG SEKAKI

ANALISIS KOLAM RETENSI SEBAGAI PENGENDALIAN BANJIR GENANGAN DI KECAMATAN PAYUNG SEKAKI ANALISIS KOLAM RETENSI SEBAGAI PENGENDALIAN BANJIR GENANGAN DI KECAMATAN PAYUNG SEKAKI 1 Desyi Astuti, 2 Siswanto dan 3 Imam Suprayogi 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Riau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di muara Sungai Cikapundung yang merupakan salah satu anak sungai yang berada di hulu Sungai Citarum. Wilayah ini terletak di Desa Dayeuhkolot,

Lebih terperinci

Pengenalan SPSS 15.0

Pengenalan SPSS 15.0 Pengenalan SPSS 15.0 1.1 Pengantar SPSS SPSS atau kepanjangan dari Statistical Product and Service Solution merupakan salah satu dari sekian banyak software statistika yang banyak digunakan oleh berbagai

Lebih terperinci

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop Bab ini akan membahas tentang: - Pengenalan ArcGIS Desktop - Pembuatan project pada ArcMap - Penambahan layer pada ArcMap 1.1 Sekilas tentang ArcGIS Desktop ArcGIS Desktop

Lebih terperinci

Trik Seleksi SAP2000

Trik Seleksi SAP2000 2 Trik Seleksi SAP2000 Seleksi sangat diperlukan dalam aplikasi grafis. SAP2000 adalah komputer aplikasi dengan tampilan grafis yang sangat baik sehingga keterampilan kita dalam seleksi objek akan memberi

Lebih terperinci

BAB I MENGENAL PLANNER

BAB I MENGENAL PLANNER Bab I Mengenal Planner BAB I MENGENAL PLANNER Planner adalah tool manajemen proyek yang general purpose dan menyediakan berbagai fitur, yang tersedia melalui 4 layar terpisah yang disebut layout views.

Lebih terperinci

Bab 15 Menggunakan Menu Navigasi Berupa Switchboard dan Form

Bab 15 Menggunakan Menu Navigasi Berupa Switchboard dan Form Bab 15 Menggunakan Menu Navigasi Berupa Switchboard dan Form Pokok Bahasan Membuat dan Menggunakan Switchboard Membuat Menu Navigasi Berupa Form Untuk memudahkan navigasi semua obyek pada file database

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR STUDI EVALUASI SISTEM DRAINASE KOTA UNGARAN BAGIAN BARAT DENGAN PROGRAM EPA SWMM 5.0

TUGAS AKHIR STUDI EVALUASI SISTEM DRAINASE KOTA UNGARAN BAGIAN BARAT DENGAN PROGRAM EPA SWMM 5.0 TUGAS AKHIR STUDI EVALUASI SISTEM DRAINASE KOTA UNGARAN BAGIAN BARAT HUBUNGAN ANTARA VOLUME TAMPUNGAN DENGAN DEBIT ALIRAN PADA HILIR STORAGE DI POSISI OFFLINE Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Studi Literatur Sumber referensi yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini berasal dari jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian. Jurnal-jurnal yang berkaitan

Lebih terperinci

Membuat Grafik dengan Microsoft Excel

Membuat Grafik dengan Microsoft Excel Pelajaran 7 Membuat Grafik dengan Microsoft Excel Tabel dan grafik merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengolah data. Dengan adanya grafik menunjukkan bahwa data yang disajikan lebih

Lebih terperinci

Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel

Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel Bab 2 Entri dan Modifikasi Sel Pada Bab ini anda akan mempelajari cara: Memasukkan teks dan angka pada spreadsheet secara manual Menyimpan file spreadsheet Menggunakan fasilitas cepat Fill Series Memotong,

Lebih terperinci

BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK

BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK Dalam mempelajari perilaku hidraulika aliran, perlu dilakukan permodelan yang mampu menggambarkan kondisi sebuah aliran. Permodelan dapat dilakukan dengan menggunakan HEC-RAS

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN DAS TERHADAP BANJIR DENGAN PROGRAM EPA-SWMM 5.0

TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN DAS TERHADAP BANJIR DENGAN PROGRAM EPA-SWMM 5.0 TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN DAS TERHADAP BANJIR DENGAN PROGRAM EPA-SWMM 5.0 (STUDI KASUS WILAYAH DAS BERINGIN SEMARANG ) Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

Latihan 1: Klip dan Pengolahannya

Latihan 1: Klip dan Pengolahannya Student Exercise Series: Adobe Premiere Pro Latihan : Klip dan Pengolahannya A Menjalankan Adobe Premiere Pro Klik Start, arahkan mouse ke Programs, lalu tunjuk dan klik Adobe Premiere Pro untuk membuka

Lebih terperinci

Bab II Mendesain Peta

Bab II Mendesain Peta Bab II Mendesain Peta Pada bab ini anda akan mempelajari seluruh tahapan yang dibutuhkan untuk menyusun tampilan peta yang banyak digunakan secara umum berdasarkan layerlayer peta yang tersedia. Salah

Lebih terperinci

Header-Footer, Preview dan Cetak Dokumen

Header-Footer, Preview dan Cetak Dokumen Header-Footer, Preview dan Cetak Dokumen BAB 4 Pada Bab ini anda akan mempelajari cara: Membuat header dan footer Membuat nomor halaman pada header Menambahkan informasi pada footer Mengatur ukuran halaman

Lebih terperinci

3 MEMBUAT DATA SPASIAL

3 MEMBUAT DATA SPASIAL 3 MEMBUAT DATA SPASIAL 3.1 Pengertian Digitasi Peta Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah

Lebih terperinci

Cara Mengelola Isi Halaman Web

Cara Mengelola Isi Halaman Web Cara Mengelola Isi Halaman Web MEMBUAT, MEMBUKA, DAN MENYIMPAN DOKUMEN HTML Membuat dokumen HTML kosong baru : - Pada tampilan windows, pilih menu File > New. Untuk membuka file HTML yang sudah ada : -

Lebih terperinci

Entri dan Modifikasi Sel

Entri dan Modifikasi Sel BAB Entri dan Modifikasi Sel 6 Pada Bab ini anda akan mempelajari cara: Memasukkan teks dan angka pada spreadsheet secara manual Menyimpan file spreadsheet Menggunakan fasilitas cepat Fill Series Memotong,

Lebih terperinci

Pengantar Saat ini terdapat beberapa aplikasi pemetaan yang digunakan di dunia baik yang berbayar maupun yang sifatnya gratis. Beberapa nama besar apl

Pengantar Saat ini terdapat beberapa aplikasi pemetaan yang digunakan di dunia baik yang berbayar maupun yang sifatnya gratis. Beberapa nama besar apl PETUNJUK SINGKAT PENGGUNAAN UNTUK PEMETAAN TEMATIK http://www.labpemda.org April 2017 1 Pengantar Saat ini terdapat beberapa aplikasi pemetaan yang digunakan di dunia baik yang berbayar maupun yang sifatnya

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Studi Literatur Sumber referensi yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini berasal dari jurnal-jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian. Jurnal-jurnal yang berkaitan

Lebih terperinci

Modul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form

Modul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form Modul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form Pokok Bahasan : - Membuat dan menggunakan switchboard - Membuat Menu Navigasi Berupa Form Tujuan : - Mahasiswa mampu membuat dan menggunakan switchboard

Lebih terperinci

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada.

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada. Mata Pelajaran : Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Standar Kompetensi : Microsoft Office Access Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Software Aplikasi Basis Data Kelas : XI Pertemuan 2 A. Menjalankan

Lebih terperinci

MODUL 1 SWISHMAX ANIMASI TEKS & ANIMASI GAMBAR

MODUL 1 SWISHMAX ANIMASI TEKS & ANIMASI GAMBAR MODUL 1 SWISHMAX ANIMASI TEKS & ANIMASI GAMBAR 1.1 SwishMax merupakan aplikasi untuk membuat animasi flash seperti halnya Macromedia Flash MX. Namun perbedaannya, SwishMax lebih mudah dalam penerapannya

Lebih terperinci

5.1 Pelajaran: Menggunakan Map Composer

5.1 Pelajaran: Menggunakan Map Composer BAB 5 Modul: Membuat Peta Pada modul ini, Anda akan mempelajari bagaimana menggunakan Map Composer QGIS untuk menghasilkan peta yang berkualitas lengkap dengan semua komponen peta yang diperlukan. 5.1

Lebih terperinci

BAB II. Ringkasan Modul:

BAB II. Ringkasan Modul: BAB II PENGENALAN ArcMAP Ringkasan Modul: Membuka Data Spasial atau Peta yang Telah Ada dengan ArcMap Melihat Data Atribut Sebuah Layer Menggunakan Map Tips Penyusunan Layer Mengaktifkan dan Menonaktifkan

Lebih terperinci

MICROSOFT POWERPOINT. Pendahuluan

MICROSOFT POWERPOINT. Pendahuluan MICROSOFT POWERPOINT Pendahuluan Microsoft Power Point adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah. Microsoft Power Point akan membantu

Lebih terperinci

BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK

BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK Dalam mempelajari perilaku hidraulika lairan, perlu dilakukan permode;lan yang menggambarkan kondisi sebuah saluran. Permodelan dapat dilakukan dengan menggunakan software

Lebih terperinci

Bab III Keluaran dari SIG

Bab III Keluaran dari SIG Bab III Keluaran dari SIG ArcMap dapat menghasilkan berbagai macam bentuk keluaran, termasuk didalamnya adalah dokumen peta interaktif, peta cetak, file gambar untuk presentasi maupun website, serta animasi

Lebih terperinci

BAB VII. Ringkasan Modul:

BAB VII. Ringkasan Modul: BAB VII MENAMPILKAN DATA SPASIAL Ringkasan Modul: Menampilkan Data Berdasarkan Kategori Data Attribut Menampilkan Data dalam Semua Kategori Menampilkan Data Berdasarkan Kategori yang Diinginkan Membuat

Lebih terperinci

Lampiran 1: Langkah-langkah menggunakan Powersim 2.5

Lampiran 1: Langkah-langkah menggunakan Powersim 2.5 Lampiran 1: Langkah-langkah menggunakan Powersim 2.5 Penjelasan mengenai langkah-langkah menggunakan Powersim 2.5 akan tetapi, sebelum membuat dengan media Komputer sebaiknya harus mengerti terlebih dahulu

Lebih terperinci

PERENCANAAN KOLAM RETENSI PADA PERUMAHAN MUTIARA WITAYU KECAMATAN RUMBAI KOTA PEKANBARU

PERENCANAAN KOLAM RETENSI PADA PERUMAHAN MUTIARA WITAYU KECAMATAN RUMBAI KOTA PEKANBARU PERENCANAAN KOLAM RETENSI PADA PERUMAHAN MUTIARA WITAYU KECAMATAN RUMBAI KOTA PEKANBARU Rio Novi Awan 1), Imam Suprayogi 2), Jecky Asmura 3) 1) Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, 2) Dosen Jurusan

Lebih terperinci

MODUL MICROSOFT OFFICE POWERPOINT 2010 KKL STMIK AMIKOM PURWOKERTO

MODUL MICROSOFT OFFICE POWERPOINT 2010 KKL STMIK AMIKOM PURWOKERTO MODUL MICROSOFT OFFICE POWERPOINT 2010 KKL STMIK AMIKOM PURWOKERTO Mari mengenal Power Point. Apa itu Powerpoint? Ms Powerpoint adalah salah satu program aplikasi microsoft office yang berguna untuk membuat

Lebih terperinci

GRAFIK (CHART) Aplikasi Manajemen Perkantoran B 1

GRAFIK (CHART) Aplikasi Manajemen Perkantoran B 1 GRAFIK (CHART) Grafik (Chart) biasanya sering digunakan untuk mengetahui suatu kenaikan atau penurunan dari angka-angka yang terjadi pada suatu data, apakah data tersebut semakin lama semakin meningkat

Lebih terperinci

BAB IV. APLIKASI PROGRAM ANIMASI (MACROMEDIA FLASH )

BAB IV. APLIKASI PROGRAM ANIMASI (MACROMEDIA FLASH ) BAB IV. APLIKASI PROGRAM ANIMASI (MACROMEDIA FLASH ) A. Pendahuluan Salah satu perkembangan mutakhir teknologi komputer yang berpengaruh besar terhadap aplikasi komputer adalah munculnya perangkat lunak

Lebih terperinci

Mengenal Microsoft Word 2010

Mengenal Microsoft Word 2010 Mengenal Microsoft Word 2010 Kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan perangkat lunak (software) pengolah kata yang bernama Microsoft Word (MS Word). Sejak pertama kali dirilis tahun 1983 dengan nama

Lebih terperinci

Publikasi System Dynamics TUTORIAL POWERSIM. Oleh: Teten W. Avianto.

Publikasi System Dynamics TUTORIAL POWERSIM. Oleh: Teten W. Avianto. Publikasi System Dynamics TUTORIAL POWERSIM Oleh: Teten W. Avianto E-mail : info@lablink.or.id Http://www.lablink.or.id I. SOFTWARE UNTUK SIMULASI MODEL SYSTEM DYNAMICS Software yang didisain untuk membuat

Lebih terperinci

Pengenalan Aplikasi Lembar Sebar dengan Microsoft Excel Disusun Oleh : Drs. Hendra Lesmana Guru SMA Muhammadiyah Sukabumi

Pengenalan Aplikasi Lembar Sebar dengan Microsoft Excel Disusun Oleh : Drs. Hendra Lesmana Guru SMA Muhammadiyah Sukabumi Pengenalan Aplikasi Lembar Sebar dengan Microsoft Excel Disusun Oleh : Drs. Hendra Lesmana Guru SMA Muhammadiyah Sukabumi Excel Microsoft Excel XP 1 1 Dasar-dasar Excel Setelah mempelajari modul ini, peserta

Lebih terperinci

1. MENGENAL VISUAL BASIC

1. MENGENAL VISUAL BASIC 1. MENGENAL VISUAL BASIC 1.1 Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh

Lebih terperinci

MODUL PPN: MICROSOFT EXCEL

MODUL PPN: MICROSOFT EXCEL MODUL PPN: MICROSOFT EXCEL Tentang Microsoft Office Microsoft Excel adalah salah satu bagian dari paket Microsoft Office, yaitu sekumpulan perangkat lunak untuk keperluan perkantoran secara umum. Berikut

Lebih terperinci

Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe

Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe Epi Info Instalasi File Installer Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe File installer versi terbaru dapat diperoleh melalui situs

Lebih terperinci

Registrasi Image dengan ARC VIEW

Registrasi Image dengan ARC VIEW MODUL 5 DIGITASI dengan Arc View Registrasi Image dengan ARC VIEW Aktifkan extension image analysis, TIFF or JPEG Add Theme, pilih gambar yang mau didigitasi. Tool Align akan aktif. Pilih Tool Align Klik

Lebih terperinci

TIK CERDA S. Adobe Photoshop MODUL ADOBE PHOTOSHOP TIK CERDAS. TIK CERDAS Surabaya, Indonesia

TIK CERDA S. Adobe Photoshop MODUL ADOBE PHOTOSHOP TIK CERDAS. TIK CERDAS Surabaya, Indonesia TIK CERDA S Adobe Photoshop MODUL ADOBE PHOTOSHOP Surabaya, Indonesia Memulai adobe photoshop cs 4 1. Klik menu file new 2. Atur ukuran dokumen sesuai kebutuhan, setelah itu klik ok 3. Mengenal elemen

Lebih terperinci

BAB IX. Ringkasan Modul:

BAB IX. Ringkasan Modul: BAB IX LAYOUT DAN PENCETAKAN PETA Ringkasan Modul: Menampilkan/Mengatur Peta Mengatur Proyeksi Mengatur Halaman Layout Langkah-langkah untuk Menambahkan Koordinat Peta Langkah-langkah untuk Menambahkan

Lebih terperinci

TUTORIAL BAGIAN 2 DARI 5 Ada bebarapa hal yg perlu diketahui dan difahami dengan baik agar baik dalam melakukan penggambaran jaringan,

TUTORIAL BAGIAN 2 DARI 5 Ada bebarapa hal yg perlu diketahui dan difahami dengan baik agar baik dalam melakukan penggambaran jaringan, TUTORIAL BAGIAN 2 DARI 5 Ada bebarapa hal yg perlu diketahui dan difahami dengan baik agar baik dalam melakukan penggambaran jaringan, JOINT NODE : Dalam kondisi ini ada beberapa yang dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 68 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

Lembar kerja access Title bar merupakan judul dari jendela program atau nama file yang sedang aktif Tombol office merupakan tombol yang menampung

Lembar kerja access Title bar merupakan judul dari jendela program atau nama file yang sedang aktif Tombol office merupakan tombol yang menampung Lembar kerja access Title bar merupakan judul dari jendela program atau nama file yang sedang aktif Tombol office merupakan tombol yang menampung perintah perintah menu yang sering digunakan dalam access

Lebih terperinci

Microsoft Excel. I. Pendahuluan

Microsoft Excel. I. Pendahuluan Microsoft Excel I. Pendahuluan Microsoft Excel adalah General Purpose Electronic Spreadsheet yang bekerja dibawah Sistem Operasi Windows. Microsoft Excel dapat digunakan untuk menghitung angka-angka, bekerja

Lebih terperinci

PERANGKAT DESAIN, SELEKSI, DAN PERANGKAT BANTU GAMBAR

PERANGKAT DESAIN, SELEKSI, DAN PERANGKAT BANTU GAMBAR BAB 2 PERANGKAT DESAIN, SELEKSI, DAN PERANGKAT BANTU GAMBAR Perangkat-perangkat gambar pada ArchiCAD bisa diakses melalui ToolBox, di mana ToolBox secara default terletak pada bagian kiri area gambar.

Lebih terperinci

Pelatihan Microsoft Excel

Pelatihan Microsoft Excel Pelatihan Microsoft Excel Basic Petrus Santoso 13 Isi Pengantar... 1 Memasukkan Data... 2 Alamat Sel... 3 Manajemen File... 5 Formatting... 6 Tips 1... 10 Tips 2... 10 Tips 3... 11 Grafik/Chart... 11 Pencetakan...

Lebih terperinci

KSI B ~ M.S. WULANDARI

KSI B ~ M.S. WULANDARI 1 MODUL I : TABEL Microsoft Access adalah perangkat lunak database management system (DBMS). Database dalam Microsoft Access dapat terdiri atas satu atau beberapa tabel, query, form, report, makro, dan

Lebih terperinci

Latihan 1: Mengoperasikan Excel

Latihan 1: Mengoperasikan Excel Student Exercise Series: Microsoft Office Excel 007l Latihan : Mengoperasikan Excel Buatlah sebuah buku kerja baru, kemudian ketikkan teks-teks berikut ini. Simpan hasilnya dengan nama Lat-0 dalam folder

Lebih terperinci

TIP DAN TRIK BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN

TIP DAN TRIK BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN BAB 13 TIP DAN TRIK BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN Dalam bab ini akan diuraikan tip dan trik untuk bekerja secara efektif dan efisien sehingga Anda mampu meminimalisasi waktu kerja tanpa mengurangi kualitas

Lebih terperinci

MENGORGANISASIKAN OBJEK GAMBAR

MENGORGANISASIKAN OBJEK GAMBAR MENGORGANISASIKAN OBJEK GAMBAR Setelah objek yang Anda buat siap, ia masih perlu diorganisasikan agar terbentuk sebuah artwork yang terpadu. Pengorganisasian objek dapat meliputi penataan posisi, letak

Lebih terperinci

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 68 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Februari 2005 Sinopsis singkat:

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 68 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Februari 2005 Sinopsis singkat: Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 68 hlm Harga: Rp 14.800 Terbit pertama: Februari 2005 Sinopsis singkat: Buku ini berisi tip dan trik tentang pemrograman aplikasi database dengan Microsoft Access 2000,

Lebih terperinci

adalah jenis-jenis tombol-tombol (buttons) yang dipakai di dalam system ini : Gambar 4.63 : Tombol ruler

adalah jenis-jenis tombol-tombol (buttons) yang dipakai di dalam system ini : Gambar 4.63 : Tombol ruler 159 Selain alat Bantu (tool) seperti yang telah disebutkan di atas, ada juga tomboltombol (buttons) yang berfungsi untuk melakukan beberapa analisis peta. Di bawah ini adalah jenis-jenis tombol-tombol

Lebih terperinci

BAB-II OPERASI TABEL

BAB-II OPERASI TABEL BAB-II OPERASI TABEL 2.1. Modifikasi Tabel Terkadang Anda perlu mengatur field yang sudah ditempatkan pada tabel, kemudian suatu saat struktur tabel tersebut ingin kita rubah, misalnya mengganti field,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum pemodelan dilakukan, dasar-dasar permasalahan yang terdapat di lokasi studi harus dipelajari sebagai acuan dalam pembahasan ini. Selain itu data yang dibutuhkan juga

Lebih terperinci

Prosedur merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan

Prosedur merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan Prosedur merupakan suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan. Tujuan dari prosedur ini adalah sebagai

Lebih terperinci

MODUL XVI FRONTPAGE. A. MAKSUD DAN TUJUAN 1. MAKSUD Mahasiswa mengerti pembuatan halaman website. 2. TUJUAN Agar mahasiswa dapat membuat halaman web

MODUL XVI FRONTPAGE. A. MAKSUD DAN TUJUAN 1. MAKSUD Mahasiswa mengerti pembuatan halaman website. 2. TUJUAN Agar mahasiswa dapat membuat halaman web MODUL XVI FRONTPAGE A. MAKSUD DAN TUJUAN 1. MAKSUD Mahasiswa mengerti pembuatan halaman website. 2. TUJUAN Agar mahasiswa dapat membuat halaman web B. TEORI Mengenal FrontPage Microsoft FrontPage merupakan

Lebih terperinci

ANALISA DRAINASE UNTUK PENANGGULANGAN BANJIR MENGGUNAKAN EPA SWMM (Studi Kasus: Perumahan Mutiara Witayu Kecamatan Rumbai Pekanbaru)

ANALISA DRAINASE UNTUK PENANGGULANGAN BANJIR MENGGUNAKAN EPA SWMM (Studi Kasus: Perumahan Mutiara Witayu Kecamatan Rumbai Pekanbaru) ANALISA DRAINASE UNTUK PENANGGULANGAN BANJIR MENGGUNAKAN EPA SWMM (Studi Kasus: Perumahan Mutiara Witayu Kecamatan Rumbai Pekanbaru) M. Rizal Zarkani 1), Bambang Sujatmoko 2), Rinaldi 3) 1) Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. KATA PENGANTAR M icrosoft Excel adalah program untuk mengolah lembar kerja yang paling populer saat ini. Dengan Excel, kita bisa membuat dan menganalisa berbagai data, menghitung dan membuat grafik. Modul

Lebih terperinci

DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Apa itu Visual Basic? Kata Visual menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan cara ini Anda tidak lagi menuliskan instruksi pemrograman

Lebih terperinci

Latihan 2 : Displaying data

Latihan 2 : Displaying data Latihan 2 : Displaying data 2-2 Memulai aplikasi dan menambahkan (Add) layer objek line 2-3 Menambahkan layer objek polygon 2-5 Menambahkan layer objek point 2-6 Mengganti nama layer 2-7 Klasifikasi dan

Lebih terperinci

Conditional Formatting

Conditional Formatting Bab 2 Conditional Formatting Conditional Formatting merupakan fitur Excel yang digunakan untuk memberi format sel, sebagai indikator, pada data dengan kriteria tertentu. Format sel sebagai indikator dalam

Lebih terperinci

EVALUASI GENANGAN DAN BANJIR JALAN MOCH. SERUDJI DAN JALAN PB. SUDIRMAN KABUPATEN JEMBER

EVALUASI GENANGAN DAN BANJIR JALAN MOCH. SERUDJI DAN JALAN PB. SUDIRMAN KABUPATEN JEMBER EVALUASI GENANGAN DAN BANJIR JALAN MOCH. SERUDJI DAN JALAN PB. SUDIRMAN KABUPATEN JEMBER (THE EVALUATION OF INUNDATION AND FLOOD AT MOCH. SEROEDJI STREET AND PB. SUDIRMAN STREET, JEMBER) 1 Fikri Auzan,

Lebih terperinci

Buku Manual. Download, Aplikasi Aspak, dan Tanya Jawab.

Buku Manual. Download, Aplikasi Aspak, dan Tanya Jawab. Buku Manual Gambar diatas adalah halaman awal yang akan muncul pada saat pertama kali membuka situs aspak.buk.depkes.go.id. Lalu dibawah judul terdapat beberapa link yaitu : Beranda, Halaman Download,

Lebih terperinci

1.1 Mengenal dan Memulai Excel 2007

1.1 Mengenal dan Memulai Excel 2007 Student Guide Series: Microsoft Office Excel 007. Mengenal dan Memulai Excel 007 Microsoft Office Excel 007 atau sering disebut sebagai MS Excel -untuk selanjutnya dalam buku ini disebut dengan Excel sajamerupakan

Lebih terperinci

Menyusun Materi dalam Bentuk Buku dengan Adobe InDesign

Menyusun Materi dalam Bentuk Buku dengan Adobe InDesign Menyusun Materi dalam Bentuk Buku dengan Adobe InDesign Program aplikasi khusus desktop publishing ini sangat diminati oleh para praktisi di bidang percetakan karena sejumlah tool yang sangat mempermudah

Lebih terperinci

3.1 Mengenal Audacity Portable

3.1 Mengenal Audacity Portable Audacity Portable Sesuai dengan namanya Audacity Portable adalah program audio editor yang bersifat portabel. Bersifat portable artinya software ini dapat Anda tempatkan dalam drive penyimpanan yang dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penjualan Pada saat perusahaan menjual barang dagangnya, maka diperoleh pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 Membuat dan Menyimpan Dokumen Sederhana Pada Bab ini anda akan mempelajari cara : Memulai Open Office Writer 1.

BAB 1 Membuat dan Menyimpan Dokumen Sederhana Pada Bab ini anda akan mempelajari cara : Memulai Open Office Writer 1. BAB 1 Membuat dan Menyimpan Dokumen Sederhana Pada Bab ini anda akan mempelajari cara : Menggunakan tombol toolbar dan menu Membuat dokumen baru Mengedit dokumen dan memperbaiki kesalahan Menyisipkan,

Lebih terperinci

Bab 3- Pengenalan QGIS

Bab 3- Pengenalan QGIS Bab 3- Pengenalan QGIS 3.1 Membuka Project Pada QGIS Buka Program Quantum GIS Desktop 1.8.0 Quantum GIS dapat menyimpan sebuah project yang berisi kumpulan data layers yang ingin kita gunakan. Buka Project

Lebih terperinci

Mencari Text 2) 3) KTI A : Week 02 (Pembuatan Dokumen)

Mencari Text 2) 3) KTI A : Week 02 (Pembuatan Dokumen) 1 Mencari Text Untuk mencari sebuah text secara cepat, gunakan fasilitas Find and Replace, yang dapat dipanggil melalui menu Edit Find atau Ctrl+F. Hasilnya adalah : 4) Mencari untuk Highlight : menandai

Lebih terperinci

Bab II Mendesain Peta

Bab II Mendesain Peta Bab II Mendesain Peta Pada bab ini anda akan mempelajari seluruh tahapan yang dibutuhkan untuk menyusun tampilan peta yang banyak digunakan secara umum berdasarkan layerlayer peta yang tersedia. Salah

Lebih terperinci

Membuat Tombol Enter dengan Menggunakan Adobe Photoshop Oleh : Tomy Meilando

Membuat Tombol Enter dengan Menggunakan Adobe Photoshop Oleh : Tomy Meilando Membuat Tombol Enter dengan Menggunakan Adobe Photoshop Oleh : Tomy Meilando Pembuatan tombol enter di bawah ini adalah pembuatan tombol dengan menggunakan alat seleksi lingkaran dan gradient, langkah-langkah

Lebih terperinci

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB IX. MEMBUAT TITLE Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini dapat digunakan,

Lebih terperinci

MODUL #1 Membuat Kartu Nama dengan Adobe Illustrator CS2

MODUL #1 Membuat Kartu Nama dengan Adobe Illustrator CS2 MODUL #1 Membuat Kartu Nama dengan Adobe Illustrator CS2 A. Tujuan Mengenal fasilitas dasar Adobe Illustrator CS2 dan menerapkannya dalam pembuatan kartu nama. B. Langkah-langkah/ Contoh kasus 1. Kartu

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Kotak Dialog Utama HEC-RAS 4.1

Gambar 4.1 Kotak Dialog Utama HEC-RAS 4.1 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hidraulik dengan Menggunakan Pemodelan HEC-RAS Dalam mempelajari fenomena perilaku hidraulika aliran di dalam saluran/kali, diperlukan suatu simulasi/analisa

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN PROGRAM MS. OFFICE WORD 2007 DISUSUN OLEH YAYASAN KURNIA

MODUL PELATIHAN PROGRAM MS. OFFICE WORD 2007 DISUSUN OLEH YAYASAN KURNIA MODUL PELATIHAN PROGRAM MS. OFFICE WORD 2007 DISUSUN OLEH YAYASAN KURNIA A. MENYALAKAN KOMPUTER Pastikan Kabel Supply terhubung ke PLN, kemudian lakukan langkah sbb: 1. Nyalakan Stabilizer 2. Nyalakan

Lebih terperinci

BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK

BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK A. Pemodelan Hidrolika Saluran drainase primer di Jalan Sultan Syahrir disimulasikan dengan membuat permodelan untuk analisis hidrolika. Menggunakan software HEC-RAS versi

Lebih terperinci

Modul ke: Aplikasi komputer. Microsoft Excel 2010 Bagian 1. 09Fakultas FASILKOM. Wardhana., S.Kom., S.T., MM. Program Studi MKCU

Modul ke: Aplikasi komputer. Microsoft Excel 2010 Bagian 1. 09Fakultas FASILKOM. Wardhana., S.Kom., S.T., MM. Program Studi MKCU Modul ke: 09Fakultas Ariyani FASILKOM Aplikasi komputer Microsoft Excel 2010 Bagian 1 Wardhana., S.Kom., S.T., MM Program Studi MKCU Microsoft Excel Sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang

Lebih terperinci

MICROSOFT POWERPOINT

MICROSOFT POWERPOINT MICROSOFT POWERPOINT Pendahuluan Microsoft Power Point adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah. Microsoft Power Point akan membantu

Lebih terperinci

Bookmark dan Cross-Reference

Bookmark dan Cross-Reference Bookmark dan Cross-Reference FUNGSI BOOKMARK memberikan tanda pada sebuah bacaan atau kalimat, dengan kata lain bookmark bisa juga diartikan tombol shortcut menuju ke sebuah kata atau kalimat yang sudah

Lebih terperinci

Menggunakan Microsoft Access (perhatikan untuk red text)

Menggunakan Microsoft Access (perhatikan untuk red text) Menggunakan Microsoft Access (perhatikan untuk red text) 1. Membuat Database dan Tabel Materi ini akan menjelaskan bagaimana membangun database, tabel dan field. Akan dijelaskan pula mengenai format dan

Lebih terperinci

User Manual DIVIPOS Free Version 1.0 versi 1.0

User Manual DIVIPOS Free Version 1.0 versi 1.0 User Manual DIVIPOS Free Version 1.0 versi 1.0 http://www.datadigi.com http://www.divipos.com 1 INSTALASI APLIKASI 1. SPESIFIKASI MINIMUM KOMPUTER Berikut adalah spesifikasi minimal komputer yang diperlukan:

Lebih terperinci

Pelatihan Microsoft Excel

Pelatihan Microsoft Excel Pelatihan Microsoft Excel Advanced Petrus Santoso 13 Isi What-If Analysis... 1 Goal Seek... 1 Data Table... 2 Pivot Table... 5 Persiapan untuk Membuat Pivot Table... 6 Membuat Pivot Table... 7 Advanced

Lebih terperinci

13 Appearance dan Style

13 Appearance dan Style 13 Appearance dan Style Setiap perlakuan yang Anda berikan pada suatu objek, baik mendefinisikan warna dan ketebalan garis, warna fill, efekefek lainnya hingga suatu objek memiliki tampilan atau appearance

Lebih terperinci

Cara membuat format nomor halaman berbeda dalam satu dokumen word Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatannya:

Cara membuat format nomor halaman berbeda dalam satu dokumen word Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatannya: Cara membuat format nomor halaman berbeda dalam satu dokumen word 2007 Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatannya: 1. Jika file Makalah yang kita miliki masih disimpan dalam beberapa halaman, maka

Lebih terperinci

Instruksi Kerja Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcGIS 9.3

Instruksi Kerja Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcGIS 9.3 INSTRUKSI KERJA PROGRAM ArcGIS 9.3 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011 i Instruksi Kerja PROGRAM ArcGIS 9.3 Laboratorium Pedologi & Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

Modul ke: Aplikasi Komputer. Microsoft Word. Fakultas TEKNIK. Muhammad Rifqi, S.Kom, M.Kom. Program Studi. Ilmu Komputer.

Modul ke: Aplikasi Komputer. Microsoft Word. Fakultas TEKNIK. Muhammad Rifqi, S.Kom, M.Kom. Program Studi. Ilmu Komputer. Modul ke: Aplikasi Komputer Microsoft Word Fakultas TEKNIK Muhammad Rifqi, S.Kom, M.Kom Program Studi Ilmu Komputer http://www.mercubuana.ac.id MEMULAI MS WORD Klik START > Program > Micorosoft Office

Lebih terperinci

: PEMBUATAN BAHAN AJAR INTERAKTIF DENGAN POWERPOINT. I. Tujuan Pembelajaran A. Peserta dapat membuat bahan ajar dengan menggunakan powerpoint.

: PEMBUATAN BAHAN AJAR INTERAKTIF DENGAN POWERPOINT. I. Tujuan Pembelajaran A. Peserta dapat membuat bahan ajar dengan menggunakan powerpoint. MATA TATARAN : PEMBUATAN BAHAN AJAR INTERAKTIF DENGAN POWERPOINT I. Tujuan Pembelajaran A. Peserta dapat membuat bahan ajar dengan menggunakan powerpoint. B. Peserta dapat mengaplikasikan bahan ajar dalam

Lebih terperinci

Bab 5. Dasar-dasar Action Script

Bab 5. Dasar-dasar Action Script Bab 5. Dasar-dasar Action Script Pada animasi yang telah Anda pelajari pada bab sebelumnya, dijalankan secara berurutan dari frame ke frame. Berikutnya dengan adanya Behaviors dan Action Script, animasi

Lebih terperinci

Memulai Simulink. Memulai Simulink. Membuat Model Baru. Untuk memulai Simulink dan membuka library milik Simulink :

Memulai Simulink. Memulai Simulink. Membuat Model Baru. Untuk memulai Simulink dan membuka library milik Simulink : Memulai Simulink Memulai Simulink Untuk memulai Simulink dan membuka library milik Simulink : 1. Jalankan program MATLAB. 2. Ketik simulink pada jendela peritah MATLAB. maka akan nampak Library untuk Simulink

Lebih terperinci

Ringkasan Bab 1. Bab 1 ini akan membahas pemakaian dasar Access secara menyeluruh. Topik-topiknya antara lain:

Ringkasan Bab 1. Bab 1 ini akan membahas pemakaian dasar Access secara menyeluruh. Topik-topiknya antara lain: Ringkasan Bab 1 Bab 1 ini akan membahas pemakaian dasar Access secara menyeluruh. Topik-topiknya antara lain: 1 Database Access 1.1 Objek dan Manfaat 1.2 Bidang Kerja 2 Membuat Field dan Mengisi Data 2.1

Lebih terperinci

Komputer Aplikasi MI. Mia Fitriawati, S.Kom. Pertemuan 5 & 6 : Tabel, Grafis, Daftar Isi- Tabel/Gambar & Mail Merge 2013/2014

Komputer Aplikasi MI. Mia Fitriawati, S.Kom. Pertemuan 5 & 6 : Tabel, Grafis, Daftar Isi- Tabel/Gambar & Mail Merge 2013/2014 Komputer Aplikasi MI Pertemuan 5 & 6 : Tabel, Grafis, Daftar Isi- Tabel/Gambar & Mail Merge 2013/2014 Mia Fitriawati, S.Kom Tabel Tabel adalah sekumpulan sel - sel kolom dan baris yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Bagan Alir Penelitian Mulai Input Data Angka Manning Geometri Saluran Boundary Conditions : - Debit - Hulu = slope - Hilir = slope Ukuran Pilar Data Hasil Uji Laboratorium

Lebih terperinci

Pengenalan Microsoft Excel 2007

Pengenalan Microsoft Excel 2007 Pengenalan Microsoft Excel 2007 Microsoft Excel merupakan perangkat lunak untuk mengolah data secara otomatis meliputi perhitungan dasar, penggunaan fungsi-fungsi, pembuatan grafik dan manajemen data.

Lebih terperinci