TEKS PROSEDUR KOMPLEKS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TEKS PROSEDUR KOMPLEKS"

Transkripsi

1 1 TEKS PROSEDUR KOMPLEKS Tadkiroatun Musfiroh A. Pendahuluan Kurikulum merupakan alat yang penting untuk keberhasilan suatu pendidikan. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang tersusun atas Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Inti merupakan kompetensi yang mengikat berbagai Kompetensi Dasar (KD) ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik. Kompetensi Inti harus dimiliki peserta didik untuk setiap kelas melalui pendekatan pembelajaran siswa aktif. Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas. Kurikulum 2013 menekankan peserta didiknya untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif. Guna menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif, dan inovatif dalam pembelajaran maka peserta didik harus mampu melakukan aktivitas mengamati, menanya, mencoba, dan mengomunikasikan. Salah satu mata pelajaran penting dalam Kurikulum 2013 adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menekankan materi pada aspek kemampuan berbahasa yang berkelanjutan. Kemampuan berbahasa dimulai dengan peningkatan pengetahuan tentang jenis, pengertian dan konteks suatu teks, dilanjutkan peningkatan keterampilan menyajikan teks secara tulis atau lisan, serta pembentukan karakter berbahasa yang baik dan benar sesuai tujuan kurikulum. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Kurikulum 2013 menekankan pendekatan berbasis teks. Pembelajaran berbasis teks ini melatih peserta didik menyelesaikan masalah dengan berpikir kritis sesuai apa yang mereka hadapi dalam kehidupan nyata. Salah satu bentuk teks yang terdapat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kurikulum 2013 adalah teks prosedur kompleks. Pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) teks prosedur kompleks 1

2 2 diajarkan pada kelas X. Guna mengetahui lebih lanjut tentang teks prosedur kompleks, penulis menyusun makalah ini untuk mengetahui apakah hakikat teks prosedur kompleks, bagaimana struktur teks prosedur kompleks dan ciri-ciri teks prosedur kompleks, serta bagaimana penilaian dalam pembelajaran teks prosedur kompleks. B. Teks Prosedur Kompleks 1. Hakikat Teks Prosedur Kompleks Prosedur kompleks adalah langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan (Kemdikbud, 2013: 44). Banyak aktivitas di sekitar kita yang harus dilakukan sesuai prosedur, seperti: cara membuat SIM (Surat Izin Mengemudi), cara membuat KTP (Kartu Tanda Penduduk, cara menggunakan ATM, cara membuat botol kaca, dan lain sebagainya. Menurut Kosasih (2014: 67) teks prosedur kompleks merupakan teks yang menjelaskan langkah-langkah secara lengkap, jelas, dan terperinci tentang cara melakukan sesuatu. Mahsun (2014) mengungkapkan bahwa teks prosedur atau teks arahan merupakan salah satu dari jenis teks yang termasuk genre faktual subgenre prosedural. Tujuan sosial dari teks ini adalah mengarahkan tentang langkahlangkah yang telah diterangkan. Teks prosedur ini menekankan aspek bagaimana melakukan sesuatu yang berupa percobaan atau pengamatan. Langkah-langkah dalam prosedur kompleks disajikan dalam berbagai macam bentuk teks. Ada teks prosedur kompleks yang disajikan dalam bentuk uraian narasi, berbentuk bagan, ada juga yang disajikan dalam penjelasan singkat. Langkah-langkah pada prosedur kompleks merupakan urutan yang biasanya tidak dapat diubah (Kemdikbud, 2013: 45). Langkah awal akan menjadi penentu langkah berikutnya. Dalam teks prosedur kompleks banyak terdapat kalimat perintah (kalimat imperatif) yang berfungsi untuk meminta atau melarang seseorang melakukan sesuatu. Bagaimana menurut penulis? Menurut penulis, teks prosedur kompleks adalah sebuah teks yang berisi langkah-langkah prosedural bersifat hierarkial dan komponensial untuk mencapai tujuan tertentu. Bersifat prosedural karena langkah-langkah tersebut urut dan tidak bisa dibolak-balik. Bersifat hierarkialkomponensial karena bertahap dan berisi komponen dalam setiap tahapnya. 2

3 3 Tujuan tertentu berarti bertujuan untuk membuat, menyusun, meminjam (buku), menyelesaikan (tugas), merakit, memperbaiki sesuatu, dan sebagainya. Tujuan dalam hal ini adalah tujuan kegiatan terkait langkah-langkah prosedural di atas. Gambar 1. Teks Prosedur Kompleks Berdasarkan gambar di atas, jelas bahwa teks prosedur kompleks adalah teks tentang proses mencapai sesuatu. Secara lengkap, teks prosedur kompleks berisi langkah tersebut prosedural, hierarkial, dan komponensial, sehingga setiap langkah dilakukan secara urut, bertahap, dan memperhatikan komponen yang ada pada setiap langkahnya. 2. Struktur Teks Prosedur Kompleks a. Struktur Teks Prosedur Komplek Menurut Kemdikbud (2013) Struktur teks prosedur kompleks terdiri atas tujuan dan langkah-langkah (Kemdikbud, 2013: 45). Tujuan teks berisi petunjuk dan tujuan yang akan dicapai. Langkah-langkah berisi petunjuk mengerjakan sesuatu yang disusun secara sistematis. Bagan 1. Struktur Teks Prosedur Kompleks Menurut Kemdikbud 3

4 4 b. Struktur Teks Prosedur Komplek Menurut Indah dan Santi (2013) Menurut Indah dan Santi (2013: 87) teks prosedur memiliki kerangka atau struktur yakni, tujuan atau judul, bahan atau segala sesuatu yang dibutuhkan, dan langkah-langkah atau tahapan untuk mencapai tujuan. Bagan 2. Struktur Teks Prosedur Kompleks Menurut Indah dan Santi (2013) Tujuan teks prosedur ini adalah untuk menjelaskan bagaimana sesuatu dicapai, dilakukan, dibuat, atau dioperasikan. Pada teks prosedur tidak semua menggunakan bahan alat yang akan dipakai. Jadi, bahan dalam struktur teks prosedur sifatnya opsional atau boleh dihilangkan. Penggunaan bahan ini sering digunakan pada teks prosedur tentang memasak makanan atau membuat sesuatu. Berikut contoh analisis strukturnya. Tabel 1. Contoh Analisis Struktur Teks Prosedur Versi Indah-Santi STRUKTUR TEKS STRUKTUR ISI Judul Tujuan Bahan Langkah-langkah Mengubah Botol Menjadi Gelas dalam Lima Langkah Tips bermanfaat bagi mahasiswa atau mahasiswi yang senang berhemat atau untuk Anda yang senang dengan kerajinan tangan. a. Botol kaca b. Tali berbahan kain c. Spirtus/minyak tanah d. Korek api 1. Ambillah sebuah botol, lebih baik agak tebal. Kemudian ikat dengan seutas tali ditengah badan botol tersebut. Carilah tali yang gampang menyerap cairan, misal sumbu. 2. Lepaskan tali dari botol tersebut, tetapi tetap dalam keadaan terikat. Kemudian celupkan tali ke dalam minyak tanah agar mudah terbakar. 3. Kembali masukkan botol ke dalam ikatan tali dan pegang botol secara horizontal. Kemudian bakar tali tersebut sampai habis. Kira-kira 10 menit kemudian, Anda akan mendengar suara retakan. 4. Setelah mendengar suara retakan, siram botol dengan air dingin. Bagian yang terkena api akan terbelah rapi menjadi dua bagian. 5. Gunakan kertas pasir (amplas) untuk menghaluskan bagian pecahan. Sumber: Suara Merdeka, tanggal 4 Januari

5 5 c. Struktur Teks Prosedur Komplek menurut Mahsun (2014) Mahsun (2014) menjelaskan struktur teks prosedur terdiri atas judul, tujuan, daftar bahan, urutan tahap pelaksanaan, pengamatan, dan simpulan. Bagan 3. Struktur Teks Prosedur Kompleks menurut Mahsun (2014) Untuk memperjelas struktur teks prosedur kompleks menurut Mahsun (2013), berikut ini akan disajikan contoh analisis strukturnya. Tabel 2. Contoh Analisis Struktur Teks Prosedur Kompleks Versi Mahsun STRUKTUR TEKS Judul Tujuan Daftar Bahan Urutan atau Tahap Pelaksanaan ISI TEKS Benda Penghantar Listrik Menyalakan lampu dengan memanfaatkan energi listrik Untuk mengetahui benda yang dapat menghantarkan listrik, maka perlu dilakukan percobaan. Sebelum percobaan dilaksanakan, perlu disiapkan bahan-bahan yang diperlukan. Bahan-bahan yang diperlukan: a. Baterai b. Dua buah kabel c. Bohlam d. Benang e. Tali plastik Setelah bahan-bahan yang diperlukan sudah terkumpul, maka langkah yang ditempuh adalah berikut ini. Hubungkan kedua ujung kabel masingmasing pada kedua ujung baterai. Selanjutnya, hubungkan kedua ujung kabel ke bohlam, maka bohlam akan menyala. Kemudian gantikan kabel itu dengan benang. Hubungkan kedua ujung benang pada ujung baterai. Setelah itu, hubungkan kedua benang itu ke bohlam, maka bohlam tidak akan menyala. Akhirnya, lakukan hal yang sama, ganti kedua benang itu dengan tali plastik. Kemudian hubungkan kedua tali plastik itu ke bohlam, maka bohlam tidak akan menyala. Pengamatan Dari percobaan tersebut terlihat bahwa bohlam menyala ketika dihubungkan pada baterai dengan menggunakan kabel. Namun, bohlam tidak menyala ketika dihubungkan dengan pada baterai dengan menggunakan benang atau tali plastik. Simpulan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kabel dapat menghantar arus listrik, sedangkan benang dan tali plastik tidak bisa menghantar arus listrik. Sumber: Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 (Mahsun, 2014). 5

6 6 3. Kategorisasi Teks Prosedur Kompleks Menurut Kosasih, (2014: 67) terdapat tiga kategori teks prosedur kompleks. Kategori tersebut adalah penggunaan anak, aktivitas, dan kebiasaan. Berikut kategori yang dimaksud.. a. Teks yang berisi cara menggunakan alat benda atau perangkat lain yang sejenis. Contoh: cara menggunakan komputer, cara menggunakan telepon genggam, dan cara mengendarai mobil. b. Teks yang berisi cara melakukan aktivitas. Contoh: cara melamar pekerjaan, dan cara berolahraga bagi pederita jantung. c. Teks yang berisi kebiasaan. Contoh: cara hidup sehat dan cara belajar efektif. Pembagian kategori teks prosedur kompleks menurut Kosasih masih bersifat umum. Penulis mencoba memodifikasi kategorisasi teks prosedur kompleks berdasarkan tujuan penulisan teks prosedur kompleks. Berikui ini akan dideskripsikan kategorisasi teks prosedur kompleks. a. Teks prosedur kompleks cara pelayanan jasa. Contohnya: cara perpanjangan pajak kendaraan bermotor, dan cara mendapatkan bantuan hukum. b. Teks prosedur kompleks cara mengurus surat penting. Contohnya: cara mengurus KTP, cara mengurus SIM, dan cara mengurus surat nikah. c. Teks prosedur kompleks cara membuat produk makanan atau minuman. Contohnya: cara membuat nasi goreng, cara membuat pisang goreng, cara memasak sayur asem, cara membuat es krim, dan cara membuat kopi. d. Teks prosedur kompleks cara membuat produk kerajinan. Contohnya: cara membuat baju, cara membuat kerajinan dari bambu, cara membuat gelas dari botol kaca, cara membuat batik, dan cara membuat lampu hias. e. Teks prosedur kompleks cara melakukan aktivitas. Contohnya: cara melamar pekerjaan, cara menanam padi, cara mencangkok pohon, cara membudidayakan lele, dan aturan keselamatan berkendara. f. Teks prosedur kompleks cara menggunakan alat. Contohnya: cara menggunakan komputer, cara mengoperasikan telepon, cara mengganti bolam pada senter. g. Teks prosedur kompleks cara menyelesaikan pekerjaaan atau masalah. Contohnya: kiat mengusir nyamuk, dan prosedur pembayaran tilang kendaraan. 6

7 7 4. Ciri-ciri Teks Prosedur Kompleks Menurut Kemdikbud (2013:42-50) beberapa ciri-ciri teks prosedur kompleks yaitu sebagai berikut. a. Kalimat teks prosedur kompleks banyak menggunakan kalimat perintah. b. Konsekuensi penggunaan kalimat perintah, banyak pula pemakaian kata kerja imperatif, yakni kata yang menyatakan perintah, keharusan, atau larangan. Contoh: Pahami kesalahan Anda, Jangan serahkan STNK atau SIM begitu saja, atau Terima atau tolak tuduhan. c. Ada langkah-langkah atau cara-cara yang sudah ditentukan untuk melaksanakan tujuan. Langkah-langkah sudah disusun berurutan. d. Dalam teks prosedur kompleks banyak menggunakan konjungsi temporal atau kata penghubung yang menyatakan urutan waktu, seperti: pertama, kedua, ketiga, dan setelah. e. Menggunakan verba material (melakukan, menilang) dan verba tingkah laku (menerima, menolak). f. Dalam teks prosedur kompleks sering dijumpai syarat-syarat yang harus dipenuhi, jika tidak terpenuhi maka langkah selanjutnya tidak dapat dilaksanakan. Syarat-syarat atau pilihan dalam teks prosedur kompleks diungkapkan dengan konjungsi jika, apabila, dan seandainya. Dalam petunjuk yang berupa resep, dikemukakan pula gambaran rinci tentang nama benda yang dipakai, termasuk jumlah, urutan, ataupun bentuknya. Menurut Endah (2015: 89) ada ciri bahasa teks prosedur kompleks. Ciri bahasa tersebut dijelaskan pada tabel berikut ini. Tabel 3. Ciri Bahasa Teks Prosedur Kompleks No. Ciri Contoh 1 Menggunakan penomoran a. Menggunakan kata urutan seperti: yang menunjukkan urutan atau tahapan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. b. Panaskan minyak. Tumis bawang putih, bawang bombay, dan jahe sampai harum. Masukkan udang. Aduk sampai berubah warna. Tambahkan bakso ikan, kecap, garam, merica, dan gula pasir. Aduk rata sampai matang. 2 Menggunakan kata yang menunjukkan perintah 3 Menggunakan kata-kata yang menjelaskan kondisi a. Panaskan minyak b. Masukkan udang c. Tuang air d. Aduk rata a. Sampai harum b. Sampai berubah warna c. Sampai matang 7

8 8 C. Penilaian dalam Teks Prosedur Kompleks Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dikemukakan bahwa penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Informasi yang terkait dengan peserta didik dalam hal ini adalah skor hasil penilaian, hasil pengamatan, hasil penugasan, dan sebagainya. Informasi hasil penilaian peserta didik tersebut dapat diperoleh melalui pemberian tes. 1. Penilaian Teks Prosedur Kompleks Keterampilan Berbicara Banyak bentuk tes yang dapat diberikan kepada peserta didik untuk mengukur kompetensi berbicara. Bentuk tes yang diberikan tidak hanya mengukur kemampuan berbahasanya, melainkan juga untuk mengukur kemampuan menyampaikan gagasan, perasaan, atau informasi (Burhan Nurgiyantoro, 2010: ). Dengan demikian, tes yang dimaksudkan dapat digunakan untuk mengukur kemampuan poeserta didik dalam berbicara secara normal. Disamping itu, pemberian tes harus semenarik mungkin agar peserta didik tidak merasa tertekan dan dapat mengungkapkan kemampuan berbicaranya secara normal dan maksimal. Guna mengukur kemampuan berbicara peserta didik dalam materi teks prosedur kompleks maka dibutuhkan instrumen penilaian yang tepat. Aspek yang perlu diperhatikan dalam penilaian kemampuan berbicara teks prosedur kompleks adalah keruntutan proses, kebenaran atau keakuratan isi teks, kelancaran dan kejelasan penyampaian, kompleksitas prosedur, dan kebermanfaatan isi teks. Untuk mempermudah penilaian dan penyekoran maka perlu disajikan dalam bentuk instrumen penilaian sebagai berikut. Tabel 4. Instrumen Penilaian Keterampilan Membaca Teks Prosedur Kompleks Tingkat Capaian Kinerja No. Aspek yang Dinilai Keruntutan proses 2. Kebenaran atau keakuratan isi 3. Kelancaran dan kejelasan penyampaian 4. Kompleksitas prosedur 5. Kebermanfaatan isi JUMLAH SKOR: 8

9 9 2. Penilaian Teks Prosedur Kompleks Keterampilan Menulis Tugas menulis memaksa peserta didik untuk belajar dan berusaha menulis. Mereka akan memilih bentuk-bentuk kebahasaan yang tepat untuk mengungkapkan apa yang akan ditulis, mencari dan menyeleksi informasi dari berbagai sumber sebagai isi tulisan, serta menyusun informasi ke dalam urutan logika yang benar (Burhan Nurgiyantoro, 2010: 428). Tugas yang diberikan sebagai penilaian harus berupa jenis karya tulis yang bermanfaat atau diperlukan peserta didik dalam dunia nyata. Ada berbagai jenis karya tulis yang memiliki kekhasannya sendiri dan dibutuhkan dalam dunia pekerjaan atau kehidupan bermasyarakat. Salah satu jenis tulisan yang bermanfaat untuk peserta didik dalam dunia nyata adalah menulis teks prosedur kompleks. Melalui teks prosedur kompleks, peserta didik akan mendapatkan pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau cara mengoperasikan alat. Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menulis teks prosedur kompleks maka diperlukan adanya alat ukur berupa tes unjuk kerja. Instrumen tes unjuk kerja digunakan untuk memeroleh data kemampuan peserta didik dalam menulis teks prosedur kompleks. Kriteria penilaian tes unjuk kerja dalam menulis teks prosedur kompleks dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5. Instrumen Penilaian Keterampilan Membaca Teks Prosedur Kompleks No. Aspek yang Dinilai 1. Kualitas isi tulisan 2. Keakuratan dan keluasan isi tulisan 3. Organisasi penulisan 4. Ketepatan diksi 5. Ketepatan kalimat 6. Ejaan dan tata tulis 7. Keruntutan proses 8. Kebermanfaatan isi tulisan Jumlah Skor: Tingkat Capian Kinerja

10 10 SUMBER RUJUKAN Depdiknas. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.. (2005). Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan. Endah Tri Priyatmi. (2015). Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Jakarta: Bumi Aksara. Indah Wukir Setiarini dan Santi Artini. (2013). Bahasa Indonesia 1: Kelas X SMK. Bogor: Yudhistira. Kemdikbud. (2013). Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kosasih, Engkos. (2014). Jenis-Jenis Teks: Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah serta Langkah Penulisannya. Bandung: Yrama Widya. Mahsun. (2014). Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta. Sumber Media Cetak Anonim. (Januari 2015). Mengubah Botol Menjadi Gelas dalam Lima Langkah. Suara Merdeka, tanggal 4 Januari

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU 2.1 Kedudukan Pembelajaran Memproduksi Teks Prosedur Kompleks Berdasarkan Kurikulum 2013 untuk Siswa Kelas X SMK 10 Bandung Dalam penelitian ini penulis bermaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, gagasan atau perasaan seseorang. Bahasa terdiri atas beberapa kata yang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, gagasan atau perasaan seseorang. Bahasa terdiri atas beberapa kata yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi berupa lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, untuk menyampaikan pikiran, gagasan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 1 SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA AnggesTiara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORETIS BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Kedudukan Pembelajaran Memproduksi Teks Prosedur Kompleks dalam Kurikulum 2013 Pada kurikulum 2013, pengembangan kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SD Kristen Satya Wacana Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : II/ 2 Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (3 kali pertemuan) I.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam kehidupan bersosial. Manusia dapat berkomunikasi dengan yang lain melalui bahasa.

Lebih terperinci

Ernanda Ariyatna Drs. Malan Lubis, M.Hum.

Ernanda Ariyatna Drs. Malan Lubis, M.Hum. 1 Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 Ernanda Ariyatna Drs. Malan Lubis, M.Hum.

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018. Oleh. Azura. Drs. Syamsul Arif, M.Pd.

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018. Oleh. Azura. Drs. Syamsul Arif, M.Pd. 0 KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018 Oleh Azura Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis

Lebih terperinci

Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya

Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya Matahari merupakan sumber energi panas ciptaan Tuhan YME yang sangat bermanfaat bagi manusia. Berbagai proses pengeringan memanfaatkan panas matahari yang dapat

Lebih terperinci

Oleh Ummi Kalsum Lubis Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK

Oleh Ummi Kalsum Lubis Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK HUBUNGAN PENGUASAAN STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS OLEH SISWA KELAS X MAS AL-WASHLIYAH 22 TEMBUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu berbahasa dan bersastra saja namun juga digunakan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. mampu berbahasa dan bersastra saja namun juga digunakan sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dunia pendidikan pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran terpenting di sekolah yang pada dasarnya menekankan siswa untuk mampu berbahasa

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014 ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2 Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014 Oleh: Febriyeni A1B110019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Kurikulum Circuit. Minggu 2

Kurikulum Circuit. Minggu 2 Kurikulum Circuit Minggu 2 Pendahuluan (10 menit) Ucapkan selamat datang kepada para siswa untuk minggu ke dua ini. Tanyakan pada mereka apakah mereka masih mengingat materi yang mereka dapatkan pada minggu

Lebih terperinci

Resep nasi goreng - 5 cara membuat nasi goreng paling enak

Resep nasi goreng - 5 cara membuat nasi goreng paling enak Resep nasi goreng - 5 cara membuat nasi goreng paling enak Resep nasi goreng ini saya posting karena nasi goreng merupakan salah satu masakan Indonesia yang paling terkenal. Bahkan CNN melansir nasi goreng

Lebih terperinci

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari Setelah mempelajari dan memahami konsep atom, ion, dan molekul, kini saatnya mempelajari ketiganya dalam bahan kimia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah dapat melihat atom, ion,

Lebih terperinci

proses penyambungan. Setelah proses penyambungan berhasil maka internet siap digunakan.

proses penyambungan. Setelah proses penyambungan berhasil maka internet siap digunakan. I. Jawablah pertanyaan berdasarkan teks prosedur kompleks di bawah ini. proses penyambungan. Setelah proses penyambungan berhasil maka internet siap digunakan. Cara Menyambungkan Komputer dengan Internet

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan

Lebih terperinci

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 2. TEKS PROSEDUR KOMPLEKSLatihan Soal 2.3

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 2. TEKS PROSEDUR KOMPLEKSLatihan Soal 2.3 SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 2. TEKS PROSEDUR KOMPLEKSLatihan Soal 2.3 1. Paspor adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui kantor imigrasi untuk warga negara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkomunikasi dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkomunikasi dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di sekolah, baik pada tingkat dasar, tingkat menengah, maupun tingkat atas. Selain itu,

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.3. Bagian no (2) dan (5) pada petunjuk tersebut dapat dilengkapi dengan kalimat...

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.3. Bagian no (2) dan (5) pada petunjuk tersebut dapat dilengkapi dengan kalimat... 1. Petunjuk membuka botol minuman kaleng! SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.3 1. Ambilah sebuah botol minuman kaleng! 2.... 3. Carilah bagian atas botol yang berbentuk

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

BAB. Penghantar Panas

BAB. Penghantar Panas BAB 5 Penghantar Panas Sepulang sekolah, Siti melihat ibunya sedang memasak ikan di dapur. Lalu, ia menghampiri ibunya dan membantunya. Tidak lama kemudian, ikan yang digoreng oleh ibunya telah matang

Lebih terperinci

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata. ONDE-ONDE GURIH 250 gram udang cincang 150 gram ayam cincang 2 siung bawang putih haluskan 1 sdt garam, 1/2 sdt merica bubuk 2 sdt gula pasir 1 putih telur 2 sdm tepung maizena 1 sdm daun ketumbar cincang

Lebih terperinci

Petunjuk ~ wacana yang berisi penjelasan suatu proses pembuatan sesuatu / penggunaan sesuatu. ~ Wacana eksposisi proses yang menggunakan pilihan kata

Petunjuk ~ wacana yang berisi penjelasan suatu proses pembuatan sesuatu / penggunaan sesuatu. ~ Wacana eksposisi proses yang menggunakan pilihan kata 1 Petunjuk ~ wacana yang berisi penjelasan suatu proses pembuatan sesuatu / penggunaan sesuatu. ~ Wacana eksposisi proses yang menggunakan pilihan kata yang konkret (dengan ukuran, arah, batas yang jelas)

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ARTIKEL

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ARTIKEL IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ARTIKEL Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Wisuda Sarjana Pendidikan di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu gagasan atau informasi dari pihak pembicara atau penulis kepada pihak pendengar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peran yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu matapelajaran terpenting di sekolah yang pada dasarnya menekankan siswa untuk mampu

Lebih terperinci

Pembuatan Sosis Ikan

Pembuatan Sosis Ikan Pembuatan Sosis Ikan Sosis ikan adalah salah satu olahan yang dibuat dari pasta ikan yang ditambah dengan bumbu-bumbu, kemudian dibungkus/dikemas dengan usus kambing atau pengemas lainnya yang biasa disebut

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK 1 Lau Maros Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu :

Lebih terperinci

Kata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks.

Kata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks. 0 PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKSSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHETAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Hot Seri Yanti Br L Drs. Basyaruddin,

Lebih terperinci

GAYA HIDUP RAMAH LINGKUNGAN

GAYA HIDUP RAMAH LINGKUNGAN GAYA HIDUP RAMAH LINGKUNGAN Kenapa PEDULI LINGKUNGAN? Kelangsungan hidup manusia bergantung pada keutuhan lingkungannya. Keutuhan lingkungan ergantung pada kearifan manusia dalam mengelolanya. Maka setiap

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 0 KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Romauli Sinurat (romaulisinurat94@gmail.com) Atika Wasilah, S.Pd., M.Pd. Penelitian

Lebih terperinci

A. Logika dan Algoritma

A. Logika dan Algoritma Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar 1: Logika dan Algoritma Materi 1 : Logika Dalam materi pembelajaran 1 ini kalian akan mempelajari tentang susunan Tata surya. Setelah kalian mempelajari salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kedudukan Pembelajaran Memproduksi Teks Eksplanasi dalam Kurikulum 2013 Kurikulum merupakan landasan atau acuan bagi setiap proses pembelajaran di sekolah,

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN menuntut guru untuk mengorganisasikan pembelajaran secara efektif. Hal

BAB I PENDAHULUAN menuntut guru untuk mengorganisasikan pembelajaran secara efektif. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah berdasarkan kurikulum 2013 menuntut guru untuk mengorganisasikan pembelajaran secara efektif. Hal ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA KORAN REPUBLIKA

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA KORAN REPUBLIKA ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA KORAN REPUBLIKA EDISI JANUARI TAHUN 2015, RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN, DAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMAN 4 PURWOREJO Oleh: Gita Amelia Pendidikan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi kemampuan menulis teks pidato siswa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa. atau kaidah kebahasaan. Selain itu, Mahsun (2014:97) berpendapat:

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa. atau kaidah kebahasaan. Selain itu, Mahsun (2014:97) berpendapat: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran terpenting di sekolah yang pada dasarnya tidak hanya menekankan siswa untuk mampu berbahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai uraian tentang pelaksanaan tindakan siklus 1 dan siklus 2. Analisis data berdasrkan pengamatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS X.3 SMA MUHAMMADIYAH 4 ANDONG KABUPATEN BOYOLALI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS X.3 SMA MUHAMMADIYAH 4 ANDONG KABUPATEN BOYOLALI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS X.3 SMA MUHAMMADIYAH 4 ANDONG KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 2 : PERKEMBANGAN TEKNOLOGI. Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 1

KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 2 : PERKEMBANGAN TEKNOLOGI. Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 1 KURIKULUM 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 2 : PERKEMBANGAN TEKNOLOGI Nama Sekolah Kelas / Semester : III (Tiga) / 1 : Nama Guru NIP / NIK : : 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keterampilan menulis menjadi keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi siswa, baik selama mereka mengikuti pendidikan di sekolah maupun dalam kehidupannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan diuraikan menjadi tiga sub judul yaitu deskripsi pra siklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi

Lebih terperinci

-2- Mesin dan/atau Peralatan Industri kecil dan/atau Industri menengah; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kement

-2- Mesin dan/atau Peralatan Industri kecil dan/atau Industri menengah; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kement No.440, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Restrukturisasi Mesin. Peralatan Industri Kecil Indis PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/M-IND/PER/3/2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bermutu. Untuk menjamin pencapaian mutu tujuan pendidikan di masing-masing

I. PENDAHULUAN. bermutu. Untuk menjamin pencapaian mutu tujuan pendidikan di masing-masing I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 dilakukan melalui pendidikan bermutu. Untuk menjamin pencapaian

Lebih terperinci

ARTIKEL. Disusun dan Diajukan oleh. Monalisa Frince S. Pembimbing Skripsi, Drs. H. Sigalingging, M.Pd

ARTIKEL. Disusun dan Diajukan oleh. Monalisa Frince S. Pembimbing Skripsi, Drs. H. Sigalingging, M.Pd ARTIKEL EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMK NEGERI 13 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Disusun dan Diajukan oleh Monalisa

Lebih terperinci

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

Aas Asiah   Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD ISLAM AL-IKHLAS CIANJUR TAHUN AJARAN 2011/2012 Aas Asiah Email : aasasiah84@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara berurutan. Keterampilan tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

Kumpulan Resep Sup ( Baru )

Kumpulan Resep Sup ( Baru ) SUP PASTA BENING BAHAN : Kaldu ikan 250 gram ikan kakap 1 buah bawang Bombay potong-potong 1 batang daun bawang iris 1 batang seledri iris 5 biji merica butiran 1 liter air Isi : 12 udang ukuran sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan pada pembentukan teori subtansi berdasarkan konsep-konsep yang

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan pada pembentukan teori subtansi berdasarkan konsep-konsep yang 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah rancangan deskriptif kualitatif. Penelitian deskriprif kualitatif adalah penelitian yang lebih banyak

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.2. Petunjuk menghilangkan rasa sakit karena tertusuk duri yang tepat adalah...

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.2. Petunjuk menghilangkan rasa sakit karena tertusuk duri yang tepat adalah... SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.2 1. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Lalu bakarlah di atas api sampai cukup panas! 2. Ambilah sebatang sereh kemudian memarkan sedikit!

Lebih terperinci

Terdiri dari BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Bagian.

Terdiri dari BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Bagian. Bagian BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Terdiri dari Kegiatan.1 Benda apa saja yang dapat menghantarkan listrik? Kegiatan. Bagaimana caranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 3. TEKS PROSEDURLatihan Soal 3.2

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 3. TEKS PROSEDURLatihan Soal 3.2 1. Bacalah teks di prosedur di bawah ini! SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 3. TEKS PROSEDURLatihan Soal 3.2 pertama adalah dengan membuat pola batik. Pola ini akan mempermudah pelukisan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebelum melaksanakan sebuah penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode atau cara-cara yang akan digunakannya. Menurut Sugiyono (2016: 2), metode

Lebih terperinci

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam EKSPERIMEN 1A WACANA Setiap hari kita menggunakan berbagai benda dan material untuk keperluan kita seharihari. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Guru merupakan personil yang menduduki posisi strategis dalam rangka pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas dan terstruktur pula pikirannya. Keterampilan hanya dapat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : MI Muhammadiyah Karanganyar Tema : Benda, Hewan,Dan Tanaman Disekitarku Subtema : Bentuk, Warna, Ukuran, dan Permukaan Benda. Alokasi Waktu :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik dan benar. Pemerintah berharap menjadikan bahasa Indonesia sebagai wahana

Lebih terperinci

39. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA SMP/MTs

39. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA SMP/MTs 39. KOMPETENSI INTI DAN PRAKARYA SMP/MTs KELAS: VII A. KERAJINAN 3. memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

Lebih terperinci

Benda dan Sifatnya. Peta Konsep. Benda. Berdasarkan sifat daya hantar panasnya. Penggunaan benda yang bersifat konduktor dan isolator

Benda dan Sifatnya. Peta Konsep. Benda. Berdasarkan sifat daya hantar panasnya. Penggunaan benda yang bersifat konduktor dan isolator Bab V Benda dan Sifatnya Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: - membandingkan sifat kemampuan menghantarkan panas dari berbagai benda, - menjelaskan alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dengan menggunakan bahan atau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

Lebih terperinci

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam MENU MAKAN PAGI KETUPAT JALA TALAS KETUPAT JALA TALAS Bahan 225 gr Talas 100 gr Talas 100 gr Ubi 50 gr Ubi 200 gr Santan 60 gr Santan 5 gr Garam 5 gr Garam 3 gr Gula KETUPAT Talas dan ubi yang sudah digiling

Lebih terperinci

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling memengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGONSTRUKSI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017. Oleh

KEMAMPUAN MENGONSTRUKSI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017. Oleh KEMAMPUAN MENGONSTRUKSI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Sri Juliana Larosa Fitriani Lubis, S.Pd.,M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RPP Kelas II Semester 1 Tema 1 : Hidup Rukun Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 1 : Hidup Rukun Sub Tema 1 : Hidup Rukun di Rumah Pembelajaran Ke

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan Soal 6.17

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan Soal 6.17 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA NON SATRALatihan Soal 6.17 1. Bacalah teks di bawah ini! (1) Bacalah judul dan keterangan yang ada dalam formulir. (2) Isilah formulir sesuai dengan petunjuk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Semakin terampil seseorang berpikir, semakin jelas dan cerah jalan pikirannya. Kemampuan ini

Lebih terperinci

dikutip dari resep yang diberikan oleh Ibu Muthmainnah Abu Ammar Gresik November 2005

dikutip dari resep yang diberikan oleh Ibu Muthmainnah Abu Ammar Gresik November 2005 SEGO MENEER & SEGO KRAWU dikutip dari resep yang diberikan oleh Ibu Muthmainnah Abu Ammar Gresik November 2005 SEGO MENEER KOMPLIT rangkaian menu terdiri atas Sayur menir Bali Belut Bandeng Mangut Gimbal

Lebih terperinci

BAB II TEORI TENTANG PEMBELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS BERDASARKAN KAIDAH KEBAHASAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE

BAB II TEORI TENTANG PEMBELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS BERDASARKAN KAIDAH KEBAHASAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE BAB II TEORI TENTANG PEMBELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS BERDASARKAN KAIDAH KEBAHASAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Kedudukan Pembelajaran Memproduksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada Bab ini anda akan mempelajari

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada Bab ini anda akan mempelajari BAB 1 PENDAHULUAN Pada Bab ini anda akan mempelajari 1. Pengertian algoritma 2. Hubungan algoritma dengan pemrograman 3. Penulisan algoritma dengan Teks Umum 4. Penulisan algoritma dengan Teks Standar

Lebih terperinci

INDUSTRI KERIPIK SINGKONG

INDUSTRI KERIPIK SINGKONG INDUSTRI KERIPIK SINGKONG KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/2011 OLEH : EDY SETIAWAN 10.11.3986 KELAS 2F S1 TEKNIK INFORMATIKA STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN 2011

Lebih terperinci

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2 KURIKULUM 2013 Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN Nama Sekolah : SDN MANUKAN KULON Kelas / Semester : V / 2 Nama Guru NIP / NIK : EKO BUDIYONO

Lebih terperinci

Cara membuat steak tenderloin mudah dan sederhana.hasilnya pun sangat mantap dan gurih

Cara membuat steak tenderloin mudah dan sederhana.hasilnya pun sangat mantap dan gurih Cara membuat Steak Tenderloin Sederhana Cara membuat steak tenderloin mudah dan sederhana.hasilnya pun sangat mantap dan gurih Bahan: 1 kg daging sirloin 3 sdm tepung maizena air kaldu sapi 1 sendok makan

Lebih terperinci

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D.

Jika massa jenis benda yang tercelup tersebut kg/m³, maka massanya adalah... A. 237 gram B. 395 gram C. 632 gram D. 1. Perhatikan gambar. Jika pengukuran dimulai pada saat kedua jarum menunjuk nol, maka hasil pengukuran waktu adalah. A. 38,40 menit B. 40,38 menit C. 38 menit 40 detik D. 40 menit 38 detik 2. Perhatikan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 1 : Bermain di Lingkungan Rumah Pembelajaran Ke : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan

Lebih terperinci

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat Jurnal Pesona, Volume 3 No. 2, (2017), 156-162 ISSN Cetak : 2356-2080 ISSN Online : 2356-2072 DOI: https://doi.org/ 10.26638/jp.444.2080 Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kai Flanel).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kai Flanel). RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Piyungan : Prakarya (kerajinan) : VIII / Ganjil : Kerajinan dari Bahan Tekstil

Lebih terperinci

LAMPIRAN 5 : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Pertemuan ke : 1 dan 2

LAMPIRAN 5 : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Pertemuan ke : 1 dan 2 LAMPIRAN 5 : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Tingkat Kelas/Semester : IPA Terapan : SMK : X I (Duabelas/II (Dua) Pertemuan ke : 1 dan 2 Alokasi Waktu : 4 X 45 menit Kompetensi Inti : 1.

Lebih terperinci

STRUKTUR KURIKULUM KTSP

STRUKTUR KURIKULUM KTSP STRUKTUR KURIKULUM KTSP No. Komponen KTSP SD Kelas MATA PELAJARAN 1 2 3 4 5 6 A. Mata Pelajaran 3 3 3 1. Pendidikan 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 5 5 5 3. Bahasa Indonesia 5 5 5 4. Matematika 4 4

Lebih terperinci

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur. KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif evaluatif. Penelitian evaluatif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif evaluatif. Penelitian evaluatif III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif evaluatif. Penelitian evaluatif menuntut persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu adanya kriteria, tolok ukur, atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu tujuan kurikulum (Rahmat, 2011:51). Tujuan Kurikulum 2013 adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. yaitu tujuan kurikulum (Rahmat, 2011:51). Tujuan Kurikulum 2013 adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tujuan kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi lulusan (SKL) pada kriteria kualifikasi sikap, kemampuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi lulusan (SKL) pada kriteria kualifikasi sikap, kemampuan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurikulum pendidikan di Indonesia telah mengalami perubahan yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan aktivitas siswa dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia secara formal mencakup pengetahuan kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi pembelajaran mengenai asal-usul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 menekankan peserta didiknya untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 menekankan peserta didiknya untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 menekankan peserta didiknya untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif. Guna menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif, dan inovatif dalam

Lebih terperinci

TEKS DOKUMEN DIRI DAN KELUARGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MODEL INTEGRASI IPS KE BAHASA INDONESIA

TEKS DOKUMEN DIRI DAN KELUARGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MODEL INTEGRASI IPS KE BAHASA INDONESIA TEKS DOKUMEN DIRI DAN KELUARGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MODEL INTEGRASI IPS KE BAHASA INDONESIA Miftahul Huda Program Studi Magister Pengkajian Bahasa UMS Surakarta Email: mief90@yahoo.com Abstrak Kebijakan

Lebih terperinci

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA SD

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA SD SUPLEMEN UNIT 4 CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA SD Suryanti Wahono Widodo Mintohari PENDAHULUAN Selamat berjumpa kembali Saudara Mahasiswa. Melalui berbagai aktivitas dalam Unit 4, Anda seharusnya

Lebih terperinci

Usaha Cireng Isi yang Lagi Booming

Usaha Cireng Isi yang Lagi Booming Sunday, 27 September 2009 19:03 Last Updated Sunday, 27 September 2009 19:11 Usaha Cireng Isi yang Lagi Booming Cireng atau tepung aci goreng aneka rasa atau biasa disebut Cireng Isi merupakan jajanan

Lebih terperinci