LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI DIVISI UNIT MANAGER PRODUKSI FILM AKU DAN BINEKA DI YAYASAN KEMBANG GULA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI DIVISI UNIT MANAGER PRODUKSI FILM AKU DAN BINEKA DI YAYASAN KEMBANG GULA"

Transkripsi

1 LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI DIVISI UNIT MANAGER PRODUKSI FILM AKU DAN BINEKA DI YAYASAN KEMBANG GULA Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Kerja Profesi (KKP) Program Studi Televisi dan Film Jurusan Seni Media Rekam Oleh : ARDHIKA SURYA ADI NIM FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA 2021 i

2 ii

3 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan kasih karunia-nya kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Yayasan Kembang Gula dapat terlaksana pada 01 November Desember Proses akhir dari Kuliah Kerja Profesi ini adalah laporan yang memberikan gambaran dan penjelasan tentang proses kerja dan kegiatan yang dilakukan selama KKP berlangsung. Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Kuliah Kerja Profesi (KKP) Program Studi Televisi dan Film Institut Seni Indonesia Surakarta. Tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, pelaksanaan KKP tidak akan berjalan lancar. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Nerfita Primadewi, S.Sn, M.Sn yang telah membimbing serta memberi arahan selama proses Kuliah Kerja Profesi (KKP) hingga laporan KKP dapat diselesaikan. 2. Seluruh tim Yayasan Kembang Gula yang telah bersedia bertukar ilmu dan pikiran selama proses Kuliah Kerja Profesi. 3. Seluruh kru film AKU DAN BINEKA yang telah memberikan pembelajaran serta pengalaman dalam proses Kuliah Kerja Profesi (KKP). 4. Mbak Helva dan Mas Ricas yang telah berbagi ilmu dan pengalaman dalam divisi produksi dalam produksi film AKU DAN BINEKA. 5. Bapak dan Ibu dan keluarga yang selalu mendukung segala proses Kuliah Kerja Profesi (KKP) baik dari segi materi maupun moral. 6. Raka Widhi Setia, Ilham Ardi Prasetyo, Ahmad Faiz dan Fadel Muhammad iii

4 Ridwan yang telah menemani dalam suka maupun duka selama proses KKP berlangsung. 7. Agung Gunawan, Afrizal, Kevin Sulistio yang telah menemani dan membantu menyusun laporan ini dari awal sampai selesai. 8. Teman-teman mahasiswa Prodi Televisi dan Film yang senantiasa saling memberikan dukungannya. 9. Berbagai pihak yang selama kegiatan KKP berlangsung telah membantu dan mendukung. Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat dan dipergunakan sebagaimana mestinya bagi semua pihak. Penulis menyadari betul laporan ini banyak kekurangan. Penulis sangat mengharapkan masukan dan kritikan dari berbagai pihak, agar laporan ini lebih bermanfaat bagi kita semua. Atas partisipasi dan apresiasinya terhadap laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih. Surakarta, 6 Februari 2021 Ardhika Surya Adi iv

5 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Manfaat... 3 D. Waktu Pelaksanaan KKP... 4 E. Lokasi Pelaksanaan KKP... 4 BAB II MATERI DAN METODE KULIAH KERJA PROFESI A. Materi Kuliah Kerja Profesi 1. Materi Umum Materi Khusus... 7 B. Metode Kuliah Kerja Profesi 1. Pengumpulan Data Primer... 9 a. Observasi... 9 b. Wawancara Pengumpulan Data Sekunder v

6 a. Analisis Dokumen dan Rekaman b. Studi Pustaka BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PROFESI A. Tinjauan Umum Perusahaan 1. Sejarah Umum Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Struktur Organisasi Program Kerja Perusahaan B. Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi 1. Rencana Pelaksanaan KKP Realisasi Kegiatan KKP BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTARPUSTAKA...30 LAMPIRAN...31 vi

7 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kantor Yayasan Kembang Gula... 4 Gambar 2.Preproduction Meeting di Ndaleme Eyang, Surakarta Gambar 3. Rapat devisi produksi di Laweyan Coffe, Surakarta Gambar 4. Logo Yayasan Kembang Gula Gambar 5. Struktur Organisasi Yayasan Kembang Gula Gambar 6. Logo Program Festival Film Merdeka Gambar 7.Dokumentasi pemutaran film di Kampung Pelangi, Mojosongo Gambar 8.Dokumentasi Nonton Bareng Film Aruna Dan Lidahnya Gambar 9. Dokumentasi ekshibisi pemuda-pemudi Karang Taruna Gambar 10.Kegiatan pengambilan gambar oleh siswa kelas sinema di SMA Kalam Kudus Surakarta Gambar 11.Dokumentasi siswa peserta ekskul Kelas Sinema menonton film dalam materi Apresiasi.di SMA Kalam Kudus Surakarta...20 Gambar 12.Arsip poster 3 Warna 1 Cita Gambar 13.Salah satu adegan dalam film 3 Warna 1 Cita Gambar 14. Rapat divisi produksi membahas fasilitas produksi, Coffeshop Sangndoro Gambar 15. Menyiapkan transportasi untuk alat dan crew di hotel kusuma Surakarta Gambar 16. Mengkoordinir akomodasi crew, Laweyan, Surakarta Gambar 17. Evaluasi Film Aku Dan Bineka di basecamp Laweyan Gambar 18. Program Pemutaran Reguler di Hotel Premiere, Solo Baru Gambar 19. Pertemuan awal kru Solo di Ndaleme Eyang vii

8 Gambar 20. Sutradara mempresentasikan director statement Gambar 21. Cek penginapan untuk crew film Aku dan Bineka Gambar 22. Meeting divisi produksi membahas fasilitas produksi film Aku dan Bineka Gambar 23. Memfasilitasi tempat dan konsumsi untuk casting film Aku Dan Bineka Gambar 24. Shooting hari pertama di Alun-Alun Lor Surakarta Gambar 25. Shooting hari kedua di pasar buku Gladak Surakarta Gambar 26. shooting di lokasi kampung Kauman Surakarta Gambar 27. Evaluasi kru Solo dalam film Aku Dan Bineka Gambar 28. Pemutaran reguler event sesi tuku viii

9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk keterampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan dalam perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan praktek skala kecil. Kuliah Kerja Profesi (KKP) merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa agar dapat mengamati dan terjun langsung pada dunia kerja yang relevan terutama dibidang industri kreatif. KKP yang dilakukan terutama pada Prodi Televisi dan Film bertujuan agar mahasiswa dapat mengasah kemampuan hard skill nya sehingga tidak hanya mengandalkan pada kemampuan soft skill saja. KKP ini wajib diikuti oleh mahasiswa yang telah menempuh minimal 100 SKS (Satuan Kredit Semester) dan dilaksanakan pada semester tujuh. Adanya KKP ini diharapakan mahasiswa mampu menerapkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari selama semester satu hingga semester enam. Tidak hanya menerapkan ilmu yang ada, mahasiswa juga dapat menyerap ilmu yang ada sehingga dapat mengembangkan kemampuannya dan dapat menjadi bekal untuk memasuki dunia kerja sesungguhnya. Yayasan Kembang Gula merupakan sebuah yayasan yang didirikan sejak tahun Organisasi ini fokus bergerak kepada para pelaku perfilman di kota Solo yang ingin mewujudkan terciptanya manusia yang beradab. Berangkat dari persoalan-persoalan di masyarakat yang sedang berkembang, Yayasan Kembang Gula melawan dengan cara-cara sederhana yang mungkin dapat dilakaukan oleh 1

10 masyarakat umum. Yayasan Kembang Gula telah menghasilkan program-program yang di tujukan untuk masyarakat umum antara lain Festival Film Merdeka, Pemuran Reguler, Apresiasi, Workshop, Kelas Sinema, dan Produksi. Pada tahun ini Yayasan Kembang Gula memiliki dua program yang sedang dijalankan yaitu produksi film Aku Dan Bineka yang berkolaborasi dengan Ravacana Films dan pemutaran film yang bekerjasama dengan salah satu dana usaha mikro. Aku Dan Bineka merupakan program yang didanai oleh KEMENDIKBUD untuk memproduksi film bertema anak. Sedangkan pemutaran film tersebut bekerjasama dengan Sesi Tuku. Sasaran film Aku Dan Bineka diproduksi adalah untuk anak-anak dan orang tua diseluruh Indonesia, terutama Solo Raya. Sedangkan Sesi Tuku bertujuan untuk mengedukasi pembeli yang datang di Event tersebut. B. Tujuan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Yayasan Kembang Gula bertujuan untuk : 1. Menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai visi, misi, dan tujuan ISI Surakarta. 2. Mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk belajar menerapkan ilmu pengetahuan di lingkungan dunia kerja. 3. Meningkatkan kemampuan bekerjasama dalam sebuah tim. 4. Mengembangkan kemampuan untuk melakukan pendekatan, riset dan pengembangan sebuah ide. 2

11 5. Pembekalan terhadap mahasiswa untuk menjadi seorang yang berpotensi, kompeten, dan profesional agar siap memasuki dunia kerja. 6. Memahami konsep-konsep non akademis di dunia kerja. C. Manfaat 1. Bagi Mahasiswa a. Memahamipenyutradaraan dunia kerja di Yayasan Kembang Gula. b. Mengasah kemampuan dalam produksi dan proses kreatif di bidang film fiksi. c. Memperoleh kesempatan untuk memantapkan diri menghadapi dunia kerja, baik dalam segi mental maupun keterampilan kerja. d. Mengembangkan dan menjalin relasis secara profesional dengan instansi/lembaga di bidang televisi dan perfilman. 2. Bagi Lembaga Pendidikan (Institut Seni Indonesia Surakarta) a. Memperoleh cara untuk mengevaluasi pencapaian kompetensi lulusan dengan materi pengajaran yang diberikan. b. Mendapatkan informasi mengenai kompetensi dan kualifikasi SDM yang dibutuhkan oleh perusahaan. c. Menjalin hubungan mutualisme antara lembaga pendidikan dan perusahaan. 3. Bagi Yayasan Kembang Gula a. Sebagai sarana informasi pemantauan generasi siap kerja di bidang pendidikan terutama bidang industri kreatif. b. Memperoleh calon tenaga kerja terdidik yang diperlukan di bidangnya. 3

12 D. Waktu Pelaksanaan KKP KKP dilaksanakan selama satu bulan terhitung sejak tanggal 01 November Desember Adapun hari dan jam kerja telah ditentukan oleh pihak Yayasan Kembang Gula yaitu tergantung fleksibelitas agenda dalam hal apapun yang berkaitan dengan Yayasann Kembang Gula dan apabila ada kegiatan di hari Sabtu dan Minggu ataupun diluar jam kerja maka akan tetap masuk. E. Lokasi Pelaksanaan KKP Gambar 1. Kantor Yayasan Kembang Gula (Sumber : Ardhika Surya, 02 November 2020) Nama Perusahaaan : Yayasan Kembang Gula Alamat : Jl. Melati XXII, Fajar Indah Raya No.7 Colomadu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah indonesia. Telepon : (+62) Alamat Situs : 4

13 BAB II MATERI DAN METODE KERJA PROFESI A. Materi Kuliah Kerja Profesi 1. Materi Umum Media komunikasi merupakan suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media sangat dominan dan berperan penting dalam berkomunikasi, salah satu media komunikasi yang berperan penting adalah film. Film merupakan salah satu sarana komunikasi masa yang memiliki pengaruh cukup besar dan cukup ampuh terhadap massa yang menjadi sasarannya. Mengingat pentingnya peran audiovisual, banyak bermunculan rumah-rumah produksi yang menyediakan jasa untuk membuat karyakarya audiovisual. Banyak proses yang dilakukan untuk menciptakan sebuah karya audiovisual. Semua hal harus direncanakan dengan matang agar apa yang disampaikan dapat sesuai dan tepat sasaran. Semakin berkembangnya jaman, semakin berkembang pula ragam film yang ada. Film tidak hanya digunakan sebagai sarana hiburan, melainkan digunakan sebagai sarana informasi dan edukasi. Film merupakan sub sektor dari industri kreatif yang memiliki potensi besar terhadap perekonomian nasional dan berpengaruh besar kepada perkembangan peradaban seni media rekam. Secara umum film dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu; dokumenter, fiksi dan eksperimental. 1 Film-film tersebut dihasilkan melalui tiga tahap yaitu praproduksi, produksi dan pascaproduksi. Tahapan tersebut dilakukan agar 1 Himawan Pratista. Memahami Film Hlm. 29 5

14 menghasilkan film yang sesuai dengan rencana dan tepat sasaran. Kru yang terlibat juga harus menyatukan visi dan misi antara satu dengan yang lain. Tanpa disadari setiap membincangkan tentang film akan selalu bersinggungan dengan unsur-unsur pembentuk film. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk memahami sebuah film tidak lepas dari unsur-unsur pembentuk film. 2 Unsur pembentukan film terbagi menjadi dua bagian yaitu unsur naratif dan unsur sinematik. Dua unsur tersebut saling berinteraksi dan bersinambungan satu sama lain untuk membentuk sebuah film. Unsur naratif adalah materi atau bahan yang berhubungan dengan aspek cerita film. Setiap film fiksi tidak lepas dari unsur naratif, karena dalam cerita pasti mempunyai unsur tokoh, masalah, konflik, lokasi, dan waktu. Semua terbentuk untuk menjadikan sebuah film mempunyai elemen sebab-akibat yang akan pasti akan berkesinambungan dan mengokohkan satu-kesatuan elemen yang ada dalam suatu film. Sedangkan unsur sinematik adalah aspek teknis ketika produksi nantinya, seperti mise-en-scene, yang memiliki empat bagian pokok; Setting, lighting, wardrobe and make-up, dan actor. Bahan baku yang memadai belum tentu menghasilkan sesuatu yang baik jika kita salah mengolahnya, sebuah film dengan cerita atau tema kuat menjadi tidak berarti tanpa pencapaian sinematik yang memadai. Dengan kata lain semua unsur yang terjadi dalam film adalah bentuk pengokohan yankuat disebabkan mempertimbangkan banyak hal yang tanpa sadar mempunyai keterkaitan dengan calon penonton yang akan melihat nantinya. 2 Himawan Pratista. Memahami Film Hlm. 23 6

15 2. Materi Khusus Dalam pembuatan sebuah karya audiovisual diperlukan orang-orang yang berkompeten dibidangnya. Salah satu peran penting dalam pembuatan karya tersebut adalah divisi produksi. Divisi produksi tidak hanya fokus pada audio dan visual, divisi ini mencakup banyak hal mulai dari kebutuhan konsumsi, finansial, logistik dan lainnya. Berikut kru yang tergabung dalam divisi produksi, antara lain: a. Produser Bertanggungjawab pada suatu produksi secara keseluruhan. Memimpin manajemen produksi dari awal hingga selesai produksi. Mulai dari menentukan budget hingga memilih kru yang akan bertanggungjawab dalam produksi yang dipimpinnya. b. Unit Manajer Unit manajer bertanggungjawab untuk memastikan segala sesuatu yang bersinggungan dengan produksi (bersifat fisik bukan kreatif) berjalan dengan baik. Memastikan semua kru yang terlibat dalam keadaan baik, alat yang digunakan tidak ada yang rusak atau hilang hingga menyiapkan logistik. Biasanya seorang unit manajer akan dibantu oleh production assistant serta pembantu umum. c. Akuntan Produksi Bertugas untuk memantau dan mengelola perputaran kas dalam satu produksi. Melakukan tugas-tugas bendahara anatara lain memcatat pemasukan dan pengeluaran selama produksi, bekerjasama dengan 7

16 produser agar budget dapat terjaga dengan baik. d. Manajer Lokasi Manajer lokasi bekerja untuk mencari lokasi yang sesuai dengan visi sutradara. Ia bertugas untuk mengurus segala perizinan mulai dari biaya sewa, izin keramaian, uang keamanan dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan agar proses produksi dapat berjalan dengan aman, nyaman dan tenteram. Seperti proses produksi pada umumnya tahapan proses produksi ini dibagi ke dalam tiga tahapan, yaitu praproduksi, produksi, dan pasca produksi. Praproduksi dilaksanakan selama 1 bulan, produksi dilakukan selama 4 hari dan tahapan pasca produksi dilakukan selama 1 bulan. Berikut adalah susunan tim produksi film Aku Dan Bineka: Produser Line Producer Unit Manager : Fanny Chotimah : Helvana D. Yunian : Ardhika Surya Adi Location Manager : Ricas Penulis Naskah Director Astrada 1 Astrada 2 Astrada 3 Art Director Lighting Sound :Puspa Intan FM : Wahyu Agung Prasetya : Tiara Kristiningtyas : Ainul Rifki : Gloria Debby Yemima : Ariesta Maulina : Mizan Reka Deva : Pandu Maulana 8

17 3. Metode Kuliah Kerja Profesi Penulis melakukan beberapa proses agar mendapatkan informasi dan data yang valid ketika melakukan Kuliah Kerja Produksi (KKP). Proses tersebut dengan mengunakan Metode Kuliah Kerja Profesi pada umumnya. Data yang dibutuhkan penulis berupa data audiovisual, gambar, angka, huruf, tulisan, suasana dan keadaan. Pencarian dan pengumpulan data dibagi dengan dua cara yaitu dengan mencari data primer dan data sekunder. 1. Pengumpulan Data Primer a. Observasi Observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Proses awal Kuliah Kerja Profesi (KKP) dimulai, penulis melakukan pertemuan atau Pra Production Meeting (PPM) dengan kru Solo atas agenda yang disusun oleh Yayasan Kembang di caffee Daleme Eyang. Di sana penulis berkenalan sekaligus pengakraban dengan beberapa orang yang aktif di Yayasan Kembang Gula maupun orang lain yang diluar yayasan namun ikut andil dalam produksi yang akan datang. Dibantu oleh staf Yayasan Kembang Gula, penulis bisa mendapatkan lebih banyak lagi informasi terutama tentang visi misi film yang akan diproduksi nanti; Aku Dan Bineka. Kemudian penulis mengamati alur kerja tim 9

18 produksi dan kreatif juga memantau jadwal yang telah dibuat oleh tim produksi di papan, dan membaca list fasilitas yang dibutuhkan diproduksi nantinya. Berdasarkan observasi yang dilakukan setelah menjalani KKP, penulis dapat mengetahui bahwa sebelum kegiatan program dimulai segalanya telah dirapatkan dan akan dikoordinasi ketika rapat besar. Pada hari dilaksanakan kegiatan, setiap panitia atau pihak yang terlibat saling mengingatkan agar tidak terjadi hal-hal diluar rencana. Setelah kegiatan selesai akan diadakan evaluasi serta transkrip dari notulensi yang telah dilaksanakan di hari kegiatan berlangsung. Gambar 2. Praporduction Meeting di Ndaleme Eyang, Surakarta (Sumber : Dokumentasi Helvana, 14 November 2020) b. Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung dengan peneliti dan responden. komunikasi berlangsung dalam bentuk tanyajawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimic responden merupakan pola media yang melengkapi kata kata ferbal. 3 3 Gulo, W Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo. Hal

19 Wawancara juga harus mengamati siapa yang tepat menjadi narasumber ssat diwawancarai, agar mendapatkan data data yang diinginkan. Wawancara dilakukan di sela sela Kuliah Kerja Profesi (KKP). Banyak yang didapat dari wawancara karena narasumber yang dipilih sangat tepat, tidak terlalu tertutup melainkan memberi informasi sebanyak mungkin yang ia mengerti. c. Partisipasi Partisipasi merupakan kegiatan yang dilakukan secara langsung dan terlibat secara aktif pada proses kerja terutama pada jobdesc yang telah ditekuni. Selama melakukan Kuliah Kerja Profesi (KKP), penulis turut serta dalam melakukan rangkaian kegiatan pra produksi yang dikerjakan oleh departemen produksi. Gambar 3. Rapat devisi produksi di Laweyan Coffe, Laweyan Surakarta (Sumber : Dokumentasi Ardhika Surya, 08 November 2020) 2. Pengumpulan Data Sekunder Data sekunder ialah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh 11

20 pihak lain). 4 Data yang dikumpulkan berupa dokumentasi, maupun data-data penting lainnya. Pengumpulan data sekunder, penulis menggunakan metode analisis dokumen dan dokumentasi, serta studi pustaka. a. Analisis Dokumen dan dokumentasi Analisis dokumen yang digunakan penulis merupakan catatan atau data-data berupa skenario, jadwal produksi, dan callsheet. Berdasarkan analisis dokumen inilah, data yang didapat digunakan untuk mendukung laporan KKP milik penulis, sedangkan dokumentasi berupa hasil foto dan video diperoleh penulis selama Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Yayasan Kembang Gula dimana penulis ikut serta membantu jalannya proses produksi film Aku Dan Bineka. b. Studi Pustaka Studi pustaka yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk mendapatkan informasi yang relevan, dengan topik yang sedang diteliti oleh penulis. Informasi tersebut di dapatkan dari buku, artikel, juga menggunakan beberapa dokumen yang didapat dari staf Yayasan Kembang Gula dan berbagai literasi internet. 4.Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Hlm

21 BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PROFESI A. Tinjauan Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Yayasan Kembang Gula Yayasan Kembang Gula didirikan pada tahun Ada delapan pendiri Yayasan Kembang Gula waktu itu Fanny, Pilar, Ricas, Ayu, Titi, Iyan, dan Primbon. Selaku seniman dan para pegiat film mereka berinisiatif membuat suatu kelompok dengan tujuan bersama; keadaan menjadi lebih baik dalam menyikapi permasalahan tentang toleransi dan isu terorisme. Gambar 4. Logo Yayasan Kembang Gula (Sumber : situs 10 Januari 2021) Pembentukan awal Kembang Gula Berangkat dari kegelisahan situasi politik di Indonesia di mana Jakarta sedang ramai membicarakan tentang Ahok dan beberapa daerah di indonesia sedang riuh isu terorisme yang berimbas tajam sampai ke Solo dengan identiknya sebagai kota sumbu pendek dalam dua hal tersebut. Dengan niat disertai berkah semesta, semua langsung antusias dan memberikan masukan saran beberapa program acara supaya benar-benar terjadi dengan cara sederhana tapi serius. Sebelumnya sudah ada Festival Film Solo, akan tetapi fakum karena beberapa kendala. dan beberapa seniman di Solo khususnya 13

22 sineas merasa kehausan memeriahkan dunia film terutama festival. Pada bulan Agustus 2016 Yayasan Kembang Gula mengadakan acara Festival Film Merdeka bekerjasama dengan karang taruna salah satu kampung daerah Solo, alhasil masyarakat terhibur dan pemuda-pemudi yang membantu merasa ada dampak positif yang mampu mereka ambil kemudian dikembangkan. Karena (mungkin) dengan cara itu Fanny dan teman-teman mampu mengurangi dampak doktrin militan yang sangat berdampak terhadap toleransi dan kegeberagaman. Selang 6 bulan. Yayasan Kembang Gula akan mendapatkan bantuan pemerintah tapi harus melalui syarat-syarat badan hukum. Berhubung Yayasan Kembang Gula waktu itu masih menjadi komunitas, dengan sigap anggota waktu itu berinisiatif untuk menjadikan Yayasan Kembang Gula sebagai yayasan kemudian diresmikan oleh notaris pada tahun Dengan membentuk Yayasan diharapkan Kembang Gula akan jauh lebih disiplin, terukur, dan serius ketimbang komunitas. Dengan Pemborongan nama Yayasan Kembang Gula yang sudah resmi dalam dan tercatat di negara sebagai suatu yayasan, akhirnya Yayasan Kembang Gula ikut serta dalam pendanaan dari pusbang film dan lain-lain dan tembus untuk dapat bantuan alat pemutaran, biaya produksi dokumenter, dan yang terakhir FBK. Dari segi nama Yayasan Kembang Gula tercetus dari saran Fanny. Alasan pertama supaya mudah diingat masyarakat, tidak rumit diucapkan semua golongan, tidak ingin terlalu politis. Akan tetapi dibagian pemaknaan mendalamnya nama Kembang Gula diambil dari sejarah pada zaman mangkunegaran IX, waktu itu Solo adalah kota pabrik gula yang sangat makmur sampai kas negara waktu itu 14

23 menggunakan dari laba pabrik gula, dengan hal itu Yayasan Kembang Gula kemudian diambil dengan harapan memberikan sumbangsih terhadap negara melalui media film. 2. Visi dan Misi Yayasan Kembang Gula Bekerja untuk mengispirasi, mendidik, mencatat, dan membuat karya adalah misi utama Kembang Gula. 3. Struktur Organisasi Yayasan Kembang Gula Gambar 5. Struktur Organisasi Yayasan Kembang Gula (Sumber : website Yayasan Kembang Gula, 10 Januari 2021) 4. Program Kerja Yayasan Kembang Gula Yayasan Kekmbang Gula memiliki program-program yang telah dijalankan hingga saat ini, program program tersebut antara lain: a. Festival Film Merdeka Festival Film Merdeka (FFM) adalah program yang diadakan di kota Surakarta (Solo) setiap bulan Agustus. FFM mengusung semangat untuk menjadikan film sebagai tontonan merakyat, dapat dinikmati oleh semua 15

24 kalangan. Film-film yang diputar mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang terkandung dalam Pancasila. FFM menyebarkan keberagaman, perdamaian dan pengetahuan. Hal ini sejalan dengan visi dan misi festival untuk mewujudkan masyarakat yang bahagia dan toleran sehingga film tidak hanya menjadi tontonan semata namun juga bisa menjadi sarana belajar dalam berproses bersama. Gambar 6. Logo Program Festival Film Merdeka (Sumber: situs ffm.kembanggula.id, 10 Januari 2021) b. Pemutaran Reguler Pemutaran Reguler merupakan kegiatan pemutaran rutin yang digelar setiap bulan atau pemutaran insidental diadakan di kampung atau sekolah di wilayah kota Solo. Hal ini dilakukan untuk mempererat jaringan titik putar guna mendukung penyelenggaraan Festival Film Merdeka maupun dukungan untuk Program Apresiasi. Selain itu penyelenggaraan pemutaran lagu dadakan dilakukan untuk kebutuhan kedekatan seperti respon darurat fenomena yang sedang melayani masyarakat. 16

25 Gambar 7. Dokumentasi pemutaran film pendek dokumenter dan fiksi di Kampung Pelangi, Mojosongo. (Sumber: situs kembanggula.id/program/tarreg/, 10 Januari 2021) c. Apresiasi Kami menggelar acara nonton bareng untuk siapa saja yang ingin menonton film Indonesia di bioskop dengan membagikan tiket gratis. Kami mendokumentasikan komentar-komentar penonton terkait film yang diputar dan mendiskusikannya dalam kelas-kelas pertemuan khusus yang terbuka untuk umum. Secara khusus kami bekerja sama dengan produser film yang ingin menyelenggarakan acara nonton bareng dengan atau diskusi dengan pembuat film. Gambar 8. Dokumentasi Nonton Bareng Film Aruna Dan Lidahnya (Sumber: situs kembanggula.id/program/apresiasi/, 10 Januari 2020) 17

26 d. Workshop/Bengkel Pelatihan diadakan untuk pengembangan kapasitas bagi pembuat film amatir maupun profesional guna mendukung visi misi Kembang Gula. Pelatihan ini termasuk kelas Script Development lab, dan Editing lab yang dilakukan untuk mengarahkan pembuat film untuk lebih memperhatikan isu-isu yang berkaitan dengan tema hak asasi manusia dengan cara yang tepat. Lab Pengembangan Skrip: Peserta difasilitasi untuk mengembangkan cerita dengan tema-tema yang ada untuk mewujudkan visi Kembang Gula dan difasilitasi untuk ide dan gagasan cerita ke dalam naskah dengan bantuan mentor profesional sesuai bidang dan kapasitasnya. Laboratorium pengeditan: Peserta akan difasilitasi dan diarahkan ke pengawasan film dengan penguasaan teknis pengeditan dan non teknis untuk mendukung perspektif yang tepat. Selain pelatihan untuk para pembuat film, Kembang Gula juga memberikan pelatihan kepada para ekshibitor untuk mendukung pelaksanaan program Festival Film Merdeka. Pelatihan ini diadakan melalui kerjasama dengan para pemuda-pemudi di kampung-kampung yang akan mengadakan pemutaran secara mandiri. Materi pelatihan berupa pengenalan sarana prasarana penunjang pemutaran dan acara manajemen. 18

27 Gambar 9. Dokumentasi ekshibisi pemuda-pemudi Karang Taruna. (Sumber: situs kembanggula.id/program/workshop//, 10 Januari 2021) e. Kelas Sinema Kelas Sinema merupakan ruang belajar bagi para pelajar. Kembang Gula bekerja sama dengan lembaga sekolah formal dalam program ekstrakurikuler. Kelas pertemuan satu kali setiap minggu dengan durasi waktu 2 jam. Program terbagi dalam materi apresiasi dan produksi. Materi Apresiasi: para pelajar menonton film-film pendek pilihan yang bisa menambah referensi mereka. Setelah menonton dilanjutkan dengan diskusi bersama. Materi Produksi: para pelajar memiliki kesempatan untuk mempelajari berbagai tahapan dalam produksi film pendek mulai dari pengembangan ide cerita dan penulisan naskah, shooting dan editing. Diharapkan mereka memiliki bekal kemampuan dari aspek teknis dan non teknis film dasar. Kurikulum disesuaikan untuk tidak mengganggu kegiatan utama sekolah. 19

28 Gambar 10. Kegiatan pengambilan gambar oleh siswa kelas sinema di SMA Kalam Kudus Surakarta (Sumber: Situs kembanggula.id/program/lasnem/, 10 Januari 2021) Gambar 11. Dokumentasi siswa peserta ekskul Kelas Sinema menonton film dalam materi Apresiasi.di SMA Kalam Kudus Surakarta (Sumber: Situs kembanggula.id/program/lasnem/, 10 Januari 2021) f. Produksi Kembang Gula memproduksi film yang bertujuan untuk mempercepat terwujudnya visi Kembang Gula juga untuk meningkatkan standar produksi tertentu dalam khasanah industri perfilman Indonesia secara independen. 20

29 Film-film yang diproduksi tidak terbatas pada bentuk tertentu, Fiksi, Dokumenter, pendek maupun panjang. Salah satu film yang sedang diproduksi adalah film fiksi panjang berjudul 3 Warna 1 Cita bekerja sama dengan Yayasan Kalam Kudus Surakarta Gambar 12. Arsip poster 3 Warna 1 Cita. (Sumber: Situs kembanggula.id/program/produksi/, 10 Januari 2021) Gambar 13. Salah satu adegan dalam film 3 Warna 1 Cita. (Sumber: Situs kembanggula.id/program/produksi/, 10 Januari 2021) 21

30 B. Pelaksaan Kuliah Kerja Profesi 1. Rencana Pelaksanaan KKP Pelaksanaan KKP wajib ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Televisi dan Film Institut Seni Indonesia Surakarta untuk memenuhi kebutuhan SKS sebelum menempuh skripsi. KKP merupakan mata kuliah yang melatih mahasiwanya untuk menerapkan ilmu ilmu yang dipelajarinya selama di perkuliahan untuk dipraktekan secara langsung di lapangan. Pilihan tempat KKP dijatuhkan di Yayasan Kembang Gula karena ingin mempelajari riset yang baik di yayasan tersebut. Pelaksanaan KKP diawali dengan mengirim dan mengajukan proposal sebagai divisi konten kreator kemudian dikirim ke Yayasan Kembang Gula. Setelah menunggu kurang lebih 1 bulan, pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2020 dihubungi oleh salah staf Yayasan Kembang Gula dan diminta untuk datang ke kantor Yayasan Kembang Gula untuk wawancara. Pada hari Jumat tanggal 29 Oktober 2020 bertemu langsung dengan mbak Helvana selaku salah satu staf di Yayasan Kembang Gula. Penulis diminta bercerita tentang pengalaman produksi film yang telah dilakukan beserta divisi pada tiap produksi. Tidak hanya mengobrol tentang pengalaman, dijelaskan pula tentang prosedur dan hal apa saja yang harus dilakukan jika melakukan proses magang di Yayasan Kembang Gula. Penulis diharapkan untuk ikut berproses dalam program Produksi dan Pemutaran Reguler. Dalam produksi film divisi yang dipilih sesuai dengan apa yang diinginkan. 22

31 Wawancara dilakukan selama kurang lebih satu jam hingga sepakat menentukan waktu magang yang akan dimulai pada tanggal 01 November Realisasi selama Kegiatan KKP Sesuai dengan rencana, KKP dimulai pada tanggal 01 November Pada hari pertama dikenalkan tentang Background Yayasan Kembang Gula: Visi Misi, Program dan semacamnya. Serta dijelaskan secara detail tentang workflow Yayasan Kembang Gula kedepannya yang mempunyai beberapa agenda. Agenda pertama yang dilakukan adalah produksi film yang akan bekerjasama dengan rumah produksi Ravacana Films. Disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetya, diproduseri oleh Fanny Chotimah, dan Puspa sebagai penulis naskah. Tak luput dijelaskan tentang tema film yang akan diangkat, dan dikorelasikan dengan visi-misi Yayasan Kembang Gula. Film yang akan diproduksi berjudul Aku Dan Bineka. Agenda berikutnya adalah Pemutaran Reguler. Pemutaran Reguler adalah kegiatan pemutaran rutin yang digelar setiap bulan atau pemutaran insidental diadakan di kampung atau sekolah di wilayah kota Solo. Dan halhal yang akan menghasilkan target audience segala macamya. Hal ini dilakukan untuk mempererat jaringan titik putar guna mendukung penyelenggaraan Festival Film Merdeka maupun dukungan untuk Program Apresiasi. Selain itu penyelenggaraan pemutaran lagu dadakan dilakukan untuk kebutuhan kedekatan seperti respon darurat fenomena yang sedang melayani masyarakat. Dalam dua agenda tersebut ada beberapa kegiatan yang dilakukan supaya dapat direalisasikan dengan baik antara lain: 23

32 1. PRODUKSI FILM a. Prapoduksi Praproduksi adalah kegiatan yang dilakukan sebelum tahap pengambilan gambar dalam suatu produksi film. Tahap praproduksi dilakukan agar film yang dihasilkan dapat sesuai dengan apa yang sudah dibangun dalam director statement. Praproduksi dilaksanakan pada tanggal 05 November 2020, disana kami saling memperkenalkan diri antara satu dengan yang lain. Mengingat kegiatan ini dilakukan di masa pandemi Covid-19, maka seluruh kru yang terlibat harus menjalani protokol kesehatan, salah satunya Rapid Test. Pada tanggal 07 November 2020 sampai 18 November 2020 penulis memahami dan mempersiapkan segala fasilitas produksi dengan cara menganalisis dan mencatat kebutuhan setiap divisi dan setiap crew kemudian menyewa, membeli dan meminjam segala fasilitas yang dibutuhkan ketika proses produksi. Gambar 14. Rapat divisi produksi membahas fasilitas produksi, Coffeshop Sangndoro (Sumber: Ardhika Surya 12 November 2020) b. Produksi Produksi dilakukan selama empat hari dari tanggal 19 November

33 sampai 22 November Pada tahap ini penulis ditugaskan mencatat, membeli atau menyewa segala fasilitas produksi yang bersifat mendadak. Mengatur transportasi seluruh crew dan mempersiapkan konsumsi seluruh crew dengan dibantu oleh tim pembantu umum. Gambar 15. Menyiapkan transportasi untuk alat dan crew di hotel kusuma, Surakarta (Sumber: Ardhika Surya 20 November 2020) Gambar 16. Mengkoordinir akomodasi crew, Laweyan Surakarta (Sumber: Ardhika Surya 20 November 2020) Secara keseluruhan proses produksi berjalan dengan baik, meskipun ada beberapa kendala namun tidak sampai mengganggu kinerja tim produksi 25

34 c. Pascaproduksi Pascaproduksi adalah tahap akhir proses pembuatan film Aku Dan Bineka. Ada dua kegiatan yang dilakukan penulis pada tahap ini yaitu evaluasi produksi dan promosi film melalui media sosial. Pada proses evaluasi produksi semua divisi diwajjibkan untuk saling berpendapat dan mengutaran apa yang menjadi kendala selama produksi berlangsung. Gambar 17. Evaluasi Film Aku Dan Bineka di basecamp Laweyan. (Sumber: Ardhika Surya 23 November 2020) 2. Pemutaran Reguler Pemutaran ini bekerjasama dengan event Sesi Tuku yang dilaksanakan di Hotel Premiere Solo Baru pada tanggal 04 Desember Sesi Tuku merupakan Event jual-beli yang target pembelinya para pemuda. tidak hanya itu Sesi Tuku juga selalu menyongsong kepada para pengunjung untuk sensitif dan peduli terhadap sekitar. Berkaitan dengan itu penulis menyarankan ide untuk film yang akan diputarkan di pasar malam versi pemuda itu kemudian dimusyawarahkan kepada staf Yayasan Kembang Gula. Setelah menampung beberapa aspirasi, akhirnya hasil akhir dari bermusyawarah Yayasan Kembang Gula adalah memutar dua film dokumenter pendek yaitu: Yoasu (2019) dan Pop Eye (2018). 26

35 Gambar 18. Program Pemutaran Reguler di Hotel Premiere, Solo Baru. (Sumber: Ardhika Surya 04 Desember 2020) 27

36 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan KKP merupakan mata kuliah wajib semester tujuh yang harus ditempuh oleh mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta guna mempersiapkan diri menghadapi dan bersaing dalam dunia kerja khususnya industri kreatif. Pelaksanaan KKP dilakukan di Yayasan Kembang Gula selama kurun waktu satu bulan, yaitu 01 November Desember 2020 di program Produksi dan Pemutaran Reguler. Selama menjalani KKP di Yayasan Kembang Gula penulis banyak mempelajari tentang sebuah ilmu kerja kolektif dan praktek produksi filmindustri. Mulai dari tahap hanya pengamatan hingga ikut langsung dalampembuatan film tersebut. Tidak hanya tentang pembuatan film, penulis juga berkesempatan untuk ikut ambil bagian dalam mencurahkan atau menyarankan beberapa ide. Penulis mendapatkan banyak sekali ilmu dan masukan terkait ide maupun gagasan sebelum memulai suatu produksi film fiksi sampai ke distribusi. Dalam pendistribusian tersebut kami dibertahu tentang sketsa atau strategi, seperti memilih lokasi, konten film, pertimbangan audience, bahkan sampai bagian teknis dalam pemilihan proyektor. Demikianlah pelaksanaan kegiatan KKP yang telah penulis laksanakan di Yayasan Kembang Gula. Segala ilmu, pengetahuan serta pengalaman yang didapatkan sangatlah berarti dan berharga bagi penulis untuk menunjang kesiapan dalam memasuki dunia industri yang lebih nyata di masa mendatang. 28

37 B. Saran Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi selama kurang lebih 1 bulan dan mendapat banyak keuntungan salah satunya mempelajari situasi di tempat kerja, belajar tentang lingkungan kerja dan peraturan, etika, tanggung jawab, manajemen waktu serta profesionalisme. Pelaksanaan mata Kuliah Kerja Profesi di Yayasan Kembang Gula pada periode berikutnya disarankan kepada mahasiswa agar tidak hanya terpaku pada kepentingan perkuliahan, alangkah lebih baik juga sebagai sarana untuk menambah relasi dan memperbanyak jaringan maupun kenalan. Hal ini cukup bermanfaat untuk memperluas wawasan secara pribadi dan sangat membantu untuk membuka peluang lapangan perkerjaan nantinya. 29

38 DAFTAR PUSTAKA Buku Himawan Patista Memahami Film Edisi 2. Sleman DIY: Montase Press Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Gulo, W Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo. Internet kembanggula.id/tentang/ diakses pada tanggal 9 Januari diakses pada tanggal 9 Januari diakses pada tanggal 9 Januari diakses pada tanggal 9 Januari

39 LAMPIRAN 31

40 DOKUMENTASI Gambar 19 : pertemuan awal kru Solo di Ndaleme Eyang (Sumber : Dokumentasi Pribadi KKP, 2020) Gambar 20 :Sutradara mempresentasikan director statement (Sumber : Dokumentasi Dhea Sancia, 2020) 32

41 Gambar 21: Cek penginapan untuk crew film Aku Dan Bineka (Sumber : Dokumentasi Helvana 10 November 2020) Gambar 22: Meeting divisi produksi membahas fasilitas produksi film Aku dan Bineka (Sumber : Dokumentasi Yayasan Kembang Gula, 13 November 2020) 33

42 Gambar 23. Memfasilitasi tempat dan konsumsi untuk casting film Aku Dan Bineka (Sumber : Dokumentasi pribadi, 2020) Gambar 24: shooting hari pertama di Alun-Alun Lor Surakarta (Sumber : Dokumentasi Yayasan Kembang Gula, 2020) 34

43 Gambar 25. Shooting hari kedua di pasar buku Gladak Surakarta (Sumber : Dokumentasi Yayasan Kembang Gula, 2020) Gambar 26: shooting di lokasi kampung Kauman Surakarta (Sumber : Dokumentasi Yayasan Kembang Gula, 2020) 35

44 Gambar 27. Evaluasi kru Solo dalam film Aku Dan Bineka (Sumber : Dokumentasi Yayasan Kembang Gula, 2020) Gambar 28. pemutaran reguler event sesi tuku (Sumber : Dokumentasi Yayasan Kembang Gula, 2020) 36

45

46

47

48

49

50

51

52 LIST BELANJA PERALATAN DAN RENTAL EQUIPMENT PRODUKSI

53

54

55

56

57 SHOOTING SCHEDULE DAY 1

58 SHOOTING SCHEDULE DAY 2

59 SHOOTING SCHEDULE DAY 3

60 SHOOTING SCHEDULE DAY 4

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inovasi dinamika teknologi dan industri multimedia kini telah berkembang pesat. Industri multimedia seperti desain brand, pembuatan video, dan pembuatan game berjalan

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda-beda. Hal tersebut merupakan representasi psikologis masing-masing orang yang dibangun dari latar belakang

Lebih terperinci

Formulir Pendaftaran Pembiayaan Film Kompetisi

Formulir Pendaftaran Pembiayaan Film Kompetisi Formulir Pendaftaran Pembiayaan Film Kompetisi Tenggat Akhir/Deadline 10 Februari 2017! Judul Film/ Judul Proyek mohon dapat dipastikan judul proyek yang disampaikan, terkait dengan kebutuhan korespondensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, terletak di garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra

Lebih terperinci

BAB V CATATAN PRODUKSI. kurang lebih 14 bulan yang dimulai pada awal agustus tahun 2014 dan terselesaikan

BAB V CATATAN PRODUKSI. kurang lebih 14 bulan yang dimulai pada awal agustus tahun 2014 dan terselesaikan BAB V CATATAN PRODUKSI Proses pengerjaan film dokumenter MEANINGFUL ini memakan waktu kurang lebih 14 bulan yang dimulai pada awal agustus tahun 2014 dan terselesaikan pada akhir desember 2015 dengan rincian

Lebih terperinci

PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir.

PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir. PROSES Sebagai rumah produksi layanan penuh, kami menyediakan semua dukungan produksi, dari hulu hingga hilir. MODERN DAY PRODUCTION COMPANY & CONTENT STUDIO Riset Goal Penonton Ide Setelah mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dalam pembuatan produksi sebuah film, pada dasarnya memiliki suatu rangkaian tahapan yang harus dilalui. Rangkaian tersebut akan membantu menentukan hasil proses produksi program

Lebih terperinci

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti BAB IV Penutup A. Kesimpulan Media massa merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa media massa mempunyai fungsi penting dalam kehidupan masyarakat.

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi mempunyai definisi yaitu sebuah transmisi sebuah pesan dari sumber kepada penerima, lebih dari 50 tahun konsep komunikasi dikemukakan olehn Harold Lasswell,

Lebih terperinci

RechtsVinding Online Mengembalikan Kejayaan Perfilman Indonesia Melalui Penyempurnaan Undang-Undang Perfilman

RechtsVinding Online Mengembalikan Kejayaan Perfilman Indonesia Melalui Penyempurnaan Undang-Undang Perfilman Mengembalikan Kejayaan Perfilman Indonesia Melalui Penyempurnaan Undang-Undang Perfilman Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 22 Juli 2015; disetujui: 28 Juli 2015 Industri perfilman Indonesia pernah

Lebih terperinci

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada setiap produksi film maupun program televisi selalu melalui tahapan produksi yang sistematis. Demikian pula pada produksi dokumenter yang berjudul Teluk Kiluan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi sekarang ini sangat dipengaruhi oleh dampak perkembangan zaman yang sangat pesat, seperti majunya teknologi dan persaingan-persaingan di segala

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN Laporan ini disusun sebagai Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Tahun 2016 Disusun oleh : Olivia

Lebih terperinci

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. : FILM Sebagai Media Belajar Oleh : Teguh Trianton Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat sampai sekarang. Kemajuan tersebut adalah dalam hal teknologi serta

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat sampai sekarang. Kemajuan tersebut adalah dalam hal teknologi serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan Magang. Kemajuan dalam berbagai bidang dalam kehidupan manusia telah terjadi begitu pesat sampai sekarang. Kemajuan tersebut adalah dalam hal teknologi serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya masyarakat mengkhawatirkan masa kehamilan dan persalinan. Masa kehamilan dan persalinan dideskripsikan oleh Bronislaw Malinowski menjadi fokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menyebarkan sebuah motivasi, ide gagasan dan juga penawaran sebuah sudut pandang dibutuhkan sebuah media yang cukup efektif. Menurut Javandalasta (2011:1), dijelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

TERMS OF REFERENCE (TOR) EAGLE AWARDS DOCUMENTARY COMPETITION 2014

TERMS OF REFERENCE (TOR) EAGLE AWARDS DOCUMENTARY COMPETITION 2014 TERMS OF REFERENCE (TOR) EAGLE AWARDS DOCUMENTARY COMPETITION 2014 ============================================================== Tahun 2014 ini adalah 1 dekade Eagle Award Documentary Competition menginspirasi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Febrina Nurmalasari NIM : 2302409077 Program studi : Pendidikan Bahasa Jepang FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Karena manusia menjalankan

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG TENTANG RESIDENSI

LATAR BELAKANG TENTANG RESIDENSI LATAR BELAKANG Meski Indonesia dikenal sebagai bangsa dengan keragaman yang tinggi, hasil penelitian dan pengamatan menunjukkan bahwa tingkat intoleransi di Indonesia cukup tinggi. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap penelitian tentu memiliki tujuan. Guna mencapai tujuan tersebut maka diperlukan metode penelitian yang tepat. Karena pada dasarnya metode merupakan

Lebih terperinci

TERM OF REFERENCE (TOR) FESTIVAL FILM PELAJAR NASIONAL SUKABUMI MOVIE AWARD (SUKMA) TAHUN 2014

TERM OF REFERENCE (TOR) FESTIVAL FILM PELAJAR NASIONAL SUKABUMI MOVIE AWARD (SUKMA) TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN TERM OF REFERENCE (TOR) FESTIVAL FILM PELAJAR NASIONAL SUKABUMI MOVIE AWARD (SUKMA) TAHUN 2014 Bertepatan dengan peringatan hari Pahlawan, bulan November tahun 2014, Kompetensi Keahlian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perfilman di Indonesia akhir-akhir ini berkembang sangat pesat seiring dengan majunya era globalisasi. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia memiliki orang-orang kreatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target.

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hiburan menjadi sesuatu hal yang penting di era globalisasi seperti sekarang ini. Media komunikasi berperan besar dalam menyajikan hiburan yang tidak hanya menarik

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Kerangka berpikir studi diatas merupakan tahap dari konsep berpikir penulis, berikut penjelasan secara singkat: 1. Passing note Judul dari film pendek yang diangkat

Lebih terperinci

LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI ASISTEN PRODUKSI PROGRAM MAGAZINE & DOCUMENTARY KHAZANAH PT. DUTA VISUAL NUSANTARA TIVI TUJUH (TRANS7) JAKARTA

LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI ASISTEN PRODUKSI PROGRAM MAGAZINE & DOCUMENTARY KHAZANAH PT. DUTA VISUAL NUSANTARA TIVI TUJUH (TRANS7) JAKARTA LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI ASISTEN PRODUKSI PROGRAM MAGAZINE & DOCUMENTARY KHAZANAH PT. DUTA VISUAL NUSANTARA TIVI TUJUH (TRANS7) JAKARTA Untuk memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Kerja Profesi Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kota Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk merupakan daerah asal dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan indera pendengaran manusia. Musik mampu menggambarkan suasana yang disampaikan lewat lirik dan

Lebih terperinci

EADC 2011 FORM PROPOSAL. Baca TERM OF REFERENCE (TOR) dan PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA seluruhnya dengan teliti, sebelum anda mengisi FORM PROPOSAL.

EADC 2011 FORM PROPOSAL. Baca TERM OF REFERENCE (TOR) dan PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA seluruhnya dengan teliti, sebelum anda mengisi FORM PROPOSAL. Eagle Awards Documentary Competition 2011 Bagimu Indonesia Baca TERM OF REFERENCE (TOR) dan PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA seluruhnya dengan teliti, sebelum anda mengisi. Pedoman pengisian peserta Eagle Awards

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kenyataan yang dipercaya benar adanya, meski mungkin hanya ilusi

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kenyataan yang dipercaya benar adanya, meski mungkin hanya ilusi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Film merupakan suatu karya seni yang menggambarkan realita kehidupan secara nyata dengan dimensi waktu dan ruang yang tak terbatas. Film dapat membuat sebuah kenyataan

Lebih terperinci

TUGAS MID TERM Kritik Populer pada Film Dokumenter Wabah Gadget

TUGAS MID TERM Kritik Populer pada Film Dokumenter Wabah Gadget TUGAS MID TERM Kritik Populer pada Film Dokumenter Wabah Gadget Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kritik Televisi & Film Dosen Pengampu : Citra Dewi Utami, S.Sn., M.A Disusun oleh : Muna Rif atil Akhlaq

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi merupakan media yang sudah umum bagi masyarakat. Semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi merupakan media yang sudah umum bagi masyarakat. Semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media yang sudah umum bagi masyarakat. Semua lapisan kalangan tentu sudah kenal dan bahkan akrab dengan media yang menyatukan unsur suara dan gambar

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN. Kode MK/SKS. : Sunarno, S.Kar., M.Sn. Nur Rokhim, M.Sn.

KONTRAK PERKULIAHAN. Kode MK/SKS. : Sunarno, S.Kar., M.Sn. Nur Rokhim, M.Sn. KONTRAK PERKULIAHAN Mata Kuliah Kode MK/SKS Semester Program Studi Pengajar : Dokumentasi Tari : MPB-109/2 SKS : VII : S-1 Seni Tari : Sunarno, S.Kar., M.Sn. Nur Rokhim, M.Sn. Tujuan Instruksional Umum

Lebih terperinci

ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA

ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA Sekretariat Pusat : Kampus B Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jl.Cempaka Putih Tengah No.27.Jakarta Pusat.10510. Telp : 021-4256024.Faxs : 021-4256023

Lebih terperinci

COVER MAGANG. Judul. Logo UMS. Nama Mahasiswa NIM. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Komunikasi dan Informatika

COVER MAGANG. Judul. Logo UMS. Nama Mahasiswa NIM. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Komunikasi dan Informatika COVER MAGANG Judul Logo UMS Nama Mahasiswa NIM Fakultas Komunikasi dan Informatika Tahun... 1 HALAMAN PENGESAHAN MAGANG Proposal Magang Judul Magang : 1. Nama Instansi yang dituju : 2. Ketua Tim MAGANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebelum kita terjun ke lapangan untuk melakukan suatu penelitian, kita harus mempersiapkan metode atau cara apa yang akan kita lakukan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing BAB V EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Dalam tahap pasca produksi ini dilakukan tahap editing dan mixing. Hasil shooting yang sebelumnya dilakukan selama 3 hari, disortir dan dibuat list yang setelah itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginannya. Hal inipun diatur dalam Undang-Undang Dasar Terdapat paham liberalisme dimana liber yang artinya bebas atau

BAB I PENDAHULUAN. keinginannya. Hal inipun diatur dalam Undang-Undang Dasar Terdapat paham liberalisme dimana liber yang artinya bebas atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap manusia pada umumnya menginginkan kehidupannya berjalan dengan baik, sesuai dengan apa yang dikehendakinya, yang mana sesuai dengan arti sebuah kebebasan.

Lebih terperinci

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG UNIVERSITAS JEMBER

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG UNIVERSITAS JEMBER PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG 2016 UNIVERSITAS JEMBER PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG A. NAMA KEGIATAN MATA KULIAH PRAKTEK KERJA LAPANG PROGRAM STUDI AGRIBISNIS JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN DI KUSUMA

Lebih terperinci

mari membuat video cara praktis membuat video dan foto

mari membuat video cara praktis membuat video dan foto mari membuat video cara praktis membuat video dan foto Edisi Pertama, versi Bahasa Indonesia 2010 Gede Sugiarta dan Yayasan IDEP Yayasan IDEP PO BOX 160 Ubud M e d i a U n i t @ i d e p f o u n d a t i

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES

BAB IV ANALISIS PROSES 72 BAB IV ANALISIS PROSES 4.1 Tahapan Proses Produksi Film pendek 5 Rumus Cinta merupakan film bergenre drama fiksi yang dikarang oleh Rizka Anwar Fauzia. Film ini melewati berbagai tahapan proses dari

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. kualitatif dengan melakukan penyajian data dan analisis data, penulis

BAB IV PENUTUP. kualitatif dengan melakukan penyajian data dan analisis data, penulis BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan melakukan penyajian data dan analisis data, penulis menemukan beberapa hal yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh. 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony Indonesia.

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh. 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony Indonesia. BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi tentang manajemen Radio CBS 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, negara kepulauan yang menghubungkan dari Sabang sampai Merauke. Hasil atau produk Indonesia pun sebenarnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG 74 BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG 4.1. Analisis Proses Siaran Dakwah Pada Program Acara Zona Religi di RRI (Radio Republik Indonesia) Pro 2 Semarang.

Lebih terperinci

Ketentuan Penulisan. Skripsi/Kajian Komunikasi

Ketentuan Penulisan. Skripsi/Kajian Komunikasi Skripsi / Kajian Komunikasi Skripsi/Kajian merupakan Tugas Akhir Mahasiswa yang berbentuk Karya Tulis Ilmiah dari hasil penelitian dan atau studi kepustakaan yang disusun menurut kaidah keilmuan Komunikasi

Lebih terperinci

Term of Reference SOLID-ID

Term of Reference SOLID-ID Term of Reference SOLID-ID DAFTAR ISI Latar Belakang Tentang Residensi Tujuan Tanggal Penting Hibah (Seed Grant) Ketentuan Peserta Pendaftaran dan Seleksi Informasi Lebih Lanjut LATAR BELAKANG Meski Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN BAB IV KESIMPULAN dan SARAN A. Kesimpulan Dalam sebuah produksi perfilman harus memiliki struktur manajemen yang baik agar sebuah produksi tersebut dapat berjalan dengan lancar. Tim-tim yang terlibat didalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk face to face maupun menggunakan alat (media). Media

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk face to face maupun menggunakan alat (media). Media BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semua orang tentu melakukan yang namanya komunikasi, baik dalam bentuk face to face maupun menggunakan alat (media). Media komunikasi massa sangatlah bermacam-macam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PERAN PENULIS NASKAH SIARAN WANITA DI PROGRAMA 1 LPP RRI SURAKARTA

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PERAN PENULIS NASKAH SIARAN WANITA DI PROGRAMA 1 LPP RRI SURAKARTA LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PERAN PENULIS NASKAH SIARAN WANITA DI PROGRAMA 1 LPP RRI SURAKARTA Disusun Oleh : ERNI HINDARISNA D1413026 TUGAS AKHIR Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kesenian. Salah satunya adalah angklung. Angklung adalah kesenian yang berupa alat musik tradisional. Angklung

Lebih terperinci

KOMPETISI FILM PENDEK & VIDEO KLIP

KOMPETISI FILM PENDEK & VIDEO KLIP TUNGKU SEHAT & HEMAT ENERGI KOMPETISI FILM PENDEK & VIDEO KLIP KOMPETISI FILM PENDEK Tema Nyaman, Aman, dan Sehat dengan Tungku Sehat dan Hemat Energi (TSHE) Subtema 1. TSHE Awal Solusi Masalah Keluarga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 77 Fakultas Ilmu Komunikasi yang kampus utamanya berlokasi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA Tugas Akhir Penciptaan Karya merupakan perwujudan konsep dan ide berdasarkan teori-teori yang telah diterima oleh Mahasiswa selama melaksanakan tugas Perkuliahan. Penciptaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. 144 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kajian dari Ilmu Komunikasi Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. Yaitu: (1) komunikator dalam program

Lebih terperinci

SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA

SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA SEJARAH SUMBER TERBUKA: PEMETAAN PAMERAN SENI RUPA DI INDONESIA Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (Museum MACAN) mengundang Anda untuk berpartisipasi pada acara Sejarah Sumber Terbuka:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan batiniah maupun lahiriah. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya tidak selalu

Lebih terperinci

Program Dokumenter Drama. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting

Program Dokumenter Drama. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting Modul ke: Program Dokumenter Drama Fakultas 12FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting Program Dokumenter Drama Dokumentasi drama (drama dokumenter), yakni suatu film atau drama televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. editing, dan skenario yang ada sehingga membuat penonton terpesona. 1

BAB I PENDAHULUAN. editing, dan skenario yang ada sehingga membuat penonton terpesona. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perfilman Indonesia pada saat ini adalah kelanjutan dari tradisi tontonan rakyat sejak masa trandisional, dan masa penjajahan sampai masa kemerdekaan.film adalah

Lebih terperinci

FEATURE-DOKUMENTER. RISET OBSERVASI Pertemuan 5

FEATURE-DOKUMENTER. RISET OBSERVASI Pertemuan 5 FEATURE-DOKUMENTER RISET OBSERVASI Pertemuan 5 1 Vincent Monnikendam Sineas Belanda, pembuat film dokumenter Mother Dao. Membutuhkan waktu dua tahun lebih untuk mengumpulkan dan menyeleksi materi yang

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LaporanIni Disusun Sebagai Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Tahun

Lebih terperinci

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi MODUL PERKULIAHAN TV PROGRAMMING PRODUKSI PROGRAM TELEVISI Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting TatapMuka 03 Kode MK A31415EL DisusunOleh Gunanto Abstract Kompetensi Pembahasan Suatu program

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Divisi Kreatif suatu divisi di dalam dunia pertelevisian atau broadcasting yang diberi tanggung jawab untuk berkreasi dengan pemikiran dari setiap anggotanya untuk

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN KEGIATAN BEST PRACTICE PENGEMBANGAN KULTUR BERKARAKTER BEST PRACTICE PENGEMBANGAN KULTUR BERKARAKTER MELALUI KEGIATAN DISKUSI ILMIAH RUMPUN KEILMUAN MANAJEMEN KEUANGAN DI PROGRAM STUDI MANAJEMEN,

Lebih terperinci

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018 BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN KKN Terintegrasi Multisektoral PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS KKN Terintegrasi Multi Sektoral BAB

Lebih terperinci

LAPORAN PRODUKSI TEASER KAMPUNG SENI ISI SURAKARTA

LAPORAN PRODUKSI TEASER KAMPUNG SENI ISI SURAKARTA LAPORAN PRODUKSI TEASER KAMPUNG SENI ISI SURAKARTA Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu: Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn. Disusun oleh : Rizka Febbry Indriani 14148142 Intan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tata Artistik Televisi adalah bagian dari krutelevisi, di beberapa stasiun televisi, Tata Artistik masuk kedalam Departemen Artistik atau Art Department. Di dalam departemen

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pada hakikatnya manusia diciptakan berpasang-pasangan antara laki-laki dan perempuan untuk dapat melanjutkan generasi manusia secara turun-temurun. Untuk itu, antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampaikan. Dan Komunikasi juga bisa dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun melalui

BAB I PENDAHULUAN. sampaikan. Dan Komunikasi juga bisa dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian informasi atau pesan yang dilakukan dari pihak satu kepihak lainya serta memahami makna atau mempunyai makna yang sama saat

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI PERFILMAN JAKARTA SKRIPSI

SEKOLAH TINGGI PERFILMAN JAKARTA SKRIPSI BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada dasarnya film merupakan suatu bentuk komunikasi massa, dimana penyampaian pesan ditransfer dar unsure visual (motion picture) dan unsur audio. Kedua unsur ini

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah BAB IV PENUTUP Sebuah stasiun televisi membutuhkan karya karya kreatif setiap hari untuk mengisi slot jam tayangnya. Karya karya program televisi yang dibuat harusnya sebuah program yang berbeda, unik,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LITERASI DAN PELATIHAN MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TAMAN BACA KAMPUNG NAGROG SUBANG

PENGEMBANGAN LITERASI DAN PELATIHAN MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TAMAN BACA KAMPUNG NAGROG SUBANG PENGEMBANGAN LITERASI DAN PELATIHAN MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TAMAN BACA KAMPUNG NAGROG SUBANG Dani Dagustani dagustani@yahoo.com Gatot Iwan Kurniawan gatot.iwan@ekuitas.ac.id Kannya Purnamahatty

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang

Lebih terperinci

PANDUAN HIBAH PENGEMBANGAN PROGRAM PJJ TAHUN 2018

PANDUAN HIBAH PENGEMBANGAN PROGRAM PJJ TAHUN 2018 PANDUAN HIBAH PENGEMBANGAN PROGRAM PJJ TAHUN 2018 Kantor Sumber Daya Pembelajaran, Universitas Indonesia PANDUAN HIBAH PENGEMBANGAN PROGRAM PJJ TAHUN 2018 2018 KSDP UI i DAFTAR ISI DAFTAR ISTILAH... iii

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Universitas Indonesia berdasarkan

Lebih terperinci

Produksi Iklan Audio _ Visual

Produksi Iklan Audio _ Visual Modul ke: Produksi Iklan Audio _ Visual Membuat Storyline Perancangan Produksi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id STORYLINE

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi upaya kami untuk terus meningkatkan kualitas akademik di Jurusan Sistem Informasi.

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi upaya kami untuk terus meningkatkan kualitas akademik di Jurusan Sistem Informasi. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-nya, sehingga buku Panduan Kerja Praktek kembali dapat diterbitkan. Buku Panduan Kerja Praktek ini antara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG 1.1. Analisis Proses Produksi Siaran Dakwah Kuliah Angkasa Sore Radio PTDI UNISA 205 Semarang a. Pra Produksi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN KARYA AKHIR PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEDOMAN PENYELENGGARAAN KARYA AKHIR PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR PEDOMAN PENYELENGGARAAN KARYA AKHIR PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR I. PENDAHULUAN 1.1 Dasar Pemikiran Globalisasi di berbagai sektor ekonomi dan bisnis membawa konsekuensi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 41 BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Dalam Bab IV ini akan dibahas mengenai deskripsi pekerjaan selama melakukan Kerja Praktik di Bios TV Surabaya. Pada pelaksaan Kerja praktik ini dilaksanakan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 109 Metode penelitian dibutuhkan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 109 Metode penelitian dibutuhkan oleh BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 109 Metode penelitian dibutuhkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Perkembangannya-pun sangat pesat. Misalnya resolusi TV

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Perkembangannya-pun sangat pesat. Misalnya resolusi TV BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi (TV) adalah media yang menyajikan informasi berupa audio dan visual. Bermula pada 1920 televisi mulai di komersilkan. Mulai dari situ TV mulai menjadi media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyak penduduknya yang mengalami gangguan jiwa, salah satu gangguan jiwa yang paling

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyak penduduknya yang mengalami gangguan jiwa, salah satu gangguan jiwa yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyak penduduknya yang mengalami gangguan jiwa, salah satu gangguan jiwa yang paling banyak adalah Skizofrenia, Skizofrenia adalah gangguan jiwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian akan menggunakan metode penelitian kualitatif non kancah. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungannya hanya memaparkan

Lebih terperinci

BAB V PASCA PRODUKSI

BAB V PASCA PRODUKSI BAB V PASCA PRODUKSI 5.1 Editing dan Mixing Setelah melakukan proses produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Pasca produksi yang dilakukan meliputi editing dan mixing. Pembuat karya yang bertugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Film adalah salah satu bentuk media komunikasi dengan cakupan massa yang luas. Biasanya, film digunakan sebagai sarana hiburan yang cukup digemari masyarakat.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) Selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis didampingi oleh Ine Yudhawati selaku PA (production assistant)

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. AKTIVITAS KULIAH KERJA MEDIA DI PT. LATIVI. media dilakukan oleh penulis di PT. Lativi Media Karya (TVONE).

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. AKTIVITAS KULIAH KERJA MEDIA DI PT. LATIVI. media dilakukan oleh penulis di PT. Lativi Media Karya (TVONE). BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. AKTIVITAS KULIAH KERJA MEDIA DI PT. LATIVI MEDIAKARYA (TVONE) Kuliah Kerja Media merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A, Md.) di Universitas

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN 2013 2022 SK: 062/SK.Kap/JTM/FT/UP/VII/2014 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...1 BAB II VISI DAN

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. KEGIATAN PPL 1. Persiapan PPL Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mentalnya untuk

Lebih terperinci

PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA

PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA Oleh : 1 Darmawan 2 Rizka Mauliddia Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Jakarta Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman seperti ini, peranan bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman seperti ini, peranan bahasa sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman seperti ini, peranan bahasa sangat penting dalam perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi. Salah satu bahasa terpenting

Lebih terperinci