LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2017
|
|
- Johan Sudjarwadi
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2017 DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2018 i
2
3 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... iv IKHTISAR EKSEKUTIF... vif45 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Dasar Hukum Organisasi Tugas Pokok dan Fungsi Struktur Organisasi Penentuan Isu-isu Strategis Sistematika Penyajian LKJIP... 4 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 Perencanaan Perjanjian Kinerja. 7 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Organisasi Akuntabilitas Keuangan Indikator Lain Yang Dilaksanakan BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan Saran DAFTAR LAMPIRAN A. Penetapan Kinerja B. Target, Realisasi dan Capaian Kinerja 2017 iii
4
5
6 DAFTAR BAGAN DAN TABEL Halaman Bagan 1 Stuktur Organisasi Dinas Kesehatan... 3 Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja... 7 Tabel 3.1 Sasaran Tabel Realisasi anggaran peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi serta pelayanan persalinan Tabel Realisasi Anggaran Peningkatan Pelayanan Kesehatan Balita, Anak Sekolah Tabel Realisasi Anggaran Pelayanan Kesehatan Lansia Tabel Realisasi Anggaran Pelayanan Gizi Masyarakat Tabel Kegiatan Pelayanan pada Orang Resiko HIV Tabel Realisasi Anggaran Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Langsung Tabel Realisasi Anggaran Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tular Vektor Zoonotik Tabel Realisasi Anggaran Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Termasuk Gangguan Jiwa Tabel Surveilans Epidemiologi dan Penanganan KLB Kabupaten Boyolali Tahun Tabel Realisasi Anggaran Surveilans Epidemiologi dan Penanganan KLB 35 Tabel Realisasi Anggaran Peningkatan Imunisai dan Vaksinasi Tabel Realisasi Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan Tabel Realisasi Anggaran Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan Makanan Hasil Produksi rumah Tangga Tabel 3.2 Sasaran 2: Capaian Pelayanan Kesehatan Berorientasi Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Tabel Realisasi Anggaran Peningkatan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Tabel Realisasi Anggaran Akreditasi Pelayanan Kesehatan Dasar Tabel Realisasi Anggaran Pelayanan dan Pendukung Pelkayanan Pada BLUD Tabel Realisasi Anggaran Pengadaan dan Pemerataan Obat iv
7 Tabel Realisasi Anggaran Pengadaan Alat kesehatan Tabel Realisasi Anggaran pembinaan dan Penwasan Bidang Kefarmasian Tabel Realisasi Anggaran Penyediaan Pembiayaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Tabel Realisasi Anggaran Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Labkesda Tabel Realisasi Anggaran Pembangunan Puskesmas Tabel Realisasi Anggaran Pengadaan Pusling Tabel 3.3 Sasaran 3 : Capaian Peran Serta Msyarakat dan Sektor Swasta Pembangunan Kesehatan Tabel Realisasi Anggaran Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat Tabel Realisasi Anggaran Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat Tabel Desa Yang Telah Menyatakan Sebagai Desa STBM Tabel Realisasi Anggaran Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat Tabel Kepemilkan Sarana Buang Air Besar Tabel Realisasi Anggaran Penyediaan/Pengawasan Sarana Air Bersih, Jamban dan SPAL Tabel 3.4 Sasaran Tabel Realisasi Anggaran Peningkatan kapasitas dan Kualitas Dokter dan Tenaga Kesehatan Tabel 3.5 Sasaran Tabel Realisasi Anggaran Pengembangan Data dan Informasi Kesehatan 73 Tabel 3.6 Akuntabilitas Keuangan v
8 IKHTISAR EKSEKUTIF A. Pendahuluan Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi pada hasil (result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan tahun anggaran 2017, sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah, semua Instansi Pemerintah, termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, wajib menyusun LKjIP. Selain itu, informasi dalam dokumen LKjIP/LAKIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali maka Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali ditetapkan menjadi dinas dengan 1 Sekretariat, membawahi 3 Subbag, dan 4 Bidang dengan masing-masing terdiri dari 3 seksi. B. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mengikuti visi Bupati Boyolali yaitu: "Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera" Rumusan misi SKPD membantu lebih jelas penggambaran visi SKPD yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh SKPD. Penjabaran Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali untuk mendukung pencapaian dan pelaksanaan Visi dan Misi Bupati Boyolali yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Boyolali tahun yaitu misi 4 yang berbunyi Boyolali Sehat, Produktif dan Berdaya Saing. Misi ini untuk mewujudkan pembangunan manusia yang berkualitas. Fokus sasaran strategisnya adalah meningkatnya derajat kesehatan, tingkat pendidikan masyarakat, dan tingkat produktivitas warga antara lain melalui upaya fasilitasi pemerintah berupa modal, keterampilan sumber daya pelaku usaha, pengorganisasian kelompok usaha dan koperasi. Masyarakat yang sehat menjadi salah satu prasyarat utama terbentuknya masyarakat yang produktif dan berdaya saing, sehingga hal ini menjadi misi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. Dalam rangka mewujudkan visi, misi Bupati Wakil Bupati, maka tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam tahun , tertuang dalam 5 sasaran sebagai berikut : 1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. 2. Melaksanakan Pelayanan Publik yang lebih bermutu dengan berbasis teknologi informasi. 3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kesehatan yang berdaya saing. vi
9 4. Meningkatkan peran serta masyarakat, dan sektor swasta dalam pembangunan kesehatan. 5. Melaksanakan program promotif preventif, kuratif dan rehabilitatif, pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle): Untuk mendukung pencapaian dan pelaksanaan Visi dan Misi Bupati Boyolali yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Boyolali tahun yaitu pada misi 4 yang berbunyi Boyolali Sehat, Produktif dan Berdaya Saing, mewujudkan pembangunan manusia yang berkualitas, dengan fokus sasaran strategi untuk meningkatnya derajat kesehatan, tingkat pendidikan masyarakat, dan tingkat produktifitas warga, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali memfokuskan pada sasaranmeningkatnya derajat kesehatan, dengan melakukan upaya: 1. Rasionalisasi dan distribusi jumlah puskesmas, guna meningkatkan kemudahan akses pelayanan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat. 2. Meningkatkan peran swasta dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan standar mutu pelayanan. 3. Melengkapi sarana dan prasarana, fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai khususnya penambahan ruang Puskesmas sesuai standar mutu pelayanan. 4. Menerapkan standar mutu pelayanan di Dinas Kesehatan dan fasilitas kesehatan baik milik Pemerintah maupun Swasta. 5. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya pencegahan (preventif dan promotif) dengan mensosialisasikan budaya hidup bersih dan sehat, berolah raga dan mewujudkan desa STBM (Sanitasi T otal Berbasis Masyarakat), pencegahan terhadap penyakit menular dan tidak menular. 6. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, anak, balita dan lansia dengan gerakan pemberdayaan masyarakat. 7. Mengembangkan program jaminan Kesehatan Nasional menuju Total Coverage seluruh Penduduk Boyolali. 8. Mendorong Sumber Daya Manusia Kesehatan untuk profesional, berlaku jujur dan berintegritas. 9. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada tahun 2017 Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali melaksanakan 18 (delapan belas) program dengan 50 (lima puluh) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 90,204,776,000,- (Sembilan puluh milyar dua ratus empat juta tujuh ratus tujuh puluh enam ribu rupiah), termasuk in out untuk UPT Labkesda dan BLUD Puskesmas. Sedangkan realisasi anggaran dinas kesehatan sebesar Rp. 76,134,460,166,- (tujuh puluh enam milyar seratus tiga puluh empat juta, empat ratus enam puluh ribu, seratus enam puluh enam rupiah) atau 84.40%, vii
10 C. Akuntabiltas Kinerja Berdasarkan penilaian sendiri ( self assessment) atas realisasi pelaksanaan Rencana Kinerja Tahun 2017, menunjukkan bahwa rata-rata nilai capaian kinerja dari 5 (lima) Sasaran yang telah ditetapkan adalah % atau sangat baik. Keberhasilan ini disumbangkan oleh 4 (empat) Sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja lebih dari 100% sehingga dikategorikan sangat baik, dan 1 (satu) Sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja 100% sehingga dikategorikan baik. Berikut Capaian Kinerja per Sasaran : NO SASARAN 1 Melaksanakan program promotif preventif, kuratif dan rehabilitatif, pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle) 2 Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. NILAI CAPAIAN KINERJA 130, Meningkatkan peran serta masyarakat, dan sektor swasta dalam pembangunan kesehatan Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kesehatan yang berdaya saing Melaksanakan pelayanan publik yang lebih bermutu dengan berbasis teknologi informasi 100 RATA - RATA CAPAIAN PER SASARAN C. Simpulan dan Saran Secara keseluruhan capaian kinerja tahun 2017 sebesar % (kategori sangat Baik) dan mengalami kenaikan dibanding capaian kinerja tahun 2016 sebesar 99.47%. Penyerapan anggaran tahun 2017 sebesar %, pada tahun 2016 sebesar 90,51% sehingga mengalami penurunan dibanding tahun Guna meningkatkan capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali maka telah menerapkan agar program kegiatan selalu mengacu pada dokumen viii
11 perencanaan yang telah ditetapkan, serta mematuhi jadwal waktu pelaksanaan kegiatan sesuai dengan target. ix
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM Dasar Hukum Organisasi Dengan berlakunya Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali maka Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali ditetapkan menjadi dinas dengan 1 Sekretariat, membawahi 3 Subbag, dan 4 Bidang dengan masing-masing terdiri dari 3 seksi Kedudukan Tugas Dan Fungsi Sebagaimana diatur Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut: (1) Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah di bidang Kesehatan. (2) Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Tugas : (1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada daerah di bidang Kesehatan. (2) Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan bidang kesehatan sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pelaksanaan kebijakan bidang kesehatan sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang kesehatan sesuai dengan lingkup tugasnya; d. pelaksanaan administrasi dinas bidang kesehatan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati dan Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan tugas dan fungsinya Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari : Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari : 1) Kepala; a. Sekretariat; b. Bidang Kesehatan Masyarakat; c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 1
13 d. Bidang Pelayanan Kesehatan; e. Bidang Sumber Daya Kesehatan; f. Kelompok Jabatan Fungsional; dan g. Unit Pelaksana Teknis. 2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Subbagian Perencanaan Program, Pelaporan, dan Informasi Kesehatan; b. Subbagian Keuangan dan Pengelolaan Aset; dan c. Subbagian Hukum, Kepegawaian, dan Umum. 3) Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari: a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat; b. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; dan c. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olah Raga. 4) Bidang Pencegahan dan Pengendalian terdiri dari: a. Seksi Surveillance dan Imunisasi; b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa. 5) Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari: a. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer; b. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan c. Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Kesehatan Khusus. 6) Bidang Sumber Daya Kesehatan terdiri dari: a. Seksi Kefarmasian, Makanan, dan Minuman; b. Seksi Perbekalan Kesehatan, Pembiayaan, Sarana, dan Prasarana; c. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan. 7) Kelompok Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan dalam melaksanakan tugasnya dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas. 8) Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h dipimpin oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KESEHATAN 2
14 3
15 1.2 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS Berdasarkan telaah capaian indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali tahun yang menjadi isu strategis adalah sebagai berikut : 1. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan sesuai dengan Permenkes 43 Tahun Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga total coverage tahun Pencapaian total coverage untuk Desa STBM di tahun Sistem pembiayaan jaminan kesehatan di masyarakat belum optimal dan merata menuju pencapaian universal coverage untuk kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional tahun Standarisasi Puskesmas sesuai dengan Permenkes 75 tahun 2014 dalam pemenuhan sumber daya manusia maupun dalam sarana fisik. 6. Program Nasional kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) untuk merubah pola pikir masyarakat agar lebih mengutamakan promotif dan preventif. 7. Dukungan lintas sector dalam pembangunan kesehatan terutama dari Alokasi Dana Desa dalam bidang Kesehatan sebesar 10% belum ada paying hokum secara tertulis. 8. Pengembangan Peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan serta penerapan perilaku yang mendukung programprogram kesehatan. 1.3 SISTEMATIKA PENYAJIAN LKjIP Kata Pengantar Daftar Isi Ikhtisar Eksekutif BAB I PENDAHULAN 1.1. Gambaran Umum Dasar Hukum Organisasi Tugas Pokok dan Fungsi Struktur Organisasi 1.2. Penentuan Isu-isu Strategis 1.3. Sistematika Penyajian LKjIP BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 Perencanaan 2.2 Perjanjian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Organisasi 3.2 Akuntabilitas Keuangan 3.3 Indikator Lain yang Dilaksanakan BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan 4.2 Saran 4
16 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. PERENCANAAN A. Visi dan Misi OPD Visi OPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai OPD melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Tahun 2017 adalah tahun kedua pelaksanaan Renstra tahun Visi Bupati Boyolali yaitu: "Pro Investasi Mewujudkan Boyolali Yang Maju dan Lebih Sejahtera" Dalam mewujudkan Visi, terdapat 7 (tujuh) Misi sebagaiberikut: 1. Boyolali melanjutkan semangat Pro Investasi. 2. Boyolali Membangun untuk Perubahan 3. Boyolali, Bersih, Berintegritas, Sejahtera 4. Boyolali, Sehat, Produktif dan Berdaya Saing 5. Boyolali, Lumbung Padi dan Pangan Nasional 6. Boyolali, Kota Susu Produsen Daging dan Hasil Ternak/Perikanan 7. Boyolali, Lebih Maju dan Berteknologi. Pencanangan Boyolali menjadi Kota Air (Water City), Kota Cerdas (Smart City) dan Kota Hijau (Green City), maka dalam bidang kesehatan tercakup dalam Program unggulan Boyolali Kota Cerdas, kemudahan akses terhadap layanan kesehatan, kemudahan akses terhadap jaminan kesehatan yang didukung oleh pengembangan media informasi. Boyolali kota Hijau (Green City). Bidang Kesehatan berperan dalam pengurangan dampak negatif pembangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, dan memelihara kesehatan perorangan. Untuk mendukung pencapaian dan pelaksanaan Visi dan Misi Bupati Boyolali yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Boyolali tahun yaitu pada misi 4 yang berbunyi Boyolali Sehat, Produktif dan Berdaya Saing, mewujudkan pembangunan manusia yang berkualitas, dengan fokus sasaran strategi untuk meningkatnya derajat kesehatan, tingkat pendidikan masyarakat, dan tingkat produktifitas warga. Misi ini untuk mewujudkan pembangunan manusia yang berkualitas. Fokus sasaran strategisnya adalah meningkatnya derajat kesehatan, tingkat pendidikan masyarakat, dan tingkat produktivitas warga antara lain melalui upaya fasilitasi pemerintah berupa modal, keterampilan sumber daya pelaku usaha, pengorganisasian kelompok usaha dan koperasi. Masyarakat yang sehat menjadi salah satu prasyarat utama terbentuknya masyarakat yang produktif dan berdaya saing, sehingga hal ini menjadi misi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. 5
17 Untuk mewujudkan Boyolali sehat, dengan fokus meningkatnya derajat kesehatan ditempuh antara lain dengan upaya: 1. Rasionalisasi dan distribusi jumlah puskesmas, guna meningkatkan kemudahan akses pelayanan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat. 2. Meningkatkan peran swasta dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan standar mutu pelayanan. 3. Melengkapi sarana dan prasarana, fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai khususnya penambahan ruang Puskesmas sesuai standar mutu pelayanan. 4. Menerapkan standar mutu pelayanan di Dinas Kesehatan dan fasilitas kesehatan baik milik Pemerintah maupun Swasta. 5. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya pencegahan (preventif dan promotif) dengan mensosialisasikan budaya hidup bersih dan sehat, berolah raga dan mewujudkan desa STBM (Sanitasi Total Be rbasis Masyarakat), pencegahan terhadap penyakit menular dan tidak menular. 6. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, anak, balita dan lansia dengan gerakan pemberdayaan masyarakat. 7. Mengembangkan program jaminankesehatannasional menuju Total Coverage seluruh Penduduk Boyolali. 8. Mendorong Sumber Daya Manusia Kesehatan untuk profesional, berlaku jujur dan berintegritas. 9. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan. B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Tujuan adalah penjabaran visi dan misi, tujuan merupakan hal yang akan dicapai atau dihasilkan oleh organisasi atau menunjukkan kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang. Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali mengikuti misi Bupati Wakil Bupati Boyolali tahun Misi Dinas Kesehatan mendukung misi Bupati Boyolali yang ke 4 yaitu Boyolali Sehat, Produktif dan Berdaya Saing Sesuai dengan Visi dan Misi, tujuan umum pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Sedangkan tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali secara khusus adalah menciptakan Dinas Kesehatan yang berkompeten serta inovatif dalam mewujudkan masyarakat Boyolali yang lebih sehat didukung oleh sumberdaya manusia yang kompeten, professional dan berintegritas serta memiliki kemampuan dalam teknologi informasi. Dalam rangka mewujudkan visi, misi Bupati Wakil Bupati, maka tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dalam tahun , tertuang dalam 5 sasaran sebagai berikut: 1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. 6
18 2. Melaksanakan Pelayanan Publik yang lebih bermutu dengan berbasis teknologi informasi. 3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kesehatan yang berdaya saing. 4. Meningkatkan peran serta masyarakat, dan sektor swasta dalam pembangunan kesehatan. 5. Melaksanakan program promotif preventif, kuratif dan rehabilitatif, pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle) PERJANJIAN KINERJA Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan tahun 2017 yang disusun, berdasar pada Rencana Strategis (Renstra) , Perjanjian Kinerja merupakan dokumen pelaksanaan dari sasaran dan indikator yang tertuang dalam RPJMD, Renstra OPD, ditindaklanjuti dengan RKT (Rencana Kinerja Tahunan), dibiayai dengan Anggaran yang tertuang dalam DPA OPD. Sehingga dokumen Perjanjian Kinerja adalah dokumen rencana Kinerja Tahunan yang telah tertuang dalam DPA OPD. Berikut Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Tahun 2017 sebagaimana tertuang dalam dokumen Perjanjian Kinerja (perubahan) Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Tahun 2017 : Tabel. 2.1 Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan 2017 No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Melaksanakan program promotif, preventif, kuratif Penurunan AKB 9 per 1000 kh dan rehabilitatif pada Penurunan AKI 21 Kasus semua kontinum siklus kehidupan (life cycle) Cakupan kunjungan bayi 82 % Cakupan pelayanan anak balita 92 % Penurunan Kematian Balita 11.4 per 1000 kh Persentase puskesmas melaksanakan pelayanan Lansia Persentase Balita kurus yang mendapat makanan tambahan Persentase orang dilakukan test HIV dan menerima hasil dari kelompok resiko 100 % 80 % 10 % 7
19 No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Angka keberhasilan > 85 % pengobatan TB paru yg terkonfirmasi > 85% Angka kesakitan DBD (Insiden rate/ir) 50 per 100,000 Angka Kematian DBD (CFR) Penemuan kasus pes pada manusia Persentase desa/kel. Yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM 1.8 % dr jml penderita 0 orang 20 % Cakupan Desa UCI 100 % Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (bayi) Cakupan SPM di Puskesmas (upaya kesehatan masyarakat) 95 % 100 % 2 Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien Cakupan rawat jalan (pusk) 15 % Cakupan Rawat inap (pusk) 2 % Cakupan respon aduan kegawatdaruratan kesehatan yang ditangani Jumlah puskesmas terakreditasi Cakupan SPM di Puskesmas (Upaya kesehatan perorangan) Persentase Ketersediaan Obat dan perbekalan kesehatan Proporsi Pembinaan dan Pengawasan Pelayanan Kefarmasian Proporsi Pembinaan dan Pengawasan Produksi, Makanan, dan Minuman 90 % 2 Pusk 100 % 90 % 25 % 25 % 8
20 No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Cakupan kepesertaan 39 % jaminan kesehatan nasional bagi masyarakat /penduduk miskin Jumlah Puskesmas 1 pusk Memenuhi Standar Permenkes 3 Meningkatkan peran serta masyarakat dan sektor Cakupan Desa /Kelurahan Siaga Aktif Mandiri 66 Desa swasta dalam pembangunan kesehatan Proporsi Rumah Tangga Sehat 71 % Cakupan Posyandu Mandiri 20 % 4 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kesehatan yang berdaya saing 5 Melaksanakan pelayanan publik yang lebih bermutu dengan berbasis teknologi informasi Cakupan Desa STBM 75 Desa Proporsi Rumah Tangga Akses Jamban Sehat Jumlah dokter dan tenaga kesehatan dikirim pelatihan Sumber data : dokumen Tapkin Perubahan Dinkes % 10 orang rasio dokter 15 per penduduk rasio dokter gigi 5 per penduduk rasio perawat 91 per penduduk rasio bidan 57 pr penduduk Persentase puskesmas 20 % melaksanakan simpus terintegrasi Pada bab III selanjutnya akan dilakukan pengukuran kinerja, dengan dasar Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan Dinas Kesehatan seperti tersebut diatas, serta capaian indikator yang tertuang dalam Renstra Dinas Kesehatan tahun yang program dan kegiatannya dilaksanakan pada tahun
21 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan merupakan wujud kewajiban Dinas Kesehatan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan atau hasil ( outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya (tahun 2017). Indikator keluaran ( output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (tahun 2017). Sesuai ketentuan, Indikator Kinerja SKPD minimal meliputi keluaran (output), sehingga pengukuran kinerja Dinas Kesehatan dapat berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai dokumen Penetapan Kinerja. a. Keluaran ( Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan. b. Hasil ( outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran ( output) kegiatan. Hasil ( outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan harapan masyarakat dan peningkatan investasi derajat kesehatan. Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi dengan target pada Dokumen Perjanjian Kinerja. Pada tahun anggaran 2017, Dinas Kesehatan telah melaksanakan berbagai program/kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Penilaian capaian kinerja menggunakan rumus : 1. Data Positif apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin tinginya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja menggunakan rumus : 2. Data Negatif apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja (semakin jeleknya suatu kondisi) atau 10
22 semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakan rumus : Penilaian capaian kinerja menggunakan menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan kategori sebagai berikut : a. Lebih dari 100 % = Sangat Baik b. 76% sampai 100% = Baik c. 56% sampai 75 % = Cukup d. Kurang dari 55 % = Kurang Kinerja Dinas Kesehatan tahun 2017 tercermin dalam pencapaian sasaran-sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai program dan kegiatan. Dalam usaha mencapai sasaran tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menjabarkan dalam 18 program dan 50 kegiatan, dengan 5 sasaran dengan 97 indikator renstra dan didalamnya 41 indikator sesuai dengan Perjanjian Kinerja. 1. Sasaran 1: Melaksanakan program promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle) Tabel 3.1. Sasaran 1 : Capaian Program Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif pada Semua Kontinum Siklus Kehidupan (life cycle) No Indikator Kinerja Satuan Target Tahun Penurunan AKB Per ,6 9,4 90,7 kelahiran hidup 2 Penurunan AKI Kasus ,8 3 Cakupan Kunjungan Bayi % 82 99,4 121,2 4 Cakupan ibu hamil K4 % 92 94,4 102,6 5 Cakupan pertolongan persalinan Nakes % 98 99,9 101,9 6 Cakupan KN Lengkap % 98 99, Cakupan Neonatal Komplikasi yang % ,7 99,7 ditangani 8 Cakupan Pelayanan Nifas % 99 99,8 100,8 9 Cakupan Peserta KB Aktif % 87 76,8 88,3 10 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil % ,4 94,4 11 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin % ,73 99,7 12 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir % ,3 99,3 13 Cakupan penjaringan kesehatan siswa sd % ,6 78,6 Realisasi Capaian 11
23 No Indikator Kinerja Satuan dan sederajat Target Tahun Cakupan pelayanan anak balita % 92 85, Pelayanan kesehatan balita % ,48 85,5 16 Cakupan deteksi dini anak balita dan pra % 87 84,07 96,6 sekolah 17 Penurunan Kematian Balita Per , ,6 kh 18 Cakupan pelayanan kesehatan remaja % Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar Realisasi Capaian % , Prosentase puskesmas melaksanakan % pelayanan lansia 21 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut % , Persentase Balita Kurus Mendapatkan Makanan Tambahan % Persentase Ibu Hamil KEK Mendapatkan % Makanan Tambahan 24 Cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe % 90 93,1 103,4 25 Cakupan Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan Mendapatkan ASI Eksklusif % 50 57, Cakupan Bayi Baru Lahir Mendapatkan % 30 39,05 130,2 Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 27 Cakupan Remaja Puteri Mendapat TTD % 10 33,23 332,3 28 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 29 Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) 30 Cakupan rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium % % 85 86,02 101,2 % 90 96,14 106,8 31 Cakupan pemberian vit A pada balita (6 - % 95 99,89 105,1 59) bulan 32 Cakupan Ibu nifas mendapatkan Vitamin A % 90 99, Prosentase orang dilakukan test HIV dan menerima hasil dari kelompok resiko % Prosentase ODHA yang mendapatkan ART % Prosentase Penemuan Penderita TB paru BTA positif % ,7 36 Angka keberhasilan pengobatan TB paru yg terkonfirmasi % >85 98, Prosentase penderita Kusta diberi pengobatan lengkap (RFT) % ,6 38 Pelayanan Kesehatan orang dengan TB % Pelayanan Kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV % Angka kesakitan DBD (Insiden rate/ir) Per pndduk 41 Angka Kematian DBD (CFR) % dari 1,
24 No Indikator Kinerja Satuan Target Tahun 2017 jumlah pasien 42 Angka Bebas Jentik (ABJ) % Penderita DBD ditangani % Penemuan kasus pes pada manusia Kasus Persentase desa/kel. yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM % Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus % Pelayanan kesehatan penderita Hipertensi % Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat Realisasi Capaian % Cakupan Desa / Kelurahan KLB yang dilakukan penyelidikan Epidemiologi<24 % jam 50 Prosentase sinyal kewaspadaan dini KLB yang direspon % Cakupan Penemuan Penderita AFP Per anak 2 2,7 135 usia<15 tahun 52 Cakupan Desa UCI % Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (bayi) % ,8 54 Cakupan SPM di Puskesmas (upaya % kesehatan masyarakat) RATA-RATA CAPAIAN Sumber Data: laporan akhir tahun Bidang Pelayanan Kesehatan dan Bidang Pencegahan dan Penanggulangan penyakit dan Penyehatan Lingkungan Sasaran ini dilaksanakan dalam 4 (empat) program, dan 13 (tiga belas) kegiatan yaitu: Upaya Kesehatan Masyarakat dengan 2 (dua) kegiatan; Peningkatan pelayanan kesehatan keluarga dengan 5 (lima) kegiatan Pencegahan dan penanggulangan penyakit dengan 5 (lima) kegiatan; Pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan 1 (satu) kegiatan. Informasi realisasi kinerja meliputi 54 (lima puluh empat) indikator kinerja yang secara rinci sebagaimana tabel 3.1 di atas. Capaian kinerja rata-rata 130.7% sehingga tingkat keberhasilan dikategorikan sangat baik; Ada 1 (satu) indikator yang kategorinya cukup, yaitu Pelayanan kesehatan pada usia lanjut dengan capaian Terdapat 27 (dua puluh tujuh) indikator yang cakupan kinerjanya lebih dari 100%, sedangkan sisanya dalam kategori baik sebanyak 26 (dua puluh lima) indikator. 13
25 a. Evaluasi per Indikator Kinerja 1. Penurunan AKB a) Target kinerja pada indikator ini sebesar 8,6/1000 kh realisasi 9,4/1.000 kh, sehingga capaian kinerja 91,4%. Jumlah kematian bayi tahun 2017 terdapat 135 kasus (91,4/1000 kelahiran hidup), yang terdiri dari kematian neonatal 113 kasus dan kematian post neonatal 22 kasus. Dimana penyebab kematian neonatal (0-28 hari) tertinggi adalah bayi yang lahir dengan berat badan rendah (BBLR) 54 kasus, kel ainan bawaan sebanyak 22 kasus, asfiksia 18 kasus, Sepsis (Infeksi) ada 6 kasus, dan disebabkan oleh lain-lain sebanyak 6 kasus. Kematian usia 29 hari-11 bulan penyebabnya adalah pneumonia 5 kasus, kelainan saluran cerna 2 kasus,kelainan syaraf 1 kasus, lain- lain 17 kasus. Penyebab tingginya kematian BBLR karena masih banyaknya ibu hamil anemi dan KEK sehingga melahirkan bayi BBLR. b) Solusi untuk mencegah terjadinya BBLR adalah dengan pencegahan dan penanganan ibu hamil anemi serta perbaikan gizi sebelum dan selama hamil sehingga anemi dan KEK bisa dicegah. c) Kegiatan ini mendapat dukungan dari dana Jampersal (DAK non fisik), yang digunakan untuk : - sewa dan operasional Rumah Tunggu Kelahiran di 7 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Karanggede, Kecamatan Andong, Kecamatan Juwangi, Kecamatan Selo, Kecamatan Simo, Kecamatan Musuk, dan Kecamatan Boyolali. - Perawatan ibu hamil, bersalin dan BBL 2. Penurunan AKI Target indikator ini 21 kasus kematian, terealisasi 16 kasus, dengan capaian 131%, tingginya angka kematian ibu disebabkan karena deteksi dini terhadap kasus yang ada, kurang maksimal sehingga mengakibatkan keterlambatan penanganan, juga karena sistem rujukan yang belum maksimal, sebagian rujukan belum bisa langsung ke PONEK karena jarak tempuh dan keterbatasan jumlah tempat tidur di RS PONEK. Tahun 2015 terjadi peningkatan yang cukup signifikan menjadi 21 kasus kematian ibu di tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 16 kasus dan di tahun 2017 tidak ada penurunan kematian ibu yaitu 16 kasus dari target 21 kasus. Penyebab Kematian Ibu dari tahun ke tahun masih didominasi oleh Preeklampsi/Eklampsi (Hipertensi dalam kehamilan) sebanyak 5 kasus. Urutan kedua penyebab kematian ibu adalah karena penyebab penyakit jantung 5 kasus. Urutan ke 3 disebabkan oleh infeksi sebanyak 2 kasus, urutan ke 4 disebabkan oleh perdarahan sebanyak 2 kasus, dan terakhir disebabkan oleh emboli air ketuban sebanyak 1 kasus dan SJS (sindrom steven johnson) 1 kasus. 3. Cakupan kunjungan bayi a) Target indikator cakupan kunjungan bayi tahun 2017 sebesar 82 %, dan capaian sebesar 99,4 %. Pelayanan kesehatan bayi sudah di atas target. 14
26 Namun ada sebagian bayi yang sudah jarang datang ke posyandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang disebabkan oleh rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya kesehatan bayi. b) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Keberhasilan dalam integrasi program dan kegiatan lain terkait Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat sehingga ada dukungan dari lintas sektor dan masyarakat. c) Analisis Program Kegiatan penunjang keberhasilan Indikator AKI, AKB, Kunjungan Bayi tersebut dilaksanakan dengan Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Keluarga dengan kegiatan : 1) Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi dengan sebesar Rp , dengan realisasi sebesar Rp ) Peningkatan Pelayanan Persalinan (Jampersal) dengan besar anggaran Rp , dengan realisasi Rp , yang digunakan untuk : sewa dan operasional Rumah Tunggu Kelahiran di 7 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Karanggede, Kecamatan Andong, Kecamatan Juwangi, Kecamatan Selo, Kecamatan Simo, Kecamatan Musuk, dan Kecamatan Boyolali. Pembiayaan pelayanan Rujukan dan perawatan ibu hamil, ibu bersalin dan Bayi Baru Lahir. 3) Program Upaya Kesehatan Masyarakat di 29 Puskesmas yang didanai dari anggaran BOK APBN, Bentuk kegiatan yang dilaksanakan antara lain berupa kelas ibu hamil, pelacakan kasus kematian, posyandu bayi dan ibu hamil yang kesemuanya dilaksanakan di tingkat Puskesmas atau desa, agar semakin mudah jangkauan masyarakat. 4. Cakupan Ibu Hamil K4 Indikator kinerja cakupan pelayanan Ibu Hamil K4 ini sama dengan indikator kinerja no 10 yaitu indikator Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil. Target pada indikator kinerja ini 92 realisasi 94,4 dan capaian 102,6 sehingga sudah memenuhi target. Keberhasilan pada indikator ini dikarenakan pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil sudah dilakukan sesuai dengan standart Yaitu setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4x selama kehamilan dengan ketentuan waktu minimal 1 kali pada triwulan pertama,minimal 1x pada triwulan kedua,dan minimal 2x pada triwulan ketiga. Melakukan pengadaan program SMS Bunda,pelacakan kematian,pertemuan evaluasi program KIA yang didanai dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2017, sebesar Rp , dengan realisasi sebesar Rp Melakukan kegiatan Peningkatan Pelayanan Persalinan (Jampersal) Kegiatan ini mendapat dukungan dari dana Jampersal (DAK non fisik), yang digunakan untuk Sewa dan operasional Rumah Tunggu Kelahiran di 7 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Karanggede, Kecamatan Andong, 15
27 Kecamatan Juwangi, Kecamatan Selo, Kecamatan Simo, Kecamatan Musuk, dan Kecamatan Boyolali. Dukungan management Rujukan Perawatan ibu hamil, bersalin dan BBL. 5. Cakupan pertolongan Persalinan Nakes a) Target indikator kinerja ini 98 % realisasi 99,9 %dan capaian 101,9% sehingga sudah mencapai target.keberhasilan indikator kinerja ini dikarenakan dari ibu bersalin,14294 ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki kopetensi kebidanan. b) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya. Keberhasiln indikator ini juga didukung oleh pengadaan program SMS Bunda, pelacakan kematian, pertemuan evaluasi program KIA yang didanai dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2017, sebesar Rp , dengan realisasi sebesar Rp kegiatan Peningkatan Pelayanan Persalinan (Jampersal). Kegiatan ini mendapat dukungan dari dana Jampersal (DAK non fisik), yang digunakan untuk Sewa dan operasional Rumah Tunggu Kelahiran di 7 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Karanggede, Kecamatan Andong, Kecamatan Juwangi, Kecamatan Selo, Kecamatan Simo, Kecamatan Musuk, dan Kecamatan Boyolali. Dukungan management Rujukan Perawatan ibu hamil, bersalin dan BBL 6. Cakupan KN Lengkap a) Indikator Cakupan KN Lengkap ini sama dengan indikator no 12 Indikator Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir.Target Indikator Cakupan KN Lengkap 98%,realisasi 99,3% dan capaian 101,3% Keberhasilan capaian indikator ini karena pelayanan kesehatan sesuai standart yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus yaitu selama periode 0 sampai usia 28 hari setelah lahir.pelayanan kesehatan sedikitnya diberikan 3x baik di fasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah.kunjungan neonatal 1 (KN1) dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam setelah lahir,kunjungan neonatal ke 2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai hari ke 7 setelah lahir dan kunjungan ke 3 ( KN 3/KN Lengkap) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai hai ke 28 setelah lahir. b) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya. Keberhasilan indikator cakupan KN Lengkap juga didukung oleh pengadaan program SMS Bunda,pelacakan kematian,pertemuan evaluasi program KIA yang didanai dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2017, sebesar Rp , dengan realisasi sebesar Rp kegiatan Peningkatan Pelayanan Persalinan (Jampersal). Kegiatan ini mendapat dukungan dari dana Jampersal (DAK non fisik), yang digunakan untuk: 16
28 Sewa dan operasional Rumah Tunggu Kelahiran di 7 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Karanggede, Kecamatan Andong, Kecamatan Juwangi, Kecamatan Selo, Kecamatan Simo, Kecamatan Musuk, dan Kecamatan Boyolali. Dukungan management Rujukan Perawatan ibu hamil, bersalin dan BBL 7. Cakupan Neonatal Komplikasi Yang ditangani a) Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi adalah penanganan neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan kecacatan dan kematian. Target indikator Cakupan Neonatus Komplikasi yang ditangani 100%, realisasi 99,7 dan cakupan 99,7%, indikator ini belum mencapai target.hal ini dikarenakan ada 1 neonatal komplikasi yang lahir dirumah tanpa penolong dan sebelum meninggal belum sempat mendapatkan pelayanan neonatal komplikasi. Agar semua neonatal komplikasi mendapat pelayanan neonatal komplikasi diharapkan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan dan di fasilitas pelayanan kesehatan. b) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya. Dalam pelayanan kesehatan neonatus didukung oleh pengadaan program SMS Bunda, pelacakan kematian, pertemuan evaluasi program KIA yang didanai dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2017, sebesar Rp , dengan realisasi sebesar Rp kegiatan Peningkatan Pelayanan Persalinan (Jampersal). Kegiatan ini mendapat dukungan dari dana Jampersal (DAK non fisik), yang digunakan untuk Sewa dan operasional Rumah Tunggu Kelahiran di 7 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Karanggede, Kecamatan Andong, Kecamatan Juwangi, Kecamatan Selo, Kecamatan Simo, Kecamatan Musuk, dan Kecamatan Boyolali. Dukungan management Rujukan Perawatan ibu hamil, bersalin dan BBL 8. Cakupan Pelayanan Nifas a) Indikator cakupan pelayanan nifas ini sama dengan indikator kinerja no 11 yaitu Indikator kinerja Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin, Target indikator kinerja Cakupan Pelayanan Nifas 99%,realisasi 99,8 dan capaian 100,8%, indikator ini sudah mencapai target. Keberhasilan indikator kinerja ini dikarenakan adanya pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibupada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin telah dilakukan sesuai dengan standart.pelayanan kesehatan nifas dilakukan minimal 3x dengan distribusi waktu 6 jam -3 hari, 8-14 hari dan hari setelah bersalin. 17
29 b) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya. Dalam pelayanan kesehatan nifas didukung oleh pengadaan program SMS Bunda, pelacakan kematian,pertemuan evaluasi program KIA yang didanai dari APBD Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2017, sebesar Rp , dengan realisasi sebesar Rp , kegiatan Peningkatan Pelayanan Persalinan (Jampersal) Kegiatan ini mendapat dukungan dari dana Jampersal (DAK non fisik), yang digunakan untuk: Sewa dan operasional Rumah Tunggu Kelahiran di 7 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Karanggede, Kecamatan Andong, Kecamatan Juwangi, Kecamatan Selo, Kecamatan Simo, Kecamatan Musuk, dan Kecamatan Boyolali. Dukungan management Rujukan Perawatan ibu hamil, bersalin dan BBL 9. Cakupan KB Aktif. Target indikator kinerja ini 87%, realisasi 76,8% dan capaian 88,3% sudah mencapai target. Keberhasilan indikator ini didukung oleh program KB pasca salin dan kesadaran masyarakat akan manfaat dan pentingnya berkb. 10.Cakupan Pelayanan kesehatan ibu hamil Target indikator tahun % realisasi 94,4 % dan capaiannya sebesar 94,4%masih dibawah target. Hal ini disebabkan, ada sebagian ibu hamil mengalami abortus, partus imaturus, partus prematurus, dan sebagian sasaran ibu hamil ditahun 2017 belum waktunya untuk mendapatkan pelayanan K4 di tahun Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Indikator ini juga merupakan indikator SPM, pada tahun 2017, dari target 100%, realisasi 99,73 dan capaian sebesar 99,73 %capaian masih dibawah target dikarenakan masih ada ibu bersalin yang ditolong oleh dukun bayi. 12.Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir. Indikator pelayanan kesehatan bayi baru lahir target tahun %, realisasi 99,3% dan capaian 99,3% sehingga masih dibawah target. Hal ini disebabkan karena adanya bayi lahir hidup yang meninggal dan belum sempat mendapatkan pelayanan kesehatan (manajemen terpadu bayi muda dan KN 1) Pada tahun 2017 indikator ini juga didukung oleh kegiatan Peningkatan Pelayanan persalinan (Jampersal). Analisis efisiensi penggunaan sumber daya pada Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Indikator tersebut terutama dilaksanakan dengan : - Melakukan pengadaan program SMS Bunda, pelacakan kematian,pertemuan evaluasi program KIA yang didanai dari 18
30 APBD Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2017, sebesar Rp , dengan realisasi sebesar Rp Melakukan program Upaya Kesehatan Masyarakat di 29 Puskesmas yang didanai dari anggaran BOK APBN. - Melakukan kegiatan Peningkatan Pelayanan Persalinan (Jampersal) Kegiatan ini mendapat dukungan dari dana Jampersal (DAK non fisik), yang digunakan untuk : - Sewa dan operasional Rumah Tunggu Kelahiran di 7 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Karanggede, Kecamatan Andong, Kecamatan Juwangi, Kecamatan Selo, Kecamatan Simo, Kecamatan Musuk, dan Kecamatan Boyolali. - Dukungan management - Rujukan - Perawatan ibu hamil, - bersalin dan BBL. 12 indikator di atas, dilaksanakan dengan Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Keluarga, dengan 2 kegiatan yaitu Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi, dan Peningkatan Pelayanan Persalinan (Jampersal), serta didukung dengan Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan di 29 Puskesmas. Tabel Realiasasi Anggaran Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Serta Pelayanan Persalinan Program Kegiatan Anggaran Realisasi 1 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Keluarga Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi Peningkatan Pelayanan Persalinan (Jampersal) Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Sederajat Target indikator tahun 2017 sebesar 100 %, realisasi 53,43 %, sehingga indikator ini belum tercapai dan belum memenuhi target kinerja, hal ini disebabkan oleh hal-hal tersebut dibawah ini : - Kalender pendidikan tidak sama dengan tahun anggaran, dimana penjaringan baru bisa dilaksanakan setelah bulan Juni / pertengahan tahun anggaran dan Pelayanan Penjaringan masih dalam proses setelah evaluasi kinerja akhir tahun pada bulan Desember - Dalam waktu 6 bulan, petugas dan Tim Pelaksana UKS juga bersamaan melaksanakan program MR Campak pada bulan Agustus dan September - Pada bulan Oktober dan Nopember melaksanakan BIAS, sedangkan Penjaringan tidak bisa dilaksanakan secara terpadu oleh karena sasaran Penjaringan mesti dilaksanakan secara lintas program sehingga tidak cukup waktu untuk melayani sasaran 19
31 - Sasaran membutuhkan waktu 3-5 bulan untuk bisa dilayani dengan capaian target 100 % 14.Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita a) Indikator Cakupan Pelayanan Anak Balita sama dengan indikator kinerja no 3 yaitu pelayanan kesehatan balita. Target indikator Cakupan Pelayanan Anak Balita 92%,realisasi 85,97 dan capaian 93,44% sudah mencapai target. Keberhasilan indikator ini didukung oleh pelayanan kesehatan kepada anak balita sudah sesuai standart dimana setiap anak balita (12-59 bulan ) mendapatkan pemantauan pertumbuhan minimal 8x dalam setahun,pemantauan perkembangan minimal 2x dan pemberian vitamin A 2X dalam 1 tahun. b) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Indikator ini dilaksanakan dengan : Melakukan koordinasi dengan pemegang program UKS dan KRR melalui pertemuan terpadu dan monev pemegang program yang didanai dari APBD Kabupaten Boyolali, sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp c) Analisis Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan - Melakukan program Upaya Kesehatan Masyarakat di 29 Puskesmas yang didanai dari anggaran BOK APBN. 15. Cakupan Deteksi Dini Anak Balita dan Pra Sekolah. Target indikator ini 87% realisasi 84,07 dan cakupan 96,6%, indikator ini sudah memenuhi target. Keberhasilan indikator kenerja ini didukung adanya pelaksanaan deteksi tumbuh kembang balita dan anak prasekolah sesuai standart minimal 2x dalam satu tahun Indikator ini dilaksanakan dengan : Melakukan koordinasi dengan pemegang program UKS dan KRR melalui pertemuan terpadu dan monev pemegang program yang didanai dari APBD Kabupaten Boyolali, sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp Analisis Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan - Melakukan program Upaya Kesehatan Masyarakat di 29 Puskesmas yang didanai dari anggaran BOK APBN. 16. Penurunan Kematian Balita. a) Target indikator kinerja ini 11,4 realisasi 11 dan cakupan 103,6. Di tahun 2017 kematian balita (usia 0-5 th ) sebanyak 158 balita, yang terdiri dari kematian bayi (0-12 bln) 135 kasus, kematian anak balita (12-60 bl) sebanyak 23 kasus. Tingginya kematian anak balita ini dikarenakan deteksi dini penyakit balita kurang maksimal sehingga penanganan juga terlambat. Untuk mengatasi masalah ini deteksi dini terhadap penyakit anak balita harus sedini mungkin sehingga mendapat penanganan yang cepat dan tepat. b) Analisis Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan 20
32 Melakukan program Upaya Kesehatan Masyarakat di 29 Puskesmas yang didanai dari anggaran BOK APBN. Indikator ini dilaksanakan dengan melakukan koordinasi dengan pemegang program UKS dan KRR melalui pertemuan terpadu dan monev pemegang program yang didanai dari APBD Kabupaten Boyolali, sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja. a) Target indikator pelayanan kesehatan remaja 75% realisasi 75% dan cakupan 100%.Indikator kinerja ini telah mencapai target. Keberhasilan indikator ini dikarenakan adanya pelayanan kesehatan terhadap remaja yang telah maksimal yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada remaja baik di sekolah sekolah atau dikelompok remaja dan pemberian tablet besi kepada remaja putri untuk mencegah anemi dan kekurangan gizi. b) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Indikator ini dilaksanakan dengan melakukan koordinasi dengan pemegang program UKS dan KRR melalui pertemuan terpadu dan monev pemegang program yang didanai dari APBD Kabupaten Boyolali, sebesar Rp dengan realisasi sebesar Rp c) Analisis Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan Melakukan program Upaya Kesehatan Masyarakat di 29 Puskesmas yang didanai dari anggaran BOK APBN. 18.Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar a) Target indikator kinerja ini 100%, dengan realisasi 85,51 dan capaian 85,51% masih belum mencapai target. indikator ini belum tercapai dan belum memenuhi target kinerja, hal ini disebabkan oleh hal-hal tersebut dibawah ini : Kalender pendidikan tidak sama dengan tahun anggaran, dimana penjaringan baru bisa dilaksanakan setelah bulan Juni/pertengahan tahun anggaran dan Pelayanan Penjaringan masih dalam proses setelah evaluasi kinerja akhir tahun pada bulan Desember. Dalam waktu 6 bulan, petugas dan Tim Pelaksana UKS juga bersamaan melaksanakan program MR Campak pada bulan Agustus dan September. Pada bulan Oktober dan Nopember melaksanakan BIAS, sedangkan Penjaringan tidak bisa dilaksanakan secara terpadu oleh karena sasaran Penjaringan mesti dilaksanakan secara lintas program sehingga tidak cukup waktu untuk melayani sasaran Sasaran membutuhkan waktu 3-5 bulan untuk bisa dilayani dengan capaian target 100 % 6 indikator diatas, dilaksanakan dengan Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Keluarga, dengan 1 kegiatan yaitu Peningkatan Pelayanan Kesehatan Balita, Anak Sekolah Dan Remaja, serta didukung dengan Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan di 29 Puskesmas. 21
PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Lebih terperinciBAB. III AKUNTABILITAS KINERJA
1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016-2021 SASARAN program promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle) 1 Penurunan Angka Kematian Bayi : Jumlah
Lebih terperinciBAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas
Lebih terperinciREVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR
REVIEW INDIKATOR DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR 2015-2019 MISI 1 : Menyediakan sarana dan masyarakat yang paripurna merata, bermutu, terjangkau, nyaman dan berkeadilan No Tujuan No Sasaran Indikator Sasaran
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI No SASARAN STRATEGIS No 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan 1 Penurunan Angka 17 pada ibu, neonatus, bayi, balita
Lebih terperinciB A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciPERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel
Lebih terperinciPERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS PROVINSI BANTEN 2012-2017 DATA CAPAIAN Persentase Balita Ditimbang Berat 1 2 1 PROGRAM BINA GIZI DAN Badannya
Lebih terperinciRENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017
RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah
Lebih terperinciTUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR
1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam
Lebih terperinciBAB. III AKUNTABILITAS KINERJA
1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kinerja Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang
Lebih terperinci1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.
Berdasarkan uraian mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama periode 2011-2015, maka telah ditetapkan target agregat untuk
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang
Lebih terperinciStandar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGI 1. Visi Visi 2012-2017 adalah Mewujudkan GorontaloSehat, Mandiri dan Berkeadilan dengan penjelasan sebagai berikut : Sehat, adalah terwujudnya
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014 merupakan laporan
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
SKPD : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran : 2015 PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016
UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai
Lebih terperinciRENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015
RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 Pemerintah Kabupaten Pacitan DINAS KESEHATAN Jl. Letjend Soeprapto No. 42 Pacitan KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i
KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran,
Lebih terperinciA. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan
Lebih terperinciBAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasioanal dan Provinsi Telaahan terhadap kebijakan Nasioanal dan provinsi menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. IV.2. VISI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Masyarakat Jawa
Lebih terperinciTarget Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk
PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai Pasal 13 dan 14 huruf j Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dikatakan bahwa Kesehatan merupakan urusan wajib dan dalam penyelenggaraannya
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN
Lebih terperinciTabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data
Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017
RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017 DINAS KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN JEMBRANA FEBRUARI 2017 Dinas dan Kesos Kabupaten Jembrana KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015
UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Lebih terperinciRPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47
2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
Lebih terperinciMewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.
Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai
Lebih terperinciPENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN
Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN Tahun Anggaran : 2015 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Peningkatan Mutu Aktivitas Perkantoran Terselenggaranya
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciFORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) Lampiran III Unit Eselon I Kementrian/Lembaga/SKPD : Dinas Kesehatan Tahun : 2016 SASARAN
Lebih terperinciLAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013
LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PROGRAM /KEGIATAN (1) (2) (3) (4) (5) I Meningkatnya kualitas air 1 Persentase
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI DINAS KESEHATAN JLN. JEND. AHMAD YANI NO. 2D TELP. (0461) 211906 LUWUK SULAWESI TENGAH KEPUTUSAN KEPALA DINAS
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang
1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan
Lebih terperinciTabel 1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan dan Pencapaian Renstra Dinas Kesehatan s/d tahun Realisa si (s/d 2012)
Tabel 1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan dan Pencapaian Renstra Dinas Kesehatan s/d tahun 2013 Kode Program/Kegiatan Indikator Target Renstra 2014 Realisa si (s/d 2012) Target
Lebih terperinciTabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar
Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS KESEHATAN Jl. Pangeran Moehamad Amin Komplek Perkantoran Pemkab Musi Rawas Telp. 0733-4540076 Fax 0733-4540077 MUARA BELITI KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3
DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi Visi : DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR : Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur Mandiri untuk Hidup Sehat Misi : 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA
- 1- PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG MURUNG RAYA SEHAT 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt
jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN
LAMPIRAN XII PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 23 TAHUN 2014 TANGGAL : 16 SEPTEMBER 2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN 2014-2019 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN Meningkatnya
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0
Lebih terperinciBUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT
BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE,
Lebih terperinciBAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. KETENAGAAN Situasi ketenagaan di Puskesmas Banguntapan III berubah dari tahun ke tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31 Desember
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Mendasarkan pada permasalahan pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Lebih terperinciBAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renstra Evaluasi pelaksanaan RENJA tahun lalu ditujukan untuk mengidentifikasi sejauh mana kemampuan
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Lebih terperinciMISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN
MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE
Lebih terperinciBUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM
BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciRESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013
A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya serta memberi petunjuk, sehingga kami dapat menyusun Laporan Kinerja Tahunan Dinas Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
Lebih terperinciLaporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya, sehingga Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 dapat disusun sebagai
Lebih terperinciINDIKATOR RENCANA STRATEGIK TAHUN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN TARGET. 14 Angka kematian ibu
INDIKATOR RENCANA STRATEGIK TAHUN 0-05 VISI : TERWUJUDNYA KARANGASEM SEHAT 0 MENUJU JAGADHITA YA CA ITI DHARMA MISI :Melindungi Kesehatan Masyarakat dengan Menjamin Tersedianya Upaya Kesehatan yang Paripurna,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS KESEHATAN Komplek Gelanggang Pemuda Cisaat Tel-Fax (0266) SUKABUMI
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS KESEHATAN Komplek Gelanggang Pemuda Cisaat Tel-Fax (0266) 222061 SUKABUMI KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 440/ 053 /DINKES/2016 TENTANG PENETAPAN
Lebih terperinciLAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN WALIKOTA PADANG TAHUN 2009
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN WALIKOTA PADANG TAHUN 2009 A. VISI DAN MISI VISI Gambaran masyarakat Kota Padang yang ingin dicapai melalui Pembangunan Kesehatan adalah sebagai berikut: Padang Sehat
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciHASIL ANALISIS APBD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1
HASIL ANALISIS APBD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 A. POTRET AKI/AKB DI PROVINSI NTB 1. Trend Kematian Bayi 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 276 300 248 265 274 240 Tren Angka Kematian Bayi Provinsi
Lebih terperincia. 10 (dua belas) indikator memperoleh capaian > 100 %, b. 4(empat) indikator capaiannya < 100 %, yaitu 1).Cakupan Imunisasi dasar
IKHTISAR EKSEKUTIF Sebagai perwujudan dan pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan visi, misi, tujuan dan sasaran SKPD yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun 2016 dan
Lebih terperinciRENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH
Sasaran No. Strategis 1. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi swasta, organisasi profesi dan dunia usaha dalam rangka sinergisme, koordinasi diantara pelaku
Lebih terperinciTim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan
Lebih terperinciPerencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan
Lebih terperinciDinas Kesehatan Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Organisasi Berdasarkan Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 bahwa Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
Lebih terperinci4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, Menimbang
Lebih terperincipenduduk 1 : dari target 1:2.637, Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA mencapai 92,11 % dari target 82,00 %, Cakupan penemuan dan
RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (LAKIP) merupakan amanat INPRES No. 7 tahun 1999 sebagai bentuk transparansi pemerintah kepada masyarakat. LAKIP disusun dalam rangka
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG Jl. Lintas Malindo Entikong (78557) Telepon (0564) 31294 Email : puskesmasentikong46@gmail.com KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG NOMOR
Lebih terperinciB A B P E N D A H U L U A N
1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.
Lebih terperinciPerencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
Lebih terperinciKERTAS KERJA RENSTRA OPD
KERTAS KERJA RENSTRA OPD 2018-2021 Sasaran RPJMD OPD Target Sasaran (Impact) Target Tahunan Sasaran SKPD Tahun Awal Tahun Akhir 2016 2017 2018 2019 2020 2021 PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM (outcome)
Lebih terperinci