Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 KATA PENGANTAR"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya, sehingga Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 dapat disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kinerja yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 disusun dengan maksud untuk memberikan informasi kepada publik terkait capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat untuk dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan perencanaan program kesehatan di tahun berikutnya. Disadari bahwa penyusunan Laporan Kinerja (LKj) D inas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, masukan dan saran dari semua pihak sangat diharapkan agar Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota Surabaya ke depan dapat lebih baik dan lebih bermanfaat. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen ini diucapkan terimakasih. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA drg. FEBRIA RACHMANITA, MA. Pembina Utama Muda NIP i

3 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja (LKj) pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 ini merupakan laporan yang memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang tertuang dalam Laporan Kinerja (LKj) meliputi program pelayanan kesehatan penduduk miskin, program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak, program perbaikan gizi masyarakat, program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu, program obat dan perbekalan kesehatan, program standarisasi pelayanan kesehatan, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, program pelayanan administrasi perkantoran, dan program upaya kesehatan masyarakat Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Surabaya tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun ada 10 indikator, dengan capaian indikator kinerja tahun 2016 sebesar 100% (berhasil). Indikator kesehatan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Tahun 2016 merupakan kewenangan daerah dalam menyelenggarakan pelayanan pada masyarakat terutama bidang kesehatan di Kota Surabaya yang mempunyai 18 indikator dan 5 sub indikator, dari indikator dan sub indikator tersebut yang belum mencapai target ada 1 sub indikator. Sedangkan untuk pengukuran kinerja keuangan tahun 2016, Dinas Kesehatan Kota Surabaya telah mencapai 86,69% (berhasil) dari anggaran yang ada. Keberhasilan capaian kegiatan dan keuangan program kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya tidak lepas dari peran serta semua pihak, baik lintas program, lintas sektor, swasta maupun masyarakat.. ii

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i IKHTISAR EKSEKUTIF...ii DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL...iv DAFTAR GAMBAR...v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... BAB I 1 B. Dasar Hukum... BAB I 2 C. Gambaran Umum Dinas Kesehatan... BAB I 2 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Perjanjian Kinerja Tahun BAB II 1 B. Indikator Kinerja Utama (IKU)... BAB II 8 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi... BAB III 1 B. Realisasi Anggaran... BAB III 38 C. Inovasi dan Keberhasilan Program Kesehatan... BAB III 42 BAB IV PENUTUP A. Simpulan... BAB IV 1 B. Saran... BAB IV 2 LAMPIRAN iii

5 DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Skala Ordinal Penilaian Indikator Kinerja... BAB III-1 Tabel 3.2. Capaian Indikator IKU Dinas Kesehatan Kota Surabaya Dibandingkan Target RPJMD Tahun BAB III-3 Tabel 3.3. Capaian Indikator Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun BAB III-4 Tabel 3.4. Puskesmas Terakreditasi di Kota Surabaya Tahun BAB III-18 Tabel 3.5. Capaian Indikator SPM Bidang Kesehatan Kota Surabaya Tahun BAB III-26 Tabel 3.6. Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun BAB III-38 Tabel 3.7. Perkembangan dan Inovasi Sarana Pelayanan Kesehatan di Kota Surabaya Tahun BAB III-42 iv

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin di Kota Surabaya Tahun BAB III-8 Gambar 3.2. Cakupan Pelayanan Nifas di Kota Surabaya Tahun BAB III-9 Gambar 3.3. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Surabaya Tahun BAB III-10 Gambar 3.4. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Surabaya Tahun BAB III-11 Gambar 3.5. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi pada Sarana Kesehatan di Kota Surabaya Tahun BAB III-13 Gambar 3.6. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di Kota Surabaya Tahun BAB III-16 Gambar 3.7. Puskesmas Dupak... BAB III-19 Gambar 3.8. Puskesmas Tanah Kali Kedinding... BAB III-19 Gambar 3.9. Cakupan Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani <24 Jam di Kota Surabaya Tahun BAB III-23 Gambar Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 di Kota Surabaya Tahun BAB III-28 Gambar Cakupan Tolinakes Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Surabaya Tahun BAB III-29 Gambar Cakupan Desa/Kelurahan UCI di Kota Surabaya Tahun BAB III-30 Gambar Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kota Surabaya Tahun BAB III-31 Gambar Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat di Kota Surabaya Tahun BAB III-33 Gambar Cakupan Peserta KB Aktif di Kota Surabaya Tahun BAB III-34 v

7 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Kinerja (LKj ) adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan. Kesemuanya harus terangkum dalam dokumen Laporan Kinerja (LKj). Laporan Kinerja (LKj ) merupakan laporan pertanggungjawaban instansi pemerintah atas akuntabilitas kinerja yang telah ditetapkan selama kurun waktu 1 (satu) tahun dan sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada publik untuk mewujudkan good governance. Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun Target kinerja yang harus dicapai Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016, merupakan penjabaran dari visi, misi, dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun dan Rencana Kerja (Renja) Tahun Pengukuran pencapaian kinerja bertujuan untuk mendorong instansi pemerintah Kota Surabaya dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Surabaya dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas dari kebijakan dan program. Oleh karena itu, substansi penyusunan Laporan Kinerja (LKj) didasarkan pada hasil-hasil capaian indikator kinerja yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) juga dimaksudkan sebagai media untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja program kesehatan dalam satu tahun anggaran kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya serta dapat menjadi masukan dan umpan balik untuk perbaikan kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya pada tahun mendatang. Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 1

8 B. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 8. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun C. GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN 1. VISI DAN MISI Visi : Dinas Kesehatan yang Profesional untuk mewujudkan masyarakat Surabaya sehat, mandiri dan berdaya saing global Misi : Misi merupakan rumusan mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Dalam perencanaan Misi ini penting untuk memberikan kerangka dalam mencapai tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Misi tersebut adalah: Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 2

9 1) Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan. 2) Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan. 3) Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan. 2. TUJUAN Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kota bidang kesehatan yaitu meningkatkan derajat kesehatan, dan untuk mencapai visi dan misi Dinas Kesehatan, dirumuskan suatu bentuk yang lebih terarah berupa tujuan dan sasaran yang strategis organsisasi. Tujuan yang akan dicapai Dinas Kesehatan adalah sebagi berikut: a. Dalam mewujudkan misi kesatu yaitu Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan, maka tujuan Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang ingin dicapai adalah: 1) Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi warga miskin. 2) Meningkatnya kualitas layanan kesehatan ibu dan anak. b. Dalam mewujudkan misi kedua yaitu Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan, maka tujuan yang ingin dicapai adalah: 1) Meningkatkan kualitas sarana, prasarana serta tata kelola layanan kesehatan. 2) Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik. c. Dalam mewujudkan misi ketiga yaitu Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan, maka tujuan yang ingin dicapai adalah: 1) Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat. 2) Meningkatkan ketersediaan kualitas konsumsi dan keamanan pangan. Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 3

10 3. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Sesuai dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Surabaya mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas maka Dinas Kesehatan mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam bidang kesehatan; d. Pengelolaan ketatausahaan Dinas; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas dan fungsi pada masing-masing jenjang struktural sebagaimana Struktur Organisasi Dinas Kesehatan tersebut di atas sebagai berikut : a. Sekretariat Tugas : a. Pemrosesan administrasi perizinan / rekomendasi; b. Pelaksanaan koordinasi perencanaan program, anggaran dan laporan dinas; c. Pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan; d. Pengelolaan administrasi kepegawaian; e. Pengelolaan surat menyurat, dokumentasi, rumah tangga dinas, kearsipan dan perpustakaan; f. Pemeliharaan rutin gedung dan perlengkapan/peralatan kantor; g. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan; h. Pengelolaan Survei Kesehatan Daerah (Surkesda) skala kota; i. Pelaksanaan implementasi penapisan Iptek di bidang pelayanan kesehatan skala kota; j. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pengawasan skala kota; k. Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) skala kota; Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 4

11 l. Penyelenggaraan, bimbingan dan pengendalian operasionalisasi bidang kesehatan; m. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendukung perumusan kebijakan kota; Fungsi (a) Sub Bagian Penyusunan Program Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang penyusunan program; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang penyusunan program; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang penyusunan program; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang penyusunan program; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. (b) Sub. Bagian Tata Usaha Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang tata usaha; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang tata usaha; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang tata usaha; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang tata usaha; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 5

12 (c) Sub. Bagian Keuangan dan Perlengkapan Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang keuangan dan perlengkapan; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang keuangan dan perlengkapan; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang keuangan dan perlengkapan; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang keuangan dan perlengkapan; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Bidang Pelayanan Kesehatan Tugas a. Pemrosesan teknis perizinan / rekomendasi sesuai bidangnya; b. Penyelenggaraan survailans gizi buruk skala kota; c. Penyelenggaraan penanggulangan gizi buruk skala kota; d. Perbaikan gizi keluarga dan masyarakat; e. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji skala kota; f. Pengelolaan pelayanan kesehatan dasar skala kota; g. Perumusan kebijakan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelayanan kesehatan rujukan sekunder skala kota h. Penyelenggaraan upaya kesehatan pada daerah perbatasan dan rawan skala kota; i. Penyelenggaraan promosi kesehatan skala kota. Fungsi (a) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kesehatan dasar; Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 6

13 Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kesehatan dasar; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang kesehatan dasar; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang kesehatan dasar; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (b) Seksi Kesehatan Rujukan Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kesehatan rujukan; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kesehatan rujukan; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang kesehatan rujukan; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang kesehatan rujukan; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (c) Seksi Kesehatan Khusus Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kesehatan khusus; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kesehatan khusus; Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 7

14 Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang kesehatan khusus; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang kesehatan khusus; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. c. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Tugas a. Pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai bidangnya; b. Penyelenggaraan survailans epidemiologi, penyelidikan Kejadian Luar Biasa (KLB) skala kota; c. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular skala kota; d. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular tertentu skala kota; e. Penyelenggaraan operasional penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana dan wabah skala kota; f. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan skala kota; g. Penyehatan lingkungan; h. Penyelenggaraan dukungan operasional, pencegahan HIV/AIDS, IMS skala kota; i. Penetapan perkiraan sasaran pelayanan, pencegahan HIV/AIDS, IMS skala kota; j. Penyerasian dan penetapan kriteria serta kelayakan tempat pelayanan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS skala kota; k. Penyelenggaraan pelayanan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS skala kota; Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 8

15 l. Penyelenggaraan kemitraan pelaksanaan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) skala kota; m. Penetapan fasilitas pelaksanaan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) skala kota; n. Pelaksanaan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) skala kota; o. Penetapan sasaran termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS skala kota; p. Penetapan prioritas kegiatan termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS skala kota; q. Pemanfaatan tenaga SDM pengelola, pendidik dan konselor pencegahan HIV/AIDS, IMS baik antara sektor pemerintah dengan sektor Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) skala kota; r. Penerapan standar BMR wilayah kota; s. Pelaksanaan sertifikasi dan pelabelan prima wilayah kota. Fungsi (a) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 9

16 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (b) Seksi Wabah dan Bencana Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang wabah dan bencana; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang wabah dan bencana; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang wabah dan bencana; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang wabah dan bencana; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (c) Seksi Kesehatan Lingkungan Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kesehatan lingkungan; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kesehatan lingkungan; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang kesehatan lingkungan; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang kesehatan lingkungan; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 10

17 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. d. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan Tugas a. Pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai bidangnya; b. Pemanfaatan tenaga kesehatan strategis; c. Pendayagunaan tenaga kesehatan skala kota; d. Pelatihan teknis skala kota; e. Pelaksanaan registrasi, akreditasi, sertifikasi tenaga kesehatan tertentu skala kota sesuai peraturan perundang-undangan; f. Pemberian izin praktik tenaga kesehatan tertentu. Fungsi (a) Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang perencanaan dan pendayagunaan; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang perencanaan dan pendayagunaan; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang perencanaan dan pendayagunaan; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang perencanaan dan pendayagunaan; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 11

18 (b) Seksi Pendidikan dan Pelatihan Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pendidikan dan pelatihan; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pendidikan dan pelatihan; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang pendidikan dan pelatihan; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang pendidikan dan pelatihan; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (c) Seksi Registrasi dan Akreditasi Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang registrasi dan akreditasi; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang registrasi dan akreditasi; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang registrasi dan akreditasi; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang registrasi dan akreditasi; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 12

19 e. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan Tugas a. Pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai bidangnya; b. Pelaksanaan registrasi, akreditasi, sertifikasi sarana kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan; c. Pemberian rekomendasi izin sarana kesehatan tertentu yang diberikan oleh Pemerintah dan Provinsi; d. Pemberian izin sarana kesehatan meliputi rumah sakit pemerintah Kelas C, Kelas D, rumah sakit swasta yang setara, praktik berkelompok, klinik umum/spesialis, rumah bersalin, klinik dokter keluarga/dokter gigi keluarga, kedokteran komplementer, dan pengobatan tradisional, serta sarana penunjang yang setara; e. Penyediaan dan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar, alat kesehatan, reagensia dan vaksin skala kota; f. Pengambilan sampling/contoh sediaan farmasi di lapangan; g. Pemeriksaan setempat sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi; h. Pengawasan dan registrasi makanan minuman produksi rumah tangga; i. Pelaksanaan sertifikasi alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Kelas I; j. Pemberian rekomendasi izin Pedagang Besar Farmasi (PBF ) Cabang, Pedagang Besar Alat Kesehatan (PBAK) dan Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT); k. Pemberian izin apotek, toko obat; l. Pengelolaan / penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan sesuai kondisi lokal; m. Penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan nasional (Tugas Pembantuan). Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 13

20 (a) Fungsi Seksi Jaminan Kesehatan Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang jaminan kesehatan; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang jaminan kesehatan; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang jaminan kesehatan; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang jaminan kesehatan; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (b) Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang sarana dan peralatan kesehatan; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang sarana dan peralatan kesehatan; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang sarana dan peralatan kesehatan; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang sarana dan peralatan kesehatan; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 14

21 (c) Seksi Kefarmasian Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kefarmasian; Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kefarmasian; Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang kefarmasian; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian bidang kefarmasian; Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Surabaya, lebih rinci dapat dilihat pada Form Struktur Organisasi, Lampiran ISU STRATEGIS Berdasarkan analisis perkembangan dan masalah pembangunan kesehatan serta peran Dinas Kesehatan dalam pembangunan kesehatan, dengan memperhatikan perkembangan dan tantangan dewasa ini, maka isu strategis Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang tertuang dalam Review RENSTRA Tahun adalah : 1. Terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, terutama pada kelompok rentan, seperti penduduk miskin 2. Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang sesuai standar masih terbatas; 3. Belum teratasinya permasalahan gizi secara menyeluruh ; 4. Masih tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular ; 5. Belum terlindunginya masyarakat secara maksimal terhadap beban pembiayaan kesehatan ; Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 15

22 6. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, dan kualitas SDM Kesehatan, dan belum optimalnya dukungan kerangka regulasi SDM kesehatan; 7. Belum optimalnya ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat essensial, serta penggunaan obat yang rasional, dan penyelenggaraan pelayanan kefarmasian yang berkualitas; 8. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan belum dilakukan secara optimal. 5. SISTEMATIKA PENYAJIAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016 ini disusun dengan sistematika yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai berikut : KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF Lembar ini merupakan ringkasan singkat tentang isi Laporan Kinerja (LKj) pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun BAB I PENDAHULUAN Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi. BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja Tahun Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 16

23 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Bab ini merupakan hasil Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 yang memuat : A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. BAB IV PENUTUP Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja. LAMPIRAN LAMPIRAN 1) Struktur Organisasi Dinas Kesehatan. 2) Indikator RENSTRA Tahun ) Perjanjian Kinerja Tahun ) Capaian Indikator Perjanjian Kinerja Tahun ) Kinerja Keuangan Tahun Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB I - 17

24 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, maka perlu ditetapkan Perjanjian Kinerja. Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/ kegiatan yang disertai dengan Indikator Kinerja. Penetapan kinerja atau perjanjian kinerja ditetapkan untuk dijadikan sebagai tolok ukur pengukuran capaian kinerja. Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan penetapan kinerja antara lain adalah untuk: (1) Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; (2) Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; (3) Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; (4) Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah; (5) Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai. Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 1

25 Berikut ini penetapan kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 adalah : Misi 1 : Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan Tujuan (1) : Merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi warga miskin, dengan indikator kinerja : Persentase warga miskin yang terlayani di layanan kesehatan, dengan target 100%. Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin, dengan target 70. Sasaran : Meningkatnya pelayanan kesehatan khususnya bagi warga miskin, dengan indikator kinerja : Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan, dengan target 65%. Program : Program pelayanan kesehatan penduduk miskin, dengan indikator kinerja : Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan terlayani, dengan target 100%. Kegiatan : Jaminan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 2

26 Tujuan (2) : Merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak, dengan indikator kinerja : a. Persentase cakupan pelayanan ibu nifas, dengan target 93,80% b. Angka Kematian Ibu (AKI) per kelahiran hidup, dengan target 85,72 per KH c. Persentase cakupan pelayanan kesehatan bayi, dengan target 93,69% d. Angka Kematian Bayi (AKB) per1.000 kelahiran hidup, dengan target 6,46 per1.000 KH e. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan, dengan target 100% Sasaran (1) : Meningkatnya kesehatan ibu dan anak, dengan indikator kinerja : a. Persentase Kunjungan pertama ibu hamil (K1), dengan target 90% b. Persentase Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, dengan target 90% c. Persentase Kunjungan Neonatus pertama (KN1), dengan target 90% d. Persentase Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani, dengan target 90% Program : Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak, dengan indikator kinerja : Cakupan kunjungan bayi, dengan target 90% Kegiatan : a. Pelayanan Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak b. Peningkatan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 3

27 Sasaran (2) : Meningkatnya status gizi pada masyarakat terutama balita, dengan indikator kinerja : Cakupan balita usia 6-59 bulan yang mendapat vitamin A, dengan target 85%. Program : Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan indikator kinerja: Prevalensi balita kurang gizi, target < 20%. Kegiatan : Peningkatan dan Perbaikan Gizi Masyarakat Misi 2 : Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan Tujuan (1) : Merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Meningkatkan kualitas sarana, prasarana serta tata kelola layanan kesehatan, dengan indikator kinerja : Persentase puskesmas yang terakreditasi, dengan target 23,81% Sasaran (1) : Meningkatnya mutu puskesmas dan akses pelayanan kesehatan di puskesmas, dengan indikator kinerja : Persentase terlaksananya akreditasi puskesmas, dengan target 26,98% Program (1) : Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu, dengan indikator kinerja : Persentase Ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas dan puskesmas pembantu, dengan target 72%. Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 4

28 Kegiatan : a. Peningkatan sarana dan pengadaan alat kesehatan b. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan c. Operasional Pelayanan Kesehatan Program (2) : Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, dengan indikator kinerja : Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan, dengan target 82%. Kegiatan : Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan Sasaran (2) : Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan, dengan indikator kinerja : Persentase Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berizin, dengan target 80% Program : Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, dengan indikator kinerja : a. Persentase sarana kesehatan berizin yang memenuhi standar sarana kesehatan, dengan target 100% b. Persentase tenaga kesehatan yang teregistrasi, dengan target 100%. Kegiatan : a. Sertifikasi dan Akreditasi Sumber Daya Manusia Kesehatan b. Peningkatan Profesionalisme SDM Kesehatan c. Pembinaan dan Pengembangan SDM Kesehatan d. Akreditasi Puskesmas e. Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 5

29 Tujuan (2) : Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik, dengan indikator kinerja : Persentase tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik, dengan target 100%. Sasaran (1) : Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran perangkat daerah, dengan indikator kinerja : Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah, dengan target 100%. Program : a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan indikator kinerja : Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan target 70 % b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan indikator kinerja : Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan target 70%. Kegiatan : a. Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran b. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Misi 3 : Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan Tujuan (1) : Merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat, dengan indikator kinerja : a. Persentase kelurahan siaga aktif, dengan target 100% b. Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <20 jam, dengan target 100% Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 6

30 Sasaran (1) : Tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup sehat, dengan indikator kinerja : a. Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam, dengan target 100% b. Persentase penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditangani, dengan target 100% Program : Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan indikator kinerja : a. Persentase Masyarakat Yang Terlayani Pelayanan Khusus, dengan target 100% b. Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam, dengan target 100% c. Persentase sampel yang memenuhi syarat keamanan makanan olahan, dengan target 80% Kegiatan : a. Peningkatan surveylans epidemiologi, pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular b. Peningkatan pelayanan kesehatan khusus c. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular d. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan e. Pengadaan obat dan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas (DAK Bidang Kesehatan) f. Dana Alokasi Khusus (DAK) Bantuan Operasional Kesehatan g. Dana Alokasi Khusus (DAK) Jampersal h. Peningkatan pengawasan makanan olahan. Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016, lebih rinci dapat dilihat pada Form Perjanjian Kinerja, Lampiran 3. Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 7

31 B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun adalah sebagai berikut: No Indikator Kinerja Utama Target Persentase penduduk miskin yang terlayani di 100% layanan kesehatan 2 Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi 70 penduduk miskin 3 Cakupan pelayanan ibu nifas 93,80% 4 Angka Kematian Ibu (AKI) per KH (kelahiran hidup) 85,72 per 100,000 KH 5 Cakupan pelayanan kesehatan bayi 93,69% 6 Angka Kematian Bayi (AKB) per KH (kelahiran hidup) 6,46 per KH 7 Persentase balita gizi buruk yang mendapat 100% perawatan 8 Persentase puskesmas yang terakreditasi 23,81% 9 Persentase kelurahan siaga aktif 100% 10 Cakupan kelurahan mengalami KLB yang 100% ditangani < 20 jam 11 Tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan 20% Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB II - 8

32 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang menggambarkan terwujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan hasil kegiatan. Indikator kinerja yang digunakan harus memenuhi kriteria spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan dan sesuai dengan kurun waktu tertentu. Evaluasi kinerja dimulai dengan pengukuran capaian kinerja yang mencakup penetapan capaian indikator kinerja. Untuk memudahkan dalam menarik kesimpulan, dilakukan atribusi penilaian menggunakan skala ordinal sebagaimana tabel berikut. Tabel 3.1. Skala Ordinal Penilaian Indikator Kinerja No. Nilai Indikator Kinerja (%) Kategori s/d s/d s/d 70 Kurang < 55 Berhasil Cukup Berhasil Kurang Berhasil Tidak Berhasil A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya tahun 2016 mulai 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 merupakan hasil dari pengukuran masing-masing indikator kinerja yang ada di Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Indikator kinerja tertuang dalam capaian indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD ) Kota Surabaya bidang kesehatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 1

33 Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun dan indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang meliputi delapan belas indikator sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 741/Menkes/SK/VII/ Capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang meliputi indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya bidang kesehatan yang didalamnya tertuang dalam Indikator Kinerja Utama (IKU ) Dinas Kesehatan Kota Surabaya, ndikator Perjanjian Kinerja, serta indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan dapat diuraikan sebagai berikut: a. Capaian Indikator RPJMD Kota Surabaya Tahun Bidang Kesehatan (Indikator Kinerja Utama/IKU) Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya terdapat program prioritas pembangunan. Program prioritas merupakan program yang bersifat menyentuh langsung kepentingan publik berskala besar dan memiliki urgensi yang tinggi serta memberikan dampak luas pada masyarakat. Program prioritas merupakan program yang akan dijalankan oleh SKPD dalam mencapai target indikator pertahun dan juga target capaian sampai tahun berlakunya RPJMD. Indikator Rencana Pembangunan Jangka Menegah (RPJMD) Kota Surabaya tahun bidang kesehatan sesuai Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun yang meliputi: Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 2

34 Tabel 3.2. Capaian Indikator IKU Dinas Kesehatan Kota Surabaya Dibandingkan Target RPJMD Tahun 2016 No. Indikator 1. Persentase penduduk miskin yang terlayani di layanan kesehatan 2. Cakupan pelayanan ibu nifas 3. Angka Kematian Ibu (AKI) per KH (kelahiran hidup) 4. Cakupan pelayanan kesehatan bayi 5. Angka Kematian Bayi (AKB) per KH (kelahiran hidup) 6. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan 7. Persentase puskesmas yang terakreditasi 8. Persentase kelurahan siaga aktif 9. Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 20 jam 10. Tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan Tahun 2016 Target Realisasi Sasaran Capaian RPJMD Capaian Kinerja 100% % 100,00% (berhasil) 93,80% ,88% 100,08% (berhasil) 85, ,72 100,00% per per (berhasil) KH KH 93,69% ,73% 100,04% 6,46 per KH ,39 per KH (berhasil) 101,08% (berhasil) 100% % 100,00% (berhasil) 23,81% ,81% 100,00% (berhasil) 100% % 100,00% (berhasil) 100% % 100,00% (berhasil) 20 % ,50% 117,5% (berhasil) b. Capaian Indikator Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Perjanjian Kinerja adalah lembar atau dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program dan kegiatan yang disertai dengan Indikator Kinerja. Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari kinerja program dan kegiatan yang telah direncanakan. Penetapan kinerja atau perjanjian kinerja ditetapkan untuk dijadikan sebagai tolok ukur pengukuran capaian kinerja. Capaian kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut. Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 3

35 Tabel 3.3. Capaian Indikator Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 Tujuan/Sasaran/Program Target MISI 1 : Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan Tujuan (1.1) : Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi warga miskin Sasaran (1.1.1): Meningkatnya pelayanan kesehatan khususnya bagi warga miskin Program ( ): Program Pelayanan kesehatan penduduk miskin Tujuan (1.2) : Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak Sasaran (1.1.2) : Meningkatnya kesehatan ibu dan anak Persentase warga miskin yang terlayani Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan terlayani Persentase cakupan pelayanan ibu nifas Angka Kematian Ibu (AKI) per kelahiran hidup Persentase cakupan pelayanan kesehatan bayi Angka Kematian Bayi (AKB) per1.000 kelahiran hidup Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan Persentase Kunjungan pertama ibu hamil (K1) Persentase Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani TAHUN 2016 Capaian Capaian Kinerja KET 100% 100% 100,00% Berhasil 70% 76,20% 108,86% Berhasil 65% 91,74% 141,14% Berhasil 100% 100% 100,00% Berhasil 93,80% 93,88% 100,09% Berhasil 85,72 per KH 85,72 per KH 100,00% Berhasil 93,69% 93,73% 100,04% Berhasil 6,46 per1.000 KH 6,39 per1.000 KH 101,08% Berhasil 100% 100% 100,00% Berhasil 90% 96,60% 107,34% Berhasil 90% 90,24% 100,27% Berhasil Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 4

36 Tujuan/Sasaran/Program Program ( ): Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Program ( ): Program Perbaikan Gizi Masyarakat Persentase Kunjungan Neonatus pertama (KN1) Persentase Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan kunjungan bayi Prevalensi balita kurang gizi (< 20%) TAHUN 2016 Target Capaian Capaian Kinerja KET 90% 96,85% 107,61% Berhasil 90% 90,80% 100,89% Berhasil 90% 93,73% 104,14% Berhasil < 20% 16,94% 115,3% Berhasil Misi 2. Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan Tujuan (2.1) : Meningkatkan kualitas Persentase puskesmas sarana, prasarana serta tata yang terakreditasi kelola layanan kesehatan Sasaran (2.1.1) : Meningkatnya mutu puskesmas dan akses pelayanan kesehatan di puskesmas Program ( ) : Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu Program ( ) : Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Sasaran (2.1.2) : Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan Program ( ) : Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Persentase terlaksananya akreditasi puskesmas Persentase Ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas dan puskesmas pembantu Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan Persentase Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berizin Persentase sarana kesehatan berizin yang memenuhi standar sarana kesehatan 23,81% 23,81% 100,00% Berhasil 26,98% 33,33% 123,54% Berhasil 72% 72,95% 101,32% Berhasil 82,00% 107,14% 130,66% Berhasil 80,00% 94,30% 117,88% Berhasil 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 5

37 Tujuan/Sasaran/Program Tujuan (2.2) : Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik Sasaran (2.2.1) : Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran perangkat daerah Program ( ) : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ( ) : Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Persentase tenaga kesehatan yang teregistrasi Tingkat kepuasan pelayanan kedinasan Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana, dan Administrasi Perkantoran Perangkat Daerah Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Pelayanan Administrasi Perkantoran TAHUN 2016 Target Capaian Capaian Kinerja KET 100,00% 97,09% 97,09% Berhasil 70,00% 77,83% 111,19% Berhasil 70,00% 79,26% 113,23% Berhasil 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil 70,00% 79,26% 113,23% Berhasil 70,00% 79,41% 113,44% Berhasil Misi 3. Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan Tujuan (3.1) : Mewujudkan lingkungan Persentase kelurahan 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil sehat di masyarakat siaga aktif Persentase Cakupan 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil kelurahan mengalami KLB yang ditangani <20 jam Sasaran (3.1.1) : Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 6

38 Tujuan/Sasaran/Program Tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup sehat Program ( ) : Program Upaya Kesehatan Masyarakat Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam Persentase penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditangani Persentase Masyarakat Yang Terlayani Pelayanan Khusus Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam Persentase sampel yang memenuhi syarat keamanan makanan olahan TAHUN 2016 Target Capaian Capaian Kinerja KET 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil 100,00% 101,45% 101,45% Berhasil 100,00% 100,00% 100,00% Berhasil 80,00% 94,02% 117,53% Berhasil Pembangunan kesehatan di Kota Surabaya diprioritaskan untuk pembangunan kesehatan di masyarakat. Misi pertama, Dinas Kesehatan Kota Surabaya adalah meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan, dengan tujuan untuk: a. meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan bagi warga miskin, dengan sasaran untuk meningkatnya pelayanan kesehatan khususnya bagi warga miskin; b. meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak, dengan sasaran meningkatnya kesehatan ibu dan anak serta meningkatnya status gizi pada masyarakat terutama balita, dengan indikator: 1) Cakupan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin Dalam rangka meningkatkan aksesibiltas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi warga miskin melalui program pelayanan kesehatan penduduk miskin, maka Pemerintah Kota Surabaya berupaya Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 7

39 memberikan pelayanan kesehatan yang optimal untuk masyarakat Kota Surabaya terutama masyarakat rentan dan miskin. Cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di Kota Surabaya pada tahun 2016 sebesar 100% dengan target 100% sehingga capaian kinerja indikator ini telah tercapai 100% (berhasil). Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya capaian indikator ini telah menunjukkan hasil yang sama yaitu tercapai 100% dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 3.1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin di Kota Surabaya Tahun Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin antara lain : Pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin di puskesmas dan jaringannya; Penanganan kasus dan keluhan masyarakat dalam pelayanan kesehatan; Melakukan koordinasi dan sosialisasi program Jaminan Kesehatan; Bimbingan teknis/fasilitasi program Jaminan Kesehatan; Bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam rangka pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional untuk masyarakat Kota Surabaya; Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 8

40 Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan lintas program terkait pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin. 2) Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak salah satu diantaranya adalah peningkatan pelayanan kesehatan pada ibu nifas. Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai dengan standar. Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3 kali pada 6 jam pasca persalinan sampai dengan 3 hari, pada minggu ke-2 dan pada minggu ke-4 termasuk pemberian vitamin A 2 kali serta persiapan dan atau pemasangan KB pasca persalinan. Cakupan pelayanan nifas di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 93,88% dari ibu nifas yang ada dengan target sebesar 93,80% sehingga capaian kinerja yang ada tercapai 100,09% (berhasil). Keberhasilan cakupan pada indikator ini menunjukkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan di Kota Surabaya sudah cukup baik. Apabila dibandingkan pada tahun sebelumnya, capaian indikator ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,08%. Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar 3.2. Cakupan Pelayanan Nifas di Kota Surabaya Tahun Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 9

41 3) Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Bayi (AKB) Dalam tujuan meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak pada program peningkatan keselamatan ibu melahirkan anak, Pemerintah Kota Surabaya terlah melakukan berbagai upaya yang telah dilaksanakan terutama dengan program Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Angka kematian ibu melahirkan per kelahiran hidup menggambarkan jumlah kematian ibu melahirkan pada setiap kelahiran hidup. Angka kematian ibu melahirkan di Kota Surabaya pada tahun 2016 sebesar 85,72 per kelahiran hidup. Dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan yaitu 85,72 per kelahiran hidup, maka capaian kinerjanya mencapai 100% menunjukkan keberhasilan. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan penurunan angka kematian ibu (AKI) dari tahun Perkembangan capaian penurunan AKI dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar 3.3. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Surabaya Tahun Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 10

42 Angka kematian bayi per kelahiran hidup menggambarkan jumlah kematian bayi pada setiap kelahiran. Angka kematian bayi di Kota Surabaya pada tahun 2016 sebesar 6,39 per kelahiran hidup. Dibandingkan dengan target tahun 2016 yang telah ditetapkan yaitu 6,46 per kelahiran hidup, maka capaian kinerjanya mencapai 100% menunjukkan keberhasilan. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari tahun Perkembangan capaian penurunan AKB dapat dilihat pada grafik berikut ini. Gambar 3.4. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Surabaya Tahun Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 11

43 Program penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Surabaya, upaya yang telah dilakukan antara lain: a. Peningkatan kapasitas petugas dalam penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal; b. Peningkatan kapasitas dokter penanggung jawab Kesehatan Ibu dan Anak (KIA); c. Program pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak; d. Supervisi fasilitatif tingkat puskesmas, pustu dan BPM; e. Edukasi pada remaja putri untuk persiapan calon ibu; f. Penurunan kematian ibu dengan deteksi dini pre eklampsi dengan USG Dopler; g. Standarisasi RS sesuai dengan standar RS Ponek; h. Pertemuan Jaringan Kamar Bersalin Rumah Sakit se-surabaya; i. Komitmen POGI, IBI, IDAI, IDI, IDSAI, PERSI, Pemerintah Kota Surabaya tentang program Penurunan AKI-AKB (Penakib); j. Pembentukan Tim Satgas Penakib di Tingkat Kecamatan; k. Pendampingan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sejak konsepsi (pembuahan) sampai dengan anak usia di bawah dua tahun atau 24 bulan. Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 12

44 4) Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Cakupan pelayanan kesehatan bayi (usia 0 11 bulan) di sarana kesehatan yang ada di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 93,73% dari bayi yang ada dengan target tahun 2016 adalah 93,69 % sehingga capaian kinerja cakupan kunjungan bayi sebesar 100,04% (berhasil). Keberhasilan dari capaian kinerja yang ada pada indikator ini menunjukkan bahwa semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Apabila dibandingkan dengan capaian indikator di tahun sebelumnya, menunjukkan adanya peningkatan sebesar 0,04%. Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar 3.5. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi pada Sarana Kesehatan di Kota Surabaya Tahun Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 13

45 Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan kunjungan bayi di Kota Surabaya antara lain: Penimbangan balita di posyandu maupun di sarana kesehatan seperti di poskeskel, puskesmas, Rumah Sakit, dan lainnya. Melaksanakan Pemantauan Deteksi Dini Tumbuh Kembang bayi dan balita di Posyandu dan puskesmas. Pemberian suplementasi gizi (vitamin A). Pemberian imunisasi pada bayi dan lain-lain. 5) Cakupan Kunjungan Pertama Ibu Hamil (K1) Cakupan kunjungan Ibu Hamil ( K-1) adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan ibu hamil (K-1) di Kota Surabaya pada tahun 2016 sebesar 96,61% dari ibu hamil yang ada di Kota Surabaya dengan target sebesar 90% sehingga capaian kinerja yang ada 107,34% (berhasil). Keberhasilan indikator ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terutama ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Kota Surabaya cukup baik. Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 14

46 6) Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani Yang dimaksud dengan cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah komplikasi kebidanan yang mendapatkan penanganan definitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 90,24% dari sasaran ibu hamil yang diperkirakan komplikasi kehamilan dengan target sebesar 90% sehingga capaian kinerja yang ada 100,27% (berhasil). Hal ini tidak lepas dari peran pemerintah Kota Surabaya dan pelayanan kesehatan swasta dalam penanganan komplikasi kebidanan yang ada yang merupakan salah satu upaya dalam mendukung program penurunan AKI-AKB di Kota Surabaya. 7) Cakupan Kunjungan Neonatus Pertama (KN1) Cakupan kunjungan neonatus pertama adalah cakupan bayi baru lahir (usia 6-48 jam) yang memperoleh pelayanan kesehatan yang pertama kali sesuai standar disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan neonatus pertama (KN1) di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 96,85% dari bayi lahir hidup dengan target 90% sehingga capaian kinerja tercapai 107,61% (berhasil). Keberhasilan capaian indikator ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat Kota Surabaya terhadap kesehatan ibu dan bayi meningkat. 8) Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 15

47 Neonatus dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian. Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, Berat Badan Lahir Rendah <2500 gram (BBLR ), sindroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital. Neonatus komplikasi yang ditangani adalah neonatus komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter, dan bidan disarana pelayanan kesehatan. Upaya penanganan bagi neonatal dengan komplikasi telah dilakukan secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari capaian cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani tahun 2016 sebesar 90,80% dari neonatal risiko tinggi yang ada. Target 2016 untuk cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani di sarana kesehatan adalah 90%, sehingga capaian kinerja yang ada sebesar 100,89% (berhasil). Keberhasilan cakupan pada indikator ini menunjukkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan di Kota Surabaya sudah optimal. Hal ini tidak lepas dari dukungan pemerintah Kota Surabaya dan pelayanan kesehatan swasta dalam upaya penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Surabaya. 9) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 100% dari 280 balita gizi buruk yang ada di Kota Surabaya pada tahun Target pada indikator ini adalah 100%, sehingga capaian kinerja pada indikator ini adalah 100% (berhasil). Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada penurunan kasus balita gizi buruk. Hal ini menunjukkan kepedulian pemerintah Kota Surabaya dalam upaya penanganan balita gizi buruk di Kota Surabaya. Capaian pada indikator ini dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar 3.6. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 16

48 Kota Surabaya Tahun ) Prevalensi Balita Kurang Gizi Prevalensi balita kurang gizi adalah jumlah balita dengan status gizi kurang dan status gizi buruk disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah balita yang ditimbang (survei) disatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Prevalensi balita kurang gizi di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 16,94% dari balita yang ditimbang dengan target <20% sehingga capaian kinerja yang ada sebesar 115,3% (berhasil). Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam penanganan balita kurang gizi di Kota Surabaya antara lain: Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan untuk Balita Gizi Buruk; Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan di Posyandu; Pemberian MP-ASI pada Baduta Gakin usia (6 12 bulan); Pelacakan Kasus Balita Gizi Buruk; Pendampingan keluarga Balita Kurang Gizi; Audit Balita Gizi Buruk; Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 17

49 Kegiatan kelompok Ibu Pintar Balita Sehat; Penimbangan Serentak; Teurapetic Feeding Center (TFC); Community Feeding Center (CFC); Pemberian Suplemen Gizi; Pembentukan kelompok pendukung ASI/KP-ASI; Pembentukan Kampung ASI. Upaya-upaya yang akan dilakukan pada tahun selanjutnya dalam rangka penanganan balita gizi buruk adalah dengan melakukan peningkatan dari upaya-upaya yang telah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya sehingga diharapkan kegiatan penanganan balita gizi buruk di Kota Surabaya lebih baik lagi. Pembangunan kesehatan di Kota Surabaya bukan hanya diarahkan pada pembangunan kesehatan masyarakat saja, tetapi juga perlu adanya peningkatan pembangunan yang diarahkan pada pemerintahan yaitu melalui peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik. Sesuai dengan misi kedua, Dinas Kesehatan Kota Surabaya yaitu meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan, yang dapat dilakukan dengan tujuan: a. meningkatkan kualitas sarana prasarana serta tata kelola layanan kesehatan dengan sasaran meningkatnya mutu puskesmas dan akses kesehatan di puskesmas serta meningkatnya Sumber Daya Manusia Kesehatan; b. meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik, dengan sasaran mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran yang ada di Dinas Kesehatan, dengan indikator: Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 18

50 11) Persentase Puskesmas Yang Terakreditasi Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas, maka peningkatan pada standar puskesmas melalui akreditasi puskesmas. Pada tahun 2016 capaian puskesmas yang terakreditasi sebesar 23,81% atau 15 puskesmas yang terakreditasi. Target puskesmas terakreditasi tahun 2015 sebesar 23,81% sehingga capaian kinerjanya sebesar 100% (berhasil). Tabel 3.4. Puskesmas Terakreditasi di Kota Surabaya Tahun 2016 No. Puskesmas Status Akreditasi 1. Sememi Paripurna 2. Tambakrejo Madya 3. Gayungan Dasar 4. Medokan Ayu Utama 5. Dupak Utama 6. Jagir Madya 7. Balongsari Paripurna 8. Simomulyo Utama 9. Sawahan Madya 10. Tanah Kali Kedinding Madya 11. Pucangsewu Utama 12. Gunung Anyar Utama 13. Keputih Utama 14. Jeruk Utama 15. Pegirian Utama Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 19

51 Berikut beberapa gambar puskemas yang telah terakreditasi: Gambar 3.7. Puskesmas Dupak Gambar 3.8. Puskesmas Tanah Kali Kedinding Program standarisasi pelayanan kesehatan mempunyai indikator berupa sarana kesehatan yang memiliki izin dalam hal ini adalah puskesmas. Pada tahun 2016, seluruh puskesmas di Kota Surabaya sudah mempunyai izin sehingga capaian indikator ini sebesar 100% dari 63 puskesmas yang ada di Kota Surabaya (berhasil). Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 20

52 12) Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas, pemenuhan ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu juga sangat penting. Capaian ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas dan puskesmas pembantu di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 72,95% dari 122 sarana yang ada, dengan target 72% sehingga capaian kinerja sebesar 101,31% (berhasil). Keberhasilan capaian indikator kinerja ini menunjukkan bahwa pemerintah Kota Surabaya mendukung upaya peningakatan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat. 13) Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Selain ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu, dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan adalah penyediaan obat dan perbekalan kesehatan. Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan adalah jumlah jenis obat dan perbekalan kesehatan yang disediakan dibagi dengan jumlah jenis obat dan perbekalan kesehatan yang dibutuhkan. Capaian ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 107,14% dari 210 jenis obat yang dibutuhkan sehingga capaian kinerjanya berhasil. 14) Persentase Sumber Daya Manusia Kesehatan Yang Berizin dan Tenaga Kesehatan Yang Teregistrasi Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di Kota Surabaya selain pemenuhan sarana parasarana puskesmas/ puskesmas pembantu, serta ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan. Sumber daya manusia kesehatan adalah seseorang yang bekerja secara aktif Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 21

53 dibidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, pengujian kompetensi dan lain-lain. Pada tahun 2016 di Kota Surabaya, sumber daya manusia kesehatan yang berizin sebesar 94,30% dari SDM kesehatan yang mengajukan izin, dengan target 80% sehingga capaian kinerja yang telah dicapai sebesar 117,88% (berhasil). Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan yang teregistrasi pada tahun 2016 di Kota Surabaya sebesar 97,09% dengan target 100% sehingga capaian indikatornya sebesar 97,09% (berhasil). Sesuai dengan misi ketiga Dinas Kesehatan Kota Surabaya yaitu meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan, dengan tujuan mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat, dengan sasaran tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup sehat, dengan indikator tujuan dan sasaran sebagai berikut: 15) Kelurahan Siaga Aktif Kelurahan siaga adalah kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sedangkan desa/kelurahan siaga aktif merupakan desa/kelurahan yang mempunyai pos kesehatan desa/kelurahan atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 22

54 pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilans berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Cakupan kelurahan siaga aktif di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 100% dari 154 kelurahan dengan target 80% sehingga capaian kinerja yang ada sebesar 125% (berhasil). Keberhasilan capaian indikator ini tidak lepas dari peran serta aktif masyarakat Kota Surabaya dalam program kesehatan. 16) Cakupan Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani <20 Jam Kelurahan yang ada di Kota Surabaya berjumlah 154 kelurahan. Cakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani <20 jam adalah kelurahan yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB ) yang ditangani <20 jam oleh Kabupaten/Kota terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) periode kurun waktu tertentu. Cakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa yang ditangani <20 jam di Kota Surabaya pada tahun 2016 sebesar 100% dari 38 kelurahan di Kota Surabaya yang mengalami KLB. Target indikator ini sebesar 100% maka capaian kinerja untuk indikator ini adalah 100% (berhasil). Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dalam penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kota Surabaya secara cepat dan tepat dengan tujuan mencegah timbulnya dampak kesehatan yang lebih luas, maka indikator kinerja pada waktu penanganan KLB lebih dipersingkat menjadi <20 jam, dengan target 100%. Pencapaian indikator ini telah tercapai 100% (berhasil). Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 23

55 Capaian Cakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa yang ditangani <24 jam, merupakan indikator dari Sasaran tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup sehat. Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya capaian indikator ini telah menunjukkan hasil yang sama yaitu tercapai 100% dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 3.9. Cakupan Kelurahan Mengalami KLB Yang Ditangani <24 Jam di Kota Surabaya Tahun Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan cakupan kelurahan yang mengalami KLB yang ditangani <24 jam, meliputi: Pemantauan dan Pelacakan KLB/Surveilans Epidemiologi; Pemantauan dan Pelacakan Suspek KLB (Kejadian Luar Biasa); Surveilans Aktif Rumah Sakit (SARS); Pelaporan Surveilans Epidemiologi dan Kematian; Penanggulangan Bencana dan Pasca Bencana. Upaya-upaya yang akan dilakukan di tahun mendatang dalam rangka peningkatan cakupan kelurahan yang mengalami KLB yang ditangani <20 jam, adalah dengan melakukan peningkatan dari upaya- Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 24

56 upaya yang telah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya sehingga diharapkan pelayanan kesehatan untuk penanggulangan KLB di Kota Surabaya lebih optimal. 17) Persentase Penderita Demam Berdarah Dengue Ditangani Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditandai dengan panas mendadak berlangsung terus menerus selama 2 7 hari tanpa sebab yang jelas, ada tanda-tanda perdarahan (uji Torniquest positif), disertai/tanpa pembesaran hati (hepatomegali), Trombositopenia (Trombosit /µl) serta adanya peningkatan hematokrit 20%. Persentase Penderita Demam Berdarah Dengue Ditangani adalah Cakupan penderita Demam Berdarah Dengue yang ditemukan dan ditangani sesuai standar di satu wilayah dibandingkan dengan jumlah penderita Demam Berdarah Dengue yang ditemukan di satu wilayah tertentu dalam kurun waktu yang sama. Cakupan penderita Demam Berdarah Dengue yang ditemukan dan ditangani di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 100% dari 938 penderita Demam Berdarah Dengue. Apabila dibandingkan dengan target yaitu 100%, maka capaian kinerja untuk indikator ini sebesar 100% (berhasil). 18) Tingkat Kualitas Konsumsi dan Keamanan Pangan Tingkat Kualitas Konsumsi dan Keamanan Pangan merupakan indikator tujuan Meningkatkan ketahanan pangan dari misi pertama Kota Surabaya, dalam rangka pencapaian sasaran meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi dan keamanan pangan. Dalam pelaksanaan indikator ini peran Dinas Kesehatan adalah pada pencapaian 20% dari target Kota Surabaya, di samping itu terdapat peran SKPD lainnya, antara lain Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan lainnya yang saling berkontribusi. Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 25

57 Pada Dinas Kesehatan kontribusi pencapaian indikator ini diperoleh dari kegiatan Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan yang masuk dalam program Upaya Kesehatan Masyarakat yang mendukung sasaran Peningkatan Lingkungan Sehat di Masyarakat. Tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan dapat diketahui dari sampel makanan yang diperiksa. Pada tahun 2016, di Kota Surabaya persentase tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan dihitung berdasarkan jumlah sampel makanan yang memenuhi syarat dibanding dengan jumlah sampel yang diperiksa. Capaian indikator sebesar 23,51% dengan target 20%. Keberhasilan indikator ini menunjukkan keseriusan pemerintah Kota Surabaya dalam penggerakan masyarakat untuk berperan serta dan kepedulian masyarakat dalam upaya kesehatan. c. Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Tahun 2016 Dokumen RPJMD Kota Surabaya Tahun memuat Visi dan Misi Walikota, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan program pembangunan kota serta rencana kerja dalam kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Adapun kebijakan umum Kota Surabaya dalam rencana penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang tertuang dalam RPJMD Kota Surabaya Tahun adalah Penyediaan kebutuhan utama sandang, pangan dan papan yang didukung dengan pembangunan berbagai prasarana, sarana dan fasilitas publik sehingga dapat meningkatkan kemudahan akses bagi masyarakat dalam mendapatkan layanan dasar (kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain). Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 26

58 Kesehatan di Kabupaten/Kota mempunyai 18 indikator. Capaian indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kota Surabaya Tahun 2016 tertuang pada tabel berikut. No Tabel 3.5. Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 Nama Indikator (%) Target 2016 (Prov. Jatim) (%) Capaian Indikator (%) Capaian Kinerja 1 Cakupan kunjungan ibu hamil K ,48 111,91 2 Cakupan komplikasi kebidanan yang 80 90,24 112,80 ditangani 3 Cakupan pertolongan persalinan oleh 95 96,88 101,98 tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 4 Cakupan pelayanan nifas 95 93,88 98,82 5 Cakupan neonatus dengan komplikasi 80 90,80 113,50 yang ditangani 6 Cakupan kunjungan bayi 96 93,73 97,64 7 Cakupan desa/kelurahan Universal 90 87,01 96,68 Child Immunization 8 Cakupan pelayanan anak balita 83 82,54 99,45 9 Cakupan pemberian makanan ,00 100,00 pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan 10 Cakupan balita gizi buruk mendapat ,00 100,00 perawatan 11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa ,50 97,50 SD dan setingkat 12 Cakupan peserta KB aktif 70 75,58 107,97 13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit: a. Penemuan penderita AFP 2 per ,96 48 penduduk < 15 th b. Penemuan penderita Pneumonia 40,89 balita Penanganan penderita Pneumonia ,00 100,00 balita c. Penemuan pasien baru TB BTA 77,77 positif Penanganan pasien baru TB BTA ,00 100,00 positif d. Penemuan dan penanganan DBD ,00 100,00 e. Penemuan penderita diare 78,45 Penanganan penderita diare ,00 100,00 Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 27

59 No Nama Indikator (%) Target 2016 (Prov. Jatim) (%) Capaian Indikator (%) Capaian Kinerja 14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin a. Cakupan kunjungan pelayanan 34,84 kesehatan dasar bagi masyarakat miskin b. Cakupan masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasar ,00 100,00 15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin a. Cakupan kunjungan pelayanan 19,02 kesehatan rujukan bagi masyarakat miskin b. Cakupan masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasar ,00 100,00 16 Cakupan pelayanan gawat darurat ,00 100,00 level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab./Kota 17 Cakupan desa/kelurahan mengalami ,00 100,00 KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam 18 Cakupan desa siaga aktif ,00 105,26 1) Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan kunjungan Ibu Hamil (K -4) adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan kunjungan ibu hamil (K-4) di Kota Surabaya pada tahun 2016 sebesar 98,48% dari ibu hamil yang ada di Kota Surabaya dengan target Kota Surabaya sebesar 98% sehingga capaian kinerja yang ada 100,49% (berhasil). Apabila dibandingkan dengan target Provinsi Jawa Timur sebesar 88% maka capaian kinerja indikator ini sebesar 111,91% (berhasil). Keberhasilan indikator ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terutama ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Kota Surabaya semakin tinggi. Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut. Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 28

60 Gambar Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 di Kota Surabaya Tahun Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan capaian kunjungan ibu hamil K4 antara lain: Pendampingan Ibu Hamil terutama yang berisiko tinggi; Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Pemulih an Ibu Hamil/Menyusui KEK; Pemberian suplemen gizi untuk ibu hamil dan lain-lain. 2) Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Tolinakes) Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan pada tahun 2016 mencapai 96,88% dari kasus persalinan yang ada. Target pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan tahun 2016 adalah 96% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 29

61 100,92% (berhasil). Adapun perbandingan cakupan pada indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Tolinakes) Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Surabaya Tahun Upaya-upaya yang dilakukan dalam mencapai keberhasilan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, antara lain: Melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan melalui pelatihan-pelatihan misalnya pelatihan PPGDON (Penanganan Pertama Gawat Darurat Obstetri Neonatal), pelatihan APN (Asuhan Persalinan Normal ), pelatihan Asfiksia, pelatihan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan lain-lain. 3) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Kota Surabaya mempunyai 154 kelurahan yang tersebar di 31 kecamatan. Cakupan kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah Desa/Kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang ada di wilayah tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 30

62 satu tahun. Cakupan kelurahan UCI di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 87,01% dari 154 kelurahan yang ada dengan target 100%. Capaian kinerja pada indikator ini sebesar 87,01% menunjukkan berhasil. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya capaian indikator kelurahan UCI di Kota Surabaya menunjukkan peningkatan sebesar 1,3%. Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) di Kota Surabaya Tahun ) Cakupan Pelayanan Anak Balita Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita usia bulan yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan minimal 8 kali dalam satu tahun. Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan, tinggi badan dan panjang badan setiap bulan di posyandu, taman bermain, pos PAUD, taman penitipan anak, taman kanak-kanak dan lain-lain. Cakupan pelayanan anak balita di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 82,54% dari sasaran anak balita dengan target 2016 Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 31

63 sebesar 90% sehingga capaian kinerja yang ada sebesar 91,71% (berhasil). Keberhasilan cakupan pada indikator ini menunjukkan kepedulian masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bagi anak balita di Kota Surabaya. Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut. Gambar Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kota Surabaya Tahun ) Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6 24 Bulan Salah satu upaya dalam penanganan bayi yang mempunyai berat badan berada di bawah garis merah adalah dengan pemberian makanan pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan lama pemberian 90 hari. Pemberian makanan pendamping ASI ini diprioritaskan pada semua bayi usia 6 24 bulan (baduta) yang berasal dari keluarga miskin. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada semua bayi usia 6 24 bulan (baduta) yang berasal dari keluarga miskin di Kota Surabaya pada tahun 2016, sebesar 100% dari bayi usia 6 24 bulan (baduta) yang ada. Target pemberian MP-ASI anak usia 6 24 bulan dari keluarga miskin tahun 2016 adalah 100%, sehingga Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 32

64 capaian kinerjanya 100% (berhasil). Keberhasilan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam upaya penanggulangan rawan gizi di Kota Surabaya melalui dukungan dana untuk Pemberian Makanan Tambahan bagi balita terutama balita dari masyarakat miskin serta penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang optimal. 6) Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS atau dokter kecil dilakukan melalui kegiatan skrining di sekolah yang didampingi oleh tenaga kesehatan Puskesmas. Pemeriksaan kesehatan ini meliputi pemeriksaan gigi, telinga, mata dan lain-lain. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS atau dokter kecil di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 97,50% dari siswa SD dengan target 100%, sehingga capaian kinerja yang ada sebesar 97,50% (berhasil). Pencapaian keberhasilan cakupan indikator ini menunjukkan makin meningkatnya upaya pelayanan kesehatan yang diberikan untuk siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih, guru UKS atau dokter kecil. Hal ini menunjukkan kepedulian pemerintah dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada pelajar di Kota Surabaya. Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 33

65 Gambar Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat di Kota Surabaya Tahun ) Cakupan Peserta KB Aktif Peserta KB aktif adalah pasangan usia subur yang satu pasangannya masih menggunakan alat kontrasepsi dan terlindungi oleh alat kontrasepsi tersebut. Cakupan peserta KB aktif adalah jumlah pasangan usia subur (PUS) yang menggunakan kontra sepsi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan peserta keluarga berencana aktif yang ada di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 75,58% dari pasangan usia subur dengan target 70% sehingga capaian kinerja yang ada sebesar 107,97% (berhasil). Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capaian cakupan peserta KB Aktif menunjukkan peningkatan sebesar 3,63%. Adapun perbandingan capaian indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik berikut. Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 34

66 Gambar Cakupan Peserta KB Aktif di Kota Surabaya Tahun ) Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit a. Acute Flacid Paralysis Rate Per Penduduk < 15 Tahun (non polio) Kasus Acute Flacid Paralysis adalah semua anak berusia kurang dari 15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya flacid (layuh) terjadi secara akut (mendadak ) dan bukan disebabkan oleh rudapaksa. Kasus Acute Flacid Paralysis (AFP ) non polio adalah kasus AFP yang pada pemeriksaan spesimennya tidak ditemukan virus polio liar atau kasus AFP yang ditetapkan oleh tim ahli sebagai kasus AFP non polio dengan kriteria tertentu. Acute Flacid Paralysis (AFP ) non polio rate per penduduk di Kota Surabaya tahun 2016 sebesar 0,96 per penduduk usia <15 tahun dengan jumlah orang. Apabila dibanding dengan target yaitu 2 per penduduk usia <15 tahun, maka target indikator ini tidak tercapai (tidak berhasil). Hal ini disebabkan karena setelah dilakukan surveilans baik aktif maupun pasif hanya ditemukan 6 kasus selama tahun Dinas Kesehatan Kota Surabaya BAB III - 35

PEMERINTAH. 1. Pengelolaan survailans epidemiologi kejadian luar biasa skala nasional.

PEMERINTAH. 1. Pengelolaan survailans epidemiologi kejadian luar biasa skala nasional. B. PEMBAGIAN URUSAN AN KESEHATAN - 15-1. Upaya 1. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 1. Pengelolaan survailans epidemiologi kejadian luar biasa skala nasional. 1. Penyelenggaraan survailans epidemiologi,

Lebih terperinci

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 B. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KESEHATAN

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 B. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KESEHATAN LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 B. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KESEHATAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Upaya 1. Pencegahan dan Pemberantasan

Lebih terperinci

B. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN

B. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN - 12 - B. PEMBAGIAN URUSAN AN KESEHATAN 1. Upaya 1. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 1. Pengelolaan survailans epidemiologi kejadian luar biasa skala nasional. 2. Pengelolaan pencegahan dan penanggulangan

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA PANGKALPINANG

WALIKOTA PANGKALPINANG WALIKOTA PANGKALPINANG Menimbang PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KOTA PANGKALPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG,

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 54 TAHUN 2016 Menimbang TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGI 1. Visi Visi 2012-2017 adalah Mewujudkan GorontaloSehat, Mandiri dan Berkeadilan dengan penjelasan sebagai berikut : Sehat, adalah terwujudnya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN EMPAT LAWANG NOMOR 440/ /KEP/DINKES/2017 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN EMPAT LAWANG NOMOR 440/ /KEP/DINKES/2017 TENTANG PEMERINTAH DINAS KESEHATAN Komplek Perkantoran Pemkab no. 11 Talang Banyu Tanjung Kupang KM 3,5. Telp/Fax (0702) 7320070 TEBING TINGGI Kode pos 31453 KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN NOMOR 440/ /KEP/DINKES/2017

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014 merupakan laporan

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, WALIKOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

KONDISI GEOGRAFIS 26% 69% Terdiri dari : - 11 Kecamatan - 9 Kelurahan Desa LUAS WILAYAH : ,96 KM2 JUMLAH PENDUDUK : 497.

KONDISI GEOGRAFIS 26% 69% Terdiri dari : - 11 Kecamatan - 9 Kelurahan Desa LUAS WILAYAH : ,96 KM2 JUMLAH PENDUDUK : 497. KONDISI GEOGRAFIS LUAS WILAYAH : 14.265,96 KM2 JUMLAH PENDUDUK : 497.864 JIWA Terdiri dari : - 11 Kecamatan - 9 Kelurahan - 218 Desa BATAS DAERAH : Utara : Provinsi Jambi Selatan : Kabupaten Muara Enim

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 71 Peraturan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN KEPALA DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS

Lebih terperinci

A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN.

A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN. LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 10 TAHUN 2007 TANGGAL : 28 Desember 2007 A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN. 1. Kebijakan : 1.1. Kebijakan dan Standar : a. Penetapan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah- i ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Dinas Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN SALINAN NOMOR 26/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta BAB IX DINAS KESEHATAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 158 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KOTA BALIKPAPAN WALIKOTA BALIKPAPAN Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 60 ayat (6),

Lebih terperinci

NO LD.27 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT

NO LD.27 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT A. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG SUB-SUB BIDANG PEMERINTAH

Lebih terperinci

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR REVIEW INDIKATOR DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR 2015-2019 MISI 1 : Menyediakan sarana dan masyarakat yang paripurna merata, bermutu, terjangkau, nyaman dan berkeadilan No Tujuan No Sasaran Indikator Sasaran

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

Kepala Dinas mempunyai tugas :

Kepala Dinas mempunyai tugas : Kepala Dinas mempunyai tugas : a. menyelenggarakan perumusan dan penetapan program kerja Dinas; d. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan; e. menyelenggarakan urusan pemerintahan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 86 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kinerja Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017

RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017 RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017 DINAS KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN JEMBRANA FEBRUARI 2017 Dinas dan Kesos Kabupaten Jembrana KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN A. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2016

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2016 1 DINAS KESEHATAN KOTA PRABUMULIH Jalan Jenderal Sudirman Km. 12 Kantor Pemerintah Kota Prabumulih Lantai. 5, Kota Prabumulih Telp/Fax. 0713-3920008 Email : dinkespbm@yahoo.co.id / dinkes@kotaprabumulih.go.id

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 NOMOR 26 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 NOMOR 26 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

B. MATRIKS RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI TAHUN

B. MATRIKS RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI TAHUN B. MATRIKS RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI TAHUN 2008-2013 Instansi : Dinas Kesehatan Visi : Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Sinjai dalam Rangka Mewujudkan Sinjai Religius,

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya serta memberi petunjuk, sehingga kami dapat menyusun Laporan Kinerja Tahunan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN. Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN. Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN A. Sejarah Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di

Lebih terperinci

191- TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

191- TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, 191- SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 91 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN Tahun Anggaran : 2015 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Peningkatan Mutu Aktivitas Perkantoran Terselenggaranya

Lebih terperinci

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasioanal dan Provinsi Telaahan terhadap kebijakan Nasioanal dan provinsi menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI DINAS KESEHATAN JLN. JEND. AHMAD YANI NO. 2D TELP. (0461) 211906 LUWUK SULAWESI TENGAH KEPUTUSAN KEPALA DINAS

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI URUSAN RIIL YANG DILAKSANAKAN DI DAERAH KENDAL

IDENTIFIKASI URUSAN RIIL YANG DILAKSANAKAN DI DAERAH KENDAL LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 2 NOPEMBER 2007 IDENTIFIKASI URUSAN RIIL YANG DILAKSANAKAN DI DAERAH KENDAL BIDANG PENDIDIKAN No. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG JENIS

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 Pemerintah Kabupaten Pacitan DINAS KESEHATAN Jl. Letjend Soeprapto No. 42 Pacitan KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Daerah Dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2016-2021 tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Gubernur

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran : 2015 PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS KESEHATAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep Tahun 2014 PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS KESEHATAN JL. Dr. SOETOMO No. 04 TELPON (0328) 662122, Fax. 665373 Email

Lebih terperinci

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD) Lampiran III Unit Eselon I Kementrian/Lembaga/SKPD : Dinas Kesehatan Tahun : 2016 SASARAN

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2011 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG LAKIP merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah yang pedoman penyusunannya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN A. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEBO

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEBO LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. TEBO NOMOR : 01.1.Tahun 2016 TANGGAL : 04 Januari 2016 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEBO KABUPATEN SKPD TUGAS FUNGSI : TEBO : DINAS

Lebih terperinci

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN BUPATI KABUPATEN JEMBER NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1. VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor yang mandiri untuk hidup sehat MISI I : Meningkatkan Kemandirian dalam Jaminan Kesehatan Nasional Pelayanan Kesehatan. Meningkatkan Masyarakat Miskin Cakupan

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100. Berdasarkan uraian mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama periode 2011-2015, maka telah ditetapkan target agregat untuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA 2.1. PERENCANAAN STRATEGIS

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS KESEHATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS KESEHATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS KESEHATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 A Kedudukan D alam struktur Pemerintah Kota Salatiga, kedudukan Dinas Kesehatan adalah

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

D I N A S K E S E H A T A N

D I N A S K E S E H A T A N PEMERINTAH KOTA BANJAR D I N A S K E S E H A T A N Jln Kapten Jamhur No. 41 Telp/Fax ( 0265 ) 745395 Banjar 46321 KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR Nomor : 800/ -Dinkes TENTANG PENETAPAN INDIKATOR

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF. LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015 1 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA PRABUMULIH TAHUN ANGGARAN 2015 Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015 merupakan tingkat pencapaian sasaran

Lebih terperinci

Rencana Strategis. Revisi BAB I PENDAHULUAN

Rencana Strategis. Revisi BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada target hasil dalam kurun waktu lima tahun dengan memperhitungkan lingkungan internal dan eksternal.

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN

Dinas Kesehatan Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Organisasi Berdasarkan Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 bahwa Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

Lebih terperinci