BAB IV PEMBAHASAN. Dalam pembahasan ini penulis menganalisis laporan keuangan untuk menilai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN. Dalam pembahasan ini penulis menganalisis laporan keuangan untuk menilai"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini penulis menganalisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan kedua perusahaan untuk memberikan rekomendasi untuk mengambil keputusan dalam menentukan rasio keuangan apa saja yang akan digunakan untuk menggambarkan kinerja keuangan. Setelah itu membandingkan harga terhadap nilai buku antar kedua perusahaan dan yang terakhir adalah mengevaluasi tingkat pengembalian dengan menggunakan analisis du pont serta melakukan proyeksi. Setelah langkah-langkah tersebut maka penulis dapat memberikan rekomendasi yang tepat. IV.1 Rasio Likuiditas IV.1.1 Rasio Lancar Rasio ini menggambarkan apabila suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan maka pembayaran hutang akan semakin lambat dan hutang akan bertambah. Apabila kewajiban meningkat dari aktiva lancar maka rasio lancar turun. Untuk ratio ini PT KIMIA FARMA dari tahun 2006 hingga 2008 mengalami kestabilan walaupun kewajiban lancar dari tahun 2006 hingga 2008 meningkat tetapi aktiva yang di punya juga meningkat yang berarti perusahaan masih dapat membayar kewajiban jangka pendek sebesar 21% dari aktiva lancarnya. Sedangkan PT INDOFARMA menurun yang disebabkan jumlah aktiva tidak terlalu besar dari jumlah kewajiban sehingga PT INDOFARMA dapat 37

2 membayar kewajiban jangka pendeknya sebesar 13% dari aktiva lancarnya. IV.1.2 Rasio Cepat Rasio ini PT KIMIA FARMA menurun dari tahun 2006 hingga 2008, ini menggambarkan bahwa walaupun piutang usaha dapat ditagih perusahaan harus menjual persediaannya untuk melunasi kewajiban lancarnya. Sedangkan PT INDOFARMA sama dengan PT KIMIA FARMA yang dari tahun 2006 hingga tahun 2008 mengalami penurunan sehingga menggambarkan dari PT INDOFARMA juga harus menjual persediaannya untuk membayar kewajiban lancarnya. Hal ini dikarenakan aktiva yang dimiliki oleh kedua perusahaan tidak terlalu besar untuk menutupi kewajiban yang ada sehingga perlu adanya penjualan persediaan untuk melebihi aktiva dan membayar kewajiban yang ada. IV.2 Rasio Profitabilitas IV.2.1 Rasio Laba Bersih Rasio ini PT KIMIA FARMA masih mengalami pertumbuhan dari tahun 2007 sebesar 16,7% dan tahun 2008 tumbuh sebesar 6.13%. Ini berarti bahwa PT KIMIA FARMA masih mampu melakukan tingkat pengembalian terhadap pemegang saham. Sedangkan PT INDOFARMA mangalami penurunan laba bersih yang hal tersebut dikarenakan peningkatan beban pinjaman. Sehingga PT INDOFARMA tidak 38

3 membagikan deviden terhadap pemegang saham yang dikarenakan penurunan laba bersih. IV.2.2 Rasio Pengembalian Atas Aktiva Rasio ROA PT KIMIA FARMA tahun 2006 sebesar 3,48%, 2007 sebesar 3,76%, tahun 2008 sebesar 3,83% mengalami kenaikan yang stabil dan tidak mengalami penurunan. Sedangkan PT INDOFARMA tahun 2006 sebesar 2,2 %, 2007 mengalami penurunan sebesar 1,1 %, tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 0,5%. Hal tersebut terjadi karena penurunan laba bersih yang lebih kecil dari aktiva. Sehingga baik PT KIMIA FARMA dapat membagikan ke pemegang saham atas aktiva sebesar Rp 0,0383 sedangkan PT INDOFARMA Rp 0,005 per Rp 1 setiap modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham di tahun Untuk ratio ini kimia farma lebih tinggi tingkat pengembaliannya daripada indofarma, karena pengembalian atas aktiva lancar atas modalnya sebesar Rp 0,0383. IV.2.3 Rasio Pengembalian Atas Ekuitas Rasio ROE untuk PT KIMIA FARMA juga mengalami peningkatan yang stabil. Di tahun 2006 sebesar 5,05x, tahun ,75x dan tahun 2008 naik menjadi 5,8x. PT KIMIA FARMA mengalami peningkatan stabil karena kenaikan penjualan dan ekuitas yang stabil. Sedangkan PT INDOFARMA tahun 2006 sebesar 5,4%, tahun 2007 mengalami penurunan 3,8%, tahun 2008 mengalami penurunan 1,7%. 39

4 Hal tersebut juga dikarenakan IndoFarma menghasilkan laba bersih yang rendah daripada ekuitas atau modal. Sehingga setiap pemegang saham baik PT KIMIA FARMA akan mendapatkan laba atau deviden sebesar Rp 0,0584 sedangkan PT INDOFARMA Rp 0,0169 per Rp 1 setiap modal yang diinvestasikan. Untuk rasio ini PT KIMIA FARMA lebih menguntungkan atas tingkat pengembaliannya atas ekuitas daripada PT INDOFARMA. IV.3 Rasio Leverage IV.3.1 Rasio Total Hutang Terhadap Total Asset Rasio ini PT KIMIA FARMA mengalami kestabilan yang dimana total asset yang di punya PT KIMIA FARMA masih dapat membayar hutang yang dimiliki oleh PT KIMIA FARMA. Sedangkan PT INDOFARMA hutang yang dimiliki terlalu besar dan total asset yang dimiliki tidak terlalu besar tetapi masih melebihi hutang. Tetapi ini mengakibatkan lamanya pembayaran hutang dengan menggunakan asset yang ada sehingga PT INDOFARMA perlu mencari jalan keluar lain untuk membayar hutang-hutang tersebut. IV.4 Rasio Aktivitas IV.4.1 Rasio Perputaran Total Aktiva Rasio ini PT KIMIA FARMA mengalami peningkatan di tahun 2008 dan sempat menurun di tahun 2007 ini dikarenakan asset yang 40

5 bertambah. Dengan bertambahnya asset maka dapat dilakukan pemanfaatan asset untuk meningkatkan penjualan. Sedangkan PT INDOFARMA asset tahun 2008 menurun tetapi penjualan meningkat sehingga bisa dikatakan bahwa PT INDOFARMA walaupun asset menurun masih dapat meningkatkan penjualan ini disebabkan pemanfaatan modal kerja yang baik oleh manajemen untuk mendapatkan hasil yang baik. IV.5 Rasio Nilai Pasar IV.5.1 Rasio Harga Terhadap Laba Rasio ini PT KIMIA FARMA mengalami peningkatan dari tahun 2006 sebesar 25,25, 2007 sebesar 21,27, tahun 2008 sebesar 20 maka jumlah yang harus di bayar oleh investor sebesar Rp. 0,020 setiap Rp. 1 laba berjalan. Sedangkan PT INDOFARMA tahun 2006 sebesar 50,81, tahun 2007 sebesar 70,03, tahun 2008 sebesar 154,32. Jadi investor PT INDOFARMA membayar Rp. 0,154 untuk setiap Rp.1 laba berjalan. Hal ini menandakan bahwa investor PT INDOFARMA harus membayar lebih besar dari investor PT KIMIA FARMA. 41

6 IV.6 Analisis Du Pont dan Perbandingan Rasio Leverage Rasio Aktivitas ROA/ROE PBV Rasio Lancar Dalam analisis Du Pont rasio leverage merupakan langkah pertama untuk memulai analisis Du Pont. Untuk Rasio leverage PT KIMIA FARMA mengalami peningkatan dari 30%-43% dikarenakan meningkatnya hutang dan asset. Setelah rasio leverage berlanjut ke rasio aktivitas, untuk rasio aktivitas PT KIMIA FARMA mengalami peningkatan 1,73-1,87x, rasio ini meningkatkan karena meningkatnya rasio leverage untuk menghasilkan penjualan. Rasio aktivitas berhubungan dengan rasio lancar, yang rasio lancar PT KIMIA FARMA mengalami kestabilan berkisar dari 2,12-2,11x. Dengan kestabilan rasio lancar maka aktiva juga tidak menurun. Setelah rasio aktivitas dan lancar maka rasio pengembalian atas aktiva (ROA) juga meningkat, rasio ini PT KIMIA FARMA mengalami kenaikan berkisar 3,48-3,83%. Sedangkan PT INDOFARMA berdasarkan lampiran sebesar mengalami kestabilan berkisar 59-69% ini disebabkan kestabilan antara total hutang dengan asset yang ada. Setelah itu rasio aktivitas PT INDOFARMA mengalami kestabilan hanya saja rasio lancar mengalami penurunan yang disebabkan asset lancar yang menurun dikarenakan renovasi-renovasi yang dilakukan oleh PT INDOFARMA. Dar hal tersebut 42

7 berdampak bahwa rasio tingkat pengembalian atas aktiva (ROA) menurun berkisar 2,2-0,5%. Setelah dia analisis maka dapat di lihat bahwa PT KIMIA FARMA memiliki tingkat pengembalian atas aktiva yang lebih baik dari PT INDOFARMA. Sehingga kesimpulan bahwa PT KIMIA FARMA mendapatkan 3,48-3,83% dari aktivanya sedangkan PT INDOFARMA mendapatkan 2,2-0,5% dari aktivanya. IV.7 Perbandingan PBV Sesuai lampiran perhitungan PBV maka PT KIMIA TAHUN 2006 sebesar 1,05, tahun 2007 sebesar 1,86, dan tahun 2008 sebesar 0,43. Sedangkan PT INDOFARMA tahun 2006 sebesar 1,10, tahun 2007 sebesar 2,18, dan tahun 2008 sebesar 0,52. Berikut ini grafik untuk menggambarkan hasil PBV PT KIMIA FARMA PT INDOFARMA Dari hasil grafik di atas maka dapat dilihat bahwa saham PT KIMIA FARMA lebih murah dari PT INDOFARMA. Dan kinerja keuangan PT KIMIA FARMA memiliki kinerja yang lebih baik daripada PT INDOFARMA. 43

8 IV.8 Peramalan Keuangan dengan Metode Presentase Penjualan Peramalan keuangan ini merupakan pendukung untuk membantu investor mengetahui kinerja keuangan kedua perusahaan. Langkah peramalan dimulai dari peramalan laporan raba rugi dan neraca kedua perusahaan. IV.8.1 Peramalan Laporan Laba Rugi Peramalan ini berfungsi untuk melihat jumlah keuntungan yang akan di dapat pada tahun mendatang yaitu tahun 2009 serta melihat penjualan yang dihasilkan. Untuk membuat proyeksi ini diperlukan datadata lalu untuk membuat proyeksi laba rugi. Data tersebut berupa pertumbuhan penjualan, margin laba kotor, beban usaha, beban bunga, beban pajak PT Kimia Farma Tbk Asumsi peramalan Pertumbuhan penjualan 14,34% Margin laba kotor 26,70% Beban usaha 22,74% Beban bunga 10,70% Beban pajak 42,36% Hasil pertumbuhan penjualan sebesar 14,33% didapat dari pengurangan kemudian dibagi Margin laba kotor di dapat dari rasio gross 44

9 profit margin tahun 2008 sebesar 26,70%. Beban usaha 22,74% di dapat dari beban usaha tahun 2008 sebesar dibagi penjualan tahun 2008 sebesar Beban bunga 10,70% didapat dari beban bunga sebesar dibagi dengan hutang bank tahun 2008 karena Beban pajak sebesar 41,36% di dapat dari beban pajak tahun 2008 sebesar di bagi dengan laba sebelum pajak sebesar setelah perhitungan asumsi peramalan maka memulai perhitungan untuk membuat laporan laba rugi yaitu: Perhitungan : 1. Penjualan = x 1,1434 = Margin laba kotor = x 26,7% = Harga pokok penjualan = = Beban usaha = x 22,74% = Beban bunga = x 10,7% = Beban pajak 45

10 = x 42,36% = Perhitungan penjualan dihitung dari perkalian antara penjualan tahun 2008 sebesar dikali dengan asumsi peramalan pertumbuhan penjualan sebesar 1,1434 (14,34%). Margin laba kotor didapat dari hasil proyeksi penjualan sebesar dikali dengan asumsi margin laba kotor sebesar 26,7%. Harga pokok penjualan didapat dari pengurangan penjualan dengan laba kotor. Beban usaha di dapat dari proyeksi penjualan sebesar dikali dengan asumsi peramalan beban usaha sebesar 22,74%. Beban bunga di dapat dari hutang bank sebesar dikali asumsi peramalan beban bunga sebesar 10,7%. Beban pajak di dapat dari perhitungan penjualan proyeksi dikurangi harga pokok, dikurangi beban usaha dan beban bunga proyeksi dikali dengan asumsi peramalan beban pajak 42,36%. 46

11 PT Kimia Farma (Persero) Tbk Proyeksi Laporan Laba Rugi untuk tahun 2009 Penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba usaha Beban bunga Laba sebelum pajak Beban pajak Laba bersih PT Indofarma Tbk Data proyeksi Pertumbuhan penjualan 32,50% Margin laba kotor 22,50% Beban usaha 18,28% Beban bunga 10,90% Beban pajak 49,00% 47

12 Hasil pertumbuhan penjualan sebesar 32,50% didapat dari pengurangan kemudian dibagi Margin laba kotor di dapat dari rasio gross profit margin tahun 2008 sebesar 22,50%. Beban usaha 18,28% di dapat dari beban usaha tahun 2008 sebesar dibagi penjualan tahun 2008 sebesar Beban bunga 10,90% didapat dari beban bunga sebesar dibagi dengan hutang bank tahun 2008 karena Beban pajak sebesar 49,00% di dapat dari beban pajak tahun 2008 sebesar di bagi dengan laba sebelum pajak sebesar Setelah perhitungan asumsi peramalan maka memulai perhitungan untuk membuat laporan laba rugi yaitu: Perhitungan : 1. Penjualan = x 1,1613 = Margin laba kotor = x 22,5% = Harga pokok penjualan = = Beban usaha = x 18,28% =

13 5. Beban bunga = x 10,9% = Beban pajak = x 49,00% = Perhitungan penjualan dihitung dari perkalian antara penjualan tahun 2008 sebesar dikali dengan asumsi peramalan pertumbuhan penjualan sebesar 1,1613 (16,13%). Margin laba kotor didapat dari hasil proyeksi penjualan sebesar dikali dengan asumsi margin laba kotor sebesar 22,5%. Harga pokok penjualan didapat dari pengurangan penjualan dengan laba kotor. Beban usaha di dapat dari proyeksi penjualan sebesar dikali dengan asumsi peramalan beban usaha sebesar 18,28%. Beban bunga di dapat dari hutang bank sebesar dikali asumsi peramalan beban bunga sebesar 10,9%. Beban pajak di dapat dari perhitungan penjualan proyeksi dikurangi harga pokok, dikurangi beban usaha dan beban bunga proyeksi (laba sebelum pajak proyeksi) dikali dengan asumsi peramalan beban pajak 49,00%. 49

14 PT IndoFarma (Persero) Tbk Proyeksi Laporan Laba Rugi untuk tahun 2009 Penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba usaha Beban bunga Laba sebelum pajak Beban pajak Laba bersih IV.8.2 Peramalan Laporan Neraca Peramalan laporan neraca berfungsi untuk mengetahui hasil aktiva dan kewajiban serta ekuitas yang terjadi tahun akan datang serta untuk melihat aktiva perseroan dapatkah menutup kewajiban lancar perseroan dalam bentuk perhitungan ratio. 50

15 PT Kimia Farma Tbk Asumsi Peramalan Rasio Perputaran piutang 10x Rasio Perputaran persediaan 4,77x Rasio Perputaran hutang 4,95x Rasio Perputaran beban akrual 72,84x Hutang pajak / beban pajak 51,96% Total aktiva / ekuitas 1,52x Deviden per lembar saham Rp 2,49 pengeluaran modal (CAPEX) - Rasio perputaran piutang, persediaan, dan hutang berasal dari perhitungan analisis keuangan tahun Rasio perputaran beban akrual di dapat dari penjualan tahun 2008 sebesar dibagi biaya yang masih harus dibayar sebesar Hutang pajak per beban pajak sebesar 51,96% dihitung dari hutang pajak sebesar dibagi beban pajak tahun Total aktiva per ekuitas di hitung dari total aktiva tahun 2008 sebesar dibagi dengan total ekuitas tahun 2008 sebesar Deviden per lembar saham di dapat dari hasil rapat RUPS untuk pembagian deviden sebesar 2,48 per lembar saham untuk tahun Pengeluaran modal dalam analisis dan diskusi manajemen di bagian aktiva tetap di laporan 51

16 tahunan tidak menyebutkan kebijakan untuk melakukan pengeluaran modal. Berikut ini perhitungan untuk proyeksi laporan neraca. Perhitungan : 1. Piutang = / 10 = Persediaan = / 4,77 = Pajak di bayar muka : diasumsikan tetap 4. Biaya di bayar muka : diasumsikan tetap 5. Aktiva tetap bersih : sama 6. Aktiva yang belum digunakan : diasumsikan sama 7. Hutang usaha = / 4,95 = Hutang pajak = x 51,96% = Beban yang masih belum di bayar = / 78,98 = Kewajiban lancar lainnya : diasumsikan sama karena 11. Kewajiban imbalan kerja : diasumsikan sama 12. Modal saham : sama 13. Tambahan modal disetor 52

17 = = Saldo laba - ditentukan pengunaannya = = tidak ditentukan pengunaannya = = Piutang di hitung dari jumlah proyeksi penjualan sebesar dibagi dengan rasio perputaran piutang sebesar 10x. Persediaan di hitung dari jumlah proyeksi harga pokok penjualan dibagi dengan rasio perputaran persediaan yang ada di tabel asumsi peramalan. Pajak dibayar dimuka dan biaya dibayar dimuka (aktiva lancar lainnya) diasumsikan sama karena tidak menampakan perubahan yang lain dalam laporan tahunan. Aktiva tetap bersih diasumsikan sama karena tidak ada penambahan pengeluaran modal yang akan dikeluarkan untuk pengembangan aktiva tetap. Aktiva yang belum digunakan diasumsikan tidak berubah karena tidak ada kebijakan untuk penggunaan aktiva di tahun akan datang kecuali ada kejadian yang tidak terduga yang sehingga aktiva harus digunakan. Hutang usaha di hitung dari jumlah proyeksi harga pokok penjualan sebesar dibagi rasio perputaran hutang. Hutang 53

18 pajak di hitung dari proyeksi beban pajak dikali dengan hutang pajak per beban pajak. Biaya (beban) yang masih harus dibayar di hitung dari proyeksi penjualan sebesar dibagi perputaran beban akrual sebesar 78,98x. Kewajiban lancar lainnya, kewajiban imbalan kerja diasumsikan sama karena tidak mengetahui transaksi yang tidak terduga. Modal saham diasumsikan sama karena selama 3 tahun berturut-turut jumlah dari modal saham sama. Tambahan modal disetor di hitung dari tambahan modal disetor tahun ditambah hak opsi saham kepada karyawan dengan harga Rp 180 x saham yang disebarkan untuk karyawan dan manajemen. Saldo laba ditentukan penggunaannya di hitung dari saldo tahun 2008 sebesar ditambah dari proyeksi laba bersih sebesar dikurangi dengan estimasi deviden sebesar Rp 2,49 dikali lembar saham yang beredar sebanyak yaitu sebesar Saldo tidak ditentukan penggunaannya di hitung dari saldo tahun 2008 sebesar ditambah proyeksi laba bersih dikurangi estimasi deviden sebesar Kas didapat dari keseimbangan antara total kewajiban dan ekuitas lalu dikurangi dengan total aktiva lancar yang belum termasuk kas. 54

19 PT Kimia Farma (Persero) Tbk Proyeksi Laporan Neraca untuk tahun 2009 Aktiva lancar Kas Piutang Piutang lain-lain Persediaan Pajak di bayar muka Biaya di bayar muka Total aktiva lancar Aktiva tidak lancar Aktiva tetap Aktiva yang belum digunakan Aktiva lain-lain Total Aktiva

20 Kewajiban lancar Hutang usaha Hutang pajak Biaya yang masih harus di bayar Kewajiban lancar lain Total kewajiban lancar Kewajiban tidak lancar Kewajiban imbalan kerja Total kewajiban Ekuitas Modal saham Tambahan modal disetor Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Total Ekuitas Total kewajiban dan ekuitas

21 PT IndoFarma Tbk Asumsi Peramalan Rasio Perputaran piutang 7,17x Rasio Perputaran persediaan 5,47x Rasio Perputaran hutang 2,0x Rasio Perputaran beban akrual 43,27x Hutang pajak / beban pajak 323% Total aktiva / ekuitas 3,26x Deviden per lembar saham - pengeluaran modal (CAPEX) - Perhitungan : 1. Piutang = / 7,17 = Persediaan = / 5,47 = Pajak di bayar muka : diasumsikan tetap 4. Biaya di bayar muka : diasumsikan tetap 5. Aktiva tetap bersih : sama 6. Hutang usaha = / 2,0 = Hutang pajak 57

22 = x 323% = Beban yang masih belum di bayar = / 43,27 = Kewajiban lancar lainnya : diasumsikan sama 10. Kewajiban imbalan kerja : diasumsikan sama 11. Modal saham : sama 12. Tambahan modal disetor : tetap 13. Saldo laba - ditentukan pengunaannya : tetap - tidak ditentukan pengunaannya = ( ) = Piutang di hitung dari jumlah proyeksi penjualan sebesar dibagi dengan rasio perputaran piutang sebesar 7,17 x. Persediaan di hitung dari jumlah proyeksi harga pokok penjualan sebesar dibagi dengan rasio perputaran persediaan yang ada di tabel asumsi peramalan. Pajak dibayar dimuka dan biaya dibayar dimuka (aktiva lancar lainnya) diasumsikan sama karena tidak menampakan perubahan yang lain dalam laporan tahunan. Aktiva tetap bersih diasumsikan sama karena tidak ada penambahan pengeluaran modal yang akan dikeluarkan untuk pengembangan aktiva tetap. Hutang usaha di hitung dari jumlah 58

23 proyeksi harga pokok penjualan sebesar dibagi rasio perputaran hutang. Hutang pajak di hitung dari proyeksi beban pajak sebesar dikali dengan hutang pajak per beban pajak sebesar 323%. Biaya (beban) yang masih harus dibayar di hitung dari proyeksi penjualan sebesar dibagi perputaran beban akrual sebesar 43,27x. Kewajiban lancar lainnya, kewajiban imbalan kerja diasumsikan sama karena tidak mengetahui transaksi yang tidak terduga. Modal saham diasumsikan sama karena selama 3 tahun berturut-turut jumlah dari modal saham sama. Tambahan modal disetor dan saldo laba ditetapkan penggunaannya diasumsikan sama karena selama 3 tahun berturut-turut saldonya sama. Saldo tidak ditentukan penggunaannya di hitung dari saldo tahun 2008 sebesar ditambah proyeksi laba bersih tidak dikurangi estimasi karena selama 3 tahun berturut-turut tidak ada pembagian deviden. Kas didapat dari keseimbangan antara total kewajiban dan ekuitas lalu dikurangi dengan total aktiva lancar yang belum termasuk kas. 59

24 PT IndoFarma (Persero) Tbk Proyeksi Laporan Neraca untuk tahun 2009 Aktiva lancar Kas Investasi jangka pendek Piutang Pajak di bayar muka Biaya di bayar muka Persediaan Total aktiva lancar Aktiva tidak lancar Aktiva tetap Aktiva lain-lain Total Aktiva

25 Kewajiban lancar Hutang usaha Hutang pajak Biaya yang masih harus di bayar Kewajiban lancar lain Total kewajiban lancar Kewajiban tidak lancar Kewajiban imbalan kerja Total kewajiban Ekuitas Modal saham Tambahan modal disetor Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Total Ekuitas Total kewajiban dan ekuitas Setelah perhitungan proyeksi laporan keuangan di atas dapat dilihat bahwa dalam hal laporan laba rugi Kimia Farma lebih unggul dengan menghasilkan penjualan untuk tahun mendatang sebesar Rp ,00 sedangkan Indofarma sebesar Rp 61

26 lalu Kimia Farma menghasilkan laba bersih yang lebih besar daripada Indofarma sebesar Rp ,00 sedangkan Indofarma Rp ,00. Dalam hal aktiva lancar Kimia Farma lebih unggul sebesar Rp ,00 sedangkan Indofarma sebesar Rp ,00. Lalu dalam hal kewajiban lancar Indofarma lebih kecil sebesar Rp ,00 sedangkan IndoFarma sebesar Rp ,00. Untuk proyeksi ini Kimia Farma lebih berpeluang untuk calon investor untuk menanamkan modalnya. 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

Rasio Lancar. Rasio Lancar 2.75

Rasio Lancar. Rasio Lancar 2.75 1. Likuiditas Perusahaan 2009 2010 2011 2012 Rasio Lancar 2.35 2.43 2.75 2.8 Rasio Cepat 1.5 1.6 1.76 1.82 Periode penagihan rata-rata 34.15 42.26 41.13 45.4 Perputaran piutang usaha 10.69 8.64 8.88 8.04

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Umum 1. Analisa Laporan Keuangan PT Kalbe Farma Tbk Pada tahun 2011, PT Kalbe Farma mencatat pertumbuhan penjualan bersih sebesar 6,7% menjadi Rp 10,91 triliun.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2016 Lapora Laba Rugi PT Gudang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terkait dengan rumusan masalah yang telah disebutkan pada bab pertama antara lain:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terkait dengan rumusan masalah yang telah disebutkan pada bab pertama antara lain: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka terdapat beberapa simpulan yang terkait dengan rumusan masalah yang telah disebutkan pada bab pertama antara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PENILAIAN BISNIS PERUSAHAAN BUMN DI INDUSTRI FARMASI: STUDI KASUS KIMIA FARMA DAN INDOFARMA TAHUN

ANALISIS DAN PENILAIAN BISNIS PERUSAHAAN BUMN DI INDUSTRI FARMASI: STUDI KASUS KIMIA FARMA DAN INDOFARMA TAHUN ANALISIS DAN PENILAIAN BISNIS PERUSAHAAN BUMN DI INDUSTRI FARMASI: STUDI KASUS KIMIA FARMA DAN INDOFARMA TAHUN 2006-2008 Lovita Valentina Handayani; Mohamad Heykal Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK Nama : Bella Kandi NPM : 21213695 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Erna Kustyarini SE., MMSI Pendahuluan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NAMA : APRILIA ENDAH SUSANTY NPM : 21211018 JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING : HARYONO, SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH : 1. Laporan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio

Lebih terperinci

Alur Pikir. Lampiran 1. Alur Pikir 73. Analisis Trend Analis Forecasting Analisis Common Size Analisis Rasio Analisis Du pont

Alur Pikir. Lampiran 1. Alur Pikir 73. Analisis Trend Analis Forecasting Analisis Common Size Analisis Rasio Analisis Du pont LAMPIRAN 72 73 Faktor-faktor internal yg berpengaruh Dapat dikendalikan : HPP, Hutang perusahaan Existing Problem Kinerja keuangan yang fluktuatif Faktor-faktor eksternal yg berpengaruh & tidak dpt dikendalikan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Nama : R. Hudy Adinurwijaya Npm : 25210478 Kelas : 4EB23 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan yang telah dibahas pada bab analisis dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : BAB IV Analisis dan Pembahasan Berdasarkan laporan keuangan PT. Astra Internasional pada tahun 2011 dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis laporan keuangan atas laporan keuangan tahunan PT Indosat Tbk tahun 2004-2008, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014 pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis laporan keuangan yang telah dilakukan penulis pada bab 4 dalam menilai kinerja keuangan pada PT Masterindo Logam Tehnik Jaya, maka pada bagian

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab sebelumnya di jelaskan bahwa laporan keuangan merupkan sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil usaha suatu badan

Lebih terperinci

Analisis Rasio Keuangan

Analisis Rasio Keuangan Analisis Rasio Keuangan Laporan keuangan: Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Modal Laporan Arus Kas Analisis laporan keuangan menghasilkan informasi tentang penilaian dan keadaan keuangan perusahaan,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Analisis rasio laporan keuangan pada perusahaan industri rokok telah dilaksanakan secara efektif, hal ini terlihat dari perusahaan industri rokok dalam menganalisis

Lebih terperinci

ANALISI RASIO: PENDAHULUAN

ANALISI RASIO: PENDAHULUAN ANALISI RASIO: PENDAHULUAN PENGANTAR Bab ini akan membicarakan analisis laporan keuangan dengan menggunakan analisis rasio dan analisis common-size. Bab ini masih membicarakan analisis rasio dan common-size

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014.

Lampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014. L A M P I R A N 41 Lampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014. 2013 MARKET RATIO PER 31,09 31,56 DY 2% 3% PBV 1,58 6,52 2014

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.2.1. Profitabilitas Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 92 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Goodyear Indonesia Tbk semula didirikan dengan nama NV The Goodyear Tire & Rubber Company Limited pada tanggal 26 Januari 1917 berdasarkan

Lebih terperinci

M.Andryzal fajar

M.Andryzal fajar M.Andryzal fajar Andryzal_fajar@uny.ac.id Rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan asset lancar perusahaan lainnya dengan kewajiban lancarnya. Aset Likuid: Aset yang diperdagangkan di pasar aktif

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan Pada Perusahaan Industri Kertas 1) PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Analisis laporan keuangan pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper

Lebih terperinci

PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga

PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga 174,309,061,823 pihak relasi piutang lain - lain pihak hubungan istimewa

Lebih terperinci

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Latar Belakang Masalah 1. Keuangan merupakan sarana yang penting bagi suatu perusahaan untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang industri farmasi dimana kegiatan utamanya menyediakan produk dan jasa pelayanan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang maksimal (Mahaputra, 2012). Di samping

Lebih terperinci

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal

Lebih terperinci

Flow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009

Flow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009 LAMPIRAN 1 Flow Chart PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2009 Usaha 284.538.777.148 Laba Bersih 301.789.482.234 - Lain-lain 17.250.705.086 NPM 9.99% 30.142.714.633 Total Beban 271.646.767.601 HPP 236.846.781.482

Lebih terperinci

Analisa Laporan keuangan

Analisa Laporan keuangan Laporan keuangan Analisa Laporan keuangan Minggu ke -2 By : Bambang Wahyudi Wicaksono Laporan keuangan diumumkan secara periodik untuk menyediakan informasi mendasar tentang kinerja keuangan suatu perusahaan,

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT ITC dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha perusahaan tersebut yang tercermin

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dengan semakin tingginya tingkat persaingan bisnis di Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa mungkin mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Pasar modal juga menjadi sumber dana bagi pelaku dunia usaha dimana sumber dana

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA BERDASARKAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANGGI DWI ANGGRAINI 3EB

KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA BERDASARKAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANGGI DWI ANGGRAINI 3EB KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA BERDASARKAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANGGI DWI ANGGRAINI 3EB19 21209691 LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan pendapatan masyarakat perlu diberikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penilaian Kinerja PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk dan PT Aneka Tambang, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE 31 DESEMBER

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE 31 DESEMBER ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE 31 DESEMBER 2012 2014 Disusun oleh : Nama : Desyria Pratiwi NPM : 21212913 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Susanti Usman, SE.,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen, tingkat profitabilitas akan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Perputaran Piutang (Receivable Turnover) Perputaran piutang (Receivable Turnover) termasuk dalam rasio aktivitas. Menurut Hanafi

Lebih terperinci

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

Analisa Laporan Keuangan. Informasi Kondisi Keuangan Perusahaan

Analisa Laporan Keuangan. Informasi Kondisi Keuangan Perusahaan Analisa Laporan Keuangan Informasi Kondisi Keuangan Perusahaan Macam Laporan Keuangan Neraca (Balance Sheet) Laporan Rugi-Laba (Income Statement) Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) Laporan Perubahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis

I. PENDAHULUAN. Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis komersial yang fokus dalam meneliti, mengembangkan dan mendistribusikan obat, terutama dalam hal

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai penilaian kinerja keuangan PT. Alam Sutera Realty yang diukur. penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai penilaian kinerja keuangan PT. Alam Sutera Realty yang diukur. penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, mengenai penilaian kinerja keuangan PT. Alam Sutera Realty yang diukur berdasarkan analisis ROI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran kondisi perusahaan dan langkahlangkah apa saja yang

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. By: Budi Setiawan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. By: Budi Setiawan ANALISIS LAPORAN KEUANGAN By: Budi Setiawan 1 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN: Rasio Keuangan Membahas teknik-teknik yang digunakan oleh para investor dan manajer dalam menganalisis laporan keuangan Umumnya,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. periode 2005-2007 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

Analisa Laporan Keuangan. Informasi Kondisi Keuangan Perusahaan

Analisa Laporan Keuangan. Informasi Kondisi Keuangan Perusahaan Analisa Laporan Keuangan Informasi Kondisi Keuangan Perusahaan Macam Laporan Keuangan Neraca (Balance Sheet) Laporan Rugi-Laba (Income Statement) Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) Laporan Perubahan

Lebih terperinci

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan L1 AKTIVA Aktiva Lancar : Kas dan setara kas Piutang usaha setelah dikurangi penyisihan piutang raguragu sebesar Rp 2.293.762 (2005), Rp 5.920.887 (2006), Rp 3.627.125 (2007) Piutang lainlain Persediaan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 58 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Return on

Lebih terperinci

Analisa Laporan Keuangan

Analisa Laporan Keuangan Analisa Laporan Keuangan Informasi Kondisi Keuangan Perusahaan Macam Laporan Keuangan Neraca (Balance Sheet) Laporan Rugi-Laba (Income Statement) Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) Laporan Perubahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per saham. Data akuntansi sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

: Ahmad Zaky Mubarok NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2015

: Ahmad Zaky Mubarok NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2015 ANALISIS FUNDAMENTAL SEBAGAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN FARMASI PT. KALBE FARMA TBK, PT KIMIA FARMA TBK DAN PT. MERCK TBK. Nama : Ahmad Zaky Mubarok NPM : 20212494 Jurusan

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Analisis laporan keuangan pada perusahaan PT. Kimia Farma Tbk, PT. Kalbe Farma Tbk, dan PT. Schering-Plough Indonesia Tbk, telah dilaksanakan secara efektif. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat menghasilkan laba dan juga mengalami kerugian dalam aktivitasnya. Laba yang diperoleh perusahaan ada dalam dua bentuk yaitu diinvestasikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya dengan menggunakan teknik analisis laporan keuangan, yaitu analisis horizontal, analisis vertikal, dan analisis rasio, dapat

Lebih terperinci

Lampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS. A. Inventory Turnover Periode Tahun (Dalam Jutaan Rupiah) 2007 DESCRIPTION TMS SIK TMS SIK

Lampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS. A. Inventory Turnover Periode Tahun (Dalam Jutaan Rupiah) 2007 DESCRIPTION TMS SIK TMS SIK Lampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS A. Inventory Turnover Periode Tahun Harga Pokok Penjualan 3.722.189 1.437.527 4.289.118 1.451.990 Persediaan Rata-rata 208.299 123.812 199.601 111.474 Inventory

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. XL Axiata Tbk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. XL Axiata Tbk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan analisis-analisis yang dilakukan oleh penulis atas laporan keuangan PT XL Axiata Tbk, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: V.1.1 Analisis Strategi

Lebih terperinci

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13 ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan 2007 PT Asahimas Flat Glass Tbk Rusli Pranadi Manager Corporate Finance Samuel Rumbajan Direktur Keuangan NERACA (Tidak diaudit) 30 September 2008

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen. Para investor di pasar modal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tujuan utama dari pendirian sebuah perusahaan adalah mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba (Sartono,2002).

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. i ii iv vi viii x xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Perumusan Masalah.

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK Nama : DWI PRATIWI NPM : 22213689 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE., MMSI LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN. Rasio lancar PT Matahari Department Store Tbk dari tahun 2010

BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN. Rasio lancar PT Matahari Department Store Tbk dari tahun 2010 80 BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN Rasio lancar PT Matahari Department Store Tbk dari tahun 2010 sampai tahun 2014 setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Walaupun berfluktuasi, rasio lancar cenderung menurun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Akuntansi Keuangan 2.1.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Data akuntansi merupakan salah satu sumber pokok analisis keuangan, oleh karena itu pemahaman terhadap

Lebih terperinci

Contoh : (200) (250) 2.550

Contoh : (200) (250) 2.550 Rasio Profitabilitas Pengertian Rasio Profitabilitas Rasio ini merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan banyak dikemukakan beberapa ahli dan salah satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 71 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai analisis rasio keuangan dan analisis arus kas terhadap penilaian kinerja pada PT Indofood Sukses Makmur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan perluasan usaha

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Agribisnis Semester : IV Pertemuan Ke : 3 Pokok Bahasan : Analisis Laporan Keuangan Dosen :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu

BAB II LANDASAN TEORI. banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori - teori 1. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Tujuan akhir yang ingin dicapai perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal.

Lebih terperinci

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Tahap awal yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja keuangan pada usaha budiaya ikan kerapu macan yang dilakukan oleh Bapak X adalah membuat laporan

Lebih terperinci