manajemnnya. Pengelola adalah sekelompok orang yang terhimpun dalam satu wadah

Transkripsi

1 3. Menyusun Struktur Organisasi Sesederhana apapun, penyelenggaraan seni pertunjukan termasuk didalamnya pertunjukan tari, pasti ada pengelola, ada yang dikelola dan ada sistem pengelolaan atau manajemnnya. Pengelola adalah sekelompok orang yang terhimpun dalam satu wadah organisasi. Sedangkan yang dikelola selain orang juga aktivitas dan hal-hal yang bersifat teknis. Organisasi inilah sebagai alat untuk menyelenggarakan suatu kegiatan pertunjukan karya tari. Orang-orang didalam organisasi, sesuai dengan peran dan fungsinya masingmasing, bertanggung jawab atas terselenggaranya suatu kegiatan pertunjukan tari. Dalam penyelenggaraan pertunjukan tari, organisasi sekumpulan orang yang mengurus pertunjukan sering kali disebut sebagai panitia. Kepanitiaan disamping memiliki struktur kepengurusan, juga memiliki sistem manajemen yang biasanya telah disepakati bersama untuk pelaksanaannya. Sistem manajemen menjadi patokan dalam melakukan pekerjaan. Sistem ini memuat berbagai hal untuk mendukung jalannya organisasi kepanitiaan. Sebuah kepanitiaan biasanya memiliki pula tata kerja atau aturan (SOP) bagi setiap anggotanya. Tata kerja tersebut antara lain meliputi sistem koordinasi, garis komando, kewenangan, tugas, kewajiban dan tanggung jawab. Sistem manajemn pun mengatur sistem administrasi dan keuangan. Oleh sebab itu betapapun sederhananya suatu organisasi, pasti memiliki struktur kepengurusan; besar kecilnya serta banyak sedikitnya anggota kepanitiaan tergantung pada tuntutan kegiatan dan event kegiatan. Ada dua unsur pokok di dalam organisasi adalah : Struktur kepengurusan yang terdiri atas orang-orang yang menjalankan organisasi sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya, baik secara vertikal maupun horizontal. yang kedua Sistem manajemen yang merupakan landasan atau pedoman kerja untuk menjalankan roda organisasi.

2 Pada suatu penyelenggaraan seni pertunjukan sesuai dengan bidang atau materi yang akan ditangani, sudah tentu sebuah organisasi kepanitiaan harus memperhatikan manajerial yang bersifat umum dan hal-hal yang berkaitan dengan pertunjukan. Struktur organisasi penyelenggara seni pertunjukan biasanya terdiri atas : a. Orang yang paling bertanggung jawab untuk mengatur dan mengendalikan jalannya organisasi. Ia adalah orang yang merancang segala aktivitas mulai dari pra kegiatan (perencanaan dan persiapan), pertunjukan (berlangsungnya kegiatan), dan pasca kegiatan (penyelesaian segala hal yang menyangkut tugas dan kewenangan, dan evaluasi). Sebutan untuk orang dalam posisi ini bermacam-macam, misalnya ; ketua umum, manajer umum, direktur utama, sutradara, dan lain sebagainya. b. Orang yang bertanggung jawab pada bidang organisasi secara umum seperti surat menyurat, undangan dokumentasi, dan hal-hal yang bersinggungan dengan administrasi. Posisi ini disebut Sekretaris. c. Orang yang bertanggung jawab pada hal-hal yang bersifat keuangan, yakni orang yang mengatur sistem keluar masuknya dana. merencanakan besaran anggaran yang dibutuhkansesuai dengan kebutuhan per bidang.membantu ketua dalam hal penanganan keuangan, termasuk kelebihan dan kekurangan dana yang mungkin bisa terjadi. Posisi ini disebut bendarara. d. Orang yang bertanggung jawab pada materi dan kualitas seni yang akan dipentaskan. Ia bertanggung jawab secara artistik dan melaksanakan koordinasi dengan senimanseniman yang terlibat didalamnya, baik koreografer, paenata musik, penari maupun pemusik, sejak perencanaan, proses latihan, persiapan pertunjukan sampai pelaksanaan pertunjukan. Kelancaran pelaksanaan pertunjukan di atas panggung merupakan tanggung jawabnya. Posisi ini sering kali disebut sebagai direktur artistik.

3 e. Orang yang bertanggung jawab pada hal-hal yang bersifat umum dan menyeluruh untuk terlaksananya suatu kegiatan. Misalnya tempat latihan, dan gedung pertunjukan, sekretariat, logistik, pemasaran dan sebagainya. Posisi ini sering disebut sebagai manajer produksi. Itulah gambaran secara umum sistem organisasi dan manajemen penyelenggaraan seni pertunjukan. Pengembangan struktur organisasi biasanya disesuaikan dengan kebutuhan serta besar kecilnya peristiwa dan volume pekerjaan. Misalnya ada bidang publikasi dan dokumentasi, bidang penggalangan dana dan pemasaran, dan lain sebagainya. Sudah tentu banyak bentuk dan sistem organisasi yang lain dengan segala variasinya. Tetapi kecenderungan saat ini, pembentukan organisasi dan manajemen seni pertunjukan dibuat secara efektif dan efesien. Bertolak dari pemahaman di atas, sering kali kita mengenal adanya organisasi tetap atau standar. Tetpi sebaliknya, ada pula organisasi dengan manajemen tidak tetap dan tidak standar. Artinya ada yang permanan, semi permanen, dan insidental atau temporer. Begitu juga akhirnya ada yang bersifat amatir ada pula yang profesional. Contoh : Bagan Kegiatan Produksi PRODUKSI KARYA TARI umum Produksi Pemasaran Menyiapkan Konsep Penyiapan Kepala Produksi Awak Panggung/crew Tata Panggung

4 Perlengkapan Humas Publikasi Acara Gambar 2 Kegiatan Produksi Karya Tari (dikembangkan melalui; Permas, dkk, 2002: 72) Contoh Struktur Organisasi Produksi Karya Tari : Aministrasi Gambar 3 : Rancangan Produksi Pertunjukan Tari Sumber : Internet Deskripsi tugas Produksi Seni Pertunjukan :

5 Sutradara; dalam pertunjukan teater sutradara adalah pimpinan tertinggi dan mempunyai keputusan yang diutamakan atas segala hal terkait konsep pertunjukan teater dan diharapkan bisa bekerjasama dengan baik dengan pimpinan artistik pertunjukan. Koregrafer; seorang penata tari dalam pertunjukan produksi karya tari, posisinya sama dengan sutradara dalam kegiatan pertunjukan produksi teater. Komposer; seorang penata musik dalam pertunjukan tunggal produksi karya musik, memiliki posisi yang sama seperti sutradara dalam kegiatan pertunjukan teater. Direktur Artistik; merupakan konseptor bidang keartistikan kepanjangan konsep dari sutradara dalam menggambarkan konsep pertunjukan melalui setting panggung dan efek lainnya disesuaikan dengan kebutuhan naskah drama dan keinginan sutradara. Direktur artistik mempunyai kewenangan setinggi posisi sutradara dalam kegiatan produksi teater. Kerjasama yang baik antarkeduanya adalah hal yang patut diperhatikan agar tercipta karya yang baik antarkeduanya. Penata Panggung; merupakan pelaksana konsep direktur artistik di atas pentas, menentukan segala sesuatu yang terjadi di atas pentas sepertiefek pencahayaan, setting panggung, property dan lain-lain berdasarkan kesepakatan sutradara dan direktur artistik. Petugas Setting; merupakan petugas yang membantu tugas penata panggung untuk merealisasikan keinginan direktur artistik atas persetujuan sutradara. Merealisasikan apa yang ada dalam naskah drama menjadi nyata di atas pentas pertunjukan. Penata Busana; merupakan seseorang yang memiliki kemampuan untuk merealisasikan kostum yang terdapat dalam naskah teater. Kekuatan busana adalah sebagai fungsi pendukung tema dalam pertunjukan naskah teater. Busana bukanlah hanya sekedar penutup badan melainkan juga bisa menimbulkan pemaknaan yang dalam terhadap suatu tema. Penata Rias; merupakan tugas penataan yang memiliki posisi yang sama seperti penata busana, yakni pendukung penting di dalam pertunjukan seni. Penata rias yang baik akan mampu menafsirkan karakter di dalam naskah teater dalam rias secara nyata pada tokoh-tokoh buatan sutradara dalam pertunjukan teater. Begitu juga jika penata rias maupun penata busana bekerja pada koreografer maupun komposer. Penata Cahaya; merupakan pembantu direktur artistik mewujudkan kesepakatan kerja sutradara, koreografer, mapun komposer, melalui desain penataan cahaya yang disesuaikan dengan kondisi setting dalam naskah drama sebagai pembentuk suasana.

6 Posisi pembentuk suasana juga bisa dilakukan oleh koregrafer ataupun komposer jika terlibat dalam kerja kreatif bersama sutradara. Bagian Tiket; bertanggung jawab atas penjualan karcis pertunjukan. Karcis yang tercetak seperti harga yang telah tercetak. Ada dua jenis karcis/tiket yakni khusus berupa undangan yang diperuntukkan pada tamu khusus seperti pejabat, orang terhormat dan tiket umum yang di jual untuk semua penonton. Bagian tiket tentunya harus bisa menghitung atau berupaya mengimbangkan antara biaya pengeluaran dalam biaya produksi dan biaya pemasukan melalui hasil penjualan tiket. Publikasi; merupakan pembantu pimpinan produksi, dengan menyampaikan berita-berita kepada penontonya melalui media promosi. Publisitas merupakan bagian di luar organisasi yang berhubungan langsung dengan penonton melalui; spanduk, poster, iklan, brosur, dan lain-lain.