UNIVERSITAS KUNINGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIVERSITAS KUNINGAN"

Transkripsi

1

2 UNIVERSITAS KUNINGAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS KUNINGAN Nomor : /UNIKU-KNG/PP/2017 tentang; KEBIJAKAN, PEDOMAN MELAKUKAN PERENCANAAN, PENGEMBANGAN DAN PEMUTAKHIRAN KURIKULUM PROGRAM STUDI UNIVERSITAS KUNINGAN TAHUN 2017 MENIMBANG MENGINGAT REKTOR UNIVERSITAS KUNINGAN : a. Bahwa untuk kelancaran perencanaan, pengembangan, dan pemutahiran Kurikulum Program studi Universitas Kuningan perlu ditetapkan Kebijakan, Pedoman Melakukan Perencanaan, Pengembangan Dan Pemutakhiran Kurikulum Program Studi Universitas Kuningan tahun 2017 b. Bahwa Kebijakan, Pedoman Melakukan Perencanaan, Pengembangan Dan Pemutakhiran Kurikulum Program Studi Universitas Kuningan perlu ditetapkan melalui keputusan Rektor; c. Bahwa sehubungan dengan itu dipandang perlu menetapkan Surat Keputusan Rektor tentang Kebijakan, Pedoman Melakukan Perencanaan, Pengembangan Dan Pemutakhiran Kurikulum Program Studi Universitas KuninganTahun 2017 : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 2. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidian Tinggi 3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015 tentang Sandar Nasional Pendidikan Tinggi 4. Peraturan Presiden No.08 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia 5. PP Nomor 66 Tahun 2012 tentang Perubahan atas PP No. 17 Tahun 2012 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor : 232/U/2000 tentang Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa; 7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor : 045/U/2002 tentang Kurikulum Pendidikan Tinggi; 8. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor : 163/DIKTI/Kep/2007 tanggal 29 November 2007 tentang Penataan dan Kodifikasi Program Studi pada Peguruan Tinggi. 9. Statuta Universitas Kuningan; MEMPERHATIKAN : Saran dan Pendapat unsur Pimpinan dalam lingkup Universitas Kuningan MEMUTUSKAN : MENETAPKAN : Pertama : Kebijakan, Pedoman Melakukan Perencanaan, Pengembangan Dan Pemutakhiran Kurikulum Program Studi Universitas Kuningan Tahun 2017; Kedua Ketiga Keempat : Segala biaya yang dikeluarkan akibat keputusan ini dibebankan pada anggaran Universitas Kuningan : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan Ditetapkan di Kuningan Pada tanggal 1 April 2017 Rektor Universitas Kuningan, Dr. Dikdik Harjadi,M.Si NIK

3 .

4 PANDUAN PERENCANAAN, PENGEMBANGAN DAN PEMUTAKHIRAN KURIKULUM PROGRAM STUDI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS KUNINGAN Kode Dokumen : Revisi : Tanggal : Diajukan Oleh : Wakil Rektor 1 Dikendalikan Oleh Dr. Anna Fitri Hindriana, M.Si : Ketua SPM Disetujui Oleh Asep Jejen Jaelani, M.Pd : Rektor Dr. Dikdik Harjadi, M.Si i

5 KATA PENGANTAR Kurikulum diperlukan untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten sesuai tuntutan KKNI yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki soft skill sebagai bekal untuk bersaing dalam dunia kerja. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara menyampaikan dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat dan membawa perubahan yang sangat besar dalam dunia pendidikan. Tuntutan masyarakat tersebut menuntut untuk selalu dilaksanakan perubahan dan pengembangan dalam bidang pendidikan termasuk dalam perencanaan, pengembangan dan pemutakhiran kurikulum, di Perguruan Tinggi. Dasar perencanaan,pengembangan dan pemutahiran kurikulum adalah diterbitkannya Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, dan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Perguruan Tinggi. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, kurikulum harus dimutakhirkan. Tanpa melakukan pemutakhiran kurikulum, lulusan yang dihasilkan oleh suatu institusi pendidikan menjadi ketinggalan jaman atau tidak relevan dengan perkembangan tuntutan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum harus selalu dilaksanakan secara berkelanjutan. Dalam rangka mendukung perencanaan, pengembangan dan pemutakhiran kurikulum yang berkelanjutan maka sehubungan dengan hal tersebut dibuat panduan perencanaan,pengembangan dan pemutakhiran kurikulum. panduan ini diharapkan dapat memberikan arah dalam membuat perencaana dan pengembangan kurikulum berbasis KKNI pada program studi di lingkungan Universitas Kuningan. Kuningan, April 2017 Tim ii

6 DAFTAR ISI Lembar pengesahan... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii I. PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Pemikiran Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum...1 B. Visi, Misi dan Tujuan UNIKU Visi Misi Tujuan...3 II. LANDASAN PERENCANAAN, PENGEMBANGAN DAN PEMUTAKHIRAN KURIKULUM... 4 A. Landasan Filosofis... 4 B. Landasan Yuridis... 4 C. Pengertian yang digunakan dalam Panduan... 9 D. Kaitan Kurikulum Dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi Tahun III. TAHAPAN PEYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM STUDI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS KUNINGAN...12 A. Tahap Perancangan Kurikulum...12 B. Tahapan Perencanaan Pembelajaran...15 C. Penetapan Matakuliah...16 IV. PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM...36 A. Tujuan...36 B. Pihak-pihak yang Terkait...36 C. Ruang Lingkup...38 D. Mekanisme dan Prosedur...39 iii

7 DAFTAR TABEL Tabel 1 Contoh CPL pada mata kuliah Anatomi Tumbuhan Tabel 2 Contoh CPMK mata kuliah Anatomi Tumbuhan Tabel 3 Contoh Sub CPMK mata kuliah Anatomi Tumbuhan Tabel 4 Contoh Format RPS Tabel 5 Penjelasan Format RPS Tabel 6 Contoh rancangan Tugas mahasiswa DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Paradigma Kurikulum sebagai sebuah program Gambar 2 Kurikulum dan SNPT Gambar 3 tahapan Perancangan Kurikulum Gambar 4 Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Gambar 5 tahapan CPL Gambar 6 matrik evaluasi matakuliah pada kurikulum Gambar 7 contoh matrik evaluasi matakuliah Gambar 8 Contoh matrik untuk penyusunan kurikulum Gambar 9 pembelajaran sebagai tahapan pelaksanaan RPS iv

8 BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum di Program Studi Pengembangan UNIKU pada hakikatnya didasarkan pada Pancasila, Undang- Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, segala upaya yang ditempuh oleh UNIKU harus menghasilkan insan-insan Pancasila yang patriotik membela martabat dan keutuhan NKRI, menjaga keberagaman, dan berkomitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. UNIKU berkomitmen mengembangkan warga kampus dan peserta didik agar memiliki karakter kebangsaan Indonesia yang kuat, berkarakter cerdas dan komprehensif. Pengembangan UNIKU pada dasarnya mencakup pengembangan manusia Indonesia seutuhnya, dan pengembangan ilmu, teknologi, dan seni, yang dapat secara berkelanjutan untuk memberdayakan masyarakat. Nilai-nilai utama dalam melaksanakan kegiatannya sivitas akademika dan tenaga kependidikan wajib menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai sebagai berikut: 1. Ketuhanan yang Maha Esa. 2. Etika moral, keadilan, kejujuran, kearifan dan pengabdian terbaik. 3. Keunggulan, kreativitas, inovatif, dinamis serta efisien. 4. Kepeloporan, kemandirian, dan bertanggung jawab. 5. Keterbukaan, manusiawi, berwawasan nasional dan berdaya saing global. Sejak didirikan pada tahun 2003, peran Uniku terus berkembang dan semakin diminati, bahkan oleh masyarakat di luar wilayah Kuningan. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan fakultas dan program studi di Uniku. Jika pada tahun 2003, Uniku baru memiliki 10 program studi dengan empat fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Komputer, dan Fakultas Kehutanan maka pada tahun 2014 Uniku telah memiliki 16 program studi dengan lima fakultas dan satu Sekolah Pascasarjana dari seluruh jenjang pendidikan baik, diploma, sarjana, maupun magister. Dalam rangka pelaksanaan tridharma perguruan tinggi khususnya penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan dengan menerapkan kurikulum yang berorientasi kepada pencapaian kompetensi, inovasi pembelajaran, peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolan pendidikan, pengembangan program studi yang terakreditasi tinggi, peningkatan kerjasama dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing lulusan

9 yang mengacu pada standar nasional pendidikan (SNP). Kegiatan tersebut didukung oleh integritas, demokrasi, etos kerja, tanggung jawab dan kepedulian sosial dalam mengaktualisasikan kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan serta penciptaan suasana akademik yang kondusif, dinamis dan produktif. Untuk menegakkan akuntabilitasnya, maka kurikulum tidak boleh hanya membatasi diri pada persoalan pendidikan dalam pandangan perenialisme atau esensialisme saja namun problema masyarakat harus dianggap sebagai tuntutan, menjadi kepeduliaan dan masalah kurikulum karena kurikulum bersifat mengembangkan kualitas peserta didik yang diharapkan dapat memperbaiki masalah dan tatangan masyarakat ataukah kurikulum merupakan upaya pendidikan membangun masyarakat baru yang diinginkan bangsa Pengembangan kurikulum merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk perbaikan terhadap kurikulum yang sedang dijalankan atau yang sedang dijalankan atau yang sedang dikembangkan. Evaluasi kurikulum merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk melakukan penilaian terhadap kurikulum secara menyeluruh. Pengembangan kurikulum dilakukan terhadap rancangan, implementasi, dan hasil hasil yang dicapai. Peninjauan terhadap rancangan kurikulum dilakukan melalui telaah terhadap seluruh komponen kurikulum yang tertuang dalam struktur kurikulum, deskripsi mata kuliah, silabus dan RPS. Pengembagan terhadap pelaksanaan kurikulum dilakukan terhadap kinerja pembelajaran serta pemanfaatan sarana pendukung kegiatan pembelajaran. Pengembangan terhadap hasil dilakukan melalui telaah terhadap kinerja mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan serta pencapaian hasil belajar (IP/IPK) yang diperoleh mahasiswa. B. Visi, Misi dan Tujuan UNIKU 1. Visi Universitas Kuningan pada tahun 2032 : Menjadi Universitas unggul yang memiliki komitmen tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat 2. Misi 1) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas dan berpusat pada mahasiswsa sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berdaya saing dan berkepribadian luhur. 2) Menyediakan layanan pendidikan tinggi yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat. 1

10 3) Menyelenggarakan riset-riset ilmiah dalam rangka mengembangkan ilmu, teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi kemaslahatan manusia. 4) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis penelitian dalam rangka pemberdayaan masyarakat. 5) Mengembangkan budaya kewirausahaan mahasiswa dalam rangka melahirkan pewirausaha baru dari kalangan generasi muda terdidik. 6) Mengembangkan jejaring dengan berbagai institusi, baik pemerintah maupun swasta, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan peran institusi dalam pembangunan bangsa. 3. Tujuan Universitas Kuningan diselenggarakan dengan tujuan untuk : 1) Mengembangkan proses pembelajaran yang berbasis riset serta perkembangan IPTEKS 2) Mengembangkan penelitian-penelitian inovatif yang mendorong pengembangan ilmu, teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan umat manusia 3) Mengembangkan potensi mahasiswa sehingga menjadi manusia yang mandiri, sehat jasmani dan rohani, serta berkepribadian luhur. 4) Menghasilkan lulusan yang menguasai cabang ilmu, teknologi, dan seni tertentu serta memiliki jiwa kewirausahaan untuk memenuhi kepentingan nasional dan dapat meningkatkan daya saing bangsa 5) Menyiapkan kader bangsa yang memiliki integritas dan dedikasi yang tinggi serta siap mengisi kepemimpinan pada setiap level kemasyarakatan 6) Membantu, melayani, dan mendampingi masyarakat untuk tumbuh menjadi masyarakat yang cerdas, kreatif, dan mandiri. 7) Menjadi mitra pemerintah dan dunia usaha dalam pelaksanaan pembangunan di segala bidang. 2

11 BAB II LANDASAN PERENCANAAN, PENGEMBANGAN DAN PEMUTAKHIRAN KURIKULUM A. Landasan Filosofis Universitas Kuningan adalah tempat untuk mengembangkan inovasi edukatif yang mendorong pembentukan karakter bangsa yang positif, dan menjadi inspirasi bagi masyarakat global untuk selalu menjunjung tinggi profesionalisme dan martabat. Selain itu, kampus ini diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang mempunyai kualitas sesuai dengan kebutuhan, dan mempunyai wawasan kebangsaan yang unggul, profesional, berkarakter, berdaya saing tinggi dan progresif. Universitas Kuningan sebagai lembaga pendidikan tinggi terus berusaha mengembangkan kemampuan agar dapat memberikan kontribusi yang signifikan serta relevan dengan kebutuhan pembangunan bangsa. Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang diterapkan di Universitas Kuningan, secara filosofi, kurikulum yang disusun dan dikembangkan harus mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa sebagaimana tertuang dalam falsafah negara, Pancasila. Nilai-nilai luhur dimaksud, antara lain, adalah keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Mahaesa, ahlak mulia, budi pekerti, sikap dan perilaku ilmiah, kemandirian, demokratis, etos kerja, kejujuran, dan tanggung jawab. Nilai-nilai tersebut diharapkan menjadi landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum program studi di lingkungan Universitas Kuningan. B. Landasan Yuridis Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan Universitas Kuningan, diperlukan suatu kurikulum yang dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Oleh karena itu, Universitas Kuningan merancang kurikulum yang merupakan perpaduan antara kurikulum inti yang sudah disepakati oleh asosiasi program studi dan kurikulum institusional yang mempertimbangkan kekhasan setiap program studi. Dengan diterbitkannya Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sebagai Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012, dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun

12 tentang Pendidikan Tinggi, maka mendorong semua program studi di lingkungan Universitas Kuningan untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan tersebut. KKNI merupakan pernyataan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang penjenjangan kualifikasinya didasarkan pada tingkat kemampuan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran (learning outcomes). Universitas Kuningan sebagai penghasil sumber daya manusia terdidik perlu mengukur lulusannya, apakah lulusan yang dihasilkan memiliki kemampuan setara dengan kemampuan (capaian pembelajaran) yang telah dirumuskan dalam jenjang kualifikasi KKNI. Sebagai kesepakatan nasional, ditetapkan lulusan program sarjana misalnya paling rendah harus memiliki kemampuan yang setara dengan capaian pembelajaran yang dirumuskan pada jenjang 6 KKNI, Magister setara jenjang 8, dan seterusnya. Kurikulum pendidikan tinggi merupakan program untuk menghasilkan lulusan, sehingga program tersebut seharusnya menjamin agar lulusannya memiliki kualifikasi yang setara dengan kualifikasi yang disepakati dalam KKNI. Konsep yang dikembangkan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan selama ini, dalam menyusun kurikulum dimulai dengan menetapkan profil lulusan yang dijabarkan menjadi rumusan kompetensinya. Dengan adanya KKNI rumusan kemampuan dinyatakan dalam istilah capaian pembelajaran (terjemahan dari learning outcomes), dimana kompetensi tercakup di dalamnya atau merupakan bagian dari capaian pembelajaran (CP). Penggunaan istilah kompetensi yang digunakan dalam pendidikan tinggi (DIKTI) selama ini setara dengan capaian pembelajaran yang digunakan dalam KKNI, tetapi karena di dunia kerja penggunaan istilah kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang sifatnya lebih terbatas, terutama yang terkait dengan uji kompetensi dan sertifikat kompetensi, maka selanjutnya dalam kurikulum pernyataan kemampuan lulusan digunakan istilah capaian pembelajaran. Disamping hal tersebut, didalam kerangka kualifikasi di dunia internasional, untuk mendeskripsikan kemampuan setiap jenjang kualifikasi digunakan istilah learning outcomes. Deskripsi capaian pembelajaran dalam KKNI, mengandung empat unsur, yaitu unsur sikap dan tata nilai, unsur kemampuan kerja, unsur penguasaan keilmuan, dan unsur kewenangan dan tanggung jawab. Dengan telah terbitnya Standar Nasional Pendidikan Tinggi rumusan capaian pembelajaran tercakup dalam salah satu standar yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti), capaian pembelajaran terdiri dari unsur sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan. Unsur sikap dan ketrampilan umum telah dirumuskan secara rinci dan tercantum dalam lampiran SN-Dikti, sedangkan unsur ketrampilan khusus dan 4

13 pengetahuan harus dirumuskan oleh forum program studi sejenis yang merupakan ciri lulusan prodi tersebut. Berdasarkan rumusan capaian pembelajaran tersebut penyusunan kurikulum suatu program studi dapat dikembangkan. Berdasarkan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dinyatakan bahwa penyusunan kurikulum adalah hak perguruan tinggi, tetapi selanjutnya dinyatakan harus mengacu kepada standar nasional (Pasal 35 ayat 1). Penyusunan dan pengembangan kurikulum program studi di lingkungan Universitas Kuningan mengacu pada Keputusan Rektor Universitas Kuningan Nomor : 0281/UNIKU-KNG/PP/2014 Tentang Kebijakan, Peraturan, Pedoman Atau Buku Panduan Untuk Melakukan Perencanaan, Pengembangan Dan Pemutakhiran Kurikulum Secara Berkala Dan Berkesinambungan, Monitoring Dan Evaluasinya. Keputusan Rektor tersebut menyatakan bahwa Kerangka dasar kurikulum merupakan gambaran berkaitan dengan cakupan kurikulum yang harus dikembangkan oleh setiap Program Studi di lingkungan Universitas Kuningan yang mencakup tujuan program, Struktur kurikulum, beban studi, prinsip pengembangan, serta prinsip pelaksanaan kurikulum Program studi. Makanisme Peninjauan Kurikulum : (1) Kurikulum dan seluruh kelengkapannya harus ditinjau ulang dalam kurun waktu tertentu oleh Program Studi bersama pihakpihak terkait (relevansi sosial dan relevansi epistemologis) untuk menyesuaikannya dengan perkembangan Ipteks dan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders). (2) Peninjauan kurikulum hendaknya dilakukan secara terus menerus menyesuaikan dengan kebutuhan dari paling lama dilakukan 5 (lima) tahun sekali (terlepas dari hasilnya perlu perubahan atau tidak) (3) Pengembangan dilakukan secara mandiri dengan melibatkan pemangku kepentingan internal dan eksternal dan memperhatikan vlsi, misi,dan umpan balik Program Studi (4) Pembaharuan kurikulum dilakukan sesuai dengan perkembangan ilmu di bidangnya dan kebutuhan pemangku kepentingan. Mekanisme Pemberlakuan Kurikulum : (1) Kurikulum yang sudah tersusun (baru atau hasil peninjauan ulang) disahkan pemberlakuannya melalui rapat senat fakultas (2) Senat fakultas melalui Dekan sebagai ketua senat mengajukan SK pemberlakuan kurikulum kepadarektor (3) Kurikulum dapat di berlakukan untuk tahun akademik baru pada angkatan baru. Kebijakan Rektor tersebut menekankan pada pentingnya pengembangan dan implementasi kurikulum berbasis kompetensi yang didasarkan pada nilai-nilai akademik dan moral yang mengarah pada pemberdayaan masyarakat. Kurikulum yang dikembangkan berlandaskan pada Standar Akademik, yang menjelaskan prinsip dan 5

14 syarat perancangan dan penyusunan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, dan evaluasi kurikulum. Kebijakan Akademik di Universitas Kuningan dalam pengembangan kurikulum program studi mengacu pada : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Bagian kesembilan Proses pendidikan dan pembelajaran Paragraf Dua Kurikulum Pasal 35 ayat (1) sampai ayat (4) 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan kedua atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional 4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional pendidikan Tinggi 5. Buku Kurikulum Pendidikan Tinggi (Direktorat Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi (Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Tahun Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor : 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Keputusan Menteri Pendidikan Indonesia Republik indonesia Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi 8. Statuta Universitas Kuningan. Peraturan yayasan Nomor : 10 Tahun 2013 tentang Statuta Universitas Kuningan Bagian Ketiga Penyelenggaraan Pendidikan Paragraf 1 Kurikulum Pasal 17 (1) Penyelengaraan pendidikan berpedoman kepada kurikulum yang merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar, serta metode yang digunakan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan universitas (2) Kurikulum dikembangkan untuk setiap Program Studi dengan mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan peraturan Perundangan yang terkait (3) Kurikulum disahkan oleh Rektor (4) Kurikulum ditinjau secara berkala dan komprehensif sesuai kebutuhan serta perkembangan keilmuan dan keprofesian, baik 6

15 ditingkat nasional maupun internasional (5) Ketentuan mengenai pengembangan dan peninjauan kurikulum diatur dalam pedoman pengembangan Kurikulum yang ditetapkan Rektor (6) Ketentuan mengenai implementasi kurikulum, tahun akademik, standar penyelenggaraan pendidikan, dan syarat kelulusan diatur dalam Pedoman Akademik yang ditetapkan Rektor. 9. Keputusan Rektor Universitas Kuningan Nomor : 125/UNIKU-KNG/PP/2016 tentang Standar Isi Kurikulum : Penyusunan kurikulum di Program Studi mengacu pada nilai-nilai dasar yang dikembangkan oleh Universitas Kuningan sesuai dengan Visi Universitas Kuningan. Profil Lulusan : Lulusan Universitas Kuningan memiliki kemampuan berkomunikasi, berkarya, memimpin, dan terampil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat (1) Komunikasi, lulusan mempunyai kemampuan komunikasi dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat(2) Berkarya, lulusan mempunyai kemampuan berkarya dan berinovasi untuk memenuhi kebutuhan hidup sesuai dengan ilmu yang dimilikinya (3) Memimpin, lulusan mempunyai kemampuan memimpin suatu pekerjaan miliknya atau pekerjaan yang ditugaskan kepada dirinya (4) Terampil, Lulusan bersikap peduli dan cekatan dalam memberikan pelayanan Kepada masyarakat serta Learning Outcome Universitas Kuningan : (1) Mampu mengintegrasikan dan mengembangkan berbagai disiplin ilmu, teknologi berbasis Teknologi Informasi (TI) (2) Mampu memahami dan menggunakan bersifat kritis, analitis, kreatif dan inovatif dalam menganalisis masalah, memecahkan masalah dan mengambil keputusan dengan segala risiko (3) Mampu mengkomunikasikan ilmu, teknologi dan seni hasil pembelajaran dan penelitian dengan berbagai metode yang bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat. (4) Mampu memahami tujuan hidup dan perspektif seseorang melalui pengalaman dan tranformasi berbagai macam ilmu, teknologi dan seni sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan kejayaan bangsa (5) Mampu mamahami dan melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara, berperan aktif dalam memajukan bangsa serta menghargai keberagaman budaya bangsa tanpa meninggalkan kearifan lokal bangsa.dengan demikian Universitas Kuningan perlu melakukan upaya-upaya agar proses pendidikan yang terjadi didalamnya dapat mendorong pada terbentuknya lulusan yang mampu dalam mengembangkan kemampuannya di masyarakat. Untuk itu diperlukan standar yang menjadi acuan dasar dalam mengembangkan kompetensi lulusan dengan kurikulum yang memadai dan layak sesuai dengan tuntutan seluruh pemangku kepentingan pendidikan tinggi serta tantangan perubahan, maka disusunlah standar yang berisi tentang kurikulum 7

16 yang harus ditempuh oleh mahasiswa untuk menyelesaikan studinya, dimana dalam dokumen tersebut dibahas standar isi kurikulum sebagai acuan dasar dalam merancang dan mengembangkan kurikulum tingkat Program Studi. 10. Pedoman Penjamian Mutu (Quality Assurance) Universitas Kuningan Bagian III Manual Prosedur Mutu Point III Penilaian Kinerja Prosedur Mutu Nomor 4 Kurikulum yang merupakan rancangan dari seluruh kegiatan program studi terutama yang berkenaan dengan pembelajaran dan penelitian. C. Pengertian Yang Digunakan Dalam Panduan a) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. b) Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. c) Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan (Pasal 35 ayat 1). d) Kurikulum Program Studi dikembangkan oleh setiap program studi dengan mengacu pada kurikulum pendidikan tinggi dan Keputusan Rektor Universitas Kuningan Nomor : 125/UNIKU-KNG/PP/2016 tentang Standar Isi Kurikulum. e) Kurikulum Pendidikan Tinggi untuk program sarjana dan program diploma (Pasal 35 ayat 5) (Pasal 35 ayat 1) dan Keputusan Rektor Universitas Kuningan Nomor : 125/UNIKU-KNG/PP/2010 tentang Standar Isi Kurikulum wajib memuat mata kuliah 1. Agama; 2. Pancasila; 3. Kewarganegaraan 4. Bahasa Indonesia. 5. Bahasa Inggris 6. Filsafat ilmu 7. Kewirausahaan 8

17 8. matematika/ Statistika 9. IAD untuk Prodi rumpun sosial/ ISD untuk prodi rumpun IPA. f) Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. g) Program studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. h) Mata kuliah atau modul adalah bungkus dari bahan kajian/materi ajar yang dibangun berdasarkan beberapa pertimbangan saat kurikulum disusun. Mata kuliah dapat dibentuk berdasarkan pertimbangan kemandirian materi sebagai cabang / ranting/bahan kajian bidang keilmuan tertentu atau unit keahlian tertentu (parsial), atau pertimbangan pembelajaran terintergrasi dari sekelompok bahan kajian atau sejumlah keahlian (sistem blok) dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan yang dirumuskan dalam kurikulum. i) Rencana pembelajaran semester (RPS) suatu mata kuliah adalah rencana proses pembelajaran yang disusun untuk kegiatan pembelajaran selama satu semester guna memenuhi capaian pembelajaran yang dibebankan pada mata kuliah/modul. Rencana pembelajaran semester atau istilah lain, ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi. j) Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. D. Kaitan Kurikulum Dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi Tahun 2014 Berdasarkan pengertian di atas kurikulum dirumuskan sebagai keseluruhan program yang direncanakan, disusun, dilaksanakan, dan dievaluasi, serta dikembangkan oleh suatu program studi, dalam rangka menghasilkan lulusan yang memiliki capaian pembelajaran tertentu yang direncanakan. Pengertian kurikulum tersebut diskemakan pada Gambar 1 berikut ini. 9

18 Gambar 1. Paradigma Kurikulum sebagai Sebuah Program Berikut dipetakan posisi semua standar dari SN-Dikti ke dalam skema kurikulum, yakni terdiri dari 8 Standar Nasional Pendidikan, 8 Standar Nasional Penelitian dan 8 Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. Gambar 2. Kurikulum dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi Skema pada Gambar 2, tergambarkan bahwa kurikulum pendidikan tinggi dapat ditelusuri kesesuaiannya dengan SN-Dikti melalui kajian disetiap unsur dari kurikulum. 10

19 BAB III TAHAPAN PEYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM STUDI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS KUNINGAN Berikut akan diuraikan tahapan penyusunan kurikulum yang dibagi ke dalam 3 tahap yaitu: tahap perancangan kurikulum, pembelajaran, dan evaluasi program pembelajaran. A. Tahap Perancangan Kurikulum Tahap ini berisi kegiatan penyusunan konsep sampai dengan penyusunan mata kuliah dalam semester dari suatu program studi. Secara keseluruhan tahapan perancangan kurikulum dibagi dalam tiga bagian kegiatan, yakni: 1) Perumusan capaian pembelajaran lulusan (CPL); 2) Pembentukan mata kuliah; 3) Penyusunan mata kuliah (kerangka kurikulum). Secara skematik keseluruhan tahapan dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini Gambar 3. Tahapan Perancangan Kurikulum 1. Perumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Bagi program studi (prodi) yang telah beroperasi, tahap ini merupakan tahap evaluasi kurikulum KBK, yakni mengkaji seberapa jauh capaian pembelajaran telah terbukti dimiliki oleh lulusan dan dapat beradaptasi terhadap perkembangan kehidupan. Informasi untuk pengkajian ini bisa didapatkan melalui penelusuran 11

20 lulusan, masukan pemangku kepentingan, asosiasi profesi atau kolokium keilmuan, dan kecenderungan perkembangan keilmuan/keahlian ke depan. Hasil dari kegiatan ini adalah rumusan capaian pembelajaran baru. Pada program studi baru, maka tahap pertama ini akan dimulai dengan analisis SWOT, penetapan visi keilmuan prodi, melalui kebijakan perguruan tinggi dalam pengembangan prodi, disamping juga melakukan analisis kebutuhan, serta mempertimbangkan masukan pemangku kepentingan, asosiasi profesi/keilmuan. Semua tahap ini, rumusan capaian pembelajaran lulusan yang dihasilkan harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SN-Dikti dan KKNI. Berikut adalah tahapan penyusunan capaian pembelajaran lulusan: a) Penetapan profil lulusan Menetapkan peran yang dapat dilakukan oleh lulusan di bidang keahlian atau bidang kerja tertentu setelah menyelesaikan studinya. Profil dapat ditetapkan berdasarkan hasil kajian terhadap kebutuhan pasar kerja yang dibutuhkan pemerintah dan dunia usaha maupun industri, serta kebutuhan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seyogyanya profil program studi disusun oleh kelompok prodi sejenis, sehingga terjadi kesepakatan yang dapat diterima dan dijadikan rujukan secara nasional. Untuk dapat menjalankan peran-peran yang dinyatakan dalam profil tersebut diperlukan kemampuan yang harus dimiliki. b) Penetapan kemampuan yang diturunkan dari profil Pada tahap ini perlu melibatkan pemangku kepentingan yang akan dapat memberikan kontribusi untuk memperoleh konvergensi dan konektivitas antara institusi pendidikan dengan pemangku kepentingan yang akan menggunakan hasil didik, dan hal ini dapat menjamin mutu lulusan. Penetapan kemampuan lulusan harus mencakup empat unsur untuk menjadikannya sebagai capaian pembelajaran lulusan (CPL), yakni unsur sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus seperti yang dinyatakan dalam SN-Dikti. c) Merumuskan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Pada tahap ini wajib merujuk kepada jenjang kualifikasi KKNI, terutama yang berkaitan dengan unsur ketrampilan khusus (kemampuan kerja) dan penguasaan pengetahuan, sedangkan yang mencakup sikap dan keterampilan umum dapat mengacu pada rumusan yang telah ditetapkan dalam SN-Dikti sebagai standar minimal, yang memungkinkan ditambah sendiri untuk memberi 12

21 ciri lulusan perguruan tingginya seperti yang tersaji dalam Gambar 4 berikut ini. Gambar 4. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Program Studi Tahapan pertama penyusunan CPL dapat dilihat pada skema berikut. Gambar 5. Tahapan Perumusan Capaian Pembelajaran Hasil dari tahapan diatas adalah rumusan CP lulusan program studi yang merupakan CPL minimum yang harus diacu dan digunakan sebagai tolok ukur kemampuan lulusan suatu program studi sejenis. Rumusan CPL harus mengandung unsur sikap dan ketrampilan umum yang telah ditetapkan dalam SN-Dikti (terdapat pada lampiran SN-Dikti), dan mengandung unsur pengetahuan dan ketrampilan khusus dirumuskan dan disepakati oleh forum program studi sejenis jika ada. Uraian lengkap cara penyusunan CPL dapat dilihat pada Panduan Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi yang telah disusun oleh tim Belmawa Kemenristekdikti. CPL yang dirumuskan harus jelas, dapat diamati, dapat diukur dan dapat dicapai dalam proses pembelajaran, serta dapat didemonstrasikan dan dinilai pencapaiannya. Perumusan CPL yang baik dapat dipandu dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diagnostik sbb., : 13

22 1) Apakah CPL dirumuskan sudah berdasarkan SN-Dikti, khususnya bagian sikap dan ketrampilan umum? 2) Apakah CPL dirumuskan sudah berdasarkan level KKNI, khususnya bagian ketrampilan khusus dan pengetahuan? 3) Apakah CPL menggambarkan visi, missi perguruan tinggi, fakultas atau jurusan? 4) Apakah CPL dirumuskan berdasarkan profil lulusan? 5) Apakah profil lulusan sudah sesuai dengan kebutuhan bidang kerja atau pemangku kepentingan? 6) Apakah CPL dapat dicapai dan diukur dalam pembelajaran mahasiswa?, bagaiamana mencapai dan mengukur nya? 7) Apakah CPL dapat ditinjau dan dievaluasi setiap berkala? 8) Bagaimana CPL dapat diterjemahkan ke dalam kemampuan nyata lulusan yang mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dapat diukur dan dicapai dalam mata kuliah? 2. Pembentukan Mata Kuliah Tahap ini dibagi dalam dua kegiatan. Pertama, pemilihan bahan kajian dan secara simultan juga dilakukan penyusunan matriks antara bahan kajian dengan rumusan CPL yang telah ditetapkan. Ke dua, kajian dan penetapan mata kuliah beserta besar sks nya. a. Pemilihan bahan kajian dan materi pembelajaran Unsur pengetahuan dari CPL yang telah didapat dari proses tahap pertama, seharusnya telah tergambarkan batas dan lingkup bidang keilmuan/keahlian yang merupakan rangkaian bahan kajian minimal yang harus dikuasai oleh setiap lulusan prodi. Bahan kajian ini dapat berupa satu atau lebih cabang ilmu berserta ranting ilmunya, atau sekelompok pengetahuan yang telah terintegrasi dalam suatu pengetahuan baru yang menjadi lebih rinci tingkat penguasaan, keluasan dan kedalamannya. Bahan kajian dalam kurikulum kemudian menjadi standar isi pembelajaran yang memiliki tingkat kedalam dan keluasan yang mengacu pada CPL sudah disepakati oleh forum prodi sejenis sebagai ciri bidang ilmu prodi tersebut. Dari bahan kajian minimal tersebut, prodi dapat mengurainya menjadi lebih rinci tingkat penguasaan, keluasan dan kedalamannya. Bahan kajian dalam kurikulum kemudian menjadi standar isi pembelajaran yang memiliki tingkat kedalam dan keluasan yang mengacu pada CPL. 14

23 Bahan kajian dan materi pembelajaran dapat diperbaharui atau dikembangkan sesuai perkembangan IPTEKS dan arah pengembangan ilmu program studi sendiri. Proses penetapan bahan kajian perlu melibatkan kelompok bidang keilmuan/ laboratorium yang ada di program studi. Pembentukan suatu mata kuliah berdasarkan bahan kajian yang dipilih dapat dimulai dengan membuat matriks antara rumusan CPL sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan dengan bahan kajian, untuk menjamin keterkaitannya. 3. Penetapan mata kuliah a. Penetapan mata kuliah dari hasil evaluasi kurikulum Penetapan mata kuliah untuk kurikulum yang sedang berjalan dapat dilaksanakan dengan melakukan evaluasi tiap-tiap mata kuliah dengan acuan CPL yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Evaluasi dilakukan dengan mengkaji seberapa jauh keterkaitan setiap mata kuliah (materi pembelajaran, bentuk tugas, soal ujian, dan penilaian) dengan CPL yang telah dirumuskan. Kajian ini dapat dilakukan dengan menyusun matriks antara butir-butir CPL dengan mata kuliah yang sudah ada seperti Gambar 6 berikut ini. Gambar 6. Matriks untuk Evaluasi Mata Kuliah pada Kurikulum Dengan mengisikan butir-butir CPL (sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan) ke dalam baris dan mengisi kolom dengan semua mata kuliah per semester, maka evaluasi dapat mulai dilakukan. Matriks ini dapat menguraikan hal-hal berikut : 15

24 1) Mata kuliah yang secara tepat terkait dan berkontribusi dalam pemenuhan CPL yang ditetapkan dapat diberi tanda contreng (v) pada kotak. Tanda contreng berarti menyatakan ada bahan kajian yang diajarkan atau harus dikuasai untuk memberikan kemampuan tertentu, yang terkait butir CPL, dan berkontribusi pada pencapaian CPL pada lulusan. Bila suatu mata kuliah seharusnya dicontreng tetapi ternyata tidak ada bahan kajian yang terkait, maka bahan kajian tersebut wajib ditambahkan. 2) Bila terdapat mata kuliah yang tidak terkait atau tidak berkontribusi pada pemenuhan CPL, maka mata kuliah tersebut dapat dihapuskan atau diintegrasikan dengan mata kuliah lain. Sebaliknya bila beberapa butir dari CPL belum terkait pada mata kuliah yang ada, maka dapat diusulkan mata kuliah baru. Gambar 7. Contoh Matriks Evaluasi Mata Kuliah Matrik diatas adalah contoh cara mengevaluasi mata kuliah mata kuliah yang ada dikaji keterkaitannya dengan butir-butir CPL yang baru ditetapkan. Mata kuliah yang memiliki kesesuaian dengan butir CPL diberikan tanda (v). Butir-butir CPL yang diberi tanda (v), kemudian disebut sebagai CPL yang dibebankan pada mata kuliah terkait. Pada contoh di atas salah satu mata kuliah yang memiliki kesesuaian dengan CPL yang baru adalah Pancasila. Gambar-7, karena keterbatasan ruang hanya ditampilkan beberapa butir CPL mata kuliah Pancasila yang telah disusun oleh tim MKWU 16

25 Direktorat Pembelajaran KemenristekDikti, sedangkan no butir CLP Pancasila sesuai dengan nomor urut yang ada pada dokumen CPL mata kuliah Pancasila tersebut. Maka selanjutnya terhadap mata kuliah Pancasila tersebut perlu dikaji kecukupan materi pembelajaran, tingkat kedalaman dan keluasan, penilaian, metode pembelajaran dan besar nya sks, apakah sudah sesuai untuk memenuhi unsur CPL yang dibebankan padanya. b. Penetapan mata kuliah berdasarkan CPL dan bahan kajian Penetapan mata kuliah dalam rangka merekonstruksi atau mengembangkan kurikulum baru, dapat dilakukan dengan menggunakan pola matriks yang sama hanya pada kolom vertikal diisi dengan bidang keilmuan program studi. Keilmuan program studi ini dapat diklasifikasi ke dalam kelompok bidang kajian atau menurut cabang ilmu/keahlian yang secara sederhana dapat dibagi ke dalam misalnya inti keilmuan prodi, IPTEK pendukung atau penunjang, dan IPTEK yang diunggulkan sebagai ciri program studi sendiri, seperti tersaji pada Gambar- 8. Gambar 8. Contoh Matriks untuk Penyusunan Kurikulum Matriks dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum baru dengan menyusun mata kuliah mata kuliah yang berbeda. Secara umum ada dua cara dalam membentuk mata kuliah, yakni yang parsial yang hanya berisi satu bahan kajian, dan yang terintegrasi yang berisi berbagai bahan 17

26 kajian. Pertimbangan pembentukan mata kuliah secara terintegrasi didasarkan pada aspek : 1). Efektivitas/ketepatan metode pembelajaran yang dipilih dalam memenuhi CPL, yaitu bila dinilai bahwa dengan dibelajarkan secara terintegratif hasilnya akan lebih baik, maka mata kuliahnya dapat berbetuk terintegratif/modul/blok 2). Bahan kajian terintegrasi secara keilmuan. c. Penetapan besarnya sks mata kuliah. Besarnya sks suatu mata kuliah dimaknai sebagai waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat memiliki kemampuan yang dirumuskan dalam sebuah mata kuliah tersebut. Unsur penentu perkiraan besaran sks adalah: 1) Tingkat kemampuan yang harus dicapai (lihat Standar Kompetensi Lulusan untuk setiap jenis prodi dalam SN-Dikti); 2) Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran yang harus dikuasai (lihat Standar Isi Pembelajaran dalam SN-Dikti); 3) Metode/strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai kemampuan tersebut (lihat Standar Proses Pembelajaran dalam SN-Dikti dan.. UNIKU). 4. Penyusunan Mata Kuliah dalam Struktur Kurikulum Tahap ini adalah menyusun mata kuliah ke dalam semester. Pola susunan mata kuliah perlu memperhatikan hal berikut: a. Konsep pembelajaran yang direncanakan dalam usaha memenuhi capaian pembelajaran lulusan; b. Ketepatan letak mata kuliah yang disesuaikan dengan keruntutan tingkat kemampuan dan integrasi antar mata kuliah; c. Beban belajar mahasiswa rata-rata di setiap semester yakni sks. Susunan mata kuliah yang dilengkapi dengan uraian butir capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada matakuliah tersebut dan rencana pembelajaran setiap mata kuliah, merupakan dokumen kurikulum. Proses penetapan posisi mata kuliah dalam semester dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara serial atau paralel. Pilihan cara serial didasarkan pada pertimbangan adanya struktur atau logika keilmuan/keahlian yang dianut, yaitu 18

27 pandangan bahwa suatu penguasaan pengetahuan tertentu diperlukan untuk mengawali pengetahuan selanjutnya (prasyarat), sedangkan sistem paralel didasarkan pada pertimbangan proses pembelajaran. Dalam sistem paralel pendekatan yang digunakan adalah pembelajaran secara terintegrasi baik keilmuan maupun proses pembelajaran, akan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. B. Tahapan Perencanaan Pembelajaran Tahapan perancangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran sebagai sebuah tahapan pelaksanaan rencana pembelajaran semester (RPS), digambarkan dengan diagram sebagai berikut, Gambar 9 Pembelajaran sebagai Tahapan Pelaksanaan RPS Tahapan perancangan pembelajaran dilakukan secara sistematis, logis dan terukur agar dapat menjamin tercapainya capaian pembelajaran lulusan (CPL). Tahapan perancangan pembelajaran tersebut setidaknya dilakukan dalam tahapan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi CPL yang dibebankan pada matakuliah; 2. Merumuskan capaian pembelajaran mata kuliah (CP-MK) yang bersifat spesifik terhadap mata kuliah berdasarkan CPL yang dibebankan pada MK tersebut; 3. Merumuskan sub-cp-mk yang merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan dirumuskan berdasarkan CP-MK; 4. Analisis pembelajaran (analisis tiap tahapan belajar); 5. Menentukan indikator dan kreteria Sub-CP-MK; 19

28 6. Mengembangkan instrumen penilaian pembelajaran berdasarkan indikator pencapaian kemampuan akhir tiap tahapan belajar; 7. Memilih dan mengembangkan model/metoda/strategi pembelajaran; 8. Mengembangkan materi pembelajaran; 9. Mengembangkan dan melakukan evaluasi pembelajaran; a. Merumuskan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) CPL yang dibebankan pada mata kuliah masih bersifat umum terhadap mata kuliah, oleh karena itu CPL yang di bebankan pada mata kuliah perlu diturunkan menjadi capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) atau sering disebut courses learning outcomes. CPMK diturunkan lagi menjadi beberepa sub capaian pembelajaran mata kuliah (Sub-CPMK) sesuai dengan tahapan belajar atau sering disebut lesson learning outcomes. Sub-CPMK merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran yang berkonstribusi terhadap CPL. CPMK maupun Sub-CPMK bersifat dapat diamati, dapat diukur dan dinilai, lebih spesifik terhadap mata kuliah, serta dapat didemonstrasikan oleh mahasiswa sebagai capaian CPL. Berikut adalah contoh CPL yang dibebankan pada mata kuliah Tabel 1. Contoh CPL pada mata kuliah Anatomi Tumbuhan S9 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri KU 1 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya. KU 2 Mampu menunjukkan kinerja mandiri dan terukur. KK 5 Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya berdasarkan hasil analisis informasi dan data KK 26 Mampu menerapkan konsep dan prinsip biologi dalam merancang dan melaksanakan praktikum biologi di sekolah menengah. P1 Mampu menerapkan penguasaan konsep-konsep biologi terkini dan ilmu kependidikan dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan merefleksikan pembelajaran dengan memanfaatkan IPTEKS sesuai 20

29 P2 dengan permasalahan di kelas, laboratorium, sekolah dan lembaga pendidikan dan lingkungan masyarakat dan kondisi daerah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dinamis. Menguasai prinsip biologi dan terapannya untuk sekolah menengah CPL yang dibebankan pada mata kuliah tersebut perlu dianalisis agar dapat diimplemetasikan dalam pembelajaran, sehingga mahasiwa akan dapat menunjukan kinerja hasil belajar sesuai dengan CPL tersebut. Komponen-komponen CPL yang harus dikaji setidaknya menurut Robert M. Gagne ada lima (Gagne, Briggs, & Wager, 1992), yakni: 1. Tipe kemampuan belajar (capability verb); 2. Kata kerja tindakan (action verb); 3. Obyek kinerja (the object of performance) pembelajaran; 4. Perangkat, kendala atau kondisi khusus yang diperlukan dalam pembelajaran; 5. Situasi belajar. Saat menyusun CPMK dan Sub-CPMK yang perlu diperhatikan adalah penggunaan kata kerja (action verb), karena hal tesebut berkaitan dengan level kualifikasi lulusan, pengukuran dan pencapaian CPL. Kata kerja tindakan dalam merumuskan CPMK dan Sub-CPMK dapat menggunakan keta kerja kemampuan (capability verb) yang disampaikan oleh Robert M. Gagne (1998) yakni terdiri dari, ketrampilan intelektual(intelectual skill); strategi kognitif (cognitive strategies); Informasi verbal (verbal information); Ketrampilan motorik (motor skill); dan sikap(attitude). Tentang hal ini lebih jelas silahkan membaca buku Principles of Instructional Design (4 ed.) penulis Gagne, R. M., Briggs, L. J., & Wager, W. W. (1992) seperti yang tercantum pada daftar pustaka. Kata kerja tindakan juga dapat menggunakan rumusan kawasan kognitif menurut Bloom dan Anderson, terdiri dari kemampuan: mengingat, mengerti, menerapkan, menganalisis, mengevaliasi dan mencipta (Anderson & Krathwohl, 2001). Kawasan afektif menurut Krathwohl, Bloom dan Masia (1964), terdiri dari kemampuan: penerimaan, pemberian respon, pemberian nilai, pengorganisasian dan karakterisasi. Kawasan psikomotor menurut Dave (1967), terdiri dari kemampuan: menirukan gerak, memanipulasi gerak, presisi, artikulasi dan naturalisasi. 21

30 Merumuskan CPMK memperlihatkan bahwa CPL masih bersifat umum terhadap matakuliah Anatomi Tumbuhan, oleh karena itu perlu dirumuskan CPMK yang bersifat lebih spesifik terhadap mata kuliah Anatomi Tumbuhan. Rumusan CPMK harus mengandung unsur-unsur kemampuan dan materi pembelajaran yang dipilih dan ditetapkan tingkat kedalaman dan keluasannya. Tabel 2 di bawah adalah contoh CPMK yang dirumuskan berdasarkan CPL yang dibebankan pada MK Anatomi Tumbuhan dan materi pembelajaran yang disajikan pada Tabel 1 Tabel 2 Contoh CPMK pada mata kuliah Anatomi Tumbuhan Kode Capaian Pembelajar Mata Kuliah M1 Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan perkembangan organ tumbuhan. (KU1, P2) M2 Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menginterpretasikan struktur pada organ tumbuhan, serta menyimpulkan sesuai dengan bukti yang ada. ( KU1, KU2, KK5, P2) M3 Mahasiswa mampu menganalisis respon tumbuhan terhadap kebutuhan hidup dan adaptasinya terhadap perubahan-perubahan lingkungan eksternalnya. (KU1, KK5, P1) M4 Mahasiswa mampu mengevaluasi perbedaan struktur tumbuhan terhadap strategi adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan. (S9, KU1, KK5, P1) M5 Mahasiswa mampu merancang eksperimen analisis perbedaan struktur organ tumbuhan. (S9, KU2, KK26, P1) Catatan: Setiap CPMK ditandai dengn kode M1, M2, M3,.dst. Kode dalam kurung menunjukan bahwa CPMK tersebut mengandung unsur CPL yang dibebankan pada MK sesuai kode yang ada pada tabel-1. Merumuskan Sub-CPMK Sub-CPMK merupakan rumusan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran yang bersifat spesifik dan dapat diukur. Sub-CPMK dirumuskan berdasarkan rumusan CPMK yang diharapkan berkonstribusi terhadap pencapaian CPL. Sub-CPMK berorientasi pada kemampuan hasil belajar mahasiswa dan bersifat; 22

31 1. Specific Sub-CPMK harus jelas, menggunakan istilah yang spesifik menggambarkan kemampuan; sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang diinginkan, menggunakan kata kerja nyata (concrete verbs). 2. Measurable Sub-CPMK harus mempunyai target hasil belajar mahasiswa yang dapat diatur, sehingga dapat ditentukan kapan hal tersebut dapat dicapai oleh mahasiswa. 3. Achievable Sub-CPMK menyatakan kemampuan yang dapat dicapai oleh mahasiswa. 4. Realistic Sub-CPMK menyatakan kemampuan yang realistis untuk dapat dicapai oleh mahasiswa. 5. Time-bound Sub-CPMK menyatakan kemampuan yang dapat dicapai oleh mahasiswa dalam waktu cukup dan wajar. Berikut adalah contoh Sub-CPMK yang dirumuskan berdasarkan CPMK mata kuliah Anatomi Tumbuhan, Tabel 3 Contoh Sub CPMK pada mata kuliah Anatomi Tumbuhan Kode Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah L1 Mampu mengkomunikasikan pengertian sel dan organel-organel sel terutama sel tumbuhan. (M1) L2 Mampu menganalisis ciri-ciri jaringan epidermis dan derivat epidermis berdasarkan fungsinya. (M2) L3 Mampu merancang eksperimen tentang perbedaan jaringan pada tumbuhan berdasarkan lingkungan tempat tumbuhnya. (M5) L4 Mampu mengidentifikasi dan menganalisis benda-benda ergastik berdasarkan struktur, letak dan peranannya pada tumbuhan. (M3) L5 Mampu mengevaluasi peranan bunga pada tumbuhan, serta mampu menjelaskan struktur bunga dan menganalisis antara pembuahan tunggal dan pembuahan ganda. (M3, M4) L6 Mampu mengelaborasi antara perkembangan bunga dan buah (M1,M3) L7 Mampu mengidentifikasi dan menganalisis daun dan perkembangannya berdasarkan struktur dan lingkungan tempat tumbuhnya. (M2,M3) 23

32 Sub-CPMK yang telah dirumuskan tersebut, selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan indikator, membuat instrument penilaian, memilih metode pembelajaran, dan mengembangkan materi pembelajaran. Item-item tersebut selanjutnya disusun dalam sebuah rencana pembelajaran semester (RPS) untuk mata kuliah. Sebelum RPS disusun perlu dibuat analisis pembelajaran. Analisis pembelajaran merupakan susunan Sub-CPMK yang sistematis dan logis. Analisis pembelajaran menggambarkan tahapan-tahapan pencapaian kemampuan akhir mahsiswa yang diharapkan berkosntribusi terhadap pencapaian CPL. b. Melakukan Analisis Pembelajaran Analisis pembelajaran dilakukan dengan dasar pemikiran bahwa pembelajaran dalam sebuah mata kuliah terjadi dengan tahapantahapan pencapaian kemampuan mahasiwa yang terukur, sistematis dan terencana. Analisis pembelajaran dilakuka untuk mengidentifikasi kemampuan akhir pada tiap tahapan (Sub-CPMK) sebagai penjabaran dari CPL yang dibebankan pada mata kuliah tersebut. Ada empat macam struktur penyusunan Sub-CPMK yang menyatakan tahapan pembelajaran, yaknik: struktur herarkis(heirarchical), struktur prosedural(procedural), struktur pengelompokan (cluster) dan struktur kombinasi(combination) (Dick, Carey, & Carey, 2014; Gagne, Briggs, & Wager, 1992). 1. Struktur herarkis, untuk belajar kemampuan A, harus terlebih dahulu belajar kemampuan B, digambarkan dengan dua kotak masing masing berisi kemampuan A dan kemampuan B, dan kedua kotak tersebut dihubungkan dengan anak panah vertikal menuju ke atas. 2. Struktur prosedural, untuk belajar kemampuan A, sebaiknya terlebih dahulu belajar kemampuan B, digambarkan dengan dua kotak masing masing berisi kemampuan A dan kemampuan B, dan kedua kotak tersebut dihubungkan dengan anak panah horisontal. Prinsipnya bahwa belajar dimulai dari subjek yang mudah kemudian meningkat ke subyek yang lebih sulit. 3. Struktur pengelompokan, struktur ini menggambarkan beberapa kemampuan dipelajari dengan tidak saling tergantung dalam satu rumpun kemampuan. Dua atau lebih kotak yang berisi kemampuan dihubungkan dengan garis tampa anak panah. 4. Struktur kombinasi, adalah struktur kombinasi dari dua atau tiga struktur herarkis, prosedur dan pengelompokan. 24

33 c. Menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 1) Prinsip penyusunan RPS: a) RPS adalah dokumen program pembelajaran yang dirancang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan sesuai CPL yang ditetapkan, sehingga harus dapat ditelusuri keterkaitan dan kesesuaian dengan konsep kurikulumnya. b) Rancangan dititik beratkan pada bagaimana memandu mahasiswa belajar agar memiliki kemampuan sesuai dengan CP lulusan yang ditetapkan dalam kurikulum, bukan pada kepentingan kegiatan dosen mengajar. c) Pembelajaran yang dirancang adalah pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centred learning disingkat SCL) d) RPS atau istilah lain, wajib ditinjau dan disesuaikan secara berkala dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2) RPS atau istilah lain menurut Standar Nasional Pendidikan Tinggi paling sedikit memuat: a) nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu; b) capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah; c) kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan; d) bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai; e) metode pembelajaran; f) waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; g) pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester; h) kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan i) daftar referensi yang digunakan. 3) Rincian unsur yang dicantumkan dalam RPS: a) Nama program studi, sesuai dengan yang tercantum dalam ijin pembukaan/pendirian/operasional program studi yang dikeluarkan oleh Kementerian. b) Nama dan kode, semester, sks mata kuliah/modul harus sesuai dengan rancangan kurikulum yang dijalankan. 25

34 c) Nama dosen pengampu dapat diisi lebih dari satu orang bila pembelajaran dilakukan oleh suatu tim pengampu (Team teaching), atau kelas parallel. d) Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah CPL yang tertulis dalam RPS merupakan sejumlah capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah ini, yang bisa terdiri dari unsur sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan. Rumusan capaian pembelajaran lulusan yang telah dirumuskan dalam dokumen kurikulum dapat dibebankan kepada beberapa mata kuliah, sehingga CPL yang dibebankan kepada suatu mata kuliah merupakan bagian dari usaha untuk memberi kemampuan yang mengarah pada pemenuhan CPL. e) Kemampuan akhir yang direncanakan di setiap tahapan pembelajaran Merupakan kemampuan tiap tahap pembelajaran yang diharapkan mampu berkontribusi pada pemenuhan CPL yang dibebankan, atau merupakan jabaran dari CP yang dirancang untuk pemenuhan sebagian dari CP lulusan. f) Materi Pembelajaran Adalah materi pembelajaran yang terkait dengan kemampuan akhir yang hendak dicapai. Deskripsi materi pembelajaran dapat disajikan secara lebih lengkap dalam sebuah buku ajar atau modul atau buku teks yang dapat diletakkan dalam suatu laman sehingga mahasiswa peserta mata kuliah ini dapat mengakses dengan mudah. Materi pembelajaran ini merupakan uraian dari bahan kajian bidang keilmuan (IPTEKS) yang dipelajari dan dikembangkan oleh dosen atau kelompok dosen program studi. Materi pembelajaran dalam suatu mata kuliah dapat berisi bahan kajian dengan berbagai cabang/ranting/bagian dari bidang keilmuan atau bidang keahlian, tergantung konsep bentuk mata kuliah atau modul yang dirancang dalam kurikulum. Bila mata kuliah disusun berdasarkan satu bidang keilmuan maka materi pembelajaran lebih difokuskan (secara parsial) pada pendalaman bidang keilmuan tersebut, tetapi apabila mata kuliah tersebut disusun secara terintergrasi (dalam bentuk modul atau blok) maka materi pembelajaran dapat berisi kajian yang diambil dari beberapa cabang/ranting/bagian bidang keilmuan/keahlian dengan tujuan mahasiswa dapat mempelajari secara terintergrasi keterkaitan beberapa bidang keilmuan atau bidang keahlian. Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran mengacu pada CPL yang dirumuskan dalam kurikulum. 26

35 g) Metode pembelajaran Penetapan metode pembelajaran didasarkan pada keniscayaan bahwa kemampuan yang diharapkan telah ditetapkan dalam suatu tahap pembelajaran akan tercapai dengan metode/model pembelajaran yang dipilih. Metode / model pembelajaran bisa berupa: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa metode pembelajaran. h) Waktu Waktu merupakan takaran waktu sesuai dengan beban belajar mahasiswa dan menunjukan kapan suatu kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Waktu dalam satu semester yakni mulai minggu ke 1 sampai ke 16 (bisa 1/2/3/4 mingguan) dan waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap kegiatan pembelajaran. Penetapan lama waktu di setiap tahap pembelajaran didasarkan pada perkiraan bahwa dalam jangka waktu yang disediakan rata-rata mahasiswa dapat mencapai kemampuan yang telah ditetapkan melalui pengalaman belajar yang dirancang pada tahap pembelajaran tersebut. i) Pengalaman belajar mahasiswa Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester, adalah bentuk kegiatan belajar mahasiswa yang dipilih agar mahasiswa mampu mencapai kemampuan yang diharapkan di setiap tahapan pembelajaran. Proses ini termasuk di dalamnya kegiatan asesmen proses dan hasil belajar mahasiswa. j) Kriteria, indikator, dan bobot penilaian Penilaian mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi. Kriteria menunjuk pada standar keberhasilan mahasiswa dalam sebuah tahapan pembelajaran, sedangkan indikator merupakan unsur-unsur yang menunjukkan kualitas kinerja mahasiswa. Bobot penilaian merupakan ukuran dalam prosen (%) yang menunjukkan prosentase keberhasilan satu tahap penilaian terhadap nilai keberhasilan keseluruhan dalam mata kuliah. RPS dapat disusun dalam bentuk tabel seperti contoh pada Tabel 3. k) Daftar referensi Berisi buku atau bentuk lain nya yang dapat digunakan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran mata kuliah. 27

36 l) Format Rencana Pembelajaran Semester Tabel 4. Contoh Format RPS FORMAT RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI. FAKULTAS. UNIVERSITAS KUNINGAN RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah Kode Nama Dosen Semester V SKS 3 Hari/minggu Senin Waktu Mahasiswa Peserta MK Prasyarat Wajib/Pilihan/lainnya Umum/ Dasar/ Khusus/ lainnya Capaian Pembelajaran - Prodi Capaian Pembelajaran mata Kuliah Tujuan MK Deskripsi MK Buku Wajib* Buku-buku Referensi Media/Alat Mengajar Metode Penilaian/Evaluasi Tagihan kepada mahasiswa MKK Multirepresentasi Autentik asesmen Tugas mandiri dan kelompok. Laporan praktikum Ruang 28

37 Minggu Ke Kemampuan akhir yang diharapkan Bahan Kajian Bentuk Pembelajaran Indikator Kriteria & Bentuk Penilaian (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Bobot Nilai 9-12 UJIAN TENGAH SEMESTER UJIAN AKHIR SEMESTER 29

38 m. Penjelasan Format Rencana Pembelajaran No KolomTabel 5. Penjelasan Rormat RPSNo Kolom No Judul Kolom Penjelasan Kolom 1 Minggu ke Menunjukan kapan suatu kegiatan dilaksanakan, yakni mulai minggu ke 1 sampai ke 16 (satu semester) 2 Kemampuan Rumusan kemampuan dibidang kognitif, akhir yang diharapkan psikomotorik, dan afektif diusahakan lengkap dan utuh (harus mengacu pada konsep dari Anderson (*). Kemampuan yang dirumuskan di setiap tahap harus mengacu dan sejalan dengan CP dan secara kumulatif dapat memenuhi CP yang dibebankan pada mata 3 Bahan Kajian 4 Bentuk pembelajaran kuliah ini diakhir semester. Bisa diisi pokok bahasan /sub pokok bahasan, atau topik bahasan. (dengan asumsi tersedia diktat/modul ajar untuk setiap pokok bahasan) Dapat berupa : diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran lain,atau gabungan berbagai bentuk. Pemilihan metode pembelajaran didasarkan pada keniscayaan bahwa dengan metode pembelajaran yang dipilih mahasiswa mencapai kemampuan yang diharapkan. 5 Indikator Indikator dapat menunjukan pencapaian kemampuan yang dicanangkan, atau unsur kemampuan yang dinilai (bisa kualitatif misal ketepatan analisis, kerapian sajian, Kreatifitas ide, kemampuan komunikasi, juga bisa juga yang kuantitatif : banyaknya kutipan acuan/unsur yang dibahas, kebenaran hitungan). 6 Kriteria dan bentuk penilaian 7 Bobot nilai Kriteria Penilaian berdasarkan penilaian Acuan Patokan mengandung prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi. Disesuaikan dengan waktu yang digunakan untuk membahas atau mengerjakan tugas, atau besarnya sumbangan suatu kemampuan terhadap pencapaian pembelajaran yang dibebani pada mata kuliah ini. 30

39 n. Format Rancangan Tugas Mahasiswa Tabel 5 Contoh Rancangan Tugas Mahasiswa o. Penjelasan Pengisian Rencana Tugas Mahasiswa 1) TUJUAN TUGAS : adalah rumusan kemampuan yang diharapkan dapat dicapai oleh mahasiswa bila ia berhasil mengejakan tugas ini (hard skill dan soft skill) 2) URAIAN TUGAS : Obyek garapan : berisi deskripsi obyek material yang akan distudi dalam tugas ini (misal tentang penyakit kulit/ manejemen RS/ narkoba/ bayi/ perawatan darurat/ dll) Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan :uraian besaran, tingkat kerumitan, dan keluasan masalah dari obyek material yang harus distudi, tingkat ketajaman dan kedalaman studi yang distandarkan. (misal tentang perawatan bayiprematur, distudi tentang hal yang perlu diperhatikan, syarat-syarat yang harus dipenuhi - kecermatan, kecepatan, kebenaran prosedur,dll) Bisa juga ditetapkan hasilnya harus dipresentasi di forum diskusi/ seminar. 31

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2017 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Kampus ITS Sukolilo-Surabaya 60111 Telp: 031-5994418 http://www.its.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality

Lebih terperinci

Visi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami

Visi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami 2 A. Visi, Misi dan Tujuan Universitas Visi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami Misi Universitas Almuslim: 1. Meningkatkan mutu pendidikan

Lebih terperinci

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2017 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Kampus ITS Sukolilo-Surabaya 60111 Telp: 031-5994418 http://www.its.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality

Lebih terperinci

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL i ii BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : KM/UMNAw/LPM/01/01-01 Revisi : 02 Tanggal

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No : STD/SPMI/A.03 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-10 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights reserved

Lebih terperinci

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.04 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 13 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.04 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 13 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM UNIVERSITAS MULAWARMAN 2016 (SESUAI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN KKNI) PROGRAM STUDI

PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM UNIVERSITAS MULAWARMAN 2016 (SESUAI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN KKNI) PROGRAM STUDI i 2016 PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM UNIVERSITAS MULAWARMAN 2016 (SESUAI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN KKNI) PROGRAM STUDI ii KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS MULAWARMAN NOMOR: TENTANG PENETAPAN PEDOMAN

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT PEMBELAJARAN 2016 Catatan Penggunaan Tidak

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister a. Profil Lulusan Profil utama lulusan Program Magister Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran Oleh Retno Annik Raharjo http://rannikrhj26.blogs.uny.ac.id NIM 15105241023 Standar Nasional Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015-2016 PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015 2016

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BAHAN AJAR/DIKTAT

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BAHAN AJAR/DIKTAT RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BAHAN AJAR/DIKTAT PAPARAN 1. Kebijakan Kurikulum KKNI 2. Pendekatan Pembelajaran Berbasis KKNI 3. Perangkat Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 2 MATERI 1 KURIKULUM

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT PROGRAM STUDI

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT PROGRAM STUDI MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT PROGRAM STUDI Program Studi... Fakultas... UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 MANUAL PROSEDUR Peninjauan dan Pengembangan

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Starlet Gerdi Julian / 15105241034 / http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/?page_id=239 Standar Nasional Pendidikan Tinggi A. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3.

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-nya pembuatan buku Pedoman Revisi dan Penerapan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/15105241036 Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id Standar yang diatur dilingkup DIKTI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Standar Nasional Pendidikan, adalah kriteria

Lebih terperinci

Visi, Misi dan Tujuan

Visi, Misi dan Tujuan Visi, Misi dan Tujuan FAKULTAS PERTANIAN MALANG 2011 Visi, Misi dan Tujuan Kode Dokumen : 0040001000 Revisi : 4 Tanggal : 6 Juni 2011 Diajukan oleh : Dekan ttd Prof. Ir.Sumeru Ashari,M.Agr.Sc.,Ph.D Dikendalikan

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM BADAN PENGEMBANGAN AKADEMIK UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2016 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr. wb. Kurikulum dan Pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Universitas Diponegoro. Statuta. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 170). PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015 PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 12/8/2016 3:54 PM 1 SISTEMATIKA PERMENRISTEKDIKTI

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN (GBPP/SILABUS/RPS, SAP/RPP) DENGAN PENDEKATAN SCL R. NETY RUSTIKAYANTI

RENCANA PEMBELAJARAN (GBPP/SILABUS/RPS, SAP/RPP) DENGAN PENDEKATAN SCL R. NETY RUSTIKAYANTI RENCANA PEMBELAJARAN (GBPP/SILABUS/RPS, SAP/RPP) DENGAN PENDEKATAN SCL R. NETY RUSTIKAYANTI RPS/SILABUS/GBPP Rencana pembelajaran semester (RPS) suatu mata kuliah adalah recana pembelajaran yang disusun

Lebih terperinci

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR ASOSIASI DOSEN PGSD INDONESIA KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya rumusan capaian pembelajaran

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 Standar yang diatur di lingkup DIKTI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3. Standar Proses 4.

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Pasal 5 ayat (2) Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan digunakan sebagai

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

STANDAR ISI PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR ISI PEMBELAJRAN Kode/No : STD/SPMI/A.02 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-8 STANDAR ISI PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights reserved 1 1.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA 2015 Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/01.03 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 7 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 SATUAN PENJAMINAN MUTU SATUAN PENJAMINAN MUTU UNPAD.

KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 SATUAN PENJAMINAN MUTU SATUAN PENJAMINAN MUTU UNPAD. KERANGKA KERJA SATUAN PENJAMINAN MUTU 2016-2020 SATUAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016 Page1 Kerangka Kerja SPM 2016-2020 Page 1 Kerangka Kerja Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Unpad 2016-2020

Lebih terperinci

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016 RENCANA PENYELENGGARAAN PS PPI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN JOHANNES ADHIJOSO TJONDRO RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016 LEGALITAS DAN LEMBAGA PENGELOLA TENAGA PENGAJAR KERJASAMA DENGAN KEMENTRIAN TERKAIT

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN Kode/No : STD/SPMI/A.07 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-7 STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 30/I/KEP/SA/2003. tentang KEBIJAKAN DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 30/I/KEP/SA/2003. tentang KEBIJAKAN DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 30/I/KEP/SA/2003 tentang KEBIJAKAN DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SENAT AKADEMIK INSTITUT

Lebih terperinci

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED.02-001 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 033/REK/KEP-UIB/VII/I2016 Tentang PENGESAHAN PEDOMAN BUDAYA MUTU UNIVERSITAS INTERNASIONAL

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Dr. Magdalena S. Halim, Psikolog Jakarta, 30 November 2016 Merumuskan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) 1. Capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) atau

Lebih terperinci

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI Tahun 2016-2020 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI TAHUN 2016-2020 KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Lebih terperinci

CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN

CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN I/03/CPL/02Rev.2 Ttd. 20 September 2017 CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA 2017 1 I/03/CPL/02Rev.2 Ttd. 20 September 2017 CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar ELMEN UTAMA PENGEMBANGAN KURIKULUM Nama :Feri dwi haryanto NIM :15105241029 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Standar Nasional Pendidikan, adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U STANDAR ISI Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 Standar Isi Universitas Respati Yogyakarta Page 0 B A D

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS PANDUAN PEMBENTUKAN PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS ORGANISASI MUTU ITS i Organisasi Mutu ITS Kata Pengantar Peraturan Pemerintah No 54 Tahun 2015 tentang Statuta ITS, Pasal 41 ayat 2 menyebutkan

Lebih terperinci

MANUAL MUTU AKADEMIK KATA PENGANTAR

MANUAL MUTU AKADEMIK KATA PENGANTAR 1 MANUAL MUTU AKADEMIK KATA PENGANTAR Penjaminan mutu akademik Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unsyiah adalah tanggungjawab seluruh sivitas akademika. Agar arah kegiatan penjaminan mutu akademik di FKH

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

Kampus & Sekretariat Pendaftaran. Website :

Kampus & Sekretariat Pendaftaran. Website : Kampus & Sekretariat Pendaftaran Twiter : STIMAIMMI Facebook : stima.immi3 Website : www.stimaimmi.ac.id PEDOMAN OPERASIONAL AUDIT AKADEMIK INTERNAL BADAN PENJAMINAN MUTU AKADEMIK (BPMA) SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS ABULYATAMA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ABULYATAMA ACEH BESAR 2013 Universitas Abulyatama KEBIJAKAN SPMI UNIVERSITAS ABULYATAMA Nomor:../. /..

Lebih terperinci

II. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BIOLOGI. A. Identitas Program Studi

II. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BIOLOGI. A. Identitas Program Studi II. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BIOLOGI A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Biologi 2. Izin Pendirian : 252/DIKTI/Kep 146/1996 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Menjadi Program

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM HIBAH PENYUSUNAN KURIKULUM DAN MODUL MATA KULIAH BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEBANGSAAN DAN BERORIENTASI KKNI TAHUN 2016

PANDUAN PROGRAM HIBAH PENYUSUNAN KURIKULUM DAN MODUL MATA KULIAH BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEBANGSAAN DAN BERORIENTASI KKNI TAHUN 2016 PANDUAN PROGRAM HIBAH PENYUSUNAN KURIKULUM DAN MODUL MATA KULIAH BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KEBANGSAAN DAN BERORIENTASI KKNI TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

Lebih terperinci

PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM VISI MISI Visi STIKES Mataram Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang mampu

Lebih terperinci

BAB I STANDAR PENDIDIKAN STANDAR 1 : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN NO. KATEGORI ISI 1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran

BAB I STANDAR PENDIDIKAN STANDAR 1 : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN NO. KATEGORI ISI 1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran BAB I STANDAR PENDIDIKAN STANDAR 1 : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Visi Menjadi institusi perguruan tinggi ilmu pelayaran yang berkelas dunia dan terdepan

Lebih terperinci

STANDAR 2 : STANDAR ISI PEMBELAJARAN

STANDAR 2 : STANDAR ISI PEMBELAJARAN STANDAR 2 : STANDAR ISI PEMBELAJARAN 1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Visi Menjadi institusi perguruan tinggi ilmu pelayaran yang berkelas dunia dan terdepan di Indonesia. Misi 1.

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5510 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Universitas Sumatera Utara. Statuta. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 42) PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Pasal 18 (1) Beban belajar mahasiswa program diploma dua, program diploma tiga, program diploma

Lebih terperinci

STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 3 Kompetensi Lulusan

STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 3 Kompetensi Lulusan STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI Standar 3 Kompetensi Lulusan 0 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi... ii Prakata... iii Pendahuluan... iv A. Ruang Lingkup... 1 B. Acuan... 3 C. Istilah dan

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT FAKULTAS

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT FAKULTAS MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT FAKULTAS GUGUS JAMINAN MUTU FAKULTAS... UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA... 1 Manual Prosedur Peninjauan dan Pengembangan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Rasional. Visi, Misi, dan Tujuan

Rasional. Visi, Misi, dan Tujuan Rasional Program Magister Pendidikan Fisika Pascasarjana UM diselenggarakan dengan beberapa dasar pemikiran. Di antara pemikiran tersebut adalah untuk 1) memenuhi minat dan memfasilitasi peningkatan karir

Lebih terperinci

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1314, 2014 KEMENDIKBUD. Instruktur. Kursus Dan Pelatihan. Kompetensi. Kualifikasi. Standar. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID SISTEMATIKA PERMENRISTEKDIKTI NO 44/2015 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Bab I Ketentuan Umum Bab II Standar Nasional

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN, Menimbang

Lebih terperinci

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul

Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul Panduan Penulisan Rencana Implementasi Daftar Isi Daftar Isi Pendahuluan 1 Latar Belakang 1 Tujuan Error! Bookmark not defined. Kebutuhan dan Penyediaan

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU A. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Sarjana

Lebih terperinci

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag MANUAL MUTU INTERNAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK TAHUN 2015-2019 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas 2015 Manual Mutu FISIP Tahun 2015-2019 1 BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN SELEKSI TAHAP II

PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN SELEKSI TAHAP II PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN SELEKSI TAHAP II DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER

KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER UUPT (UU DIKTI) no 12/2012 KKNI Perpres no 8/2012 PERGURUAN TINGGI PRODI PRODI SNPT (SN DIKTI) Permen no 49/2014 Penjenjangan Penyetaraan Deskripsi KURIKULUM

Lebih terperinci

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Penetapan Bahan Kajian dan Mata Kuliah dari Capaian Pembelajaran (CP) Disusun dari Beberapa Sumber.

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Penetapan Bahan Kajian dan Mata Kuliah dari Capaian Pembelajaran (CP) Disusun dari Beberapa Sumber. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Penetapan Bahan Kajian dan Mata Kuliah dari Capaian Pembelajaran (CP) Disusun dari Beberapa Sumber Oleh: Noor Endah Mochtar 1 2 ALASAN EKSTERNAL Tantangan

Lebih terperinci

tip.ub.ac.id Rumusan Hasil Workshop Peningkatan Daya Saing Global Lulusan PS Industri Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Tekno

tip.ub.ac.id Rumusan Hasil Workshop Peningkatan Daya Saing Global Lulusan PS Industri Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Tekno tip.ub.ac.id tip.ub.ac.id Rumusan Hasil Workshop Peningkatan Daya Saing Global Lulusan PS Industri Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian IPB Bogor, 19 Februari

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 90012008 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGEMBANGAN KURIKULUM NO. POB/STK-PP/03 Disiapkan oleh Tanda Tangan

Lebih terperinci

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID Agustina Zubair KURIKULUM PT Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan ajar serta cara

Lebih terperinci

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 01 UNGARAN Standar Isi Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo SPMI-UNW SM

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/01.05 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 7 STANDAR TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2017 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Kampus ITS Sukolilo-Surabaya 60111 Telp: (031) 5994418 http://www.its.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality

Lebih terperinci

BUKU KODE ETIK DOSEN

BUKU KODE ETIK DOSEN Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KED-AAYKPN Buku Kode Etik 01-Tanpa Revisi 31 Agustus 2010 UPM-AAYKPN Dosen BUKU KODE ETIK DOSEN AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun Oleh

Lebih terperinci

KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK STANDAR 5 KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK 5.2. PENINJAUAN KURIKULUM DALAM 5 TAHUN TERAKHIR Jelaskan mekanisme peninjauan kurikulum dan pihak-pihak yang dilibatkan dalam proses peninjauan tersebut.

Lebih terperinci

STANDAR ISI PENELITIAN

STANDAR ISI PENELITIAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR ISI PENELITIAN Kode/No : STD/SPMI/B.10 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-5 STANDAR ISI PENELITIAN undiknas, 2016 all rights reserved 1 1. Visi

Lebih terperinci

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2017 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Kampus ITS Sukolilo-Surabaya 60111 Telp: (031) 5994418 http://www.its.ac.id STANDAR MUTU SPMI (Quality

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015 PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 26-May-16 08:49 1 Keterkaitan SN Dikti

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Nomor 129/SK/R/V/2013 Tentang PEDOMAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Nomor 129/SK/R/V/2013 Tentang PEDOMAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Nomor 129/SK/R/V/2013 Tentang PEDOMAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Menimbang : a. Bahwa Statuta

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KM-AAYKPN Kebijakan Mutu 01-Tanpa 24 Agustus 2010 UPM-AAYKPN Revisi KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun Oleh

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I : PENDAHULUAN A. Visi...

Lebih terperinci

MODEL PKL TERPADU. Disampaikan pada WORKSHOP PENGEMBANGAN PKL FT UNNES Salatiga, 22 AGUSTUS Edy Cahyono

MODEL PKL TERPADU. Disampaikan pada WORKSHOP PENGEMBANGAN PKL FT UNNES Salatiga, 22 AGUSTUS Edy Cahyono 8/22/2016 Workshop PKL-FT-UNNES-edy cahyono 1 MODEL PKL TERPADU Disampaikan pada WORKSHOP PENGEMBANGAN PKL FT UNNES Salatiga, 22 AGUSTUS 2016 Edy Cahyono Materi 1. SEKILAS PENGEMBANGAN KURIKULUM 2. REKONSTRUKSI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu Universitas Airlangga

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18 Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL Menimbang : a. bahwa Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK A. Latar Belakang Pemikiran Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keragamannya yang terdapat

Lebih terperinci

SKL: Pasal 5 26/03/2015

SKL: Pasal 5 26/03/2015 1 SKL: Pasal 5 1) Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.100, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Universitas Airlangga. Statuta. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5535) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18 Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL Menimbang : a. bahwa dosen

Lebih terperinci

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Revisi : 1 Tanggal : 31 Maret 2015 Dikaji ulang oleh : Pembantu Dekan I Dikendalikan : Unit Penjaminan Mutu Fakultas Pertanian Disetujui

Lebih terperinci

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.349, 2011 KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi. Tata Kerja. Institut Agama Islam Negeri Surakarta. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

STANDAR UNIVERSITAS DHYANA PURA

STANDAR UNIVERSITAS DHYANA PURA STANDAR UNIVERSITAS DHYANA PURA 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut,

Lebih terperinci