HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA DI SMP NEGERI 22 KABUPATEN TEBO SKRIPSI
|
|
- Yandi Darmadi
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA DI SMP NEGERI 22 KABUPATEN TEBO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Ekstensi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Jambi OLEH : INDAH SRI RAHAYU RRA1E PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2018
2 ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA DI SMP NEGERI 22 KABUPATEN TEBO OLEH : INDAH SRI RAHAYU RRA1E PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2018 ABSTRAK Judul Skripsi Nama NIM Pembimbing Skripsi I Pembimbing Skripsi II : Hubungan Interaksi Sosial Dengan Komunikasi Interpersonal Siswa di SMP Negeri 22 Kabupaten Tebo. : INDAH SRI RAHAYU : RRAIE : Drs. H. Rasimin, M.Pd : Drs. Nelyahardi Gutji, M.Pd Kata kunci : Interaksi Sosial, Komunikasi Interpersonal, Siswa Interaksi sosial yang baik ditandai dengan adanya komunikasi yang lancar dan adanya kesamaan makna antara komunikan dan komunikator. Fenomena berkaitan dengan interaksi sosial siswa di SMP Negeri 22 Kabupaten Tebo. Ada siswa yang diabaikan oleh teman-temannya, disebabkan karena siswa tersebut pendiam dan tidak mau bermain bersama teman-temannya. Saat diajak berbicara, siswa tersebut merasa malu dan tidak yakin dengan apa yang diucapkan, Berdasarkan uraian diatas maka judul dalam penelitian ini mengenai hubungan interaksi sosial dengan komunikasi interpersonal siswa di SMP Negeri 22 Kabupaten Tebo. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain: Untuk mengungkap hubungan interaksi sosial dengan komunikasi interpersonal siswa di SMP Negeri 22 Kabupaten Tebo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 22 Kabupaten Tebo khususnya pada kelas VII. Penelitian adalah korelasi karena di dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk menemukan ada tidaknya hubungan interaksi sosial dengan komunikasi interpersonal siswa di SMP Negeri 22 Kabupaten Tebo dengan jumlah sampel 96 siswa.
3 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Terdapat terdapat korelasi antar interaksi sosial (X) dengan variabel komunikasi interpersonal (Y) siswa kelas VII di SMP Negeri 22 Kabupaten Tebo. Dengan perhitungan koefisien rxy hitung sebesar 0,591 lebih besar dari r tabel sebesar 0,2006. rhitung >rtabel (0,591 > 0,2006). Dilihat dari uji analisis pada taraf signifikansi 5% menunjukkan nilai t hitung >t tabel (7.105 > ). Kesimpulan dari hasil penelitian maka ditemukan menunjukkan bahwa peningkatan dan penurunan interaksi sosial berhubungan dengan komunikasi interpersonal siswa. I. PENDAHULUAN Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu. Tugas perkembangan berkaitan dengan sikap, perilaku, dan keterampilan yang sebaiknya dimiliki oleh setiap individu sesuai dengan fase atau usia perkembangannya. William Kay (dalam Yusuf, 2013:72) menjelaskan bahwa salah satu tugas perkembangan remaja adalah mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan belajar berinteraksi dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun berkelompok. Keterampilan komunikasi interpersonal merupakan kemampuan yang perlu dimiliki oleh setiap remaja agar mereka mampu dalam berinteraksi dengan teman sebayanya. Karena komunikasi interpersonal adalah hubungan interaksi diantara dua orang atau lebih, dalam komunikasi ini yang terjadi adalah komunikasi timbal balik atau dua arah. Selain itu dalam komunikasi kita dengan orang lain yang dapat disampaikan tidak hanya isi pesan saja, tetapi yang terjadi juga dapat menentukan keadaan dan kedalaman suatu hubungan. Didalam kehidupan kita masing-masing kita pasti melakukan komunikasi, baik komunikasi kita dengan Orang tua, saudara, atau dengan sahabat, pastinya setiap komunikasi itu memiliki makna dan kedalaman masing-masing. Terlebih lagi dalam lingkungan sekolah, khususnya dengan teman-teman yang berada dalam lingkungan sekolah tersebut. Sebagai makhluk sosial, siswa senantiasa melakukan interaksi sosial dengan orang lain. Interaksi sosial menjadi faktor utama dalam komunikasi interpersonal antara dua orang atau lebih yang saling mempengaruhi. Seiring dengan perkembangan lingkungan sosial seseorang, interaksi sosial meliputi lingkungan sosial yang luas, seperti sekolah dengan teman-teman. Siswa yang memiliki interaksi sosial yang baik maka akan mempermudah dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Interaksi sosial yang baik ditandai dengan adanya komunikasi yang lancar dan adanya kesamaan makna antara komunikan dan komunikator. Komunikasi antar individu tersebut dapat disebut sebagai komunikasi interpersonal. Dalam interaksi sosial, komunikasi sebagai sarana penyampai pesan kepada orang lain. Jika komunikasi interpersonal dapat berlangsung dengan lancar dan terjadi pemahaman oleh penerima pesan dari pembicara, maka akan menimbulkan kesan yang baik sebagai bentuk interaksi yang terarah. Hal
4 tersebut menunjukkan bahwa kemampuan seseorang dalam berkomunikasi menjadi penting untuk menentukan interaksi sosialnya. Komunikasi interpersonal penting dimiliki bagi setiap orang, terutama siswa. Menurut Lutte (Monks & Knoers, 2002: 187), komunikasi interpersonal bagi siswa penting untuk mengembangkan kemampuan berbahasa, mengembangkan hubungan dengan teman sebaya, dan meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial. Kemampuan berkomunikasi siswa akan menentukan perkembangan sosial pada tahap selanjutnya. Siswa yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik akan mempermudah dalam hubungan pertemanan. Hubungan pertemanan tersebut akan semakin baik jika komunikasi yang dilakukan dengan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti oleh lawan bicara. Hasil observasi dan fenomena yang terjadi dilapangan yang peneliti lihat pada tanggal 19 Oktober 2017 dismp Negeri 22 Kabupaten Tebo, ditemukan beberapa permasalahan. Fenomena tersebut berkaitan dengan interaksi sosial siswa. Ada siswa yang diabaikan oleh teman-temannya, disebabkan karena siswa tersebut pendiam dan tidak mau bermain bersama teman-temannya. Saat diajak berbicara, siswa tersebut merasa malu dan tidak yakin dengan apa yang diucapkan. Masalah lain yaitu ada siswa yang dijauhi oleh teman sebaya karena dianggap siswa yang suka berbicara kasar. Saat berbicara dengan teman tak jarang menggunakan bahasa yang kasar dan terkesan mengejek. Saat memanggil teman tidak menggunakan nama yang sebenarnya, melainkan dengan nama-nama yang kurang baik. Pada saat kegiatan berkelompok, siswa tersebut tidak dipilih ke dalam kelompok, karena dianggap tidak bisa bekerjasama dengan baik. Pada waktu pembelajaran berlangsung di dalam kelas ada siswa yang berbicara dengan teman. Pembicaraan yang dilakukan tidak terkait dengan pelajaran. Siswa tersebut tidak memperhatikan penjelasan guru dan hanya terfokus pada pembicaraan dengan temannya. Guru sempat menegur namun siswa kembali mengulanginya Ada kecenderungan siswa lebih mendengarkan pendapat teman sebaya dari pada orang lain yang lebih dewasa. Fenomena lain yang ditemukan di sekolah yaitu siswa yang kurang peka terhadap masalah sosial yang dialami temannya. Saat bermain ada siswa yang terjatuh, bukan menolongnya tapi justru menertawakan dan mengejek. Siswa tersebut kurang peduli dengan keadaan yang dialami temannya. Saat melakukan permainan, ada siswa yang mengeluarkan kata-kata ejekan. Ada yang menggangu teman ketika melakukan permainan, kebanyakan siswa lakilaki mengganggu siswa perempuan. Fakta yang ditemukan di lapangan mencerminkan bahwa siswa kurang baik dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman. Dari observasi lapangan, menunjukkan kurangnya kemampuan komunikasi interpersonal yang dimiliki siswa. Kurangnya kemampuan komunikasi interpersonal dilihat dari perilaku VII di SMP Negeri 22 Kabupaten Tebo yaitu menunjukkan sekitar 10% dari 96 siswa yang cenderung diam ketika diberikan kesempatan untuk bertanya dan mengemukakan pendapat, siswa bersikap tidak peduli ketika melihat temannya diejek karena kekurangannya, siswa cenderung tidak mendengarkan temannya ketika sedang berbicara di depan kelas. Selain itu
5 masih banyak siswa yang kurang terbuka dalam mengungkapkan masalahnya kepada guru bimbingan dan konseling karena merasa malu, sungkan, dan takut. Dari permasalahan tersebut mempunyai dampak yang cukup besar, dalam komunikasi interpersonal siswa dikarenakan siswa kurang menyadari pentingnya berkomunikasi yang baik untuk berinteraksi dengan teman. Dampak yang terjadi apabila komunikasi interpersonal antar siswa tetap dibiarkan kurang baik, maka kondisi belajar di kelas menjadi acuh tak acuh antar siswa, tidak harmonis, tidak kondusif, dan adanya ketidaknyamanan antar siswa disekolah, dan siswa tidak bisa berekspresi di kelas dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, karena siswa sudah merasa bahwa tidak ada komunikasi interpersonal yang baik lagi. Mengingat betapa pentingnya komunikasi interpersonal bagi siswa dalam kehidupannya dan mengingat tujuan khusus dari layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah membantu siswa agar mampu memahami tentang siapa sebenarnya dirinya dan tahu akan potensinya, serta siswa mampu memecahkan berbagai kesulitan yang dihadapi secara mandiri, hidup tergantung atau menggantung kepada orang lain, konselor sekolah harus memahami besarnya pengaruh dalam menjalin komunikasi interpersonal terhadap perkembangan pada diri siswa. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, fenomena yang terjadi diatas pada siswa kelas VII, terkait dengan kemampuan komunikasi interpersonal adalah sebagai berikut: (1) siswa kurang bersikap terbuka terhadap orang lain, cenderung tertutup; (2) siswa kurang memperhatikan ketika berkomunikasi dengan orang lain; (3) siswa merasa malu/canggung ketika maju di depan kelas; (4) siswa kurang mampu menjalin kerjasama saat kegiatan kelompok;(5) siswa kurang bisa menyampaikan isi hatinya ketika berkomunikasi. Berdasarkan uraian diatas maka judul dalam penelitian ini mengenai hubungan interaksi sosial dengan komunikasi interpersonal siswa di SMP Negeri 22 Kabupaten Tebo. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Interaksi Sosial Homans ( dalam Ali, 2013: 87) mendefinisikan interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya. Konsep yang dikemukakan oleh Homans ini mengandung pengertian bahwa interaksi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu lain yang menjadi pasangannya. Sedangkan menurut Soerjono soekanto (2013:61), interaksi sosial adalah suatu pertukaran antarpribadi yang masing- masing orang menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka, dan masing- masing perilaku mempengaruhi satu sama lain. Hal senada juga
6 dikemukan oleh Bimo Walgito (2013:57) interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik. Sedangkan menurut Abu Ahmadi (2013:100) mengatakan bahwa interaksi sosial adalah pengaruh timbal balik antara individu dengan golongan dalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya dan didalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya. Atau dengan kata lain proses dua arah dimana setiap individu/group menstimulir yang lain dan mengubah tingkah laku dari pada partisipan. Menurut Bonner ( dalam Ali, 2013) interaksi merupakan suatu hubungan antara dua orang atau lebih individu, dimana kelakuan individu mempengaruhi, mengubah atau mempengaruhi individu lain atau sebaliknya. Pengertian Interakasi sosial menurut beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak- pihak yang terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi. B. Pengertian Komunikasi Interpersonal Komunikasi dapat didefinisikan sebagai penyampaian informasi antara dua orang atau lebih. Komunikasi merupakan suatu proses yang vital dalam organisasi karena komunikasi diperlukan bagi efektifitas kepemimpinan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan, manajemen konflik, serta proses-proses organisasi lainnya. Komunikasi interpersonal biasanya didefinisikan sebagai komunikasi utama dan menggambarkan peserta yang saling bergantungan satu sama lain dan memiliki sejarah bersama. Hal ini dapat melibatkan suatu percakapan atau individu berinteraksi dengan banyak orang dalam masyarakat. Ini membantu kita memahami bagaimana dan mengapa orang berperilaku dan berkomunikasi dengan cara yang berbeda untuk membangun dan menegosiasikan realitas sosial. Sementara komunikasi interpersonal dapat didefinisikan sebagai area studi sendiri, itu juga terjadi dalam konteks lain seperti kelompok dan organisasi (Sarwono, 2013). Komunikasi interpersonal adalah termasuk pesan pengiriman dan penerimaan pesan antara dua atau lebih individu. Hal ini dapat mencakup semua aspek komunikasi seperti mendengarkan, membujuk, menegaskan, komunikasi nonverbal, dan banyak lagi. Sebuah konsep utama komunikasi interpersonal terlihat pada tindakan komunikatif ketika ada individu yang terlibat tidak seperti bidang komunikasi seperti interaksi kelompok, dimana mungkin ada sejumlah besar individu yang terlibat dalam tindak komunikatif (Sarwono, 2013). Mulyana (2005) menyatakan komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal.
7 Individu juga berkomunikasi pada tingkat interpersonal berbeda tergantung pada siapa mereka terlibat dalam komunikasi. Sebagai contoh, jika seseorang berkomunikasi dengan anggota keluarga, komunikasi mungkin akan berbeda dari jenis komunikasi yang digunakan ketika terlibat dalam tindakan komunikatif dengan teman atau penting lainnya. Komunikasi interpersonal menurut Agus M. Hardjana (2003: 85)adalah interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat menanggapi secara langsung pula. Dalam komunikasi interpersonal interaksiyang terjadi minimal melibatkan dua orang dan dilakukan secara langsung. Jika hanya terdapat satu orang dalam komunikasi, maka itu tidak dapat dianggap sebagai komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal dilakukan secara langsung oleh penyampai pesan kepada penerima pesan yang ditanggapi secara langsung sehingga reaksi yang ditimbulkan oleh komunikan akan terlihat jelas. Pendapat tersebut diperkuat oleh Roger (Susanto, dkk, 2013:2), menyatakan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi. Komunikasi antar pribadi merupakan prosessosial dimana individuindividu di dalamnya saling mempengaruhi. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Ruffner & Burgoon (DewiRakhmawati, 2012:135), komunikasi interpersonal adalah komunikasi antarseorang komunikator dengan seorang komunikan. Seseorang yang mengemukakan pendapat (komunikator) dan orang yang diajak bicara (komunikan) merupakan aspek dari komunikasi yang penting dan tidak dapat dipisahkan. Jika keduanya dipisahkan maka tidak akan terjadi komunikasi. Komunikasi interpersonal biasanya dikaitkan dengan pertemuan antara dua orang atau lebih yang terjadi secara spontan dan terstruktur. Hal yang penting dalam komunikasi interpersonal adalah adanya sikap keterbukaan diantara individu yang terlibat dalam komunikasi. Suciati(2015: 1) mengemukakan bahwa komunikasi interpersonal lebih bersifat pribadi dan memerlukan adanya keterbukaan, kemampuan memahami dan mendengarkan dengan penuh empati, mampu mengungkapkan pernyataan serta mampu mengungkapkan umpan balik. Selain adanya sikap keterbukaan, penting adanya sikap empati untuk merasakan apa yang dirasakan lawan bicara sehingga akan mampu untuk melakukan umpan balik secara tepat kepada orang lain. De Vito (2013: 2) berpendapat bahwa komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang berlangsung secara langsung. Komunikasi dapat dikatakan komunikasi interpersonal yang baik jika komunikator dapat mengetahui secara langsung tanggapan dari orang yang diajak berkomunikasi sehingga meminimalkan terjadinya persepsi yang berbeda.
8 Pendapat selanjutnya disampaikan oleh Herdiyan Maulana &Gumgum Gumelar (2013:75), komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara komunikator dengan komunikan, komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun nonverbal. Menurut Agus M.Hardjana (2003:86), komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk verbal dan nonverbal. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal verbal digunakan untuk menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain secara tatap muka. Kejelasan informasi pesan tergantung pada kemampuan pengirim dan penerima pesan memaknai bahasa verbal tersebut. C. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Hamalik (2007:30) memberikan pengertian tentang prestasi belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya dan yang tidak tahu menjadi tahu.sementara, menurut Dimyanti dan Mudjiono (2006:3), prestasi belajar merupakan prestasi dari interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi prestasi belajar. Dari sisi siswa, prestasi belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah mengalami tindak belajar dan tindak mengajar oleh guru yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk angka. D. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif guna menemukan apakah ada hubungan interaksi sosial dengan komunikasi interpersonal siswa di SMP Negeri 22 Kabupaten Tebo. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian korelasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2013:4), penelitian korelasi adalah penelitian untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan, atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada. Penelitian korelasi ditujukan untuk menguji hubungan antar variabel. Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan bersarnya koefisien korelasi dan keberartian secara statistik (Nana Syaodih, 2010: 56). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII sebanyak 96 siswa. jumlah sampel adalah 96 orang siswa, mengingat angket penelitian ini disebarkan pada siswa maka sampel penelitian ini adalah dengan jumlah sampel seperti terlihat pada tabel di atas ini.
9 Penulis memilih kelas VII sebagai subjek penelitian karena siswa kelas VII merupakan angkatan yang paling baru dibanding siswa kelas VIII dan IX sehingga dibutuhkan komunikasi interpersonal yang baik untuk saling berinteraksi dan beradaptasi dari berbagai latar belakang sekolah yang berbeda, daerah yang berbeda dan lingkungan pergaulan yang berbeda pula. E. HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan interaksi sosial dengan komunikasi interpersonal siswa di SMP Negeri 22 Kabupaten Tebo. Berdasarkan pengolahan dan analisis data di atas, dan sesuai tujuan penelitian skripsi ini, maka penelitian ini memberikan hasil sebagai berikut: interaksi sosial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap variable komunikasi interpersonal siswa kelas VII di SMP Negeri 22 Kabupaten Tebo dengan koefisien korelasi sebesar 0,591 dan tingkat signifikansi 0,001 < 0,05. Sebab dari perhitungan koefisien rxy hitung sebesar 0,591 lebih besar dari r tabel sebesar rhitung >rtabel (0,591>0.2006). Terhadap demikian hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Berarti ada korelasi yang positif antara interaksi sosial (X) terhadap variable komunikasi interpersonal (Y) siswa kelas VII di SMP Negeri 22 Kabupaten Tebo. Secara teori, komunikasi interpersonal erat hubungannya dengan interaksi sosial. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Suranto Aw (2011: 2), semakin sering seseorang melakukan interaksi dengan orang lain, maka komunikasinya juga akan semakin meningkat, dan begitu juga sebaliknya. Komunikasi interpersonal yang tinggi akan diikuti oleh kenaikan interaksi sosial yang semakin baik. Pendapat yang sama juga dinyatakan oleh Bimo Walgito (2013:35), komunikasi dan interaksi erat hubungannya, keduanya bersifat saling mempengaruhi. Antara komunikasi dan interaksi keduanya memiliki hubungan yang erat. Salah satu faktor yang menentukan interaksi adalah motif sosial. Menurut Barkowitz (Abu Ahmadi, 2013: 192), motif sosial adalah motif yang mendasari aktivitas individu dalam mereaksi terhadap orang lain. Hal itu bisa diartikan interaksi sosial terlibat dan erat hubungannya dengan komunikasi. Secara teori, komunikasi dan interaksi merupakan hal yang saling berkaitan dan keduanya bersifat saling mempengaruhi. Dengan demikian, paparan teori tersebut menunjukkan bahwa hasil penelitian sesuai dengan teori yang dikemukakan. F. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada terdapat korelasi antar interaksi sosial (X) dengan variable komunikasi interpersonal (Y) siswa kelas VII di SMP Negeri 22 Kabupaten Tebo. Dengan perhitungan koefisien rxy hitung sebesar 0,591 lebih besar dari r tabel sebesar 0,2006. rhitung >rtabel (0,591 >
10 0,2006). Dilihat dari uji analisis pada taraf signifikansi 5% menunjukkan nilai t hitung >t tabel (7.105> ). Berdasarkan kriteria penafsiran ditemukan hasil penelitian korelasi cukup maka semakin tinggi komunikasi interpersonal siswa, maka interaksi sosialnya juga akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah komunikasi interpersonal siswa, maka akan semakin rendah pula interaksi sosialnya. DAFTAR PUSTAKA Abdulsyani Sosiologi: Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Abu Ahmadi Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Ali, Hapza Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Ali Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara Arikunto Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta. Bimo Walgito Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: AndiOffset. Bratagus Mustakin Dampak Pola Asuh Keluarga Terhadap Perkembangan Sosial Pada Siswa SMA Negeri 6 Kota Jambi. Burhan Bungin Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Group Canggara Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada. Media Group. De Vito Komunikasi Antar Manusia. Eds. 5. Jakarta: Professional Book. Dewi Rakhmawati Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal dengan Kemampuan Sosialisasi pada Siswa Kelas VI SD N Kotagede 1.DIDAKTIKA Jurnal Ilmu Pembelajaran Ke-SD-an. Volume 1 nomor 3.Halaman Dobert A Correlation of Self-Assessed Leadership Skills and Interpersonal Communication Competencies of Public School Super intendentsin Illinois. Doctoral dissertation. Northern Illinois University ProQuest Dissertations Gerungan Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama. Hardjana Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius. Herdiyan Maulana & Gumgum Gumelar Psikologi Komunikasi danperuasi. Jakarta: Indeks. Hurlock Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.
11 Liliweri Komunikasi Antar Pribadi. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Mohammad Efendi Problem, Bicara, Bahasa, dan Pembinaannya. Malang: IKIP Malang. Monk dkk, Psikologi Perkembangan. Alfa. Monks & Knoers Psikologi Perkembangan. Alfa. Muhammad Budyatna & Leila Mona Ganiem Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: Kencana. Mulyana Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosda Karya. Rakhmat Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Riduwan Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. RTS. Mawarni Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga Dengan Rasa Percaya Diri Pada Siswa SMP Negeri 3 Kota Jambi. Sarwono Psikologi Remaja. Edisi enam. Jakarta: raja grafindopersada. Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. Suciati Komunikasi Interpersonal Buku letera. Sugiyono Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Supratiknya Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis. Yogyakarta: Kanisius. Suranto Aw Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Susanto, dkk Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara. Sutja, dkk Penulisan Skripsi untuk Prodi Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Wahana Resolusi. Yusuf Psikologi perkembangan anak dan remaja, Jakarta: Rosda Karya. Zanden The Social Experience An Introduction to Sociology. New York: Random House.
HUBUNGAN KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI MODEL KOTA JAMBI SKRIPSI
HUBUNGAN KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs NEGERI MODEL KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Ekstensi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, oleh karena itu setiap manusia tidak lepas dari kontak sosialnya dengan masyarakat, dalam pergaulannya
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH:
HUBUNGAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL DENGAN UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN SEBAYA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PACITAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciEfektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa ABSTRAK
Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa Retno Ambarini (09220200) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang; masih adanya
Lebih terperinciHUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI Mahdiyatul Nasihah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi E-mail : nasihamahdiyatul@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI
Artikel Skripsi HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Latar Belakang Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang lain pada manusia ternyata sudah muncul sejak ia lahir,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 72 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 72 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO Wenny Hulukati, Murhima A. Kau, Ramlah ABSTRAK Meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah pada dasarnya merupakan lingkungan sosial yang berfungsi sebagai tempat bertemunya individu satu dengan yang lainnya dengan tujuan dan maksud yang
Lebih terperinciKUALITAS INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 24 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH KUALITAS INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 24 KOTA JAMBI OLEH : DIAN PURNAMA SARI ERA 1D009093 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII
PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII Leo Iskandar (leoiskandar46@yahoo.co.id) 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT The purpose of this
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. interpersonal dalam VCT, penulis melihat bahwa wujud komunikasi interpersonal
BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik komunikasi interpersonal dalam VCT, penulis melihat bahwa wujud komunikasi interpersonal dalam konseling adalah berupa
Lebih terperinciJURNAL EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA SMPN 2 GURAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017
JURNAL EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA SMPN 2 GURAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE EFFECTIVENESS OF TUTORING SERVICES TO IMPROVE STUDENTS
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PRAMBON KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PRAMBON KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : KHULAIDAH NPM :
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN SIKAP MANDIRI SISWA KELAS VIII DI MTs MIFTAHUL FALAH REMBANG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah
Lebih terperinciGAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R.
51 GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R. 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS IV SDN SE-KECAMATAN BAMBANGLIPURO BANTUL SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS IV SDN SE-KECAMATAN BAMBANGLIPURO BANTUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu dan sekaligus makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia perlu berkomunikasi dan berinteraksi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SSISWA DI SMP NEGERI 74 JAKARTA
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SSISWA DI SMP NEGERI 74 JAKARTA Oleh: Dian Alifia dan Hanifah Riani Abstrack Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial, yang artinya. membutuhkan orang lain, kelompok, atau masyarakat untuk dapat saling
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial, yang artinya membutuhkan orang lain, kelompok, atau masyarakat untuk dapat saling berinteraksi. Tanpa interaksi sosial,
Lebih terperinciPENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK
PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Nelly Oktaviyani (nellyokta31@yahoo.com) 1 Yusmansyah 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The purpose of this study
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran merupakan proses perubahan dalam perilaku sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran
Lebih terperinciHUBUNGAN KECERDASAN INTERPERSONAL DENGAN KONSEP DIRI SISWA KELAS XI SMA ADHYAKSA I JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017
HUBUNGAN KECERDASAN INTERPERSONAL DENGAN KONSEP DIRI SISWA KELAS XI SMA ADHYAKSA I JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017 Farah Arju, Prof. Dr. Hj. Emosda, M.Pd, Kons., Drs. Asradi, MM Program Studi Bimbingan Konseling
Lebih terperinciHUBUNGAN INTENSITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VIII DI SMPN 2 PAPAR KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI
HUBUNGAN INTENSITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VIII DI SMPN 2 PAPAR KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciPERAN SIGNIFICANT OTHERS
PERAN SIGNIFICANT OTHERS DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI (Studi Kasus tentang Peran Romo dalam Pembentukan Konsep Diri Kaum Muda melalui Komunikasi Interpersonal di Gereja Paroki Santa Maria Assumpta Babarsari)
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA KELAS VIII MTSN 2 MEDAN
MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA KELAS VIII MTSN 2 MEDAN Sya adatul Munawaroh, M. Rajab Lubis PPB-BK FIP Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Stres pada Wanita Karir (Guru) 1. Pengertian Istilah stres dalam psikologi menunjukkan suatu tekanan atau tuntutan yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan komunikasi adalah kecemasan komunikasi. masalah-masalah yang banyak terjadi pada remaja maupun dewasa dikarenakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dilahirkan sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai sosial, manusia senantiasa berinteraksi dan melakukan kontak sosial dengan manusia
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN ADAPTASI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN ADAPTASI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciIDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS AKSELERASI DI SMP N 7 KOTA JAMBI
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS AKSELERASI DI SMP N 7 KOTA JAMBI Dwi Wulan Sari, Drs. Suparjo Herlambang, M.Pd, Drs. Asradi, MM Program Studi Bimbingan Konseling
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 22 KOTA JAMBI
SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 22 KOTA JAMBI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Ekstensi Bimbingan Konseling FKIP
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 3 KOTA BENGKULU
49 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 3 KOTA BENGKULU Rini Juita, Pudji Hartuti, Arsyadani Mishbahuddin Prodi Bimbingan dan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SOSIALISASI TEMAN SEBAYA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU PESERTA DIDIK KELAS XI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA SOSIALISASI TEMAN SEBAYA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU PESERTA DIDIK KELAS XI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas mengenai komunikasi sebagai media pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Sub bab kedua membahas mengenai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa
Lebih terperinciKETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA TINGKAT (I) SATU
KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA TINGKAT (I) SATU Juwita Palupi Muhamad Fajar Hidayat Devi Subiyantini Putri Rizky Psikologi, FPPsi, Universitas Negeri Malang juwi.pupi@gmail.com fajarjunior93@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PUTHUT SANTASA 11500040 Drs. Fadjeri, M.Pd Program Studi Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI MTS NEGERI PUNCU KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI MTS NEGERI PUNCU KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. apapun bentuk dan jenis penelitian yang hendak dilakukan pasti menimbulkan
BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian. Oleh karena itu, apapun bentuk dan jenis
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH EKOSISTEM PENDIDIKAN TERHADAP KEMATANGAN EMOSI SISWA DI SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI
SKRIPSI PENGARUH EKOSISTEM PENDIDIKAN TERHADAP KEMATANGAN EMOSI SISWA DI SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Bimbingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak terlepas dari manusia lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu melibatkan orang
Lebih terperinciHUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciTerapi Cerita Bergambar Untuk Mengurangi Kesulitan Dalam Berkomunikasi Pada Seorang Remaja di Desa Wedoro Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo
Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 05, No. 01, 2015 ------------------------------------------------------------------------------- Hlm. 108 117 Terapi Cerita Bergambar Untuk Mengurangi Kesulitan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL Amilia Ratih Dewanti 1 (ameliaratih.dewanti@yahoo.com) Yusmansyah 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT The research aims was
Lebih terperinciPENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH
PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH Dyah Rahayu Armanto (dyahrahayuarmanto15@gmail.com) 1 Yusmansyah 2 Diah Utaminingsih 3 ABSTRACT The
Lebih terperinciDINA FITMILINA A1A110053
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO ARTIKEL ILMIAH OLEH DINA FITMILINA A1A110053
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas
89 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas komunikasi interpersonal yang terjadi dalam kasus penyuluhan tatap muka gizi dan kesehatan dalam
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI BIMBINGAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL. Richah Sofiyanti dan Heri Saptadi Ismanto
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 2, Mei 2015 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI BIMBINGAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL Richah Sofiyanti
Lebih terperinciHubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI
Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI Oleh: Hanggara Budi Utomo Dosen FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak Seringkali
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Studi Program Sarjana ( S1 ) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
STUDI DESKRIPTIF-KORELATIF KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN GUGUS IV KECAMATAN PRAYA BARAT TAHUN 2017 JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA. Arni Murnita SMK Negeri 1 Batang, Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA Arni Murnita
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perkembangan Sosial 2.1.1 Pengertian Perkembangan Sosial Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
11 BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris, yaitu, communication berasal dari kata Latin communication dan bersumber dari kata communis yang berarti
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGASUHAN ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA SMA
HUBUNGAN ANTARA PENGASUHAN ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA SMA Lita Afrisia (Litalee22@gmail.com) 1 Yusmansyah 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT The research objective was to determine
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK Umi Chasanah (miu_mutzz44@yahoo.com) Syaifuddin Latif Shinta Mayasari ABSTRACT
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA PUTRI BERSAMA ORANG TUA DENGAN PERILAKU SEKS
1 HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA PUTRI BERSAMA ORANG TUA DENGAN PERILAKU SEKS (Studi terhadap Remaja Putri di Nagari Lunang Satu Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan) Oleh: Tri Parwati
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja
Lebih terperinciPelayanan Bimbingann dan Konseling
Konselor Volume 3 Number 4 December 2014 ISSN: 1412-9760 Received October 09, 2014; Revised Nopember 10, 2014; Accepted December 30, 2014 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Perilaku Sosial Siswa
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMPN 3 WONOSOBO
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMPN 3 WONOSOBO Fitri Wijayanti Kurniasari Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo fwijayanti1@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau dapat dikatakan dengan melakukan komunikasi. Komunikasi
Lebih terperinciStruktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki
Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persada,2007), p.1 2 Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern, pendekatan praktis (Bandung ; PT. Remaja Rosdakarya, 2011), p.1.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Salah satu indikasi bahwa manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Salah satu indikasi bahwa manusia sebagai makhluk sosial adalah perilaku komunikasi antarmanusia. Manusia tidak dapat hidup sendiri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lain. Hubungan antar manusia dapat terjalin ketika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi selalu terjadi dalam setiap kehidupan manusia. Setiap kegiatan yang dilakukan manusia merupakan refleksi dari kegiatan komunikasi, baik secara verbal maupun
Lebih terperinciPENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat
PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok oleh Lembaga Obor Sahabat terhadap Sikap Anak di Daerah Pembuangan Sampah Akhir Simpang Kongsi
Lebih terperinciJURNAL OLEH : INDAH CHOIRUN NISA NPM : Dibimbing Oleh: 1. Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M.Pd.
JURNAL PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN PERMAINAN TRUTH OR DARE (JUJUR ATAU TANTANGAN) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VIII SMPN 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Lebih terperinciKata Kunci: Efektivitas Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Belajar, Konseling, SMA Sutomo I Medan
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Korelasional Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi dalam Bimbingan Konseling terhadap Motivasi Belajar Siswa/I SMA Yayasan Perguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayat senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau dengan kata lain melakukan
Lebih terperinciPENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK
PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Puspita Mertani (puspitamertani@gmail. com) ¹ Syarifuddin Latief² Diah Utaminingsih³ ABSTRACT The aim of this research
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhankebutuhan tersebut manusia memerlukan
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Kewarganegaraan ISSN Vol. 1, No. 1, Juni 2017
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan ISSN 2337-8891 Vol. 1, No. 1, Juni 2017 ANALISIS STRATEGI MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF OLEH GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VIII SMP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari dan juga membutuhkan bantuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari dan juga membutuhkan bantuan orang lain, untuk
Lebih terperincimaupun kelompok. Didalam menghadapi lingkungan, individu akan bersifat aktif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Didalam menghadapi lingkungan, individu akan bersifat aktif dan pasif, artinya
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KONSEP DIRI SISWA YANG MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI
IDENTIFIKASI KONSEP DIRI SISWA YANG MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI Rabiatun Nurhasanah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi E-mail : rabiatunnurhasanah@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survai. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan melakukan segala sesuatunya sendiri. Setiap aktivitas yang
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS
Lebih terperinciPERBEDAAN KEMAMPUAN MELAKUKAN HUBUNGAN INTERPERSONAL ANTARA SISWA BOARDING DAN NON BOARDING KELA X MIA MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PERBEDAAN KEMAMPUAN MELAKUKAN HUBUNGAN INTERPERSONAL ANTARA SISWA BOARDING DAN NON BOARDING KELA X MIA MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Siti Nur Nashibah (11500054) Pembimbing : Lydia Ersta K
Lebih terperinciKOMUNIKASI YANG EFEKTIF
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Oleh: Muslikhah Dwihartanti Disampaikan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2004 Penyuluhan tentang Komunikasi yang Efektif bagi Guru TK di Kecamatan Panjatan A. Pendahuluan
Lebih terperinciJURNAL HUBUNGAN KEPRIBADIAN INTROVERT DENGAN KOMUNIKASI VERBAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KADEMANGAN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017
JURNAL HUBUNGAN KEPRIBADIAN INTROVERT DENGAN KOMUNIKASI VERBAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KADEMANGAN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 The Correlation Between Introverted Personality and Verbal Communication
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang mempunyai kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Manusia sejak lahir sudah berhubungan dengan
Lebih terperinciPENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KELAS XI JURUSAN IPS SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI
PENGARUH KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KELAS XI JURUSAN IPS SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI RONI RUMANDA 1) Dr.Drs.Suratno, M.Pd 2) Siti Syuhada, S.Pd, ME
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. aktivitas hidupnya dan melanjutkan garis keturunannya. Dalam menjalin
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pada hakekatnya manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan kehadiran individu lain dalam proses kehidupannya guna melangsungkan aktivitas
Lebih terperinciSKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP PGRI 4 KOTA JAMBI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP PGRI 4 KOTA JAMBI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan Pada Program Ekstensi Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial. Komunikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan sarana paling utama dalam kehidupan manusia, yang berarti tak ada seorangpun yang dapat menarik diri dari proses ini baik dalam fungsinya
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015
Artikel Skripsi HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa, termasuk di Indonesia. Pengaruh globalisasi dirasakan diberbagai bidang kehidupan seperti
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Bimbingan dan Konseling
ARTIKEL KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK HOME ROOM DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 GURAH KAB. KEDIRI TAHUN 2015 / 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Seseorang ingin mengetahui lingkungan sekitarnya,
Lebih terperinciPENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK KELOMPOK B (Penelitian di TK Bakti I Karanganayar Tahun Pelajaran 2013/2014)
PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK KELOMPOK B (Penelitian di TK Bakti I Karanganayar Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS IV SDN SE-KECAMATAN BAMBANGLIPURO BANTUL
Hubungan Antara Komunikasi... (Suhendra Taufiq) 2.061 HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS IV SDN SE-KECAMATAN BAMBANGLIPURO BANTUL THE CORRELATION BETWEEN INTERPERSONAL
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :
EFEKTIFITAS BIMBINGAN KLASIKAL MELALUI MODEL DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai
Lebih terperinci