BAB I PENDAHULUAN. Manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial, yang artinya. membutuhkan orang lain, kelompok, atau masyarakat untuk dapat saling

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial, yang artinya. membutuhkan orang lain, kelompok, atau masyarakat untuk dapat saling"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial, yang artinya membutuhkan orang lain, kelompok, atau masyarakat untuk dapat saling berinteraksi. Tanpa interaksi sosial, manusia tidak akan dapat berkembang sebagai manusia seutuhnya. Oleh sebab itu dalam kehidupannya manusia membutuhkan komunikasi untuk tetap dapat melakukan interaksi tersebut. Dalam sebuah artikel di Jawa Pos (dalam Rochmadi, 2013) menunjukkan bahwa 70% waktu manusia dipergunakan untuk berkomunikasi. Liliweri (1994) mengatakan, komunikasi mencakup upaya seseorang yang dengan sadar mengubah tingkah laku orang lain atau sekelompok orang lain melalui penyampaian beberapa pesan. Komunikasi merupakan kegiatan yang terus menerus dilakukan orang untuk saling berhubungan dengan orang lain. Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila mengandung sifat: menimbulkan pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, dan hubungan yang makin baik. Myers (1992) komunikasi dengan orang lain disebut dengan komunikasi interpersonal yang didefinisikan sebagai suatu hubungan interaksi antara individu dengan lingkungannya yang mencakup orang lain sebagai teman-teman, keluarga, anak-anak, rekan sekerja dan bahkan orang asing. Keunikan 1

2 komunikasi interpersonal adalah suatu hubungan yang timbal balik atau transaksi antara pemberi dan penerima pesan. Agus M. Hardjana (2003) mengatakan, komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula. Komunikasi interpersonal mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik, (DeVito, 2011). Komunikasi yang baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa yang satu dengan siswa yang lain akan menciptakan saling pengertian. Menurut Reksohadiprodjo (1988), jika sistem informasi dan komunikasi tidak memenuhi sasaran, timbullah salah paham atau individu tidak saling mengerti. Selanjutnya hal ini akan menjadi salah satu penyebab timbulnya konflik. Dengan kata lain, konflik terjadi karena adanya interaksi yang disebut komunikasi interpersonal. Suatu konflik yang sama belum tentu akan menimbulkan bentuk respon yang sama dari individu. Sebaliknya, suatu respon yang sama juga belum tentu timbul akibat adanya konflik yang serupa. menambahkan, bentuk respon didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu, yang memberi kesimpulan nilai terhadap stimulus dalam bentuk baik atau buruk, positif atau negatif, 2

3 menyenangan atau tidak menyenangkan, suka atau tidak suka, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap suatu objek (Azwar, 1988). Hasil penelitian yang dilakukan Yantyarso (2005) diperoleh hasil r: - 0,613 dan p < 0,01 yang berarti ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara komunikasi dengan konflik antar pribadi. Artinya, semakin baik komunikasi, semakin rendah konflik antar pribadi dan sebaliknya semakin rendah komunikasi semakin tinggi konflik antar pribadi. Hal tersebut bertentangan dengan hasil penelitian Katz dan Kuhn (dalam Jewell dan Siegall, 1998) yang menyatakan tidak ada korelasi antara komunikasi dengan konflik antar pribadi atau dapat diartikan juga bahwa komunikasi tidak berpengaruh pada konflik antar pribadi. Pada tanggal 25 Januari 2014, penulis melakukan pra-penelitian kepada 30 siswa kelas VII C di SMP Negeri 2 Suruh tentang komunikasi interpersonal dan respon terhadap konflik antar pribadi dengan hasil sebagai berikut: Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Suruh Interval Kategori Frekuensi Prosentase (%) Sangat rendah 1 3,3 % Rendah 1 3,3 % Sedang 14 46,66 % Tinggi 13 43,3 % Sangat tinggi 1 3,3 % Jumlah % 3

4 Berdasarkan tabel 1.1. diatas, dapat dijelaskan dari sampel sebanyak 30 siswa diketahui bahwa kualitas komunikasi pada subjek penelitian tergolong sedang sebesar 46,66% dan tinggi sebesar 43,3 %. Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Respon Terhadap Konflik Antar Pribadi Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Suruh Interval Kategori Frekuensi Presentase (%) Sangat rendah 3 10 % Rendah 10 33,3 % Sedang % Tinggi 5 16,6 % Sangat tinggi - 0 % Jumlah % Berdasarkan tabel 1.2. diatas, dapat dijelaskan dari sampel sebanyak 30 siswa diketahui bahwa respon terhadap konflik antar pribadi pada subjek penelitian tergolong sedang sebesar 40% dan tinggi sebesar 16,6 %. Penulis memilih kelas VII sebagai subjek penelitian karena siswa kelas VII merupakan angkatan yang paling baru dibanding siswa kelas VIII dan IX, sehingga dibutuhkan komunikasi interpersonal yang baik untuk saling berinteraksi dan beradaptasi dari berbagai latar belakang sekolah yang berbeda, daerah yang berbeda, dan lingkungan pergaulan yang berbeda pula. Dengan berbagai acuan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal dengan 4

5 Respon Terhadap Konflik Antar Pribadi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh Tahun Ajaran 2013/ Rumusan Masalah Berdasarkan pada paparan yang telah dijabarkan dalam latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah hubungan yang signifikan antara Komunikasi Interpersonal dengan Respon Terhadap Konflik Antar Pribadi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh? Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Konflik Antar Pribadi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Suruh Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Secara akademik penelitian ini memberi manfaat teoritik sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia keilmuan. Apabila hasil penelitian ini ada hubungan yang signifikan berarti penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan Yantyarso (2005), tetapi jika sebaliknya tidak ada hubungan yang signifikan berarti penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan Katz dan Kuhn (1998). Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi perkembangan 5

6 psikologi pendidikan dan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi siswa mengenai pentingnya komunikasi interpersonal untuk mengantisipasi munculnya konflik antar pribadi, sehingga akan terjalin hubungan yang harmonis antar pribadi Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang meliputi: Bab I. Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II. Kajian Teori berisi tentang definisi konflik antar pribadi dan definisi komunikasi interpersonal. Bab III. Metodologi Penelitian berisi tentang jenis penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, hipotesis. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi tentang gambaran umum subyek penelitian, hasil penelitian, pembahasan. Bab V. Penutup berisi kesimpulan dan saran. 6

BAB I PENDAHULUAN. siswa sebagai calon pemimpin bangsa dan intelektual muda. Komunikasi juga

BAB I PENDAHULUAN. siswa sebagai calon pemimpin bangsa dan intelektual muda. Komunikasi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kemampuan untuk dapat berkomunikasi secara efektif sangat dituntut pada siswa sebagai calon pemimpin bangsa dan intelektual muda. Komunikasi juga merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data numerical atau angka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian SMP Negeri 2 Suruh terletak di Jl. Salatiga-Dadapayam km. 11, desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, telp. 08282806084. Dengan lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Respon Terhadap Konflik Antar Pribadi 2.1.1. Pengertian Respon Terhadap Konflik Antar Pribadi Dalam KBBI (2008), respon diartikan sebagai suatu tanggapan, reaksi, dan jawaban.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lain. Hubungan antar manusia dapat terjalin ketika

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lain. Hubungan antar manusia dapat terjalin ketika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi selalu terjadi dalam setiap kehidupan manusia. Setiap kegiatan yang dilakukan manusia merupakan refleksi dari kegiatan komunikasi, baik secara verbal maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa mempertahankan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak lepas

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa mempertahankan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak lepas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk bisa mempertahankan hidupnya. Sebagai mahluk sosial manusia tidak lepas dari interaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan komunikasi adalah kecemasan komunikasi. masalah-masalah yang banyak terjadi pada remaja maupun dewasa dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan komunikasi adalah kecemasan komunikasi. masalah-masalah yang banyak terjadi pada remaja maupun dewasa dikarenakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dilahirkan sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai sosial, manusia senantiasa berinteraksi dan melakukan kontak sosial dengan manusia

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI BIMBINGAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL. Richah Sofiyanti dan Heri Saptadi Ismanto

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI BIMBINGAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL. Richah Sofiyanti dan Heri Saptadi Ismanto Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 2, Mei 2015 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI BIMBINGAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL Richah Sofiyanti

Lebih terperinci

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas Pengaruh Kualitas Komunikasi Interpersonal Pemimpin terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai dalam Budaya Organisasi di Mirota Batik Yogyakarta Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang. membutuhkan orang lain untuk dapat mempertahankan hidupnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang. membutuhkan orang lain untuk dapat mempertahankan hidupnya. Oleh BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pada dasarnya, manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk dapat mempertahankan hidupnya. Oleh karena itu, proses kehidupan manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situasi. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. situasi. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi. Dengan demikian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannnya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena komunikasi merupakan alat manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhankebutuhan tersebut manusia memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia hidup di bumi dengan berbagai macam budaya dan kepercayaan serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling dasar. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami

BAB I PENDAHULUAN. paling dasar. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan komunikasi antar pribadi merupakan kegiatan sehari-hari yang paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai makhluk sosial. Sejak bangun tidur di pagi hari sampai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. ciri skala usahanya yang kecil dan tidak ekonomis serta dilakukan dengan cara

PENDAHULUAN. ciri skala usahanya yang kecil dan tidak ekonomis serta dilakukan dengan cara I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha peternakan rakyat sebagian besar masih bersifat subsisten dengan ciri skala usahanya yang kecil dan tidak ekonomis serta dilakukan dengan cara tradisional dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di bidang pemasaran bahan cat dekoratif. Envitex adalah produk cat PT. Warna

BAB I PENDAHULUAN. di bidang pemasaran bahan cat dekoratif. Envitex adalah produk cat PT. Warna 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PT. Warna Dunia adalah perusahaan swasta yang ada di Semarang yang berlokasi di Jalan Prof. Dr. Hamka nomor 17 Semarang yang berdiri pada tahun 2007 dan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan

Lebih terperinci

Bab 5 PENUTUP. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang komunikasi. bersama, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

Bab 5 PENUTUP. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang komunikasi. bersama, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : Bab 5 PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang komunikasi interpersonal menantu dan ibu mertua pada pasangan muda yang tinggal bersama, maka dapat dibuat kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teori determinasi diri/ self determination theory yanng dikemukakan Ryan

BAB I PENDAHULUAN. Teori determinasi diri/ self determination theory yanng dikemukakan Ryan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teori determinasi diri/ self determination theory yanng dikemukakan Ryan & Deci (Zinkiewicz, Hammond & Trapp, March 2003) memandang individu dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembentukan konsep diri anak menurut (Burns, 1993). bagaimana individu mengartikan pandangan orang lain tentang dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembentukan konsep diri anak menurut (Burns, 1993). bagaimana individu mengartikan pandangan orang lain tentang dirinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada usia remaja, dengan berlangsungnya dan memuncaknya proses perubahan fisik, kognisi, afeksi, sosial, moral, dan mulai matangnya pribadi dalam memasuki dewasa awal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muda, yaitu suatu masa dengan rentang usia dari 18 sampai kira-kira umur 25

BAB I PENDAHULUAN. muda, yaitu suatu masa dengan rentang usia dari 18 sampai kira-kira umur 25 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah salah satu individu yang telah memasuki masa dewasa muda, yaitu suatu masa dengan rentang usia dari 18 sampai kira-kira umur 25 tahun (Hurlock

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau dapat dikatakan dengan melakukan komunikasi. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional merupakan bagian dari sistem pembangunan Nasional Indonesia, karena itu pendidikan mempunyai peran dan tujuan untuk mencerdasan kehidupan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Setelah data terkumpul dan siap diolah dan dianalisis, maka dilanjutkan dengan melakukan uji asumsi yaitu uji normalitas dan uji linearitas. Jika asumsi telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan diri maka tidak dapat lepas dari kepribadian dan diri (self), karena

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan diri maka tidak dapat lepas dari kepribadian dan diri (self), karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang memiliki kepercayaan diri mulai anak-anak, remaja maupun orang dewasa semua memiliki kepercayaan diri. Jika berbicara tentang kepercayaan diri maka tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Salah satu indikasi bahwa manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Salah satu indikasi bahwa manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Salah satu indikasi bahwa manusia sebagai makhluk sosial adalah perilaku komunikasi antarmanusia. Manusia tidak dapat hidup sendiri,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Stres pada Wanita Karir (Guru) 1. Pengertian Istilah stres dalam psikologi menunjukkan suatu tekanan atau tuntutan yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian SMA Negeri 1 Getasan merupakan Sekolah Menengah Atas yang terletak di perbatasan antara Sumogawe dan Getasan, tepatnya di Jalan Raya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan dengan manusia lainnya, hubungan

BAB I PENDAHULUAN. dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan dengan manusia lainnya, hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan dengan manusia lainnya, hubungan dengan manusia lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diakses dari internet: tanggal 12 Juli 2016, hal. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Diakses dari internet:  tanggal 12 Juli 2016, hal. 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang penting dalam masyarakat. Sebagai suatu sistem sekolah terdiri dari bagian-bagian yang berinteraksi dan bersinergi dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

Kegiatan komunikasi antar personal merupakan kegiatan sehari-hari yang. waktu yang digunakan adalah untuk berkomunikasi dengan manusia lain.

Kegiatan komunikasi antar personal merupakan kegiatan sehari-hari yang. waktu yang digunakan adalah untuk berkomunikasi dengan manusia lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan komunikasi antar personal merupakan kegiatan sehari-hari yang paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial. Sebagian besar waktu yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdampingan, manusia membutuhkan adanya interaksi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. berdampingan, manusia membutuhkan adanya interaksi sosial. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial, dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain. Untuk dapat hidup berdampingan,

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan bagian yang tidak terlepas dari kehidupan manusia. Setiap harinya, manusia melakukan komuikasi dengan manusia lainnya karena manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersangkutan memiliki kemampuan untuk mengelaborasi masalah dari

BAB I PENDAHULUAN. bersangkutan memiliki kemampuan untuk mengelaborasi masalah dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam tulisannya, Golson (dalam Idrus, 2007) menyatakan bahwa bukan persoalan seseorang memiliki kecerdasan, juga bukan karena yang bersangkutan memiliki kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi seperti sekarang ini satu hal yang dijadikan tolak ukur keberhasilan perusahaan adalah kualitas manusia dalam bekerja, hal ini didukung oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial, manusia selalu akan mengadakan kontak sosial, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial, manusia selalu akan mengadakan kontak sosial, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan sosial, manusia selalu akan mengadakan kontak sosial, yaitu berhubungan dengan orang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, oleh karena itu setiap manusia tidak lepas dari kontak sosialnya dengan masyarakat, dalam pergaulannya

Lebih terperinci

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP TINGKAT KEINTIMAN KOMUNIKAS INTERPERSONAL (Kasus penggunaan Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Universitas Atma Jaya Program Studi Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas manusia yang dasar, dengan berkomunikasi manusia melakukan hubungan karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa Inggris : Communication) berasal dari communis

BAB I PENDAHULUAN. kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa Inggris : Communication) berasal dari communis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang sangat penting, karena dengan komunikasi manusia mampu memenuhi kebutuhan yang bersifat fisik maupun yang bersifat kejiwaan. Istilah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas mengenai komunikasi sebagai media pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Sub bab kedua membahas mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga sepanjang hayat senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau dengan kata lain melakukan

Lebih terperinci

KUALITAS INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 24 KOTA JAMBI

KUALITAS INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 24 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH KUALITAS INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 24 KOTA JAMBI OLEH : DIAN PURNAMA SARI ERA 1D009093 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak. bisnis baru yang berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak. bisnis baru yang berkembang di Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi perekonomian yang berlangsung tidak menentu di Indonesia belakangan ini memberikan dampak yang cukup drastis bagi para pebisnis maupun masyarakat sendiri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketika berinteraksi, individu dihadapkan pada tuntutan-tuntutan, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. Ketika berinteraksi, individu dihadapkan pada tuntutan-tuntutan, baik dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Individu sebagai makhluk hidup senantiasa berinteraksi dengan dirinya, orang lain, dan lingkungannya guna memenuhi kebutuhan hidup. Ketika berinteraksi, individu dihadapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia

BAB I PENDAHULUAN. bantuan dari sesama di sekitarnya, dan untuk memudahkan proses interaksi manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan, manusia hidup dalam suatu ruang lingkup sosial tertentu yang menjadi wadah kehidupannya. Manusia dalam aktivitasnya setiap saat memerlukan bantuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit terkecil masyarakat yang terjalin hubungan darah, ikatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersungguh-sungguh sehingga dapat memperoleh prestasi yang baik di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. bersungguh-sungguh sehingga dapat memperoleh prestasi yang baik di sekolah. ABSTRAK IRMAYANTRI. Perilaku Komunikasi Antara Orang Tua Tunggal (Single Parent) Dan Anak Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak Di SMP Negeri 8 Makassar (Dibimbing oleh Muh. Farid dan Kahar). Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menjalani kehidupan bermasyarakat individu dihadapkan dengan pola interaksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menjalani kehidupan bermasyarakat individu dihadapkan dengan pola interaksi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menjalani kehidupan bermasyarakat individu dihadapkan dengan pola interaksi dengan individu lainnya. Interaksi yang berlangsung tidak terlepas dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan bagi kehidupan umat manusia dimuka bumi termasuk bangsa Indonesia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi salah satunya dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi salah satunya dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari interaksi dengan manusia lainnya. Setiap manusia berinteraksi membutuhkan bantuan dalam menjalankan aktifitasnya karena

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari masalah belajar. Pada dasarnya, prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Latar Belakang Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang lain pada manusia ternyata sudah muncul sejak ia lahir,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh manusia untuk saling berinteraksi atau berhubungan baik dengan manusia lainnya. Komunikasi sangat erat

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 3 KOTA BENGKULU

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 3 KOTA BENGKULU 49 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 3 KOTA BENGKULU Rini Juita, Pudji Hartuti, Arsyadani Mishbahuddin Prodi Bimbingan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan dan organisasi merupakan dua hal yang tidak mungkin

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan dan organisasi merupakan dua hal yang tidak mungkin BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dan organisasi merupakan dua hal yang tidak mungkin dapat dipisahkan, karena dalam setiap perusahaan pasti memiliki sebuah organisasi. Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga. Kualitas hubungan orang tua akan memberikan dampak besar terhadap tumbuh kembang anak. Hubungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pabelan. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pabelan Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan bukanlah hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan bukanlah hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, setiap perusahaan dihadapkan pada suatu iklim persaingan dan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu dalam kehidupannya akan menghadapi berbagai permasalahan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu dalam kehidupannya akan menghadapi berbagai permasalahan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap individu dalam kehidupannya akan menghadapi berbagai permasalahan, terutama ketika memasuki usia remaja. Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Culture Shock terhadap kemampuan adaptasi mahasantri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memiliki kemampuan berbahasa telah memungkinkan manusia memikirkan suatu masalah secara terus-menerus. Dengan bahasa, manusia dapat mengkomunikasikan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dimana ada pemberian perlakuan (treatment) terhadap variabel dependent.

BAB III METODE PENELITIAN. dimana ada pemberian perlakuan (treatment) terhadap variabel dependent. 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sistematika Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (quasi experiment atau eksperimen semu). Penelitian ekperimen adalah penelitian dimana ada

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA DAN INTERPRETASI

BAB V ANALISA DATA DAN INTERPRETASI BAB V ANALISA DATA DAN INTERPRETASI Analisa data dan interpretasi didasarkan pada hasil perhitungan skor-skor subyek pada skala adaptasi WLCS dan skala adaptasi JSS. Hasil perhitungan tersebut akan menggambarkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA LAMPIRAN 193 194 LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA 195 LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI d. Kesan umum, meliputi keadaan fisik dan penampilan subyek e. Keadaan emosi, meliputi ekspresi, bahasa tubuh,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Suatu organisasi, khususnya perkantoran, pasti akan selalu melakukan kegiatan komunikasi. Komunikasi adalah sarana untuk mengadakan koordinasi antara berbagai sub sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial tertentu. Proses komunikasi antar pribadilah yang dapat menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. sosial tertentu. Proses komunikasi antar pribadilah yang dapat menumbuhkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial setiap individu akan selalu berkeinginan untuk berbicara, saling tukar-menukar pendapat dan informasi ataupun saling berbagi pengalaman dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai sebuah perusahaan asuransi yang melayani banyak klien, PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) selalu berupaya manjalin hubungan yang harmonis. Biro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari pada hakikatnya bahwa manusia harus berkomunikasi. Agar komunikasi itu berjalan, kita sebagai manusia pasti butuh dan perlu akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku pada manusia yang disebabkan oleh perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap. Proses belajar

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GEGAR BUDAYA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BERSUKU MINANG DI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA GEGAR BUDAYA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BERSUKU MINANG DI UNIVERSITAS DIPONEGORO HUBUNGAN ANTARA GEGAR BUDAYA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BERSUKU MINANG DI UNIVERSITAS DIPONEGORO Astrid Oktaria Audra Siregar 15010113140084 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar seseorang salah satunya dipengaruhi oleh faktor

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar seseorang salah satunya dipengaruhi oleh faktor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan belajar seseorang salah satunya dipengaruhi oleh faktor internal yaitu motivasi. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa dalam kehidupan kita sehari-hari banyak dipengaruhi dan dibentuk oleh komunikasi. Apa yang kita ketahui, maknai, pahami, bahkan yang kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia tidak mampu

BAB I PENDAHULUAN. sosial sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia tidak mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk multidimensional, memiliki akal pikiran dan kemampuan berinteraksi secara personal maupun sosial. Karena itu manusia disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO (dalam Sarwono, 2007), remaja adalah suatu masa ketika: 1) Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini remaja telah terkontaminasi dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini remaja telah terkontaminasi dengan perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini remaja telah terkontaminasi dengan perkembangan jaman dan teknologi. Perkembangan teknologi tidak berarah keperubahan yang positif malah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. terdapat dalam Undang-Undang No. 1 Tahun Dalam pasal 1 ayat 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. terdapat dalam Undang-Undang No. 1 Tahun Dalam pasal 1 ayat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pernikahan merupakan satu prosesi yang diatur sedemikian rupa untuk melegalkan hubungan sepasang pria dan perempuan. Indonesia sebagai negara hukum memiliki tata aturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara sekianbanyak ciptaan-nya, makhluk ciptaan yang menarik, yang

BAB I PENDAHULUAN. antara sekianbanyak ciptaan-nya, makhluk ciptaan yang menarik, yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di antara sekianbanyak ciptaan-nya, makhluk ciptaan yang menarik, yang dapat mengidentifikasikan apa yang dilakukannya,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecemasan Komunikasi Interpersonal 2.1.1 Pengertian Komunikasi Interpersonal Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh salah satu atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia memerlukan manusia lain untuk memenuhi segala kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. mereka memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. untuk berhubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laki-laki dan perempuan. Responden siswa laki-laki sebanyak 37 siswa atau 60 %.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laki-laki dan perempuan. Responden siswa laki-laki sebanyak 37 siswa atau 60 %. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Diri Responden Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin, terdiri atas responden siswa laki-laki dan perempuan. Responden siswa laki-laki sebanyak 37 siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi merupakan keharusan bagi setiap individu, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi merupakan keharusan bagi setiap individu, karena dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkomunikasi merupakan keharusan bagi setiap individu, karena dengan berkomunikasi kebutuhan manusia akan terpenuhi. Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu. Dalam melakukan pekerjaan, individu tidak akan lepas dari individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu. Dalam melakukan pekerjaan, individu tidak akan lepas dari individu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bekerja merupakan aktivitas yang dilakukan hampir pada setiap individu. Dalam melakukan pekerjaan, individu tidak akan lepas dari individu lain. Karena individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang mempunyai kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Manusia sejak lahir sudah berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perilaku agresi, yaitu; agresif fisik (Physical Aggression), agresi verbal (Verbal

BAB I PENDAHULUAN. perilaku agresi, yaitu; agresif fisik (Physical Aggression), agresi verbal (Verbal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku agresif sebagai perilaku atau kecenderungan perilaku yang niatnya untuk menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikologis. Ada empat aspek perilaku

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA

EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA EFEKTIFITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PIMPINAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA (Studi Korelasional Pengaruh Efektifitas Komunikasi Antarpribadi Pimpinan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di SMP N 2 Pabelan yang beralamat di Jembrak, Pabelan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KREATIVITAS PADA MAHASISWA

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KREATIVITAS PADA MAHASISWA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KREATIVITAS PADA MAHASISWA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun oleh: CITA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif, yaitu metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka)

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN IPS SMA PGRI 2 KAYEN TAHUN AJARAN 2008/2009

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN IPS SMA PGRI 2 KAYEN TAHUN AJARAN 2008/2009 PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN IPS SMA PGRI 2 KAYEN TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci