RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA
|
|
- Adi Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Yogyakarta, 0 Nopember 2007 RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA Sofian Yahya, Toto Tohir Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Listrik, Politeknik Negeri Bandung sofian@bdg.centrin.net.id dan t_tohir@yahoo.com ABSTRAK Listrik merupakan bentuk energi yang paling cocok dan nyaman bagi manusia modern. Tanpa listrik infrastruktur masyarakat sekarang tidak akan menyenangkan. Makin bertambahnya konsumsi listrik per kapita di seluruh dunia menunjukkan kenaikan standar kehidupan manusia. Pemanfaatan secara optimum bentuk energi ini oleh masyarakat dapat dibantu dengan sistem distribusi yang efektif. Pada umumnya penggunaan peralatan listrik di rumah tangga sangat dominan dengan menggunakan sumber listrik satu fasa, sementara penggunaan listrik tiga fasa hanya ada dilingkungan industri. Untuk mengatasi masalah tersebut maka penulis mencoba merancang dan membuat suatu konverter fasa yang berfungsi mengubah sistem kelistrikan satu fasa ke sistem kelistrikan tiga fasa dengan pemanfaatan motor listrik induksi tiga fasa. Kontribusi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat pedesaan yang belum terjangkau sumber listrik tiga fasa yang memungkinkan masyarakat untuk mengembangkan industri di wilayahnya (home industry). Dari hasil pengujian alat yang dirancang telah sesuai dengan deskripsi kerja yang diharapkan, semua komponen telah berfungsi dengan baik, berdasarkan data-data yang diperoleh diantaranya tegangan output dari fasa ke fasa ( RS, ST, TR ) yang dihasilkan dari alat pengubah fasa ini mempunyai rata-rata tegangan yang relatif konstan 220 volt, faktor daya yang cukup tinggi 0,9, dan gelombang tegangan yang dihasilkan gelombang sinusoida, tegangan output dari fasa ke fasa cenderung relatif stabil dan temperatur yang terukur pada alat ini sebesar 27 0 C pada saat uji beban. Kata kunci: konverter fasa, sumber satu fasa, sumber tiga fasa, motor induksi. PENDAHULUAN Hampir semua industri, baik industri besar ataupun home industry yang menggunakan peralatan listrik tiga fasa, membutuhkan sumber daya tiga fasa. Namun tidak semua industri atau pengguna listrik bisa memiliki sumber daya tiga fasa. Salah satu alasannya adalah biaya pemasangan sumber daya tiga fasa yang cukup mahal dan membutuhkan waktu pemasangan yang cukup lama. Sehingga penggunaan pengubah fasa dari sumber daya satu fasa ke tiga fasa sangat diperlukan apabila pengguna listrik tidak memiliki sumber tiga fasa. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal itu adalah dengan menggunakan suatu alat yang bisa mengubah fasa dari sumber satu fasa menjadi tiga fasa atau dapat menghasilkan keluaran tiga fasa, dan sistem ini disebut dengan Phase Converter [] [2] []. Dengan latar belakang tersebut penulis mencoba merancang, membuat dan melakukan pengujian terhadap alat tersebut dengan tujuan: - untuk memahami bagaimana merancang dan membangun Phase Converter yang akan mengubah listrik satu fasa (220 AC) menjadi tiga fasa (220 AC dengan bantuan motor induksi tiga fasa. - untuk kinerja dari sistem Phase Converter. - untuk mengetahui spesifikasi komponen Phase Converter yang dibuat. 2. PHASE CONERTER Phase Converter merupakan pengubah fasa dari sumber daya satu fasa ke tiga fasa dengan memanfaatkan motor induksi tiga fasa, dimana poros induksi motor tidak dihubungkan ke beban. Prinsip umum phase converter adalah Bagian yang berputar dari sebuah rotary phase converter adalah motor induksi tiga fasa (motor standar) yang disebut idler motor. Disebut idler motor karena tidak ada beban mekanik yang terhubung pada porosnya seperti yang ditunjukkan oleh Gambar [5] [6]. Pada pengubah fasa dengan prinsip phase converter, motor akan dihubungkan dengan sumber satu fasa, hal ini akan mengakibatkan motor tidak akan langsung berputar, untuk mengatasi hal tersebut maka motor pada saat diasut harus dibantu untuk bisa berputar. Salah satu alternatifnya adalah dengan menghubungkan kapasitor jalan (run capasitor) yang dihubungkan secara seri dengan kumparan bantu karena motor akan berputar sebagai motor dua fasa. Metode yang digunakan adalah dengan menghubungkan kapasitor jalan dengan tujuan untuk meningkatkan faktor daya, torsi, dan efisiensi, serta menyeimbangkan tegangan dan arus dalam jala-jala tiga fasa. Sumber L2 L MCB 2 Keluaran Kapasitor "jalan" T2 T U W U2 2 W2 T "IDLER" MOTOR Kapasitor Start Sakelar Gambar. Dasar perancangan phase converter D-
2 Yogyakarta, 0 Nopember 2007 Alternatif lain yang lebih sederhana, yaitu dengan menghilangkan start circuit dan kapasitor jalan antara penghantar 2 dan, yang kemudian dinamakan dengan self starting phase converter. model perancangannnya adalah seperti yang ditunjukkan gambar 2. 2 Keluaran 2.2 Penentuan Nilai Kapasitor Pemasangan kapasitor pada rangkaian yang menggunakan motor induksi haruslah mengacu pada name plate atau spesifikasi motor induksi tersebut. Penentuan kapasitansi kapasitor yang diperlukan untuk rangkaian pengubah fasa dapat mengacu pada persamaan berikut: Xc = ω.c = C = 2. π. f. C 2. π. f.xc Sumber L2 L MCB Kapasitor "jalan" T2 U U2 T 2 W W2 T "IDLER" MOTOR Gambar 2. Rangkaian self starting phase converter 2. Prinsif Kerja Mengubah Satu ke Tiga Phase converter menggunakan sumber satu fasa yang terdiri dari 2 penghantar dan menghasilkan tiga fasa dengan pergeseran fasa sebesar Masing-masing dari keluaran tegangan tiga fasa akan digeser 20 O listrik. Jika converter diukur, tegangan keluaran yang dihasilkan akan dalam kondisi seimbang untuk semua jenis beban yang terhubung. ektor diagram dari sistem pengubah fasa ditunjukkan gambar. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa vektor a sama dengan penjumlahan vektor dari c dan Ic Xc. Secara berurutan vektor c ditetapkan oleh perbedaan vektor antara a dan Ic Xc. c membentuk sudut 20 O dengan horizontal dibawah kondisi seimbang dan seharusnya mempunyai jarak yang sama dengan a, kemudian membentukvektor Ic Xc menjadi 0 O dari horisontal sehingga berakhir pada a. Ini berarti bahwa Ic 60 O dari horisontal karena Ic Xc tegak lurus terhadap Ic. Kebanyakan dari motor induksi beroperasi dengan sudut faktor daya lebih besar dari 60 O ketika sedang jalan, oleh karena itu keseimbangan yang tepat tidak dapat secara normal dicapai dengan converter sederhana ini. Namun sebagai catatan bahwa dalam sistem rotating pada motor disarankan untuk tidak dibebani ketika faktor daya mendekati nilai 0,5. Hal ini memungkinkan sistem untuk mencapai sumber yang seimbang.. PERANCANGAN DAN REALISASI Tujuan dari perancangan adalah untuk merencanakan dan merancang alat yang akan dibuat agar sesuai dengan spesifikasi sistem yang dikehendaki sehingga dalam proses pembuatannya dapat mengefisiensikan waktu, biaya, dan tenaga. Untuk mewujudkan hasil perancangan kedalam bentuk alat maka perlu dibuat aliran proses perancangan dan realisasinya yang ditunjukkan Gambar 4. Beberapa komponen utama yang dibutuhkan dalam pembuatan phase converter adalah sebagai berikut: capasitor dan motor induksi dengan spesifikasi teknik: Daya motor (P) : kw Kecepatan (Nr) : 280 rpm Tegangan ( /Y) : 220 /80 Arus ( /Y) : 4,7/2,7 A Frekuensi (f) : 50 Hz Faktor daya (cosϕ ) : 0,76 Kutub : 2 c c Ic Ic Xc a b Gambar. ektor diagram kapasitor converter Gambar 4. Diagram alir perancangan dan realisasi D-2
3 Yogyakarta, 0 Nopember Pengujian Alat Pengujian yang dilakukan terdiri dari pengujian tanpa beban dan berbeban. Tujuan pengujian ini adalah untuk menentukan kinerja dan batas kemampuan dari sistem phase converter yang dibuat. pengujian berikutnya dapat menghasilkan interval data yang lebih banyak sehingga lebih akurat dalam penganalisaan. Data hasil pengujian kapasitansi diperlihatkan Tabel 2. - Pengujian tanpa beban Pengujian phase converter tanpa beban yang dilakukan terdiri dari pengujian dengan motor dihubung bintang (Y) yang ditunjukkan Gambar 5 dan motor dengan dihubung delta ( ) yang ditunjukkan Gambar 6. Gelombang U Gelombang -W Motor Induksi L Sumber 220 AC N Watt A W U C 2- C- Saklar 0 C starting L Sumber 220 AC N Watt A L L2L Keluaran Gambar 5. Rangkaian phase converter dengan motor hubung bintang W L L 2 L Keluaran Motor Induksi U C 2- C- Saklar 0 C starting Gambar 6. Rangkaian phase converter dengan hubung delta Hasil pengujian phase converter tanpa beban diperlihatkan Tabel dan gambar gelombang output yang dihasilkan ditunjukkan Gambar 7. Tabel. Data pengujian tanpa beban No. C s L-L (µ F) (volt) ( volt ) (olt) U - - W U - W , ,7 6, ,9 26,5 220,5 2,9 4, ,5 209,5 220,2 7, ,5 2,7 220,5 6,67.2 Pengujian Kapasitansi Kapasitor Pengujian phase converter tanpa beban, beberapa percobaan dilakukan untuk memperoleh nilai kapasitansi yang paling cocok sebagai kapasitor pengubah fasa. Dimana tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui nilai kapasitansi kapasitor yang tepat jika digunakan pada rangkaian ini, dapat menghasilkan arus input yang terkecil, daya input yang cukup besar, serta tegangan output yang relatif stabil dan mendekati nilai 220, agar pada Gelombang U W Gambar 7. Gelombang tegangan output phase converter keadaan tanpa beban Tabel 2. Data pengujian kapasitansi No. C Input Output Tegangan ( µ F) I P ke (v) (A) (W) U- -W U-W (v ) (v) (v) , , ,5 220, , , , ,5 220, , ,6 224,5 8 47, , Pengujian berbeban Tujuan pengujian phase converter berbeban adalah untuk mengetahui karakteristik dari alat ini. Rangkaian pengujian phase converter berbeban ditunjukkan Gambar 7 dimana ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan sebelum melakukan pengujian alat ataupun rangkaian tersebut, diantaranya periksa baik tidaknya semua alat ukur yang akan digunakan sebelum melakukan pengujian, hendaknya untuk tidak mengganti-ganti jenis alat ukur dengan tujuan untuk menghindari terdapatnya perbedaan data. Kosongkan muatan semua kapasitor yang akan digunakan sebelum melakukan pengujian dengan menggunakan tahanan geser. Data hasil pengujian phase converter berbeban diperlihatkan Tabel, Tabel 4, Tabel 5 dan Tabel 6. D-
4 Yogyakarta, 0 Nopember 2007 L Sumber 220 AC N Watt Osciloscop Y X A L L 2 L W Watt Cos Motor Induksi U C 2- C- Saklar 0 C starting ,98 lagging Input Output P P Cosϕ f Nr Torsi T φ φ ( pf ) (Hz) (rpm) (Nm) ( O C) (W) (W) ,975 lagging 50 40, ,97 lagging ,96 lagging ,5 2 IR f IS IT U W U2 2 W2 Beban Motor Induksi Hubung Delta Gambar 8. Rangkaian phase converter berbeban Tabel. Data hasil pengujian phase converter berbeban (tegangan output) No. Input Output I P RS ST TR (volt) φ φ (volt) (volt) (volt) ( A ) (Watt) 220 2, , 220, 26, , , 2, ,5 28, 2, , , 29, , ,5 29,5 20, , ,6 204, , ,8 24,5 202, , , 22,2 99, , ,7 2,2 96,6 Tabel 6. Data hasil perhitungan cosϕ dan efisiensi No. Torsi Input Output Cosϕ Efisiensi (Nm) P P ( % ) φ φ (W) (W) 0, , 20, ,55 52,6, ,69 68, ,78 78,4 5 2, ,78 75, ,86 8,4 7, ,85 85, ,857 86,67 9 4, ,854 86,54 Gambar 9 menunjukkan gelombang output tegangan hasil pengujian phase converter berbeban. Tabel 4. Data hasil pengujian phase converter berbeban (arus output) No. Input Output I P I R I S I T (volt) φ φ (A) (A) (A) ( A ) (Watt) 220 2,5 20 0,85 0,8 0, ,8 80, ,2,5, 4 220,2 50,5,, 5 220,5 595,7,5, , ,8, , , 2,05, , ,8 2,42 2, , 040,25 2,8 2,7 Tabel 5. Data hasil pengujian phase converter brbeban (f, Nr, Torsi dan temperatur) Input Output P P Cosϕ f Nr Torsi T φ φ ( pf ) (Hz) (rpm) (Nm) ( O C) (Watt) (W) ,985 lagging , ,985 lagging ,985 lagging , ,985 lagging ,985 lagging ,5 27 Gambar 9. Gelombang output tegangan phase converter berbeban 4. ANALISA HASIL PENGUJIAN Data hasil pengujian phase converter tanpa beban yang ditunjukkan Tabel dengan motor dihubung delta ( ), rata-rata yang dihasilkan relatif kecil dan stabil. Sehingga tegangan antar fasa yang dihasilkan relatif seimbang dan mendekati nilai tegangan 220 volt. Berdasarkan data grafik yang ditunjukkan Gambar 7, dapat dilihat bahwa gelombang keluaran tiga fasa yang dihasilkan sudah mendekati gelombang penuh sinusoida. Namun pada gelombang keluaran terminal -W sedikit kurang sempurna dikarenakan berdasarkan hasil percobaan yang ditunjukkan dibandingkan dengan pada terminal U- dan U-W. Gambar 0 menunjukkan nilai perubahan kapasitansi terhadap arus input. D-4
5 Yogyakarta, 0 Nopember 2007 Arus Input ( A ) Grafik I = f ( C ) Kapasitansi ( mikrofarad ) Gambar 0. Kurva karakteristik I = f (C) tanpa beban Nilai kapasitansi pada kapasitor pengubah fasa mempengaruhi arus dan daya input. Semakin besar nilai kapasitansi kapasitor, maka arus input cenderung semakin kecil. Gambar, 2 dan menunjukkan karakteristik perubahan torsi terhadap tegangan keluaran, kecepatan motor dan efisiensi. Saat beban ditambah, yang menyebabkan kenaikan pada torsi, daya yang dihasilkan pun bertambah (berbanding lurus), sedangkan kecepatan rotor turun (berbanding terbalik). Berdasarkan data hasil pengukuran dan foto pada osciloscop, tegangan keluaran antar fasa yang dihasilkan relatif seimbang. Efisiensi yang diperoleh dari beban motor (output) pada saat arus nominal 4,7 A adalah sebesar 86,67 % yang merupakan efisiensi maksimum. Tegangan Keluaran (volt) = f ( T ) Torsi ( Nm ) I RS ST TR Dari data hasil pengujian yang dilakukan, pada prinsipnya alat yang dirancang telah sesuai dengan deskripsi kerja dan semua komponen telah berfungsi sesuai dengan fungsinya. Berdasarkan data-data yang diperoleh beberapa tujuan telah dicapai, diantaranya tegangan output dari fasa ke fasa ( RS, ST, TR ) yang dihasilkan dari alat pengubah fasa mempunyai ratarata tegangan yang relatif seimbang, faktor daya yang tinggi, dan gelombang tegangan yang telah mendekati sinusoida. Berdasarkan data hasil pengujian kapasitansi pada table 2, dapat diambil kesimpulan bahwa kapasitansi kapasitor pengubah fasa mempengaruhi arus dan daya input rangkaian pengubah fasa. Semakin besar kapasitansi kapasitor, maka cenderung akan membuat arus input semakin kecil (berbanding terbalik), tetapi berbanding lurus dengan daya input, dimana daya input cenderung semakin besar. Sedangkan untuk tegangan output dari fasa ke fasa cenderung relatif seimbang. Nilai cosϕ berdasarkan hasil perhitungan Tabel 6 berbeda dengan hasil pengukuran. Hasil perhitungan, nilai cosϕ naik berbanding lurus dengan dinaikannya nilai torsi. Perhitungan cosϕ ditentukan oleh variabel daya, tegangan, dan arus. Sehingga ketidakpresisian salah satu variabel tersebut, baik dari segi alat ukur ataupun dari segi pembacaan dapat menyebabkan hasil data yang berbeda. Foto dokumen phase converter diperlihatkan Gambar 4 dan 5. Gambar. Karakteristik = f (T) berbeban Kecepatan Rotor (rpm) Torsi ( Nm ) Gambar 2. Karakteristik Nr = f (T) berbeban Efisiensi = f ( T ) Gambar 4. phase converter Efisiensi ( % ) Torsi ( Nm ) Efisiensi Gambar. Karakteristik η = f (T) berbeban Gambar 4. Pengujian phase converter D-5
6 Yogyakarta, 0 Nopember KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian maka dapat disimpulkan bahwa phase converter yang dibuat tersebut telah direalisasikan dan berhasil sebagai alat pengubah fasa dari sumber fasa menjadi fasa. Dari hasil pengujian dan pengukuran didapat nilai kapasitansi kapasitor yang paling baik sebagai kapasitor pengubah fasa. untuk motor induksi dengan spesifikasi daya kw, tegangan 220 volt (delta), dan arus 4,7 Amp adalah 4,5 µf dan berdasarkan hasil percobaan trial and error, dan 2,54 µf berdasarkan hasil perhitungan sehingga hasil pengujian mendekati hasil perhitungan. PUSTAKA [] Christopherson, Rick, Phase Converters, [2] Hanrahan, Jim, Building a Phase Converter, [] Kay Industries, Phasemaster Rotary Phase Converter, [4] Knight, Stephen Alfred, Electrical and Electronics Principle, Butterworth & Co, London, 988. [5] Meiners, Larry, Dr. Ph.D, Conversion Technology Overview, [6] Nasar, SA, Electromechanics and Electric Machines, John Wiley & Sons, Singapore, 98. [7] Sen, PC, Principles of Electrical Machines and Power Electronics, John Wiley & Sons, USA, 997. D-6
PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA
PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA Wendy Tambun, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi Listrik,
Lebih terperinciUNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k
UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k I-2. MAKSUD PERCOBAAN : Menentukan besar kecepatan putar motor
Lebih terperinciPENGARUH BENTUK GELOMBANG SINUS TERMODIFIKASI (MODIFIED SINE WAVE) TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI SATU FASA
PENGARUH BENTUK GELOMBANG SINUS TERMODIFIKASI (MODIFIED SINE WAVE) TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI SATU FASA Robby Fierdaus¹, Ir. Soeprapto,MT.², Ir. Hery Purnomo,MT.³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ² ³Dosen
Lebih terperinciYanti Kumala Dewi, Rancang Bangun Kumparan Stator Motor Induksi 1 Fasa 4 Kutub dengan Metode Kumparan Jerat
RANCANG BANGUN KUMPARAN STATOR MOTOR INDUKSI 1 FASA 4 KUTUB DENGAN METODE KUMPARAN JERAT (DESIGN OF 4 POLE 1 PHASE INDUCTION MOTOR STATOR WINDING WITH COIL MESHES METHODE) Yanti Kumala Dewi, Widyono Hadi,
Lebih terperinciDampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar
Jurnal Kompetensi Teknik Vol.1, No. 2, Mei 2010 57 Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar Isdiyarto Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Untuk menjaga agar faktor daya sebisa mungkin mendekati 100 %, umumnya perusahaan menempatkan kapasitor shunt pada tempat yang bervariasi seperti pada rel rel baik tingkat
Lebih terperinciPerancangan Soft Starter Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode Closed Loop Menggunakan Mikrokontroler Arduino
1 Perancangan Soft Starter Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode Closed Loop Menggunakan Mikrokontroler Arduino Ardhito Primatama, Soeprapto, dan Wijono Abstrak Motor induksi merupakan alat yang paling
Lebih terperinciDisusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa
Pengaruh Perubahan Beban Terhadap Frekuensi dan Tegangan Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri (421 13 019) Ryan Rezkyandi Saputra (421 13 018) Hardina Hasyim (421 13 017) Jusmawati (421 13 021) Aryo Arjasa
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN
26 BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Generator Pengujian ini dilakukan untuk dapat memastikan generator bekerja dengan semestinya. pengujian ini akan dilakukan pada keluaran yang dihasilakan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø
BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø 2.1. Prinsip Kerja Motor Induksi Pada motor induksi, supply listrik bolak-balik ( AC ) membangkitkan fluksi medan putar stator (B s ). Fluksi medan putar stator ini memotong konduktor
Lebih terperinciBahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II
Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II Pada motor satu fasa terdapat dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U 1 -U 2 ) dan belitan fasa bantu (belitan Z 1 -Z 2 ), Belitan utama menggunakan
Lebih terperinciLABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK
LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK MOTOR INDUKSI 3 FASA ROTOR LILIT DAN ROTOR SANGKAR Disusun : Drs. Sunyoto, MPd PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron
BAB II MTR SINKRN Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor.
Lebih terperinciPerbaikan Faktor Daya Motor Induksi 3 fase menggunakan Mikrokontroler 68HC11
Perbaikan Faktor Daya Motor Induksi 3 fase menggunakan Mikrokontroler 68HC11 Bambang Sutopo *), F. Danang Wijaya *), Supari **) *) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, UGM, Yogyakarta **) Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Generator Sinkron Satu Fasa Pabrik Pembuat : General Negara Pembuat
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 Umum Motor induksi merupakan motor arus bolak balik ( AC ) yang paling luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Penamaannya
Lebih terperinciSTUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) Dimas Harind Yudha Putra,Riswan Dinzi Konsentrasi Teknik Energi Listrik,
Lebih terperinciJurnal Teknik Elektro Vol. 2, No. 1, Maret 2002: 22-26
Analisa Perbandingan Efisiensi Energi Dari Penempatan Rangkaian Pengontrol Kecepatan Motor Induksi Kapasitor Running Satu Fasa, 220 Volt, 30 Watt, 1370 RPM, Yang Terhubung Pada Suplai Dengan Yang Terhubung
Lebih terperinciBAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA
BAB III 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik,. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan
Lebih terperinciGambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik
30%. 1 Alat penghemat daya listrik bekerja dengan cara memperbaiki faktor daya Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik Alat penghemat daya listrik adalah suatu
Lebih terperinciANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA
ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA Ali Sahbana Harahap, Raja Harahap, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi Listrik,
Lebih terperinciPENGGUNAAN MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR ARUS BOLAK BALIK. Ferdinand Sekeroney * ABSTRAK
PENGGUNAAN MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR ARUS BOLAK BALIK. Ferdinand Sekeroney * ABSTRAK Motor induksi merupakan salah satu motor listrik arus bolak-balik yang luas penggunaannya baik di industri maupun
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA MOTOR INDUKSI SATU FASA SPLIT-PHASE
ANALSS PERBANDNGAN UNJUK KERJA MOTOR NDUKS SATU FASA SPLT-PHASE DAN MOTOR NDUKS SATU FASA KAPASTOR START-RUN DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB SMULNK Andry Nico Manik, Riswan Dinzi Konsentrasi Teknik Energi Listrik,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem serta realisasi perangkat keras pada perancangan skripsi ini. 3.1. Gambaran Alat Alat yang akan direalisasikan adalah sebuah alat
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran
BAB MOTOR NDUKS SATU PHASA.1. Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan
Lebih terperinciPENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK
PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK Zainal Abidin, Tabah Priangkoso *, Darmanto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid
Lebih terperinciSINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014
ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT PENGASUTAN MOTOR INDUKSI MENGGUNAKAN PROGRAM MATLAB (Aplikasi pada Bengkel Listrik Balai Besar Latihan Kerja (BBLKI) Medan) Sorganda Simbolon, Eddy Warman Konsentrasi Teknik
Lebih terperinciMetode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan.
Metode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan. Muhammad Nasir Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Andalas Padang, nasirsonni@ft.unand.ac.id Abstrak Tingkat konsumsi
Lebih terperinciPengembangan Rangkaian Kendali untuk Mengoperasikan Motor Induksi3-Fasa
81 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 1, JANUARI 017 Pengembangan Rangkaian Kendali untuk Mengoperasikan Motor Induksi3-Fasa Zuriman Anthony Institut Teknologi Padang, Padang E-mail: antoslah@gmail.com
Lebih terperinciOleh : Bambang Dwinanto, ST.,MT Debi Kurniawan ABSTRAKSI. Kata Kunci : Perangkat, Inverter, Frekuensi, Motor Induksi, Generator.
ANALISA GENERATOR LISTRIK MENGGUNAKAN MESIN INDUKSI PADA BEBAN HUBUNG BINTANG (Y) DELTA ( ) PADA LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO DASAR UNIVERSITAS GUNADARMA Oleh : Bambang Dwinanto, ST.,MT Debi Kurniawan ABSTRAKSI
Lebih terperinciPENGENALAN MOTOR INDUKSI 1-FASA
BAB IV PENGENALAN MOTOR INDUKSI 1-FASA Motor induksi 1-fasa biasanya tersedia dengan daya kurang dari 1 HP dan banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga dengan aplikasi yang sederhana, seperti kipas
Lebih terperinciMEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 2, Desember 2009
AlImran, Perbaikan Kinerja Motor Induksi Tiga Fase PERBAIKAN KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASE Muh. Nasir Malik Jurusan PEndidikan Teknik Elektro FT UNM Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan. Anak Tangga I Anak Tangga II Anak
Lebih terperinciUNIT V MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR SECARA BINTANG-DELTA
UNIT V MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR SECARA BINTANG-DELTA I. TUJUAN 1. Praktikan dapat mengetahui dan memahami prinsip kerja dari pengasutan bintang-delta, serta mengetahui
Lebih terperinciRancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah
Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah Mochammad Abdillah, Endro Wahyono,SST, MT ¹, Ir.Hendik Eko H.S., MT ² 1 Mahasiswa D4 Jurusan Teknik Elektro Industri Dosen
Lebih terperinciMOTOR INDUKSI SPLIT PHASE SEBAGAI GENERATOR INDUKSI SATU FASA
MOTOR INDUKSI SPLIT PHASE SEBAGAI GENERATOR INDUKSI SATU FASA Sofian Yahya 1), Toto Tohir ) Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung 1,) Jln. Gegerkalong Hilir, Ds
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN. fasa dari segi sistim kelistrikannya maka dilakukan pengamatan langsung
BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1 Umum Untuk menganalisa kegagalan pengasutan pada motor induksi 3 fasa dari segi sistim kelistrikannya maka dilakukan pengamatan langsung ( visual ) terhadap motor induksi
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak gedung maupun pabrik menggunakan motor listrik sebagai penggerak utamanya. Penggunaan motor motor listrik ini membutuhkan energi listrik yang cukup
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
ANALISA VARIASI KAPASITOR UNTUK MENGOPTIMALKAN DAYA GENERATOR INDUKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT (PLTGL) Dosen Pembimbing: Oleh: Tri Indra Kusuma 4210 100 022 Ir. SardonoSarwito, M.Sc
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No.1, April 2012 ISSN
ANALISIS NILAI EFISIENSI MOTOR INDUKSI DENGAN DIAGRAM LINGKARAN Jayadi Email:Jayadi@yahoo.com Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Musamus Merauke Jl. Kamizaun Mopah Lama Merauke ABSTRAK
Lebih terperinciANALISA PENGARUH BESAR NILAI KAPASITOR EKSITASI TERHADAP KARAKTERISTIK BEBAN NOL DAN BERBEBAN PADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI
ANALISA ENGARUH BESAR NILAI KAASITOR EKSITASI TERHADA KARAKTERISTIK BEBAN NOL DAN BERBEBAN ADA MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG) ENGUATAN SENDIRI Muhammad Habibi Lubis, Masykur Sjani Konsentrasi Teknik
Lebih terperinciKarakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron
Karakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron Oleh: Luthfi Rizal Listyandi I. Latar Belakang Salah satu potensi sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan guna mewujudkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di Lab Lama Teknik Elektro FPTK UPI dengan perencanaan rangkaian listrik yang dipasang beberapa beban listrik. Pengukuran
Lebih terperinciPENGOPERASIAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA DARI CATU DAYA SATU FASA (FORWARD-REVERSE) MENGGUNAKAN KAPASITOR DENGAN PENGONTROLAN FREKUENSI DAN SUDUT FASA
PENGOPERASIAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA DARI CATU DAYA SATU FASA (FORWARD-REVERSE) MENGGUNAKAN KAPASITOR DENGAN PENGONTROLAN FREKUENSI DAN SUDUT FASA Hasan Mahfudhi *), Tejo Sukmadi, and Agung Nugroho Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan dilaboratorium konversi energi listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik. Penelitian akan dilaksanakan setelah proposal
Lebih terperinciDAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)
DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
(ME 091329) Presentasi Skripsi Bidang Studi : Marine Electrical And Automation System JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013 ANALISA
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TORSI START
ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START DAN ARUS START,DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGASUTAN AUTOTRAFO, STAR DELTA DAN DOL (DIRECT ON LINE) PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi
Lebih terperinciPerancangan Kapasitor Jalan untuk Mengoperasikan Motor Induksi 3-Fasa pada Sistem Tenaga 1-Fasa
Perancangan Kapasitor Jalan untuk Mengoperasikan nduksi 3-Fasa pada Sistem Tenaga 1-Fasa Zuriman Anthony Jurusan Teknik Elektro, nstitut Teknologi Padang Jl. Gajah Mada Kandis Nanggalo Padang, SUMBAR NDONESA
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sistem Kelistrikan Bag Filter Fan Bag filter merupakan salah satu fasilitas yang digunakan untuk menyedot debu yang dihasilkan saat proses produksi. Pada bag filter terdapat
Lebih terperinciProteksi Motor Menggunakan Rele Thermal dengan Mempertimbangkan Metode Starting
JURNA TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Proteksi Motor Menggunakan Rele Thermal dengan Mempertimbangkan Metode Starting esita Dewi Rizki Wardani, Dedet C. Riawan, Dimas Anton Asfani Jurusan Teknik
Lebih terperinciLABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK (MESIN SEREMPAK)
LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK (MESIN SEREMPAK) ALTERNATOR DAN MOTOR SEREMPAK Disusun : Drs. Sunyoto, MPd PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Perubahan Tegangan Terhadap Torsi Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Simulasi Matlab
Analisis Pengaruh Perubahan Tegangan Terhadap Torsi Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Simulasi Matlab Fitrizawati 1, Utis Sutisna 2 Miliono 3 1,2,3 Program Studi Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik
Lebih terperinciTeknik Tenaga Listrik(FTG2J2)
Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2) Generator Sinkron Ahmad Qurthobi, MT. Teknik Fisika Telkom University Ahmad Qurthobi, MT. (Teknik Fisika Telkom University) Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2) 1 / 35 Outline 1
Lebih terperinciBAB II MOTOR KAPASITOR START DAN MOTOR KAPASITOR RUN. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya
BAB MOTOR KAPASTOR START DAN MOTOR KAPASTOR RUN 2.1. UMUM Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)
ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) M. Arfan Saputra, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi
Lebih terperinciMODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi
MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK Motor induksi Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah
Lebih terperinciRANGKAIAN INVERTER SATU FASA BERDASARKAN PERUBAHAN FREKUENSI UNTUK PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR KAPASITOR
RANGKAIAN INVERTER SATU FASA BERDASARKAN PERUBAHAN FREKUENSI UNTUK PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR KAPASITOR Single Phase Inverter Circuit Based on Frequency Variation For Controlling The Speed of a Capacitor
Lebih terperinciRANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.
Arus Bolak-balik RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Dalam pembahasan yang terdahulu telah diketahui bahwa generator arus bolakbalik sebagai sumber tenaga listrik yang mempunyai GGL : E E sinω t Persamaan di atas
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KELISTRIKAN INSTALASI SAKLAR TPDT(Three Pole Double Throw Switch) UNTUK MOTOR KAPASITOR 1 FASA
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KELISTRIKAN INSTALASI SAKLAR TPDT(Three Pole Double Throw Switch) UNTUK MOTOR KAPASITOR 1 FASA Disusun Oleh : Shofiudin (B42120449) Yongki Adi Pratama Putra (B42120491) Yoeca
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT
RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT BUILD DESIGN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT Tri Agus Budiyanto (091321063) Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung
Lebih terperinciPENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT
PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT Jesayas Sihombing Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon
BAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) 3 4.1 Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon Untuk menjalankan operasi produksi pada PT. Krakatau Steel
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Daya 2.1.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan
Lebih terperinciPENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA
Pengereman Dinamik Pada Motor Induksi Tiga Fasa (A. Warsito, M. Facta, M Anantha BP) PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA Agung Warsito, Mochammad Facta, M Anantha B P a.warsito@elektro.ft.undip.ac.id,
Lebih terperinciBAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang
BAB 2II DASAR TEORI Motor Sinkron Tiga Fasa Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang putaran rotornya sinkron/serempak dengan kecepatan medan putar statornya. Motor ini beroperasi
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI
ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI ( APLIKASI PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK FT USU
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN TEGANGAN TERMINAL, REGULASI, DAN EFISIENSI GENERATOR SINKRON 3 FASA ROTOR SALIENT POLE DENGAN METODE BLONDEL (TWO REACTION THEORY)
ANALISIS PENENTUAN TEGANGAN TERMINAL, REGULASI, DAN EFISIENSI GENERATOR SINKRON 3 FASA ROTOR SALIENT POLE DENGAN METODE BLONDEL (TWO REACTION THEORY) Selamat Aryadi (1), Syamsul Amien (2) Konsentrasi Teknik
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON
ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON Irpan Rosidi Tanjung, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPenentuan Parameter dan Arus Asut Motor Induksi Tiga Fasa
39 Penentuan Parameter dan Arus Asut Motor Induksi Tiga Fasa Yandri Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura e-mail : yandri_hasan@hotmail.com Abstrak
Lebih terperinciPemasangan Kapasitor Bank untuk Perbaikan Faktor Daya
Ahmad Yani, Pemasangan... Pemasangan untuk Perbaikan Faktor Daya Ahmad Yani Staf Pengajar Teknik Elektro STT-Harapan email: yani.ahmad34@yahoo.com Abstrak seri dan parallel pada system daya menimbulkan
Lebih terperinciPRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik
Nama : Gede Teguh Pradnyana Yoga NIM : 1504405031 No Absen/ Kelas : 15 / B MK : Teknik Tenaga Listrik PRINSIP KERJA MOTOR A. Pengertian Motor Listrik Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis
Lebih terperinciPERBAIKAN FAKTOR DAYA MOTOR INDUKSI 3 FASE
PERBAIKAN FAKTOR DAYA MOTOR INDUKSI 3 FASE Rahardjo, Yadi Yunus Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Jl. Babarsari Kotak Pos 6101/YKBB Yogyakarta 55281 Telp. 0274. 484085, Fax. 489715 E-mail : sttn@batan go.id,
Lebih terperinciYour logo. Bidang Studi : Marine Electrical And Automation System
Your logo Bidang Studi : Marine Electrical And Automation System Here comes your footer Page 2 1. Latar Belakang 2. Perumusan Masalah 3. Batasan Masalah Outline 4. Tujuan dan Manfaat 5. Metodologi Penelitian
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER
SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER Deni Almanda 1, Anodin Nur Alamsyah 2 1) 2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. Cempaka Putih
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran
BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II1 Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor induksi tiga fasa rotor belitan merupakan salah satu mesin ac yang
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor induksi tiga fasa rotor belitan merupakan salah satu mesin ac yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanis. Motor induksi terdiri atas bagian stasioner
Lebih terperinciStudi Komparatif Arus Asut Motor Induksi Tiga Fasa Standar NEMA Berdasarkan Rangkaian Ekivalen Dan Kode Huruf
Studi Komparatif Arus Asut Induksi Tiga Fasa Standar NEMA Berdasarkan Rangkaian Ekivalen Dan Kode Huruf Iwan Setiawan Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGGERAK MULA MIKROHIDRO TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 4 KUTUB ABSTRAKSI
Jurnal Emitor Vol. 15 No. 01 ISSN 1411-8890 PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGGERAK MULA MIKROHIDRO TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 4 KUTUB Agus Supardi, Ardhiya Faris Rachmawan Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGARUH BANK KAPASITOR TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASA KECEPATAN RENDAH
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BANK KAPASITOR TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASA KECEPATAN RENDAH Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik
Lebih terperinciSTUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO
STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO Anggi Muhammad Sabri Saragih 13204200 / Teknik Tenaga Elektrik Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SATU FASA. Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran
BAB II MOTOR INDUKSI SATU FASA II.1. Umum Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan
Lebih terperinciANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51
ISSN: 693-6930 ANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C5 Muhammad Andang Novianta Jurusan Teknik Elektro Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum 1 Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang paling BAB II TINJAUAN PUSTAKA banyak digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber
Lebih terperinciMekatronika Modul 7 Aktuator
Mekatronika Modul 7 Aktuator Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari Aktuator Listrik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan penerapan
Lebih terperincie. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart
1. Hipotesis tentang gejala kelistrikan dan ke-magnetan yang disusun Maxwell ialah... a. perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet b. di sekitar muatan listrik terdapatat medan listrik c.
Lebih terperinciSISTEM PENGEREMAN REGENERATIVE MENGGUNAKAN KAPASITOR PADA MOTOR LISTRIK BERPENGGERAK MOTOR INDUKSI TIGA FASA
SISTEM PENGEREMAN REGENERATIVE MENGGUNAKAN KAPASITOR PADA MOTOR LISTRIK BERPENGGERAK MOTOR INDUKSI TIGA FASA Arman Jaya 1, Endro Wahjono 2, dan Ainii Siti Khodijah 3 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Lebih terperinciDESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI. Toni Putra Agus Setiawan, Hari Putranto
Putra Agus S, Putranto, Desain Sensorless (Minimum Sensor) Kontrol Motor Induksi 1 Fasa Pada DESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI Toni Putra Agus Setiawan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri. Keinginan untuk mendapatkan mesin yang mudah dirangkai, memiliki torsi yang besar, hemat
Lebih terperinciSaklar Energi Pemulih Magnetik untuk Soft Starting Motor Induksi Tipe Sangkar Tupai
Saklar Energi Pemulih Magnetik untuk Soft Starting Motor Induksi Tipe Sangkar Tupai Ken Hasto 1), Margono 2), Muhammad Amiruddin 3) 1 Fakultas Teknik Progdi Teknik Elektro, Universitas PGRI Semarang email:
Lebih terperinciStarter Dua Speed Untuk Motor dengan Lilitan Terpisah. (Separate Winding)
Starter Dua Speed Untuk Motor dengan Lilitan Terpisah (Separate Winding) 1. Tujuan 1.1 Mengidentifikasi terminal motor dua kecepatan dua lilitan terpisah (separate winding) 1.2 Menjelaskan tujuan dan fungsi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 DOSEN PEMBIMBING : Bp. DJODI ANTONO, B.Tech. Oleh: Hanif Khorul Fahmy LT-2D 3.39.13.3.09 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPerancangan Pembuatan Pengasut Pada Motor Kapasitor 1 Phase
Perancangan Pembuatan Pengasut Pada Motor Kapasitor 1 Phase Eka Nur Fahmianto 1 Universitas PGRI Madiun e.n.fahmianto@gmail.com Abstract.Perkembangan teknologi di masa sekarang sangat pesat pertumbuhannya
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa dari sistem starting star delta, autotrafo dan reaktor pada motor induksi 3 fasa 2500 KW sebagai penggerak
Lebih terperinciSISTEM PROTEKSI PADA MOTOR INDUKSI 3 PHASE 200 KW SEBAGAI PENGGERAK POMPA HYDRAN (ELECTRIC FIRE PUMP) SURYA DARMA
SISTEM PROTEKSI PADA MOTOR INDUKSI 3 PHASE 200 KW SEBAGAI PENGGERAK POMPA HYDRAN (ELECTRIC FIRE PUMP) SURYA DARMA Dosen Tetap Yayasan Pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang
Lebih terperinciPENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS
PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS Samson M. Tambunsaribu, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGARUH KECEPATAN PUTAR TERHADAP KELUARAN TEGANGAN DAN FREKUENSI PADA GENERATOR INDUKSI 1 FASA
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KECEPATAN PUTAR TERHADAP KELUARAN TEGANGAN DAN FREKUENSI PADA GENERATOR INDUKSI 1 FASA Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciK13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika
K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak-balik - Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0401 Version: 2016-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi
Lebih terperinciTransformator (trafo)
Transformator (trafo) ф 0 t Transformator adalah : Suatu peralatan elektromagnetik statis yang dapat memindahkan tenaga listrik dari rangkaian a.b.b (arus bolak-balik) primer ke rangkaian sekunder tanpa
Lebih terperinciPaper Teknik Tenaga Listrik RANGKAIAN TIGA FASA. Dosen Pembimbing : Chairul Hudaya. Disusun Oleh : Kelompok 4. Ahmad Fahlufi ( )
Paper Teknik Tenaga Listrik RANGKAAN TGA FASA Dosen Pembimbing : Chairul Hudaya Disusun Oleh : Kelompok 4 Ahmad Fahlufi (0806365444) Arif Budiman (0806365495) Budi Prayitno (0806365564) lma Ainur Riza
Lebih terperinci