Sejarah Singkat Ilmu Hadist. Makalah. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : Ulumul Hadist. Dosen Pembimbing : Abdul Sattar, M.Ag.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sejarah Singkat Ilmu Hadist. Makalah. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : Ulumul Hadist. Dosen Pembimbing : Abdul Sattar, M.Ag."

Transkripsi

1 Sejarah Singkat Ilmu Hadist Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Ulumul Hadist Dosen Pembimbing : Abdul Sattar, M.Ag. Disusun oleh: Fina Idhamatussilmi ( ) Caca Irayanti ( ) Nanda Safiera Mafaz ( ) FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu hadis adalah ilmu yang berkaitan dengan hadis Nabi SAW untuk mengetahui mana yang sebnarnya hadis yang dari Nabi Muhammad, maeragu-ragukan dan mana yang tidak benar atau yang di palsukan orang, dan lain sebagainya. Maka harus ada ilmu untuk mempelajari itu (ilmu hadist). Karena banyak macam yang harus dipelajari tentang hadis, maka banyak ilmu atau istilah yang berkaitan dengannya, salahsatu disebut dengan istilah ulumul hadis. Seperti yang sedang kita pelajari saat ini. B. Rumusan Masalah 1. Pengertian Ilmu Hadist 2. Sejarah Pertumbuhan Ilmu Hadis 3. Karya-karya Ilmu Hadis 2

3 II. PEMBAHASAN 1. Pengertian Ilmu Hadis Hadis menurut etimologi berarti baru, lawan dari kata lama. Adapun pengertian ilmu hadis menurut terminolgi, para ulama mendefinisikannya dengan rumusan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang masing-masing. Meskipun demikian, jika kita teliti semua rumusan itu kita dapat menyimpulkannya ke dalam tiga pengertian yaitu : a. Ilmu Hadis ialah ilmu tentang memindah dan meriwayatkan apa saja yang dihubungkan dengan Rasulullah SAW, baik mengenai perkataan yang beliau ucapkan, atau perbuatan beliau lakukan, atau pengakuan yang beliau ikrarkan (yakni berupa sesuatu yang dilakukan di depan Nabi SAW dan perbuatan itu dilarang olehnya) atau sifat-sifat Nabi SAW terangkat menjadi Rasul atau sesudahnya, atau menukil/ meriwayatkan apa saja yang dihubungkan kepada shabat atau tabi in. Pengertian ilmu hadis seperti ini dikenal dengan istilah Ilmu Riwayatu Al Hadis. b. Ilmu Hadis ialah ilmu tentang sistem atau metode untuk meneliti keadaan sanad-sanad hadis dari segi muttasil dan munqathi nya, dan keadaan rawi-rawi hadis dari segi dhabit dan adilnya. Pengertian ilmu hadis seperti ini dikenal dengan istilah Ilmu Ushul Hadis dan inilah yang menjadi pokok bahasan kitab ini. c. Ilmu Hadis ilmu tenatng pembahasan terhadap makna-makna dan maksud-maksud yaang dikandung oleh lafadz-lafadz hadis berdasarka kaidah-kaidah bahsa Arab, dan atauran-aturan syari ah serta kesesuaiannya dengan tingkah laku Nabi SAW. Tiga definisi ilmu hadis diatas, masing-masing mempunyai faedah tersendiri. Definisi yang pertama berfaedah untuk memperhatikan dan menjaga sunnah Al-Nabawwiyah dan untk mempublikasikannya di klangan umat islam sekaligus berfaedah mengabaikan sunnah. 3

4 Objek pembahasan ilmu hadis menurut pengertian yang pertama ini ialah pribadi Rsulullah SAW dari segi perkataan, berbuatan dan taqrirnya. Ilmu ini diciptakan oleh Muhammad bin Syihab Al Zuhri pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, orang pertama yang menghimpun dan mengkodifikasikan hadis atas perintah resmi Umar bin Abdul Aziz. Ketika itu pemerintahan islam telah mengirim surat resmi kepada para pejabat daerah untuk memeriksa apa saja yang termasuk hadis Rasulullah atau sunnahnya supaya ditulis. Instruksi tersebut di latarbelakangi adanya kekhawatiran atas mushanya ilmu agama dikarenkan meninggalnya para ulma. Adapun definisi ilmu hadis yang kedua berfedah untuk mengetahui tingkatan-tingkatan hadis guna membedakan antara yang shahih dengan yang tidak. Uraian masalah masalah ini akan dibahasan dikemudian. Kemudian definisi ilmu hadis yang ketiga berfaedah untuk mengetahui hukum-hukum syar a dan penjelasan-penjelasan terhadap Al-Quran serta untuk mengikuti jejak Nabi SAW, sehingga bisa bertingkah laku sebagaimana tingkah laku Nabi yang akhirnya mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat. Pembagian pengertian imu hadis yang paling populer di kalangan para ulama hanya ada dua yaitu ilmu hadis dirayah dan ilmu hadis riwayah. Pembagian pengertian ilmu hadis menjadi dua ini adalah dengan mengorsubdinasikan pengertian ilmu hadis yang ketiga tersebut diatas ke dalam pengertian ilmu hadis yang pertama yaitu ilmu hadis riwayah. 1 Prof. Dr. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy menyatakan, bahwa yang dimaksud dengan ilmu hadis itu ialah ilmu yang berpautan dengan hadis. Definisi beliau di kemukakan, mengingat ilmu yang bersangkut paut dengan hadis itu banyak macamnya. 1 Muhammad Alawi Al-Maliki, Ilmu Ushul Hadis, Yogayakarta: Pustaka Pelajar, 2012, hlm

5 Ini disebabkan karena ulama yang berkecimpung membahas tentang masalah yang berhubungan dengan hadis itu, selain jumlahnya tidak sedikit juga masa tersusun dan terbinanya di antara ilmu-ilmu itu sendiri tidak dalam satu periode yang sama. Karena itu tidaklah mengherankan bila dijumpai banyak istilah yang ada kaitannya dengan pembahasan yang berhubungan dengan hadis. Di antara ulama, ada yang menggunakan istilah bagi ilmu yang berpautan dengan hadis itu dengan ilmu hadis, ada yang menamainya dengan Ilmu Ushulil Hadist ada juga yang menamainya dengan Ilmu Musthalahil Hadist ada yang menamainya dengan Ilmu Musthalah Ahlil Atsar ada pula dengan Ilmu Musthalah Ahlil Hadist. Kesemuanya itu megandung pengertaian tentang apa masalah pokok yang dibahas dalam ilmu itu Sejarah Pertumbuhan Ilmu Hadis Sesuai dengan perkembangan hadis, ilmu hadis selalu mengiringnya sejak masa Rasulullah, sekalipun belum dinyatakan sbagai ilmu secara eksplisit. Pada masa Nabi masih hidup di tengah-tengah sahabat, hadis tidak ada persoalan karena jika menghadapi suatu masalh atau skeptis dalam suatu masalah mereka langsung bertemu dengan beliau untuk mengecek kebenarnnya. Pemalsuan hadis pun tidak pernah terjadi menurut pendapat ulama ilmu hadis. Adapun pernyataan Ahmad Amin dalam Fajr Al-Islam bahwa dimungkinkan terjadi adanya pemalsuan hadis pada masa Nabi masih hidup hanya dugaan belaka, tidak disertai bukti dan memang tidak ada bukti yang mendukungnya. Setelah Rasulullah meninggal, kondisi sahabt sangat berhati-hati dalam meriwayatkan hadis karena konsentrasi mereka kepada Al-Quran yang baru di kodifikasikan pada masa Abu Bakar tahap awal dan masa Utsman tahap kedua. Masa ini terkenal dengan nama Taqlil Ar-Riwayah (pembatasan periwayatan), para sahabat tidak meriwayatkan hadis kecuali 2 M. Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadis, Bandung, Angkasa, 2009, hlm. 61 5

6 disertai dengan saksi dan bersumpah bahwa hadis yang ia riwayatkan benar-benar Rasulullah. Pada masa awal islam belum diperlukan sanad dalam periwayatan hadis karena orangnya masih jujur-jujur dan saling mempercayai satu dengan yang lain. Akan tetapi, setetlah terjadinya konflik fisik (fitnah) antarelite politik, yaitu antara pendukung Ali dan Muawiyah dan umat berpecah menjadi beberapa sekte : Syiah, Khawarij dan Jumhur Muslimin. Setelah itu mulailah terjadi pemalsuan hadis dari masing-masing sekte dalam rangka mencari dukungan politik dari masa yang lebih luas. Perkembangan ilmu hadis semakin pesat ketika ahli hadis membicarakan tentang daya ingat para pembawa dan perawi hadis kuat atau tidak, bagaimana metode penerimaan dan penyampaiannya, hadis yang kontra bersifat menghapus atau kompromi, kalimat hadis yang sulit dipahami, dll. Akan tetapi, aktivitas seperti itu dalam perkembangannya baru berjalan secara lisan dari mulut ke mulut dan tidak tertulis. Ketika pada pertengahan abad kedua Hijriyah sampai abad ketiga Hijriyah, ilmu hadis mulai ditulis dan dikodifikasikan dalam bentuk yang sederhana, belum terpisah dari ilmu-ilmu lain, belum berdiri sendiri, masih campur dengan ilmu-ilmu lain atau berbagai buku atau terdiri secara terpisah. Misalnya ilmu hadis bercampur dengan ilmu ushhul fiqh, seperti dalam kitab Ar-Risalah yang ditulis oleh Asy-Syafi i atau cmapur dengan fiqh seperti kitab Al-Umm dan solusi hadis-hadis yang kontra dengan diberi nama Ikhtilaf Al-Hadis karya Asy-Syafi i (w. 204 H). 3 Umat islam memberikan perhatian yang luar biasa terhadap hadis Nabi SAW sejak masa-masa awal islam. Mereka bersungguh-sungguh dalam menjaganya baik dari aspek penukilan, penyampaiannya hingga kodifikasinya dalam bentuk apa yang kemudian dikenal dengan sebutan tadwin al-hadis. Demikian pula dengan yang terjadi pada ilmu hadis. Sebagaimana halnya aspek peradaban islam yang lain, ilmu hadis pun telah melalui perjalanan panjangnya baik secara praktis maupun teoritis 3 H. Abdul. Majid Khon, Ulumul Hadis, Jakarta : Amzah, 2012, hlm

7 sejak masa sahabat dan terus berkembang pada masa tabi in dan masamasa berikutnya. Kritik yang terjadi antar sahabat mengenai kasus tertentu yang mereka dasarkan pada apa yang mereka terima dari Nabi sebenarnya dapat disebut sebagai embrio munculnya ilmu hadis. Seiring dengan pembukuan hadis Nabi pada abad kedua hijriah, pembukuan mengenai bidang-bidang tertentu dari ilmu hadis juga mulai berlangsung. Terbukti Imam Syafi i ( H) dalam dua kitabnya, Alrisalah dan Al-umm juga membahas mengenai persoalan ini. Demikian pula dengan Imam Muslim dalam muqaddimah kitab sahihnya dan Imam Tarmuzi dengan judul al-ilal al-sagir pada akhir kitab jami nya. Kajian yang sama mengenai tema ilal al-hadis juga dilakukan oleh Ali Ibn al- Madini, Ahmad bin Hanbal dan Abdurrahman bin Hatim al-razi. Kemudian disusun pula karya-karya seperti kitab Tabaqat al-kubra (mengenai tabaqat para perawi hadis) karya Ibn Sa ad (w.230 H) dan Tabaqat al-ruwwat karya Khalifah Ibn Asfari (w. 240H), Tarikh karya Imam Bukhari (mengenai sejarah periwayatan hadis), kitab-kitab mengenai al-jarh wa al-ta dil seperti al-du afa wa al-matrukin (mengenai perawi yang lemah dan ditinggalkan riwayatkannya) karya Imam Bukhari ( H) dan Imam Nasa i, al-jarh wa al-ta dil karya Abdurrahman bin Abi Hatim al-razi, al-majruhin wa al-siqatkarya Ibn Hibban serta Al-kamil karya Ibnu Adi. Demikian pula untuk ilmu-ilmu hadis yang lain juga dilakukan penyusunan kitab khusus berkenaan dengan itu seperti kitab Garib alhidis (mengenai hadis-hadis yang asing) karya Nadr bin Syamil, kitab Ikhtilaf al-hadis karya Imam Syafi i dan Ta wil Mukhtalif al-hadis karya ibnu Qutaibah (mengenai hadis yang tampak bertentangan), kitab Nasikh al-hadis wa mansukhuhu karya Umar Ahmad al-baghdadi atau yang populer dengan nama Ibnu Syahin. Namun, kitab pertama yang berhasil menghimpun beberapa kajian mengenai ilmu hadis adalah kitab karya al- Qadi Abu Muhammad Ibn al-hasan al-ramaharmuzi yang berjudul al- Muhaddis al-fasih baina al-rawi wa al-wa i. 7

8 Selanjutnya menyusul al-hakim al-naisaburi dengan karyanya Ma rifah Ulum al-hadis, inilah kitab pertama yang memggunakan istilah resmi ulum al-hadis. Selanjutnya muncul al-hafiz al-khatib al- Baghdadi dengan karyanya al-jami Li Adab al-syaikh wa al-sami. Setelah itu muncul lagi karyadari Ibnu Salah dengan judul Muqaddimah Ibnu Salah yang kemudian diringkas oleh Syaikh al-islam Muhyiddin al- Nawawi dalam sebuah kitab yang berjudul al-irsyad Ila Ilm al-isnad, kitab yang disebut terakhir ini dirigkas kembali dengan judul al-taqrib. Yang menarik, kitab al-taqrib ini kemudian dijelaskan lagi dengan lebih detail dalam bentuk syarah oleh al-suyuti dan diberi judul Tadrib al-rawi fi Syarh Taqrib al-nawawi. Setelah itu lebih banyak lagi bermunculan karya-karya dibidang ilmu hadis ini. Bahkan menurut al-hazimi: imu hadis ini mencakup banyak sekali ragam kajian yang bisa jadi mencapai seratus cabang; setiap cabangnya merupakan ilmu yang berdiri sendiri. Seandainya seseorang mencurahkan segala upayahnya, niscaya umurnya tidak akan cukup untuk mengerti semuanya Karya-karya Ilmu Hadis Karya-karya yang terkenal dalam ilmu musthahalah hadist adalah : a. Al- Muhaddin Al-Fashil Baina Ar-Rawi wa Al-Wa i, karya Al-Qadhi Abu Musa Al-Hasan bin Abdirrahman bin Khalid Ar-Ramahurmuzy (w.360 H), tetapi dia tidak mencakup semua pembahasan musthahalah. b. Ma rifatu Ulum Al-Hadist, karya Abu Abdillah Muhammad bin Abdillah Al-Hakim An-Naisabury (w. 404 H), hanya saja pembahasan-pembahasannya belum diperbaiki dan tidak disusun dengan menarik dan sistematik. c. Al-Mustakhraj ala Ma rifati Ulumil Hadist, karya Abu Nu aim Ahmad bin Abdillah Al-Ashbahani (w. 430 H), di dalamnya ia 4 Abdul Sattar, Ilmu Hadis, Semarang : Karya Abadi Jaya, 2015, hlm

9 melengkapi apa yang ditulis oleh Al-Hakim An-Naisaburi dalam kitabnya Ma rifatu Ulumil Hadist. d. Al-Kifayah fi Ilmi Ar-Riwayah, karya Abu Bakar Ahmad bin Ali bin Tsabit Al-Khatib Al-Baghdadi yang mahsyur (wafat 436 H). e. Al-Tami li Akhlaq Ar-Rawi wa Adabi As-Sami, karya Al-Khatib Al- Baghdadi. f. Al-Ilma ila Ma rifati Ushuli Ar-Riwayah wa Taqyiidu As-Sami karya Al-Qadhi Iyadh bin Musa Al-Yakhshuby (w. 544 H). g. Maa Laa Yasa u Al-Muhadditsu Fahluhu, karya Abu Hafsh Umar bin Abdul Majid Al-Mayanji (w. 580 H). h. Ulumul Hadist, karya Abu Amr Utsman bin Abdirrahman Asy- Syahraruzi yang mahsyur dengan sebutan Ibnu As-Shalah (w. 643 H), dan kitabnya yang terkenal dengan nama Muqaddimah Ibnu Ash- Shalah, yang merupakan kitab terbaik dalam ilmu musthahalah. Dalam kitab ini, penyusun mengumpulkan apa yang terpisah dalam karya Al-Khatib dan ulama sebelumnya. Buku ini kemudian menjadi pedoman bagi para ulama sesudahnya. i. At-Taqrib wa At-Taisir li Ma rifati Sunan Al-Basyiri wa An-Nadzir, karya Muhyiddin Yahya bin Syaraf An-Nawawi (w. 676 H), ringkasan kitab Ulumul Hadist karangan ibnu Ash-Shalah. j. Tadrib Ar-Rawi fi Syarhi Taqribi An-Nawawi, karya Jalaluddin Abdurrahman bin Abu Bakar As-Suyuthi (w. 91 H), syarah dari kitab Taqrib An-Nawawi. k. Fathul Mughits fi Syarhi Alfiyati Al-Hadist (w.902 H) merupakan syarah paling lengkap atas Alfiyah Al-Iraqi. l. Fathul Baqi ala Alfiyati Al-Iraqi, karya Al-Hafizh Zainuddin Asy- Syaikh Zakaria bin Muhammad bin Ahmad bin Ahmad bin Zakaria Al-Anshari (w. 925 H). m. Nukhbatul Fikar fi Mushtahalahi Ahli Al-Atsar, karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani (w. 852 H) merupakan buku kecil yang diringkas, namun termasuk ringkasan yang paling bagus dan paling susunan 9

10 pembagiannya, serta telah siyarah oleh penyusunannya sendiri dengan nama Nuzhatu An-Nazhar, sebagaiman ulama lain juga mensyarahnya. n. Al-Manzhumah Al-Baiquniyah, karya Umar bin Muhammad Al- Baiquni (w H) merupakan kumpulan syair ringkas yang bermanfaat dan populer dan terdapat beberapa syarah atau buku ini, diantaranya Syarhu Az-Zarqani Ala Al-Baiquniyah, karya Muhammad Az-Zarqani. o. Qawa id At-Tahdits, karya Jamaluddin Al-Qassimi (w H). p. Taisir Musthahalah Al-Hadist, karya Dr. Mahmud At.Thahhan, seorang ulama kontemporer. Semoga Allah memberkahi umurnya dan memberi manfaat dengannya dan kitab ini termasuk di antara kitabkitab yang pembahasannya mudah dipahami. 5 5 M.Agus Solahudin. Dkk, Ulumul Hadis, Bandung : CV. Pustaka Setia, 2011, hlm

11 III. PENUTUP A. Kesimpulan Dalam tataran praktiknya, ilmu hadis sudah ada sejak periode awal islam atau sejak periode Rasulullah SAW, paling tidak dalam arti dasardasarnya. Ilmu ini muncul bersamaan dengan mulainya periwayatan hadis yang disertai dengan tingginya perhatian dan selektifitasnya sahabat dalam menerima riwayat yang sampai kepada mereka. Berawal dengan cara yang sangat sederhana, ilmu ini berkembang sedemikian rupa seiring dengan berkembangnya masalah yang dihadapi. Pada akhirnya, ilmu ini melahirkan berbagai cabang ilmu dengan metodologi pembahasan yang cukup rumit. Sehingga terciptalah karyakarya ilmu hadis yang kian di kembangkan oleh para ulama ilmu hadis dari masa ke masa. B. Penutup Sekian makalah yang dapat kami sajikan, jika banyak kesalah penulisan dan keterbatasan referensi kami mohon maaf. Kritik dan saran sangat kami harapkan guna membangun kami agar lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. 11

12 DAFTAR PUSTAKA Al-Maliki Muhammad Alawi, Ilmu Ushul Hadis : Yogayakarta, Pustaka Pelajar. Ismail M. Syuhudi, Pengantar Ilmu Hadis : Bandung, Angkasa. Sattar Abdul, Ilmu Hadis : Semarang, Karya Abadi Jaya. Solahudin M.Agus. Dkk, 2011, Ulumul Hadis, Bandung : CV. Pustaka Setia. Khon Abdul Majid, 2012, Ulumul Hadis, Jakarta : Amzah. 12

Belajar Ilmu Hadis (1) Pendahuluan

Belajar Ilmu Hadis (1) Pendahuluan Belajar Ilmu Hadis (1) Pendahuluan Senin, 05-06-2017 Ibnu Hajar al-asqalani (852 H) mendefinisikan ilmu hadis sebagai, Ilmu tentang kaidah-kaidah untuk mengetahui keadaan hadis dan perawinya (al-nukat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat membimbing para sahabat dalam membukukan hadis. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor,

Lebih terperinci

Analisis Hadis Kitab Allah Dan Sunahku

Analisis Hadis Kitab Allah Dan Sunahku Analisis Hadis Kitab Allah Dan Sunahku (Oleh: J. algar. secondprince) Tulisan ini akan membahas hadis Kitabullah wa Sunnaty yang sering dijadikan dasar bahwa kita harus berpedoman kepada Al Quran dan Sunnah

Lebih terperinci

ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS

ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS Dr. Khadijah, M.Ag. Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana KATA PENGANTAR Penulis: Dr. Khadijah, M.Ag. Copyright 2011, pada penulis Hak cipta dilindungi undang-undang All rigths reserved Penata

Lebih terperinci

Written by Andi Rahmanto Friday, 28 November :43 - Last Updated Friday, 28 November :55

Written by Andi Rahmanto Friday, 28 November :43 - Last Updated Friday, 28 November :55 Adab Muhaddits Seseorang yang menyibukkan dirinya dengan hadits serta menyebarluaskannya ketengah-tengah masyarakat, maka seorang muhaddits sudah selayaknya menjadi teladan, bersifat jujur terhadap apa

Lebih terperinci

Tim Penyusun MKD UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Tim Penyusun MKD UIN SUNAN AMPEL SURABAYA STUDI HADITS Tim Penyusun MKD UIN SUNAN AMPEL SURABAYA UIN Sunan Ampel Press 2011 Judul Penulis : STUDI HADITS : 1. Dr. H. Zainuddin, Ml., Le. MA. 2. H. Arif Jamaluddin Malik, M. Ag. 3. Abdulloh Ubed,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Ajjaj al-khatib, kitab Ushul al-hadis.

Kata Kunci: Ajjaj al-khatib, kitab Ushul al-hadis. MANHAJ AJJAJ AL-KHATIB (Analisis Kritis terhadap Kitab Ushul al-hadis, Ulumuh wa Mushtalahuh) Sulaemang L. (Dosen Jurusan Dakwah dan Komunikasi STAIN Kendari) Abstrak: Penelitian ini mebmahas Manhaj Ajjaj

Lebih terperinci

Peneliti Cacat Hadits

Peneliti Cacat Hadits رمحه هللا ABU HATIM AR-RAZI Peneliti Cacat Hadits حفظه هللا Oleh: Ustadz Abu Faiz Sholahuddin bin Mudasim Publication 1436 H/ 2015 M رمحه هللا Abu Hatim Ar-Razi Sumber: Majalah Al-Furqon No.155 Ed. 8 Th.

Lebih terperinci

PUJIAN ULAMA TERHADAP IMAM AL-BUKHARI DAN KITAB SHAHIHNYA

PUJIAN ULAMA TERHADAP IMAM AL-BUKHARI DAN KITAB SHAHIHNYA PUJIAN ULAMA TERHADAP IMAM AL-BUKHARI DAN KITAB SHAHIHNYA خفظه اهلل Oleh: Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Publication: 1434 H_2013 M PUJIAN ULAMA TERHADAP IMAM AL-BUKHARI DAN KITAB SHAHIHNYA خفظه اهلل

Lebih terperinci

`BAB I A. LATAR BELAKANG

`BAB I A. LATAR BELAKANG `BAB I A. LATAR BELAKANG Sebelum munculnya aliran teologi asy ariyyah, aliran muktazilah menjadi pusat pemikiran kalam pada waktu itu yang memperkenalkan pemikiran yang bersifat rasional. Akan tetapi,

Lebih terperinci

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag Pengertian Hadits : Menurut bahasa artinya baru atau kabar. Menurut istilah adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw. baik berupa

Lebih terperinci

BAB II SEKILAS TENTANG KITAB SHAHIH AL-BUKHARI. Ismail Ibn Ibrahim Ibn al-mughirahibnbardizbahal-ju fi al-bukhari,

BAB II SEKILAS TENTANG KITAB SHAHIH AL-BUKHARI. Ismail Ibn Ibrahim Ibn al-mughirahibnbardizbahal-ju fi al-bukhari, BAB II SEKILAS TENTANG KITAB SHAHIH AL-BUKHARI A. BiografiPengarangKitab Imam al-bukharinamalengkapnyaadalah Abu Abdillah Muhammad Ibn Ismail Ibn Ibrahim Ibn al-mughirahibnbardizbahal-ju fi al-bukhari,

Lebih terperinci

Written by Andi Rahmanto Wednesday, 29 October :49 - Last Updated Wednesday, 29 October :29

Written by Andi Rahmanto Wednesday, 29 October :49 - Last Updated Wednesday, 29 October :29 Maksud Gugurnya Sanad Yang dimaksud gugurnya sanad adalah terputusnya rantai sanad (silsilatu as-sanad) dengan gugurnya sorang rawi atau lebih secara sengaja, baik dari sebagian perawi atau dari yang lainnya

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 MATA PELAJARAN: HADITS Level Kognitif Pengetahuan dan Pemahaman Mengidentifikasi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abu Dawud, Sulaiman bin al-asy as al-sijistani H. Sunan Abu Dawud. Beirut: Dar Ibn Hazm. Juz III.

DAFTAR PUSTAKA. Abu Dawud, Sulaiman bin al-asy as al-sijistani H. Sunan Abu Dawud. Beirut: Dar Ibn Hazm. Juz III. DAFTAR PUSTAKA Abu Dawud, Sulaiman bin al-asy as al-sijistani. 1998 H. Sunan Abu Dawud. Beirut: Dar Ibn Hazm. Juz III.. Juz IV Al- Asqalani, Ahmad bin Ali bin Hajar. t.t. Tahzib al-tahzib. t.t.p: Dar al-

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN HADITS PERIODE KEEMPAT

PERKEMBANGAN HADITS PERIODE KEEMPAT IMAS MUTIAWATI (1401026037) PERKEMBANGAN HADITS PERIODE KEEMPAT (MASA DINASTI ABBASIYAH DAN DINASTI AMAWIYAH : MASA PEMBUKUAN HADIST) A. Instruksi Umar Bin Abdul Aziz tentang Pembukuan Hadits Sejak sebelum

Lebih terperinci

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : [ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai

Lebih terperinci

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 59 BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 A. Kualitas Mufasir at-thabari Ditinjau dari latar pendidikannya dalam konteks tafsir al-qur an, penulis menilai bahwa at-thabari

Lebih terperinci

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu - 34 - - - -. Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu Umar bin Abdul Aziz menulis surat kepada Abu Bakar bin Hazm : lihatlah hadits Rasulullah, lalu tulislah. Aku khawatir (punahnya) kajian ilmu (hadits)

Lebih terperinci

BAB II MUKHTALIF AL-HADITS. Mukhtalif al-hadits secara bahasa dapat dipahami dengan hadis-hadis

BAB II MUKHTALIF AL-HADITS. Mukhtalif al-hadits secara bahasa dapat dipahami dengan hadis-hadis BAB II MUKHTALIF AL-HADITS A. Pengertian Mukhtalif al-hadits Mukhtalif al-hadits secara bahasa dapat dipahami dengan hadis-hadis yang bertentangan. Sedangkan dalam dunia ulum al-hadits istilah ini diperuntukkan

Lebih terperinci

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag. Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam Presented By : Saepul Anwar, M.Ag. Pengertian Hadits Sunnah : Segala sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah SAW baik berupa perkataan, perbuatan,taqrir (peretujuan),

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis,

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis, BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis, sebagaimana yang telah dideskripsikan di dalam Bab III dan Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

MADZHAB SYAFI I. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ilmu Fiqh Dosen: Kurnia Muhajarah,M.S.I

MADZHAB SYAFI I. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ilmu Fiqh Dosen: Kurnia Muhajarah,M.S.I MADZHAB SYAFI I Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ilmu Fiqh Dosen: Kurnia Muhajarah,M.S.I Disusun Oleh : Muhlisaturrohmah (1601016054) Etik Fitriayasari (1601016055) Annisa Kurniawati (1601016056)

Lebih terperinci

Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal dunia.

Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal dunia. TAKHRIJ HADITS TALQIN KEPADA ORANG YANG AKAN MENINGGAL DENGAN SURAT YASIN Nabi diriwayatkan bersabda : Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal dunia. Takhrij : Diriwayatkan oleh Imam Abu Daud

Lebih terperinci

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar Hadits Yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA Publication : 1438 H_2017 M Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

Lebih terperinci

Silabus Mata Kuliah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara

Silabus Mata Kuliah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara SILABUS PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNISNU JEPARA TAHUN 2015 Mata Kuliah : Ulumul Kode MK : KPIP 14102 Bobot / Semester : 2 sks Standar Kompetensi : Mampu

Lebih terperinci

Biografi Ulama Ahlus Sunnah Documentation. Rilis latest

Biografi Ulama Ahlus Sunnah Documentation. Rilis latest Biografi Ulama Ahlus Sunnah Documentation Rilis latest 03 July 2016 Daftar Isi 1 PENDAHULUAN 3 2 SEJARAH SINGKAT IMAM AL-BUKHARI (194 H - 256 H) 5 3 SEJARAH SINGKAT IMAM ABU DAWUD (202 H - 275 H) 7 4

Lebih terperinci

SILABUS BAHASA ARAB I SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR`AN (STAI-PIQ) SUMATERA BARAT. Mata Kuliah.

SILABUS BAHASA ARAB I SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR`AN (STAI-PIQ) SUMATERA BARAT. Mata Kuliah. SILABUS BAHASA ARAB I SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR`AN (STAI-PIQ) SUMATERA BARAT Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Jenis Mata Kuliah Konsentrasi Program Studi Jumlah SKS 1 / 11 Dosen Asisten

Lebih terperinci

SLABUS DAN SAP ILMU HADIS

SLABUS DAN SAP ILMU HADIS 1 A.Silabus SLABUS DAN SAP ILMU HADIS 1. Identifikasi mata Kuliah Nama mata Kuliah : Ilmu Hadis Kode Mata Kuliah : - Jumlah SKS : 2 sks Semester : Kelompok Mata Kuliah : MKBS Program Studi/Jurusan : Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cara membaca, menalaah dan meneliti berbagai literatur-literatur yang

BAB III METODE PENELITIAN. cara membaca, menalaah dan meneliti berbagai literatur-literatur yang 75 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi perpustakaan ( library research) merupakan penelitian melalui perpustakaan yang dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS / MADRASAH ALIYAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 MATA PELAJARAN: HADITS Level Kognitif Pengetahuan dan Pemahaman Mengidentifikasi

Lebih terperinci

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs.

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs. KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah : Ilmu Tauhid Dosen Pengampu : Drs. Ghofir Romas Disusun oleh: Shafira Caesar Savitri ( 1501016001 ) Rohmatul

Lebih terperinci

ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS

ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU HADITS Berikut ini adalah beberapa istilah di dalam ilmu hadits: Ahad Hadits yang tidak mencapai derajat mutawatir. Al-Hafizh Kedudukan yang lebih tinggi dari muhaddits, mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga karena fungsinya sebagai penjelas (bayan) bagi ungkapan-ungkapan al- Qur an yang mujmal, muthlaq, amm dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. juga karena fungsinya sebagai penjelas (bayan) bagi ungkapan-ungkapan al- Qur an yang mujmal, muthlaq, amm dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam struktur sumber hukum Islam, hadits (sunnah) bagi ummat Islam menempati urutan kedua sesudah al-qur an. karena, disamping sebagai ajaran Islam yang secara

Lebih terperinci

Ilmu Qira at. Oleh: Eka Safitri Anasari (C ) Faisal Abdillah (C ) Jurusan Sastra Arab. Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Ilmu Qira at. Oleh: Eka Safitri Anasari (C ) Faisal Abdillah (C ) Jurusan Sastra Arab. Fakultas Sastra dan Seni Rupa Ilmu Qira at Oleh: Eka Safitri Anasari (C1011015) Faisal Abdillah (C1011016) Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Ilmu qira at adalah termasuk bagian dari

Lebih terperinci

Berbakti Sepanjang Masa Kepada Kedua Orang Tua

Berbakti Sepanjang Masa Kepada Kedua Orang Tua Berbakti Sepanjang Masa Kepada Kedua Orang Tua Masing banyak orang yang ragu untuk melanjutkan aktivitas birrul wâlidain (berbuat baik atau berbakti kepada kedua orang tua), setelah keduanya berpulang

Lebih terperinci

IRSYAD AL-HADITH SIRI KE-222: DAGING UNTA MEMBATALKAN WUDHUK

IRSYAD AL-HADITH SIRI KE-222: DAGING UNTA MEMBATALKAN WUDHUK IRSYAD AL-HADITH SIRI KE-222: DAGING UNTA MEMBATALKAN WUDHUK Soalan: Apakah benar memakan daging unta membatalkan wudhuk? Jawapan: Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, selawat dan salam kepada junjungan

Lebih terperinci

E٤٢ J٣٣ W F : :

E٤٢ J٣٣ W F : : [ ] E٤٢ J٣٣ W F : : Masyarakat yang bersih, yang tidak dipenuhi berbagai berita adalah masyarakat yang selamat serta terjaga, dan yang melakukan maksiat tetap tertutup dengan tutupan Allah atasnya hingga

Lebih terperinci

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA DZIKIR PAGI DAN PETANG dan Penjelasan Maknanya ع ن ا ب ه ر ي ر ة ق ال : ك ان ر س ول ال ه ص ل ال ه ع ل ي ه و س ل م ي ع ل م ا ص ح اب ه ي ق ول : ا ذ ا ا ص ب ح ا ح د

Lebih terperinci

Fidyah. "Dan orang-orang yang tidak mampu berpuasa hendaknya membayar fidyah, dengan memberi makanan seorang miskin." (Al Baqarah : 184)

Fidyah. Dan orang-orang yang tidak mampu berpuasa hendaknya membayar fidyah, dengan memberi makanan seorang miskin. (Al Baqarah : 184) Fidyah 1. Bagi Siapa Fidyah Itu? Bagi ibu hamil dan menyusui jika dikhawatirkan keadaan keduanya, maka diperbolehkan berbuka dan memberi makan setiap harinya seorang miskin, dalilnya adalah firman Allah:

Lebih terperinci

Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya

Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya - 26 Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya Penjelasan : Nazilah adalah kejadian baru yang butuh kepada hukum syar I. istilah ini menjadi populer pada

Lebih terperinci

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Institut Pertanian Bogor Ternyata Hari Jum at itu Ternyata Hari Jum at itu Istimewa Penyusun: Ummu Aufa Muraja ah: Ustadz Abu Salman Saudariku, kabar gembira untuk kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad Saw. diyakini oleh umat islam sebagai sumber ajaran Islam. Kedua sumber ini tidak hanya dipelajari di lembaga-lembaga pendidikan

Lebih terperinci

Hadis yang diriwayatkan dengan sanad yang mursal Hadis yang diriwayatkan dengan sanad yang muttasil atau bersambung

Hadis yang diriwayatkan dengan sanad yang mursal Hadis yang diriwayatkan dengan sanad yang muttasil atau bersambung بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين وصلى الله على محمد وآل محمد الأئمة والمهديين وسلم تسليما كثيرا Ahlul Sunnah Wal Jamaah berpegang kepada hadis bahawa Nabi Muhammad (SAW) meninggalkan dua pusaka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ihwal Nabi Muhammad merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-qur an.

BAB I PENDAHULUAN. hal ihwal Nabi Muhammad merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-qur an. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Quran adalah sumber utama ajaran Islam dan sebagai pedoman hidup bagi kaum muslimin. Sedangkan hadis sebagai pernyataan, pengalaman, taqriri dan hal ihwal Nabi

Lebih terperinci

Pelajaran Kitab Tsalatsatul Ushul (2): Penjelasan Basmalah

Pelajaran Kitab Tsalatsatul Ushul (2): Penjelasan Basmalah Pelajaran Kitab Tsalatsatul Ushul (2): Penjelasan Basmalah Penulis berkata بسم ال ه الرحمن الرحيم (1) ) اعلم رحمك ال ه (2) أنه يجب علينا تعلم أربع مساي ل (3 3. Bismillahirrahmanirrahim Ketahuilah Semoga

Lebih terperinci

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at Dalam pembahasan ini ada tiga persoalan yang akan kami ketengahkan: 1. Hukum membaca sebagian Al-Quran dalam khutbah. 2.Kadar minimal Al-Qur an yang dibaca

Lebih terperinci

2. Perawi harus adil. Artinya, perawi tersebut tidak menjalankan kefasikan, dosa-dosa, perbuatan dan perkataan yang hina.

2. Perawi harus adil. Artinya, perawi tersebut tidak menjalankan kefasikan, dosa-dosa, perbuatan dan perkataan yang hina. Istilah-istilah dalam hadits Sanad: Jalan menuju lafadh hadits. Misalnya, A meriwayatkan hadits dari B, ia meriwayatkan hadits dari C, ia meriwayatkan hadits dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). 1. Allah SWT telah mewajibkan untuk menaati hukum-hukum dan

BAB I PENDAHULUAN. berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). 1. Allah SWT telah mewajibkan untuk menaati hukum-hukum dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Hadis merupakan segala tingkah laku Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). 1 Hadis merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah

Lebih terperinci

Bab 42 Menghapal Ilmu

Bab 42 Menghapal Ilmu - 42 Bab 42 Menghapal Ilmu Penjelasan : Salah satu cara Allah menjaga agama ini adalah dengan dibangkitkannya para ulama yang menghapal Al Qur an dan Sunah Nabi-Nya. Maka lahirlah diberbagai penjuru negeri-negeri

Lebih terperinci

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam *Biografi Singkat Empat Imam Besar dalam Dunia Islam* *Imam Hanafi (80-150 H)* Beliau dilahirkan pada tahun 80 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tahun

Lebih terperinci

Adab Membaca Al-Quran, Membaca Sayyidina dalam Shalat, Menjelaskan Hadis dengan Al-Quran

Adab Membaca Al-Quran, Membaca Sayyidina dalam Shalat, Menjelaskan Hadis dengan Al-Quran Adab Membaca Al-Quran, Membaca Sayyidina dalam Shalat, Menjelaskan Hadis dengan Al-Quran MEMBACA AL-QURAN DALAM SATU SURAT PADA WAKTU SALAT TERBALIK URUTANNYA, MEMBACA SAYYIDINA DALAM SHALAT PADA WAKTU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber ajaran Islam yang kedua setelah al-qur a>n, hadis memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber ajaran Islam yang kedua setelah al-qur a>n, hadis memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai sumber ajaran Islam yang kedua setelah al-qur a>n, hadis memiliki fungsi yang terkait dengan al-qur a>n itu sendiri, yaitu sebagai penjelas dari al-

Lebih terperinci

Bukti Cinta Kepada Nabi

Bukti Cinta Kepada Nabi Bukti Cinta Kepada Nabi Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB IV MUSNAD AL-SHĀFI Ī DALAM KATEGORISASI KITAB HADIS STANDAR. Ulama hadis dalam menentukan kitab-kitab hadis standar tidak membuat

BAB IV MUSNAD AL-SHĀFI Ī DALAM KATEGORISASI KITAB HADIS STANDAR. Ulama hadis dalam menentukan kitab-kitab hadis standar tidak membuat BAB IV MUSNAD AL-SHĀFI Ī DALAM KATEGORISASI KITAB HADIS STANDAR Ulama hadis dalam menentukan kitab-kitab hadis standar tidak membuat kriteria-kriteria yang baku. Mungkin salah satu faktornya, karena ulama

Lebih terperinci

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 3)

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 3) DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 3) PENSYARAH: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) SINOPSIS Matlamat modul ini ialah mendedahkan

Lebih terperinci

2. Jika memang ada haditsnya, Kenapa dosa meratapi mayit ditimpakan ke mayit, padahal yg melakukan kesalahan itu adalah orang lain.

2. Jika memang ada haditsnya, Kenapa dosa meratapi mayit ditimpakan ke mayit, padahal yg melakukan kesalahan itu adalah orang lain. Menambahkan apa yang disampaikan Pak Baz, intinya seperti apa yang disampaikan Pak Baz. Pertanyaan : 1. Apakah ada hadits yg menyatakan bahwa jika ada keluarga yg meratapi mayit, dosanya akan ditimpakan

Lebih terperinci

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 2)

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 2) DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 2) PENSYARAH: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) SINOPSIS Matlamat modul ini ialah mendedahkan

Lebih terperinci

MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh

MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh Publication: 1439 H_2018 M MUSHAF UTSMANI Sejarah Ringkas, Metode Penulisan dan Riwayat Hafsh Dikutip dari Mushaf Al-Qur an Cetakan DarSyafii

Lebih terperinci

Surah Al- Alaq, ayat 1-5. Surah Al-Fatihah. Surah Al-Mudatsir, ayat 1-4. Bismillah. Manna Al-Qattan (Mabahith fi Ulum al-quran)

Surah Al- Alaq, ayat 1-5. Surah Al-Fatihah. Surah Al-Mudatsir, ayat 1-4. Bismillah. Manna Al-Qattan (Mabahith fi Ulum al-quran) Surah Al- Alaq, ayat 1-5 Surah Al-Fatihah Manna Al-Qattan (Mabahith fi Ulum al-quran) Surah Al-Mudatsir, ayat 1-4 Bismillah 1. Ayat 1-5, Surah Al- Alaq (Paling Rajih) i. Berdasarkan hadis Aisyah yang diriwayatkan

Lebih terperinci

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain Oleh: Muhsin Hariyanto AL-BAIHAQI, dalam kitab Syu ab al-îmân, mengutip hadis Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Amr ibn al- Ash: Ridha Allah bergantung

Lebih terperinci

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya Tidak Sedikit manusia bertanya, bagaimanakah puasa sunah Asyura itu? Dan kapankah pelaksanaannya? Dalil-Dalilnya: Berikut ini adalah dalil-dalil puasa tersebut:

Lebih terperinci

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Khutbah Jumat ini menjelaskan tentang perintah untuk mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berasaha untuk menjauhi berbagai amalan yang tidak

Lebih terperinci

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4)

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4) DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM WD3013 MUSTHOLAH AL-HADITH (Minggu 4) PENSYARAH: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) SINOPSIS Matlamat modul ini ialah mendedahkan

Lebih terperinci

KAIDAH KEMUTTASILAN SANAD HADIS (Studi Kritis Terhadap Pendapat Syuhudi Ismail)

KAIDAH KEMUTTASILAN SANAD HADIS (Studi Kritis Terhadap Pendapat Syuhudi Ismail) KAIDAH KEMUTTASILAN SANAD HADIS (Studi Kritis Terhadap Pendapat Syuhudi Ismail) Sahiron Syamsuddin Ilmu Al-Qur an dan Tafsir (IAT), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Email: ssyams1@hotmail.com Abstract The

Lebih terperinci

3 Wasiat Agung Rasulullah

3 Wasiat Agung Rasulullah 3 Wasiat Agung Rasulullah Dalam keseharian kita, tidak disangsikan lagi, kita adalah orang-orang yang senantiasa berbuat dosa menzalimi diri kita sendiri, melanggar perintah Allah atau meninggalkan kewajiban

Lebih terperinci

DALAM PANDANGAN ULAMA

DALAM PANDANGAN ULAMA SHAHIH AL-BUKHARI DALAM PANDANGAN ULAMA خفظه اهلل Oleh: Ustadz Kholid Syamhudi, L.c Publication: 1434 H_2013 M SHAHIH AL-BUKHARI DALAM PANDANGAN ULAMA خفظه اهلل Oleh: Ustadz Kholid Syamhudi Sumber: Majalah

Lebih terperinci

IKHTISAR ULUMUL HADITS

IKHTISAR ULUMUL HADITS IKHTISAR ULUMUL HADITS A. Terminologi Hadits 1. Pengerian - Hadits (etimologi) al-jadid: yang baru, al-qadim: yang lama, al- Khabr: berita. Hadits (terminologi) segala sesuatu yang dinisbatkan kepada Nabi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jelas. Diantara sumber ajaran agama Islam adalah Alquran dan alhadits. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. jelas. Diantara sumber ajaran agama Islam adalah Alquran dan alhadits. Sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang sempurna dengan aturan syari at yang tegas dan jelas. Diantara sumber ajaran agama Islam adalah Alquran dan alhadits. Sebagai sumber

Lebih terperinci

HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN

HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN HUKUM MENGENAKAN SANDAL DI PEKUBURAN I. Muqodimah : Prof. Abdul Wahhab Kholaf berkata dalam bukunya Ilmu Ushul Fiqih (hal. 143) : - - " "."." Nash Syar I atau undang-undang wajib untuk diamalkan sesuai

Lebih terperinci

BAB I MARWIYYAT AN NISA GHAIRU ASH-SAHABAH FII MUWATHA MALIK IBN ANAS

BAB I MARWIYYAT AN NISA GHAIRU ASH-SAHABAH FII MUWATHA MALIK IBN ANAS 1 BAB I MARWIYYAT AN NISA GHAIRU ASH-SAHABAH FII MUWATHA MALIK IBN ANAS A. Latar Belakang Dasar syari at Islam yang kedua diperoleh dari Rasulullah Saw. yang berupa penjelasan terhadap hukum syari at,

Lebih terperinci

[SYARAT & KEHATI-HATIAN ULAMA SALAF DALAM BERFATWA]

[SYARAT & KEHATI-HATIAN ULAMA SALAF DALAM BERFATWA] Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta ini halal dan ini haram, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. lalu berkata, Yakni janganlah kalian asal

Lebih terperinci

Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan

Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan Hukum Mengqadha' Puasa Ramadhan [ Indonesia Indonesian ] Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid Terjemah : Abdurrahman Mubarok Ata Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 " " :

Lebih terperinci

Derajat Hadits Fadhilah Surat Yasin

Derajat Hadits Fadhilah Surat Yasin Derajat Hadits Fadhilah Surat Yasin Oleh: Ust.Yazid bin Abdul Qadir Jawas Pustaka al Bayaty www.wahonot.wordpress.com Judul: Derajat Hadits Fadhilah Surat Yasin Oleh: Ust.Yazid bin Abdul Qadir Jawas Pustaka

Lebih terperinci

KONTROVERSI NIKAH MISYĀR (KAJIAN ISTINBĀṬ HUKUM ULAMA KONTEMPORER)

KONTROVERSI NIKAH MISYĀR (KAJIAN ISTINBĀṬ HUKUM ULAMA KONTEMPORER) KONTROVERSI NIKAH MISYĀR (KAJIAN ISTINBĀṬ HUKUM ULAMA KONTEMPORER) TESIS Dibuat guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Studi Islam Oleh : M. SAID AL MUBAROK 125112086 PROGRAM

Lebih terperinci

Silabus Mata Kuliah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara

Silabus Mata Kuliah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara SILABUS PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNISNU JEPARA TAHUN 2015 Mata Kuliah : Hadits Dakwah Kode MK : KPIU 14105 Bobot / Semester : 2 sks / IV Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal [ Indonesia Indonesian ] Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal AG Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 ( ) www.binbaz.org.sa

Lebih terperinci

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Adab Makan لطعا [ Indonesia Indonesian ند نيn ] Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2010-1431 لطعا» باللغة لا ند نيسية «تا چگف: مني. بن عبد

Lebih terperinci

Hadits Palsu Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu

Hadits Palsu Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu Hadits Palsu Tentang Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA Publication : 1438 H_2017 M Hadits Palsu Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu حفظه هللا Ustadz Abdullah

Lebih terperinci

Bab 5. Hadist: Sumber Ajaran Islam Kedua

Bab 5. Hadist: Sumber Ajaran Islam Kedua Bab 5 Hadist: Sumber Ajaran Islam Kedua Pengertian As-Sunnah dan Hadits a. As-Sunnah. As-Sunnah secara lughawi (menurut bahasa) artinya kebiasaan atau tradisi. Sedangkan menurut istilah ilmu haidst adalah

Lebih terperinci

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin حكم لا حد بل مللو لزعما [ Indonesia Indonesian ند نيn ] Penyusun : Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Alquran, 1 sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Alquran, 1 sebagaimana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Alquran, 1 sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 59: Hai orang-orang beriman, taatilah Allah, taatilah Rasul-Nya

Lebih terperinci

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Berdzikir Dengan BIJI TASBIH حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Berdzikir Dengan BIJI TASBIH حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA Hadits Palsu Tentang Keutamaan Berdzikir Dengan BIJI TASBIH حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA Publication : 1436 H_2015 M Hadits Palsu Tentang Keutamaan Berdzikir Dengan Biji Tasbih حفظه

Lebih terperinci

Nasehat Nan Penuh Kenangan NASEHAT NAN PENUH KENANGAN

Nasehat Nan Penuh Kenangan NASEHAT NAN PENUH KENANGAN NASEHAT NAN PENUH KENANGAN Ditulis oleh: Al-Ustadz Muslim Abu Ishaq Al-Atsari Al-Imam Abu Dawud meriwayatkan dari shahabat yang mulia Al- Irbadh bin Sariyah radhiyallahu anhu, bahwa ia berkata: Rasulullah

Lebih terperinci

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran) Pengantar Ulumul Quran (Realitas Al-Quran) Definisi Ulumul Quran Ulûm al-qur ân didefinisikan sebagai pembahasan yang berkaitan dengan al-qur an, dari aspek turunnya, kemukjizatan, pengumpulan, sistematika,

Lebih terperinci

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits:

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits: KHUTBAH JUM AT Khutbah Jum'at adalah salah satu rukun dari shalat Jum'at. Nabi menganjurkan kita untuk mendengarkan khutbah Jum'at. Bahkan pahala shalat Jum'at kita akan gugur ketika kita berbicara saat

Lebih terperinci

Menggapai Kejayaan Islam

Menggapai Kejayaan Islam Menggapai Kejayaan Islam, "Apabila kamu telah berjual beli dengan 'inah (salah satu sistem riba'), dan kamu memegang ekor- ekor sapi (sibuk dengan ternaknya), puas dengan bercocok tanam, serta kalian meninggalkan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAGIAN HADITS

BAB II PEMBAGIAN HADITS Pembagian Hadits dari segi kuantitas dan kualitas Hadits yang dipahami sebagai pernyataan, perbuatan, persetujuan dan hal yang berhubungan dengan Nabi Muhammad saw. Dalam tradisi Islam, hadits diyakini

Lebih terperinci

BATASAN TAAT KEPADA ORANG TUA Secara umum kita diperintahkan taat kepada orang tua. Wajib taat kepada kedua orang tua baik yang diperintahkan itu sesu

BATASAN TAAT KEPADA ORANG TUA Secara umum kita diperintahkan taat kepada orang tua. Wajib taat kepada kedua orang tua baik yang diperintahkan itu sesu Berbakti Kepada Kedua Orang Tua بر الوالدين E א F Disusun Oleh: Yazid bin Abdul Qadir Jawas W א א Murajaah : Abu Ziyad W א Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah א א א א א א 1429 2008 BATASAN TAAT

Lebih terperinci

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Khutbah Pertama???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU HADIS

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU HADIS SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU HADIS Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Ulumul Hadis Dosen Pengampu : Kholisin S.Sos. I, M.Si. Disusun Oleh : Muhammad Aqis Assalas (121111067) Ahmad Abdul Fattah

Lebih terperinci

حفظه هللا Ustadz Abu Faiz Sholahuddin bin Mudasim

حفظه هللا Ustadz Abu Faiz Sholahuddin bin Mudasim رمحه هللا al-imam an-nasa'i حفظه هللا Ustadz Abu Faiz Sholahuddin bin Mudasim @ Copyright 1436 H/ 2015 M Untuk Umat Muslim رمحه هللا Al-Imam an-nasa i Disalin dari Majalah Al-Furqon No.160 Ed 01 Th. Ke-15_1436

Lebih terperinci

QIRA AT AL-QUR AN (Makna dan Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira at)

QIRA AT AL-QUR AN (Makna dan Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira at) QIRA AT AL-QUR AN (Makna dan Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira at) Oleh Ratna Umar * Abstrak: Qira at adalah tata cara melafalkan ayat-ayat al-qur an dengan menisbahkan kepada penukilnya. Bangsa

Lebih terperinci

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Memakai Pakaian WOL

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Memakai Pakaian WOL Hadits Palsu Tentang Keutamaan Memakai Pakaian WOL حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA Publication: 1435 H_2014 M Hadits Palsu Tentang Keutamaan Memakai Pakaian Wol حفظه هللا Oleh: Ustadz Abdullah

Lebih terperinci

dan Ketegasannya Terhadap Syiah

dan Ketegasannya Terhadap Syiah رمحه هللا IMAM IBNU JARIR ATH-THABARI dan Ketegasannya Terhadap Syiah @ Copyright 1436 H/ 2015 M Untuk Umat Muslim رمحه هللا Imam Ibnu Jarir ath-thabari Disalin dari Majalah As-Sunnah_Baituna Ed. 05 Th.

Lebih terperinci

E١١٧ J١٠٩ W F : :

E١١٧ J١٠٩ W F : : [ ] E١١٧ J١٠٩ W F : : א MEMBERI KABAR GEMBIRA Berilah kemudahan dan jangan menyusahkan, berilah kabar gembira dan janganlahengkau membuat orang men jauh (Tabsyir atau memberi kabar gembira) adalah slogan

Lebih terperinci

BAB II BIOGRAFI SYAIKH ABU BAKAR JABIR AL-JAZAIRI. Syeikh Abu Bakar Jabir al-jazairi ialah seorang ulama Madinah yang cukup terkenal,

BAB II BIOGRAFI SYAIKH ABU BAKAR JABIR AL-JAZAIRI. Syeikh Abu Bakar Jabir al-jazairi ialah seorang ulama Madinah yang cukup terkenal, 16 BAB II BIOGRAFI SYAIKH ABU BAKAR JABIR AL-JAZAIRI A. Kelahiran Dan Pertumbuhannya Syeikh Abu Bakar Jabir al-jazairi ialah seorang ulama Madinah yang cukup terkenal, beliau mengajar di Universitas Islam

Lebih terperinci

Pengertian Hadits. Ada bermacam-macam hadits, seperti yang diuraikan di bawah ini. Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya perawi.

Pengertian Hadits. Ada bermacam-macam hadits, seperti yang diuraikan di bawah ini. Hadits yang dilihat dari banyak sedikitnya perawi. Pengertian Hadits Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits dijadikan sumber

Lebih terperinci

Khitan. 1. Sejarah Khitan

Khitan. 1. Sejarah Khitan MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,

Lebih terperinci