ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTEK PENERAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTEK PENERAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Ramiati Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta ABSTRAK This study aims to obtain empirical evidence influence liquidity, leverage, profitability and firm size on the internet financial reporting in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. This research used 33 Manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange. Years of research conducted from 2008 to In this study the variables used include the independent variables consist of liquidity, leverage, and firm size profitability. Variables used in this research is the dependent variable, namely the Internet financial reporting. In order to perform hypothesis testing phases conducted using log regresion using SPSS. Based on the results of testing the first hypothesis found that liquidity significantly influence the application of Internet financial reporting practices. The results also found that the hypothesis process leverage, profitability and firm size had no significant effect on Internet financial reporting manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. Key Words : Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, Size, Internet Financial Reporting I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanfaatan website dianggap efektif karena pengguna informasi dapat mencari data dan informasi tanpa dipungut biaya yang relatif tinggi. Pelaporan keuangan yang dipublikasikan melalui internet tidak hanya dibatasi dengan menggunakan statistic dan grafik saja, tetapi meliputi hyperlink, search engine, multimedia atau pun berkomunikasi dengan para narasumber. Internet dapat digunakan untuk mengembangkan penyediaan informasi keuangan pada perusahaan sendiri dalam hal ketepatan waktu penyediaan informasi bagi pengguna informasi keuangan. Melalui media internet juga dapat menghilangkan keterbatasan karena perbedaan wilayah dan juga dapat meningkatkan frekuensi pelaporan informasi keuangan kepada public, mengingat kebutuhan akan menyediakan informasi dengan cepat. Didalam melakukan pengembangan publikasi laporan keuangan dengan menggunakan media internet 1

2 (internet financial reporting) walaupun dilakukan dengan sukarela akan tetapi aktifitas tersebut tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk membangun website tentu diperlukan seorang tenaga ahli yang dapat mengelola sistem jaringan. Untuk menyewa seorang ahli IT tentu dibutuhkan biaya yang besar. Oleh sebab itu keberadaan internet financial resporting juga dipengaruhi oleh pencapaian kinerja keuangan yang meliputi likuiditas, leverage dan profitabilitas (Almilia 2008). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan kepada latar belakang masalah, diajukan beberapa pertanyaan yang akan dibuktikan di dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Apakah likuiditas perusahaan berpengaruh terhadap praktik penerapan internet financial reporting? 2. Apakah leverage perusahaan berpengaruh terhadap praktik penerapan internet financial reporting? 3. Apakah profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap praktik penerapan internet financial reporting? 4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap praktik penerapan internet financial reporting? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan kepada perumusan masalah, secara umum penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai yaitu: 1. Membuktikan secara empiris pengaruh likuiditas perusahaan terhadap internet financial reporting. 2. Membuktikan secara empiris pengaruh leverage perusahaan terhadap internet financial reporting. 3. Membuktikan secara empiris pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap internet financial reporting. 4. Membuktikan secara empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap internet financial reporting. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Internet Financial Reporting Internet financial reporting adalah pencantuman informasi keuangan perusahaan melalui internet atau website perusahaan yang bersifat sukarela (lai et.al., 2009). Perusahaan memanfaatkan website mereka untuk membangun komunikasi yang lebih cepat dan lebih baik dengan mengungkapkan segala informasi penting yang ditujukan pada berbagai pihak, khususnya investor. Semenjak tahun 1995, terdapat perkembangan penelitian empiris yang berkaitan dengan Internet financial 2

3 reporting (IFR) yang merefleksikan perkembangan bentuk pengungkapan informasi perusahaan. Beberapa penelitian menguji factor factor yang mempengaruhi kebijakan pengungkapan dalam website perusahaan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Pirchegger dan Wagenhofer (1999). Penelitian tersebnut menguji sifat dan perluasan laporan keuangan pada website perusahaan sebagai instrument yang menghubungkan dengan stakeholders. Untuk wilayah Indonesia penggunaan internet sebagai media pelaporan juga telah mulai dilaksanakan semenjak tahun Penggunaan internet financial reporting terutama dilakukan oleh perusahaan go publik. Pemanfaatan media internet sebagai media pelaporan tentu dinilai efektif karena memiliki wilayah dan lokasi jangkauan informasi yang sangat luas. Pemanfaatan media internet untuk memberikan berbagai informasi keuangan tentu dapat mendorong dan memungkinkan akses informasi dilakukan secara non-stop 24 jam. 2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Internet Financial Reporting (IFR) Pengembangan sebuah teknologi tentu sangat dibutuhkan biaya yang besar, oleh sebab itu sebelum memutuskan apakah sebuah perusahaan melakukan investasi dibidang teknologi dan informasi terlebih dahulu harus dilakukan analisis terhadap aspek yang dapat mendorong keberadaan teknologi tersebut. Menurut Almilia et al (2008) di dalam mengembangkan sebuah teknologi informasi dapat dipengaruhi oleh indikator keuangan yang berperan sebagai dimensi keuangan yang fundamental yaitu sebagai berikut: Likuiditas Perusahaan Rasio Likuiditas menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibankewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran maupun aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancarnya atau hutang jangka pendek. Menurut Halsey (2005) current ratio menggambarkan perbadingan antara total aktiva lancar dengan hutang lancar yang dimiliki sebuah perusahaan. Ketersediaan dari current ratio akan mempengaruhi kelancaran aktifitas operasional sebuah perusahaan. Untuk mencari current ratio maka dapat dicari dengan menggunakan rumus: 3

4 Aktiva Lancar Current Ratio Hutang Lancar Total Hutang Debt to Equity Ratio Modal Sendiri Solvabilitas Terjaga eksistensi perusahaan tidak terlepas dari kemampuan perusahaan di dalam mengelola struktur pendanaan yang terdapat di dalam perusahaan. Struktur pendanaan tersebut dapat bersumber dari pemilik perusahaan maupun dari hutang. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber dana maka digunakan rasio solvabilitas. Menurut Healey (2002) solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan di dalam membayarkan seluruh bentuk kewajiban yang mereka miliki baik jangka panjang maupun jangka pendek. Jadi dapat disimpulkan bahwa solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola seluruh instrumen dari struktur modal perusahaan sehingga rasio ini juga dinamakan dengan analisis struktur modal. Menurut Husnan dan Pudjiatuty (2001) istilah leverage digunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi pemilik perusahaan. Bagian terpenting dari leverage adalah debt to equity ratio. Untuk mengukur debt to equity ratio dapat digunakan rumus sebagai berikut: Profitabilitas Menurut Ross (2005) profitabilitas merupakan ukuran kinerja atau nilai yang memperlihatkan keberhasilan perusahaan dalam mengelola seluruh sumber daya keuangan yang dilibatkan dalam aktifitas operasional untuk menghasilkan laba. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba maka digunakan beberapa proxsi yaitu return on assets, return on equity, net profit margin dan gross profit margin. Return on equity merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba atas sejumlah investasi yang dilakukan oleh investor. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang investor, dimana rasio ini tidak memperhitungkan dividen maupun capital gains untuk investor. Hal ini dikarenakan rasio ini bukan pengukur tingkat pengembalian investor yang sebenarnya. Pada dasarnya return on equity memperlihatkan kemampuan peusahaan dalam mengelola equity atau modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba. Untuk mendapatkan nilai return on equity dapat dilakukan dengan membandingkan antara total laba bersih dengan modal yang bersumber dari pemilik (equity). Untuk 4

5 mengukur return on equty digunakan rumus sebagai berikut: Laba Bersih Return on Equity x100% Total Equity Ukuran Perusahaan (Size) Menurut Sudharmadji (2008) besarnya ukuran perusahaan dinyatakan dalam total aktiva. Penjualan dan kapitalisasi pasar, semakin besar total aktiva penjualan dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan. Ketiga variabel tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukuran perusahaan. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanamkan maka semakin besar total aktiva yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi nilai penjualan maka semakin besar nilai perputaran uang di dalam perusahaan. Semakin besar nilai kapitalisasi pasar maka semakin dikenal produk yang dihasilkan perusahaan. Secara umum Sembiring (2005) mengungkapkan Size sebagai variabel penduga yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan. Hal ini dikaitkan dengan teori agensi, dimana perusahaan besar yang memiliki biaya keagenan yang lebih tinggi akan mengungkapkan informasi yang lebih luas untuk mengurangi biaya keagenan tersebut. 2.3 Pegembangan Hipotesis Pengaruh Likuiditas Terhadap Internet Financial Reporting Menurut Almilia (2011) kemampuan perusahaan di dalam menjaga kestabilan nilai assets lancar yang terdiri kas, piutang hingga persediaan tentu akan menjaga kelancaran aktifitas operasional, jika kegiatan tersebut terus terjaga dengan baik tentu peluang perusahaan untuk mengembangkan internet financial reporting akan semakin tinggi. Oleh sebab itu secara empiris ditemukan bahwa likuditas berpengaruh signifikan terhadap internet financial reporting. Altin (2007) di dalam penelitiannyan ditemukan bahwa likuiditas yang diukur dengan current ratio berpengaruh signifikan terhadap implementasi internet financial reporting. Jadi dapat disimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap internet financial reporting. H 1 Likuiditas perusahaan berpengaruh terhadap internet financial reporting Pengaruh Leverage Terhadap Internet Financial Reporting Almilia (2008) di dalam penelitiannya ditemukan bahwa leverage berpengaruh sinigikan terhadap pengungkapan sukarela internet financial reporting. Hasil yang diperoleh memperlihatkan aliran dana yang 5

6 bersumber dari hutang membantu perusahaan untuk membangun websitedan membangun sistem informasi keuangan yang mudah dipahami dan diperoleh oleh stakeholders. Almilia (2009) di dalam penelitiannya ditemukan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap internet financial reporting, oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap internet financial reporting. Oleh sebab itu maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu: H 2 Leverage perusahaan berpengaruh terhadap internet financial reporting Pengaruh Profitabilitas Terhadap Internet Financial Reporting Almilia (2011) di dalam penelitiannya ditemukan bahwa semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, tentu akan memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan sebuah sistem pelaporan tentang informasi keuangan melalui web side. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif yang signifikan terhadap internet financial reporting. Altin (2007) di dalam penelitiannya ditemukan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap internet financial reporting. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba membuat kemungkinan perusahaan untuk mengelola websitedan sistem informasi yang dapat mempermudah para stakeholder untuk mencari informasi tentang perusahaan akan semakin tinggi. Berdasarkan uraian ringkas tersebut peneliti mengajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu: H 3 Profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap internet financial reporting Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Internet Financial Reporting Almilia (2009) di dalam penelitiannya ditemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap internet financial reporting. Semakin tinggi ukuran perusahaan yang terlihat dari total assets tentu memberikan peluang bagi perusahaan untuk melakukan pemanfaatan sumber assets untuk mengembangkan internet financial reporting. Kelebihan assets akibat besarnya ukuran perusahaan tentu akan bermanfaat bila dilakukan pengembangan sistem internet financial reporting. Jadi dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap 6

7 internet financial reporting. Oleh sebab itu peneliti mengajukan sebuah hipotesis yaitu: H 4 Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap internet financial reporting. Berdasarkan landasan teori dan pengembangan hipotesis maka diajukan sebuah kerangka berfikir yang akan dipedomani di dalam penelitian ini, secara umum terlihat pada gambar I dibawah ini: 3. Metodologi Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel Menurut Ghozali (2011) populasi merupakan kesatuan item yang saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan tertentu, di dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia hingga akhir tahun Untuk mempersempit ruang lingkup pembahasan di dalam penelitian ini maka diambil bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sampel. Di dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah beberapa perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia. Agar mendapatkan sampel yang dapat mewakili populasi maka diguakan sebuah metode pengambilan sampel. Permasalahan utama yang peneliti hadapi dalam pengambilan sampel adalah jumlah perusahaan manufaktur yang terlalu banyak, sehingga dibutuhkan sebuah karakteristik khusus yang dapat membatasi jumlah sampel yang akan dipilih. Di dalam penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Menurut Ghozali (2011) purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang di dasarkan kepada karakteristik khusus yang melekat pada populasi, karakteristik tersebut ditentukan sendiri oleh peneliti. Secara umum karakteristik sampel yang digunakan adalah: 1. Perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia dan berada di dalam kelompok industry manufaktur sampai akhir tahun Perusahaan yang mampu menerbitkan laporan keuangan secara lengkap selama periode observasi yaitu tahun Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan di dalam penelitian ini diperoleh melalui studi perpustakaan pada data sekunder berupa laporan keuangan yang dipublikasikan oleh masing massing perusahaan yang telah melaksanakan proses go publik dari tahun yang lalu. 7

8 3.3 Metode Analisis Untuk melakukan tahapan pengujian hipotesis peneliti menggunakan alat analisis kuantitatif. Di dalam tahapan pengujian tersebut proses pengujian dilakukan dengan bantuan alat uji statistik. Sesuai dengan rumusan masalah dan hipotesis tahapan pengujian yang dilakukan adalah Uji Normalitas, Model Regresi Logistik, Tahapan Pengujian Model Regresi Binary Logistic, Uji Hosmer and Lemeshow s, Menilai Model Fit, Model Nagelkarke R Square, Pengujian Hipotesis. 4. Analisis Dan Pembahasan 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap penerapan internet financial reporting. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan adalah data dari tahun Data diperoleh melalui Indonesian Capital Market of Directory. Pada data yang diperoleh terlihat total jumlah perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 adalah sebanyak 141 perusahaan, setelah dilakukan klasifikasi data diketahui 17 perusahaan tidak melakukan publikasi laporan keuangan secara lengkap, sedangkan 91 perusahaan lainnya tidak menerbitkan laporan keuangannya melalui webside yang dipublikasikan melalui internet. Setelah dilakukan pengurangan teridentifikasi 33 perusahaan memenuhi dua syarat tersebut sehingga total perusahaan yang di ikutsertakan dalam tahapan pengolahan data berjumlah 33 perusahaan. 4.2 Pengujian Normalitas Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas. Menurut Ghozali (2011) pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui pola keragaman variance yang mendukung masing-masing variabel penelitian. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan asymp sig (2-tailed) diatas 0,05. Berdasarkan hasil pengujian normalitas yang digunakan likuiditas diperoleh dengan nilai 0,740. Sedangkan nilai Leverage 0,729, nilai profitabilitas sebesar 0,055 dan untuk ukuran perusahaan sebesar 0,065, sedangkan untuk nilai variabel internet financial reporting yaitu 0,000 karena merupakan dummy variabel. 8

9 4.3 Pembentukan Model Regresi Logistik Untuk mengetahui arah pengaruh yang terbentuk antara variabel independen terhadap varuabel dependen maka sebelum dilakukan analisis terhadap pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pembentukan model regresi logistik. Berdasarkan hasil pengujian statistic yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil dimana masing-masing variabel penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini dapat dibuat kedalam sebuah model regresi logistic yang dapat dibuat kedalam persamaan di bawah ini; Y = 2, ,225x 1 0,221x 2 + 0,005x 3 0,087x 4 Sesuai dengan persamaan dapat dianalisis dan diberikan berupa alasan terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, seperti yang terlihat pada sub bab di bawah ini yaitu Pengaruh Likuiditas Terhadap Pengungkapan Internet Financial Reporting Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama dengan menggunakan likuiditas, setelah dilakukan pengolahan data diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 1,225. Hasil yang diperoleh diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,014. Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,014 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan dalam memprediksi pengungkapan melalui internet financial reporting pada perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa semakin menguatkan posisi likuiditas perusahaan, maka akan meningkatkan pengungkapan internet financial reporting pada perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia. Hasil yang diperoleh konsisten dengan hipotesis yang diajukan.temuan ini menunjukan bahwa perusahaan mampu memiliki tingkat likuiditas yang ideal sehingga perusahaan memiliki kemampuan yang baik dalam melaksanakan kegiatan operasional, lancarnya kegiatan operasional tentu mendorong tingginya peluang keberhasilan perusahaan untuk menciptakan kinerja operasional yang baik, kondisi tersebut tentu membuat peluang perusahaan untuk melakukan publikasi laporan keuangan dengan menggunakan webside pada media internet semakin tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap prediksi pengungkapan internet financial reporting pada perusahaan 9

10 manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia Pengaruh Leverage Terhadap Pengungkapan Internet Financial Reporting Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan leverage diperoleh nilai koefisien regresi bertanda negative sebesar -0,221 temuan tersebut diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,588. Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,588 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap prediksi pengungkapan internet financial reporting pada perusahaan Manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia. Hasil yang diperoleh di dalam tahapan pengujian hipotesis kedua menunjukan bahwa leverage bukanlah variabel yang mempengaruhi pengungkapan internet financial reporting. Hasil yang diperoleh tidak konsisten dengan hipotesis yang diajukan. Temuan ini disebabkan karena sebagian besar perusahaan yang dijadikan sampel memiliki tingkat leverage yang rendah, sehingga tidak membahayakan eksistensi perusahaan di dalam perdagangan sekuritas dipasar sekunder, rendahnya komposisi hutang menunjukan bahwa perusahaan berusaha mengoptimalkan sumber daya keuangan yang berasal dari dalam perusahaan, akibatnya nilai keuntungan yang diperoleh lebih optimal dan tidak menganggu pengungkapan internet financial reporting di dalam webside resmi perusahaan ataupun Bursa Efek Indonesia, akibatnya manajer dan pihak yang berkepentingan di dalam perusahaan menilai bahwa komposisi hutang atau leverage bukanlah variabel yang mempengaruhi pengungkapan internet financial reporting, dalam hal ini pengungkapan internet financial reporting lebih dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan di dalam model penelitian ini seperti faktor risiko yang berasal dari luar perusahaan seperti kurs, inflasi dan berbagai faktor makro ekonomi lainnya Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Internet Financial Reporting Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga dengan menggunakan variabel profitabilitas, diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,005, dan diperkuat dengan tingkat signifikan hasil pengujian sebesar 0,695 proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 10

11 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,695 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan dalam memprediksi pengungkapan internet financial reporting pada perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia. Hasil yang diperoleh di dalam tahapan pengujian hipotesis ketiga menunjukan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bukanlah variabel yang mempengaruhi pengungkapan internet financial reporting, temuan tersebut tidak sejalan dengan hipotesis yang diajukan. Kondisi tersebut menunjukan bahwa perusahaan yang dijadikan sampel relatif memiliki kemampuan menghasilkan laba yang baik, dan selalu dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan. salah satunya adalah dalam pengungkapan internet financial reporting melalui webside resmi perusahaan ataupun Bursa Efek Indonesia. Kondisi ini mendorong para stakeholders mencari variabel lain yang dianggap akan lebih berkontribusi dalam pengungkapan internet financial reporting, faktor tersebut adalah berasal dari luar perusahaan seperti perubahan nilai kurs, inflasi maupun variabel lainnya Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Internet Financial Reporting Pada tahapan hasil pengujian hipotesis keempat dengan menggunakan variabel ukuran perusahan diperoleh nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar - 0,087 yang diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,416. Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,416 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap prediksi pengungkapan internet financial reporting pada perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia. Hasil yang diperoleh di dalam tahapan pengolahan data memperlihatkan bahwa ukuran perusahaan bukanlah variabel yang mempengaruhi pengungkapan publikasi internet financial reporting, temuan ini menunjukan bahwa ukuran perusahaan baik besar ataupun kecil tidak menjadi penghalang bagi perusahaan untuk melakukan pengungkapan internet financial reporting pada webside resmi perusahaan ataupun Bursa Efek Indonesia. Kemajuan teknologi dan semakin moderennya media informasi 11

12 yang digunakan perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing, mengakibatkan semua perusahaan telah menggunakan media internet untuk mempermudah pelaku pasar untuk mendapatkan informasi tentang perusahaan. Oleh sebab itu di dalam penelitian ini pengungkapan internet financial reporting lebih disebabkan oleh variabel lain yang tidak digunakan di dalam penelitian ini seperti faktor makro ekonomi seperti perubahan kurs, inflasi ataupun variabel lainnya. 5. Kesimpulan Berdasarkan kepada analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka dapat diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari penelitian ini yaitu: 1. Hasil pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan dalam memprediksi pengungkapan melalui internet financial reporting pada perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia. 2. Hasil pengujian hipotesis kedua, ketiga dan keempat dapat disimpulkan bahwa tidak berpengaruh signifikan terhadap prediksi pengungkapan internet financial reporting pada perusahaan Manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Altin Sihaan Pengaruh Fundamental Rasio Terhadap Pengungkapan Internet financial reporting. Skripsi. Jurusan Manajemen Universitas Andalas, Padang. Almilia Luciana Spica Analisa Komperasi Indeks Internet financial reporting Pada Website Perusahaan Go Publik di Indonesia. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI 2011) Almilia Luciana Spica Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela Internet Financial and Sustainability Reporting. JAAI Volume 12 No 2 Desember Ghozali Imam Analisis Multivariate dengan Menggunakan SPSS versi 19. BPFE, Yogyakarta. Gujarati, N, Damodar Econometrica. Fourth Edition. Mc Graw-Hill. Irwin Halsey C Robert Financial Management (Theory and Analysis). Prentice Hall International, Jakarta. 12

13 Husnan, Suad & Enny Pudjiastuty Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid I, Edisi Keempat, YPTKI, Jakarta. Ross Westerfield Jefft Corporate Finance. Mc Graw-Hill, Irwin Santoso Pokok-pokok Analisa laporan Keuangan. Penerbit BPFE, Yogyakarta. 13