Dika Yolanda 1, Yunilma 2, Ethika 2. Abstract

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Dika Yolanda 1, Yunilma 2, Ethika 2. Abstract"

Transkripsi

1 ANALISIS PERBEDAAN PENGUNGKAPAN SUKARELA, TANGGUNG JAWAB SOSIAL, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN SIZE PADA PERUSAHAAH HIGH DAN LOW PROFILE DI BURSA EFEK INDONESIA Dika Yolanda 1, Yunilma 2, Ethika Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta dika_yolanda@yahoo.com Abstract The investors would desperately need a variety of financial information content to take a decision. The information can be obtained from observing voluntary disclosure and financial information. Basically, the source of raw materials which is used to carry out the operational activities can be grouped into two categories of high and low profile. This study aimed to determine the differences of voluntary disclosure, social responsibility, liquidity, solvability and size in some high and low profile companies at Indonesian Stock Exchange. The study was using 52 listed companies at Indonesian Stock Exchange. The period of data observation that was used was The method of analysis that was used in this study was quantitative using independent sample t-test of difference. Based on hypothesis testing, it has found there was no significant differences of total of voluntary disclosure of high and low profile at Indonesian Stock Exchange. However, the result of hypothesis testing showed social disclosure, liquidity, solvability and size of each company has significant differences in the high and low profile companies on listed companies at Indonesian Stock Exchange. Keywords: Voluntary Disclosure, Social Responsibility, Liquidity, Solvability, and Size. Pendahuluan Latar Belakang Masalah Keberhasilan sebuah perusahaan untuk melakukan pengungkapan pertanggungjawaban sosial sebagai bagian dari program corporate social responsibility perusahaan harus memiliki komitmen dan kinerja operasional yang baik. Selain itu peraturan dan Undang- Undang pemerintah yang mengharuskan pengungkapan pertanggungjawaban sosial sebagai bagian dari corporate social responsibility sangat penting untuk menjaga citra dan reputasi perusahaan dalam penilaian masyarakat. Menurut Undang-Undang Bapepam Nomor 5 Tahun 2008 mengungkapkan bahwa penyelenggaraan pertanggungjawaban sosial sebagai bagian terpenting dari corporate social responsibility perusahaan yang paling diwajibkan adalah yang memiliki kategori high profile dan low profile. Menurut Ross (2005) perusahaan yang dikategorikan high profile merupakan perusahaan yang melakukan aktifitas operasionalnya dengan mengambil bahan 1

2 baku langsung dari alam, sedangkan perusahaan low profile adalah perusahaan yang menitikberatkan usahanya dengan tidak mengambil langsung dari alam seperti melakukan aktifitas di bidang jasa. Walaupun tidak diwajibkan akan tetapi perusahaan low profile harus ikut menyelenggarakan corporate social responsibility. Menurut Damodaran (2007) keberhasilan perusahaan dalam melakukan pengelolaan kinerja keuangan secara optimal akan mendorong jumlah pengungkapan corporate social responsibility yang lebih banyak. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola kinerja keuangan yang mereka miliki adalah dengan mengamati laporan keuangan perusahaan. Secara umum elemen kinerja keuangan yang dimiliki perusahaan meliputi likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan size perusahaan. Elemen kinerja keuangan yang paling utama adalah likuiditas, rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan segera pada saat jatuh tempo. Salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur likuiditas adalah current ratio. Menurut Phalipu (2004) current ratio menunjukkan perbandingan antara current liability dengan current assets. Semakin baik 2 pengelolaan likuiditas perusahaan semakin membuat aktifitas operasional perusahaan menjadi lancar, sehingga kemungkinan perusahaan untuk melakukan pengungkapan pertanggungjawaban sosial semakin tinggi bagi perusahaan high profile. Disamping likuiditas, kestabilan kinerja keuangan perusahaan juga dipengaruhi oleh solvabilitas. Menurut Sartono (2010) solvabilitas merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang dan jangka pendek dengan segera, semakin tepat pengelolaan sumber dana yang berasal dari hutang akan semakin meningkatkan eksistensi perusahaan dan sikap sukarela perusahaan untuk melakukan pengungkapan sosial sebagai bagian corporate social responsibility. Berdasarkan uraian ringkas latar belakang masalah, peneliti tertarik melakukan replikasi dari penelitian Nugrahani (2009). Pada penelitian ini, perbedaan terletak pada kriteria pemilihan sampel dan periode observasi. Nugrahani (2009) menggunakan 42 perusahaan yang go public yang dipilih berdasarkan kriteria high dan low profile. Pada penelitian ini, perusahaan yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia. Diharapkan melalui

3 perbedaan tersebut dapat meningkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas ada permasalahan yang dapat dirumuskan adalah apakah terdapat perbedaan pengungkapan sukarela, pengungkapan tanggungjawab sosial, likuiditas, solvabilitas, dan size antara perusahaan yang digolongkan high profile dengan perusahaan yang digolongkan low profile. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris tentang perbedaan pengungkapan sukarela, tanggungjawab sosial, likuiditas, solvabilitas, dan size antara perusahaan yang digolongkan high profile dengan yang digolongkan low profile. Manfaat Penelitian Tujuan penelitian diharapkan memiliki manfaat positif bagi: 1. Perusahaan, hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai alat evaluasi untuk mengetahui karakteristik perusahaan yang didasarkan pada dua kategori high dan low profile dalam mengungkapkan tanggungjawab sosial sebagai 3 bagian dari program corporate social responsibility. 2. Akademisi, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pihak-pihak yang membaca penelitian ini terutama tentang implementasi pengungkapan secara sukarela, aspek sosial yang dilihat dari karakteristik perusahaan. 3. Riset penelitian, hasil yang diperoleh dapat dijadikan sebagai acuan atau alat replikasi bagi peneliti dimasa mendatang yang tertarik untuk membahas permasalahan yang sama dengan yang dibahas dalam penelitian ini. Metode Penelitian Populasi dan Sampel Menurut Ghozali (2010) populasi merupakan kesatuan item yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia. Untuk mempersempit ruang lingkup penelitian maka diambil bagian dari populasi untuk dijadikan sampel. Menurut Ghozali (2010) sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili. Sampel dipilih dengan

4 menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur dan perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan di Bursa Efek Indonesia yang listed dari tahun Perusahaan yang memiliki komposisi laba yang bernilai positif hingga periode observasi yang dipilih. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut dalam keadaan sehat. Semakin baik posisi laba tentu akan memperbesar aliran laba ditahan dan aliran dana yang akan dimanfaatkan untuk pengungkapan pelaksanaan program corporate social responsibility. Dari kriteria tadi, terpilih 52 perusahaan yang menjadi target sampel yaitu 37 perusahaan yang digolongkan high profile dan 15 perusahaan yang dapat digolongkan sebagai low profile yang berlaba positif. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Ghozali (2010) data sekunder adalah data yang telah dipublikasikan dan diolah oleh pihak perusahaan kepada pihak- pihak yang berkepentingan. Data sekunder yang digunakan adalah pengungkapan pertanggungjawaban sosial, rasio keuangan yang meliputi likuiditas, solvabilitas dan size yang diperoleh melalui Indonesian Capital Market of Directory (ICMD) dan Variabel Penelitian Secara umum di dalam penelitian ini variabel penelitian yang digunakan adalah: 1. Pengungkapan Sukarela Menurut Mowen dan Minor (2008) pengungkapan sukarela adalah sejumlah item yang harus diungkapkan secara sukarela yang berhubungan dengan kondisi lingkungan dan sosial. Untuk Indonesia jumlah pengungkapan sukarela berjumlah 33 item. Untuk mengukur pengungkapan sukarela digunakan total pengungkapan yang berhasil dilakukan perusahaan. 2. Pengungkapan Pertanggungjawaban Sosial Menurut Mowen dan Minor (2008) pengungkapan pertanggungjawaban sosial merupakan jumlah item yang berhubungan dengan pengungkapan sosial yang dilakukan perusahaan dalam suatu lingkungan. Untuk mengukur pertanggungjawaban sosial maka digunakan indeks yang dikeluarkan melalui sustainability report. Total jumlah indeks sosial yang dilaporkan adalah 8 4

5 item. Untuk mengukur pengungkapan sosial digunakan jumlah pengungkapan yang dimiliki masing-masing perusahaan. 3. Likuiditas Menurut Sartono (2010) likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek atau kurang lebih satu tahun dengan segera. Untuk mengukur likuiditas maka digunakan current ratio. 4. Solvabilitas Menurut Sartono (2010) adalah rasio yang menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk memenuhi total kewajiban (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang) dengan segera pada saat jatuh tempo. Untuk mengukur solvabilitas maka digunakan debt to equity ratio. Rasio tersebut menunjukan perbandingan antara total hutang dengan modal yang bersumber dari pemilik. 5. Size (Ukuran Perusahaan) Menurut Ross (2005) ukuran perusahaan merupakan ukuran yang menunjukan besar atau kecilnya sebuah perusahaan maka ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan total assets. Metode Analisis a. Uji Normalitas Menurut Gujarati (2001) uji normalitas digunakan untuk melihat pola penyebaran data apakah berdistribusi normal atau tidak, selain itu uji normalitas juga dapat digunakan untuk menentukan uji statistik apa yang akan digunakan dalam sebuah penelitian apakah menggunakan uji parametrik atau uji non parametrik. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan bantuan uji statistic non parametric One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Normalnya data ditentukan dari nilai asymp sig (2- tailed) di atas 0,05. b. Uji Independent t-test Untuk dapat mengetahui adanya perbedaan kinerja perusahaan antara perusahaan yang dikategorikan high dan low profile maka digunakan uji beda (comparative test). Data akan dianalisis kuantitatif dengan menggunakan uji independent t-test. Penggunaan uji tersebut dilakukan untuk data yang telah berdistribusi normal dan memiliki variance data yang tidak berpasangan. Analisis Dan Pembahasan Statistik Deskriptif Pada penelitian ini, perusahaan yang digunakan adalah perusahaan yang telah go public di Bursa Efek Indonesia. Secara umum berdasarkan tahapan atau proses pencarian informasi dan data dapat diklasifikasikan perusahaan yang 5

6 digunakan di dalam penelitian ini terlihat pada tabel di bawah ini: Deskriptif Proses Pengambilan Sampel Keterangan Jumlah Percent Perusahaan yang listed di BEI Tahun Perusahaan yang berada diluar Manufaktur dan Perbankan Perusahaan Manufaktur dan Perbankan yang tidak memenuhi syarat Perusahaan yang memenuhi syarat pengambilan sampel 414 (252) (200) ,87 48,31 12,56 Pada tabel terlihat bahwa total perusahaan yang listed di Bursa Efek tahun berjumlah 414 perusahaan, setelah diamati total perusahaan yang berada di luar kelompok industri manufaktur dan perbankan berjumlah 252 perusahaan, setelah dilakukan penyeleksian perusahaan secara detail teridentifikasi 200 perusahaan yang berada di dalam industri manufaktur dan perbankan dieliminasi karena tidak memenuhi syarat pengambilan sampel sehingga total perusahaan yang diikutsertakan dalam tahapan pengolahan data berjumlah 52 perusahaan atau 12,56% dari total seluruh perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia dari tahun adalah Pengujian Normalitas Berdasarkan hasil pengujian normalitas yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil pengujian seperti terlihat pada tabel di bawah ini: 6 Hasil Pengujian Normalitas Data Keterangan Asymp sig (2-tailed) Alpha Kesimpulan Pengungkapan Sukarela 0,001 0,05 Tidak Normal Pengungkapan Sosial 0,000 0,05 Tidak Normal Likuiditas 0,000 0,05 Tidak Normal Solvabilitas 0,000 0,05 Tidak Normal Ukuran Perusahaan 0,192 0,05 Normal Pada tabel terlihat sebagian besar variabel yang digunakan yaitu pengungkapan sukarela, pengungkapan sosial, likuiditas, dan solvabilitas memiliki nilai asymp sig (2-tailed) di bawah 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel tersebut belum berdistribusi normal, sedangkan satu variabel lainnya yaitu ukuran perusahaan yang di transformasikan ke dalam bentuk LN memiliki nilai asym sig (2-tailed) di atas 0,05 atau telah berdistribusi normal. Karena hasil uji normalitas menunjukkan variabel tidak berdistribusi normal, maka alat uji yang digunakan adalah statistic non parametric. Pengujian Hipotesis Untuk membuktikan kebenaran hipotesis, maka dilakukan pengujian statistic non parametric yaitu Kruskal Walish. Hasil Pengujian Hipotesis Keterangan Kategori N Mean Sig Alpha Kesimpulan Pengungkapan Sukarela Pengungkapan Sosial Likuiditas Solvabilitas Ukuran Perusahaan High ,83 Low ,55 High Low High Low High Low High Low ,213 0,05 Tidak ada Perbedaan 0,000 0,05 Ada Perbedaan 0,000 0,05 Ada Perbedaan 0,000 0,05 Ada Perbedaan 0,000 0,05 Ada Perbedaan

7 Pada tabel terlihat masing-masing variabel yang diuji memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain. Secara analisis dan pembahasan terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan terlihat pada sub bab di bawah ini: Analisis Perbedaan Pengungkapan Sukarela Antara Perusahaan yang Berkategori High Profile dengan Perusahaan Berkategori Low Profile Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama yang bertujuan mengetahui perbedaan kelengkapan pengungkapan sukarela antara perusahaan yang dikategorikan low profile dengan perusahaan yang dikategorikan high profile. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan terlihat rata-rata skor implementasi pengungkapan sukarela pada perusahaan low profile yaitu sebesar 139,55 sedikit lebih tinggi dibandingkan pengungkapan sukarela pada perusahaan high profile yaitu mencapai 126,83. Hasil yang diperoleh diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,213. Tahapan pengolahan data dilakukan dengan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,213 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengungkapan 7 sukarela antara perusahaan yang berkategori high profile dengan perusahaan yang dikategorikan low profile. Hasil yang diperoleh di dalam tahapan pengujian hipotesis pertama menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan jumlah pengungkapan sukarela antara perusahaan low profile dengan perusahaan high profile. Kondisi tersebut terjadi karena setiap perusahaan melalui manajemennya tentu ingin memberikan informasi yang lengkap kepada stakeholders, oleh sebab itu masingmasing perusahaan sama-sama ingin mempublikasikan informasi keuangan yang mereka miliki dengan selengkap mungkin, termasuk dalam bentuk pengungkapan sukarela. Semakin lengkap dan komplek informasi yang diberikan tentu akan mempercepat proses pengambilan keputusan investasi yang akan diambil investor ataupun stakeholders. Oleh sebab itu, di dalam penelitian ini ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengungkapan sukarela antara perusahaan yang berkategori high profile dengan perusahaan yang dikategorikan low profile. Temuan yang diperoleh di dalam tahapan pengujian hipotesis pertama konsisten dengan hasil penelitian Nugrahani (2009) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan

8 pengungkapan sukarela antara perusahaan high dan low profile. Hasil yang diperoleh terjadi karena kemampuan perusahaan dalam melakukan pengungkapan sukarela relatif hampir sama, dalam hal ini masingmasing perusahaan baik dengan karakteristik high profile dan low profile sama-sama memiliki jumlah pengungkapan yang tidak jauh berbeda. Hasil yang diperoleh tidak sejalan dengan Kamil dan Herusetya (2012) yang menemukan bahwa jumlah pengungkapan sukarela pada perusahaan high profile lebih tinggi dibandingkan pengungkapan sukarela pada perusahaan dengan karakteristik low profile. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa perusahaan high profile merasa memiliki tanggungjawab yang lebih tinggi sehingga membuat pengungkapan sukarela yang dilakukan perusahaan menjadi lebih tinggi. Analisis Perbedaan Pengungkapan Sosial Antara Perusahaan yang Berkategori High Profile dengan Perusahaan Berkategori Low Profile Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua yang bertujuan untuk mendapatkan perbedaan yang signifikan jumlah pengungkapan sosial antara perusahaan berkategori low profile dengan perusahaan yang berkategori high profile. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengungkapan sosial pada perusahaan 8 yang berkategori low profile adalah sebesar 163,80 sedangkan perusahaan yang berkategori high profile memiliki jumlah rata-rata pengungkapan sebesar 117,00. Temuan yang diperoleh diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Tahapan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan pengungkapan pertanggungjawaban sosial antara perusahaan yang berkategori low profile dengan perusahaan yang berkategori high profile. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perusahaan yang berkategori low profile lebih baik dalam melakukan pengungkapan pertanggungjawaban sosial dibandingkan perusahaan yang berkategori high profile. Hasil tersebut terjadi karena sifat atau kegiatan utama perusahaan yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan menjadi masyarakat atau deposan sebagai mitra usaha yang paling utama, akibatnya orientasi dan usaha untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk beasiswa, bantuan dana atau pun dalam bentuk program sosial. Sedangkan perusahaan high profile memang melakukan kegiatan sosial akan tetapi frekuensi dan kelengkapannya tidak

9 sebaik perusahaan low profile, karena letak perusahaan yang jauh dari pemukiman penduduk. Hasil yang diperoleh di dalam tahapan pengujian hipotesis kedua konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Zuhroh dan Sukmawati (2003) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengungkapan sosial dalam laporan keuangan perusahaan go public yang high profile mampu memberikan pengungkapan pertanggungjawaban sosial yang lebih baik dari perusahaan yang memiliki karakteristik low profile. Hasil tersebut menunjukan rasa tanggungjawab dari perusahaan yang digolongkan high profile dalam memperlihatkan kepedulian mereka dari sudut humanity atau sosial lebih baik dari perusahaan yang digolongkan low profile. Latifah et al (2012) membuktikan bahwa terdapat perbedaan pertanggungjawaban sosial antara perusahaan yang memiliki karakteristik perusahaan high profile atau low profile. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tanggungjawab dan komitmen perusahaan high profile untuk merasa bertanggungjawab penuh terhadap masyarakat seperti melaksanakan program beasiswa, pemberian bantuan pada masyarakat miskin dan berbagai aktifitas lainya jauh lebih baik dibandingkan 9 perusahaan yang memiliki karakteristik low profile. Analisis Perbedaan Likuiditas Antara Perusahaan yang Berkategori High Profile dengan Perusahaan Berkategori Low Profile Pada tabel hasil pengujian hipotesis ketiga yang bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris adanya perbedaan tingkatan likuiditas antara perusahaan yang dikategorikan low profile dengan perusahaan yang dikategorikan high profile. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan diketahui perusahaan yang berkategori high profile memiliki komposisi hutang jangka pendek yang lebih tinggi yaitu sebesar 168,00 sedangkan perusahaan yang dikategorikan low profile memiliki komposisi hutang lancar sebesar 38. Temuan tersebut diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Tahapan pengolahan data dilakukan dengan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tingkatan likuiditas yang dimiliki oleh perusahaan yang dikategorikan low profile dengan perusahaan yang dikategorikan high profile. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa tingkat likuiditas

10 yang dimiliki perusahaan yang berkategori high profile jauh lebih tinggi dari perusahaan yang berkategori low profile. Temuan ini terjadi karena perusahaan yang berkategori high profile merupakan perusahaan yang sedang bertumbuh dan giat melakukan kegiatan ekspansi, sehingga kegiatan operasional dilakukan dengan anggaran kas yang besar, untuk menjaga kestabilan kas manajemen mengambil kebijakan untuk meningkatkan porsi hutang lancar, sedangkan perusahaan yang dikategorikan low profile juga memiliki tingkat likuiditas dengan porsi hutang lancar tertentu akan tetapi tidak sebesar perusahaan high profile. Temuan yang diperoleh di dalam tahapan pengujian hipotesis ketiga konsisten dengan hasil penelitian Nugrahani (2009) hasil penelitiannya menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan likuiditas dari perusahaan yang memiliki karakteristik high profile dengan likuiditas perusahaan dari perusahaan yang memiliki karakteristik low profile. Hasil penelitiannya menunjukkan perusahaan yang berkarakteristik low profile memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, hal tersebut didasarkan pada tipe permodalan di dalam perusahaan yang low profile yang sebagian besar dikuasai oleh hutang. Mardyah dan Nopiyanti (2005) menyatakan untuk menilai kesehatan suatu perusahaan dapat 10 dilakukan dengan menghitung rasio likuiditas. Dalam penelitiannya, perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang kuat akan melakukan pengungkapan yang lemah dibandingkan perusahan yang memiliki likuiditas yang standar. Pada umumnya investor akan meminta rincian yang lebih rinci pada perusahaan dengan tingkat likuiditas yang lemah. Analisis Perbedaan Solvabilitas Antara Perusahaan yang Berkategori High Profile dengan Perusahaan Berkategori Low Profile Berdasarkan hasil penguijan hipotesis keempat untuk melihat perbedaan tingkat solvabilitas antara perusahaan yang low profile dengan perusahaan yang high profile. Berdasarkan proses pengolahan data terlihat bahwa perusahaan yang dikategorikan low profile memiliki ratarata debt to equity ratio sebesar 38,00 sedangkan perusahaan high profile memiliki debt to equity ratio sebesar 168,00. Hasil yang diperoleh diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah terdapat perbedaan yang signifikan solvabilitas yang dimiliki perusahaan yang dikategorikan low profile

11 dengan perusahaan yang dikategorikan high profile. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perusahaan yang berkategori low profile memiliki tingkat solvabilitas yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang dikategorikan high profile. Kondisi ini terjadi karena sifat kegiatan dari perusahaan low profile yang cenderung bergerak di bidang keuangan dan perbankan, dalam hal ini kita ketahui bahwa perusahaan yang bergerak di bidang keuangan memiliki modal yang sebagian besar dari hutang yaitu berasal dari deposan atau pihak ketiga (deposito, giro, dan deposito) kondisi ini mendorong total hutang yang dimiliki perusahaan low profile seperti bank cenderung tinggi, sedangkan pada perusahaan yang high profile adalah perusahaan konvensional yang sebagian modalnya berasal dari pemilik pribadi dan pemegang saham utama, dan memiliki persentase yang lebih besar dari hutang. Hasil yang diperoleh di dalam tahapan pengujian hipotesis keempat konsisten dengan hasil penelitian Nugrahani (2009) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan solvabilitas antara perusahaan yang memiliki karakteristik high profile dan low profile. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki 11 karakteristik low profile cenderung memiliki komposisi leverage yang lebih tinggi dari perusahaan yang memiliki karakteristik high profile. Kondisi tersebut terjadi karena jenis usaha jasa seperti keuangan dan perbankan sebagian besar modal yang digunakan bersumber dari hutang sedangkan unit usaha high profile lebih bersifat mengeluarkan biaya dan memanfaatkan biaya tersebut untuk kegiatan operasional dan biaya tersebut berasal dari owners. Mardyah dan Nopiyanti (2005) mengungkapkan bahwa solvabilitas digunakan untuk mengukur berapa besar perusahaan mampu untuk membayar kewajiban jangka panjang. Solvabilitas diukur dengan membandingkan hutang dengan total assets. Suatu leverage yang tinggi dapat menaikan keuntungan yang diperoleh akan tetapi akan menciptakan risiko ketika tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Analisis Perbedaan Size Antara Perusahaan yang Berkategori High Profile dengan Perusahaan Berkategori Low Profile Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kelima yang bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris adanya perbedaan size antara perusahaan yang berkategori high profile dengan perusahaan yang berkategori low profile. Hasil pengolahan data yang telah dilakukan

12 menunjukan bahwa perusahaan yang dikategorikan low profile memiliki total rata-rata aset sebesar 17,65 sedangkan perusahaan yang berkategori high profile memiliki tingkat ukuran perusahaan (size) sebesar 14,66. Hasil yang diperoleh diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Tahapan pengolahan data dilakukan dengan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan ukuran perusahaaan antara perusahaan yang berkategori low profile atau perusahaan yang berkategori high profile. Hasil yang diperoleh di dalam tahapan pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa perusahaan yang berkategori low profile memiliki komposisi total aset yang lebih banyak dibandingkan perusahaan yang berkategori high profile. Kondisi tersebut terjadi karena komposisi keuntungan atau laba yang diperoleh perusahaan yang dikategorikan low profile seperti bank dan lembaga keuangan lainnya lebih besar dibandingkan perusahaan yang dikategorikan high profile, akibatnya besarnya laba tersebut komposisi aset yang tersimpan di dalam perusahaan menjadi semakin banyak, di dalam perusahaan high profile peningkatan 12 aset memang terjadi akan tetapi tidak sebesar yang terjadi pada perusahaan yang low profile. Temuan yang diperoleh di dalam tahapan pengujian hipotesis kelima konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Cecilia (2008) yang membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tingkat size perusahaan yang digolongkan low profile dengan size yang dimiliki perusahaan high profile. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perusahaan low profile memiliki size yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang high profile. Dalam hal ini perusahaan yang low profile memiliki karakteristik operasional yang lebih mudah dibandingkan perusahaan high profile. Nugrahani (2009) hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan size perusahaan perusahaan yang memiliki karakteristik high profile dan low profile. Mardyah dan Nopiyanti (2005) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset dengan total asset yang dimiliki perusahaan high profile maupun low profile.

13 Penutup Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan perbedaan sukarela antara perusahaan yang dikategorikan high profile dengan perusahaan yang dikategorikan low profile. Sedangkan untuk pengungkapan pertanggungjawaban sosial, likuiditas, solvabilitas, dan size terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang dikategorikan high profile dengan perusahaan yang dikategorikan low profile. Keterbatasan Penelitian 1. Jumlah sampel yang masih digolongkan kecil sehingga mempengaruhi tingkatan atau akurasi hasil yang diperoleh. 2. Masih terdapat sejumlah variabel penelitian yang juga dapat dijadikan indikator pembeda anatara perusahaan yang digolongkan high profile dengan yang digolongkan low profile yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Saran 1. Peneliti di masa datang disarankan untuk memperbanyak jumlah sampel perusahaan yang akan digunakan dengan cara mengganti model 13 pengambilan sampel yang akan dilaksanakan. 2. Bagi peneliti di masa datang diharapkan dapat menambah variabel baru yang juga mempengaruhi karakteristik perusahaan seperti pemanfaatan variabel rasio aktivitas dan variabel risiko. DAFTAR PUSTAKA Cecilia, Susanti Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sustainability Reporting Pada Perusahaan yang Listed di BEI. Tesis Universitas Sumatera Utara, Medan (Tidak dipublikasikan). Damodaran Corporate Finance Analisys. Prienticehall. Third Edition. Pearson. Ghozali, Imam Analisis Multivariate dengan Menggunakan SPSS Badan penerbit Universitas Brawijaya, Malang. Latifah, Hermansyah, Indra S Gunawan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 3 Nomor 2. Universitas Brawijaya, Malang. Mardyah dan Nopiyanti Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan yang Listed di BEI. Artikel

14 Akuntansi Manajemen.Universitas Gunadarma, Jakarta. Mowen dan C Minor Cost Of Management Third Edition. McGrawhill. Irwin. Nugrahani, Tri Siwi Perbedaan Karakteristik Perusahaan High dan Low Profile Pada Pengungkapan Sukarela Tanggungjawab Sosial, Likuiditas, Solvabilitas dan Size. Akmenika UPY Volume Penerbit Universitas Gajahmada, Yogyakarta. Zuhroh, Diana dan I Putu Pande Heri Sukmawati Analisis Pengaruh Luas Ungkapan Sosial dan Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Reaksi Investor. Simposium Nasional Akuntansi VI. Ross. Westerfield. Jaffe Corporate Finance. McGraw. Irwin. Sartono, Agus Dasar-Dasar Perbelanjaan Perusahaan. Badan 14

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTEK PENERAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTEK PENERAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTEK PENERAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA Ramiati Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari pengamatan yang menjadi fokus penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: ukuran perusahaan, dewan komisaris, leverage, profitabilitas, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

ABSTRAK. Kata kunci: ukuran perusahaan, dewan komisaris, leverage, profitabilitas, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh ukuran perusahaan, dewan komisaris, leverage, dan profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No. 3 September 2008, hal. 532 539 Terakreditasi SK. No. 167/DIKTI/Kep/2007 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA Ario Dananjaya Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir pekembangan perusahaan yang terdaftar di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir pekembangan perusahaan yang terdaftar di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir pekembangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjukan peningkatan yang signifikan, hal tersebut dapat terlihat

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Compare Analysis the Financial Ratios Before and After Implementation of PSAK 55 (Revised 2011) on the Banks Listed on the Indonesian Stock Exchange period 2009-2013 This study aimed to compare

Lebih terperinci

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi dan Lembaga Pembiayaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi dan Lembaga Pembiayaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) 1 Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi dan Lembaga Pembiayaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) SKRIPSI Oleh: Bima Sakti Purbantoro 0708102011 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data 29 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Sumber Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data tersebut adalah perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2008

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014 : 3). Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pengungkapan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Heri Setiawan Politeknik Negeri Sriwijaya Abstract This study aims

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON EQUITY, RETURN ON ASSETS, NET PROFIT MARGIN,

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON EQUITY, RETURN ON ASSETS, NET PROFIT MARGIN, SKIRIPSI PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON EQUITY, RETURN ON ASSETS, NET PROFIT MARGIN, DAN TOTAL ASSETS TURNOVER TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun Pemilihan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan kinerja keuangan perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP INITIAL RETURN PADA PENAWARAN PERDANA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA. Oleh

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP INITIAL RETURN PADA PENAWARAN PERDANA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA. Oleh ANALISIS PENGARUH FAKTOR INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP INITIAL RETURN PADA PENAWARAN PERDANA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh Yesi Mulyasari 1, Herawati 2, Resti Yulistia Muslim 2 1 Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh: PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN HUTANG DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2015) Disusun sebagai salah

Lebih terperinci

ABSTRACT. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research aimed to analyze the influence of the merger against the company's financial performance in the companies who listed on the Stock Exchange. Performance of financial corporate is

Lebih terperinci

Keywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha

Keywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The Influence of Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets To Dividend Policy: An Empirical Study on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period 2010-2013 This study tries

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH IPO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUF DI BEI

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH IPO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUF DI BEI 1 HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH IPO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUF DI BEI Nama : Voni Gusti Kusumah Npm : 09090157 Program Studi : Pendidikan Ekonomi Institusi

Lebih terperinci

O l e h : RAHMA UKHTY

O l e h : RAHMA UKHTY S K R I P S I ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ANTARA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMELS (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BANK INDONESIA) O l e h

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH: SAMUEL RONALDI MARPAUNG 060503109 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Merger dan akuisisi adalah salah satu tindakan strategis perusahaan untuk menjaga eksistensi dan mengembangkan usahanya. Dalam merger, entitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan tahunan perusahaan yang go public di Bursa Efek, merupakan media UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Laporan tahunan perusahaan yang go public di Bursa Efek, merupakan media UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan tahunan perusahaan yang go public di Bursa Efek, merupakan media komunikasi antara perusahaan dan masyarakat yang membutuhkan informasi keuangan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian A. Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel dependen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara kepada pihak luar maupun pihak di dalam negara itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. negara kepada pihak luar maupun pihak di dalam negara itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki posisi penting dalam perekonomian nasional karena pasar modal memberikan gambaran mengenai kondisi perekonomian sebuah negara kepada pihak

Lebih terperinci

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Desain Penelitian Penelitian ini melakukan survey di Bursa Efek Indonesia (BEI) tepatnya pusat referensi pasar dalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Data

Lebih terperinci

Elvi Novitasari 1,Resti Yulistia Muslim 1,Dandes Rifa 1. Abstract

Elvi Novitasari 1,Resti Yulistia Muslim 1,Dandes Rifa 1.   Abstract Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting Pada Perusahaan Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Elvi Novitasari 1,Resti Yulistia Muslim 1,Dandes

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC

SKRIPSI PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC SKRIPSI PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI, TOTAL ARUS KAS DAN KOMPONEN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: STEVIANA AGUSTIN 070503155 PROGRAM

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh 95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Oleh

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Oleh ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Oleh Afrina Syafitri¹ ¹Jurusan Akuntansi, Fakulitas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang sangat ketat, keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data laporan keuangan perusahaan non keuangan penerbit obligasi yang terdaftar di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan yang diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap perubahan

Lebih terperinci

Perbedaan Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting Perbankan Syariah di Indonesia dan Malaysia

Perbedaan Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting Perbankan Syariah di Indonesia dan Malaysia 1 Perbedaan Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting Perbankan Syariah di Indonesia dan Malaysia (The Differences of Level Islamic Social Reporting Disclosure Islamic Banking in Indonesia and Malaysia)

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT This research is conducting

Lebih terperinci

OLEH: LIANA EFFENDY

OLEH: LIANA EFFENDY ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KELUASAN PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: LIANA EFFENDY 3203008194 JURUSAN AKUNTANSI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham. Rasio keuangan yang digunakan meliputi rasio likuiditas, dan rasio profitabilitas. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin sengitnya persaingan antar perusahaan, kini perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang besar untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian. Pada penelitian ini objek penelitian yang digunakan adalah seluruh perusahaan non keuangan dan non jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci

The influence of Mergers and Acquisitions To Performance Businesses on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period

The influence of Mergers and Acquisitions To Performance Businesses on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period ABSTRACT The influence of Mergers and Acquisitions To Performance Businesses on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period 2011-2014 This study tries to identify the variables that are affected

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang digunakan oleh investor dalam menilai kinerja perusahaan go public. Laporan keuangan harus mampu

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS

SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2010 OLEH SANDRI ANDIKA 090522029 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Henry Ocky Parsaoran,Diena Noviarini Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

ABSTRAK. Henry Ocky Parsaoran,Diena Noviarini Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA), (STUDI PADA BANK UMUM GO PUBLIC YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2008-2011) Henry

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI ANALISIS DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI ANALISIS DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: PIVI PRINCIFAL YOSEFA TARIGAN 110501106 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indinesia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2013 sampai

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Objek dan Sample Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

Eka Suryaningsih ( ) Program Study Management Of Economic Faculty Siliwangi University Tasikmalaya

Eka Suryaningsih ( ) Program Study Management Of Economic Faculty Siliwangi University Tasikmalaya 1 THE DIFFERENCES ANALYSIS FINANCIAL PERFORMANCE BETWEEN CEMENT STATE COMPANY AND CEMENT PRIVATE COMPANY WHICH LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE (Studied from PT Semen Indonesia (Persero) Tbk and PT Indocement

Lebih terperinci

rasio likuiditas, rasio solvabilitas, metode tradisional, dan metode arus kas

rasio likuiditas, rasio solvabilitas, metode tradisional, dan metode arus kas ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya perbedaan rasio likuiditas menggunakan metode tradisional dan arus kas serta untuk mengetahui adanya perbedaan rasio solvabilitas menggunakan metode

Lebih terperinci

Comparisons and Differences of Level Islamic Social Reporting Disclosure Islamic Banking in Indonesia and Malaysia

Comparisons and Differences of Level Islamic Social Reporting Disclosure Islamic Banking in Indonesia and Malaysia Comparisons and Differences of Level Islamic Social Reporting Disclosure Islamic Banking in Indonesia and Malaysia Abstract Siti Maria Wardayati 1) dan Sisca Ayu Wulandari 2) 1 Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

By: Abstract

By:    Abstract THE EFFECT OF LIQUIDITY, PROFITABILITY AND LEVERAGE ON THE MARKET CAPITALIZATION ( In Industrial Sector Agriculture And Mining In Indonesia Stock Exchange ) By: Heki Botanica 1, Rika Desyanti 1, Mery Trianita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan diperkuat dan dipercepat pelaksanaannya (http://www.tribunnews.com).

BAB I PENDAHULUAN. akan diperkuat dan dipercepat pelaksanaannya (http://www.tribunnews.com). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman mempunyai peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Industri

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN RASIO BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN. Nailal Husna. Dosen Universitas Bung Hatta, Padang.

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN. Nailal Husna. Dosen Universitas Bung Hatta, Padang. ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN Nailal Husna Dosen Universitas Bung Hatta, Padang. Diterima 25 Desember 2015 Disetujui 26 Pebruari 2016 ABSTRACT The object

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA NILAI PERUSAHAAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA NILAI PERUSAHAAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) Dedy Karmawan Program Studi Akuntansi-S1, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE

ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE SKRIPSI ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN PORSI SAHAM PUBLIK TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel. Mengumpulkan data, dilakukan secara purposive sampling.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel. Mengumpulkan data, dilakukan secara purposive sampling. 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan keragaman data untuk penelitian yang akurat. Pemilihan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan keragaman data untuk penelitian yang akurat. Pemilihan sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2014-2016. Dipilih perusahaan manufaktur karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri sekuritas merupakan salah satu cara untuk mengukur kondisi ekonomi pada suatu negara. Pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan umumnya memiliki tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan perusahaan dalam jangka pendek yaitu untuk mendapatkan laba secara maksimal dengan menggunakan

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Leverage terhadap Pengungkapan Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Logam dan Sejenisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Pemilihan perusahaan manufaktur sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. OBYEK/SUBYEK PENELITIAN Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 20-204 (STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN PT. XL AXIATA TBK) COMPARATIVE

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Studi Empiris Pada

Lebih terperinci

By: Keyword : Growing of The Firm, Profitability, Capital Structure and Stock Pricing

By: Keyword : Growing of The Firm, Profitability, Capital Structure and Stock Pricing PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI PEMODERASI (Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI) By: Rivan Ardison 1 Dr, Nelmida, SE, M,si 2,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Profitability, Liquidity, Solvency, Activity, Company Size, Age Company and Dividend Payout Ratio. viii

ABSTRACT. Keywords: Profitability, Liquidity, Solvency, Activity, Company Size, Age Company and Dividend Payout Ratio. viii ABSTRACT This study aims to determine the effect of profitability, liquidity, solvency, activity, company size and age of the company on dividend policy on manufacturing companies listed in Indonesia Stock

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. resiko dan ketidakpastian yang sulit diprediksi oleh para investor. Menurut Maya

BAB I PENDAHULUAN. resiko dan ketidakpastian yang sulit diprediksi oleh para investor. Menurut Maya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang sulit diprediksi oleh para investor. Menurut Maya Malinda (2011:1),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel independen maupun variabel dependen yang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RATIO PERUSAHAAN MANUFAKTUR EFEK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RATIO PERUSAHAAN MANUFAKTUR EFEK INDONESIA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PAYOUT RATIO PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA 2005-2007 TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Derajat S-2 Magister Sains Akuntansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi penelitian ini menunjukkan pada keseluruhan elemen atau obyek yang menjadi sasaran

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA PERIODE ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2014-2015 Hevi Zainuri Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Likuiditas, Sales Growth dan Leverage dalam Memprediksi Kondisi Financial Distress Effect of Liquidity, Sales Growth and Leverage in Predicting The Condition

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website : www.idx.co.id dan melalui situs situs

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH :

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH : SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH : DEVI ROSDAL YANTI 120503213 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan selain untuk memaksimalkan laba (profit), perusahaan juga mempunyai tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi

Lebih terperinci

Helmida Ayu Angraini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta ABSTRACT

Helmida Ayu Angraini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta   ABSTRACT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Termasuk LQ-45 Periode 2007 2011 Terdaftar di BEI) Helmida Ayu Angraini Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dengan situs dan melalui Indonesian Capital Market Directory

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dengan situs  dan melalui Indonesian Capital Market Directory BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia yang melalui internet dengan situs www.idx.co.id dan melalui Indonesian

Lebih terperinci

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2014. B. Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas merupakan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara 2 variabel

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011 2013, data lain yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini mengakibatkan para pelaku usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang dapat meningkatkan usaha

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM INDUSTRI BARANG KONSUMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH:

SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM INDUSTRI BARANG KONSUMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM REGULER MEDAN SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM INDUSTRI BARANG KONSUMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

: Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

: Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Nama Mahasiswa : Ario Yusuf Nomor Pokok Mahasiswa : 0611031039

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian. sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian. sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan sifat dari hubungan antar variabel, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR ISSN : 2302 8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014) : 709-716 PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Ni Putu Yunita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah analisis mengenai pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dalam industri manufaktur membuat setiap perusahaan manufaktur semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tercapai. Pendirian sebuah perusahaan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih asset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh pendapatan atau peningkatan atas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini pasar modal memiliki peran besar untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Khususnya, bagi mereka yang membutuhkan dana

Lebih terperinci