ARAH PEMBANGUNAN KEHUTANAN KE DEPAN
|
|
- Sukarno Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARAH PEMBANGUNAN KEHUTANAN KE DEPAN Direktorat dan Konservasi Sumber Daya Air Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Peningkatan Kapasitas SDM Penyusun Rencana Program/Anggaran dan Laporan Badan Litbang Kementerian 29 Agustus 2013 KEHUTANAN DALAM RPJM DAN RKP 1
2 Sasaran RPJMN REALISASI (%) URAIAN Pertumbuhan Ekonomi 5,7 5,5 6,3 6,0 4,6 Pengangguran 11,2 10,3 9,1 8,4 7,9 Kemiskinan 16,0 17,8 16,6 15,4 14,2 RPJM NASIONAL URAIAN Realisasi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi (%) ,2 6,5 6,5 6,7-7,4 7,0-7,7 Pengangguran 7,1 6,5 6,4-6,6 6,0-6,6 5,0-6,0 Kemiskinan 13,3 12,4 10,5-11,5 9,5-10,5 8,0-10,0 Alur Perencanaan dan Penganggaran 20 Tahunan 5 Tahunan Tahunan RPJP Nasional Renstra KL RPJM Nasional Dijabar kan Diacu Renja - KL RKP RKA-KL RAPBN Rincian APBN APBN Pemerintah Pusat Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang RPJP Daerah RPJM Daerah Renstra SKPD Dijabar kan Diacu RKP Daerah Renja - SKPD RAPBD RKA - SKPD APBD Rincian APBD Pemerintah Daerah UU SPPN UU KN 2
3 Tema dan Prioritas Nasional RKP RPJMN Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 2. Pendidikan 3. Kesehatan 4. Penanggulangan Kemiskinan 5. Ketahanan Pangan 6. Infrastruktur 7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha 8. Energi 9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana 10. Daerah Tertinggal, Terdepan, terluar dan Pasca Konflik 11. Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi 12. Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan 13. Bidang Perekonomian 14. Bidang Kesejahteraan Rakyat RKP 2010 RKP 2011 RKP 2012 RKP 2013 RKP 2014 PEMULIHAN PEREKONOMIAN NASIONAL DAN PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKEADILAN DIDUKUNG PEMANTAPAN TATA KELOLA DAN SINERGI PUSAT DAERAH PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS, INKLUSIF DAN BERKEADILAN BAGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DOMESTIK BAGI PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT MEMANTAPKAN PEREKONOMIAN NASIONAL BAGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT YANG BERKEADILAN KERANGKA ISU STRATEGIS RKP 2014 PENCAPAIAN TARGET RPJMN Tahun 2014 merupakan tahun terakhir pelaksanaan RPJMN II DIREKTIF PRESIDEN Isu strategis dan direktif Presiden yang belum selesai dan tercukupi pendanaannya TEMA DAN DIREKTIF PRESIDEN RKP 2014 Jika terdapat isu nasional dan global terkini yang sangat mendesak juga dipertimbangkan 3
4 Arah Kebijakan Sektor : (1) Peningkatan Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Terbitnya Inpres No. 10 Tahun 2011 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam primer dan Lahan Gambut, maka arah kebijakan untuk peningkatan produksi di bidang kehutanan adalah perbaikan tata kelola hutan produksi melalui operasionalisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP), penerapan multi sistem silvikultur dan silvikultur intensif, pemanfaatan hutan produksi berbasis Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB), prioritas penanaman pada lahan kosong, serta pengembangan hutan kemasyarakatan dan hutan desa. Untuk mendukung peningkatan produksi di bidang kehutanan, kebijakan akan difokuskan pula pada pengembangan penyuluhan, peningkatan pelayanan penyuluhan serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan untuk sumber daya manusia kehutanan Peningkatan Ketahanan Pangan, Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Sasaran : 1.tertatanya areal hutan produksi ke dalam unit-unit pengelolaan berupa KPHP di 18 provinsi, 2.meningkatnya produksi hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu/jasa lingkungan sebesar masing-masing 1 persen, 3.terbitnya IUPHHK-HA/RE pada areal bekas tebangan (logged over area) seluas ha, 4.meningkatnya luas areal pencadangan ijin usaha pemanfaatan hutan tanaman sebesar ha dan areal tanaman sebesar ha, 5.terpenuhinya bahan baku dari hutan tanaman dan limbah meningkat sebesar 2 persen, 6.terbangunnya hutan kemasyarakatan dan hutan desa seluas ha, 7.terbangunnya hutan rakyat kemitraan untuk bahan baku kayu industri pertukangan seluas ha, 8.sertifikasi penyuluh kehutanan sebesar 500 orang, dan 9.terselenggaranya pendidikan dan pelatihan aparatur Kementerian dan SDM kehutanan lainnya sebanyak orang. Fokus Prioritas Peningkatan Produksi dan Produktivitas untuk Menjamin Ketersediaan Pangan dan Bahan Baku Industri dari Dalam Negeri Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, dan Pemasaran Produk Pertanian, Perikanan dan Peningkatan Kapasitas Masyarakat Pertanian, Perikanan, dan Kegiatan Peningkatan usaha hutan tanaman Peningkatan usaha hutan alam Perencanaan Pemanfaatan dan Peningkatan Usaha Kawasan Hutan Peningkatan Usaha Industri Primer Pemantauan Usaha dan Pembinaan Ganis Wasganis PHPL Pengembangan Perhutanan Sosial Peningkatan Tertib Peredaran Hasil Hutan dan Iuran Hasil Hutan Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Hutan dan Pengelolaan Hasil Hutan Penelitian dan Pengembangan Produktifitas Hutan Pengembangan Penyuluhan Peningkatan Pelayanan Penyuluh Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kemenhut dan SDM lainnya 4
5 Arah Kebijakan Sektor : (2) Peningkatan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Hutan (i) Percepatan penyelesaian persoalan dalam pengelolaan hutan konservasi percepatan pengukuhan dan pemantapan kawasan hutan, percepatan beroperasinya Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan penyediaan sumber daya manusia pengelola KPH yang profesional, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai serta peningkatan kualitas dan ketersediaan data dan informasi potensi sumber daya hutan. (ii) Peningkatan upaya konservasi dan penyelamatan hutan konservasi serta rehabilitasi sumber daya hutan peningkatan konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan, peningkatan fungsi dan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) serta pengembangan penelitian dan iptek sektor kehutanan Peningkatan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Hutan Sasaran: 1. terselesaikannya tata batas kawasan hutan (batas luar dan fungsi) sepanjang km, 2. beroperasinya Kesatuan Pengelolaan Hutan sebanyak 30 unit, 3. meningkatnya hasil rehabilitasi hutan dan lahan seluas ha, 4. penyusunan Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu di 11 DAS prioritas, 5. menurunnya konflik dan tekanan terhadap kawasan Taman Nasional dan kawasan konservasi lainnya (cagar alam, suaka margasatwa, taman buru, hutan lindung) sebesar 1 persen, 6. meningkatnya populasi spesies prioritas utama yang terancam punah sebesar 0,5 persen, dan 7. menurunnya hotspot di Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan Pulau Sulawesi sebesar 59,20 persen dan luas kebakaran hutan sebesar 40 persen dari rerata tahun Fokus Prioritas Perencanaan Makro Bidang dan Pemantapan Kawasan Hutan Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan Kegiatan Pengukuhan Kawasan hutan Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan Penyusunan Rencana Makro Kawasan Hutan Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan Pengendalian penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan di luar kegiatan kehutanan Penyiapan Pemantapan Kawasan Hutan Pengembangan Kawasan Konservasi, Ekosistem Esensial dan Pembinaan Hutan Lindung Penyidikan dan Pengamanan Hutan Pengembangan Konservasi Spesies dan Genetik Pengendalian Kebakaran Hutan Pengembangan Pemanfaatan Jasa Lingkungan Pengembangan dan Pengelolaan Taman Nasional Pengembangan Pengelolaan Konservasi Sumberdaya Alam 5
6 Peningkatan Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Hutan Sasaran: 1. terselesaikannya tata batas kawasan hutan (batas luar dan fungsi) sepanjang km, 2. beroperasinya Kesatuan Pengelolaan Hutan sebanyak 30 unit, 3. meningkatnya hasil rehabilitasi hutan dan lahan seluas ha, 4. penyusunan Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu di 11 DAS prioritas. 5. menurunnya konflik dan tekanan terhadap kawasan Taman Nasional dan kawasan konservasi lainnya (cagar alam, suaka margasatwa, taman buru, hutan lindung) sebesar 1 persen, 6. meningkatnya populasi spesies prioritas utama yang terancam punah sebesar 0,5 persen, dan 7. menurunnya hotspot di Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan Pulau Sulawesi sebesar 59,20 persen dan luas kebakaran hutan sebesar 40 persen dari rerata tahun Fokus Prioritas Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kegiatan Penyelenggaraan RHL, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan DAS Perencanaan, penyelenggaraan RHL, pengembangan kelembagaan dan evaluasi DAS Perencanaan, pengembangan kelembagaan dan ebaluasi hutan mangrove Penyelenggaraan Perbeniihan tanaman hutan Pengembangan persuteraan alam Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi LITBANG KEDEPAN 6
7 1.000 ha 29/08/2013 Negara-Negara dengan Luas Hutan Lebih Besar dari 50 juta hektar 900,000 Negara-negara dengan luas hutan > 50 juta ha 800, , , , , , , ,000 0 Russia n Brazil Canada USA China DR Austral Indone Colom Sudan India Peru Mexico Angola Bolivia Congo ia sia bia luas hutan 809, , , , , , ,300 94,432 69,949 68,434 67,992 64,802 60,499 58,480 57,196 % luas negara Sumber: State of the World s Forest 2011, FAO Lima Besar Negara Hutan Hujan Tropis Brazil, ha Democratic Republic of the Congo, ha Indonesia, ha Peru, ha Columbia, ha Sumber: State of the World s Forest 2011, FAO 7
8 1.000 ha 29/08/2013 Luas Hutan Negara-Negara Anggota Asean 100,000 90,000 80,000 70,000 Luas Hutan di Negara-Negara Asean, ,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 0 Indonesia Myanmar Malaysia Thailand Lao Vietnam Cambodia Philippine s Timor- Leste Brunei Darussala Singapore m luas hutan 94,432 31,773 20,456 18,972 15,751 13,797 10,094 7, % luas negara Sumber: State of the World s Forest 2011, FAO Lima Besar Negara Produsen Apakah Indonesia masuk lima besar negara produsen? 8
9 Lima Besar Negara Produsen Apakah Indonesia masuk lima besar negara produsen? Lima Besar Negara Peng-Export Apakah Indonesia lima besar negara Exporter 9
10 Lima Besar Negara Peng-Export Apakah Indonesia lima besar negara exporter Bagaimana dengan HASIL HUTAN BUKAN KAYU?? Apakah Indonesia memiliki competitiveness? In Asia, three countries accounted for 96 percent of the value of all NWFP removals: China (67 percent), Republic of Korea (26 percent) and Japan (3 percent). Sumber: Global Forest Resources Assesment 2010, FAO Dimana Indonesia? 10
11 VISI PENGELOLAAN HUTAN STRATEGI YANG PERLU DILAKUKAN HHK PLYWOOD PULP AND PAPER KAYU GERGAJIAN HHBK DITINGKATKAN PRODUKTIVITASNYA Pangan dan produksi tanaman lain Madu Bahan baku untuk obat dan kosmetik Bahan baku utk kerajinan Fauna dan flora exotics BIO- PRODUC TS JASLIN G AIR KARBON BIO-DIESEL BIO-ETHANOL PLASTICS (dr lignin) DIKEMBANGKAN DAN DIOPTIMALKAN 11
12 KENAPA KPH?? KPH kab/kota kab/kota pusat Produksi Lindung Konservasi Plywood Pulp and paper Gergajian Papan partikel Panel Pellet Biodiesel Bioetanol Plastik POTENSI YANG BELUM DIKEMBANGKAN Wisata Obat-obatan Kosmetik Jasa Lingkungan Karbon HHBK Energi Wisata Obat-obatan Kosmetik Jasa Lingkungan HHBK Karbon CLUSTER FOREST INDUSTRY HARAPAN TERHADAP PERAN RISET Asset Management Hidden Potency Non raw material asset Explore and exploit non raw material asset PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN KOLABORATIF PENELITIAN HIGH VALUE TIMBER PENELITIAN TANAMAN OBAT, PANGAN, DAN ENERGI PENELITIAN PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN PENELITIAN LANJUT INDUSTRI BERBAHAN BAKU KAYU (PLASTIK, DLL) 12
13 Inovasi IPTEK Inovasi pada produk kehutanan Inovasi pada jasa lingkungan hutan Penyediaan produk terbarukan Pengganti plastik Penyedia obat-obatan dan makanan sehat Penyedia alternatif untuk serat sintetik Ekowisata Karbon Air Keanekaragaman Hayati KPH sebagai wadah litbang dan pemanfaatan hasil litbang Hingga akhir tahun 2013 ditargetkan 90 unit KPH beroperasi Berapa banyak KPH yang menjadi mitra penelitian? Seberapa jauh hasil litbang dapat diterapkan pada tingkat KPH? 13
14 Inovasi Empat inovasi yang dapat dilakukan dalam sektor kehutanan: Inovasi produk service inovation recreation : biodiversity conservation and forest inovasi teknologi : teknologi yang lebih baik untuk machinery, pemanen, serta proses produksi inovasi organisasi : perbaikan struktur organisasi dari perusahaan dalam proses produksi Pasca 2014 Potensi sumber daya hutan Indonesia sangat tinggi namun belum kelola dengan baik. Eksploitasi hasil hutan kayu sudah berjalan besar-besaran laju deforestasi tinggi tapi Indonesia bahkan tidak masuk dalam 5 besar negara pengekspor dan peng-impor. Pada RPJMN , seluruh kegiatan kehutanan akan diintegrasikan ke dalam KPH potensi yang besar diharapkan dapat dikelola melalui prinsipprinsip SFM. Riset diharapkan dapat membuka wawasan pengembangan produk turunan (derivative product) dari kayu untuk memenuhi kebutuhan terhadap food, energy, and medicine (misalnya biofuel, biodegradable plastic) Hasil riset tersebut akan menjadi basis dalam pengembangan business plan KPH sesuai dengan potensi SDH yang ada di tiap-tiap KPH. 14
15 TERIMA KASIH 15
PROGRAM DAN ARAH PEMBANGUNAN (RPJM) KEHUTANAN
PROGRAM DAN ARAH PEMBANGUNAN (RPJM) KEHUTANAN Basah Hernowo Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Rakornis Pembangunan Kehutanan Badan Litbang, Kementerian Kehutanan Bandung, 24 Juli 2013 RESEARCH
Lebih terperinciBAB II. PERENCANAAN KINERJA
BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Organisasi Penyelenggaraan pembangunan kehutanan di Sumatera Selatan telah mengalami perubahan paradigma, yaitu dari pengelolaan yang berorientasi pada
Lebih terperinciREVITALISASI KEHUTANAN
REVITALISASI KEHUTANAN I. PENDAHULUAN 1. Berdasarkan Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2004-2009 ditegaskan bahwa RPJM merupakan
Lebih terperinciMATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011
MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEHUTANAN 1. Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi Peningkatan investasi usaha pemanfaatan hutan
Lebih terperincitertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Kehutanan Tahun , implementasi kebijakan prioritas pembangunan yang
PENDAHULUAN BAB A. Latar Belakang Pemerintah telah menetapkan bahwa pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) menjadi salah satu prioritas nasional, hal tersebut tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA)
Lebih terperinciBAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA
BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA 4.1. Landasan Berfikir Pengembangan SRAP REDD+ Provinsi Papua Landasan berpikir untuk pengembangan Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ di Provinsi
Lebih terperinciMemperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan.
BAB II. PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Organisasi Penyelenggaraan pembangunan kehutanan di Sumatera Selatan telah mengalami perubahan paradigma, yaitu dari pengelolaan yang berorientasi pada
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA
5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.36/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA
Lebih terperinciPROGRAM : PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN USAHA KEHUTANAN (Renstra Ditjen PHPL )
SASARAN PROGRAM 2015-2019 INDIKATOR KINERJA PROGRAM 2015-2019 21/07/2016 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DITJEN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI Tanaman Meranti (shorea ovalis) di Provinsi
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan adalah sebuah proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional
Lebih terperinciPROGRAM/KEGIATAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DIY KHUSUS URUSAN KEHUTANAN TAHUN 2016
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PROGRAM/KEGIATAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DIY KHUSUS URUSAN KEHUTANAN TAHUN 2016 Disampaikan dalam : Rapat Koordinasi Teknis Bidang Kehutanan
Lebih terperinciSUPLEMEN, RENCANA KERJA 2015 (REVISI) : PENYIAPAN LANDASAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
SUPLEMEN, RENCANA KERJA 2015 (REVISI) : PENYIAPAN LANDASAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PENGANTAR Sebagai konsekuensi dari perubahan nomeklatur Kementerian
Lebih terperinciSISTEMATIKA PENYAJIAN :
KEPALA BIRO PERENCANAAN PERAN LITBANG DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN SEKTOR KEHUTANAN JAKARTA, 11 JULI 2012 SISTEMATIKA PENYAJIAN : 1. BAGAIMANA ARAHAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN? 2. APA YANG SUDAH DICAPAI? 3.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.36/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.36/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK
Lebih terperinciPEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KEHUTANAN
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KEHUTANAN PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KEHUTANAN
Lebih terperinci27/05/2015. Bogor, 26 Mei 2015
Bogor, 26 Mei 2015 1. RPPI Sebagai Instrumen Program menjawab IKK 2. Skema dan Format RPPI 3. Aspek Integratif RPPI dan Kegiatan Multiyears 4. Problem Statement dan State of The Art 5. Lokus dan Fokus
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011 Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala RAKORBANGPUS Jakarta, 7 April 2010
Lebih terperinciMATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.
MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: SUMBER DAYA ALAM dan LINGKUNGAN HIDUP I Prioritas: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan A Fokus Prioritas:
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi
Lebih terperinciJakarta, 10 Maret 2011
SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM ACARA TEMU KONSULTASI TRIWULANAN KE-1 TAHUN 2011 BAPPENAS-BAPPEDA PROVINSI SELURUH INDONESIA Jakarta,
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Berdasarkan penyelenggaraan pelayanan pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah
Lebih terperinciBAB VI PROSPEK DAN TANTANGAN KEHUTANAN SULAWESI UTARA ( KEDEPAN)
BAB VI PROSPEK DAN TANTANGAN KEHUTANAN SULAWESI UTARA (2014 - KEDEPAN) Gambar 33. Saluran Listrik Yang Berada di dalam Kawasan Hutan 70 Kiprah Kehutanan 50 Tahun Sulawesi Utara Foto : Johanes Wiharisno
Lebih terperinciMATRIKS RENCANA KERJA TA DINAS KEHUTANAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
MATRIKS RENCANA KERJA TA. 2015 DINAS KEHUTANAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) 2015 Mewujudkan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah
Lebih terperinciPENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Endah Murniningtyas Deputi Bidang SDA dan LH Kementerian PPN/Bappenas Lokakarya Mengarusutamakan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Agenda
Lebih terperinciPembangunan Kehutanan
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Pembangunan Kehutanan Sokoguru Pembangunan Nasional Berkelanjutan Dr. Ir. Hadi Daryanto, DEA (Sekretaris Jenderal) Disampaikan dalam Seminar
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
9 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor P.46/Menhut-II/2013 TENTANG TATA CARA PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DAN KESATUAN
Lebih terperinciSeminar dengan tema Penentuan Kebutuhan Hutan Tetap Lestari untuk Mendukung Pencapaian SDGs
Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M.Sc. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, KLHK Plt. Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Seminar dengan tema Penentuan Kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif di bidang perencanaan pembangunan daerah, diperlukan adanya tahapan,tata
Lebih terperinciUSULAN STRUKTUR KELEMBAGAAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
USULAN STRUKTUR KELEMBAGAAN Dasar Hukum Lingkungan Hidup UU No. 32/2009: Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup UU No. 18/2008: Pengelolaan Sampah PP turunannnya Kehutanan UU No. 41/1999: Kehutanan
Lebih terperinciOLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011
KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN 2011 DAN 2012 OLEH : ENDAH
Lebih terperinciPERSIAPAN DUKUNGAN BAHAN BAKU INDUSTRI BERBASIS KEHUTANAN. Oleh : Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Kementerian Kehutanan
PERSIAPAN DUKUNGAN BAHAN BAKU INDUSTRI BERBASIS KEHUTANAN Oleh : Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Kementerian Kehutanan Disampaikan pada : RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 6 Februari 2014 KEBIJAKAN
Lebih terperinciISU ISU STRATEGIS KEHUTANAN. Oleh : Ir. Masyhud, MM (Kepala Pusat Humas Kemhut) Pada Orientasi Jurnalistik Kehutanan Jakarta, 14 Juni 2011
ISU ISU STRATEGIS KEHUTANAN Oleh : Ir. Masyhud, MM (Kepala Pusat Humas Kemhut) Pada Orientasi Jurnalistik Kehutanan Jakarta, 14 Juni 2011 1 11 PRIORITAS KIB II (2010-2014) 1. Mewujudkan reformasi birokrasi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN, SERTA PEMANFAATAN HUTAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN, SERTA PEMANFAATAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPolicy Brief. Skema Pendanaan Perhutanan Sosial FORUM INDONESIA UNTUK TRANSPARANSI ANGGARAN PROVINSI RIAU. Fitra Riau
Skema Pendanaan Perhutanan Sosial FORUM INDONESIA UNTUK TRANSPARANSI ANGGARAN PROVINSI RIAU Fitra Riau 1 Skema Pendanaan Perhutanan Sosial SKEMA PENDANAAN PERHUTANAN SOSIAL LANDASAN KEBIJAKAN (HUKUM) Banyak
Lebih terperinciREPETA DEPARTEMEN KEHUTANAN TAHUN 2004
I. PENDAHULUAN REPETA DEPARTEMEN KEHUTANAN TAHUN 2004 Pembangunan kehutanan pada era 2000 2004 merupakan kegiatan pembangunan yang sangat berbeda dengan kegiatan pada era-era sebelumnya. Kondisi dan situasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Amandemen keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 18 ayat (2) menyebutkan bahwa pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota
Lebih terperinciVISI ACEH YANG BERMARTABAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN, DAN MANDIRI BERLANDASKAN UNDANG-UNDANG PEMERINTAHAN ACEH SEBAGAI WUJUD MoU HELSINKI MISI
TATA KELOLA SUMBERDAYA ALAM DAN HUTAN ACEH MENUJU PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN DAN RENDAH EMISI VISI DAN MISI PEMERINTAH ACEH VISI ACEH YANG BERMARTABAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN, DAN MANDIRI BERLANDASKAN
Lebih terperinciPelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Visi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah adalah Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat. Pelayanan
Lebih terperinci2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.
BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian
Lebih terperinciPEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN KPH
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN KPH (Memperkuat KPH dalam Pengelolaan Hutan Lestari untuk Pembangunan Nasional / daerah
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN KEHUTANAN BIDANG BINA PRODUKSI KEHUTANAN (Jakarta, 14 Juli 2010)
SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN KEHUTANAN BIDANG BINA PRODUKSI KEHUTANAN (Jakarta, 14 Juli 2010) Para pejabat Eselon I dan II Lingkup Dephut yang saya hormati,
Lebih terperinciPELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET
PELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup BPPT, 4 Maret 03 KERANGKA PAPARAN I. CAPAIAN PEMBANGUNAN NASIONAL II.
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, pencapaian tujuan pembangunan nasional diprioritaskan untuk terwujudnya Indonesia
Lebih terperinciPercepatan dan Pengarus Utamaan Pembangunan KPH menuju hutan masa depan
Percepatan dan Pengarus Utamaan Pembangunan KPH menuju hutan masa depan Tunggul Butarbutar, GIZ- FORCLIME Rembug Nasional Lingkungan Hidup dan Kehutanan Gunung Kelua, 11.10.2017 Seite 1 Content 1. Tantangan
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KEHUTANAN
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciVISI, MISI & SASARAN STRATEGIS
VISI, MISI & SASARAN STRATEGIS BADAN LITBANG KEHUTANAN 2010-2014 V I S I Menjadi lembaga penyedia IPTEK Kehutanan yang terkemuka dalam mendukung terwujudnya pengelolaan hutan lestari untuk kesejahteraan
Lebih terperinciRENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011
LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA BNPP NOMOR : 4 TAHUN 2011 TANGGAL : 7 JANUARI 2011 RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011 A. LATAR BELAKANG Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Badan Nasional
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL BAB 1 PENDAHULUAN... 1-1 BAB 2 PRIORITAS NASIONAL DAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA.... 2-1 A. PRIORITAS NASIONAL 2.1 PRIORITAS NASIONAL 1: REFORMASI
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN, SERTA PEMANFAATAN HUTAN
- 1 - PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN, SERTA PEMANFAATAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.46/Menhut-II/2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.46/Menhut-II/2013 TENTANG TATA CARA PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DAN KESATUAN PENGELOLAAN
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 022 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 022 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN
Lebih terperinciOleh: Ir. Agus Dermawan, M.Si. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan
Oleh: Ir. Agus Dermawan, M.Si. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Lebih terperinciGUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013
GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii Halaman I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran...... 2 D. Dasar Hukum... 2 II. Arah Kebijakan Pembangunan 3 A. Visi dan
Lebih terperinciPERAN DINAS KEHUTANAN SEBAGAI MITRA UTAMA DDPI KALTIM
PERAN DINAS KEHUTANAN SEBAGAI MITRA UTAMA DDPI KALTIM Oleh DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DALAM ACARA PELATIHAN GCF YANG BERJUDUL PENGUATAN KERANGKA KERJA KELEMBAGAAN PROVINSI MENGENAI PERUBAHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan
Lebih terperinciRANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010 Oleh: H. Paskah Suzetta Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Disampaikan pada Rapat Koordinasi Pembangunan Tingkat Pusat (Rakorbangpus) untuk RKP 2010 Jakarta,
Lebih terperinci... Lanjutkan & Mantapkan Pembangunan Menuju Masyarakat Kabupaten Gunung Mas Yang SEJAHTERA, MANDIRI, BERDAYA SAING dan BERMARTABAT...
... Lanjutkan & Mantapkan Pembangunan Menuju Masyarakat Kabupaten Gunung Mas Yang SEJAHTERA, MANDIRI, BERDAYA SAING dan BERMARTABAT... Atau 1 BERdaya saing, Sejahtera, MaNdiri & BermARtabat KERANGKA PIKIR
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA PENGELOLAAN HUTAN PADA KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG (KPHL) DAN KESATUAN PENGELOLAAN
Lebih terperinciWorkshop Ahli Perubahan Iklim Regional Maluku dan Maluku Utara. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku
Workshop Ahli Perubahan Iklim Regional Maluku dan Maluku Utara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku Ambon, 3 Juni 2016 I. KARAKTERISTIK WILAYAH PROVINSI MALUKU PROVINSI MALUKU 92,4 % LUAS
Lebih terperinci2016, No informasi geospasial dengan melibatkan seluruh unit yang mengelola informasi geospasial; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.429, 2016 KEMEN-LHK. Jaringan Informasi Geospasial. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.28/Menlhk/Setjen/KUM.1/2/2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
Lebih terperinciPAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN
MENTERIDALAM NEGERI REPUBLIKINDONESIA PAPARAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Serang 20 Juni 2017 TUJUAN PEMERINTAHAN DAERAH UU No. 23
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGEMBANGAN RESTORASI EKOSISTEM
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN RESTORASI EKOSISTEM (Target, Progres, dan Tantangan) Seminar Restorasi Ekosistem
Lebih terperinciDATA DAN INFORMASI KEHUTANAN
DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN Pangkal Pinang 16-17 April 2014 BAGIAN DATA DAN INFORMASI BIRO PERENCANAAN KEMENHUT email: datin_rocan@dephut.go.id PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan pelaksanaan pembangunan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
9 PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.99/Menhut-II/2014 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN (DEKONSENTRASI) BIDANG KEHUTANAN TAHUN 2015 KEPADA 34 GUBERNUR
Lebih terperinciOleh Deddy Permana / Yayasan Wahana Bumi Hijau Sumatera selatan
Oleh Deddy Permana / Yayasan Wahana Bumi Hijau Sumatera selatan www.wbh.or.id Penjaringan Aspirasi Masyarakat Sebagai Masukan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 di Gedung Serbaguna Pasca Sarjana Universitas
Lebih terperinciLaporan dan Pengantar Pembahasan Program Litbang Kehutanan Tahun Disampaikan oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan
Laporan dan Pengantar Pembahasan Program Litbang Kehutanan Tahun 2015-2019 Disampaikan oleh: Sekretaris Badan Litbang Kehutanan Rapat Pembahasan Program Litbang Kehutanan 2015-2019 Hotel Ciputra - Jakarta,
Lebih terperinciBAB 2 Perencanaan Kinerja
BAB 2 Perencanaan Kinerja 2.1 Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Rencana Stategis Dinas Kean Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2012 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN (DEKONSENTRASI) BIDANG KEHUTANAN TAHUN 2012 KEPADA 33 GUBERNUR PEMERINTAH PROVINSI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Penyelenggaraan. Sistem Informasi.
No.3, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Penyelenggaraan. Sistem Informasi. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.02/Menhut-II/2010 TENTANG SISTEM INFORMASI KEHUTANAN
Lebih terperinciA. Bidang. No Nama Bidang Nama Seksi. 1. Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan. - Seksi Perencanaan dan Penatagunaan Hutan
Lampiran Surat Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten Nomor : 522/ /Hutbun.1/2016 Tanggal : Nopember 2016 Perihal : Kajian Pembentukan UPTD Urusan Kehutanan pada Dinas Lingkungan Hidup dan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.17/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN NOMOR P.12/MENLHK-II/2015
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN, SERTA PEMANFAATAN HUTAN
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN, SERTA PEMANFAATAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciPROGRAM KEGIATAN TEKNIS 2017 BP2LHK MAKASSAR. Makassar, 2017
PROGRAM KEGIATAN TEKNIS 2017 BP2LHK MAKASSAR Makassar, 2017 2 14 PRIORITAS NASIONAL Dimensi Pembangunan Manusia dan Masyarakat 1. Revolusi Mental 2. Kesehatan 3. Perumahan dan Permukiman Dimensi Pembangunan
Lebih terperinciDIT. KTNL KSDI dan KKP3K
DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN KKJI-KP3K-KKP Agustus 2010 Dasar Hukum : UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Lebih terperinciKondisi Hutan (Deforestasi) di Indonesia dan Peran KPH dalam penurunan emisi dari perubahan lahan hutan
Kondisi Hutan (Deforestasi) di Indonesia dan Peran KPH dalam penurunan emisi dari perubahan lahan hutan Iman Santosa T. (isantosa@dephut.go.id) Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan
Lebih terperinciC. BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG SUB BIDANG URAIAN
C. BIDANG KEHUTANAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Inventarisasi Hutan Penyelenggaraan inventarisasi hutan produksi dan hutan lindung dan skala Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam wilayah daerah.
Lebih terperinciC. BIDANG KEHUTANAN SUB SUB BIDANG SUB BIDANG URAIAN
C. BIDANG KEHUTANAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Inventarisasi Hutan Penyelenggaraan inventarisasi hutan produksi dan hutan lindung dan skala Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam wilayah daerah.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Gambar 1. Kecenderungan Total Volume Ekspor Hasil hutan Kayu
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sumberdaya hutan tropis yang dimiliki negara Indonesia, memiliki nilai dan peranan penting yang bermanfaat dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Manfaat yang didapatkan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA MOR : P.25/Menhut-II/2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN (DEKONSENTRASI) BIDANG KEHUTANAN TAHUN 2013 KEPADA 33 GUBERNUR PEMERINTAH PROVINSI
Lebih terperinciPENGARUSUTAMAAN KPH OUTLINE
PENGARUSUTAMAAN KPH Oleh DIREKTUR KEHUTANAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA AIR BAPPENAS Bogor, 12 Mei 2014 OUTLINE A. PILIHAN MANAJER B. REVIEW MANAJEMEN C. RPJMN III (2015-2019) D. REASON - ALASAN E. CHALLENGE
Lebih terperinciPERAN LITBANG DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN SEKTOR KEHUTANAN
PERAN LITBANG DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN SEKTOR KEHUTANAN DR. TONNY R. SOEHARTONO PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN REGIONAL II, SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN KEHUTANAN BANDUNG, 11 JULI 2012
Lebih terperincipembangunann baik menjamin terselenggaranya berkelanjutan, tugas Keuangan dan Tahun berpedoman Laporan Kementerian Kehutanan Maret 2014 DR.
KATA PENGANTAR Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, sektor kehutanan dituntut memberikan peranan yang sangat besar, baik dalam aspek pembangunann ekonomi, sosial maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Amandemen keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 18 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN POSISI IPTEK HASIL LITBANG KEHUTANAN DI ERA PEMERINTAHAN BARU
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN POSISI IPTEK HASIL LITBANG KEHUTANAN DI ERA PEMERINTAHAN BARU Oleh: Direktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (UU RI No. 41
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN, SERTA PEMANFAATAN HUTAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN, SERTA PEMANFAATAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS
REPUBLIK INDONESIA RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri
Lebih terperinciBahan Diskusi : Sistem Pelaksanaan Pembangunan Nasional
Bahan Diskusi : Sistem Pelaksanaan Pembangunan Nasional LAN 4 Oktober 2011 Dr. Sri Adiningsih Universitas Gadjah Mada Pembangunan Ekonomi Negara Perencanaan Pusat?? Central Planning Korea Utara, Cuba,
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEHUTANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciSINERGITAS PROGRAM DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM ANTAR SEKTOR DALAM OPERASIONALISASI KPH
SINERGITAS PROGRAM DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM ANTAR SEKTOR DALAM OPERASIONALISASI KPH Wahyuningsih Darajati Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Kementerian PPN/Bappenas Jakarta, 21
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN, Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan situasi keamanan dan ketertiban
Lebih terperinciKesepakatan Rakernas BKPRN 2013 terkait Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Kesepakatan Rakernas BKPRN 2013 terkait Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Oleh: Direktur Tata
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kerja dan mendorong pengembangan wilayah dan petumbuhan ekonomi.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan Indonesia seluas 120,35 juta hektar merupakan salah satu kelompok hutan tropis ketiga terbesar di dunia setelah Brazil dan Zaire, yang mempunyai fungsi utama sebagai
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Dekonsentrasi. Pemerintah. Provinsi.
13, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Dekonsentrasi. Pemerintah. Provinsi. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2009 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN
Lebih terperinci