RANCANG BANGUN ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI PANAS DARI KONDENSOR MESIN PENDINGIN
|
|
- Suharto Oesman
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RANCANG BANGUN ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI PANAS DARI KONDENSOR MESIN PENDINGIN Muhammad Gilang Satria* Prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila* Abstrak Teknologi termoelektrik merupakan teknologi yang memanfaatkan konversi perbedaan temperatur menghasilkan sebuah beda tegangan, ataupun sebaliknya dari sumber tegangan menghasilkan beda temperatur. Untuk menghasilkan sebuah listrik, komponen termoelektrik cukup diletakan dalam suatu rangkaian yang menghubungkan sumber panas dan dingin, semakin besar beda temperatur pada sistem semakin besar pula tegangan yang dihasilkan. Besar kecilnya suatu tegangan yang dihasilkan dipengaruhi juga oleh jenis bahan yang digunakan. Efek termoelektrik dipengaruhi oleh beberapa efek yaitu efek Seebeck, efek Peltier, dan efek Thompson. Pada praktikum kali ini kita akan mengamati efek-efek tersebut dan menentukan koefisien seebeck pada sistem-sistem tersebut. Percobaan dilakukan dengan melakukan percobaan sesuai pada metoda percobaan. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan koefisien Seebeck sebesar 0,00265 V/K. Kata kunci :Termoelektrik, efek Seebeck, efek Peltier Abstract Thermoelectric technology is a technology that utilizes the conversion of temperature differences generate a voltage difference, or otherwise of a voltage source produces a temperature difference. To generate an electric, thermoelectric components sufficiently placed in a circuit that connects a source of heat and cold, the greater the temperature difference on the system the greater the voltage generated. The size of a voltage generated is also influenced by the type of material used. The thermoelectric effect is influenced by several effects, namely the Seebeck effect, Peltier effect, and the effect of Thompson. In the lab this time we will observe these effects and determine the Seebeck coefficient on those systems. Experiments carried out by experimenting according to the experimental method. Based on the experimental results obtained Seebeck coefficient of V / K. Keywords :Thermoelectric, Seebeck Effect, Peltier Effect I PENDAHULUAN Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan terjadi perubahanperubahan yang lain seperti, naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Akibat pemanasan global tersebut disebabkan oleh efek rumah kaca, pembuangan bahan bakar kendaraan bermotor, alih fungsi lahan dan pembabatan hutan, sampah, serta bidang industri.kemajuan teknologi pada masa sekarang ini bukanlah merupakan hal yang dapat disanggah lagi.kemajuan teknologi khususnya kemajuan teknologi elektronika semakin lama semakin menggiring manusia dalam berbagai kemudahan. Diantaranya kemudahan berkomunikasi, kemudahan penggunaan alat rumah tangga, kemudahan penggunaan alat-alat listrik, dan sebagainya.jika kita bandingkan dengan teknologi masa lalu, semakin kedepan teknologi selalu menawarkan hal yang semakin praktis.seiring degan kemajuan teknologi di era modern ini, penyebab terjadinya pemanasan global dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, yaitu energi listrik.kebutuhan energi listrik saat ini berbanding terbalik dengan pasokan energi listrik yang 152
2 Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 5 No. 3 dihasilkan. Diperlukan inovasi energi listrik agar keseimbangan dapat tercapai.salah satunya energi listrik tenaga panas mesin. Tugas akhir ini dibuat untuk memanfaatkan energi panas yang dihasilkan oleh mesin yang akan dikonversi menjadi energi listrik dengan metoda termoelektrik. Hasil tegangan keluaran termoelektrik selanjutnya digunakan untuk penerangan lampu dan membuat kipas dc berputar.latar belakang lain dalam penelitian ini adalah ide untuk pemanfaatan penyebab dari pemanasan global dengan cara perubahan energi panas menjadi energi listrik. Sehingga pasokan listrik yang diperlukan tidak hanya bergantung kepada PLN yang akhir-akhir ini mengalami kendala dalam pasokan energi listrik. II METODOLOGI PENELITIAN a. Tempat dan waktu Uji coba alat Tempat Pelaksanaan Proyek Tugas Akhir, dilakukan dirumah dan di bengkel (bengkel teknik mesin dan teknik elektronika). Sehingga penulis akan lebih mudah dalam proses pembuatannya.. b. Perancangan Alat termoelektrik Teknik penggunaan modul termoelektrik setidaknya harus dilengkapi dengan beberapa komponen lain, yaitu: DC Power Supply, heatsink dan kipas (fan). Kemudian Thermal Interface Material juga diperlukan ketika meletakkan modul termoelektrik di heatsink. Gambar 1 Rangkaian Seri dari termoelektrik c. Perancangan Bahan Penyerapan Energi Panas Pembangkit Listrik Saluran udara panas berfungsi sebagai sumber energi panas yang dihasilkan dari kondensor mesin pendingin, maka dari itu saluran udara harus keringagar dapat menjaga kelembapan atau uap air yang dihasilkan oleh udara panas tersebut dan dapat memindahkan kalor dari dan ke fluida kerja. Biasanya berbentuk plat yang terbuat dari tembaga atau alumunium. Material pada plat memiliki nilai konduktivitas termal yang tinggi yang dapat menyerap dan menyalurkan panas dengan baik dan cepat. Pemilihan material dari saluran udara tergantung dari banyak faktor yaitu: 1) kompabilitas dengan fluida kerja serta lingkungan luar, 2) rasio kekuatan dengan massa material, 3) konduktivitas termal, 4) kemudahan fabrikasiseperti kemudahan untuk memotong plat, machineability, presisi pola untuk wadah termoelektrik. 5) kemampuan bekerja dalam kondisi panas konstan. d. Langkah - langkah Pelaksanaan Pembuatan 1) Memotong alumunium sesuai dengan ukuran yang telah dihitung. Bor disetiap sisi sisi alumunium sebagai pengikat dengan triplek dan asbes. Alumunium ini berfungsi sebagai penyerap udara panas dan menyimpan udara panas. 2) Pemasangan pada saluran udara dengan menggunakan kait kawat yang dipasangkan pada AC outdoor. 3) Pemasangan penyekat tengah dengan menggunakan triplek yang memiliki ketebalan 5 mm serta asbes dengan ketebalan yang sama, triplek ini berfungsi sebagai pencegah udara atau aliran panas dari alumunium yang mengalir dan sisi panas ke sisi dingin. 4) Pemasangan termoelektrik TEC pada plat aluminium penyerap panas dan pada heatsink. Oleskan thermal pasta di sisi panas modul termoelektrik. panas ditunjukkan oleh sisi yang tidak tertulis apa-apa. Sebenarnya sisi panas dan dingin dari sebuah modul termoelektrik bisa di ubah jika arusnya dibalik. Namun, dalam hal ini, standar kabel merah untuk kutub positif dan hitam untuk negatif digunakan untuk pemasangan kabel.letakkan modul termoelektrik yang sudah diolesi thermal pasta pada heatsink 153
3 III LANDASAN TEORI a. Efek Seebeck Efek seebeck merupakan fenomena yang mengubah perbedaan temperatur menjadi energi listrik. Jika ada dua bahan yang berbeda yang kemudian kedua ujungnya disambungkan satu sama lain maka akan terjadi dua sambungan dalam satu loop. Jika terjadi perbedaan temperatur diantara kedua sambunga ini, maka akan terjadi arus listrik akan terjadi. Koefisien seebeck dirumuskan sebagai berikut: Keterangan : S = Koefisien Seebeck[V/K] V=Beda Potensial [V] T=Perbedaan Temperatur [K] b. Efek Peltier Kebalikan dari dari efek Seebeck, yaitu jika dua logam yang berbeda disambungkan kemudian arus listrik dialirakan pada sambungan tersebut, maka akan terjadi fenomena pompa kalor. Persamaan dari efek Peltier adalah sebagai berikut: Keterangan: = Koefisien Peltier [Volt] q = Laju perpindahan panas [Watt] I = Arus [Ampere] c. Efek Thomson Pada tahun 1854, seorang berkebangsaan Inggris yang bernama William Thomson mengemukakan hasil penelitiannya bahwa terdapat penyerapan atau pengeluaran panas bolak-balik dalam konduktor homogen mengenai perbedaan panas dan perbedaan listrik secara simultan. Koefisien Thomson dapat dinyatakan sebagaimana berikut: Keterangan: = KoefisienThomson [Volt/K] q = Laju perpindahan panas [Watt] I = Arus[Ampere] = Perbedaan temperatur [K] d. Peredam Panas (Heatsink) Peredam panas yang optimal akan meningkatkan koefisien perfomansi dari sistem pendingin termoelektrik. Hal ini dapat dilakukan dengan memaksimalkan luas permukaan atau menggunakan peredam panas yang mempunyai kapasitas penyimpanan kalor yang besar sehingga dapat menjaga peredam panas pada temperatur rendah. Peredam panas plat bersirip banyak digunakan untuk meningkatkan pelepasan panas pada komponen mikroelektronik dan komponen elektronik penghasil panas lainnya. Plat bersirip peredam panas berfungsi untuk menurunkan tahanan termal dan temperatur operasi komponen. e. Perpindahan kalor secara konduksi Keterangan: = Laju perpindahan kalor [Watt] (T1-T2) = Gradien suhu ke arah perpindahan kalor [ o C/m] k=koefisien termal bahan [W/m. o C] Ac = Luas benda [m²] l = Tebal benda [m] f. Perpindahan kalor secara konveksi dirumuskan sebagai berikut: = Keterangan : = Laju perpindahan kalor [Watt] Ts = Suhu permukaan [ o C] T = Suhu fluida [ o C] A= Luas permukaan [m 2 ] g. Perpindahan kalor secara radiasi Keterangan : qrad= Laju perpindahankalor radiasi [Watt] = Emisivitas termal material. σ = Konstanta Stefan Boltzman [W/m².K 4 ] A = Luas permukaan [m²] T = Temperatur IV HASIL DAN PEMBAHASAN Beberapa hal yang harus diperhatikan saat akan melakukan proses pengujian alat pembangkit listrik dengan termoelektrik antara lain. a) Pemasangan modul termoelektrik TEC pada alat bantu uji 154
4 Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 5 No. 3 saluran udara sesuai dengan karakter tiap sisi termoelektrik, sisi panas bertemu dengan ruang saluran udara, serta sisi dingin bertemu dengan heatsink pendingin. b) Pada permukaan termoelektrik harus dipastikan tidak ada celah dengan sisi dingin termoelektrik, sehingga perpindahan kalor yang terjadi berlangsung secara lebih efisien. Penggunaan termal paste pada permukaan yang saling bersentuhan agar perpindahan kalor berlangsung lebih baik. c) Kabel pada termoelektrik dilapisi dengan isolator termal agar radiasi panas ataupun konduksi yang terjadi tidak menghanguskan atau mempengaruhi kinerja dari kabel pada termoelektrik yang digunakan. d) Pemasangan termoelektrik pada titik yang akan diukur dipastikan akurasinya dengan mengambil titik kontak pertama pada termoelektrik dengan permukaan yang diukur tempraturnya. e) Memastikan instalasi rangkaian pada termoelektrik yang digunakan terangkai dengan baik, adanya kesalahan pada rangkaian dapat menyebabkan terjadinya arus pendek yang menyebabkan kebakaran. f) Memastikan performa dari termoelektrik yang digunakan sebelum melakukan pengujian, apakah masih dapat berfungsi dengan baik atau tidak, cara untuk memastikan antara lain dengan menghubungkan tiap-tiap termoelektrik dengan power supply untuk diuji apakah arus listrik yang mengalir pada termoelektrik masih cukup besar atau tidak, biasanya dengan tegangan 1.5V, arus yang didapatkan pada termoelektrik yang berfungsi baik berkisar diantara 0,3 0,5 ampere. e. Variasi Pengujian Termoelektrik 1) Variasi tegangan yang diberikan dari voltage regulator. Variasi tegangan dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh perbedaan tegangan yang diberikan voltage regulator pada heater sehingga suhu ruang saluran berubah serta pengaruhnya terhadap keluaran tegangan yang dihasil oleh termoelektrik adapun variasi yang diujikan adalah dengan memberikan tegangan 160 Volt, 190 Volt dan 220 Volt. 2) Perbandingan dengan menggunakan heatsink single dan heatsink double pada sisi dingin termoelektrik. Perbandingan dilakukan untuk membandingkan suhu pada heatsink tersebut dalam melepas kalor yang dialirkan oleh sisi panas termoelektrik, Karena pada heatsink ini harus selalu dingin agar tegangan menjadi tinggi yang diakibatkan dari perbedaan suhu panas dan dingin. 1. Hasil dan Analisis PengujianAlat Pembangkit a. Pengujian pada outdoor ACPengujian alat termoelektrik generator (pembangkit termoelektrik). Dilakukan dengan melakukan variasi pada tegangan voltage regulator yang diberikan kepada heater, variasi ini untuk memodelkan variasi temperatur yang dihasilkan pada kondensor outdoor AC, baik pada saat putaran beban sedikit dengan kata lain bahwa orang yang berada di dalam ruangan sedikit. Pengujian dilakukan sampai mendapatkan temperatur yang stabil. Pengukuran Langusng Udara Panas KondensorAC. Dapat disimpulkan, pengukuran termoelektrik dengan menggunakan panas dari kondensor AC didapatkan daya sebagai berikut : Dimana: = Daya (Watt) = Hambatan (Ohm) = Tegangan (Volt) I = Kuat Arus (Ampere) Dimana tegangan yang didapatkan sebesar 10 Volt dan memakai hambatan sebesar 56 ohm (lampu LED), dapat dihitung : ; ; 155
5 a. Pengujian alat Termoelektrik Generator Tabel 1 Pengujian Pemberian TeganganInputVoltage Regulator 160 Volt Panas Tegangan 160 V Panas Tabel 2 Pengujian Pemberian TeganganInput Voltage Regulator 190 Volt Panas Tegangan 190 V Tabel 3 Pengujian Pemberian TeganganInput Voltage Regulator 220 Volt Panas Tegangan 220 V b. Analisa hasil pengujian alat Termoelektrik Pembangkit Tegangan V O L T Tabel 4 Data Perubahan Tegangan Tiap TemperaturPada Termoelektrik Sel Termoele ktrik Temperatur ( o C) T T T T T T T T T T
6 Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol. 5 No. 3 Pengujian alat dilakukan sampai data yang didapatkan cenderung stabil dan tidak mengalami kenaikan atau penurunan temperatur yang tegangan, yang temperatur pada heater akan mencapai titik puncak tertentu yang bergantung dari tegangan yang diberikan melalui voltage regulator. Apabila titik temperatur puncak pada heater tercapai, temperatur sisi panas yang diterima oleh masing-masing komponentermoelektrik juga akan mengalami stagnansi, dengan tidak meningkatnya temperatur pada sisi panas, maka pembuangan kalor pada sisi dingin juga tidak lagi mengalami peningkatan / menjadi stabil, sehingga dicapai temperatur keseluruhan yang stabil. Pengukuran termoelektrik dengan menggunakan panas dari heater didapatkan daya sebagai berikut : = Daya (Watt) = Hambatan (Ohm) = Tegangan (Volt) = Kuat Arus (Ampere) Dimana tegangan yang didapatkan sebesar 10 Volt dan memakai hambatan sebesar 56 ohm (lampu LED), dapat dihitung : ; ; c. Perhitungan Teoritis Dengan menggunakan data yang ada, yaitu perbedaan temperatur sisi dingin dan sisi panas besarnya tegangan yang didapat, dapat dihitung koefisien seebeck Sebagai berikut; Dimana S adalah koefisien seebeck yang di cari, dengan V sebagai tegangan yang didapatkan, serta T sebagai perbedaan temperatur antara sisi panas dan sisi dingin. Kemudian dengan mengetahui koefisien seebeck kita dapat menghitung figure of Merit (Z) Dimana Z : Dengan Z sebagai figure of merit, sebagai koefisien Seebeck, konduktivitas listrik termoelektrik dan k sebagai konduktivitas termal material termoelektrik. Semakin besar nilai Z pada pengujian, maka nilai efisien termodinamika dari modul termoelektrik yang dijalankan semakin baik nilainya. Namun yang menjadi masalah selama ini dalam pengembangan pemanfaatan pembangkit termoelektrik adalah efisien termalnya yang rendah, hanya berkisar 4% V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data yang ada serta analisa dari data yang didapatkan maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan : 1) Termoelektrik dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik dari energi sisa panas buang berbagai sumber panas, misalkan dari sisa panas buang kondensor AC outdoor, kendaraan bermotor, kompor listrik, pemanas air, dll, dengan catatan instalasi alat harus diperhatikan dengan baik karena pada setiap sumber panas yang akan dimanfaatkan akan berbeda instalasi alatnya. 2) Dalam simulasi yang pertama dilakukan pada penelitian memakai panas dari heater ini didapatkan tegangan maksimal sebesar 13 V dengan susunan rangkaian seri 10 buah modul termoelektrik. Dengan daya yang dihasilkan sebesar 3.01 watt dengan menggunakan resistor 56 ohm (lampu LED)sebagai beban. 3) Simulasi kedua yang dilakukan pada penelitian memakai panas dari kondensor AC ini didapatkan tegangan maksimal sebesar 10 V pada suhu kondensor 50 o C dengan susunan rangkaian seri 10 buah modul termoelektrik. Dengan daya yang dihasilkan sebesar 1.78 watt dengan menggunakan resistor 56 ohm (lampu LED)sebagai beban. 4) Tingkat presisi instalasi alat pengujian akan sangat berpengaruh pada tegangan keluaran yang dihasilkan, begitu juga dengan instalasi pengukuran yang akan digunakan pada alat pengujian, akan sangat berperan dalam menentukan validnya data yang diambil atau tidak. 157
7 5) Proses pendinginan pada termolektrik pembangkit ini akan sangat menentukan besarnya tegangan yang dihasilkan, karena semakin besar delta T yang dihasilkan semakin besar tegangan keluaran yang didapatkan. 5.2 Saran Dalam penelitian berikutnya, dapat digunakan alternatif lain untuk mendinginkan sisi dingin dari termoelektrik, seperti misalnya penggunaan waterblock, pipa kondensor yang berisi nitrogen cair ataupun alat penukar kalor lainnya. Karena semakin besar jarak/range perbedaan suhu yang dihasilkan dari sisi panas dan sisi pendingin termoelektrik tersebut maka semakin besar daya yang dihasilkan. DAFTAR PUSTAKA 1) F. Keith dan A. Priyono, Prinsip- Prinsip Perpindahan Panas, ed.3, Jakarta, Indonesia: Erlangga, ) R. Wirawan, Analisa penggunaan heat pipe pada thermoelectric generator, Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, ) Lyneykin and S. Ben-Yaakov, Modeling and analysis of thermoelectric modules, Power Electronics Laboratory, Department of Electrical and Computer Engineering, Ben-Gurion University of the Negev. 4) Paryatmo, W., Perpindahan Kalor dan Massa-Teori Dasar dan Aplikasi, Engineering Clinics, ) Holman, J.P., Heat Transfer, McGraw-Hill Book Co, ) S. L. Soo, Direct Energy Conversion, London, UK: Prentice Hall, ) Danusugondho, H. Hoesin, dan I. B. A. Putra, Dasar-Dasar Teknik Tata Udara 2, Jakarta, Indonesia: Depdikbud Dikmenjur,
BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan kebutuhan energi listrik semakin besar. Namun, energi listrik yang diproduksi masih belum memenuhi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Termoelektrik Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah rangkaian.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR
BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR 4.1 HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN Pengujian yang dilakukan menghasilkan data-data berupa waktu, arus ouput, tegangan output, daya output, temperature
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh Nama : Daniel Sidabutar NIM : 41313110087
Lebih terperinciGambar 2.1 Sebuah modul termoelektrik yang dialiri arus DC. ( https://ferotec.com. (2016). www. ferotec.com/technology/thermoelectric)
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Modul termoelektrik adalah sebuah pendingin termoelektrik atau sebagai sebuah pompa panas tanpa menggunakan komponen bergerak (Ge dkk, 2015, Kaushik dkk, 2016). Sistem pendingin
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah dan Pengenalan Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh seorang ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah
Lebih terperinciPENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) DENGAN SUMBER KALOR ELECTRIC HEATER 60 VOLT MENGGUNAKAN AIR PENDINGIN PADA TEMPERATUR LINGKUNGAN
PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) DENGAN SUMBER KALOR ELECTRIC HEATER 6 VOLT MENGGUNAKAN AIR PENDINGIN PADA TEMPERATUR LINGKUNGAN Nugrah Suryanto 1, Azridjal Aziz 2, Rahmat Iman Mainil 3 Laboratorium
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciBAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI
II DSR TEORI 2. Termoelektrik Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 82 oleh ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah rangkaian. Di antara kedua
Lebih terperinciUJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMOELECTRIC COOLING
UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMOELECTRIC COOLING Lukman Nulhakim Program Studi Teknik Mesin Politeknik Enjinering Indorama Email: lukman.mesin@gmail.com ABSTRAK Thermoelectric cooling
Lebih terperinciPENDINGIN TERMOELEKTRIK
BAB II DASAR TEORI 2.1 PENDINGIN TERMOELEKTRIK Dua logam yang berbeda disambungkan dan kedua ujung logam tersebut dijaga pada temperatur yang berbeda, maka akan ada lima fenomena yang terjadi, yaitu fenomena
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan peralisasian pemanfaatkan modul termoelektrik generator untuk mengisi baterai ponsel. Teori teori yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termoelektrik merupakan material yang terbuat dari semikonduktor yang salah satu kegunaannya untuk keperluan pembangkit tenaga listrik. Material semikonduktor dapat
Lebih terperinciUJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMO ELECTRIC COOLING
UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMO ELECTRIC COOLING Lukman Nulhakim Program Studi Teknik Mesin Politeknik Enjinering Indorama Email: lukman.mesin@gmail.com ABSTRAK Thermo electric cooling
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Hasil dan Analisa pengujian Pengujian yang dilakukan menghasilkan data data berupa waktu, temperatur ruang cool box, temperatur sisi dingin peltier, dan temperatur sisi panas
Lebih terperinciPENGUJIAN KINERJA COUPLE THERMOELEKTRIK SEBAGAI PENDINGIN PROSESOR
PENGUJIAN KINERJA COUPLE THERMOELEKTRIK SEBAGAI PENDINGIN PROSESOR Ardhi Kamal Haq 1*, Juhri Hendrawan 1, Ahmad Hasan Asyari 1, 1 Program Studi Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada Sekip Utara,
Lebih terperinciGenerator Mini dengan Prinsip Termoelektrik dari Uap Panas Kondensor pada Sistem Pendingin
180 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 4, Oktober 2013 Generator Mini dengan Prinsip Termoelektrik dari Uap Panas Kondensor pada Sistem Pendingin Ryanuargo 1, Syaiful Anwar 2, dan Sri Poernomo Sari
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Termal Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau (Juni Oktober 2016). 3.2 Jenis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Fenomena termoelektrik menunjukan adanya hubungan antara perbedaan temperatur (temperature gradient) pada kedua ujung suatu konduktor atau semikonduktor dan munculnya
Lebih terperinciSIMULASI DISPENSER HOT AND COOL UNIT
SIMULASI DISPENSER HOT AND COOL UNIT Ahmad Khoiri, Nur Afni Sari, Vivi Noviyanti Progam Studi Pendidikan Fisika Universitas Sains Al-Qur an Jawa Tengah di Wonosobo Noviyantivivi91@gmail.com ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciPENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN SISI DINGIN MENGGUNAKAN AIR BERTEMPERATUR 10 ºC
PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN SISI DINGIN MENGGUNAKAN AIR BERTEMPERATUR 1 ºC Gontor Andrapica 1, Rahmat Iman Mainil 1 dan Azridjal Aziz 1 1 Laboratorium Rekayasa
Lebih terperinciKajian awal analisis kalor buang kondensor pendingin ruangan sebagai sumber energi listrik alternatif
Jurnal Energi dan Manufaktur Vol. 9 No. 2, Oktober 2016 (154-160) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jem ISSN: 2302-5255 (p) ISSN: 2541-5328 (e) Kajian awal analisis kalor buang kondensor pendingin ruangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Konsep Desain Konsep desain awal coolbox berbasis hybrid termoelektrik adalah pengembangan dari desain sebelumnya. Adalah menambahkan water cooling pada sisi panas elemen
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan menjelaskan mengenai perancangan serta realisasi alat pengisi baterai menggunakan modul termoelektrik generator. Perancangan secara keseluruhan terbagi menjadi perancangan
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. 2.1 Pendingin Termoelektrik (TEC)
BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendingin Termoelektrik (TEC) Teknologi termoelektrik bekerja dengan mengonversi energi panas menjadi listrik secara langsung (generator termoelektrik), atau sebaliknya, dari listrik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam tinjauan pustaka, akan dibahas mengenai pendingin termoelektrik, energi surya, beban pendingin, dan perpindahan kalor yang mendukung penulisan skripsi ini. 2.1 Pendingin Termoelektrik
Lebih terperinciProceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015 Pengaruh Variasi Luas Heat Sink
Pengaruh Variasi Luas Heat Sink Terhadap Densitas Energi dan Tegangan Listrik Thermoelektrik Purnami1 *, Widya Wijayanti1 dan Sidiq Darmawan1 1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER
BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER 4.1 TUJUAN PENGUJIAN Tujuan dari pengujian Cigarette Smoke Filter ialah untuk mengetahui seberapa besar kinerja penyaringan yang dihasilkan dengan membandingkan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel
BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA 3.1 Tujuan Perancangan Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel surya sebagai energy tenaga surya. Untuk mempermudah
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN MANUFAKTUR
BAB III DESAIN DAN MANUFAKTUR 3.1 KONSEP DESAIN Pada desain alat ini, digunakan temperatur cool box tanpa beban, sekitar 2-5 0 C sebagai acuan. Desain ini juga merupakan perbaikan dari desain sebelumnya.berdasarkan
Lebih terperinciCHAPTER I PREFACE CHAPTER II BASE OF THEORY
CHAPTER I PREFACE 1.1 Historical- Background Pada 1.2 Problem Identification 1.3 Objective 2.1 Historical of Thermoelectric CHAPTER II BASE OF THEORY Termoelektrik ditemukan pertama kali pada tahun 1821,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Dasar Perpindahan Kalor Perpindahan kalor terjadi karena adanya perbedaan suhu, kalor akan mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat suhu rendah. Perpindahan
Lebih terperinciProceeding Seminar Nasional Thermofluid VI Yogyakarta, 29 April Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok.
Aplikasi Heat Pipe pada Thermoelectric Generator (Application of Heat Pipe on Thermoelectric Generator) Rio Wirawan 1, M. Hadi Kusuma 1,2, Ranggi Sahmura 1, Wayan Nata Septiadi 1,3, Nandy Putra 1 1 Applied
Lebih terperinciEXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK
EXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK Jurusan Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya
Lebih terperinciSTUDI AWAL PEMANFAATAN THERMOELECTRIC MODULE SEBAGAI ALAT PEMANEN ENERGI
STUDI AWAL PEMANFAATAN THERMOELECTRIC MODULE SEBAGAI ALAT PEMANEN ENERGI Oleh : La Ode Torega Palinta (2108100524) Dosen Pembimbing : Dr.Eng Harus L.G, ST, M.Eng PROGRAM SARJANA JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciPOTENSI PEMANFAATAN SUMBER PANAS PADA COMBUSTION CHAMBER TURBIN GAS DENGAN MENGGUNAKAN TERMOELEKTRIK GENERATOR
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 2 ISSN (E) : 2540-7589 POTENSI PEMANFAATAN SUMBER PANAS PADA COMBUSTION CHAMBER TURBIN GAS DENGAN MENGGUNAKAN TERMOELEKTRIK GENERATOR
Lebih terperinciLABORATORIUM TERMODINAMIKA DAN PINDAH PANAS PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012
i KONDUKTIVITAS TERMAL LAPORAN Oleh: LESTARI ANDALURI 100308066 I LABORATORIUM TERMODINAMIKA DAN PINDAH PANAS PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012 ii KONDUKTIVITAS
Lebih terperinciANALISIS HASIL PENGUJIAN EFEK SEEBECK TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER PANAS UBLIK DAN VARIASI PENDINGIN OLI, AIR ES, UDARA
ANALISIS HASIL PENGUJIAN EFEK SEEBECK TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER PANAS UBLIK DAN VARIASI PENDINGIN OLI, AIR ES, UDARA Eky Novianarenti 1, Dwi Khusna 2, Agung Setya 3 1,2,3 e-mail: ekynr@itats.ac.id ABSTRACT
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai teori dasar yang digunakan dalam merealisasikan suatu alat yang memanfaatkan energi terbuang dari panas setrika listrik untuk disimpan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR
ANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR Alexander Clifford, Abrar Riza dan Steven Darmawan Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara e-mail: Alexander.clifford@hotmail.co.id Abstract:
Lebih terperinciPemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Berskala Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik
Pemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Berskala Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik Muammar Khalid #1, Mahdi Syukri *2, Mansur Gapy #3 # Jurusan Teknik Elektro dan Komputer,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMANAS AIR TERKONTROL BERBASIS TERMOELEKTRIK
RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMANAS AIR TERKONTROL BERBASIS TERMOELEKTRIK DESIGN AND IMPLEMENTATION CONTROLLED WATER HEATER SYSTEM BASED THERMOELECTRIC Dian Suryani Wulandari 1, M. Ramdlan Kirom
Lebih terperinciALAT PENDINGIN DAN PEMANAS PORTABLE MENGGUNAKAN MODUL TERMOELEKTRIK TEGANGAN INPUT 6 VOLT DENGAN TAMBAHAN HEAT PIPE SEBAGAI MEDIA PEMINDAH PANAS
ALAT PENDINGIN DAN PEMANAS PORTABLE MENGGUNAKAN MODUL TERMOELEKTRIK TEGANGAN INPUT 6 VOLT DENGAN TAMBAHAN HEAT PIPE SEBAGAI MEDIA PEMINDAH PANAS Hendra Abdul Aziz 1, Rahmat Iman Mainil 2, dan Azridjal
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODUL TERMOLEKTRIK UNTUK OPTIMASI ALAT ARAGOSE GEL ELEKTROFORESIS TUGAS AKHIR
PENGGUNAAN MODUL TERMOLEKTRIK UNTUK OPTIMASI ALAT ARAGOSE GEL ELEKTROFORESIS TUGAS AKHIR Oleh : HAOLIA RAHMAN 0606042020 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA GENAP 2007/2008 PENGGUNAAN
Lebih terperinciTabel 4.1 Perbandingan desain
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pemilihan Desain Perbandingan desain dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan desain rancangan dapat dilihat pada Gambar 4.1. Tabel 4.1 Perbandingan desain Desain Q m P Panjang
Lebih terperinciHeat Energy Harvesting untuk Sumber Listrik DC Skala Kecil
Jurnal Integrasi Vol. 9 No. 1, April 2017, 80-83 e-issn: 2548-9828 Article History Received March, 2017 Accepted April, 2017 Heat Energy Harvesting untuk Sumber Listrik DC Skala Kecil Arif Febriansyah
Lebih terperinciRANCANG BANGUN KOTAK PENDINGIN YANG MENGGUNAKAN ELEMEN PENDINGIN TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER ENERGI SURYA
RANCANG BANGUN KOTAK PENDINGIN YANG MENGGUNAKAN ELEMEN PENDINGIN TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER ENERGI SURYA SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Wilsen Simon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan terhadap penyediaan energi listrik terus mengalami peningkatan. Peningkatan konsumsi energi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Blok diagram alat yang dibuat secara keseluruhan ditunjukkan oleh Gambar 3.1. Setrika Kolektor
Lebih terperinciBAB II DASAR THERMOELECTRIC GENERATOR
BAB II DASAR THERMOELECTRIC GENERATOR 2. 1. Konsep Thermoelectric Modul thermoelectric yaitu alat yang mengubah energi panas dari gradien temperatur menjadi energi listrik atau sebaliknya dari energi listrik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. makanan menggunakan termoelektrik peltier TEC sebagai berikut :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan mesin pendingin minuman dan makanan menggunakan termoelektrik peltier TEC1-12706 sebagai berikut : 1.
Lebih terperinciANALISA SISTEM PEMBANGKIT THERMOELEKTRIK DENGAN RANGKAIAN PARAREL PADA PEMANFAATAN
ANALISA SISTEM PEMBANGKIT THERMOELEKTRIK DENGAN RANGKAIAN PARAREL PADA PEMANFAATAN PANAS BUANG MESIN TOYOTA COROLLA EFI Agus Wibowo, Zulfah, Prawiro Anggianto ABSTRACK In the coming year is estimated to
Lebih terperinciPOTENSI PEMBANGKIT DAYA TERMOELEKTRIK UNTUK KENDARAAN HIBRID
MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 13, NO. 2, NOVEMBER 2009: 53-58 POTENSI PEMBANGKIT DAYA TERMOELEKTRIK UNTUK KENDARAAN HIBRID Nandy Putra *), Raldi Artono Koestoer, M. Adhitya, Ardian Roekettino, dan Bayu Trianto
Lebih terperinciKOLABORASI KIPAS ANGIN DENGAN ELEMEN PELTIER UNTUK MENDAPATKAN UDARA SEJUK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Atmega8535 SKRIPSI MUHAMMAD ABRAL
KOLABORASI KIPAS ANGIN DENGAN ELEMEN PELTIER UNTUK MENDAPATKAN UDARA SEJUK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Atmega8535 SKRIPSI MUHAMMAD ABRAL 140821031 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
SIMULASI PENGARUH DESAIN GEOMETRI COUPLE MODULE THERMOELECTRIC GENERATOR TERHADAP DAYA KELUARAN DAN TEGANGAN LISTRIK YANG DIHASILKAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS APDL SKRIPSI Diajukan sebagai salah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan saat ini terutama bagi masyarakat perkotaan. Refrigerasi dapat berupa lemari es pada rumah tangga, mesin
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT UNTUK MENENTUKAN KONDUKTIVITAS PLAT SENG, MULTIROOF DAN ASBES
PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT UNTUK MENENTUKAN KONDUKTIVITAS PLAT SENG, MULTIROOF DAN ASBES Ersi Selparia *, Maksi Ginting, Riad Syech Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciLAMPIRAN I. Tes Hasil Belajar Observasi Awal
64 LAMPIRAN I Tes Hasil Belajar Observasi Awal 65 LAMPIRAN II Hasil Observasi Keaktifan Awal 66 LAMPIRAN III Satuan Pembelajaran Satuan pendidikan : SMA Mata pelajaran : Fisika Pokok bahasan : Kalor Kelas/Semester
Lebih terperinciANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR
Akhmad Dzakwan, Analisis Sistem Kontrol ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR (DC MOTOR CONTROL SYSTEMS ANALYSIS AS A FUNCTION OF POWER AND VOLTAGE OF HEAT) Akhmad
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB V PERPINDAHAN KALOR Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) keperluan. Prinsip kerja kolektor pemanas udara yaitu : pelat absorber menyerap
BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) Pemanfaatan energi surya memakai teknologi kolektor adalah usaha yang paling banyak dilakukan. Kolektor berfungsi sebagai pengkonversi energi surya untuk menaikan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN TERMOMETER SUHU TINGGI DENGAN TERMOKOPEL
RANCANG BANGUN TERMOMETER SUHU TINGGI DENGAN TERMOKOPEL Oleh: Yusman Wiyatmo dan Budi Purwanto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNY ABSTRAK Tujuan yang akan dicapai melaui penelitian ini adalah: 1) membuat
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN ANALISIS KARAKTERISTIK THERMOELECTRIC GENERATOR DALAM PEMANFAATAN ENERGI PANAS YANG TERBUANG
PENGUKURAN DAN ANALISIS KARAKTERISTIK THERMOELECTRIC GENERATOR DALAM PEMANFAATAN ENERGI PANAS YANG TERBUANG oleh Soelistio Permadi Widjaja NIM : 612007043 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi panas merupakan energi yang dapat dengan mudah dijumpai dalam kehidupan sehari hari, mulai dari panas yang disediakan oleh alam yaitu dari panas matahari.
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM KONDUKTIVITAS TERMAL. Jl. Menoreh Tengah X/22, sampangan, semarang
PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM KONDUKTIVITAS TERMAL Fajar Sidik Irianto 1*, M.Dzulfikar 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, sampangan, semarang
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Sejarah Singkat Termoelektrik. mempunyai peranan penting dalam aplikasi praktik.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Termoelektrik 2.1.1 Sejarah Singkat Termoelektrik Efek termoelektrik merupakan subjek paling penting dalam ilmu fisika di bidang benda padat. Efek utama yang digunakan adalah efek
Lebih terperinciBAB II PENERAPAN HUKUM THERMODINAMIKA
BAB II PENERAPAN HUKUM THERMODINAMIKA 2.1 Konsep Dasar Thermodinamika Energi merupakan konsep dasar termodinamika dan merupakan salah satu aspek penting dalam analisa teknik. Sebagai gagasan dasar bahwa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Wire Cut adalah Suatu mesin potong dengan cara menggunakan tembaga untuk pembakaran. Tembaga tersebut dialirkan panas untuk memotong baja sehingga. Air adalah media yang berguna sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Manusia hampir tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting dan vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Manusia hampir tidak dapat
Lebih terperinciBAB III PENGUJIAN ALAT THERMOELECTRIC GENERATOR
BAB III PENGUJIAN ALAT THERMOELECTRIC GENERATOR 3.1 INSTALASI ALAT PENGUJIAN berikut: Instalasi alat pengujian yang dilakukan terlampir dengan gambar sebagai Gambar 3.1 Skema instalasi alat penguji Urutan
Lebih terperinciAGUS PUTRA PRASETYA
KAJI EKSPERIMENTAL PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PADA HEATSINK DENGAN SISTEM CASCADE THERMOELEKTRIK TEC 12706 AGUS PUTRA PRASETYA 2108030028 PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENGONDISI TEMPERATUR AIR PADA BUDI DAYA UDANG CRYSTAL RED
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 217 Page 589 RANCANG BANGUN ALAT PENGONDISI TEMPERATUR AIR PADA BUDI DAYA UDANG CRYSTAL RED DESIGN AND CONSTRUCTION OF WATER TEMPERATURE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN C = (1) Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu : c = (2)
1 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Tujuan dari praktikum ini yaitu; Mengamati dan memahami proses perubahan energi listrik menjadi kalor. Menghitung faktor konversi energi listrik menjadi kalor. 1.2 Dasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art Penelitian pipa kalor sebagai salah satu dari sistem pendingin prosesor (CPU) dimulai pada tahun 2003 sampai 2014 yaitu menurut (Kim et.al., 2003) melakukan
Lebih terperinciP I N D A H P A N A S PENDAHULUAN
P I N D A H P A N A S PENDAHULUAN RINI YULIANINGSIH APA ITU PINDAH PANAS? Pindah panas adalah ilmu yang mempelajari transfer energi diantara benda yang disebabkan karena perbedaan suhu Termodinamika digunakan
Lebih terperinciPENGUJIAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN PERFORMANSI KACA SATU DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI
PENGUJIAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN PERFORMANSI KACA SATU DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh
Lebih terperinciPENGARUH PERBANDINGAN TANPA SIRIP DENGAN SIRIP LURUS DENGAN ALIRAN AIR BERLAWANAN TERHADAP EFISIENSI PERPINDAHAN PANAS PADA HEAT EXCHANGER ABSTRAK
PENGARUH PERBANDINGAN TANPA SIRIP DENGAN SIRIP LURUS DENGAN ALIRAN AIR BERLAWANAN TERHADAP EFISIENSI PERPINDAHAN PANAS PADA HEAT EXCHANGER Bayu Anggoro 1, Nova R. Ismail 2, Agus Suyatno 3 ABSTRAK Bagian
Lebih terperinciSISTEM PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNGAN. Fatmawati, Maksi Ginting, Walfred Tambunan
SISTEM PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNGAN Fatmawati, Maksi Ginting, Walfred Tambunan Mahasiswa Program S1 Fisika Bidang Fisika Energi Jurusan Fisika Fakultas
Lebih terperinciPengaruh Tebal Isolasi Termal Terhadap Efektivitas Plate Heat Exchanger
Pengaruh Tebal Isolasi Thermal Terhadap Efektivitas Plate Heat Exchanger (Ekadewi Anggraini Handoyo Pengaruh Tebal Isolasi Termal Terhadap Efektivitas Plate Heat Exchanger Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Tangerang, 24 September Penulis
KATA PENGANTAR Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan ridhonya kami bisa menyelesaikan makalah yang kami beri judul suhu dan kalor ini tepat pada waktu yang
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN 3. 1. Perancangan Modul Percobaan Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan saat merancang percobaan untuk melakukan pengujian terhadap thermoelectric generator
Lebih terperinciAnalisis Elektromotansi Termal antara Pasangan Logam Aluminium, Nikrom dan Platina sebagai Termokopel
Analisis Elektromotansi Termal antara Pasangan Logam Aluminium, Nikrom dan Platina sebagai Termokopel Annisa Diasyari 1,*, Bidayatul Armynah 1, Bannu 1 Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Hasanuddin 1 Email:
Lebih terperinciPENGARUH BAHAN INSULASI TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA TANGKI PENYIMPANAN AIR UNTUK SISTEM PEMANAS AIR BERBASIS SURYA
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3845 PENGARUH BAHAN INSULASI TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA TANGKI PENYIMPANAN AIR UNTUK SISTEM PEMANAS AIR BERBASIS SURYA
Lebih terperinciRekayasa Elektrika. Jurnal VOLUME 11 NOMOR 5 DESEMBER Potensi Energi Listrik pada Gas Buang Sepeda Motor
Jurnal Rekayasa Elektrika VOLUME 11 NOMOR 5 DESEMBER 2015 Potensi Energi Listrik pada Gas Buang Sepeda Motor Melda Latif, Nuri Hayati, dan Uyung Gatot S. Dinata 163-168 JRE Vol. 11 No. 5 Hal 157-188 Banda
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1
LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1 KODE: L - 4 JUDUL PERCOBAAN : ARUS DAN TEGANGAN PADA LAMPU FILAMEN TUNGSTEN DI SUSUN OLEH: TIFFANY RAHMA NOVESTIANA 24040110110024 LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. TEC dilakukan pada tanggal 20 Maret April 2017 bertempat di
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Pengujian mesin pendingin yang menggunakan termoelektrik peltier TEC1-12706 dilakukan pada tanggal 20 Maret 2017-30 April 2017 bertempat di rumah penulis yang
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENDINGINAN DENGAN TEC (THERMOELECTRIC COOLING SYSTEM) SEBAGAI APLIKASI PENDINGINAN VAKSIN PORTABEL
STUDI EKSPERIMENTAL PENDINGINAN DENGAN TEC (THERMOELECTRIC COOLING SYSTEM) SEBAGAI APLIKASI PENDINGINAN VAKSIN PORTABEL Oleh Dosen Pembimbing : Erlanda Kurnia Saputra : Dr. Wayan Nata Septiadi, ST., MT.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpindahan Panas Perpindahan panas adalah Ilmu termodinamika yang membahas tentang transisi kuantitatif dan penyusunan ulang energi panas dalam suatu tubuh materi. perpindahan
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN ALAT
BAB III RANCANGAN ALAT Perancanangan alat uji ini dilakukan untuk menyempurnakan alat agarose jel elektroforesis yang sudah ada. alat yang ada saat ini mempunyai beberapa kekurangan, diantaranya tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendingin merupakan suatu kebutuhan bagi manusia,sebagai pendingin ruangan, penggunaan AC (AirConditioner) mulai meningkat secara signifikan. Ini merupakan salah satu
Lebih terperinciMODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN
MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN Ekoyanto Pudjiono, Gunowo Djojowasito, Ismail Jurusan Keteknikan Pertanian FTP, Universitas Brawijaya Jl. Veteran
Lebih terperinciPEMBUATAN ALAT UKUR KONDUKTIVITAS PANAS BAHAN PADAT UNTUK MEDIA PRAKTEK PEMBELAJARAN KEILMUAN FISIKA
Edu Physic Vol. 3, Tahun 2012 PEMBUATAN ALAT UKUR KONDUKTIVITAS PANAS BAHAN PADAT UNTUK MEDIA PRAKTEK PEMBELAJARAN KEILMUAN FISIKA Vandri Ahmad Isnaini, S.Si., M.Si Program Studi Pendidikan Fisika IAIN
Lebih terperinciPENGANTAR PINDAH PANAS
1 PENGANTAR PINDAH PANAS Oleh : Prof. Dr. Ir. Santosa, MP Guru Besar pada Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Padang, September 2009 Pindah Panas Konduksi (Hantaran)
Lebih terperinciANALISIS PEMANFAATAN DUA ELEMEN PELTIER PADA PENGONTROLAN TEMPERATUR AIR
DOI: doi.org/10.21009/spektra.021.02 ANALISIS PEMANFAATAN DUA ELEMEN PELTIER PADA PENGONTROLAN TEMPERATUR AIR Meqorry Yusfi 1, a), Frima Gandi, Heru Sagito Palka 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai tempat serta waktu dilakukannya pembuatan, alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat uji, diagram alir pembuatan alat uji serta langkah-langkah
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN
BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1. Hot Water Heater Pemanasan bahan bakar dibagi menjadi dua cara, pemanasan yang di ambil dari Sistem pendinginan mesin yaitu radiator, panasnya di ambil dari saluran
Lebih terperinciGambar 1. : Struktur Modul Termoelektrik
dengan mengkonversi energi panas, maka diperlukan kolektor atau pengumpul energi dari radiasi matahari. Melalui berbagai studi literatur maka pada penelitian ini dipilih bahan aspal sebagai kolektor radiasi
Lebih terperinciREKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA
Trainer Sistem Kelistrikan AC Mobil Daihatsu Zebra REKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA Wildan Fahmi D3 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya e-mail:
Lebih terperinciPEMANFAATAN MODUL TERMOELEKTRIK SEBAGAI PEMANAS UNTUK ALAT PENETAS TELUR SEDERHANA
SSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 769 PEMANFAATAN MODUL TERMOELEKTRK SEBAGA PEMANAS UNTUK ALAT PENETAS TELUR SEDERHANA THE UTLZATON OF THERMOELECTRC MODULES AS HEATER
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perancangan Dan Pembuatan Mesin preheat pengelasan gesek dua buah logam berbeda jenis yang telah selesai dibuat dan siap untuk dilakukan pengujian dengan beberapa
Lebih terperinci