Proceeding Seminar Nasional Thermofluid VI Yogyakarta, 29 April Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Proceeding Seminar Nasional Thermofluid VI Yogyakarta, 29 April Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok."

Transkripsi

1

2

3

4 Aplikasi Heat Pipe pada Thermoelectric Generator (Application of Heat Pipe on Thermoelectric Generator) Rio Wirawan 1, M. Hadi Kusuma 1,2, Ranggi Sahmura 1, Wayan Nata Septiadi 1,3, Nandy Putra 1 1 Applied Heat Transfer Research Group, Mechanical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, Kampus Baru UI Depok 2 Pusat Teknologi Keselamatan dan Reactor Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional 3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Kampus Bukit, Jimbaran, Bali nandyputra@eng.ui.ac.id Abstract Indonesia s need of energy keeps on rising along with the development of industries and the rapid growth of population. Meanwhile the amount of energy available is almost insufficient to fulfill those needs. The search for alternative energy and more efficient use of available energy are among the options and strategic ways to overcome the problem; one of them is the application of heat pipe on thermoelectric generator (TEG). TEG is a module that converts thermal energy to electrical energy. It works with the principle of Seebeck and TEG effect. This principle would be applied in order to develop thermoelectric generator which utilize waste heat emitted by vehicles or other equipment. The purpose of this study is to figure out the amount of electrical energy that could be generated from the thermoelectric module simulation being designed. The experiment of this study used direct contact heat pipe with fan on the cold side of the thermoelectric module and Aluminum heater block on the hot side of the thermoelectric module. The Aluminum block was heated by electric heater with variable input voltage, which are 160 volt, 190 volt and 220 volt. The output voltage was obtained from eight thermoelectric modules connected in series. The result showed that the maximum output obtained from those 9 modules was 15.6 volt, with the maximum ΔT of 81.7 o C and generating power of 2.4 watt. The TEG could then be used to extract electrical energy from waste heat of vehicle or other appliance. The cooling process of thermoelectric has significant impact on the voltage output generated. The bigger the temperature difference between the cold and the hot side, the bigger the voltage output could be generated. Keywords: Energy, thermoelectric generator, direct contact heat pipe, cooling. 1. Pendahuluan Kebutuhan energi di Indonesia semakin meningkat seiring dengan semakin berkembangnya industri dan bertambahnya jumlah penduduk. Sementara jumlah energi yang ada hampir tidak mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Konsumsi energi dunia di tahun 2010, telah meningkat 5,5% setelah penurunan kecil konsumsi energi pada tahun 2009, total konsumsi energi dunia di tahun 2010 sebanyak juta ton minyak ekuivalen [1]. Dengan konsumsi tersebut, efisiensi penggunaan energi dijadikan isu yang signifikan dalam menjaga pasokan energi dunia. Penghematan energi, efisiensi penggunaan energi, dan daur ulang energi menjadi pilihan yang paling gampang dilakukan untuk mengurangi kebutuhan energi tersebut. Pada sektor transportasi misalnya, efisiensi termalnya masih cukup rendah. Hanya sekitar 34% yang dapat dimanfaatkan, selebihnya merupakan panas buang yang mengalir ke lingkungan. Dengan pemanfaatan panas buang yang besar ke lingkungan, energi panas buangnya dapat digunakan kembali ke berbagai kebutuhan instrumen listrik pada kendaraan bermotor, tanpa perlu membebani kerja motor bakar, tapi justru menambah tingkat efisiensi kerja dari motor bakar tersebut, serta mengurangi emisi gas buang ke lingkungan. Pemanfaatan 6% dari panas gas buang kendaraan akan dapat menghemat BBM hingga 10% [2]. Penggunaan energi alternatif dan peningkatan efisiensi sumber energi yang ada menjadi salah satu pilihan dan langkah jitu yang diperlukan untuk mengatasi hal tersebut di atas. Thermoelectric generator (TEG) merupakan modul yang dapat mengubah energi panas menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya memanfaatkan efek Seebeck. Prinsip ini akan diaplikasikan pada pengembangan aplikasi TEG dengan memanfaatkan energi panas buang yang biasanya dihasilkan dari kendaraan bermotor atau gas buang peralatan lainnya. Penggunaan modul TEG telah berkembang pesat sejak 10 tahun terakhir ini dalam konservasi energi panas buang. Seperti yang telah dilakukan oleh Darling et.al yang membahas tentang konservasi panas buang dari kompor kayu bakar sebagai sarana sumber listrik pada daerah rural [3]. Studi perbandingan pemanfaatan TEG pada sistem gas buang suatu kendaraan bermotor dengan sistem gas buang dari stationary compressed natural gas engine generator set (CNG) yang dilakukan oleh Karri et.al, Fakultas Teknik UGM 174

5 hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa efek penggunaan TEG pada sistem gas buang dapat menghemat penggunaan bahan bakar sebanyak 1,25% pada kendaraan bermotor [4]. Penggunaan modul TEG untuk mengkonservasi energi panas buang banyak dimanfaatkan karena aplikasinya yang mudah, biaya pengoperasian serta biaya perawatan yang murah, dan usia pakai modul TEG yang panjang, serta ramah lingkungan karena tidak mengemisikan gas buang apapun dalam penggunaannya [5, 6]. Xiaolong et.al melakukan eksperimen mengenai kinerja dari modul TEG dalam mengkonservasi energi panas buang yang ditentukan oleh besarnya temperatur panas buang, rangkaian seri dari TEG, memperbesar luas area dari heat sink, serta meningkatkan kapasitas perpindahan kalor pada sisi dingin dari modul TEG yang digunakan [7]. Nandy et.al menggunakan modul TEG sebanyak 12 buah dengan metode konveksi alamiah yang dilakukan untuk mendinginkan sisi dingin dari TEG dengan menggunakan sirip [8]. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besaran energi listrik yang dihasilkan dari simulasi modul TEG yang dirancang. Penelitian ini menggunakan pipa kalor dengan heat sink fan pada sisi dingin dari modul TEG. 2. Skema Pengujian Pada Gambar 1 dapat dilihat skema pengujian aplikasi pipa kalor pada TEG Komponen yang akan digunakan untuk pengujian alat pembangkit TEG adalah sebagai berikut: Balok berbahan Aluminium dengan dimensi 180 x 48 x 48 mm dengan sisi dalam diberi lubang untuk ditempatkan heater (pemanas) logam berbentuk silinder. Balok yang terisi pemanas ini disimulasikan sebagai sumber panas pembangkit TEG. Pada balok ditempatkan modul TEG sebanyak 8 buah, dengan setiap sisi ditempatkan 2 buah modul TEG. Modul TEG ini akan menyerap sumber panas. Pemanas dengan daya maksimum 700 watt digunakan untuk memanaskan logam yang berdimensi panjang 165mm x diameter 30 mm. Pemanas dihubungkan ke regulator voltage (pengatur tegangan) sebagai simulasi temperatur pipa gas buang kendaraan. Pada balok juga ditempatkan pipa kalor dengan heat sink dan kipas (kipas) yang berfungsi sebagai pendingin sisi dingin modul TEG, masing masing 2 unit pipa kalor ditempatkan pada sisi atas dan sisi bawah balok Aluminium, dan sisi samping balok Aluminium masing masing dipasang 1 unit pipa kalor. Pelat Aluminium ditempatkan pada sisi samping balok aluminium yang ditempatkan pada sisi samping balok Aluminium, yang digunakan sebagai perantara antara pipa kalor dengan modul TEG. Dengan menggunakan pelat Aluminium, 2 unit modul TEG dapat mendinginkan sisi dingin dengan menggunakan 1 unit pipa kalor. Bracket digunakan untuk menyatukan pelat Aluminium dengan pipa kalor dan kemudian d i pas an g baut ke sisi balok Aluminium. Junction terminal yang berfungsi untuk menyambungkan kabel modul TEG menjadi suatu rangkaian seri power supply yang akan dihubungkan untuk menggerakkan kipas pada pipa kalor. Kipas digunakan untuk mendinginkan heat sink. Sepuluh buah titik termokopel tipe K dipasang pada alat, yaitu pada sisi panas modul TEG dan sisi dinginnya, temperatur pada pemanas, dan temperatur lingkungan. Seluruh termokopel disambungkan ke data akusisi. Variasi pengujian dilakukan untuk mengetahui besaran tegangan yang dihasilkan dari rangkaian modul TEG dalam berbagai kondisi kerja yang dimodelkan. Variasi pengujian yang dilakukan adalah: variasi tegangan yang diberikan dari pengatur tegangan, variasi tegangan dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh perbedaan tegangan yang diberikan pada pengatur tegangan pada pemanas serta pengaruhnya terhadap keluaran tegangan yang dihasilkan rangkaian modul TEG. Variasi tegangan yang diujikan adalah 160 volt, 190 volt dan 220 volt. Perbandingan yang dilihat adalah keluaran tegangan apabila menggunakan heat sink pada sisi dingin dengan keluaran tegangan apabila menggunakan pipa kalor pada sisi dingin modul TEG. Fakultas Teknik UGM 175

6 Gambar 1. Skema pengujian aplikasi pipa kalor pada TEG 3. Hasil dan Pembahasan Pengujian alat dilakukan sampai data yang didapatkan stabil dan tidak mengalami kenaikan atau penurunan temperatur dan tegangan. Parameter utama dalam pengambilan data adalah temperatur, karena temperatur pada pemanas akan mencapai titik puncak tertentu yang bergantung dari tegangan yang diberikan melalui pengatur tegangan. Apabila titik temperatur puncak pada pemanas tercapai, temperatur sisi panas yang diterima oleh masing masing modul TEG juga akan mengalami stagnansi, maka pembuangan kalor pada sisi dingin juga tidak lagi mengalami peningkatan/menjadi konstan, sehingga dicapai temperatur keseluruhan yang konstan. Pada Gambar 2 dapat dilihat perubahan temperatur terhadap waktu dengan menggunakan pipa kalor. pada data ini, temperatur sisi panas dan temperatur sisi dingin yang diperoleh merupakan hasil rata-rata dari temperatur dari tiap titik yang diukur dengan menggunakan termokopel, yaitu rata-rata dari temperatur sisi atas, sisi bawah serta sisi kiri dan sisi kanan. Data ini menunjukkan bahwa temperatur maksimum yang bisa dicapai oleh pemanas sebesar kurang lebih 200 C. Dengan temperatur sebesar itu, maka panas yang dapat diserap oleh sisi panas pada rangkaian modul TEG pada titik pengukuran didapat mendekati temperatur yang sama, dengan temperatur sisi panas maksimal sekitar C dan temperatur maksimal yang diperoleh pada titik pengukuran sisi dingin didapatkan sebesar C dengan perbedaan temperatur yang diperoleh maksimal berkisar antara C. Kondisi ini didapatkan dengan pemberian tegangan sebesar 220 volt dari pengatur tegangan kepada pemanas. Sebagai perbandingan juga ditampilkan perubahan temperatur terhadap waktu pada Gambar 3 dengan menggunakan heat sink pada sisi dingin dari modul TEG. Sebagai catatan, pada pengujian perbandingan dengan menggunakan heatsink ini, tegangan yang diberikan pengatur tegangan tidak dapat diberikan sebesar tegangan pada pipa kalor, karena pembuangan kalor yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan pipa kalor, maka perbedaan temperatur pada modul TEG jauh lebih kecil dibandingkan dengan penggunaan pipa kalor pada sisi dingin modul TEG. Dari Gambar 3 terlihat perbedaan temperatur maksi mal antara sisi panas dan sisi dingin dari modul TE G hanya pada kisaran 30ºC. Temperatur maksimal yang dapat dicapai hanya sebesar C. Panas yang diberikan masih dapat terus meningkat, namun karena perbedaan temperatur yang kecil Fakultas Teknik UGM 176

7 diantara sisi dingin dan sisi panas pada modul TEG, maka beberapa modul TEG mengalami kerusakan karena temperatur kerja yang terlalu tinggi sementara panas yang dibuang dari sisi dingin sangat rendah. Hal ini membuat performa modul TEG menurun drastis dan menyebabkan kerusakan pada beberapa modul TEG. yang tinggi pada modul tegangan. Gambar 4. Perubahan tegangan terhadap sel i sih temperatur pada saat pemanas diberi tegangan 160 volt. Gambar 2. Data temperatur terhadap waktu dengan menggunakan pipa kalor Pada Gambar 5 terlihat tegangan yang dihasilkan pada saat pemanas diberikan tegangan 1 90 volt. Dengan kondisi pengujian seperti ini, didapat tegangan pada rentang volt, dengan selisih temperatur hampir mendekati 60 C. Gambar 3. Perubahan temperatur terhadap waktu dengan menggunakan heat sink Pada Gambar 4 terlihat perubahan tegangan terhadap selisih temperatur pada variasi pengujian yang pertama yaitu pemberian tegangan dari pengatur tegangan sebesar 160 volt. Dari gambar terlihat dengan meningkatnya perubahan temperatur menyebabkan kenaikan tegangan yang dihasilkan. Perubahan temperature sebesar 35 C menyebabkan kenaikan tegangan sebesar 8 volt dari rangkaian modul TEG yang disusun cara seri. Grafik yang didapat bersifat linier seperti grafik-grafik sebelumnya. Adanya lekukan yang terjadi pada grafik dapat disebabkan karena tingkat sensitivitas Gambar 5. Perubahan tegangan terhadap selisih temperatur pada saat pemanas diberi tegangan 190 volt. Pada Gambar 6 merupakan data tegangan yang dihasilkan dengan variasi pengujian input tegangan dari pengatur tegangan sebesar 220 volt. Dengan perbedaan temperatur maksimum antara sisi dingin dan sisi panas yang berada pada kisaran 80 C didapat tegangan yang berada pada kisaran volt. Terjadinya penurunan tegangan yang signifikan secara tiba-tiba lebih disebabkan karena sensitivitas modul tegangan. Karena pada saat penurunan data tegangan terjadi, lampu yang ada sebagai beban tetap dapat menyala, dan saat diukur dengan menggunakan Fakultas Teknik UGM 177

8 multimeter, tegangan yang dihasilkan tetap berada pada kisaran volt. Pada pembebanan ini, saat kondisi ΔT mencapai di atas 80 C sisi panas mencapai tingkat temperatur sangat tinggi yang dibarengi oleh permukaan sisi dingin yang menjadi makin panas. Walaupun ΔT yang dihasilkan besar, namun mengakibatkan tegangan yang dihasilkan menurun secara ekstrem. 50 menit, tegangan yang dihasilkan stabil berkisar 15 volt. Gambar 8. Daya yang dihasilkan terhadap tegangan pada pipa kalor dan heat sink. Gambar 6. Perubahan tegangan terhadap selisih temperatur keseluruhan pada saat pemanas diberikan tegangan 220 volt Gambar 7. P erubahan tegangan terhadap selisih temperatur keseluruhan Pada Gambar 7 terlihat data perbandingan tegangan yang dihasilkan secara keseluruhan dari TEG dengan menggunakan heat sink dan dengan menggunakan pipa kalor pada sisi dinginnya. Dapat dilihat tegangan yang dihasilkan pada heat sink sebesar 3,5 volt dengan perbedaan temperatur maksimum yang didapatkan sebesar 35 C. Sementara dengan menggunakan pipa kalor pada sisi dinginnya, didapatkan perbedaan temperatur maksimum sebesar 85 C dengan tegangan yang didapat mendekati 16 volt. Dengan temperatur yang stabil, maka tegangan yang didapatkan pada pipa kalor akan menjadi stabil, seperti ditunjukkan pada saat variasi pengujian dengan pengatur tegangan 220 volt. Selama hampir 40 sampai Dengan menggunakan perhitungan rumus daya dan dengan menggunakan tegangan sebagai input serta resistor 100 ohm sebagai input, maka dapat diketahui daya yang dihasilkan berdasarkan tegangan yang dihasilkan. Dari perhitungan, didapatkan daya mendekati 2,5 watt dengan tegangan mendekati angka 15 volt. Daya ini didapat dengan menggunakan pipa kalor sebagai pendingin pada sisi dingin dari modul TEG. Sementara dengan menggunakan heat sink pada sisi dingin dari modul T E G, didapatkan daya yang sangat kecil, dibawah 0,5 watt seperti terlihat dari Gambar 8. Rendahnya daya yang dihasilkan, disebabkan oleh adanya hambatan listrik (electric resistance) dari karakteristik TEG. Pada sebuah sebuah TEG, selain dapat membangkitkan suatu daya, juga mempunyai hambatan dalam sistem internal yang menyebabkan daya yang dikeluarkan menjadi lebih rendah. Nilai hambatan dari suatu TEG adalah berbeda-beda. Hal lain yang mempengaruhi pembangkitan daya adalah gaya termal, yakni suatu karakteristik dari TEG, yang menjelaskan besarnya temperatur yang diterima oleh modul TEG karena adanya perbedaan potensial antara dua lapisan semikonduktor. Hal ini menyebabkan adanya aliran elektron. Semakin besar gaya termal maka semakin besar aliran elektron yang dipindahkan. Namun untuk mendapatkan gaya termal yang maksimal, diperlukan perpindahan kalor dan pelepasan kalor pada kedua sisi secara optimal. Jika perpindahan kalor tidak merata, maka perpindahan elektron akan menjadi tersendat. Hal ini disebabkan karena adanya perpindahan elektron yang lebih lambat karena perbedaan temperatur yang tidak merata pada sisi lain. Dari perbedaan temperatur sisi dingin dan sisi panas dan besarnya tegangan yang didapat, maka dapat dihitung koefisien Seebeck sebagai berikut: pada pipa kalor Fakultas Teknik UGM 178

9 pada heat sink Dimana S adalah koefisien Seebeck yang dicari, adalah tegangan yang didapatkan, serta adalah perbedaan temperatur antara sisi panas dan sisi dingin. Kemudian dengan mengetahui koefisien Seebeck, kita dapat menghitung figure of merit (Z) Dimana: pada pipa kalor pada heat sink 5. Nuwayhid, R., D. Rowe, and G. Min, Low cost stovetop thermoelectric generator for regions with unreliable electricity supply. Renewable energy, (2): p Rowe, D.M., CRC handbook of thermoelectrics. 1995: CRC press. 7. Gou, X., H. Xiao, and S. Yang, Modeling, experimental study and optimization on lowtemperature waste heat thermoelectric generator system. Applied energy, (10): p Putra, N., et al., Potensi Pembangkit Daya Termoelektrik Untuk Kendaraan Hibrid. MAKARA Journal of Technology Series, (2). Dengan Z adalah figure of merit, adalah konduktivitas listrik dan adalah konduktivitas termal. Semakin besar nilai Z pada pengujian, maka nilai efisiensi termodinamika dari modul TEG yang dijalankan akan semakin baik. Namun yang menjadi masalah selama ini dalam pengembangan pemanfaatan pembangkit TEG adalah efisiensi termalnya yang rendah, hanya berkisar 4% [1]. 4. Kesimpulan Termoelektrik dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik dari energi sisa panas buang. Hasil yang didapatkan menunjukkan tegangan maksimal sebesar 15,6 volt dengan susunan rangkaian seri 8 buah modul TEG, daya yang dihasilkan sebesar 2,4 watt. Keakuratan instalasi alat pengujian akan sangat berpengaruh pada tegangan keluaran yang dihasilkan. Proses pendinginan pada TEG akan sangat menentukan besarnya tegangan yang dihasilkan, karena semakin besar ΔT yang dihasilkan, semakin besar tegangan keluaran yang didapatkan. Kualitas daya tahan dari modul TEG yang digunakan akan sangat menentukan hasil tegangan yang dikeluarkan. Daftar pustaka 1. Vázquez, J., et al. State of the art of thermoelectric generators based on heat recovered from the exhaust gases of automobiles. in Proc. 7th European Workshop on Thermoelectrics Rinalde, G., et al., Development of thermoelectric generators for electrification of isolated rural homes. International Journal of Hydrogen Energy, (11): p Darling, C.R. and R.H. Rinaldi, On the thermoelectric properties of bismuth alloys, with special reference to the effect of fusion. With a note on thermo-electric re-inversion. Proceedings of the Physical Society of London, (1): p Karri, M., E. Thacher, and B. Helenbrook, Exhaust energy conversion by thermoelectric generator: two case studies. Energy Conversion and Management, (3): p Fakultas Teknik UGM 179

PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) DENGAN SUMBER KALOR ELECTRIC HEATER 60 VOLT MENGGUNAKAN AIR PENDINGIN PADA TEMPERATUR LINGKUNGAN

PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) DENGAN SUMBER KALOR ELECTRIC HEATER 60 VOLT MENGGUNAKAN AIR PENDINGIN PADA TEMPERATUR LINGKUNGAN PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) DENGAN SUMBER KALOR ELECTRIC HEATER 6 VOLT MENGGUNAKAN AIR PENDINGIN PADA TEMPERATUR LINGKUNGAN Nugrah Suryanto 1, Azridjal Aziz 2, Rahmat Iman Mainil 3 Laboratorium

Lebih terperinci

POTENSI PEMANFAATAN SUMBER PANAS PADA COMBUSTION CHAMBER TURBIN GAS DENGAN MENGGUNAKAN TERMOELEKTRIK GENERATOR

POTENSI PEMANFAATAN SUMBER PANAS PADA COMBUSTION CHAMBER TURBIN GAS DENGAN MENGGUNAKAN TERMOELEKTRIK GENERATOR Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 2 ISSN (E) : 2540-7589 POTENSI PEMANFAATAN SUMBER PANAS PADA COMBUSTION CHAMBER TURBIN GAS DENGAN MENGGUNAKAN TERMOELEKTRIK GENERATOR

Lebih terperinci

PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN SISI DINGIN MENGGUNAKAN AIR BERTEMPERATUR 10 ºC

PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN SISI DINGIN MENGGUNAKAN AIR BERTEMPERATUR 10 ºC PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN SISI DINGIN MENGGUNAKAN AIR BERTEMPERATUR 1 ºC Gontor Andrapica 1, Rahmat Iman Mainil 1 dan Azridjal Aziz 1 1 Laboratorium Rekayasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR 4.1 HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN Pengujian yang dilakukan menghasilkan data-data berupa waktu, arus ouput, tegangan output, daya output, temperature

Lebih terperinci

POTENSI PEMBANGKIT DAYA TERMOELEKTRIK UNTUK KENDARAAN HIBRID

POTENSI PEMBANGKIT DAYA TERMOELEKTRIK UNTUK KENDARAAN HIBRID MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 13, NO. 2, NOVEMBER 2009: 53-58 POTENSI PEMBANGKIT DAYA TERMOELEKTRIK UNTUK KENDARAAN HIBRID Nandy Putra *), Raldi Artono Koestoer, M. Adhitya, Ardian Roekettino, dan Bayu Trianto

Lebih terperinci

Rekayasa Elektrika. Jurnal VOLUME 11 NOMOR 5 DESEMBER Potensi Energi Listrik pada Gas Buang Sepeda Motor

Rekayasa Elektrika. Jurnal VOLUME 11 NOMOR 5 DESEMBER Potensi Energi Listrik pada Gas Buang Sepeda Motor Jurnal Rekayasa Elektrika VOLUME 11 NOMOR 5 DESEMBER 2015 Potensi Energi Listrik pada Gas Buang Sepeda Motor Melda Latif, Nuri Hayati, dan Uyung Gatot S. Dinata 163-168 JRE Vol. 11 No. 5 Hal 157-188 Banda

Lebih terperinci

Heat Energy Harvesting untuk Sumber Listrik DC Skala Kecil

Heat Energy Harvesting untuk Sumber Listrik DC Skala Kecil Jurnal Integrasi Vol. 9 No. 1, April 2017, 80-83 e-issn: 2548-9828 Article History Received March, 2017 Accepted April, 2017 Heat Energy Harvesting untuk Sumber Listrik DC Skala Kecil Arif Febriansyah

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Sebuah modul termoelektrik yang dialiri arus DC. ( https://ferotec.com. (2016). www. ferotec.com/technology/thermoelectric)

Gambar 2.1 Sebuah modul termoelektrik yang dialiri arus DC. ( https://ferotec.com. (2016). www. ferotec.com/technology/thermoelectric) BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Modul termoelektrik adalah sebuah pendingin termoelektrik atau sebagai sebuah pompa panas tanpa menggunakan komponen bergerak (Ge dkk, 2015, Kaushik dkk, 2016). Sistem pendingin

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI PANAS DARI KONDENSOR MESIN PENDINGIN

RANCANG BANGUN ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI PANAS DARI KONDENSOR MESIN PENDINGIN RANCANG BANGUN ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI PANAS DARI KONDENSOR MESIN PENDINGIN Muhammad Gilang Satria* Prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila* Abstrak Teknologi termoelektrik

Lebih terperinci

ALAT PENDINGIN DAN PEMANAS PORTABLE MENGGUNAKAN MODUL TERMOELEKTRIK TEGANGAN INPUT 6 VOLT DENGAN TAMBAHAN HEAT PIPE SEBAGAI MEDIA PEMINDAH PANAS

ALAT PENDINGIN DAN PEMANAS PORTABLE MENGGUNAKAN MODUL TERMOELEKTRIK TEGANGAN INPUT 6 VOLT DENGAN TAMBAHAN HEAT PIPE SEBAGAI MEDIA PEMINDAH PANAS ALAT PENDINGIN DAN PEMANAS PORTABLE MENGGUNAKAN MODUL TERMOELEKTRIK TEGANGAN INPUT 6 VOLT DENGAN TAMBAHAN HEAT PIPE SEBAGAI MEDIA PEMINDAH PANAS Hendra Abdul Aziz 1, Rahmat Iman Mainil 2, dan Azridjal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Hasil dan Analisa pengujian Pengujian yang dilakukan menghasilkan data data berupa waktu, temperatur ruang cool box, temperatur sisi dingin peltier, dan temperatur sisi panas

Lebih terperinci

EXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK

EXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK EXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK Jurusan Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya

Lebih terperinci

STUDI AWAL PEMANFAATAN THERMOELECTRIC MODULE SEBAGAI ALAT PEMANEN ENERGI

STUDI AWAL PEMANFAATAN THERMOELECTRIC MODULE SEBAGAI ALAT PEMANEN ENERGI STUDI AWAL PEMANFAATAN THERMOELECTRIC MODULE SEBAGAI ALAT PEMANEN ENERGI Oleh : La Ode Torega Palinta (2108100524) Dosen Pembimbing : Dr.Eng Harus L.G, ST, M.Eng PROGRAM SARJANA JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh Nama : Daniel Sidabutar NIM : 41313110087

Lebih terperinci

PENDINGIN TERMOELEKTRIK

PENDINGIN TERMOELEKTRIK BAB II DASAR TEORI 2.1 PENDINGIN TERMOELEKTRIK Dua logam yang berbeda disambungkan dan kedua ujung logam tersebut dijaga pada temperatur yang berbeda, maka akan ada lima fenomena yang terjadi, yaitu fenomena

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SIMULASI PENGARUH DESAIN GEOMETRI COUPLE MODULE THERMOELECTRIC GENERATOR TERHADAP DAYA KELUARAN DAN TEGANGAN LISTRIK YANG DIHASILKAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS APDL SKRIPSI Diajukan sebagai salah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah dan Pengenalan Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh seorang ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL PENGUJIAN EFEK SEEBECK TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER PANAS UBLIK DAN VARIASI PENDINGIN OLI, AIR ES, UDARA

ANALISIS HASIL PENGUJIAN EFEK SEEBECK TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER PANAS UBLIK DAN VARIASI PENDINGIN OLI, AIR ES, UDARA ANALISIS HASIL PENGUJIAN EFEK SEEBECK TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER PANAS UBLIK DAN VARIASI PENDINGIN OLI, AIR ES, UDARA Eky Novianarenti 1, Dwi Khusna 2, Agung Setya 3 1,2,3 e-mail: ekynr@itats.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS KARAKTERISTIK THERMOELECTRIC GENERATOR DALAM PEMANFAATAN ENERGI PANAS YANG TERBUANG

PENGUKURAN DAN ANALISIS KARAKTERISTIK THERMOELECTRIC GENERATOR DALAM PEMANFAATAN ENERGI PANAS YANG TERBUANG PENGUKURAN DAN ANALISIS KARAKTERISTIK THERMOELECTRIC GENERATOR DALAM PEMANFAATAN ENERGI PANAS YANG TERBUANG oleh Soelistio Permadi Widjaja NIM : 612007043 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DAN OPTIMALISASI ELEMEN PELTIER SEBAGAI GENERATOR TERMAL MEMANFAATKAN ENERGI PANAS TERBUANG

PENGEMBANGAN DAN OPTIMALISASI ELEMEN PELTIER SEBAGAI GENERATOR TERMAL MEMANFAATKAN ENERGI PANAS TERBUANG PENGEMBANGAN DAN OPTIMALISASI ELEMEN PELTIER SEBAGAI GENERATOR TERMAL MEMANFAATKAN ENERGI PANAS TERBUANG Walfred Tambunan, Lazuardi Umar, Dara Fuji Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Pekanbaru email:darafuji93@gmail.com

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL TERMOELEKTRIK GENERATOR TIPE SP SA DAN TEC DENGAN VARIASI SERI DAN PARALEL PADA SUPRA X 125 CC

STUDI EKSPERIMENTAL TERMOELEKTRIK GENERATOR TIPE SP SA DAN TEC DENGAN VARIASI SERI DAN PARALEL PADA SUPRA X 125 CC STUDI EKSPERIMENTAL TERMOELEKTRIK GENERATOR TIPE SP 1848 27145 SA DAN TEC1-12706 DENGAN VARIASI SERI DAN PARALEL PADA SUPRA X 125 CC Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENDINGINAN DENGAN TEC (THERMOELECTRIC COOLING SYSTEM) SEBAGAI APLIKASI PENDINGINAN VAKSIN PORTABEL

STUDI EKSPERIMENTAL PENDINGINAN DENGAN TEC (THERMOELECTRIC COOLING SYSTEM) SEBAGAI APLIKASI PENDINGINAN VAKSIN PORTABEL STUDI EKSPERIMENTAL PENDINGINAN DENGAN TEC (THERMOELECTRIC COOLING SYSTEM) SEBAGAI APLIKASI PENDINGINAN VAKSIN PORTABEL Oleh Dosen Pembimbing : Erlanda Kurnia Saputra : Dr. Wayan Nata Septiadi, ST., MT.

Lebih terperinci

PENGUJIAN KINERJA COUPLE THERMOELEKTRIK SEBAGAI PENDINGIN PROSESOR

PENGUJIAN KINERJA COUPLE THERMOELEKTRIK SEBAGAI PENDINGIN PROSESOR PENGUJIAN KINERJA COUPLE THERMOELEKTRIK SEBAGAI PENDINGIN PROSESOR Ardhi Kamal Haq 1*, Juhri Hendrawan 1, Ahmad Hasan Asyari 1, 1 Program Studi Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada Sekip Utara,

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN. Penghemat BBM Sepeda Motor Berbasis Termoelektrik. Disusun oleh : 1. Yuasti Hasna Fauziyah (37764)

PROPOSAL PENELITIAN. Penghemat BBM Sepeda Motor Berbasis Termoelektrik. Disusun oleh : 1. Yuasti Hasna Fauziyah (37764) PROPOSAL PENELITIAN Penghemat BBM Sepeda Motor Berbasis Termoelektrik Disusun oleh : 1. Yuasti Hasna Fauziyah (37764) Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2014 A. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan menjelaskan mengenai perancangan serta realisasi alat pengisi baterai menggunakan modul termoelektrik generator. Perancangan secara keseluruhan terbagi menjadi perancangan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PANAS PADA KOMPOR GAS LPG UNTUK PEMBANGKITAN ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN GENERATOR THERMOELEKTRIK

PEMANFAATAN PANAS PADA KOMPOR GAS LPG UNTUK PEMBANGKITAN ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN GENERATOR THERMOELEKTRIK PEMANFAATAN PANAS PADA KOMPOR GAS LPG UNTUK PEMBANGKITAN ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN GENERATOR THERMOELEKTRIK Sugiyanto, Soeadgihardo Siswantoro Program Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM Jl Yacaranda

Lebih terperinci

Pemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Berskala Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik

Pemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Berskala Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik Pemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Berskala Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik Muammar Khalid #1, Mahdi Syukri *2, Mansur Gapy #3 # Jurusan Teknik Elektro dan Komputer,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori teori yang mendasari perancangan dan peralisasian pemanfaatkan modul termoelektrik generator untuk mengisi baterai ponsel. Teori teori yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai teori dasar yang digunakan dalam merealisasikan suatu alat yang memanfaatkan energi terbuang dari panas setrika listrik untuk disimpan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 1 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi PERBANDINGAN PENGGUNAAN THERMOELECTRIC GENERATOR TIPE TEG17-4A DENGAN TEG16-4A SEBAGAI MEDIA KONVERSI PANAS MENJADI LISTRIK PADA

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Perbandingan desain

Tabel 4.1 Perbandingan desain BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pemilihan Desain Perbandingan desain dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan desain rancangan dapat dilihat pada Gambar 4.1. Tabel 4.1 Perbandingan desain Desain Q m P Panjang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER 4.1 TUJUAN PENGUJIAN Tujuan dari pengujian Cigarette Smoke Filter ialah untuk mengetahui seberapa besar kinerja penyaringan yang dihasilkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

Gambar 1. : Struktur Modul Termoelektrik

Gambar 1. : Struktur Modul Termoelektrik dengan mengkonversi energi panas, maka diperlukan kolektor atau pengumpul energi dari radiasi matahari. Melalui berbagai studi literatur maka pada penelitian ini dipilih bahan aspal sebagai kolektor radiasi

Lebih terperinci

UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMO ELECTRIC COOLING

UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMO ELECTRIC COOLING UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMO ELECTRIC COOLING Lukman Nulhakim Program Studi Teknik Mesin Politeknik Enjinering Indorama Email: lukman.mesin@gmail.com ABSTRAK Thermo electric cooling

Lebih terperinci

UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMOELECTRIC COOLING

UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMOELECTRIC COOLING UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMOELECTRIC COOLING Lukman Nulhakim Program Studi Teknik Mesin Politeknik Enjinering Indorama Email: lukman.mesin@gmail.com ABSTRAK Thermoelectric cooling

Lebih terperinci

KOLABORASI KIPAS ANGIN DENGAN ELEMEN PELTIER UNTUK MENDAPATKAN UDARA SEJUK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Atmega8535 SKRIPSI MUHAMMAD ABRAL

KOLABORASI KIPAS ANGIN DENGAN ELEMEN PELTIER UNTUK MENDAPATKAN UDARA SEJUK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Atmega8535 SKRIPSI MUHAMMAD ABRAL KOLABORASI KIPAS ANGIN DENGAN ELEMEN PELTIER UNTUK MENDAPATKAN UDARA SEJUK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Atmega8535 SKRIPSI MUHAMMAD ABRAL 140821031 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTIPE KULKAS MINI THERMOELEKTRIK

RANCANG BANGUN PROTOTIPE KULKAS MINI THERMOELEKTRIK RANCANG BANGUN PROTOTIPE KULKAS MINI THERMOELEKTRIK Iwan Sumirat 1, Romanto 2 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor, Jl. KH Sholeh Iskandar km 2, Bogor,

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016 ANALISIS PENERAPAN AUTO BUCK/BOOST PADA GENERATOR TERMOELEKTRIK SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF Mohamad Choirul Anwar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Jember e-mail: 21choirul@gmail.com

Lebih terperinci

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor. 7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap

Lebih terperinci

AGUS PUTRA PRASETYA

AGUS PUTRA PRASETYA KAJI EKSPERIMENTAL PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PADA HEATSINK DENGAN SISTEM CASCADE THERMOELEKTRIK TEC 12706 AGUS PUTRA PRASETYA 2108030028 PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT

Lebih terperinci

BAB III PENGUJIAN ALAT THERMOELECTRIC GENERATOR

BAB III PENGUJIAN ALAT THERMOELECTRIC GENERATOR BAB III PENGUJIAN ALAT THERMOELECTRIC GENERATOR 3.1 INSTALASI ALAT PENGUJIAN berikut: Instalasi alat pengujian yang dilakukan terlampir dengan gambar sebagai Gambar 3.1 Skema instalasi alat penguji Urutan

Lebih terperinci

Kajian awal analisis kalor buang kondensor pendingin ruangan sebagai sumber energi listrik alternatif

Kajian awal analisis kalor buang kondensor pendingin ruangan sebagai sumber energi listrik alternatif Jurnal Energi dan Manufaktur Vol. 9 No. 2, Oktober 2016 (154-160) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jem ISSN: 2302-5255 (p) ISSN: 2541-5328 (e) Kajian awal analisis kalor buang kondensor pendingin ruangan

Lebih terperinci

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015 Pengaruh Variasi Luas Heat Sink

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015 Pengaruh Variasi Luas Heat Sink Pengaruh Variasi Luas Heat Sink Terhadap Densitas Energi dan Tegangan Listrik Thermoelektrik Purnami1 *, Widya Wijayanti1 dan Sidiq Darmawan1 1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA PENGGUNAAN HEAT PIPE PADA THERMOELECTRIC GENERATOR SKRIPSI

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA PENGGUNAAN HEAT PIPE PADA THERMOELECTRIC GENERATOR SKRIPSI UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA PENGGUNAAN HEAT PIPE PADA THERMOELECTRIC GENERATOR SKRIPSI RIO WIRAWAN 0806330472 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DEPOK JUNI 2012 1 UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN BAB III PERANCANGAN DAN METODE PENELITIAN 3. 1. Perancangan Modul Percobaan Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan saat merancang percobaan untuk melakukan pengujian terhadap thermoelectric generator

Lebih terperinci

BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI

BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI II DSR TEORI 2. Termoelektrik Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 82 oleh ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah rangkaian. Di antara kedua

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Termal Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau (Juni Oktober 2016). 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan terhadap penyediaan energi listrik terus mengalami peningkatan. Peningkatan konsumsi energi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja dari hasil perancangan

Lebih terperinci

PENGUJIAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN PERFORMANSI KACA SATU DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI

PENGUJIAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN PERFORMANSI KACA SATU DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI PENGUJIAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN PERFORMANSI KACA SATU DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

OPTIMASI TEMPERATUR DAN ARUS UNTUK MENGHASILKAN TEGANGAN 12 VOLT DC PADA THERMOELECTRIC GENERATOR MODEL SP SEBAGAI ACCUMULATOR CHARGER

OPTIMASI TEMPERATUR DAN ARUS UNTUK MENGHASILKAN TEGANGAN 12 VOLT DC PADA THERMOELECTRIC GENERATOR MODEL SP SEBAGAI ACCUMULATOR CHARGER OPTIMASI TEMPERATUR DAN ARUS UNTUK MENGHASILKAN TEGANGAN 12 VOLT DC PADA THERMOELECTRIC GENERATOR MODEL SP 1848-27145 SEBAGAI ACCUMULATOR CHARGER ABSTRACT Cekmas Cekdin 1, Siska Rahmayani 2 1 Lecture,

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM PEMBANGKIT THERMOELEKTRIK DENGAN RANGKAIAN PARAREL PADA PEMANFAATAN

ANALISA SISTEM PEMBANGKIT THERMOELEKTRIK DENGAN RANGKAIAN PARAREL PADA PEMANFAATAN ANALISA SISTEM PEMBANGKIT THERMOELEKTRIK DENGAN RANGKAIAN PARAREL PADA PEMANFAATAN PANAS BUANG MESIN TOYOTA COROLLA EFI Agus Wibowo, Zulfah, Prawiro Anggianto ABSTRACK In the coming year is estimated to

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PANAS KNALPOT SEPEDA MOTOR MATIC 110 CC UNTUK PEMBANGKITAN LISTRIK MANDIRI DENGAN GENERATOR THERMOELEKTRIK

PEMANFAATAN PANAS KNALPOT SEPEDA MOTOR MATIC 110 CC UNTUK PEMBANGKITAN LISTRIK MANDIRI DENGAN GENERATOR THERMOELEKTRIK PEMANFAATAN PANAS KNALPOT SEPEDA MOTOR MATIC 110 CC UNTUK PEMBANGKITAN LISTRIK MANDIRI DENGAN GENERATOR THERMOELEKTRIK Abstrak Sugiyanto Diploma Teknik Mesin, Sekolah Vokasi, UGM Jl. Yacaranda Sekip Unit

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013 ANALISA PERANCANGAN THERMOGENERATOR SEDERHANA SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI ALTERNATIF Melda Latif 1 Mumuh Muharam Andika Nugraha Putra 3 ABSTRACT Due to the depletion of fossil energy resources, several countries

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator. BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. makanan menggunakan termoelektrik peltier TEC sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. makanan menggunakan termoelektrik peltier TEC sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan mesin pendingin minuman dan makanan menggunakan termoelektrik peltier TEC1-12706 sebagai berikut : 1.

Lebih terperinci

PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN PROTOTIPE GENERATOR TERMOELEKTRIK BERBAHAN BAKAR GAS

PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN PROTOTIPE GENERATOR TERMOELEKTRIK BERBAHAN BAKAR GAS Vol. 11 No. 1 Juni 2012 : 1 10 ISSN 1978-2365 PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN PROTOTIPE GENERATOR TERMOELEKTRIK BERBAHAN BAKAR GAS THE DESIGN, CONSTRUCTION AND TESTING OF A GAS-FUELLED THERMOELECTRIC

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Fenomena termoelektrik menunjukan adanya hubungan antara perbedaan temperatur (temperature gradient) pada kedua ujung suatu konduktor atau semikonduktor dan munculnya

Lebih terperinci

KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW

KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW Suliono 1) dan Bambang Sudarmanta 2) 1) Program Studi Magister Rekayasa Energi, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Konsep Desain Konsep desain awal coolbox berbasis hybrid termoelektrik adalah pengembangan dari desain sebelumnya. Adalah menambahkan water cooling pada sisi panas elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termoelektrik merupakan material yang terbuat dari semikonduktor yang salah satu kegunaannya untuk keperluan pembangkit tenaga listrik. Material semikonduktor dapat

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH SUDUT PELETAKAN PIPA KALOR BERTINGKAT TERHADAP KINERJA PIPA KALOR DALAM SISTEM PENDINGINAN CPU (CENTRAL PROCESSING UNIT) Oleh :

SKRIPSI PENGARUH SUDUT PELETAKAN PIPA KALOR BERTINGKAT TERHADAP KINERJA PIPA KALOR DALAM SISTEM PENDINGINAN CPU (CENTRAL PROCESSING UNIT) Oleh : SKRIPSI PENGARUH SUDUT PELETAKAN PIPA KALOR BERTINGKAT TERHADAP KINERJA PIPA KALOR DALAM SISTEM PENDINGINAN CPU (CENTRAL PROCESSING UNIT) Oleh : PUTU WARDANA NIM : 0804305055 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PERPINDAHAN PANAS PADA DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN GROOVE. Putu Wijaya Sunu*, Daud Simon Anakottapary dan Wayan G.

EFEKTIFITAS PERPINDAHAN PANAS PADA DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN GROOVE. Putu Wijaya Sunu*, Daud Simon Anakottapary dan Wayan G. EFEKTIFITAS PERPINDAHAN PANAS PADA DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN GROOVE Putu Wijaya Sunu*, Daud Simon Anakottapary dan Wayan G. Santika Department of Mechanical Engineering, Bali State Polytechnic,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi panas merupakan energi yang dapat dengan mudah dijumpai dalam kehidupan sehari hari, mulai dari panas yang disediakan oleh alam yaitu dari panas matahari.

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL UNJUK KERJA RADIATOR PADA SUMBER ENERGI PANAS PADA RANCANG BANGUN SIMULASI ALAT PENGERING

STUDI EKSPERIMENTAL UNJUK KERJA RADIATOR PADA SUMBER ENERGI PANAS PADA RANCANG BANGUN SIMULASI ALAT PENGERING JURNAL LOGIC. VOL. 17. NO. 2. JULI 2017 104 STUDI EKSPERIMENTAL UNJUK KERJA RADIATOR PADA SUMBER ENERGI PANAS PADA RANCANG BANGUN SIMULASI ALAT PENGERING I Kadek Ervan Hadi Wiryanta Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN DUA ELEMEN PELTIER PADA PENGONTROLAN TEMPERATUR AIR

ANALISIS PEMANFAATAN DUA ELEMEN PELTIER PADA PENGONTROLAN TEMPERATUR AIR DOI: doi.org/10.21009/spektra.021.02 ANALISIS PEMANFAATAN DUA ELEMEN PELTIER PADA PENGONTROLAN TEMPERATUR AIR Meqorry Yusfi 1, a), Frima Gandi, Heru Sagito Palka 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas

Lebih terperinci

Pemanfaatan Sistem Pengondisian Udara Pasif dalam Penghematan Energi

Pemanfaatan Sistem Pengondisian Udara Pasif dalam Penghematan Energi Pemanfaatan Sistem Pengondisian Udara Pasif dalam Penghematan Energi Lia Laila Prodi Teknologi Pengolahan Sawit, Institut Teknologi dan Sains Bandung Abstrak. Sistem pengondisian udara dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

BAB II DASAR THERMOELECTRIC GENERATOR

BAB II DASAR THERMOELECTRIC GENERATOR BAB II DASAR THERMOELECTRIC GENERATOR 2. 1. Konsep Thermoelectric Modul thermoelectric yaitu alat yang mengubah energi panas dari gradien temperatur menjadi energi listrik atau sebaliknya dari energi listrik

Lebih terperinci

PENGARUH BEBAN PENDINGIN TERHADAP TEMPERATUR SISTEM PENDINGIN SIKLUS KOMPRESI UAP DENGAN PENAMBAHAN KONDENSOR DUMMY

PENGARUH BEBAN PENDINGIN TERHADAP TEMPERATUR SISTEM PENDINGIN SIKLUS KOMPRESI UAP DENGAN PENAMBAHAN KONDENSOR DUMMY PENGARUH BEBAN PENDINGIN TERHADAP TEMPERATUR SISTEM PENDINGIN SIKLUS KOMPRESI UAP DENGAN PENAMBAHAN KONDENSOR DUMMY TIPE TROMBONE COIL SEBAGAI WATER HEATER Arya Bhima Satria 1, Azridjal Aziz 2 Laboratorium

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGONDISI TEMPERATUR AIR PADA BUDI DAYA UDANG CRYSTAL RED

RANCANG BANGUN ALAT PENGONDISI TEMPERATUR AIR PADA BUDI DAYA UDANG CRYSTAL RED ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 217 Page 589 RANCANG BANGUN ALAT PENGONDISI TEMPERATUR AIR PADA BUDI DAYA UDANG CRYSTAL RED DESIGN AND CONSTRUCTION OF WATER TEMPERATURE

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TENAGA SURYA MENGGUNAKAN RANCANGAN PANEL SURYA BERBASIS TRANSISTOR 2N3055 DAN THERMOELECTRIC COOLER

PEMANFAATAN TENAGA SURYA MENGGUNAKAN RANCANGAN PANEL SURYA BERBASIS TRANSISTOR 2N3055 DAN THERMOELECTRIC COOLER ISSN 1412 3762 http://jurnal.upi.edu/electrans ELECTRANS, VOL.12, NO.2, SEPTEMBER 2013, 89-96 PEMANFAATAN TENAGA SURYA MENGGUNAKAN RANCANGAN PANEL SURYA BERBASIS TRANSISTOR 2N3055 DAN THERMOELECTRIC COOLER

Lebih terperinci

Perancangan Dan Pembuatan Kotak Pendingin Berbasis Termoelektrik Untuk Aplikasi Penyimpanan Vaksin Dan Obat-Obatan

Perancangan Dan Pembuatan Kotak Pendingin Berbasis Termoelektrik Untuk Aplikasi Penyimpanan Vaksin Dan Obat-Obatan Perancangan Dan Pembuatan Kotak Pendingin Berbasis Termoelektrik Untuk Aplikasi Penyimpanan Vaksin Dan Obat-Obatan Ficho Cahaya Putra 1, V. Vekky R. Repi 1 1 Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODUL TERMOLEKTRIK UNTUK OPTIMASI ALAT ARAGOSE GEL ELEKTROFORESIS TUGAS AKHIR

PENGGUNAAN MODUL TERMOLEKTRIK UNTUK OPTIMASI ALAT ARAGOSE GEL ELEKTROFORESIS TUGAS AKHIR PENGGUNAAN MODUL TERMOLEKTRIK UNTUK OPTIMASI ALAT ARAGOSE GEL ELEKTROFORESIS TUGAS AKHIR Oleh : HAOLIA RAHMAN 0606042020 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA GENAP 2007/2008 PENGGUNAAN

Lebih terperinci

Ahmad Anan Rafsanjani, Ekki Kurniawan, S.T, M.T. 2, Estananto, S.T., M.Sc., M.B.A. 3

Ahmad Anan Rafsanjani, Ekki Kurniawan, S.T, M.T. 2, Estananto, S.T., M.Sc., M.B.A. 3 DESAIN DAN IMPLEMENTASI GENERATOR TERMOELEKTRIK SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF UNTUK KEPERLUAN DARURAT DESIGN AND IMPLEMENTATION THERMOELECTRIC GENERATOR AS ALTERNATIVE ENERGY IN EMERGENCIES Abstrak

Lebih terperinci

SISTEM PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNGAN. Fatmawati, Maksi Ginting, Walfred Tambunan

SISTEM PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNGAN. Fatmawati, Maksi Ginting, Walfred Tambunan SISTEM PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNGAN Fatmawati, Maksi Ginting, Walfred Tambunan Mahasiswa Program S1 Fisika Bidang Fisika Energi Jurusan Fisika Fakultas

Lebih terperinci

A rasy Fahruddin Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Generator HHO, wet cell, dan pelat berlubang.

A rasy Fahruddin Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Generator HHO, wet cell, dan pelat berlubang. Studi Eksperimen Karakteristik Generator HHO Model Wet Cell dengan Elektroda Pelat Berlubang (Characteristics Experimental Study of Wet Cells HHO Generator with Perforated Plate Electrodes) A rasy Fahruddin

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Komponen utama mobil hybrid Sumber:www.bengkelmasboy.com

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Komponen utama mobil hybrid Sumber:www.bengkelmasboy.com BAB II DASAR TEORI 2.1 SISTEM HIBRID Mesin pendorong mobil berteknologi hybrid memiliki dua mesin yang berbeda yaitu memiliki satu unit mesin besin atau diesel dan sebuah mesin elektrik atau bisa disebut

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMANAS AIR TERKONTROL BERBASIS TERMOELEKTRIK

RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMANAS AIR TERKONTROL BERBASIS TERMOELEKTRIK RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMANAS AIR TERKONTROL BERBASIS TERMOELEKTRIK DESIGN AND IMPLEMENTATION CONTROLLED WATER HEATER SYSTEM BASED THERMOELECTRIC Dian Suryani Wulandari 1, M. Ramdlan Kirom

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas pengujian serta analisis masing- masing modul dari sistem yang dirancang. Tujuan dilakukannya pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan kebutuhan energi listrik semakin besar. Namun, energi listrik yang diproduksi masih belum memenuhi

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MODUL TERMOELEKTRIK GENERATOR UNTUK MENGISI BATERAI PONSEL. oleh Daniel Adven Andriyanto NIM :

PEMANFAATAN MODUL TERMOELEKTRIK GENERATOR UNTUK MENGISI BATERAI PONSEL. oleh Daniel Adven Andriyanto NIM : PEMANFAATAN MODUL TERMOELEKTRIK GENERATOR UNTUK MENGISI BATERAI PONSEL oleh Daniel Adven Andriyanto NIM : 612008012 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA 3.1 Tujuan Perancangan Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel surya sebagai energy tenaga surya. Untuk mempermudah

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Penyejuk Udara Menggunakan Termoelektrik dan Humidifier

Rancang Bangun Sistem Penyejuk Udara Menggunakan Termoelektrik dan Humidifier Rancang Bangun Sistem Penyejuk Udara Menggunakan Termoelektrik dan Humidifier Irnanda Priyadi #1, Khairul Amri Rosa #2, Rian Novriansyah #3 #1,2,3 Program Studi Teknik Elektro, Universitas Bengkulu Jalan

Lebih terperinci

MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN

MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN Ekoyanto Pudjiono, Gunowo Djojowasito, Ismail Jurusan Keteknikan Pertanian FTP, Universitas Brawijaya Jl. Veteran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator. BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN MANUFAKTUR

BAB III DESAIN DAN MANUFAKTUR BAB III DESAIN DAN MANUFAKTUR 3.1 KONSEP DESAIN Pada desain alat ini, digunakan temperatur cool box tanpa beban, sekitar 2-5 0 C sebagai acuan. Desain ini juga merupakan perbaikan dari desain sebelumnya.berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pendingin Termoelektrik (TEC)

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pendingin Termoelektrik (TEC) BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendingin Termoelektrik (TEC) Teknologi termoelektrik bekerja dengan mengonversi energi panas menjadi listrik secara langsung (generator termoelektrik), atau sebaliknya, dari listrik

Lebih terperinci

ANALISIS SIKLUS KOMBINASI TERHADAP PENINGKATAN EFFISIENSI PEMBANGKIT TENAGA

ANALISIS SIKLUS KOMBINASI TERHADAP PENINGKATAN EFFISIENSI PEMBANGKIT TENAGA Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 2, No. 1, Januari 2014 ANALISIS SIKLUS KOMBINASI TERHADAP PENINGKATAN EFFISIENSI PEMBANGKIT TENAGA Sudiadi 1), Hermanto 2) Abstrak : Suatu Opsi untuk meningkatkan efisiensi

Lebih terperinci

DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA ABSTRAK ABSTRACT

DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA ABSTRAK ABSTRACT DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA Rohmad Salam Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir ABSTRAK DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI

Lebih terperinci

SIMULASI DISPENSER HOT AND COOL UNIT

SIMULASI DISPENSER HOT AND COOL UNIT SIMULASI DISPENSER HOT AND COOL UNIT Ahmad Khoiri, Nur Afni Sari, Vivi Noviyanti Progam Studi Pendidikan Fisika Universitas Sains Al-Qur an Jawa Tengah di Wonosobo Noviyantivivi91@gmail.com ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Termoelektrik Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh ilmuwan Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah rangkaian.

Lebih terperinci

ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MOTOR LISTRIK PADA PROTOTYPE MOBIL HYBRID

ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MOTOR LISTRIK PADA PROTOTYPE MOBIL HYBRID ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MOTOR LISTRIK PADA PROTOTYPE MOBIL HYBRID Sueb Herdianto 1, Mardjuki 2, Suprayogi 3 Abstract Environmental pollution and fuel savings are a significant problem for the life of

Lebih terperinci

Penggunaan Modul Thermoelectric sebagai Elemen Pendingin Box Cooler

Penggunaan Modul Thermoelectric sebagai Elemen Pendingin Box Cooler Penggunaan Modul Thermoelectric sebagai Elemen Pendingin Box Cooler Rahmat Iman Mainil 1, Azridjal Aziz 1, Afdhal Kurniawan M 2, 1 Laboratorium Rekayasa Thermal, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI (COP) TERMOELECTRIC COOLER DENGAN PERANGKAIAN SERI DAN PARALEL

ANALISIS PERFORMANSI (COP) TERMOELECTRIC COOLER DENGAN PERANGKAIAN SERI DAN PARALEL JURNAL LOGIC. VOL. 13. NO. 2. JULI 213 91 ANALISIS PERFORMANSI (COP) TERMOELECTRIC COOLER DENGAN PERANGKAIAN SERI DAN PARALEL Luh Putu Ike Midiani dan Ida Bagus Gd Widiantara Jurusan Teknik Mesin Politeknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Pengujian yang telah dilakukan memperoleh data data seperti waktu, arus keluaran, tegangan keluaran, daya keluaran, temperatur pada sisi panas thermoelectric generator

Lebih terperinci

KONVERSI ENERGI CAHAYA MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN DIODA SILIKON 6A10 MIC. Retno Wulandari*, Maksi Ginting, Antonius Surbakti

KONVERSI ENERGI CAHAYA MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN DIODA SILIKON 6A10 MIC. Retno Wulandari*, Maksi Ginting, Antonius Surbakti KONVERSI ENERGI CAHAYA MATAHARI MENJADI ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN DIODA SILIKON 6A10 MIC Retno Wulandari*, Maksi Ginting, Antonius Surbakti Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Manusia hampir tidak

BAB I PENDAHULUAN. vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Manusia hampir tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting dan vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Manusia hampir tidak dapat

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI KINERJA MESIN BERBAHAN BAKAR SOLAR DAN CPO DENGAN PEMANASAN AWAL SKRIPSI

STUDI KOMPARASI KINERJA MESIN BERBAHAN BAKAR SOLAR DAN CPO DENGAN PEMANASAN AWAL SKRIPSI STUDI KOMPARASI KINERJA MESIN BERBAHAN BAKAR SOLAR DAN CPO DENGAN PEMANASAN AWAL SKRIPSI Oleh : ASKHA KUSUMA PUTRA 0404020134 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SIMULASI 3 DIMENSI DISTRIBUSI PANAS PLAT KNALPOT MOBIL UNTUK ELEMEN TERMOELEKTRIK. Wildan Adli *, Walfred Tambunan, Defrianto, Lazuardi Umar.

SIMULASI 3 DIMENSI DISTRIBUSI PANAS PLAT KNALPOT MOBIL UNTUK ELEMEN TERMOELEKTRIK. Wildan Adli *, Walfred Tambunan, Defrianto, Lazuardi Umar. Jurnal Komunikasi Fisika Indonesia (KFI) Jurusan Fisika FMIPA Univ. Riau Pekanbaru. Edisi April 2016. ISSN.1412-2960 SIMULASI 3 DIMENSI DISTRIBUSI PANAS PLAT KNALPOT MOBIL UNTUK ELEMEN TERMOELEKTRIK Wildan

Lebih terperinci