ANALISIS NILAI TAMBAH EGGROLL WALUH PADA INDUSTRI SKALA RUMAH TANGGA Studi Kasus di Desa Ngroto Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Propinsi Jawa Tengah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS NILAI TAMBAH EGGROLL WALUH PADA INDUSTRI SKALA RUMAH TANGGA Studi Kasus di Desa Ngroto Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Propinsi Jawa Tengah"

Transkripsi

1 ANALISIS NILAI TAMBAH EGGROLL WALUH PADA INDUSTRI SKALA RUMAH TANGGA Studi Kasus di Desa Ngroto Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Propinsi Jawa Tengah DARSAN Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro Jl. Lettu Suyitno No.2, Bojonegoro, Abstrak Pertanian dan industri agribisnis menjadi peran penting untuk pertumbuhan perekonomian nasional terbukti dengan adanya keunggulan yang dapat dipertimbangkan. Keunggulan tersebut adalah nilai tambah pada agroindustri. Agroindustri mampu meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di pedesaan, serta mampu menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat. Industri skala rumah tangga pada anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu yang melakukan pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh merupakan salah satu industri pengolahan hasil pertanian di Kabupaten Blora. Rumusan masalah sebagai berikut: apakah persepsi petani dalam usahatani kedelai yang menggunakan jarak tanam dikarenakan umur, luas lahan, pendidkan, jumlah keluarga, benih, pupuk, peptisida, fungisida, tenaga kerja, pengairan, produksi yang mempengaruhi minat petani menggunakan jarak tanam. Tujuan penelitian meliputi : ) Untuk mengetahui biaya, 2) Untuk mengetahui penerimaan, 3) keuntungan dan efesiensi dari industri pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh di Desa Ngroto Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. Tujuan lain untuk mengetahui nilai tambah per bahan baku dan nilai tambah per tenaga kerja. Metodologi penelitian meliputi : ) Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive pada bulan april 25, 2) Metode pengambilan responden dilakukan dengan cara sensus yaitu seluruh anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu sebanyak 3 orang, 3) Metode pengambilan data yang diambil dengan menggunakan data primer dan data sekunder, pengambilan data primer dengan wawancara menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) dan observasi, 4) Metode analisis data yang digunakan adalah analisis usaha untuk mengetahui besarnya keuntungan efesiensi dan nilai tambah. Hasil penelitian menununjukkan bahwa keuntungan yang diterima dari industri skala rumah tangga pada anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu sebesar Rp 36.79,76 dengan efisiensi sebesar,96. Pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh yang dilakukan pada anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu memberikan nilai tambah bruto sebesar Rp , nilai tambah netto sebesar Rp ,76 nilai tambah per bahan baku sebesar Rp 63.7,76/kg dan nilai tambah per tenaga kerja sebesar Rp ,38/JKO (jumlah jam kerja). Katakunci nilai tambah, eggroll waluh, analisis

2 PENDAHULUAN Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi negara yang bercorak agraris seperti Indonesia. Pembangunan ekonomi menitikberatkan pada bidang pertanian dan industri agribisnis, agroindustri adalah salah satu subsistem yang bersama-sama subsistem lain membentuk agribisnis. Subsistem lain yaitu penyediaan sarana produksi dan peralatan, usaha tani, pengolahan hasil, pemasaran, sarana, pembinaan (Soekartawi, 99). Agroindustri termasuk dalam subsistem agribisnis hilir yakni industri-industri yang mengolah komoditi pertanian primer menjadi olahan seperti industri makanan atau minuman (Moehar Daniel, 24 : 64). Untuk kegiatan tersebut agroindustri dengan demikian mencakup Industri Pengolahan Hasil Pertanian (lphp), Industri Peralatan dan Mesin Pertanian (lpmp), dan Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP). Agroindustri dapat menjadi salah satu pilihan strategis dalam menghadapi masalah dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat di pedesaan serta mampu menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat yang hidup di pedesaan. Mengingat jenis industri pertanian yang dapat dikembangkan di pedesaan sangat banyak. Peran agroindustri di pedesaan dalam meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian terwujud dalam penciptaan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, produktivitas tenaga kerja, dan keterkaitan dengan sektor lain. Komoditas yang dapat menjadi contoh adalah agroindustri labu kuning. Sebagai contoh studi kasus di Desa Ngroto, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Tanaman labu kuning adalah tanaman yang telah lama dibudidayakan di negara-negara seperti Afrika, Amerika Tropik, India dan Cina (Yudo Sudarto, 2 : ). Beberapa varietas labu kuning yang sering dibudidayakan di negara-negara tersebut adalah jenis Cucurbita moschata, Cucurbita pepo, Cucurbita maxima dan Cucurbita mixte. Kemudian tersebar ke berbagai Negara dunia termasuk Indonesia. Pemanfaatan labu kuning semakin beragam, adanya inovasi pengolahan dan pemanfaatan labu kuning seperti pembuatan eggroll waluh ternyata banyak diminati oleh masyarakat, secara tidak langsung meningkatkan daya serap pasar atas kebutuhan labu kuning. Melalui industrialisasi pertanian diharapkan selain mampu meningkatkan nilai tambah juga akan meningkatkan permintaan terhadap komoditas pertanian sebagai bahan baku industri pengolahan hasil pertanian. Industri pengolahan mampu mengubah keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif, yang akhirnya akan memperkuat daya saing produk. Pengolahan labu kuning menjadi produk cemilan memiliki keuntungan sebagai solusi bagi sifat dari labu kuning yang memiliki waktu simpan yang singkat atau mudah busuk. Dengan bentuk olahan yang bervariasi, labu kuning memiliki masa simpan yang lebih lama sehingga nilai tambahnya menjadi lebih besar, dengan demikian agroindustri langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah dan agribisnis tanaman labu kuning memiliki pontensi peluang usaha yang menjanjikan. Hasil pertanian dipilih oleh Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu bertujuan agar nilai ekonomis yang dihasilkan dari hasil pertanian tersebut bernilai jual tinggi sehingga meningkatkan hasil perekonomian masyarakat khususnya di Desa Ngroto Kabupaten Blora. Pengolahan ini memberikan nilai tambah karena terbentuk harga dan keuntungan yang lebih tinggi daripada tanpa adanya proses pengolahan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui lebih lanjut mengenai nilai tambah dari produk eggroll waluh Ngudi Roso di Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. METODE Metode Penentuan Daerah Penelitian Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu pengambilan sampel dengan cara sengaja karena alasan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Penelitian ini dilakukan di Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu Desa Ngroto Kecamatan Cepu Kabupaten Blora dengan pertimbangan bahwa pada anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu sedang mengolah labu kuning menjadi produk eggroll waluh. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai bulan Maret Mei 25. Metode Pengambilan Responden Dengan menggunakan metode sensus diketahui responden dalam penelitian ini adalah seluruh anggota yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu yang mengolah labu kuning mentah menjadi produk 2

3 eggroll waluh. Data anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu sebanyak 3 orang. Pada saat penelitian ada anggota yang tidak melakukan proses produksi sehingga anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu yang menjadi responden sebanyak 3 orang. Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan pengumpulan data diperoleh data primer, dilakukan dengan sistem wawancara langsung dengan responden, yaitu dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner yang telah disiapkan terlebih dahulu. Karena data kuesioner terbatas, maka diperlukan data tambahan dengan pengumpulan data sekunder yaitu dilakukan dengan mengumpulkan data dari monografi desa dan data instansiinstansi terkait yang ada hubungannya dengan masalah yang di teliti. Pengambilan data (Suranto, 29 : 5) menggunakan beberapa teknik sebagai berikut :. Observasi adalah pengambilan data dengan terjun langsung ke lapangan dengan mengambil data secara langsung. 2. Interview atau adalah teknik pengambilan data dengan tanya jawab kepada responden. Metode Analisis Data Untuk menghitung keuntungan usaha pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh menggunakan rumus sebagai berikut : Rumus : π = TR TC π = Keuntungan usaha pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh TR = Penerimaan usaha pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh TC = Biaya total usaha pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh Untuk biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Rumus : TC = TFC + TVC TC = Biaya total usaha pengolahan labu TFC kuning menjadi eggroll waluh = Biaya tetap usaha pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh TVC = Biaya variabel usaha pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh Untuk menghitung penerimaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Rumus : TRi = Yi. Pyi TRi = Penerimaan total usaha labu kuning menjadi eggroll waluh Pyi = (price) Harga produk eggroll waluh Yi = Jumlah produk eggroll waluh Untuk menghitung efisiensi usaha pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh diketahui dengan menggunakan rumus R/C rasio sebagai berikut : R/C rasio = TR TC Kriteria : R/C rasio,2 berarti usaha pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh efisien atau usaha tersebut layak. R/C rasio > berarti usaha pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh menguntungkan. R/C rasio = berarti usaha pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh belum efisien atau usaha tersebut mencapai titik impas. R/C rasio < berarti usaha pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh rugi. Untuk menghitung nilai tambah pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh menggunakan rumus sebagai berikut :. Nilai Tambah Netto (NTn) Rumus : NTn = NTb NP nilai awal nilai sisa NP = umur ekonomis NTn = Nilai tambah netto NTb = Nilai tambah bruto NP = Nilai penyusutan (Suryana, 99) 2. Nilai tambah bruto Ntb = Na BA = Na (Bb + Bp) Ntb = Nilai tambah bruto Na = Nilai produk akhir eggroll waluh Ba = Biaya antara Bb = Biaya bahan baku eggroll waluh Bp = Biaya bahan tambahan 3. Nilai Tambah per Bahan Baku Rumus : NTbb = NTb : bb NTbb = Nilai tambah per bahan baku yang digunakan (Rp/kg) 3

4 NTb = Nilai tambah bruto bb = Jumlah bahan baku yang digunakan (kg) 4. Nilai Tambah per Tenaga Kerja NTtk = NTb : TK NTtk = Nilai tambah per tenaga kerja (Rp/JKO) NTb = Nilai tambah bruto TK = Jumlah tenaga kerja (JKO). HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu Karakteristik responden merupakan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar belakang responden yang berkaitan langsung dan berpengaruh terhadap kegiatannya dalam menjalankan usahanya. Responden pada penelitian ini adalah seluruh anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu yang masih aktif berproduksi. Karakteristik dari responden pengindustri eggroll waluh meliputi umur responden, lama pendidikan, jumlah anggota keluarga, jumlah tenaga kerja, lama mengusahakan, serta alasan dan status usaha yang dilakukan. Hasil penelitian yang dilakukan pada anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu di Kabupaten Blora diperoleh karakteristik sebagai berikut : Tabel 7. Identitas Responden Industri Eggroll Waluh Skala Rumah Tangga di Blora. No. Uraian Rata-rata per Responden Umur (tahun) 42 2 Lama pendidikan (tahun) 9 3 Jumlah anggota keluarga (orang) 3 Jumlah keluarga yang terlibat 4 dalam proses produksi (orang) Jumlah tenaga kerja luar keluarga 3 5 (orang) 6 Lama mengusahakan (tahun) 5 Sumber : Analisis Data Primer 25 Berdasarkan pada tabel 7 dapat dilihat bahwa rata-rata anggota dari industri eggroll waluh di Kabupaten Blora yaitu 42 tahun yang tergolong usia produktif. Pada usia tersebut, produktivitas kerja pada masing-masing responden masih cukup tinggi sehingga lebih pontensial dalam menjalankan usahanya. Di usia yang masih produktif saat ini, kemampuan fisik yang masih memadai, sehingga memungkinkan industri eggroll waluh masih dapat terus dikembangkan. Rata-rata pendidikan responden yang ada di industri eggroll waluh ini yaitu 9 tahun yaitu SLTP, ada pula responden yang berasal dari lulusan SD, namun juga ada yang dari lulusan SLTA dan Diploma 3. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam hal menerima dan menerapkan teknologi, informasi baru dalam usahanya, disamping kemampuan dan keterampilan dari pengusaha sendiri. Pendidikan akan mempengaruhi pola pikir pengusaha dalam meningkatkan usaha yang dijalankan. Jumlah anggota keluarga pada setiap anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu rata-rata 3 orang yang terdiri dari bapak, ibu dan anak. Dari jumlah anggota keluarga, anggota keluarga yang aktif dalam kegiatan produksi yaitu ibu rumah tangga dari setiap anggota keluarga dari Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu. Dimana awal mula berdirinya industri eggroll waluh ini dibentuk oleh ibu rumah tangga dilakukan pada tahun 28. Jumlah rata-rata tenaga kerja luar keluarga pada setiap responden yaitu 3 orang. Tenaga kerja luar keluarga sebagian besar dari tetangga yang ikut membantu dalam proses produksi eggroll waluh. Lama mengusahakan rata-rata setiap responden yaitu 5 tahun. Berdasarkan lama mengusahakan yang telah dimiliki oleh anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu, diharapkan dapat mempertahankan serta meningkatkan skala usaha dan mampu meningkatkan keuntungan. Sedangkan alasan responden dalam menjalankan usahanya sebagai pengusaha eggroll waluh dapat dilihat pada tabel 8 dibawah sebagai berikut : Tabel 8. Alasan Mengusahakan Industri Eggroll Waluh Skala Rumah Tangga di Blora. No. Uraian Jumlah Prosentase (%) Usaha warisan Pengalaman Tidak ada pekerjaan 6 2 lain 4 Lebih Menguntungkan 24 8 Jumlah 3 Sumber : Analisis Data Primer 25. Berdasarkan tabel 8 menunjukkan sebagian besar alasan responden dalam 4

5 No. Uraian Jumlah (Responden) Prosentase (%) Pengadaan a. Hasil sendiri b. Beli 3 Jumlah 3 2 Tempat Pembelian a. Pasar 3 b. Pedagang pengum pul Jumlah 3 3 Frekuensi Pembelian a. hari sekali b. Lebih dari 3 hari Jumlah 3 mengusahakan industri eggroll waluh ini adalah lebih menguntungkan yaitu sebanyak 24 orang (8%). Sebanyak 6 orang (2%) yang No. Status Usaha Jumlah(Responden) Prosentase (%) Utama Sampingan 9 3 Jumlah 3 memberikan alasan tidak ada pekerjaan lain. Sedangkan untuk alasan sebagai usaha warisan dan pengalaman tidak ada dikarenakan usaha ini baru dikenal tahun 28. Setiap usaha yang dilakukan dapat merupakan usaha utama ataupun usaha sampingan. Begitu juga dengan industri eggroll waluh yang dilakukan anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu. Berikut ini tabel mengenai status usaha industri eggroll waluh di Kabupaten Blora. Tabel 9. Status Usaha Industri Eggroll Waluh Skala Rumah Tangga di di Blora Sumber : Analisis Data Primer 25. Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa sebagian besar menjadikan industri eggroll waluh ini menjadi pekerjaan utama, yaitu sebanyak 2 orang yang mengusahakan (7%). Sedangkan untuk status usaha sebagai pekerjaan sampingan hanya 9 orang (3%) sebagai pekerjaan sampingan ini disebabkan karena memiliki sumber pendapatan baik itu sebagai pedagang, PNS, petani, dan toko atau swasta. Status perijinan khususnya dari Dinas Kesehatan industri eggroll waluh sudah terdaftar dan memiliki ijin dari Dinas Kesehatan. Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu sudah memiliki merk produk yaitu NGUDI ROSO. Bahan Baku Industri Eggroll Waluh Bahan baku utama yang digunakan untuk industri ini adalah labu kuning yang dibeli dari beberapa pasar yang ada dan bukan dari hasil panen sendiri. Pengadaan bahan baku tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel. Pengadaan Bahan Baku Dalam Industri Eggroll Waluh Skala Rumah Tangga di Kelurahan Ngroto Kabupaten Blora. Sumber : Analisis Data Primer 25. Dari tabel dapat diketahui bahwa semua responden Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu mendapatkan bahan baku yang berupa labu kuning tersebut dengan cara membeli dari pasar tradisional, yaitu sebanyak 3 responden (%). Hal ini dikarenakan anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu tidak membudidayakan tanaman labu kuning. Oleh karena itu labu kuning didapat dengan membeli di pasar. Untuk pembelian labu kuning dilakukan lebih dari satu hari dengan responden sebanyak 3 atau %. Pada musim panen raya harga labu kuning berkisar Rp 2., per kg atau satu labu kuning Rp 8.,. Kalau musim panen raya berlalu berkisar Rp 5.,. Pengusaha melakukan penimbunan untuk mencegah kehabisan stok bahan baku juga untuk mendapatkan harga murah pada musim panen raya karena industri eggroll waluh berproduksi setiap hari. Dalam penyimpanan bahan baku dengan cara menyimpan di tempat yang kering. Peralatan Industri Eggroll Waluh Peralatan yang digunakan dalam proses produksi dengan menggunakan mesin dan manual. Proses dengan menggunakan mesin meliputi pengolahan bahan baku dan pengepresan kemasan plastik. Dalam penggunaan peralatan dalam proses produksi alat-alat tersebut akan mengalami keausan atau yang disebut penyusutan peralatan. Biaya penyusutan dihitung berdasarkan umur ekonomis, tujuan adanya biaya penyusutan adalah untuk biaya pemeliharaan peralatan yang digunakan dalam proses produksi. Penggunaan peralatan dan biaya penyusutan peralatan dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel. Rincian Penggunaan Peralatan Dalam Industri Eggroll Waluh 5

6 N o. Jenis Perala tan Jum lah Alat Mixer 3 2 Blend er 3 Cetak an 4 Timba ngan 6 5 Sealer 2 6 Basko m 4 7 Loyan 6 g 8 Pisau 2 9 Sendo k 2 Solet 3 Komp 3 or Danda ng 2 Skala Rumah Tangga di Blora Bulan April 25 Harg a Nilai Awal Enton 3 3. g. Penje 6 3. pit 5 Jumlah Umu r Ekon omis (tahu n) Nilai Sisa Nilai Peny usutan Sumber : Analisis Data Primer 25 Berdasarkan tabel menunjukkan total biaya peralatan yang dikeluarkan sebesar Rp Biaya peralatan yang terbesar untuk pembelian mixer Rp Untuk keseluruhan nilai penyusutan peralatan sebesar Rp per tahun. Selama satu kali produksi menjadi Rp 2.94,36 per produksi. Analisis Biaya Industri Eggroll Waluh Biaya adalah nilai korbanan yang dikeluarkan dalam proses produksi. Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk proses pembuatan eggroll waluh pada Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu ini, baik biaya yang benar-benar dikeluarkan atau tidak benar-benar dikeluarkan. Biaya tersebut adalah biaya tetap dan biaya variabel Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak mempengaruhi hasil output atau produksi. Biaya penyusutan peralatan, iklan dan pajak SIUP (Surat Izin Usaha Pedagangan) termasuk biaya tetap yang digunakan dalam industri eggroll waluh. Untuk biaya penyusutan tidak benarbenar dikeluarkan oleh pengusaha eggroll waluh, tetapi biaya ini harus diperhitungkan karena dalam penelitian menggunakan konsep keuntungan. Rata-rata biaya tetap dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini : Tabel 2. Biaya Tetap Industri Eggroll Waluh Skala Rumah Tangga di Blora Bulan April 25. No. Jenis Biaya Tetap. Penyusutan peralatan Jumlah (Rp/Produksi) Prosentase (%) 2.94,36 92,3 2. Pajak SIUP 4,76 3. Iklan 38,88,6 Jumlah 2.273,24, Sumber : Analisis Data Primer 25 Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa nilai biaya tetap industri eggroll waluh yang paling besar berasal dari biaya penyusutan peralatan yaitu sebesar Rp 2.94,36 per produksi. Perbedaan jumlah biaya tetap pengrajin eggroll waluh ini dipengaruhi oleh perbedaan volume produksi, yang mengakibatkan perbedaan jumlah peralatan yang dimiliki. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi eggroll waluh dari kombinasi mesin dan manual. Biaya tetap berikutnya biaya pajak SIUP Rp 38,88 per hari, kemudian biaya tetap yang paling kecil yaitu iklan Rp 4 per hari. Biaya Variabel Biaya varibel yaitu biaya yang besarnya berubah searah dengan berubahnya jumlah output yang dihasilkan. Yang termasuk biaya variabel industri eggroll waluh meliputi biaya bahan baku utama, pembelian bahan baku penunjang dan biaya pembebanan input lain. 6

7 Rata-rata biaya variabel dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini : Tabel 3. Rata-rata Biaya Varibel Industri Eggroll Waluh Selama Satu Kali Proses Produksi di Kelurahan Ngroto Kabupaten Blora No. Macam biaya Fisik Harga Satuan Biaya. Bahan Baku (kg) - Waluh 6, Jumlah Bahan Tambahan - Tepung Terigu (kg) 4, Gula Pasir (kg), Telur (kg) 4, Mentega (kg), Susu Bubuk, (gr) - Santan (lt), Gas Elpigi (3kg), Listrik Plastik 54, Kardus 54, Jumlah Tenaga kerja (JKO) 8. Tranportasi (lt) Jumlah 88. Total Biaya Variabel Sumber : Analisis Data Primer 25 Tabel 3 diketahui bahwa rata-rata biaya variabel selama satu kali proses produksi sebesar Rp , dengan biaya bahan baku Rp 3.66, dan biaya bahan tambahan Rp 78.25, yang terdiri dari tepung, gula, telur, mentega, santan. Biaya bahan tambahan terbesar adalah telur yaitu sebesar Rp 93.6, dengan harga per kg Rp 2., rata-rata sebanyak 4,68 kg karena tiap satu resepnya diperlukan 8 butir telur. Biaya bahan tambahan yang terkecil adalah susu bubuk Rp., dan biaya pembebanan listrik Rp 9,. Selain itu ada pembebanan input lain yang digunakan yaitu biaya tenaga kerja yang digunakan rata-rata 3 orang sebesar Rp 72., dan transportasi Rp 6., per hari. Besar kecilnya biaya transportasi dipengaruhi oleh jarak daerah pemasaran di dalam Kecamatan Cepu Kabupaten Blora maupun di luar Kabupaten. Biaya Total Biaya total yang digunakan selama proses produksi meliputi seluruh biaya tetap dan biaya variabel. Besarnya biaya total industri eggroll waluh dalam satu kali proses produksi dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut : Tabel 4. Rata-rata Biaya Total Industri Eggroll Waluh Skala Rumah Tangga di Kelurahan Ngroto Kabupaten Blora Selama Satu Kali Proses Poduksi Bulan April 25 No. Jenis Biaya Jumlah Total (Rp/Produksi) Prosentase (%). Biaya Tetap 2.273,24,6 2. Biaya Variabel , 99,4 Jumlah ,24, Sumber : Analisis Data Primer Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa biaya total industri eggroll waluh dalam satu kali proses produksi pada anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu sebesar Rp ,24. Pada urutan pertama ada biaya tetap sebesar Rp 2.273,24 dengan persentase (,6%), sedangkan biaya terbesar yaitu biaya variabel sebanyak Rp , (99,4%) karena jenis biaya variabel lebih banyak dalam proses produksi industri eggroll waluh sehingga biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan dalam proses produksi juga besar. Analisis Penerimaan Industri Eggroll Waluh Penerimaan dalam industri eggroll waluh dihitung dari jumlah produksi yang dihasilkan dikalikan dengan harga. Penerimaan industri eggroll waluh dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut : No. Keterangan Fisik Harga/satuan Jumlah. Kemasan 25 54,6 3.5, 737., gr Total Penerimaan 737., Tabel 5. Rata-rata Penerimaan Industri Egroll Waluh Skala Rumah Tangga di Blora selama Satu Kali Proses Produksi Bulan April 25 Sumber : Analisis Data Primer Tabel 5 di atas diketahui total penerimaan industri eggroll waluh pada anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu selama satu kali proses produksi rata-rata sebesar Rp 737., dengan rata-rata jumlah produksi 7

8 sebanyak 54,6 dengan kemasan 25 gr harga Rp 3.5,/kemasan. Analisis Keuntungan Industri Eggroll Waluh Keuntungan yang diperoleh dari industri eggroll waluh selama satu kali proses produksi merupakan hasil dari selisih antara penerimaan dan biaya total. Keuntungan dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut : Tabel 6. Keuntungan Industri Eggroll Waluh Skala Rumah Tangga di Blora selama Satu Kali Proses Produksi Bulan April 25 No. Uraian Jumlah. Total Penerimaan 737., 2. Biaya Total ,24 Keuntungan 36.79,76 Sumber : Analisis Data Primer Tabel 6 diketahui bahwa keuntungan industri eggroll waluh selama satu kali proses produksi pada anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp 737., dan biaya total sebesar Rp ,24 sehingga diperoleh keuntungan sebesar Rp 36.79,76. Keuntungan diperoleh industri eggroll waluh dipengaruhi oleh perbedaan jumlah eggroll waluh dengan jumlah yang dikeluarkan. Meskipun ada pengrajin yang memperoleh keuntungan yang kecil namun usaha tetap dilakukan untuk memberi kepuasan kepada konsumen atau pelanggan. 5.7 Analisis Efesiensi Industri Eggroll Waluh Untuk hasil efesiensi industri eggroll waluh dihitung dengan menggunakan analisis perhitungan R/C Ratio, yaitu perbandingan antara penerimaan dengan total biaya. Perhitungan analisis efesiensi tersebut dapat dilihat pada tabel 7 sebagai berikut : Tabel 7. Efesiensi Industri Eggroll Waluh Skala Rumah Tangga di Kelurahan Ngroto Kabupaten Blora selama Satu Kali Proses Produksi Bulan April 25 No. Uraian Jumlah. Total Penerimaan 737., 2. Biaya Total ,24 Efesiensi (R/C),96 Sumber : Analisis Data Primer Tabel 7 diketahui bahwa efesien industri eggroll waluh di Kelurahan Ngroto Kabupaten Blora pada Anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu dari perbandingan antara penerimaan dan biaya total didapat nilai R/C ratio sebesar,96. Hal ini berarti menunjukkan usaha yang dijalankan industri eggroll waluh sudah efisien dengan hasil nilai R/C ratio lebih dari satu. Nilai R/C ratio,96 berarti bahwa setiap Rp, biaya yang dikeluarkan dalam suatu awal kegiatan usaha memberikan penerimaan,96 kali dari biaya yang telah dikeluarkan. Sebagai contoh, dalam awal kegiatan pengrajin eggroll waluh mengeluarkan biaya Rp., maka pengrajin akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 96.,. Semakin besar R/C rasio maka akan semakin besar pula penerimaan yang akan diperoleh pengrajin. Nilai R/C rasio industri eggroll waluh skala rumah tangga di Kelurahan Ngroto Kabupaten Blora sudah efisien. Hal tersebut disebabkan pengrajin eggroll waluh sudah menggunakan faktor produksi dengan efisien, yaitu menggunakan labu kuning yang berkualitas sehingga diperoleh rasa dan tekstur yang diinginkan. Hal ini akan mempengaruhi produk eggroll waluh yang dihasilkan yaitu lebih banyak dan akhirnya penerimaan meningkat. Pengrajin eggroll waluh tersebut masih aktif berproduksi sampai sekarang walaupun harga bahan tambahan yang relatif tinggi karena pengrajin sendiri memiliki strategi dalam usahanya, yaitu apabila harga bahan tambahan mengalami kenaikan maka pengrajin berupaya untuk memproduksi dalam kapasitas tetap, namun dengan mengurangi ukuran atau volume atau ukuran eggroll waluh yang dihasilkan sehingga jumlah eggroll waluh yang dihasilkan bertambah dan penerimaan yang diterima dapat menutup biaya bahan baku yang juga meningkat. 5.8 Analisis Nilai Tambah Bahan Baku Eggroll Waluh Analisis nilai tambah industri pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai yang ditambahkan pada bahan baku yang digunakan dalam memproduksi eggroll waluh. Analisis nilai tambah dapat dilihat pada tabel 8 sebagai berikut : Tabel 8. Analisis Nilai Tambah Labu Kuning menjadi Eggroll Waluh di Blora selama Satu Kali Proses Produksi Bulan April 25 8

9 No. Uraian Jumlah. Nilai Produk Akhir 2. Biaya Bahan Baku 3. Jumlah Bahan Baku (kg) 4. Biaya Bahan Tambahan Sumber : Analisis Data Primer 737., 3.66, 6, , 5. Biaya Antara 32.7, 6. Nilai Penyusutan 2.273,24 7. Nilai Tambah Bruto , 8. Nilai Tambah Netto ,76 9. Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/kg). NilaiTambah per Tenaga Kerja (Rp/JKO) 63.7, ,38 Tabel 8 dapat dilihat analisis nilai tambah yang meliputi nilai tambah bruto, nilai tambah netto, nilai tambah per bahan baku dan nilai tambah per tenaga kerja dari anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu. Nilai Tambah Bruto Nilai tambah bruto merupakan dasar dari perhitungan nilai tambah netto dan nilai tambah per bahan baku. Analisis nilai tambah labu kuning menjadi eggroll waluh dengan nilai produk akhir sebesar Rp 737.,. Biaya antara sebesar Rp 32.7, yang terdiri dari biaya bahan baku sebesar Rp 3.66,, bahan tambahan Rp , dan biaya tranportasi sebesar Rp 6.,. Biaya antara adalah biaya yang sekali habis digunakan dalam proses produksi dan bersifat tidak tahan lama dan jasa. Nilai tambah bruto sebesar Rp , diperoleh dari nilai produk akhir dikurangi biaya antara. Semakin besar biaya antara maka nilai tambah bruto yang diciptakan akan semakin kecil. Semakin besar nilai tambah maka semakin besar pula keuntungan yang diperoleh. Nilai Tambah Netto Nilai tambah netto pada anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu sebesar Rp ,76 dengan nilai tambah bruto Rp , dikurangi dengan nlai penyusutan, dimana nilai penyusutan Rp 2.94,36. Nilai Tambah per Bahan Baku Nilai tambah per bahan baku merupakan ukuran untuk mengetahui produktivitas bahan baku yang dimanfaatkan untuk menghasilkan produk eggroll waluh. Nilai tambah per bahan baku eggroll waluh sebesar Rp 63.7,76/kg artinya untuk setiap satu kilogram yang digunakan dalam produksi memberikan nilai tambah bahan baku sebesar Rp 63.7,76 Besarnya nilai tambah tersebut diperoleh dari nilai tambah bruto sebesar Rp , dibagi dengan total bahan baku yang digunakan yaitu sebanyak 6,83 kg. Nilai Tambah per Tenaga Kerja Nilai tambah per tenaga kerja rata-rata pada anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu sebesar Rp ,38/JKO (jumlah jam kerja). Hal ini setiap satu jam kerja dapat memberikan dapat memberikan nilai tambah Rp ,38. Nilai tambah per tenaga kerja yang dihasilkan merupakan balas jasa atas seluruh kegiatan dalam proses produksi selama satu hari. Lama jam kerja untuk tenaga kerja di industri eggroll waluh ini rata-rata membutuhkan 8 jam/sekali produksi. Kendala yang Dihadapi Industri pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu dalam hal pemasaran. Rata-rata anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu untuk pemasaran masih berada di sekitar Kota Cepu, Kabupaten Blora, namun ada juga anggota yang memasarkan di luar Kota Cepu Kabupaten Blora. Untuk standart harga disesuaikan dengan standart yang ditentukan oleh Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu. Masalah atau kendala selain pemasaran yaitu tidak adanya pembukuan kembali meskipun pernah dilakukan oleh anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu. Kendala lain yaitu sifat bahan baku yang mudah rusak sehingga membutuhkan tempat yang kering. Kendala harga bahan baku pasca panen raya yang relatif tinggi berkisar Rp 5., untuk 3 sampai 4 kilogramnya. Apabila 9

10 produsen melakukan penyimpanan stok pada saat panen raya dalam jumlah banyak dikuatirkan sebagian bahan baku akan rusak kalau tidak segera dilakukan proses produksi dimana sifat labu kuning yang mudah busuk. Kendala lain yaitu keterbatasan modal, terbatasnya modal yang dimiliki oleh pengrajin eggroll waluh menyebabkan tingkat produksi juga masih terbatas, artinya tingkat produksi eggroll waluh tidak mencapai maksimum, sehingga keuntungan yang diperoleh juga tidak optimal. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu Industri Eggroll Waluh diperoleh kesimpulan sebagai berikut :. Keuntungan yang diperoleh pada anggota Kelompok Wanita Tani Budi Rahayu dari labu kuning menjadi eggroll waluh dalam satu kali proses produksi sebesar Rp 36.79, Efesiensi dengan perhitungan R/C ratio pada industri pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh di Kelurahan Ngroto Kabupaten Blora adalah sebesar,96. Hal ini menunjukkan industri eggroll waluh skala rumah tangga di Kelurahan Ngroto Kabupaten Blora menunjukkan efisien. 3. Industri pengolahan labu kuning menjadi eggroll waluh memberikan nilai tambah bruto sebesar Rp , nilai tambah netto sebesar Rp ,76 nilai tambah per bahan baku Rp 63.7,76/kg dan nilai tambah per tenaga kerja sebesar Rp ,38/JKO. DAFTAR PUSTAKA Agustina, S. 2. Ilmu UsahaTani. Universitas Brawijaya Press. Malang. Alam S., M. M. 22. Ekonomi SMU. Erlangga. Jakarta Anonim, 983. Simposium Nasional Agroindustri I, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fateta, IPH. Bogor. ( di akses tanggal 4 April 25) Bafdal, N. 22. Pengantar Teknologi Industri Pertanian. Jilid. Bandung: Unpad Press. Daniel, M. 22. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Lipsey, G. R. Peter, O. S. dan Douglas, D. P. 99. Pengantar Mikroekonomi. Erlangga. Jakarta. Maharwati, 22. Analisis Pendapatan Dan Nilai Tambah Keripik Nangka Pada Industri Rumah Tangga Tiara Di Kota Palu. Jurnal llmiah UniversitasTadulako. Palu. Vol., No.3, hal : ( diakses tanggal 2 Maret 25) Makki, M. F. et al. 2. Nilai Tambah Agroindustri pada Sistem Agribisnis Kedelai di Kalimantan Selatan. Dalam jurnal Agro Ekonomika. No.. Juli 2 Prasetya, P Ilmu Usaha Tani II. Fakultas Pertanian UNS. Surakarta. Sicat, G. P. dan Arndt, H. W. 99. Ilmu Ekonomi untuk Konteks Indonesia. LP3S. Jakarta. Soekartawi, 25. Agroindustri Dalam Perspektif Sosial Ekonomi. Edisi ke 2. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sudarto, Y. 2. Budi Daya Waluh. Kanisius. Yogyakarta Sukirno, S. 27. Makroekonomi Modern. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta. Supriyati dan Tarigan, H. 27. Meningkatkan Nilai Tambah Melalui Agroindustri.Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor ( pdffiles/semnas4des7_mp_b_herli na, diakses tanggal 2 Maret 25) Suranto, 29. Metodelogi Penelitian Dalam Pendidikan Dengan Program SPSS. Semarang: CV. Ghyyas Putra, hal.22

11 Suryana, A. 99. Diversifikasi Pertanian dalam Proses Mempercepat Laju Pembangunan Nasional. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. Tarigan, R. 24. Ekonomi Regional. Bumi Aksara. Jakarta. Valentina, 29. Analisis Nilai Tambah Ubi Kayu Sebagai Bahan Baku Keripik Singkong Di Kabupaten Karanganyar. Skripsi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNS. Surakarta. ( diakses tanggal 2 Maret 25) Winda, 24. Analisis Nilai Tambah Eggroll Ubi Ungu Di Home Industri Shasa Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul. Jurnal Ilmiah Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNS. Surakarta. Vol nt/uploads/24//jurnal- WINDA-DESMAWATI- LAKSITA.pdf, di akses tanggal 26 Februari 25 ) Zulkifli, 22. Analisis pendapatan dan nilai tambah pada Agroindustri Keripik Ubi di Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. Kabupaten Aceh Utara.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini di lakukan di Desa Lamahu Kecamatan Bulango Selatan, Kabupten Bone Bolango, kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI-1 Studi Kasus Di Desa Menyunyur Kecamatan Grabagan Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI-1 Studi Kasus Di Desa Menyunyur Kecamatan Grabagan Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI-1 Studi Kasus Di Desa Menyunyur Kecamatan Grabagan Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur DEVIANA DIAH PROBOWATI Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro Jl. Lettu

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH EGG ROLL UBI UNGU DI HOME INDUSTRY SHASA KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL

ANALISIS NILAI TAMBAH EGG ROLL UBI UNGU DI HOME INDUSTRY SHASA KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL ANALISIS NILAI TAMBAH EGG ROLL UBI UNGU DI HOME INDUSTRY SHASA KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL Winda Desmawati Laksita, Minar Ferichani, Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS 121 STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS Siti Mutmainah, Dumasari, dan Pujiharto Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA J. Agroland 21 (2) : 115-121, Agustus 2014 ISSN : 0854-641X E-ISSN : 2407-7607 ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh 22 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis data sehubungan dengan tujuan penelitian. Agroindustri gula aren dan

Lebih terperinci

DIVERSIFIKASI NILAI TAMBAH DAN DISTRIBUSI KEREPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP

DIVERSIFIKASI NILAI TAMBAH DAN DISTRIBUSI KEREPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP 1 DIVERSIFIKASI NILAI TAMBAH DAN DISTRIBUSI KEREPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP Ribut Santosa (1) ; Awiyanto (2) ; Amir Hamzah (3) Alamat Penulis :(1,2,3) Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON DAN DENDENG SAPI DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON DAN DENDENG SAPI DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON DAN DENDENG SAPI DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA Arista Heny Untari, Eny Lestari, Erlyna Wida Riptanti Program Studi Agribisnis Universitas Sebelas Maret E-mail:

Lebih terperinci

Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keripik Putri Tunggal di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin

Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keripik Putri Tunggal di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin JSAI Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keripik Putri Tunggal di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin Sabaruddin Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo, Jambi ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran ANALISIS NILAI TAMBAH DAN RENTABILITAS AGROINDUSTRI TAHU BULAT (Studi Kasus Pada Perusahaan Tahu Bulat Asian di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya) ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya) Oleh: Ade Epa Apriani 1, Soetoro 2, Muhamad Nurdin Yusuf 3 1) Mahasiswa Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 29 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Home Industry Shasa 1. Sejarah Home Industry Produk Egg Roll Ubi Ungu saat ini telah dikenal sebagai salah satu ikon produk oleh-oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keripik Ubi kayu Keripik singkong adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbiumbian yang mengandung pati. Biasanya keripik singkong melalui tahap penggorengan,

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar) ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar) Oleh: Alek Hermawan 1, Dini Rochdiani 2, Tito Hardiyanto 3 1)

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran) ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran) Oleh: 1 Sunarti, 2 Dedi Herdiansah Sujaya, 3 Tito Hardiyanto

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara

Lebih terperinci

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI (Glycine max L.) VARIETAS ORBA (Suatu Kasus pada Kelompoktani Cikalong di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Oleh: Apang Haris 1, Dini Rochdiani

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA (Studi Kasus Pada Seorang PengusahaAgroindustri Tepung Tapioka di Desa Negaratengah Kecamatan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Oleh: Erwin Krisnandi 1, Soetoro 2, Mochamad Ramdan 3 1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh

Lebih terperinci

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 1 No. 4, April-Juni 2014 ISSN: 2338-4603 Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

Lebih terperinci

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Oleh : 1 Desi Sulistianengsih, 2 Dini Rochdiani, 3 Mochammad Ramdan 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bogor Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Jasinga. Pemilihan lokasi ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI e-j. Agrotekbis 2 (5) : 495-499, Oktober 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI Analysis of Income and

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) Oleh: Waris 1, Dedi Herdiansah S 2, Tito Hardiyanto 3 1,2,3 Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 267-273, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA TIARA DI KOTA PALU Analysis of Income and Added Value of Jackfruit

Lebih terperinci

ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Oleh : 1 Ahmad Nurussalam, 2 Yus Rusman, 3 Zulfikar Noormansyah 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56 No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) 3.405.545,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56 Tabel 11. Rata-rata Nilai Tambah per Tenaga Kerja Industri

Lebih terperinci

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 ) KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG Agus Muharam 1 ) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi agusmuharam@studdent.unsil.ac.id M. Iskandar Mamoen 2 ) Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Wonoanti. Pengambilan sampel Desa dilakukan dengan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar ini dilakukan di Desa Gunung Malang yang berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Teknologi Teknologi merupakan sumberdaya buatan manusia yang kompetitif dan selalu mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Tembakau merupakan salah satu tanaman yang memberikan kontribusi besar kepada negara Indonesia yaitu sebagai salah satu penghasil devisa negara. Usahatani

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan III. METODELOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran) ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran) Oleh : 1 Roroh Rohmanah, 2 Dedi Herdiansah Sujaya, 3 Fitri Yuroh 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Ishak Manggabarani 1, Baharuddin 2 Program Studi Agribisnis,

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK TALAS PRIANGAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DARMATIAN PRODUCT DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK TALAS PRIANGAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DARMATIAN PRODUCT DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 4 (6) : 725-731, Desember 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK TALAS PRIANGAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DARMATIAN PRODUCT DI KOTA PALU Value Added Analysis on Darmation

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (4) : 353-360, Oktober 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU Analysis Added Value Of Local Palu Onions To Become Fried

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan 38 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, 26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan

Lebih terperinci

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu J. Agroland 22 (2) : 169-174, April 2015 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises

Lebih terperinci

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptana poir.) (Suatu Kasus di Desa Budiasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis) Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN (Studi Kasus di Kecamatan Banjar Kota Banjar) Oleh: Ani Sulistiani 1,

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG e-j. Agrotekbis 3 (4) : 547-554, Agustus 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG Analysis of Value Added Tortilla

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON AMPEL DI KABUPATEN BOYOLALI. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Program Studi Agrobisnis

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON AMPEL DI KABUPATEN BOYOLALI. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Program Studi Agrobisnis ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON AMPEL DI KABUPATEN BOYOLALI Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Program Studi Agrobisnis Oleh : Triana Yuliastuti H0305041 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap pembangunan di Indonesia,

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Abstrak

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Abstrak ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Oleh: Fanky Soehyono 1), Dini Rochdiani 2), Muhamad Nurdin Yusuf 3) 1) Mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU Andi Ishak, Umi Pudji Astuti dan Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MINYAK KAYU PUTIH DI KPHL TARAKAN

IDENTIFIKASI NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MINYAK KAYU PUTIH DI KPHL TARAKAN IDENTIFIKASI NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MINYAK KAYU PUTIH DI KPHL TARAKAN Mohammad Wahyu Agang Fakultas Pertanian, Universitas Borneo Tarakan Email: wahyoe_89@ymail.com ABSTRAK Agroindustri minyak kayu

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran) ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran) Oleh: 1 Nurul Fitry, 2 Dedi Herdiansah, 3 Tito Hardiyanto 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 3 (3) : 402-408, Juni 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU Analysis of IncomeAnd Business Feasibility Potato

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis) ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Ciamis) Oleh : Didin Saadudin 1, Yus Rusman 2, Cecep Pardani 3 13 Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2 Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pulahenti, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara. Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu

Lebih terperinci

XI. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UBI KAYU

XI. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UBI KAYU XI. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI UBI KAYU Ubi kayu menjadi salah satu fokus kebijakan pembangunan pertanian 2015 2019, karena memiliki beragam produk turunan yang sangat prospektif dan berkelanjutan sebagai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. antar negara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedelai

TINJAUAN PUSTAKA. antar negara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedelai TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Kacang Kedelai Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya perdagangan antar negara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Oleh : IDA MAESAROH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GALUH

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA AGROINDUSTRI JAGUNG DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus pada UKM Qalifa)

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA AGROINDUSTRI JAGUNG DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus pada UKM Qalifa) ANALISIS NILAI TAMBAH PADA AGROINDUSTRI JAGUNG DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus pada UKM Qalifa) Ria Indriani Universitas Negeri Gorontalo Jl.Jend.Sudirman No.6 Kota Gorontalo Email :ria.s_imran@yahoomail.com

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis) ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis) Oleh: 1 Idin Hadwa, 2 Soetoro, 3 Zulfikar Noormansyah

Lebih terperinci

AGROINDUSTRI TAHU PENYOKONG PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA TEJA TIMUR KABUPATEN PAMEKASAN. Zainol Arifin*)

AGROINDUSTRI TAHU PENYOKONG PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA TEJA TIMUR KABUPATEN PAMEKASAN. Zainol Arifin*) AGROINDUSTRI TAHU PENYOKONG PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA TEJA TIMUR KABUPATEN PAMEKASAN Zainol Arifin*) ABSTRAK Untuk lebih meningkatkan peranan agroindustri khususnya agroidustri rumah tangga dapat dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis) ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis) Oleh: Yuri Tiara 1, Yus Rusman 2, Cecep Pardani 3 1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus di Kelurahan Sindang Barang dan Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penentuan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat dengan responden para petani yang menggunakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelompok tani Suka Tani di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, propinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi

Lebih terperinci

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI Qanytah dan Trie Reni Prastuti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Bukit Tegalepek,

Lebih terperinci

PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI)

PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI) PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI) Income and Value Added of Robusta Ground Coffee in North Lebong Subdistrict Lebong

Lebih terperinci

KINERJA USAHA AGROINDUSTRI KELANTING DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

KINERJA USAHA AGROINDUSTRI KELANTING DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN KINERJA USAHA AGROINDUSTRI KELANTING DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN (Business Performance of Kelanting Agroindustry in Karang Anyar Village, Gedongtataan District, Pesawaran

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN Tri Santoso, Uswatun Hasanah, dan Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu)

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu) Habitat Volume XXIV, No. 3, Bulan Desember 2013 ISSN: 0853-5167 ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu) BUSINESS ANALYSIS OF CASSAVA

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis) ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis) Oleh: 1 Septiawan, 2 Dini Rochdiani, 3 Muhamad Nurdin Yusuf

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian survey data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dari petani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor ekonomi yang utama di negara-negara berkembang. Peranan atau kontribusi sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi suatu negara menduduki

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS 99 Buana Sains Vol 12 No 1: 99-103, 2012 PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS Muhsina, S. Masduki dan A A. Sa diyah PS. Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi dikembangkannya sektor pertanian yang cukup besar dan dapat berkontribusi terhadap pembangunan dan ekonomi nasional.

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG (Studi Kasus pada Seorang Pengusaha Keripik Pisang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis) Oleh : 1 Irma Setiawati, 2 Dini Rochdiani, 3

Lebih terperinci

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KRIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KRIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) ANALISIS SALURAN PEMASARAN KRIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Oleh: Saepul Aziz 1, Yus Rusman 2, Sudradjat 3 1,3 Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini dikarenakan banyaknya industri pertanian baik skala kecil

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini dikarenakan banyaknya industri pertanian baik skala kecil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Sektor pertanian merupakan salah satu yang diunggulkan oleh Indonesia karena memiliki peranan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH IKAN LELE PADA INDUSTRI MAKANAN OLAHAN LELE AL-FADH KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS NILAI TAMBAH IKAN LELE PADA INDUSTRI MAKANAN OLAHAN LELE AL-FADH KABUPATEN BOYOLALI ANALISIS NILAI TAMBAH IKAN LELE PADA INDUSTRI MAKANAN OLAHAN LELE AL-FADH KABUPATEN BOYOLALI Nadia Nur Sholihah, R. Kunto Adi, Nuning Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN DAN EFISIENSI PENGOLAHAN TEPUNG UMBI GARUT, UBI UNGU DAN UBI KAYU KELOMPOK WANITA TANI (KWT) MELATI DI KABUPATEN KULON PROGO Siti Hamidah 1, Vini Arumsari 2 Prodi Agribisnis

Lebih terperinci

SARLAN, MUHAMAD. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gunung Rinjani Selong Lombok Timur

SARLAN, MUHAMAD. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gunung Rinjani Selong Lombok Timur ANALISIS NILAI TAMBAH UBI KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU KERIPIK SINGKONG DI KECAMATAN LABUHAN HAJI KABUPATEN LOMBOK TIMUR (Kasus Agroindustri Keripik Singkong ) SARLAN, MUHAMAD Dosen Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Sains dan Teknologi ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI MELON

ANALISIS EKONOMI USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI MELON ABSTRAK ANALISIS EKONOMI USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI MELON Jones T. Simatupang Dosen Kopertis Wilayah I dpk Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia,

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Oleh: Ahmad Ubaedillah 1), Yus Rusman 2), Sudradjat 3) 1)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu digilib.uns.ac.id 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Untuk mendukung penelitian ini dibutuhkan beberapa penelitian terdahulu yang relevan. Penelitian terdahulu yang diambil berdasarkan persamaan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng,

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau gejala-gejala

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 3 (5) :680-654, Oktober 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU Revenue Analysis Of Banana Chips Industry In House hold Sofie

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, sejak bulan Februari sampai bulan April 2013 dengan lokasi penelitian di Kecamatan Tilongkabila,

Lebih terperinci

KEUNGGULAN KOMPETITIF SISTEM USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR, NTT

KEUNGGULAN KOMPETITIF SISTEM USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR, NTT KEUNGGULAN KOMPETITIF SISTEM USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR, NTT Rachmat Hendayana Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Jl Tentara Pelajar, 10 Bogor ABSTRAK Makalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi III. METODE PENELITIAN Penelitian tentang pengembangan usahatani mina padi dengan sistem jajar legowo ini dilakukan di Desa Mrgodadi, Kecamatan sayegan, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan merupakan suatu rancangan kerja penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan konsep dan teori dalam menjawab

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN AGROINDUSTRI OPAK SINGKONG DI DESA JOLONTORO KECAMATAN SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN AGROINDUSTRI OPAK SINGKONG DI DESA JOLONTORO KECAMATAN SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO KERAGAAN AGROINDUSTRI OPAK SINGKONG DI DESA JOLONTORO KECAMATAN SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO Hanief Almuttabi Rama Yunus 1) dan Dyah Panuntun Utami 2) 1) Alumnus Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu

II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Penelitian Gaol (2011) yang berjudul Analisis Luas Lahan Minimum untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Desa Cinta Damai, Kecamatan Percut Sei Tuan,

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BLEWAH

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BLEWAH ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BLEWAH (Cucurbita melo) Studi Kasus di Desa Kendal Agung Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang Propinsi Jawa Tengah Tahun 2016 DEVIANA DIAH PROBOWATI Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGI PEMASARAN MELALUI PENGOLAHAN KACANG METE UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN PETANI

ANALISA STRATEGI PEMASARAN MELALUI PENGOLAHAN KACANG METE UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN PETANI ANALISA STRATEGI PEMASARAN MELALUI PENGOLAHAN KACANG METE UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN PETANI I KADE ASTAMA APHP-Muda Dinas Perkebunan Provinsi Bali ABSTRAK Bali memiliki luas perkebunan

Lebih terperinci

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA e-j. Agrotekbis 5 (1) : 72-76, Februari 2017 ISSN : 2338-3011 ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA Break Even Point Analysis of Kacang Goyang Business at Prima Jaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Usaha 1. Sejarah Perusahan (UKM) Usaha pembuatan keripik ubi kayu dengan menggunakan nama UKM Barokah telah dirintis oleh Ibu Nano Botutihe sejak tahun 2008.

Lebih terperinci

STUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

STUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT EPP. Vol. 9 No.1. 2012 : 30-34 30 STUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT Marketing Carrot Study (Daucus carota L.) in Citeko Village Cisarua

Lebih terperinci

CURAHAN WAKTU KERJA DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI KARAK SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SUKOHARJO

CURAHAN WAKTU KERJA DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI KARAK SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SUKOHARJO CURAHAN WAKTU KERJA DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI KARAK SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SUKOHARJO Umi Barokah Jurusan Agrobisnis/Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UNS e-mail : har_umi10@yahoo.com

Lebih terperinci