ANALISIS NILAI TAMBAH IKAN LELE PADA INDUSTRI MAKANAN OLAHAN LELE AL-FADH KABUPATEN BOYOLALI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS NILAI TAMBAH IKAN LELE PADA INDUSTRI MAKANAN OLAHAN LELE AL-FADH KABUPATEN BOYOLALI"

Transkripsi

1 ANALISIS NILAI TAMBAH IKAN LELE PADA INDUSTRI MAKANAN OLAHAN LELE AL-FADH KABUPATEN BOYOLALI Nadia Nur Sholihah, R. Kunto Adi, Nuning Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami No. 36 A, Kentingan, Surakarta 57126, Telepon : nadianursholihah@rocketmail.com. Hp: Abstract: This research aims to determine and knowing the difference of profits, profitability, efficiency, value-added per kilogram of raw materials and value-added per worker of a catfish processing to be sweet shredded catfish, catfish crackers, catfish meatchips in the Al-Fadh food industry. The basic method used in this research is analytical descriptive. Location of the study is the Al-Fadh food industry in Boyolali. The data used was the analysis of profitability, efficiency, profitability, value added, and the F distribution, analysis technique with ANOVA.The results showed gains sweet shredded catfish is Rp ,00; catfish crackers is Rp ,00; and catfish meat chips is Rp ,00. Sweet shredded catfish profitability is 89,53%; catfish crackers is 48,48%; and catfish meat chips is 81,97%. Efficiency of sweet shredded catfish is 1,90; catfish crackers is 1,48; and catfish meat chips is 1,82. The value added per kilogram of raw material catfish is Rp ,00; catfish crackers is Rp ,00; and catfish meat chips is Rp ,00. The value added per hour of labor is Rp ,00; catfishcrackers is Rp 7.898,00; and catfish meat chips is Rp ,00. There is a noticeable difference in the value added by the processing of raw materials into sweet shredded catfish, catfish crackers, and in the Al-Fadh food industry in Boyolali. Keywords: Al-Fadh Food Industry, Value Added Analysis, Analysis of Distribution F Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar dan perbedaan keuntungan, profitabilitas, efisiensi, nilai tambah per kilogram bahan baku dan nilai tambah per tenaga kerja pengolahan ikan lele menjadi produk abon lele manis, kerupuk lele, dan keripik daging lele di industri makanan olahan lele Al-Fadh. Metode dasar penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.lokasi penelitian yaitu industri makanan olahan lele Al- Fadh Kabupaten Boyolali.Analisis data yang digunakan adalah analisis keuntungan, efisiensi, profitabilitas, nilai tambah, dan analisis distribusi F dengan teknik ANOVA.Hasil penelitian menunjukkan keuntungan produk abon lele manis Rp ,00; kerupuk lele Rp ,00; dan keripik daging lele Rp ,00. Profitabilitas produk abon lele manis 89,53%; kerupuk lele 48,48%; dan keripik daging lele 81,97%. Efisiensi usaha produk abon lele manis 1,90; kerupuk lele 1,48; dan keripik daging lele 1,82. Nilai tambah per kilogram bahan baku abon lele manis Rp ,00; kerupuk lele Rp ,00, dan keripik daging lele Rp ,00. Nilai tambah per jam tenaga kerja abon lele manis Rp ,00, kerupuk lele Rp 7.898,00, dan keripik daging lele Rp ,00. Perbedaan nyata terdapat pada nilai tambah per bahan baku pengolahan ikan lele menjadi abon lele manis, kerupuk lele, dan keripik daging lele di industri makanan olahan lele Al-Fadh Kabupaten Boyolali. Kata Kunci: Industri Makanan Olahan lele Al-Fadh, Analisis Nilai Tambah, Analisis Distribusi F

2 PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris karena sebagian besar penduduknya bermatapencaharian di bidang pertanian.sektor pertanian merupakan sektor yang penting sebagai penyedia pangan bagi masyarakat Indonesia.Sektor pertanian terbagi menjadi beberapa subsektor yaitu subsektor tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan. Salah satu solusi untuk mengembangkan subsektor pertanian adalah melalui agroindustri. Agroindustri adalah industri yang mengolah hasil pertanian sebagai bahan baku atau produk akhir (Supriadi, 2006). Pengembangan agroindustri menjadi salah satu upaya Kabupaten Boyolali untuk mendorong pendapatan masyarakat. Kabupaten Boyolali memiliki keunggulan pada subsektor perikanan yaitu memiliki jumlah produksi perikanan budidaya yang tinggi. Produksi ikan lele di Kabupaten Boyolali memiliki jumlah tertinggi.banyaknya ikan lele dengan ukuran oversize yang tidak laku terjual mendorong munculnya inovasi mengolah ikan lele menjadi berbagai macam produk makanan olahan lele. Nilai tambah (value added) adalah pertambahan nilai suatu komoditas karena mengalami proses pengolahan, pengangkutan ataupun penyimpanan dalam suatu produksi. Nilai tambah inilah yang menggambarkan tingkat kemampuan menghasilkan pendapatan di wilayah tersebut (Tarigan, 2004). Inovasi pengolahan ikan lele ini dilakukan beberapa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).Menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali terdapat tiga industri pengolahan ikan lele yaitu Karmina, Al-Fadh, dan Alang-Alang. Ketiga industri pengolahan ikan lele tersebut memiliki perbedaan walaupun terletak dalam satu wilayah Kabupaten Boyolali. Industri makanan olahan lele Al- Fadh dapat meningkatkan nilai ekonomis ikan lele segar dengan cara mengolah ikan lele menjadi berbagi produk makanan olahan lele. Produk makanan olahan lele yang diteliti oleh peneliti adalah produk unggulan industri makanan olahan lele Al-Fadh dengan tingkat penjualan tertinggi yaitu produk maka abon lele manis, kerupuk lele, dan keripik daging lele. Setiap produk memiliki proses pengolahan dan lama produksi yang berbeda. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan biaya, penerimaaan, keuntungan, profitabilitas, efisiensi, dan nilai tambah ketiga produk tersebut. Perbedaan tersebut mendorong peneliti untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perbedaan nilai tambah produk abon lele manis, kerupuk lele, dan keripik daging lele Al-Fadh di Kabupaten Boyolali. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian di ini adalah metode deskripsi analisik. Teknik penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pengambilan lokasi penelitian dilakukan secara sengja.penelitian ini dilaksanakan di industri makanan olahan lele Al-Fadh yang tepatnya terletak di Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali. Penelitian dilaksanakan dengan memilih responden secara sengaja (purposive). Dalam penelitian ini, responden adalah pemilik industri makanan olahan lele Al-Fadh. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan pencatatan.

3 Analisis Usaha. Analisis Biaya. TC1 (Abon Lele Manis) = Biaya Bahan Baku + Biaya Bahan Tambahan + Biaya Kemasan + Biaya Bahan Bakar + Biaya Listrik + Biaya Transportasi + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Penyusutan + Biaya Sewa Bangunan + Biaya Bunga Modal Investasi... (1) TC2 (Abon Lele Manis) = Biaya Bahan Baku + Biaya Bahan Tambahan + Biaya Kemasan + Biaya Bahan Bakar + Biaya Listrik + Biaya Transportasi + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Penyusutan + Biaya Sewa Bangunan + Biaya Bunga Modal Investasi... (2) TC3 (Keripik Daging Lele) = Biaya Bahan Baku + Biaya Bahan Tambahan + Biaya Kemasan + Biaya Bahan Bakar + Biaya Listrik + Biaya Transportasi + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Penyusutan + Biaya Sewa Bangunan + Biaya Bunga Modal Investasi... (3) Penerimaan Usahatani Padi. TR1 = P.Q..(4) Dimana: TR1: penerimaan total produk abon lele manis (Rp/bulan), Q: jumlah produk abon lele manisyang dihasilkan (Kg), P: harga produk abon lele manisper kilogram (Rupiah/Kg). TR2 = P.Q..(5) Dimana: TR2 : penerimaan total produk kerupuk lele (Rp/bulan), Q: jumlah produk abon lele manisyang dihasilkan (Kg), P: harga produk abon lele manisper kilogram (Rupiah/Kg). TR3 = P.Q..(6) Dimana: TR3 : penerimaan total produk keripik daging lele (Rp/bulan), Q: jumlah produk abon lele manisyang dihasilkan (Kg), P: harga produk abon lele manisper kilogram (Rupiah/Kg). Keuntungan. π1 = TR1 - TC (7) Dimana: π1: keuntungan produk abon lele manis (Rp/bln), TR1 = penerimaan total produk abon lele manis(rp/bln), dan TC1: biaya total produk kerupuk lele (Rp/bln). π2 = TR2 - TC (8) Dimana: π2: keuntungan produk kerupuk lele (Rp/bln), TR2 = penerimaan total produk kerupuk lele (Rp/bln), dan TC2: biaya total produk kerupuk lele (Rp/bln). π3 = TR3 - TC (9) Dimana: π3: keuntungan produk keripik daging lele (Rp/bln), TR3= penerimaan total produk keripik daging lele (Rp/bln), dan TC3: biaya total produk keripik daging lele (Rp/bln). Profitabilitas Profitabilitas = x 100%....(10) Dimana: π: keuntungan produk abon lele manis, kerupuk lele, atau keripik daging lele (Rp/bln), TC: biaya total produk abon lele manis, kerupuk lele, atau keripik daging lele (Rp/bln). Efisiensi (11) Dimana: R: penerimaan produk abon lele manis, kerupuk lele, atau keripik daging lele (Rp/bln) dan C: biaya totalproduk abon lele manis, kerupuk lele, atau keripik daging lele (Rp/bln). Analisis Nilai Tambah. Nilai Tambah Bruto. NTb = Nilai akhir - (Bahan baku + input lain). (12) Dimana: NTb: Nilai tambah bruto (Rp/bulan). Nilai Tambah Netto. R/C= Revenue Cost TC NTn = NTb (NP + Bunga Modal investasi + Sewa Bangunan)....(13) Dimana: NTn : Nilai tambah netto (Rp/bulan), NTb: Nilai tambah bruto (Rp/bulan), NP: Nilai penyusutan (Rp/bulan). Nilai Tambah per Bahan Baku. NTbb = NTb : bb..(14) Dimana: NTbb: Nilai tambah per bahan baku yang digunakan (Rp/Kg), NTb: Nilai tambah bruto (Rp/bulan), bb:

4 Jumlah bahan baku yang digunakan (Kg/bulan). Nilai Tambah per Tenaga Kerja. NTtk = NTb : TK... (15) Dimana: NTtk: Nilai tambah per tenaga kerja (Rp/JKO), NTb: Nilai tambah bruto (Rp/bulan), TK: Jumlah jam kerja (JKO/bulan). HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Industri Makanan Olahan Lele Al-Fadh Industri makanan olahan lele Al-Fadh ini terletak di Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.Industri makanan olahan lele Al-Fadh ini didirikan oleh Ibu Eka Supriyatin dengan tenaga kerja. Menurut pemilik industri makanan olahan lele Al-Fadh, usaha pengolahan ikan lele menjadi berbagai produk makanan olahan lele yang sedang dijalankan tersebut merupakan pekerjaan utama. Modal awal industri makanan olahan lele Al-Fadh berasal modal pribadi yaitu sejumlah Rp ,00. Namun adanya fasilitasi pihak pemerintahan yaitu Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia industri makanan olahan lele Al-Fadh memperoleh bantuan berupa peralatan modern pada tahun 2011 kemudian pemilik industri makanan olahan lele Al-Fadh berinisiatif meminjam uang Rp ,00 di Bank BRI cabang Boyolali. Teknologi pada Industri Makanan Olahan Lele Al-Fadh Teknologi memiliki peranan yang sangat penting dalam proses produksi pada suatu industri makanan. Awal mulanya teknologi yang digunakan bersifat tradisional.keadaan tersebut menyebabkan hasil produk yang diciptakan memiliki kualitas dan kuantitas yang tidak maksimal. Permasalahan tersebut diatasi dengan adanya fasilitasi oleh pemerintahan yaitu BBP4B-BALITBANG KKP berupa bantuan berupa alat-alat modern diberikan kepada industri makanan olahan lele Al-Fadh tersebut untuk mengembangkan usahanya. Alat-alat tersebut berupa deep frying, wajan penggorengan abon, spiner, pengadon kerupuk, hand sealer, foot sealer, continuous sealer, beserta peralatan yang dapat mendukung keberlangsungan proses produksi yaitu meja stainless. Analisis Usaha Produk Makanan Olahan Lele Al-Fadh Analisis Biaya. Konsep biaya yang digunakan adalah biaya menghasilkan yaitu biaya mengusahakan ditambah dengan bunga dari aktiva yang dipergunakan. Biaya mengusahakan adalah adalah penjumlahan dari biaya alat-alat luar ditambah dengan upah tenaga kerja dalam, sehingga biaya total produk makanan olahan lele Al-Fadh meliputi biaya bahan baku, bahan tambahan, kemasan, bahan bakar, listrik, transportasi, sewa bangunan, tenaga kerja, penyusutan, dan bunga modal investasi seperti pada tabel 2 (Lampiran). Penerimaan. Tabel 5 menunjukkan bahwa penerimaan pada produk abon lele manis memiliki penerimaan tertinggi yaitu sebesar Rp ,00, penerimaan pada produk kerupuk lele sebesar Rp ,00, dan penerimaan pada produk keripik daging lele sebesar Rp ,00. Harga yang ditentukan oleh pemilik industri makanan olahan lele Al-Fadh tergantung pada berat produk dan jenis kemasan yang digunakan, karena setiap kemasan plastik, alumunium foil dan kardus memiliki harga yang berbeda. Besarnya penerimaan dipengaruhi oleh besarnya produk yang dihasilkan oleh industri makanan olahan lele Al-Fadh. Semakin banyak produk yang

5 dihasilkan, maka penerimaan semakin besar.selain itu, harga produk juga mempengaruhi penerimaan.semakin tinggi harga produk, maka penerimaan yang diperoleh semakin besar. Keuntungan. Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa keuntungan yang diperoleh dalam memproduksi abon lele manis adalah sebesar Rp ,00; kerupuk lele Rp ,00; dan keripik daging lele Rp ,00. Besarnya keuntungan produk abon lele manis, kerupuk lele, dan keripik daging lele dipengaruhi oleh jumlah penerimaan dan biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi produk makanan olahan lele. Semakin besar jumlah penerimaan dan semakin sedikit biaya yang dikeluarkan, maka keuntungan yang diperoleh industri makanan olahan lele Al-Fadh semakin besar. Profitabilitas. Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai profitabilitas untuk abon lele manis sebesar 89,53%, untuk kerupuk lele sebesar 48,48%, dan untuk keripik daging lele sebesar 81,97%. Sehingga profitabilitas tertinggi dimiliki oleh produk abon lele manis, kemudian keripik daging lele dan yang terakhir kerupuk lele. Persentase profitabilitas merupakan besarnya kemampuan suatu usaha dalam menghasilkan keuntungan.suatu usaha dikatakan menguntungkan apabila nilai tingkat keuntungannya lebih besar dari nol. Usaha pengolahan ikan lele menjadi produk abon lele manis, kerupuk lele, dan keripik daging lele termasuk dalam kategori menguntungkan karena memiliki nilai profitabilitas lebih dari (>) 0% dan layak untuk dijalankan. Efisiensi Usahatani. Tabel 6 (lampiran) menunjukkan efisiensi usaha produk abon lele manis paling besar dari kedua produk lainnya, yaitu sebesar 1,90 sedangkan kerupuk lele sebesar 1,48 dan keripik daging lele sebesar 1,82. Dari ketiga produk tersebut dapat diketahui bahwa efisiensi tertinggi pada produk abon lele, kedua keripik daging lele dan yang terakhir adalah kerupuk lele. R/C rasio menunjukkan penerimaan yang diterima untuk setiap rupiah yang dikeluarkan dalam kegiatan produksi. Nilai 1,90 pada abon lele manis berarti bahwa setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan memberikan penerimaan sebesar 1,90 kali dari biaya yang telah dikeluarkan. Nilai 1,82 pada keripik daging lele berarti bahwa setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan memberikan penerimaan sebesar 1,82 kali dari biaya yang telah dikeluarkan.nilai 1,48 pada kerupuk lele berarti bahwa setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan memberikan penerimaan sebesar 1,48 kali dari biaya yang telah dikeluarkan.semakin besar nilai R/C rasio maka semakin besar pula keuntungan yang diperoleh pengusaha.hal ini dapat dicapai bila pengusaha mengalokasikan faktor produksi dengan lebih efisien. Analisis Nilai Tambah Produk Makanan Olahan Lele Al-Fadh Nilai tambah netto yang dibagi dengan bahan baku yang digunakan akan didapatkan nilai tambah per bahan baku. Besarnya nilai tambah per bahan baku yang diperoleh dari proses pengolahan daging ikan lele segar menjadi abon lele manis sebesar Rp ,00 per kg, besarnya nilai tambah per bahan baku yang diperoleh dari proses pengolahan daging ikan lele segar menjadi kerupuk lele sebesar Rp ,00 per kg dan besarnya nilai tambah per bahan baku yang diperoleh dari proses pengolahan daging ikan lele segar menjadi keripik daging lele yitu Rp ,00 per kg. Nilai tambah per tenaga kerja untuk memproduksi abon lele manis adalah sebesar Rp ,00, produk kerupuk lele sebesar Rp 7.898, dan keripik daging lele Rp ,00. Untuk setiap satu serangkaian proses produksi abon lele manis memerlukan waktu 8 jam, kerupuk lele 12 jam, dan keripik daging lele 8 jam proses produksi. Upah tenaga kerja di industri makanan olahan

6 lele adalah Rp 3.500,00 per jam untuk seluruh jenis produk yang diproduksi. Nilai tambah per tenaga kerja paling tinggi adalah produk abon lele manis diikuti keripik daging lele dan kerupuk lele. Abon lele memiliki nilai tambah per tenaga kerja paling tinggi karena nilai tambah bruto abon lele manis cukup tinggi walaupun jumlah jam kerja abon lele manis cukup tinggi pula. Hal tersebut menandakan setiap jam tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi abon lele manis dapat memberikan nilai tambah bagi bahan baku yaitu daging ikan lele. Meskipun kerupuk lele dan keripik daging lele memiliki jumlah jam kerja yang sama tetapi keripik daging lele memiliki nilai tambah per tenaga kerja yang lebih tinggi daripada kerupuk lele. Hal ini disebabkan nilai tambah bruto keripik daging lele lebih tinggi daripada kerupuk lele. Pengujian Hipotesis Keuntungan, Profitabilitas, Efisiensi, dan Nilai Tambah Makanan Olahan Lele Al- Fadh Keuntungan. Pada tabel 8 (lampiran) hasil uji statistik yaitu pengujian hipotesis dengan Distribusi F yaitu teknik ANOVA (analysis of variances) dengan jenis pengujian klasifikasi satu arah yaitu di bandingkan per proses produksi dengan data yang tidak sama per masing-masing produk menghasilkan nilai F0 (2,39) lebih kecil daripada F0,05(2;6) (5,14). Berdasarkan nilai tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa H0 diterima artinya H1 ditolak. Hal tersebut artinya tidak terdapat perbedaan nyata keuntungan pada pengolahan ikan lele menjadi abon lele manis, kerupuk lele, dan keripik daging lele. Profitabilitas. Pada tabel 9 (lampiran) hasil uji statistik yaitu pengujian hipotesis dengan Distribusi F yaitu teknik ANOVA (analysis of variances) dengan jenis pengujian klasifikasi satu arah yaitu di bandingkan per proses produksi dengan data yang tidak sama per masing-masing produk menghasilkan nilai F0 (3,16) lebih kecil daripada F0,05(2;6) (5,14). Berdasarkan nilai tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa H0 diterima artinya H1 ditolak. Hal tersebut artinya tidak terdapat perbedaan nyata profitabilitas pada pengolahan ikan lele menjadi abon lele manis, kerupuk lele, dan keripik daging lele. Efisiensi. Pada tabel 10 (lampiran) hasil uji statistik yaitu pengujian hipotesis dengan Distribusi F yaitu teknik ANOVA (analysis of variances) dengan jenis pengujian klasifikasi satu arah yaitu di bandingkan per proses produksi dengan data yang tidak sama per masing-masing produk menghasilkan nilai F0 (2,60) lebih kecil daripada F0,05(2;6) (5,14). Berdasarkan nilai tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa H0 diterima artinya H1 ditolak. Hal tersebut artinya tidak terdapat perbedaan nyata efisiensi pada pengolahan ikan lele menjadi abon lele manis, kerupuk lele, dan keripik daging lele. Nilai Tambah Nilai Tambah per Bahan Baku. Hasil uji statistik yaitu pengujian hipotesis dengan Distribusi F (lampiran 11) yaitu teknik ANOVA (analysis of variances) dengan jenis pengujian klasifikasi satu arah yaitu di bandingkan per proses produksi dengan data yang tidak sama per masing-masing produk menghasilkan nilai F0 (51,58) lebih besar daripada F0,05(2;6) (5,14). Berdasarkan nilai tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa H0ditolak artinya H1diterima. Hal tersebut artinya terdapat perbedaan nyata keuntungan pada pengolahan ikan lele menjadi abon lele manis, kerupuk lele, dan keripik daging lele.

7 Nilai Tambah Per Tenaga Kerja. Hasil uji statistik yaitu pengujian hipotesis dengan Distribusi F (lampiran 12) yaitu teknik ANOVA (analysis of variances) dengan jenis pengujian klasifikasi satu arah yaitu di bandingkan per proses produksi dengan data yang tidak sama per masing-masing produk menghasilkan nilai F0 (3,68) lebih kecil daripada F0,05(2;6) (5,14). Berdasarkan nilai tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa H0 diterima artinya H1 ditolak. Hal tersebut artinya tidak terdapat perbedaan nyata nilai tambah per tenaga kerja pada pengolahan ikan lele menjadi abon lele manis, kerupuk lele, dan keripik daging lele. Kendala yang Dihadapi Pada produk abon lele manis memiliki kendala pada pengeringan dan penyusutan yang besar setelah mengalami proses pengolahan. Abon lele manis membutuhkan bahan baku yang sangat banyak daripada produk yang lain, hal tersebut tentunya mengeluarkan biaya bahan baku yang banyak. Selain itu pada proses pengeringan pun juga tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal serta tidak melalui tahap pengovenan karena mempengaruhi penyusutan berat pada produk abon lele manis. Sampai saat ini pemiliki industri makanan olahan lele masih mencari jalan keluar untuk mendapatkan proses produksi yang terbaik. Produk kerupuk lele pada proses pengirisan dan penjemuran. Selama ini proses pengirisan dan penjemuran masih dilakukan secara manual dan belum mendapat sentuhan teknologi modern, sehingga pada proses pengirisan adonan kerupuk membutuhkn waktu yang sangat lama karena harus memotong satu persatu. Hasil irisan kerupuk pun belum maksimal karena tidak memiliki ketebalan yang sama antara irisan yang satu dengan irisan lainnya. Sedangkan pada produk keripik daging lele memiliki kendala pada pada penggorengan. Untuk menghasilkan keripik daging lele yang renyah dan enak membutuhkan proses penggorengan yang baik, karena kemampuan setiap tenaga kerja berbeda serta perbedaan hasil penggunaan minyak goring yang pertama dan kedua maka seringkali hasil produk keripik daging lele ini memiliki hasil yang berbeda pula. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Industri makanan olahan lele Al-Fadh mengeluarkan biaya total untuk produk abon lele manis sebesar Rp ,00; kerupuk lele sebesar Rp ,00; dan keripik daging lele sebesar Rp ,00 sedangkan penerimaan yang diperoleh dari produk abon lele manis sebesar Rp ,00; kerupuk lele Rp ,00; dan keripik daging lele Rp ,00 sehingga keuntungan yang diperoleh produk abon lele manis sebesar Rp ,00; kerupuk lele Rp ,00; dan keripik daging lele Rp ,00. Produk abon lele manis memiliki profitabilitas sebesar 89,53%, kerupuk lele sebesar 48,48%, dan keripik daging lele sebesar 81,97%. Produk abon lele manis memiliki efisiensi usaha sebesar 1,90; kerupuk lele sebesar 1,48; dan keripik daging lele sebesar 1,82. Besarnya nilai tambah per kilogram bahan baku dari usaha pengolahan ikan lele menjadi produk abon lele manis adalah sebesar Rp ,00; kerupuk lele sebesar Rp ,00, dan keripik daging lele sebesar Rp ,00. Besarnya nilai tambah per tenaga kerja dari usaha pengolahan ikan lele menjadi produk abon lele manis adalah sebesar Rp ,00, kerupuk lele Rp 7.898,00,

8 dan keripik daging lele sebesar Rp ,00. Tidak terdapat perbedaan nyata pada keuntungan, profitabilitas, efisiensi, dan nilai tambah per tenaga kerja dari usaha pengolahan ikan lele menjadi produk abon lele manis, kerupuk lele, dan keripik daging lele. Namun terdapat perbedaan nyata pada nilai tambah per bahan baku dari usaha pengolahan ikan lele menjadi produk abon lele manis, kerupuk lele, dan keripik daging lele di industri makanan olahan lele Al-Fadh Kabupaten Boyolali. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan: Pengembangan usaha sebaiknya diprioritaskan pada produk abon lele manis karena permintaan akan abon lele manis sangat tinggi. Pemilik industri makanan olahan lele Al-Fadh sebaiknya menggunakan peralatan berteknologi tinggi pada proses pembuatan kerupuk lele yaitu dengan menggunakan mesin pengiris adonan kerupuk. Pemerintah hendaknya memberikan perhatian pada pemasaran berbagai produk makanan olahan lele Al-Fadh karena potensi nilai tambah ini hanya dapat dicapai ketika seluruh produk dapat terdistribusikan ke tangan konsumen dan dukungan pemerintah tersebut dapat dilakukan dengan mempromosikan produk makanan olahan lele kepada masyarakat luas. DAFTAR PUSTAKA Supriadi, H 2006.Sistem Pemasaran Hasil Komoditas Pertanian Unggulan di Papua Barat. Badan Litbang Pertanian. Tarigan, Drs. Robinson Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

9 Tabel 1. Analisis Varians Jumlah Sumber Varians Kuadrat Rata-rata kolom Error JKK JKE LAMPIRAN Derajat Bebas k 1 k(n 1) Total JKT nk 1 Rata-rata Kuadrat s 1 2 = s 2 2 = JKK k 1 JKE k(n 1) F0 s 1 2 s 2 2 Tabel 2. Biaya Total Produk Makanan Olahan Lele Al-Fadh Kabupaten Boyolali Abon Kerupuk Lele No Jenis Biaya Lele Manis (Rp) (Rp) Biaya Produksi a. Biaya Bahan Baku b. Biaya Bahan Tambahan c. Biaya Kemasan d. Biaya Bahan Bakar e. Biaya Listrik f. Biaya Transportasi Biaya Tenaga Kerja Biaya lain-lain a. Biaya Penyusutan b. Biaya Bunga Modal Investasi c. Biaya Sewa Bangunan d. Biaya Pakan Lele di Kolam Penampungan Keripik Daging Lele (Rp) Jumlah Tabel 3. Penerimaan Produk Makanan Olahan Lele Al-Fadh Kabupaten Boyolali No Produk Hasil Produksi Harga Produk Penerimaan (Kg) (Rp) (Rp) 1 Abon Lele Manis 66, Kerupuk Lele 48, Keripik Daging Lele 39, Sumber: Analisis Data Primer 2014 Tabel 4. Keuntungan Produk Makanan Olahan Lele Al-Fadh Kabupaten Boyolali No Uraian Abon Lele Manis Kerupuk lele Keripik Daging Lele 1. Penerimaan total (Rp) Biaya total (Rp) Keuntungan (Rp)

10 Tabel 5. Profitabilitas Produk Makanan Olahan Lele Al-Fadh Kabupaten Boyolali No. Uraian Abon Lele Manis Kerupuk lele Keripik Daging Lele 1. Keuntungan (Rp) Biaya total (Rp) Profitabilitas (%) 89,53 48,48 81,97 Tabel 6. Efisiensi Usaha Produk Makanan Olahan Lele Al-Fadh Kabupaten Boyolali No. Uraian Abon Lele Keripik Daging Kerupuk Lele Manis Lele 1. Penerimaan total (Rp) Biaya total (Rp) Efisiensi 1,90 1,48 1,82 Sumber :Analisis Data Primer 2014 Tabel 7. Analisis Nilai Tambah Makanan Olahan Lele Al-Fadh Kabupaten Boyolali No Variabel Nilai Produk Akhir (Rp/bln) Bahan Baku (Rp/bln) Sumbangan Input Lain (Rp/bln) Bahan Tambahan Kemasan Bahan Bakar Listrik Tenaga Kerja Transportasi Nilai Tambah Bruto (Rp/bln) Penyusutan Peralatan (Rp/bln) Bunga Modal Sendiri (Rp/bln) Sewa Bangunan (Rp/bln) Biaya Pakan Lele di Kolam Penampungan Nilai Tambah Netto (Rp/bln) Jumlah Bahan Baku (Kg/bln) Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) Jumlah Jam Kerja (JKO/bln) Nilai Tambah per Tenaga Kerja (Rp/JKO) Sumber: Analisis Data Primer 2014 Abon Lele Manis Kerupuk Lele Keripik Daging Lele

11 Tabel 8. Pengujian Hipotesis Keuntungan Produk Makanan Olahan Lele Al-Fadh Kabupaten Boyolali Sumber Varians Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Rata-rata Kuadrat F0 Rata-rata kolom ,39 Error Total F0 F0,05(2;6) 2,39 5,14 Tabel 9. Analisis Komparatif Profitabilitas Produk Makanan Olahan Lele Al-Fadh Kabupaten Boyolali Sumber Varians Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Rata-rata Kuadrat F0 Rata-rata kolom ,16 Error Total F0 F0,05(2;6) 3,16 5,14 Tabel 10. Analisis Komparatif Efisiensi Produk Makanan Olahan Lele Al-Fadh Kabupaten Boyolali Sumber Varians Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Rata-rata Kuadrat F0 Rata-rata kolom 0,21 2 0,10 2,60 Error 0,24 6 0,04 Total 0,45 8 F0 F0,05(2;6) 2,60 5,14 Tabel 11. Analisis Komparatif Nilai Tambah per Bahan Baku Produk Makanan Olahan Lele Al-Fadh Kabupaten Boyolali Sumber Varians Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Rata-rata Kuadrat F0 Rata-rata kolom ,58 Error Total F0 F0,05(2;6) 51,58 5,14

12 Tabel 12. Analisis Komparatif Nilai Tambah per Tenaga Kerja Produk Makanan Olahan Lele Al-Fadh Kabupaten Boyolali Sumber Varians Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Rata-rata Kuadrat F0 Rata-rata kolom ,68 Error Total F0 F0,05(2;6) 3,68 5,14

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON DAN DENDENG SAPI DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON DAN DENDENG SAPI DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON DAN DENDENG SAPI DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA Arista Heny Untari, Eny Lestari, Erlyna Wida Riptanti Program Studi Agribisnis Universitas Sebelas Maret E-mail:

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH EGG ROLL UBI UNGU DI HOME INDUSTRY SHASA KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL

ANALISIS NILAI TAMBAH EGG ROLL UBI UNGU DI HOME INDUSTRY SHASA KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL ANALISIS NILAI TAMBAH EGG ROLL UBI UNGU DI HOME INDUSTRY SHASA KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL Winda Desmawati Laksita, Minar Ferichani, Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON AMPEL DI KABUPATEN BOYOLALI. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Program Studi Agrobisnis

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON AMPEL DI KABUPATEN BOYOLALI. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Program Studi Agrobisnis ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON AMPEL DI KABUPATEN BOYOLALI Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Program Studi Agrobisnis Oleh : Triana Yuliastuti H0305041 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA J. Agroland 21 (2) : 115-121, Agustus 2014 ISSN : 0854-641X E-ISSN : 2407-7607 ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

Lebih terperinci

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56 No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) 3.405.545,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56 Tabel 11. Rata-rata Nilai Tambah per Tenaga Kerja Industri

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUK OLAHAN SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) DI KABUPATEN SLEMAN Meta

ANALISIS NILAI TAMBAH SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUK OLAHAN SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) DI KABUPATEN SLEMAN Meta ANALISIS NILAI TAMBAH SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUK OLAHAN SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) DI KABUPATEN SLEMAN Meta Harmawati, Kusnandar, Nuning Setyowati Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON DAN DENDENG SAPI DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA. Skripsi. Oleh : ARISTA HENY UNTARI H

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON DAN DENDENG SAPI DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA. Skripsi. Oleh : ARISTA HENY UNTARI H ANALISIS NILAI TAMBAH PADA INDUSTRI ABON DAN DENDENG SAPI DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA Skripsi Oleh : ARISTA HENY UNTARI H 0809015 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 i ANALISIS

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 267-273, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH KERIPIK NANGKA PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA TIARA DI KOTA PALU Analysis of Income and Added Value of Jackfruit

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI ANALISIS USAHA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) PADA KARAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI Hesty Suryanti, Minar Ferichani, dan Suprapto Program Studi Agribisnis Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI e-j. Agrotekbis 2 (5) : 495-499, Oktober 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI Analysis of Income and

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG e-j. Agrotekbis 3 (4) : 547-554, Agustus 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG Analysis of Value Added Tortilla

Lebih terperinci

DIVERSIFIKASI NILAI TAMBAH DAN DISTRIBUSI KEREPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP

DIVERSIFIKASI NILAI TAMBAH DAN DISTRIBUSI KEREPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP 1 DIVERSIFIKASI NILAI TAMBAH DAN DISTRIBUSI KEREPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP Ribut Santosa (1) ; Awiyanto (2) ; Amir Hamzah (3) Alamat Penulis :(1,2,3) Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF USAHA SALE PISANG GORENG DAN KERIPIK PISANG DI KABUPATEN GROBOGAN

STUDI KOMPARATIF USAHA SALE PISANG GORENG DAN KERIPIK PISANG DI KABUPATEN GROBOGAN STUDI KOMPARATIF USAHA SALE PISANG GORENG DAN KERIPIK PISANG DI KABUPATEN GROBOGAN Denok Setia Pratiwi, Sugiharti Mulya Handayani, Emi Widiyanti Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan 38 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dilapangan serta menggali fakta-fakta yang berkaitan dengan analisis nilai tambah

METODE PENELITIAN. dilapangan serta menggali fakta-fakta yang berkaitan dengan analisis nilai tambah III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif yaitu dengan mendiskripsikan, memaparkan dan menganalisis kondisi objektif dilapangan serta menggali

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK TALAS PRIANGAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DARMATIAN PRODUCT DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK TALAS PRIANGAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DARMATIAN PRODUCT DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 4 (6) : 725-731, Desember 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK TALAS PRIANGAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DARMATIAN PRODUCT DI KOTA PALU Value Added Analysis on Darmation

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini di lakukan di Desa Lamahu Kecamatan Bulango Selatan, Kabupten Bone Bolango, kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENDAHULUAN Latar Belakang. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 IDA BGS. EKA ARTIKA, 2) IDA AYU KETUT MARINI

ABSTRAK. PENDAHULUAN Latar Belakang. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 IDA BGS. EKA ARTIKA, 2) IDA AYU KETUT MARINI ANALISIS NILAI TAMBAH (VALUE ADDED) BUAH PISANG MENJADI KRIPIK PISANG DI KELURAHAN BABAKAN KOTA MATARAM (Studi Kasus Pada Industri Rumah Tangga Kripik Pisang Cakra ) 1) IDA BGS. EKA ARTIKA, 2) IDA AYU

Lebih terperinci

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI Qanytah dan Trie Reni Prastuti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Bukit Tegalepek,

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU

ANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU ANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU Arif Budiman, Jum atri Yusri, Ermi Tety Agriculture faculty of Universitas Riau arifbudiman_agb08@yahoo.com (085278306914) ABSTRACT

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO Suryanto, Mohd. Harisudin, R. R. Aulia Qonita Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN SALURAN PEMASARAN AGROINDUSTRI KERIPIK BELUT DI KABUPATEN KLATEN

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN SALURAN PEMASARAN AGROINDUSTRI KERIPIK BELUT DI KABUPATEN KLATEN AGRISTA : Vol. 4 No.3 September 2016 : Hal. 24 35 ISSN 2302-1713 ANALISIS NILAI TAMBAH DAN SALURAN PEMASARAN AGROINDUSTRI KERIPIK BELUT DI KABUPATEN KLATEN Agnes Listyawati 1, Suprapti Supardi 2, RR. Aulia

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu. Pengusaha olahan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu. Pengusaha olahan 46 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Usaha Pengolahan Pisang Di Kota Palu Usaha pengolahan pisang merupakan usaha pengolahan kedua terbanyak di Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu.

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Pedagang 1. Identitas Responden V. HASIL DAN PEMBAHASAN Responden dalam penelitian ini adalah pengusaha keripik belut yang pada masa penelitian masih aktif berproduksi dan berdomisili di Kecamatan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS EFISIENSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI ABON LELE KARMINA DI KABUPATEN BOYOLALI. Program Studi Agribisnis

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS EFISIENSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI ABON LELE KARMINA DI KABUPATEN BOYOLALI. Program Studi Agribisnis 1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS EFISIENSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI ABON LELE KARMINA DI KABUPATEN BOYOLALI Program Studi Agribisnis Oleh : Aziz Slamet Riyadi H 0808082 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 2 (5) : 500-504, Oktober 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU Analysis of Revenue and Feasibility

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau gejala-gejala

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 2 (5) : 510-516, Oktober 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU Added Value Analysis of Banana Fruit

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara)

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara) ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara) Haifa Victoria Silitonga *), Salmiah **), Sri Fajar Ayu **) *) Alumni Program

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi negara terutama negara yang bercorak agraris seperti Indonesia. Salah satu subsektor pertanian

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI A.

II. LANDASAN TEORI A. II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Menurut hasil penelitian Yenny Mailya Santi (2009:83) yang berjudul Analisis Usaha Agroindustri Keripik Belut Sawah (Monopterus Albus Zuieuw) di Kabupaten Klaten

Lebih terperinci

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS 99 Buana Sains Vol 12 No 1: 99-103, 2012 PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS Muhsina, S. Masduki dan A A. Sa diyah PS. Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana

Lebih terperinci

PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI)

PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI) PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI) Income and Value Added of Robusta Ground Coffee in North Lebong Subdistrict Lebong

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 3 (3) : 402-408, Juni 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU Analysis of IncomeAnd Business Feasibility Potato

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh 22 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh dan menganalisis data sehubungan dengan tujuan penelitian. Agroindustri gula aren dan

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI SEKITAR WADUK KEDUNG OMBO KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN Fitri Dian Purnamasari, Sutarto, Agung Wibowo Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

ANALISIS AGROINDUSTRI KERIPIK TEMPE BU SITI DI DESA BULUH RAMPAI KECAMATAN SEBERIDA KABUPATEN INDRAGIRI HULU

ANALISIS AGROINDUSTRI KERIPIK TEMPE BU SITI DI DESA BULUH RAMPAI KECAMATAN SEBERIDA KABUPATEN INDRAGIRI HULU ANALISIS AGROINDUSTRI KERIPIK TEMPE BU SITI DI DESA BULUH RAMPAI KECAMATAN SEBERIDA KABUPATEN INDRAGIRI HULU ANALYSIS OF AGROINDUSTRY CRISPY CHIPS TEMPE BU SITI IN BULUH RAMPAI VILLAGE SEBERIDA DISTRICT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan sektor pertanian di dalam pembangunan nasional sangat penting karena sektor ini mampu menyerap sumber daya yang paling besar dan memanfaatkan sumber daya yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN DEMAK

ANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN DEMAK ANALISIS PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH KABUPATEN DEMAK Khusnul Khatimah, Suprapti Supardi, Wiwit Rahayu Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (4) : 353-360, Oktober 2013 ISSN : 2338-3011 ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU Analysis Added Value Of Local Palu Onions To Become Fried

Lebih terperinci

Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian maupun perikanan. mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatka pertumbuhan ekonomi

Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian maupun perikanan. mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatka pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian maupun perikanan mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatka pertumbuhan ekonomi negara. Pengaruh agroindustri

Lebih terperinci

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI DAGING SAPI

NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI DAGING SAPI NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI DAGING SAPI Vagar Basma Laksagenta¹ Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi vagargenta@yahoo.co.id Riantin Hikmah Widi² Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS 121 STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS Siti Mutmainah, Dumasari, dan Pujiharto Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN (Studi Kasus di Kecamatan Banjar Kota Banjar) Oleh: Ani Sulistiani 1,

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR INCOME ANALYSIS OF PINEAPPLE CHIPS AND JACKFRUIT CHIPS AGROINDUSTRY IN KUALU NENAS

Lebih terperinci

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran ANALISIS NILAI TAMBAH DAN RENTABILITAS AGROINDUSTRI TAHU BULAT (Studi Kasus Pada Perusahaan Tahu Bulat Asian di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi pertanian dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi pertanian dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi pertanian dan peternakan yang cukup melimpah yang dimanfaatkan untuk meningkatkan pembangunan pertanian di

Lebih terperinci

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 ) KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG Agus Muharam 1 ) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi agusmuharam@studdent.unsil.ac.id M. Iskandar Mamoen 2 ) Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA USAHA KERIPIK NANGKA DAN KERIPIK PISANG PANDA ALAMI DI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG

ANALISA USAHA KERIPIK NANGKA DAN KERIPIK PISANG PANDA ALAMI DI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG ANALISA USAHA KERIPIK NANGKA DAN KERIPIK PISANG PANDA ALAMI DI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG OLEH NIZELAWATI 0810221050 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu

III. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Mohamad Nazir (2005:54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH SERABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ANEKA PRODUK (KASUS PT. SUMBER UTAMA LESARI KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA)

ANALISIS NILAI TAMBAH SERABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ANEKA PRODUK (KASUS PT. SUMBER UTAMA LESARI KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA) J. Agroland 20 (2) : 138-145, Agustus 2013 ISSN : 0854-641X ANALISIS NILAI TAMBAH SERABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ANEKA PRODUK (KASUS PT. SUMBER UTAMA LESARI KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KOTA PEKANBARU

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KOTA PEKANBARU 1 ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KOTA PEKANBARU ANALYSIS OF INCOME AND VALUE ADDED OF CASSAVA TAPAI AGROINDUSTRY IN PEKANBARU CITY Ari Nurhayati Praptiwi 1, Ermi Tety

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas peristiwa pada masa

METODE PENELITIAN. set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas peristiwa pada masa III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

ANALISIS PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH DI KABUPATEN INDRAMAYU. Nurhidayati, Sri Marwanti, Nuning Setyowati

ANALISIS PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH DI KABUPATEN INDRAMAYU. Nurhidayati, Sri Marwanti, Nuning Setyowati ANALISIS PERAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH DI KABUPATEN INDRAMAYU Nurhidayati, Sri Marwanti, Nuning Setyowati Pogram Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl.

Lebih terperinci

CURAHAN WAKTU KERJA DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI KARAK SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SUKOHARJO

CURAHAN WAKTU KERJA DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI KARAK SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SUKOHARJO CURAHAN WAKTU KERJA DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI KARAK SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SUKOHARJO Umi Barokah Jurusan Agrobisnis/Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UNS e-mail : har_umi10@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Tembakau merupakan salah satu tanaman yang memberikan kontribusi besar kepada negara Indonesia yaitu sebagai salah satu penghasil devisa negara. Usahatani

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK TERFERMENTASI BERBASIS LIMBAH AGROINDUSTRI PISANG DI KABUPATEN LUMAJANG

ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK TERFERMENTASI BERBASIS LIMBAH AGROINDUSTRI PISANG DI KABUPATEN LUMAJANG Volume 01, No 02- Maret 2017 ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK TERFERMENTASI BERBASIS LIMBAH AGROINDUSTRI PISANG DI KABUPATEN LUMAJANG ECONOMICS ANALYSIS OF FERMENTED FEED BASED ON BANANA AGROINDUSTRY WASTE

Lebih terperinci

Oleh. Mulyadi 1), Hendrik 2) dan Firman Nugroho 2) Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau ABSTRAK

Oleh. Mulyadi 1), Hendrik 2) dan Firman Nugroho 2) Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau ABSTRAK Analisis Nilai Tambah Ikan Lele Asap Di Nagari Bawan Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat (Kasus: Usaha Pengasapan Panca Usaha) Oleh Mulyadi 1), Hendrik 2) dan Firman Nugroho 2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Wonoanti. Pengambilan sampel Desa dilakukan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH UBI KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU KRECEK SINGKONG DI SENTRA INDUSTRI KRECEK SINGKONG BEDOYO KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL

ANALISIS NILAI TAMBAH UBI KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU KRECEK SINGKONG DI SENTRA INDUSTRI KRECEK SINGKONG BEDOYO KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL ANALISIS NILAI TAMBAH UBI KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU KRECEK SINGKONG DI SENTRA INDUSTRI KRECEK SINGKONG BEDOYO KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS RESIKO DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MINYAK KELAPA DI KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO

ANALISIS RESIKO DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MINYAK KELAPA DI KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO AGRISTA : Vol. 4 No. 3 September 2016 : Hal. 146-156 ISSN 2302-1713 ANALISIS RESIKO DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MINYAK KELAPA DI KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO Tri Purwitasari 1, Erlyna Wida Riptanti

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran) ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran) Oleh: 1 Nurul Fitry, 2 Dedi Herdiansah, 3 Tito Hardiyanto 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Teknologi Teknologi merupakan sumberdaya buatan manusia yang kompetitif dan selalu mengalami perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di subsektor perikanan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan pembangunan secara keseluruhan,

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di subsektor perikanan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan pembangunan secara keseluruhan, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan di subsektor perikanan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan pembangunan secara keseluruhan, baik untuk meningkatkan gizi masyarakat maupun untuk

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU Andi Ishak, Umi Pudji Astuti dan Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian

Lebih terperinci

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal. 310 320 ISSN 2302-1713 ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO Hedita Ashilina, Setyowati, Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 2 (1) : 101-106, Pebruari 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU An analysis of break even point of banana

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 5 (2) : 238-242, April 2017 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU Profitability Analysis of Tofu Business in Tofu Afifah Industry Palu

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu)

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu) Habitat Volume XXIV, No. 3, Bulan Desember 2013 ISSN: 0853-5167 ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu) BUSINESS ANALYSIS OF CASSAVA

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI DAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SUSU KEDELAI BERBAGAI SKALA USAHA DI WILAYAH KABUPATEN JEMBER

ANALISIS EKONOMI DAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SUSU KEDELAI BERBAGAI SKALA USAHA DI WILAYAH KABUPATEN JEMBER ANALISIS EKONOMI DAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SUSU KEDELAI BERBAGAI SKALA USAHA DI WILAYAH KABUPATEN JEMBER 1 Nanang Agus Winandhoyo, 2 Imam Syafi i, 2 Djoko Soejono 1 Mahasiswa,Program Studi Agribisnis,

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable).

1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable). 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui bersama, kita kaya sekali akan berbagai macam buah dan sayur. Hampir di setiap daerah menghasilkan komoditas ini, bahkan di beberapa daerah mempunyai

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara

Lebih terperinci

ADDED VALUE ANALYSIS OF SINGKONG CHIPS ON FAMILY BUSINESS GROUP SIPARE-PARE VILLAGE

ADDED VALUE ANALYSIS OF SINGKONG CHIPS ON FAMILY BUSINESS GROUP SIPARE-PARE VILLAGE Agrium ISSN 0852-1077 (Print) ISSN 2442-7306 (Online) April 2015 Volume 19 No. 2 ADDED VALUE ANALYSIS OF SINGKONG CHIPS ON FAMILY BUSINESS GROUP SIPARE-PARE VILLAGE ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK SINGKONG

Lebih terperinci

Analisis Usaha Dan Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Ketela Ungu Sebagai Produk Unggulan Di Kabupaten Karanganyar

Analisis Usaha Dan Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Ketela Ungu Sebagai Produk Unggulan Di Kabupaten Karanganyar Analisis Usaha Dan Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Ketela Ungu Sebagai Produk Unggulan Di Kabupaten Karanganyar Nuning Setyowati 1 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH MANISAN CARICA DI KABUPATEN WONOSOBO

ANALISIS NILAI TAMBAH MANISAN CARICA DI KABUPATEN WONOSOBO ANALISIS NILAI TAMBAH MANISAN CARICA DI KABUPATEN WONOSOBO Ervita Kurniasari, Kusnandar, Fanny Widadie Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Jalan Ir. Sutami No.

Lebih terperinci

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA PENGOLAHAN UBI KAYU ABSTRACTS

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA PENGOLAHAN UBI KAYU ABSTRACTS ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA PENGOLAHAN UBI KAYU Regia Indah Kemala Sari 1) dan Mega Amelia Putri 1) ABSTRACTS Payakumbuh is the center of the largest agro-industrial cassava in West Sumatra Province. Some

Lebih terperinci

KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK AGRIBISNIS KEDELAI PADA USAHA ANEKA TAHU MAJU LESTARI DI KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU

KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK AGRIBISNIS KEDELAI PADA USAHA ANEKA TAHU MAJU LESTARI DI KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK AGRIBISNIS KEDELAI PADA USAHA ANEKA TAHU MAJU LESTARI DI KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU STUDY ON ADDED VALUE OF SOYBEAN AGRIBUSINESS PRODUCT AT MAJU LESTARI TOFU INDUSTRY

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI AGROINDUSTRI TAHU BAKSO DI KECAMATAN UNGARAN, KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI

ANALISIS EFISIENSI AGROINDUSTRI TAHU BAKSO DI KECAMATAN UNGARAN, KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI ANALISIS EFISIENSI AGROINDUSTRI TAHU BAKSO DI KECAMATAN UNGARAN, KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Oleh: Alifian Adi Fathoni H0812012 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 i ANALISIS EFISIENSI

Lebih terperinci

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu) Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 2 /Desember 2017 (118-125) ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INDUSTRI RUMAH TANGGA MINUMAN BUAH CARICA (Studi Kasus di Desa Patakbanteng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo)

STUDI KELAYAKAN INDUSTRI RUMAH TANGGA MINUMAN BUAH CARICA (Studi Kasus di Desa Patakbanteng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo) STUDI KELAYAKAN INDUSTRI RUMAH TANGGA MINUMAN BUAH CARICA (Studi Kasus di Desa Patakbanteng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo) Miftahul Janah, Renan Subantoro, Eka Dewi Nurjayanti Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04 Tabel 4. Rata-rata Penerimaan, Biaya, dan Pendapatan Usahatani Jamur Kuping per Periode Tanam di Kabupaten Sukoharjo No. 1. 2. 3. Uraian Penerimaan usahatani Biaya usahatani Pendapatan usahatani Hasil

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT ANALISIS KINERJA SEKTOR PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT Kiky Fitriyanti Rezeki, Wiwit Rahayu, Emi Widiyanti Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK TERFERMENTASI BERBASIS LIMBAH AGROINDUSTRI PISANG DI KABUPATEN LUMAJANG

ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK TERFERMENTASI BERBASIS LIMBAH AGROINDUSTRI PISANG DI KABUPATEN LUMAJANG ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK TERFERMENTASI BERBASIS LIMBAH AGROINDUSTRI PISANG DI KABUPATEN LUMAJANG [ECONOMICS ANALYSIS OF FERMENTED FEED BASED ON BANANA AGROINDUSTRY WASTE IN DISTRICT OF LUMAJANG] Shanti

Lebih terperinci

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu J. Agroland 22 (2) : 169-174, April 2015 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bogor Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Jasinga. Pemilihan lokasi ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG 1 ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG Analysis of Value Added Palm Sugar Processing Business at Suka Maju Village Sibolangit District

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT Agricola, Vol 5 (1), Maret 2015, 4754 pissn : 2088 1673., eissn 23547731 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE Ineke Nursih Widyantari 1) Surel: inekeenwe@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, 26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA (Studi Kasus Pada Seorang PengusahaAgroindustri Tepung Tapioka di Desa Negaratengah Kecamatan

Lebih terperinci

RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT

RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT Fiqrul Hilmi 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi fiqrulhilmi@gmail.com Tedi Hartoyo 2) Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

AGUS PRANOTO

AGUS PRANOTO ANALISIS USAHA PENGGILINGAN PADI DI DESA RAMBAH BARU KECAMATAN RAMBAH SAMO KABUPATEN ROKAN HULU ARTIKEL ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 4 (3) : 356-360, Juni 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU Analysis of Profitability Kacang Goyang in Prima Rasa Industry

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI KERIPIK TEMPE SKALA RUMAH TANGGA (Studi Kasus Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang)

ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI KERIPIK TEMPE SKALA RUMAH TANGGA (Studi Kasus Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang) ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI KERIPIK TEMPE SKALA RUMAH TANGGA (Studi Kasus Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang) Ulil Mar atissholikhah* Darsono** Eka Dewi Nurjayanti*** *Program Studi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk 28 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasiona Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Komparatif Usaha Tambak Udang Pada Musim Hujan Dan Kemarau Di Desa

METODE PENELITIAN. Komparatif Usaha Tambak Udang Pada Musim Hujan Dan Kemarau Di Desa III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Studi Komparatif Usaha Tambak Udang Pada Musim Hujan Dan Kemarau Di Desa Keburuhan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur 47 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH EGGROLL WALUH PADA INDUSTRI SKALA RUMAH TANGGA Studi Kasus di Desa Ngroto Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Propinsi Jawa Tengah

ANALISIS NILAI TAMBAH EGGROLL WALUH PADA INDUSTRI SKALA RUMAH TANGGA Studi Kasus di Desa Ngroto Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Propinsi Jawa Tengah ANALISIS NILAI TAMBAH EGGROLL WALUH PADA INDUSTRI SKALA RUMAH TANGGA Studi Kasus di Desa Ngroto Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Propinsi Jawa Tengah DARSAN Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro Jl.

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN AGROINDUSTRI OPAK SINGKONG DI DESA JOLONTORO KECAMATAN SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN AGROINDUSTRI OPAK SINGKONG DI DESA JOLONTORO KECAMATAN SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO KERAGAAN AGROINDUSTRI OPAK SINGKONG DI DESA JOLONTORO KECAMATAN SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO Hanief Almuttabi Rama Yunus 1) dan Dyah Panuntun Utami 2) 1) Alumnus Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci