BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari penderita. 1 Penyakit diare pada anak usia muda (anak kecil) tampaknya makin sering dijumpai diberbagai negara tropis, khususnya di daerah perkotaan yang kotor dan padat. Cara pemberian susu dengan botol mengakibatkan hal yang sangat berbahaya. 2 Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia, terjadi secara terusmenerus disemua daerah baik di perkotaan maupun di pedesaan. Penyakit ini mengancam kepada setiap orang tanpa mengenal usia, jenis kelamin maupun status ekonomi. Angka kesakitan akibat penyakit diare berkisar antara perseribu penduduk pertahun. Dengan upaya yang sekarang telah dilakukan, tahun 2004 angka kesakitan di rumah sakit dapat ditekan menjadi kurang dari 3%. 3 Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang dari tahun jumlah penderita diare mencapai orang, sedangkan untuk dua bulan terakhir (Januari-Februari 2007) jumlah penderita sebesar 2527 orang. Untuk puskesmas Halmahera dari tahun ke tahun jumlah penderita meningkat. Pada tahun 2003 jumlah penderita 465, tahun 2004 sebesar 317 orang, tahun 2005 sebesar 401 orang, tahun 2006 sebesar 489 orang dan pada dua bulan terakhir jumlah penderita sebanyak 190 orang. 4 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2005 menetapkan target untuk penyakit diare adalah 75% dan target pada tahun 2010 adalah 100%. Sedangkan target menurunkan angka kematian pada tahun 2005 adalah 0,003% dan pada tahun 2010 adalah <1 per penduduk. 5 Kelurahan Rejosari merupakan salah satu kelurahan yang berada di wilayah kerja puskesmas Halmahera. Pada dua bulan terakhir (Januari- Februari) mengalami peningkatan jumlah penderita diare. Pada bulan Januari 1

2 jumlah penderita 10 orang (1,8 %) dan bulan Februari 25 orang (4,5 %), terjadi kenaikan jumlah penderita sebesar 2,7 %. Jumlah penderita diare terbanyak diwilayah kerja puskesmas Halmahera adalah Kelurahan Rejosari dengan jumlah penderita 35 orang. 6 Memperhatikan gambaran penyakit diare, maka dimungkinkan penyakit diare mempunyai kecenderungan potensial menimbulkan wabah, semakin gencarnya promosi produk obat-obat anti diare dan antibiotik yang dipasarkan secara bebas, dan tingkat pemahaman prinsip-prinsip rehidrasi yang belum baik di masyarakat, maka kemungkinan untuk terjadi ledakan kasus diare sangat besar. Dengan bergesernya pola makan di masyarakat yang cenderung mengkonsumsi makanan kaleng dan lemahnya pengendalian produk-produk makanan tersebut oleh pemerintah sehingga ancaman ledakan kasus diare semakin tinggi. 1 Pada umumnya masyarakat kurang menerapkan prinsip rehidrasi seawal mungkin sehingga terjadi keterlambatan tindakan rehidrasi yang dapat memperparah kesakitan, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Untuk itu perlu diadakan suatu program pelatihan pencegahan diare. Program ini penting untuk menunjang program-program kesehatan yang lain. Dalam program pelayanan kesehatan kurang melibatkan pendidikan kesehatan, meskipun program itu melibatkan pendidikan kesehatan tetapi kurang berbobot. Argumentasi mereka adalah karena pendidikan kesehatan tidak segera memperlihatkan hasil, atau pendidikan kesehatan itu tidak segera membawa manfaat bagi masyarakat. 7 Melalui program pendekatan pelatihan pada ibu balita, sangat memungkinkan dapat dilibatkan dalam upaya pemberantasan penyakit diare dengan melakukan pencegahan diare dilingkungan masing-masing. Dengan pelatihan diharapkan dapat merubah perilaku ibu balita tentang pengetahuan dan sikap pencegahan diare. Ibu balita merupakan orang yang dekat dengan penderita, hal ini merupakan faktor yang baik untuk merubah atau mempengaruhi pengetahuan dan sikap ibu balita tentang pencegahan diare. 1 2

3 B. Perumusan Masalah Apakah ada pengaruh program pelatihan pencegahan diare terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu balita di Kelurahan Rejosari Semarang C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh program pelatihan pencegahan diare terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu balita di Kelurahan Rejosari Semarang. 2. Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan pengetahuan tentang pencegahan diare pada ibu balita sebelum diadakan pelatihan b. Mendiskripsikan pengetahuan tentang pencegahan diare pada ibu balita sesudah diadakan pelatihan c. Mendiskripsikan sikap tentang pencegahan diare pada ibu balita sebelum diadakan pelatihan d. Mendiskripsikan sikap tentang pencegahan diare pada ibu balita sesudah diadakan pelatihan e. Menganalisis perbedaan pengetahuan tentang pencegahan diare pada ibu balita sebelum dan sesudah pelatihan f. Menganalisis perbedaan sikap tentang pencegahan diare pada ibu balita sebelum dan sesudah pelatihan g. Menganalisis perbedaan pengetahuan antara sesudah pelatihan dan 1 bulan setelah pelatihan pada kelompok eksperimen h. Menganalisis perbedaan sikap antara sesudah pelatihan dan 1 bulan setelah pelatihan pada kelompok eksperimen i. Menganalisis perbedaan pengetahuan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol j. Menganalisis perbedaan sikap antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 3

4 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi puskesmas, sebagai masukan tentang efektifnya ibu balita dalam melaksanakan pencegahan diare, sebagai masukan dalam menyusun kegiatan untuk mencegah kejadian diare 2. Bagi ibu balita, menambah pengetahuan ibu balita tentang pencegahan diare serta memberi informasi tentang pentingnya pencegahan diare terhadap penurunan kejadian diare. E. Bidang Ilmu Penelitian ini termasuk dalam lingkup kesehatan masyarakat dalam bidang epidemiologi dan pendidikan kesehatan masyarakat. F. Keaslian Penelitian Penelitian ini serupa dengan penelitian Sunarko (A2A202093) pada tahun 2004 yang berjudul Pengaruh Program Pelatihan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Pada Siswa Sekolah Dasar (SD)Terhadap Perbedaan Pengetahuan Dan Praktik PSN Serta Penurunan Indeks Jentik. Dalam penelitiannya, Sunarko meneliti pengaruh pelatihan terhadap perbedaan pengetahuan dan praktik sedangkan pada penelitian ini meneliti pengaruh pelatihan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap. Materi dalam pelatihan juga berbeda, Sunarko pelatihan PSN pada siswa sekolah dasar sedangkan penelitian ini adalah pelatihan pencegahan diare pada ibu balita. Rancangan dalam penelitian sama-sama menggunakan non equivalent control group design akan tetapi dalam penelitian Sunarko tidak terdapat post test ulangan setelah adanya pelatihan, dalam penelitian ini dilakukan post test ulangan pada satu bulan berikutnya tujuannya untuk menentukan apakah pelatihan memberi perubahan pengetahuan dan sikap. Penelitian lainnya adalah Romanus Beny (A2A202084) pada tahun 2004 yang berjudul Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Dalam Pelatihan Dokter Kecil Di SD Kelurahan Jetis Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Dilihat dari judul, materi dan 4

5 rancangan penelitian sudah berbeda, Romanus meneliti pengaruh metode pembelajaran dengan tingkat pengetahuan dengan materi adalah pelatihan dokter kecil. Dalam penelitiannya Romanus menggunakan rancangan pre dan post test tanpa adanya control dan tidak dilakukan post test ulangan. Penelitian yang dilakukan oleh Komsa Niti Negoro (A ) pada tahun 2003 yang berjudul Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap dan Praktek Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Patebon Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Dilihat dari judul, variabel yang diteliti dan metode penelitian sudah berbeda. Dalam penelitiannya, Komsa meneliti hubungan antara variabel bebas (pengetahuan, sikap dan praktek) dan variabel terikat (kejadian Diare), metode yang digunakan adalah explanatory research. 5