Kata kunci : Pola, penyebaran informasi, pertanian.
|
|
- Yandi Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 POLA PENYEBARAN INFORMASI PERTANIAN (Studi Kasus Di Desa Botubilotahu, Kecamatan Marisa Utara, Kabupaten Pohuwato) 1 Adrian Pakaya, 2 Sumarjo, 3 Noval Sufriyanto Talani 1 Mahasiswa Prodi Komunikasi, 2,3 Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo 1 Adrianpakaya@gmail.com, 2 Sumarjo@Ung.ac.id, 3 Noval@ung.ac.id ABSTRAK Adrian Pakaya Pola Penyebaran Informasi Pertanian (Studi Kasus Di Desa Botubilotahu, Kecamatan Marisa Utara, Kabupaten Pohuwato). Jurnal. Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Sumarjo, dan Pembimbing II Noval SufriyantoTalani. Informasi teknologi pertanian memegang peran penting dalam proses pembangunan pertanian. Tersediannya berbagai sumber informasi yang akan mendesiminasikan (penyebaran) atau penyampaian informasi pertanian dapat mempercepat kemajuan usaha pertanian di pedesaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, karena sifat data yang diperoleh merupakan deskripsi dari subjek penelitian dengan teknik pengumpulan data berupa pengamatan dan wawancara kepada Petugas Pertanian Lapangan (PPL) dan kelompok petani di Desa Botubilotahu. Fokus masalah pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut : 1) bagaimana pola penyebaran informasi pertanian; 2) saluran apa saja yang digunakan dalam penyebaran informasi pertanian : 1) untuk mengetahui pola penyebaran informasi pertanian. 2) untuk mengetahui saluran yang digunakan untuk menyebarkan informasi pertanian. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) pola penyebaran informasi pertanian di Desa Botubilotahu menggunakan saluran komunikasi interpersonal dan saluran komunikasi kelompok; 2) saluran informasi pertanian yang digunakan oleh kelompok petani di desa Botubilotahu menggunakan komuniasi lansung dan komunikasi kelompok. Kesimpulan dari penelitian ini, yakni sebagai berikut : 1) pola penyebaran informasi pertanian di Desa Botubilotahu, menggunakan pola komunikasi interpersonal dan pola komunikasi kelompok; 2) saluran informasi pertanian yang digunakan oleh kelompok petani di Desa Botubilotahu menggunakan saluran komunikasi lansung. Kata kunci : Pola, penyebaran informasi, pertanian. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri gorontalo 1
2 ABSTRACK Information technology agriculture holds a very important position within the agricultural development proses. The availability of various of information enables the dissemination of agriculture information and in turn, can accelerate the progress of agriculture in the rural area. This research uses qualitative research method, due to the nature of the data that is retrieved is the description of the subject of the research with data collection techniques in the form of observations and interviews to Agricultural Field Officer (PPL) and groups of farmers in the village of Botubilotahu. Focus problem on this research, which is as follows: 1) how patterns of spread of agricultural information: 2) what are the channels used in the dissemination of agricultural information: 1) to figure out the pattern of the spread of agricultural information. 2) to know the channels used to disseminate agricultural information. The results of this research are as follows: 1) information dissemination pattern of farming in the village of Botubilotahu to use interpersonal communication channels and channel communications group; 2) agricultural information channels used by a group of farmers in the village of Botubilotahu using communication directly and group communication. The conclusions of this study, namely the following: 1) information dissemination pattern of farming in the village of Botubilotahu, using interpersonal communication patterns and patterns of group communication; 2) agricultural information channels used by a group of farmers in the village of Botubilotahu using the communication channels directly. Keywords: Pattern, information dissemination, agriculture. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri gorontalo 2
3 PENDAHULUAN Masyarakat merupakan kumpulan individu yang hidup secara bersamasama di lingkungan tertentu. Dalam memenuhi kebutuhannya sebagai individu sosial, manusia memerlukan orang lain dalam memudahkan segala urusan yang dijalaninya. Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut. Dalam lingkungannya masyarakat memerlukan informasi yang dianggap sesuai dengan kebutuhan dalam bidang tertentu. Banyak hal yang dilakukan oleh masyarakat dalam melangsungkan kehidupannya sesuai dengan apa yang menjadi harapan sebelumnya. Masyarakat di daerah tertentu lebih banyak berprofesi sebagai petani dibandingkan profesi lainnya. Misalnya di Desa Botubilotahu. Hal ini muncul karena dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama keterbatasan pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Dibidang pertanian, informasi dibutuhkan untuk menunjang produksi yang lebih baik. Peningkatan produksi pertanian mampu memberikan kontribusi lebih kepada perekonomian masyarakat. Peningkatan produksi pertanian dapat dipengaruhi oleh pengetahuan petani terkait pengelolaan pertanian. Salah satu hal yang mendukung pengetahuan para petani adalah kemudahan mengakses informasi pertanian. Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa informasi bisa diakses di mana saja dan kapan saja baik melalui media cetak maupun media elektronik. Akan tetapi kondisi saat ini bahwa informasi hanya bisa diserap dengan baik oleh orang-orang yang memiliki pendidikan yang memadai. Sedangkan masyarakat yang memiliki pendidikan yang minim tentunya memerlukan orang lain dalam menyerap makna yang terkandung di balik informasi yang disebarkan. Menurut observasi sementara yang dilakukan peneliti, bahwa kondisi pendidikan masyarakat petani di Desa Botubilotahu masih tergolong rendah dikarenakan faktor ekonominya lemah. Sehingga informasi pertanian hanya dapat diakses melaui Petugas Pertanian Lapangan (PPL) dan Pemerintah Desa. PPL memiliki peranan penting dalam masyarakat petani untuk memberikan informasi pertanian. Permasalahan ini merupakan salah satu alasan oleh peneliti untuk mengambil lokasi ini sebagai objek penelitian dengan judul Pola Penyebaran Informasi Pertanian. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian merupakan suatu desain penelitian yang utuh yang mencakup pendekatan yang digunakan, teknik pengumpulan data, sampai pada penentuan lokasi penelitian. Metode penelitan ini merupakan seperangkat cara yang sistematik, logis dan rasional yang digunakan oleh peneliti ketika merencanakan, mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk menarik kesimpulan (Hamidi, 2010:22). Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri gorontalo 3
4 Berdasarkan pendapat diatas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode ini digunakan oleh peneliti karena dengan metode ini permasalahan dapat digambarkan dengan jelas dan terperinci mengenai pola penyebaran informasi pertanian di Desa Botubilotahu Kecamatan Marisa Utara Kabupaten Pohuwato. Pendekatan dalam penlitian ini merujuk kepada tujuan penelitan yaitu memberikan gambaran yang komprehensif tentang pola penyebaran informasi pertanian di Desa Botubilotahu Kecamatan Marisa Utara Kabupaten Pohuwato. Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui komunikasi informasi dengan menggunakan teknik wawancara. Dalam pelaksanaan teknik ini penulis mengumpulkan data melalui komunikasi langusung dengan informan. Peneliti turun ke daerah penelitian untuk mengumpulkan data dalam berbagai bentuk, seperti hasil wawancara dan data dari informan. Adapun key informan yang terpilih dalam pengumpulan data ini adalah Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kecamatan Marisa Utara, dan Ketua Kelompok tani di Desa Botubilotahu, terdiri dari 5 (lima) orang yakni: 1) Abdul Rasid Pantu; 2) Ipin Ladiku; 3) Uci S. Suleman; 4) Yusup Pakaya; 5) Cile Djafar. Sedangkan data sekunder diambil dari arsip, dokumen maupun laporan yang mendukung bahan penelitian pola penyebaran informasi pertanian. HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Penyebaran Informasi Pertanian di Desa Botubilotahu Informasi teknologi pertanian memegang peran penting dalam proses pembangunan pertanian. Tersediannya berbagai sumber informasi yang akan mend esiminasikan (penyebaran) atau penyampaian informasi pertanian dapat mempercepat kemajuan usaha pertanian di pedesaan. Dengan tersedianya sumber informasi, masyarakat dengan mudah untuk mengakses informasi pertanian. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri gorontalo 4
5 Bagan 1 Pola Penyebaran Informasi Pertanian di Desa Botubilotahu Informasi Jagung PPL Interpersonal Surat Resmi Kepala Desa Media (Telepon, surat) Interpersonal Rapat Kepala Dusun Kelompok Diskusi Media Masyarakat Perilaku Bertani Sumber : Dinas Pertanian Kab. Pohuwato Tabel di atas menerangkan bahwa sumber penyebaran informasi berasal dari PPL Kecamatan Marisa Utara. PPL menggunakan saluran komunikasi seperti, komunikasi interpersonal dan surat resmi yang di tujukan kepada Kepala Desa Botubilotahu. Selanjutnya kepala Desa menghubungi kepala-kepala dusun Botubilotahu dengan menggunakan media (Telepon) agar dapat memberitahukan kepada masyarakat Desa Botubilotahu agar dapat menghadiri Rapat/sosialisasi yang akan dibawah oleh nara sumber PPL kecamatan. Materi sosialisasi yang kami sampaikan oleh PPL Kecamatan pada umumnya berupa pendidikan pertanian Jagung kepada masyarakat. Begitu pula jika ada bantuan dari pemerintah berupa pupuk, bibit, racun pembunuh hama dan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri gorontalo 5
6 lain-lain. Jika bantuan itu kami sudah terima dari pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian, lansung pula kami sampaikan kepada masyarakat. Menyesuaikan dengan jadwal yang telah ditetapkan. 1. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik. Pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan (Effendy, 2003 : 30). Pola komunikasi interpersonal petani melibatkan beberapa sumber informasi terdekat secara fisik maupun psikologis seperti orang tua saudara/kerabat dan tetangga yang sama-sama bekerja sebagai petani. Dengan sumber-sumber ini mereka saling bertukar informasi (pesan) pengalaman baik pengalaman akan usahataninya maupun pengalaman tentang lingkungan sekitar. Dengan intensitas komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh anggota kelompok petani, dapat bertukar pikiran tentang berbagai hal yang berhubungan dengan informasi pertanian. Berdasarkan deskripsi penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, menggambarkan baha saluran komunikasi yang digunakan adalah saluran interpersonal dalam percakapan setiap kali mereka bertemu dengan anggota kelompok mereka, baik bertemu di lokasi perkebunan memereka, maupun diluar. Selanjutnya, komunikasi interpersonal tidak hanya terjalin antara sesama anggota masing-masing kelompok, melainkan terjalin pula dengan anggota kelompok atau kerabat lainnya. Komuniksi interpersonal tersebut dapat terjalin melalui silaturahmi ke rumah petani, dan dapat pula melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh desa setempat. Arus informasi yang terjadi dalam pola komunikasi interpersonal adalah dua arah (timbal balik), sumber (komunikator) dan penerima (komunikan) secara langsung saling berganti peran. Diantara sumber-sumber tersebut anggota kelompok merupakan sumber terdekat dan paling dominan dalam memberikan informasi bagi usaha tani mereka. Sebab, komunikasi sering terjadi dilokasi perkebunan mereka. Sehingga demikian, arus informasi pertanian terjadi secara intens. Dan dengan intensitas komunikasi yang terjadi masing-masing anggota dapat memberikan informasi yang diketahuinya guna pengembangan produktifitas kelompok tani mereka. Selain dengan orang-orang terdekat mereka juga terlibat dalam komunikasi interpersonal dengan pembeli yang datang ke desa mereka maupun. Kontak dengan pembeli ini biasanya terjadi pada masa-masa panen dan menjelang musim tanam. Pada saat-saat tersebut petani terlibat dengan pihakpihak tersebut untuk menjual hasil panennya dan untuk memenuhi kebutuhan sarana produksinya. Komunikasi Kelompok Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri gorontalo 6
7 Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Selanjutnya, Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggotaanggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, peserta komunikasi lebih dari dua orang, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok. Komunikasi kelompok merupakan pola komunikasi yang melibatkan beberapa partisipan komunikasi. Komunikasi kelompok dapat terjadi pada kelompok formal maupun kelompok-kelompok informal yang ada dalam masyarakat. Terkait dengan proses komunikasi kelompok yang terjadi pada anggota kelompok pertanian yang ada di desa Botubilotahu, menunjukkan terdapat tiga arus informasi yang terjadi dalam komunikasi kelompok. Pertama, komunikasi ke bawah. Arus informasi ini terjadi ketika ketua kelompok tani dan PPL berperan sebagai sumber informasi yang menyampaikan pesan langsung ke anggota dalam pertemuan kelompok. Melalui mediasi Kepala Desa setempat para Ketua Kelompok dan anggota kelompok ikut dihadirkan pada acara sosialisasi yang diselenggarakan di Desa. Sehubungan dengan informasi yang disampaikan dalam pertemuan tersebut berupa sosialisasi pertanian guna peningkatan pertumbuhan pertanian yang ada di desa Botubilotahu. Dan bukan hanya itu, melaui kegiatan tersebut, PPL Kecamatan juga menyalurkan bantuan kepada masing-masing kelompok berupa : bantuan bibit, pembunuh hama tanaman, dan pupuk. Kedua, arus informasi ke atas, dalam arus informasi ini terjadi ketika anggota biasanya menanyakan kembali informasi yang disampaikan ketua kelompok tani atau yang berkaitan dengan adanya informasi bantuan benih. Pada tahap ini biasanya anggota kelompok kurang mampu menyirat informasi yang disampaikan melalui forum tersebut. Sehingga yang menerangkan kembali kepada anggota kelompok adalah masing-masing ketua dari masing-masing kelompok. Ketiga, arus informasi yang bersifat lateral yang berlangsung antar anggota. Komunikasi lateral ini dapat terjadi di sela-sela kegiatan pertemuan kelompok tani atau pun dalam perbincangan di luar pertemuan. Komunikasilansung ini tidak hanya terjadi antara sesama anggota kelompok, melainkan pula dapat terjalin dengan anggota kelompok tani lainnya. Komunikasi secara internal biasa terjadi dilokasi perkebunan mereka. Sedang komunikasi interpersonal dengan anggota kelompok petani lainnya terjadi pada saat silaturahmi dan saat ada kegiatan di desa. Saluran Informasi Pertanian Di Desa Botubilotahu Saluran komunikasi adalah alat melalui mana sumber komunikasi menyampaikan pesan-pesan kepada penerima. Saluran ini dianggap sebagai Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri gorontalo 7
8 penerus/penyampai pesan yang berasal dari sumber informasi kepada tujuan informasi. Komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi disebut sebagai komunikasi antarpribadi. Saluran komunikasi adalah instrumen pesan yang digunakan oleh komunikator kepada komunikan untuk mencapai tujuan. Saluran komunikasi dapat melalui komunikasi tatap muka lansung, yakni komuniksi interpersonal dan komunikasi kelompok, dan dapat pula melalui saluran komunikasi massa, yakni media cetak, elektronik. Berdasarkan deskriptif pada penelitian ini, menunjukkan bahwa saluran komunikasi pertanian yang digunakan kelompok petani jagung di Desa Botubilotahu Kecamatan Marisa Utara Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo menggunakan saluran komunikasi langsung (interpersonal) dan tidak langsung (bermedia). Melalui saluran komunikasi tersebut, kelompok petani jagung di desa tersebut dapat mengakses informasi pertanian. Komunikasi interpersonal yang terjadi pada kelompok tani di Desa Botubilotahu, menunjukkan kurangnya efektifitas komunikasi interpersonal antara kelompok petani dengan PPL Kecamatan, sehingga informasi pertanian yang diterima oleh kelompok petani tersebut hanya dua kali dalam sebulan. Komunikasi lansung ini hanya sering terjadi antar sesama anggota kelompok petani dan kerabat petani lainnya. Teori atraksi interpersonal yang dikemukakan Dean C. Barlund (dalam Rakhmat, 1999:110) menyatakan bahwa arus komunikasi interpersonal dapat diramalkan dengan mengetahui siapa tertarik kepada siapa atau siapa menghindari siapa. Atraksi interpersonal merupakan kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Faktor-faktor yang mempengaruhi atraksi interpersonal di antaranya adalah kesamaan karakteristik personal dan tekanan emosional di mana orang-orang yang pernah mengalami penderitaan bersama-sama akan membentuk kelompok bersolidaritas tinggi. Dalam konteks komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh petani di Desa Botubilotahu mereka cenderung memilih orang-orang yang mempunyai kesamaan karakteristik antara lain mempunyai tingkat sosio-ekonomi sama, sama-sama bekerja sebagai petani. Selain komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok. Ditemukan komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan komunikasi dengan menggunakan media massa seperti radio dan televisi. Kaitannya dengan pesan kelompok petani di desa Botubilotahu, menunjukkan bahawa petani tersebut kurang mengakses informasi tersebut dari kedua media ini. Terdapat beberapa alasan yang disampaikan oleh beberapa informan petani mengenai kurangnya mereka mengakses media massa radio dan televisi adalah sebagai berikut: 1) terlalu letih dengan pekerjaannya di kebun sehingga membuat malas untuk mengkases media massa tersebut dan memilih untuk beristirahat; 2) televisi lebih banyak dikuasai oleh anggota keluarga lain (anak) sehingga acara yang ditonton atau diikuti sesuai dengan selera mereka; 3) tidak mengetahui waktu dan stasiun televisi atau radio yang menyajikan informasi pertanian; 4) berita yang disampaikan tidak sesuai dengan kondisi pertanian mereka. Sejalan dengan yang dikemukakan Rakhmat (1999:190), mengidentifikasi beberapa hal yang membedakan komunikasi massa dengan interpersonal di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri gorontalo 8
9 antaranya adalah pada pengendalian arus informasi. Pada kasus dalam penelitian ini, petani kurang tertarik mengakses televisi dan radio karena hanya menerima infor masi yang disampaikan oleh sumber tanpa bisa turut mengendalikan mana pesan yang sesuai untuknya misalnya informasi-informasi mengenai pertanian di lahan tadah hujan atau tentang permasalahan yang sesuai dengan apa yang dihadapinya. Oleh karena itu dalam hal ini pengaksesan media massa hanya sebatas untuk mendapatkan berita terkini dan sebagai hiburan. PENUTUP Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Pola penyebaran informasi pertanian di Desa Botubilotahu Kecamatan Marisa Utara Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo, mengunakan pola komunikasi interpersonal dan pola komunikasi kelompok. Pola komunikasi interpersonal lebih banyak melibatkan sumber informasi secara internal kelompok petani dan dari individu petani lain. Pesan yang banyak diperbincangkan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan usahatani mulai dari penggadaan input hingga pasca. Sedang secara kelompok, informasi pertanian hanya dapat diakses melalui PPL Kecamatan dalam kegiatan sosialisasi atau penyuluhan pertanian yang dimediasi oleh Kepala Desa setempat. 2) Saluran informasi pertanian yang digunakan oleh kelompok petani di Desa Botubilotahu menggunakan saluran komunikasi lansung dan tidak lansung (bermedia). Saluran komunikasi lansung terjadi antara individu satu dengan individu lainnya yang sama-sama petani jagung. Sedang saluran komunikasi melalui media televisi tidak berkansung secara efektif. Salah satu kendalanya adalah masyarakat petani yang tergolong dalam kelompok petani tersebut menghabiskan waktu dilokasi perkebunan mereka. DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro Komunikasi Massa. Bandung: Remaja Rosdakarya (Offset) Arifin, Anwar Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas. Bandung: Armico Bungin, Burhan Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media (Group) Effendy, Onong Uhdjana Ilmu Komunikasi. Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya Hanafie, R Pengantar Ekonomi Pertanian. Andi Offiset. Yogyakarta Hamad, Ibnu 2006 Komunikasi dan Perilaku Manusia. Jakarta: Raja Grafindo (Persada) Mulyana, Deddy. (2000). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nurudin Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: RajaGrafindo (Persada) Rakhmat, Jalaluddin Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri gorontalo 9
10 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri gorontalo 10
Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia
Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN 2460-6510 Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia 1 Gya Adinda Sonia, 2 Riza Hernawati 1,2 Bidang Kajian Public Relations, Fakultas
Lebih terperinciKecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom
Kecakapan Antar Personal Mia Fitriawati, S. Kom, M.Kom Deskripsi Perkuliahan Mata kuliah ini merupakan tinjauan tentang komunikasi atau interaksi orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal serta saling
Lebih terperinciPOLA KOMUNIKASI PEMUSTAKA DAN PUSTAKAWAN DI SMA NEGERI 1 WAKORUMBA SELATAN KABUPATEN MUNA
POLA KOMUNIKASI PEMUSTAKA DAN PUSTAKAWAN DI SMA NEGERI 1 WAKORUMBA SELATAN KABUPATEN MUNA * Ikzal, **Muh. Najib Husain, ***Jumrana Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Perpustakaan FISIP Universitas Halu
Lebih terperinciPENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK
Ir. Henrikus, SPsi, CHT PENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi
Lebih terperinciKorelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta
Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta FX Okta Indrawan Satriya / Drs. M. Antonius Birowo, MA., Ph. D Program
Lebih terperinciPelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa
Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa (Studi Pada Event Pajak Creactive 2012 di UMM) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas
89 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas komunikasi interpersonal yang terjadi dalam kasus penyuluhan tatap muka gizi dan kesehatan dalam
Lebih terperinci3 & 4. Modul Perkuliahan III dan IV Sosiologi Komunikasi. Proses Komunikasi Dalam Masyarakat. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.
Modul ke: 3 & 4 Modul Perkuliahan III dan IV Sosiologi Komunikasi Proses Komunikasi Dalam Masyarakat Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan
Lebih terperinciPERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO
PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Oleh Kristevel Mokoagow e-mail: kristevelmokoagow@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciPENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI
PENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI (Studi kasus pada keluarga di Perumahan Meranti Permai, Kecamatan Siantar utara, Kota Pematangsiantar) Julius Osvaldo Situmorang 100904041
Lebih terperinciMOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV
MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
108 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarakan analisis mengenai pembahasan strategi media relations yang dilakukan oleh PT Telkom Indonesia, Tbk DIVRE V Jawa Timur, dimana analisis dilakukan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
27 PENDAHULUAN Latar Belakang Paradigma baru pembangunan Indonesia lebih diorientasikan pada sektor pertanian sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kapasitas lokal. Salah satu fokus
Lebih terperinciTipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P
Tipe-tipe komunikasi Puri Kusuma D.P a)komunikasi kesehatan b)komunikasi politik c) Komunikasi bisnis d)komunikasi keluarga e) dll Konteks-konteks komunikasi Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa
Lebih terperinciBAB I. komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass. communication (media komunikasi massa).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terdapat banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh para ahli. Komunikasi massa adalah komunikasi yang terdiri dari media cetak dan
Lebih terperinciKONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT
KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT 100904069 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konsep Diri dalam Komunikasi Antarpribadi,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan
92 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan dengan teori-teori yang menjadi acuan peneliti, dengan demikian dapat diperoleh beberapa
Lebih terperinciHubungan Terpaan Informasi Politik Partai NasDem di Televisi dan Komunikasi di dalam Kelompok Referensi Terhadap Preferensi Memilih Partai NasDem
Hubungan Terpaan Informasi Politik Partai NasDem di Televisi dan Komunikasi di dalam Kelompok Referensi Terhadap Preferensi Memilih Partai NasDem Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan
Lebih terperinciPOLA KOMUNIKASI PIMPINAN DEPARTEMEN KOMUNIKASI PT. DIRGANTARA INDONESIA. ( Studi Deskriptif Tentang Pola Komunikasi Pimpinan Departemen
POLA KOMUNIKASI PIMPINAN DEPARTEMEN KOMUNIKASI PT. DIRGANTARA INDONESIA ( Studi Deskriptif Tentang Pola Komunikasi Pimpinan Departemen Komunikasi Dalam Memotivasi Karyawan PT. Dirgantara Indonesia ) Ricky
Lebih terperinciMODEL KOMUNIKASI PELAYANAN PUSTAKAWAN TERHADAP PEMUSTAKA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA.
MODEL KOMUNIKASI PELAYANAN PUSTAKAWAN TERHADAP PEMUSTAKA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA. *Siska Yulianti ** Sitti Harmin *** Hasriany Amin Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Pustaka
BAB II Tinjauan Pustaka Seperti yang sudah disebutkan dalam Bab I, penelitian ini akan lebih mengacu kepada telaah tentang strategi komunikasi yang digunakan dalam mempertahan keeksistensian komunitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. penggunaan smartphone dalam kehidupan sehari hari telah memberikan efek pada perilaku
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan analisis dan interpretasi data maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan smartphone dalam kehidupan sehari hari telah memberikan efek pada perilaku komunikasi
Lebih terperinciSKRIPSI. PEMAHAMAN PERAN PRODUSER FILM INDIE DALAM MANAJEMEN PRODUKSI (Studi Pada Produser Film Indie Rena Asih dan Lost After Lovv )
SKRIPSI PEMAHAMAN PERAN PRODUSER FILM INDIE DALAM MANAJEMEN PRODUKSI (Studi Pada Produser Film Indie Rena Asih dan Lost After Lovv ) Disusun Oleh : Afrianto (09220138) Dosen Pembimbing : 1. Nurudin M.Si
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dari 4 macam motif masyarakat Surabaya dalam mendengarkan program radio
Lebih terperinciKata Kunci : sosialisasi, konsep, integrasi, media komunikasi. 1. Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mendasar bagi aktivitas manusia untuk
Konsep Sosialisasi mengenai Strategi Perusahaan kepada Karyawan Lapangan di PT HM Sampoerna Tbk. Studi Kasus pada 5 Key Operations Strategies 2013-2015 Angeline Linda Dian Hartono / Ike Devi Sulistyaningtyas,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi Dalam bukunya, Effendy (2007) mengutip perkataan Lasswell bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan menjelaskan pertanyaan : who says what in
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi kita, karena komunikasi mempunyai peranan penting bagi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan akan informasi semakin penting bagi kita, karena komunikasi mempunyai peranan penting bagi kebutuhan hidup manusia,
Lebih terperinciHubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.
Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan Yora Munirah ABSTRAK Penelitian ini berjudul Hubungan Komunikasi Antara
Lebih terperinci*Yunar Tosepu ** Muh. Najib Husain *** Sitti Utami Rezkiawati Kamil
PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI EKSTERNAL DALAM PENYAMPAIAN INFORMASI KESEHATAN PADA MASYARAKAT PESISIR (STUDI DI KELURAHAN TONDONGGEU KECAMATAN NAMBO KOTA KENDARI) *Yunar Tosepu ** Muh. Najib Husain *** Sitti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan
Lebih terperinciMOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV
MOTIF MAHASISWI MENONTON PROGRAM ACARA JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV (Studi pada Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Ilmu Komunikasi Audio Visual Angkatan 2008) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas
Lebih terperinciMOTIVASI WARGA YANG MENCALONKAN DIRI SEBAGAI KEPALA DESA DI DESA RANDUAGUNG, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG
MOTIVASI WARGA YANG MENCALONKAN DIRI SEBAGAI KEPALA DESA DI DESA RANDUAGUNG, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG MOTIVATION OF CITIZENS WHO RUN FOR VILLAGE CHIEF IN THE VILLAGE OF RANDUAGUNG, SUBDISTRICT
Lebih terperinciDaniel Karo Sekali ABSTRAK
PERAN KOMUNIKASI KELOMPOK DAN MINAT BEROLAHRAGA (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Minat Berolahraga Pada Anggota Asosiasi BMX Indonesia Pengda Sumatera Utara di Taman Sri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam buku karangan Lexy
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam buku karangan Lexy
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan di analisa pada bab
1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan di analisa pada bab IV, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari kegiatan, guru memiliki
Lebih terperinciSTRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS PENYULUH LAPANGAN KELUARGA BERENCANA DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI KECAMATAN MEDAN AREA
STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS PENYULUH LAPANGAN KELUARGA BERENCANA DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI KECAMATAN MEDAN AREA Oleh Sufiatni abstrak Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) DI TRANS 7 TERHADAP MINAT MAHASISWA MENONTON
SKRIPSI PENGARUH DAYA TARIK PROGRAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) DI TRANS 7 TERHADAP MINAT MAHASISWA MENONTON (Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2012 Universitas Muhammadiyah Malang) Diajukan
Lebih terperinciOleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung
PERAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENCEGAH TINDAK KEKERASAN ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT KELURAHAN KLABALA KOTA SORONG Oleh: Anggelia Dea Manukily Julia Pantow Lingkan E. Tulung e-mail: deamanukily@gmail.com
Lebih terperinciSTRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH DESA BAGI KONFLIK ANTAR JAGA DI DESA SENDANGAN KECAMATAN KAKAS KABUPATEN MINAHASA
STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH DESA BAGI KONFLIK ANTAR JAGA DI DESA SENDANGAN KECAMATAN KAKAS KABUPATEN MINAHASA Oleh George B. B. Lantemona Elvie Mingkid Eva Marentek e-mail; gbawelle@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciSTRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19
STRATEGI BINUS TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN JURNAL 19 Guntamas Halim Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak TUJUAN PENELITIAN ialah untuk mengetahui bagaimana strategi produksi
Lebih terperinciEfek kognisi yang didapat dari apa yang mereka tonton, benar-benar. bermanfaat. Manfaat tersebut kiranya dapat berguna. Kegunaan yang diharapkan
Efek kognisi yang didapat dari apa yang mereka tonton, benar-benar bermanfaat. Manfaat tersebut kiranya dapat berguna. Kegunaan yang diharapkan kiranya mampu diaplikasikan dalam keseharian mereka. Efek
Lebih terperinciS K R I P S I. Wiwik Tri Handayani
PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP EFEKTIVITAS PENYULUHAN PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI CITARUM DESA KEDUNGMALANG KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI S K R I P S I Oleh: Wiwik Tri Handayani 201210040312313
Lebih terperinciKOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA REMAJA DENGAN AYAH YANG BERTUGAS JARAK JAUH (Studi DeskriptifKualitatif Komunikasi Efektif antara Remaja dengan Ayah yang Bertugas Jarak Jauh di Kota Medan) JURNAL HANI AMIRAH
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari
Lebih terperinciManusia sebagai Makhluk Sosial
persoalan makna menjadi sangat penting ditafsirkan oleh seseorang yang mendapat informasi (pemberitaan) karena makna yang dikirim oleh komunikator (receiver) dan penerima informasi (audience) menjadi sangat
Lebih terperincisebagai bentuk eksistensi.
BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan terkait dengan penggunaan media sosial sebagai sarana eksistensi oleh mahasiswa FISIP UNS angkatan 2015, maka penulis menemukan beberapa
Lebih terperinciPENDEKATAN KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL GURU PADA ANAK USIA DINI DALAM PEMAHAMAN BACA IQRO (STUDI PADA TK ISLAM KEMARAYA KENDARI) Oleh :
PENDEKATAN KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL GURU PADA ANAK USIA DINI DALAM PEMAHAMAN BACA IQRO (STUDI PADA TK ISLAM KEMARAYA KENDARI) Oleh : *Asri Wati **Masrul *** Harnina Ridwan Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk
Lebih terperinciPROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Nur Oktapianti NIM :
PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Nur Oktapianti NIM : 090563201042 ABSTRACT This research aims to determine the process of interpersonal communication
Lebih terperinciPokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : Follow
Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : www.makinpinter.com Follow : @makinpinter 01 Komunikasi Massa Pada Perkembangan Teknologi Komunikasi massa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik
Lebih terperinciModul ke: Komunikasi Massa. Pengantar Komunikasi Massa. Fakultas FIKOM. Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING.
Modul ke: Komunikasi Massa Pengantar Komunikasi Massa Fakultas FIKOM Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING www.mercubuana.ac.id Proses Komunikasi Massa Proses Komunikasi Massa Dengan melihat formula
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pemkab Sragen, dalam hal ini Disparbudpor, telah melaksanakan komunikasi
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan maka beberapa kesimpulan dapat dibuat. Pertama, hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa Pemkab Sragen, dalam hal ini
Lebih terperinciPENGARUH PROGRAM ROCKA ROLLA DI RADIO PRO 2 RRI BOGOR TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR PERIODE FEBRUARI SAMPAI DENGAN MEI 2012
PENGARUH PROGRAM ROCKA ROLLA DI RADIO PRO 2 RRI BOGOR TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR PERIODE FEBRUARI SAMPAI DENGAN MEI 2012 Reziyodi Ryandaru Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia, 10000
Lebih terperinciJurnal Tugas Akhir Skpipsi 1
Jurnal Tugas Akhir Skpipsi 1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Berkomunikasi Dalam Berdiskusi Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo MARSIANA DINA
Lebih terperinciPOLA KOMUNIKASI ORGANISASI APMA (ASOSIASI PENGUSAHA MANIK-MANIK DAN AKSESORIS) JOMBANG DALAM MENJAGA SOLIDARITAS
POLA KOMUNIKASI ORGANISASI APMA (ASOSIASI PENGUSAHA MANIK-MANIK DAN AKSESORIS) JOMBANG DALAM MENJAGA SOLIDARITAS (Studi pada anggota organisasi APMA Jombang) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial
Lebih terperinciPOLA KOMUNIKASI KOMUNITAS OUTSIDER DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS (Studi pada Komunitas Outsider di Kota Malang)
POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS OUTSIDER DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS (Studi pada Komunitas Outsider di Kota Malang) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu memaparkan situasi atau peristiwa, penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang didapatkan manusia, manfaat tersebut berupa dukungan identitas. rumah, sekolah, kampus, maupun lingkungan kerja 1.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyuluhan pertanian mempunyai peranan strategis dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (petani) sebagai pelaku utama usahatani. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang
Lebih terperinciTEORI KOMUNIKASI. Konteks-Konteks Komunikasi. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI
Modul ke: TEORI KOMUNIKASI Konteks-Konteks Komunikasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Annoname Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Annoname. 2007. Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. A, Suhartini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Perspektif Sosiologis Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan
Lebih terperinciPERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI
PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI TEGUH HERI SANDI Universitas Bina Nusantara Jl Rawa Papan Rt04/003 no 17 A (081219701890) Dosen Pembimbing : Drs. Raden Damianus Cosmas
Lebih terperinciETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI
Modul ke: ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Bahasa Informasi Sebagai Bentuk Pesan Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Christina Arsi Lestari, M.Ikom Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Informasi
Lebih terperinciJURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRODUCT PLACEMENT DALAM FILM BEBEK BELUR (Studi Pada Pengurus Kine Klub Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 Universitas Muhammadiyah Malang) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas
Lebih terperinciSunarti MI Al-Istiqamah Banjarbaru, Abstract
PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL BAHASA INDONESIA GURU DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI AL-ISTIQAMAH BANJARBARU (INFLUENCE OF INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILLS INDONESIAN
Lebih terperinciFUNGSI KOMUNIKASI MEDIA SOSIAL TWITTER PELAKSANA TUGAS GUBERNUR DKI JAKARTA BASUKI TJAHAJA PURNAMA
Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanagara, Tahun VI/03/2014 FUNGSI KOMUNIKASI MEDIA SOSIAL TWITTER PELAKSANA TUGAS GUBERNUR DKI JAKARTA BASUKI TJAHAJA PURNAMA Shirley dan Suzy Azeharie Program Studi Ilmu
Lebih terperinciPENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK
PENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK Menurut Anwar Arifin komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Kelompok Menurut beberapa ahli, terdapat beberapa definisi komunikasi. Menurut Mulyana (2002: 54) mengatakan bahwa komunikasi sebagai situasi-situasi yang memungkinkan
Lebih terperinciKOMUNIKASI KELOMPOK PADA KOMUNITAS MUSIK INDIE (Fungsi Komunikasi Kelompok pada Komunitas Musik Indie Kirana di Jalan Darussalam kota Medan)
KOMUNIKASI KELOMPOK PADA KOMUNITAS MUSIK INDIE (Fungsi Komunikasi Kelompok pada Komunitas Musik Indie Kirana di Jalan Darussalam kota Medan) Reza Fiezry Lubis 080904132 ABSTRAKSI Penelitian ini berjudul
Lebih terperinciBAB II. Kajian Teori
BAB II Kajian Teori 2.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat membawa kita pada era komunikasi massa. Komunikasi pada awalnya sederhana berubah menjadi kompleks. Sejak ditemukannya mesin cetak
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MEDIA DALAM GERAKAN DONOR DARAH
EFEKTIVITAS MEDIA DALAM GERAKAN DONOR DARAH (Studi Korelasional Pengaruh Efektivitas Blackberry Messenger terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Donor Darah di Kota Medan) Oleh : FENNY WONGSO 110904030
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis yaitu paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya
Lebih terperinciPENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Bahan ajar Pertemuan 7 & 8 PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI A.BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI 1. Komunikasi Intrapersonal Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi intrapribadi
Lebih terperinciKEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI
Dewi Ma rufah H 0106006 KEJELASAN KOMUNIKASI BERDASARKAN UNSUR KOMUNIKASI Komunikasi merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi yang baik tentunya akan menciptakan hubungan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO Oleh: Nengah saputra wijaya Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif e-mail: nengahsaputrawijaya@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal
1 BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata communist yang berarti sama makna. Jadi, kalau dua orang yang terlibat dalam komunikasi
Lebih terperinciPOLA KOMUNIKASI PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN. (study kasus : pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara)
POLA KOMUNIKASI PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN (study kasus : pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara) *Elisabeth Manga**Marsia Sumule G. ***Asrul Jaya Jurusan Ilmu Komunikasi
Lebih terperinciANALISIS MODEL DAN MEDIA KOMUNIKASI PEMBANGUNAN 1 Kamaruddin Hasan 2
ANALISIS MODEL DAN MEDIA KOMUNIKASI PEMBANGUNAN 1 Kamaruddin Hasan 2 Poin-poin penting yang disampaikan dalam panel forum dengan Optimalisasi Komunikasi Pembangunan Partisipatif menuju Aceh yang lebih
Lebih terperinciStruktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki
Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciSOSIOLOGI KOMUNIKASI
Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi SOSIOLOGI KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI MASSA Feni Fasta, M.Si Eka Perwitasari Fauzi, M.Ed Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Sejumlah upaya
Lebih terperinciPERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM SAMARINDA
ejournal Ilmu Komunikasi, 4 (2) 2016 : 24-35 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia. Penyampaian pesan tersebut dimulai dari yang paling sederhana (komunikasi antar pribadi) hingga yang kompleks
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti menguraikan paradigma sebagai berikut: Paradigma menurut Lexy J. Moleong merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu bangsa, termasuk di Indonesia. Pengaruh globalisasi dirasakan diberbagai bidang kehidupan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ardianto Elvinaro, Komala Lukiati, Karlinah Siti, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Bandung, Simbiosa Rekatama Media
DAFTAR PUSTAKA Ardianto Elvinaro, Komala Lukiati, Karlinah Siti, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2007 Ardianto Elvinaro, Komala Lukiati, Karlinah Siti,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Upaya Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam melakukan Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa Sambang Desa merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten
Lebih terperinciKOMUNIKASI DAN BERFIKIR KRITIS
KOMUNIKASI DAN BERFIKIR KRITIS Disampaikan dalam Orientasi Perguruan Tinggi dan Kehidupan Kampus Universitas Slamet Riyadi Surakarta Tahun Akademik 2016 2017 Kamis, 15 September 2016 Oleh: SUGIARYO K.UPT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan. Melalui informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya, memperluas
Lebih terperinci