V HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "V HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat, Visi dan Misi Usaha Wid Florist Wid Florist adalah salah satu florist yang ada di Kota Bogor yang didirikan pada 30 September Wid Florist merupakan usaha patungan yang didirikan oleh tiga orang wanita yang bernama Ibu Widya, Ibu Wiwid, dan Ibu Widi. Nama Wid Florist itu sendiri diambil potongan nama depan dari ketiga pemiliknya yang secara tidak sengaja sama. Berdirinya Wid Florist berawal dari hobi pemiliknya yang bernama Ibu Wiwid dan Ibu Widya dalam merangkai bunga, keduanya merupakan kakak beradik yang sudah lama menyukai kegiatan merangkai bunga semenjak mereka remaja. Ibu Widi yang merupakan saudara sepupu dari Ibu Widya dan Ibu Wiwid adalah pemilik tempat kios Wid Florist kini berada. Ide awal dari usaha ini yaitu ketika ketiga pemiliknya menjadi pemenang kedua dalam lomba merangkai bunga dalam rangka memperingati Ulang Tahun Kota Bogor pada Tahun Ibu Widi selaku pemilik tempat sebagai pencetus ide utama untuk didirikannya usaha florist ini. Langkah berikutnya yang dilakukan sebelum didirikannya usaha florist ini adalah mencari pemasok bunga potong segar dengan kualitas yang bagus kemudian mencari tenaga kerja yang memiliki kompetensi. Setelah itu pada tanggal 30 September 2005 Wid Florist dibuka untuk pertama kalinya di Kota Bogor sebagai florist yang memiliki konsep mewah dan elegan. Konsep awal kios dan usaha Wid Florist berubah-ubah pada tahun pertama didirikannya florist ini. Awalnya konsep yang ditawarkan yaitu kios terbuka dengan bunga display yang dipajang seperti pada florist-florist kebanyakan yang ada di Kota Bogor, dan usaha yang ditawarkan pada awalnya hanya sebatas penjualan bunga potong segar ready stock dan pembuatan rangkaian bunga. Akan tetapi dengan menggunakan konsep tersebut usaha Wid Florist dapat dikatakan tidak berkembang karena konsep seperti itu sudah banyak ditawarkan oleh florist-florist lain yang sudah lama berdiri di kota Bogor. Pada pertengahan tahun 2006 Wid Florist menggunakan konsep yang berbeda yaitu dengan kios tertutup, bunga dipajang didalam kios dan ditata secantik mungkin sehingga ruangan kios seperti ruang tamu yang dihiasi banyak bunga. Penjualan bunga

2 kini tidak hanya ready stock akan tetapi menerima pemesanan semua jenis bunga yang tersedia dari pemasok. Selain penjualan bunga dan rangkaian bunga Wid florist juga menawarkan jasa pembuatan bunga papan, hand bucket, dan standing flower bucket. Hal lain yang menarik dari Wid Florist adalah memperbolehkan konsumennya untuk merangkai bunga sendiri sesuai dengan keinginan konsumen, kegiatan itu disebut create your own flowers. Hal tersebut yang membuat Wid Florist berbeda dengan floristflorist lain yang ada di Kota Bogor. Setiap usaha termasuk Wid Florist tentu saja memiliki visi dan misi dalam perjalanan usahanya. Visi dan Misi dari Wid Florist tentu saja diharapkan dapat membawa usaha ini berkembang lebih baik lagi. Visi dari Wid Florist yaitu mendapatkan keuntungan yang maksimum dengan mengutamakan produk yang berkualitas. Sementara misi dari Wid Florist adalah menjadi pilihan utama bagi warga Bogor dalam hal estetika terutama untuk bunga dan rangkaian bunga, dengan mengedepankan kualitas bunga potong yang terbaik dan pelayanan jasa yang memuaskan Lokasi Perusahaan Wid Florist terletak di Jalan Salak No. 6 Bogor. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada keinginan pemiliknya. Pertimbangan pemilihan lokasi tersebut berdasarkan bahwa belum adanya florist yang ada di wilayah tersebut, sementara wilayah tersebut termasuk wilayah yang sering dilewati oleh masyarakat Kota Bogor dan dekat dengan beberapa tempat kumpul kawula muda Bogor. Lokasi Wid Florist berada satu wilayah dengan de Cofee pot dan nine photography Struktur Organisasi Perusahaan. Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antar tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional guna mencapai tujuan perusahaan. Di dalam struktur organisasi menjelaskan spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan di dalam suatu organisasi, sehingga suatu usaha akan berjalan dengan baik apabila mempunyai struktur organisasi yang baik. Karena dengan struktur organisasi yang baik maka pendelegasian tugas mudah untuk diterapkan

3 sehingga spesifikasi pekerjannya jelas. Struktur organisasi dapat menggambarkan hubungan antar masing-masing bagian dalam perusahaan. Wid Florist masih memiliki struktur organisasi yang sederhana, akan tetapi tanggung jawab antar tiap bagian di struktur organisasi tersebut sangat jelas. Struktur Organisasi dari Wid Florist dapat dilihat pada Gambar 6 berikut Pemilik (Ibu Wiwid, Ibu Widya, Ibu Widi) Karyawan 1 (Yanti) (Bagian Produksi dan Operasi Karyawan 2 (Sri) (Bagian Produksi dan keuangan Karyawan 3 (Enjang) ( Bagian delivery dan Pemasaran) Gambar 6. Struktur Organisasi Wid Florist Sumber : Wid Florist, 2011 Pemilik merupakan pemegang keputusan tertinggi dalam struktur organisasi Wid Florist, dan semua karyawannya bertanggung jawab langsung kepada pemilik. Setiap karyawan memiliki dua spesifikasi tugas yang harus dipertanggung jawabkan tiap bulannya kepada pemilik. Pemilik hanya bertugas sebagai pengawas, pengambil keputusan dan secara tidak langsung ikut dalam kegiatan operasional. Akan tetapi ketiga karyawannya secara langsung bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional Wid Florist. Berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian di dalam struktur organisasi Wid Florist. 1) Pemilik Selaku pemegang keputusan tertinggi dalam struktur organisasi pemilik memiliki tanggung jawab kepada seluruh karyawannya. Selain itu juga pemilik bertugas sebagai pengawas yang mengawasi kegiatan operasional usaha Wid Florist secara tidak langsung. Pemilik Wid Florist yang terdiri dari tiga orang ini

4 pun memiliki tugas masing-masing dalam kegitan operasioanal Wid Florist. Tugas pemilik dalam kegiatan operasional Wid Florist yaitu : a) Memberikan persetujuan pemesanan input bunga potong yang dilakukan oleh bagian produksi dan operasi, melakukan pemesanan kepada pemasok dan pengawasan stock bunga potong. (dilakukan oleh Ibu Widya) b) Mengawasi arus kas Wid Florist dan melakukan persetujuan pengeluaran dana usaha baik untuk kegiatan operasional maupun inventaris ( dilakukan oleh Ibu Widi) c) Mengawasi trend bunga potong dan melakukan pelatihan-pelatihan kepada karyawan Wid Florist serta melakukan berbagai event untuk kegiatan promosi (dilakukan oleh Ibu Wiwid). 2) Karyawan 1 (Bagian Produksi dan Operasi ) Berikut ini adalah spesifikasi pekerjaan bagian produksi dan operasi a) Membuat rangkaian bunga potong, bunga papan, standing flower bucket, hand bucket dan karangan bunga artificial yang dipesan oleh konsumen. b) Mengawasi pasokan input bunga potong untuk meminimalisir resiko busuk, melakukan pemesanan bunga potong kepada pemasok sesuai dengan pesanan konsumen yang sebelumnya disetujui oleh pemilik. c) Mengawasi pemakaian sarana pendukung, pernak pernik pelengkap rangkaian bunga dan media pelengkap hiasan bunga. d) Mencatat pesanan bunga, saran dan kritik konsumen serta segala hal yang berkaitan dengan operasional usaha Wid Florist setiap harinya. 3) Karyawan 2 ( Bagian Produksi dan Keuangan ) Berikut ini adalah spesifikasi pekerjaan bagian produksi dan keuangan a) Membuat rangkaian bunga potong, bunga papan, standing flower bucket, hand bucket dan karangan bunga artificial yang dipesan oleh konsumen. b) Melakukan pembelian barang inventaris dan sarana pendukung untuk kegiatan operasional usaha Wid Florist. c) Mencatat transaksi pemasukan dan pengeluaran dana yang terjadi setiap harinya, melakukan transaksi pembayaran dengan konsumen dan pemasok dan menyimpan dana kebuthan operasional

5 d) Membuat laporan keuangan setiap bulannya yang berisi transaksi keuangan Wid Florist setiap hari. 4) Karyawan 3 ( Bagian Pemasaran dan delivery ) Berikut ini adalah spesifikasi pekerjaan bagian pemasaran dan delivery a) Melakukan delivery pesanan kepada konsumen b) Menjadi penanggung jawab apabila Wid Florist melakukan event-event promosi c) Melakukan pencetakan kartu nama, dan brosur Wid Florist Analisis Keuangan Wid Florist Sejak awal berdirinya pada tahun 2005, modal usaha Wid Florist sepenuhnya adalah modal milik pribadi, yaitu gabungan dari modal ketiga pemiliknya. Sampai saat ini Wid Florist belum pernah melakukan pinjaman ke bank untuk kegiatan operasional usahanya. Selama berdirinya Wid Florist belum pernah mengalami kerugian. Pembagian keuntungan bagi ketiga pemiliknya dilakukan secara rata dengan persentase pembagian keuntungan tiap bulannya adalah 10 persen untuk tambahan modal usaha dan 90 persen keuntungan dibagi rata untuk ketiga pemiliknya, yang berarti masingmasing memperoleh 30 persen dari keuntungan tiap bulannya. Keuntungan yang diperoleh merupakan hasil dari pendapatan yang telah dikurangi oleh biaya-biaya serta gaji karyawan. Dalam pencatatan arus kas Wid Florist sudah melakukannya pencatatan secara rinci dan jelas, disertakan dengan laporan keuangan per tiga bulan yang diserahkan kepada masing-masing pemiliknya. Dana operasional Wid Florist pun dikelola dengan baik dan disimpan dalam bentuk media tabungan di salah satu bank agar pengeluaran dapat dilaporkan secara jelas Analisis Penelitian dan Pengembangan Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Wid Florist yaitu berdasarkan minat konsumen terhadap bunga potong yang banyak digemari. Wid Florist selalu melakukan inovasi-inovasi baru dalam melakukan pengembangan produknya untuk memuaskan konsumennya, misalnya dengan memperkenalkan teknik

6 rangkain bunga yang unik. Selain itu para karyawan pun selalu melakukan pelatihan yang terkait dengan perkembangan trend bunga potong yang ada. Akan tetapi Wid Florist belum melakukan kerjasama dengan pihak luar dalam hal penelitian dan pengembangan. Hal tersebut dianggap belum perlu dilakukan selama para pemilik dan karyawannya masih mampu mengikuti perkembangan trend bunga potong yang diminati oleh konsumen Kegiatan Operasional dan Budaya Perusahaan. Wid Florist buka setiap hari selama satu minggu dimulai dari pukul 08:00WIB sampai dengan pukul 20:00 WIB, kecuali pada hari senin dan selasa, Wid Florist tutup pada pukul 17:00 WIB. Dalam satu minggu karyawan mendapatkan kesempatan untuk libur selama satu hari secara bergantian yang harinya ditentukan oleh karyawan itu sendiri dan dapat berubah-ubah setiap minggunya. Wid Florist membangun suasana kekeluargaan pada setiap karyawannya, sehingga para karyawan merasa nyaman bekerja di Wid Florist. 5.2 Analisis Lingkungan Internal Pemasaran Wid Florist Analisis lingkungan internal merupakan tahap untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh Wid Florist dalam menghadapi persaingan. Lingkungan internal dapat diamati dengan pendekatan secara langsung melalui tanya jawab dan observasi atau pengamatan langsung. Dalam memasarkan produknya Wid Florist telah memiliki suatu strategi yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan, meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan, dan mempertahankan kelangsungan perusahaan di pasar yang kompetitif. Dalam mencapai tujuannya Wid Florist menggunakan strategi pemasaran yang terdiri dari unsur pemasaran STP (Segmentation, Targeting, dan positioning.) dan bauran pemasaran 7P ( Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physic). Faktor internal pemasaran Wid Florist tersebut akan dijelaskan lebih lanjut berikut ini Unsur Pemasaran STP 1) Segmentation

7 Menentukan segmentasi merupakan langkah awal yang yang harus dilakukan oleh setiap usaha dalam memasuki pasar yang kompetitif. Dalam mensegmentasi pasar Wid Florist memperhatikan kebutuhan pelanggan, keinginan pelanggan dan manfaat yang dicari oleh pelanggan. Segmentasi pasar yang dilakukan oleh Wid Florist didasarkan pada aspek geografik, demografik, psikografik dan tingkah laku tertentu. Segmentasi berdasarkan aspek geografik yang dipilih oleh Wid Florist adalah konsumen yang berada di wilayah Kota bogor dan sekitarnya. Segmen tersebut dipilih berdasarkan wilayah Wid Florist yang berada di Kota Bogor dan dengan pertimbangan bahwa masih banyak pasar di wilayah Kota Bogor yang belum terjamah oleh Wid Florist. Segmentasi pasar berikutnya adalah berdasarkan aspek demografik, yang memebagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variabel seperti umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan agama, ras dan kebangsaan (Kotler dan Armstrong, 1997). Faktor demografik merupakan dasar yang paling penting dalam membuat segmen kelompok konsumen karena kebutuhan dan keinginan konsumen serta tingkat penggunaan erat kaitannya dengan variabel demografik. Dalam memasarkan berdasarkan aspek demografik Wid Florist memilih segmen keluarga dan bukan keluarga dengan pendapatan menengah keatas. Segmen keluarga terdiri dari pria maupun wanita dengan pekerjaan yang berbeda satu sama lain selain itu terdiri dari anak-anak, remaja dan orang tua yang masing-masing memiliki kebutuhan yang berbeda dalam hal estetika khususnya bunga potong. Segmen bukan keluarga terdiri dari orang perorangan dan perusahaan serta instansi-instansi atau organisasi yang juga memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda dalam penggunaan bunga potong. Segmentasi psikografik merupakan proses membagi pembeli berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup dan kepribadian. Berdasarkan aspek psikogarifk segmentasi yang dipilih oleh Wid Florist adalah kelas sosial dan gaya hidup. Kelas sosial yang dipilih Wid Florist untuk segmentasi pasarnya adalah masyarakat kelas menengah keatas.

8 Segmentasi tingkah laku merupakan proses pengelompokan berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu barang. Berdasarkan segmentasi tingkah laku Wid Florist memilih manfaat yang dicari konsumen, dan penggunaannya bagi konsumen. Segmentasi yang dilakukan oleh Wid Florist berdasarkan kebutuhan konsumen untuk nilai estetika, hobi dan keperluan dekorasi. 2) Targeting Setelah mengidentifikasi dan mengklasifikasikan segmentasi pasar langkah selanjutnya yang dilakukan oleh Wid Florist adalah menentukan target atau sasaran pasar yang tepat untuk menjual produknya. Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam mentargetkan pasar ada tiga faktor yang perlu diperhatikan oleh Wid Florist diantaranya adalah ukuran dan pertumbuhan segmen, daya tarik struktural segmen, serta sasaran dan sumber daya Wid Florist. Target utama dari Wid Florist adalah konsumen dengan kelas sosial menengah ketas, dikarenakan produk bunga potong yang dijual di Wid Florist memiliki kualitas yang baik dengan harga yang relatif mahal. Konsumen yang menjadi target pasar dari Wid Florist berupa konsumen perorangan dan instansi atau perusahaan. 3) Positioning Setelah mengetahui segmen pasar yang akan dimasuki Wid Florist harus dapat menentukan posisi apa yang akan ditempati dalam segmen tersebut. Memposisikan pasar merupakan suatu proses mengatur agar suatu produk menduduki tempat yang jelas, berbeda dan dikehendaki relatif terhadap produk pesaing dibenak konsumen sasaran. Wid Florist dalam menjalan usahanya memposisikan sebagai florist yang menawarkan bunga potong dengan kualitas internasional dan nilai estetika yang tinggi serta dengan pelayanan yang memuaskan bagi masyakarakat dengan gaya hidup modern dan berkelas Bauran Pemasaran

9 Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produk diantaranya terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan bukti fisik. 1) Bauran Produk ( Product ) Strategi produk merupakan strategi yang paling penting untuk dikembangkan karena produk inilah yang dikonsumsi dan dimanfaatkan secara langsung oleh konsumen. Strategi produk yang dilakukan oleh Wid Florist adalah menjual produk bunga potong dengan kualitas yang terbaik dan segar dengan berbagai macam pilihan variasi jenis dan warna serta tiap jenis bunga potongnya memiliki kualitas yang sama. Hal tersebut dilakukan oleh Wid Florist agar konsumen tidak kesulitan dalam memilih bunga potong yang dijual di Wid Florist. Produk yang ditawarkan oleh Wid Florist antara lain adalah bunga potong segar, produk bunga artificial, daun potong hias, dan produk tambahan berupa vas bunga, media tanam untuk hiasan, alat pelengkap hiasan dan pewangi ruangan recycle. Produk utama yang dijual oleh Wid Florist adalah bunga potong, jenis bunga potong yang dijual di Wid Florist antara lain bunga mawar, gladiol, gerbera, tulip, lili, carnation, krisan, baby bread, anggrek cymbidium dan lain-lain. Selain produk Wid Florist juga menawarkan jasa untuk merangkai bunga baik berupa hand bouquet, rangkaian, bunga papan dan standing flower bouquet dan layanan jasa delivery produk ke tangan konsumen atau ke tempat sesuai pemesanan konsumen. Produk bunga potong yang dijual oleh Wid Florist memiliki kualitas yang sangat baik apabila dibandingkan dengan florist-florist lain, hal tersebut terlihat dari teknik penyimpanan bunga potong, pada florist-florist lain yang ada di Kota Bogor bunga potong biasanya disimpan di dalam sebuah ember atau wadah lainnya yang berisi ember dan ditaruh pada suhu ruangan biasa, akan tetapi di Wid Florist bunga potong khususnya bunga-bunga ready stock disimpan dalam freezer untuk lebih mempertahankan kesegaran dan kualitas bunga potong itu sendiri. Bunga potong yang disimpan dalam freezer dapat bertahan sekitar 7 10 hari sementara bunga potong yang hanya direndam air dapat bertahan 3 5 hari hingga bunga tersebut layu. Selain kualitasnya yang sangat baik, bunga potong yang ada di Wid Florist pun merupakan bunga-bunga impor dari berbagai pemasok di mancanegara seperti

10 Belanda, Vietnam dan Ecuador, sehingga jenis bunga yang dijual merupakan bunga yang jarang ditemui di pasaran. Beberapa jenis bunga yang diimpor dari mancanegara yaitu Tulip, Lili, Mawar, Anggrek Cymbidium, dan Baby bread, sementara bunga yang diperoleh dari pemasok lokal yaitu bunga Mawar, Gladiol, Gerbera, Carnation, dan krisan serta beberapa jenis daun potong penghias. Konsumen dapat membeli langsung bunga potong yang tersedia atau ready stock di outlet ataupun memesan bunga impor yang mereka inginkan. Wid Florist biasanya tidak menyimpan bunga potong dalam jumlah yang terlalu banyak untuk menjaga kualitas dan kesegaran bunga potong yang dijualnya. Selain bunga potong eceran yang dijual oleh Wid Florist, terdapat beberapa produk dan jasa lain yang ditawarkan yaitu rangkaian bunga, hand bouquet, standing flower bouquet, dan bunga papan. Beberapa produk tersebut tentu saja berbahan dasar bunga potong segar yang kemudian dirangkai sesuai dengan permintaan konsumen dengan beberapa tambahan hiasan lain seperti daun hias, pita dan pernak-pernik lainnya. Produk jasa yang ditawarkan oleh Wid Florist adaah jasa delivery untuk pemesanan bunga untuk semua produk termasuk bunga potong eceran dan jasa merangkaikan bunga. Selain bunga potong dan berbagai jenis produk berbahan dasar bunga potong Wid Florist juga menjual bunga artificial, yaitu rangkaian bunga palsu yang dibentuk sesuai keinginan konsumen, baik berupa rangkaian bunga maupun hand bouquet. Konsumen dapat membeli bunga artificial yang sudah jadi terangkai ataupun memilih sendiri jenis rangkain bunga artificial yang diinginkan. Produkproduk yang dijual pada Wid Florist dapat dilihat pada Gambar 7.

11 Gambar 7. Produk-produk yang dijual di Wid Florist 2) Bauran Harga ( Price) Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen kepada setiap produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Harga juga merupakan variabel yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Penentuan harga dari suatu produk akan sangat memengaruhi keberhasilan suatu usaha dalam memperoleh keuntungan yang diinginkan. Strategi dalam menetapkan harga produk dapat dilakukan dengan menganalisis kelebihan dan kelemahan produk yang dimiliki. Penetapan harga bunga potong di Wid Florist dihitung berdasarkan biaya pembelian pokok bunga potong yang ditambah dengan biaya penyimpanan dan keuntungan yang diinginkan. Penentuan harga pun ditetapkan dengan pertimbangan kualitas bunga potong yang dijual di Wid Florist. Strategi harga lainnya yang ditetapkan oleh Wid Florist adalah menetapkan harga paket untuk pembelian produk selain bunga potong satuan. Harga bunga potong yang dijual di Wid Florist relatif lebih mahal dibandingkan dengan harga bunga potong pada florist-florist lain yang ada di Kota Bogor. Strategi harga yang diterapkan oleh Wid Florist yaitu menetapkan harga sesuai dengan kualitas bunga potong yang dijualnya, menurut pemilik Wid Florist, harga dapat menentukan seberapa baik produk yang dijual oleh suatu perusahaan. Dalam menetapkan harga produk bunga potongnya Wid Florist memang menetapkan harga yang lebih mahal, akan tetapi Wid Florist memiliki komitmen dalam kualitas bunga yang dijualnya. Tabel 7 merupakan daftar harga produk yang dijual di Wid Florist dan dibandingkan dengan harga bunga potong pada florist-florist lain. Tabel 7. Perbandingan Harga Produk Wid Florist dan Florist lain di Kota Bogor Nama Produk Harga di Wid Florist Kisaran harga di Florist lain Bunga Mawar Rp Rp per batang Rp Rp per batang Bunga Krisan Rp Rp per Rp Rp

12 ikat per ikat Bunga Baby Brad Rp per ikat Rp Rp per ikat Bunga Carnation Rp per ikat Rp Rp per ikat Bunga Gerbera Rp per tangkai Rp per tangkai Bunga mawar Rp Rp per tangkai Rp Rp per tangkai Anggrek Cymbidium Rp per batang - Bunga lili Rp per tangkai - Bunga Tulip Rp Rp per - tangkai Bunga Papan Rp Rp Hand bouquet Rp Rp Standing flowers Rp Rp bouquet Bunga Rangkai (dalam Rp Rp vas) Artficial Flowers Rp Rp Sumber : Wid Florist, 2011 Harga-harga bunga potong tersebut dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi lingkungan usaha Wid Florist, misalnya adanya kenaikan penjualan dari pemasok dan kenaikan bahan baku pendukung. Wid Florist pun memiliki harga khusus dalam penjualaan bunga mawar, karena bunga mawar merupakan produk yang paling diminati oleh para konsumen. Harga penjualan bunga mawar yaitu sebagai berikut : a) 3 tangkai mawar semi holland grade A, deluxe wrapping plus kartu ucapan eksklusif, Rp ,- b) 3 tangkai mawar impor Holland, deluxe wrapping plus kartu ucapan eksklusif, Rp ,- c) 3 tangkai mawar impor Ecuador, deluxe wrapping plus kartu ucapan eksklusif, Rp ,- d) 3 tangkai mawar impor Vietnam, deluxe wrapping plus kartu ucapan eksklusif, Rp ,- e) 5 tangkai mawar lokal grade A, deluxe wrapping plus kartu ucapan eksklusif, Rp ,- f) 5 tangkai mawar impor Holland, deluxe wrapping plus kartu ucapan eksklusif, Rp ,- g) 5 tangkai mawar impor Ecuador, deluxe wrapping plus kartu ucapan eksklusif, Rp ,- h) 5 tangkai mawar impor Vietnam, deluxe wrapping plus kartu ucapan eksklusif, Rp ,- Strategi harga untuk harga special baru hanya dilakukan untuk bunga mawar saja, karena permintaan akan bunga mawar lebih tinggi dibandingkan dengan bunga

13 lainnya. Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat perbandingan harga bunga potong Wid Florist yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan florist lain. Harga rangkain bunga pada florist -florist lain maupun Wid Florist pada dasarkan disesuaikan dengan harga-harga bunga dan hiasan yang digunakan untuk merangkainya. 3) Bauran Tempat (Place) Wid Florist dapat dikatakan sebagai pedagang pengecer karena langsung menjual ke tangan konsumen akhir, oleh karena itu pemilihan lokasi Wid Florist harus mudah terjangkau oleh konsumennya. Wid Florist berlokasi di Jalan Salak No 6. Bogor. Pemilihan lokasi tersebut sesuai dengan keingin pemilikinya dan dengan pertimbangan bahwa di lokasi tersebut terdapat beberapa tempat kawula muda Bogor seperti de Coffe pot, dan dekat dengan taman kencana, mengingat target pasar dari Wid Florist adalah kelas sosial dan gaya hidup masyarakat. Lokasi Wid Florist tersebut dikatakan strategis karena selain lokasinya yang berdekatan dengan tempat kawula muda Bogor, di sekitar lokasi tersebut pun tidak terdapat usaha sejenis yaitu florist yang dapat menjadi pesaing dari Wid Florist, seperti florist-florist kebanyakan yang bisa dijumpai di daerah sekitar pasar anyar dan pasar bogor yang terdapat beberapa florist dalam satu wilayah ayang akan memperketat persaingan. Selain itu lokasi Wid Florist pun berada di tengah kota sehingga memudahkan layanan jasa delivery untuk konsumen, Hal lain yang membuat kekuatan dari strategi tempat ini yaitu, tempat dimana outlet Wid Florist berdiri ini merupakan tempat milik pribadi pemilik Wid Florist sehingga tidak dibutuhkan biaya tambahan untuk sewa tempat. 4) Bauran Promosi ( Promotion ) Promosi merupakan kegiatan yang mengkomunikasikan keunggulan produk yang dijual dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Sampai sejauh ini strategi promosi yang dilakukan oleh Wid Florist hanya membuat brosur, pemberitaan media cetak dan menjadi sponsor beberapa acara di Kota Bogor. Brosur yang dibuat oleh Wid Florist pun kurang memberikan bujukan kepada konsumen akan produk yang dijual di Wid Florist dan brosur tidak disebarkan melainkan disimpan dan dipajang di dalam outlet hal tersebut membuat promosi

14 yang dilakukan oleh Wid Florist optimal. Brosur Wid Florist dapat dilihat pada Lampiran 2. Wid Florist pernah melakukan pemberitaan di media cetak lokal diantaranya f magazine, dan Radar Bogor. Pemberitaan yang ada hanya sebatas mengenai profil usaha Wid Florist serta keunggulan bunga potong yang dijual di Wid Florist. Belum ada beberapa iklan yang bertujuan promosi produk ataupun jasa yang ditampilan dimedia cetak. Wid Florist pernah beberapa kali menjadi sponsor dalam beberapa acara di kota Bogor diantaranya yaitu pada acara ulang taun kota Bogor pada Tahun Selain kegiatan promosi diatas Wid Florist pun memiliki web khusus yang berisi tentang profil perusahaan yaitu akan tetapi pembuatan web tersebut belum berjalan maksimal karena belum adanya transaksi jual beli yang dilakukan dalam web tersebut. Wid Florist pun memiliki papan nama yang terpasang dipinggir jalan yang berjajar dalam satu billboard dengan beberapa toko yang ada dalam wilayah tersebut. 5) Bauran Orang ( People ) Setiap usaha yang akan berhasil apabila ditunjang dengan sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas. Orang dalam bauran pemasaran ini diartikan sebagai karyawan. Karyawan merupakan bagian penting dalam sebuah usaha karena terlibat langsung dalam kegiatan operasional dan penyampaian produk ke tangan konsumen. Wid Florist memiliki tiga orang karyawan yang terdiri dari satu orang pria dan dua orang wanita. Karyawan yang dimiliki Wid Florist merupakan karyawan yang loyal terhadap usaha ini, karena sejak awal berdirinya Wid Florist belum pernah melakukan pergantian karyawan. Kualifikasi sumber daya manusia yang dipilih oleh para pemilik Wid Florist untuk menjadi karyawannya adalah orang yang tekun, ulet, jujur, terampil dan mau belajar serta bekerja keras. Selain itu pemilik Wid Florist memilih para karyawan yang memiliki tempat tinggal di daerah Bogor. Keterampilan yang dimiliki oleh karyawan Wid Florist tentunya dalam hal merangkai bunga, dan seluruh karyawannya memiliki keterampilan tersebut.

15 Strategi orang yang dilakukan oleh Wid Florist adalah selalu memberikan pelatihan dan pendidikan merangkai bunga pada karyawannya minimal dua kali dalam setahun, karena bunga potong dan rangkain bunga memiliki trend yang berubah-ubah. Hal tersebut bertujuan agar karyawan memahami cara merangkai bunga, warna-warna bunga yang sedang digemari serta mengetahui nilai-nilai estetika dalam merangkai bunga. Pelatihan dan pendidikan yang diikuti oleh karyawannya biasannya selalu didampingi oleh pemilik Wid Florist. Selain mengikuti pelatihan, dan pendidikan menganai rangkaian bunga, para karyawan pun sering mengikuti seminar-seminar mengenai bunga potong dan tanaman hias, serta bisnis florist guna memperbanyak pengetahuan mereka mengenai produk dan mengetahui kekuatan serta kelamahan dari masing-masing produk. Selain terampil karyawan Wid Florist juga dituntut untuk memiliki sifat yang ramah terhadap konsumennya, dan dituntut memiliki pengetahuan yang baik mengenai produk yang dijualnya. Keramahan karyawan Wid Florist membuat para konsumen merasa nyaman untuk membeli bunga potong atau rangkaian bunga dan secara tidak langsung akan merekomendasikan Wid Florist dengan baik. Pengetahuan mengenai produk sangat diperlukan karena beberapa konsumen yang merupakan konsumen kritis biasanya mengajukab pertanyaan-pertanyaan seputar bunga potong yang dijual di Wid Florist, dengan dibekali pengetahuan tentang produk maka karyawan dapat menjawab pertanyaan dan konsumen akan merasa puas membeli produk di Wid Florist. Sejauh ini dengan tiga orang karyawan yang dimilikinya Wid Florist terkadang mengalami kesulitan apabila Wid Florist hendak mengadakan event diluar outlet Wid Florist kekurangan karyawan, karena dibutuhkan beberapa tenaga kerja untuk menjaga stand promosi, dan melayani konsumen yang datang ke outlet. Wid Florist belum memiliki karyawan khusus yang menangani pemasaran dan promosi, sejauh ini hanya pemilik Wid Florist yang menangani masalah pemasaran dan promosi. 6) Bauran Proses ( Process) Proses merupakan semua kegiatan yang dapat dikoordinasikan dengan baik untuk mencipatakan kualitas serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen.

16 Pelayanan yang baik akan meningkatkan loyalitas dan kepercayaan konsumen kepada Wid Florist, karena selain menjual produk bunga, konsumen pun memperhatikan kualitas pelayanan dan jasa yang diberikan oleh Wid Florist. Strategi proses yang dilakukan oleh Wid Florist adalah peningkatan kinerja karyawan, kecepatan dalam merangkai bunga, kemudahan dalam pemesanan dan pembayaran dan jasa delivery. Proses pemesanan bunga potong yang tidak ready stock membutuhkan 2 5 hari kerja. Untuk pemesanan bunga lokal membutuhkan maksimal 2 hari kerja sementara bunga impor membutuhkan 3 5 hari kerja. Dalam merangkai bunga Wid florist memiliki standara layanan kecepatan tersendiri, proses merangkai bunga vas yang dilakukan oleh karyawan memiliki waktu standar yaitu menit, pembuatan hand bouquet memiliki waktu standar menit. Dalam proses pembuatan bunga rangkai, Wid Florist memperbolehkan konsumennya untuk membuat bunga rangkai sendiri yaitu yang biasa disebut dengan create your own flowers, yang merupakan salah satu strategi proses yang diberikan oleh Wid Florist untuk konsumennya. Proses ini pun memberikan beberapa keuntungan bagi Wid Florist dan merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi konsumen. Keuntungan bagi Wid Florist adalah saat konsumen membuat rangkaian bunga sendiri, karyawan dapat melakukan kegiatan lainnya, sehingga mempercepat proses penjualan bagi konsumen, selain itu mengurangi resiko kecewanya konsumen akan rangkaian bunga yang dibuat. Konsumen pun dapat menambah wawasan dalam merangkai bunga, karena dalam proses merangkai bunga, karyawan membantu dengan cara menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dan memberikan panduan trend bunga yang sedang digemari pada saat itu. Minat konsumen Wid Florist terhadap kegiatan ini pun sangat besara, dikarenakan konsumen memperoleh kesenangan dalam merangkai bunga dan hal tersebutlah yang menjadi daya tarik kegiatan ini. Menurut hasil wawancara dari karyawan Wid Florist dalam satu bulan terdapat 40 persen konsumen yang membeli bunga dengan melakukan kegiatan create your own flowers. 7) Bauran Fisik ( Physic )

17 Bukti fisik merupakan petunjuk visual yang memberikan bukti atas kualitas produk atau jasa yang ditawarkan, seperti sarana pendukung, dekorasi ruangan, warna bangunan dan kebersihan outlet. Strategi fisik yang diberikan oleh Wid Florist untuk konsumennya adalah kenyamanan, kebersihan dan kerapihan outlet Wid Florist, ruangan yang ditata dengan baik dan dilengkapi dengan AC, penempatan bunga-bunga potong yang rapi sehingga konsumen dapat melihat seluruh koleksi bunga potong yang dimiliki oleh wid Florist, ruangan dilengkapi dengan sofa yang nyaman dan full music, area parkir yang cukup luas, serta desain outlet yang modern. Selain itu Wid Florist memiliki dua buah lemari pendingin yang berfungsi untuk menyimpan bunga potong agar selalu terjaga kesegarannya, dan tidak cepat busuk. Peralatan inventaris lain yang dimiliki Wid Florist adalah satu buah laptop yang berfungi sebagai media untuk administrasi, mencatat semua pengeluaran dan pemasukan serta menyimpan berbagai data internal usaha Wid Florist. Wid Florist juga memiliki dua buah mesin EDC (Electronic Data Capture) atau biasa disebut mini ATM berlogo BCA prima dan Mandiri Visa yang berfungi untuk melayani pembayaran non tunai dari konsumennya baik debet maupun credit. Hal tersebut sangat memberikan berbagai kemudahan kepada konsumen Wid Florist dalam melakukan transaksi penjualan Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor internal perusahaan, maka dapat disimpulkan bahwa Wid Florist memiliki delapan faktor kritis yang terdiri dari lima kekuatan dan tiga kelemahan dan dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini Tabel 8. Kekuatan dan Kelemahan Wid Florist berdasarkan Faktor Internal Perusahaan Faktor Internal Pemasaran Kekuatan Kelemahan Produk 1. Produk berkualitas tinngi dan bervariatif Harga 1. Harga relatif mahal Tempat 2. Lokasi strategis Promosi 2. Belum melakukan promosi yang maksimal. Orang 3. Adanya pendidikan dan 3. Kurangnya tenaga kerja pelatihan SDM secara berkala khususnya pemasaran bagian

18 Proses 4. Memiliki kegiatan create your own flowers Fisik 5. Konsep Kios yang mewah dan elegan Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan 1) Kekuatan a) Produk berkualitas tinggi dan bervariatif Produk-produk yang dijual di Wid Florist adalah produk bunga potong yang memiliki kualitas yang tinggi. Produk tersebut berasal dari lokal maupun impor. Bunga lokal yang dijual yaitu bunga lokal dengan grade A dan bunga impor diperoleh dari mancanegara seperti Belanda, Ecuador, dan Vietnam. Wid Florist selalu menjaga kesegaran bunga potongnya dengan menyimpannya dalam lemari pendingin yang dapat mempertahankan bunga lebih lama sekitar 7 10 hari. Produk bunga potong yang dijual sangat beragam tidak hanya bunga potong akan tetapi berupa rangkaian bunga, hand bouquet, standing flowers bouquet, bunga papan dan bunga artificial. Produk yang sangat variatif ini memberikan berbagai pilihan dan jenis bunga potong yang akan dibeli oleh konsumen. b) Lokasi strategis Lokasi Wid Florist berada dekat dengan tempat kumpul kawula muda kota Bogor yang juga merupakan target pasar dari Wid Florist itu sendiri. Selain itu lokasi ini merupakan lokasi milik sendiri atau pemilik Wid Florist sehingga Wid Florist tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk menyewa tempat usahanya. Di lokasi ini pun tepatnya disekitar Jalan Salak belum ada florist lain selain Wid Florist hal tersebut dapat mengurangi persaingan antar usaha. c) Adanya pelatihan dan pendidikan SDM secara berkala Karyawan merupakan variabel penting di Wid Florist karena dalam menjual produknya Wid Florist melibatkan seluruh karyawannya secara langsung. Wid Florist selalu memberikan pelatihan rutin bagi karyawannya dalam hal merangkai bunga dan pengetahuan mengenai bunga potong. Pelatihan dilakukan minimal dua tahun sekali, karena bunga potong memiliki trend yang berubah-ubah tiap taunnya. Pelatihan ini bertujuan menambah wawasan para

19 karyawannya mengenai bunga potong serta meningkatkan keterampilan dalam menjual produk bunga potong ke tangan konsumen. d) Memiliki kegiatan create your own flowers Kegiatan create your own flowers ini tidak dimiliki oleh florist -florist lain yang ada di Kota Bogor, sehingga ini dapat menjadi kekuatan bagi Wid Florist dalam menjual produknya. Dalam prosesnya kegiatan ini juga melibatkan karyawan Wid Florist jika dibutuhkan oleh konsumen, selain menarik minat para konsumen yang hobi dalam merangkai bunga, para konsumen pun dibimbing mengenai teknik-teknik merangkai yang baik yang sesuai dengan trend yang sedang berlangsung. Keuntungan bagi Wid Florist adalah tidak membutuhkan waktu yang lama karena dilakukan sendiri oleh konsumen sehingga para karyawan dapat melakukan pekerjaan lainnya dan mengurangi resiko adanya kekecewaan konsumen terhadap rangkaian bunga. e) Konsep kios yang mewah dan elegan. Wid Florist memiliki ruangan yang dilengkapi dengan sofa yang nyaman, full music, air conditioner, serta area parkir yang luas. Serta sarana pendukung usaha yang modern seperti dua buah lemsri pendingin untuk menyimpan bunga potong, satu buah laptop untuk keperluan administrasi, dan dua muah mesin EDC atau mini ATM yang berfungsi untuk mempermudah transaksi pembayaran non tunai. Sarana dan prasarana yang disediakan di Wid Florist untuk membuat konsumem merasa nyaman melakukan pembelian di Wid Florist. 2) Kelemahan a) Harga Relatif Mahal Harga produk yang ditawarkan Wid Florist relatif mahal apabila dibandingkan dengan florist -florist lain yang ada di Kota Bogor, perbandingan harga tersebut dapat dilihat pada Tabel 7. Harga tersebut ditetapkan berdasarkan melihat kelebihan dan kelemahan produk yang dimiliki serta mempertimbangkan biaya-biaya dan keuntungan yang ingin diperoleh. b) Belum Melakukan Promosi yang Maksimal Kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Wid Florist yaitu mengikuti beberapa event yang diadakn di Kota Bogor, serta memberitakan profil usaha

20 pada beberapa media cetak lokal. Wid Florist memiliki brosur dan web yang belum digunakan secara maksimal dalam proses pemasarannya. c) Kurangnya tenaga kerja khususnya bagian pemasaran. Karyawan yang dimiliki oleh Wid Florist hanya terdiri dari tiga orang yang sudah memiliki spesifikasi pekerjaan masing-masing. Wid Florist tidak memiliki karyawan yang khusus untuk bagian pemasaran oleh karena itu jika Wid Florist mengadakan event-event diluar outlet dan berpartisipasi di beberapa stand penjualan maka resiko yang dialami yaitu kurangnya tenaga kerja di outlet dan dilapangan. 5.3 Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengevaluasi keadaan serta kejadian yang berada di luar lingkungan perusahaan. Analisis terhadap lingkungan eksternal merupakan tahap untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Analisis lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu analisis lingkungan eksternal makro, dan analisis lingkungan eksternal mikro Analisis Lingkungan Eksternal Makro Lingkungan eksternal makro merupakan lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi strategi perusahaan dalam jangka panjang. Analisis lingkungan intermal makro biasanya juga disebut sebagai analisis lingkungan jauh. Beberapa aspek yang ada di dalam lingkungan eksternal makro adalah aspek politi, aspek ekonomi, aspek sosial dan budaya serta aspek teknologi. Pengaruh dari beberapa aspek lingkungan eksternal terhadap Wid Florist akan dijelaskan sebagai berikut. 1) Aspek Politik Kondisi politik secara tidak langsung dapat mempengaruhi pertimbangan dalam pembuatan keputusan yang akan dilakukan oleh Wid Florist. Faktor-faktor politik dapat berupa kebijakan pemerintah yang mempengaruhi berjalannya suatu usaha, termasuk Wid Florist. Menurut pemilik Wid Florist perhatian pemerintah terhadap sektor florikultur khususnya florist masih sangatlah kurang. Sejak awal berdirinya

21 Wid Florist pada tahun 2005, belum ada kebijakan pemerintah yang memberikan dampak yang signifikan pada usaha Wid Florist. Sebelum Wid Florist berdiri, terdapat peraturan pemerintah no 5 tahun 1994 bahwa produk tanaman hias dan florikultur tidak dikenakan PPN (Pajak Pertambahan Nilai), hal tersebut memberikan peluang bagi Wid Florist dalam menjalankan usahanya, akan tetapi dalam perdagangan impor bunga potong tetap dikenai bea dan pajak impor. Peraturan pemerintah tersebut memberikan peluang kepada Wid Florist untuk memasarkan produk bunga potong karena dengan tidak dikenakan PPN maka biaya yang dikeluarkan oleh Wid Florist semakin kecil pula. 2) Aspek Ekonomi Keberlangsungan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi suatu negara, semakin baik keadaan ekonomi suatu negara maka suatu usaha akan memiliki kesempatan atau peluang untuk terus berkembang. Wid Florist merupakan salah satu usaha yang menekuni kegiatan impor, dan kegiatan tersebut sangat dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing khususnya dollar. Di tahun 2011 nilai rupiah cenderung menguat terhadap dollar Amerika, dimana mata uang USD ini yang biasa dipakai dalam perdagangan internasional. Hal tersebut tentu saja memberikan peluang kepada Wid Florist karena dengan menguatnya nilai mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika maka biaya yang dikeluarkan Wid Florist untuk melakukan pembelian bunga potong impor cenderung lebih murah. Menguatnya nilai Rupiah ini dimanfaatkan oleh Wid Florist untuk membeli berbagai keperluan pernak-pernik untuk rangkaian bunga yang berasal dari mancanegara untuk menambah keindahan rangkaian bunga yang dibuat. Pembelian tersebut dilakukan dalam jumlah besar untuk persediaan jangka panjang karena pernak-pernik dapat kapan saja digunakan dan merupakan barang yang tidak memiliki kadaluwarsa sekalipun trend yang ada sudah berubah akan tetapi dapat diimprovisasikan. Aspek ekonomi lain yang memberikan dampak secara tidak langsung bagi Wid Florist adalah naiknya tarif dasar listrik sebesar 20 persen pada awal tahun Hal tersebut berdampak negatif terhadap usaha Wid Florist karena dengan naiknya

22 tarif dasar listrik maka biaya tetap yang dikeluarkan Wid Florist tiap bulannya menjadi bertambah. Wid Florist memiliki dua buah lemari pendingin yang harus menyala tiap harinya untuk menjaga bunga agar tetap segar, oleh karena itu pengeluaran yang dikeluarkan untuk biaya listrik secara otomatis bertambah. 3) Aspek Sosial dan Budaya Penduduk kota Bogor dari tahun ke tahun semakin meningkat, berdasarkan hasil sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kota Bogor mencapai jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 2,39 persen 8. Dengan bertambahnya penduduk kota Bogor maka semakin banyak pula konsumen potensial yang dapat menjadi target pasar Wid Florist. Pertumbuhan penduduk kota Bogor seiring dengan berkembangnya gaya hidup masyarakat akan memberikan dampak positif atau peluang bagi usaha Wid Florist. Gaya hidup masyarakat yang semakin membaik dan memperhatikan keindahan akan membuat permintaan terhadap bunga potong semakin meningkat. Adanya budaya merayakan hari kasih sayang dan memberikan bunga meningkatkan penjualan Wid Florist pada bulan Februari. Selain itu semakin bertambahnya penduduk maka semakin banyak perayaan ulang tahun, perayaan pernikahan, dan perayaan lainnya yang membutuhkan rangkaian bunga sebagai tanda ucapan atau hanya sebagai dekorasi. Hal tersebut memberikan peluang bagi Wid Florist untuk mengembangkan usahanya. Selain sebagai tanda ucapan, adanya budaya menghias rumah untuk acara-acara tertentu seperti lebaran, natal dan acara-acara keluarga secara tidak langsung akan memberikan peluang bagi Wid Florist untuk memasarkan produknya. 4) Aspek Teknologi Kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat semua usaha harus mampu bersaing baik kualitas sumberdaya manusia maupun teknologi informasi. Hal ini dapat memberikan berbagai damapak bagi setiap usaha. Untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi, Wid Florist harus mampu mewaspadai perubahan teknologi yang mempengaruhi usahanya. Adanya teknologi yang kreatif 8 [BPS] Badan Pusat Statistik Kota Bogor Jumlah penduduk kota Bogor

23 dapat membuka kemungkinan terciptanya inovasi baru, produk baru dan metode baru, serta penyempurnaan pemasaran yang lebih baik. Dampak positif dari kemajuan teknologi bagi Wid Florist adalah kemudahan mengkases informasi dari internet, terutama untuk melihat trend produk bunga potong dan rangkaian bunga yang sedang berkembang saat ini, serta pembukuan administrasi dengan komputerisasi. Adanya perkembangan teknologi informasi tersebut harus didukung pula oleh sumberdaya manusia yang kompeten untuk mengoperasikannya Analisis Lingkungan Eksternal Mikro Analisis Lingkungan eksternal mikro adalah analisis lingkungan eksternal yang memberikan dampak secara langsung terahap usaha Wid Florist khususnya dalam bidang persaingan. Analisis lingkungan eksternal mikro biasa juaga disebut sebagai analisis lingkungan industri. Persaingan suatu usaha yang semakin besar merupakan hal yang harus diperhatikan oleh Wid Florist dalam perkembangan usahanya. Analisis lingkungan eksternal mikro ditentukan oleh lima kekuatan dari porter yang akan dijelaskan sebagai berikut. 1) Persaingan Antar Perusahaan Sejenis Dalam perkembangan suatu usaha tidak lepas dari adanya persaingan, persaingan tersebut lah yang akan membuat suatu usaha akan terus berkembang untuk menjadi lebih baik. Persaingan antar usaha sejenis atau florist lainnya menjadi ancaman bagi Wid Florist dikarenakan banyaknya Florist yang ada di kota Bogor. Persaingan akan datang seiring dengan dengan berkembangnya bisnis di pasaran. Untuk menghadapi persaingan maka Wid Florist harus mempunyai strategi yang baik untuk menghadapinya. Persaingan ini mengharuskan Wid Florist untuk terus menciptakan inovasi terhadap produknya agar memiliki kelebihan dibandingkan dibandingkan dengan pesaingnya. Florist-florist yang ada di kota Bogor sangat beragam dan beberapa diantaranya ada yang menggeluti beberapa bidang seperti dekorasi dan cattering, hal tersebut yang merupakan ancaman terbesar bagi Wid Florist karena memiliki pelayan yang lebih banyak.

24 Florist yang dapat dikatakan sebagai pesaing bagi Wid Florist adalah Fajar Florist yang terletak di Pajajaran, Nina Flower yang berada di daerah jalan baru, serta beberapa kumpulan pedagang bunga yang berada di pasar anyar dan pasar Bogor karena bisnis yang digeluti secara garis besar sama yaitu penjualan bunga potong dan rangkaian bunga. Untuk mengatasi persaingan maka Wid Florist harus lebih memperhatikan kualitas produk yang dijualnya serta meningkatkan pelayanan kepada konsumen dan mengikuti trend yang sedang digemari saat ini. Walaupun persaingan dapat dianggap sebagai ancaman, akan tetap persaingan akan membuat perusahaan menjadi terpacu untuk lebih berkembang. 2) Ancaman Pendatang Baru Ancaman adanya pendatang baru sangat dikhawatirkan oleh semua jenis usaha, karena dengan adanya pendatang baru maka persaingan akan semakin padat. Ada enam sumber utama hambatan masuk perusahaan ( Potter 1997) yaitu (1) Skala ekonomis, (2) Diferensiasi produk, (3) Kebutuhan Modal, (4) Hambatan biaya, (5) Akses ke saluran distribusi dan (6) Kebijakan Pemerintah. Dikatakan Wid Florist dirasa cukup mampu untuk mengatasi hambatan masuk tersebut, skala usaha Wid Florist masih dapat dikatakan skala ekonomis kecil, memiliki produk yang beragam bentuk dan jenis, modal yang digunakan adalah modal patungan, sementara tempat yang digunakan adalah milik pribadi sehingga tidak perlu membayar sewa, hanya membayar pajak. Selain itu tidak diperlukan saluran distribusi karena Wid Florist langsung menjual sendiri produknya ke konsumen akhir dan tidak ada kebijakan pemerintah yang menghalangi berjalannya usaha florist khususnya di Kota Bogor. Ancaman masuk pendatang baru dirasakan tidak begitu besar pengaruhnya terhadap Wid Florist, karena usaha ini selalu melakukan inovasi produk khususnya berkaitan dengan trend bunga potong. Adanya pendatang baru akan mengancam bagi wid Florist apabila pendatang baru tersebut memiliki konsep yang sama dengan lokasi yang berdekatan dengan Wid Florist. 3) Ancaman Produk pengganti atau substitusi Dalam berbagai industri, perusahaan bersaing ketat dengan produsen produk pengganti. Produk substitusi dalam jumlah besar, kualitas yang lebih baik dan

25 harga yang lebih terjangkau akan mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk substitusi. Dalam usaha florist khususnya Wid Florist tidak mengkhawatirkan adanya produk pengganti karena keindahan bunga potong asli tidak dapat digantikan. Satu-satunya hal yang dapat mengganti fungsi bunga potong sebagai dekorasi yaitu bunga artificial atau rangkaian bunga palsu. Untuk menyikapi hal ini Wid Florist juga menjual berbagai macam bunga artificial sebagai alternatif lain bagi konsumen untuk dekorasi. Oleh karena itu ancaman produk pengganti tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap usaha Wid Florist. 4) Kekuatan tawar menawar pemasok Pemasok merupakan penyedia bahan baku bagi perusahaan. Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar menawarnya dengan menaikkan harga serta menurunkan kualitas produk yang dihasilkannya. Hal tersebut sangat merugikan perusahaan oleh karena itu setiap usaha juga Wid Florist harus memiliki beberapa pemasok tetap untuk menjaga kualitas produknya. Wid Florist memiliki pemasok tetap lokal yaitu perusahaan bunga lima benua yang ada di Jakarta. Perusahaan tersebut merupakan distributor bunga potong yang besar yang menyalurkan bungabunga potong dari petani yang sudah disortir dan digolongkan berdasarkan grade. Dalam pengadaan produk bunga potongnya Wid Florist tidak hanya memiliki pemasok lokal, akan tetapi Wid Florist memiliki pemasok impor yang memasok 50 persen produk bunga potongnya. Pemasok tersebut berasal dari berbagai negara seperti negara Vietnam untuk produk bunga mawar dan lili, negara Equador untuk produk mawar, anggrek, dan baby bread dan negara Belanda untuk produk tulip, lili dan carnation. Perjanjian pembelian dengan pemasok-pemasok tersebut sudah terikat dalam kontrak yang dilakukan sesuai dengan pemesanan dari Wid Florist. Dalam proses perdagangan impor seperti ini terdapat ancaman bagi Wid Florist yaitu dalam waktu pengiriman yang terkadang tidak sesuai dengan keinginan konsumen, serta beberapa produk reject karena perjalanan. Hal tersebut ditanggung oleh Wid Florist sebagai pembeli berdasarkan perjanjian kerjasama karena pengiriman dapat dipastikan baik saat di negara asal, akan tetapi terdapat beberapa hal tak terduga selama proses pengiriman. Oleh karena itu Wid Florist selalu

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sub sektor dalam sektor pertanian yang berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Indonesia memiliki

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG

V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG 5.1. Pasar Bunga Rawabelong 5.1.1. Sejarah Pasar Bunga Rawabelong Pasar Bunga Rawabelong merupakan salah satu pasar yang dijadikan Pusat Promosi dan Pemasaran Hortikultura.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko sepatu JK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati Pada bab IV ini peneliti akan membahas hasil penelitian mengenai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai kekayaan hayati yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian dibidang pertanian. Sektor

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN Berdasarkan hasil data dan mengenai karakteristik konsumen, analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap mutu atribut dan pelayanan, maka

Lebih terperinci

Usaha Merangkai Bunga

Usaha Merangkai Bunga Usaha Merangkai Bunga Seorang anak muda baru turun dan mobil bermerk dan langsung ke toko bunga dan lalu membisikkan sesuatu kepada penjaga toko bunga. Penjaga toko mengambil sebuah bunga mawar cukup bagus

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6. Kesimpulan berikut: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam pemilihan restaurant

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Ekuitas merek Tabel 6.1 Ringkasan Ekuitas Merek Dimensi Spesifikasi Keterangan Kesadaran Merek Asosiasi Merek Top of mind Brand recall Brand recognition

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah pengolahan data dan analisis yang dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Berikut merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS POT PADA USAHA CATLYA DECORATION DI P4S ASTUTI LESTARI KABUPATEN BANDUNG BARAT

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS POT PADA USAHA CATLYA DECORATION DI P4S ASTUTI LESTARI KABUPATEN BANDUNG BARAT ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS POT PADA USAHA CATLYA DECORATION DI P4S ASTUTI LESTARI KABUPATEN BANDUNG BARAT Fani Mutiara Putri 1 Riva Hendriani 2 RINGKASAN Tanaman hias

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktorfaktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko material:

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih gerai pizza

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring dengan peningkatan peradapan manusia menyebabkan persaingan semakin katat. Dengan adanya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin besarnya antusiasme dan agresifitas para pelaku bisnis baik di sektor industri, jasa,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN LAMPIRAN 77 Lampiran. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN Judul : Kajian Strategi Pemasaran Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di Kawasan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang diprioritaskan konsumen dalam memilih sebuah salon Berdasarkan hasil pengujian Cochran setiap variabel yang terdapat pada kuesioner penelitian,

Lebih terperinci

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Segmentasi pasar yang dimiliki BMT Ar-Rahman Tulungagung. penelitian yang dilakukan di BMT Ar-Rahman Tulungagung, bahwasannya

BAB V PEMBAHASAN. 1. Segmentasi pasar yang dimiliki BMT Ar-Rahman Tulungagung. penelitian yang dilakukan di BMT Ar-Rahman Tulungagung, bahwasannya BAB V PEMBAHASAN 1. Segmentasi pasar yang dimiliki BMT Ar-Rahman Tulungagung Berdasarkan teori M. Mursid, segmentasi atau (pengelompokan) pasar adalah pembagian daripada pasar secara keseluruhan ke dalam

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Faktor yang dianggap penting oleh konsumen Water Park antara lain: a. Product Jumlah variasi wahana permainan air Keamanan wahana terjamin Fasilitas hiburan

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden pada penelitian ini merupakan konsumen dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara

I. PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan tidak mengetahui bagaimana cara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan hal yang sangat penting seiring dengan semakin tinggi dan meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku usaha ritel modern telah memberi warna tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku usaha ritel modern telah memberi warna tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri ritel Indonesia kini semakin semarak. Kehadiran para pelaku usaha ritel modern telah memberi warna tersendiri bagi perkembangan industri ritel

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil pengolahan data dan analisis maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen: - Penyajian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Indomarco Prismatama adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam jaringan ritel waralaba minimarket dengan merek dagang Indomaret. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa perlu menjaga kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist. 2. Bidang Usaha : Papan Bunga. 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist. 2. Bidang Usaha : Papan Bunga. 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Profil Perusahaan Data Perusahaan Kayla Florist 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist 2. Bidang Usaha : Papan Bunga 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang 4. Alamat Perusahaan : Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun 17 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini banyak muncul industri-industri yang menawarkan serta memasarkan sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan

Lebih terperinci

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII RESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc Ricky Herdiyansyah SP., MSc rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII PEMASARAN : Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan, membuat setiap masyarakat berlomba-lomba untuk mulai berusaha dan beraktivitas untuk mendapatkan penghasilan agar dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, maka Indonesia dapat menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA A. Analisis Daya Saing Konveksi Semar Daya saing merupakan suatu konsep perbandingan kemampuan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pula masalah yang akan dihadapi oleh suatu perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pula masalah yang akan dihadapi oleh suatu perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sejalan dengan era globalisasi dan berkembangnya dunia usaha, maka semakin banyak pula masalah yang akan dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok dan juga penunjang penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang memakainya. Begitu banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jam kerja bisa diatur dengan fleksibel juga potensi penghasilan yang bisa lebih

BAB I PENDAHULUAN. jam kerja bisa diatur dengan fleksibel juga potensi penghasilan yang bisa lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membuka usaha memang menjadi impian banyak orang. Sebab banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapat dari situ. Selain bisa menjadi bos dari diri sendiri jam kerja

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penjualan Pribadi (Personal Selling) Menurut Kotler (2010: 29), pemasaran adalah suatu proses sosial-manajerial yang membuat seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan baik skala global maupun lokal. Pemasaran di sini dipandang penting

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan baik skala global maupun lokal. Pemasaran di sini dipandang penting BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Globalisasi perdagangan pada saat ini tumbuh dan berkembang sangat pesat. Demikian halnya dengan dunia usaha termasuk berkembangnya pemasaran yang juga tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis pasar modern sudah cukup lama memasuki industri retail Indonesia dan dengan cepat memperluas wilayahnya sampai ke pelosok daerah. Bagi sebagian konsumen pasar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Hasil Segmentasi, Targeting dan Positioning dari Dios Game Center : Segmentasi a. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita. b. Usia : 15 tahun - 25 tahun. c. Status

Lebih terperinci

APAKAH PEMASARAN ITU?

APAKAH PEMASARAN ITU? APAKAH PEMASARAN ITU? Pemasaran mengidentikkan penjualan dan promosi. Namun, Penjualan hanyalah the tip of marketing iceberg Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi pemasaran, dan seringkali

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Firdaus,S.Kom,M.Kom. Minggu, 19 Maret

Kewirausahaan. Firdaus,S.Kom,M.Kom. Minggu, 19 Maret Kewirausahaan Firdaus,S.Kom,M.Kom Minggu, 19 Maret 2017 1 3 Pertanyaan awal: Apakah pasar yang akan dimasuki ada atau tidak? Seberapa besar pasar yang ada sekarang? Bagaimana kondisi persaingan yang ada,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PECEL

Lebih terperinci

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BAB 3 SOLUSI BISNIS Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BRI BritAma tidak cocok untuk segmentasi A. Hasil dari analisis reponden menunjukkan bahwa persepsi dari Tabungan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Florist

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Florist II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Florist Florist adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan perdagangan bunga profesional. Meliputi perawatan bunga dan penanganan, desain bunga atau merangkai bunga,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,

Lebih terperinci

Kabupaten. ribu jiwa. 148,6 ribu. Gambar 1. dari. kebutuhan

Kabupaten. ribu jiwa. 148,6 ribu. Gambar 1. dari. kebutuhan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Gresik adalah sebuah daerah yang memiliki luas 1.191,25 km² di Jawa Timur. Gresik dikenal sebagai salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Penduduk Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memproduksi barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar dan bervariasi. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. memproduksi barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar dan bervariasi. Hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan penduduk dewasa ini, memungkinkan para produsen untuk memproduksi barang

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melakukan pengolahan data dan analisis pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain: 1. Faktor faktor yang dianggap penting oleh

Lebih terperinci

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN 8.1 Implikasi Alternatif Bauran Pemasaran Hasil dari analisis kepuasan dan loyalitas konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya tingkat persaingan mendorong perusahaan untuk menyusun

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya tingkat persaingan mendorong perusahaan untuk menyusun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketatnya tingkat persaingan mendorong perusahaan untuk menyusun strategi yang tepat guna meraih pasar serta mempertahankan pasar yang telah ada. Adanya tantangan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk menemukan dan membangun sistem manajemen yang mampu secara profesional meretensi pelanggannya. Dua hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini terjadi seiring dengan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu negara dapat tercermin dari perkembangan sektorsektor yang ada di dalamnya, baik di sektor ekonomi, politik, sosial, pariwisata, budaya, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet

BAB I PENDAHULUAN. Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar diseluruh dunia.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Bisnis. Aspek Pasar dan Pemasaran

Studi Kelayakan Bisnis. Aspek Pasar dan Pemasaran Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dan Pemasaran Pemasaran Pengertian Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih rumah makan dapur

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI

KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI Modul ke: KEWIRAUSAHAAN MERANCANG STRATEGI PEMASARAN Fakultas FASILKOM PSIKOLOGI Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si Program Studi INFORMATIKA SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Jenius adalah 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PADA PANGKAS RAMBUT SUNDA MENGGUNAKAN ANALISA SWOT FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2015

STRATEGI PEMASARAN PADA PANGKAS RAMBUT SUNDA MENGGUNAKAN ANALISA SWOT FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2015 STRATEGI PEMASARAN PADA PANGKAS RAMBUT SUNDA MENGGUNAKAN ANALISA SWOT Disusun Oleh : Nama : Fajrurrachman Hakim NPM : 12212738 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Retno Kusumaningrum,SE.,MM FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWACARA DENGAN PESAING (VEVADE)

DAFTAR PERTANYAAN WAWACARA DENGAN PESAING (VEVADE) DAFTAR PERTANYAAN WAWACARA DENGAN PESAING (VEVADE) 1. Berasal dari kota manakah pelanggan Vevade? 2. Pelanggan pada usia berapakah yang paling sering menggunakan jasa di Vevade? 3. Pada kelas apakah pelanggan

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XXV MERENCANAKAN KEGIATAN USAHA PENGOLAHAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI

Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI Lampiran 1. Standar Mutu Bunga Krisan Berdasarkan SNI 01-4478-1988 No Jenis Uji Satuan Kelas Mutu AA A B C 1 Panjang tangkai cm minimum Tipe standar 76 70 61 Asalan Tipe spray - Aster 76 70 61 Asalan -

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pernikahan merupakan sebuah fase yang akan dialami oleh setiap manusia yang memutuskan untuk hidup berkeluarga. Setiap calon pasangan yang akan menikah berusaha menjadikan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masyarakat Ekonomi ASEAN yang telah diberlakukan pada akhir 2015 lalu tidak hanya menghadirkan peluang yang sangat luas untuk memperbesar cakupan bisnis bagi para pelaku dunia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Banyaknya penyakit yang muncul akibat kurangnya kontrol dan

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Banyaknya penyakit yang muncul akibat kurangnya kontrol dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola hidup sehat dewasa ini sedang hangat menjadi pembicaraan dan menjadi trend baru bahkan menjadi kebutuhan yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Banyaknya

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Data Penjualan Perusahaan

LAMPIRAN 1 Data Penjualan Perusahaan LAMPIRAN 1 Data Penjualan Perusahaan L-1 LAMPIRAN 2 Kisi-kisi Instrumen L-2 Kisi-Kisi Pedoman Kuesioner Kisi-kisi segmentasi pasar (1,300) Variabel segmentasi pasar bisnis utama dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep dan Definisi Strategi Definisi strategi menurut Pearce dan Robinson (1997) adalah sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data pada penelitian ini maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : 1. Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, dunia perdagangan dewasa ini terjadi persaingan didalam memasarkan produk atau jasa. Kegiatan pemasaran memiliki peran yang sangat penting dalam

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 1. Berikut adalah tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan Toko Mas Jaya Abadi: Tabel 6.1 Uji Hipotesis Performansi Kepentingan x 1 S 1 x S x 1 - x Z hitung

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian pesatnya, terlebih pada era globalisasi ini perubahan informasi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI

KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI Dosen Tetap Prodi Manajemen Universitas Riau Kepulauan Batam ABSTRAKSI Penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan

BAB II LANDASAN TEORI. adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2005 : 18) adalah Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan,

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Mesin Fotocopy Pada PT. Usaha Bersama Jaya Abadi

Strategi Pemasaran Mesin Fotocopy Pada PT. Usaha Bersama Jaya Abadi Strategi Pemasaran Mesin Fotocopy Pada PT. Usaha Bersama Jaya Abadi Nama : Aprillisa Diajeng Npm : 31213222 Program Studi : Manajemen Pemasaran Pembimbing : Dr. Anita Wasutiningsih PENDAHULUAN PT. Usaha

Lebih terperinci

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa Rumah makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa merupakan rumah makan yang menawarkan aneka makanan bercitarasa khas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mekanisme kerja bank yang menjadi jembatan antara masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of fund) menjadi pilar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kata atmosphere, berasal dari bahasa Inggris yang berarti suasana. Secara umum, pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis pada saat ini semakin berkembang pesat di sertai juga dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat. Gaya hidup masyarakat pun semakin

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Restoran (Marsum 2009 dalam Firbani 2006) menjelaskan bahwa, restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasikan secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri modern ritel dewasa ini semakin pesat, baik pemain lokal maupun asing semakin agresif bermain dalam pasar yang empuk tersebut. Prospek

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Melalui bab ini akan disimpulkan beberapa hal yang penting dan perlu, dimana ini didapatkan dari hasil pengolahan data dan analisis. Bab ini juga akan menjawab

Lebih terperinci

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS. kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan

VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS. kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGIS Faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan PKPBDD merupakan hasil identifikasi dari faktor-faktor internal dan eksternal yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu negara dengan penduduk yang padat. Jumlah keseluruhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. salah satu negara dengan penduduk yang padat. Jumlah keseluruhan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang sangat luas dan salah satu negara dengan penduduk yang padat. Jumlah keseluruhan penduduk Indonesia berdasarkan

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci