PENGGUNAAN COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP ANALYSIS) UNTUK MERENCANAKAN LABA PADA PT. MASSINDO SOLARIS NUSANTARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP ANALYSIS) UNTUK MERENCANAKAN LABA PADA PT. MASSINDO SOLARIS NUSANTARA"

Transkripsi

1 PENGGUNAAN COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP ANALYSIS) UNTUK MERENCANAKAN LABA PADA PT. MASSINDO SOLARIS NUSANTARA Ardiansyah Program Studi Pascasarjana Pendidikan Ekonomi UNESA, Denis satya wardana Program Studi Pascasarjana Pendidikan Ekonomi UNESA, Dodi ragil tri suprapto Program Studi Pascasarjana Pendidikan Ekonomi UNESA, ABSTRAK Penelitian yang berjudul Penggunaan Cost-Volume-Profit Analysis (CVP Analysis) untuk Merencanakan Laba pada PT. Massindo Solaris Nusantara bertujuan untuk: (a) Untuk mengetahui proses penentuan laba yang ingin dicapai oleh PT. Massindo Solaris Nusantara; (b) Untuk mengetahui penggunaan CVP Analysis dalam perencanaan laba agar dapat mengoptimalkan laba di PT. Massindo Solaris Nusantara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena bertujuan menggambarkan kondisi dan permasalahan objek penelitian dengan menggunakan data-data perusahaan dalam bentuk formula keuangan atau angka untuk memudahkan mendeskripsikan dan mempresentasikan hasil penelitian ini. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa CVP Analysis menunjukkan, jika perusahaan menggunakan harga jual Rp /unit dengan volume penjual uint maka akan mendapatkan laba sebesar Rp atau 15,3% dari biaya produksi total. Kata Kunci : Cost, Volume, Laba PENDAHULUAN Akhir - akhir ini perubahan dalam lingkungan bisnis berlangsung dengan drastis dan sangat cepat. Persaingan bisnis menjadi sangat ketat dan hanya perusahaan yang menjual produk dengan kualitas tinggi dengan harga terendah yang dapat memenangkan persaingan. Persaingan global telah meningkatkan standart kinerja dalam berbagai dimensi, seperti kualitas, biaya produksi, serta operasi yang lancar. Standart tersebut tidak statis sehingga membutuhkan pengembangan lebih lanjut oleh perusahaan dan pekerjanya. Persaingan di tingkat dunia hanya dapat dimasuki oleh perusahaan yang fleksibel dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Fleksibilitas merupakan tuntutan pasar yang senantiasa menghendaki perusahaan mampu menghasilkan produk dan jasa sesuai kebutuhan konsumen yang selalu berubah. Fleksibilitas menuntut manajemen perusahaan secara berkelanjutan melakukan perbaikan manfaat dalam produk dan jasa bagi konsumen. Kemampuan perusahaan menyesuaikan

2 124 dengan cepat pada perubahan kebutuhan konsumen menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam menempatkan diri selangkah lebih maju dari pesaingnya. Biaya menjadi faktor penting dalam menjamin kemenangan perusahaan dalam persaingan di pasar. Konsumen akan memilih produsen yang mampu menghasilkan produk dan jasa yang memiliki mutu tinggi dengan harga yang murah. Tentunya penetapan harga yang murah harus ditetapkan dengan berbagai pertimbangan tanpa harus mengurangi laba perusahaan. Manajer perusahaan harus dapat membuat perencanaan secara terpadu atas semua aktivitas yang akan dilakukan dalam upaya mencapai laba yang diharapkan. Besarnya laba yang diperoleh perusahaan biasanya digunakan sebagai tolok ukur sukses atau tidaknya manajemen dalam mengelola perusahaannya. Besar kecil laba dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu harga jual produk, biayabiaya yang dikeluarkan dan penjualan. Oleh sebab itu seorang manajer harus bisa memahami, mengetahui dan mengkombinasikan faktor-faktor tersebut agar mendapat laba yang optimal. Sedangkan di dalam usaha untuk meningkatkan laba, perusahaan harus dapat mengendalikan biayabiaya yang mungkin terjadi sehubungan dengan barang, mulai dari barang dibuat sampai barang jadi yang dijual. Perencanaan laba itu berhubungan dengan volume penjualan, hasil penjualan, biaya produksi serta biaya operasi perusahaan. Apabila kondisi perusahaan dan perekonomian mengalami perubahan, maka perlu dilakukan analisis dalam merealisasikan laba yang telah direncanakan agar tidak menyimpang dari teknik perencanaan yang digunakan. Teknik perencanaan yang dapat digunakan adalah dengan analisis biaya-volume-laba. Dimana analisis ini menekankan pada keterkaitan antara biaya, jumlah yang dijual, dan harga. PT. Massindo Solaris Nusantara merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi spring bed, yaitu memproduksi matras (spring bed) dan memasarkan sendiri produksinya. Perusahaan ini baru berdiri pada tahun 2003, yang bermula dari memproduksi kursi plastik. Akan tetapi perusahaan mengalami kerugian dan kalah bersaing dengan perusahaanperusahaan sejenis di pasar, sehingga perusahaan ini gulung tikar. Baru pada tahun 2005 perusahaan ini mulai bangkit dengan mencoba untuk memproduksi spring bed. Sebagai perusahaan yang baru merintis produksi spring bed pada tahun 2005, PT. Massindo Solaris Nusantara berusaha untuk meraih pasar terlebih dahulu daripada memperoleh laba maksimal. Kebijakan ini dikarenakan banyak perusahaan yang berdiri di bidang yang sama. Pada tahun 2008 PT. Massindo Solaris Nusantara mengeluarkan sebuah produk spring bed baru yaitu dengan merk SUPER STAR dengan harapan agar dapat menambah variasi dari produk spring bed dan juga dapat memperluas pasar. Akan tetapi berdasarkan data yang diperoleh, perusahaan justru mengalami kerugian setiap tahun. Oleh karena itu perusahaan perlu menganalisa dan meninjau kembali kebijakan manajemen terutama yang berkaitan dengan perencanaan penjualan. Dari data diatas menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian yang semakin naik dari beberapa periode. Kerugian yang paling besar terjadi pada tahun 2011 dikarenakan terjadi penurunan volume penjualan secara drastis. Pada tahun 2011 volume penjualan perusahaan belum mencapai kapasitas produksi perusahaan yang ditentukan sebesar 4000 unit, sehingga biaya produksi kurang efisien.

3 125 Tabel 1. Laporan Penjualan PT. Massindo Solaris Nusantara Tahun Harga Volume Pendapatan Laba/Rugi Tahun Jual/Unit Penjualan Penjualan Kotor (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Sumber : PT. Massindo Solaris Nusantara ( ) ( ) ( ) ( ) Kerugian yang dialami bukan hanya dari volume penjualan yang belum mencapai kapasitas normal produksi, tetapi juga karena penentuan harga jual perusahaan yang belum maksimal. Oleh karena itu PT. Massindo Solaris Nusantara harus dapat memperbaiki laba perusahaan yaitu dengan cara memperbaiki rencana penjualan, kemudian setelah itu biaya operasional perusahaan karena biaya operasional perusahaan merupakan faktor penting dalam upaya mencapai laba optimal. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk perencanaan laba adalah Cost-Volume- Profit Analysis (CVP Analysis) yang menganalisa tiga komponen pembentuk laba. Sehingga dapat digunakan untuk membantu perusahaan menganalisa pengaruh perubahan salah satu komponen pembentuk laba terhadap perolehan laba. Dengan menggunakan CVP Analysis perusahaan dapat merencanakan harga jual yang optimal dengan memperhitungkan dari biaya variabel dan biaya tetap perusahaan, sehingga dapat mengetahui harga jual yang tepat sesuai dengan biaya operasional yang dikeluarkan. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis terdorong untuk mengadakan penelitian yang berjudul Penggunaan Cost-Volume-Profit Analysis (CVP Analysis) untuk Merencanakan Laba pada PT. Massindo Solaris Nusantara. Berdasarkan pemaparan diatas maka tujuan penelitian ini antara laian : (a) Untuk mengetahui proses penentuan laba yang ingin dicapai oleh PT. Massindo Solaris Nusantara; (b) Untuk mengetahui penggunaan CVP Analysis dalam perencanaan laba agar dapat mengoptimalkan laba di PT. Massindo Solaris Nusantara. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena bertujuan menggambarkan kondisi dan permasalahan objek penelitian dengan menggunakan data-data perusahaan dalam bentuk formula keuangan atau angka untuk memudahkan mendeskripsikan dan mempresentasikan hasil penelitian ini. HASIL DAN PEMBAHASAN PT Massindo Solaris Nusantara adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan furniture dan matras. PT. Massindo Solaris Nusantara berdiri pada tahun 2002 yang pada awalnya hanya memproduksi kursi plastik, perusahaan ini dipimpin Direktur

4 126 utama yaitu Bapak Jefri. Pada awal pendirian lokasi perusahaan terletak di Surabaya dengan status sewa karena belum memiliki area pabrik sendiri. Perusahaan memproduksi kursi plastik berjalan selama 3 tahun, namun karena kurang menguntungkan dari segi pendapatan maka pada tahun 2005 memulai untuk produksi matras. Dengan berkembangnya usaha matras yang dilakukan oleh PT. Massindo Solaris Nusantara maka pada tahun 2005 PT. Massindo Solaris Nusantara memindah lokasi perusahaan di JL. BY Pass Krian KM 33,3 Sidoarjo, dengan status milik perusahaan sendiri. Selama proses kegiatan observasi dan pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis di PT. Massindo Solaris Nusantara, diperoleh data-data yang diperlukan untuk melakukan penelitian dan analisa Data-data tersebut adalah : a. Laporan Penjualan Perusahaan Data Laporan Penjualan ditampilkan untuk diolah dengan maksud mengetahui peningkatan penjualan, pendapatan penjualan dan laba rugi perusahaan dalam beberapa periode. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data pada periode tahun 2008 sampai dengan periode tahun Data tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut : Tabel 2 : Laporan Penjualan PT. Massindo Solaris Nusantara Tahun Volume Harga Pendapatan Penjualan Jual/Unit (Rp) Penjualan (Unit) Sumber : PT. Massindo Solaris Nusantara Laba/Rugi Operasi (Rp) ( ) ( ) ( ) ( ) Tabel di atas menunjukkan bahwa volume penjualan dan pendapatan mengalami peningkatan setiap tahunnya, hanya tahun 2011 yang mengalami penurunan yang drastis. Walaupun mengalami peningkatan tiap tahunnya PT. Massindo Solaris Nusantara masih mengalami kerugian. Kondisi ini disebabkan oleh harga jual yang ditetapkan belum cukup optimal sehingga tidak cukup untuk menutup kebutuhan biaya perusahaan karena pada periode tersebut perusahaan menerapkan strategi meraih pasar terlebih dahulu dengan menetapkan harga jual yang rendah. Penyebab lainnya adalah perusahaan masih menggunakan sebagian dana untuk investasi dengan penambahan aktiva yang mendukung operasional dan proses produksi. b. Perincian Biaya Produksi Total Tahun 2011 yang dugunakan Perusahaan Dalam pembahasan data ini digunakan untuk menghitung volume penjualan impas untuk periode tahun 2011 dan perencanaan di tahun Data ini diperoleh dari perusahaan sehingga seperti tampak pada tabel 4.

5 127 Tabel 3 : Perincian Biaya Produksi Total Tahun 2011 untuk unitpt. Massindo Solaris Nusantara BIAYA VARIABEL: Biaya Bahan Baku BTKL BOP: Busa Per Kain Benang Gaji Produksi Solar Biaya Prod. Variabel Biaya Adm & Umum Listrik P.Alat Pabrik P.Bangunan Perbaikan Mesin Biaya Pemasaran Biaya Non Prod. Varia bel TOTAL BIAYA VARIABEL BIAYA TETAP: BOP: Biaya Adm & Umum Gaji Gaji Dept.Busa&Per Gaji Dept.Produksi Kasur Lembur Beban Listrik & maintenance Pemakaian Pers.Busa &Per Pemakaian Pers. Listrik Pemakaian Pers. Mekanik Pemakaian Pers Produksi Penyusutan Alat Penyusutan Bangunan Penyusutan Dept. Busa&Per Pem&Perbaikan Mesin Biaya Pengepakan Ongkos Angkut Listrik Penyusutan Alat Penyusutan Busa&Per Gaji Biaya Adm & Umum Lain Biaya Pemasaran TOTAL BIAYA TETAP TOTAL HPP Sumber : PT. Massindo Solaris Nusantara

6 128 Pada pembahasan ini dilakukan beberapa proses analisa yang dilakukan, berikut langkahlangkah pembahasan dan analisa data : a. Mendeskripsikan Perencanaan Laba di PT. Massindo Solaris Nusantara PT. Massindo Solaris Nusantara menetapkan laba berdasarkan persentase yaitu sebesar 20% dari biaya produksi total. Perusahaan ini menetapkan sebesar 20% dari biaya produksi total didasarkan dengan asumsi 10% dari perolehan laba digunakan untuk antisipasi perubahan produk, biaya dan teknologi yang sering terjadi pada tiap periode sebagai akibat dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam pasar, misalnya karena inflasi, persaingan bisnis, perkembangan teknologi dan kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah yang nantinya bisa mempengaruhi biaya operasional produksi. Biaya operasional diasumsikan mengalami kenaikan 5% tiap periode dan 5% dari perolehan laba digunakan senagai cadangan modal atau sebagai laba ditahan. Untuk mendukung perencanaan laba perusahaan, perlu dibuat rencana penjualan. Oleh karena itu PT. Massindo Solaris Nusantara membuat rencana penjualan yang diasumsikan dari tahun 2011 ke tahun 2012 mengalami kenaikan penjualan rata-rata pertahun yaitu 33,54% dari volume penjualan sebelumnya. Harga jual yang diasumsikan mengalami peningkatan 10% dan biaya-biaya produksi diasumsikan mengalami peningkatan rata-rata 10% tiap periode, Diketahui bahwa pendapatan penjualan yang diharapkan adalah sebesar Rp dengan kenaikan volume penjualan dari menjadi dan harga yang diasumsikan naik 10% yaitu menjadi Rp Biaya perusahaan berdasarkan asumsi yang telah dibuat mengalami peningkatan menjadi Rp dengan perincian biaya tetap menjadi Rp dan biaya variabel berubah menjadi Rp Serta laba yang diharapkan perusahaan diketahui sebesar Rp Data di atas menunjukkan laba yang diharapkan belum mampu mencapai target laba yang diharapkan oleh perusahaan. Oleh sebab itu diperlukan adanya perbaikan agar perusahaan tidak mengalami kerugian seperti periode-periode sebelumnya. b. Mendeskripsikan Penggunaan CVP Analysis di PT. Massindo Solaris Nusantara 1. Menghitung Volume Penjualan Impas Periode Tahun 2011 Berdasarkan data-data yang telah disajikan, penulis akan membuat analisa titik impas yang selanjutnya disebut BEP dalam unit dan rupiah untuk tahun Pada proses ini diharapkan dapat diketahui titik impas yang menunjukkan tingkat pendapatan yang harus dicapai dan berapa unit yang harus terjual agar perusahaan tidak rugi dan juga tidak laba. Sehingga dapat diketahui gambaran kondisi penjualan perusahaan sebelum menggunakan Analisa Titik Impas dan setelah menggunakan Analisa Titik Impas Berikut ini adalah perhitungannya : Biaya Tetap Rp BEP(Rp) 1- Biaya Variabel = 1- Rp Penjualan Rp

7 129 = Rp ,4 = Rp BEP(Unit) = Biaya Tetap Harga Jual / Unit Biaya Variabel / Unit Rp = Rp Rp Rp = Rp = Berdasarkan analisa titik impas diatas diketahui bahwa dengan harga jual Rp pada volume penjualan unit atau pendapatan sebesar Rp perusahaan tidak mendapat laba dan juga tidak mengalami kerugian (impas). Maka jika perusahaan menginginkan laba, harus dapat menjual di atas unit. Berdasarkan fakta pada periode tersebut penjualan hanya mencapai unit, sedangkan kapasitas normal perusahaan adalah unit. Dengan volume penjualan yang berada jauh di bawah kapasitas normal menunjukkan adanya kapasitas menganggur yang menyebabkan pemborosan biaya yang tidak efisien. Dari proses analisa ini ditemukan dua permasalahan yang menyebabkan kerugian, yaitu : a) Volume penjualan yang tidak memenuhi kapasitas normal perusahaan sehingga pemanfaatan biaya tetap tidak efisien. b) Harga jual yang belum optimal sehingga pendapatan penjualan tidak mampu menutup biaya produksi total Maka untuk mencapai efisiensi biaya perusahaan harus mencapai volume penjualan sebesar kapasitas normal. 2. Menghitung Volume Penjualan pada Kapasitas Normal dengan Harga Jual Tetap Melalui CVP Analysis, penulis akan menganalisa pengaruh perubahan volume penjualan terhadap laba yang diperoleh. Volume penjualan yang dianalisa adalah volume penjualan pada kapasitas normal yaitu unit dengan harga jual yang sudah ditetapkan perusahaan yaitu Rp Berikut perhitungannya : Rp (4000) = Rp Rp (4000) + laba Rp = Rp Rp laba Rp = Rp laba Laba = Rp = 15,3% dari biaya produksi total Laba yang diperoleh dengan kapasitas produksi normal adalah sebesar Rp atau 15,3% dari biaya produksi total. Perolehan laba tersebut belum mencapai target laba perusahaan yang ditentukan 20% dari biaya produksi total. Dengan kapasitas produksi normal ternyata belumbisa mencapai target laba yang

8 130 ditentukan, maka perusahaan harus mencari alternatif lain agar dat mencapai target laba, salah satunya dengan memperhitungkan harga jual yang sesuai. 3. Menghitung Harga Jual untuk Volume Penjualan pada Kapasitas Normal Apabila perusahaan menginginkan tercapainya laba 20% pada volume penjualan 4000 unit, perusahaan harus menaikkan harga jualnya karena harga jual yang ditentukan sebelumnya belum bias mencapai target laba yang diharapkan. Target laba perusahaan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : 20% x Rp = Rp Berikut ini adalah cara perhitungan perubahan harga jual yang sesuai : (p) unit = Rp Rp (p) = Rp unit (p) = Rp Jadi harga jual yang sesuai pada kapasitas 4000 unit adalah Rp dan pendapatan penjualan yang diperoleh adalah Rp Perencanaan untuk tahun 2012 Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa tiap periode biaya-biaya produksi diasumsikan mengalami kenaikan sebesar 10%. Maka perencanaan laba pada tahun 2012 harus dihitung terlebih dahulu kenaikan biaya tetap dan biaya variabelnya sebagai berikut : Biaya Tetap : 10% x Rp = Rp Rp Rp : Rp Untuk biaya variabel : Biaya Variabel /unit : 10% x Rp = Rp Rp Rp : Rp Biaya Variabel Total : Rp x unit : Rp Jika pada tahun 2012 volume penjualan diasumsikan tetap sebesar kapasitas normal yaitu unit maka harga jual yang seharusnya pada penjualan impas adalah : (p) unit = Rp Rp (p) = Rp unit = Rp Sedangkan harga yang sesuai untuk mencapai target laba 20% dengan volume penjualan sebesar kapasitas normal adalah sebagai berikut : (p) unit = Rp laba (p) unit = Rp Rp (p) = Rp unit = Rp

9 131 Dengan tingkat harga jual Rp pendapatan penjualan yang akan diterima adalah : Rp x unit = Rp Margin of Safety Setelah membuat target penjualan, perusahaan perlu berjaga-jaga apabila terjadi kemungkinan tidak tercapainya volume penjualan yang diharapkan. Oleh sebab itu digunakanlah perhitungan margin of safety untuk mengetahui batas terendah yang masih diperbolehkan bila volume penjualan tidak tercapai seperti yang diharapkan. Rumusnya adalah sebagai berikut : Margin of Safety = Total penjualan yang dianggarkan Penjualan titik impas. Berikut ini adalah perhitungannya : Penjualan yang dianggarkan = Rp Penjualan titik impas = Rp Margin of Safety = Rp Dari perhitungan di atas dapat dihitung rasio Margin of Safety, berikut ini adalah perhitungannya : Margin of Safety = Rp Penjualan yang dianggarkan = Rp Rasio Margin of Safety = 16,67% Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa perusahaan harus bias mempertahankan volume penjualan agar tidak mengalami penurunan hingga 16,67% dari volume penjualan yang ditargetkan. Jika terjadi penurunan volume penjualan lebih dari 16, 67% maka perusahaan akan mengalami kerugian. Setelah melakukan beberapa prose analisa dengan CVP Analysis, dapat diketahui bahwa : 1) Perubahan volume penjualan dari unit menjadi unit dapat meningkatkan laba perusahaan menjadi Rp atau 15,3% dari biaya produksi total. 2) Perubahan harga jual dari Rp menjadi Rp pada volume penjualan unit dapat membantu perusahan dalm mencapai target laba sebesar 20% dari biaya produksi total, yaitu Rp ) Perubahan total biaya tetap perusahaan dari Rp menjadi Rp dan perubahan biaya variable per unit dari Rp menjadi Rp mengakibatkan meningkatnya total biaya produksi menjadi sebesar Rp pada volume unit dapat mempengaruhi komponen pembentuk laba yang lain. Dalam penelitian ini yaitu harga jual tahun 2012 yang berubah menjadi Rp pada titik impas dan Rp pada target laba 20% dari biaya produksi total. 4) Margin of Safety penjualan adalah 16,67%, apabila volume penjualan tidak dapat memenuhi target maka penurunan maksimal yang masih diperbolehkan adalah sebesar Rp Jika terjadi penurunan volume penjualan melebihi dari angka Rp perusahaan akan mengalami kerugian.

10 132 SIMPULAN Perencanaan Laba di PT. Massindo Solaris Nusantara berdasarkan proyeksi keuangan yang merupakan keputusan manajemen. Target laba ditentukan sebesar 20% dari biaya produksi total penetapan ini diasumsikan untuk menutup kenaikan-kenaikan biaya yang diasumsikan mengalami kenaikan rata-rata 10% akibat terjadinya inflasi. 5% dari laba digunakan untuk biaya-biaya operasional lain seperti biaya bank, kerugian selisih kurs rupiah terhadap mata uang asing dan lain sebagainya. 5% sisanya disimpan sebagai laba ditahan. Perencanaan laba dari hasil analisis penulis menunjukkan perusahaan dapat mencapai titik impas penjualan dengan harga jual tetap sebesar Rp apabila dapat mencapai volume penjualan unit atau pendapatan sebesar Rp Jika volume penjualan berada di bawah angka perusahaan akan mengalami kerugian. CVP Analysis menunjukkan jika perusahaan menggunakan harga jual Rp /unit dengan volume penjual uint maka akan mendapatkan laba sebesar Rp atau 15,3% dari biaya produksi total. Dikarenakan harga jual tersebut belum mencapai target laba maka harus ditentukan harga jual yang sesuai pada volume penjualan unit yaitu Rp Untuk perencanaan tahun 2012 dengan asumsi kenaikan biaya total sebesar 10% diperoleh harga jual sebesar Rp pada titik impas penjualan dan pada target laba harga jualnya sebesar Rp Margin of Safety penjualan adalah 16,67%, sebesar Rp Jika terjadi penurunan volume penjualan melebihi dari angka Rp perusahaan akan mengalami kerugian. DAFTAR PUSTAKA Carter, Wiliam K & Milton F. Usry. (2004). Akuntansi Biaya. Buku I. Jakarta : Salemba Empat. Djarwanto. (2001). Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Andi. Halim, Abdul & Bandung Supomo. (1999). Akuntansi Manajemen. Edisi 1. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Hansen, Don R. & Mariyanne M. Mowen. (2005). Akuntansi Manajemen. Buku 2. Jakarta : Salemba Empat. Matz, Adolph & Milton F. Usry. (2002). Akuntansi Biaya. Perencanaan dan Pengendalian. Jakarta : Erlangga Niswonger, Rollin C., Carl S. Warren., James M. Reeves., Philip E. Fess. (2000). PrinsipPrinsip Akuntansi. Jilid II. Jakarta : Erlangga. Shim, Jae K. & Joel G. Siegel. (2001). Budgeting Pedoman Lengkap Langkah-Langkah Penganggaran. Jakarta : Erlangga Simamora, Henry. (2002). Akuntansi Manajemen. Edisi II. Yogyakarta : UPP. AMP. YKPN Yogyakarta Suwardjono. (2010). Teori Akuntansi. Edisi III. Yogyakarta : BPFE-YOGYAKARTA Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Negeri Surabaya. (2006). Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Negeri Surabaya. Surabaya : University Press UNESA Wild, Jhon J., K.R. Subramanyam., Robert F. Helsey. (2005). Analisa Laporan Keuangan. Buku 2. Edisi II. Jakarta : Salemba Empat.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada PR. Kreatifa hasta mandiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada PR. Kreatifa hasta mandiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada PR. Kreatifa hasta mandiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Menentukan target keuntungan atau profit margin bagi

Lebih terperinci

COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK

COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK COST VOLUME PROFIT (CVP) SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH, Tbk DAN ENTITAS ANAK ABSTRAKSI Rossy Marvita Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PT Indo Tambangraya

Lebih terperinci

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANS BIAYA OVERHEAD DALAM EFISIENSI HARGA POKOK PRODUKSI

ANALISIS VARIANS BIAYA OVERHEAD DALAM EFISIENSI HARGA POKOK PRODUKSI ANALISIS VARIANS BIAYA OVERHEAD DALAM EFISIENSI HARGA POKOK PRODUKSI (Studi kasus pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Sidoarjo Periode Tahun 2012) Anindyta Diwayanti R.Rustam Hidayat Dwiatmanto Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVENT POINT TERHADAP HASIL PENJUALAN KAIN PADA PT RICKY PUTRA GLOBALINDO, TBK. ABSTRAK

ANALISIS BREAK EVENT POINT TERHADAP HASIL PENJUALAN KAIN PADA PT RICKY PUTRA GLOBALINDO, TBK. ABSTRAK ANALISIS BREAK EVENT POINT TERHADAP HASIL PENJUALAN KAIN PADA PT RICKY PUTRA GLOBALINDO, TBK. ABSTRAK Siti Nurhayati. 022113016. Analisis Break Even Point terhadap Hasil Penjualan Kain pada PT Ricky Putra

Lebih terperinci

ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK

ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK Hal 32-40 ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK Ketut Ariasna, Rizki Putri Nuri Sari ABSTRAK Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah

Lebih terperinci

[Type the document title]

[Type the document title] MATERI 5 ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA (Cost-Volume Profit Analysis) Analisis biaya-volume-laba (CVP) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Karena

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts 53 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts & Coffee Dalam proses menghasilkan produknya, PT. JCO Donuts & Coffee terlebih dahulu

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH Kartiko Aji Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak CV. Karunia Indah adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN. : Stephanie Lauwrentina : 2A214454 ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI ALAT PERENCAAN LABA DAN PENJUALAN PADA TOKO BAKPIA SUAN Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Stephanie Lauwrentina : 2A214454 : Akuntansi : Rino Rinaldo, SE., MMSI Penelitian

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu

Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu Petunjuk Sitasi: Ardianwiliandri, R., Tantrika, C. F., & Arum, N. M. (2017). Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 126 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap data-data yang telah diperoleh, maka penulis menarik kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Pemisahan biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tinjauan penelitian terdahulu yang dijadikan peneliti sebagai bahan pertimbangan pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ade Zulfikar Abraham Iqbal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya, hal ini terlihat dari lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baru dan. kegiatannya dan berkembang semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya, hal ini terlihat dari lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baru dan. kegiatannya dan berkembang semakin besar. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini sudah sedemikian pesatnya, hal ini terlihat dari lahirnya lembaga-lembaga pendidikan baru dan semakin berkembangnya lembaga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi. Untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI KUE KHAS TORAJA JAYA PUTRA DI KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI KUE KHAS TORAJA JAYA PUTRA DI KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA Pongtuluran, Analisis Break Even Point 398 ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI KUE KHAS TORAJA JAYA PUTRA DI KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA Althon K. Pongtuluran Program Studi Manajemen UKI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai kegiatan usaha, baik usaha jasa, dagang maupun. industri/manufaktur tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai kegiatan usaha, baik usaha jasa, dagang maupun. industri/manufaktur tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam berbagai kegiatan usaha, baik usaha jasa, dagang maupun industri/manufaktur tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan yaitu memperoleh laba/keuntungan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY Nama : Annisa Triana NPM : 21213162 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Santoso, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB II. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, Dan Hipotesis

BAB II. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, Dan Hipotesis BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, Dan Hipotesis 2.1.Kajian Pustaka 2.1.1.Anggaran 2.1.1.1.Pengertian anggaran Menurut Wiliam K.Carter (2009;4) pengertian anggaran adalah : Suatu anggaran adalah

Lebih terperinci

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang Indawati Jauhar Nino, Janri Delastriani Manafe, dan Tuti Setyorini Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS METODE ACTIVITY

ANALISIS METODE ACTIVITY NASKAH PUBLIKASI ANALISIS METODE ACTIVITY-BASED MANAGEMENT (ABM) UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN PROFITABILITAS PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX PABRIK GULA MOJO SRAGEN Oleh: Karina Widyani B 200 110 157

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Operasi Untuk dapat mencapai tujuannya, perusahaan dituntut untuk melakukan pengorbanan. Dalam perusahaan, pengorbanan yang dikeluarkan biasa disebut sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Pabrik kertas Tjiwi Kimia memulai usahanya secara komersil di tahun 1977 dengan memproduksi caustic soda. Kemudian ditahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan bisnis kue belakangan ini sudah semakin pesat dan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan bisnis kue belakangan ini sudah semakin pesat dan persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis kue belakangan ini sudah semakin pesat dan persaingan ini juga semakin ketat. Hal ini terbukti dengan banyaknya aneka macam jenis kue

Lebih terperinci

ARTIKEL PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM RANGKA MENENTUKAN HARGA JUAL TAHU PADA UD. MAJU JAYA SEJAHTERA

ARTIKEL PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM RANGKA MENENTUKAN HARGA JUAL TAHU PADA UD. MAJU JAYA SEJAHTERA ARTIKEL PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM RANGKA MENENTUKAN HARGA JUAL TAHU PADA UD. MAJU JAYA SEJAHTERA Oleh: ROUDLOTUL ZANNAH 13.1.02.02.0527 Dibimbing oleh : 1. Dr.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. mencapai tujuan organisasi. Menentukan tujuan perusahaan termasuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. mencapai tujuan organisasi. Menentukan tujuan perusahaan termasuk BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kajian Teori 1. Perencanaan Laba Manajemen perusahaan merumuskan rencana yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi. Menentukan tujuan perusahaan termasuk

Lebih terperinci

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA Amin Setio Lestiningsih Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No 1 6, Terusan Jalan Jakarta Antapani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAN LABA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan di setiap bidang usaha sangat tinggi dengan semakin banyaknya jumlah perusahaan yang terlibat di setiap bidang usaha tersebut. Oleh sebab

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Unsur - Unsur Biaya Produksi 1. Pengertian Biaya Produksi Sebelum membahas mengenai biaya produksi, terlebih dahulu dijelaskan pengertian dari biaya itu sendiri.

Lebih terperinci

PERHITUNGAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE BIAYA PENUH PADA USAHA KECIL MENENGAH (STUDI KASUS UKM TAHU ECO)

PERHITUNGAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE BIAYA PENUH PADA USAHA KECIL MENENGAH (STUDI KASUS UKM TAHU ECO) 1 PERHITUNGAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE BIAYA PENUH PADA USAHA KECIL MENENGAH (STUDI KASUS UKM TAHU ECO) FENTIN ADRIANA ROSALY ocalygreen@gmail.com ABSTRAK Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba Analisis Biaya-Volume-Laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik

Lebih terperinci

ANALISA BREAK EVENT POINT

ANALISA BREAK EVENT POINT MANAJEMEN KEUANGAN II ANALISA BREAK EVENT POINT Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 10 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISA BREAK EVENT POINT Pengertian Analisis

Lebih terperinci

Kata kunci: akuntansi pertanggungjawaban, anggaran, pengendalian biaya, pusatpusat pertanggungjawaban

Kata kunci: akuntansi pertanggungjawaban, anggaran, pengendalian biaya, pusatpusat pertanggungjawaban AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA Studi Kasus Pada PT Anugerah Pharmindo Lestari Cabang Semarang) Silviani Putri Paramita Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO Tri Wahyuni Pendidikan Akuntansi FPIPS 3Wahyuni414@gmail.com ABSTRAK Penelitian dilakukan di CV. IJO Ngawi dengan pendekatan

Lebih terperinci

JURNAL ANALISIS PENERAPAN CVP (COST VOLUME PROFIT) UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. TIDAR KEDIRI

JURNAL ANALISIS PENERAPAN CVP (COST VOLUME PROFIT) UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. TIDAR KEDIRI JURNAL ANALISIS PENERAPAN CVP (COST VOLUME PROFIT) UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. TIDAR KEDIRI ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION CVP (COST VOLUME PROFIT) PLANNING FOR PROFIT ON UD. TIDAR KEDIRI Oleh: TRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya globalisasi yang sedang berlangsung saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya globalisasi yang sedang berlangsung saat ini sangat Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya globalisasi yang sedang berlangsung saat ini sangat mempengaruhi kondisi perekonomian di Indonesia. Sebagai salah satu negara

Lebih terperinci

EVALUASI BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UD.KAREMA

EVALUASI BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UD.KAREMA EVALUASI BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UD.KAREMA Rivo Jeaner Mangare 1 Jenny Morasa 2 Sherly Pinatik 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Cost Volume Profit a. Pengertian Analisis Cost Volume Profit Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit analysis)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Cost-Volume-Profit Sebagai Salah Satu Alat Bantu Manajemen Dalam Menentukan Laba Optimum. Unit analisis adalah PT. X yaitu perusahaan manufaktur yang bergerak di

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI 100462201057 Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI ABSTRAK. PT. Pelni atau PT

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TEMPE YANTO

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TEMPE YANTO ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TEMPE YANTO Fendy 22210720 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Heru Suharjo, SE., MM Latar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori. 2.1.1. Biaya Produksi. Biaya produksi (production cost) adalah biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). Menurut

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) Diah Aulia Iswanty Suhadak Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untukk mengetahui volumen produksi dan penjualan minuman pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai, baik dalam merencanakan

BAB I PENDAHULUAN. baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai, baik dalam merencanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam dunia perekonomian dan usaha, terdapat banyak perusahaan dengan berbagai aktivitas dan bidang usaha serta produk yang berbeda. Secara umum, tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE SKRIPSI

ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE SKRIPSI ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE 2010 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman masa penjajahan di negara kita, masyarakat Indonesia tidur di

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman masa penjajahan di negara kita, masyarakat Indonesia tidur di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada zaman masa penjajahan di negara kita, masyarakat Indonesia tidur di tikar. Karena teknologi, dan rasa ingin tidur lebih nyaman dan empuk maka muncul

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. terdahulu penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut:

BAB IV PENUTUP. terdahulu penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut: 1 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan yang dilakukan pada bab-bab terdahulu penulis dapat membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut: 1. PT. Sejahtera Panca Jaya adalah perusahaan

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Each responsibility center have manager in charge

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang menuju pada era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang menuju pada era globalisasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang menuju pada era globalisasi yang memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER SYAHRUL RAMBE. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER SYAHRUL RAMBE. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER SYAHRUL RAMBE Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Pertumbuhan dan persaingan

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN (Studi Pada Ud. Karya Pala Kediri)

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN (Studi Pada Ud. Karya Pala Kediri) ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI SALAH SATU ALAT PERENCANAAN PENJUALAN (Studi Pada Ud. Karya Pala Kediri) Rizal Hasbullah Moch. Dzulkirom AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas

Lebih terperinci

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL TAS RANSEL PADA CV. BEBY COLLECTION Yulli Astuti (21207215) Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma, 2011 ABSTRAK Setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mencari keuntungan,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mencari keuntungan, BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mencari keuntungan, untuk itu perusahaan dapat merencanakan dan menetapkan berapa besarnya biayabiaya yang diperlukan

Lebih terperinci

EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI

EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI Artikel Skripsi EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyebabkan perekonomian Indonesia mengalami ketidakstabilan hingga saat ini. Oleh sebab

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PT.WONOJATI WIJOYO KEDIRI

ANALISIS PERHITUNGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PT.WONOJATI WIJOYO KEDIRI ANALISIS PERHITUNGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PT.WONOJATI WIJOYO KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan bisnis antar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan bisnis antar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan menjadi semakin ketat. Untuk dapat berperan dalam situasi seperti ini

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT LECKITA KEDIRI

ANALISIS PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT LECKITA KEDIRI ANALISIS PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK PADA PT LECKITA KEDIRI SKRIPSI Oleh: Aditya Surya Nugraha 201010160311150 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015 iii LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan usaha di Indonesia semakin tumbuh pesat. Hal ini terlihat dari bermunculannya perusahaan-perusahaan baru, baik perusahaan besar maupun perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Laba Perencanaan laba yang baik akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba optimal. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba yang semaksimal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang hendak dicapai, salah satunya yaitu mendapatkan laba yang maksimal dan dapat bertahan dalam persaingan yang ada

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM MENINGKATKAN LABA PADA RUMAH MAKAN ULU BETE LAUT DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA. I Ketut Patra¹ Agus Salim²

ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM MENINGKATKAN LABA PADA RUMAH MAKAN ULU BETE LAUT DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA. I Ketut Patra¹ Agus Salim² ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM MENINGKATKAN LABA PADA RUMAH MAKAN ULU BETE LAUT DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA I Ketut Patra¹ Agus Salim² No. HP 081355106244¹ ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang)

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang) ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang) Ariesta Rossanda Maharani Darminto Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

Christine P. Ponomban, Analisis Break Even Point. ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT.

Christine P. Ponomban, Analisis Break Even Point. ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT. ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT. TROPICA COCOPRIMA oleh: Christine Praticia Ponomban Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado email:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah spesifikasi (perumusan) dari tujuan perusahaan yang ingin dicapai serta BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian perencanaan Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dimasa yang akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Harga Jual Menurut Mulyadi (1993), Pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah Mark-up.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI Artikel Skripsi ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan mengenai peranan anggaran bahan baku terhadap efektifitas bahan baku di PT. Gold Coin Indonesia,

Lebih terperinci

Mursyidin STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb

Mursyidin STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SOFA PADA UD PRIMA MEUBEL DI TANJUNG REDEB Mursyidin STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb ABSTRACT The purpose of this study was conducted to determine the cost of goods sold

Lebih terperinci

Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Perusahaan Kerupuk Idaman. Nia Nopita Suryani

Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Perusahaan Kerupuk Idaman. Nia Nopita Suryani Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba Jangka Pendek Pada Perusahaan Kerupuk Idaman Nia Nopita Suryani 15212301 Latar Belakang 1. Dalam setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PERANAN ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PT. WIRANATA MAKMUR JAYA SURABAYA SKRIPSI

PERANAN ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PT. WIRANATA MAKMUR JAYA SURABAYA SKRIPSI PERANAN ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PT. WIRANATA MAKMUR JAYA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Ekonomi Oleh: INDRI

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN 11 BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN 2.1. Pengertian dan Manfaat Analisis Profitabilitas Pelanggan Kondisi lingkungan yang baru menyebabkan perusahaan harus berfokus kepada

Lebih terperinci

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel VARIABLE COSTING Penentuan Harga Pokok Variabel PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK Penentuan harga pokok produk dibedakan menjadi 2 metode: 1. Metode Full Costing Membebankansemua unsur biaya produksi baik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi, untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba, namun tetap memperhatikan pelayanan yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba, namun tetap memperhatikan pelayanan yang lebih baik BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai visi misi dan tujuan tertentu. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba, namun

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN

PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN PERENCANAAN PENETAPAN LABA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) PERUSAHAAN WINGKO UD. TUJUH TUJUH ELOK BABAT LAMONGAN Mohamad Rizal Nur Irawan Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan

Lebih terperinci

Analisis Break Even Sebagai Alat Perencana Laba: Kasus pada Toko Putra Pasti Mandiri Cikampek Karawang

Analisis Break Even Sebagai Alat Perencana Laba: Kasus pada Toko Putra Pasti Mandiri Cikampek Karawang ANALISIS BREAK EVEN SEBAGAI ALAT PERENCANA LABA: KASUS PADA TOKO PUTRA PASTI MANDIRI CIKAMPEK KARAWANG Santi Pertiwi Hari Sandi santi.pertiwi@ubpkarawang.ac.id Abstrak Tujuan sebuah perusahaan adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada umumnya setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang maksimal, dalam upaya untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan di masa yang

Lebih terperinci

Analisis Break Even Point (BEP) dan Profitabilitas Usaha Roti Pada Ganep Bakery di Surakarta

Analisis Break Even Point (BEP) dan Profitabilitas Usaha Roti Pada Ganep Bakery di Surakarta Analisis Break Even Point (BEP) dan Profitabilitas Usaha Roti Pada Ganep Bakery di Surakarta Nugraheni Retnaningsih Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Vetran Bangun Nusantara Sukoharjo,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Informasi Akuntansi Pertanggung Jawaban Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) Informasi adalah data yang berguna untuk diolah sehingga

Lebih terperinci

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T.

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T. PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T. Toha Group) Syarif Hidayatulloh 093403129 Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia 68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah penulis melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia Djogdja, maka penulis membuat kesimpulan

Lebih terperinci

PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI SEPATU SAGGA LEATHER MALANG SKRIPSI

PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI SEPATU SAGGA LEATHER MALANG SKRIPSI PERENCANAAN LABA PADA INDUSTRI SEPATU SAGGA LEATHER MALANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Oleh Amelia Rahmawati 09610292 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia usaha sekarang ini menyebabkan semakin ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia usaha sekarang ini menyebabkan semakin ketatnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Berkembangnya dunia usaha sekarang ini menyebabkan semakin ketatnya persaingan perusahaan khususnya perusahaan sejenis untuk mendapatkan tempat dalam pilihan

Lebih terperinci

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak

Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar. Oleh: Agus Purnomo. Abstrak Analisis Perencanaan Laba Terhadap Pengambilan Keputusan Pada PT. Parit Padang Global di Makassar Oleh: Agus Purnomo Dosen Universitas 45 Makassar Abstrak Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

Analisa Biaya Pemasaran

Analisa Biaya Pemasaran Analisa Biaya Pemasaran Kemajuan teknologi dalam berproduksi mengakibatkan jumlah produk dapat dihasilkan secara besar-besaran dan dapat menekan biaya produksi satuan serendah mungkin. Permasalahan yang

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011) PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011) Radinas Putri Ayuning Firdaus Ach. Husaini M. G. Wi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Menurut Perilaku Biaya Biaya merupakan unsur yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point. Untuk dapat menentukan tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tajamnya tingkat persaingan antar perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tajamnya tingkat persaingan antar perusahaan tidak hanya Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin tajamnya tingkat persaingan antar perusahaan tidak hanya mendorong perusahaan untuk lebih kreatif, tetapi juga menuntut perusahaan

Lebih terperinci

MODUL 6 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA (COST VOLUME PROFIT ANALYSIS)

MODUL 6 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA (COST VOLUME PROFIT ANALYSIS) MODUL 6 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA (COST VOLUME PROFIT ANALYSIS) Ir. Betrianis MSi Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia DEPOK 2006 PENDAHULUAN Manajemen dituntut untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING ARTIKEL ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PESANAN DENGAN METODE COST PLUS PRICING UNTUK MENINGKATKAN LABA USAHA GSHOP CENTER KEDIRI

Lebih terperinci