PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T."

Transkripsi

1 PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T. Toha Group) Syarif Hidayatulloh Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan informasi akuntansi diferensial dalam mengambil keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode untuk menganalisa apakah peranan informasi akuntansi diferensial dapat digunakan untuk pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus pada perusahaan T. Toha Group. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Sistem informasi akuntansi diferensial yang dilaksanakan oleh perusahaan T. Toha Group telah memenuhi ketentuan prosedur sistem akuntansi diferensial yang berlaku umum, (2) dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesana khusus, perusahaan T. Toha Group melakukan penganalisisan antara biaya diferensial, pendapatan diferensial, dan laba diferensial, (3) informasi akuntansi diferensial berperan sekali dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, apalagi pesanan tersebut meminta harga dibawah harga normal yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kata kunci : Informasi akuntansi diferensial, pengambilan keputusan, menerima atau menolak pesanan khusus. PENDAHULUAN Perekonomian memegang peranan penting sehingga persaingan dalam dunia usaha semakin pesat. Persaingan ini terjadi di dalam semua sektor perekonomian baik industri, perdagangan maupun jasa. Kondisi ini menyebabkan setiap bentuk usaha khususnya perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada laba perlu mempunyai kebijakan yang terarah dan mampu menjalankan fungsinya agar semuanya dapat berjalan sesuai rencana dan pada akhirnya tercapai tujuan perusahaan. Dalam suatu perusahaan, tugas dari seorang manajemen adalah mengelola seluruh kegiatan perusahaan agar semuanya dapat berjalan sesuai dengan rencana dan pada akhirnya tercapai tujuan perusahaan. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, manajemen perlu mengambil kebijakankebijakan yang tepat dan cepat untuk kemajuan perusahaannya karena manajemen sering kali dihadapkan pada berbagai masalah. Salah satu masalah yang dihadapi adalah mengenai pengambilan keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan baik apabila manajemen memiliki informasi yang benar dan akurat mengenai keadaan perusahaannya. Dalam penerapannya, informasi akuntansi diferensial dapat mengurangi ketidakpastian yang akan dihadapi manajemen dalam pemilihan suatu alternatif, baik untuk mengatasi masalah perusahaan maupun untuk menghadapi peluang di masa 1

2 yang akan datang. Informasi ini memiliki kemampuan untuk memperjelas alternatifalternatif yang sedang dipertimbangkan, dengan mewujudkan alternatif-alternatif tersebut dalam bentuk kuantitatif (keuangan), sehingga memudahkan manajemen dalam pengambilan keputusan suatu alternatif yang dianggap paling tepat bagi perusahaannya. Demikian halnya dengan perusahaan T. Toha Group salah satu tujuan usahanya adalah mengoptimalkan laba. Dengan taksiran penghematan biaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan, informasi akuntansi diferensial dapat mengukur seberapa besar biaya diferensial yang terjadi jika manajemen memilih suatu alternatif, sehingga manajemen dapat memperoleh perbandingan biaya yang terjadi dari alternatif-alternatif tersebut. Oleh karena itu, informasi akuntansi diferensial dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan suatu alternatif yang terbaik bagi kemajuan perusahaan. Untuk memungkinkan manajemen melakukan pemilihan alternatif secara rasional dan ekonomi, efektif dan efisien perlu dilakukan analisis terutama analisis biaya diferensial yang berhubungan dengan pengambilan keputusan merima atau menolak pesanan khusus dengan menerapkan Informasi Akuntansi Diferensial untuk mengurangi sebagian ketidakpastian yang dihadapi oleh pengambil keputusan dalam pemilihan alternatif. Maka jelaslah informasi sangat berperan bagi kelancaran kegiatan perusahaan, informsai akuntansi diferensial mempunyai peran yang sangat penting dalam menghasilkan data yang relevan, akurat dan dapat membantu manajer untuk mengambil suatu keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Keputusan menerima atau menolak pesanan khusus sebuah komponen produk yang merupakan keputusan jangka pendek, alasan inilah yang penulis maksud memilih perusahaan T. Toha Group, karena banyak terjadinya keputusan jangka pendek mengenai menerima atau menolak pesanan didalam perusahaan ini. Dalam hal keputusan menerima atau menolak pesanan, pesanan khusus diterima karena perusahaan memiliki kapasitasya yang menganggur dalam proses produksi yang mendorong para manajemen untuk mempertimbangkan penetapan harga jual di bawah harga jual normal. Adapun kapasitas normal yang dicapai perusahaan selama satu tahun adalah pasang. Dan dalam proses kegiatan produksi perusahaan belum mencapai kapasitas tersebut secara penuh. Sedangkan yang baru dapat dicapai oleh perusahaan selama tahun 2012 adalah sebanyak Dengan melihat kondisi ini, berarti perusahaan masih mempunyai kapasitas yang masih menganggur (idle capacity) sebanyak pasang dalam tahum Melihat kondisi tersebut, maka perusahaan dapat menerima atau menolak pesanan khusus tersebut sekali waktu yang tidak akan mengganggu pada produksi normal. Perusahaan kadangkala mesti memutuskan apakah pesanan khusus itu akan diterima atau tidak, karena pada umumnya suatu pesanan khusus menawarkan harga dibawah harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Seorang manajer yang cerdik tidak akan langsung menolak pesanan khusus tersebut dikarenakan rendahnya harga yang diminta oleh konsumen. Manajer perlu mengevaluasi tawaran pesanan khusus secara mendalam. Yaitu dengan cara menganalisis berapa pendapatan diferensial yang akan dihasilkan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut dan berapa biaya diferensial yang harus dikeluarkan dalam memenuhi pesanan khusus tersebut. Alasan inilah kenapa penulis memilih produk khusus sebagai kajian yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. 2

3 TINJAUAN PUSTAKA Ada beberapa pendapat mengenai pengertian informasi akuntansi diferensial, antara lain dikemukakan oleh Hariadi (2002:40) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Manajemen, sebagai berikut: Informasi akuntansi diferensial adalah informasi tentang bagaimana biaya, penghasilan dan aktiva akan berbeda jika suatu tindakan di ambil ketika dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Menurut S.Munawir (2002:305) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Keuangan dan Manajemen, informasi akuntansi diferensial adalah: Informasi akuntansi diferensial adalah informasi biaya yang akan terjadi dimasa depan (future cost) yang diperkirakan akan berbeda untuk setiap alternatif dan bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan memilih salah satu alternatif tindakan yang terbaik. Sedangkan menurut Sunarto (2004:57) informasi akuntansi diferensial adalah: Informasi akuntansi diferensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif. Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa, informasi akuntansi diferensial bermanfaat bagi manajemen dalam pemilihan alternatif yang terbaik bagi perusahaan, karena informasi akuntansi diferensial memuat informasi tentang taksiran perbedaan aktiva, pendapatan dan biaya sebagai akibat dipilihnya suatu alternatif tindakan dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, yang mengandung ketidakpastian dan selalu menyangkut pemilihan suatu alternatif tindakan diantara sekian alternatif yang tersedia Dengan demikian dapat diketahui bahwa dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, manajemen akan menghadapi berbagai kemungkinan alternatif. Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus informasi akuntansi diferensial yang bermanfaat untuk dipertimbangkan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial (yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhi pesanan tersebut) maka pesanan khusus tersebut sebaiknya diterima. Sebaliknya jika pendapatan deferensial lebih kecil dibandingkan dengan biaya diferensial maka pesanan khusus tersebut sebaiknya ditolak. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan pada perusahaan T. Toha Group yang terletak di Jalan Pasar Baru 3 Nomor 80 Tasikmalaya. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan atau produksi sepatu dan sandal. Objek penelitian ini adalah peranan informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Perusahaan sepatu dan sandal T. Toha didirikan pada tahun 1945 oleh Bapak H. Toha yang sekaligus sebagai pemilik perusahaan dengan Nomor Ijin Usaha / SIUP 8173/1379/PK/18/15/B/35/Nast. Perusahaan tersebut berlokasi di Jalan Pasar Baru 3 Nomor 80 Tasikmalaya. Perusahaan ini bergerak di bidang usaha pembuatan sepatu dan sandal yang mengolah bahan baku khususnya kulit dan karet sampai menjadi barang jadi dengan berbagai bentuk atau model persepatuan yang siap untuk dipasarkan. Pada mulanya perusahaan beroperasi hanya bemodal semangat yang kuat serta sedikit pengalaman yang dimiliki pimpinan, sehingga pemilik beserta istrinya terjun langsung dan dalam melakukan proses produksinya perusahaan ini masih menggunakan alat yang sederhana. Model sepatu dan sandal yang dihasilkan pada saat 3

4 itu adalah model anak-anak dan dewasa. Melalui kedua jenis produk yang dihasilkan saat itu, perusahaan masih mampu bertahan dan malah tingkat perkembangan perusahaan boleh dikatakan tetap stabil dan terus meningkat dengan baik, hingga saat ini perusahaan sepatu dan sandal T. Toha Group telah mempunyai karyawan sebanyak 30 orang, lebih banyak dari jumlah karyawan pada tahun Dengan semangat ketekunan dan keuletan dalam menjalankan usahanya, maka sedikit demi sedikit perusahaan ini mengalami kemajuan. Hal ini terlihat dari adanya perkembangan daerah pemasaran yang awalnya hanya mampu menjual produk pada lingkungan setempat saja (lokal). Pada waktu sekarang perusahaan sepatu dan sandal T. Toha Group sudah dapat memasarkan produknya keluar daerah Tasikmalaya seperti ke Jakarta, Bandung, Bogor, Sumedang, Garut, Cirebon, Ciamis, Banjar, dan Solo. Setelah diadakan perluasan lokasi, perusahaan sepatu dan sandal T. Toha Group Tasikmalaya mengalami perkembangan yang relatif besar, hal ini disebabkan pesanan dari langganan yang semakin banyak. Disamping itu perusahaan sepatu dan sandal T. Toha Grup Tasikmalaya tidak terlepas dari masalah yang disebabkan beberapa faktor yang antara lain terdapatnya saingan dari perusahaan sejenis yang sudah ada. Oleh karena itu, perusahaan sandal dan sepatu T. Toha Group dari tahun ke tahun berusaha meningkatkan mutu disamping menekan biaya dalam upaya untuk meningkatkan laba yang diharapkan. Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode penelitian deskriptif analisis, berupa pemecahan studi kasus. Di mana metode ini akan memberikan arahan dan pedoman dalam pelaksanaan penyusunan hasil penelitian. Menurut Sudjana (2000:225) metode deskriptif analisis adalah : Metode deskriptif analisis adalah metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang diperoleh dari keadaan yang terjadi pada waktu sekarang serta kasus-kasus yang ditemui waktu penelitian di lapangan, kemudian data yang sudah terkumpul, dianalisis dan ditarik kesimpulan. Sejalan dengan pendapat di atas, Winarno Surakhmad (2001:139) menyatakan bahwa : Pengumpulan metode deskriptif tidak hanya terbatas sampai pada pengumpulan data dan pengolahan data, tetapi meliputi analisis dan menginterpretasikan data tentang arti deskriptif, membandingkan persamaan bentuk komparatif, angka tes, interview dan lain-lain, menetapkan standar normative, menentukan hubungan dan kedudukan suatu unsur dengan dasar lainnya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa metode penelitian merupakan suatu langkah atau cara yang akan ditempuh dalam membuat suatu rencana sehingga didapat suatu kesimpulan untuk menjalankan rencana tersebut, melalui penganalisaan atau pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai sumber. Data yang digunakan adalah data kualitatif yang merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi didalam lingkungan perusahaan. Data kualitatif diperoleh melalui penggambaran fakta-fakta atau karakteristik yang sebenarnya. Data yang diperoleh di lapangan diklasifikasikan sesuai kriteria variabel yang telah dijabarkan dalam operasionalisasi variabel sehingga data-data dapat dianalisa. Dengan data-data kualitatif penulis dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa atau kegiatan yang terjadi didalam lingkungan perusahaan yang sedang diteliti. 4

5 HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan Informasi Akuntansi Diferensial pada Perusahaan T. Toha Group Tasikamalaya Perusahaan T. Toha Group adalah sebuah perusahaan yang salah satu pendapatan utamanya berasal dari penjualan sepatu dan sandal. Perusahaan ini belum bisa memanfaatkan kapasitas normal yang dapat dicapai oleh perusahaan secara penuh, sehingga masih adanya kapasitas yang menganggur. Dalam memanfaatkan kapasitas yang menganggur perusahaan dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus. Dengan pertimbangan keputusan tersebut diambil untuk pesanan sekali waktu dan tidak mempengaruhi pada produksi normal. Untuk pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus pihak manajemen perusahaan T. Toha Group menggunakan suatu sistem informasi penting yang biasanya diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan yaitu Informasi Akuntansi Diferensial. Yaitu dengan menganalisis pendapatan diferensial dan biaya diferensial sehingga menghasilkan laba/rugi diferensial. biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk memenuhi pesanan khusus tersebut. Penulis akan memaparkan hasil penelitian yang diperoleh dalam pembuatan sepatu pada perusahaan T. Toha Group Tasikmalaya. 1. Biaya Produksi Biaya produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membiayai proses produksi sampai produksi tersebut dapat dipasarkan. Dan yang termasuk ke dalam biaya produksi diantaranya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. a. Biaya Bahan Baku Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis pada perusahaan T. Toha Group, bahan baku yang digunakan yang digunakan untuk membuat sepatu adalah: 1. Kulit box 2. Sol cetak 3. Lapis dan tatak 4. Tekson Adapun komposisi yang digunakan dalam pembuatan sepatu tersebut adalah sebagai berikut : Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus pada Perusahaan T. Toha Group Tasikmalaya Penerapan Informasi Akuntansi Diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus tersebut dilakukan dengan menganalisa biaya diferensial dan pendapatan diferensial. Pendapatan diferensial diperoleh dari banyaknya pesanan yang dipesan dikalikan dengan harga yang diminta oleh konsumen. Sedangkan biaya diferensial diperoleh dari 5

6 Kulit Jenis Bahan Sol cetak Baku Lapis tatak Tekson Tabel 4.1 Biaya Bahan Baku Produksi Sepatu Perusahaan T. Toha Group Tasikmalaya 2012 Kuantitas Harga Perpasang Jumlah pasang pasang pasang pasang Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jumlah - Rp Rp Maka didapat biaya bahan baku yang dikeluarkan untuk memproduksi sepatu pada tahun 2012 pada perusahaan T. Toha Group adalah sebesar Rp b. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi sepatu sebesar Rp per pasang, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4.2 Biaya Tenaga kerja Langsung Produksi Sepatu Perusahaan T. Toha Group Tasikmalaya 2012 Banyaknya Tarif upah Jumlah pasang Rp Rp Maka biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan T. Toha Group pada tahun 2012 adalah sebesar Rp

7 c. Biaya Overhead Pabrik Tabel 4.3 Biaya Overhead Pabrik Produksi Sepatu Perusahaan T. Toha Group Tasikmalaya 2012 Jenis BOP Jumlah (Rp) BOP Variabel 1. Biaya Bahan Penolong 2. Biaya Listrik 3. Biaya Telepon 4. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Mesin Jumlah BOP Variabel BOP Tetap 1. Biaya Transportasi 2. Biaya Asuransi Gedung 3. Biaya Depresiasi Mesin Jumlah BOP Tetap Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jumlah BOP Rp Dalam Tahun 2012 BOP Perusahaan T. Toha Group untuk memprodukasi sepatu sebanyak pasang yaitu sebesar Rp Tarif BOP Variabel = Rp : = Rp Tarif BOP Tetap = Rp : = Rp Rp d. Biaya Komersial Biaya Komersial Biaya Administrasi dan Umum 1. Biaya Adm dan umum tetap 2. Biaya Adm dan umum variabel Biaya Pemasaran 1. Biaya pemasaran tetap 2. Biaya pemasaran variabel Tabel 4.4 Biaya Komersial Produksi Sepatu Perusahaan T. Toha Group Tasikmalaya 2012 Jumlah (Rp) Rp Rp Rp Rp Jumlah Biaya Komersial Rp

8 Dalam tahun 2012 biaya komersial Peusahaan T. Toha Group Tasikmalaya untuk memproduksi sepatu sebanyak sekian pasang sebesar Rp Biaya komersial tetap : Rp : = Biaya komersial variabel : Rp : = Harga Pokok Produksi Adapun harga produksi yang dihasilkan dalam memproduksi sepatu pada Perusahaan T. Toha Group ini adalah : HPP per pasang = BBB + BTKL + = Rp Rp Rp = Rp Maka didapat harga pokok produksi untuk produksi sepatu pada Perusahaan T. Toha Group untuk tahun 2012 sebesar Rp Harga Jual Produk Cara penentuan harga jual yang diterapkan pada Perusahaan T. Toha Group ditentukan langsung oleh manajemen atau pemilik perusahaan. Penentuan harga jual yang diterapkan oleh perusahaan penggunanya sangat sederhana dan ringkas. Adapun perhitungan yang dipakai dalam menentukan harga jual ini ditetapkan dengan memperhitungkan Harga Pokok Produksi ditambah dengan laba yang diharapkan. Dan berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pada Perusahaan T. Toha Group, dengan kebijakan perusahaan melihat dari harga pokok produksi sebesar Rp belum lagi ditambah dengan biaya komersial perusahaan, maka perusahaan T. Toha Group telah menetapkan harga jual untuk Tahun 2012 adalah sebesar Rp Volume Produksi Adapun kapasitas normal perusahaan untuk memproduksi sepatu dalam satu tahun adalah pasang. Dalam proses kegiatan produksi, perusahaan belum mencapai kapasitas tersebut secara penuh, yang baru dapat dicapai oleh perusahaan selama tahun 2012 adalah sebanyak pasang. Dengan melihat kondisi ini, berarti perusahaan masih mempunyai kapasitas yang masih mengangggur (idle capacity ) sebanyak selisih dari pasang dikurangi pasang adalah pasang dalam tahun Melihat kondisi tersebut, maka perusahaan dapat menerima pesanan khusus sekali waktu yang tidak akan mengganggu pada produksi normal. 5. Perhitungan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus A. Pesanan yang Diterima Perusahaan T. Toha Group pada pertengahan tahun 2012 menerima pesanan sepatu dari toko sepatu Bapak H. Agus Safarudin sebanyak pasang dengan harga Rp Bapak H. Agus Safarudin meminta kepada perusahaan agar pesanan tersebut tidak memakai merk. Melihat kondisi tersebut manajemen Perusahaan T. Toha Group mungkin secara sepintas berpikir akan mengalami kerugian, karena harga yang ditawarkan lebih rendah dari harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Seorang manajemen perusahaan yang bijak tentu tidak akan begitu saja mengambil keputusan menerima atau menolak suatu pesanan. Adapun yang dilakukan oleh manajemen Perusahaan T. Toha Group dalam menyikapi pesanan tersebut adalah dengan menggunakan Sitem Informasi Akuntansi Diferensial. Sehingga akan terbukti apakah pesanan tersebut menguntungkan atau merugikan. 8

9 B. Analisa Biaya dan Pendapatan Diferensial Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus yang harus dilakukan adalah menganalisa pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Adapun analisa yang dilakukan perusahaan T. Toha Group untuk pesanan khusus yang diterima dari Bapak H. Agus Safarudin dengan pengaplikasian soal sebagai berikut : Perusahaan T. Toha Group memproduksi sepatu yang berkapasitas satuan per tahun, untuk tahun anggaran 2012 perusahaan memproduksi dan menjual produk sepatu sebanyak satuan dengan harga jual sebesar Rp per satuan. Perusahaan menerima pesanan khusus sebanyak satuan produk sepatu dari perusahaan Bapak H. Agus Safarudin. Dengan harga yang diminta oleh pemesan adalah Rp per satuan. Anggaran biaya untuk tahun tersebut menunjukan biaya seperti disajikan pada gambar 4.2. Per Satuan Total Biaya variabel : Biaya produksi variabel Rp Rp x Rp Biaya komersial variabel x Biaya tetap : Biaya produksi tetap x Biaya komersial tetap x Total biaya Rp Rp Gambar 4.2 Data Biaya Per Satuan dan Total Biaya Produk Sepatu Dalam analisis biaya diferensial harus mengeliminir biaya yang tidak relevan dalam pengambilan keputusan atas pesanan khusus untuk menurunkan total biaya produksi agar laba bagi perusahaan dapat tercapai. Biaya yang dieliminir berfokus pada biaya overhead pabrik yaitu Biaya Bahan Penolong ( Merk ) sebesar Rp Dan untuk menganalisis perhitungan pesanan khusus yang diminta oleh Bapak H. Agus Safarudin, dihasilkan data sebagai berikut : 9

10 Tabel 4.5 Laporan Pemilihan Alternatif Menolak atau Menerima Pesanan Khusus Sepatu T. Toha Group Penjualan Reguler (volume X harga satuan) 6200 unit X Rp ,00 Penjualan khusus (1600 X Rp ,00) MENOLAK MENERIMA PESANAN PESANAN Rp Rp Rp Total Penjualan Rp Rp Biaya Relevan Biaya kulit 6200 unit x Rp Rp pesanan khusus ( ) Rp Biaya sol cetak 6200 unit x Rp Rp Biaya lapis tatak 6200 unit x Rp Rp Biaya tekson 6200 unit x Rp Rp Biaya upah langsung 6200 unit x Rp Rp Biaya overhead pabrik 6200 unit x Rp Rp Rp unit x Rp Rp unit x Rp Rp unit x Rp Rp unit x Rp Rp unit x ( ) 7800 unit x Rp Rp Biaya komersial 6200 unit x Rp Rp unit x Rp Rp Total Biaya Relevan Rp Rp Biaya Tidak Relevan Penyusutan fasilitas Rp Rp Gaji tetap Rp Rp Total Biaya Tidak Relevan Rp Rp Total Biaya Rp Rp Laba (penjualan-total Rp Rp biaya) Dengan hasil tersebut, maka sebagai pengambil keputusan tentunya manager akan memilih alternatif : menerima pesanan khusus sepatu tersebut. Berdasarkan perhitungan diatas, menerima pesanan khusus menghasilkan lebih banyak keuntungan daripada menolak pesanan khusus tersebut. Adapun analisis lebih mendalam, dengan mendasarkan informasi akuntansi diferensial seperti disajikan pada gambar

11 Pendapatan diferensial satuan x Rp Biaya diferensial Biaya produksi variabel Biaya komersial variabel x Rp x Rp Rp Rp Rp Rp Laba diferensial Rp Gambar 4.3 Pendapatan Diferensial dan Biaya Diferensial yang Dipertimbangkan dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus Setelah melakukan perhitungan diatas, perusahaan mendapatkan pendapatan diferensial dari pesanan sepatu pasang adalah sebesar Rp Dengan mengeluarkan biaya diferensial yang digunakan untuk memenuhi pesanan khusus tersebut adalah sebesar Rp Maka telah terbukti bahwa dari pesanan pasang sepatu yang dipesan Bapak H. Agus Safarudin dengan harga Rp per pasang menghasilkan laba sebesar Rp Dan sebaiknya perusahaan menerima pesanan khusus tersebut dengan alasan bahwa pendapatan yang dihasilkan dari pesanan tersebut lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi pesanan, atau dengan kata lain perusahaan mendapatkan laba dari pesanan khusus tersebut. keputusan. Dengan dasar ketentuan yang sesuai dengan sistem informasi akuntansi diferensial yang berlaku umum, yaitu pesanan tersebut akan diterima jika pendapatan diferensial yang dihasilkan lebih besar dari biaya diferensial yang dikeluarkan. Dan sebaliknya pesanan khusus tersebut akan ditolak jika pendapatan diferensial yang dihasilkan lebih kecil dari biaya diferensial yang dikeluarkan. Kesimpulan : Dari kedua uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan Sistem Informasi Akuntansi Diferensial khususnya dalam pengambilan keputusan suatu pesanan khusus, dapat diketahui kemungkinan yang akan terjadi dari keputusan tersebut. Sehingga manajemen perusahaan tidak begitu saja mengambil 11

12 Simpulan Berdasarkan keseluruhan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis pada perusahaan T.Toha Group Tasikmalaya untuk produksi sepatu tentang Peranan Informasi Akuntansi Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Informasi akuntansi diferensial yang dilaksanakan oleh perusahaan T. Toha Group Tasikmalaya telah memenuhi ketentuan prosedur informasi akuntansi diferensial yang berlaku umum. Sebab dengan dengan adanya sistem tersebut, maka dapat dikatakan dalam pengambilan keputusan untuk suatu pesanan khusus tidak mengalami hambatan. 2. Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, perusahaan T. Toha Group Tasikmalaya melakukan penganalisisan antara biaya diferensial dan pendapatan diferensial. Sehingga dapat menghasilkan suatu keputusan menerima pesanan khusus jika pendapatan yang dihasilkan dari pesanan tersebut lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi pesanan khusus tersebut. Dan sebaliknya pesanan khusus tersebut akan ditolak jika pendapatan yang dihasilkan dari pesanan khusus tersebut lebih kecil dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut. 3. Informasi akuntansi diferensial berperan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, apalagi pesanan tersebut meminta harga dibawah harga normal yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan yang dilakukan dalam menganalisis biaya diferensial dan pendapatan diferensial yang dihasilkan pada suatu pesanan khusus, sehingga menghasilkan suatu hasil dari pesanan khusus tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sistem informasi akuntansi diferensial yang dilakukan perusahaan telah mampu dijadikan sebagai alat bantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus yang pada akhirnya dapat menghasilkan keputusan yang tidak merugikan perusahaan. Daftar Pustaka Munawir, S Akuntansi Keuangan dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Hariadi, Bambang Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Sudjana Metode Statistik. Edisi ke-6. Bandung : Penerbit Tastito. Sunarto Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: Amus Yogya. 12

Helmy Nur Hidayat Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

Helmy Nur Hidayat Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI PRODUK SETENGAH JADI (Studi Kasus Pada Perusahaan Mebeul Budi Hikmat) Helmy Nur Hidayat 083403095 Jurusan

Lebih terperinci

MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS PENGAMBILAN KEPUTUSAN Salah satu tugas pokok manajer adalah membuat keputusan berdasarkan informasi akuntansi yang relevan. Pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI BAB I HARGA POKOK PRODUKSI A. Definisi Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber ekonomi yang digunakan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Suatu perusahaan

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING 1 Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan Metode ini digunakan oleh perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan

Lebih terperinci

Nisaa Aqmarina EB10

Nisaa Aqmarina EB10 ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PERUSAHAAN ROTI LESTARI BOGOR Nisaa Aqmarina 25211190 3EB10 Latar Belakang Masalah Usaha Perencanaan,

Lebih terperinci

BIAYA OVERHEAD PABRIK

BIAYA OVERHEAD PABRIK Pert 14 BIAYA OVERHEAD PABRIK T E A M T E A C H I N G U N I V E R S I T A S I S L A M M A L A N G 2016 Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya Diferensial Mulyadi (2002:118) menyatakan: Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda (differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB Pembebanan Biaya ke Produk 2 Obyek Biaya Biaya Langsung Biaya Bahan Biaya Tenaga Kerja PRODUK Biaya tdk Langsung Biaya

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN 2.1 Jasa 2.1.1 Definisi Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Kegiatan manajemen suatu perusahaan pada dasarnya terpusat pada dua hal yaitu perencanaan dan pengawasan. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut manajemen dituntut untuk

Lebih terperinci

Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising

Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising Penentuan Harga Jual Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Cyber Advertising Sherly Vicky Handayani 26211740 Akuntansi Latar Belakang Masalah Tujuan didirikannya

Lebih terperinci

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UKM KANTIN MURAH

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UKM KANTIN MURAH PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UKM KANTIN MURAH Nama : Renny Indah Cahyaning Kadir NPM : 25210753 LATAR BELAKANG Permasalahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Keberadaan akuntansi manajemen sangat penting di dalam suatu organisasi untuk membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas akuntansi

Lebih terperinci

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan Bab 1 Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya 1.1 Pengertian Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana mencatat, megukur dan melaporkan tentang informasi biaya

Lebih terperinci

ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. DANAPERSADARAYA MOTOR INDUSTRY

ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. DANAPERSADARAYA MOTOR INDUSTRY ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. DANAPERSADARAYA MOTOR INDUSTRY Nama : Desty Natalia NPM : 21210859 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Haryono, SE., MMSI Latar Belakang Masalah Biaya Overhead

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK PESANAN KHUSUS PADA JATISARI FURNITURE

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK PESANAN KHUSUS PADA JATISARI FURNITURE PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK PESANAN KHUSUS PADA JATISARI FURNITURE Nama Kelas : Natalia Dwi Kristiani : 3EB08 NPM : 24210921 Fakultas Jurusan : Ekonomi : Akuntansi LATAR BELAKANG Perekonomian

Lebih terperinci

HARGA POKOK PRODUKSI

HARGA POKOK PRODUKSI HARGA POKOK PRODUKSI Suatu perusahaan perlu menetukan harga pokok bagi produksi yang dihasilkan, karena harga pokok itu merupakan salah satu faktor yang ikut mempengaruhi penentuan harga jual dasar penentuan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PD ABADI KITCHEN

PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PD ABADI KITCHEN PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PD ABADI KITCHEN Nama : Havitra Cipta Utama NPM : 25209001 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Desi Pujiati, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan perusahaan adalah untuk mencari atau memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan perusahaan adalah untuk mencari atau memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum tujuan perusahaan adalah untuk mencari atau memperoleh laba. Berhasil atau tidaknya perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut pada umumnya ditandai

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI DIFFERENSIAL DALAM KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PADA LIMA SAUDARA FURNITURE. Dwi Mulia Septiani

ANALISIS AKUNTANSI DIFFERENSIAL DALAM KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PADA LIMA SAUDARA FURNITURE. Dwi Mulia Septiani ANALISIS AKUNTANSI DIFFERENSIAL DALAM KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT PADA LIMA SAUDARA FURNITURE Dwi Mulia Septiani 21209272 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap perusahaan yang

Lebih terperinci

BIAYA OVERHEAD PABRIK

BIAYA OVERHEAD PABRIK BIAYA OVERHEAD PABRIK Biaya overhead pabrik pada umumnya dikategorikan sebagai biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Apabila suatu perusahaan juga memiliki departemen-departemen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Perhitungan Menurut Perusahaan PT Yeong Shin Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang sub assy electronic part dan automotive

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh :

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh : PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh : IRVAN NURDIANSYAH RIZAL (Jurusan Akuntansi FE Universitas Siliwangi) Tedi

Lebih terperinci

Analisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya

Analisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya Analisis Perhitungan Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual Dengan Metode Full Costing Pada PD. Karya Jaya Nama : Syifa Nofiyanti NPM : 28213771 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sundari, SE.,

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan mengumpulkan harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PADA CV. SINAR MUSTIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PADA CV. SINAR MUSTIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PADA CV. SINAR MUSTIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING Nama : Rangga Putra Pratama NPM : 27213276 Dosen Pembimbing : Sri Sapto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

PENERAPAN INFORMASI AUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANANA KHUSUS PADA USAHA KECIL MENENGAH BAPA DUME

PENERAPAN INFORMASI AUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANANA KHUSUS PADA USAHA KECIL MENENGAH BAPA DUME PENERAPAN INFORMASI AUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANANA KHUSUS PADA USAHA KECIL MENENGAH BAPA DUME Nama NPM Pembimbing : Melin Kristiyanti : 24211418 : Budiasih,

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN DIFFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KERAMIK KENCANA

ANALISIS BEBAN DIFFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KERAMIK KENCANA ANALISIS BEBAN DIFFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KERAMIK KENCANA Nama : Anita Hotmaulina Manik NPM : 20210887 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : B.Sundari,SE,MM

Lebih terperinci

: Nella Yunia NPM :

: Nella Yunia NPM : ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI BAHAN BAKU MIE PADA USAHA MIE BAKSO BANDI Nama : Nella Yunia NPM : 26213377 Jurusan : Akuntansi PENDAHULUAN Latar

Lebih terperinci

ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PERUSAHAAN ROTI UD. SHANIA BAKERY

ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PERUSAHAAN ROTI UD. SHANIA BAKERY ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PERUSAHAAN ROTI UD. SHANIA BAKERY Nama : Ayu Purnamasari NPM : 29210613 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Susanti Usman, SE., MMSI Latar Belakang Masalah Biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan didefinisikan oleh Bambang Hariadi (2002:h.558) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan didefinisikan oleh Bambang Hariadi (2002:h.558) sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengambilan keputusan didefinisikan oleh Bambang Hariadi (2002:h.558) sebagai suatu upaya untuk memilih alternatif yang terbaik dari berbagai alternatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Blocher & Cokins ( 2011 : 5) mendefinisikan bahwa : akuntansi manajemen adalah suatu profesi yang melibatkan

Lebih terperinci

PEHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN PAKAIAN BATIK UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN

PEHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN PAKAIAN BATIK UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN PEHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN PAKAIAN BATIK UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PERUSAHAAN KONVEKSI TIKO COLLECTION Kata Pengantar PERUSAHAAN / INDUSTRI BARANG JASA TUJUAN PERUSAHAAN LABA OPTIMAL Menetapkan

Lebih terperinci

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN Novera KM COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA SISTEM BIAYA TAKSIRAN Adalah sistem akuntansi biaya produksi yang menggunakan suatu bentuk biaya-biaya yang ditentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik perusahaan jasa, dagang maupun manufaktur. Hal ini tentu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PRODUK SAMPINGAN PADA PERUSAHAAN TAHU SUMEDANG. Rina Rismawati

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PRODUK SAMPINGAN PADA PERUSAHAAN TAHU SUMEDANG. Rina Rismawati PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PRODUK SAMPINGAN PADA PERUSAHAAN TAHU SUMEDANG Rina Rismawati 25210972 Latar Belakang Berkembangannya teknologi yang canggih semakin bermacam pula produk yang di produksi atau

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA KONVEKSI MIFTAH

PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA KONVEKSI MIFTAH PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA KONVEKSI MIFTAH Nama : Denti Pratiwi NPM : 22214713 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE.,MM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada umumnya setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang maksimal, dalam upaya untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan di masa yang

Lebih terperinci

: Tasya Aulia Safitri : 2A Dosen Pembimbing : Mella Sri Kencanawati, SE., MMSI

: Tasya Aulia Safitri : 2A Dosen Pembimbing : Mella Sri Kencanawati, SE., MMSI ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI BAHAN BAKU BAKSO PADA PONDOK BAKSO CONDONG RAOS Nama : Tasya Aulia Safitri NPM : 2A214670

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. OSAKA ENGINEERING PRIMA

PENGARUH PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. OSAKA ENGINEERING PRIMA hal. 103-112 PENGARUH PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. OSAKA ENGINEERING PRIMA Ati Rosliyati Fakultas Ekonomi Universitas Galuh Ciamis atyrosliyaty@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KARYA MANDIRI

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KARYA MANDIRI ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA CV. KARYA MANDIRI Nama : AYU MAYLISA NPM : 21210248 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rini Dwiastutiningsih,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada situasi yang harus memilih keputusan. Sebelum manajer

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada situasi yang harus memilih keputusan. Sebelum manajer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap waktu baik individu maupun organisasi selalu berhadapan dengan pengambilan keputusan. Hal itu berlaku juga bagi manajer, manajer yang selalu dihadapkan

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. M enurut Hansen. menggunakan produk atau fasilitas organisasi.

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. M enurut Hansen. menggunakan produk atau fasilitas organisasi. BAB II PENENTUAN HARGA JUAL 2.1 Jasa 2.1.1 Pengertian Jasa M enurut Kotler (2000:428), jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

ANALISIS DIFFERENSIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG PRODUK ATAU PROSES LEBIH LANJUT PADA CV. SHAFA MANDIRI YANDRA PRATAMA

ANALISIS DIFFERENSIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG PRODUK ATAU PROSES LEBIH LANJUT PADA CV. SHAFA MANDIRI YANDRA PRATAMA ANALISIS DIFFERENSIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG PRODUK ATAU PROSES LEBIH LANJUT PADA CV. SHAFA MANDIRI YANDRA PRATAMA 28210590 LATAR BELAKANG Pada saat ini perekonomian Indonesia sudah mulai

Lebih terperinci

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA Manajemen dalam menjalankan tugasnya harus mempunyai keahlian serta kemampuan untuk memanfaatkan setiap faktor produksi yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan, Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL Ardyanto Wibowo H. Andre Purwanugraha Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan di semua bidang. Salah satu bidang yang cukup untuk mendapat perhatian adalah bidang ekonomi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan perusahaan yang bergerak di sektor industri di Indonesia mempunyai peranan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa, selain itu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI BAHAN BAKU MIE PADA MIE KHANGEN

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI BAHAN BAKU MIE PADA MIE KHANGEN ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI BAHAN BAKU MIE PADA MIE KHANGEN Nama : Puspita Anggandari PR NPM : 26213965 Kelas : 3EB14 Jurusan : Akuntansi Pembimbing

Lebih terperinci

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES Pengumpulan biaya produksi tergantung karakteristik perusahaan dalam melakukan proses produksi : Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan : pengumpulan biaya produksi

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIPESANAN PADA CV. HENTORO DENGAN METODE FULL COSTING

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIPESANAN PADA CV. HENTORO DENGAN METODE FULL COSTING ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIPESANAN PADA CV. HENTORO DENGAN METODE FULL COSTING Nama : Monalisa Apriani NPM : 206209476 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Syntha Noviyana, SE., MMSI LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Komposisi Biaya Perhitungan harga pokok produksi pada suatu perusahaan tidak hanya untuk menentukan harga jual serta besarnya pendapatan saja tetapi juga untuk

Lebih terperinci

HARGA POKOK TAKSIRAN

HARGA POKOK TAKSIRAN HARGA POKOK TAKSIRAN Adalah Harga pokok yang ditentukan di muka sebelum proses produksi berjalan berdasarkan taksiran. Harga pokok taksiran mempunyai beberapa sifat yaitu : 1. Ditentukan sebelum proses

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PESANAN PADA KONVEKSI TAS AFRA

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PESANAN PADA KONVEKSI TAS AFRA ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PESANAN PADA KONVEKSI TAS AFRA Latar Belakang Perusahaan adalah suatu badan usaha atau kumpulan dari organisasi produksi yang memproduksi suatu hasil yang berupu

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan

Penganggaran Perusahaan Modul ke: Penganggaran Perusahaan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Dr. Aries Susanty, ST. MT Program Studi Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik Abstract Memberikan pemahaman tentang lingkup kegiatan dalam

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA BERDIAKRI MEUBEL. Shandy Pratama

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA BERDIAKRI MEUBEL. Shandy Pratama PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING SEBAGAI DASAR UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA BERDIAKRI MEUBEL Shandy Pratama 21208441 Pendahuluan Latar belakang Di zaman yang semakin maju

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management 13 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management Accounting Practices (MAP) Comittee adalah: proses identifikasi, pengukuran,

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN

METODE HARGA POKOK PESANAN 1 METODE HARGA POKOK PESANAN Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si SIKLUS AKUNTANSI Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha perusahaan tsb. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Setiap perusahaan berorientasi untuk mencapai tujuan secara ideal, perusahaan akan mengoptimalkan penggunaan seluruh sumber dayanya untuk mencapai tujuan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan harga pokok produk. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Biaya Biaya merupakan salah satu komponen yang sangat penting karena biaya sangat berpengaruh dalam mendukung kemajuan suatu perusahaan dalam melaksanakan aktifitas

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA TOKO KUE VANIA FOOD

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA TOKO KUE VANIA FOOD ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA TOKO KUE VANIA FOOD Nama : Sabrina Dea Nenik M NPM : 28213178 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing: Istichanah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan hal yang paling penting bagi manajemen perusahaan sebagai basis data biaya untuk

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 7 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PAKAIAN ANAK-ANAK PEREMPUAN PADA KONVEKSI SINAR JAYA JAKARTA

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PAKAIAN ANAK-ANAK PEREMPUAN PADA KONVEKSI SINAR JAYA JAKARTA PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PAKAIAN ANAK-ANAK PEREMPUAN PADA KONVEKSI SINAR JAYA JAKARTA LATAR BELAKANG Persaingan dalam perusahaan atau industri yang bergerak dalam bidang yang sama membuat pihak manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya mempunyai beberapa tujuan seperti mendapatkan laba semaksimal mungkin dan meningkatkan pertumbuhan serta kelangsungan

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN (Studi Kasus Pada Usaha Medali Mas, Kota Kediri)

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN (Studi Kasus Pada Usaha Medali Mas, Kota Kediri) ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN (Studi Kasus Pada Usaha Medali Mas, Kota Kediri) Diyah Ayu Angraini Dwiatmanto Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL Untuk Pengambilan Keputusan/Pemilihan Alternatif

INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL Untuk Pengambilan Keputusan/Pemilihan Alternatif INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL Untuk Pengambilan Keputusan/Pemilihan Alternatif Akuntansi DIFERENSIAL menyajikan informasi mengenai taksiran pendapatan, biaya dan atau aktiva yang berbeda jika suatu tindakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau lebih popular dengan singkatan UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan pekerjaan.

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN

METODE HARGA POKOK PESANAN METODE HARGA POKOK PESANAN A. TUJUAN 1. Mengetahui karakteristik perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan 2. Melakukan akumulasi biaya berdasarkan pesanan 3. Membuat ayat jurnal akuntansi biaya

Lebih terperinci

Unit yang diproduksi Biaya bahan baku total ( Rp) Per unit ( Rp )

Unit yang diproduksi Biaya bahan baku total ( Rp) Per unit ( Rp ) KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA KLASIFIKASI BERDASARKAN TINGKAH LAKU BIAYA BIAYA VARIABEL adalah biaya yang bervariasi langsung (proporsional) dengan kuantitas (volume) produksi (penjualan) apabila kuantitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi Bahasan Definisi Biaya Overhead Pabrik Pembagian Biaya Overhead Pabrik Tarif Biaya Overhead Pabrik Langkah-langkah Penentuan Biaya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Pengertian Akuntansi Biaya Carter & Usry (2006;11)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Pengertian Akuntansi Biaya Carter & Usry (2006;11) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar bisa dibagi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY

ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY Nama : Annisa Triana NPM : 21213162 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Santoso, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik Dosen: Christian Ramos K COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Biaya Overhead Pabrik REFERENSI: Hongren, Charles T., Cost Accounting, Prentice Hall (BOOK) Vanderbeck, Principles of Cost Accounting, Cengage

Lebih terperinci

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA Amin Setio Lestiningsih Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No 1 6, Terusan Jalan Jakarta Antapani

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata

Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata PENGERTIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK Biaya overhead pabrik adalah biaya bahan, tenaga kerja, dan fasilitas produksi lainnya, selain biaya bahan baku dan biaya tenaga

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK i. KATA PENGANTAR.. ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR LAMPIRAN. ix

DAFTAR ISI. ABSTRAK i. KATA PENGANTAR.. ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR LAMPIRAN. ix ABSTRAK Industri tekstil sedang berkembang dengan pesat dan mengakibatkan terjadinya persaingan yang ketat bagi perusahaan sejenis. Ditengah-tengah persaingan yang ketat, suatu perusahaan harus dapat mempertahankan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN BONEKA WISUDA PADA MA GIC ART COLLECTION PERIODE JANUARI 2013 SEMINAR PENULISAN ILMIAH

PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN BONEKA WISUDA PADA MA GIC ART COLLECTION PERIODE JANUARI 2013 SEMINAR PENULISAN ILMIAH PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN BONEKA WISUDA PADA MA GIC ART COLLECTION PERIODE JANUARI 2013 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat Untuk Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Jurusan

Lebih terperinci

BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS

BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS Informasi Akuntansi Diferensial Menyajikan informasi mengenai taksiran pendapatan, biaya, dan atau aktiva yang berbeda jika suatu tindakan tertentu dipilih

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PEMILIHAN ALTERNATIF KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI PELICIN PADA USAHA HOME TJUTJIAN LAUNDRY

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PEMILIHAN ALTERNATIF KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI PELICIN PADA USAHA HOME TJUTJIAN LAUNDRY ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PEMILIHAN ALTERNATIF KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI PELICIN PADA USAHA HOME TJUTJIAN LAUNDRY Nama : Salihatul Fitriani NPM : 28213204 Kelas : 3EB15 Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18 ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI BUTRI CABANG TAMBUN Nama : WENY ANDRIATI NPM : 28210479 Kelas : 3 EB 18 BAB I. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan

Lebih terperinci

Emi Apriyani 1. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia.

Emi Apriyani 1. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI RUMAH TIPE 45 PADA PURI KENCANA BATU CERMIN SAMARINDA Emi Apriyani 1 1 Fakultas Ekonomo Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. emi@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Biaya l. Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi secara teoritis menurut Skausen dan Hongren (2001:6) adalah "proses pencatatan, penggolongan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya

Lebih terperinci