BAB III KEBERADAAN TUHAN. pertama menggunakannya, tidak diketahui. Yang jelas istilah sifah disinggung

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III KEBERADAAN TUHAN. pertama menggunakannya, tidak diketahui. Yang jelas istilah sifah disinggung"

Transkripsi

1 37 BAB III KEBERADAAN TUHAN A. Keberadaan Sifat-Sifat Tuhan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sifat berarti rupa dan keadaan yang tampak pada suatu benda. 1 Dua istilah yang digunakan untuk menunjuk sifat-sifat Tuhan adalah ma na dan sifah. Kata ma na juga berarti sesuatu ( syai ). Baik ma na maupun syai digunakan sebagai terjemahan kata Yunani pragma (sesuatu). Kapan kata sifah sebagai pengganti asma muncul dan siapa yang pertama menggunakannya, tidak diketahui. Yang jelas istilah sifah disinggung dalam riwayat berkenaan dengan pendiri aliran Mu tazilah, Wasil bin Ata (w. 748). Adapun orang Sunni pertama yang menggunakan istilah sifah adalah Ibnu Kullab (w.854). Tokoh terahkir ini digambarkan oleh Abu Hasan al -Asy ari, pendiri aliran Asy ariyah, sebagai orang yang mengartikan asma sebagai sifatsifat Tuhan. 2 Al-Quran tidak menjelaskan hubungan sifat dengan zat-nya. Apakah sifat itu merupakan sesuatu yang identik dengan zat ( as-sifat ain az-zat) atau keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Keduanya identik, mengandung pengertian bahwa yang ada pada hakikat-nya hanyalah zat, sedangkan sifat tidak lebih dari pengertian semata. Namun sebaliknya ada pula yang mengatakan bahwa 1 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,( Balai Pustaka), h Mulyono Dan Bashori, Studi Ilmu Tauhid/Kalam, (Malang: UIN Maliki Prees, 2010), h. 154

2 38 sifat itu berbeda dengan zat, maka itu berarti bahwa yang kadim (tidak ada permulaan) tidak hanya pada zat, tetapi juga pada sifat. 3 Sifat-sifat bagi Allah di bagi kepada tiga bagian, Pertama sifat wajib bagi Allah, Kedua sifat mustahil bagi Allah, dan Ketika sifat jaiz bagi Allah 4 Sifat-sifat yang wajib bagi Allah dapat dibagi kepada empat bagian. Pertama, sifat Nafsiah yaitu sifat wujud. Sifat nafsiah berarti yang menunjukkan keberadaan Allah, artinya sifat diri yang tidak dapat dipisahkan dari pengertian eksistensi Allah. Kedua, sifat Salbiyah (sifat zat). Sifat salbiyah adalah menafikan segala sifat yang lima dari selain Allah artinya, hanya Allah sajalah yang memiliki sifat itu sifat salbiyah tersebut terdiri atas lima sifat, yaitu: Qidam, Baqa, Mukhalafatu li al-hawadis, Qiyamuhu bin nafsih, dan Wahdaniyah. Ketiga,sifat Ma ani, artinya sifat-sifat atau makna yang melihat pada zat dan merupakan kesempurnaan bagi zat. Sifat ini terdiri dari tujuh sifat, yaitu: al-hayah, al- Ilmu, al-qudrah, al-iradah, as-sama, al-basharu, dan al-kalam. Keempat, sifat Ma nawiyah yaitu sifat tsabitah yang menetapkan sifat yang tujuh, artinya sifat ma ani menjadi sifat wujudiyah bagi zat, sedang sifat ma ani berarti menetapkan sifat-sifat itu terdiri dari: al-hayyun, al- Alimun, al-qadirun, al-muridun, as- Sami, al-bashirun dan al-mutakallimun. 5 3 Burhanuddin Banta Cut, Tauhid Dalam Konsepsi Abdurrauf, Jurnal Substantia, Vol. 13, No. 2, Oktober2011, Di Akses Pada , Sifat wajib artinya sifat yang mesti ada pada Allah, yaitu 20 sifat. Sifat Mustahil Artinya sifat yang tidak mungkin ada pada Allah yaitu 20 sifat-sifat jaiz adalah sifat boleh saja ada dan boleh tidak, yaitu 1 ifat 5 Burhanuddin Banta Cut, Ibid

3 39 Pertentangan paham antara kaum Mu tazilah 6 dengan kaum Asy ariyah 7 berkisar sekitar persoalan apakah Tuhan mempunyai sifat atau tidak. Jika Tuhan mempunyai sifat-sifat itu mestilah kekal seperti halnya dengan zat Tuhan dan selanjutnya jika sifat-sifat itu kekal, maka yang bersifat kekal bukanlah satu, tetapi banyak. Lebih tegas lagi, kekalnya sifat-sifat akan membawa kepada paham banyaknya yang kekal ( ta addud al-qudama atau multiplicity of eternals). Selanjutya membawa kepada paham syirik atau pholytheisme. Suatu hal yang tidak dapat diterima dalam teologi. 8 Kaum Mu tazilah mencoba menyelesaikan persoalan ini dengan mengatakan bahwa Tuhan nafi sifat. Definisi mereka tentang Tuhan, sebagaimana dijelaskan oleh Asy ari, bersifat negatif, Tuhan tidak mempunyai pengetahuan, tidak mempunyai kekuasaan, tidak mempunyai hajat dan sebagainya. Ini tidak berarti bahwa Tuhan bagi mereka tidak mengetahui, tidak berkuasa, dan sebagainya tetapi, bukanlah sifat dalam arti sebenarnya. Arti Tuhan mengetahui kata Abu Huzail, adalah Tuhan mengetahui dengan perantara pengetahuan dan pengetahuan itu adalah Tuhan sendiri. Dengan demikian, pengetahuan Tuhan adalah zat dan esensi Tuhan. Arti Tuhan mengetahui dengan esensi-nya, kata al- Jubba i adalah untuk mengetahui Tuhan tidak berhajat kepada suatu sifat dalam bentuk pengetahuan atau keadaan mengetahui. Abu Hasyim sebaliknya 6 Mu tazilah secara bahasa berasal dari I tazala yang berarti berpisah atau memisahkan diri, yang berarti juga menjauh atau menjuahkan diri. Lihat. Rosihon Anwar, Abdul Rozak, Kamus Istilah Teologi Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), Cet. 1, h Asy arirayah adalah nama aliran kalam yang diperoleh oleh abu al-hasan al-asy ari. alasy ari mendirikannya pada sekitar tahun 300 H. Lihat Rosihon Anwar Dan Abdul Rozak,Kamus Istilah Teologi Islam, (Bandung: Pustaka Seia, 2002), h Harun Nasution, Teologi Islam:Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan, (Jakarta: UI Press, 1986), h. 135

4 40 berpendapat bahwa arti Tuhan mengetahui melalui esensi-nya adalah Tuhan mempunyai keadaan mengetahui tetapi sungguhpun terdapat perbedaan paham antara pemuka-pemuka Mu tazilah tersebut, mereka sepakat mengatakan bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat. 9 Al-kindi 10 berpendapat bahwa Tuhan mempunyai sifat yang utama di samping sifat-sifat yang lainnya, sifat utama yang dimaksud ialah tidak lain melainkan keesaan Tuhan, Esa dalam arti Satu, Esa dalam zat-nya, dan Esa dalam pengetian teori maupun praktek. Sifat inilah yang merupakan sifat paling khas baginya, Tuhan itu satu dalam zat-nya dan satu dalam hitungan, maka karena itu sifat Tuhan menjadi yang Maha Kuasa, Yang Maha Tahu, Yang Hidup, Yang Qadim dan seterusnya, dan Tuhan itu bukan wujud melainkan zat yang menciptakan wujud. 11 Dalam masalah keesaan ini, al-kindi juga menggunakan dalil naqli dan aqli sebagai sebagaimana para mutakallimin, baik Mu tazilah maupun Asy ariah, dalil naqli yang di gunakan yaitu surah al-ikhlas dari ayat 1-5, sedangkan dalil naqli yang di gunakan berbeda dengan dengan dua golongan tersebut namun pada intinya sama, yaitu mensucikan Tuhan. Demikian kata al-kindi yang lebih condong kepada Mu tazilah. 9 Rosihon Anwar Dan Abdul Rozak, Kamus Istilah Teologi Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2002, Cet. 1, h Nama lengkap Al-Kindi Adalah Abu Yusuf Ya qub Bin Ishaq Bin Sabah Bin Imran Bin Isma il Bin Muhammad Al- Ash Bin Qais Al-Kindi dilahirkan pada 185 H (801 M) di Kufah, Irak. Beliau wafat di Madinah akibat penyakit lemah jantung pada usia 65 tahun, pada bulan Ramadhan, 252 H (November 866 M). Lihat Muhsin Labib, Para Filosof Sebelum Dan Sesudah Mulla Shadra, (Jakarta: Al-Huda, 2005), H Kindi-Tugas.Html, di akses pada , 15,36

5 41 Menurut Ibnu Rusyd, 12 sifat adalah kesempurnaan bagi yang ada. Sifat Tuhan adalah ciri bagi kesempurnaan-nya, al-quran juga menegaskan bahwa Tuhan adalah Alim (Maha Mengetahui), Bashir (Maha Melihat), Sami (maha Mendengar), Qadir (Maha Kuasa) dan sebagainya. Semua itu menunjukkan kesempurnaan Tuhan. 13 Menurut Mulla Shadra, sifat-sifat Allah Pertama, sifat-sifat hakiki sempurna (haqiqiyyah kamaliyyah) seperti Kemurahan, Kekuasaan (al-qudrah), dan Pengetahuan (al- ilm), yang bukan tambahan bagi Zat-nya, melainkan zat itu sendiri dalam arti Zat-Nya dari segi hakikatnya sebagai asal sifat-sifat itu dari-nya dan subtansi makna yang dikandungnya, Kedua sifat negasi murni (salbiyyah Mahdhah) seperti Yang Maha Suci, Yang Maha Kekal, dan sebagainya. Ketiga sifat-sifat penisbatan murni ( idhafiyyah mahdhah) seperti Pencipta Pertama (almubdi iyyah), Pencipta ( al-khaliqiyyah), dan sebagainya yang merupakan tambahan pada Zat-Nya. 14 Mulla Shadra, dalam masalah pengenalan sifat-sifat Tuhan, juga menggunakan metode yang berpijak pada gagasan burhan shiddiqin dimana burhan ini digunakan untuk menetapkan eksistensi dan kesatuan Tuhan. Ketika dalam al-hikmah al-muta'aliyah ditegaskan bahwa wujud itulah yang hakiki bukan kuiditas, dan zat Tuhan adalah wujud itu sendiri (wujud murni) yang tak 12 Abu Al-Walid Muhammad Ibn Ahmad Ibn Muhammad Ibn Rusyd lahir di Cordoba pada 520 H/1126 M. Lihat Afrizal M. Ibnu Rusyd: 7 Perdebatan Utama Dalam Teologi Islam, ( Jakarta:Erlangga, 2006), h Afrizal M. Ibnu Rusyd: 7 Perdebatan Utama Dalam Teologi Islam, ( Jakarta:Erlangga, 2006), h Mulla Shadra, Teosofi Islam Manifestasi-Manifestasi Illahi, Judul asli, Al Mazhahir al- Illahiyah Fi Asrar al-ulim al- Kamaliyah, Penerj. Irwan Kurniawan, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2005), h. 62

6 42 memiliki keterbatasan, maka semua karakteristik wujud dan kesempurnaan wujud secara mutlak dan sempurna terdapat pada zat Tuhan. Semua sifat-sifat dan keadaan-keadaan yang disaksikan secara riil dan mendetail di alam ini, dari sisi bahwa hal itu menunjukkan keterbatasan mereka dan keterbatasan itu bersumber dari penafian dan ketiadaan kesempurnaan, dalam masalah Tuhan dimana zat-nya adalah murni wujud niscaya secara mutlak menolak ketiadaan, segala bentuk ketiadaan tak sesuai dengan kesucian wujud- Nya, dan karena secara umum sifat-sifat yang tersaksikan tersebut berhubungan dengan ketiadaan dan keterbatasan maka secara pasti harus dinafikan dari zat suci Tuhan dan penegasan secara mutlak ketiadaan keterbatasan wujud dan sifat-nya. Eksistensi Tuhan secara mutlak lepas dari segala syarat-syarat dan jauh dari semua bentuk keterbatasan, dari sisi ini, wujud Tuhan mustahil dibatasi dan diliputi oleh sebuah persepsi yang secara sempurna menceritakan tentang realitas wujud Tuhan. 15 Segala sifat-sifat yang mengesankan atau menceritakan suatu bentuk keterbatasan dan ketidaksempurnaan mesti dinafikan dari sifat-sifat Ilahi dan pada saat yang sama kesempurnaan eksistensial dari sifat-sifat tersebut ada pada zat Tuhan. Dengan ungkapan lain, kesempurnaan kuiditas tak ada pada zat Tuhan dan yang ada hanyalah kesempurnaan wujud. Tuhan Maha Mengetahui tapi bukan dengan perantaraan alat-alat keilmuan, Tuhan Maha Melihat tapi tidak dengan perantaraan mata, Tuhan Maha Mendengar tapi idak dengan telinga, Tuhan Maha Berkehendak tapi bukan dengan berpikir sebelumnya, Dia meliputi segala sesuatu 15 Mohammad Adlany Teologi Transendental Mulla Sadra, Islam alternatif.net, shia.org/page.php?id=593, di akses pada , 15:30

7 43 tapi tidak dengan peliputan jasmani, Dia bersama dengan semua realitas tapi tidak dengan persatuan, Dia terpisah dan jauh dari segala sesuatu tapi tak berjarak. B. Kekuasaan dan Kehendak Tuhan Dalam menjelaskan kemutlakan kekuasaan dan kehendak Tuhan, Asy ari menulis dalam Al-Ibanah bahwa Tuhan tidak tunduk kepada siapa pun, di atas Tuhan tidak ada suatu zat lain yang dapat membuat hukum dan dapat menentukan apa yang boleh dibuat dan apa yang tidak boleh dibuat Tuhan. Tuhan bersifat absolut dalam kehendak dan kekuasaan-nya. Seperti kata al-dawwani, Tuhan adalah Maha Pemilik (Al-Malik) yang bersifat absolut dan berbuat apa saja yang dikehendaki-nya di dalam kerajaan-nya dan tidak seorangpun yang dapat mencela perbuatan-nya. Dalam hubungan ini al-baghdadi mengatakan bahwa boleh saja Tuhan melarang apa yang telah diperintahkan-nya dan memerintahkan apa yang dilarang-nya. Lebih tegas ia menulis: Tuhan bersifat Adil dalam segala perbuatan-nya. Tidak ada suatu larangan pun bagi Tuhan. Ia berbuat apa saja yang dikehendaki-nya. Seluruh makhluk milik-nya dan perintah-nya adalah di atas segala perintah. Ia tidak bertanggung jawab tentang perbuatan-perbuatan-nya kepada siapa pun. 16 Al-Ghazali juga mengeluarkan pendapat yang sama. Tuhan dapat berbuat apa saja yang dikehendaki-nya, dapat memberikan hukum menurut kehendak- Nya, dapat menyiksa orang yang berbuat baik jika itu dikehendaki-nya dan dapat memberi upah kepada orang kafir jika yang demikian dikehendaki-nya. 16 Harun Nasution, Op. Cit, h

8 44 Kemutlakan kekuasaan dan kehendak Tuhan yang digambarkan di atas dapat pula dilihat dari paham kaum Asy ariah bahwa Tuhan dapat meletakan beban yang tidak terpikul pada diri manusia, dari keterangan Al-Asy ari sendiri, bahwa sekiranya Tuhan mewahyukan bahwa berdusta adalah baik, maka berdusta mestilah baik bukan buruk. Bagi kaum Asy ariah, Tuhan memang tidak terkait kepada apapun, tidak terkait pada janiji-janji, kepada norma-norma keadalian dan sebagainya. Kaum Mu tazilah berpendapat bahwa kekuasaan Tuhan sebenarnya tidak bersifat mutlak lagi. Seperti terkandung dalam uraian Nadir, kekuasaan mutlak Tuhan telah di batasi oleh kebebasan yang menurut paham Mu tazilah, telah di berikan kepada manusia dalam menentukan kemauan dan perbuatan. Seterusnya kekuasaan mutlak itu dibatasi pula oleh sifat keadilan Tuhan. Tuhan tidak bisa berbuat sekehendak-nya, Tuhan telah terikat pada norma-norma keadilan yang kalau dilanggar, membuat Tuhan bersifat tidak adil bahkan zalim. Selanjutnya, kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan dibatasi oleh kewajiban-kewajiban Tuhan terhadap manusia yang menurut paham Mu tazilah memang ada. Lebih lanjut lagi, kekuasaan mutlak itu di batasi pula oleh hukum alam yang tidak mengalami perubahan. 17 Al-Jahiz mengatakan bahwa tiap-tiap benda mempunyai sifat dan natur sendiri yang menimbulkan efek tertentu menurut natur masing-masing. Lebih tegas al-khayyat menerangkan bahwa tiap benda mempunyai natur tertentu dan tidak dapat menghasilkan kecuali efek yang itu-itu juga, api tidak dapat 17 Ibid, h

9 45 menghasilkan apa-apa kecuali panas dan es tidak dapat menghasilkan apa-apa kecuali dingin. Dari tulisan-tulisan seperti di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa kaum Mu tazilah percaya kepada hukum alam sunnah Allah yang menganut perjalanan kosmos dan dengan demikian determinisme. Maturidiyah Samarkand juga membatasi pemahaman kehendak dan kekuasaan mutlak Tuhan, tetapi tidak sebanyak yang diberikan oleh Mu tazilah. Bagi Maturidiyah Samarkand, kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan itu hanya dibatasi oleh kebebasan manusia yang diberikan oleh Tuhan sendiri serta keadaan Tuhan yang tidak menjatuhkan hukum sewenang-wenang dan hukuman itu tidak boleh tidak harus terjadi. Untuk memperkuat pandangan tersebut Maturidiyah Samarkand mengunakan dalil-dalil naqli, QS. Al-Maidah ayat 48, QS. al-an aam ayat 149, dan QS. Yunus ayat Ayat-ayat di atas dipahami oleh Maturidi bahwa Tuhan sebenarnya buerkuasa membuat manusia yang ada di bumi menjadi beriman, atau membuat manusia berada dalam petumjuk Allah. Namun Allah tidak melakukan hal itu, disebabkan oleh kemerdekaan dalam kemauan dan perbutatan yang memang ada pada manusia. Aliran Asy ariah, yang berpendapat bahwa akal mempunyai daya yang kecil dan manusia tidak mempunyai kebebasan atas kehendak dan perbuatannya, kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan haruslah berlaku semutlak-mutlaknya. Asy ari sendiri menjelaskan bahwa tidak tunduk kepada siapapun dan di atas zat 18 M. Yunan Yusuf, Alam Pikiran Islam Pemikiran Kalam: Dari Khawarij Ke Buya Hamka Hingga Hasan Hanafi, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), h

10 46 Tuhan tidak satu zat lain yang dapat membuat hukum serta menentukan apa yang tidak boleh dibuat oleh Tuhan. Maha lebih jauh dikatakan oleh Asy ari, kalau memang Tuhan menginginkan, ia tidak dapat meletakan beban yang tidak terpikul oleh manusia. Ayat-ayat al-quran yang menjadi sandaran oleh aliran Asy ariah untuk memperkuat pendapat di atas adalah QS. Al-Buruuj ayat 16, QS.Yunus ayat 99, QS. as-sajadah ayat 13, QS, al-an aam ayat 112, dan QS. al-baqarah ayat Ayat tersebut di atas dipahami oleh Asy ari sebagai pernyataan tentang kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan. Kehendak Tuhan mestilah berlaku. Bila kehendak Tuhan tidak berlaku, itu berarti Tuhan lupa, lalai dan lemahuntuk melaksanakan kehendak-nya. Sedangkan sifat lupa, lalai apalagi lemah, adalah sifat-sifat yang mustahil bagi Allah. Oleh karena itu, bagi Asy ari kehendak Tuhan yang berlaku, bukan kehendak yang lain. Manusia berkehendak setelah Tuhan berkehendak. Tanpa dikehendaki oleh Tuhan, manusia tidak akan berkehendak apa-apa. 20 Sejalan dengan pandangan Asy ari di atas, aliran Maturidiyah Bukhara juga menekankan berlakunya kehendak dan kekuasaan Tuhan semutlakmutlaknya. Tuhan berbuat sekehendak-nya dan tidak ada satupun yang melarang- Nya Ibid, h Ibid, h Ibid, h. 129

11 47 C. Keadilan Tuhan Pembahasan tentang keadilan Allah sangat erat keterkaitannya dengan perbuatan manusia, kehendak dan kekuasaan Allah, dan bahkan dengan janjijanji-nya terhadap manusia. Keadilan merupakan salah satu sifat-sifat Allah. Karena terdapat perbedaan paham dalam aliran-aliran teologi Islam mengenai hal tersebut, maka berbeda pula paham mereka tentang keadilan Allah. Seperti Mu tazilah yang memandang keadilan dari sudut kepentingan manusia, maka keadilan mereka artikan dengan memberikan kepada seseorang akan haknya. Oleh karena itu, bagi mereka, Allah bersifat adil jika memberikan hak yang sebenarnya kepada manusia. Jika manusia berbuat baik, harus dimasukkan ke dalam surga. Namun, apabila manusia berbuat jahat maka harus dimasukkan ke dalam neraka. 22 Agama Islam sebagai puncak kemuliaan yang memberikan penekanan serius dalam menetapkan konsep keadilan Allah. Dalam al-quran terdapat banyak ayat yang menetapkan sifat Adil bagi Allah, antara ayat-ayat tersebut ialah: Al-'A'raf (7): Artinya: Katakanlah: Tuhanku menyuruh dengan keadilan. 2. Fussilat (41): Muh. Mawangir, Sifat-Sifat Dan Keadilan Allah Dalam Pemikiran Teologi Muhammadiyah, 23 Mohd Radhi Ibrahim, Konsep Keadilan Allah Swt Menurut Al-Qadi 'Abd Al-Jabbar, Jurnal Usuluddin, Bil 16 [2002] 1-12, Journal.Um.Edu.My/Filebank/Published_Article/7 414/Jurnal.Usuluddin Radhi.Keadilan.Pdf, Di Akses Pada , 23:03

12 48 Artinya: Dan Tuhanmu tidak menzalimi hamba-hambanya Kaum Mu tazilah yang berpendapat bahwa manusia bebas melakukan perbuatannya sendiri dan kekuasaan Tuhan terbatas, memandang keadilan Tuhan dari sudut kepentingan manusia. Karena itu bagi mereka, Tuhan adil jika Tuhan memberikan hak yang sebenarnya kepada manusia. Kalau manusia berbuat baik harus dimasukkan ke dalam surga. Sebaliknya jika manusia berbuat jahat dan melanggar hukum-hukum Tuhan dimasukan ke dalam neraka. Kalau Tuhan berbuat sebaliknya, memberi kenikmatan kepada orang yang jahat dan menghukum orang yang berbuat baik, berarti Tuhan berbuat zalim, dan Tuhan Maha Suci dari perbuatan zalim. Bagi kaum Asy ariah, keadilan adalah menempatkan sesuatu pada tempat yang sebenarnya. Karena itu, menempatkan Tuhan pada posisi sebagai Pencipta dan Penguasa mutlak yang bebas berbuat apa saja yang dikehendaki-nya adalah penempatan yang sesuai dengan rumusan keadilan tersebut. Karena masalah keadilan Tuhan dipandang Asy ariah dari sudut Tuhan, bukan kepentingan manusia, maka bisa saja sesuatu yang bagi Tuhan adalah adil, tidak adil dalam pandangan manusia. 24 Maturidiah Bukhara berpendapat bahwa keadilan Tuhan haruslah dipahami dalam konteks kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan. secara jelas al- Bazdawi mengatakan bahwa Tuhan tidak mempunyai tujuan dan tidak 24 Yusran Asmuni, Ilmu Tauhid, (Jakarta: Raja Wali Press, 1993), h. 167

13 49 mempunyai unsur pendorong untuk menciptakan kosmos, Tuhan berbuat sekehendak-nya sendiri M. Yunan Yusuf, Op. Cit, h. 134

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertengahan kedua dari abad IX M. Aliran ini didirikan oleh Abu Mansur Muhammad Ibn Mahmud Al-Maturidi. Kemudian namanya dijadikan sebagai nama aliran Maturidiah. Aliran

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG HUBUNGAN TENTANG KEHENDAK TUHAN DENGAN KEADILAN TUHAN Oleh : sariah

TINJAUAN TENTANG HUBUNGAN TENTANG KEHENDAK TUHAN DENGAN KEADILAN TUHAN Oleh : sariah TINJAUAN TENTANG HUBUNGAN TENTANG KEHENDAK TUHAN DENGAN KEADILAN TUHAN Oleh : sariah 1. PENDAHULUAN Sebagaimana diketahui, bahwa perselisihan faham yang mengakibatkan timbulnya aliran dalam Islam, pada

Lebih terperinci

Pilihlah Jawaban yang paling tepat

Pilihlah Jawaban yang paling tepat TEST FORMATIF 2 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII SEMESTER I Kompetensi (Aqidah) Kompetensi Dasar : 2. Meningkatkan keimanan kepada Allah Swt. melalui pemahaman sifat-sifat-nya. : 2.2 Menyebutkan arti ayat-ayat

Lebih terperinci

Oleh : Drs. ABU HANIFAH, M.Hum. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palembang

Oleh : Drs. ABU HANIFAH, M.Hum. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palembang 1 ALIRAN MU TAZILAH DAN ASY- ARIYAH Oleh : Drs. ABU HANIFAH, M.Hum. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palembang ABSTRAKS Mu tazilah dan As- Ariyah merupakan dua aliran pemikiran dalam

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI. Iman Kepada Allah SWt

RANGKUMAN MATERI. Iman Kepada Allah SWt 1. Menjelaskan pengertian iman kepada Allah. 2. Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui fenomena alam semesta. 3. Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui ciptaan-ciptaan-nya. 4. Menyebutkan tanda-tanda

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam

BAB V KESIMPULAN. Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam BAB V KESIMPULAN Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam disebabkan oleh dua faktor yaitu, faktor politik dan faktor sosial. Ditinjau dari aspek politik, perselisihan antara

Lebih terperinci

BAB III TEOLOGI ISLAM. Setiap orang menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam, perlu

BAB III TEOLOGI ISLAM. Setiap orang menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam, perlu BAB III TEOLOGI ISLAM A. Pengertian Teologi Islam Teologi sebagaimana diketahui, membahas ajaran dasar dari suatu agama. Setiap orang menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam, perlu mempelajari teologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aliran mu tazilah adalah golongan yang membawa persoalan-persoalan teologi yang lebih mendalam dan bersifat filosofis dari pada persoalan-persoalan yang dibawa kaum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah Persoalan Allah memiliki sifat atau tidak. Jika tuhan mempunyai sifat,

BAB I PENDAHULUAN. masalah Persoalan Allah memiliki sifat atau tidak. Jika tuhan mempunyai sifat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekitar abad kesepuluh banyak aliran-aliran kalam yang mempersoalkan masalah Persoalan Allah memiliki sifat atau tidak. Jika tuhan mempunyai sifat, sifat itu

Lebih terperinci

BAB IV STUDI ANALISA PANDANGAN TOKOH AGAMA SUKU SAMIN MODERN DI DESA TAPELAN TENTANG TEOLOGI ISLAM

BAB IV STUDI ANALISA PANDANGAN TOKOH AGAMA SUKU SAMIN MODERN DI DESA TAPELAN TENTANG TEOLOGI ISLAM BAB IV STUDI ANALISA PANDANGAN TOKOH AGAMA SUKU SAMIN MODERN DI DESA TAPELAN TENTANG TEOLOGI ISLAM Dari hasil paparan bab sebelumnya, yang telah mengupas secara jelas problematika ataupun permaslahan teologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendalam sampai ke akar-akarnya atau sampai ke dasar segala dasar. 1

BAB I PENDAHULUAN. mendalam sampai ke akar-akarnya atau sampai ke dasar segala dasar. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Filsafat adalah kata majemuk yang berasal dari bahasa Yunani, yakni philosophia dan philosophos. Philo, berarti cinta ( loving), sedangkan Sophia atau sophos,

Lebih terperinci

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs.

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs. KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah : Ilmu Tauhid Dosen Pengampu : Drs. Ghofir Romas Disusun oleh: Shafira Caesar Savitri ( 1501016001 ) Rohmatul

Lebih terperinci

TAUHID DALAM KONSEPSI ABDURRAUF

TAUHID DALAM KONSEPSI ABDURRAUF TAUHID DALAM KONSEPSI ABDURRAUF Burhanuddin Banta Cut Fakultas Uhuluddin IAIN Ar-Raniry Jl. T. Nyak Arief No. 128, Kompleks Asrama Haji Kota Banda Aceh ABSTRACT Abdurauf bin Ali al Fansuri is a productive

Lebih terperinci

Kritik Terhadap Ajaran Mu tazilah 3 4 5

Kritik Terhadap Ajaran Mu tazilah 3 4 5 Kritik Terhadap Ajaran Mu tazilah 3 4 5 Guna memenuhi tugas Mata kuliah : Tauhid Dosen pengampu : Bpk. Ghofir Romas Yang disusun oleh : 1. Halimatussa diyah ( 1601016073 ) 2. Laili Ristiani ( 1601016074

Lebih terperinci

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:???????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA ALIRAN

PERBANDINGAN ANTARA ALIRAN PERBANDINGAN ANTARA ALIRAN Kuliah Akidah Ilmu Kalam Dosen: Drs. MUHLISIN M.Ag FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar

Lebih terperinci

Kritik Ulama Kalam tentang Dzat dan Sifat Allah SWT

Kritik Ulama Kalam tentang Dzat dan Sifat Allah SWT Kritik Ulama Kalam tentang Dzat dan Sifat Allah SWT MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Dosen Pengampu : Tauhid : Drs. A. Ghofir Romas Disusun Oleh: 1. M. A. Ilham Fathoni (1401026046) 2. Firyal

Lebih terperinci

Aqidah beliau tentang tauhid (Pengesaan Allah) dan tentang tawassul syar i serta kebatilan taw assul bid i

Aqidah beliau tentang tauhid (Pengesaan Allah) dan tentang tawassul syar i serta kebatilan taw assul bid i Pertama Aqidah beliau tentang tauhid (Pengesaan ) dan tentang tawassul syar i serta kebatilan taw assul bid i 1. Imam Abu Hanifah berkata: Tidak pantas bagi seorang untuk berdia kepada kecuali dengan asma.

Lebih terperinci

KRITIK TERHADAP ALIRAN MU TAZILAH. Makalah. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : ILMU TAUHID. Dosen Pengampu : Drs.

KRITIK TERHADAP ALIRAN MU TAZILAH. Makalah. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : ILMU TAUHID. Dosen Pengampu : Drs. KRITIK TERHADAP ALIRAN MU TAZILAH Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah : ILMU TAUHID Dosen Pengampu : Drs.Ghofir Romas Disusun Oleh: 1. Iffatul umiyati (1501016014) 2. Siti ratna (1501016032)

Lebih terperinci

KECENDERUNGAN TEOLOGI MATURIDIYAH SAMARKAND

KECENDERUNGAN TEOLOGI MATURIDIYAH SAMARKAND Kecenderungan Teologi Maturidiyah Samarkand (Amat Zuhri) 103 KECENDERUNGAN TEOLOGI MATURIDIYAH SAMARKAND Amat Zuhri* Abstrak: Al-Maturidi tokoh Maturidiyah cabang Samarkand adalah pengikut Abu Hanifah

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT DAN KEADILAN ALLAH DALAM PEMIKIRAN TEOLOGI MUHAMMADIYAH. Oleh: Muh. Mawangir 1 ABSTRACT

SIFAT-SIFAT DAN KEADILAN ALLAH DALAM PEMIKIRAN TEOLOGI MUHAMMADIYAH. Oleh: Muh. Mawangir 1 ABSTRACT SIFAT-SIFAT DAN KEADILAN ALLAH DALAM PEMIKIRAN TEOLOGI MUHAMMADIYAH Oleh: Muh. Mawangir 1 ABSTRACT There are four schools in Islamic theological thought namely, Mu tazilah, Asyariah, Maturidiah Samarkhand

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. dalam jenis paguyuban atau gemeinschaft, tepatnya paguyuban karena solidaritas.

BAB IV ANALISA. dalam jenis paguyuban atau gemeinschaft, tepatnya paguyuban karena solidaritas. BAB IV ANALISA A. Keberadaan Kaum Gay Dalam klasifikasi kelompok sosial Komunitas Adinata Family termasuk dalam jenis paguyuban atau gemeinschaft, tepatnya paguyuban karena solidaritas. Sebab komunitas

Lebih terperinci

BAB II MADZHAB-MADZHAB TEOLOGI DALAM ISLAM

BAB II MADZHAB-MADZHAB TEOLOGI DALAM ISLAM BAB II MADZHAB-MADZHAB TEOLOGI DALAM ISLAM A. Latar Belakang Munculnya Madzhab-madzhab Teologi dalam Islam Sengaja peneliti menjelaskan sejarah awal kemunculan madzhabmadzhab teologi dalam Islam. Awal

Lebih terperinci

KECERDASAN MANUSIA KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN AKAL DAN WAHYU. Oleh, Indo Santalia *

KECERDASAN MANUSIA KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN AKAL DAN WAHYU. Oleh, Indo Santalia * KECERDASAN MANUSIA KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN AKAL DAN WAHYU Oleh, Indo Santalia * Abstrak : Akal dan wahyu merupakan bahan yang paling masyhur dan paling dalam dibicarakan dalam sejarah pemikiran manusia

Lebih terperinci

BAB I KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM. Tujuan bab : Setelah membaca bab ini anda diharapkan dapat menjelaskan konsep ketuhanan dalam Islam

BAB I KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM. Tujuan bab : Setelah membaca bab ini anda diharapkan dapat menjelaskan konsep ketuhanan dalam Islam BAB I KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM Tujuan bab : Setelah membaca bab ini anda diharapkan dapat menjelaskan konsep ketuhanan dalam Islam Sasaran bab : Anda dapat: 1. Menjelaskan falsafah ketuhanan dalam

Lebih terperinci

TAUHID. Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56)

TAUHID. Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56) www.ariefprawiro.co.nr TAUHID HAKEKAT DAN KEDUDUKANNYA Allah berfirman: Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56) Dan sesungguhnya Kami ntelah mengutus

Lebih terperinci

MEMAHAMI AJARAN FANA, BAQA DAN ITTIHAD DALAM TASAWUF. Rahmawati

MEMAHAMI AJARAN FANA, BAQA DAN ITTIHAD DALAM TASAWUF. Rahmawati MEMAHAMI AJARAN FANA, BAQA DAN ITTIHAD DALAM TASAWUF Rahmawati Abstrak: Tulisan ini akan membahas sekelumit tentang konsep fana dan baqa, dari segi pengertian, tujuan dan kedudukannya. Juga dibahas sejarah

Lebih terperinci

Sifat Jaiz Allah. Kata Kunci. Tujuan Pembelajaran

Sifat Jaiz Allah. Kata Kunci. Tujuan Pembelajaran Sifat Jaiz Allah Tujuan Pembelajaran Setelah memelajari bab ini, siswa diharapkan mampu: 1) mengenal sifat jaiz Allah Swt.; 2) menyebutkan sifat jaiz Allah Swt.; 3) mengartikan sifat jaiz Allah Swt.. Hai,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan 81 A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Berangkat dari uraian yang telah penulis paparkan dalam bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Makna tawassul dalam al-qur an bisa dilihat pada Surat al-

Lebih terperinci

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM DR. Ramlan Yusuf Rangkuti, M.A. Disampaikan Pada Mata Ajar Agama Islam Pogram BHP 2 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara A. Filsafat Ketuhanan dalam Islam Siapakah

Lebih terperinci

KRITIK TERHADAP ALIRAN AL MATURIDIYAH

KRITIK TERHADAP ALIRAN AL MATURIDIYAH KRITIK TERHADAP ALIRAN AL MATURIDIYAH MAKALAH Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah : Ilmu Tauhid Dosen Pengampu : Drs. A. Ghofir Romas Disusun oleh : Najib Afif Muamar (1501026157) Muhammad Kafi (1501026158)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Menurut ajaran Islam, kepada tiap-tiap golongan umat pada

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. A. Simpulan

BAB VI PENUTUP. A. Simpulan BAB VI PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan penelitian terhadap teks ADK yang telah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan beberapa hal sebagai berikut. 1. Naskah ADK adalah naskah

Lebih terperinci

`BAB I A. LATAR BELAKANG

`BAB I A. LATAR BELAKANG `BAB I A. LATAR BELAKANG Sebelum munculnya aliran teologi asy ariyyah, aliran muktazilah menjadi pusat pemikiran kalam pada waktu itu yang memperkenalkan pemikiran yang bersifat rasional. Akan tetapi,

Lebih terperinci

KONSEP IMAN PERSPEKTIF MURJI AH DAN MU TAZILAH (STUDI KOMPARATIF)

KONSEP IMAN PERSPEKTIF MURJI AH DAN MU TAZILAH (STUDI KOMPARATIF) KONSEP IMAN PERSPEKTIF MURJI AH DAN MU TAZILAH (STUDI KOMPARATIF) A. Latar Belakang Setiap orang yang ingin menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam, terperinci, perlu mempelajari teologi yang terdapat

Lebih terperinci

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Syiah meyakini adanya dua belas imam yang menjadi penerus. kenabian. Bagi syiah, masalah imamah sudah tidak bisa ditawar lagi,

Syiah meyakini adanya dua belas imam yang menjadi penerus. kenabian. Bagi syiah, masalah imamah sudah tidak bisa ditawar lagi, Lisensi Dokumen: Seluruh artikel, makalah, dan e-book yang terdapat di www.hakekat.com boleh untuk digunakan dan disebarluaskan dengan syarat tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan www.hakekat.com

Lebih terperinci

DOA WIRID YANG TERMUAT DALAM AL QUR AN

DOA WIRID YANG TERMUAT DALAM AL QUR AN DOA WIRID YANG TERMUAT DALAM AL QUR AN Berikut ini kumpulan doa-doa yang dahsyat karena doa-doa ini terdapat dalam Al Qur anul Karim. Silahkan dibuka Al Qur annya masing-masing: 1. DOA MOHON AMPUNAN DAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. RUMUSAN MASALAH

I. PENDAHULUAN II. RUMUSAN MASALAH I. PENDAHULUAN Istilah tasawuf adalah suatu makna yang mengandung arti tentang segala sesuatu untuk berupaya mebersihkan jiwa serta mendekatkan diri kepada Allah dengan Mahabbah yang sedekat-dekatnya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Teologi Teologi adalah ilmu yang membahas tentang keesaan Allah, asma (nama- nama), af al (perbuatan- perbuatan) Allah yang wajib, mustahil, jaiz, dan sifat wajib, mustahil,

Lebih terperinci

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir Kisah Pembangunan Ka bah Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir Alih Bahasa: Ummu Abdullah Desain Sampul: Ummu Zaidaan Disebarluaskan melalui: Maktabah

Lebih terperinci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi) Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan

Lebih terperinci

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116] Untuk selamat dari siksa neraka, mungkin adalah suatu yang sangat mustahil bagi kita karena memang Mayoritas manusia memang tersesat.dalam Al-Qur an sendiri sudah menegaskan hal itu. Jika kamu mengikuti

Lebih terperinci

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui: Kisah Pembangunan Ka bah Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir Alih Bahasa: Ummu Abdullah al-buthoniyah Desain Sampul: Ummu Tsaqiif al-atsariyah Disebarluaskan

Lebih terperinci

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN KONSEP AGAMA KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS UNSUR AGAMA SECARA UMUM PENGERTIAN ISLAM SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS PENGERTIAN AGAMA ISLAM KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS

Lebih terperinci

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong) Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong) Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:???????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

MENDIDIK ANAK DENGAN NASEHAT. Muzdalifah M Rahman* 1

MENDIDIK ANAK DENGAN NASEHAT. Muzdalifah M Rahman* 1 MENDIDIK ANAK DENGAN NASEHAT Muzdalifah M Rahman* 1 Anak adalah amanah. Membesarkan anak bukan semata dengan memenuhi berbagai keinginannya. Lebih dari itu, yang paling penting adalah bagaimana menanamkan

Lebih terperinci

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM KELOMPOK 1 1 Anggota. Harish Ghani (10510023) Anita Yuwita (10510003) Karina Dewi (10510014) Ratih Fauziah (10510039) Yusran abdillah M (10510055) 2 Tuhan itu ada???? Lalu

Lebih terperinci

BAB II PENAFSIRAN DAN PENTAKWILAN ULAMA MUTAKALLIMIN TERHADAP ESENSI SIFAT-SIFAT TUHAN DAN ANTROPOMORPHISME TUHAN

BAB II PENAFSIRAN DAN PENTAKWILAN ULAMA MUTAKALLIMIN TERHADAP ESENSI SIFAT-SIFAT TUHAN DAN ANTROPOMORPHISME TUHAN BAB II PENAFSIRAN DAN PENTAKWILAN ULAMA MUTAKALLIMIN TERHADAP ESENSI SIFAT-SIFAT TUHAN DAN ANTROPOMORPHISME TUHAN A. Tafsir dan Takwil dalam Ulum al-quran a. Pengertian Tafsir dan Takwil Tafsir secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril untuk menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Al-Qur

Lebih terperinci

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama: Tantangan Alquran Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

*** Tunaikanlah Amanah

*** Tunaikanlah Amanah Tunaikanlah Amanah Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan

Lebih terperinci

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab MATAN Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab C MATAN AS-SITTATUL USHUL Z. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Termasuk perkara yang sangat menakjubkan dan tanda yang

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Kajian ini telah membincangkan mengenai topik-topik yang berkaitan dengan konsep

BAB 5 PENUTUP. Kajian ini telah membincangkan mengenai topik-topik yang berkaitan dengan konsep BAB 5 PENUTUP 5.1 Pendahuluan Kajian ini telah membincangkan mengenai topik-topik yang berkaitan dengan konsep qada dan qadar serta beberapa isu yang berkaitan menurut pandangan Ibn al-qayyim dalam kitabnya

Lebih terperinci

A. Ta alluq Sifat Sifat Ma âni

A. Ta alluq Sifat Sifat Ma âni 1 Aqidatul Awam A. Ta alluq Sifat Sifat Ma âni Ta alluq menurut bahasa ialah; bergantung, berkaitan, bertalian berhubungan atau tercapai. Ta alluq menururt istilah dalam kajian ilmu tauhid, khususnya sifat-sifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Permasalahan Jean Paul Sartre seorang filsuf eksistensialis dari Perancis mengatakan bahwa manusia dilahirkan begitu saja ke dalam dunia ini, dan ia harus segera menanggung

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII MATERI PELAJARAN: AL-ASMA UL AL-HUSNA OLEH: HAMKA,S.Pd.I NUPTK.2746754655200002 1. Siswa dapat menyebutkan pengertian asmaul husna. 2. Siswa dapat memahami beberapa asmaul husna (al-karim, al-mu min, al-

Lebih terperinci

Mengimani Kehendak Allah

Mengimani Kehendak Allah Mengimani Kehendak Allah Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS. 5.1.2 Penciptaan Manusia Allah berkehendak menciptakan Adam dan keturunannya untuk menghuni bumi dan memakmurkannya. Allah menyampaikan kabar kepada para Malaikat bahwa Dia akan menciptakan makhluk lain

Lebih terperinci

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI Oleh: Rokhmat S Labib, MEI Maha Suci Allah yang telah menurunkan al-furqan (Alquran) kepada hamba-nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (TQS al-furqan [25]: 1). Sehebat apa pun manusia,

Lebih terperinci

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed TAWASSUL Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed Setelah kita mengetahui bahaya kesyirikan yang sangat besar di dunia dan akhirat, kita perlu mengetahui secara rinci bentuk-bentuk kesyirikan yang banyak terjadi

Lebih terperinci

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA) TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA) KAJIAN DALIL (AL-Qur an & Hadits) 30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejarah menunjukan bahwa, Islam sebagai salah satu bagian dalam sejarah dunia, telah menorehkan sebuah sejarah yang sulit bahkan tidak mungkin terlupakan dalam sejarah

Lebih terperinci

PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak

PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak jalan Ahlus Sunnah wal Jamaah maka mereka pun terjatuh dalam penyimpanganpenyimpangan dalam prinsip agama. Di antara penyimpangan

Lebih terperinci

Perintah Pertama di Dalam Alquran

Perintah Pertama di Dalam Alquran Perintah Pertama di Dalam Alquran Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Tawakal Kepada Allah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : [ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M.

BAB V KESIMPULAN. Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M. BAB V KESIMPULAN Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M. Dasar-dasar teosofi tumbuh bersamaan dan bercampur dalam perkembangan teoriteori tasawuf; filsafat; dan --dalam

Lebih terperinci

: :

: : [ ] : : : Hikmah (Bijaksana) "Dan barangsiapa yang diberikan hikmah maka sungguh ia telah diberikan kebaikan yang banyak." Sesungguhnya orang yang mempunyai niat yang baik dan ibadah yang benar, kebaikannya

Lebih terperinci

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh Al-Matiin, Yang Maha Kokoh Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB II KONSEP-KONSEP PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM

BAB II KONSEP-KONSEP PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM 18 BAB II KONSEP-KONSEP PEMIKIRAN TEOLOGI ISLAM A. Landasan Filosofis Teologi Perkataan teologi pada dasarnya bukan berasal dari khazanah dan tradisi agama Islam. Istilah ini diambil dari agama lain, yaitu

Lebih terperinci

Pembaharuan. Bagian II

Pembaharuan. Bagian II Pembaharuan Bagian II a.s. Disajikan di bawah ini adalah bagian kedua dari khutbah Hazrat Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, Masih Maud dan Imam Mahdi, pada tanggal 26 Desember 1903. Terjemahan ini diambil

Lebih terperinci

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU KALAM. Muttaqin Choiri

PENGANTAR ILMU KALAM. Muttaqin Choiri PENGANTAR ILMU KALAM Muttaqin Choiri Kata Orang Tidak ada suatu cabang ilmu yang di dalamnya paling banyak pertentangan dan paling banyak perbedaan pendapat selain Ilmu Kalam (Hassan Hanafi) Ilmu Kalam

Lebih terperinci

TATA URUTAN AMALAN. taklid buta yang hanya mengandalkan tradisi para leluhur tanpa diiringi

TATA URUTAN AMALAN. taklid buta yang hanya mengandalkan tradisi para leluhur tanpa diiringi TATA URUTAN AMALAN Bab-bab sebelumnya merupakan dasar ilmu dan dasar hukum pelaksanaan amalan ini. Jangan sekali-kali ada yang mengamalkannya tanpa latar belakang ilmu yang cukup. Itu taklid namanya. Ajaran

Lebih terperinci

PROBLEMA SYAFAAT DI AKHIRAT MENURUT MUTAKALIMIN. Ermagusti Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang

PROBLEMA SYAFAAT DI AKHIRAT MENURUT MUTAKALIMIN. Ermagusti Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang PROBLEMA SYAFAAT DI AKHIRAT MENURUT MUTAKALIMIN Ermagusti Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang Abstract Belief in the Hereafter is one of the pillars of faith should believe every individual

Lebih terperinci

Definisi sombong. PENGERTIAN SOMBONG Definisi sombong sebagaimana disinyalir oleh Rasulullah J dalam sebuah hadits:

Definisi sombong. PENGERTIAN SOMBONG Definisi sombong sebagaimana disinyalir oleh Rasulullah J dalam sebuah hadits: Definisi sombong "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong

Lebih terperinci

LAMPIRAN TERJEMAH AYAT DAN HADITS

LAMPIRAN TERJEMAH AYAT DAN HADITS LAMPIRAN TERJEMAH AYAT DAN HADITS Halaman 50: 1. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia

Lebih terperinci

Iman kepada Allah. Saya ingin mengetahui dan memahami tentang bagaimana beriman kepada Allah serta apa saja sifat wajib dan mustahil bagi-nya.

Iman kepada Allah. Saya ingin mengetahui dan memahami tentang bagaimana beriman kepada Allah serta apa saja sifat wajib dan mustahil bagi-nya. Iman kepada Allah Saya ingin mengetahui dan memahami tentang bagaimana beriman kepada Allah serta apa saja sifat wajib dan mustahil bagi-nya. Melakukan studi pustaka untuk menelusuri informasi tentang

Lebih terperinci

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji. Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji. Kompetensi Dasar: 3.1. Menjelaskan pengertian adil, perintah berbuat adil, dan pentingnya berbuat adil 3.2. Menjelaskan pengertian ridha, perintah

Lebih terperinci

UMMI> DALAM AL-QUR AN

UMMI> DALAM AL-QUR AN UMMI> DALAM AL-QUR AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab) Muji Basuki I Di dalam Al-Qur an kata ummi> disebutkan sebanyak 6 kali, dua kali dalam bentuk mufrad dan 4 kali dalam bentuk

Lebih terperinci

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Di antaranya pemahaman tersebut adalah: MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara

Lebih terperinci

BAB IV MAKNA SIMBOLIS TRADISI LEMPAR AYAM DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR

BAB IV MAKNA SIMBOLIS TRADISI LEMPAR AYAM DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR 69 BAB IV MAKNA SIMBOLIS TRADISI LEMPAR AYAM DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR A. Implementasi Simbol dalam Perespektif Hermeneutika Paul Ricoeur Lempar ayam merupakan prosesi atau cara yang dilakukan

Lebih terperinci

Pembaharuan.

Pembaharuan. Pembaharuan a.s. Disajikan di bawah ini adalah khutbah Hazrat Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, Masih Maud dan Imam Mahdi, pada tanggal 26 Desember 1903. Terjemahan ini diambil dari naskah berbahasa Urdu

Lebih terperinci

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Sumber Ajaran Islam Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Pengantar Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama

Lebih terperinci

Filsafat Islam قولية كونية. Wahyu. Para Rasul. Alam. Akal Manusia. Problem Filsafat Islam tentang tuhan: Bentuk Aktifitas Manusia. Aktivitas Kehidupan

Filsafat Islam قولية كونية. Wahyu. Para Rasul. Alam. Akal Manusia. Problem Filsafat Islam tentang tuhan: Bentuk Aktifitas Manusia. Aktivitas Kehidupan Problem Filsafat Islam tentang tuhan: Bentuk Aktifitas Manusia هللا Wahyu كونية قولية Para Rasul Alam Akal Manusia Aktivitas Kehidupan 1 pg. Filsafat Islam Problem Tuhan berpisah dengan alam Tuhan bersatu

Lebih terperinci

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,

Lebih terperinci

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Istiqomah. Khutbah Pertama: Istiqomah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????..???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

MAKALAH IMAN, KUFUR, MUNAFIK, DAN SYIRIK

MAKALAH IMAN, KUFUR, MUNAFIK, DAN SYIRIK MAKALAH IMAN, KUFUR, MUNAFIK, DAN SYIRIK Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah : Ilmu Tauhid Dosen Pengampu : Bpk. Eko Sumadi, S.Pd.I, M.Pd.I Di susun oleh : 1. Iqbal Muntaha (1440110104) 2. Jarwati

Lebih terperinci

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer JAGALAH ALLAH NISCAYA ALLAH MENJAGAMU Dari Abul Abbas Abdullah bin Abbas ra ia mengatakan, Pada suatu hari ak pernah dibonceng dibelakang Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam, lalu beliau bersabda, Wahai anak

Lebih terperinci

DASAR PEMIKIRAN ALIRAN MURJI AH DAN KELOMPOKNYA Oleh: Edi Suriaman

DASAR PEMIKIRAN ALIRAN MURJI AH DAN KELOMPOKNYA Oleh: Edi Suriaman DASAR PEMIKIRAN ALIRAN MURJI AH DAN KELOMPOKNYA Oleh: Edi Suriaman Persoalan teologi dimulai pada masa pemerintahan Usman dan Ali, yaitu disaat terjadinya pergolakan-pergolakan politik dikalangan umat

Lebih terperinci

!!" #$ % &' &()*+&, -./ +0 &'!1 2 &3/" 4./" 56 * % &' &()*+&, " "# $ %! #78*5 9: ;<*% =7" >1?@*5 0 ;A " 4! : B C*5 0 D % *=75E& 2 >1?@*5 0 4. "/ 4!

!! #$ % &' &()*+&, -./ +0 &'!1 2 &3/ 4./ 56 * % &' &()*+&,  # $ %! #78*5 9: ;<*% =7 >1?@*5 0 ;A  4! : B C*5 0 D % *=75E& 2 >1?@*5 0 4. / 4! [ ] E٤٩١ J٤٨٧ W F : : Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu. Sesungguhnya agama mewajibkan kepada para pengikutnya (berbuat baik) dalam segala hal dan tidak ridha dari para pengikutnya

Lebih terperinci

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi Untuk Apa Kita Diciptakan? Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi K ehidupan di dunia pada dasarnya hanyalah senda gurau atau main-main saja. Orang akan semakin merugi bila tidak

Lebih terperinci

: - - Bacalah Al-Fatihah kepada ketua, penyshafaat, nabi dan penolong kita Muhammad s.a.w..... Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Lebih terperinci

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY)

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY) KAYA TAPI ZUHUD Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY) Kaya sering dipahami sebagai melimpahnya harta yang dimiliki seseorang. Orang kaya adalah orang yang memiliki harta yang berlimpah

Lebih terperinci

- Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٢

- Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٢ Lisensi Dokumen: Seluruh artikel, makalah, dan e-book yang terdapat di www.hakekat.com boleh untuk digunakan dan disebarluaskan dengan syarat tidak untuk tujuan komersial dan harus mencantumkan www.hakekat.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul Kedudukan agama dalam kehidupan masyarakat maupun kehidupan pribadi sebagai makhluk Tuhan merupakan unsur yang terpenting, yang

Lebih terperinci