PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BOILER. No Lingkup Pekerjaan Baru ( Sertifikasi ) Lama ( Re-Sertifikasi )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BOILER. No Lingkup Pekerjaan Baru ( Sertifikasi ) Lama ( Re-Sertifikasi )"

Transkripsi

1 PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BOILER. Pedoman Pemeriksaan / Referensi - Undang-Undang Uap Tahun Peraturan Uap Tahun Undang-Undang Nomor 0 Tahun ASME I Power Boiler 2. Pemeriksaan Dokumen Data Umum - Pemilik Ketel Uap - Pabrik Pembuat Ketel Uap - Alamat Pabrik Pembuat - Tahun Pembuatan - Jenis Ketel Uap - Bentuk Ketel Uap - Nomor Seri - Tekanan Disain - Temperature Disain - Tekanan Kerja - Temperature Kerja - Volume lsi Air - Luas Pemanasan - Kapasitas Uap Perjam - Bahan Bakar - Tujuan Pemakaian - Acuan Standard Pembuatan - Konstruksi yang disyahkan 3. Pemeriksaan Visual Ketel Uap - Pemeriksaan ketebalan pelat badan dan tutup - Pemeriksaan ketebalan pipa api dan lorong api - Pemeriksaan Safety Device - Penghitungan ulang tebal pelat badan, tutup, lorong api dan pipa api Data Umum - ljin Pengesahan - ljin Pemakaian Tetap - Buku Laporan Pemeriksaan Terdahulu - Buku Maintenance ( Bila Ada ) - Pelaksana Perbaikan - Sertifikat Tenaga Pelaksana - Sertifikat Material Hasil Pemeriksaan Paska Perbaikan - Hasil Pengujian Paska Perbaikan - Acuan Standard Pembuatan - Konstruksi yang disyahkan Ketel Uap - Bocor Pemeriksaan Perlengkapan Safety Device - Pressure Gauge - Safety Valve

2 PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BOILER 4. Pengujian - Hydrostatic test sesuai dengan - Steam Test sesuai dengan peraturan yang berlaku Safety Device - Non Destructive Examination ( PT, MT, UT, RT kalau diperlukan ) Pelat badan, Tutup, Pipa Api, Lorong Api - Koreksi terhadap Perhitungan Kekuatan Konstruksi Safety Device - Hydrostatic test sesuai dengan - Steam Test sesuai dengan peraturan yang berlaku 5. Laporan Pemeriksaan & Pengujian dan Penguiian - Photo hasil Perneriksaan dan Penguiian - Photo hasil Perneriksaan 6. Kesimpulan dan Kesimpulan kesehatan Keria dan Lingkungan 7. Akte Ijin Disusun Berbentuk Buku Kesimpulan kesehatan Keria dan Lingkungan Akte ljin Pengesahan Akte ljin Pemakaian Tetap Disusun Berbentuk Buku

3 PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN OIL HEATER. Pedoman Pemeriksaan / Referensi - Undang-Undang Nomor 0 Tahun 970 ( Tentang Keselamatan Kerja ) - Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.4/Men/985 ( Tentang Mesin Produks 2. Pemeriksaan Dokumen Data Umum - Pemilik - Pabrik Pembuat - Alamat Pabrik Pembuat - Tahun Pembuatan - Nomor Seri - Kapasitas sirkulasi perjam - Kapasitas tampung tanki - Kapasitastanki cadangan - Temperature operasi maximum - Temperature operasi - Tujuan pemakaian - Kapasitas pompa sirkulasi - Tekanan pompa maximum - Tekanan pompa operasi - Jenis pemanas yang digunakan - Bahan bakar pemanas - Acuan Standar Konstruksi Pembuatan - Konstruksi yang disyahkan - Sertifikat kelayakan Pembuatan Yang Disahkan Oleh lnstansi berwenang - Perhitungan Kekuatran Konstruksi Data Umum - ljin Pemakaian Tetap - Buku Laporan hasil Pemeriksaan terdahulu - Buku Maintenance ( Bila Ada ) - Pelaksana Perbaikan - Sertifikat Tenaga Pelaksan - Sertifikat Materiat Hasil Pemeriksaan Pasaka Perbaikan - Hasil Pengujian Paska Perbaikan - Acuan Standar Konstruksi Pembuatan - Konstruksi yang disyahkan Sertifikat kelayakan Pembuatan Yang Disahkan Oleh lnstansi Berwenang 3. Pemeriksaan Visual Oil Heater - Pemeriksaan fisik untuk disesuaikan - Scrath - Pemeriksaan ketebalan pelat dapur - Pemeriksaan ketebalan pipa pemanas - Pemeriksaan Ketebalan pelat tutup - Pemeriksaan kebocoran tanki dan pompa - Pemeriksaan kebocoran sistem - Pemeriksaan kebocorantanki cadangan - Pemeriksaan Perlengkapan Safety Divice Oil Heater - Pemeriksaan fisik untuk disesuaikan - Scrath - Pemeriksaan ketebalan pelat dapur - Pemeriksaan ketebalan pipa pemanas - Pemeriksaan Ketebalan pelat tutup - Pemeriksaan kebocoran tanki dan pompa - Pemeriksaan kebocoran sistem - Pemeriksaan kebocorantanki cadangan - Pemeriksaan Perlengkapan Safety Divice

4 PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN OIL HEATER 4. Pengujian Pengujian Fungsi fungsi otomatis stop dan star burner Ketebalan pelat dapur ketebalan pipa pemanas Ketebalan pelat tutup - Perhitungan kekuatan pipa pemanas Safety Device - Periksa kebocoran sistem pemipaan, tanki utama dan tanki cadangan Pengujian Fungsi - Non Destructive Examination ( PT, MT, UT, RT kalau diperlukan ) fungsi otomatis stop dan star burner Ketebalan pelat dapur ketebalan pipa pemanas Ketebalan pelat tutup - Perhitungan kekuatan pipa pemanas Safety Device - Periksa kebocoran sistem pemipaan, tanki utama dan tanki cadangan tanki utama dan tanki cadangan 5. Laporan Hasil Pemeriksaan & Pengujian Pembuatart Laporan hasil Pemeriksaan 6. Kesimpulan dan Kesimpulan - Berhubungan dengan kegelamatan, kesehatan kerja dan lingkungan 7. Akte ljin - Lampriran Laporan Hasil Pemeriksaan Disusun Berbentuk Buku Seternpat. Kesimpulan kesehatan kerja dan lingkungan Akte ljin Pengesahan Akte liin Pemakalan Tetap Disusun Berbentuk Buku

5 PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN HEAT EXCHANGER. Pedoman Pemeriksaan / Referensi - Undang-Undang Uap Tahun Peraturan Uap ASME l. Power Boiler - Peraturan Menteri Tenaga Keria RI No./Men/982 - ASME l. Section Vlll 2. Pemeriksaan Dokumen Data Umum - Pemilik - Pabrik Pembuat - Alamat Pabrik Pembuat - Tahun Pembuatan - Nomor Seri - Tekanan Disain - Tekanan Operasi - Temperature Disain - Temperature Operasi - Volume - Fluida Yang Diisikan - Tujuan Pemakaian Spesilikasi - Acuan Standar Konstruksi Pembuatan - Kontruksi yang disyahkan - Sertifikat kelayakan Pembuatan Yang Disahkan Oleh lnstansi Berwenang 3. Pemeriksaan Visual Heat Exchanger - Bocor - Pemeriksaan tebal pelat badan, pelat pipa, pelat pipa api dan pelat tutup Pemeriksaan Perlengkapan Safety Divice Data Umum - ljin Pemakaian Tetap - Buku Laporan Pemeriksaan Terdahulu - Buku Maintenance ( Bila Ada ) - Pelaksana Perbaikan - Sertifikat Tenaga Pelaksana - Sertifikat Material Hasil Pemeriksaan Paska Perbaikan - Hasil Pengujian Paska Perbaikan - Acuan Standar Konstruksi Pembuatan - Konstruksi yang disyahkan - Sertifikat kelayakan Pembuatan Yang Disahkan Oleh lnstansi Berwenang - Perhltungan Kekuatan Konstruksi Heat Exchanger - Bocor - Pemeriksaan tebal pelat badan, pelat pipa, pelat pipa api dan pelat tutup Pemeriksaan Perlengkapan Safety Divice

6 PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN HEAT EXCHANGER 4. Pengujian - Hydrostatic test sesuai dengan tebal pelat badan, pelat pipa, pelat pipa api dan pelat tutup Safety Device Non Destructive Examination ( PT, MT, UT, RT kalau diperlukan ) - Hydrostatic test sesuai dengan tebal pelat badan, pelat pipa, pelat pipa api dan pelat tutup pipa, pelat pipa api dan pelat tutup Safety Device 5. Laporan Hasil Pemeriksaan & Pengujian 6. Kesimpulan dan Kesimpulan 7. Akte ljin Disusun Berbentuk BukL Kesimpulan Akte ljin Pengesahan Akte ljin Pemakaian Tetap Disusun Berbentuk Buku

7 PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN TANKI TIMBUN. Pedoman Pemeriksaan / Referensi - Undang-Undang Nomor 0 Tahun American Petrolium lnstitut Pemeriksaan Dokumen Data Umum - Pemilik - Pabrik Pembuat - Alamat Pabrik Pembuat - Tahun Pembuatan - Jenis - Bentuk - Nomor Seri - Fluida yang diisikan - Volume - Acuan Standard Pembuatan - Konstruksi yang disyahkan 3. Pemeriksaan Visual Tanki Timbun dengan gambqr pembuatan - Pemeriksaan ketebalan pelat badan dan tutup - Periksa Ulang Penghitungan Kekuatan - Pemeriksaan Perlengkapan Safety Device a. Ventilasi b. Breathing Valve c. Tangga d. Penyalur Petir e. Grounding f. Level lndicator g. Valve Buang h. Lobang Lalu Orang i. Lobang cuci j. Oil Sparator pipa saluran buang k. lnstalasi pemadam kebakaran l. lnstalasi pendingin tanki m. Kebersihan halaman lokasi tanki 4. Pengujian Beban dengan isi Air Penuh ( Full Water ) Data Umum - ljin Pengesahan - ljin Pemakaian Tetap - Buku Laporan Pemeriksaan Terdahulu - Buku Maintenance ( Bila Ada ) - Pelaksana Perbaikan - Sertifikat Tenaga Pelaksana - Sertifikat Material Hasil Pemeriksaan Paska Perbaikan Tanki Timbun dengan gambqr pembuatan - Pemeriksaan ketebalan pelat badan dan tutup - Periksa Ulang Penghitungan Kekuatan - Pemeriksaan Perlengkapan Safety Device a. Ventilasi b. Breathing Valve c. Tangga d. Penyalur Petir e. Grounding f. Level lndicator g. Valve Buang h. Lobang Lalu Orang i. Lobang cuci j. Oil Sparator pipa saluran buang k. lnstalasi pemadam kebakaran l. lnstalasi pendingin tanki m. Kebersihan halaman lokasi tanki - Non Destructive Examination ( PT, MT, UT, RT kalau diperlukan ) Beban dengan isi Air Penuh ( FullWater )

8 PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN TANKI TIMBUN 5. Laporan Pemeriksaan & Pengujian 6. Kesimpulan dan Kesimpulan 7. Akte ljin Disusun Berbentuk Buku Kesimpulan Akte ljin Pengesahan Akte ljin Pemakaian Tetap Disusun Berbentuk Buku

9 PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BEJANA TEKAN. Pedoman Pemeriksaan / Referensi - Undang-Undang Nomor 0 Tahun Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No./Men/982 - S.N.I Bejana Tekan la - ASME Code Div l Sec Vlll - API API Pemeriksaan Dokumen Data Umum - Pemilik - Pabrik Pembuat - Alamat Pabrik Pembuat - Tahun Pembuatan - Jenis Bejana - Type Bejana - Nomor Seri - Tekanan Disain - Temperature Disain - Tekanan Keqia - Temperature Kerla - Fluida Yang Diisikan - Tujuan Pemakaian - Acuan Standar Konstruksi Pembuatan Sertiftkat Bahan - Konstruksi yang disyahkan - Sertifikat kelayakan Pembuatan Yang Disahkan Oleh lnstansi Berwenang 3. Pemeriksaan Visual Bejana Tekan ( As Buitt ) - Bocor Pemeriksaan PerlengkaPan SafetY Divice - Pressure Gauge - SafeValve - Valve lnlet - Valve Outlet - Valve Blow Down - Valve buang tekanan ke atmosfire Data Umum - ljin Pemakaian Tetap - Buku Laporan Pemeriksaan Terdahulu - Buku Maintenance ( Bila Ada ) - Pelaksana Perbaikan - Sertifikat Tenaga Pelaksan - Sertifikat Material Hasil Pemeriksaan Pasaka Perbaikan - HasilPengujian Paska Perbaikan Spesiflkasi - Acuan Standar Konstruksi Pembuatan - Konstruksiyang disyahkan - Sertifikat kelayakan Pembuatan Yang Disahkan Oleh lnstansi Berwenang Bejana Tekan ( As Buitt ) - Bocor Pemeriksaan Perlengkapan Safety Divice - Pressure Gauge - Safety Valve - Valve lnlet - Valve Outlet - Valve Blow Down - Valve buang tekanan ke atmosfire

10 PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BEJANA TEKAN - Safety Valve - Gelas duga ( bila ada ) - Name Plate 4. Pengujian Pengujian Fungsi - Hydrostatis test sesuai dengan - Pneumatic test sesuai dengan Safety Device Ketebalan Plat badan dan Tutup - Koreksi terhadap Perhitungan Konstruksi - Safety Valve - Gelas duga ( bila ada ) - Name Plate Pengujian Fungsi - Non Destructive Examination ( PT, MT, UT, RT kalau diperlukan ) Ketebalan Plat badan dan Tutup - Koreksi terhadap Perhitungan Konstruksi Safety Device - Hydrostatis test sesuai dengan - Pneumatic test sesuai dengan 5. Laporan Pemeriksaan & Pengujian 6. Kesimpulan dan Kesimpulan 7. Akte ljin Disusun Berbentuk Buku Kesimpulan Akte Ijin Pengesahan Akte ljin Pemakaian Tetap Disusun Berbentuk Buku

11 PROSEDUR PEMERIKSMN DAN PENGUJIAN BOTOL BAJA. Pedoman Pemeriksaan / Referensi - Undang-Undang Nomor 0 Tahun Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No./Men/982 - S.N.I Bejana Tekan la - ASME Code Div l Sec Vlll 2. Pemeriksaan Dokumen Data Umum - Pabrik Pembuat - Alamat Pabrik Pembuat - Nomor Seri - Tahun Pembuatan - Tekanan Test - Tekanan Kerja - Berat Botol Dalam Keadaan Kosong - Volume lsi Air - Standar Yang Digunakan - Botol - Laporan Pembuatan - Laporan Pemeriksaan / NDE 3. Pemeriksaan Visual Tabung Baja - Pemeriksaan Pelat Badan Sisi Luar - Pemeriksaan Pelat Badan Sisi Dalam ( Bila Memungkinkan ) - Pemeriksaan Kaki Botol ( Bila Ada ) - Pemeriksaan Las - lasan ( Bila diproses dengan las - lasan ) - Dudukan - Cacat Benturan - Cacat Goresan 4. Pengujian Ketebalan Pelat Badan untuk Dicocokan dengan Disign Padat dengan air Dingin Berat MuaiTetap Suara - Pengeringan 5. Stamping - Penandaan Pemilik Botol - Penandaan Nomor KePemilikan - Penandaan Tekanan Test - Penandaan Tekanan Ke[a - Penandaan Fluida Yang diisikan ( Nama dan Simbul Kimia ) - ljin Pemakaian Tetap - Buku Laporan Pemeriksaan Terdahulu - Buku Maintenance - Buku Repair - Standar Yang Digunakan - StandarYang Digunakan - Botol - Laporan Pembuatan - Laporan Pemeriksaan / NDE Tabung Baja - Pemeriksaan Pelat Badan Sisi Luar - Pemeriksaan Pelat Badan Sisi Dalam ( Bila Memungkinkan ) - Pemeriksaan Kaki Botol ( Bila Ada ) - Pemeriksaan Las - lasan ( Bila diproses dengan las - lasan ) - Dudukan - Cacat Benturan - Cacat Goresan Ketebalan Pelat Badan untuk Dicocokan dengan Disign Padat dengan air Dingin Berat MuaiTetap Suara - Pengeringan - Penandaan Pemilik Botol - Penandaan Nomor KePemilikan - Penandaan Tekanan Test - Penandaan Tekanan Ke[a - Penandaan Fluida Yang diisikan ( Nama dan Simbul Kimia )

12 PROSEDUR PEMERIKSMN DAN PENGUJIAN BOTOL BAJA 6. Laporan Pemeriksaan & Pengujian - Penandaan Lokasi Daerah Dimana Perusahaan Berdomisili - Penandaan Lulus UjiAtau Tidak - Penandaan Bulan dan Tahun Pengujian - Pasang Tutup Botol - Penandaan / StamPing - Penandaan Lokasi Daerah Dimana Perusahaan Berdomisili - Penandaan Lulus UjiAtau Tidak - Penandaan Bulan dan Tahun Pengujian - Pasang Tutup Botol - Penandaan / StamPing 7. Kesimpulan dan Kesimpulan - Hasil Pemeriksaan & Penguiian Bila ( Standar/SPesifikasi) 8. Akte ljin Akte Ijin Pemakaian Tetap Disusun Berbentuk list / tabel Kesimpulan - Hasil Pemeriksaan & Penguiian Bila Akte Ijin Pemakaian Tetap Disusun Berbentuk list / tabel

KASUS BEJANA TEKAN NAMA : RIO ALZUHRY NO REG :

KASUS BEJANA TEKAN NAMA : RIO ALZUHRY NO REG : KASUS BEJANA TEKAN NAMA : RIO ALZUHRY NO REG : 5315127344 BAB I PENDAHULUAN Ketel atau pesawat uap dan bejana tekan merupakan peralatan yang mempunya resiko sangat tinggi, apabila tidak dilakukan pemeliharaan

Lebih terperinci

RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di

BAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Umum Ketel Uap Ketel uap adalah pesawat energi yang mengubah air menjadi uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di dapur ketel uap. Komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR

BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR 27 BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR 4.1 Pemilihan Sistem Pemanasan Air Terdapat beberapa alternatif sistem pemanasan air yang dapat dilakukan, seperti yang telah dijelaskan dalam subbab 2.2.1 mengenai

Lebih terperinci

BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan "overhaul" Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul:

BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan overhaul Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul: BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan "overhaul" Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul: Melapor kepada Nakhoda bahwa Mesin Induk akan diperbaiki dan kapal akan delay untuk jangka

Lebih terperinci

1. Bagian Utama Boiler

1. Bagian Utama Boiler 1. Bagian Utama Boiler Boiler atau ketel uap terdiri dari berbagai komponen yang membentuk satu kesatuan sehingga dapat menjalankan operasinya, diantaranya: 1. Furnace Komponen ini merupakan tempat pembakaran

Lebih terperinci

Proses Desain dan Perancangan Bejana Tekan Jenis Torispherical Head Cylindrical Vessel di PT. Asia Karsa Indah.

Proses Desain dan Perancangan Bejana Tekan Jenis Torispherical Head Cylindrical Vessel di PT. Asia Karsa Indah. Proses Desain dan Perancangan Bejana Tekan Jenis Torispherical Head Cylindrical Vessel di PT. Asia Karsa Indah. Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, telah diciptakan suatu alat yang bisa menampung,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Boiler. Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran tentang boiler secara umum serta fungsi komponen - komponen utama dan fungsi komponen - komponen pendukung bahan boiler.boiler

Lebih terperinci

PERENCANAAN KETEL UAP TEKANAN 6 ATM DENGAN BAHAN BAKAR KAYU UNTUK INDUSTRI SEDERHANA RUSNOTO

PERENCANAAN KETEL UAP TEKANAN 6 ATM DENGAN BAHAN BAKAR KAYU UNTUK INDUSTRI SEDERHANA RUSNOTO PERENCANAAN KETEL UAP TEKANAN 6 ATM DENGAN BAHAN BAKAR KAYU UNTUK INDUSTRI SEDERHANA RUSNOTO ABSTRAK Ketel uap/boiler adalah suatu pesawat yang mengubah air menjadi uap dengan jalan pemanasan dan uap tersebut

Lebih terperinci

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 10 TON/JAM TEKANAN KERJA 10 KG/CM 2 TEMPERATUR 173,75 C BAHAN BAKAR BATUBARA

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 10 TON/JAM TEKANAN KERJA 10 KG/CM 2 TEMPERATUR 173,75 C BAHAN BAKAR BATUBARA TUGAS AKHIR PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 10 TON/JAM TEKANAN KERJA 10 KG/CM 2 TEMPERATUR 173,75 C BAHAN BAKAR BATUBARA Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KETEL UAP KAPASITAS UAP 216 KG / 3 JAM

PERANCANGAN KETEL UAP KAPASITAS UAP 216 KG / 3 JAM PERANCANGAN KETEL UAP KAPASITAS UAP 216 KG / 3 JAM TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Teknik Mesin Disusun Oleh : MOH. MIRZA

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI BOILER DENGAN TYPE DG693/ PADA PLTU PANGKALAN SUSU LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI MEKANIK

ANALISA PERFORMANSI BOILER DENGAN TYPE DG693/ PADA PLTU PANGKALAN SUSU LAPORAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI MEKANIK ANALISA PERFORMANSI BOILER DENGAN TYPE DG693/13.43-22 PADA PLTU PANGKALAN SUSU LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III PROGRAM

Lebih terperinci

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST. KESEIMBANGAN ENERGI KALOR PADA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR DAN UAP KAPASITAS 1 Kg Nama : Nur Arifin NPM : 25411289 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing

Lebih terperinci

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK GLOSSARY GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK Ash Handling Adalah penanganan bahan sisa pembakaran dan terutama abu dasar yang

Lebih terperinci

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 21 TON/JAM TEKANAN KERJA 1,45 N/mm 2 BAHAN BAKAR BATUBARA

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 21 TON/JAM TEKANAN KERJA 1,45 N/mm 2 BAHAN BAKAR BATUBARA 1 TUGAS AKHIR PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 21 TON/JAM TEKANAN KERJA 1,45 N/mm 2 BAHAN BAKAR BATUBARA Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

COOLING WATER SYSTEM

COOLING WATER SYSTEM 2.8. Pengertian Cooling Water System pada Gas Turbine merupakan suatu sistem pendinginan tertutup yang digunakan untuk pendinginan lube oil dan udara pendingin generator. Cooling Water System menggunakan

Lebih terperinci

1.1 ISOLASI Gagal Mengisolasi

1.1 ISOLASI Gagal Mengisolasi 1.1 ISOLASI 1.1.1 Gagal Mengisolasi Sebuah pompa sedang dipreteli untuk perbaikan. Ketika tutupnya dibuka, minyak panas di atas temperatur nyala-otomatis, menyembur dan terbakar. Tiga orang terbunuh, dan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Dispenser Air Minum Hot and Cool Dispenser air minum adalah suatu alat yang dibuat sebagai alat pengkondisi temperatur air minum baik air panas maupun air dingin. Temperatur air

Lebih terperinci

Journal of Mechanical Engineering Learning

Journal of Mechanical Engineering Learning JMEL 2 (2) (2013) Journal of Mechanical Engineering Learning http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jmel RANCANG BANGUN BOILER PADA INDUSTRI TAHU UNTUK PROSES PEMANASAN SISTEM UAP DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil BAB II LANDASAN TEORI II.1 Teori Dasar Ketel Uap Ketel uap adalah pesawat atau bejana yang disusun untuk mengubah air menjadi uap dengan jalan pemanasan, dimana energi kimia diubah menjadi energi panas.

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO

SPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 56/M-IND/PER/5/2009 TANGGAL : 28 Mei 2009 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI NO. ISK/PKS-PRS/08 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 15 Februari 2013 Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin Wakil Manajemen /Pengendali

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN DASAR TEORI

BAB II LANDASAN DASAR TEORI BAB II LANDASAN DASAR TEORI 2.1 Pengertian Boiler Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan sebuah unit produksi yang memelukan sumber energi yang besar untuk menggerakkan mesin-mesin serta peralatan lain yang memerlukan

Lebih terperinci

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN GLOSSARY GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN Bangunan Sipil Adalah bangunan yang dibangun dengan rekayasa sipil, seperti : bangunan

Lebih terperinci

125 SNI YANG SUDAH DITETAPKAN BSN DI BIDANG USAHA MINYAK DAN GAS BUMI

125 SNI YANG SUDAH DITETAPKAN BSN DI BIDANG USAHA MINYAK DAN GAS BUMI 125 SNI YANG SUDAH DITETAPKAN BSN DI BIDANG USAHA MINYAK DAN GAS BUMI NO NOMOR SNI J U D U L KETERANGAN 1. SNI 07-0728-1989 Pipa-pipa baja pengujian tekanan tinggi untuk saluran pada industri minyak dan

Lebih terperinci

MATERI PEMBINAAN AHLI K3 BIDANG PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI

MATERI PEMBINAAN AHLI K3 BIDANG PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI AHLI K3 BIDANG PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI NO II III IV KELOMPOK DASAR. Kebijakan K3. Dasar Dasar K3 3. Undang Undang Tahun 970 4. Sistem Manajemen K3 5. Investigasi Kecelakaan Kerja KELOMPOK KEAHLIAN.

Lebih terperinci

ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN NILAI KALOR TERHADAP PERFOMANSI KETEL UAP TIPE PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP 60 TON/JAM

ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN NILAI KALOR TERHADAP PERFOMANSI KETEL UAP TIPE PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP 60 TON/JAM ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN NILAI KALOR TERHADAP PERFOMANSI KETEL UAP TIPE PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP 60 TON/JAM Harry Christian Hasibuan 1, Farel H. Napitupulu 2 1,2 Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam tugas akhir ini akan dilakukan perancangan bejana tekan vertikal dan simulasi pembebanan eksentrik pada nozzle dengan studi kasus pada separator kluster 4 Fluid

Lebih terperinci

PERANCANGAN KETEL UAP PIPA API JENIS SCOTCH KAPASITAS. 10 TON UAP Jenuh/jam TEKANAN 15 Kg/cm 2 TUGAS AKHIR

PERANCANGAN KETEL UAP PIPA API JENIS SCOTCH KAPASITAS. 10 TON UAP Jenuh/jam TEKANAN 15 Kg/cm 2 TUGAS AKHIR PERANCANGAN KETEL UAP PIPA API JENIS SCOTCH KAPASITAS 10 TON UAP Jenuh/jam TEKANAN 15 Kg/cm 2 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN APAKAH ELPIJI ITU ELPIJI adalah merek dagang dari produk Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN BAB IV ANALISA DATA DAN ERHITUNGAN 4.1 erhitungan dan emeriksaan Kekuatan 4.1.1 erhitungan Tutup Bejana Dari hasil pengumpulan data, tutup bejana (head) yang dipakai adalah jenis Ellipsoidal, data yang

Lebih terperinci

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia - www.energyefficiencyasia.org

Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia - www.energyefficiencyasia.org DAFTAR PERIKSA OPSI NO. 8 : BOILER & PEMANAS FLUIDA TERMIS Tugas dan pemeriksaan berkala pada bagian luar boiler Seluruh pintu akses dan bidang kerja harus dirawat kedap udara dengan menggunakan paking

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. listrik adalah salah stu kebutuhan pokok yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. listrik adalah salah stu kebutuhan pokok yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik adalah salah stu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari saat ini, dimana hampir semua aktifitas manusia berhubungan dengan energi

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

PENGOPERASIAN PESAWAT UAP

PENGOPERASIAN PESAWAT UAP 0.1. 01 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Ketel uap atau pesawat uap adalah suatu pesawat pembangkit uap, yang pemakaian uap sebagai tenaga penggerak, telah dilakukan pada tahun 1960 oleh seorang bangsa

Lebih terperinci

BAB III. DESKRIPSI SOLVENT EXTRACTION PILOT PLANT, ALAT PENY ANGRAI DAN BOILER

BAB III. DESKRIPSI SOLVENT EXTRACTION PILOT PLANT, ALAT PENY ANGRAI DAN BOILER BAB III. DESKRIPSI SOLVENT EXTRACTION PILOT PLANT, ALAT PENY ANGRAI DAN BOILER Alat-alat dipergunakan pada penelitian terdiri dari solvent extraction pilot plant, alat penyangrai dan boiler. ~. SOLVENT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan berperan sangat penting dalam proses produksi, instalasi,

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan berperan sangat penting dalam proses produksi, instalasi, I - 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Pengelasan berperan sangat penting dalam proses produksi, instalasi, perawatan dan perbaikan konstruksi baja. Pengelasan atau welding merupakan bidang keahlian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Mulai 1.Pengumpulan Data Desain 2.Pengumpulan Data Pembebanan. 3.Perhitungan Ketebalan Plat dan MAWP Head. 4.Perhitungan Ketebalan Plat dan MAWP Cone

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

PEDOMAN INSTALASI GAS MEDlS RUMAH SAKlT

PEDOMAN INSTALASI GAS MEDlS RUMAH SAKlT PEDOMAN INSTALASI GAS MEDlS RUMAH SAKlT DEPARTEMEN KESEHATAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN MEDlK DIREKTORAT INSTALAS1 MEDlK 1994 KATA PENGANTAR Sebagaimana diketahui bersama bahwa gas medis banyak

Lebih terperinci

PENGARUH PENGATURAN TEMPERATURE CONTROL VALVE PADA FIN FAN COOLER TERHADAP JUMLAH MINYAK KONDENSAT DI STRATIFIER

PENGARUH PENGATURAN TEMPERATURE CONTROL VALVE PADA FIN FAN COOLER TERHADAP JUMLAH MINYAK KONDENSAT DI STRATIFIER PENGARUH PENGATURAN TEMPERATURE CONTROL VALVE PADA FIN FAN COOLER TERHADAP JUMLAH MINYAK KONDENSAT DI STRATIFIER Febri Ferdian, Samsul Kislam, Elmi Sundari, Elly Desni Rahman Jurusan Teknik Kimia, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya BAB II DASAR TEORI 2.1 Hot and Cool Water Dispenser Hot and cool water dispenser merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondisikan temperatur air minum baik dingin maupun panas. Sumber airnya berasal

Lebih terperinci

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN ANALISIS 19 BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN ANALISIS 3.1 Kawasan Perumahan Batununggal Indah Kawasan perumahan Batununggal Indah merupakan salah satu kawasan hunian yang banyak digunakan sebagai rumah tinggal dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Di dunia industri terutama dibidang petrokimia dan perminyakan banyak proses perubahan satu fluida ke fluida yang lain yang lain baik secara kimia maupun non kimia.

Lebih terperinci

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 40TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 40TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C TUGAS AKHIR PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 40TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Skema Oraganic Rankine Cycle Pada penelitian ini sistem Organic Rankine Cycle secara umum dibutuhkan sebuah alat uji sistem ORC yang terdiri dari pompa, boiler, turbin dan

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

σa = Tegangan tarik ijin kg/cm 2

σa = Tegangan tarik ijin kg/cm 2 PELAKSANAAN TES DAN INSPEKSI INSTALANSI PENSTOCK 1. Uraian Dengan selesainya pekerjaan pemasangan, telah dilaksanakan tes dan inspeksi sesuai dengan ketentuan dalam dokumen kontrak dan Prosedur metode

Lebih terperinci

TINJAUAN TEKNIS PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN BOILER

TINJAUAN TEKNIS PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN BOILER TINJAUAN TEKNIS PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN BOILER Oleh : *)Agus Sugiharto ABSTRAK Boiler merupakan bejana tertutup yang terbuat dari baja yang berfungsi memindahkan panas yang dihasilkan pembakaran

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan,

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 16

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 16 BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut : a. Tahap desain proses dan teknologi b. Tahap perancangan teknologi ( pirolisator

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Boiler Longchuan Boiler Longchuan adalah boiler jenis thermal yang dihasilkan dari air, dengan sirkulasi untuk menyalurkan panasnya ke mesin-mesin produksi. Boiler Longchuan mempunyai

Lebih terperinci

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL. 40 TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL. 40 TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C NASKAH PUBLIKASI PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 40 TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C Makalah Seminar Tugas Akhir ini disusun sebagai

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat digunakan untuk pemanas. menghasilkan uap. Dimana bahan bakar yang digunakan berupa

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat digunakan untuk pemanas. menghasilkan uap. Dimana bahan bakar yang digunakan berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketel uap merupakan suatu pesawat tenaga yang banyak digunakan dan dianggap layak dalam dunia industri di negara indonesia. Dimana ketel biasanya digunakan untuk penggerak

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sistem pemanas dengan prinsip perpindahan panas konveksi, konduksi dan radiasi adalah teknologi yang umum kita jumpai dalam kehidupan seharihari, baik alat pemanas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan industri karena memegang peranan utama dalam rekayasa dan reparasi produksi logam dan besi.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN Mulai perawatan Pemeriksaan dan penyetelan pada mesin oil sealed rotary vacuum pump model P450 Membongkar dan memperbaiki komponen tersebut

Lebih terperinci

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM DENGAN BAHAN BAKAR BATUBARA

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM DENGAN BAHAN BAKAR BATUBARA TUGAS AKHIR PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM DENGAN BAHAN BAKAR BATUBARA Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat sarjana S1 pada Jurusan

Lebih terperinci

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR CARA KERJA GENERATOR AC JARINGAN LISTRIK LISTRIK SATU PHASE LISTRIK TIGA PHASE MOTOR LISTRIK Konversi energi listrik menjadi energi mekanikyang terjadi pada bagian

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING AUTOMATIC WASHING MACHINE PENYELESAIAN MASALAH MESIN CUCI OTOMATIS

TROUBLE SHOOTING AUTOMATIC WASHING MACHINE PENYELESAIAN MASALAH MESIN CUCI OTOMATIS PENYELESAIAN MASALAH MESIN CUCI OTOMATIS Trouble shooting Page Mesin cuci tidak menyala/mati total Apakah ada aliran listrik pada stop kontak? Periksa aliran listrik di rumah anda atau ganti stop kontak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu material dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya baik secara kimia maupun secara

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI 3 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka II.1.1.Fluida Fluida dipergunakan untuk menyebut zat yang mudah berubah bentuk tergantung pada wadah yang ditempati. Termasuk di dalam definisi ini adalah

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH MESIN CUCI OTOMATIS DUO DRUM TROUBLE SHOOTING AUTOMATIC WASHING MACHINE DUO DRUM

PENYELESAIAN MASALAH MESIN CUCI OTOMATIS DUO DRUM TROUBLE SHOOTING AUTOMATIC WASHING MACHINE DUO DRUM PENYELESAIAN MASALAH MESIN CUCI OTOMATIS DUO DRUM Trouble shooting Page Mesin cuci tidak menyala/mati total Apakah ada aliran listrik pada stop kontak? Periksa aliran listrik di rumah anda atau ganti stop

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. Perkembangan itu ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang akhirnya akan mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan setelah di setujui sejak tanggal pengesahan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan setelah di setujui sejak tanggal pengesahan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.1.1 Waktu Waktu penelitian dilakukan setelah di setujui sejak tanggal pengesahan judul usulan tugas akhir dan berkas seminar proposal oleh pihak jurusan

Lebih terperinci

INSTALASI PERMESINAN

INSTALASI PERMESINAN INSTALASI PERMESINAN DIKLAT MARINE INSPECTOR TYPE-A TAHUN 2010 OLEH MUHAMAD SYAIFUL DITKAPEL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT KEMENTRIAN PERHUBUNGAN KAMAR MESIN MACHINERY SPACE / ENGINE ROOM RUANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan ketentuan peraturan perundangan bahwa ketel uap adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan ketentuan peraturan perundangan bahwa ketel uap adalah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan ketentuan peraturan perundangan bahwa ketel uap adalah suatu pesawat yang digunakan untuk menghasilkan uap sedangkan uap tersebut digunakan diluar pesawatnya.

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PEMELIHARAAN TABUNG LPG

PEDOMAN TEKNIS PEMELIHARAAN TABUNG LPG PEDOMAN TEKNIS PEMELIHARAAN TABUNG LPG Bagian 4 dari 5 Pedoman PEDOMAN TEKNIS INSTALASI PENGISIAN, PENANGANAN DAN PENGGUNAAN SERTA PEMERIKSAAN BERKALA LIQUEFIED PETROLEUM GAS (LPG) KEMENTERIAN ENERGI DAN

Lebih terperinci

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012 Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 202 ISSN 0852-2979 PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 202 Heri Witono, Ahmad Nurjana

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PANAS TERBUANG

PEMANFAATAN PANAS TERBUANG 2002 Belyamin Posted 29 December 2002 Makalah Pengantar Falsafah Sains (PPS702) Program Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor Desember 2002 Dosen : Prof Dr. Ir. Rudy C Tarumingkeng (Penanggung Jawab)

Lebih terperinci

2016, No Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik Indonesia untuk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 4

2016, No Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik Indonesia untuk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 4 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1988, 2016 KEMENAKER. K3 Bejana Tekanan. Tangki Timbun. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Lebih terperinci

3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN

3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN 44 3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Industri susu adalah perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang mempunyai usaha di bidang industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan pada mesin boiler satu burner dengan dua bahan bakar natural gas dan solar bekapasitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR METODOLOGI PENELITIAN Pada suatu penelitian tidak lepas dari metodologi yang digunakan. Oleh sebab itu agar prosedur penelitian tertata dan terarah sesuai

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH MESIN CUCI OTOMATIS AQW-85SB AQW-86SB TROUBLE SHOOTING AUTOMATIC WASHING MACHINE

PENYELESAIAN MASALAH MESIN CUCI OTOMATIS AQW-85SB AQW-86SB TROUBLE SHOOTING AUTOMATIC WASHING MACHINE PENYELESAIAN MASALAH MESIN CUCI OTOMATIS AQW-85SB AQW-86SB Trouble shooting Page Mesin cuci tidak menyala/mati total Apakah ada aliran listrik pada stop kontak? Periksa aliran listrik di rumah anda atau

Lebih terperinci

ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU

ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK

BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK A. PEMBAGIAN MOTOR DIESEL 1. Menurut cara kerja Mesin diesesl menurut cara kerja nya dapat diklarisfikasikan menjadi 2 cara kerja,untuk dapat menghasilkan usaha

Lebih terperinci

2.10 Caesar II. 5.10Pipe Strees Analysis

2.10 Caesar II. 5.10Pipe Strees Analysis 2.8 Pipe Support Karena pipa dipengaruhi oleh ekspansi termal. Mendukung dalam sebuah langkah sistem perpipaan termal dalam arah yang berbeda. Pipe support oleh dua jenis support-kaku (rigid support) dan

Lebih terperinci

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS Pratama Akbar 4206 100 001 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS PT. Indonesia Power sebagai salah satu pembangkit listrik di Indonesia Rencana untuk membangun PLTD Tenaga Power Plant: MAN 3 x 18.900

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan

Lebih terperinci

SKRIPSI PERANCANGAN BURNER KETEL UAP PIPA API BERBAHAN BAKAR OLI BEKAS. Oleh : Maramad Saputra Nara

SKRIPSI PERANCANGAN BURNER KETEL UAP PIPA API BERBAHAN BAKAR OLI BEKAS. Oleh : Maramad Saputra Nara SKRIPSI PERANCANGAN BURNER KETEL UAP PIPA API BERBAHAN BAKAR OLI BEKAS Oleh : Maramad Saputra Nara 0804305003 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

STUDI DESAIN KONSEPTUAL SISTEM BALANCE OF PLANT (BOP) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) SKALA KECIL

STUDI DESAIN KONSEPTUAL SISTEM BALANCE OF PLANT (BOP) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) SKALA KECIL STUDI DESAIN KONSEPTUAL SISTEM BALANCE OF PLANT (BOP) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) SKALA KECIL Hariyotejo Pujowidodo Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) Puspiptek Serpong Tangerang Selatan

Lebih terperinci

ANALISIS KERUSAKAN SISTEM KONTROL SUHU DAN TEKANAN AIR PENDING IN DI IRM

ANALISIS KERUSAKAN SISTEM KONTROL SUHU DAN TEKANAN AIR PENDING IN DI IRM ANALISIS KERUSAKAN SISTEM KONTROL SUHU DAN TEKANAN AIR PENDING IN DI IRM Nasorudin ABSTRAK ANALISIS KERUSAKAN SISTEM KONTROL SUHU DAN TEKANAN AIR PENOINGIN 01 IRM. Telah dilakukan analisis kerusakan sistem

Lebih terperinci

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing,

Pengoperasian pltu. Simple, Inspiring, Performing, Pengoperasian pltu PERSIAPAN COLD START PLTU 1. SISTEM AUXILIARY STEAM (UAP BANTU) FUNGSI : a. Menyuplai uap ke sistem bahan bakar minyak pada igniter untuk mengabutkan bahan bakar minyak (Atomizing sistem).

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1. Rancangan Alat Uji Pada penelitian ini alat uji dirancang sendiri berdasarkan dasar teori dan pengalaman dari penulis. Alat uji ini dirancang sebagai

Lebih terperinci

MAKALAH UTILITAS FIRE TUBE BOILER. Disusun oleh : Irfan Arfian Maulana ( ) Sintani Nursabila ( )

MAKALAH UTILITAS FIRE TUBE BOILER. Disusun oleh : Irfan Arfian Maulana ( ) Sintani Nursabila ( ) MAKALAH UTILITAS FIRE TUBE BOILER Disusun oleh : Irfan Arfian Maulana (2014710450002) Sintani Nursabila (2013710450009) Kevin Andreas (2013710450010) JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Langkah-langkah penelitian peralatan tanki atau vessel Amonia Peralatan Vessel Amonia Vessel diukur ketebalannya dengan Ultrasonic Thickness Gauge

Lebih terperinci

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) Adalah sistim dalam engine diesel yang berfungsi: 1. Mendinginkan engine untuk mencegah Over Heating.. 2. Memelihara suhu kerja engine. 3. Mempercepat dan meratakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, selain menggunakan metodologi studi pustaka dan eksperimen, metodologi penelitian yang dominan digunakan

Lebih terperinci

BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI

BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI 75 BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI Pada bab IV ada beberapa hal penting yang akan disampaikan terkait dengan perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, terutama mengenai penggantian,

Lebih terperinci

JENIS TURBIN. Jenis turbin menurut bentuk blade terdiri dari. Jenis turbin menurut banyaknya silinder. Jenis turbin menurut arah aliran uap

JENIS TURBIN. Jenis turbin menurut bentuk blade terdiri dari. Jenis turbin menurut banyaknya silinder. Jenis turbin menurut arah aliran uap TURBINE PERFORMANCE ABSTRACT Pada umumnya steam turbine di operasikan secara kontinyu dalam jangka waktu yang lama.masalah-masalah pada steam turbin yang akan berujung pada berkurangnya efisiensi dan performansi

Lebih terperinci

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI, 2009 POTENSI ENERGI PANAS BUMI Indonesia dilewati 20% panjang dari sabuk api "ring of fire 50.000 MW potensi panas bumi dunia, 27.000 MW

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Sistem perpipaan steam 17 bar

Gambar 1.1 Sistem perpipaan steam 17 bar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya bahan bakar minyak dan gas, menjadi kebutuhan utama untuk dunia transportasi, dunia industri, dan rumah tangga. Setiap tahun kebutuhan akan pasokan bahan

Lebih terperinci

BAB 3 STUDI KASUS 3.1 DEFINISI BOILER

BAB 3 STUDI KASUS 3.1 DEFINISI BOILER BAB 3 STUDI KASUS 3.1 DEFINISI BOILER Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk merubah fasa air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan Pirolisis Bahan yang di gunakan dalam pirolisis ini adalah kantong plastik es bening yang masuk dalam kategori LDPE (Low Density Polyethylene). Polietilena (PE)

Lebih terperinci