MATERI PEMBINAAN AHLI K3 BIDANG PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI
|
|
- Ratna Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 AHLI K3 BIDANG PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI NO II III IV KELOMPOK DASAR. Kebijakan K3. Dasar Dasar K3 3. Undang Undang Tahun Sistem Manajemen K3 5. Investigasi Kecelakaan Kerja KELOMPOK KEAHLIAN. Permenaker 38 Tahun 06. Jenis-jenis Penggerak Mula Termasuk Transmisi Tenaga Mekanik dan Perlengkapannya 3. Jenis-jenis Mesin Perkakas dan Produksi serta Perlengkapanya 4. Jenis-jenis Tanur (Furnace) dan Perlengkapannya 5. Teknik Pondasi 6. Dasar-dasar Penilaian Perhitungan Konstruksi Pesawat Tenaga dan Produksi (Standar) 7. Pengelasan dan Pengujian Tidak Merusak (Non Destructive Test) 8. Pemeriksaan/Pengujian Penggerak Mula Termasuk Tansmisi Tenaga Mekanik 9. Pemeriksaan/Pengujian Mesin Perkakas dan Produksi 0. Pemeriksaan/Pengujian Tanur(Furnace). Pemeriksaan/Pengujian Pondasi. Praktek Kerja Lapangan KELOMPOK PENUNJANG. Mekanika Teknik Terapan/Elemen Mesin. Kelistrikan dan Alat Kontrol Otomatis 3. Pengetahuan Bahan 4. Pengetahuan Korosi dan Pencegahannya 5. Proses Pembuatan,Pemasangan dan Perbaikan/Modifikasi 6. Membaca Gambar Teknik 7. Job Safety Analysis (JSA) EVALUASI. Ujian Teori. Penulisan Kertas Kerja 3. Seminar
2 AHLI K3 BIDANG PESAWAT TENAGA DAN BEJANA TEKAN NO II III IV KELOMPOK DASAR. Kebijakan K3. Dasar Dasar K3 3. Undang Undang Tahun Sistem Manajemen K3 5. Investigasi Kecelakaan Kerja KELOMPOK KEAHLIAN. Undang-Undang dan Peraturan Uap Tahun 930. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan 37 Tahun Permenaker 0/Men/98 Permenaker 0/Men/ Jenis-jenis Pesawat Uap Serta perlegkepannya 5. Jenis-jenis bejana tekan dan tangki timbun,perlengkapannya dan isinya 6. Perhitungan kekuatan konstruksi peswat uap, bejana tekan dan tangki timbun (Standar) 7. Pipa penyalur 8. Pengetahuan Bahan 9. Teknik Pengelasan 0. Air Pengisi Ketel Uap. Pengujian Tidak Merusak (Non Destructive Test) dan merusak (Destructive Test). Pemeriksaan dan Pengujian Pesawat Uap dan Pipa Penyalur 3. Pemeriksaan dan Pengujian Bejana Tekan dan Tangki Timbun 4. Praktek Kerja Lapangan KELOMPOK PENUNJANG. K3 Nuklir. Thermodinamika 3. Pengetahuan Korosi dan Pencegahannya 4. Kelistrikan dan Alat Kontrol Otomatis 5. Pondasi dan kerangka dudukan 6. Pondasi pembuatan, pemasangan dan perbaikan/modifikasi 7. Membaca gambar teknik 8. Job Safety Analysis (JSA) EVALUASI. Ujian Teori. Penulisan Kertas Kerja 3. Seminar
3 TEKNISI/PETUGAS PEMERIKSA PENGUJI BIDANG PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI I II III IV KELOMPOK DASAR Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan Pesawat Tenaga dan Produksi a. Undang-Undang Tahun 970 b. Permenaker 38 Tahun 06 KELOMPOK INTI Pengetathuan dasar dan bagian-bagian pesawat tenaga dan produksi Pengetahuan dasar Motor Penggerak Pengetahuan dasar Hidrolik Pengetahuan kelistrikan Pengetahuan keselamatan kerja (safety device) Pengetahuan bahan dan korosi Peninjauan Kontruksi Non Destructive Test (NDT) Pemeriksaan dan pengujian KELOMPOK PENUNJANG Standar pemeriksaan dan pengujian Pengetahuan las UJIAN Teori Praktek
4 TEKNISI/PETUGAS PEMERIKSA PENGUJI BIDANG PESAWAT UAP I II III 3 IV KELOMPOK DASAR Kebijakan dan Dasar-Dasar K3 Peraturan perundang-undangan Pesawat Uap a. Undang-Undang Tahun 970 b. Undang-Undang Uap Tahun 930 c. Peraturan Uap Tahun 930 KELOMPOK INTI Pengetahuan dasar pesawat uap dan bagian-bagiannya Fungsi appendages/perlengkapan pesawat uap Air pengisi ketel uap dan cara pengolahannya Korosi dan pencegahannya Pengetahuan instalasi listrik untuk katel uap Pengetahuan bahan Penilaian perhitungan konstruksi pesawat uap Non Destructive Test (NDT) Pengetahuan tentang bahan bakar dan pembakaran Pemeriksaan dan pengujian KELOMPOK PENUNJANG Standar pemeriksaan dan pengujian Pemindahan panas Pengetahuan las UJIAN Teori Praktek
5 TEKNISI/PETUGAS PEMERIKSA PENGUJI BIDANG BEJANA TEKANAN DAN TANGKI TIMBUN I II III 3 IV KELOMPOK DASAR Kebijakan dan Dasar-Dasar K3 Peraturan perundang-undangan Pesawat Uap a. Undang-Undang Tahun 970 b. Permenaker 37 Tahun 06 KELOMPOK INTI Pengetahuan dasar bejana tekanan dan tangki timbun serta bagianbagiannya Fungsi Appendages/perlengkapan bejana tekanan dan tangki timbun Fluida pengisi bejana tekanan dan tangki timbun Korosi dan pencegahannya Pengetahuan bahan Penilaian perhitungan konstruksi bejana tekanan dan tangki timbun Non Destructive Test (NDT) Pemeriksaan dan pengujian KELOMPOK PENUNJANG Standar pemeriksaan dan pengujian Perpindahan panas Pengetahuan las UJIAN Teori Praktek
6 OPERATOR MOBILE CRANE KELAS I, II, DAN III Kebijakan dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan a. Undang-undang Tahun 970 b. Permenaker 05/Men/985 c. Permenaker 09/Men/00 Pengetahuan dasar keran angkat Pengetahuan dasar motor penggerak 3 Pengetahuan dasar hidrolik 4 Perangkat keselamatan kerja (safety device) 5 Tali kawat baja 6 Alat bantu angkat dan pengikatan 7 Sebab-sebab kecelakaan dan penanganannya 8 Menghitung berat badan 9 Pengoperasian aman 0 Perawatan dan pemeriksaan harian III KELOMPOK PENUNJANG Pengetahuan Job Safety Analysis (JSA) Stabilitas IV UJIAN Teori Praktek
7 OPERATOR TOWER CRANE KELAS I, II, DAN III Kebijakan dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan a. Undang-undang Tahun 970 b. Permenaker 05/Men/985 c. Permenaker 09/Men/00 Pengetahuan dasar keran angkat Pengetahuan dasar motor penggerak 3 Pengetahuan dasar kelistrikan 4 Perangkat keselamatan kerja (safety device) 5 Tali kawat baja 6 Alat bantu angkat dan pengikatan 7 Sebab-sebab kecelakaan dan penanganannya 8 Menghitung berat badan 9 Pengoperasian aman 0 Perawatan dan pemeriksaan harian III KELOMPOK PENUNJANG Pengetahuan Job Safety Analysis (JSA) Stabilitas IV UJIAN Teori Praktek
8 OPERATOR OVERHEAD CRANE KELAS I, II, DAN III Kebijakan dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan a. Undang-undang Tahun 970 b. Permenaker 05/Men/985 c. Permenaker 09/Men/00 Pengetahuan dasar keran angkat Pengetahuan dasar motor penggerak 3 Pengetahuan dasar hidrolik 4 Perangkat keselamatan kerja (safety device) 5 Tali kawat baja 6 Alat bantu angkat dan pengikatan 7 Sebab-sebab kecelakaan dan penanganannya 8 Menghitung berat badan 9 Pengoperasian aman 0 Perawatan dan pemeriksaan harian III KELOMPOK PENUNJANG Pengetahuan Job Safety Analysis (JSA) Stabilitas IV UJIAN Teori Praktek
9 OPERATOR GONDOLA, DONGKRAK MEKANIK, TAKEL DAN MESIN PANCANG Kebijakan dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan a. Undang-Undang Tahun 970 b. Permenaker 05/Men/985 c. Permenaker 09/Men/VII/00 Pengetahuan dasar gondola, dongkrak mekanik, takel dan mesin pancang Pengetahuan dasar motor listrik dan instalasi listrik 3 Perangkat keselamatan kerja dan APD 4 Tali kawat baja dan alat bantu angkat 5 Sebab-sebab kecelakaan dan penangulangannya 6 Pengoperasian aman 7 Pemeriksaan dan perawatan III UJIAN Teori Praktek
10 OPERATOR PITA TRANSPORT (CONVEYOR) Kebijakan dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan a. Undang-Undang Tahun 970 b. Permenaker 05/Men/985 c. Permenaker 09/Men/VII/00 Pengetahuan dasar pita transport Pengetahuan motor penggerak 3 Alat perlengkapan transmisi 4 Alat-alat perlengkapan transmisi 5 Sumber-sumber bahaya pada pita transport 6 Pengoperasian aman 7 Pemeriksaan dan perawatan harian III UJIAN Teori Praktek
11 OPERATOR OPERATOR FORKLIFT KELAS I (satu) dan II (dua) Kebijakan dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan a. Undang-undang Tahun 970 b. Permenaker 05/Men/985 c. Permenaker 09/Men/00 Pengetahuan dasar forklift Pengetahuan tenaga penggerak dan hidrolik penggerak 3 Perangkat keselamatan kerja (safety device) 4 Sebab-sebab kecelakaan dan penanganannya 5 Memperkirakan berat beban 6 Pengoperasian aman 7 Perawatan dan pemeriksaan harian III KELOMPOK PENUNJANG Pengetahuan Job Safety Analysis (JSA) Stabilitas IV UJIAN Teori Praktek
12 OPERATOR PESAWAT ANGKUTAN DI ATAS LANDASAN DAN DI ATAS PERMUKAAN (ALAT BERAT) Kebijakan dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan a. Undang-Undang Tahun 970 b. Permenaker 05/Men/985 c. Permenaker 09/Men/VII/00 Pengetahuan dasar alat berat Pengetahuan tenaga penggerak dan hidrolik penggerak 3 Perangkat keselamatan kerja (safety devices) 4 Sebab-sebab kecelakaan 5 Factor-faktor yg mepengaruhi beban kerja aman 6 Pengoperasian aman 7 Pemeriksaan dan perawatan harian III KELOMPOK PENUNJANG Pengetahuan Job Safety Analysisi Stabilitas IV UJIAN Teori Praktek
13 OPERATOR PITA ANGKUTAN JALAN REL Kebijakan dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan a. Undang-Undang Tahun 970 b. Permenaker 05/Men/985 c. Permenaker 09/Men/VII/00 Pengetahuan dasar pita transport Pengetahuan tenaga penggerak dan hidrolik penggerak 3 Perangkat keselamatan kerja (safety devices) 4 Sebab-sebab kecelakaan 5 Pengenalan rambu-rambu 6 Pengoperasian aman 7 Pemeriksaan dan perawatan harian III UJIAN Teori Praktek
14 OPERATOR PENGGERAK MULA KELAS I DAN II Kebijakan dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan Tenaga dan produksi a. Undang-Undang Tahun 970 b. Permenaker 38 Tahun 06 Pengetahuan dasar penggerak mula Dasar-dasar kelistrikan (instalasi listrik) 3 Perangkat keselamatan kerja (safety devices) 4 Trouble shooting 5 Sebab-sebab kecelakaan pada penggerak mula 6 Sistem pengendalian dan Pengoperasian aman 7 Pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian 8 Pemeliharaan dan pemeriksaan III KELOMPOK PENUNJANG Lingkungan kerja dan pengendaliannya Dasar-dasar perhitungan kapasitas 3 Pengetahuan Job Safety Analysis IV UJIAN Teori Praktek
15 OPERATOR KINCIR ANGIN Kebijakan dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan Pesawat Tenaga dan Produksi a. Undang-Undang Tahun 970 b. Permenaker 38 Tahun 06 Pengetahuan dasar kincir angin Dasar-dasar kelistrikan (instalasi listrik) 3 Perangkat keselamatan kerja (safety devices) 4 Trouble shooting 5 Sebab-sebab kecelakaan pada kincir angin 6 Sitem pengendalian dan Pengoperasian aman 7 Pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian III KELOMPOK PENUNJANG Lingkungan kerja dan pengendaliannya Dasar-dasar perhitungan kapasitas 3 Pengetahuan Job Safety Analysis IV UJIAN Teori Praktek
16 OPERATOR MESIN PRODUKSI DAN PERKAKAS KELAS I DAN II Kebijakan dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan Pesawat Tenaga dan Produksi a. Undang-Undang Tahun 970 b. Permenaker 38 Tahun 06 Pengetahuan dasar mesin produksi dan perkakas Dasar-dasar kelistrikan (instalasi listrik) 3 Pengetahuan bahan berbahaya dan beracun 4 Lingkungan kerja dan pengendaliannya 5 Alat pengaman dan perlindungan 6 Trouble shooting 7 Sebab-sebab kecelakaan dan pengamanannya 8 Sistem pengendalian dan pengoperasian aman 9 Pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian III KELOMPOK PENUNJANG Lingkungan kerja dan pengendaliannya Alat kontrol otomatis 3 Pengetahuan Job Safety Analysis IV UJIAN Teori Praktek
17 OPERATOR TANUR KELAS I DAN II Kebijakan dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan Pesawat Tenaga dan Produksi a. Undang-Undang Tahun 970 b. Permenaker 38 Tahun 06 Pengetahuan dasar tanur/dapur Dasar-dasar kelistrikan (instalasi listrik) 3 Perangkat keselamatan kerja (safety devices) 4 Trouble shooting 5 Sebab-sebab kecelakaan dan penanganannya 6 Sitem pengendalian dan Pengoperasian aman 7 Pemeliharaan, pemeriksaan dan pengujian III KELOMPOK PENUNJANG Lingkungan kerja dan pengendaliannya Dasar-dasar perhitungan kapasitas 3 Pengetahuan bahan 4 Pengetahuan Job Safety Analysis IV UJIAN Teori Praktek
18 OPERATOR PESAWAT UAP KELAS I DAN II I II III IV KELOMPOK DASAR Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan Pesawat Uap a. Undang-Undang Tahun 970 b. Undang-undang dan peraturan Uap 930 c. Permenaker 0/Men/988 KELOMPOK INTI Jenis-jenis pesawat uap dan cara kerjanya Fungsi appendages/perlengkapan pesawat uap Air pengisi ketel uap dan cara penanganannya Sebab-sebab peledakan pesawat uap Cara pengoperasian pesawat uap Persiapan pemeriksaan dan pengujian pesawat uap Trouble shooting Pengetahuan tentang bahan bakar dan pembakaran Analisa kecelakaan peledakan KELOMPOK PENUNJANG Pengetahuan intalasi listrik untuk katel uap Pengetahuan bahan Peninjauan konstruksi pesawat uap Pemeriksaan secara tidak merusak Cara inspeksi dan reparasi pesawat uap UJIAN Teori Praktek
19 OPERATOR MESIN LAS I II IV KELOMPOK DASAR Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan Pesawat Tenaga dan Produksi a. Undang-Undang Tahun 970 b. Permenaker 0/MEN/98 KELOMPOK INTI Pengetahuan dasar las otomatis (SAW) Kelistrikan dan kontrol otomatis Cacat-cacat las, pencegahan dan perbaikan Pengetahuan bahan Sebab-sebab kecelakaan dan pencegahannya UJIAN Teori Praktek
20 JURU IKAT I II IV KELOMPOK DASAR Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan Pesawat Tenaga dan Produksi a. Undang-Undang Tahun 970 b. Permenaker 0/MEN/98 KELOMPOK INTI Pengetahuan tali kawat baja Pengetahuan alat bantu angkat Pengetahuan cara pengikatan Menghitung berat badan an keseimbangan Tanda isyarat/aba-aba pengoperasian keran angkat Sebab-sebab kecelakaan dan pencegahannya EVALUASI Teori Praktek
21 JURU LAS KARBIT I II IV KELOMPOK DASAR Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan Pesawat Tenaga dan Produksi a. Undang-Undang Tahun 970 b. Permenaker 0/MEN/98 c. Permenaker KELOMPOK INTI Pengetahuan pengelasan karbit (oxyacetylene) Teknik Cacat-cacat las, pencegahan dan perbaikan Pengetahuan bahan Sebab-sebab kecelakaan dan pencegahannya UJIAN Teori Praktek
22 JURU LAS LISTRIK DAN GAS KELAS I, II DAN III I II IV KELOMPOK DASAR Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan Pesawat Tenaga dan Produksi a. Undang-Undang Tahun 970 b. Permenaker 0/MEN/98 KELOMPOK INTI Pengetahuan bahan Pengetahuan pengelasan busur (SMAW/GMAW/GTAW/FCAW) Teknik pengelasan Cacat-cacat las, pencegahan dan perbaikan Sebab-sebab kecelakaan dan pencegahannya EVALUASI Teori Praktek
23 JURU LAS TERMIC NO Kebijakan dan dasar-dasar K3 Peraturan perundang-undangan a. Undang-Undang Tahun 970 b. Permenaker 3 tahun 007 tentang perkeretaapian c. Permenaker 0/Men/VII/98 Teori pengelasan aluminothermic a. Pengetahuan bahan b. Dasar las aluminothermic c. Pengetahuan dasar pengecoran logam d. Cacat-cacat las, pencegahan dan perbaikan Pembersihan dan pemotongan rel 3 Persiapan las aluminothermic 4 Prosedur pengelasan 5 Prosedur finishing ssambungan las themit III EVALUASI Praktik kerja lapangan/practical tes individu Evaluasi dan pemeriksaan hasil las
RESUME PENGAWASAN K3 MEKANIK
RESUME PENGAWASAN K3 MEKANIK MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang Judul Resume : Pengawasan
Lebih terperinci125 SNI YANG SUDAH DITETAPKAN BSN DI BIDANG USAHA MINYAK DAN GAS BUMI
125 SNI YANG SUDAH DITETAPKAN BSN DI BIDANG USAHA MINYAK DAN GAS BUMI NO NOMOR SNI J U D U L KETERANGAN 1. SNI 07-0728-1989 Pipa-pipa baja pengujian tekanan tinggi untuk saluran pada industri minyak dan
Lebih terperinciMenjamin keselamatan kerja operator & orang lain Menjamin penggunaan peralatan mekanik aman dioperasikan Menjamin proses produksi aman dan lancar
Menjamin keselamatan kerja operator & orang lain Menjamin penggunaan peralatan mekanik aman dioperasikan Menjamin proses produksi aman dan lancar Disampaikan oleh : Gerry Aditya HP, ST. Dit.PNK3 Depnakertrans
Lebih terperinciMata Kuliah: Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bagian II 2 sks
Mata Kuliah: Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bagian II 2 sks oleh : Yudy Surya Irawan YudySuryaIrawan Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rencana Pokok Bahasan dalam Perkuliahan: 1. Pendahuluan
Lebih terperinciKEPMEN NO. 235 TH 2003
KEPMEN NO. 235 TH 2003 KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 235 /MEN/2003 TENTANG JENIS - JENIS PEKERJAAN YANG MEMBAHAYAKAN KESEHATAN, KESELAMATAN ATAU MORAL
Lebih terperinciPembangunan nasional diarahkan menuju terwujudnya masyarakat yang maju, adil, makmur dan mandiri dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri.
PENDAHULUAN DAN LATAR BELAKANG Pembangunan nasional diarahkan menuju terwujudnya masyarakat yang maju, adil, makmur dan mandiri dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri. Pembangunan ketenagakerjaan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN PENGESAHAN KETENAGAKERJAAN
Lebih terperinciRESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN
RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.340, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Pesawat Angkat Dan Angkut. Operator.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.340, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Pesawat Angkat Dan Angkut. Operator. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/VII/2010
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik penyambungan logam telah diketahui sejak dahulu kala. Sumber energi yang digunakan pada zaman dahulu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau sampah. Karena suhu
Lebih terperinciKASUS BEJANA TEKAN NAMA : RIO ALZUHRY NO REG :
KASUS BEJANA TEKAN NAMA : RIO ALZUHRY NO REG : 5315127344 BAB I PENDAHULUAN Ketel atau pesawat uap dan bejana tekan merupakan peralatan yang mempunya resiko sangat tinggi, apabila tidak dilakukan pemeliharaan
Lebih terperinciDEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI. UJIAN CALON AHLI K3 UMUM (ESSAY)
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI PENYELENGGARA EVALUASI DAN PENUNJUKKAN AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Petunjuk Umum DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI. UJIAN CALON AHLI K3 UMUM
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/VII/2010 TENTANG OPERATOR DAN PETUGAS PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/VII/2010 TENTANG OPERATOR DAN PETUGAS PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 16 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN DAN PENGESAHAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 16 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN DAN PENGESAHAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a. bahwa guna meningkatkan
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Mesin S1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : TEKNIK DAN PROSES KESELAMATAN KERJA KODE / SKS : AK / 2
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : TEKNIK DAN PROSES KESELAMATAN KERJA KODE / SKS : AK042147 / 2 Pertemuan Pokok Bahasan dan TIU 1 Pendahuluan 2 Sejarah Perkembangan K3 Sub Pokok Bahasan dan TIK Tujuan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NO. : PER.01/MEN/1989 TENTANG KWALIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT OPERATOR KERAN ANGKAT
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NO. : PER.01/MEN/1989 TENTANG KWALIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT OPERATOR KERAN ANGKAT Menimbang : MENTERI TENAGA KERJA a. Bahwa dengan semakin meningkatnya penggunaan keran angkat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 38 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 25 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 38 TAHUN 2001 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 38 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 25 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 38 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PENGAWASAN NORMA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPENGERTIAN (DEFINISI) RESIKO DAN PENILAIAN (MATRIKS) RESIKO
PENGERTIAN (DEFINISI) RESIKO DAN PENILAIAN (MATRIKS) RESIKO Pengertian (definisi) resiko K3 (risk) ialah potensi kerugian yang bisa diakibatkan apabila berkontak dengan suatu bahaya ataupun terhadap kegagalan
Lebih terperinci2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.81, 2015 KEMEN ESDM. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Migas. Pemberlakuan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI,
Lebih terperinciDASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK MESIN KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. TEKNIK PEMESINAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik penyambungan logam telah diketahui sejak dahulu kala. Sumber energi yang digunakan pada zaman dahulu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau sampah. Karena
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER.01/MEN/1988 T E N T A N G KWALIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT OPERATOR PESAWAT UAP
PER-01/MEN/19 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER.01/MEN/19 T E N T A N G KWALIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT OPERATOR PESAWAT UAP MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dengan semakin
Lebih terperinci2 TKM4105 Fisika 1 C1 2 TKM4103 Kimia Dasar A 2 TKM4103 Kimia Dasar B 2
TKM4101 Kalkulus A1 2 TKM4101 Kalkulus B1 2 TKM4191 Material Teknik C1 2 TKM4191 Material Teknik D1 2 TKM4113 Elemen Mesin I A 3 TKM4102 Matematika Teknik II D 3 07.30 - TKM4172 Proses Manufaktur II B
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Keselamatan Kerja Tarwaka (2008: 4) mengatakan bahwa keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik penyambungan logam telah diketahui sejak dahulu kala. Sumber energi yang digunakan pada zaman dahulu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau sampah. Karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi. kesehatan optimal tersebut ditandai hidup sehat dan kemajuan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 50 TAHUN 2003 SERI B NOMOR 11
c. bahwa untuk maksud tersebut perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap ; LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 50 TAHUN 2003 SERI B NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (T.INDUSTRI/S1) KODE / SKS AK /2 SKS
Minggu ke Pokok Bahasan dan TIU 1 Pendahuluan TIU : Memahami faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja baik faktor teknis, non teknis & lingkungan. Sub Pokok Bahasan dan TIK Tujuan & pembatasan Mahasiswa
Lebih terperinciTujuan K3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) Tujuan Pembelajaran Setelah melalui penjelasan dan diskusi 1. Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan Penerapan K3 sekurang-kurangnya 3 buah 2. Mahasiswa dapat memahami
Lebih terperinciStruktur kurikulum berdasarkan urutan mata kuliah (MK) semester demi semester, dengan mengikuti format tabel berikut:
Struktur kurikulum berdasarkan urutan mata kuliah (MK) semester demi semester, dengan mengikuti format tabel berikut: 1.Teknik Otomotif Kode Mata Kuliah SKS/ KELOMPOK SEMESTER JS A B C D E 1 2 3 4 5 6
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
S A L I N A N NOMOR 10/C, 2007 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG PENGATURAN DAN RETRIBUSI PELAYANAN BIDANG
Lebih terperinciAPLIKASI ERGONOMI UNTUK PENGAMAN ALAT KERJA
APLIKASI ERGONOMI UNTUK PENGAMAN ALAT KERJA DASAR HUKUM 1. UU Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja Pasal 1 (1a.) : dinyatakan bahwa dengan peraturan perundangan diterapkan syarat-syarat keselamatan
Lebih terperinciDASAR HUKUM - 1. Peraturan Pelaksanaan. Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU Ketenagakerjaan. UU No.
DASAR HUKUM - 1 Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945 Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU Ketenagakerjaan UU No.1 Tahun 1970 Peraturan Pelaksanaan Peraturan Khusus PP; Per.Men ; SE; UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 84 Universitas Kristen Maranatha 85 Universitas Kristen Maranatha 86 Universitas Kristen Maranatha 87 Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 2 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciTEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2
Hery Sunaryo TEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada
Lebih terperinciKEBIJAKAN KEMNAKER DALAM PEMBINAAN KOMPETENSI AHLI K3 KONSTRUKSI
KEBIJAKAN KEMNAKER DALAM PEMBINAAN KOMPETENSI AHLI K3 KONSTRUKSI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. UTAMAKAN KESELAMATAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang...
DAFTAR ISI halaman LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Pertanyaan Penelitian...
Lebih terperinci1.1 ISOLASI Gagal Mengisolasi
1.1 ISOLASI 1.1.1 Gagal Mengisolasi Sebuah pompa sedang dipreteli untuk perbaikan. Ketika tutupnya dibuka, minyak panas di atas temperatur nyala-otomatis, menyembur dan terbakar. Tiga orang terbunuh, dan
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melaksanakan pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian dan prosedur pengujian. Sehingga langkah-langkah serta tujuan dari pengujian yang dilakukan dapat sesuai
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag
BAB V PEMBAHASAN Dari hasil penelitian PT. Bina Guna Kimia telah melaksanakan programprogram keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag Out (LOTO) dan Line Breaking merupakan program
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA BAB I TENTANG ISTILAH-ISTILAH. Pasal 1
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA BAB I TENTANG ISTILAH-ISTILAH Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan : 1. "tempat kerja" ialah tiap ruangan atau
Lebih terperinciLAMPIRAN : PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA R.I.
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. DINAS TENAGA KERJA NOMOR : PER. 06 /MEN/ 1995 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TANGGAL : 15 DESEMBER 1995
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan ketentuan peraturan perundangan bahwa ketel uap adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan ketentuan peraturan perundangan bahwa ketel uap adalah suatu pesawat yang digunakan untuk menghasilkan uap sedangkan uap tersebut digunakan diluar pesawatnya.
Lebih terperinciA. PENGETAHUAN DASAR KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI PENYELENGGARA EVALUASI DAN PENUNJUKKAN AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SOAL PAST TEST PENYELENGGARAAN EVALUASI DAN PENUNJUKAN AHLI K3 PETUNJUK Sebelum
Lebih terperinciProteksi Bahaya Kebakaran Kebakaran Kuliah 11
Proteksi Bahaya Kebakaran Kuliah 11 Penanggulangan Bahaya Kebakaran Beberapa kebakaran pabrik yang menewaskan pekerja di China dalam 10 th Tahun Tempat Perusahaan Meninggal 1991 Cina Pabrik jas hujan 72
Lebih terperinciKurikulum Tahun Jurusan Teknik Mesin ITS Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kurikulum Tahun 004-009 Jurusan Teknik Mesin ITS Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Semester I 1 UG 13.. Agama UG 1307 Bahasa Indonesia 3 RM 1401 Menggambar Teknik 4 RM 1409
Lebih terperinciBAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat
BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan
Lebih terperinciKISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN
KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN Kompetensi Keahlian: - Teknik Pean - Teknik Pengelasan - Teknik Fabrikasi Logam - Teknik Pengecoran Logam - Teknik Gambar Mesin - Teknik Pemeliharaan Mekanik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kecelakaan kerja yang menimpa pekerja disebuah proyek. konstruksi bisa terjadi karena faktor tindakan manusia itu sendiri
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja yang menimpa pekerja disebuah proyek konstruksi bisa terjadi karena faktor tindakan manusia itu sendiri atau kondisi tempat bekerjanya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. PT Adhi Karya Divisi Konstruksi I yang bergerak dibidang konstruksi
BAB V PEMBAHASAN PT Adhi Karya Divisi Konstruksi I yang bergerak dibidang konstruksi memiliki komitmen tinggi terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada seluruh komponen pada proses kerja. Seperti halnya
Lebih terperinciDiundangkan di Muara Teweh pada tanggal 28 Oktober 2005 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA.
Diundangkan di Muara Teweh pada tanggal 28 Oktober 2005 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA Cap/ttd H. JURNI. H.S. GARIB PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciSILABUS PRODI TEKNIK SIPIL PROGRAM DIPLOMA III FT UNSYIAH
SILABUS PRODI TEKNIK SIPIL PROGRAM DIPLOMA III FT UNSYIAH No. Kode MK Matakuliah Sem. SKS Semester 1 1 DTS101 KALKULUS I 1 3 2 DTS102 FISIKA TEKNIK 1 2 3 DTS104 GAMBAR STRUKTUR BANGUNAN 1 3 4 DTS105 TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah karena sifat-sifat dari logam jenis ini yang bervariasi, yaitu bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini penggunaan baja semakin meningkat sebagai bahan industri. Hal ini sebagian ditentukan oleh nilai ekonominya, tetapi yang paling penting adalah karena sifat-sifat
Lebih terperinciMATA PELAJARAN : TEKNIK PENGELASAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK
MATA PELAJARAN : TEKNIK PENGELASAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK Kompetensi guru 1. Pedagogik 1.Menguasai karak-teristik peserta didik dari aspek fisik, mo-ral, spiritual, sosial,kultural, emosional,dan intelektual
Lebih terperinci12. Peraturan Uap Tahun 1930 atau Stoom Verordening 1930;
9. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 rentang Pemerintahan Daerah; 11. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan
Lebih terperinciK3 Konstruksi Bangunan
K3 Konstruksi Bangunan LATAR BELAKANG PERMASALAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN Kegiatan konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan,
Lebih terperinciKISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN
KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN Kompetensi Keahlian: Teknik Pean Teknik Pengelasan Teknik Fabrikasi Logam Teknik Pengecoran Logam Teknik Gambar Mesin Teknik Pemeliharaan Mekanik Mesin Kompetensi
Lebih terperinciMENTERI ENERGI DAN UMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
MENTERI ENERGI DAN UMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 2 2 TAHUN 2009 I TENTANG PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR KURIKULUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENTANG PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Nomor : 384 / KPTS / M / 2004 Tanggal : 18 Oktober 2004
Lebih terperinciSAJIAN KURIKULUM PER SEMESTER PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
Lampiran : 3 SAJIAN KURIKULUM PER SEMESTER PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN KONSENTRASI PRODUKSI SEMESTER I 1 SN 1006 Bahasa Inggris 2 2 2 TM 1103 Matematika I 2 2 3 TM 1104 Statika Struktur 2 2 4 TM 1105 Material
Lebih terperinciJADWAL PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2017/2018 JURUSAN TEKNIK MESIN - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017-A Senin 4,5 I - A Kimia Teknik 301 Senin 7,8 I - A Speaking Gazebo Selasa 9,10,11 I - A Material Teknik 301 Rabu 3,4,5 I - A Kalkulus I 401 Rabu 10,11 I - A Listening 201 Kamis 4,5 I - A Reading 301
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA No : PER.05/MEN/1985 T E N T A N G PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT MENTERI TENAGA KERJA
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA No : PER.05/MEN/1985 T E N T A N G PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT MENTERI TENAGA KERJA Menimbang: a. bahwa dengan meningkatnya pembangunan dan teknologi dibidang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA No : PER.05/MEN/1985 T E N T A N G PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT MENTERI TENAGA KERJA
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA No : PER.05/MEN/1985 T E N T A N G PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT MENTERI TENAGA KERJA Menimbang: a. bahwa dengan meningkatnya pembangunan dan teknologi dibidang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA No : PER.05/MEN/1985 T E N T A N G PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT MENTERI TENAGA KERJA
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA No : PER.05/MEN/1985 T E N T A N G PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT MENTERI TENAGA KERJA PerMen 05-1985 Ttg Pesawat Angkat-Angkut Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23
No.1989, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. K3. Pesawat Tenaga. Produksi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Lebih terperinciLAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2012
NAMA UAKPB : 0.04.9.4 UNIVERSITAS HASANUDDIN JANUARI 0 TAHUN ANGGARAN 0 4 9 0 : -0-0 : DESEMBER 0 PERALATAN DAN MESIN 9,0,9,,0 94,09,0,94,900 0,00,909,0,94.0.0.0 POMPA Unit 0,000 0 0 0 0 0,000.0.0.0 KENDARAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Umum Ketel Uap Ketel uap adalah pesawat energi yang mengubah air menjadi uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di dapur ketel uap. Komponen-komponen
Lebih terperinciKumpulan gambar pemeriksaan dan perbaikan dari hal yang mudah terlenakan Bab Perindustrian
Kumpulan gambar pemeriksaan dan perbaikan dari hal yang mudah terlenakan Bab Perindustrian Institut Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Dewan Eksekutif Yuan Berdasarkan data 5 tahun terakhir dari pemeriksaan
Lebih terperinci2016, No Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik Indonesia untuk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 4
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1988, 2016 KEMENAKER. K3 Bejana Tekanan. Tangki Timbun. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Lebih terperinciPengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap
Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap perubahan/kondisi lingkungan yang dengan sifatnya tersebut dapat
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UKA GURU TEKNIK PERKAPALAN
Kompetensi Utama KISI-KISI SOAL UKA GURU TEKNIK PERKAPALAN Standar Kompetensi Guru St. Inti/SK Menguasai teori belajar dan prinsipprinsip mendidik. Kompet. Guru Mapel berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip
Lebih terperinciUndang-undang Nomor I Tahun 1970
KESELAMATAN KERJA Undang-undang Nomor I Tahun 1970 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industrialisasi dan globalisasi harus didukung dengan peralatan dan teknologi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan nasional bangsa Indonesia, maka mendorong timbulnya berbagai macam sektor industri. Sebagaimana diketahui bahwa
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1979 TENTANG KESELAMATAN KERJA PADA PEMURNIAN DAN PENGOLAHAN MINYAK DAN GAS BUMI
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 11 TAHUN 1979 TENTANG KESELAMATAN KERJA PADA PEMURNIAN DAN PENGOLAHAN MINYAK DAN GAS BUMI Presiden Republik Indonesia, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai banyak lokasi pertambangan yang terdapat didaerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai banyak lokasi pertambangan yang terdapat didaerah Kalimantan. Dalam kegiatan eksploitasi pertambangan batubara selalu menggunakan unit-unit alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengelasan berperan sangat penting dalam proses produksi, instalasi,
I - 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Pengelasan berperan sangat penting dalam proses produksi, instalasi, perawatan dan perbaikan konstruksi baja. Pengelasan atau welding merupakan bidang keahlian
Lebih terperinciJADWAL TRAINING ISC SAFETY SCHOOL 2018
JADWAL TRAINING ISC SAFETY SCHOOL 2018 Sertifikasi Synergy Solusi 1 Safety leadership 4 juta 2 hari 4-5 5-6 8-9 4-5 2-3 4-5 2-3 8-9 5-6 9-10 5-6 4-5 2 Awareness SMK3 4 juta 2 hari 8-9 12-13 7-8 9-10 3-4
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan teknologi dalam bidang konstruksi yang semakin maju dewasa ini, tidak akan terlepas dari teknologi atau teknik pengelasan karena mempunyai peranan yang
Lebih terperinciPENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR. Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR. Telah dilakukan kegiatan Pengoperasian dan pengembangan Bengkel
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG PELAYANAN DI BIDANG KETENAGAKERJAAN
SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG PELAYANAN DI BIDANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPENILAIAN MESIN DAN PERALATAN PART - 1
PENILAIAN MESIN DAN PERALATAN PART - 1 Properti Industri Terdiri dari: A. Tanah B. Bangunan C. Sarana Pelengkap D. Mesin-mesin dan Peralatan E. Kendaraan Bermotor F. Alat Berat G. Fixture dan Furniture
Lebih terperinciPENJELASAN. Jakarta, 3 Mei DEPARTEMEN TENAGA KERJA. DIREKTORAT PEMBINAAN NORMA-NORMA KESELAMATAN KERJA, HYGIENE PERUSAHAN dan KESEHATAN KERJA.
TERBITAN UNDANG-UNDANG No. 1 TAHUN 1970 tentang KESELAMATAN KERJA serta TERJEMAHAN dalam BAHASA INGGRIS, DISYAHKAN untuk DIEDARKAN dan DIPAKAI. Jakarta, 3 Mei 1972. DEPARTEMEN TENAGA KERJA. DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak dapat dipisahkan dari pengelasan karena mempunyai peranan penting dalam rekayasa dan reparasi logam.
Lebih terperinciPeraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1979 Tentang : Keselamatan Kerja Pada Pemurnian Dan Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1979 Tentang : Keselamatan Kerja Pada Pemurnian Dan Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 11 TAHUN 1979 (11/1979) Tanggal : 25 MEI
Lebih terperinciKISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PERAWATAN MEKANIK INDUSTRI
KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PERAWATAN MEKANIK INDUSTRI Standar Kompetensi Guru (SKG) No Kompetensi Utama Kompetensi Inti Guru (KI) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD) Indikator Pencapaian
Lebih terperinciPada banyak kasus pekerjaan dilakukan pada pipa atau alat yang salah. Contoh:
1.2 IDENTIFIKASI 1.2.1 Perlunya Label Pada banyak kasus pekerjaan dilakukan pada pipa atau alat yang salah. Contoh: (a) Sambungan yang harus dipotong ditandai dengan kapur. Mekanik memotong sambungan lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi proses produksi yang saat ini sedang populer adalah teknologi penggabungan yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam konsumsi sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asean Free Trade Area (AFTA). Kegiatan industri migas mulai produksi, pengolahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No : KEP.248/MEN/V/2007 saat ini perkembangan industri minyak dan gas sangat besar di Indonesia.
Lebih terperinciJadwal Mata Kuliah Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018 Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Medan
SEMESTER 1 1M1 17202001 s.d 17202100 Senin 1-3 DR 404 1M2 17202101 s.d 17202200 Senin 4-6 DR 304 1 MS-11 Agama Islam/3 17202201 s.d seterusnya 1M3 Jum at 1-3 DR 404 1M1 17202001 s.d 17202100 Senin 1-3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari risiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL
14 BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1 Metode Material Handling 4.1.1 Faktor Peralatan Material Handling yang digunakan Metode yang di gunakan untuk mengirim part dari part preparation ke Line Assembling Engine
Lebih terperinciAPA YANG SALAH? Kasus Sejarah Malapetaka Pabrik Proses EDISI KEEMPAT
Untuk Denise, Yang selalu menunggu ketika saya menikmati kesendirian dan tinggal di laboratorium berhari-hari namun kamu tidak pernah melihat hasilnya. APA YANG SALAH? Kasus Sejarah Malapetaka Pabrik Proses
Lebih terperinciKPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan Kerja : MEKANIK KAPAL KERUK (DREDGER MECHANIC)
KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan Kerja : MEKANIK KAPAL KERUK (DREDGER MECHANIC) Klasifikasi : Pelaksanaan Sub Bidang Pekerjaan Sumber Daya Air Kualifikasi : Sertifikat II
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung diri dipergunakan untuk melindungi tenaga kerja dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alat Pelindung diri dipergunakan untuk melindungi tenaga kerja dari sumber-sumber potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja. Ditempat kerja, tenaga kerja kemungkinan
Lebih terperinci