Analisis Geospasial untuk Deteksi Kekeringan Meteorologis di Wilayah Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten Artikel Ilmiah
|
|
- Leony Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisis Geospasial untuk Deteksi Kekeringan Meteorologis di Wilayah Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten Artikel Ilmiah Peneliti : Yan Estevan Verdinan (672123) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga November 216 1
2 Analisis Geospasial untuk Deteksi Kekeringan Meteorologis di Wilayah Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti : Yan Estevan Verdinan (672123) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga November 216 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 Analisis Geospasial untuk Deteksi Kekeringan Meteorologis di Wilayah Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten Yan Estevan Verdinan 1, Sri Yulianto 2 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-6, Salatiga 5711, Indonesia @student.uksw.edu 1, sriyulianto@staff.uksw.edu 2 Abstract With the recent climate change that occurred causing difficulty to predict the rainy season and the dry season in a period time. The purpose of this study was to analyze the drought index using the Standardized Precipitation Index (SPI) methode and presented the results into a mapping of drought distribute through a web browser with a case study in Boyolali and Klaten. Stages of the research conducted is to prepare the rainfall data Boyolali and Klaten district in 21. The results at Boyolali district is the rainy season starting from January till March, where the index in January was 1:44 in January. The dry season began in June until August. July is the driest at point in Boyolali district while in the other months in a normal state. For the Klaten district, average of every district throughout the month of January until December are in the normal classification at Klaten district. Keywords: Keywords: Boyolali District, Klaten District, Drought, Standardized Precipitation Index (SPI) Abstrak Dengan adanya perubahan iklim yang terjadi menyebabkan musim hujan dan musim kemarau sulit untuk di prediksi dalam suatu periode waktu. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis indeks kekeringan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI) serta mempresentasikan hasil kedalam sebuah pemetaan sebaran kekeringan melalui web browser dengan studi kasus di Kabupaten Boyolali dan Klaten. Tahapan penelitian yang dilaksanakan yaitu mempersiapkan data curah hujan Kabupaten Boyolali dan Klaten tahun 21. Hasil penelitian pada Kabupaten Boyolali adalah musim hujan kabupaten Boyolali dimulai dari bulan januari sampai maret dimana indeks pada bulan januari adalah 1.44 pada bulan januari. Musim kemarau mulai pada bulan juni sampai agustus. Bulan Juli adalah paling kering yaitu di angka pada kabupaten Boyolali sedangkan pada bulan-bulan yang lain dalam keadaan yang normal. Untuk hasil Kabupaten Klaten rata-rata dari setiap kecamatan sepanjang bulan januari sampai desember Kabupaten Klaten dalam klasifikasi normal. Kata Kunci: Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kekeringan, Standardized Precipitation Index (SPI) 1) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana 2) Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana.Salatiga 7
8 1. Pendahuluan Perubahan iklim dan cuaca yang tidak beraturan dapat mempengaruhi lamanya waktu musim hujan dan musim kemarau tidak lagi seimbang. Musim kemarau yang tidak seimbang akan menyebabkan suatu daerah akan terjadi kekeringan. Kekeringan dapat dilihat tidak hanya dari aspek meteorologi saja, dimana ketika terjadi kekurangan curah hujan dalam durasi waktu tertentu, maka akan menimbulkan dampak kekurangan air bagi aspek yang lain, sehingga aspek terdampak dapat disebut pula mengalami kekeringan. Namun demikian, semua jenis kekeringan berasal dari kurangnya curah hujan yang turun [1] dan atau ketidakcukupan curah hujan yang turun pada suatu periode tertentu [2]. Kabupaten Boyolali mempunyai curah hujan yang tinggi dan memiliki sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk aktivitas masyarakatnya. Secara administatif kabupaten Boyolali terbagi ke dalam 19 kecamatan yaitu Ampel, Andong, Banyudono, Boyolali, Cepogo, Juwangi, Karanggede, Kemusu, Klego, Mojosongo, Musuk, Ngemplak, Nogosari, Sambi, Sawi, Selo, Simo, Teras dan Wonosegoro[3]. Kondisi iklim Kabupaten Klaten mempunyai iklim tropis dengan musim hujan dan musim kemarau silih berganti sepanjang tahun, secara administatif kabupaten Klaten terbagi ke dalam 26 kecamatan yaitu Prambanan, Jogonalan, Pedan, Gantiwarno, Manisrenggo, Karangdowo, Wedi, Karanganom, Juwiring, Bayat, Klaten Selatan, Klaten Tengah, Klaten Utara, Wonosari, Cawas, Kemalang, Delanggu, Trucuk, Karangnongko, Polanharjo, Kalikotes, Ngawen, Tulung, Kebonarum, Ceper, dan Jatinom[4]. Standardized Precipitation Index (SPI) adalah salah satu cara dalam menganalisis indeks kekeringan pada suatu daerah, dan kemudian di petakan untuk mengetahui penyebaran dari bencana kekeringan yang terjadi[5]. Informasi mengenai sebaran kondisi kekeringan diperlukan, sebagai salah satu upaya non struktural yang dapat dijadikan untuk masukan bagi pembangunan wilayah kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten.Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis data curah hujan untuk menghasilkan indeks kekeringan berdasarkan SPI dalam menentukan kondisi kekeringan di wilayah kabupaten Boyolali dan kabupaten Klaten. 2. Tinjauan Pustaka Di Indonesia, kekeringan merupakan salah satu bencana yang memiliki dampak yang besar dan salah satu penyebab kegagalan pada produksi tanaman pangan[6]. Upaya untuk mengatasinya adalah dengan memahami karakteristik iklim setiap daerah dengan baik. Hujan merupakan salah satu faktor utama pembentuk kaakteristik iklim dan menjadi penyebab utama terjadinya kekeringan meteorologi[7]. Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Kajian Kekeringan Menggunakan SPI di Indonesia dan hubungannya dengan Kejadian El Nino Penelitian ini berhasil mengukur kemampuan SPI dalam menganalisis sejarah kekeringan 8
9 meteorologi yang terjadi di daerah Ambon, Medan, Denpasar untuk berbagai skala waktu 3, 6 dan 12 bulan. Dalam peneitian ini juga melihat perbedaan respon kekeringan di ketiga daerah tersebut dan mengetahui hubungannya dengan kejadian El Nino kuat tahun [8]. Metode SPI merupakan metode yang dikembangkan oleh McKee pada tahun 1993[9]. Tujuannya adalah untuk mengetahui dan memonitoring kekeringan. Kriteria nilai indeks kekeringan metode SPI diklasifikasikan dalam tabel seperti berikut : 3. Metodologi Tabel 1 Klasifikasi Tingkat Kekeringan[1] Metode yang dilakukan untuk menentukan indeks kekeringaan adalah dengan perhitungan indeks kekeringan SPI. Dalam analisa SPI untuk kabupaten Boyolali dan kabupaten Klaten dibutuhkan data curah hujan bulanan dengan periode satu tahun. Dalam penelitian ini digunakan data curah hujan tahun 21. Analisa indeks SPI yang dilakukan menggunakan skala waktu SPI-1 (1 Bulan) dengan klasifikasi Tingkat kekeringan berdasarkan nilai SPI nya yang dibagi kedalam lima klasifikasi tingkatan. Adapun persamaan SPI yang digunakan adalah sebagai berikut:[1] Z ij = x ij Xj. (1) σj Dimana : Zij = perubah Z, tahun ke I bulan ke j. Xij = Hujan bulanan tahun ke 1 bulan ke j. = hujan bulan j, rata-rata x j. Dengan simpangan baku : Nilai Klasifikasi >= 2. Amat Sangat Basah 1.5 ~ 1.99 Sangat Basah 1. ~ 1.49 Basah -.99 ~.99 Normal -1. ~ Kering -1.5 ~ Sangat Kering <= -2 Amat Sangat Kering σj = simpangan baku bulan j σ (x x ) 2 n 1 (2) Keterangan: x = data curah hujan x = jumlah rata-rata curah hujan n = Jumlah data 9
10 Setalah hasil nilai indeks kekeringan SPI didapatkan, maka dilakukan pembuatan peta sebaran kekeringan untuk mengetahui sebaran kekeringan meteorologis didaerah kajian. Peta indeks kekeringan SPI dibuat menggunakan program ArcGIS 3.3 dan akan ditampilkan mengunakan web browser. 4. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini menentukan deteksi kekeringan menggunakan metode perhitugan SPI. Data curah hujan yang digunakan berupa data curah hujan bulanan dalam tahun 21 yang berasal dari kabupaten Boyolali dan kabupaten Klaten. Algoritma dari proses perhitungan indeks kekeringan dengan metode SPI, adalah sebagai berikut: 1. Input data curah hujan kedalam variabel Xij 2. Pilih data curah bulan ke j dan tahun ke i untuk dihitung 3. Hitung rata-rata data curah bulan ke j yaitu x j 4. Xij dikurangkan dengan x j 5. Hitung simpangan baku bulan ke j σj 6. Hasil Xij - x j dibagi dengan σj 7. Mendapatkan hasil perhitungan Zij Pseudocode perhitungan SPI : 1. Input : data = (curah hujan), average, Sigma, SD, spi_value 2. Function: 3. spi_value = {} 4. for i=1 To N Do 5. average = 6. For j=m Downto M-12 do 7. average = average + data ij 8. End For 9. average = ( average ) Sigma = 11. For j=m DownTo M-12 Do 12. Sigma = sigma + (Dataij average) End for 14. SD = sqrt( sigma Spi_valuei = data lenght average SD 16. End For 17. End Function 1
11 Dengan menggunakan perhitungan pada persamaan(1) didapatkan hasil perhitungan SPI dengan periode hitungan perbulan seperti hasil pada tabel dibawah ini Indeks SPI kabupaten Boyolali bulan januari Gambar 1 Grafik nilai SPI di kabupaten Boyolali bulan Januari Gambar 1.a menunjukan nilai indeks SPI kabupaten Boyolali pada bulan januari di kecamatan ampel 2.16, kecamatan teras 2.45, kecamatan sawit 2 sehingga ketiga kecamatan tersebut masuk kedalam klasifikasi sangat basah dimana keadaan sangat basah menunjukan pada daerah tersebut masuk dalam musim hujan pada bulan januari. Dengan hasil indeks rata-rata bulan januari keadaan kabupaten boyolali masuk dalam klasifikasi basah dimana pada klasifikasi basah dapat dimanfaatkan untuk mulai bercocok tanam dikarenakan suplai air di kabupaten Boyolali tersedia dengan baik. Berikut adalah hasil pemetaan kabupaten Boyolali pada bulan januari
12 Gambar 2 Boyolali bulan januari Gambar 2 menunjukan bahwah hampir keseluruhan kabupaten Boyolali bulan januari berwarna biru dan biru muda. Warna biru menandakan bahwa pada kecamatan tersebut masuk dalam klasifikasi sangat basah, warna biru muda menandakan masuk klasifikasi basah. Hanya terdapat 5 kecamatan yang berada dalam keadaan normal yaitu kecamatan Juwangi, Wonosegoro, Ngemplak, Cepogo dan Musuk..5 Indeks SPI kabupaten Boyolali bulan juli Gambar 3 Grafik nilai SPI di kabupaten Boyolali bulan Juli 12
13 Gambar 3 menunjukan nilai indeks SPI di kabupaten Boyolai pada bulan juli rata-rata dari seluruh kecamatan adalah Sehingga dapat disimpulkan bahwa kekeringan terjadi pada bulan juli. Bulan juli masuk dalam klasifikasi sangat kering. Dimana keadaan sangat kering menunjukan kabupaten boyolali pada bulan juli masuk dalam musim kering sehingga pada bulan juni tidak disarankan untuk bercocok tanam dikarenakan cuaca kabupaten Boyolali dalam ketersediaan air yang sedikit. Gambar 4 Boyolali bulan juli Gambar 4 adalah pemetaan bulan juli di kabupaten Boyolali. Dimana warna mulai dari warna kuning yang menandakan kering, warna orange menandakan sangat kering serta warna merah yang menandakan keadaan amat sangat kering. Bulan juli di kabupaten Boyolali adalah bulan yang paling kering di kabupaten Boyolali. 13
14 Indeks SPI kabupaten Klaten bulan januari Gambar 5 Grafik nilai SPI kabupaten Klaten tahun 21 Gambar 5 menunjukan bahwa di kabupaten Klaten pada bulan januari rata-rata nilai indeks SPI di seluruh daerah mendapatkan hasil.52 sehingga pada bulan januari tahun 21 masuk dalam klasifikasi normal. Dimana kondisi normal menunjukan di daerah tersebut ketersediaan air sangat cocok dalam penggunaan untuk lahan pertaniaan. Gambar 6 Klaten bulan Januari Gambar 6 menunjukan hasil pemetaan sebaran hasil perhitungan indeks kekeringan menggunakan metode SPI dimana dari 26 kecamatan 18 kecamatan masuk dalam klasifikasi normal sedangkan 5 kecamatan Tulung, Delaggu Wonosari, 14
15 Juwiring dan Kalikotes masuk dalam klasifikasi basah. Kecamatan Karanganom, Polanharjo, dan Pedan masuk dalam klasifikasi sangat basah..5 INDEKS SPI KABUPATEN KLATEN BULAN JULI Gambar 7 Grafik nilai SPI kabupaten Klaten 21 Gambar 7 menunjukan hasil rata-rata bulan juli -.85 sehingga pada bulan juli di kabupaten Klaten termasuk klasifikasi normal. Hanya pada kecamatan wedi, kecamatan bayat dan kecamatan juwiring masuk dalam keadaan sangat kering. Dengan demikian dapat disimpulkan sepanjang tahun 21 kabupaten Klaten untuk indeks kekeringan masuk dalam klasifikasi normal menurut metode perhitungan SPI. Gambar 8 Klaten bulan Juli 15
16 Gambar 8 menunjukan kecamatan Bayat, Wedi dan Juwiring masuk dalam klasifikasi sangat kering dengan warna orange, untuk kecamatan Cawas, Trucuk, Pedan, Karangdowo, Karangnongko, Klaten Utara, Karanganom, Tulung, Polanharjo, Delanggu dan Wonosari masuk dalam klasifikasi kering dengan warna kuning di dalam peta. Untuk kecamatan yang lain masuk dalam klasifikasi normal dengan warna hijau. Tabel 2 Keterangan indeks SPI Warna Nilai >= ~ 2 1 ~ ~ ~ Klasifikasi Amat Sangat Basah Sangat Basah -1.5 ~ - 2. Basah Normal Kering Sangat Kering <= ~2 Amat Sangat Kering 5. Simpulan Setelah melalui beberapa proses perhitungan dan analisis, dapat disimpulkan bahwa kekeringan di kabupaten Boyolali terjadi mulai dari bulan juli sampai agustus dimana hasil indeks bulan juni bulan juli serta bulan agustus Indeks kekeringan di kabupaten Klaten dalam setahun masuk dalam kategori normal dengan rata-rata indeks.3. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah (1) dapat dijadikan rujukan untuk menentukan arah perkembangan dimasa depan dengan berbasiskan data historis. Penilaian kekeringan pada penelitian ini yang didasarkan pada data historis sehingga tidak menutup kemungkinan dapat dijadikan pertimbangan untuk melakukan proyeksi mengenai sebaran kekeringan di masa depan. (2) Diharapkan dari penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para pemangku kepentingan di lingkup daerah untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Terutama bagi pemerintah untuk dapat dijadikan sumber informasi maupun data yang nantinya dapat digunakan sebagai masukan didalam merencanakan mitigasi maupun adaptasi bagi wilayah yang rawan akan bahaya kekeringan sehingga dampak negatif dari kekeringan akan mampu untuk diminimalisasi. 6. Daftar Pustaka [1] Wilhite, Donald A., William E. Easterling., and Deborah A. Wood Planning for Drought Toward a Reduction of SocietalVulnerability. Colorado: Westview Press, Inc. [2] Kodoatie, Robert J. dan Roestam Sjarief. 21. Tata Ruang Air. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset [3] Percepatan Pembaguhnan Sanitasi Permukiman Buku putih sanitasi kabupaten Boyolali gambaran umum kabupaten Boyolali. 16
17 boyolali/boyolali%2bps%2bab%22.pdf di unduh pada 28 oktober 216. [4] Departement Kesehatan Profil Kesehatan Kabupaten Klaten. OTA_212/331_Jateng_Kab_Klaten_212.pdf di unduh pada 28 oktober 216. [5] Hadi Muliawan Analisa Indeks Kekeringan dengan Metode Standard Precipitation Index(SPI) dan Sebaran Kekeringan dengan Geographic Information System(GIS) pada DAS Ngrowo. +index+adalah&hl=id&as_sdt=,5 [6] Rahayu, S. P Penyebab Kekeringan dan Upaya Penanggulangannya. Modul TOT Penyuluh Pertanian dalam Rangka Peningkatan Kesadaran Petani Terhadap Isu-isu Perubahan iklim serta Mitigasi dan Adaptasinya, Kerjasama Badan Litbang Pertanian dengan BMKG. Badan Penyuluhan dan Pengambangan Sumber Daya Manusia Pertanian. Kementan RI. [7] Kumar, M. N., Murthy, C. S., Shesa Sai, M. V. S., Roy, P. S. 29. On the Use of Standardiezed Precipitation Index for Dorught Intensity Assessement. Royal Meteorological Society, Meteorol. Appl. 16 : [8] Robi Muharsyah Kajian Kekeringan Menggunakan Standard Precipitation Index di Indonesia dan Hubungannya dengan Kejadian El Nino [9] McKee, T. B., Doesken, N. J., and Kleist, J The Relationship of Drought frequency and Duration to Time Scales, Procedings of the 8 th Conference on Applied Climatology. [1] Ceglar, Andrej. 27.Drought IndicesStandardized Precipitation Index,Biotechnical faculty, University of Ljubljana. 17
RINGKASAN RANCANGAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI
Lampiran II PERDA APBD TA. Nomor 2016 :...TAHUN 2016 Tanggal : 21 September 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2016
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian dalam perekonomian nasional merupakan sektor yang cukup baik dan terbukti mampu bertahan pada saat krisis Indonesia tahun 1997-1998. Pembangunan sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan, beras, dan lain
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kabupaten klaten merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan, beras, dan lain sebagainya. Terdapat banyak kerajinan
Lebih terperincid. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng)
BAB II DISKRIPSI DAERAH 2.1 Letak Geografi Kabupaten Klaten termasuk daerah di Propinsi Jawa Tengah dan merupakan daerah perbatasan antara Propinsi Jawa Tengah dengan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena produksi padi Indonesia yang masih rendah dan ditambah dengan. diperbaiki dengan manajemen pascapanen yang benar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Padi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia karena sebagian besar penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai sumber karbohidrat. Kebutuhan pangan pokok beras
Lebih terperinciRINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN
Lampiran IIa Peraturan Daerah Nomor : 1 TAHUN 2014 Tanggal : 15 Januari 2014 KABUPATEN KLATEN RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 KODE 1.01.01 DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciRINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN
Lampiran IIa Peraturan Daerah Nomor : 12 Tahun 2014 Tanggal : 31 Desember 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2015 KODE 1.01.01 DINAS
Lebih terperinciRINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN
Lampiran IIa RAPERDA APBD TA. 2016 Nomor :... TAHUN 2015 Tanggal : 30 October 2015 PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia masih merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perkonomian
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia masih merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perkonomian nasional. Padi adalah tanaman pangan yang utama. Sejak
Lebih terperinciBUPATI KLATEN BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN KEPUTUSAN BUPATI KLATEN NOMOR 18/297/2011 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)DAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciPENGARUH FENOMENA GLOBAL DIPOLE MODE POSITIF DAN EL NINO TERHADAP KEKERINGAN DI PROVINSI BALI
PENGARUH FENOMENA GLOBAL DIPOLE MODE POSITIF DAN EL NINO TERHADAP KEKERINGAN DI PROVINSI BALI Maulani Septiadi 1, Munawar Ali 2 Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG), Tangerang Selatan
Lebih terperinciModel Prediksi Kekeringan Menggunakan Metode Holt-Winters (Studi Kasus : Wilayah Kabupaten Boyolali)
e-issn : 2598-9421 Model Prediksi Kekeringan Menggunakan Metode Holt-Winters (Studi Kasus : Wilayah Kabupaten Boyolali) Dwi Anggono Winarso Suparjo Putra 1), Kristoko Dwi Hartomo* 2), Radius Tanone *3)
Lebih terperinciKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : /PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/ /2017 TENTANG
DRAFT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN NOMOR : /PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/ /2017 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA (PPS) SE KABUPATEN KLATEN DALAM PEMILIHAN
Lebih terperinciPENYUSUNAN USULAN PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN
PENYUSUNAN USULAN PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 Oleh: KPU Kabupaten Klaten A. LATAR BELAKANG Daerah Pemilihan/Dapil
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN KLATEN
BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN KLATEN Rancangan Sekolah Luar Biasa tipe C yang direncanakan berlokasi di Kabupaten Klaten. Perencanaan suatu pembangunan haruslah mengkaji dari berbagai aspek-aspek
Lebih terperinci(SP2010) merupakan dasar. administrasi terkecil. tim. dasar. tangga. Klaten, Agustus 2010 BPS Kabupaten. Klaten Kepala,
Sekapur Sirih Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik bertanggung jawab menyediakan data statistik dasar. Sensus Penduduk 2010 (SP2010) merupakan kegiatan
Lebih terperinciModel Prediksi Kekeringan Menggunakan Metode Holt-Winters (Studi Kasus : Wilayah Kabupaten Boyolali)
Model Prediksi Kekeringan Menggunakan Metode Holt-Winters (Studi Kasus : Wilayah Kabupaten Boyolali) Artikel Ilmiah Peneliti : Dwi Anggono Winarso Suparjo Putra (672011122) Dr. Sri Yulianto J.P., S.Si.,
Lebih terperinciBUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI KLATEN,
Lebih terperinciJUMLAH PEGAWAI NEGERI SIPIL/CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL MENURUT SATUAN KERJA & JENIS KELAMIN PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI AUGUST 2016
JUMLAH PEGAWAI NEGERI SIPIL/CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL MENURUT SATUAN KERJA & JENIS KELAMIN PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI AUGUST 0 NO Sekretariat Daerah Asisten Pemerintahan Asisten Ekonomi, Pembangunan
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN BOYOLALI
BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN BOYOLALI No. 1/08/3309/Th.I, 11 Agustus 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA KAB. BOYOLALI (ANGKA TETAP TAHUN 2015) Angka Tetap (ATAP) produksi padi Kabupaten Boyolali Tahun
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
digilib.uns.ac.id 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan dan
Lebih terperinciANALISA INDEKS KEKERINGAN DENGAN METODE STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI)
ANALISA INDEKS KEKERINGAN DENGAN METODE STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) DAN SEBARAN KEKERINGAN DENGAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) PADA DAS NGROWO Hadi Muliawan 1, Donny Harisuseno 2, Ery
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi berasal dari kata co dan operation, yang mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan (Widiyanti dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi berasal dari kata co dan operation, yang mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan (Widiyanti dan Sunindhia, 2008). Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Boyolali merupakan salah satu kabupaten yang berada di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Boyolali merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Boyolali termasuk dalam kategori kabupaten yang sedang berkembang.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekeringan merupakan fenomena alam yang kompleks dengan prosesnya berjalan lambat, tidak diketahui pasti awal dan kapan bencana ini akan berakhir, namun semua baru
Lebih terperinciJUMLAH PEGAWAI NEGERI SIPIL/CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL MENURUT SATUAN KERJA & GOLONGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI AUGUST 2016
JUMLAH PEGAWA NEGER SPL/CALON PEGAWA NEGER SPL MENURUT SATUAN KERJA & GOLONGAN PEMERNTAH KABUPATEN BOYOLAL AUGUST 0 NO Sekretariat Daerah 0 Asisten Pemerintahan 0 8 Asisten Ekonomi, Pembangunan dan 0 Kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya memlalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat
Lebih terperinciANALISIS SPASIAL INDEKS KEKERINGAN KABUPATEN SUKOHARJO MENGGUNAKAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX)
ANALISIS SPASIAL INDEKS KEKERINGAN KABUPATEN SUKOHARJO MENGGUNAKAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) Rahmanita Lestari, Nurul Hidayah, dan Ambar Asmoro Fakultas Geografi UMS E-mail: rahmanovic1993@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan Pipa Air Minum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem manajemen berupa informasi berbasis komputer yang berkaitan erat dengan dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu bukti kerawanan gempa tersebut adalah gempa tektonik yang terjadi pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Yogyakarta dan sekitarnya berada di dua lempeng aktif, Indo- Australia dan Eurasia yang membentang dari belahan barat Sumatera hingga belahan selatan Nusa
Lebih terperinciANALISIS RISIKO BENCANA KEKERINGAN DI KABUPATEN KLATEN
ANALISIS RISIKO BENCANA KEKERINGAN DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: Kukuh Prabowo NIM : E100120107
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gempa bumi. Gempa bumi merupakan pergerakan (bergesernya) lapisan. batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak pengertian atau definisi tentang bencana yang pada umumnya merefleksikan karakteristik tentang gangguan terhadap pola hidup manusia, dampak bencana bagi
Lebih terperinciKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : 4/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/XI/2017 TENTANG
SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 4/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/XI/2017 TENTANG PENETAPAN DAN PENGANGKATAN KETUA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN (PPK) SE DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KAWASAN / WILAYAH
BAB III TINJAUAN KAWASAN / WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Kabupaten Klaten Gambar 3.1 Peta Administrasi Kabupaten Klaten Sumber : http://penataanruangjateng.info/index.php/galeri-kab/25 /11/11/2015 Secara
Lebih terperinciANALISIS KESEIMBANGAN PRODUKSI DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN TAHUN SKRIPSI
ANALISIS KESEIMBANGAN PRODUKSI DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2005-2009 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi Oleh : Nur Salim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang
I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu unsur utama untuk kelangsungan hidup manusia. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan air, keberadaan air semakin lama dirasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Klaten merupakan daerah dengan potensi bencana yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Klaten merupakan daerah dengan potensi bencana yang cukup tinggi, karena berada pada jalur cincin api (Ring of Fire). Jalur api ini berasal dari jalur Mediterania
Lebih terperincipenduduk yang semakin meningkat, karena secara tidak langsung kebutuhan
PENDAHULUA3N 1.1 Latar Belakang Air sangatlah penting bagi kehidupan di bumi, bukan hanya bagi manusia melainkan proses pertumbuhan hewan dan tumbuhan juga sangat bergantung terhadap kebutuhan air. Namun
Lebih terperinciKAJIAN KEKERINGAN METEOROLOGIS MENGGUNAKAN STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) DI PROVINSI JAWA TENGAH
KAJIAN KEKERINGAN METEOROLOGIS MENGGUNAKAN STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) DI PROVINSI JAWA TENGAH Oleh: Habibah Nurrohmah, Emilya Nurjani Program Studi Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KLATEN
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KLATEN Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat disebabkan oleh faktor. alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana merupakan rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk perubahan dan pertumbuhan ekonomi serta perbaikan mutu hidup dan kesejahteraan seluruh warga masyarakat untuk
Lebih terperinciVARIABILITAS MUSIM HUJAN DI KABUPATEN INDRAMAYU
VARIABILITAS MUSIM HUJAN DI KABUPATEN INDRAMAYU Fierra Setyawan Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 021-4246321,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
PENERAPAN METODE STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) UNTUK ANALISA KEKERINGAN DI DAS NGASINAN KABUPATEN TRENGGALEK JURNAL TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR Ditujukan
Lebih terperinciANALISA SEBARAN KEKERINGAN DENGAN METODE STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) PADA SUB DAS NGASINAN HILIR JURNAL ILMIAH
ANALISA SEBARAN KEKERINGAN DENGAN METODE STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) PADA SUB DAS NGASINAN HILIR JURNAL ILMIAH TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI PEMANFAATAN DAN PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR Diajukan
Lebih terperinciINDEKS KEKERINGAN HIDROLOGI UNTUK EVALUASI KEKERINGAN PADA BENDUNG IRIGASI DI WILAYAH SUNGAI PEMALI-COMAL
INDEKS KEKERINGAN HIDROLOGI UNTUK EVALUASI KEKERINGAN PADA BENDUNG IRIGASI DI WILAYAH SUNGAI PEMALI-COMAL Waluyo Hatmoko 1*, R. W. Triweko 2, dan Iwan K. Hadihardaja 3 1 Puslitbang Sumber Daya Air, Kementerian
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI DINAS KESEHATAN Jalan Pandanaran Nomor 156,Boyolali 57311, Propinsi Jawa Tengah Telp. (0276) 321009, Faks.( 0276 ) 325847, e-mail : dinkes@boyolali.go.id PENGUMUMAN NOMOR
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MATEMATIKA Jalan Kaliurang Km. 6, Sambisari, Condongcatur, Depok, Sleman, D.I.Y. Kotak Pos 31
Lebih terperinciBAB 3 POTENSI DAN KONDISI LOKASI
BAB 3 POTENSI DAN KONDISI LOKASI 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Boyolali 3.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Boyolali merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Tengah, terletak antara 110 22'
Lebih terperinciPerbedaan Metode Geary s C dan G* Statistik untuk Mendeteksi Serangan Hama Penyakit Utama Padi di Surakarta (Jawa Tengah)
Perbedaan Metode Geary s C dan G* Statistik untuk Mendeteksi Serangan Hama Penyakit Utama Padi di Surakarta (Jawa Tengah) Poster Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar
Lebih terperinciPENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) , P E N E T A P A N
PENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) 321044, 323566 P E N E T A P A N NOMOR: W12.U9/ 692 /Pdt.04.01/ 3 /2015 TENTANG BIAYA PROSES PENYELESAIAN PERKARA PERDATA
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN BOYOLALI
PRODUKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN BOYOLALI Yetti Anita Sari Fakultas Geografi UGM; Yogyakarta E-mail: yettianitasari@gmail.com ABSTRAK Sektor pertanian merupakan salah
Lebih terperinciPerancangan Kalender Tanam Berdasarkan Data Klimatologi Menggunakan Metode Forecasting Holt-Winters (Studi Kasus : Boyolali) Artikel Ilmiah
Perancangan Kalender Tanam Berdasarkan Data Klimatologi Menggunakan Metode Forecasting Holt-Winters (Studi Kasus : Boyolali) Artikel Ilmiah Peneliti : Gabriel Alvin Pryanto (672006257) Kristoko Dwi Hartomo,
Lebih terperinciANALISIS STATISTIK INTENSITAS CURAH HUJAN DI INDONESIA UNTUK EVALUASI PERUBAHAN IKLIM
ANALISIS STATISTIK INTENSITAS CURAH HUJAN DI INDONESIA UNTUK EVALUASI PERUBAHAN IKLIM Lilik Slamet S, Sinta Berliana S Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer Dan Iklim-Lapan Jl. Dr. Djundjunan 133 Bandung lilik_lapan@yahoo.com
Lebih terperinciBUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH
- 1 - BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang
Lebih terperinciANALISIS KERENTANAN SOSIAL GEMPABUMI DI KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN
ANALISIS KERENTANAN SOSIAL GEMPABUMI DI KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN Dwi Puji Hastutui dan Kuswadji Dwi Priyono Fakultas Geografi UMS E-mail: Mrs.dwi23@gmail.com ABSTRAK Gempabumi hingga saat
Lebih terperinciPENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) , P E N E T A P A N
PENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) 321044, 323566 P E N E T A P A N NOMOR: W12.U9/ 125/Pdt.04.01/ I / 2016 TENTANG BIAYA PROSES PENYELESAIAN PERKARA PERDATA
Lebih terperinciGeo Image (Spatial-Ecological-Regional)
Geo Image 4 (1) (2015) Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage ANALISIS KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN ARAHAN FUNGSI KAWASAN DI KABUPATEN BOYOLALI
Lebih terperinciBAB III TRANSPORTASI ANGKUTAN JALAN RAYA KABUPATEN KLATEN
BAB III TRANSPORTASI ANGKUTAN JALAN RAYA KABUPATEN KLATEN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Klaten 3.1.1 Ruang Lingkup Kabupaten Klaten Kabupaten Klaten adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Umum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum Semua makhluk hidup di dunia ini pasti membutuhkan air untuk hidup baik hewan, tumbuhan dan manusia. Begitu besar peran air dalam kehidupan membuat air termasuk kebutuhan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : 11/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/II/2018 TENTANG
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN NOMOR : 11/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/II/2018 TENTANG PENETAPAN LOKASI KAMPANYE KABUPATEN KLATEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah epidemi (Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immune. Deficiency Syndrome) HIV/AIDS dan penyebarannya yang sangat cepat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan dapat dikategorikan sebagai salah satu pembahasan utama dalam agenda Internasional, khususnya dalam membahas masalah epidemi (Human Immunodeficiency
Lebih terperinciAnalisis Spasial Penyediaan Fasilitas Pendidikan pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boyolali
p-issn: 2477-3859 e-issn: 2477-3581 JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DASAR The Journal of Innovation in Elementary Education http://jipd.uhamka.ac.id/index.php/jipd Volume 1 Number 2 June 2016 51-58 Analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggali, mengelola, dan mengembangkan sumber-sumber ekonomi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan bidang ekonomi dilakukan untuk mencapai sasaran pembangunan nasional, yaitu mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Pencapaian sasaran yang dilakukan
Lebih terperinciTATA LOKA VOLUME 4 NOMOR 4,NOVEMBER 2012, BIRO PENERBIT PLANOLOGI UNDIP
TATA LOKA VOLUME 4 NOMOR 4,NOVEMBER 212, 259-281 212 BIRO PENERBIT PLANOLOGI UNDIP T A T A L O K A Model Zonasi Ketahanan Pangan dengan Pendekatan Partisipatif di Wilayah Soloraya Mapping Model of Food
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Gambaran Umum tentang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut ini : 1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak
Lebih terperinciLAPORAN PERENCANAAN WILAYAH ACARA III ANALISIS PELAYANAN
LAPORAN PERENCANAAN WILAYAH ACARA III ANALISIS PELAYANAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Perencanaan Wilayah Dosen pengampu : Rita Noviani, S.Si, M.Sc Disusun Oleh : Bhian Rangga JR K 5410012 PROGRAM STUDI
Lebih terperinci2. Kajian Pustaka. Gambar 1 Tahapan Metode ARIMA. Uji stasioneritas data. Penggunaan Model untuk Peramalan. Identifikasi Model Dugaan
1. Latar Belakang Informasi cuaca merupakan kebutuhan utama untuk mendukung kegiatan di berbagai sektor. Informasi tersebut dapat berupa prakiraan curah hujan. Curah hujan di Indonesia sangat dipengaruhi
Lebih terperinciKEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 900 j9)c; TAHUN 2014 TENTANG
KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 900 j9)c; TAHUN 2014 TENTANG PENUNJUKAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015 BUPATI BOYOLALI, Menimbang..
Lebih terperinciUSULAN PENELITIAN MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2015
1 USULAN PENELITIAN MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2015 INTENSITAS KEKERINGAN DI WILAYAH KABUPATEN BENGKULU UTARA Oleh : Drs. Nofirman, MT FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS Prof. Dr. HAZAIRIN,
Lebih terperinciFakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Program Studi Meteorologi PENERBITAN ONLINE AWAL Paper ini adalah PDF yang diserahkan oleh penulis kepada Program Studi Meteologi sebagai salah satu syarat kelulusan
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KLATEN NOMOR : 071 TAHUN 2013
SURAT KEPUTUSAN KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KLATEN NOMOR : 071 TAHUN 2013 TENTANG REGU BERPRESTASI PADA JAMBORE PENGGALANG SD/ MI KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 KETUA KWA
Lebih terperinciB U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H
B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS DAERAH KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciANALISIS SPASIAL INDEKS KEKERINGAN KABUPATEN KUDUS JAWA TENGAH MENGGUNAKAN QUANTUM GIS
ANALISIS SPASIAL INDEKS KEKERINGAN KABUPATEN KUDUS JAWA TENGAH MENGGUNAKAN QUANTUM GIS Cesario Barreto 1, Iriene Surya Rajagukguk 2, Sri Yulianto 3 Mahasiswa Magister Sistem Informasi, Universitas Kristen
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi. Disusun Oleh: Novie Anggraeni NIM: E
ANALISIS DISPARITAS PERKEMBANGAN WILAYAH ANTAR FUNGSI PUSAT PELAYANAN DALAM RENCANA TATA RUANG WILAYAH DI KABUPATEN BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2002 DAN 2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN WILAYAH TERTINGGAL DI KABUPATEN KLATEN
PENGEMBANGAN WILAYAH TERTINGGAL DI KABUPATEN KLATEN Happy Okysari happyokysari@gmail.com Luthfi Muta ali luthfimutaali@yahoo.co.id ABSTRACT The development could not reach its goal in equality development.
Lebih terperinciPENGANTAR. guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang cenderung bertambah dari tahun
PENGANTAR Latar Belakang Upaya peningkatan produksi susu segar dalam negeri telah dilakukan guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang cenderung bertambah dari tahun ke tahun. Perkembangan usaha sapi perah
Lebih terperinciBUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciSistem Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tanaman Menggunakan Metode Double Exponential Smoothing Berbasis Google Map
e-issn : 2598-9421 Sistem Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tanaman Menggunakan Metode Double Exponential Smoothing Berbasis Google Map Christiana Ari Setyaningrum 1), Sri Yulianto Joko Prasetyo*
Lebih terperinciPREDIKSI KEKERINGAN BERDASARKAN STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI KEDUANG DI KABUPATEN WONOGIRI
PREDIKSI KEKERINGAN BERDASARKAN STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI KEDUANG DI KABUPATEN WONOGIRI Dwi Utami 1), Rr. Rintis Hadiani 2), Susilowati 3) 1) Mahasiswa Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memenuhi kebutuhan pangan, hasil pertanian merupakan salah satu komoditas yang terpenting. Salah satunya adalah makanan pokok seperti beras, dan hasil pertanian
Lebih terperinciAnalisis Stakeholder dalam Pengurangan Risiko Banjir di Kabupaten Klaten
The 6 th University Research Colloquium 2017 Analisis Stakeholder dalam Pengurangan Risiko Banjir di Kabupaten Klaten Muzakar Isa 1*, Liana Mangifera 2 1,2 Prodi Manajemen Universitas Muhamamdiyah Surakarta
Lebih terperinciRingkasan Proyeksi Produksi Minyak Sawit 2017 dari Segi Trend Kondisi Iklim Indonesia
Ringkasan Proyeksi Produksi Minyak Sawit 2017 dari Segi Trend Kondisi Iklim Indonesia 1 SEKILAS KETERKAITAN IKLIM (CURAH HUJAN) DAN KELAPA SAWIT Iklim merupakan given factor dalam usaha perkebunan kelapa
Lebih terperinciINDEKS KEKERINGAN PROVINSI RIAU MENGGUNAKAN TEORI RUN BERBASIS DATA SATELIT
INDEKS KEKERINGAN PROVINSI RIAU MENGGUNAKAN TEORI RUN BERBASIS DATA SATELIT Barcha Yolandha Sharie (1), Manyuk Fauzi (2), Rinaldi (2) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau 1)
Lebih terperinciDAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE SEKTOR NON PERTANIAN TERHADAP KETERSEDIAAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH
DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE SEKTOR NON PERTANIAN TERHADAP KETERSEDIAAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH THE RATE OF THE AGRICULTURE LAND CONVERSION AND THE IMPACTS OF THE AGRICULTURE
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali pada tanggal 16 Desember 2015 sampai 29 Januari 2016. B. Desain Penelitian Metode dasar
Lebih terperinciANALISA KEKERINGAN MENGGUNAKAN INDEKS DESIL PADA DAS ROKAN PROVINSI RIAU Rizqina Dyah Awaliata 1, Ussy Andawayanti 2, Rahmah Dara Lufira 2
ANALISA KEKERINGAN MENGGUNAKAN INDEKS DESIL PADA DAS ROKAN PROVINSI RIAU Rizqina Dyah Awaliata 1, Ussy Andawayanti 2, Rahmah Dara Lufira 2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas
Lebih terperinciGeo Image (Spatial-Ecological-Regional)
Geo Image 2 (2) (2013) Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage DETEKSI POTENSI KEKERINGAN BERBASIS PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE DECILES INDEX
PERBANDINGAN METODE DECILES INDEX (DI) DAN METODE STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) UNTUK MENENTUKAN INDEKS KEKERINGAN PADA SUB DAS SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO Nadia Nurita Mautiadewi 1, Ery Suhartanto
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Ekstensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
34 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Masalah 1. Ekstensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Boyolali. Ekstensifikasi Pajak merupakan kegiatan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu metode yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalah-masalah yang ada
Lebih terperinciJurnal. Oleh: Benny Christian Mardiatma NIM :
Prediksi Spasial Curah Hujan di Wilayah Surakarta Menggunakan Metode ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) untuk Menentukan Klasifikasi Zona Iklim Jurnal Oleh: Benny Christian Mardiatma NIM
Lebih terperinciJurnal GeoEco ISSN: Vol. 1, No. 1 (Januari 2015) Hal PERUBAHAN DAYA DUKUNG LAHAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN
PERUBAHAN DAYA DUKUNG LAHAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2003-2012 Ratih Puspita Dewi 1, Chatarina Muryani 2, Sarwono 3 anyun_me98@yahoo.com ABSTRACT This Research aims to determine: 1) Population growth,
Lebih terperinciANALISIS SEBARAN CURAH HUJAN WILAYAH MENGGUNAKAN METODE SPI DAN HUBUNGANNYA DENGAN INDIKATOR IKLIM DI PROVINSI SUMATERA BARAT
Analisis Sebaran Curah Hujan Wilayah Menggunakan Metode SPI... (Juwita dkk.) ANALISIS SEBARAN CURAH HUJAN WILAYAH MENGGUNAKAN METODE SPI DAN HUBUNGANNYA DENGAN INDIKATOR IKLIM DI PROVINSI SUMATERA BARAT
Lebih terperinciAplikasi Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian di Kabupaten Boyolali Menggunakan Location Quotient. Artikel Ilmiah
Aplikasi Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian di Kabupaten Boyolali Menggunakan Location Quotient Artikel Ilmiah Peneliti : Wempi Agung Septiantoro (672009060) Dr. Sri Yulianto J. P., S.Si., M.Kom. Program
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KAWASAN WILAYAH
BAB III TINJAUAN KAWASAN WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Klaten 3.1.1 Ruang lingkup Kabupaten Klaten Gambar 3.1 : Lokasi Kab. Klaten Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/14/lo cator_kabupaten_klaten.gif
Lebih terperinciANALISIS INDEKS KEKERINGAN DI DAS ROKAN PROVINSI RIAU MENGGUNAKAN DATA CFSR
Jurnal Rab Construction Research Volume 1, No 2, Desember 2016 ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DI DAS ROKAN PROVINSI RIAU MENGGUNAKAN DATA CFSR Novreta Ersyi Darfia 1) M. Syahril Badri Kusuma 2) Arno Adi Kuntoro
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan April 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 disusun berdasarkan hasil pengamatan dari 60 stasiun dan pos hujan di wilayah Jawa
Lebih terperinciPENGARUH KEBERADAAN TRANSPORTASI UMUM ANGKUTAN DESA TERHADAP PERGERAKAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN. Publikasi Karya Ilmiah
PENGARUH KEBERADAAN TRANSPORTASI UMUM ANGKUTAN DESA TERHADAP PERGERAKAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN Publikasi Karya Ilmiah Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat
Lebih terperinciBUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2017
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang
Lebih terperinci