BAB I PENDAHULUAN. karena produksi padi Indonesia yang masih rendah dan ditambah dengan. diperbaiki dengan manajemen pascapanen yang benar.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. karena produksi padi Indonesia yang masih rendah dan ditambah dengan. diperbaiki dengan manajemen pascapanen yang benar."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Padi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia karena sebagian besar penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai sumber karbohidrat. Kebutuhan pangan pokok beras sampai saat ini belum dapat tercukupi sehingga ada kebijakan untuk import beras, penyebab utama belum terpenuhinya beras karena produksi padi Indonesia yang masih rendah dan ditambah dengan pascapanen padi yang masih lemah. Akibatnya kehilangan hasil panen masih cukup tinggi dan mutu hasil panen masih rendah. Kondisi tersebut perlu segera diperbaiki dengan manajemen pascapanen yang benar. Kegiatan pascapanen padi meliputi penentuan waktu panen, pemanenan, perontokkan, pengangkutan, pengeringan, penyimpanan gabah, penggilingan, pengemasan, dan penyimpanan beras. Pada penelitian ini difokuskan pada proses penggilingan padi, karena penggilingan padi merupakan salah satu kegiatan pascapanen yang sangat berpengaruh pada hasil produk berupa beras. Kondisi penggilingan padi di masyarakat pada umumnya bersifat turun-temurun, usaha penggilingan padi dijadikan bisnis keluarga yang diwariskan bertahun-tahun sehingga banyak mesin penggilingan padi memiliki kondisi kurang baik dan sudah tua, ditambah lagi dengan keadaan sumber daya manusia yang rendah tentang pengetahuan mengoperasikan penggilingan padi yang baik menyebabkan kurang optimalnya produk penggilingan padi yang dihasilkan. Oleh karena itu, pengembangan dan manajemen agribisnis tentang pengelolaan yang baik pada 1

2 proses penggilingan padi perlu dilakukan guna menghasilkan nilai produk dengan ekonomis yang tinggi. Kabupaten Klaten merupakan daerah di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki 26 Kecamatan dengan sebaran luas panen dan produksi padi seperti yang disajikan pada Tabel 1.1. Tabel Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Klaten Kecamatan Luas Produksi Produksi Panen Rata-Rata GKG (Ha) (Ton/Ha) (Ton) , Prambanan , Gantiwarno , Wedi , Bayat , Cawas , Trucuk , Kalikotes , Kebonarum , Jogonalan , Manisrenggo , Karangnongko , Ngawen , Ceper , Pedan , Karangdowo , Juwiring , Wonosari , Delanggu , Polanharjo , Karanganom , Tulung 817 6, Jatinom 158 6, Kemalang , Klaten Selatan 713 4, Klaten Tengah 538 6, Klaten Utara , Jumlah (Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Klaten, 2014) 2

3 Berdasarkan Tabel 1.1, terlihat Kecamatan Polanharjo memiliki produksi panen padi yang cukup banyak sebesar ton GKG (Gabah Kering Giling) dengan luas panen mencapai Ha. Namun demikian, melihat keadaan yang terjadi di masyarakat bahwa kebanyakan mesin penggiling padi yang ada memiliki kondisi kurang baik serta ditambah dengan tersedianya sumber daya manusia yang rendah, maka perlu dilaksanakan kajian lebih lanjut tentang pengoperasian penggilingan padi yang baik di masyarakat guna meningkatkan mutu dan hasil jual produk proses penggilingan. Perkembangan usaha penggilingan padi sekarang telah berubah, setidaknya ada tiga jenis usaha penggilingan padi yang berkembang di masyarakat termasuk di Kecamatan Polanharjo, yaitu penggilingan padi pribadi, penggilingan padi BUMD dan penggilingan padi keliling. Penggilingan padi pribadi adalah usaha yang dikelola secara privat dimana pengusaha pemilik usaha penggilingan akan mencari gabah dan menjual kembali hasil gilingan berupa beras ke masyarakat. Awalnya penggilingan padi pribadi bersifat sebagai usaha jasa yang menawarkan petani untuk menggiling hasil panennya di tempat penggilingan pribadi, namun keberadaan sistem tersebut telah berubah ke sektor industri dimana pengusaha penggiling padi pribadi cenderung memilih mencari gabah sendiri dan kemudian menjual kembali hasilnya berupa beras guna meningkatkan keuntungan usahanya. Kedua ada usaha penggilingan padi BUMD yang merupakan bantuan dari pemerintah yang diberikan pada desa guna membantu para warga setempat khususnya petani untuk menggilingkan hasil panennya berupa gabah, keberadaan usaha ini sepenuhnya diatur dan dikelola oleh 3

4 perangkat desa yang mendapatkan bantuan penggilingan tersebut. Usaha penggilingan yang terakhir ialah penggilingan padi keliling atau biasa disebut RMU keliling, usaha penggilingan ini muncul akibat adanya perubahan kebutuhan dari petani. Usaha RMU keliling banyak diminati oleh petani yang enggan membawa gabah mereka ke penggilingan tetap karena usaha ini dapat mendatangi langsung para petani yang ingin menggilingkan gabahnya. Namun kehadiran RMU keliling juga menghasilkan permasalahan sosial khususnya pada penggilingan padi pribadi. Hal ini menjadi wajar, karena keberadaan RMU keliling dianggap dapat mengurangi pasokan jumlah gabah yang akan diperoleh para pengusaha penggilingan padi pribadi yang menetap. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai Analisis Teknis dan Ekonomis Penggilingan Padi di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah Tujuan penelitian Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk : 1. Mempelajari sistem penggiling padi yang ada di wilayah Kecamatan Polanharjo. 2. Melakukan analisis teknis penggilingan padi pada mesin husker, separator dan polisher 3. Melakukan analisis ekonomis penggilingan padi untuk menilai kelayakan usaha penggilingan padi di wilayah Kecamatan Polanharjo Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan : 4

5 1. Sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan dalam pengembangan usaha penggilingan padi. 2. Bahan masukan bagi pemerintah dan lembaga terkait lainnya dalam pengambilan keputusan atau kebijakan yang berkaitan dengan usaha penggilingan padi. 3. Bahan studi, referensi, dan perbandingan antara teori yang didapat mahasiswa dibangku kuliah dengan praktek/penelitian di lapangan. 4. Sumber pengetahuan bagi petani dalam menyediakan hasil panen padi yang sesuai untuk proses penggilingan. 5. Bermanfaat bagi pengusaha jasa penggilingan padi dalam hal cara meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil penggilingan padi serta penentuan metode penilaian kelayakan usaha yang didirikannya. 6. Sumber masukan bagi perusahaan alat mesin pertanian terutama penggilingan padi dalam perkembangan teknologi paspcanen yang dibutuhkan di masyarakat 1.4. Batasan Masalah Agar penelitian menghasilkan data yang akurat dan tepat, maka diberikan batasan masalah sebagai berikut : 1. Tingkat produktivitas GKG padi yang digunakan dalam satu Kecamatan Polanharjo adalah bulan Januari Desember Semua GKG yang ada di Kecamatan Polanharjo digiling semua oleh Kecamatan tersebut serta tidak ada aliran gabah yang masuk dan keluar di Kecamatan tersebut. 5

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian dalam perekonomian nasional merupakan sektor yang cukup baik dan terbukti mampu bertahan pada saat krisis Indonesia tahun 1997-1998. Pembangunan sektor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia masih merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perkonomian

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia masih merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perkonomian I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia masih merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perkonomian nasional. Padi adalah tanaman pangan yang utama. Sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan, beras, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan, beras, dan lain 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kabupaten klaten merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan, beras, dan lain sebagainya. Terdapat banyak kerajinan

Lebih terperinci

RINGKASAN RANCANGAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN RANCANGAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI Lampiran II PERDA APBD TA. Nomor 2016 :...TAHUN 2016 Tanggal : 21 September 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2016

Lebih terperinci

BUPATI KLATEN BUPATI KLATEN,

BUPATI KLATEN BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN KEPUTUSAN BUPATI KLATEN NOMOR 18/297/2011 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)DAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : /PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/ /2017 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : /PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/ /2017 TENTANG DRAFT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN NOMOR : /PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/ /2017 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA (PPS) SE KABUPATEN KLATEN DALAM PEMILIHAN

Lebih terperinci

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN Lampiran IIa Peraturan Daerah Nomor : 12 Tahun 2014 Tanggal : 31 Desember 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2015 KODE 1.01.01 DINAS

Lebih terperinci

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN Lampiran IIa Peraturan Daerah Nomor : 1 TAHUN 2014 Tanggal : 15 Januari 2014 KABUPATEN KLATEN RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 KODE 1.01.01 DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN Lampiran IIa RAPERDA APBD TA. 2016 Nomor :... TAHUN 2015 Tanggal : 30 October 2015 PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi berasal dari kata co dan operation, yang mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan (Widiyanti dan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi berasal dari kata co dan operation, yang mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan (Widiyanti dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi berasal dari kata co dan operation, yang mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan (Widiyanti dan Sunindhia, 2008). Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan

Lebih terperinci

(SP2010) merupakan dasar. administrasi terkecil. tim. dasar. tangga. Klaten, Agustus 2010 BPS Kabupaten. Klaten Kepala,

(SP2010) merupakan dasar. administrasi terkecil. tim. dasar. tangga. Klaten, Agustus 2010 BPS Kabupaten. Klaten Kepala, Sekapur Sirih Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik bertanggung jawab menyediakan data statistik dasar. Sensus Penduduk 2010 (SP2010) merupakan kegiatan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN USULAN PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN

PENYUSUNAN USULAN PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN PENYUSUNAN USULAN PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 Oleh: KPU Kabupaten Klaten A. LATAR BELAKANG Daerah Pemilihan/Dapil

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk perubahan dan pertumbuhan ekonomi serta perbaikan mutu hidup dan kesejahteraan seluruh warga masyarakat untuk

Lebih terperinci

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng)

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng) BAB II DISKRIPSI DAERAH 2.1 Letak Geografi Kabupaten Klaten termasuk daerah di Propinsi Jawa Tengah dan merupakan daerah perbatasan antara Propinsi Jawa Tengah dengan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : 4/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/XI/2017 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : 4/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/XI/2017 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 4/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/XI/2017 TENTANG PENETAPAN DAN PENGANGKATAN KETUA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN (PPK) SE DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KLATEN

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KLATEN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KLATEN Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan Pipa Air Minum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan Pipa Air Minum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem manajemen berupa informasi berbasis komputer yang berkaitan erat dengan dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala

Lebih terperinci

DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE SEKTOR NON PERTANIAN TERHADAP KETERSEDIAAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH

DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE SEKTOR NON PERTANIAN TERHADAP KETERSEDIAAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE SEKTOR NON PERTANIAN TERHADAP KETERSEDIAAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH THE RATE OF THE AGRICULTURE LAND CONVERSION AND THE IMPACTS OF THE AGRICULTURE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya memlalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI KLATEN,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN KLATEN

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN KLATEN BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN KLATEN Rancangan Sekolah Luar Biasa tipe C yang direncanakan berlokasi di Kabupaten Klaten. Perencanaan suatu pembangunan haruslah mengkaji dari berbagai aspek-aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu bukti kerawanan gempa tersebut adalah gempa tektonik yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. satu bukti kerawanan gempa tersebut adalah gempa tektonik yang terjadi pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Yogyakarta dan sekitarnya berada di dua lempeng aktif, Indo- Australia dan Eurasia yang membentang dari belahan barat Sumatera hingga belahan selatan Nusa

Lebih terperinci

ANALISIS KESEIMBANGAN PRODUKSI DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN TAHUN SKRIPSI

ANALISIS KESEIMBANGAN PRODUKSI DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN TAHUN SKRIPSI ANALISIS KESEIMBANGAN PRODUKSI DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2005-2009 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi Oleh : Nur Salim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memenuhi kebutuhan pangan, hasil pertanian merupakan salah satu komoditas yang terpenting. Salah satunya adalah makanan pokok seperti beras, dan hasil pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gempa bumi. Gempa bumi merupakan pergerakan (bergesernya) lapisan. batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi.

BAB I PENDAHULUAN. gempa bumi. Gempa bumi merupakan pergerakan (bergesernya) lapisan. batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak pengertian atau definisi tentang bencana yang pada umumnya merefleksikan karakteristik tentang gangguan terhadap pola hidup manusia, dampak bencana bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Klaten merupakan daerah dengan potensi bencana yang

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Klaten merupakan daerah dengan potensi bencana yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Klaten merupakan daerah dengan potensi bencana yang cukup tinggi, karena berada pada jalur cincin api (Ring of Fire). Jalur api ini berasal dari jalur Mediterania

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggali, mengelola, dan mengembangkan sumber-sumber ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. menggali, mengelola, dan mengembangkan sumber-sumber ekonomi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan bidang ekonomi dilakukan untuk mencapai sasaran pembangunan nasional, yaitu mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Pencapaian sasaran yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat disebabkan oleh faktor. alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat disebabkan oleh faktor. alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana merupakan rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah,

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar merupakan komoditas pertanian yang paling

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : 11/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/II/2018 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : 11/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/II/2018 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN NOMOR : 11/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/II/2018 TENTANG PENETAPAN LOKASI KAMPANYE KABUPATEN KLATEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KLATEN NOMOR : 071 TAHUN 2013

SURAT KEPUTUSAN KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KLATEN NOMOR : 071 TAHUN 2013 SURAT KEPUTUSAN KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KLATEN NOMOR : 071 TAHUN 2013 TENTANG REGU BERPRESTASI PADA JAMBORE PENGGALANG SD/ MI KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 KETUA KWA

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KAWASAN / WILAYAH

BAB III TINJAUAN KAWASAN / WILAYAH BAB III TINJAUAN KAWASAN / WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Kabupaten Klaten Gambar 3.1 Peta Administrasi Kabupaten Klaten Sumber : http://penataanruangjateng.info/index.php/galeri-kab/25 /11/11/2015 Secara

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) , P E N E T A P A N

PENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) , P E N E T A P A N PENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) 321044, 323566 P E N E T A P A N NOMOR: W12.U9/ 692 /Pdt.04.01/ 3 /2015 TENTANG BIAYA PROSES PENYELESAIAN PERKARA PERDATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Gambaran Umum tentang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut ini : 1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produksi bahan pangan terutama bahan makanan pokok mempunyai peranan penting dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Makanan sebagai sumber energi potensial didalam

Lebih terperinci

BAB III TRANSPORTASI ANGKUTAN JALAN RAYA KABUPATEN KLATEN

BAB III TRANSPORTASI ANGKUTAN JALAN RAYA KABUPATEN KLATEN BAB III TRANSPORTASI ANGKUTAN JALAN RAYA KABUPATEN KLATEN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Klaten 3.1.1 Ruang Lingkup Kabupaten Klaten Kabupaten Klaten adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) , P E N E T A P A N

PENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) , P E N E T A P A N PENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) 321044, 323566 P E N E T A P A N NOMOR: W12.U9/ 125/Pdt.04.01/ I / 2016 TENTANG BIAYA PROSES PENYELESAIAN PERKARA PERDATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten. 1. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten.

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten. 1. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten. BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten 1. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten berdiri sejak tahun 1984 yang telah

Lebih terperinci

PENGARUH KEBERADAAN TRANSPORTASI UMUM ANGKUTAN DESA TERHADAP PERGERAKAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN. Publikasi Karya Ilmiah

PENGARUH KEBERADAAN TRANSPORTASI UMUM ANGKUTAN DESA TERHADAP PERGERAKAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN. Publikasi Karya Ilmiah PENGARUH KEBERADAAN TRANSPORTASI UMUM ANGKUTAN DESA TERHADAP PERGERAKAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN Publikasi Karya Ilmiah Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara agraris maka sebagian besar penduduknya. konsumsi untuk seluruh penduduk di Indonesia (Adiratma, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara agraris maka sebagian besar penduduknya. konsumsi untuk seluruh penduduk di Indonesia (Adiratma, 2004). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai Negara agraris maka sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian. Bahan makanan seperti padi atau beras dan jagung hanya diproduksi oleh pertanian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industrialisasi merupakan suatu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai jual dari suatu produk yang sudah ada. Peningkatan nilai jual dari produk tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO BENCANA KEKERINGAN DI KABUPATEN KLATEN

ANALISIS RISIKO BENCANA KEKERINGAN DI KABUPATEN KLATEN ANALISIS RISIKO BENCANA KEKERINGAN DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: Kukuh Prabowo NIM : E100120107

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan sebagai media untuk menanam padi. memprihatinkan, dimana negara Indonesia yang memiliki lahan yang cukup luas

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan sebagai media untuk menanam padi. memprihatinkan, dimana negara Indonesia yang memiliki lahan yang cukup luas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok, sehingga padi termasuk tanaman prioritas. Hampir diseluruh

Lebih terperinci

PROFIL POTENSI INVESTASI KABUPATEN KLATEN. Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten

PROFIL POTENSI INVESTASI KABUPATEN KLATEN. Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten PROFIL POTENSI INVESTASI KABUPATEN KLATEN Poten al Investment Profile of Klaten Regency Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten KONDISI GEOGRAFI KABUPATEN KLATEN Kabupaten

Lebih terperinci

TREN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN KLATEN. RHINA UCHYANI F, SUSI WURI ANI Staf Pengajar Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian UNS

TREN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN KLATEN. RHINA UCHYANI F, SUSI WURI ANI Staf Pengajar Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian UNS SEPA : Vol. 8 No. 2 Pebruari 2012 : 51 182 ISSN : 1829-9946 TREN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN KLATEN RHINA UCHYANI F, SUSI WURI ANI Staf Pengajar Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

Peranan Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam pengelolaan data

Peranan Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam pengelolaan data ANALISIS KESELARASAN ANTARA KONDISI LAHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN DENGAN TEKNOLOGI SIG DI KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH EQUIVALENCE ANALYSIS BETWEEN LAND CONDITION AND FARM PRODUCTIVITY WITH SIG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha pada Tahun * (Miliar Rupiah)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha pada Tahun * (Miliar Rupiah) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan di Indonesia merupakan salah satu sektor yang telah berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air, Antara Ketersediaan dan Konflik Kepentingan

Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air, Antara Ketersediaan dan Konflik Kepentingan KONDISI SUMBER AIR DI DAERAH VULKAN : STUDI KASUS DI DAERAH KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH (Suharjo, Karyono, Munawar Cholil, Alif Noor Anna) I. Pendahuluan Konflik antar Negara karena masalah air telah

Lebih terperinci

STUDI PEMILIHAN LOKASI (SITE SELECTION) TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH KABUPATEN KLATEN

STUDI PEMILIHAN LOKASI (SITE SELECTION) TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH KABUPATEN KLATEN STUDI PEMILIHAN LOKASI (SITE SELECTION) TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH KABUPATEN KLATEN M. Arief Budihardjo*), Ika Bagus Priyambada*), Endang Hadiastuti ABSTRACT TPA (landfill) is one of fundamental needs

Lebih terperinci

Hajar Kusuma Cahyaningrum (I ) BAB I PENDAHULUAN

Hajar Kusuma Cahyaningrum (I ) BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 JUDUL Perpustakaan dengan Pendekatan Arsitektur Bioklimatik di Klaten 1.2 DEFINISI JUDUL 1.2.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WILAYAH TERTINGGAL DI KABUPATEN KLATEN

PENGEMBANGAN WILAYAH TERTINGGAL DI KABUPATEN KLATEN PENGEMBANGAN WILAYAH TERTINGGAL DI KABUPATEN KLATEN Happy Okysari happyokysari@gmail.com Luthfi Muta ali luthfimutaali@yahoo.co.id ABSTRACT The development could not reach its goal in equality development.

Lebih terperinci

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2017

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2017 BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang

Lebih terperinci

POKOK-POKOK PIKIRAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN KE DEPAN

POKOK-POKOK PIKIRAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN KE DEPAN POKOK-POKOK PIKIRAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN KE DEPAN Oleh: Triyono * A. SEKILAS TENTANG KABUPATEN KLATEN Kabupaten Klaten merupakan salah satu dari 35 kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Data tentang sejarah terbentuknya komunitas pendengar radio RSPD

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Data tentang sejarah terbentuknya komunitas pendengar radio RSPD BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Komunitas Guyup Rukun Data tentang sejarah terbentuknya komunitas pendengar radio RSPD diperoleh peneliti melalui hasil wawancara dengan anggota komunitas Guyup Rukun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sulit diperoleh. Di Indonesia kondisi ini masih diperburuk dengan adanya kendala

BAB I PENDAHULUAN. sulit diperoleh. Di Indonesia kondisi ini masih diperburuk dengan adanya kendala 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di sebagian besar Negara Asia, beras mempunyai nilai politik strategis, yang mempunyai implikasi, pemerintahan akan labil jika beras harganya tidak stabil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum KPP Pratama Klaten

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum KPP Pratama Klaten BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum KPP Pratama Klaten 1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Klaten terbentuk tanggal 30 Oktober 2007 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Gambaran Kondisi Umum Daerah 2.1.1. Aspek Geografis Kabupaten Klaten dalam lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu dari 35 kabupaten/kota yang

Lebih terperinci

DAFTAR GEREJA KRISTEN PROTESTAN KAB. KLATEN NO NAMA GEREJA ALAMAT GEREJA NAMA PENDETA

DAFTAR GEREJA KRISTEN PROTESTAN KAB. KLATEN NO NAMA GEREJA ALAMAT GEREJA NAMA PENDETA DAFTAR GEREJA KRISTEN PROTESTAN KAB. KLATEN NO NAMA GEREJA ALAMAT GEREJA NAMA PENDETA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 GKJ (Gereja Kristen Jawa) Klaten Klaten GKI (Gereja Kristen Indonesia)

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI GORONTALO (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI GORONTALO (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO No. 40/07/75/Th.IX, 1 Juli 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI GORONTALO (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) A. PADI Angka Tetap (ATAP) produksi

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PROGRAM UPSUS PADI DI KABUPATEN KLATEN: KINERJA, KENDALA, DAN STRATEGI

EVALUASI KINERJA PROGRAM UPSUS PADI DI KABUPATEN KLATEN: KINERJA, KENDALA, DAN STRATEGI Peran Swasta, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah dalam Pengembangan dan Perlindungan Infrastruktur dan Sumber Daya Pertanian 257 EVALUASI KINERJA PROGRAM UPSUS PADI DI KABUPATEN KLATEN: KINERJA, KENDALA,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan tidak hanya mengejar pertumbuhan dalam rata-rata pendapatan perkapita, tetapi juga penambahan (reduksi) dalam kemiskinan. Hal ini sudah sangat jelas, bahwa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 3.2 Analisa Kemampuan Keuangan Daerah... III Kebijakan Umum Anggaran... III. 29

DAFTAR ISI. 3.2 Analisa Kemampuan Keuangan Daerah... III Kebijakan Umum Anggaran... III. 29 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 4 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I. 7 1.4 Maksud dan Tujuan... I. 13 1.5 Sistematika Penulisan...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah...

DAFTAR ISI. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Masalah... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGAJUAN...i HALAMAN PENGESAHAN...ii HALAMAN PERNYATAAN...iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...xiii ABSTRAK...xiv

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN KLATEN

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN KLATEN BAB II GAMBARAN UMUM Kondisi Umum merupakan gambaran kondisi wilayah Kabupaten Klaten secara keseluruhan. Kondisi umum dilihat dari profil geografi, demografi, ekonomi dan profil sosial dan budaya. 2.1

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KECAMATAN JUWIRING, KLATEN

BAB III TINJAUAN KECAMATAN JUWIRING, KLATEN BAB III TINJAUAN KECAMATAN JUWIRING, KLATEN A. TINJAUAN KABUPATEN KLATEN 1. KONDISI FISIK Kabupaten merupakan salah satu bagian dari wilayah Propinsi Jawa Tengah yang secara geografis terletak diantara

Lebih terperinci

Analisis Geospasial untuk Deteksi Kekeringan Meteorologis di Wilayah Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten Artikel Ilmiah

Analisis Geospasial untuk Deteksi Kekeringan Meteorologis di Wilayah Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten Artikel Ilmiah Analisis Geospasial untuk Deteksi Kekeringan Meteorologis di Wilayah Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten Artikel Ilmiah Peneliti : Yan Estevan Verdinan (672123) Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

1 Indra santoso, Kamus praktis bahasa indonesia, Ibid 3 Ibid 4 Ibid 5 Ibid 6 Ibid

1 Indra santoso, Kamus praktis bahasa indonesia, Ibid 3 Ibid 4 Ibid 5 Ibid 6 Ibid 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 PEMBANGUNAN PERMUKIMAN KELAS MENENGAH ke BAWAH di KOTA KLATEN 1.2 Pengertian Judul Judul : PEMBANGUNAN PERUMAHAN KELAS MENENGAH KEBAWAH DI KOTA KLATEN PEMBANGUNAN Berasal dari kata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan pangan pokok bagi penduduk Indonesia dan merupakan

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan pangan pokok bagi penduduk Indonesia dan merupakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan bahan pangan pokok bagi penduduk Indonesia dan merupakan komoditas pangan unggulan Provinsi Lampung. Produksi padi yang dihasilkan di Provinsi Lampung secara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN KLATEN

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN KLATEN BAB II GAMBARAN UMUM Kondisi Umum merupakan gambaran kondisi wilayah Kabupaten Klaten secara keseluruhan. Kondisi umum dilihat dari profil geografi, demografi, ekonomi dan profil sosial dan budaya. 2.1.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI TAHUN 2015 (ANGKA SEMENTARA) PROVINSI KALIMANTAN TENGAH *)

PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI TAHUN 2015 (ANGKA SEMENTARA) PROVINSI KALIMANTAN TENGAH *) No. 05/03/62/Th. X, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI TAHUN (ANGKA SEMENTARA) PROVINSI KALIMANTAN TENGAH *) A. PADI Produksi padi Kalimantan Tengah tahun (Angka Sementara/ASEM)

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN KABUPATEN KLATEN

BAB 3 TINJAUAN KABUPATEN KLATEN BAB 3 TINJAUAN KABUPATEN KLATEN 3.1. Tinjauan Fisik Kabupaten Klaten 3.1.1. Kondisi Geografis Kabupaten Klaten Kabupaten Klaten terletak secara geografis antara 110 26 14-110 48 33 Bujur TImur dan 7 32

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN ACARA V PENGENALAN RICE MILL UNIT Disusun Oleh: Nama : Arif Ardiawan NIM : A1L008062 Rombongan : B Kelompok : 4 KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL

Lebih terperinci

PROGRAM & KEBIJAKAN REVITALISASI PENGGILINGAN PADI DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN 2012

PROGRAM & KEBIJAKAN REVITALISASI PENGGILINGAN PADI DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN 2012 PROGRAM & KEBIJAKAN REVITALISASI PENGGILINGAN PADI DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN 2012 1 LATAR BELAKANG Kementerian Pertanian mengemban amanat untuk terus berupaya meningkatkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara ( )

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara ( ) Lampiran 1. Jumlah Penduduk Sumatera Utara (1991-2005) Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) 1991 10454686 1992 10685200 1993 10813400 1994 10981100 1995 11145300 1996 11306300 1997 11463400 1998 11754100 1999

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL UJIAN NASIONAL SMP/MTS SEDERAJAT KABUPATEN KLATEN 2015/2016

REKAPITULASI HASIL UJIAN NASIONAL SMP/MTS SEDERAJAT KABUPATEN KLATEN 2015/2016 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN REKAPITULASI HASIL UJIAN NASIONAL SMP/MTS SEDERAJAT KABUPATEN KLATEN 0/0 Disusun Guna Memenuhi Nilai Akhir Praktik Pengalaman Lapangan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2005-2025 RPJP Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2005-2025 I- 1 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI GORONTALO (ANGKA RAMALAN II 2015)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI GORONTALO (ANGKA RAMALAN II 2015) No. 63/11/75/Th.IX, 2 November 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI GORONTALO (ANGKA RAMALAN II 2015) A. PADI Berdasarkan penghitungan Angka Ramalan II (ARAM II) produksi padi tahun 2015 diperkirakan

Lebih terperinci

UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN KLATEN

UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN KLATEN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN KLATEN POKJA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI Sekretariat : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jalan Sulawesi No. 26, Telpon 0272-321823 KLATEN Nomor : 027/559/P.K.ULP/XI/2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam pembangunan pertanian, beras merupakan komoditas yang memegang posisi strategis. Beras dapat disebut komoditas politik karena menguasai hajat hidup rakyat Indonesia.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Kandungan Nutrisi Serealia per 100 Gram

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Kandungan Nutrisi Serealia per 100 Gram I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan sumber daya alam dalam bidang pertanian merupakan keunggulan yang dimiliki Indonesia dan perlu dioptimalkan untuk kesejahteraan rakyat. Pertanian merupakan aset

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beras merupakan bahan pangan pokok yang sangat strategis dalam tatanan kehidupan dan ketahanan pangan nasional. Kekurangan beras dianggap sebagai ancaman terhadap stabilitas

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara Agraris dimana sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Hal ini di dukung dengan kenyataan bahwa di Indonesia tersedia

Lebih terperinci

4 PEMBANGUNAN MODEL. Gambar 13. Diagram sebab-akibat (causal loop) antar faktor sediaan beras. Bulog Jumlah penduduk. Pedagang pengumpul

4 PEMBANGUNAN MODEL. Gambar 13. Diagram sebab-akibat (causal loop) antar faktor sediaan beras. Bulog Jumlah penduduk. Pedagang pengumpul 4 PEMBANGUNAN MODEL Deskripsi Model Berdasarkan studi literatur dan observasi lapangan dapat dikenali beberapa pelaku utama yang berperan dalam pendistribusian beras dari tingkat petani sampai ke konsumen.

Lebih terperinci

Komitmen (PPKom) pengampu kegiatan, untuk dilakukan evaluasi terhadap pengisian laporan. Setelah dievaluasi dan diteliti, draf form laporan 1 yang

Komitmen (PPKom) pengampu kegiatan, untuk dilakukan evaluasi terhadap pengisian laporan. Setelah dievaluasi dan diteliti, draf form laporan 1 yang LAMPIRAN I KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH NOMOR 0400 TAHUN 2015 TENTANG PENGGUNAAN PROSEDUR KERJA, ALUR KERJA DAN EMAIL DALAM PENYAMPAIAN LAPORAN KEGIATAN KEGIATAN BULANAN DI PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN PROSEDUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan titik temu antara tiga lempeng besar dunia, yaitu Lempeng Pasifik, Lempeng Eruasia, dan Lempeng Hindia-Australia yang lazim disebut Triple Junction.

Lebih terperinci

Disusun untuk Memenuhi Nilai Akhir Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Disusun untuk Memenuhi Nilai Akhir Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PENDATAAN REALISASI PENCAIRAN TUNJANGAN PROFESI GURU DAN PENGAWAS TRIWULAN I & TRIWULAN II UNTUK UPTD (TK, SD, PENGAWAS), SMP, SMA DAN SMK se- KABUPATEN KLATEN TAHUN

Lebih terperinci

ANALISIS KERENTANAN SOSIAL GEMPABUMI DI KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN

ANALISIS KERENTANAN SOSIAL GEMPABUMI DI KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN ANALISIS KERENTANAN SOSIAL GEMPABUMI DI KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN Dwi Puji Hastutui dan Kuswadji Dwi Priyono Fakultas Geografi UMS E-mail: Mrs.dwi23@gmail.com ABSTRAK Gempabumi hingga saat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki

I. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki peranan penting

Lebih terperinci

Analisis Stakeholder dalam Pengurangan Risiko Banjir di Kabupaten Klaten

Analisis Stakeholder dalam Pengurangan Risiko Banjir di Kabupaten Klaten The 6 th University Research Colloquium 2017 Analisis Stakeholder dalam Pengurangan Risiko Banjir di Kabupaten Klaten Muzakar Isa 1*, Liana Mangifera 2 1,2 Prodi Manajemen Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris, dengan jumlah penduduk sebagian besar bermata pencaharian di bidang pertanian, sedangkan kegiatan pertanian itu sendiri meliputi pertanian

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TK/RA DAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PPDB 2015

PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TK/RA DAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PPDB 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TK/RA DAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PPDB 2015 DINAS PENDIDIKAN BERSAMA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KLATEN Alamat : Jl. Pemuda

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 14/03/Th.XIX. 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2015 SEBESAR 2.331.046 TON

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 14/03/Th.XIX. 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2015 SEBESAR 2.331.046 TON

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang. Kebutuhan manusia juga semakin banyak yang bergantung dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang. Kebutuhan manusia juga semakin banyak yang bergantung dengan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Di zaman yang semakin canggih ini, kemajuan teknologi juga semakin pesat berkembang. Kebutuhan manusia juga semakin banyak yang bergantung dengan teknologi, khususnya

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA 2005 DAN ANGKA RAMALAN I 2006)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA 2005 DAN ANGKA RAMALAN I 2006) No. 15 / IX / 1 Maret 2006 PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA 2005 DAN ANGKA RAMALAN I 2006) Produksi padi tahun 2005 (angka sementara) sebesar 54.056.282 ton gabah kering giling (GKG)

Lebih terperinci

PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DINAS PERTANIAN KABUPATEN KLATEN TAHUN ANGGARAN 2013

PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DINAS PERTANIAN KABUPATEN KLATEN TAHUN ANGGARAN 2013 Nomor : 027.1 / 168.1 Pj. PBJ. TP / KONST / 16 -Desa Kalikebo Kec. Trucuk -Desa Trucuk Kec. Trucuk Berdasarkan Surat Penetapan Penyedia Jasa Nomor : 027.1 / 168 Pj. PBJ. TP / KONST /16, : CV. ADI PERKASA

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS AIR TANAH UNTUK KONSUMSI PADA LERENG VOLKAN DAERAH KLATEN JAWA TENGAH

ANALISIS KUALITAS AIR TANAH UNTUK KONSUMSI PADA LERENG VOLKAN DAERAH KLATEN JAWA TENGAH ANALISIS KUALITAS AIR TANAH UNTUK KONSUMSI PADA LERENG VOLKAN DAERAH KLATEN JAWA TENGAH Alif Noor Anna, Suharjo, Retno Woro Kaeksi, Rudiyanto Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A

Lebih terperinci

7. Pencapaian Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi

7. Pencapaian Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi 7. Pencapaian Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Komoditi padi sebagai bahan konsumsi pangan pokok masyarakat, tentunya telah diletakkan sebagai prioritas dan fokus kegiatan program

Lebih terperinci

MODEL KONSERVASI AIRTANAH DAERAH LERENG GUNUNG MERAPI BERBASIS BUDAYA LOKAL DI KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH

MODEL KONSERVASI AIRTANAH DAERAH LERENG GUNUNG MERAPI BERBASIS BUDAYA LOKAL DI KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH MODEL KONSERVASI AIRTANAH DAERAH LERENG GUNUNG MERAPI BERBASIS BUDAYA LOKAL DI KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH Siti Taurat Aly, Suharjo, Ari Diniyati, Miftahul Arozaq Prodi Pendidikan Geografi FKIP UMS Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang penduduknya mengkonsumsi beras sebagai makanan pokoknya. Kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang penduduknya mengkonsumsi beras sebagai makanan pokoknya. Kebutuhan akan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Padi merupakan bahan baku dari beras, dimana beras merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar

Lebih terperinci