I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi berasal dari kata co dan operation, yang mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan (Widiyanti dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi berasal dari kata co dan operation, yang mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan (Widiyanti dan"

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi berasal dari kata co dan operation, yang mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan (Widiyanti dan Sunindhia, 2008). Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat atas azas kekeluargaan (Undang-Undang No.25 Tahun 1992). Koperasi erat kaitannya dengan masyarakat dan perekonomian rakyat yang dibentuk dengan kesepakatan atas azas kepentingan bersama anggotanya. Tujuan dari koperasi adalah untuk mensejahterakan anggotanya seiring dengan berkembangnya suatu koperasi tersebut. Negara Indonesia sedang melaksanakan pembangunan. Tujuan pembangunan semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pembangunan harus membuat jutaan orang merasakan kehidupan yang semakin baik. Pembangunan perkoperasian di Indonesia merupakan bagian dari usaha pembangunan nasional secara keseluruhan. Koperasi harus dibangun untuk menciptakan usaha rakyat dengan azas kekeluargaan. Usaha koperasi merupakan usaha yang sesuai dalam demokrasi ekonomi. Karena di dalam demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur usaha koperasi (Chaniago, 1980). Koperasi pertama kali muncul pada awal abad ke 19 karena sistem perekonomian kapitalis yang tidak memihak kaum buruh terutama di negara-negara Eropa. Oleh karena itu, keberadaan koperasi sangat erat kaitannya dengan perjuangan untuk mewujudkan keadilan sosial (Subandi, 2009). Dengan adanya koperasi, kesejahteraan masyarakat terutama kaum petani akan meningkat seiring berjalannya pola pengembangan yang dilakukan pada koperasi tersebut. Koperasi berkedudukan sebagai badan hukum yang diakui oleh negara Indonesia yang beroperasi menggunakan aturan-aturan yang tertulis yaitu anggaran dasar, anggaran pendapatan belanja dan ketentuan-ketentuan lain yang diaanggap perlu demi kelangsungan usaha koperasi. Perekonomian di pedesaan sangat terbantu dengan adanya koperasi terutama Koperasi Unit Desa (KUD). Keberadaan KUD di daerah pedesaan akan membantu masyarakat pedesaan bagi kesejahteraannya terlebih dalam bidang pertanian sebab

2 mayoritas mata pencaharian sebagai petani. Koperasi Unit Desa (KUD) menjadi suatu harapan bagi petani di daerahnya karena dengan adanya KUD petani dapat memperoleh sarana produksi dengan lebih mudah. KUD harus dikelola secara professional agar mampu berperan aktif dalam dunia usaha yang semakin ketat persaingannya dan untuk mewujudkan pelayanan yang baik sehingga dapat mendatangkan manfaat dan nilai tambah bagi anggota maupun petani di pedesaan. KUD dibentuk atas dasar kesamaan persepsi dan kebutuhan petani akan kemudahan untuk memperoleh sarana dan prasarana produksi pertanian dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi yang dijalankan oleh masyarakat akan berkembang seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. KUD dikukuhkan sebagai koperasi tunggal pedesaan berdasar Inpres No. 4 Tahun Pada saat itu KUD berperan pokok menyalurkan sarana produksi, pengadaan pangan, penyalur kredit, pemasaran hasil pertanian dan sebagainya. Namun legitimasi KUD sebagai koperasi tunggal di pedesaan dicabut melalui Inpres No. 18 Tahun 1998 yang mengakibatkan menurunnya peran KUD, bahkan banyak KUD yang tidak berjalan karena kemandirian KUD sangat lemah (Waluyati et al., 2012). Suatu unit koperasi akan berkembang dapat diukur dengan tercapainya tujuan, visi dan misi dari koperasi tersebut. Untuk mewujudkan koperasi yang terus berkembang maka diperlukan beberapa strategi. Pengembangan koperasi yang sehat menuntut adanya hak dan kewajiban antar sesama anggota. Dengan sistem perencanaan yang matang akan menghasilkan suatu tingkat kesejahteraan yang membuahkan hasil maksimal. Selanjutnya, suatu koperasi akan berjalan dengan lancar apabila dilakukan pengorganisasian yang tepat dan kokoh. Pelaksanaan kegiatan yang berwujud mengembangkan koperasi akan membantu terbentuknya pola pengembangan pada koperasi tersebut untuk mewujudkan visi dan misi koperasi. Hal terpenting yang tidak dapat ditinggalkan yaitu pengawasan usaha yang rasional, berkelanjutan dan teratur adalah kunci utama sebuah koperasi yang dapat menumbuhkan kinerja koperasi guna membentuk pola pengembangan sebuah koperasi yang kokoh dan mengukur seberapa besar suatu strategi dan sasaran yang telah ditentukan dapat dicapai.

3 Koperasi merupakan badan usaha yang terbentuk dari semangat dan jiwa gotong royong bangsa Indonesia. Hal ini telah menegaskan arti pentingnya koperasi, khususnya dalam perekonomian di negara kita. Sehubungan dengan koperasi sebagai badan usaha maka koperasi harus berusaha untuk mendapatkan keuntungan sebagai sarana untuk mensejahterakan anggotannya dalam permasalahan perekonomian nasional, regional maupun pada skala lokal, koperasi mampu memberikan peran positif. Dimana sebuah perusahaan atau koperasi dikatakan sehat jika perkembangan hasil usahanya meningkat. Demi meningkatkan perkembangan koperasi diperlukan strategi yang akan dijadikan sebagai landasan dan kerangka kerja untuk mewujudkan sasaran kerja yang akan dicapai. Sasaran kerja koperasi akan mudah dicapai dengan beberapa strategi yang digunakan. Suatu kesuksesan kerja koperasi akan terwujud apabila para anggota dari koperasi tersebut turut berpartisipasi dalam mengembangkan dan menyelaraskan tujuan koperasi dengan mengingat asas kekeluargaan dari koperasi tersebut. Anggota yang aktif tidak akan terwujud tanpa campur tangan dari pengurus, pengelola dan manajer yang mendampingi. Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki masyarakat dengan mayoritas mata pencaharian adalah petani. Hal tersebut menunjukkan bahwa lahan pertanian di Kabupaten Klaten masih sangat produktif. Disebutkan Klaten memiliki 26 kecamatan, dimana terdapat KUD di setiap kecamatan. Akan tetapi, total KUD ada 34 yang terletak di setiap kecamatan. Koperasi yang terdapat di Kabupaten Klaten memiliki beberapa unit usaha pada setiap KUD. Diantaranya unit usaha warung serba ada (waserda), unit usaha listrik, unit usaha simpan pinjam. Tabel 1.1 menunjukkan daftar KUD dan non KUD yang berada di Kabupaten Klaten:

4 Tabel 1.1 Daftar KUD dan Non KUD di Kabupaten Klaten Kecamatan Koperasi KUD Tenaga Kerja Anggota Koperasi Non KUD Tenaga Kerja Anggota Prambanan Gantiwarno Wedi Bayat Cawas Trucuk Kalikotes Kebonarum Jogonalan Manisrenggo Karangnongko Ngawen Ceper Pedan Karangdowo Juwiring Wonosari Delanggu Polanharjo Karanganom Tulung Jatinom Kemalang Klaten Selatan Klaten Tengah Klaten Utara Jumlah/Total Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten 2016

5 B. Rumusan Masalah Koperasi merupakan badan usaha yang bergerak sebagai wadah perkumpulan masyarakat yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi. Koperasi Unit Desa merupakan salah satu kelembagaan pertanian di tingkat kecamatan. Banyaknya kelembagaan pada tingkat kecamatan memungkinkan adanya pengaruh bagi kinerja dan usaha KUD. Berdasarkan tingkat kinerja dari masing-masing Koperasi Unit Desa yang terdapat di kecamatan tersebut, dapat diukur sejauh mana strategi pengembangan yang telah dilakukan oleh KUD dalam sistem perekonomian. Strategi pola pengembangan KUD mencirikan bahwa masyarakat Indonesia yang umumnya tinggal di pedesaan dan sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, hidup dalam kebersamaan ekonomi, sosial dan budaya untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Perkembangan kinerja yang terpantau akan dapat menentukan suatu strategi yang dapat membantu KUD dalam menjalankan visi dan misinya. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana kinerja KUD di Kabupaten Klaten? 2. Apa saja strategi pengembangan KUD di Kabupaten Klaten? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kinerja KUD di Kabupaten Klaten. 2. Merumuskan strategi pengembangan KUD di Kabupaten Klaten. D. Kegunaan Penelitian 1. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang strategi pengembangan koperasi dan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 2. Bagi Pemerintah Daerah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan, terutama dalam pengembangan perkoperasian.

6 3. Bagi pihak KUD, penelitian ini diharapkan sebagai sumbang saran untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dalam mencapai tingkat keberhasilan usaha dan sebagai dasar perencanaan strategi pengembangan di tahun yang akan datang. 4. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan referensi dalam penyusunan penelitian selanjutnya atau penelitian-penelitian sejenis.

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan, beras, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan, beras, dan lain 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kabupaten klaten merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan, beras, dan lain sebagainya. Terdapat banyak kerajinan

Lebih terperinci

RINGKASAN RANCANGAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

RINGKASAN RANCANGAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI Lampiran II PERDA APBD TA. Nomor 2016 :...TAHUN 2016 Tanggal : 21 September 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2016

Lebih terperinci

BUPATI KLATEN BUPATI KLATEN,

BUPATI KLATEN BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN KEPUTUSAN BUPATI KLATEN NOMOR 18/297/2011 TENTANG PENUNJUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)DAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian dalam perekonomian nasional merupakan sektor yang cukup baik dan terbukti mampu bertahan pada saat krisis Indonesia tahun 1997-1998. Pembangunan sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena produksi padi Indonesia yang masih rendah dan ditambah dengan. diperbaiki dengan manajemen pascapanen yang benar.

BAB I PENDAHULUAN. karena produksi padi Indonesia yang masih rendah dan ditambah dengan. diperbaiki dengan manajemen pascapanen yang benar. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Padi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia karena sebagian besar penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai sumber karbohidrat. Kebutuhan pangan pokok beras

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia masih merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perkonomian

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia masih merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perkonomian I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia masih merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perkonomian nasional. Padi adalah tanaman pangan yang utama. Sejak

Lebih terperinci

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN Lampiran IIa Peraturan Daerah Nomor : 12 Tahun 2014 Tanggal : 31 Desember 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2015 KODE 1.01.01 DINAS

Lebih terperinci

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN Lampiran IIa Peraturan Daerah Nomor : 1 TAHUN 2014 Tanggal : 15 Januari 2014 KABUPATEN KLATEN RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 KODE 1.01.01 DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN Lampiran IIa RAPERDA APBD TA. 2016 Nomor :... TAHUN 2015 Tanggal : 30 October 2015 PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : /PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/ /2017 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : /PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/ /2017 TENTANG DRAFT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN NOMOR : /PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/ /2017 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PEMUNGUTAN SUARA (PPS) SE KABUPATEN KLATEN DALAM PEMILIHAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk perubahan dan pertumbuhan ekonomi serta perbaikan mutu hidup dan kesejahteraan seluruh warga masyarakat untuk

Lebih terperinci

(SP2010) merupakan dasar. administrasi terkecil. tim. dasar. tangga. Klaten, Agustus 2010 BPS Kabupaten. Klaten Kepala,

(SP2010) merupakan dasar. administrasi terkecil. tim. dasar. tangga. Klaten, Agustus 2010 BPS Kabupaten. Klaten Kepala, Sekapur Sirih Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik bertanggung jawab menyediakan data statistik dasar. Sensus Penduduk 2010 (SP2010) merupakan kegiatan

Lebih terperinci

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI KLATEN,

Lebih terperinci

PENYUSUNAN USULAN PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN

PENYUSUNAN USULAN PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN PENYUSUNAN USULAN PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLATEN DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 Oleh: KPU Kabupaten Klaten A. LATAR BELAKANG Daerah Pemilihan/Dapil

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN KLATEN

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN KLATEN BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN KLATEN Rancangan Sekolah Luar Biasa tipe C yang direncanakan berlokasi di Kabupaten Klaten. Perencanaan suatu pembangunan haruslah mengkaji dari berbagai aspek-aspek

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KLATEN

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KLATEN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KLATEN Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : 4/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/XI/2017 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : 4/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/XI/2017 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 4/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/XI/2017 TENTANG PENETAPAN DAN PENGANGKATAN KETUA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN (PPK) SE DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan Pipa Air Minum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan Pipa Air Minum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem manajemen berupa informasi berbasis komputer yang berkaitan erat dengan dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten

BAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Gambaran Umum tentang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut ini : 1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak

Lebih terperinci

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng)

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng) BAB II DISKRIPSI DAERAH 2.1 Letak Geografi Kabupaten Klaten termasuk daerah di Propinsi Jawa Tengah dan merupakan daerah perbatasan antara Propinsi Jawa Tengah dengan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu bukti kerawanan gempa tersebut adalah gempa tektonik yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. satu bukti kerawanan gempa tersebut adalah gempa tektonik yang terjadi pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Yogyakarta dan sekitarnya berada di dua lempeng aktif, Indo- Australia dan Eurasia yang membentang dari belahan barat Sumatera hingga belahan selatan Nusa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten. 1. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten.

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten. 1. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten. BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten 1. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten berdiri sejak tahun 1984 yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gempa bumi. Gempa bumi merupakan pergerakan (bergesernya) lapisan. batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi.

BAB I PENDAHULUAN. gempa bumi. Gempa bumi merupakan pergerakan (bergesernya) lapisan. batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak pengertian atau definisi tentang bencana yang pada umumnya merefleksikan karakteristik tentang gangguan terhadap pola hidup manusia, dampak bencana bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya memlalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat disebabkan oleh faktor. alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat disebabkan oleh faktor. alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana merupakan rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggali, mengelola, dan mengembangkan sumber-sumber ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. menggali, mengelola, dan mengembangkan sumber-sumber ekonomi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan bidang ekonomi dilakukan untuk mencapai sasaran pembangunan nasional, yaitu mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Pencapaian sasaran yang dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation, yang berarti usaha bersama. Secara umum, koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan

Lebih terperinci

PENGARUH KEBERADAAN TRANSPORTASI UMUM ANGKUTAN DESA TERHADAP PERGERAKAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN. Publikasi Karya Ilmiah

PENGARUH KEBERADAAN TRANSPORTASI UMUM ANGKUTAN DESA TERHADAP PERGERAKAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN. Publikasi Karya Ilmiah PENGARUH KEBERADAAN TRANSPORTASI UMUM ANGKUTAN DESA TERHADAP PERGERAKAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN Publikasi Karya Ilmiah Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE SEKTOR NON PERTANIAN TERHADAP KETERSEDIAAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH

DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE SEKTOR NON PERTANIAN TERHADAP KETERSEDIAAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE SEKTOR NON PERTANIAN TERHADAP KETERSEDIAAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH THE RATE OF THE AGRICULTURE LAND CONVERSION AND THE IMPACTS OF THE AGRICULTURE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Klaten merupakan daerah dengan potensi bencana yang

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Klaten merupakan daerah dengan potensi bencana yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Klaten merupakan daerah dengan potensi bencana yang cukup tinggi, karena berada pada jalur cincin api (Ring of Fire). Jalur api ini berasal dari jalur Mediterania

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KAWASAN / WILAYAH

BAB III TINJAUAN KAWASAN / WILAYAH BAB III TINJAUAN KAWASAN / WILAYAH 3.1 Kondisi Geografis Kabupaten Klaten Gambar 3.1 Peta Administrasi Kabupaten Klaten Sumber : http://penataanruangjateng.info/index.php/galeri-kab/25 /11/11/2015 Secara

Lebih terperinci

BAB III TRANSPORTASI ANGKUTAN JALAN RAYA KABUPATEN KLATEN

BAB III TRANSPORTASI ANGKUTAN JALAN RAYA KABUPATEN KLATEN BAB III TRANSPORTASI ANGKUTAN JALAN RAYA KABUPATEN KLATEN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Klaten 3.1.1 Ruang Lingkup Kabupaten Klaten Kabupaten Klaten adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya

Lebih terperinci

ANALISIS KESEIMBANGAN PRODUKSI DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN TAHUN SKRIPSI

ANALISIS KESEIMBANGAN PRODUKSI DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN TAHUN SKRIPSI ANALISIS KESEIMBANGAN PRODUKSI DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2005-2009 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi Oleh : Nur Salim

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) , P E N E T A P A N

PENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) , P E N E T A P A N PENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) 321044, 323566 P E N E T A P A N NOMOR: W12.U9/ 125/Pdt.04.01/ I / 2016 TENTANG BIAYA PROSES PENYELESAIAN PERKARA PERDATA

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KLATEN NOMOR : 071 TAHUN 2013

SURAT KEPUTUSAN KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KLATEN NOMOR : 071 TAHUN 2013 SURAT KEPUTUSAN KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KLATEN NOMOR : 071 TAHUN 2013 TENTANG REGU BERPRESTASI PADA JAMBORE PENGGALANG SD/ MI KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 KETUA KWA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : 11/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/II/2018 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN. NOMOR : 11/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/II/2018 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN NOMOR : 11/PP.05.3-Kpt/3310/KPU-Kab/II/2018 TENTANG PENETAPAN LOKASI KAMPANYE KABUPATEN KLATEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

BAB I PENDAHULUAN. koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 menyebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) , P E N E T A P A N

PENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) , P E N E T A P A N PENGADILAN NEGERI KLAS I B KLATEN JL. RAYA KLATEN SOLO KM. 2 KLATEN Telp / Fax (0272) 321044, 323566 P E N E T A P A N NOMOR: W12.U9/ 692 /Pdt.04.01/ 3 /2015 TENTANG BIAYA PROSES PENYELESAIAN PERKARA PERDATA

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO BENCANA KEKERINGAN DI KABUPATEN KLATEN

ANALISIS RISIKO BENCANA KEKERINGAN DI KABUPATEN KLATEN ANALISIS RISIKO BENCANA KEKERINGAN DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: Kukuh Prabowo NIM : E100120107

Lebih terperinci

Pentingnya Koperasi bagi

Pentingnya Koperasi bagi Bab 8 Pentingnya Koperasi bagi Kesejahteraan Masyarakat Tahuka kamu apa koperasi itu? Apa tujuan didirikannya koperasi? Apa alasan dibuatnya koperasi? Koperasi merupakan organisasi dari anggota, oleh anggota

Lebih terperinci

POKOK-POKOK PIKIRAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN KE DEPAN

POKOK-POKOK PIKIRAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN KE DEPAN POKOK-POKOK PIKIRAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN KE DEPAN Oleh: Triyono * A. SEKILAS TENTANG KABUPATEN KLATEN Kabupaten Klaten merupakan salah satu dari 35 kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. koperasi. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas

BAB I PENDAHULUAN. koperasi. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan perekonomian nasional sekarang ini banyak melibatkan koperasi. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan begitu

Lebih terperinci

1 Indra santoso, Kamus praktis bahasa indonesia, Ibid 3 Ibid 4 Ibid 5 Ibid 6 Ibid

1 Indra santoso, Kamus praktis bahasa indonesia, Ibid 3 Ibid 4 Ibid 5 Ibid 6 Ibid 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 PEMBANGUNAN PERMUKIMAN KELAS MENENGAH ke BAWAH di KOTA KLATEN 1.2 Pengertian Judul Judul : PEMBANGUNAN PERUMAHAN KELAS MENENGAH KEBAWAH DI KOTA KLATEN PEMBANGUNAN Berasal dari kata

Lebih terperinci

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2017

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2017 BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum KPP Pratama Klaten

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum KPP Pratama Klaten BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum KPP Pratama Klaten 1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Klaten terbentuk tanggal 30 Oktober 2007 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka ini akan menjelaskan mengenai pengertianpengertian yang mendasar mengenai prosedur pelaksanaan simpan pinjam, tinjauan pustaka ini penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas, karena keberhasilan seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas, karena keberhasilan seorang pemimpin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di hampir semua perusahaan yang ada, karyawan merupakan aset penting yang wajib mereka jaga. Oleh karena itu bagi perusahaan yang khususnya bergerak dibidang jasa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 3.2 Analisa Kemampuan Keuangan Daerah... III Kebijakan Umum Anggaran... III. 29

DAFTAR ISI. 3.2 Analisa Kemampuan Keuangan Daerah... III Kebijakan Umum Anggaran... III. 29 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 4 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I. 7 1.4 Maksud dan Tujuan... I. 13 1.5 Sistematika Penulisan...

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN KLATEN

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN KLATEN BAB II GAMBARAN UMUM Kondisi Umum merupakan gambaran kondisi wilayah Kabupaten Klaten secara keseluruhan. Kondisi umum dilihat dari profil geografi, demografi, ekonomi dan profil sosial dan budaya. 2.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata Latin

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata Latin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata Latin yaitu Cum yang berarti dengan, dan Aperari yang berarti bekerja. Dari dua kata ini, dalam

Lebih terperinci

STUDI PEMILIHAN LOKASI (SITE SELECTION) TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH KABUPATEN KLATEN

STUDI PEMILIHAN LOKASI (SITE SELECTION) TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH KABUPATEN KLATEN STUDI PEMILIHAN LOKASI (SITE SELECTION) TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH KABUPATEN KLATEN M. Arief Budihardjo*), Ika Bagus Priyambada*), Endang Hadiastuti ABSTRACT TPA (landfill) is one of fundamental needs

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WILAYAH TERTINGGAL DI KABUPATEN KLATEN

PENGEMBANGAN WILAYAH TERTINGGAL DI KABUPATEN KLATEN PENGEMBANGAN WILAYAH TERTINGGAL DI KABUPATEN KLATEN Happy Okysari happyokysari@gmail.com Luthfi Muta ali luthfimutaali@yahoo.co.id ABSTRACT The development could not reach its goal in equality development.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dasar hukum koperasi adalah UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Selanjutnya di dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industrialisasi merupakan suatu kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai jual dari suatu produk yang sudah ada. Peningkatan nilai jual dari produk tersebut

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan rakyat, dan pembangunan dijalankan untuk meningkatkan produksi dan

TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan rakyat, dan pembangunan dijalankan untuk meningkatkan produksi dan TINJAUAN PUSTAKA Koperasi Unit Desa (KUD) Pembangunan masyarakat di perdesaan turut mempercepat tingkat kehidupan rakyat, dan pembangunan dijalankan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Data tentang sejarah terbentuknya komunitas pendengar radio RSPD

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Data tentang sejarah terbentuknya komunitas pendengar radio RSPD BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Komunitas Guyup Rukun Data tentang sejarah terbentuknya komunitas pendengar radio RSPD diperoleh peneliti melalui hasil wawancara dengan anggota komunitas Guyup Rukun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memenuhi kebutuhan pangan, hasil pertanian merupakan salah satu komoditas yang terpenting. Salah satunya adalah makanan pokok seperti beras, dan hasil pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tangguh, dan mandiri yang berakar dalam masyarakat serta mampu memajukan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. yang tangguh, dan mandiri yang berakar dalam masyarakat serta mampu memajukan ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan salah satu wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan agar makin memiliki kemampuan menjadi badan usaha yang efisien dan menjadi gerakan ekonomi

Lebih terperinci

TREN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN KLATEN. RHINA UCHYANI F, SUSI WURI ANI Staf Pengajar Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian UNS

TREN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN KLATEN. RHINA UCHYANI F, SUSI WURI ANI Staf Pengajar Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian UNS SEPA : Vol. 8 No. 2 Pebruari 2012 : 51 182 ISSN : 1829-9946 TREN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN KLATEN RHINA UCHYANI F, SUSI WURI ANI Staf Pengajar Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air, Antara Ketersediaan dan Konflik Kepentingan

Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air, Antara Ketersediaan dan Konflik Kepentingan KONDISI SUMBER AIR DI DAERAH VULKAN : STUDI KASUS DI DAERAH KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH (Suharjo, Karyono, Munawar Cholil, Alif Noor Anna) I. Pendahuluan Konflik antar Negara karena masalah air telah

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1984 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (KUD) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1984 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (KUD) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1984 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (KUD) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Menimbang a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 3 TAHUN 1988 TANGGAL 28 JANUARI 1988 TENTANG KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI ANGGARAN DASAR 24 SEPTEMBER 1987 MUKADIMAH Pengusaha Indonesia menyadari sedalam-dalamnya bahwa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN KLATEN

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN KLATEN BAB II GAMBARAN UMUM Kondisi Umum merupakan gambaran kondisi wilayah Kabupaten Klaten secara keseluruhan. Kondisi umum dilihat dari profil geografi, demografi, ekonomi dan profil sosial dan budaya. 2.1

Lebih terperinci

PROFIL POTENSI INVESTASI KABUPATEN KLATEN. Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten

PROFIL POTENSI INVESTASI KABUPATEN KLATEN. Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten PROFIL POTENSI INVESTASI KABUPATEN KLATEN Poten al Investment Profile of Klaten Regency Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten KONDISI GEOGRAFI KABUPATEN KLATEN Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produksi bahan pangan terutama bahan makanan pokok mempunyai peranan penting dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Makanan sebagai sumber energi potensial didalam

Lebih terperinci

Hajar Kusuma Cahyaningrum (I ) BAB I PENDAHULUAN

Hajar Kusuma Cahyaningrum (I ) BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 JUDUL Perpustakaan dengan Pendekatan Arsitektur Bioklimatik di Klaten 1.2 DEFINISI JUDUL 1.2.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis,

Lebih terperinci

DAFTAR GEREJA KRISTEN PROTESTAN KAB. KLATEN NO NAMA GEREJA ALAMAT GEREJA NAMA PENDETA

DAFTAR GEREJA KRISTEN PROTESTAN KAB. KLATEN NO NAMA GEREJA ALAMAT GEREJA NAMA PENDETA DAFTAR GEREJA KRISTEN PROTESTAN KAB. KLATEN NO NAMA GEREJA ALAMAT GEREJA NAMA PENDETA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 GKJ (Gereja Kristen Jawa) Klaten Klaten GKI (Gereja Kristen Indonesia)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan transmigrasi diarahkan pada pembangunan daerah, keseimbangan penyebaran penduduk dan peningkatan mutu kehidupan penduduk di lokasi transmigrasi dan sekitarnya

Lebih terperinci

PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DINAS PERTANIAN KABUPATEN KLATEN TAHUN ANGGARAN 2013

PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DINAS PERTANIAN KABUPATEN KLATEN TAHUN ANGGARAN 2013 Nomor : 027.1 / 168.1 Pj. PBJ. TP / KONST / 16 -Desa Kalikebo Kec. Trucuk -Desa Trucuk Kec. Trucuk Berdasarkan Surat Penetapan Penyedia Jasa Nomor : 027.1 / 168 Pj. PBJ. TP / KONST /16, : CV. ADI PERKASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional mempunyai kedudukan dan peran yang sangat strategis dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat. Koperasi

Lebih terperinci

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA PENGEMBANGAN KOPERASI PADA SEKTOR USAHA KECIL DI KABUPATEN SUMENENEP

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA PENGEMBANGAN KOPERASI PADA SEKTOR USAHA KECIL DI KABUPATEN SUMENENEP PENGEMBANGAN KOPERASI PADA SEKTOR USAHA KECIL DI KABUPATEN SUMENENEP MOH. ANWAR Dosen Fakultas Hukum Universitas Wiraraja Sumenep Mohanwar752@yahoo.com ABSTRAK Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan

Lebih terperinci

Peranan Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam pengelolaan data

Peranan Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam pengelolaan data ANALISIS KESELARASAN ANTARA KONDISI LAHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN DENGAN TEKNOLOGI SIG DI KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH EQUIVALENCE ANALYSIS BETWEEN LAND CONDITION AND FARM PRODUCTIVITY WITH SIG

Lebih terperinci

PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN KREDIT DI KALANGAN MASYARAKAT KLATEN (Studi Di KUD JUJUR Karangnongko)

PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN KREDIT DI KALANGAN MASYARAKAT KLATEN (Studi Di KUD JUJUR Karangnongko) PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN KREDIT DI KALANGAN MASYARAKAT KLATEN (Studi Di KUD JUJUR Karangnongko) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Komitmen (PPKom) pengampu kegiatan, untuk dilakukan evaluasi terhadap pengisian laporan. Setelah dievaluasi dan diteliti, draf form laporan 1 yang

Komitmen (PPKom) pengampu kegiatan, untuk dilakukan evaluasi terhadap pengisian laporan. Setelah dievaluasi dan diteliti, draf form laporan 1 yang LAMPIRAN I KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH NOMOR 0400 TAHUN 2015 TENTANG PENGGUNAAN PROSEDUR KERJA, ALUR KERJA DAN EMAIL DALAM PENYAMPAIAN LAPORAN KEGIATAN KEGIATAN BULANAN DI PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN PROSEDUR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia dibagi menjadi 3 kelompok bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia dibagi menjadi 3 kelompok bagian BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian di Indonesia dibagi menjadi 3 kelompok bagian badan usaha yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Koperasi. Ketiga badan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KECAMATAN JUWIRING, KLATEN

BAB III TINJAUAN KECAMATAN JUWIRING, KLATEN BAB III TINJAUAN KECAMATAN JUWIRING, KLATEN A. TINJAUAN KABUPATEN KLATEN 1. KONDISI FISIK Kabupaten merupakan salah satu bagian dari wilayah Propinsi Jawa Tengah yang secara geografis terletak diantara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Unit Desa (KUD) adalah suatu Koperasi serba usaha yang

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Unit Desa (KUD) adalah suatu Koperasi serba usaha yang TINJAUAN PUSTAKA Koperasi Unit Desa (KUD) Koperasi Unit Desa (KUD) adalah suatu Koperasi serba usaha yang beranggotakan penduduk desa dan berlokasi didaerah pedesaan, daerah kerjanya biasanya mencangkup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi pancasila. Secara ideologis normatif sumber dari dasar penjabaran

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi pancasila. Secara ideologis normatif sumber dari dasar penjabaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian indonesia disusun berdasarkan falsafah dan ideologi negara, yaitu pancasila. Perekonomian yang disusun berdasarkan pancasila adalah ekonomi pancasila.

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN KABUPATEN KLATEN

BAB 3 TINJAUAN KABUPATEN KLATEN BAB 3 TINJAUAN KABUPATEN KLATEN 3.1. Tinjauan Fisik Kabupaten Klaten 3.1.1. Kondisi Geografis Kabupaten Klaten Kabupaten Klaten terletak secara geografis antara 110 26 14-110 48 33 Bujur TImur dan 7 32

Lebih terperinci

MODEL KONSERVASI AIRTANAH DAERAH LERENG GUNUNG MERAPI BERBASIS BUDAYA LOKAL DI KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH

MODEL KONSERVASI AIRTANAH DAERAH LERENG GUNUNG MERAPI BERBASIS BUDAYA LOKAL DI KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH MODEL KONSERVASI AIRTANAH DAERAH LERENG GUNUNG MERAPI BERBASIS BUDAYA LOKAL DI KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH Siti Taurat Aly, Suharjo, Ari Diniyati, Miftahul Arozaq Prodi Pendidikan Geografi FKIP UMS Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengelolaan sumber daya ekonomi dalam suatu iklim. pengembangan dan pemberdayaan Koperasi yang memiliki peran strategis

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengelolaan sumber daya ekonomi dalam suatu iklim. pengembangan dan pemberdayaan Koperasi yang memiliki peran strategis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas-asas kekeluargaan. Pembangunan perekonomian nasional bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan politik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Koperasi Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu Cum yang berarti dengan, dan Aperari yang berarti bekerja. Dari dua kata

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Gambaran Kondisi Umum Daerah 2.1.1. Aspek Geografis Kabupaten Klaten dalam lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu dari 35 kabupaten/kota yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut.

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut. BAB II TINJAUAN TEORI 1.1. Landasan Teori 1.1.1. Pengertian Kinerja Menurut kamus umum Bahasa Indonesia kinerja diartikan sebagai berikut : a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan b. Kemampuan

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL UJIAN NASIONAL SMP/MTS SEDERAJAT KABUPATEN KLATEN 2015/2016

REKAPITULASI HASIL UJIAN NASIONAL SMP/MTS SEDERAJAT KABUPATEN KLATEN 2015/2016 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN REKAPITULASI HASIL UJIAN NASIONAL SMP/MTS SEDERAJAT KABUPATEN KLATEN 0/0 Disusun Guna Memenuhi Nilai Akhir Praktik Pengalaman Lapangan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 4 TAHUN : 2009 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 7 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 4 TAHUN : 2009 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 7 TAHUN 2009 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 4 TAHUN : 2009 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA KOPERASI KREDIT PINUNJUL,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. koperasi agar lebih sejahtera dengan berdasarkan asas kekeluargaan. Hal ini juga

BAB I PENDAHULUAN. koperasi agar lebih sejahtera dengan berdasarkan asas kekeluargaan. Hal ini juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang mendasari dalam prosedur laporan pelaksanaan simpan pinjam yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan titik temu antara tiga lempeng besar dunia, yaitu Lempeng Pasifik, Lempeng Eruasia, dan Lempeng Hindia-Australia yang lazim disebut Triple Junction.

Lebih terperinci

POKJA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI TAHUN 2011 Jalan Sulawesi No. 26, Telepon KLATEN

POKJA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI TAHUN 2011 Jalan Sulawesi No. 26, Telepon KLATEN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN KLATEN POKJA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI TAHUN 2011 Jalan Sulawesi No. 26, Telepon 321823 KLATEN - 57413 Nomor Lampiran Perihal : 027/150/P.K.ULP/IX/2011 : 1 (satu)

Lebih terperinci

Kabupaten Klaten memiliki wilayah seluas 665,56km 2 administratif terbagi dalam 26 kecamatan dan 401 desa/kelurahan.

Kabupaten Klaten memiliki wilayah seluas 665,56km 2 administratif terbagi dalam 26 kecamatan dan 401 desa/kelurahan. BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KLATEN 3.1. Kabupaten Klaten Selayang Pandang Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1988 TENTANG PERSETUJUAN ATAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1988 TENTANG PERSETUJUAN ATAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1988 TENTANG PERSETUJUAN ATAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

Analisis Geospasial untuk Deteksi Kekeringan Meteorologis di Wilayah Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten Artikel Ilmiah

Analisis Geospasial untuk Deteksi Kekeringan Meteorologis di Wilayah Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten Artikel Ilmiah Analisis Geospasial untuk Deteksi Kekeringan Meteorologis di Wilayah Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten Artikel Ilmiah Peneliti : Yan Estevan Verdinan (672123) Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

URAIAN MATERI. A. Pengertian Koperasi

URAIAN MATERI. A. Pengertian Koperasi URAIAN MATERI A. Pengertian Koperasi Kata Koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu co dan operation. Co berarti bersama, operation berarti usaha. Kalau kedua kata itu dirangkai, maka koperasi dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti tertuang dalam Pasal 33 Ayat 1 Undang- Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. seperti tertuang dalam Pasal 33 Ayat 1 Undang- Undang Dasar 1945 yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Koperasi memiliki arti penting dalam membangun perekonomian nasional, seperti tertuang dalam Pasal 33 Ayat 1 Undang- Undang Dasar 1945 yang berbunyi, Perekonomian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi dan Karakteristiknya Sejarah koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara Eropa. Sistem ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menghadapi persoalan kurangnya kemakmuran yang hebat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menghadapi persoalan kurangnya kemakmuran yang hebat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia menghadapi persoalan kurangnya kemakmuran yang hebat sekali, yang sebagian besar berakar dari sejarah. Tatkala kedaulatan atas indonesia diserahkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2005-2025 RPJP Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2005-2025 I- 1 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi Unit Desa (KUD)

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi Unit Desa (KUD) II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Koperasi Unit Desa (KUD) KUD dibentuk atas dasar kesamaan persepsi dan kebutuhan petani mengenai kemudahan untuk memperoleh sarana dan prasarana produksi pertanian dengan melandaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk kesejahteraan masyarakat yang dinamakan gerakan koperasi. perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk kesejahteraan masyarakat yang dinamakan gerakan koperasi. perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Pandji Anoraga & Ninik Widiyanti (2003 : 1) koperasi lahir pada permulaan abad ke-19, sebagai reaksi terhadap sistem liberalisme ekonomi, pada waktu

Lebih terperinci