Jogja International Travel Mart 2018, Gerbang Baru Untuk Perjalanan Bisnis Anda
|
|
- Hengki Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SIARAN PERS Jogja International Travel Mart 2018, Gerbang Baru Untuk Perjalanan Bisnis Anda Yogyakarta 30 APRIL JTM berubah menjadi JITM Didirikan pada tahun 2008, Jogja International Travel Mart menetapkan langkah untuk melakukan bisnis pada skala internasional dengan membuka potensi bisnis yang sulit dipahami dari dalam pasar perdagangan perjalanan wisata. Sekarang, tahun ke-9, rebranding Jogja Travel Mart (JTM) mendefinisikan kembali identitas merek internasional sebagai Jogja International Travel Mart (JITM); akan diadakan pada 7 10 Mei JITM telah mengukuhkan diri sebagai satu-satunya pertemuan jaringan B2B industri perjalanan internasional di wilayah Yogyakarta. Jogja International Travel Mart adalah forum berkaliber tinggi di mana kota Jogjakarta dan sekitar penyedia perjalanan wisata dapat bertemu pembeli utama dari industri perjalanan wisata internasional. Platform yang sangat efisien proses jual beli perjalanan wisata ini juga menyajikan berita dan tren terbaru dalam industri pariwisata yang masuk ke Jogjakarta kepada wartawan lokal, nasional dan internasional terpilih, yang diharapkan pemberitaannya kemudian menghasilkan dorongan peningkatan perjalanan wisata ke Yogyakarta. DINAS PARIWISATA PROVINSI DIY bekerjasama dengan DPD ASITA DIY & BPD PHRI DIY untuk ke sembilan kalinya menyelenggarakan Jogja International Travel Mart ( JITM ) di kota Yogyakarta, kali ini dengan mengusung tema Jogjakarta, A New Getaway to Your Journey. Dengan tema ini diharapkan kerjasama antara Otoritas Pariwisata Yogyakarta (Dinas Pariwisata DIY), Asosiasi Lembaga Tour & Travel Indonesia Yogyakarta (ASITA Yogyakarta) dan Asosiasi Hotel & Restoran Indonesia Yogyakarta (PHRI Yogyakarta), memiliki kehormatan untuk menjadi tuan rumah kemabli acara B2B Jogja International Travel Mart (JITM) menjadi Sebuah Gerbang Baru untuk Memulai Perjalanan Bisnis Anda Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan opportunities bisnis bagi Seller maupun Buyer. Event ini diikuti oleh agen-agen perjalanan, hotel, restoran, objek wisata dan stakeholder lainnya yang sudah terkemuka di Yogyakarta dan sekitar Jawa Tengah. Jogja International Travel Mart merupakan satu satunya ajang travel mart Internasional yang diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan upaya kolaboratif antara Dinas Pariwisata Provinsi DIY, ASITA, dan PHRI, menghubungkan para pembeli internasional dengan penjual produk pariwisata di Yogyakarta. 1
2 Selama sembilan tahun keberadaan kegiatan Jogja Travel Mart, telah berhasil mengundang 972 Buyers ( 362 Domestic Buyers dan 610 International Buyers ) dari berbagai negara dan 610 Sellers dari area Yogyakarta dan sekitarnya. Program Jogja International Travel Mart 2018 meliputi Welcome Dinner yang akan diadakan pada tanggal 7 Mei 2018 di area Bangsal Kepatihan, B2B (Business To Business) networking meeting yang akan diadakan pada tanggal 8 Mei 2018, berbagai kegiatan social functions, serta educational trip untuk para Buyers. Kasultanan Ballroom Royal Ambarrukmo Yogyakarta akan menjadi lokasi berlangsungnya agenda utama dari kegiatan ini, yaitu Pertemuan Bisnis Buyers dan Sellers (Table Top) pada tanggal 8 Mei Buyers yang akan didatangkan di kegiatan Travel Mart berasal dari 20 negara termasuk Indonesia dan negara lainnya, yaitu: Malaysia, Bangladesh, India, Mexico, Philipina, Sri Langka, Vietnam, Italia, Uni Arab Emirate, Jepang dan masih banyak lagi. Sedangkan 82 Sellers yang akan berpartisipasi adalah terdiri dari Agen Perjalanan, Hotel, dan Restoran, JITM 2018 yang mentargetkan 82 Seller hingga akhir penutupan. Dan Buyer ditargetkan dapat dihadiri 107 Buyers. Untuk tahun ini akan menggunakan metode round robbin, yang mana konsep B2B Networking Meeting yang akan dilakukan adalah dengan dipertemukannya para Buyers dan Sellers melalui metode bertatap muka singkat untuk saling memperkenalkan produk dan jasa masing-masing. Apabila merasa memiliki kecocokan bisnis maka mereka diberikan kesempatan untuk menggali lebih dalam kemungkinan kerja samanya melalui kegiatan-kegiatan informal yang difasilitasi, misalnya melalui networking lunch di lokasi Table Top maupun networking dinner yang di Grand dafam Rohan. Di hari berikutnya, para Hosted Buyers akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan educational trip dengan memilih antara berkunjung ke Candi Borobudur dan melakukan Lava Tour Merapi, dan pilihan kedua ke Keraton, Taman Sari dan Tebing Breksi. Kegiatan ini bertujuan selain mengenalkan highlight dari pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya, juga untuk memperkenalkan obyek wisata lainnya. Dan di akhir acara akan ditutup oleh Closing Dinner yang akan diadakan pada tanggal 9 Mei 2018 di Hyatt Regency Hotel. Acara JITM 2018 ini juga menjadi sarana informasi awal kepada para pelaku pariwisata dan terutama memberikan informasi dini kepada para Buyers mengenai rencana New Yogyakarta International Airport ( NYIA ) yang direncanakan dapat beroperasi pada tahun 2020 salah satu media yang digunakan adalah dengan memberikan informasi mengenai NYIA di Directory Book Jogja International Travel Mart Edwin Ismedi, selaku Ketua JITM 2018 mengatakan bahwa JITM ini adalah peluang menarik untuk menandai kehadiran Anda di industri pariwisata. Ketika seluruh industri penunjang pariwisata ada di JITM, jangan dilewatkan kesempatan besar untuk meluncurkan atau mempromosikan perjalanan bisnis yang dimiliki. Beliau juga menambahkan bahwa pemilihan buyers pada tahun ini sangat selekstif sehingga dapat menumbuhkan minat Seller untuk berpatisipasi di JITM Buyers merupakan tour operator Internasional yang merupakan key feeder & emerging markets untuk Daerah Istimewa Yogyakarta baik yang berasal dari 2
3 dalam negeri maupun dari luar negeri. Untuk tahun ini diharapkan tercapainya target kenaikan potential revenue 15% dari tahun lalu. Dimana tahun 2017, potential revenue yang didapat sebesar Rp. 75,930,000,000. Dan tahun ini ditargetkan sebesar Rp. 87,319,500,000. Dan penyelenggaraan JITM dari tahun ke tahun tetap akan mendukung kenaikan di bidang pariwisata khususnya di Yogyakarta dan sekitarnya. JITM 2018 juga memberikan fasilitas secara gratis untuk Dinas Pariwisata dari masing-masing Kabupaten dan Kota Propinsi Yogyakarta untuk berpartisipasi menjadi Exhibitor selama kegiatan Table Top berlangsung, sehingga mereka bisa mendapatkan kesempatan dalam mengenalkan produk dan jasa nya sebagai bagian dari kekayaan dan keanekaragaman yang dimiliki oleh destinasi. Diantaranya yang akan memanfaatkan fasilitas stand ini adalah Dinas Pariwisata dari Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta, ditambahkan stand dari Asosiasi-asosiasi pariwisata. Dengan makin banyaknya pihak yang berpartisipasi pada kegiatan ini, diharapkan pelaku pasar pariwisata yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya dapat lebih mengembangkan strategi kreatif serta kesempatan untuk memperluas pasar baru dikelas Internasional. Untuk Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi: *** End *** Joko Paromo Koordinator Humas JTM Wiwied A. Widyastuti Humas JITM eam@thesahidrichjogjahotel.com / info@jogjatravelmart.co.id / wiwiedwidyastuti960@gmail.com Secretariat Office of JITM 2018: DPD ASITA DIY Jl. Ganesha II/1 A Muja Muju, Yogyakarta, Indonesia Ph Fax info@jogjatravelmart.co.id 3
4 BUYER JTM 2017 NO COUNTRY COMPANY PAX 1 BANGLADESH AUSTRALIA GERMANY CAMBODIA ITALY KOREA SELATAN INDIA UAE MALAYSIA MEXICO PHILIPINES POLAND SWEDIA SLOVAKIA SRILANKA VIETNAM SINGAPORE AMERIKA INDONESIA THAILAND SELLER JTM 2018 HOTEL : 47 AGEN PERJALANAN : 35 RESTORAN : TOTAL : 82 EXHIBITOR JTM Sidji Batik - Angkasa Pura - Paradise batik - Jogja Scrummy - PHRI DIY - SPA - Kementerian Pariwisata 4
5 PENYELENGGARA Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Alamat: Jl. Malioboro No. 56, Yogyakarta 55123, Indonesia Tel , Fax Kepala Dinas Pariwisata DIY: Bp. Ir. Aris Riyanta, M.Si ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) Daerah Istimewa Yogyakarta ASITA adalah Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia yang dibentuk di Jakarta pada 7 Januari ASITA adalah satu-satunya diakui secara hukum aliansi non-profit dari wirausaha perjalanan Indonesia. Beroperasi di bawah RI Undang-undang Nomor 9/1990 tentang Pariwisata, ASITA memberikan kepemimpinan untuk upaya komunal agen perjalanan Indonesia. Alamat: Jl. Ganesha II/1 A Muja Muju, Yogyakarta, Indonesia Tel , Fax asitajogjaindonesia@yahoo.co.id Ketua DPD ASITA DIY: Bp. Sudiyanto Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) adalah asosiasi non-profit dari pemilik hotel dan restoran serta para profesional yang memfokuskan kegiatannya untuk pengembangan dan pertumbuhan sektor-sektor penting industri pariwisata di Indonesia. Yang termasuk dalam keanggotaan PHRI antara lain, hotel, restoran dan dan industri terkait termasuk pemasok dan lembaga pendidikan pariwisata. Alamat: Jl Laksda Adisucipto Km 7, 55281, Yogyakarta, Indonesia Tel: , Fax: phridiy@yahoo.com Ketua BPD PHRI DIY: Bp. KRHT. Drs. Istijab M. Danunagoro, MM. 5
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis akan menyimpulkan dari berbagai uraian yang telah dikemukakan. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya penulis dapat menarik kesimpulan
Lebih terperinciPROPOSAL RAPAT KERJA NASIONAL XVII & GATHERING DPC NASIONAL I HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA
PROPOSAL RAPAT KERJA NASIONAL XVII & GATHERING DPC NASIONAL I HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA 5 9 Oktober 2018 DI YOGYAKARTA APAT KERJA NASIONAL HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA Yogyakarta, 6-9 Oktober 2018
Lebih terperinciIn concurrent event: November Ma Joly Beach Tuban - Kuta
In concurrent event: 14-15 November Ma Joly Beach Tuban - Kuta PENYELENGGARA BALI CARNAVAL 2015 diselenggarakan atas prakarsa Asosiasi Karnaval Indonesia bekerjasama dengan RajaMICE serta didukung oleh
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya kegiatan perjalanan telah lama dilakukan oleh manusia. Di dalam hidupnya manusia selalu bergerak, berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, ciri itulah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saat ini makin ketat, dalam tahun ini akan ada penambahan kamar dari 11
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan hotel kelas bintang di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini makin ketat, dalam tahun ini akan ada penambahan 1.000 kamar dari 11 hotel kelas
Lebih terperinciTOURISM AUTHORITY OF THAILAND
Sambutan Direktur TAT, Kepada Teman & Rekan TAT Jakarta, Pertama-tama saya mewakili keluarga besar TAT Jakarta mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Lalu seperti biasa,
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. kualitas maupun kuantitas komponen wisata. Secara garis besar kegiatan
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Pengembangan desa wisata Karang Tengah dideskripsikan sebagai sebuah kronologi kegiatan pengelolaan yang bertujuan untuk semakin menyempurnakan kualitas maupun kuantitas
Lebih terperinciTEMA SEMINAR Ketersediaan Kuliner Halal dalam menyukseskan Visit Indonesia 2011 dan tahun selanjutnya.
TERM OF REFERENCE (TOR) KETERSEDIAAN KULINER HALAL DALAM MENYUKSESKAN VISIT INDONESIA Rabu, 6 April 2011, Pk. 08.00 16.00 WIB Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta LATAR BELAKANG Visi Indonesian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata merupakan industri yang banyak dikembangkan di negaranegara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan industri yang banyak dikembangkan di negaranegara berkembang (developing country) pada tiga dekade terakhir. Hal ini jelas terlihat dari banyaknya
Lebih terperinciBAB IV TEMUAN PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN. tentang perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi event. Data primer penelitian ini
BAB IV TEMUAN PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN 4.1 Temuan Penelitian Pada bab ini, penulis akan menguraikan data hasil penelitian yan diperoleh melalui wawancara dengan dua narasumber. Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan dinamika dan tuntutan perubahan di segala bidang, maka untuk mengantisipasi kesalahan masa lalu, maka dibuatlah UU No: 22 Tahun 1999 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi ketika seseorang pengunjung melakukan perjalanan. Pariwisata secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata adalah istilah yang diberikan apabila seseorang wisatawan melakukan perjalanan itu sendiri, atau dengan kata lain aktivitas dan kejadian yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki banyak pulau sebagai salah satu aset untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengembangkan pariwisata yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kampanye Public Relations merupakan aspek penting dalam kegiatan PR dan menentukan keberhasilan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan atau sebuah institusi. Menurut
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. event Jawa Barat Travel Exchange. Maka ada beberapa point yang dapat. disimpulkan dari penelitian yang telah dilakukan.
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil wawancara studi kepustakaan dan observasi mengenai strategi event marketing Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat dalam event Jawa Barat Travel Exchange.
Lebih terperinciBab VI. Penutup. Berdasarkan hasil temuan dan analisis yang telah dipaparkan, menunjukkan bahwa wisata MICE menjadi salah satu wisata yang menjanjikan
Bab VI Penutup 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan analisis yang telah dipaparkan, menunjukkan bahwa wisata MICE menjadi salah satu wisata yang menjanjikan bagi Daerah Istimewa Yogyakarta. Faktor-faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Daya tarik kota Yogyakarta masih dianggap sebagai salah satu. destinasi wisata favorit di Indonesia bagi wisatawan dosmestik dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Daya tarik kota Yogyakarta masih dianggap sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia bagi wisatawan dosmestik dan mancanegara. Menurut Aris Riyanta
Lebih terperinciEATOF Expo EATOF 2nd Culinary Festival Art And Cultural Festival JETM 2016 TERBESAR EVENT TRAVEL M JOGJA EXPO CENTER ( JEC ) OKTOBER 2016
JETM 06 Expo 06 nd Culinary Festival Art And Cultural Festival ART EVENT TRAVEL M Informasi Sponsor & Booth : 08.849.753 ( Willy ) atau 08.55.008 ( Santi ) www.jogjatravelmart.co.id J JETM 0-3 OKTOBER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama beberapa dekade terakhir, pariwisata telah mengalami perkembangan dan perubahan yang membuat pariwisata menjadi salah satu industri tercepat dan terbesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya dan dikenal dengan
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERWAKILAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KAMPUNG WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yang penting dengan ditandai dengan sudah semakin banyaknya. wisatawan lokal dan mancanegara yang menikmati pariwisata yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini dunia pariwisata indonesia sudah menjadi sumber devisa negara yang penting dengan ditandai dengan sudah semakin banyaknya wisatawan lokal dan mancanegara yang
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Yogyakarta adalah kota yang dikenal sebagai kota perjuangan, pusat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta adalah kota yang dikenal sebagai kota perjuangan, pusat kebudayaan, pusat pendidikan serta merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang terkenal di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1. Kurangnya Jumlah Hotel di Kabupaten Kulon Progo Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang belum memiliki
Lebih terperinciProposal Bali Carnaval & BIWHF November 2015 Kuta Beach Walk - Bali
Official App : Proposal Bali Carnaval & BIWHF 14-15 November 2015 Kuta Beach Walk - Bali PENYELENGGARA Bali International Wedding and Honeymoon Festival dan BALI CARNAVAL 2015 diselenggarakan atas prakarsa
Lebih terperinciURUSAN PILIHAN PARIWISATA KONDISI UMUM
4.2.04 URUSAN PILIHAN PARIWISATA 4.2.04.1 KONDISI UMUM Dalam pelaksanaan urusan pilihan pariwisata Pemerintah Kota Semarang memiliki peranan yang cukup penting dan strategis, hal ini dikarenakan Kepariwisataan
Lebih terperinciDPD ASITA BALI PROGRAM KERJA PERIODE
DPD ASITA BALI PROGRAM KERJA PERIODE 2016-2020 A. Bidang Organisasi Perekrutan anggota baru dengan cara melakukan pendekatan persuasif diperlukan untuk keberlangsungan hidup organisasi dikarenakan masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan sektor penting dalam peningkatan pendapatan nasional maupun daerah. Pariwisata dapat menjadi sektor utama dalam meningkatan sektor-sektor
Lebih terperinciBAB II PROFIL BISNIS. Asal mula sang pendiri mendirikan bisnis tour and travel ini dikarenakan melihat
BAB II PROFIL BISNIS 2.1. Sejarah Berdirinya Usaha Asal mula sang pendiri mendirikan bisnis tour and travel ini dikarenakan melihat adanya peluang bisnis yang bagus yaitu banyaknya mahasiswa yang berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperhatikan kebutuhan dan kepentingan customer. Hal ini bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan mengatasi persaingan bisnis adalah pada kemampuan dalam mempromosikan/memperkenalkan kepada masyarakat dan
Lebih terperinci2.2.2 Promotion Mix Penelitian Sebelumnya BAB III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Objek Penelitian
DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN... i HALAMAN PERSETUJUAN...... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR
Lebih terperinci: Informasi RAKERNAS II ASITA Th Surabaya Jawa
Jakarta, Oktober 07 Nomor` Lampiran Perihal Timur Kepada Yth. Ketua DPD ASITA se Indonesia di tempat : 054/DPP-ASITA/K/X/07 : Berkas : Informasi RAKERNAS II ASITA Th. 07 Surabaya Jawa Dengan hormat, Sehubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pergerakan wisatawan muslim ke berbagai dunia, perlu adanya sebuah konsep baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Global Muslim Travel Index (GMTI) tahun 2015, pada tahun 2014 pasar wisatawan muslim bernilai $ 145 juta, dengan 108 juta wisatawan yang mewakili 10%
Lebih terperinciNomor : 056/PP-IKAPI/II/2018 Jakarta, 26 Februari 2018 Perihal : Negara Tamu Di Kuala Lumpur International Book Fair 2018 Lampiran : -
IKATAN PENERBIT INDONESIA (IKAPI) Jl. Kalipasir No. 32 Jakarta 10330 Telp. (021) 3141907, 3146050 Fax. (021) 3146050 e-mail : sekretariat@ikapi.org - http://www.ikapi.org Nomor : 056/PP-IKAPI/II/2018 Jakarta,
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wisata kuliner, dan berbagai jenis wisata lainnya. Salah satu daya tarik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Sleman adalah salah satu Kabupaten yang menjadi bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten ini merupakan kabupaten terbesar di Daerah Istimewa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Exhibition) atau Wisata Konvensi, merupakan bagian dari industri pariwisata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bisnis MICE (Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition) atau Wisata Konvensi, merupakan bagian dari industri pariwisata dan muncul pada dekade tahun
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. selalu mengalami peningkatan pada tahun Pada tahun kurang dari negara-negara di Eropa seperti Belanda.
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan asing di Yogyakarta selalu mengalami peningkatan pada tahun 2011-2015. Pada tahun 2015 sendiri kunjungan wisatawn asing di Yogyakarta
Lebih terperinciGUBERNURLAMPUNG. KEPUTUSAlf GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/ ;2o-b/m.08/HK/2016
GUBERNURLAMPUNG KEPUTUSAlf GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/ ;2o-b/m.08/HK/2016 TENTAlfG PEllIBENTUKAIf TIM PELAKSANA PENYELElfGGARAAN SINKRONISASI STAKEHOLDER KEPARIWISATAAII GUBERNUR LAllIPUNG, Menimbang a.
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah suatu kegiatan sebagai industri pelayanan dan jasa yang akan menjadi andalan Indonesia sebagai pemasukan keuangan bagi negara. Kekayaan
Lebih terperinciBAB III PROFIL DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. A. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta
32 BAB III PROFIL DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA A. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan
Lebih terperinciPeluang dan Tantangan Dalam Pengembangan Pariwisata Halal Provinsi Nusa Tenggara Barat 2017/2018 DASAR/PEDOMAN
Peluang dan Tantangan Dalam Pengembangan Pariwisata Halal Provinsi Nusa Tenggara Barat 2017/2018 H. Lalu. Moh. Faozal., S.Sos., M.Si Kepala Dinas Pariwisata Privinsi NTB DASAR/PEDOMAN 1. UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN MAGANG
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A.Tempat dan Waktu Pelaksanaan Dinas pariwisata dan kebudayaan Yogyakarta beralamatkan di Jalan Suroto kota Yogyakarta,Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan tempat pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai penyedia jasa pelayanan dan informasi tentang tour Australia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini perkembangan Inbound Tour Operator Australia yang berada di Indonesia sebagai penyedia jasa pelayanan dan informasi tentang tour Australia banyak
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI MENGENAI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA. 1. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta
BAB III DESKRIPSI MENGENAI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA A. Gambaran Umum Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta (Dinparbud) 1. Sejarah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta
Lebih terperinciLAMPIRAN GAMBAR. Media Promosi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta
LAMPIRAN GAMBAR Media Promosi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Brosur Taman Sari Yogyakarta Website BP2KY Website Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Guide Taman Sari Promosi Jogja Tv Festival Taman Sari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surakarta, atau yang akrab kita kenal dengan nama kota Solo atau Sala, merupakan salah satu kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah. Secara geografis dan administratif
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN SEKTOR KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN 2018
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SEKTOR KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN 2018 Disampaikan dalam : Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah DIY. 3 April 2017 DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Isu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata saat ini memegang peranan penting dalam perkembangan suatu daerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata saat ini memegang peranan penting dalam perkembangan suatu daerah dan telah menjadi salah satu alternatif utama untuk meningkatkan pendapatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya adalah wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, wisata belanja, dan masih banyak lagi. Dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari luas wilayah Propinsi DIY (www.jogjakota.go.id/index/extra.detail/22).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jogja adalah sebutan pendek dari sebuah kata yang bernama lengkap Yogyakarta. Dalam bahasa Jawa disebut Ngayoja, yang berasal dari kata Ayodia. Kota Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus berkembang baik dalam segi kehidupan masyarakatnya maupun segi tata ruangnya. Kota Yogyakarta pernah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kelayakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelayakan 1.1.1. Kondisi Pariwisata Indonesia Dalam bidang kepariwisataan, wilayah-wilayah di Indonesia menawarkan banyak sekali potensi yang dapat menarik wisatawan
Lebih terperinciProgram Strategis LLP-KUKM
Program Strategis LLP-KUKM 2014 www.smescoindonesia.com www.smescotrade.com LLP-KUKM Dalam rangka meningkatkan dukungan Pemasaran KUKM, Kementerian Koperasi dan UKM membentuk LLP-KUKM sebagai lembaga yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut tergambar bentuk-bentuk produk pelayanan jasa, dan barang untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan kegiatan multi usaha yang mencakup bermacammacam bidang kegiatan. Keragaman bidang tersebut ditunjukkan dalam bentuk kegiatan industri / usaha
Lebih terperinciTerima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Kenzie Travel. Berikut ini surat penawaran proposal harga dari kami.
Maret 2017 Kepada : Telefon / Fax : Handphone : E-mail : Quo No. : 0 /KTHT/III/2017 Perihal : PENAWARAN PAKET TOUR Kepada Bapak / Ibu, Salam hangat dari Kenzie Travel Terima kasih atas kesempatan yang
Lebih terperinciTOUR YOGJAKARTA 2 HARI 1 MALAM
TOUR YOGJAKARTA 2 HARI 1 MALAM Hari 1 : Transfer In Cave Tubing Goa Pindul Pantai Gunung Kidul (MS. MM) Selamat datang di Jogjakarta. setibanya di Bandara/Stasiun Jogja. anda akan di sambut oleh tour guide
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Pentingnya peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negara sudah tidak diragukan lagi. Banyak negara sejak beberapa tahun terakhir menggarap
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP DAYA TARIK WISATA MALIOBORO KOTA YOGYAKARTA
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP DAYA TARIK WISATA MALIOBORO KOTA YOGYAKARTA Aris Baharuddin 1, Maya Kasmita 2, Rudi Salam 3 1 Politeknik Informatika Nasional Makassar 2,3 Universitas Negeri Makassar
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. yang mempengaruhi intensitas persaingan pada industri perhotelan kelas
BAB V PENUTUP Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan penelitian mengenai kekuatankekuatan yang mempengaruhi intensitas persaingan pada industri perhotelan kelas bintang tiga dan empat di DIY, kemudian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) saat ini terus meningkat dan berkembang pesat, Kemampuan IKM dalam persaingan di dunia industri
Lebih terperinciDOKUMEN ADMINISTRASI & TEKNIS
2013 DOKUMEN ADMINISTRASI & TEKNIS DIRECT PROMOTION BATAM di SURABAYA UNTUK: KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF INDONESIA Dokumen Usulan Teknis Kegiatan: Direct Promotion Batam di Surabaya 21 23
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan bahwa strategi city branding Yogyakarta
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan paparan data dan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa strategi city branding Yogyakarta sebagai kota budaya melalui event budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lagi. Penelitian yang dilakukan oleh World Tourism Organizatioan (WTO)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata sebagai indusri terbesar di dunia, tidak ada yang meragukan lagi. Penelitian yang dilakukan oleh World Tourism Organizatioan (WTO) menunjukkan kecenderungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan daerah maupun bagi devisa negara, bahkan negara-negara maju
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kepariwisataan dunia telah mengalami peningkatan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Sektor pariwisata merupakan alternatif pemasukan bagi pendapatan
Lebih terperinciPROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH
PROFIL DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Nama Instansi : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Alamat : Jalan Tgk. Chik Kuta Karang No.03 Banda Aceh Kode Pos 23121 Telp : (+62 651) 26206, 23692, Fax
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi sangat besar bagi Indonesia yang kini banyak dikembangkan di berbagai daerah. Kepariwisataan di Indonesia
Lebih terperinciKEPARIWISATAAN INTERNASIONAL
KEPARIWISATAAN INTERNASIONAL Tujuan : Mengembangkan wawasan siswa mengenai kepariwisataan inernasional Mengembangkan wawasan siswa dalam meningkatkan minat wisatawan imternasional untuk berkunjung ke Indonesia
Lebih terperinciUKDW. Mengapa. City Hotel Bintang Empat di Kawasan Malioboro Yogyakarta. Pengertian
KERANGKA BERPIKIR Daerah tujuan wisata andalan, pusat kota dan tempat hunian yang strategis,dekat dengan kepentingan wisatawan merupakan kombinasi nilai investasi yang menguntungkan untuk investasi jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pariwisata bukan hal yang asing untuk masyarakat. Banyak wisatawan baik domestik maupun asing yang datang berlibur untuk menghabiskan waktu dan menikmati keindahan
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata
1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata saat ini menjadi sebuah kebutuhan bagi berbagai elemen masyarakat. Pariwisata dalam UU NOMOR
Lebih terperinciSTRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL
Nurcholisoh/35212481/3DD01 Pembimbing : Dr. Bagus Nurcahyo,SE, MM Manajemen Pemasaran/ D3 Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma 2014 STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL BAB I
Lebih terperinciBAB III OBYEK PENELITIAN
BAB III OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Tara Tour didirikan pada tanggal 14 September 1987 oleh Bapak Paulus Sofian Ghazali. Pada awal berdirinya, PT. Tara
Lebih terperinciSumatra Barat: Propinsi Augmented Reality
Sumatra Barat: Propinsi Augmented Reality Aplikasi Mobile Augmented Reality Inovasi Digital Strategi Marketing & Promosi Berdayakan potensi Wisata dan Ekonomi Sumatra Barat dengan West Sumatra in Your
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Peta Wisata Kabupaten Sleman Sumber : diakses Maret Diakses tanggal 7 Maret 2013, 15.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Pariwisata Kabupaten Sleman Kabupaten Sleman merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Provinsi DIY sendiri dikenal sebagai
Lebih terperinciMeningkatnya Impor Barang Modal Dukung Industri dan Adanya Peningkatan Ekspor ke Pasar Nontradisional
SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Meningkatnya Impor Modal Dukung Industri dan Adanya Peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia setelah Bali. Aliran uang yang masuk ke provinsi DIY dari sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta masih menjadi destinasi pariwisata favorit di Indonesia setelah Bali. Aliran uang yang masuk ke provinsi DIY dari sektor pariwisata sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan negara. Saat ini, pajak bukan lagi merupakan sesuatu yang asing bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan suatu fenomena yang menarik dalam kehidupan masyarakat dan negara. Saat ini, pajak bukan lagi merupakan sesuatu yang asing bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Industri pariwisata telah berkembang dengan pesat di berbagai negara dan menjadi sumber devisa yang cukup besar. Di Indonesia pariwisata menjadi suatu bukti keberhasilan
Lebih terperinciINVESTMENT OPPORTUNITIES OF PADANG CITY
INVESTMENT OPPORTUNITIES OF PADANG CITY World Best Halal Destination World Best Halal Culinary Destination World Best Halal Tour Operator GENERAL DESCRIPTION OF PADANG CITY SAUDI ARABIA DUBAI PADANG FREMANTLE
Lebih terperinciRESUME. Nusa Tenggara Timur kaya akan budaya dan tradisi, keindahan alam, potensi perikanan dan kelautan
ABSTRAK Upaya Swisscontact yang dilakukan di dalam negeri, bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat lokal melalui pengembangan infrastruktur, pemberdayaan sumber daya manusia, dan mensosialisasikan
Lebih terperinciPASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN
PASAL 5 AGEN TIDAK BEBAS YANG DAPAT MENIMBULKAN BUT BAGI SUATU PERUSAHAAN No Negara Memiliki wewenang untuk menutup kontrak atas nama Menyimpan dan melakukan pengiriman barang atau barang dagangan milik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penting dalam peningkatan pendapatan nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan sektor penting dalam peningkatan pendapatan nasional maupun daerah. Pariwisata dapat menjadi sektor utama dalam meningkatan sektorsektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pola Konsumsi Buah di Indonesia Tahun 2012
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang buah masyarakat mutlak akan mempengaruhi permintaan buah di Indonesia. Menurut Kementerian Pertanian (2011), terdapat tiga pola konsumsi buah terbesar di Indonesia,
Lebih terperinciBAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI
BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI 3.1 Deskripsi Umum Lokasi Lokasi perancangan mengacu pada PP.26 Tahun 2008, berada di kawasan strategis nasional. Berda satu kawsan dengan kawasan wisata candi. Tepatnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyadari pentingnya sektor pariwisata dan sibuk mereposisi industri tersebut.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah The World Travel and Tourism Council (1991) mengungkapkan bahwa pariwisata adalah industri penting dan terbesar di dunia, banyak negara mulai menyadari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di sektor jasa yang disebut industri pariwisata, oleh karena itu banyak negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan orang untuk berwisata telah menggerakan kegiatan ekonomi di sektor jasa yang disebut industri pariwisata, oleh karena itu banyak negara atau daerah mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Jawa bagian tengah. Salah satu kota besar di pulau Jawa yang merupakan ibukota dan pusat
Lebih terperinciKomunikasi Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang dalam Mempromosikan Pulau Pasumpahan
Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6532 Komunikasi Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang dalam Mempromosikan Pulau Pasumpahan 1 Yogi Kardila, 2 Mochammad Rochim 1,2 Prodi Ilmu Manajemen
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Konsep Pariwisata Menurut Suyitno (2001) dalam Tamang (2012) mendefinisikan pariwisata sebagai berikut : a. Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan
Lebih terperinciSYARAT-SYARAT VISA SCHENGEN EROPA
SYARAT-SYARAT VISA SCHENGEN EROPA Global: Passport masa berlaku > 8 bulan ( Baru + lama ) ( Bhs. Inggris ) Bukti keuangan ( Rek. Koran 3 bln terakhir, deposito ), KTP Copy Ganti Nama ( Jika Ada ) Copy
Lebih terperinciVisit Indonesia 2008: Tantangan dan Peluang Kamis, 27 Maret 2008
Visit Indonesia 2008: Tantangan dan Peluang Kamis, 27 Maret 2008 Jero Wacik Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia     Sebagaimana telah diketahui bersama, program nasional Visit Indonesia
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penurunan tingkat kunjungan wisatawan pada suatu destinasi pariwisata merupakan issue utama pada insdustri pariwisata khusunya destinasi pariwisata, daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses penyediaan lapangan kerja, standar hidup bagi sektor-sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang penting bagi suatu negara. Dengan adanya pariwisata, maka suatu negara akan mendapatkan pemasukan dari
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA DIY, DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANTUL DAN EVENT JOGJA AIR SHOW
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PARIWISATA DIY, DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BANTUL DAN EVENT JOGJA AIR SHOW A. Dinas Pariwisata DIY 1. Profil Dinas Pariwisata DIY Terwujudnya Yogyakarta sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian kian menjadi trend di kalangan pemerintah daerah dengan cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesadaran akan peran penting sektor pariwisata dalam mendongkrak perekonomian kian menjadi trend di kalangan pemerintah daerah dengan cara mengembangkan daerahnya
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. Pariwisata merupakan salah satu pintu gerbang masuknya pembangunan
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu pintu gerbang masuknya pembangunan dan pengembangan suatu daerah atau bahkan suatu negara. Pengembangan di sektor ini sangat tidak terlepas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam rutinitasnya membuat kegiatan berwisata menjadi kebutuhan yang penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha di bidang jasa pariwisata saat ini merupakan bidang bisnis yang sedang bertumbuh. Hal ini salah satunya disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang terjadi di masyarakat.
Lebih terperinci