BAB I PENDAHULUAN. Sarana komunikasi telah menjadi bagian yang penting dari kehidupan manusia pada

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Sarana komunikasi telah menjadi bagian yang penting dari kehidupan manusia pada"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sarana komunikasi telah menjadi bagian yang penting dari kehidupan manusia pada zaman modern seperti sekarang ini,. Hal ini dikarenakan komunikasi merupakan sarana utama bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk bertukar informasi dari satu pihak ke pihak lainnya. Seiring dengan perkembangan teknologi di segala bidang saat ini, perkembangan sarana komunikasi pun telah berlangsung dengan cepat. Mulai dari sarana komunikasi yang sangat sederhana sebelum tahun 1990 sampai sarana komunikasi yang mewah yang banyak dijumpai diabad 21 ini. Banyaknya jenis dan jumlah sarana komunikasi telah banyak mengalami perkembangan yang pesat. Salah satu dari sarana komunikasi yang mengalami perkembangan pesat adalah telepon seluler (ponsel). Ponsel merupakan salah satu bentuk sarana komunikasi yang sudah banyak dimiliki oleh masyarakat dan sudah menjadi kebutuhan yang sangat bagi manusia karena pada saat sekarang ini,ponsel merupakan jembatan komunikasi dalam bertukar informasi antara satu dengan yang lainnya. Pada umumnya masyarakat membeli ponsel untuk menikmati fitur telepon dan pesan singkat untuk bertukar informasi. Namun, selain itu pemilik ponsel juga ingin menikmati fitur yang lain, seperti: kamera, mp3, video player, dan Internet yang kita ketahui sebagai salah satu fitur yang sangat diminati oleh konsumen karena kita bisa mendapatkan informasi serta berkomunikasi dengan menggunakan internet.ponsel juga dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi seseorang, selain itu dengan kita memiliki ponsel maka dapat meningkatkan prestise. Banyak pilihan produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Masing-masing perusahaan berusaha untuk mendiferensiasikan produknya supaya mempunyai keunikan dan karakteristik yang unik, sehingga dapat menimbulkan daya tarik

2 dan minat konsumen untuk melakukan pembelian. Hal itu telah menimbulkan persaingan antar perusahaan karena masing-masing perusahaan berusaha untuk mempertahankan pangsa pasarnya atau bahkan memperluas pangsa pasarnya dan memperoleh keuntungan maksimal. Produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan kepada para konsumen begitu variasi, maka konsumen akan lebih selektif dalam menyeleksi produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan, supaya produk yang dibelinya sesuai dengan kebutuhannya. Masing masing perusahaan berusaha untuk mendifferensiasikan produknya supaya mempunyai keunikan dan karakteristik yang unik, sehingga dapat menimbulkan daya tarik dan minat konsumen untuk melakukan pembelian. Hal itu telah menimbulkan persaingan antara perusahaan telekomunikasi karena masing masing perusahaan berusaha untuk mempertahankan pangsa pasarnya atau bahkan memperluas pangsa pasarnya dan memperoleh keuntungan maksimal. Sebagai contoh produsen ponsel asal Canada, Perusahaan Research in Motion(RIM) yang memproduksi ponsel Blackberry, melanjutkan dominasi di pasar ponsel dengan keunikannya dalam keunggulan komunikasi. Blackberry sebagai ponsel yang sangat fenomenal, juga berhasil menguasai pangsa pasar ponsel dengan penjualan ponsel blackberry tumbuh mencapai 494% di Indonesia ( Ponsel Blackberry menyediakan fitur yang canggih pada produk yaitu fitur internet dan BlackBerry juga menyediakan software Messenger built-in sehingga memungkinkan penggunanya bisa menggunakannya sepuasnya, dengan tarif flat, sehingga lebih irit daripada menelepon secara langsung dan fitur lainnya. Satu faktor yang mengendalikan kesuksesan BlackBerry di Indonesia selain biaya yang rendah juga kecanduan berkirim pesan dan posting Facebook ( Hal ini merupakan salah satu fitur yang paling digemari oleh masyarakat khususnya anak-anak muda pada saat sekarang, dalam hal ini mahasiswa, Mahasiswa Fakultas Hukum.

3 Blackberry memang digemari oleh masyrakat di Indonesia karena kelebihan produk tersebut dan tampilan yang unik. Tetapi Blackberry juga memiliki kelemahan pada produknya. Banyak konsumen ponsel blackberry yang sudah merasakan kekurangan tersebut setelah memiliki ponsel blackberry sebagai contoh Blackberry Strom, menurut analisis dari The New York Times, untuk BlackBerry edisi Storm, memiliki beberapa kelemahan, yakni konsep touchscreen yang bermaksud menyamai touchscreen iphone. Pada blackberry tipe Bold juga memiliki kelemahan yaitu kondisi baterai yang kurang bagus dan cepat timbul panas pada keyboard dan kelemahan lainnya. Banyak konsumen yang mengeluh akan kekurangan dari ponsel Blackberry tersebut. Blackberry juga memiliki berbagai informasi baik informasi yang positif maupun negatif mengenai ponsel merek Blackberry, hal ini akan membuat konsumen merasa dihadapkan pada suatu kondisi yang membingungkan, dimana kepercayaan mereka tidak sejalan bersama. Pada awalnya,mereka terpengaruh oleh kelebihan dari produk tersebut tanpa mengetahui kekurangannya. Hal inilah yang akan mengakibatkan timbulnya disonansi pada konsumen. Menurut Kotler dan Amstrong (2003:228): disonansi kognitif adalah ketidaknyamanan pembeli karena konflik setelah pembelian. Kondisi disonansi kognitif pembeli dapat diukur dengan tiga dimensi yaitu emosional, kebijaksanaan pembelian dan perhatian setelah transaksi. Seorang konsumen akan mengalami disonansi kognitif pasca melakukan pembelian suatu produk, terutama produk mahal seperti ponsel Blackberry. Konsumen pasti dapat merasakan terjadinya disonansi kognitif atau tidak setelah melakukan pembelian produk ponsel Blackberry. Untuk mengetahui hal tersebut maka penulis melakukan penelitian terlebih dahulu. Dari hasil penelitian pendahuluan yang penulis lakukan pada beberapa pemilik ponsel Blackberry, ternyata diketahui bahwa mereka

4 mengalami disonansi kognitif walaupun tingkatnya rendah. Disonansi kognitif tersebut terjadi karena pemilik/konsumen tersebut mendapatkan kekurangan yang terdapat pada ponsel Blackberry. Hal inilah yang menimbulkan disonansi kognitif Dari fenomena di atas, penulis akan meneliti tentang Analisis Disonansi Konsumen Pemilik Ponsel Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: Faktor-faktor apa saja yang membentuk Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Ponsel Blackberry pada mahasiswa Fakultas Hukum? C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dieborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur (Kuncoro, 2003:4). Penelitian 22 item yang didesain oleh Sweeney, Hausknecht, dan Soutar (2000: ) menyatakan bahwa Disonansi Koginitif (Cognitive Dissonance) dapat diukur dengan tiga dimensi yaitu: Emosional (Emotional), Kebijaksanaan Pembelian (Wisdom of Purchase), Perhatian Setelah Transaksi (Concern Over the Deal). Maka dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu: Emosional (Emotional), Kebijakan Pembelian (Wisdom of Purchase), Perhatian Setelah Transaksi (Concern Over the Deal).

5 Emosional (Emotional) adalah ketidaknyamanan psikologis yang dialami seseorang terhadap keputusan pembelian. Kebijaksanaan Pembelian (Wisdom of Purchase) adalah ketidaknyamanan yang dialami seseorang setelah transaksi pembelian, dimana mereka bertanya-tanya apakah mereka sangat membutuhkan produk tersebut atau apakah mereka telah memilih produk yang sesuai. Perhatian Setelah Transaksi (Concern Over the Deal) adalah ketidaknyamanan yang dialami seseorang setelah transaksi pembelian dimana mereka bertanya-tanya apakah mereka telah dipengaruhi oleh tenaga penjual yang bertentangan dengan kemauan atau kepercayaan mereka. Dimensi ini menghasilkan 22 item yang dapat digunakan untuk mengukur Disonansi Kognitif (Cognitive Dissonance). 1. Emosional 2. Kebijaksanaan Pembelian 3. Perhatian Setelah Transaksi Disonansi Kognitif (Cognitive Dissonance) Sumber.Sweeny, Hausknecht, dan Soutar (2000)(diolah) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian Kerangka konseptual diatas menjelaskan bahwa Emosional (Emotional), Kebijaksanaan Pembelian (Wisdom of Purchase), Perhatian Setelah Transaksi (Concern Over the Deal) berpengaruh terhadap pembentukan Disonansi Kognitif (Cognitive Dissonance). 2. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara atas rumusan masalah, yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiono, 2003:306). Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah: Faktor- faktor yang mempunyai pengaruh terhadap pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Ponsel Blackberry pada mahasiswa fakultas Hukum.

6 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: a. Mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang membentuk Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Ponsel Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Univesitas Sumatera Utara b. Mengetahui dan menganalisis faktor-faktor utama yang membentuk Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Ponsel Ponsel Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Univesitas Sumatera Utara 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Sebagai sumbangan informasi dan pengetahuan agar dapat meningkatkan penjualan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelanggannya. b. Bagi Departemen Manajemen FE USU Menambah koleksi skripsi di perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. c. Bagi Penulis Untuk memperdalam pengetahuan di bidang manajemen pemasaran mengenai perubahan sikap konsumen pasca pembelian. d. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan referensi yang dapat dijadikan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.

7 E. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Batasan operasional dalam penelitian ini, sebagai berikut: a. Ponsel yang diteliti adalah merek Blackberry minimal 2 bulan memakai. b. Variabel independen yaitu variabel Emosional (Emotional), Kebijaksanaan Pembelian (Wisdom of Purchase), Perhatian Setelah Transaksi (Concern Over the Deal). c. Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas hukum Universitas Sumatera Utara. 2. Definisi Operasional Variabel Penguraian definisi operasional varibel-variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian. Selain itu juga memberi batasanbatasan pada obyek yang akan diteliti. a. Emosional (Emotional) Emosional adalah ketidaknyamanan psikologis yang dialami seseorang terhadap keputusan pembelian.dengan kata lain emosional dapat terbentuk melalui situasi psikologis yang konsumen alami ketika dia mempertanyakan apakah tindakan yang dilakukan denagan membeli suatu produk telah tepat. b. Kebijaksanaan Pembelian (Wisdom of Purchase) Kebijaksanaan pembelian adalah ketidaknyamanan yang dialami seseorang setelah melakukan pembelian,dimana mereka bertanya-tanya apakah mereka sangat membutuhkan produk tersebut atau apakah mereka telah memilih produk yang sesuai. Dalam hal ini konsumen mulai mempertanyakan apakah dia telah membeli suatu barang atau produk yang benar dengan apa yang dibutuhkannya.

8 c. Perhatian Setelah Transaksi (Concern Over the Deal) Perhatian setelah transaksi adalah ketidaknyamanan yang dialami seseorang setelah transaksi pembelian dimana mereka bertanya-tanya apakah mereka telah dipengaruhi oleh tenaga penjual yang bertentangan dengan kemauan atau kepercayaan mereka. Perhatian setelah transaksi berkaitan dengan kekecewaan konsumen dimana pada kondisi ini konsumen cenderung kurang yakin dengan keputusan yang telah dibuatnya oleh dirinya sendiri. Pada Tabel 1.1 berikut,menggambarkan definisi operasional variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Tabel 1.1 Definisi operasional Variabel Variabel Definifi Variabel Indikator Alat Ukur 1.Emosioanal Ketidaknyamanan 1.Membuat sesuatu Skala Psikologis yang kesalahan pembelian likert dialami seseorang 2.putus asa; terhadap keputusan 3.menyesal; pembelian 4.kecewa; 5.takut; 6.hampa; 7.marah; 8.cemas; 9.kesal; 10.frustrasi; 11.sakit hati; 12.depresi; 13.marah dengan diri sendiri; 14.muak; 2.Kebijaksanaan pembelian 15mendapat masalah. 1.merasa Ketidaknyamanan tidak yang dialami seseorang membutuhkan setelah transaksi 2.merasa tidak perlu pembelian,dimana membeli; mereka bertanya-tanya 3.telah membuat pilihan apakah mereka merasa yang tidak tepat; butuh atau telah sesuai 4.telah melakukan hal yang membeli suatu produk tidak tepat untuk membeli Variabel Definisi Variabel Indikator Alat Skala Likert Tabel 1.1 Lanju tan

9 3.Perhatian Ketidaknyamanan yang 1.Mereka terkejut karena Setelah dialami seseorang telah membuat Pembelian setelah transaksi kesalahan dengan pembelian dimana melakukan persetujuan mereka bertanya-tanya pembelian apakah mereka telah 2.Merasa telah membuat dipengaruhi oleh ketololan dengan tenaga penjual yang melakukan persetujuan bertentangan dengan pembelian kemauan atau kepercayaan mereka 3.merasa terkejut karena tenaga penjula membuat bingung anda. Sumber.Sweeny, Hausknecht, dan Soutar (2003)(diolah) Ukur Skala Likert 3. Pengukuran Variabel Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah faktor Emosional (Emotional), Kebijaksanaan Pembelian (Wisdom of Purchase), dan Perhatian Setelah Transaksi (Concern Over the Deal). Menurut Sugiono(2006:84), skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam satu alat ukur,sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Ketiga variabel tersebut diukur dengan Skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiono, 2006:104). Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian, yang dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

10 Tabel 1.2 Instrumen Skala Likert No. Alternatif Jawaban Skor 1. Sangat Setuju (SS) 5 2. Setuju (S) 4 3. Kurang Setuju (KS) 3 4. Tidak Setuju (TS) 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiono (2006:105) Pada penelitian ini, responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah alternatif jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu(5,4,3,2,1). Skor jawaban dari responden dijumlahkan dan merupakan total skor. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. 4. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai dari bulan Mei 2010 Juli Tempat penelitian adalah Fakultas Hukum, jl.universitas Kampus Universitas Sumatera Utara.Medan. 5. Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari suatu objek penelitian (Kuncoro, 2003 : 103). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakulytas Hukum Universitas Sumatera Utara yang memiliki ponsel Blackberry yang jumlahnya tidak diketahui sehingga untuk menentukan jumlah sample digunakan rumus sebagai berikut (Yuswianto, 2008):

11 (Zα) 2 (p)(q) n = d 2 Keterangan: n = Jumlah sampel Zα = Nilai standard normal yang besarnya tergantung α, bila α = 0,05 z = 1,67 bila α = 0,01 z = 1,96 p q d = Estimator proporsi populasi = 1 p = Penyimpangan yang di tolerir Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah: 2 (Z ) (p)(q) n 2 d (1,96) n 2 (0,5)(0,5) 2 d n = 96,04 = 96 orang Metode penelitian sampel menggunakan Metode Aksidental sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan, artinya siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2005 : 77) dan memenuhi kriteria yang telah ditentukan yaitu telah memakai ponsel blackberry minimal selama 2 bulan

12 6. Jenis dan sumber Data Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu: a. Data Primer menurut Kuncoro (20003: 136) adalah data yang dikumpulkan dari sumbersumber asli. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil kuesioner penelitian Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Ponsel Blackberry pada Mahasiswa Fakultas Hukum. b. Data sekunder menurut Kuncoro (2003:136) adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder ini diperoleh melalui studi pustaka, internet, majalah, dan tabloid. 7. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ialah: a. Daftar Pertanyaan (Questionaire) Menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden terpilih tentang bagaimana pengaruh faktor Emotional, Wisdom of Purchase, dan Concern Over the Deal berpengaruh terhadap pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Ponsel Blackberry pada Mahasiswa Fakultas Hukum Medan. b. Wawancara (Interview) Wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhak dan berwenang. c. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dibuat untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam buku yang memberikan landasan bagi perumusan hipotesis, penyusunan kuesioner, dan pembahasan teoritis. Peneliti juga menyertakan informasi yang didapat melalui artikel yang relevan dari jurnal-jurnal ilmiah dan buku-buku lain yang berkaitan dengan penelitian.

13 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan oleh peneliti untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang berbeda (Jogiyanto,2004). Adapun tempat untuk menguji validitas dan reliabilitas tersebut adalah di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan yang jumlahnya 30 0rang. Uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan alat bantu SPSS versi 15.0 for windows. a. Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.0, dengan kriteria sebagai berikut Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid b. Uji Reliabilitas Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: Jika r alpha > r tabel, maka kuesioner reliabel Jika r alpha < r tabel, maka kuesioner tidak reliabel 9. Teknik Analisis Data a. Analisis Deskriptif

14 Analisis deskriptif adalah salah satu dari metode analisis, dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. b. Analisis Faktor Analisis faktor digunakan untuk mereduksi faktor sehingga didapat faktor-faktor utama yang membentuk Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Ponsel Blackberry Fakultas Hukum. Dalam penelitian ini, analisis faktor menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 15.0 for Windows Evaluation Version. Proses dasar dari analisis faktor, adalah: 1. Menentukan variabel yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini, variabel yang akan dianalisis adalah variabel Emosional (Emotional) yang terdiri dari 15 faktor yaitu telah membuat sesuatu yang salah (1), merasa putus asa (2), merasa menyesal (3), merasa kecewa dengan diri sendiri (4), merasa takut(5), merasa hampa (6), merasa marah (7), merasa cemas atau khawatir (8), merasa kesal atau jengkel (9), merasa frustrasi (10), merasa sakit hati (11), merasa depresi (12), merasa marah dengan diri sendiri (13), merasa muak (14), mendapat masalah (15). Variabel Kebijaksanaan Pembelian (Wisdom of Purchase) terdiri dari 4 faktor yaitu merasa bahwa telah melakukan hal yang tepat untuk membeli ponsel Blackberry (16), merasa bahwa sangat membutuhkan ponsel Blackberry (17), merasa bahwa seharusnya tidak perlu membeli suatu apapun (18), dan merasa bahwa telah membuat pilihan yang tepat (19). Variabel Perhatian setelah Transaksi (Concern Over the Deal) terdiri dari 3 faktor yaitu terkejut bahwa telah melakukan kesalahan dengan persetujuan yang dibuat (20), telah melakukan suatu ketololan (21), terkejut bahwa tenaga penjual telah membuat bingung (22).

15 2. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan dengan menggunakan metode Bartlett test of sphercity serta pengukuran MSA (Measure of Sampling Adequacy). Hipotesis untuk signifikansi adalah: Ho = Sampel (variabel) belum memadai untuk dianalisis lebih lanjut Hi = Sampel (variabel) sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut Kriteria dengan melihat probabilitas (signifikan): Angka Sig.>0,05 maka Ho diterima Angka Sig,<0,05 maka Ho ditolak Angka MSA berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria: MSA-1, variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain MSA>0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalis lebih lanjut MSA<0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan variabel lainnya. Dasar MSA ini akan digunakan untuk menganalisis setiap variabel. 3. Hasil Anti Image Matrics perlu diperhatikan, khususnya pada angka korelasi yang bertanda a (arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah). Dengan kriteria angka MSA seperti dibahas di atas, maka apabila terlihat MSA variabel tidak memenuhi batas 0,5 maka variabel tersebut dikeluarkan kemudian pengujian diulang lagi. Misal ada lebih dari satu variabel yang mempunyai MSA di bawah 0,5 maka yang dikeluarkan adalah variabel dengan MSA terkecil, dan tentunya proses pengujian tetap diulang. 4. Melakukan proses inti pada analisis faktor, yakni factoring atau melakukan ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang ada, sehingga terbentuk satu atau lebih faktor. Banyak metode untuk melakukan proses ekstraksi, namun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode yang paling populer digunakan yaitu Principal Component Analysis

16 5. Interpretasi atas faktor yang telah terbentuk, khususnya memberi nama atas faktor yang terbentuk tersebut yang dianggap bisa mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana komunikasi telah menjadi bagian yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan komunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi bagian yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan transportasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan laba sehingga dapat bertahan dan berkembang pesat. Oleh karena itu setiap perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan akibatnya konsumen lebih berorientasi pada harga. Orientasi konsumen pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran semakin berkembang dengan ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan dalam menyusun skripsi ini adalah

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan dalam menyusun skripsi ini adalah BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang dilakukan dalam menyusun skripsi ini adalah menggunakan penelitian deskriptif yaitu penelitian membandingkan citra merek keju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari atau kebutuhan primer, kebutuhan sekunder seperti televisi serta

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari atau kebutuhan primer, kebutuhan sekunder seperti televisi serta BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia tidak bisa lepas dari kegiatan membeli. Kegiatan membeli tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, mulai dari kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan primer,

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN DISONANSI KOGNITIF KONSUMEN PEMILIK MOTOR YAMAHA JUPITER

ANALISIS PEMBENTUKAN DISONANSI KOGNITIF KONSUMEN PEMILIK MOTOR YAMAHA JUPITER ANALISIS PEMBENTUKAN DISONANSI KOGNITIF KONSUMEN PEMILIK MOTOR YAMAHA JUPITER SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri konveksi saat ini dianggap sebagai suatu lahan yang sangat menjanjikan bagi para pengusaha. Kini pakaian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Zaman sekarang internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang. Di Indonesia jumlah pemakai internet mengalami peningkatan yang cukup besar setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sifat manusia cenderung konsumtif, yang berarti bahwa konsumen selalu mengkonsumsi produk atau jasa sepanjang waktu. Perilaku konsumtif ini muncul selain dikarenakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya tempat-tempat makan dengan berbagai macam konsep. Sejalan dengan perkembangan ini, para pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen akan memutuskan membeli produk karena alasan-alasan tertentu,

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen akan memutuskan membeli produk karena alasan-alasan tertentu, A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Produk kartu seluler banyak sekali beredar dipasaran dengan berbagai macam merek. Secara jelas masyarakat bersikap rasional dan selektif terhadap pembelian barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan perusahaan dapat diraih dengan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara maksimal. Salah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jurnal penelitian dengan judul Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jurnal penelitian dengan judul Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif 16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Jurnal penelitian dengan judul Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Mobil Toyota Avanza dilakukan oleh Edwin Japarianto, staf pengajar

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus yang menganalisis tanggapan konsumen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam 33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud

BAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jasa adalah tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana menggabungkan antara dua metode, yaitu metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang.Dilakukan di FE UIN Malang, untuk memudahkan peneliti mengambil sampel dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:147) statistik deskriptif adalah: Statistik

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 33 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini ditunjukkan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal dalam perusahaan, serta untuk memperbaiki strategi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data. mempelajari literatur-literatur dan tulisan-tulisan yang mempunyai kaitan

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data. mempelajari literatur-literatur dan tulisan-tulisan yang mempunyai kaitan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 1. Penelitian Pustaka ( Library Research ) Penelitian pustaka adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone

METODE PENELITIAN. Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup & Objek Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Manajemen Pemasaran dan Perilaku Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone merek

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Handphone merupakan salah satu alat komunikasi praktis yang sangat dibutuhkan oleh setiap konsumen. Saat ini hampir setiap orang memiliki handphone, mulai dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mencoba mencari deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh setiap perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2005;01), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey untuk mengetahui pengaruh antara citra merek, harga dan kualitas produk speedy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2008). Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2008). Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek adalah target populasi yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jurnal penelitian dengan judul Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jurnal penelitian dengan judul Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Jurnal penelitian dengan judul Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Mobil Toyota Avanza dilakukan oleh Edwin Japarianto(2006), staf pengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dimulai tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi. tersebut adalah kebutuhan pangan dalam jumlah besar untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi. tersebut adalah kebutuhan pangan dalam jumlah besar untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia. Salah satu implikasi penting tersebut adalah kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan setiap organisasi atau penyedia jasa harus

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan setiap organisasi atau penyedia jasa harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Untuk memenangkan persaingan setiap organisasi atau penyedia jasa harus memperhatikan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis memilih lokasi penelitian di Salman Laundry Bhayangkara Kota Serang. Penelitian ini di lakukan kurang lebih selama 3 bulan. Lokasi ini dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat di Jalan Raya Natar, Desa Serbajadi Pemanggilan, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana tujuannya untuk menganalisa pengaruh variabel motivasi, persepsi, dan sikap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin banyaknya keinginan pelanggan terhadap suatu produk berupa barang atau jasa, terutama pada era globalisasi ini dimana semakin berkembangnya teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif (quantitative). Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Bagian ini membahas jenis dan sumber data, kerangka sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, teknik pengujian dan pengukuran instrument penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di III. METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di dalam penelitian. 2. Objek Penelitian Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah konsumen di kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan kegiatan produksi untuk mengolah sumber-sumber ekonomi dalam menyediakan barang dan jasa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang kekuatan struktur usaha Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan jasa sejenis dengan jasa yang ditawarkan koperasi seperti jasa simpan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa : 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada salah satu outlet Rabbani yang beralamat di jalan Tuanku Tambusai No. 52 Pekanbaru. Penelitian ini dimulai sejak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data dan Sumber Data Data menurut Sekaran (2013) dapat diperoleh dari data primer ataupun data sekunder. Data primer adalah data yang merujuk kepada informasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat a. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 2 bulan terhitung dari bulan Juli 2016 sampai dengan Agustus 2016. b. Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module)

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi semakin hari semakin pesat. Kenyataan ini bisa dilihat dalam kehidupan sehari hari dimana penggunaan telepon selular semakin meningkat.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian deskriptif. Penelitian dekriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat dilihat dari peningkatan penjualan sepeda motor, tahun 2006 Honda

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat dilihat dari peningkatan penjualan sepeda motor, tahun 2006 Honda 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri sepeda motor dewasa ini mengalami peningkatan yang pesat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan penjualan sepeda motor, tahun 2006 Honda mencatatkan penjualan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. digunakan adalah jenis penelitian eksplanatori (explanatpry research).

III. METODE PENELITIAN. digunakan adalah jenis penelitian eksplanatori (explanatpry research). 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Untuk membatasi permasalahan dan penelitian maka ditetapkan jenis penelitian yang akan dilakukan oleh penulis 1. Jenis penelitian Berdasarkan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan ilmu Pengetahuan belakangan ini semakin berkembang pesat hal ini dapat dilihat dari munculnya berbagai sekolah baik dari SD, SMP, SMA maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan zaman pada saat ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Hal ini merupakan tantangan bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan strategi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan Mei 2014 untuk pengumpulan data. Penilitian ini dilaksanakan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan Mei 2014 untuk pengumpulan data. Penilitian ini dilaksanakan di BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti membutuhkan waktu kurang lebih selama satu bulan dimulai dari bulan Mei 2014 untuk pengumpulan data. Penilitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perusahaan pada hakikatnya terdiri dari orang dan peralatan operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan suatu sistem yang jelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian asosiatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada dan tidaknya pengaruh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan tingkat ketergantungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.

BAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif menurut Ginting & Situmorang (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan globalisasi dan perkembangan jaman, teknologi dan perubahan gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. dengan globalisasi dan perkembangan jaman, teknologi dan perubahan gaya hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar global telah mengakibatkan kondisi persaingan yang sangat tinggi, para pelaku pasar dan produsen dituntut agar dapat bersaing dalam kompetisi ini. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian menjelaskan mengenai jenis, metode, unit analisis dan time horizon yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 3.1 Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini dipilih mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Pemilihan lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Sanusi (2014:12) adalah desain penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 45 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian sensus, menurut Arikunto (1996: 115) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran langsung multi tingkat terhadap pengambilan keputusan pembelian produk herbal dari

Lebih terperinci

DISONANSI KOGNITIF MAHASISWA DALAM MEMILIH PROGAM STUDI MANAJEMEN DI STIENU JEPARA. M. Farid khakim Much. Imron 1)

DISONANSI KOGNITIF MAHASISWA DALAM MEMILIH PROGAM STUDI MANAJEMEN DI STIENU JEPARA. M. Farid khakim Much. Imron 1) DISONANSI KOGNITIF MAHASISWA DALAM MEMILIH PROGAM STUDI MANAJEMEN DI STIENU JEPARA M. Farid khakim Much. Imron 1) Program Studi Manajemen, STIENU Jepara, Jl. Taman Siswa (Pekeng) Tahunan Jepara Email:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tepatnya terletak di Jalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan. mempengaruhi akan selera kepuasan terhadap suatu produk/jasa.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan. mempengaruhi akan selera kepuasan terhadap suatu produk/jasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan perekonomian akan dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Peningkatan status sosial dan ekonomi masyarakat berakibat pada perubahan perilaku dan gaya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, (2008:75) Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan untuk penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Parung Serab Ciledug Tangerang sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Berdasarkan buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (Kriyantono, 2010 : 54) pendekatan objektif menganggap perilaku manusia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: p55), penelitian assosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Menurut Kerlinger (dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Menurut Kerlinger (dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Menurut Kerlinger (dalam Sugiyono, 2012:7), penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan proposal ini adalah PT. Hamparan Orion Hasil Optimal ( PT. HOHO ) di Kecamatan Ukui Kabupaten

Lebih terperinci

Oleh : Edie Sugiarto Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan ABSTRAK

Oleh : Edie Sugiarto Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan ABSTRAK ANALISIS EMOSIONAL, KEBIJAKSANAAN PEMBELIAN DAN PERHATIAN SETELAH TRANSAKSI TERHADAP PEMBENTUKAN DISONANSI KOGNITIF KONSUMEN PEMILIK SEPEDA MOTOR HONDA PADA UD. DIKA JAYA MOTOR LAMONGAN Oleh : Edie Sugiarto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitiannya, jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN - Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C. William Emory (2002, p122).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU. 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu dengan mengolah data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci