MARKETING MIX OF GOAL MILK ON PT.BONCAH UTAMA, DISTRICT TANAH DATAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MARKETING MIX OF GOAL MILK ON PT.BONCAH UTAMA, DISTRICT TANAH DATAR"

Transkripsi

1 MARKETING MIX OF GOAL MILK ON PT.BONCAH UTAMA, DISTRICT TANAH DATAR Ade Gustiani 1 Siska Fitrianti 2 ABSTRACT PT. BONCAH UTAMA is the best goat breeding business in West Sumatra and designated as Training Center of West Sumatra Goat Breeders with SK.No.050/59/Kpts/Disnak 2013, Breeding center of West Sumatran Animal Husbandry Department with SK.No.524.3/29/Kpts Proped The purpose of this PKPM is to know the marketing mix of goat milk product and the amount of profit obtained from the sale of goat milk. PKPM activities are carried out in PT.Boncah Utama Tanah Datar Regency and started from February 27, 2017 until May 04, 2017 with the method used for data collection that is interview and literature study. Products produced by PT.Boncah Utama is goat's milk. Goat milk is packaged in 3 packs of 125 ml, 250 packs and bottles. Goat milk is also processed into milk flavor with packs of 200 ml and 50 ml. The determination of the price of goat milk applied by PT.Boncah Utama is equal to the competitor price of Rp , - / liter. Goat milk is sold directly to consumers and through agents. Sales through agents are sold to several areas such as Pekanbaru, Batam, Pasaman, Solok and Bangkinang. Promotion applied by PT.Boncah Utama to introduce the product is through advertisement, sales promotion, public relations, direct selling, and direct marketing. The result of profit and loss account for sale of goat milk for 2,5 months profit obtained from the sale that is equal to Rp ,-. Keywords: Marketing Mix, Goat Milk. 1 2 Mahasiswa Program Studi Agribisnis Pertanian BP Politeknik PertanianNegeri Payakumbuh Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

2 I. PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Kambing perah merupakan salah satu jenis ternak perah yang memiliki potensi untuk menghasilkan susu dengan kualitas yang baik. Bangsa kambing perah yang menghasilkan susu contohnya yaitu kambing PE (peranakan etawa) yang telah tersebar luas di Indonesia. Kambing PE merupakan salah satu ternak yang cukup potensial sebagai penyedia protein hewani baik melalui daging maupun susunya (Nurhaeli dkk, 2014). Susu kambing telah dikenal sejak dahulu tetapi ketenarannya masih kalah dengan susu sapi. Jika dibandingkan susu sapi, susu kambing memiliki beberapa perbedaan dalam segi warna dan bentuk globular lemak. Susu kambing memiliki warna yang lebih putih dan globular lemak susu yang lebih kecil dari pada susu sapi, sehingga dapat diminum oleh orang yang mengalami gangguan pencernaan, warna putih pada susu kambing berasal dari cahaya yang direfleksikan oleh globula-globula lemak. Terbukti dari harga jual susu kambing yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi murni (Blakely dan Bade, 1991). PT.Boncah Utama merupakan usaha peternakan kambing ettawa penghasil susu. Berdasarkan data produksi susu kambing di PT.Boncah Utama pada tanggal 27 Februari - 4 Mei 2017, produksi susu adalah sebanyak 716,108 liter. Dimana ratarata produksi selama 1 hari adalah 10 liter. Untuk memasarkan produksi yang susu tersebut, PT.Boncah Utama menerapkan bauran pemasaran. Susu kambing yang dijual pada PT.Boncah Utama dikemas dalam 3 kemasan yaitu kemasan 125ml, 250 dan botol. Susu kambing juga diolah menjadi susu variasi rasa dengan kemasan 200ml dan 50ml. Penetapan harga susu kambing yang diterapkan PT.Boncah Utama sama dengan harga pesaing yaitu Rp ,-/liter. Susu kambing dijual secara langsung kepada konsumen dan melalui agen. Penjualan melalui agen dijual ke beberapa daerah seperti Pekanbaru, Batam, Pasaman, Solok dan Bangkinang. Promosi yang diterapkan PT.Boncah Utama untuk memperkenalkan produknya yaitu melalui iklan (advertensi), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relations), penjualan langsung (personal selling), dan pemasaran langsung (direct marketting) Tujuan II. Tujuan penulisan artikel adalah : 1. Mengetahui bauran pemasaran produk susu kambing di PT.Boncah Utama. 2. Mengetahui jumlah laba yang diperoleh dari penjualan susu kambing pada PT.Boncah Utama. METODE PELAKSANAAN 2.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan kegiatan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) dimulai pada tanggal 27 Februari 2017 sampai 7 Mei 2017 yang bertempat di PT. Boncah Utama, Jorong Koto Nan Tuo, Kenagarian Barulak, Kecamatan Tanjuang Baru, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat Ruang Lingkup Ruang lingkup yang dibahas dalam penulisan artikel ilmiah ini adalah mengenai bauran pemasaran produk susu kambing yang diterapkan oleh PT. Boncah Utama. Bauran

3 pemasaran tersebut meliputi produk, penetapan harga, distribusi dan promosi yang dilakukan PT.Boncah Utama Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penyusunan artikel ilmiah adalah data primer dan data sekunder.data primer yaitu data yang diperoleh langsung pada saat melakukan kegiatan di lapangan dan juga melalui wawancara mengenai sejarah perusahaan, pembimbing lapangan, karyawan, dan bagian produksi di perusahaan PT. Boncah Utama. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada, seperti data produksi susu, data penjualan, laporan keuangan perusahaan, buku dan literatur lain seperti internet yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam Penulisan artikel ilmiah. 2.4.Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada responden seperti pimpinan perusahaan, pembimbing lapangan, bagian produksi, dan karyawan di PT. Boncah Utama 2. Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan dan buku. 3. Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung di lapangan selama kegiatan PKPM berlangsung yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam Penulisan artikel ilmiah. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1.Gambaran umum perusahaan PT. Boncah Utama merupakan usaha peternakan kambing yang berlokasi di Jorong Koto Nan Tuo, Nagari Barulak, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Tanah Datar yang terletak pada ketinggian antara mdpl. PT. Boncah Utama berdiri pada tahun 2007 yang dipimpin oleh Bapak H. M. Djamil Baridjambek dengan jumlah kambing 101 ekor yang terdiri atas 100 ekor kambing betina dan 1 ekor kambing jantan. Saat ini, usaha peternakan PT.Boncah Utama merupakan usaha peternakan terbaik di Sumatera Barat dengan jumlah kambing secara keseluruhan 122 ekor. Yang mana jumlah kambing betina sebanyak 102 ekor, dan kambing jantan 20 ekor. Dimana kambing bunting sebanyak 44 ekor, kambing perah 21 ekor, pejantan unggulan 4 ekor, anak yang disusui sebanyak 3 ekor, dan anak yang tidak disusui induk 19 ekor, selebihnya adalah kambing jantan serta betina yang kosong. PT. Boncah Utama ditetapkan sebagai Pusat Pelatihan Peternak Kambing Swadaya Sumatera Barat dengan SK. No. 050/59/Kpts/Disnak 2013, Pusat Pembibitan Dinas Peternakan Kambing Sumatera Barat dengan SK. No /29/Kpts Proped 2013, dan telah memperoleh sertifikat kehigienisan susu kambing murni dengan NKV. PTS No. B Dan juga, PT. Boncah Utama sedang melakukan pengurusan untuk mendapatkan sertifikat dari LP-POM. Produk yang di hasilkan PT.Boncah Utama yaitu susu kambing murni, susu variasi rasa, pembibitan kambing perah, penjualan kambing, penjualan pupuk organik dan cair.

4 3.2. Bauran pemasaran produk susu kambing di PT.Boncah Utama a. Bauran produk 1. Kualitas produk Kualitas susu kambing yang dihasilkan oleh PT.Boncah Utama harus terjaga kualitasnya dengan baik agar tidak terjadi hal yang akan merugikan produsen maupun konsumen. Menjaga kualitas produk susu kambing agar tetap baik kualitasnya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pemeliharaan pada kambing dan pengemasan susu kambing. Gambar 1. Keadaan Kandang di PT.Boncah Utama Susu kambing yang dihasilkan oleh PT.Boncah Utama memiliki kualitas yang baik dan higienis, hal tersebut terbukti dengan adanya Nomor Kontrol Veteriner (NKV. PTS No. B ), yaitu sertifikat sebagai bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan hygiene sanitasi sebagai kelayakan dasar jaminan keamanan pangan asal hewan pada unit usaha pangan asal hewan. Susu yang memiliki NKV adalah susu yang telah di pasteurisasi dan non pasteurisasi. 2. Merek dagang Merek dagang yang selalu digunakan PT.Boncah Utama pada produk susu kambing murni adalah ETAWA MURNI PT.Boncah Utama penggunaan merek dagang tersebut berfungsi untuk membedakan produk yang ada di peternakan PT.Boncah Utama dengan peternakan lainnya atau para pesaingnya dan memudahkan konsumen dalam mengidentifikasi produk, sehingga konsumen akan melakukan pembelian ulang susu di PT.Boncah Utama. 3. Label produk Gambar 2. Label susu PT.Boncah Utama Label seperti gambar 2 diatas merupakan label yang digunakan untuk susu pasteurisasi di PT.Boncah Utama termasuk kedalam jenis Brand label dan descriptive label, yang memberikan informasi nama merek yang diberikan kepada produk atau dicantumkan pada kemasan dan memberikan informasi obyektif mengenai penggunaan, konstruksi / pembuatan, serta karakteristik lain seperti nama perusahaan, alamat, dan juga nomor sertifikat kehigienisan. Label kemasan hanya untuk kemasan plastik ukuran 125 ml dan 250 ml, sedangkan untuk kemasan botol dan susu variasi rasa tidak diberikan label. 4. Kemasan produk Produk susu kambing di PT. Boncah Utama dikemas dengan beberapa jenis kemasan berdasarkan jenis produk dan pemesanan yaitu : a. Susu kambing pasteurisasi 125 ml Susu kambing pasteurisasi 125 ml dikemas dengan menggunakan plastik polyethylene (PE) ukuran 14 x 9 cm yaitu isi 125 ml. Polyethylene adalah plastik berwarna transparan yang sangat bening dikarenakan plastik ini tanpa campuran. Perbedaan bentuk kemasan label susu kambing pasteurisasi 125 ml dengan 250 ml terlihat pada ukuran kemasan. Pada kemasan 125 ml dan 250 ml tidak

5 diberikan informasi ukuran atau berat susu. Perbedaan untuk ukuran 125 ml dan 250 terletak pada besar plastik kemasan. Sedangkan untuk perbedaan susu pasteurisasi dan non pasteurisasi tidak ada perbedaan dalam segi kemasan. Ukuran kemasan dapat dilihat pada gambar 3 berikut: Gambar 3.Kemasan label susu kambing pasteurisasi 125 ml b. Susu kambing pasteurisasi 250 ml Susu kambing pasteurisasi 250 ml dikemas dengan menggunakan plastik polyethylene (PE) ukuran cm yaitu isi 250 ml. Bentuk kemasan susu kambing pasteurisasi 250 ml dapat dilihat pada gambar 4 berikut: Gambar 4. Kemasan label susu kambing pasteurisasi 250 ml c. Susu kambing non pasteurisasi Susu kambing non pasteurisasi dikemas dengan menggunakan botol polos isi 330 ml (seperti botol aqua kecil) tanpa menggunakan label. Untuk susu yang akan dikemas dalam botol tergantung berapa banyak susu yang dihasilkan dari proses pemerahan. Sebagai contoh jika susu yang dihasilkan dalam proses pemerahan 3,3 liter maka hasil susu yang dikemas dalam ukuran botol yaitu 11 buah botol. Bentuk kemasan susu kambing non pasteurisasi ini adalah seperti gambar berikut: Gambar 5.Kemasan susu kambing non pasteurisasi d. Susu kambing variasi rasa Susu kambing variasi rasa dikemas dengan plastik yaitu isi 50 ml dan 200 ml. Susu kambing variasi rasa isi 50 ml biasanya dibeli oleh konsumen langsung yang datang ke tempat produksi dan untuk susu kambing variasi rasa 200 ml dibeli setiap hari Kamis oleh SD Tanjung Alam. Untuk kemasan pada susu variasi rasa hanya menggunakan kemasan plastik biasa. b. Bauran penetapan harga 1. Tujuan penetapan harga Tujuan penetapan harga yang dilakukan PT.Boncah Utama adalah untuk memperoleh laba yang maksimum. Menetapkan harga jual produk susu kambing guna untuk memaksimalkan kuntungan jangka pendek atau memasang harga yang dapat di jangkau pasar. Tetapi tujuan penetapan harga untuk memperoleh laba yang maksimum pada 2,5 bulan magang kurang efektif karena produksi susu yang kurang setiap harinya membuat perusahaan harus membeli susu kambing dari peternakan kambing diluar dengan harga Rp / liter agar dapat menutupi permintaan konsumen dan perusahaan harus menolak permintaan konsumen atau menjanjikan kepada konsumen untuk menggirim barang setelah stok susu tercukupi. Susu kambing yang dibeli dari peternakan kambing etawa diluar kemudian susu kambing di kemas

6 kembali dengan plastik kemasan PT.Boncah Utama. 2. Penetapan harga jual susu kambing Penetapan harga jual susu kambing yang di terapkan oleh PT.Boncah Utama berdasarkan dengan harga pesaing. Dimana harga jual susu kambing di PT.Boncah Utama sama dengan harga pesaing. Pesaing terdekat PT.Boncah Utama adalah peternakan kambing perah Ranting Ameh. Peternakan Ranting Ameh adalah peternakan yang telah mengirim susu kambing ke berbagai wilayah sama halnya dengan peternakan PT.Boncah Utama. Produk yang dihasilkan Ranting Ameh adalah susu kambing murni kemasan 125ml, 250ml, botol 330 ml, yoghurt, ice crem, dan minuman susu. 3. Potongan harga a. Rabat PT.Boncah Utama menerapkan sistem rabat hanya ke pada agen yaitu dengan potongan harga Rp /liter/agen sampai Rp / agen. Potongan harga Rp / liter / agen sering diberikan kepada agen yang secara rutin membeli susu kambing perminggu dalam jumlah banyak yaitu sebanyak 30 liter bahkan lebih. Sedangkan untuk potongan Rp /agen hanya dilakukan sekali-kali seperti agen yang membeli susu kambing sebanyak 20 liter, tetapi potongan harga tersebut jarang diterapkan oleh PT.Boncah Utama. Potongan harga (rabat) yang dilakukan pada agen yang membeli susu kambing secara terus-menerus. Potongan harga (rabat) tidak diberikan kepada konsumen langsung karena konsumen langsung terkadang membeli susu kambing dengan jumlah sedikit dan tidak terus menerus, sedangkan agen membeli atau memesan susu kambing dengan jumlah banyak. 4. Syarat-syarat pembayaran Syarat pembayaran yang diterapkan PT.Boncah Utama yaitu tunai dan kredit. Syarat pembayaran kredit yang dilakukan oleh perusahaan hanya diberikan kepada agen. Pembayaran kepada agen dilakukan secara bervariasi, seperti : a. Pembayaran dilakukan dua hari setelah sampai. b. Pembayaran dilakukan setelah pemesanan susu kambing selanjutnya. c. Pembayaran dilakukan perbulan. c. Bauran distribusi 1. Lembaga saluran distribusi Menurut Gitosudarmo (1999), secara luas terdapat tiga golongan besar pribadi atau lembaga atau perusahaan yang melakukan kegiatan-kegiatan dalam pemasaran yang mengambil bagian dalam saluran distribusi. a. Agen Perantara PT.Boncah Utama memiliki beberapa agen tetap yang berada di Pekanbaru, Pasaman, dan Bangkinang. Sedangkan agen tidak tetap yang berada di Batam dan Solok. b. Lembaga Pelayanan Lembaga pelayanan (facilitator) adalah lembaga-lembaga yang bebas. Lembaga ini bersifat membantu penyaluran, akan tetapi mereka tidak mempunyai hak kepemilikan barang atau negosiasi pembelian dan penjualan suatu barang atau jasa tertentu. PT.Boncah Utama bekerja sama dalam penyaluran atau pengiriman produk susu kambing seperti JNE dan Travel. Pengiriman melalui JNE biasanya untuk pengiriman ke Batam. Sedangkan untuk pengiriman melalui travel untuk ke Bangkinang dan Pasaman. 2. Jumlah tingkat saluran

7 Ada beberapa jumlah tingkat saluran distribusi yang di terapkan oleh PT.Boncah Utama, yaitu: (1) Saluran pemasaran langsung (direct marketing channel), saluran pemasaran yang tidak mempunyai tingkat perantara. Saluran pemasaran langsung PT.Boncah Utama dimana langsung ke konsumen tanpa melalui perantara atau rantai saluran yang panjang. Gambar 6. Saluran langsung (2) Saluran tidak langsung (indirect marketing channel), saluran yang mengandung satu atau lebih perantara. Gambar 7. Saluran tidak langsung Bedasarkan gambar diatas saluran tidak langsung yang diterapkan PT.Boncah Utama adalah dari produsen (PT.Boncah Utama) menjual susu kambing melalui agen dan kemudian baru dijual kembali ke konsumen akhir. d. Bauran promosi 1. Iklan (advertensi) Berikut ini merupakan unsur jenis media media periklanan yang digunakan PT. Boncah Utama ada yaitu : 1. Media cetak Media cetak yang digunakan oleh PT. Boncah Utama yaitu: Produsen Konsumen akhir Produsen Agen Konsumen akhir Brosur Brosur yang terdapat pada PT. Boncah Utama kurang menarik perhatian konsumen, baik terhadap desain dan warna yang diberikan pada tampilan brosur. Selain itu gambar produk tidak dicantumkan hanya saja yang diinformasikan yaitu tentang manfaat produk dan alamat perusahaan.. Ketika dalam proses pemasaran PT. Boncah Utama selalu membagi- bagi kan brosur kepada seluruh warga untuk memperkenalkan produknya selain itu memberikan brosur kepada tamu yang datang langsung berkunjung ke perusahaan. Berikut ini contoh brosur dari PT. Boncah Utama yang dapat dilihat pada Gambar 8 dibawah ini: Gambar 8. Brosur pada PT. Boncah Utama Poster Poster merupakan salah satu bentuk promosi bagi suatu produk. Pembuatan poster yang dilakukan oleh PT. Boncah utama digunakan di perusahaan untuk mendeskripsikan manfaat dan khasiat dari susu kambing dan poster yang diletakkan untuk dijalan-jalan masih sedikit dan masih menggunakan poster sebelumsebelumnya. Poster dipasang di sekitar kawasan perusahaan. Gambar 9. Poster PT. Boncah Utama Billboard Billboard ini dipasang oleh PT. Boncah Utama yaitu di jalan lintas Barulak dan Tanah Datar tepatnya berada di depan jalan masuk ke perusahaan.

8 Gambar 10. Billboard PT. Boncah Utama 2. Promosi Penjualan ( Sales Promotion) Kegiatan yang dilakukan dalam promosi penjualan PT. Boncah Utama adalah melakukan aktifitas penjualan secara langsung atau tidak langsung kepada calon pembeli dengan cara memberikan potongkan harga yang menarik. Potongan ini diberikan kepada para konsumen yang membeli atau mengkonsumsi susu kambing dalam jumlah yang banyak. Tetapi tidak selalu diberikan potongan harga potongan harga hanya diberikan sewaktu-waktu. Selain itu PT. Boncah Utama melakukan bentuk promosi penjualan yang dilakukan adalah membawa sampel ketika ada pameran dagang maupun kegiatan pelatihan yang ikuti oleh PT. Boncah Utama, rabat atau potongan harga, dan bonus & hadiah. 3. Hubungan Masyarakat(Public relations) a. Publisitas/hubungan masyarakat Di PT. Boncah Utama, hubungan masyarakat berjalan dengan baik. Hubungan masyarakat digunakan dalam kegiatan memperkenalkan usaha dan produk yang dihasilkan. Kegiatankegiatan promosi dengan metode hubungan masyarakat yang ada dan sekaligus dalam rangka mempromosikan produk susu kambing adalah berita pers, seminar dan sumbangan sukarela. b. Berita pers Bentuk kegiatan promosi dengan berita pers dalam publisitas sangat mempengaruhi perkembangan Perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kunjungan dari berbagai instansi pemerintahan, institusi pendidikan, pengusaha-pengusaha peternakan dan masyarakat secara umum dari berbagai kota di Indonesia seperti kujungan dari stasiun Trans TV. Kunjungan ini tidak terlepas dari pemberitaan pers yang membuat nama PT. Boncah Utama menjadi dikenal. Pemberitaan pers ini didukung oleh prestasi yang didapatkan oleh PT. Boncah Utama yaitu terpilih menjadi sentra peternakan kambing dengan kualitas susu terbaik di Sumatera Barat. c. Seminar Setelah berita pers memunculkan, kegiatan seperti undangan sebagai narasumber mulai berdatangan. Dari kegiatan seminar ini kegiatan promosi merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan. Kegiatan promosi hubungan masyarakat yang semakin meyakinkan masyarakat akan keberadaan boncah. Ketika adanya kegiatan seminar dan pelatihan terhadap pembibitan, produk susu kambing selalu diperkenalkan. 4. Penjualan Perorangan(Personal selling) Kegiatan personal selling dilakukan setiap saat khususnya setiap ada acara tertentu seperti seminar, dan event lainya. Media yang digunakan dalam personal selling adalah dengan menggunakan contoh produk yang dibawa oleh para wiraniaga (salesman) PT. Boncah Utama. Personal selling ini mempunyai daerah sasaran yang luas, termasuk daerah daerah yang belum ada penghasil susu kambingnya, seperti Batusangkar, Payakumbuh, Bukittinggi, Padang, Solok, Jakarta dan daerah lainnya.selain itu PT. Boncah utama juga melakukan promosi ke instansi pendidikan yaitu kesekolahsekolah yang ada di payakumbuh seperti SMP 1, SMP 2, SMP 8, SMP 9 dan SMA vadelis, SMA 1 dan SMA 2. Selain itu PT. Boncah Utama.

9 5. Pemasaran Langsung (Direct marketing) Direct marketing yang dilakukan oleh tenaga pemasaran PT. Boncah Utama dalam mempromosikan produk susu kambingnya yaitu melalui Instaqram, Whatsapp dan facebook dimana aplikasi ini merupakan masih milik pribadi tenaga pemasaran sedangkan PT. Boncah Utama belum memiliki akun pribadi. Dengan menggunakan aplikasi ini mempermudah tenaga pemasaran dalam mempromosikan produk susu kambing kepada para pengguna media sosial yaitu dengan cara memposting gambar produk yang akan dipasarkan dan menginformasikan manfaat produk, harga dan alamat untuk mempermudah konsumen mendapatkan produk susu kambing dan juga memposting kegiatan-kegiata-kegiata yang dilakukan sehari-hari agar konsumen lebih tau dan lebih membuktikan bahwa produk yang di hasilka PT.Boncah Utama berkualitas baik Keuntungan susu kambing yang diperoleh PT.Boncah Utama Keuntungan susu kambing yang di peroleh PT.Boncah utama berdasarkan penetapan harga pesaing dapat dilihat berdasarkan tabel berikut: Tabel 1.Keuntungan penjualan susu kambing di PT.Boncah Utama selama 2,5 bulan. Penjualan susu kambing Rp a. Bahan baku b. Tenaga kerja c. Biaya lain-lain Pakan/Consentrat Rp Bahan produksi Rp Perawatan kandang Rp Kepala kandang Rp Tenaga kerja kandang Rp konsumsi karyawan produksi Rp Listrik Rp Total biaya Rp Total Keuntungan Rp Keterangan : Keuntungan penjualan susu kambing hanya untuk 21 ekor kambing yang diperah. Perhitungan laba rugi untuk penjualan susu kambing selama 2,5 bulan dapat dilihat bahwa keuntungan yang diperoleh dari penjualan yaitu sebesar Rp ,-. Berdasarkan tujuan penetapan harga yaitu memaksimalkan laba dapat diketahui bahwa PT.Boncah Utama belum mendapatkan laba yang maksimal ini dikarenakan produksi susu yang menurun. IV. KESIMPULAN Bauran pemasaran produk susu kambing di PT.Boncah Utama meliputi produk, penetapan harga, distribusi dan promosi. PT. Boncah Utama telah menerapkan strategi produk untuk menunjang kegiatan pemasarannya dan dalam penetapan harga PT.Boncah Utama melakukan penetapan harga jual susu kambing sesuai dengan harga

10 yang dijual oleh pesaing. Bentuk pola saluran distribusi yang terdapat di PT.Boncah Utama ada dua yaitu saluran langsung dan saluran tidak langsung. Sedangkan promosi yang diterapkan oleh PT.Boncah Utama yaitu strategi promosi yang diterapkan di PT. Boncah Utama adalah advertensi atau iklan, personal selling, promosi penjualan dan publisitas/hubungan masyarakat. Hasil perhitungan laba rugi untuk penjualan susu kambing selama 2,5 bulan keuntungan yang diperoleh dari penjualan yaitu sebesar Rp ,-. Laba yang dihasilkan oleh penjualan susu selama 2,5 belum terlalu bagus. Ini disebabkan oleh produksi susu yang menurun, sehingga permintaan konsumen masih ada yang belum terpenuhi. V. DAFTAR PUSTAKA Blakely, J and D.H.Bade Ilmu peternakan(terjemahan). Edisi ke -4. Gadjah Mada University Press; Yogyakarta. Nurhaeli Kambing perah. kan/wpcontent/uploads/2015/05_fahrul_ gorontalo_hal% pdf. Diakses 2 April 2017.

PENERAPAN STATEGI PROMOSI DALAM PEMASARAN SUSU KAMBING DI PT. BONCAH UTAMA, BARULAK KABUPATEN TANAH DATAR. Rima Susanti 1 Sri Nofianti 2 Abstrak

PENERAPAN STATEGI PROMOSI DALAM PEMASARAN SUSU KAMBING DI PT. BONCAH UTAMA, BARULAK KABUPATEN TANAH DATAR. Rima Susanti 1 Sri Nofianti 2 Abstrak PENERAPAN STATEGI PROMOSI DALAM PEMASARAN SUSU KAMBING DI PT. BONCAH UTAMA, BARULAK KABUPATEN TANAH DATAR Rima Susanti 1 Sri Nofianti 2 Abstrak PT. Boncah Utama adalah perusahaan yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA SUSU KAMBING PT. BONCAH UTAMA KENAGARIAN BARULAK KABUPATEN TANAH DATAR

IDENTIFIKASI LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA SUSU KAMBING PT. BONCAH UTAMA KENAGARIAN BARULAK KABUPATEN TANAH DATAR Jurnal Agrimart Vol 04 No. 02, September 2017 IDENTIFIKASI LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA SUSU KAMBING PT. BONCAH UTAMA KENAGARIAN BARULAK KABUPATEN TANAH DATAR Ferawati 1 Regia Indah Kemala Sari,

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN PADA USAHA KAMBING PERAH PT. BONCAH UTAMA DI KECAMATAN TANJUNG BARU KABUPATEN TANAH DATAR

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN PADA USAHA KAMBING PERAH PT. BONCAH UTAMA DI KECAMATAN TANJUNG BARU KABUPATEN TANAH DATAR ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN PADA USAHA KAMBING PERAH PT. BONCAH UTAMA DI KECAMATAN TANJUNG BARU KABUPATEN TANAH DATAR Witri Yuliana 1 Regia Indah Kemala Sari 2 Abstrak Ternak perah adalah ternak yang

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENYIMPANAN SUSU KAMBING MURNI DI PT. BONCAH UTAMA KABUPATEN TANAH DATAR

MANAJEMEN PENYIMPANAN SUSU KAMBING MURNI DI PT. BONCAH UTAMA KABUPATEN TANAH DATAR MANAJEMEN PENYIMPANAN SUSU KAMBING MURNI DI PT. BONCAH UTAMA KABUPATEN TANAH DATAR Wiwi Nesla Sari 1 Indria Ukrita 2 Abstrak Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik.

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PRODUK PADA PENGOLAHAN SUSU KAMBING UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN DI PT. BONCAH UTAMA

PENERAPAN STRATEGI PRODUK PADA PENGOLAHAN SUSU KAMBING UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN DI PT. BONCAH UTAMA PENERAPAN STRATEGI PRODUK PADA PENGOLAHAN SUSU KAMBING UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN DI PT. BONCAH UTAMA Ranti Kumala Sari 1 Indria Ukrita 2 ABSTRAK Strategi produk merupakan satu diantara empat bauran

Lebih terperinci

BAURAN PRODUK SUSU SAPI PERAH PADA KELOMPOK TANI TERNAK LEMBAH MAKMUR HIJAU PADANG PANJANG

BAURAN PRODUK SUSU SAPI PERAH PADA KELOMPOK TANI TERNAK LEMBAH MAKMUR HIJAU PADANG PANJANG BAURAN PRODUK SUSU SAPI PERAH PADA KELOMPOK TANI TERNAK LEMBAH MAKMUR HIJAU PADANG PANJANG Randi Putra 1 Riva Hendriani 2 ABSTRAK Susu yang dihasilkan oleh sapi perah merupakan salah satu sumber protein

Lebih terperinci

SALURAN DISTRIBUSI PRODUK SUSU SAPI MURNI DI PETERNAKAN SAPI PERAH KELOMPOK TANI TERNAK LEMBAH MAKMUR HIJAU PADANG PANJANG.

SALURAN DISTRIBUSI PRODUK SUSU SAPI MURNI DI PETERNAKAN SAPI PERAH KELOMPOK TANI TERNAK LEMBAH MAKMUR HIJAU PADANG PANJANG. SALURAN DISTRIBUSI PRODUK SUSU SAPI MURNI DI PETERNAKAN SAPI PERAH KELOMPOK TANI TERNAK LEMBAH MAKMUR HIJAU PADANG PANJANG Eldi Hidayat 1 Regia Indah Kemala Sari 2 Abstrak Hijau adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

KELAYAKAN USAHA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA

KELAYAKAN USAHA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA KELAYAKAN USAHA SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA Andri Setiadi 1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi Andrisetiadi27@Gmail.com H. Djoni 2) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein hewani yang tergolong mudah dipelihara dan sudah dikenal luas oleh masyarakat. Kambing

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor peternakan merupakan salah satu pilar dalam pembangunan agribisnis di Indonesia yang masih memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Komoditi peternakan mempunyai

Lebih terperinci

Titik Impas dan Bauran Pemasaran Bunga Rosella pada UD Bali Gendis di Desa Dawan Kelod Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung

Titik Impas dan Bauran Pemasaran Bunga Rosella pada UD Bali Gendis di Desa Dawan Kelod Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung Titik Impas dan Bauran Pemasaran Bunga Rosella pada UD Bali Gendis di Desa Dawan Kelod Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung JESSICA ARILA I NYOMAN GEDE USTRIYANA IDA AYU LISTIA DEWI*) PS Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek. Perkembangan bisnis kini telah tumbuh dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek. Perkembangan bisnis kini telah tumbuh dengan pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek Perkembangan bisnis kini telah tumbuh dengan pesat. Saat ini kompetisi dalam dunia perdagangan semakin terasa. Selain

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med.

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med. Mata Kuliah Modul ke: 14Fakultas FIKOM - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2 Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication

Lebih terperinci

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at : Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p 839 844 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj HUBUNGAN PERILAKU DENGAN MOTIVASI PARA PETERNAK DI PAGUYUBAN KAMBING PERAH PERANAKAN

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE 13 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Bidang usaha peternakan saat ini sudah mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini terlihat dari konsumsi masyarakat akan kebutuhan daging meningkat, sehingga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan III. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai. Penelitian

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Susu Kambing Disusun Oleh : Nama : Nurwidi Asmoro NIM : 11.02.8078 Kelas Jurusan : 11-D3MI-03 : Manajemen Informatika SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pola saluran pemasaran terdiri dari: a) Produsen Ketua Kelompok Ternak Lebaksiuh Pedagang

KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pola saluran pemasaran terdiri dari: a) Produsen Ketua Kelompok Ternak Lebaksiuh Pedagang V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pola saluran pemasaran terdiri dari: a) Produsen Ketua Kelompok Ternak Lebaksiuh Pedagang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, kondisi dunia bisnis telah berkembang menjadi semakin kompetitif, bergerak dengan cepat serta semakin sulit untuk diprediksi. Konsumsi masyarakat terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Ekuitas merek Tabel 6.1 Ringkasan Ekuitas Merek Dimensi Spesifikasi Keterangan Kesadaran Merek Asosiasi Merek Top of mind Brand recall Brand recognition

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia sangat penting untuk mengonsumsi protein yang berasal dari hewani maupun nabati. Protein dapat diperoleh dari susu, kedelai, ikan, kacang polong

Lebih terperinci

KAMBING ETAWA SEBAGAI PENGHASIL SUSU DI KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA. (Etawa Goat as A Milk Producer in District of Sleman, Yogyakarta)

KAMBING ETAWA SEBAGAI PENGHASIL SUSU DI KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA. (Etawa Goat as A Milk Producer in District of Sleman, Yogyakarta) Dukungan Teknologi dan Kebijakan dalam Percepatan Produksi dan Konsumsi Susu KAMBING ETAWA SEBAGAI PENGHASIL SUSU DI KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA (Etawa Goat as A Milk Producer in District of Sleman, Yogyakarta)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Industri di bidang otomotif saat ini semakin besar perkembangan bisnisnya di Indonesia sehingga menimbulkan persaingan antara perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

Arrizal dan Syafrizal 2

Arrizal dan Syafrizal 2 PELATIHAN MANAJEMEN PEMASARAN BAGI PENGUSAHA INDUSTRI KECIL KERUPUK LABU DI KECAMATAN MATUR, KABUPATEN AGAM, PROVINSI SUMATERA BARAT 1 Arrizal dan Syafrizal 2 ABSTRACT This marketing management training

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya teknologi membuat perkembangan di sektor industri semakin pesat. Banyak perusahaan baru dan tentu saja hal ini menyebabkan persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang

Lebih terperinci

Wawancara dengan Informan Kunci. 2. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan ini? percontohan pertanian terpadu

Wawancara dengan Informan Kunci. 2. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan ini? percontohan pertanian terpadu Lampiran 1 : Foto Lampiran 2 : hasil Wawancara Wawancara dengan Informan Kunci 1. Sejak kapan perusahaan ini berdiri? Sejak Tahun 2006 2. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan ini? Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri minuman di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 11% hingga akhir tahun 2013 (Kementerian Perindustrian Republik Indonesia hingga tahun 2013).

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 3 No. 4, OKTOBER 2015

JIIA, VOLUME 3 No. 4, OKTOBER 2015 ANALISIS PENDAPATAN DAN SISTEM PEMASARAN SUSU KAMBING DI DESA SUNGAI LANGKA KECAMATAN GEDUNG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN (Analysis of Income and Marketing System of Goat Milk in Sungai Langka Village Gedung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Promosi merupakan kegiatan yang sangat penting bagi perusahaan, baik bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia barang maupun jasa. Promosi pada

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 MODUL 5 MARKETING OFF-LINE A. SUB POKOK BAHASAN Product Price Place Promotion B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan diharapkan mampu untuk: 1. Memahami bauran

Lebih terperinci

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Promosi 1. Pengertian Promosi Kegiatan promosi merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan program pemasaran. Suatu produk yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PRODUK DAGING KALENG PADA PT. PELITA MAKMUR MAKASSAR

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PRODUK DAGING KALENG PADA PT. PELITA MAKMUR MAKASSAR ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PRODUK DAGING KALENG PADA PT. PELITA MAKMUR MAKASSAR (An Analysis of the Effect of Marketing Mix Policy towards the Increase

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pembangunan perumahan merupakan salah satu bagian dari rangkaian upaya pembangunan nasional khususnya di bidang kesejahteraan rakyat yang diarahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pertumbuhan perekonomian diera globalisasi yang cepat membuat persaingan dunia usaha semakin ketat. Setiap perusahaan tentu mempunyai strategi tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian bangsa Indonesia yang cukup pesat sekarang ini mengakibatkan persaingan usaha yang sangat ketat. Setiap perusahaan berusaha untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan industri mobil semakin hari semakin pesat sehingga memunculkan banyak persaingan antara produsen mobil yang berlombalomba mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (beranda.miti.or.id)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (beranda.miti.or.id) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produksi makanan dan minuman di Indonesia saat ini menunjukkan dampak yang cukup positif dibandingkan beberapa tahun ke belakang. Hal ini dapat dilihat

Lebih terperinci

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Usaha bagi UKM di Desa Sriharjo, Bantul Dalam Rangka

Lebih terperinci

BAB 4 Marketing Mix Strategy

BAB 4 Marketing Mix Strategy BAB 4 Marketing Mix Strategy Marketing Mix Strategy Kombinasi dari 4P: 1. Product 2. Price 3. Place 4. Promotion Product Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Aspek finansial merupakan aspek yang dikaji melalui kondisi finansial suatu usaha dimana kelayakan aspek finansial dilihat dari pengeluaran dan pemasukan usaha tersebut selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kerja Praktek (KP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kerja Praktek (KP) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kerja Praktek (KP) Didalam perkembangan teknologi yang semakin maju, pelaku bisnis sangat diuntungkan dengan kondisi mudahnya untuk melakukan

Lebih terperinci

Bauran Pemasaran Susu Sapi dan Susu Kambing Segar di Kota Padang. Marketing Mix of Dairy Milk and Goat Milk in Padang

Bauran Pemasaran Susu Sapi dan Susu Kambing Segar di Kota Padang. Marketing Mix of Dairy Milk and Goat Milk in Padang Jurnal Peternakan Indonesia, Oktober 2017 Vol. 19 (3): 178-184 ISSN 1907-1760 E-ISSN 2460-3716 Bauran Pemasaran Susu Sapi dan Susu Kambing Segar di Kota Padang Marketing Mix of Dairy Milk and Goat Milk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan kepemilikan rata-rata 2-3 ekor sapi. Biasanya sapi potong banyak

I. PENDAHULUAN. dengan kepemilikan rata-rata 2-3 ekor sapi. Biasanya sapi potong banyak I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini peternakan sapi potong masih dalam bentuk skala rumah tangga dengan kepemilikan rata-rata 2-3 ekor sapi. Biasanya sapi potong banyak dibudidayakan di daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi yang maju sesuai dengan kemajuan zaman. Di dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi yang maju sesuai dengan kemajuan zaman. Di dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era Globalisasi seperti sekarang ini, semakin lama memerlukan perhatian yang lebih terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

Lebih terperinci

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd Pemasaran Pada Perusahaan Kecil Oleh Sukanti, M.Pd A. Pendahuluan Pengusaha kecil pada umumnya menghadapi masalah kurangnya keahlian dalam bidang pemasaran dan kelemahan dalam bidang organisasi dan manajemen,

Lebih terperinci

akumulasi usulan anggaran dari masing-masing bagian akan terkumpul pada pimpinan tertinggi untuk memperoleh persetujuan.

akumulasi usulan anggaran dari masing-masing bagian akan terkumpul pada pimpinan tertinggi untuk memperoleh persetujuan. akumulasi usulan anggaran dari masing-masing bagian akan terkumpul pada pimpinan tertinggi untuk memperoleh persetujuan. Cara ini akan membawa konsekuensi pada bentuk usulan yang lebih komprehensif dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati Pada bab IV ini peneliti akan membahas hasil penelitian mengenai

Lebih terperinci

ANALISIS POSISI PRODUK SUSU BUBUK WYETH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Kasus Tiga Supermarket di Kota Bogor)

ANALISIS POSISI PRODUK SUSU BUBUK WYETH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Kasus Tiga Supermarket di Kota Bogor) ANALISIS POSISI PRODUK SUSU BUBUK WYETH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BAURAN PEMASARAN (Kasus Tiga Supermarket di Kota Bogor) Oleh: NAOMI MUTIARA ERITA S. A14103571 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

Copyright Rani Rumita

Copyright Rani Rumita Bauran Promosi/ Bauran Komunikasi Pemasaran (Promotion Mix/Marketing Communication Mix) Adalah paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Promosi 2.1.1.1 Pengertian Promosi Promosi digunakan untuk menginformasikan atau memberitahu kepada orang mengenai produk dan membujuk

Lebih terperinci

PELATIHAN MANAJEMEN PEMASARAN BAGI PENGUSAHA INDUSTRI KECIL KERUPUK LABU DI KECAMATAN MATUR, KABUPATEN AGAM, PROVINSI SUMATERA BARAT

PELATIHAN MANAJEMEN PEMASARAN BAGI PENGUSAHA INDUSTRI KECIL KERUPUK LABU DI KECAMATAN MATUR, KABUPATEN AGAM, PROVINSI SUMATERA BARAT 1 PELATIHAN MANAJEMEN PEMASARAN BAGI PENGUSAHA INDUSTRI KECIL KERUPUK LABU DI KECAMATAN MATUR, KABUPATEN AGAM, PROVINSI SUMATERA BARAT Arrizal dan Syafrizal Fak. Ekonomi Universitas Andalas ABSTRAK Pelatihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Manajemen termasuk kelompok sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 104 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian tentang Strategi Komunikasi Pemasaran Museum Gunungapi Merapi, maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut: A. KESIMPULAN Dari

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI

KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI Dosen Tetap Prodi Manajemen Universitas Riau Kepulauan Batam ABSTRAKSI Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu kenyataan bahwa betapa besarnya manfaat suatu produk bagi pembeli, namun produk tersebut tidak mencari sendiri pembelinya.

Lebih terperinci

EFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG. P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar

EFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG. P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar Sihombing, P.S.A., dkk. Efisiensi Pemasaran Susu... EFISIENSI PEMASARAN SUSU PASTEURISASI DI CV. CITA NASIONAL KABUPATEN SEMARANG P. S.A. Sihombing, T. Ekowati, W. Sumekar Fakultas Peternakan dan Pertanian

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 18 HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek Hukum Perusahaan Yoghurt Hade belum berbadan hukum. Namun Yoghurt Hade sudah memiliki izin usaha dari kantor desa setempat berupa Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU). Yoghurt

Lebih terperinci

VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX

VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX VI. STRATEGI BAURAN PEMASARAN AIROX Terdapat empat faktor dalam strategi bauran pemasaran yang menjadi sasaran utama, yaitu strategi produk, strategi harga, strategi tempat, dan strategi promosi. Keempat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara PT. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau mempromosikan ruang iklan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penilaian Persediaan Persediaan merupakan aktiva yang sangat vital bagi kelangsungan usaha suatu perusahaan, tidak terkecuali untuk PT. Aqua Golden Mississipi Tbk.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku pembelian konsumen Kopi Luwak Malabar. Penelitian ini dilakukan di PT. NuGa

Lebih terperinci

Strategi Promotion (Promosi)

Strategi Promotion (Promosi) Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Industri kendaraan bermotor merupakan industri yang sangat cepat perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan manusia akan kendaraan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bauran Pemasaran Para pemasar atau bagian pemasaran menggunakan sejumlah alat atau media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Keberadaan dunia bisnis memang sangat bermanfaat untuk kemajuan Negara Indonesia. Salah satu cara memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Lembang Kencana merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Agro

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Lembang Kencana merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Agro BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN PT. Lembang Kencana merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Agro Industri sub bidang peternakan sektor Pengolahan Hasil Peternakan. Barang yang dijual diperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI

Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI I. PENGERTIAN Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi

Lebih terperinci

FINANCIAL ANALYSIS OF FATTENING CROSSING BOER (F1) LIVESTOCK COMPANY IN CV. AGRIRANCH KARANGPLOSO MALANG

FINANCIAL ANALYSIS OF FATTENING CROSSING BOER (F1) LIVESTOCK COMPANY IN CV. AGRIRANCH KARANGPLOSO MALANG FINANCIAL ANALYSIS OF FATTENING CROSSING BOER (F1) LIVESTOCK COMPANY IN CV. AGRIRANCH KARANGPLOSO MALANG Amam 1), Zaenal Fanani 2) and Umi Wisaptiningsih 2) 1) Student of Animal Husbandry Faculty, Brawijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pula jumlah rumah tinggal, gedung, bangunan perkantoran, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pula jumlah rumah tinggal, gedung, bangunan perkantoran, dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Dengan semakin berkembangnya tingkat perekonomian di Indonesia, maka semakin banyak pula jumlah rumah tinggal, gedung, bangunan perkantoran, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Koperasi tahun Jumlah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi sosial negara sedang berkembang dengan membantu membangun struktur ekonomi dan sosial yang kuat (Partomo,

Lebih terperinci

Susu segar-bagian 1: Sapi

Susu segar-bagian 1: Sapi Standar Nasional Indonesia Susu segar-bagian 1: Sapi ICS 67.100.01 Badan Standardisasi Nasional Copyright notice Hak cipta dilindungi undang undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran memiliki banyak arti secara sederhana ialah pengelolaan hubungan pelanggan yang mengutungkan. Secara luas definisi pemasaran adalah proses sosial

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey terlebih dahulu terhadap 100 responden dengan menggunakan kuantitatif terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Sesuai dengan amanat garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN) bahwa prioritas pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang strategis karena selain hasil daging dan bantuan tenaganya, ternyata ada

BAB I PENDAHULUAN. yang strategis karena selain hasil daging dan bantuan tenaganya, ternyata ada 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kerbau merupakan ternak yang dipelihara di pedesaan untuk pengolahan lahan pertanian dan dimanfaatkan sebagai sumber penghasil daging, susu, kulit dan pupuk. Di Sumatera

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi komunikasi Pemasaran 2.1.1 Konsep Strategi Menurut Lawrence, strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh, dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Penjualan Iklan DisplayDan Iklan Baris Pada PT WSL

Analisis Penjualan Iklan DisplayDan Iklan Baris Pada PT WSL Analisis Penjualan Iklan DisplayDan Iklan Baris Pada PT WSL Atika Noviana, Destia Pentiana, Lihan Rini P.W. Mahasiswa Jurusan Ekonomi dan Bisnis, Dosen Jurusan Ekonomi dan Bisnis, Politeknik Negeri Lampung

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication

Integrated Marketing Communication Modul ke: 01Fakultas FIKOM Integrated Marketing Communication Pengenalan Periklanan dan Promosi Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Definisi Pemasaran Proses perencanaan dan

Lebih terperinci

TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN BAURAN PROMOSI PADA CINDO CRAFT PALEMBANG

TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN BAURAN PROMOSI PADA CINDO CRAFT PALEMBANG TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN BAURAN PROMOSI PADA CINDO CRAFT PALEMBANG LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Administrasi Bisnis Program Studi Administrasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan gaya hidup masyarakat pada saat ini tak terkecuali masyarakat Indonesia yang lebih mengutamakan kesehatan maka banyak produk kesehatan yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minat baca dan kemampuan ekonomi masyarakat. Bagi penerbit, industri buku

BAB I PENDAHULUAN. minat baca dan kemampuan ekonomi masyarakat. Bagi penerbit, industri buku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis perbukuan semakin berkembang seiring dengan meningkatnya minat baca dan kemampuan ekonomi masyarakat. Bagi penerbit, industri buku pelajaran, masih memiliki

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai aktivitas promosi yang dilakukan oleh perusahaan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil observasi dan praktek kerja langsung yang dilakukan penulis di PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang memiliki karakteristik secara ekonomis dengan pertumbuhan yang cepat sebagai ayam penghasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menerangkan mengenai landasan teori yang bersangkutan dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menerangkan mengenai landasan teori yang bersangkutan dengan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menerangkan mengenai landasan teori yang bersangkutan dengan konsep penelitian. Konsep tersebut membahas tentang penjualan. A. Definisi Penjualan Afif (1994) mengartikan menjual

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemasaran lebih efektif dan efisien bagi seorang peternak serta untuk. menyediakan fungsi fasilitas berupa pasar ternak.

I. PENDAHULUAN. pemasaran lebih efektif dan efisien bagi seorang peternak serta untuk. menyediakan fungsi fasilitas berupa pasar ternak. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan peternakan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan populasi ternak, meningkatkan produksi dan mutu hasil ternak agar dapat memenuhi permintaan pasar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini perusahaan sudah mulai berpikir kreatif dan inovatif untuk mempromosikan produk mereka, agar dapat diterima oleh masyarakat luas, sekaligus untuk

Lebih terperinci

Perkembangan Populasi Ternak Besar Dan Unggas Pada Kawasan Agribisnis Peternakan Di Sumatera Barat

Perkembangan Populasi Ternak Besar Dan Unggas Pada Kawasan Agribisnis Peternakan Di Sumatera Barat Jurnal Peternakan Indonesia, Oktober 2012 Vol. 14 (3) ISSN 1907-1760 Perkembangan Populasi Ternak Besar Dan Unggas Pada Kawasan Agribisnis Peternakan Di Sumatera Barat Developing Population of Ruminant

Lebih terperinci

2.2.2 Promotion Mix Penelitian Sebelumnya BAB III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Objek Penelitian

2.2.2 Promotion Mix Penelitian Sebelumnya BAB III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Objek Penelitian DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN... i HALAMAN PERSETUJUAN...... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan perekonomian dunia yang mengalami perkembangan yang sangat baik. Kemunduran ini disebabkan oleh

Lebih terperinci