HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN MANADO

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN MANADO Farlin Jonathan Polii, dr. Woodford B. S. Joseph, MSc, dr. Jimmy Rumampuk, Mkes. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado Farlin @rocketmail.com ABSTRAK Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan yang sangat ringan sampai sangat tinggi.apabila otot menerima beban statistik secara berulang dalam waktu yang lama dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligament dan tendon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, masa kerja dan status gizi pada tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan Manado. Penelitian ini adalah survei analitik dengan desain cross sectional study. Dilaksanakan di Pelabuhan Manado pada bulan Februari April Jumlah sampel sebanyak 109 orang. Uji statistik yang digunakan adalah korelasi spearman. Keluhan muskuloskeletal menggunakan metode Nordic Body Map. Hasil penelitian didapatkan umur responden terbanyak tahun sebanyak 48 orang (44,04%) menunjukan tidak adanya hubungan antara umur dengan keluhan muskuloskeletal (p value = 0,682), masa kerja responden 1-5 tahun sebanyak 47 orang (43,12%) menunjukan tidak adanya hubungan antara umur dengan keluhan muskuloskeletal (p value = 0,182) dan status gizi responden yang terbanyak adalah normal sebanyak 63 orang (57,80%) menunjukan tidak ada hubungan antara status gizi dengan keluhan muskuloskeletal (p value = 0,054).pekerja disarankan melakukan perenggangan otot sebelum melakukan aktivitas fisik, perlunya sosialisasi tentang keluhan muskuloskeletal dan memperhatikan waktu istirahat. Kata Kunci : Umur, masa kerja, status gizi, keluhan musculoskeletal, metode Nordic Body Map. ABSTRACT Musculoskeletal complaints are complaints in the skeletal muscle that is felt by a person ranging from very mild to complaints is very high. when the muscle receives repeated statistical burden for a long time can lead to complaints of damage to the joints, ligaments and tendons. This study aims to determine the relationship between age, years of service and nutritional status on the labor of loading and unloading at the port of Manado. This research is analytic survey with a cross-sectional study design. Held in Manado Harbour in February-April The total sample of 109 people. The statistical test used is the Spearman correlation. Musculoskeletal complaints using Nordic Body Map. The results showed most respondents aged years as many as 48 people (44.04%) showed no relationship between age and musculoskeletal complaints (p value = 0.682), age 1-5 years working respondents as many as 47 people (43.12% ) showed no relationship between age and musculoskeletal complaints (p value = 0.182) and nutritional status of most respondents is normal as many as 63 people (57.80%) showed no association between nutritional status with musculoskeletal complaints (p value = 0.054). workers are advised to do stretching muscles before physical activity, the need for socialization of musculoskeletal complaints and noticed the break. Keywords: age, years of service, nutritional status, musculoskeletal complaints, methods Nordic Body Map.

2 PENDAHULUAN Pekerjaan-pekerjaan dan sikap kerja yang statis sangat berpotensi mempercepat timbulnya kelelahan dan nyeri pada otototot yang terlibat. Jika kondisi seperti ini berlangsung setiap hari dan dalam waktu yang lama (kronis) bisa menimbulkan sakit permanen dan kerusakan pada otot, sendi, tendon, ligamen dan jaringanjaringan lain. Laporan dari the Bureau of Labour Statistics (BLS) Departemen Tenaga Kerja Amerika serikat yang dipublikasikan menunjukkan bahwa hampir 20% dari semua kasus sakit akibat kerja dan 25% biaya konpensasi yang dikeluarkan sehubungan dengan adanya keluhan pinggang dan keluhankeluhanlainnya.(tarwaka, 2010) International Labour Organizatation (ILO), 2007 menyebutkan bahwa kuranglebih 2,2 juta jiwa per tahun di seluruh belahan dunia kehilangan nyawa akibat kecelakaan ataupun penyakit yang terkait dengan pekerjaan atau rata-rata setiap hari orang meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik. Banyak penelitian yang menunjukan bahwa faktor individu dalam hal ini seperti umur, pendidikan, masa kerja, status perkawinan dan status gizi mempunyai hubungan terhadap terjadinya keluhan muskuloskeletal. Keluhan pertama biasanya dirasakan pada umur 35 tahun dan tingkat keluhan akan meningkat sejalan dengan bertambahnya umur. Begitu juga dengan masa kerja sangat mempengaruhi terjadinya keluhan muskuloskeletal, semakin lama waktu bekerja maka semakin besar resiko untuk mengalami keluhan muskuloskeletal. (Tarwaka, 2010). Seperti umur status gizi pun sangat mempengaruhi akan terjadinya keluhan system muskuloskeletal, dalam penelitian yang dilakukan oleh beberapa para peneliti menyimpulkan bahwa seseorang memiliki status gizi diatas normal (gizi lebih) cenderung beresiko terjadinya gangguan musculoskeletal dari pada status gizi di bawah normal (gizi kurang). Pekerjaan bongkar muat di pelabuhan Manado hanya dapat dilaksanakan oleh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang terdaftar di Kantor Pelabuhan Manado. Kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan manado dibagi dalam tiga bagian terdiri dari Stevedoring, Corgodoring dan Receiving/Delivery. Pekerjaan bongkar muat dilakukan dengan menggunakan system borongan, bekerja sesuai kesepakatan dengan pihak pengguna jasa. Sehingga memungkinkan waktu kerja melebihi 8 jam per hari, Selain itu peneliti sering menerima laporan bahwa mereka sering mengalami keluhan-keluhan berupa sakit di kepala, anggota badan dan rasa nyeri di bagian otot skeletal, dan bagian-bagian tubuh yang sering di keluhkan adalah pada leher, bahu, lengan, punggung, paha, betis, pergelangan kaki dan pada tumit. Berdasarkan beberapa uraian diatas maka peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian yang ada di pelabuhan Manado mengenai hubungan antara umur, masa kerjadan status gizi dengan keluhan muskuloskletal pada tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Manado. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, masa kerja dan status gizi dengan keluhan muskuloskeletal pada tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Manado. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah survei analitik, dengan desain cross sectional study, dilaksanakan di pelabuhan Manado yang terletak di kelurahan Calaca, Kecamatan

3 wenang pada bulan februari April Populasi dalam penelitian ini adalah semua tenaga kerja bongkar muat di pelabbuhan Manado dengan jumlah tenaga kerja 151 orang, yang seluruhnya berjenis kelamin laki-laki, dengan menggunakan rumus Taro Yamane dengan kriteria inklusi yaitu TKBM yang bekerja lebih dari satu tahun, bersedia menjadi sampel dan menandatangani lembar informend concent serta kriteria eksklusi yaitu TKBM yang mengkonsumsi alkohol, obat penghilang nyeri saat pengambilan data dan tidak dapat berkomunikasi dengan baik. sehingga diperoleh jumlah sampel 109 orang. Proses penelitian dilakukan dengan pengisisn kuisioner serta chcek list lembar nordic body map oleh TKBM saat tidak melakukan aktivitas di pelabuhan Manado. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan dianalisis dengan analisis univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat, dengan jenis uji statistik yaitu uji korelasi spearman dengan α 0,05 dan confidence interval 95% yang dianalisis menggunakan Stistical Product and Service Solution (SPSS) versi 19. variabel Umur (tahun) Masa kerja (tahun) Status Gizi HASIL DAN PEMBAHASAN kategori Keluhan muskuloskeletal Rendah Sedang Tinggi Total Total > Total Normal Kelebihan BB tingkat ringan Kelebihan BB tingkat berat Total r p value 0,000 1,000-0,129 0,182 0,185 0,054 Hubungan antara Umur dengan KeluhanMuskuloskeletal Umur merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, mengingat umur berpengaruh terhadap kekuatan fisik dan psikis seseorang serta pada usia tertentu seorang pekerja akan mengalami perubahan prestasi kerja. Pada umumnya keluhan muskuloskeletal mulai dirasakan pada umur 30 tahun dan semakin meningkat

4 pada umur 40 tahun ke atas (Tarwaka, 2010). Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara umur dengan keluhan muskuloskeletal dapat dilihat bahwa secara statistik dengan menggunakan uji korelasi Spearman diperoleh hasil p value = 1,000 (p>0,05) ini berarti bahwa tidak adanya hubungan yang bermakna antara umur dengan keluhan muskuloskeletal pada tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Manado,Hasil penelitian ini tidak sejalan d engan teori yang mengatakan bahwa semakin tua umur seseorang maka semakin besar tingkat keluhan muskuloskeletal (Tarwaka, 2010). Namun sejalan denganhasil penelitian dari Firdausia F, 2011 tentang hubungan antara faktor individu (salah satunya seperti umur ) dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja kasir disalah satu hypermart di Surabaya dengan hasil p = 0,409 yang menyatakan bahwa umur tidak memiliki hubungan dengan keluhan muskuloskeletal. Sejalan dengan Firdausia F, hasil penelitian dari Mayrika Pratiwi, dkk, 2009 tentang beberapa faktor yang mempengaruhi ( salah satunya seperti umur ) terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada penjual jamu gendong di desa Geneng, Kecamatan Mijen, Demak dengan hasil p = 0,355 yang menyatakan bahwa umur tidak memiliki hubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah. Sejalan dengan Firdausia F dan Mayrika Pratiwi, dkk, hasil penelitian dari Wiranto, dkk, 2011 tentang penilaian tingkat risiko ergonomi, faktor risiko ergonomi, dan faktor individu ( seperti umur ) dengan metode brief dan gambaran keluhan muskuloskeletal disorders pada pekerja bagian inspeksi kain PT Delta Merlin. Yang menyatakan bahwa umur tidak memiliki hubungan dengan keluhan muskuloskeletal disorder. Hal ini disebabkan karena TKBM yang ada sudah terbiasa dengan pekerjaannya dan saat melakukan pekerjaan pekerja merasa nyaman dan puas dengan penghasilannya dan yang lebih berpengaruh ialah pekerja memiliki kebiasaan olahraga yang teratur saat sebelum memulai pekerjaannya. Hubungan Antara Masa Kerja dengan keluhan Muskuloskeletal Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat secara statistik dengan menggunakan uji korelasi spearman diperoleh hasil p = 0,182 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara masa kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada TKBM di pelabuhan Manado. Hal ini sesuai dengan penelitian Rahayu.W A, yang menunjukkan bahwa masa kerja tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan keluhan Muskuloskeletal.Sejalan dengan Rahayu. W A, 2011 hasil penelitian dari Mayrika Pratiwi, dkk, 2009 tentang beberapa faktor yang mempengaruhi ( salah satunya seperti masa kerja ) terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada penjual jamu gendong di desa Geneng, Kecamatan Mijen, Demak dengan hasil p = 1,00 yang menyatakan bahwa masa kerja tidak memiliki hubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah. Sejalan dengan Rahayu. W A dan Mayrika Pratiwi, dkk, hasil penelitian dari Wiranto, dkk, 2011 tentang penilaian tingkat risiko ergonomi, faktor risiko ergonomi, dan faktor individu ( seperti masa kerja ) dengan metode brief dan gambaran keluhan muskuloskeletal disorders pada pekerja bagian inspeksi kain PT Delta Merlin. Yang menyatakan bahwa masa kerja tidak memiliki hubungan dengan keluhan muskuloskeletal disorders. Keluhan Muskuloskeletalmerupakan penyakit kronis yang membutuhkan waktu lama untuk berkembang dan bermanifestasi. Jadi semakin lama waktu bekerja atau semakin lama seseorang terpajan faktor risiko Muskuloskeletal Disorders(MSDs) ini maka semakin besar pula risiko untuk mengalami MSDs.

5 Namun dari hasil analisis statistik antara masa kerja dengan keluhan muskuloskeletal tidak memiliki hubungan. Hal ini dapat disebabkan karena penyesuaian yang dialami oleh pekerja yang memiliki masa kerja lama sudah bisa menyesuaikan dengan aktivitas kerja seperti mengangkat, menahan, dan memindahkan beban/barang dibandingkan dengan pekerja baru, penyesuaian pada tubuh terhadap aktivitas kerja yang dilakukan terus-menerus menyebabkan ketahanan tubuh pada rasa nyeri atau sakit. Dari hasil wawancara beberapa pekerja (dengan masa kerja lama) mengaku tidak terlalu banyak merasakan keluhan dibandingkan pada masa awal mereka bekerja. Hubungan antara Status Gizi dengan Keluhan Muskuloskeletal Hasil pengukuran hubungan antara status gizi dengan keluhan muskuloskeletal, dengan menggunakan uji korelasi spearman didapat p = 0,054 (p<0,05) dapat dilihat secara statistik tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan keluhan muskuloskeletal pada TKBM di pelabuhan Manado. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa semakin gemuk seseorang maka bertambah gemuk besar resiko untuk mengalami keluhan muskuloskeletal. Namun sejalan dengan hasil penelitian dari Zulfiqor. T, Tentang faktor faktor yang berhubungan dengan keluhan muskuloskeletal (salah satunya status gizi) yang memunjukan bahwa status gizi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan keluhan muskuloskeletal pada welder di bagian fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia Tahun 2010 dengan hasil p value = 0,941 yang menyatakan bahwa status gizi tidak memiliki hubungan dengan keluhan muskuloskeletal disorders. Hal ini disebabkan karena sebagian besar TKBM yang ada di Pelabuhan manado memiliki status gizi normal dengan IMT > 18,5 25,0 ketersediaan status gizi yang baik dalam tubuh sangat mempengaruhi tingkat kebugaran fisik seorang pekerja selain ini responden yang mengalami kelebihan berat badan tidak merasakan keluhan muskuloskeletal yang tinggi. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan Hasil Penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan keluhan muskuloskletal, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan keluhan muskuloskeletal dan terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan keluhan muskuloskeletal pada tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan Manado. Dengan makna korelasi semakin tinggi status gizi maka semakin besar tingkat keluhan muskuloskeletal. Peneliti memberi saran bagi TKBM perlu dilakukan olaraga atau peregangan otot sebelum melakukan aktivitas fisik/kerja mengangkat, menahan dan memindahkan beban pada TKBM di pelabuhan Manado, perlu dilakukan sosialisasi dari pihak yang berwenang ysakni koperasi TKBM tentang keluhan muskuloskeletal serta pencegahan pada TKBM di pelabuhan Manado dan memperhatikan waktu istirahat, kondisi tempat kerja, beban angkat, alat bantu yang digunakan serta alat pelindung diri pada TKBM agar keluhan muskuloskeletal tidak akan semakin meningkat. DAFTAR PUSTAKA Firdausia. F Hubungan Faktor Individu dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Kasir Di Salah Satu Hypermart Di Surabaya. Available on adln.fkm.unair.ac.id/gdl.php?mod=br owse&op=read&id=adlnfkm-adln-

6 farafirdau-1917.diakses pada tanggal 17 april Mairiyka P, dkk Beberapa Faktor yang Mempengaruhi terhadap Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Penjual Jamu Gendong Di Desa Geneng, Kecamatan Mijen, Demak. Available on Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 4/No. 1/Januari 2009 diakses pada tanggal 5 april Zulfiqor. T, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Musculosceletal Disorders pada Welder di Bagian Fabrikasi PT. Caterpillar Indonesia Tahun Available on (Skripsi Muhamad Taufik Zulfiqor. pdf- Adobe Pro Extended di akses pada tanggal 15 januari 2013) Mindayani.S Gambaran Keluhan Muskuloskeletal pada Perajin Sulaman Tangan di Jorong Subarang Tigo Jorong Nagari Koto Gadang Tahun Available on (cover gam gambaran keluhan muskuloskeletal pada perajin sulaman tangan di jorong subarang tigo jorong nagari koto gadang sumbar.pdf.adobeakrobat Pro Extended di akses pada tanggal 25 januari 2013) Rahayu. W. A Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Angkat-Angkut Industri Pemecahan Batu Di Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten. Available on (pdf.adobe-reader Pro Extended di akses tanggal 10 april 2013) Tarwaka, Ergonomi Industri Dasardasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. Surakarta: HARAPAN PRESS. Wiranto, dkk Penilaian Tingkat Risiko Ergonomi dengan Metode BRIEF dan Gambaran Keluhan Muskuloskeletal disorders (MSDs) Pada Pekerja Bagian Inspeksi Kain PT Delta Merlin. Available on ( diakses tanggal 13 April 2013)