*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
|
|
- Shinta Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS RISIKO ERGONOMI DAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI SALAK DI DESA PANGU SATU KECAMATAN RATAHAN TIMUR KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Nofita F. Rolangon*. Diana V. Doda*. Finny Warouw* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Keluhan muskuloskeletal merupakan keluhan pada bagian otot-otot rangka yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. Gangguan muskuloskeletal ditempat kerja saat ini masih tinggi diberbagai Negara, demikian juga di Indonesia yang bisa berdampak mengurangi produktifitas dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tingkat risiko ergonomi dan keluhan muskuloskeletal pada Petani Salak Di Desa Pangu Satu Kecamatan Ratahan Timur Kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Instrument yang digunakan adalah kuesioner REBA dan OWAS untuk menilai tingkat risiko ergonomi dan Nordic Body Map untuk mengidentifikasi tingkat keluhan MSD pada petani. Adapun sampel dalam penelitian ini sebanyak 54 sampel yang di ambil menggunakan metode pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dan menggunakan kriteria sampel, dan menggunakan rumus Slovin. Hasil analisis menunjukan tingkat keluhan musculoskeletal pada petani salak dari 54 responden sebesar 48,1% merasakan tingkat keluhan muskuloskeletal rendah, sebesar 42,6% merasakan tingkat keluhan musculoskeletal sedang dan sebesar 9,3% merasakan tingkat keluhan musculoskeletal Tinggi. Tingkat risiko ergonomi pada saat panen pada petani salak mayoritasnya adalah risiko Medium Risk (sedang) berdasarkan metode REBA sebesar 51,9% dan berdasarkan metode OWAS sebesar 46,3%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pekerjaan pada saat panen salak di Desa Pangu Satu yang melibatkan posisi kerja membungkuk dan mengangkan beban bisa berisiko keluhan muskuloskeletal. Kata Kunci: Tingkat Resiko Ergonomi, Keluhan Muskuloskeletal, Petani ABSTRACT Musculoskeletal complaints are a complaint on the part of the skeletal muscles felt by a person ranging from very mild to very painful complaints. Musculoskeletal disorders in the workplace today are still high in various countries, as well as in Indonesia which could have an impact on reducing productivity in work. This study aims to analyze the level of risk of ergonomics and musculoskeletal complaints in Salak Farmers in Pangu One Village, East Ratahan Subdistrict, Southeast Minahasa Regency. This study was an observational study with cross sectional approach. The instrument used was a questionnaire REBA and OWAS to assess the risk level of ergonomics and Nordic Body Map to identify the level of complaints MSD at the farmer. The sample in this study of 54 samples taken using the sampling method with purposive sampling techniques and using sample criteria, and using the formula Slovin. Results of the analysis showed the level of musculoskeletal complaints on farmer barked out of 54 respondents at 48.1% feel the low level of musculoskeletal disorders, 42.6% felt a moderate level of musculoskeletal complaints and 9.3% felt the level of High musculoskeletal complaints. The level of ergonomic risk at harvest time farmers are the majority barking risk Medium Risk (medium) by REBA method amounted to 51.9% and by 46.3% OWAS method. The conclusion of this research is the work at the time of harvest salak in Pangu One Village involving work position bending and mengeng load can risk musculoskeletal complaints. Keywords: Risk Level Ergonomics, Musculoskeletal Complaints, Farmer
2 PENDAHULUAN Keluhan musculoskeletal merupakan keluhan pada bagian otot-otot rangka yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. Apabila otot menerima beban statis secara berualang dan dalam waktu lama akan menyababkan beberapa kerusakan pada sendi, logamen dan tendon, sehingga menyebabkan rasa sakit yang membuat seseorang sulit dalam pergerakan, akan mengurangi produktifitas dalam bekerja(tarwaka, 2015). Menurut data dari Labour Force Survey menunjukan bahwa di Inggris, meskipun ada penurunan jumlah MSDs yang berhubungan dengan pekerjaan selama 10 tahun terakhir, jumlah total MSDs di tahun 2010 hingga 2011 adalah kasus dari total kasus penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan yang terjadi di Inggris (Health and Safety Executive, 2011). Prevalensi penyakit musculoskeletal di Indonesia berdasarkan pernah didiagnosis oleh tenaga kesehatan yaitu 11,9% dan berdasarkan diagnosis atau gejala yaitu 24,7%. Prevalensi penyakit musculoskeletal terbanyak pada pekerja adalah pekerjaan seperti pada petani, nelayan, dan buruh yaitu 31,2% (Riskesdas, 2013). Keluhan musculoskeletal menjadi sangat penting karena merupakan penyebab utama hilangnya hari kerja pekerja diakibatkan cidera sebagian besar industri, namum masalah ini masih belum di pahami oleh berbagai perusahaan atau instansi yang ada(mariana, 2010). Pekerjaan petani adalah pekerjaan yang dihadapi oleh berbagai potensi bahaya seperti membungkuk, jongkok, berlutut, membawa beban, aktifitas yang dilakukan secara berulang-ulang, dan lingkungan kerja yang berganti-ganti temperature. Dari kegiatan inilah yang bisa beresiko munculnya berbagai gangguan musculoskeletal(gupta, 2013). Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, proses produksi pertanian salak masih dilakukan dengan cara kovensional mulai dari penanaman sampai pada saat panen. Pada observasi awal proses panen petani masih melakukannya dengan cara manual dengan postur kerja tidak ergonomis seperti posisi beban bergantian antara jongkok, membungkuk dan berdiri, kemudian mengangkat buah hasil panen. Kondisi kerja tersebut dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan seperti keluhan muskuloskeletal. Untuk itu peneliti tertarik unruk meneliti tingkat risiko ergonomi pada petani salak di Desa Pangu Satu Kecamatan Ratahan Timur dengan menggunakan metode REBA dan OWAS. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional (potong lintang). Penelitian dilakukan di Desa Pangu Satu Kecamatan Ratahan Timur Kabupaten Minahasa Tenggara pada bulan Mei sampai Juli tahun 2017.
3 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani salak di Desa Pangu Satu yang berjumlah 168 orang. Sampel ditentukan dengan menggunakan metode pengambilan sampel nonrandom dengan teknik purposive sampling dan menggunakan kriteria sampel, dan menggunakan rumus Slovin didapat yaitu 54 sampel. Penilaian resiko ergonomi pada proses panen buah salak memiliki 3 aktivitas utama yaitu memetik buah salak dari pohon, mengumpulkan buah hasil panen, dan mengangkat buah hasil panen. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner Nordic Body Map, lembar penilaian REBA dan OWAS, busur derajat dan kamera. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan penilaian menggunakan lembar penilaian resiko ergonomi. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Berdasarkan karakteristik umur petani di Desa Pangu Satu menunjukan bahwa petani pada umur tahun yaitu berjumlah 24 responden (44,4%), responden pada umur 40 tahun yaitu 19 responden (35,2%) dan responden pada umur tahun yaitu berjumlah 11 responden (20,4%). Hasil karakteristik berdasarkan jenis kelamin petani menunjukan bahwa paling banyak berjenis kelamin laki-laki yaitu 43 responden (79,6%) dan jenis kelamin perempuan yaitu 11 responden (20,4%). Keluhan Musculoskeletal Keluhan musculoskeletal dapat diartikan sebagai keluhan atau nyeri pada otot yang dirasakan oleh pekerja dari sangat ringan sampai sakit karena otot petani menerima beban yang berlebihan atau melakukan pekerjaan yang tidak ergonomis atau alamiah secara berulang dan dalam waktu yang lama dan akan menyebabkan kerusakan pada sendi, ligament dan tendon yang biasa disebut dengan musculoskeletal disorders. Tabel 1. Distribusi Tingkat Keluhan Muskuloskeletal berdasarkan kuesioner Nordic Body Map (NBM) Pada Petani Salak di Desa Pangu Satu No Keluhan Muskuloskeletal n % 1 Rendah 23 42,6 2 Sedang 26 48,1 3 Tinggi 5 9,3 Total %
4 Berdasarkan tabel diketahui bahwa hasil penelitian pengukuran keluhan musculoskeletal dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Map kepada Petani Salak di Desa Pangu Satu Kabupaten Minahasa Tenggara dari 54 responden menunjukan bahwa sebanyak 26 responden (48,1%) merasakan tingkat keluhan muskuloskeletal Sedang, sebanyak 23 responden (42,6%) merasakan tingkat keluhan musculoskeletal Rendah, dan sebanyak 5 responden (9,3%) merasakan tingkat keluhan musculoskeletal Tinggi. Analisis Tingkat Risiko Ergonomi Pada Petani Salak di Desa Pangu Satu Pada proses panen buah salak di Desa Pangu Satu Kabupaten Minahasa Tenggara memiliki 3 aktivitas utama yang dilakukan seperti memetik buah salak dari pohon, mengumpulkan buah hasil panen, dan mengangkat buah hasil panen dengan menggunakan dua metode penilaian tingkat resiko yaitu Rapid Entri Body Assessment (REBA) dan Ovako Working Analisis Systtem (OWAS). Tabel 2. Distribusi Tingkat Resiko Ergonomi berdasarkan Metode REBA dan OWAS Pada Saat Panen Pada Petani Salak di Desa Pangu Satu Tingkat Resiko REBA OWAS n % n % Very Low Risk (Sangat Rendah) 1 1,9 0 0 Low Risk (Rendah) 9 16,6 2 3,7 Medium Risk (Sedang) 28 51, ,3 High Risk (Tinggi) 16 29, ,4 Very High Risk (Sangat Tinggi) ,6 Total Berdasarkan observasi dan hasil perhitungan tingkat resiko dari seluruh aktivitas pada saat panen pada petani salak di Desa Pangu Satu, diketahui bahwa semua aktivitas pada saat panen dari 54 responden mempunyai tingkat resiko Medium Risk
5 (Sedang) adalah yang paling banyak yaitu sebesar 51,9% berdasarkan metode REBA dan sebesar 46,3% berdasarkan metode OWAS, tingkat resiko High Risk (Tinggi) yaitu sebesar 29,6% berdasarkan metode REBA dan sebesar 44,4% berdasarkan metode OWAS, tingkat resiko Very Low Risk (Sangat Rendah) yaitu sebesar 1,9% berdasarkan metode REBA. Dalam penelitan Hendra (2008) dengan menggunakan metode REBA diketahui bahwa semua aktivitas fisik pemanen (memanen dan memuat) mempunyai resiko yang tinggi dengan nilai skor REBA Pada aktivitas petani salak di Desa Pangu Satu saat memetik buah salak dari resiko Low Risk (Rendah) yaitu sebesar 16,6% berdasarkan metode REBA dan sebesar 3,7% berdasarkan metode OWAS, tingkat resiko Very Low Risk (Sangat Tinggi) yaitu sebesar 5,6% berdasarkan metode OWAS dan tingkat pohon dilakukan dengan menggunakan alat bantu sabit, dan ada juga yang melakukannya tanpa menggunakan alat bantu atau hanya dengan tangan kosong. Postur kerja saat mengambil buah salak tergantung dari bagaimana tinggi rendahnya pohon dan posisi tanah yang di tumbuhi pohon salak. Tabel 3. Distribusi Tingkat Resiko Ergonomi berdasarkan Metode REBA dan OWAS Pada Aktifitas Memetik Buah Salak Tingkat Resiko REBA OWAS n % n % Very Low Risk (Sangat Rendah) 1 1,9 0 0 Low Risk (Rendah) 5 9,3 4 7,4 Medium Risk (Sedang) 30 55, ,7 High Risk (Tinggi) 18 33, ,2 Very High Risk (Sangat Tinggi) ,7 Total Berdasarkan hasil pengukuran dan penilaian tingkat risko ergonomi pada aktivitas memetik buah salak dari pohon berdasarkan metode REBA dan OWAS pada 54 responden,
6 didapatkan tingkat risiko yang sama yaitu Medium Risk (Sedang) berdasarkan metode REBA sebanyak 55,6% dan berdasarkan metode OWAS sebanyajk 53,7%. Hasil penelitian tersebut terjadi karena postur kerja petani pada saat memetik buah salak lebih sering membungkuk pada bagian leher dan punggung, dan kaki ditekuk karena buah salak tumbuh pada posisi bawah pohon salak. Pada tahap mengumpulkan buah hasil panen ini dilakukan setelah buah diambil dari pohon dan dikumpulkan untuk di angkut dengan postur kerja membungkuk pada bagian leher dan punggung, dan kaki menjongkok. Tabel 4. Distribusi Tingkat Resiko Ergonomi berdasarkan Metode REBA dan OWAS Pada Aktifitas Mengumpulkan Buah Hasil Panen Tingkat Resiko REBA OWAS n % n % Low Risk (Rendah) 21 38,9 0 0 Medium Risk (Sedang) 31 57, ,1 High Risk (Tinggi) 2 3, ,0 Very High Risk (Sangat Tinggi) ,9 Total Berdasarkan hasil penelitian dengan cara pengukuran dan penilaian tingkat risiko ergonomi pada aktivitas petani mengumpulkan buah hasil panen berdasarkan metode REBA dan OWAS pada 54 responden, didapatkan tingkat risiko berbeda yaitu Medium Risk (Sedang) berdasarkan metode REBA sebanyak 57,4% dan tingkat risiko tinggi berdasarkan metode OWAS sebanyak 50,0%. Pada tahap mengangkat buah hasil panen, petani salak di Desa Pangu Satu melakukannya dengan menggunakan keranjang atau bakul tradisional yang telah diberi tali.
7 Tabel 5. Distribusi Tingkat Resiko Ergonomi berdasarkan Metode REBA dan OWAS Pada Aktifitas Mengangkan Buah Hasil Panen Tingkat Resiko REBA OWAS n % n % Low Risk (Rendah) 2 3,7 3 5,6 Medium Risk (Sedang) 23 42, ,9 High Risk (Tinggi) 29 53, ,3 Very High Risk (Sangat Tinggi) ,3 Total Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara pengukuran dan penilaian tingkat risiko ergonomi pada aktivitas petani mengangkat buah hasil panen berdasarkan metode REBA dan OWAS pada 54 responden, didapatkan tingkat risiko High Risk (Tinggi) berdasarkan metode REBA sebanyak 53,7% dan berdasarkan metode OWAS sebanyak 46,3%. Dari hasil yang diperoleh disebabkan postur kerja saat mengangkat beban tidak ergonimis dan beban yang diangkat adalah 5 sampai 32 kg yang bisa beresiko menimbulkan keluhan muskuloskeletal. KESIMPULAN 1. Karakteristik umur petani di Desa Pangu Satu yaitu umur tahun berjumlah 24 responden, responden pada umur 40 tahun 19 responden, dan responden pada umur tahun berjumlah 11 dan jenis kelamin petani paling banyak berjenis kelamin laki-laki 43 responden dan jenis kelamin perempuan 11 responden. 2. Dari 54 responden sebesar 48,1% merasakan keluhan muskuloskeletal Redah, sebesar 42,6% merasakan keluhan musculoskeletal Sedang dan sebesar 9,3% merasakan keluhan muskuloskeletal Tinggi. 3. Tingkat resiko ergonomi pada saat panen pada petani salak di Desa Pangu Satu lebih banyak mempunyai skor REBA 4 7 atau resiko Medium Risk sebesar 51,9% yang memerlukan tindakan pemeriksaan lanjutan dan control atau perubahan.
8 4. Tingkat resiko ergonomi pada saat panen pada petani salak di Desa Pangu Satu lebih banyak mempunyai kategori 2 OWAS atau Sedang sebesar 46,3% yang memerlukan tindakan koreksi dalam waktu dekat. SARAN 1. Penelitian ini menyarankan kepada pihak penyuluh tani agar memberikan penyuluhan mengenai ergonomi kepada setiap anggotanya yakni sikap bekerja yang aman dan nyaman sehingga dapat mengurangi resiko sakit pada sistem otot. 2. Saran bagi pemerintah atau instansi terkait untuk membantu petani dalam hal ini untuk penerapan teknologi, seperti alat untuk bisa membantu dalam tahap panen buah salak. Medicine & Health Education, Vol. 3, Is. 7, pp. 3-4 Health and Safety Executive (HSE), 2011, HSE s Land Use Planning Methodology Riskesdas Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional.Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tarwaka, Ergonomi Industri: Dasar Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja Edisi II. Surakarta: Harapan Press DAFTAR PUSTAKA Bukhori, E Hubungan Faktor Risiko Pekerjaan Dengan Terjadinya Keluhan Musculoskeletal Disorders Pada Tukang Angkut Beban Penambang Emas di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak. Jakarta: Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Gupta, G. and Tarique Prevalence of Musculoskeletal Disorders in Farmers of Kanpur-Rural, India. Community
GAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA
GAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA Christia E. Malonda 1), Paul A.T Kawatu 1), Diana Vanda Doda 1) 1) Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN UMUR DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN SAMUDERA BITUNG
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN UMUR DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN SAMUDERA BITUNG CORRELATION BETWEEN PHYSICAL ACTIVITY AND AGE WITH MUSCULOSKELETAL COMPLIANCE OF THE
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI DI KELURAHAN TOSURAYA SELATAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Axel Brayen Punusingon*, Oksfriani Jufri Sumampouw*, Harvani Boky* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe
Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Farida Ariani 1), Ikhsan Siregar 2), Indah Rizkya Tarigan 3), dan Anizar 4) 1) Departemen Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POSISI KERJA DENGAN KELUHAN MUKULOSKELETAL PADA EKSTREMITAS BAWAH TENAGA KERJA MATAHARI MEGA MALL DI MANADO
HUBUNGAN ANTARA POSISI KERJA DENGAN KELUHAN MUKULOSKELETAL PADA EKSTREMITAS BAWAH TENAGA KERJA MATAHARI MEGA MALL DI MANADO Lavenia Wulandari Sekeon*, Vanda Doda*, Hilman Adam* *Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciKata kunci : Sikap Kerja, Keluhan Muskuloskeletal Disorder
HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DISORDER PADA PEKERJA BURUH DI PELABUHAN LAUT MANADO Bella C. D. Larono*, Odi R. Pinontoan*, Harvani Boky* *Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas
Lebih terperinciSURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Umur/Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian.
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, dan hampir sebagian besar dari mereka menghabiskan waktunya di tempat kerja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal, pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada pengembangan dan pendayagunaan Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran ergonomi, karena ergonomi berkaitan dengan orang yang bekerja, selain dalam rangka efektivitas, efisiensi
Lebih terperinci* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Masa Kerja, Posisi Kerja, Keluhan Musculoskeletal
HUBUBUNGAN MASA KERJA DAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PEREMPUAN DI DESA WINERU KECAMATAN POIGAR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Steivi S. Kembuan*, Odi R. Pinontoan*, Paul A. T.
Lebih terperinciKata kunci: Status Gizi, Umur, Beban Kerja Fisik, Keluhan Muskuloskeletal.
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, UMUR DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN MANADO Winita Bobaya*, Grace D. Kandou*, A.J.M Rattu* *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA NELAYAN DI DESA TUADA KECAMATAN JAILOLO KABUPATEN HALMAHERA BARAT
FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA NELAYAN DI DESA TUADA KECAMATAN JAILOLO KABUPATEN HALMAHERA BARAT Falensia Brany*, Diana Vanda Doda*, Harvani Boky* *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP KERJA DINAMIS DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT BAGIAN BANGSAL KELAS III DI RSUD DR. MOEWARDI
HUBUNGAN SIKAP KERJA DINAMIS DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT BAGIAN BANGSAL KELAS III DI RSUD DR. MOEWARDI SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA BATIK DI KECAMATAN SOKARAJA BANYUMAS
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA BATIK DI KECAMATAN SOKARAJA BANYUMAS Agus Santosa 1, Dwi Kuat Ariska 1 1 Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI PASAR 45 MANADO Victoria P. Pinatik*,,A. J. M. Rattu*, Paul A. T.
HUBUNGAN ANTARA SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI PASAR 45 MANADO Victoria P. Pinatik*,,A. J. M. Rattu*, Paul A. T. Kawatu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI DI DESA TOLOMBUKAN BARAT KECAMATAN PASAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Toar Obet Rotulung*, Paul A. T. Kawatu*, Wulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manual (Manual Material Handling/MMH). Kelebihan MMH bila
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam menjalankan proses produksi terutama kegiatan yang bersifat manual. Salah satu bentuk peranan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN PRESS DRYER UD. ABIOSO, BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN PRESS DRYER UD. ABIOSO, BOYOLALI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Heni Nurhayati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BULOG adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di era globalisasi ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri di Indonesia. Sehingga industri perlu mengadakan perubahan untuk mengikuti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan masalah dalam bidang kesehatan kerja pada saat ini. Gangguan ini akan menyebabkan penurunan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN STRETCHING
PENGARUH PEMBERIAN STRETCHING TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL BAGIAN BAWAH BAGI PEKERJA DENGAN SIKAP KERJA BERDIRI PADA BAGIAN WINDING DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA Skripsi ini disusun
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Nur Ngaeni NIM :
TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA PADA AKTIVITAS PEKERJA PANEN BUAH KELAPA SAWIT (TBS) MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT (REBA) D i PT. XYZ Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit akibat kerja, keluhan muskuloskeletal merupakan keluhan yang paling sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit akibat kerja dapat terjadi saat melakukan aktivitas kerja. Dari sekian banyak penyakit akibat kerja, keluhan muskuloskeletal merupakan keluhan yang paling
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari
Lebih terperinciANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR
ANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR Iwan Suryadi 1, Siti Rachmawati 2 1,2 Program Studi D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciRiana Gustarida Jamal 1 Hendra 2. Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Abstrak
GAMBARAN TINGKAT RISIKO ERGONOMI DAN KELUHAN SUBJEKTIF MUSCULOSKELETAL DISORDERS TERKAIT AKTIVITAS MANUAL HANDLING PADA MEKANIK TOYOTA AUTO 2000 DI CIKARANG TAHUN 2013 Riana Gustarida Jamal 1 Hendra 2
Lebih terperinciMetode dan Pengukuran Kerja
Metode dan Pengukuran Kerja Mengadaptasi pekerjaan, stasiun kerja, peralatan dan mesin agar cocok dengan pekerja mengurangi stress fisik pada badan pekerja dan mengurangi resiko cacat kerja yang berhubungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ergonomi yang kurang tepat yaitu Musculoskeletal disorder (MSDs). Keluhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi industri diikuti dengan risiko bahaya kesehatan akibat tidak adanya keseimbangan interaksi antara manusia dengan peralatan, lingkungan dan mesin
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali
Analisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali Alfian Destha Joanda *1) dan Bambang Suhardi *2) 1,2) Program Pascasarjana
Lebih terperinciANALISIS POSTUR KERJA PADA MEKANIK BENGKEL SEPEDA MOTOR HIDROLIK X DAN NON-HIDROLIK Y KOTA SEMARANG
ANALISIS POSTUR KERJA PADA MEKANIK BENGKEL SEPEDA MOTOR HIDROLIK X DAN NON-HIDROLIK Y KOTA SEMARANG Adlina Rahmadini Adzhani, Ekawati, Siswi Jayanti Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING INDUSTRI KECIL (Studi kasus: Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartasuro) Diajukan sebagai salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja khususnya yang berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan manusia dalam melakukan pekerjaannya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permanen dalam bekerja. Pada tahun 2010 World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang International Labour Organization (2013) menyebutkan MSDs termasuk Carpal Tunnel Syndrome (CTS), mewakili 59% dari keseluruhan catatan penyakit yang ditemukan pada tahun
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja Menggunakan Metode Ovako Work Posture Analysis System (OWAS) (Studi Kasus: PT Sanggar Sarana Baja Transporter)
Analisis Postur Kerja Menggunakan Metode Ovako Work Posture Analysis System (OWAS) (Studi Kasus: PT Sanggar Sarana Baja Transporter) Sriyanto, ST., MT., Widhi Adwitya S. P. Program Studi Teknik Industri,
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI
ANALISA SIKAP KERJA DOKTER GIGI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG DI RUMAH SAKIT X SURABAYA Oleh : EDWINDI REFRESITANINGRUM UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lebih dari seperempat dari total kecelakaan kerja terjadi berkaitan dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan, seharusnya diberikan perhatian
Lebih terperinciHubungan Tingkat Risiko Ergonomi Dan Masa Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Pemecah Batu
Hubungan Tingkat Risiko Ergonomi Dan Masa Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Pemecah Batu *) **) Wahid Thoyib Rivai *), Ekawati **), Siswi Jayanti **) Mahasiswa Bagian Peminatan Keselamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih dominan dialami oleh para pekerja. secara fisik yang berat. Salah satu akibat dari kerja secara manual, seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini begitu banyak pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan mesin, mulai dari mesin yang sangat sederhana sampai dengan penggunaan mesin dengan berbasis
Lebih terperinciterjadi karena kerja berlebihan (ougkverexertion) atau gerakan yang berulang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia kerja, seseorang atau sekelompok pekerja dapat berisiko mengalami penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan. Kesehatan kerja
Lebih terperinciDisusun Oleh : FREDYLA J PROGRAM FAKULTAS
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGARUH PEMBERIAN STRETCHING TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL BAGIAN BAWAH BAGI PEKERJA DENGAN SIKAP KERJA BERDIRI PADA BAGIAN WINDING DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILEE SURAKARTA
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Akhmad Abul A la Almaududi R
TUGAS AKHIR HUBUNGAN POSTUR KERJA BERDASARKAN METODE REBA DENGAN KELUHAN SISTEM MUSCULOSKELETAL PADA OPERATOR CONTROL ROOM DI DIVISI COLD ROLLING MILL PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK. CILEGON-BANTEN Akhmad
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA PEMBUATAN BATU BATA
HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA PEMBUATAN BATU BATA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas
Lebih terperinciMetode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no1.19-28 Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja Dian Palupi Restuputri, M. Lukman, Wibisono Teknik Industri, Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS
ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS Dian Palupi Restuputri *1, Erry Septya Primadi 2, M. Lukman 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENGRAJIN PATUNG KAYU DI DESA KEMENUH, GIANYAR TAHUN 2015
UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENGRAJIN PATUNG KAYU DI DESA KEMENUH, GIANYAR TAHUN 2015 I GUSTI PUTU INDRA YUDA PRAMANA NIM: 1120025004 PROGRAM STUDI ILMU
Lebih terperinciHUBUNGAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA UNIT PENGELASAN PT. X BEKASI
HUBUNGAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA UNIT PENGELASAN PT. X BEKASI Rovanaya Nurhayuning Jalajuwita dan Indriati Paskarini Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas dalam mempengaruhi populasi manusia. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot skeletal yang disebabkan karena tubuh menerima beban statis, atau bekerja pada postur janggal secara
Lebih terperinciANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR
ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR Dewi Mulyati 1 Vera Viena 2 Irhamni 3 dan Baharuddinsyah 4 1 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciANALISA RESIKO MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI UD. CITRA TANI
ANALISA RESIKO MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI UD. CITRA TANI Ade Putri Kinanthi 1, Nur Azizah Rahmadani 2, Rahmaniyah Dwi Astuti 3 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas, dari pencemaran lingkungan, sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Jangka Panjang bidang kesehatan terdiri atas upaya pokok di bidang kesehatan yang dituangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Dalam SKN disebutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pekerjaannya adalah keluhan musculoskeletal disorders(msds).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja khususnya yang berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan manusia dalam melaksanakan pekerjaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada pemanenan kelapa sawit umur dibawah 8 tahun dengan bentuk pisau. berbentuk kapak dengan tinggi pohon maksimal 3 meter.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemanenan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit digunakan dua alat panen yaitu berupa egrek dan dodos. Pada penelitian ini pengamatan dilakukan pada penggunaan egrek
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP KERJA ANGKAT-ANGKUT DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA KULI PANGGUL DI GUDANG BULOG SURAKARTA
HUBUNGAN SIKAP KERJA ANGKAT-ANGKUT DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA KULI PANGGUL DI GUDANG BULOG SURAKARTA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Andang Rafsanjani
Lebih terperinciEVALUASI POSTUR KERJA DENGAN METODE OWAS TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA MANUAL HANDLING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA
EVALUASI POSTUR KERJA DENGAN METODE OWAS TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA MANUAL HANDLING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA UMUR DAN MASA KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL
HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN MASA KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA KUSIR BENDI DI KOTA TOMOHON Fiki F.Taroreh*,Woodford B.S Joseph*, Paul A.T Kawatu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja ( faktor fisik, faktor kimia, faktor biologis,
Lebih terperinciHUBUNGAN BEBAN KERJA FISIK DAN POSTUR KERJA TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL DI RANGKA BAWAH UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA
HUBUNGAN BEBAN KERJA FISIK DAN POSTUR KERJA TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL DI RANGKA BAWAH UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhui Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Ayu Laela
Lebih terperinciGAMBARAN DISTRIBUSI KELUHAN TERKAIT MUSKULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA TUKANG SUUN DI PASAR ANYAR BULELENG TAHUN 2013
GAMBARAN DISTRIBUSI KELUHAN TERKAIT MUSKULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA TUKANG SUUN DI PASAR ANYAR BULELENG TAHUN 2013 Nyoman Virna Uginiari 1, I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti 2 1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH SKRIPSI. DisusunGunaMemenuhi Salah SatuSyaratUntuk MemperolehIjazah S1 Kesehatan Mayarakat. Disusunoleh :
HUBUNGAN ANTARA RISIKO PEKERJAAN MANUAL HANDLING, USIA, DAN MASA KERJA DENGAN RISIKO GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN PERAKITAN PENULANGAN BESI BETON DI PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BOYOLALI
Lebih terperinciHUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PENGEPAKAN DI PT. DJITOE INDONESIA TOBAKO
HUBUNGAN POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA BAGIAN PENGEPAKAN DI PT. DJITOE INDONESIA TOBAKO ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Latar Belakang Masalah Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan adanya aktivitas manual yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian besar pekerjaan dan aktivitas dalam dunia industri tidak lepas dari penanganan material secara manual (Manual Material Handling). Manual Material Handling
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak
Petunjuk Sitasi: Restuputri, D. P., Baroto, T., & Enka, P. (2017). Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B265-271). Malang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring meningkatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia, membuat pembangunan juga semakin meningkat. Banyak pembangunan dilakukan di wilayah perkotaan maupun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan dalam diagram alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Pustaka Studi Lapangan Identifikasi
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN POSISI KERJA DOKTER GIGI TERHADAP LOW BACK PAIN DI RSKGM KOTA BANDUNG
ABSTRAK HUBUNGAN POSISI KERJA DOKTER GIGI TERHADAP LOW BACK PAIN DI RSKGM KOTA BANDUNG Rizki Ramadan,2014. Pembimbing I : Ignatius Setiawan, drg., MM. Pembimbing II: Pinandjojo Djojosoewarno, Drs., dr.,
Lebih terperinciKata Kunci: masa kerja, suhu lingkungan, sikap kerja, keluhan musculoskeletal
HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA, SUHU LINGKUNGAN DAN SIKAP KERJA TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA PENGUPAS KELAPA DI KECAMATAN KAUDITAN Mersyl N.N Mait*, Odi Pinontoan*, Paul Kawatu* Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciPERBAIKAN METODE KERJA OPERATOR MELALUI ANALISIS MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs)
PERBAIKAN METODE KERJA OPERATOR MELALUI ANALISIS MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) Muchlison Anis 1*, Lily Sofwa Intani 2, Etika Muslimah 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciAnalisis Postur Kerja Operator Penyusunan Karton Box di Departemen Produksi PT XYZ dengan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA)
Analisis Postur Kerja Operator Penyusunan Karton Box di Departemen Produksi PT XYZ dengan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) Achmad Samudra Dewantara 1) dan Bambang Suhardi 2) 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja merupakan unsur terpenting dalam perusahaan untuk meningkatkan produksi perusahaan, di samping itu tenaga kerja sangat beresiko mengalami masalah kesehatan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mendukung satu sama lain dari tiap-tiap bagian yang ada di dalamnya. Sistem
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu proses industri merupakan suatu sistem kerja yang saling mendukung satu sama lain dari tiap-tiap bagian yang ada di dalamnya. Sistem kerja yang tidak ergonomis
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA NELAYAN DI DESA KALINAUN KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA Brenda V.J Mondigir*, Nancy S.H
Lebih terperinciAnalisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ
Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ Cita Anugrah Adi Prakosa 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2) Laboratorium
Lebih terperinciHUBUNGAN MASA KERJA DAN POSISI TUBUH SAAT BEKERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT
HUBUNGAN MASA KERJA DAN POSISI TUBUH SAAT BEKERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT Studi Dilakukan Di Ruang IGD BRSU Tabanan Pada Bulan April 2015 Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stasiun Kerja Bawahan. Stasiun Kerja Finishing. Gambar 1.1 Stasiun Kerja Pembuatan Sepatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi di bidang manufaktur maupun jasa sering dijumpai stasiun kerja yang tidak ergonomis dikarenakan tidak sesuainya antropometri pekerja dengan fasilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi, terutama perusahaan yang bersifat padat karya. Produktivitas tenaga kerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faktor pekerja masih sangat mempengaruhi tingkat produktivitas suatu sistem produksi, terutama perusahaan yang bersifat padat karya. Produktivitas tenaga kerja dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angkatan kerja tahun 2009 di Indonesia diperkirakan berjumlah 95,7 juta orang terdiri dari 58,8 juta tenaga kerja laki-laki dan 36,9 juta tenaga kerja perempuan. Sekitar
Lebih terperinciPENILAIAN POSTUR OPERATOR DAN PERBAIKAN SISTEM KERJA DENGAN METODE RULA DAN REBA (STUDI KASUS)
PENILAIAN POSTUR OPERATOR DAN PERBAIKAN SISTEM KERJA DENGAN METODE RULA DAN REBA (STUDI KASUS) Rizki Wahyuniardi *), Dhia Malika Reyhanandar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal, pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada pengembangan dan pendayagunaan Sumber
Lebih terperinciCorelation Between Ergonomics Exposure And Musculosceletal Disorder of Dentist Working
Corelation Between Ergonomics Exposure And Musculosceletal Disorder of Dentist Working Tooth and Mouth Hospital of Unjani and First Degree of Health Service in Cimahi 2016 Desire MN, dr, MKK, SpOk rrdesiremn@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang hendak diteliti, yang disusun berdasarkan latar belakang dan tujuan
Lebih terperinciDisusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.
ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT PADA OPERATOR DALAM PEMBUATAN PEMBERSIH AIR LIMBAH DI PT. KAMIADA LESTARI INDONESIA Disusun Oleh: Roni Kurniawan (36411450) Pembimbing:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri manufaktur di masa sekarang ini masih dominan dalam melakukan aktivitas manual material handling.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perindustrian di Indonesia sekarang ini mengalami perkembangan yang pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat, rolling door, dan lan-lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam menjalankan proses produksi terutama kegiatan yang bersifat manual. Salah satu bentuk peranan manusia
Lebih terperinciHUBUNGAN MASA KERJA DAN POSISI TANGAN SAAT MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI BAHU PADA SOPIR BUS DI KABUPATEN BOYOLALI
HUBUNGAN MASA KERJA DAN POSISI TANGAN SAAT MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI BAHU PADA SOPIR BUS DI KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Oleh : BAGUS PAMBUDI J120151045 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masalah utama dalam aktivitas produksi ditinjau dari segi kegiatan / proses produksi adalah bergeraknya material dari satu proses ke proses produksi berikutnya. Untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia kerja, seorang atau sekelompok pekerja dapat berisiko mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan. Salah
Lebih terperinciHUBUNGAN TEKNIK ANGKAT BEBAN DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DI INDUSTRI PAVING BLOK DESA MEKARWANGI KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA 2014
HUBUNGAN TEKNIK ANGKAT BEBAN DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL DI INDUSTRI PAVING BLOK DESA MEKARWANGI KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA 2014 Vineu Triyani Nurjanah Yuldan Faturahman dan Sri Maywati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian yang dilakukan, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan dalam tugas akhir ini. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat rentan mengalami gangguan musculoskeletal. Keluhan musculoskeletal adalah keluhan
Lebih terperinciGAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR
GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR Keluhan muskuloskeletal merupakan salah satu permasalahan umum yang dialami penjahit dalam menjalankan pekerjaannya. Keluhan muskuloskeletal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Gambaran risiko..., Tati Ariani, FKM UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fokus keilmuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah bahaya dan risiko yang melekat pada pekerjaan. Sjaaf (2006) menyatakan bahwa bahaya dan risiko tersebut akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara barat misalnya Inggris dan Amerika Serikat kejadian nyeri punggung (terutama nyeri pada punggung bagian bawah) telah mencapai proporsi epidemik. Satu survei
Lebih terperinciANALISIS SIKAP KERJA DAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA DRUM HANDLING PERUSAHAAN V KALIMANTAN TIMUR
UNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS SIKAP KERJA DAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA DRUM HANDLING PERUSAHAAN V KALIMANTAN TIMUR SHARRYL ALLICIA KAINDE PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Postur tubuh yang tidak seimbang dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan stress pada bagian tubuh tertentu, yang biasa disebut dengan postural
Lebih terperinci